SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA
|
|
- Suryadi Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 No. 3/ 12 /DLN Jakarta, 8 Juni 2001 SURAT EDARAN Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA Perihal : Perubahan Surat Edaran Bank Indonesia No. 2/20/DLN tanggal 9 Oktober 2000 tentang Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri Dalam rangka penyempurnaan prosedur penyampaian laporan utang luar negeri (ULN) sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 2/20/DLN tanggal 9 Oktober 2000 tentang Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri, perlu ditetapkan perubahan terhadap Surat Edaran dimaksud sebagai berikut : 1. Angka II huruf A butir 3 diubah menjadi sebagai berikut : Utang dagang yang wajib dilaporkan adalah utang luar negeri yang timbul dalam rangka perdagangan internasional baik dengan L/C maupun tanpa L/C yang berjangka waktu diatas 6 (enam) bulan. Bagi bank, utang dagang yang wajib dilaporkan adalah utang dagang dengan L/C maupun tanpa L/C yang telah menjadi kewajiban bank seperti wesel yang telah diakseptasi oleh bank. Bagi swasta non bank, utang dagang yang wajib dilaporkan adalah utang dagang tanpa L/C di luar yang menjadi kewajiban bank 2. Angka II huruf B butir 1.a. diubah menjadi sebagai berikut: Data penerima ULN dan atau perubahannya, mencakup informasi mengenai: nama, alamat, kota, kode pos, propinsi, negara, nomor telepon, nomor faksimili, bentuk usaha 1
2 usaha, kepemilikan, kepemilikan asing, grup perusahaan, nama grup, nama yang dapat dihubungi, alamat a.1. ULN atas dasar perjanjian kredit menggunakan formulir F-01.1 butir A sebagaimana dilampirkan dalam Surat Edaran ini (Lampiran 1). a.2. ULN atas dasar surat berharga menggunakan formulir F-02.1 butir A sebagaimana dilampirkan dalam Surat Edaran ini (Lampiran 2). a.3. ULN atas dasar utang dagang menggunakan formulir F-03 butir A sebagaimana dilampirkan dalam Surat Edaran ini (Lampiran 5). 3. Angka II huruf B butir 1.b. diubah menjadi sebagai berikut: b.1. Data ULN atas dasar perjanjian kredit mencakup informasi mengenai : status, tanggal penandatanganan, valuta dan nominal komitmen, jangka waktu, masa tenggang dan tanggal jatuh waktu, tingkat bunga, total biaya/fee, jadwal penarikan, jadwal pembayaran, penggunaan, bentuk ikatan pinjaman, sektor ekonomi, lokasi proyek, nama pemberi pinjaman, negara pemberi pinjaman, jenis usaha pemberi pinjaman dan status pemberi pinjaman, nomor referensi dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam formulir F-01.1 butir B (lampiran 1). b.2. Data ULN atas dasar surat berharga mencakup informasi mengenai : Jenis surat berharga, tanggal penerbitan, valuta penerbitan, jangkawaktu dan tanggal jatuh waktu, bunga/diskonto/kupon, total biaya/fee, rencana pembayaran, penggunaan, sektor ekonomi, lokasi proyek, negara tempat surat berharga diterbitkan, nomor referensi, dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam formulir F-02.1 butir B (lampiran 2). b.3. Data ULN atas dasar utang dagang atau perjanjian lainnya mencakup informasi mengenai : nomor referensi, bulan timbulnya ULN, bulan jatuh waktu ULN, valuta dan jumlah ULN, status pemberi pinjaman, nama dan negara pemberi pinjaman sebagaimana tercantum dalam formulir F-03 butir B.1. (lampiran 5). Angka. 2
