INSTRUMEN PENGUKURAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTRUMEN PENGUKURAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH"

Transkripsi

1 INSTRUMEN PENGUKURAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL b. Sekolah Kategori mandiri 2007

2 1. Standar Isi 1. Sekolah memiliki dokumen yang berisi hasil pertemuan membahas Prinsip Pengembangan Kurikulum. 2. Sekolah memiliki dokumen yang berisi hasil pertemuan membahas Prinsip Pelaksanaan Kurikulum. 3. Sekolah memiliki Struktur Kurikulum yang searah dengan visi sekolah. 4. Sekolah memiliki Struktur Kurikulum yang searah dengan misi sekolah. 5. Sekolah memiliki Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar seluruh mata pelajaran dalam bentuk file 6. Sekolah memiliki Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar seluruh mata pelajaran dalam bentuk print out 7. Sekolah menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem SKS Jika ya, lampirkan struktur kurikulum dan dokumen pendukung lainnya! a) b) c) d) e) 8. Guru-guru memberikan tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik seperti dibawah ini: SD/MI/SDLB: Waktu maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan SMP/MTs/SMPLB: Waktu maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK: Waktu maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan 21b. Sekolah Kategori mandiri

3 Jika tidak, lampirkan kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang dilaksanakan! a) b) c) d) e) 9. Sekolah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan jumlah minimal hari belajar efektif yang ada dalam standar isi tentang kalender pendidikan. 3. Standar Kompetensi Lulusan 10. SKL Satuan Pendidikan terdapat didalam KTSP 11. Dokumen SKL Kelompok Mata Pelajaran terdapat di sekolah dalam bentuk file. 12. Dokumen SKL Kelompok Mata Pelajaran terdapat di sekolah dalam bentuk print out. 13. SKL Mata Pelajaran terdapat di sekolah (didalam KTSP) dalam bentuk file. 14. SKL Mata Pelajaran terdapat di sekolah (didalam KTSP) dalam bentuk print out. 2. Standar Proses 15. Komponen Identitas Pelajaran terdapat didalam silabus untuk setiap mata pelajaran 16. Komponen SK-KD terdapat didalam silabus untuk setiap mata pelajaran 17. Komponen Indikator Pencapaian Kompetensi terdapat didalam silabus untuk setiap mata pelajaran 21b. Sekolah Kategori mandiri

4 18. Komponen Alokasi Waktu terdapat didalam silabus untuk setiap mata pelajaran 19. Komponen Materi Pembelajaran terdapat didalam silabus untuk setiap mata pelajaran 20. Komponen Kegiatan Pembelajaran terdapat didalam silabus untuk setiap mata pelajaran 21. Komponen Penilaian terdapat didalam silabus untuk setiap mata pelajaran 22. Komponen Sumber Belajar terdapat didalam silabus untuk setiap mata pelajaran 23. Guru dapat menunjukan bahwa silabus yang dibuat sudah mengacu pada SI 24. Guru dapat menunjukan bahwa silabus yang dibuat sudah mengacu pada SKL 25. Guru dapat menunjukan bahwa silabus yang dibuat sudah mengacu pada panduan penyusunan KTSP BSNP 26. Guru memiliki silabus yang sudah disetujui: SD, SMP oleh dinas pendidikan kabupaten kota SMA/SMK oleh dinas pendidikan provinsi. MI/MTs, MA dan MAK oleh departemen agama 27. Guru menggunakan media dalam pembelajaran di kelas. 28. Guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran di kelas. 29. Guru menggunakan alat bantu lainnya dalam pembelajaran di kelas. 30. Guru melakukan penelitian untuk memperbaiki pembelajaran (penelitian tindakan). 21b. Sekolah Kategori mandiri

5 31. Untuk meningkatkan efektivitas belajar, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar kelas pada mata pelajaran tertentu. 32. Jika guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar kelas, tuliskan mata pelajaran dan jenis kegiatannya! a) b) c) d) e) Mata pelajaran Jenis kegiatan 33. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran memuat Satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran/tema pelajaran, jumlah pertemuan 34. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran memuat tujuan pembelajaran sesuai KD 35. Guru mengembangkan materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan serta ditulis dalam bentuk butir- butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi 36. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran memuat Indikator Kompetensi 37. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran memuat Alokasi Waktu 38. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran memuat Kemampuan awal 39. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran memuat Karakteristik peserta didik 40. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran, didalam kegiatan pembelajaran memuat pendahuluan 21b. Sekolah Kategori mandiri

6 41. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran, didalam kegiatan pembelajaran memuat kegiatan inti 42. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran, didalam kegiatan pembelajaran memuat penutup 43. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran memuat media dan alat pembelajaran 44. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran memuat prosedur dan instrumen penilaian 45. Guru mengembangkan RPP untuk setiap mata pelajaran memuat bahan ajar 46. Guru mengembangkan RPP disusun berdasarkan prinsip prinsip penyusunan RPP 47. Jumlah peserta didik setiap rombel disekolah saudara adalah : 1. SD/MI = 28 Psd 2. SMP/MT = 32 Psd 3. SMA/MA = 32 Psd 4. SMA/MA = 32 Psd Jika tidak, tuliskan jumlah peserta didik setiap rombel a) b) c) d) e) 48. Jumlah beban tugas pendidik dalam ekuivalen waktu mengajar tatap muka 24 jam / minggu 49. Peserta didik menggunakan buku teks pelajaran yang dipilih oleh pendidik dan satuan pendidik dengan rasio 1:1 permata pelajaran (satu siswa satu buku). 50. Peserta didik menggunakan buku buku dan sumber belajar lain yang ada diperpustakaan. 21b. Sekolah Kategori mandiri