3 4. Angka II huruf B butir 2. diubah menjadi sebagai berikut: Data realisasi ULN, terdiri dari : a. Data realisasi ULN atas dasar perjanjian kredit mencakup informasi mengenai : periode laporan, kode penerima, nama penerima, nomor referensi, tanggal realisasi penarikan dan pembayaran ULN pada bulan laporan, jenis penarikan, valuta penarikan, nominal realisasi penarikan, jumlah ekuivalen dalam valuta perjanjian, kumulatif dalam valuta perjanjian, jenis dan valuta pembayaran, nominal realisasi pembayaran, jumlah ekuivalen dalam valuta perjanjian, kumulatif dalam valuta perjanjian, jenis tunggakan, jumlah tunggakan menurut valuta perjanjian pada bulan laporan, kumulatif s.d bulan laporan, dan posisi utang menurut valuta perjanjian pada akhir bulan laporan sebagaimana tercantum dalam formulir F-01.2 (lampiran 3). b. Data realisasi ULN atas dasar surat berharga mencakup informasi mengenai : periode laporan, kode penerbit, nama penerbit, nomor referensi, tanggal pembayaran ULN pada bulan laporan, jenis pembayaran, valuta pembayaran, nominal pembayaran, jumlah ekuivalen dalam valuta penerbitan, jenis dan jumlah yang tidak dapat dibayar (default) menurut valuta penerbitan, dan posisi surat berharga menurut valuta penerbitan pada akhir bulan laporan sebagaimana tercantum dalam formulir F-02.2 (lampiran 4). c. Data realisasi ULN atas dasar utang dagang mencakup informasi mengenai : nomor referensi, valuta pembayaran, jumlah pembayaran dalam bulan laporan, dan posisi ULN pada akhir bulan laporan sebagaimana tercantum dalam formulir F-03 butir B.2. (lampiran 5). 5. Formulir laporan data pokok ULN dan atau perubahannya, dan formulir laporan realisasi ULN sebagaimana dimaksud pada butir 3 dan 4 tersebut di atas terlampir dalam Surat Edaran ini. 4. Angka 3
4 6. Angka III huruf A butir 4 diubah menjadi sebagai berikut: Laporan data penerima dan realisasi ULN atas dasar utang dagang, wajib disampaikan kepada Bank Indonesia setiap bulan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya. 7. Angka III huruf B butir 7 diubah menjadi sebagai berikut: Laporan ULN disampaikan kepada Bank Indonesia berupa: a. Hard copy untuk laporan data pokok ULN dan atau perubahannya. b. Disket untuk laporan data realisasi ULN. Penyampaian laporan dimaksud dapat dilakukan dengan pos, kurir atau jasa ekspedisi. 8. Tata cara pelaporan dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud pada butir 5 dan 7 tersebut di atas, diatur sebagai berikut ; a. Untuk laporan data pokok ULN dan atau perubahannya : - Bagi pelapor yang masih memiliki ULN, wajib menyampaikan laporan sesuai format laporan sebagaimana tercantum dalam lampiran 1, 2, dan 5 Surat Edaran ini, bersamaan dengan laporan data realisasi ULN bulan Juni Bagi pelapor yang memiliki ULN baru dan belum melaporkan ke Bank Indonesia, wajib menyampaikan laporan sesuai format laporan sebagaimana tercantum dalam lampiran 1,2, dan 5 Surat Edaran ini paling lambat tanggal 16 Juli 2001 b. Untuk laporan data realisasi ULN, selain wajib menyampaikan disket laporan, pelapor wajib pula menyampaikan hard copy dari hasil olahan program laporan untuk data realisasi ULN bulan Mei dan Juni Untuk periode bulan berikutnya, pelapor hanya menyampaikan disket laporan. Petunjuk teknis pengisian 4
5 pengisian laporan dengan menggunakan disket tercantum dalam buku panduan Bank Indonesia Sistem Informasi Utang Luar negeri (BI-SIUL) sebagaimana terlampir 9. Angka III huruf B butir 8 diubah menjadi sebagai berikut: Tanggal diterimanya laporan oleh Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada angka III butir A.1 s.d 5 ditetapkan sebagai berikut: a. Untuk pengiriman dengan menggunakan jasa kurir atau ekspedisi adalah sesuai dengan tanggal penerimaan di Bank Indonesia. b. Untuk pengiriman dengan pos adalah sesuai dengan tanggal stempel pos. 10. Angka IV huruf A butir 4 diubah menjadi sebagai berikut: Pelapor dapat menyampaikan koreksi sampai dengan tanggal 25 bulan penyampaian laporan. Koreksi disampaikan dengan formulir yang sama dengan membubuhkan kata KOREKSI pada setiap lembar formulir laporan. Penyampaian koreksi yang melampaui batas waktu penyampaian laporan koreksi dikenai sanksi administratif sebagaimana tercantum pada butir IV A.1. Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal 8 Juni Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA DLN 5