7 51. Guru menggunakan buku panduan pendidik, buku pengayaan, buku reverensi, sumber belajar lain. 52. Rasio maksimal jumlah peserta didik setiap pendidik disekolah saudara: SD/MI = 21 : 1 SMP/MT = 15 : 1 SMA/MA = 15 : 1 SMK/MAK = 15 : 1 SLB = 5 :1 Jika tidak, tuliskan jumlah guru yang ada dan jumlah siswanya serta rasio nya a) b) c) d) e) 53. Perkembangan setiap peserta didik, diperhatikan secara individual. 54. Dalam kegiatan pendahuluan, guru selalu melakukan salah satu dari kegiatan ini: Memberi salam, mengkondisikan kesiapan peserta didik, apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, penyampaian cakupan materi dan uraian kegiatan berdasarkan silabus 55. Dalam kegiatan inti, Guru selalu melakukan salah satu dari kegiatan ini: Melakukan proses ekplorasi, elaborasi, konfirmasi dengan menggunakan metode yang sesuai dengan karakterisktik peserta didik dan mata pelajaran 21b. Sekolah Kategori mandiri

8 56. Dalam kegiatan penutup, Guru selalu melakukan salah satu dari kegiatan ini: Melakukan konsolidasi, umpan balik, membuat rangkuman, melakukan refleksi kegiatan yang telah dilaksanakan melakukan kegiatan tindak lanjut melalui remedial dan program pengayaan menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya Guru selalu melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung Guru selalu melakukan penilaian setiap akhir pertemuan Guru pada saat melakukan penilaian menggunakan standar penilaian pendidikan 60. Pemantauan dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara : diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi oleh kepala sekolah 61. Pemantauan dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara : diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi oleh pengawas 62. Supervisi pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara : pemberian contoh, diskusi, latihan dan konsultasi dilakukan bersama-sama oleh kepala sekolah dan pengawas Jika tidak, tuliskan yang melakukan Supervisi! a) b) c) d) e) 63. Evaluasi pada tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara membandingkan proses pembelajaran dengan standar proses serta mengidentifikasi kinerja pendidik dalam proses pembelajaran sesuai kompetensi pendidik dilaksanakan bersamasama oleh kepala sekolah dan atau pengawas 21b. Sekolah Kategori mandiri

9 Jika tidak, tuliskan siapa yang melakukan evaluasi! a) b) c) d) e) Hasil kegiatan pemantauan proses pembelajaran dilaporkan pada pemangku kepentingan Hasil kegiatan supervisi proses pembelajaran dilaporkan pada pemangku kepentingan Hasil kegiatan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan pada pemangku kepentingan Ada tanda bukti/dokumen tentang penguatan, dan penghargaan bagi pendidik yang telah memenuhi standar Ada tanda bukti/dokumen tentang teguran bagi pendidik yang belum memenuhi standar Ada program yang sudah dilakukan dalam bentuk pemberian kesempatan untuk mengikuti pelatihan / penataran lebih lanjut bagi pendidik 6. Standar Pengelolaan 70. Sekolah mengembangkan visi yang tertuang dan tertera di dalam KTSP. 71. Sekolah mengembangkan misi, yang merupakan penjabaran dari visi, tertuang dan tertera di dalam KTSP. 72. Sekolah mengembangkan tujuan sekolah, yang merupakan penjabaran dari misi, tertuang dan tertera di dalam KTSP. 73. Sekolah memiliki program perencanaan jangka panjang (misalnya 8 tahunan). 74. Sekolah memiliki program perencanaan jangka menengah (misalnya 4 tahunan). 75. Sekolah memiliki program perencanaan tahunan. 21b. Sekolah Kategori mandiri

10 76. Sekolah memiliki perencanaan pengembangan kompetensi dan kualifikasi tenaga guru 77. Sekolah memiliki perencanaan pengembangan kompetensi dan kualifikasi tenaga non-guru. 78. Sekolah menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) setiap tahun berdasarkan perencanaan jangka panjang dan/atau menengah. 79. Sekolah melibatkan komite sekolah atau organisasi sejenis dan/atau yayasan dalam menyusun RAPBS. 80. Dalam program perencanaan jangka panjang, menengah, dan tahunan, sekolah memberikan prioritas pada kegiatan yang terkait langsung dengan peningkatan mutu. 81. Sekolah memiliki peraturan untuk memberikan penghargaan bagi siswa berprestasi. Jika ya, tuliskan contoh bentuk penghargaan dalam peraturan tersebut! a) b) c) d) e) 82. Sekolah memiliki peraturan untuk memberikan sanksi kepada warga sekolah yang melanggar tata tertib. 21b. Sekolah Kategori mandiri

11 Jika ya, tuliskan contoh bentuk sanksi dalam peraturan tersebut! a) b) c) d) e) 83. Sekolah memberikan penghargaan bagi guru berprestasi. Jika ya, tuliskan contoh bentuk penghargaan tersebut! a) b) c) d) e) 84. Sekolah melaksanakan kegiatan studi banding dalam mengupayakan peningkatan mutu. Jika ya, tuliskan contoh kegiatan studi banding yang dilakukan! a) b) c) d) e) 21b. Sekolah Kategori mandiri

12 85. Kepala Sekolah mengadakan pertemuan rutin dan/atau berkala dengan guru. 86. Sekolah mengadakan pertemuan rutin dan/atau berkala dengan orang tua. 87. Sekolah melibatkan warga sekolah dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan pengembangan lembaga. 88. Sekolah memfasilitasi tenaga guru untuk mengembangkan profesionalisme melalui studi lanjut. 89. Sekolah memfasilitasi tenaga guru untuk mengembangkan profesionalisme melalui pelatihan, penataran, dan sejenisnya. 90. Sekolah memfasilitasi tenaga non-guru untuk mengembangkan kinerja melalui studi lanjut 91. Sekolah memfasilitasi tenaga non-guru untuk mengembangkan kinerja melalui pelatihan, penataran, dan sejenisnya. 92. Sekolah memiliki program supervisi internal terhadap pelaksanaan pembelajaran. 93. Sekolah melibatkan guru senior dalam pelaksanaan supervisi internal. 94. Sekolah melaksanakan pertemuan rutin dan/atau berkala untuk mengevaluasi kemajuan pelaksanaan program pada setiap rumpun mata pelajaran. 95. Sekolah memiliki program tindak lanjut dari supervisi internal. 96. Jika sekolah memiliki program tindak lanjut dari supervisi internal, tuliskan program tindak lanjut tersebut! a) 21b. Sekolah Kategori mandiri

13 b) c) d) e) 97. Sekolah mencatat dan mengarsip surat masuk dan surat keluar. 98. Sekolah memiliki buku penghubung, catatan kasus, dan sejenisnya (buku administrasi layanan bimbingan dan konseling). Jika ya, tuliskan jenis buku-buku tersebut! a) b) c) d) e) 99. Sekolah memiliki catatan tentang pengaduan, keluhan, masukan, kritik dan saran dari orang tua dan masyarakat Sekolah memiliki pedoman sekolah yang terdiri atas: KTSP, kalender pendidikan/akademik, struktur organisasi sekolah, pembagian tugas antara guru, pembagian tugas antara tenaga kependidikan, peraturan akademik, tata tertib sekolah, kode etik sekolah, biaya operasional sekolah 21b. Sekolah Kategori mandiri

14 Jika tidak, tuliskan jenis pedoman sekolah yang ada a) b) c) d) e) Struktur organisasi sekolah berisi tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan transparan Kegiatan sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan Sekolah sudah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik 104. Sekolah sudah menyusun KTSP 105. Sekolah sudah mengembangkan dan melaksanakan kurikulum muatan lokal Jika ya, tuliskan kurikulum muatan lokal yang dilaksanakan! a) b) c) d) e) f) 106. Sekolah memiliki kegiatan pengembangan diri Jika sekolah memiliki kegiatan pengembangan diri, tuliskan contoh program kegiatan tersebut! a) b) 21b. Sekolah Kategori mandiri

15 c) d) 108. Sekolah menyusun kalender pendidikan Sekolah menyusun Program pembelajaran Sekolah menyusun penilaian hasil belajar peserta didik Sekolah menyusun peraturan akademik Sekolah menyusun program pendaya gunaan tenaga pendidik dan kependidikan Sekolah sudah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana Sekolah sudah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional yang mengacu pada standar pembiayaan 115. Sekolah sudah menciptakan suasana, iklim dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan Sekolah sudah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan Sekolah sudah menyusun program pengawasan secara objektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan Sekolah sudah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah Sekolah sudah melakukan proses evaluasi dan pengembangan KTSP secara komprehensif dan fleksibel 21b. Sekolah Kategori mandiri

16 120. Sekolah sudah merencanakan secara komprehensif pendaya gunaan tenaga pendidik setiap ahir semester dengan mengacu pada standar pendidik dan kependidikan 121. Sekolah sudah merencanakan secara komprehensif pendaya gunaan tenaga kependidikan setiap ahir semester dengan mengacu pada standar pendidik dan kependidikan 122. Sekolah sudah mendaya gunakan tenaga pendidik sesuai dengan keahlian, keseimbangan program kerja dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas 123. Sekolah sudah mendaya gunakan tenaga kependidikan sesuai dengan keahlian, keseimbangan program kerja dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas 124. Sekolah sudah memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan-perubahan kemajuan peserta didik 125. Bahan-bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku sudah tersedia di sekolah 126. Sekolah sudah meningkatkan status akreditasi dengan menggunakan lembaga akreditasi yang memiliki legimitasi 127. Sekolah sudah meningkatkan kualitas kelembagaan secara holistik dengan menindak lanjuti saran dan hasil akreditasi 12Sekolah memiliki wakil kepala sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku Jika tidak, tuliskan wakil kepala sekolah yang ada! a) b) _ c) _ d) _ 21b. Sekolah Kategori mandiri

17 129. Sekolah sudah mengelola sistem informasi manejemen dengan baik? 8. Standar Penilaian pendidikan 130. Penilaian seluruh mata pelajaran dilakukan dengan prinsip sahih 131. Penilaian seluruh mata pelajaran dilakukan dengan prinsip objektif 132. Penilaian seluruh mata pelajaran dilakukan dengan prinsip adil 133. Penilaian seluruh mata pelajaran dilakukan dengan prinsip terpadu 134. Penilaian dilakukan dengan prinsip terbuka 135. Penilaian seluruh mata pelajaran dilakukan dengan prinsip menyeluruh 136. Penilaian seluruh mata pelajaran dilakukan dengan prinsip sistematis 137. Penilaian seluruh mata pelajaran dilakukan dengan prinsip beracuan kriteria 138. Penilaian seluruh mata pelajaran dilakukan dengan prinsip akuntabel 139. Guru menggunakan teknik evaluasi sesuai dengan tujuan dan karakteristik pembelajaran Guru melaksanakan ulangan harian secara periodik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) 21b. Sekolah Kategori mandiri

18 Jika tidak, tuliskan kapan guru melaksanakan ulangan harian secara periodik! a) b) 141. Sekolah melaksanakan analisis hasil ulangan harian Sekolah melaksanakan ulangan tengah semester Sekolah melaksanakan ulangan akhir semester Guru melaporkan hasil evaluasi belajar siswa kepada kepala sekolah Sekolah menggunakan hasil evaluasi belajar siswa untuk perbaikan pembelajaran Guru memiliki buku nilai atau yang sejenis untuk mencatat kemajuan prestasi belajar siswa Guru memiliki buku khusus untuk mencatat perkembangan kepribadian siswa Sekolah memiliki catatan prestasi non-akademik siswa Selain rapor, sekolah menyampaikan hasil dan/atau kemajuan belajar siswa kepada orang tua/wali Rata-rata ketuntasan belajar siswa untuk semua mata pelajaran adalah 75 persen atau lebih. Bila tidak, tuliskan berapa persen!...% 151. Sekolah melaksanakan program remedial Jika sekolah melaksanakan program remedial, tuliskan mata pelajaran dan materi yang diremedialkan! a) Mata pelajaran Materi yang diremedialkan 21b. Sekolah Kategori mandiri

19 b) c) d) e) 153. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan teknik tes (tulisan, lisan, praktik/ kinerja) dan non tes (observasi, penugasan perseorangan maupun kelompok, dll) sesuai dengan karakteristik indikator masing-masing KD Seluruh instrumen penilaian memenuhi persyaratan Substansial Seluruh instrumen penilaian memenuhi persyaratan Konstruksi Seluruh instrumen penilaian memenuhi persyaratan Bahasa Ulangan: tengah semester, akhir semester, kenaikan kelas dilakukan pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan Guru menginformasikan kriteria penilaian pada awal semester Penilaian akhir hasil belajar yang dilakukan satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran estetika, pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik Siswa memperoleh tanda ikut serta kegiatan pengembangan diri dalam bentuk surat keterangan yang ditandatangani oleh Pembina kegiatan dan kepala sekolah/ madrasah 161. Guru mengembalikan hasil pekerjaan siswa yang telah dikoreksi kepada siswa. 21b. Sekolah Kategori mandiri