6 Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.3/ 12 /DLN tanggal 8 Juni 2001 Lampiran PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement). ( F-01.1 ) A. DATA PENERIMA 1. Diisi nama bank, badan usaha bukan bank atau perorangan penerima ULN. 2. Diisi alamat lengkap dan jelas domisili bank, badan usaha bukan bank atau perorangan. 3. Diisi lengkap. 4. Diisi lengkap. 5. Diisi lengkap. 6. Diisi lengkap untuk kantor cabang bank di luar negeri dari bank yang kantor pusatnya berkedudukan di Indonesia. 7. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor. 8. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor. 9. Pilih bentuk usaha perusahaan: a. untuk Lembaga Keuangan atau b. untuk Bukan Lembaga Keuangan. Jika Lembaga Keuangan pilih Bank atau Bukan Bank. 10. Pilih jenis kepemilikan; a BUMN, b BUMD, c Yayasan/koperasi, d Perorangan dan e BUMS. Jika BUMS pilih 1 untuk BUMS Nasional, 2 BUMS asing dan 3 BUMS campuran. 11. Pilih boks yang sesuai. Jika ada kepemilikan asing cantumkan porsi(%)nya. 12. Beri tanda X pada kolom yang sesuai. Jika YA lanjutkan ke nomor Diisi oleh Bank Indonesia 14. Diisi dengan nama group. 15. Diisi nama petugas yang dapat dihubungi untuk informasi laporan. 16. Diisi oleh Bank Indonesia. 17. Diisi alamat jika ada. B. DATA ULN 1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. ULN baru: beri tanda X pada kolom baru. Perubahan di luar skim restrukturisasi: beri tanda X pada kolom perubahan dan sebutkan pada kolom yang tersedia bentuk perubahannya. Misalnya perubahan suku bunga dan jangka waktu. Restrukturisasi ULN: beri tanda X pada kolom restrukturisasi dan beri tanda X pada salah satu bentuk restrukturisasi. 2. Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun penandatanganan perjanjian ULN. 3. Diisi dengan valuta dan nominal komitmen ULN sesuai perjanjian kredit. 4. Diisi dengan jangka waktu dalam tahun dan bulan. Masa tenggang dalam tahun dan bulan. Tanggal jatuh waktu dalam format tanggal yang tersedia. 5. a. Pilih a jika bunga tetap (fixed), b jika bunga mengambang (floating). Isi suku bunga pada boks yang sesuai. 2 boks pertama diisi angka %, 3 boks terakhir diisi 3 digit dibelakang koma. Apabila tingkat bunga mengambang diisi angka % di 6
7 Lanj. Lampiran 1 atas atau di bawah tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional. Contoh 1,5 % di atas LIBOR diisi 01,500 % di atas LIBOR. b. Diisi dengan valuta dan nominal. 6. Buat jadwal penarikan sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi nomor urut, kolom (2) diisi diisi rencana tanggal penarikan, kolom (3) pilih angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa. Kolom (4) diisi valuta penarikan, kolom (5) diisi nominal rencana penarikan. Jika tabel tidak cukup jadwal penarikan dapat dibuat terpisah dan dilampirkan. 7. Buat jadwal pelunasan sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi nomor urut, kolom (2) diisi diisi rencana tanggal pelunasan, kolom (3) pilih angka 1 untuk pelunasan pokok, angka 2 untuk pelunasan bunga. Kolom (4) diisi valuta pelunasan, kolom (5) diisi nominal rencana pelunasan. Jika tabel tidak cukup jadwal pelunasan dapat dibuat terpisah dan dilampirkan. 8. Diisi dengan tujuan penggunaan ULN. Beri tanda X pada boks yang sesuai. Jika lainnya sebutkan tujuan penggunaannya. 9. Beri tanda X pada boks yang sesuai. Jika lainnya sebutkan bentuk ikatan pinjaman. 10. Pilih salah satu. Beri tanda X pada boks yang sesuai. 