20 162. Guru mengembalikan hasil pekerjaan siswa yang telah dikoreksi kepada siswa, disertai dengan komentar yang mendidik 163. Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik 164. Sekolah melaksanakan ujian sekolah/ madrasah bagi mata pelajaran kelompok iptek yang tidak diujikan dalam UN dan aspek kognitif/psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 165. Sekolah menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket dan menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik 166. Sekolah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran (1) estetika, (2) pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan, (3) agama dan akhlak mulia, dan (4) kewarganegaraan dan kepribadian melalui rapat dewan pendidik 167. Sekolah menentukan kelulusan peserta didik melalui rapat dewan pendidik sesui dengan kriteria kelulusan 168. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya 169. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar 170. Pendidik melaporkan hasil penilaian pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh 21b. Sekolah Kategori mandiri

21 171. Satuan pendidikan melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/ wali peserta didik dalam buku laporan pendidikan 172. Selama 3 tahun berturut-turut nilai rata-rata hasil UN 7, Untuk SMK: - nilai uji kompetensi >7, Untuk SMK: - minimal 10% lulusan mencapai skor TOEC > 400 Tuliskan kelebihan atau kekuatan sekolah Saudara ditinjau dari penilaian Tuliskan kelemahan atau kekurangan sekolah Saudara ditinjau penilaian 21b. Sekolah Kategori mandiri

22 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 175. Kualifikasi Akademik Guru SD /MI: memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (S1 PGSD) yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. SMP/MTs : memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. SMA: memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi SMK: memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma 4 (D4) atau Sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi Guru memiliki kompetensi sesuai dengan standar kompetensi guru 177. Kualifikasi Akademik Kepala Sekolah Memiliki kualifikasi akademik sarjana atau diploma 4 pada perguruan tinggi yang terakreditasi 178. Pada waktu diangkat sebagai Kepala Sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun 179. Memiliki Pengalaman mengajar sekurang kurangnya 5 tahun menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di TK / RA memiliki pengalaman mengajar sekurang kurangnya 3 tahun di TK/RA 180. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III C bagi PNS dan bagi Non PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang 181. Calon kepala sekolah SD/MI : Berstatus sebagai guru SD/MI 182. Calon kepala sekolah SD/MI : Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI 21b. Sekolah Kategori mandiri

23 183. Calon kepala sekolah SD/MI : Memiliki sertifikat Kepala Sekolah SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah 184. Calon kepala sekolah SD/MI : Memiliki dimensi kompetensi Kepribadian 185. Calon kepala sekolah SD/MI : Memiliki dimensi kompetensi Managerial 186. Calon kepala sekolah SD/MI : Memiliki dimensi kompetensi Supervisi 187. Calon kepala sekolah SD/MI : Memiliki dimensi kompetensi Sosial 188. Calon kepala sekolah SMP/MTs: Berstatus sebagai guru SMP/MTs 189. Calon kepala sekolah SMP/MTs: Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs 190. Calon kepala sekolah SMP/MTs: Memiliki sertifikat Kepala Sekolah SMP/MTs yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah 191. Calon kepala sekolah SMP/MTs: Memiliki dimensi kompetensi Kepribadian 192. Calon kepala sekolah SMP/MTs: Memiliki dimensi kompetensi Managerial 193. Calon kepala sekolah SMP/MTs: Memiliki dimensi kompetensi Supervisi 194. Calon kepala sekolah SMP/MTs: Memiliki dimensi kompetensi Sosial 195. Calon Kepala Sekolah SMA/MA: Berstatus sebagai guru SMA/MA 21b. Sekolah Kategori mandiri

24 196. Calon Kepala Sekolah SMA/MA: Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA 197. Calon Kepala Sekolah SMA/MA: Memiliki sertifikat Kepala Sekolah SMA/MA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah 198. Calon Kepala Sekolah SMA/MA: Memiliki dimensi kompetensi :Kepribadian 199. Calon Kepala Sekolah SMA/MA: Memiliki dimensi kompetensi : Managerial 200. Calon Kepala Sekolah SMA/MA: Memiliki dimensi kompetensi : Supervisi 201. Calon Kepala Sekolah SMA/MA: Memiliki dimensi kompetensi : Sosial 202. Calon Kepala Sekolah SMK/MAK: Berstatus sebagai guru SMK/MAK 203. Calon Kepala Sekolah SMK/MAK: Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK 204. Calon Kepala Sekolah SMK/MAK: Memiliki sertifikat Kepala Sekolah SMK/MAK yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah 205. Calon Kepala Sekolah SMK/MAK: Memiliki dimensi kompetensi :Kepribadian 206. Calon Kepala Sekolah SMK/MAK: Memiliki dimensi kompetensi : Managerial 207. Calon Kepala Sekolah SMK/MAK: Memiliki dimensi kompetensi : Supervisi 208. Calon Kepala Sekolah SMK/MAK: Memiliki dimensi kompetensi : Sosial 21b. Sekolah Kategori mandiri

25 5. Standar Sarana dan Prasarana 209. Luas lahan untuk peserta didik mencapai kapasitas maksimum rombel SD/MI: Memenuhi rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik (Table 2.1) SMP/MTs: Memenui rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik (Table 3.1) SMA/MA/SMK: Memenui rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik (Table 4.1) khusus SMK bidang keahlian pertanian perlu tambahan untuk lahan praktik 210. Luas lahan untuk peserta didik kurang dari kapasitas maksimum rombel. SD/MI: Memenuhi rasio minimum luas lantai bangunan (Table 2.2) SMP/MTs: Memenuhi rasio minimum luas lantai bangunan (Table 3.2) SMA/MA/SMK: Memenuhi rasio minimum luas lantai bangunan (Table 4.2) 211. Memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat Lahan bebas dari gangguan gangguan pencemaran air, kebisingan dan pencemaran udara, Sesuai PP.RI No.20 Tahun 1990, Kepmen Negara KLH Nomor 94/MENKLH/1992 dan Nomor 02/MENKLH/ Peruntukan lahan Sesuai dengan Rencana Tata Ruang 214. Memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan minimal 20 tahun Luas lantai bangunan untuk peserta didik mencapai kapasitas maksimum rombel SD/MI: Memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai bangunan terhadap peserta didik (table 2.3). SMP/MTs: Tidak memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai bangunan terhadap peserta didik (table 3.3). SMA/MA/SMK: Memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai bangunan terhadap peserta didik (table 4.3). 21b. Sekolah Kategori mandiri