11. Diisi sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi nomor urut, kolom (2) diisi nama kota lokasi proyek, kolom (3) diisi propinsi lokasi proyek. Kolom (5) diisi untuk lokasi proyek diluar Indonesia. Jika tabel tidak cukup dapat dibuat terpisah dan dilampirkan. 12. Diisi nama pemberi pinjaman, apabila pinjaman sindikasi sebutkan nama agen/lead. 13. Diisi dengan negara domisili pemberi pinjaman. Contoh: Bank Of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negara pemberi pinjamannya adalah Singapura. 14. Pilih salah satu dan beri tanda X pada boks yang sesuai. Jika lainnya sebutkan. 15. Pilih salah satu. Beri tanda X pada kolom yang sesuai. Jika lainnya sebutkan. - Perusahaan Induk : saham di perusahaan penerima pinjaman? 10%. - Perusahaan Afiliasi : penerima pinjaman memiliki saham perusahaan pemberi pinjaman. 16. Jika angka 1 diisi dengan perubahan atau restrukturisasi, maka nomor referensi lama pinjaman terkait harus diisi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi harap dilampirkan tabel. 17. Diisi informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada). 7
8 Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.3/ 12 /DLN tanggal 8 Juni 2001 Lampiran PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI Atas Dasar Surat Berharga (F-02.1) A. DATA PENERBIT 1. Diisi nama bank, badan usaha bukan bank atau perorangan penerima ULN. 2. Diisi alamat lengkap dan jelas domisili bank, badan usaha bukan bank atau perorangan. 3. Diisi lengkap. 4. Diisi lengkap. 5. Diisi lengkap. 6. Diisi lengkap untuk kantor cabang bank di luar negeri dari bank yang kantor pusatnya berkedudukan di Indonesia. 7. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor. 8. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor. 9. Pilih bentuk usaha perusahaan: a. untuk Lembaga Keuangan atau b. untuk Bukan Lembaga Keuangan. Jika Lembaga Keuangan pilih Bank atau Bukan Bank. 10. Pilih jenis kepemilikan; a BUMN, b BUMD, c Yayasan/koperasi, d Perorangan dan e BUMS. Jika BUMS, pilih 1 untuk BUMS Nasional, 2 BUMS asing dan 3 BUMS campuran. 11. Pilih boks yang sesuai. Jika ada kepemilikan asing cantumkan porsi(%)nya. 12. Beri tanda X pada kolom yang sesuai. Jika YA lanjutkan ke nomor Diisi oleh Bank Indonesia 14. Diisi dengan nama group. 15 Diisi nama petugas yang dapat dihubungi untuk informasi laporan. 16. Diisi oleh Bank Indonesia. 17. Diisi alamat jika ada. B. DATA UTANG LUAR NEGERI 1. Pilih salah satu. Beri tanda X pada kolom yang sesuai. Jika lainnya sebutkan. 2. Diisi dengan tanggal, bulan, tahun penerbitan surat berharga. 3. Diisi dengan valuta dan jumlah nominal surat berharga yang diterbitkan. 4. Diisi dengan jangka waktu dalam tahun dan bulan dan Tanggal jatuh waktu dalam format tanggal yang tersedia. 5. a. Pilih a jika bunga tetap (fixed), b jika bunga mengambang (floating). Isi suku bunga pada boks yang sesuai. 2 boks pertama diisi angka %, 3 boks terakhir diisi 3 digit dibelakang koma. Apabila tingkat bunga mengambang diisi angka % di atas atau di bawah tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional. Contoh 1,5 % di atas LIBOR diisi 01,500 % di atas LIBOR. b. Diisi dengan valuta dan nominal. 6. Buat jadwal pembayaran sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi nomor urut, kolom (2) diisi diisi rencana tanggal pembayaran, kolom (3) pilih angka 1 untuk 8
9 Lanj. Lampiran 2 pembayaran pokok, angka 2 untuk pembayaran bunga/kupon. Kolom (4) diisi valuta pembayaran, kolom (5) diisi nominal rencana pembayaran. Jika tabel tidak cukup jadwal pembayaran dapat dibuat terpisah dan dilampirkan. 7. Diisi dengan tujuan penggunaan ULN. Beri tanda X pada boks yang sesuai. Jika lainnya sebutkan tujuan penggunaannya. 8. Pilih salah satu. Beri tanda X pada boks yang sesuai. 9. Diisi sesuai dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi nomor urut, kolom (2) diisi nama kota lokasi proyek, kolom (3) diisi propinsi lokasi proyek. Kolom (5) diisi untuk lokasi proyek diluar Indonesia. Jika tabel tidak cukup dapat dibuat terpisah dan dilampirkan. 10. Diisi dengan negara dimana surat berharga diterbitkan. 11. Diisi oleh Bank Indonesia. 12. Diisi informasi lain yang terkait dengan surat berharga (apabila ada). 9
10 Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.3/ 12 /DLN tanggal 8 Juni 2001 Lampiran PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK DAN REALISASI UTANG LUAR NEGERI Atas Dasar Utang Dagang atau Perjanjian Lainnya (F-03) A. DATA PENERIMA 1. Diisi nama bank, badan usaha bukan bank atau perorangan penerima ULN. 2. Diisi alamat lengkap dan jelas domisili bank, badan usaha bukan bank atau perorangan. 3. Diisi lengkap. 4. Diisi lengkap. 5. Diisi lengkap. 6. Diisi lengkap untuk kantor cabang bank di luar negeri dari bank yang kantor pusatnya berkedudukan di Indonesia. 7. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor. 8. Diisi lengkap; kode negara, kode area dan nomor. 9. Pilih bentuk usaha perusahaan: a. untuk Lembaga Keuangan atau b. untuk Bukan Lembaga Keuangan. Jika Lembaga Keuangan pilih Bank atau Bukan Bank. 10. Pilih jenis kepemilikan; a BUMN, b BUMD, c Yayasan/koperasi, d Perorangan dan e BUMS. Jika BUMS pilih 1 untuk BUMS Nasional, 2 BUMS asing dan 3 BUMS campuran. 11. Pilih boks yang sesuai. Jika ada kepemilikan asing cantumkan porsi(%)nya. 12. Beri tanda X pada kolom yang sesuai. Jika YA lanjutkan ke nomor Diisi oleh Bank Indonesia 14. Diisi dengan nama group. 15. Diisi nama petugas yang dapat dihubungi untuk informasi laporan. 16. Diisi oleh Bank Indonesia. 17. Diisi alamat jika ada. B. DATA UTANG LUAR NEGERI 1. Data Pokok ULN Kolo m Petunjuk Pengisian 1. Diisi nomor urut 2. Diisi bulan timbulnya ULN (sejak terhitung terutang) 3. Diisi bulan jatuh waktu ULN. 4. Diisi valuta ULN. 5. Diisi Jumlah nominal ULN. 6. Diisi status pemberi pinjaman; pilih angka yang sesuai dari 1, 2 atau 3 Perusahaan Induk : saham di perusahaan penerima pinjaman? 10%. Perusahaan Afiliasi : penerima pinjaman memiliki saham perusahaan 10
11 Lanj. Lampiran 5 pemberi pinjaman. 7. Diisi lengkap nama pemberi pinjaman. 8. Diisi dengan negara domisili pemberifasilitas utang dagang. Contoh : Bank Of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negara pemberi pinjamannya adalah Singapura. 2. Realisasi ULN Kolo Petunjuk Pengisian m 1. Diisi dengan nomor referensi yang sesuai dengan butir B Diisi dengan valuta pembayaran. 3. Diisi dengan nominal pembayaran pada bulan laporan 4. Diisi dengan saldo utang dagang pada akhir periode laporan. 11
12 12
13 DLN 13
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.2/ 20 /DLN tanggal 9 Oktober 2000 Lampiran 1
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.2/ 20 /DLN tanggal 9 Oktober 2000 Lampiran 1 A. Data Penerima 1. Nama : 2. Alamat : Propinsi/Negara 3. No. Telepon : 4. No. Faksimili : 5. Status : Bank Bukan Bank
Lebih terperinciNo. 2/ 20 /DLN Jakarta, 9 Oktober 2000 SURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA
No. 2/ 20 /DLN Jakarta, 9 Oktober 2000 SURAT EDARAN Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA Perihal: Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA. Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri
No. 6/51/DLN Jakarta, 31 Desember 2004 SURAT EDARAN Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri Sehubungan dengan penyempurnaan laporan
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) ( Formulir PK01.