26 216. Luas lantai bangunan untuk peserta didik kurang dari kapasitas maksimum rombel SD/MI: Memenuhi luas minimum lantai bangunan (table 2.4) SMP/MTs: Memenuhi luas minimum lantai bangunan (table 3.4) SMA/MA/SMK: Memenuhi luas minimum lantai bangunan (table 4.4) 217. Memenuhi ketentuan tata bangunan (koefisien dasar dan jarak bebas bangunan) sesuai peraturan yang berlaku Memiliki struktur yang stabil dan kokoh 219. Memiliki sistem proteksi pasif dan atau proteksi aktif 220. Mempunyai ventilasi udara yang memadai Mempunyai pencahayaan yang memadai Memiliki sanitasi didalam dan diluar gedung Menggunakan bahan bangunan yang aman dari kesehatan Mampu meredam getaran dan kebisingan 225. Temperatur dan kelembaban dalam ruangan tidak memelebihi kondisi di luar ruangan 226. Dilengkapi dengan lampu penerangan Memiliki Ijin Mendirikan Bangunan dan ijin penggunaan Mempunyai peringatan dini bahaya 229. Memiliki akses evakuasi. 21b. Sekolah Kategori mandiri

27 230. Daya listrik SD/MI Minimum 900 watt SMP/MTs minimum 1300 watt SMA/MA Minimum 1300 watt Untuk SMK disesuaikan dengan program keahlian 231. Kualitas bangunan Pembangunan dirancang, dilaksanakan dan diawasi secara profesional Kualitas bangunan minimum permanen kelas B Bangunan dapat bertahan minimum 20 tahun 23Jumlah ruang kelas sama dengan jumlah rombongan belajar Jika tidak, tuliskan banyaknya jumlah kelas dan rombel yang ada! a) _ b) _ c) _ d) _ e) 23Kapasitas maksimum ruang kelas: SD/MI: 28 peserta didik SMP/MTs, SMA/MA/SMK: 32 peserta didik Jika tidak, tuliskan Kapasitas maksimum ruang kelas! a) _ b) _ c) _ d) _ e) _ 23Rasio minimum luas ruang kelas 2 m 2 / peserta didik. 21b. Sekolah Kategori mandiri

28 Jika tidak, tuliskan rasio minimum luas ruang kelas tiap peserta didik! a) _ b) _ c) _ d) _ e) _ 235. Ruang Kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan 236. Ruang kelas dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 2.5 (SD/MI), table 3.5 (SMP/MTs) dan table 4.5 (SMA/MA/SMK) Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 237. Sekolah memiliki perpustakaan dengan luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas (64 m 2 ), dengan lebar minimum 5 m Perpustakaan memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku. Perpustakaan terletak dibagian sekolah yang mudah dicapai Perpustakaan dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 2.6 (SD/MI), tabel 3.6 (SMP/MTs) dan tabel 4.6 (SMA/MA/ SMK) Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/ Madrasah Pendidikan Umum 241. Siswa memanfaatkan perpustakaan untuk menunjang kegiatan pembelajaran Guru memanfaatkan ruang kelas untuk praktek IPA Sekolah dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 2.7 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum untuk praktek IPA. 21b. Sekolah Kategori mandiri

29 244. Sekolah memiliki luas ruang Laboratorium IPA, dengan rasio minimum 2,4 m 2 /peserta didik. Untuk jumlah peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m 2 termasuk ruang penyimpanan dan persiapan 18 m 2. Lebar minimum 5m 245. Sekolah memiliki fasilitas Laboratorium IPA yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan Tersedia air bersih dalam laboratorium IPA 247. Laboratorium IPA dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 3.7 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 248. Sekolah melaksanakan praktek Kesenian Jika sekolah melaksanakan praktek Kesenian, tuliskan jenis praktek tersebut! a) b) c) d) e) 250. Ruang praktikum Biologi memenuhi Rasio minimum 2,4 m 2 /peserta didik. Untuk jumlah peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m 2 termasuk ruang penyimpanan dan persiapan 18 m 2. Lebar minimum 5m 251. Sekolah memiliki laboratorium Bilogi yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan Tersedia air bersih dalam laboratorium Bilogi 253. Ruang praktikum Biologi dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.7 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 21b. Sekolah Kategori mandiri

30 254. Ruang Laboratorium Fisika memenuhi Rasio minimum 2,4 m 2 /peserta didik. Untuk jumlah peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m 2 termasuk ruang penyimpanan dan persiapan 18 m 2. Lebar minimum 5m 255. Sekolah memiliki Laboratorium Fisika yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan Ruang praktikum Biologi dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.8 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 257. Ruang Laboratorium Kimia memenuhi Rasio minimum 2,4 m 2 /peserta didik. Untuk jumlah peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m 2 termasuk ruang penyimpanan dan persiapan 18 m 2. Lebar minimum 5m 258. Sekolah memiliki Laboratorium Kimia yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan Ruang praktikum Biologi dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.9 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 260. Ruang Laboratorium Komputer memenuhi Rasio minimum 2 m 2 /peserta didik. Untuk jumlah peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium 30 m 2. Lebar minimum 5m 261. Ruang praktikum Biologi dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.10 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 262. Ruang Laboratorium Bahasa memenuhi Rasio minimum 2 m 2 /peserta didik. Untuk jumlah peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium 30 m 2. Lebar minimum 5m 21b. Sekolah Kategori mandiri