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2 PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) ( Formulir
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri
No. 12/19/DInt Jakarta, 22 Juli 2010 SURAT EDARAN Kepada BANK, BADAN USAHA BUKAN BANK, DAN PERORANGAN DI INDONESIA Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri Sehubungan dengan berlakunya Peraturan
Lebih terperinciNo. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri
No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/24/PBI/2010 tentang Kewajiban Pelaporan
Lebih terperinciNo. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN. Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri
No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/21/PBI/2012
Lebih terperinciNo. 16/10/DSta Jakarta, 26 Mei 2014 SURAT EDARAN. Kepada: SEMUA DEBITUR DEVISA UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA
1 No. 16/10/DSta Jakarta, 26 Mei 2014 SURAT EDARAN Kepada: SEMUA DEBITUR DEVISA UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA Perihal : PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 22 /PBI/2000 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 22 /PBI/2000 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan keberhasilan pengendalian moneter diperlukan
Lebih terperinciNo. 15/17 /DInt Jakarta, 29 April 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA
1 No. 15/17 /DInt Jakarta, 29 April 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Rencana Utang Luar Negeri, Perubahan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 24 /PBI/2010 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 24 /PBI/2010 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam upaya meningkatkan keberhasilan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 24 /PBI/2010 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 24 /PBI/2010 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinciNo.18/ 5 /DSta Jakarta, 6 April 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA DEBITUR UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA
No.18/ 5 /DSta Jakarta, 6 April 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA DEBITUR UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA Perihal: Penerimaan Devisa Utang Luar Negeri Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciNo.5/24/DSM Jakarta, 3 Oktober 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA
No.5/24/DSM Jakarta, 3 Oktober 2003 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN PELAPORAN PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK
PETUNJUK PENGISIAN PELAPORAN PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK BANK INDONESIA 1 Form Pengantar Laporan PLN Perusahaan Bukan Bank PROFIL PERUSAHAAN PELAPOR 1 Nama Perusahaan : 2 Alamat Lengkap
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA. Perihal : Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank
No. 10/ 46 /DInt Jakarta, 22 Desember 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank Sehubungan dengan telah dikeluarkannya
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 22 /PBI/2011 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 22 /PBI/2011 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penarikan
Lebih terperinciNo.7/13/DPbS Jakarta, 11 April S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA
No.7/13/DPbS Jakarta, 11 April 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Sesuai dengan Peraturan Bank
Lebih terperinciNo.4/5/DSM Jakarta, 28 Maret 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA
No.4/5/DSM Jakarta, 28 Maret 2002 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan.
Lebih terperinciNo.11/21/DKBU Jakarta, 10 Agustus 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA
No.11/21/DKBU Jakarta, 10 Agustus 2009 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan telah diterbitkannya
Lebih terperinciNo. 17/4/DSta Jakarta, 6 Maret 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA YANG MELAKUKAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA
No. 17/4/DSta Jakarta, 6 Maret 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA YANG MELAKUKAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Rencana
Lebih terperinciNo. 13/ 15 /DPbS Jakarta, 30 Mei Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA. Laporan Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
No. 13/ 15 /DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal: Laporan Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Sesuai dengan Peraturan Bank
Lebih terperinciNo. 5/30/BKr Jakarta, 18 November 2003 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)
No. 5/30/BKr Jakarta, 18 November 2003 S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) Perihal : Pelaksanaan Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka penetapan kebijakan moneter, pemantauan stabilitas sistem keuangan,
Lebih terperinciNo. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N
No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP tanggal 13 April 2009 perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Pembatasan Transaksi Rupiah dan Pemberian Kredit Valuta Asing oleh Bank
No. 7/23/DPD Jakarta, 8 Juli 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Pembatasan Transaksi Rupiah dan Pemberian Kredit Valuta Asing oleh Bank Sehubungan dengan telah ditetapkannya
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/7/PBI/2008 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/7/PBI/2008 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pinjaman luar negeri merupakan
Lebih terperinciNo.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)
No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) Perihal : Pelaksanaan Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas
Lebih terperinciNo. 13/ 17 /DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA
No. 13/ 17 /DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Sehubungan dengan telah
Lebih terperinciNo.17/18/DKEM Jakarta, 30 Juni 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA
No.17/18/DKEM Jakarta, 30 Juni 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA KORPORASI NONBANK DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/24/DKEM tanggal 30 Desember 2014 perihal
Lebih terperinciFREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) PBI NO.12/1/PBI/2010 TANGGAL 28 JANUARI 2010 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK
FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) PBI NO.12/1/PBI/2010 TANGGAL 28 JANUARI 2010 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK Garis Besar Ketentuan 1. Apa latar belakang penerbitan PBI tentang Pinjaman
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.285, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Devisa. Ekspor. Penerimaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5383) PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/25/PBI/2012
Lebih terperinciLampiran 4 SE LPS Nomor 3/2014 PANDUAN TATA CARA PERHITUNGAN PREMI BANK UMUM DAN BANK UMUM SYARIAH
Lampiran 4 SE LPS Nomor 3/2014 PANDUAN TATA CARA PERHITUNGAN PREMI BANK UMUM DAN BANK UMUM SYARIAH GROUP PENJAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN 2014 DAFTAR ISI BAB I PENJELASAN UMUM 3 I.1. TUJUAN TATA CARA
Lebih terperinciNo. 3/ 9 /BKr Jakarta, 17 Mei S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 3/ 9 /BKr Jakarta, 17 Mei 2001 S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Kecil ----------------------------------------------------------------
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA
No. 8/ 7 /DPBPR Jakarta, 23 Februari 2006 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat ----------------------------------------------------
Lebih terperinciNo. 13/ 16 / DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA
No. 13/ 16 / DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/35/DPbS tanggal 22 Oktober 2008
Lebih terperinciNo.9/1/DInt Jakarta, 15 Februari 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Pinjaman Luar Negeri Bank
No.9/1/DInt Jakarta, 15 Februari 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Pinjaman Luar Negeri Bank Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 7/43/DASP Jakarta, 7 September 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Batas Nilai Nominal Nota Debet dan Transfer Kredit dalam Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional
Lebih terperinciNo. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal: Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. Sehubungan
Lebih terperinciNo. 3/23/DPNP Jakarta, 30 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 3/23/DPNP Jakarta, 30 Oktober 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Berkala Bank Umum Dengan telah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/17/PBI/2001
Lebih terperinciLampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April
Lampiran SE No. 15/17/DInt tanggal 29 April 2013 1 LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/DINT TANGGAL 29 APRIL 2013 PERIHAL PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BERUPA RENCANA UTANG LUAR NEGERI,
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN HARIAN BANK UMUM
LAMPIRAN 1 SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 17 /DSta TANGGAL 22 OKTOBER 2014 PERIHAL PERUBAHAN KEEMPAT ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 13/3/DPM TANGGAL 4 FEBRUARI 2011 PERIHAL LAPORAN HARIAN
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA
No. 12/ 37 /DInt Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Pelaporan Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank serta Format Indikator
Lebih terperinciNo. 10/ 3 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum
No. 10/ 3 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciNo. 3/30/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 3/30/DPNP Jakarta, 14 Desember 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan tertentu yang disampaikan
Lebih terperinciFREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) SE Ekstern N0.10/46/DInt. Perihal. Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank
FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) SE Ekstern N0.10/46/DInt Perihal Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank 1. Apakah seluruh perusahaan bukan bank yang berencana melakukan Pinjaman Luar Negeri (PLN) wajib
Lebih terperinciNo. 1/ 9 /DSM Jakarta, 28 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 1/ 9 /DSM Jakarta, 28 Desember 1999 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Bank. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 1/9/PBI/1999
Lebih terperinciNo. 1/5/DPNP Jakarta, 10 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 1/5/DPNP Jakarta, 10 Desember 1999 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Persyaratan dan Tatacara Pengajuan Pengagunan Obligasi Pemerintah bagi Bank Umum peserta Program
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal: Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum
No. 7/ 48 /DPNP Jakarta, 14 Oktober 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/15/PBI/2005
Lebih terperinciDiubah dengan PBI No. 3/4/PBI/2001 tanggal 12 Maret 2001 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/13/PBI/2000 TENTANG
Diubah dengan PBI No. 3/4/PBI/2001 tanggal 12 Maret 2001 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/13/PBI/2000 TENTANG JAMINAN PEMBIAYAAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciNo. 1/ 2 /DSM Jakarta, 22 September 1999 S U R A T E D A R A N
BANK INDONESIA ---------------- No. 1/ 2 /DSM Jakarta, 22 September 1999 S U R A T E D A R A N Perihal : Tata Cara Pengumpulan dan Penyampaian Keterangan dan Data, Persyaratan Lain bagi Lembaga Penelitian
Lebih terperinciYth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat
Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI
Lebih terperinciNo. 2/ 23 /DSM Jakarta, 10 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA
No. 2/ 23 /DSM Jakarta, 10 November 2000 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Lembaga Keuangan Non Bank Sehubungan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/1/PBI/2005 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI BANK GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/1/PBI/2005 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pinjaman luar negeri merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
Lebih terperinciKepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No.8/15/DPNP Jakarta, 12 Juli 2006 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Laporan Berkala Bank Umum Sehubungan dengan telah
Lebih terperinciLAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 5/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN BULANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DAN
LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 5/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN BULANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DAN LAPORAN KEUANGAN BULANAN DANA JAMINAN SOSIAL - 1 - BAB I PENJELASAN
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/ 10 /PBI/2005 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/ 10 /PBI/2005 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas Bank Indonesia di sektor moneter, perbankan
Lebih terperinciNo.17/21/DPM Jakarta, 28 Agustus Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA
No.17/21/DPM Jakarta, 28 Agustus 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/15/DPM perihal Transaksi Valuta