31 263. Ruang praktikum Bahasa dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.11 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 264. Ruang praktikum Lab/bengkel/studio untuk praktek kejuruan SMK, kebutuhannya disesuaikan dengan karakteristik program keahlian 265. Luas minimum ruang pimpinan 12 m 2 dan lebar minimum 3m 266. Ruang pimpinan dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.12 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 267. Rasio minimum ruang guru 4 m 2 /pendidik dan luas minimum 72 m Ruang pimpinan dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.13 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 269. Luas Ruang Tata Usaha memenuhi Rasio minimum 4 m 2 /petugas dan luas minimum 16 m Ruang Tata Usaha terletak dekat dengan ruang pimpinan 271. Ruang pimpinan dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.14 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 272. Luas minimum ruang tempat ibadah 12 m Jumlah tempat beribadah disesuaikan dengan kebutuhan 274. Apakah ruang tempat beribadah dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.15 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum Jika sekolah memiliki sarana peribadatan, tuliskan sarana tersebut! 21b. Sekolah Kategori mandiri

32 a) b) c) d) e) 275. Luas minimum ruang konseling 9 m Ruang konseling dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.16 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 277. Luas minimum ruang UKS 12 m Ruang tempat beribadah dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.17 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 279. Luas minimum ruang organisasi kesiswaan 9 m Ruang ruang organisasi kesiswaan dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.18 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 281. Sekolah memiliki minimum 3 unit jamban, minimum 1 unit untuk 40 peserta didik pria, 1 unit untuk 30 peserta didik wanita, dan 1 unit untuk guru Jika tidak, tuliskan jumlah jamban yang ada! a) b) c) d) e) 282. Luas minimum ruang jamban 2 m 2 21b. Sekolah Kategori mandiri

33 283. Tersedia air di setiap unit jamban 284. Ruang jamban dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.19 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 285. Luas minimum gudang sekolah 21 m Gudang dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.20 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 287. Luas minimum ruang sirkulasi 30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan 288. Luas minimum tempat bermain/ berolahraga sesuai dengan rasio luas minimum 3 m2/peserta didik. Untuk jumlah peserta didik kurang dari 334 orang, luas minimum 1000 m Ruang tempat bermain/berolahraga dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada table 4.21 Buku Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum 290. Jika sekolah memiliki lapangan olah raga sendiri, tuliskan jenis lapangan olah raga tersebut! a) b) c) d) e) 291. Sekolah memiliki sarana olah raga. 21b. Sekolah Kategori mandiri

34 Jika sekolah memiliki sarana olah raga, tuliskan sarana tersebut! a) b) c) d) e) 7. Standar Pembiayaan 292. Sekolah mengalokasikan biaya satuan pendidikan yang terdiri atas biaya investasi lahan pendidikan dan biaya investasi selain lahan pendidikan sesuai indeks standar biaya pendidikan 293. Sekolah mengalokasikan biaya satuan pendidikan yang terdiri atas biaya operasi personalia dan nonpersonalia, bantuan biaya pendidikan, dan beasiswa sesuai indeks standar biaya pendidikan 294. Sekolah mengalokasikan biaya satuan pendidikan yang terdiri atas biaya operasi personalia dan biaya personalia penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan sesuai indeks standar biaya pendidikan 295. Sekolah mengalokasikan biaya gaji pokok bagi pegawai pada satuan pendidikan sesuai indeks standar biaya pendidikan 296. Sekolah mengalokasikan biaya tunjangan yang melekat pada gaji pegawai pada satuan pendidikan sesuai indeks standar biaya pendidikan 297. Sekolah mengalokasikan tunjangan struktural bagi pejabat struktural pada satuan pendidikan sesuai indeks standar biaya pendidikan 21b. Sekolah Kategori mandiri

35 298. Sekolah mengalokasikan tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional di luar guru pada satuan pendidikan yang melekat pada gaji pegawai sesuai indeks standar biaya pendidikan 299. Sekolah mengalokasikan tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional bagi guru pada satuan pendidikan sesuai indeks standar biaya pendidikan 300. Sekolah mengalokasikan tunjangan tunjangan profesi bagi guru pada satuan pendidikan sesuai indeks standar biaya pendidikan 301. Sekolah mengalokasikan tunjangan khusus bagi guru pada satuan pendidikan sesuai indeks standar biaya pendidikan 302. Sekolah mengalokasikan tunjangan maslahat tambahan bagi guru pada satuan pendidikan sesuai indeks standar biaya pendidikan 303. Sekolah mengalokasikan biaya personalia penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan dalam bentuk gaji pokok sesuai indeks standar biaya pendidikan 304. Sekolah mengalokasikan biaya personalia penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan dalam bentuk tunjangan yang melekat pada gaji sesuai indeks standar biaya pendidikan 305. Sekolah mengalokasikan biaya personalia penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan dalam bentuk tunjangan struktural bagi pejabat struktural sesuai indeks standar biaya pendidikan 21b. Sekolah Kategori mandiri

36 306. Sekolah mengalokasikan biaya personalia penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan dalam bentuk tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional sesuai indeks standar biaya pendidikan 307. Sekolah mengalokasikan biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan yang terdiri atas biaya investasi lahan pendidikan dan biaya investasi selain lahan pendidikan sesuai indeks standar biaya pendidikan 308. Sekolah mengalokasikan biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan yang terdiri atas biaya operasi personalia dan nonpersonalia sesuai indeks standar biaya pendidikan 309. Sekolah mengalokasikan standar biaya operasi pegawai sesuai indeks standar biaya pendidikan per siswa menurut Kabupaten/Kota dan rombel 310. Sekolah mengalokasikan standar biaya operasi pegawai sesuai indeks standar biaya pendidikan per siswa menurut Kabupaten/Kota dan rombel 311. Jumlah siswa per rombel di sekolah: SD / MI: 8 orang SMP / MTs: 32 orang SMA / MA /SMK: 32 orang 3 Rasio jumlah Rombel dan Guru adalah: SD/MI: 6 rombel = 9 guru 12 rombel = 17 guru SMP/ MTs: 3 rombel = 12 guru 9 rombel = 17 guru 18 rombel = 33 guru SMA/MA/SMK : 3 rombel = 18 guru 9 rombel = 24 guru 18 rombel = 47 guru 21b. Sekolah Kategori mandiri