Lebih terperinciNo. 14/ 17 /DASP Jakarta, 7 Juni 2012 S U R A T E D A R A N
1 No. 14/ 17 /DASP Jakarta, 7 Juni 2012 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu
Lebih terperinciNo. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA
No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember 2015 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Penerbitan, Tata Cara Lelang, dan Penatausahaan Surat Berharga Bank Indonesia dalam Valuta Asing Sehubungan
Lebih terperinciNo.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA
No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/14/DPM tanggal 17 September
Lebih terperinci2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentan
No.197, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Kehati-hatian. Perekonomian Nasional. Bank Umum. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5734). PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciNo. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum
No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank
Lebih terperinciKodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Jasa Bank. Pembayaran Transaksi Impor
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Jasa Bank Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Pri Hartini Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT
Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan Peraturan
Lebih terperinciNo. 15/10 /DPNP Jakarta, 28 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 15/10 /DPNP Jakarta, 28 Maret 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Kegiatan Penitipan dengan Pengelolaan (Trust) Bank Umum yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT
Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan Peraturan
Lebih terperinciKodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Valuta Asing Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank Tim Penyusun
Lebih terperinci-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 1 /PBI/ 2010 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 1 /PBI/ 2010 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pinjaman luar negeri
Lebih terperinciNo. 18/31/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada
No. 18/31/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Penempatan
Lebih terperinciNo. 16/ 2 /DPM Jakarta, 28 Januari 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia.
No. 16/ 2 /DPM Jakarta, 28 Januari 2014 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM Perihal : Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia. Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 3 /PBI/2001 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 3 /PBI/2001 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Bank Indonesia mempunyai tugas
Lebih terperinciNo. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum
No. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli 2008 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/ 17 /PBI/2001 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/ 17 /PBI/2001 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penetapan kebijakan moneter serta pemantauan kondisi bank secara
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.195, 2016 PERBANKAN. BI. Debitur. Sistem Informasi. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5933). PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciNo. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N
No. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SELURUH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK PENYELENGGARA KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DI INDONESIA
Lebih terperinci-1- PENJELASAN UMUM KOLOM DAFTAR RINCIAN
-1- PENJELASAN UMUM KOLOM DAFTAR RINCIAN Dalam bab ini dijelaskan pengertian dan istilah umum kolom-kolom yang terdapat pada hampir seluruh daftar rincian. Untuk pengertian yang lebih khusus, diuraikan
Lebih terperinciPERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciTANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21
TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21 21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK 1. Q: Apa latar belakang diterbitkannya PBI
Lebih terperinciNo.18/13/DPM Jakarta, 24 Mei Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA
No.18/13/DPM Jakarta, 24 Mei 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/2/DPM tanggal 28 Januari 2014 perihal
Lebih terperinciTANYA JAWAB SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO.17/ 7/49 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/14
TANYA JAWAB SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO.17/ 7/49 49/DPM TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/14 14/DPM PERIHAL TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN
Lebih terperinci2017, No menetapkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : 1. Undang-Undang
No.82, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum. Konvensional. Jangka Pendek. Likuiditas. Pinjaman. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6044) PERATURAN
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
No.7/56/DPbS Jakarta, 9 Desember 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/23/PBI/20152015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/10/PBI/2014 TENTANG PENERIMAAN DEVISA HASIL EKSPOR DAN PENARIKAN DEVISA UTANG LUAR NEGERI DENGAN
Lebih terperinciLaporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat.
No. 15/20/DKBU Jakarta, 22 Mei 2013 SURAT EDARAN KEPADA SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat. Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/51/PBI/2005
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 7 /PBI/1999 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 7 /PBI/1999 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyediaan informasi guna menunjang kelancaran kegiatan usaha
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Permintaan Klarifikasi oleh Masyarakat dan Bank atas Uang yang Diragukan Keasliannya dan Laporan Penemuan Uang Palsu oleh Bank
No.6/49/DPU Jakarta, 14 Desember 2004 SURAT EDARAN Perihal : Permintaan Klarifikasi oleh Masyarakat dan Bank atas Uang yang Diragukan Keasliannya dan Laporan Penemuan Uang Palsu oleh Bank Sehubungan dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 5/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN BULANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DAN
LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 5/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN BULANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DAN LAPORAN KEUANGAN BULANAN DANA JAMINAN SOSIAL - 1 - BAB I
Lebih terperinciNo. 17/ 8 /DPM Jakarta, 20 Mei 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA
1 No. 