37 Jika tidak, tuliskan Rasio jumlah rombel dan guru! a) _ b) _ c) _ d) _ e) _ 313. Sekolah sudah malaksankaan prinsip keadilan yang dilakukan dengan memberikan akses pelayanan pendidikan yang seluas-luasnya dan merata kepada peserta didik atau calon peserta didik, tanpa membedakan latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan kemampuan atau status sosial-ekonomi Sekolah sudah malaksanakaan Prinsip efisiensi yang dilakukan dengan mengoptimalkan akses, mutu, relevansi, dan daya saing pelayanan pendidikan 315. Sekolah sudah malaksanakaan Prinsip transparansi yang dilakukan dengan memenuhi asas kepatutan dan tata kelola yang baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan yang didirikan masyarakat, dan satuan pendidikan sehingga: dapat diaudit atas dasar standar audit yang berlaku, dan menghasilkan opini audit wajar tanpa perkecualian Sekolah sudah malaksanakaan Prinsip transparansi yang dilakukan dengan memenuhi asas kepatutan dan tata kelola yang baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan yang didirikan masyarakat, dan satuan pendidikan sehingga: dapat dipertanggungjawabkan secara transparan kepada pemangku kepentingan pendidikan 21b. Sekolah Kategori mandiri

38 317. Sekolah sudah memiliki dokumen Pengelolaan dana pendidikan yang didirikan masyarakat, yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan 318. Sekolah sudah memiliki dokumen peruntukan Dana pendidikan digunakan oleh penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat untuk: biaya investasi pada satuan pendidikan; biaya operasi satuan pendidikan; bantuan kepada satuan pendidikan dalam bentuk hibah untuk mendukung biaya operasi satuan pendidikansekolah sudah memiliki dokumen Pengelolaan dana pendidikan yang didirikan masyarakat, yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan 319. Sekolah sudah memiliki dokumen peruntukan Dana pendidikan yang dikelola oleh penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat disimpan dalam rekening penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan 320. Sekolah sudah memiliki dokumen peruntukan Seluruh dana satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dikelola melalui mekanisme yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan dan disimpan di dalam rekening bendahara satuan pendidikan yang dibuka dengan seizin ketua penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan 21b. Sekolah Kategori mandiri

39 321. Sekolah sudah memiliki dokumen peruntukan Penerimaan dana pendidikan yang bersumber dari masyarakat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 322. Sekolah sudah memiliki dokumen peruntukan Dana pendidikan pada satuan pendidikan bukan penyelenggara program wajib belajar yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah yang belum berbadan hukum dikelola dengan menggunakan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum 323. Sekolah sudah memiliki dokumen peruntukan Dana pendidikan pada satuan pendidikan bukan penyelenggara program wajib belajar yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah yang belum berbadan hukum dikelola dengan menggunakan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum 324. Sekolah sudah memiliki dokumen Rencana tahunan penerimaan dan pengeluaran dana pendidikan oleh satuan pendidikan dituangkan dalam rencana kerja dan anggaran tahunan satuan pendidikan sesuai peraturan perundangundangan 325. Sekolah sudah memiliki dokumen Penggunaan dana pendidikan oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dilaksanakan melalui sistem anggaran Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan 326. Sekolah sudah memiliki dokumen Penggunaan dana pendidikan oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dilaksanakan melalui sistem anggaran pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 21b. Sekolah Kategori mandiri

40 327. Sekolah sudah memiliki dokumen Penggunaan dana pendidikan oleh satuan pendidikan dilaksanakan melalui mekanisme yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga penyelenggara atau satuan pendidikan, serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 328. Sekolah sudah memiliki dokumen Realisasi penerimaan dan pengeluaran dana pendidikan Pemerintah oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dilaporkan kepada Menteri atau Menteri Agama sesuai kewenangan masing-masing, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan 329. Sekolah sudah memiliki dokumen Realisasi penerimaan dan pengeluaran dana pendidikan pemerintah daerah oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dilaporkan kepada kepala daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan 330. Sekolah sudah memiliki dokumen laporan dilaksanakan paling lambat dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender 331. Sekolah sudah memiliki dokumen laporan penerimaan dan penggunaan dana satuan pendidikan 332. Sekolah sudah memiliki dokumen laporan penerimaan dan penggunaan dana satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar serta anggaran rumah tangga penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan 21b. Sekolah Kategori mandiri

41 333. Sekolah sudah memiliki dokumen laporan Dana pendidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah yang dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 334. Sekolah sudah memiliki dokumen laporan Dana pendidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar serta anggaran rumah tangga penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan 335. Sekolah sudah memiliki dokumen laporan Dana pendidikan dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah diberikan kepada satuan pendidikan dalam bentuk hibah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 336. Sekolah sudah memiliki dokumen laporan Dalam proses penyaluran dana pendidikan dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah ke satuan pendidikan, petugas dan/atau lembaga yang terlibat dalam penyaluran dana harus sudah menyalurkan dana tersebut secara langsung kepada satuan pendidikan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja setelah terbitnya surat perintah membayar dari kantor pelayanan perbendaharaan negara atau kantor pelayanan perbendaharaan daerah 337. Sekolah sudah memiliki dokumen laporan Penerima hibah dari perseorangan, lembaga, dan/atau pemerintah negara lain wajib melaporkan jumlah dana yang diterima dan penggunaannya kepada Menteri atau Menteri Agama, dan Menteri Keuangan 338. Sekolah sudah memiliki dokumen laporan Penerima hibah dari perseorangan, lembaga, dan/atau pemerintah negara lain wajib melaporkan jumlah dana yang diterima dan penggunaannya kepada Menteri atau Menteri Agama, dan Menteri Keuangan 21b. Sekolah Kategori mandiri

42 21b. Sekolah Kategori mandiri

43 Kriteria Penilaian Jumlah skor minimal untuk mencapai Sekolah Kategori Mandiri No Standar Skor 1 Standar Isi 100 % 2 Standar Kompetensi Lulusan 100 % 3 Standar Proses Pembelajaran 74 % 4 Standar Pengelolaan 95 % 5 Standar Penilaian Pendidikan 84 % 6 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 67 % 7 Standar Sarana dan Prasarana 90 % 8 Standar Pembiayaan 75 % Berkas-berkas yang perlu dilampirkan sebagai data pendukung : No. Berkas/Dokumen Dilampirkan 1. Copy akte/sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan 2. Copy akte pendirian Sekolah 3. Copy Sertifikat Akreditasi Sekolah terakhir 4. Copy Susunan Organisasi / Pengurus Penyelenggara Sekolah Ya Tidak 5. Copy Jadwal Kegiatan/ Pelajaran 6. Copy Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun berjalan 7. Data Pendukung lainnya, sebutkan! , Kepala Sekolah, () 21b. Sekolah Kategori mandiri

Pusat Kurikulum Balitbang Diknas Departemen Pendidikan Nasional Instrumen SKM 2

Pusat Kurikulum Balitbang Diknas Departemen Pendidikan Nasional Instrumen SKM 2 INSTRUMEN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI Pandidikan Dasar dan Menengah Pusat Kurikulum Balitbang Diknas Departemen Pendidikan Nasional 2007 Instrumen SKM 2 1. Proses penyelenggaraan. a. Standar Isi. 1 Kerangka

Lebih terperinci

Lampiran KRITERIA EVALUASI. 1. Kriteria Evaluasi Ranah Konteks. Permendiknas no. 19 tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan. A. Perencanaan Program

Lampiran KRITERIA EVALUASI. 1. Kriteria Evaluasi Ranah Konteks. Permendiknas no. 19 tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan. A. Perencanaan Program Lampiran KRITERIA EVALUASI 1. Kriteria Evaluasi Ranah Konteks Pelaksanaan pendidikan harus berdasarkan pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang diatur melalui PP no 19 tahun 2005. Terkait dengan guru

Lebih terperinci

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin Bab I. Pendahuluan Rasional Disvaritas kondisi persekolahan di Indonesia sangat tinggi.

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Departemen Pendidikan Nasional Materi 2 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Sosialisasi KTSP LINGKUP SNP 1. Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2010 TANGGAL 31 AGUSTUS 2010 NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi

Lebih terperinci

1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara :

1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara : LAMPIRAN INSTRUMEN WAWANCARA 1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara : I. STANDAR ISI PENDIDIKAN PROGRAM KEAHLIAN TEHNIK KENDARAAN RINGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah

Lebih terperinci

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENILAIAN PENDIDIKAN Penilaian

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan HAM RI Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 41, 2005 IPTEK. Standar Nasional.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DI BIDANG PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DI BIDANG PENDIDIKAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DI BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) 1. Periksalah kelengkapan perangkat Akreditasi

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional

Lebih terperinci

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

FORM EDS KEPALA SEKOLAH FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007) STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007) STANDAR PENILAIAN Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini. HAK GURU Hak-hak guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan yang diamanatkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 40 Ayat (1) dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Susiwi S Pengantar Kurikulum nasional perlu terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang:

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN BIMBINGAN AKREDITASI SMK Oleh : A L M A N

STANDAR PENILAIAN BIMBINGAN AKREDITASI SMK Oleh : A L M A N STANDAR PENILAIAN BIMBINGAN AKREDITASI SMK Oleh : A L M A N 2011 Bukti fisik nomor 165 : Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran kepada siswa pada awal

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003 BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Pasal 35 (1) dan (2): (1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI Latar Belakang Standar Nasional Pendidikan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Pasal 35, 36, 37, 42, 43, 59, 60,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP Makalah disampaikan pada Pelatihan dan Pendampingan Implementasi KTSP di SD Wedomartani Oleh Dr. Jumadi A. Pendahuluan Menurut ketentuan dalam Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 ` LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAFTAR

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP)

STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP) STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP) PENGERTIAN PENILAIAN PRINSIP PENILAIAN TEKNIK & INSTRUMEN PENILAIAN MEKANISME & PROSEDUR PENILAIAN PENILAIAN OLEH PENDIDIK PENILAIAN OLEH SATUAN

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Hand out Seminar Pengembangan KTSP bagi Pengawas, Kepala Sekolah, Guru Kabupaten Donggala, Sulawesi Selatan 1 Desember 2007 Oleh

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

~ 1 ~ PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

~ 1 ~ PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU ~ 1 ~ PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR Draf 03 12 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/ /2021

PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/ /2021 PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/2013--2020/2021 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN Jakarta, Desember 2013 KATALOG DALAM TERBITAN

Lebih terperinci

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. A.

1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. A. I. STANDAR ISI 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat kompetensi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Bapak/Ibu/Sdr Kepala Sekolah yang terhormat, RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Dengan ini pekenankanlah saya Wisnu Subagyo mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Pedidikan UKSW mohon kebaikan hati Bapak/Ibu

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS ~ 1 ~ SALINAN Menimbang BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 09 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara No.107, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Guru. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1 IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PENGERTIAN KURIKULUM (Pasal 1 UU No. 0 Tahun 00) Seperangkat rencana & pengaturan SNP Tujuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA TERNATE, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMETAAN PENDIDIKAN DI SMA..

INSTRUMEN PEMETAAN PENDIDIKAN DI SMA.. LAMPIRAN-3 DATA IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah 2. NSS 3. Alamat Sekolah Desa Kecamatan Kabupaten/ Kota 4. Telepon/ Faksimili 5. E-mail 6. SK/ Akte Tahun Pendirian 7. Nama Yayasan *) 8. Jumlah Rombongan

Lebih terperinci

PP 19/2005 STANDAR NASIONALPENDIDIKAN BAB II LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN

PP 19/2005 STANDAR NASIONALPENDIDIKAN BAB II LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN Delapan Standar Nasional Pendidikan PP 19/2005 STANDAR NASIONALPENDIDIKAN BAB II LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN Pasal 2 Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1. Standar Isi 2. Standar Kompetensi Lulusan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa pendidikan

Lebih terperinci

A. PERENCANAAN PROGRAM

A. PERENCANAAN PROGRAM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 19 TAHUN 2007 TANGGAL 23 MEI 2007 STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH A. PERENCANAAN PROGRAM 1. Visi Sekolah/Madrasah

Lebih terperinci

TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa agar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10 ayat (2),

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66 JUKNIS ANALISIS STANDAR SARANA DAN PRASARANA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66 G. URAIAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG DUKUNGAN PENDANAAN TERHADAP POLITEKNIK NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, \ Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci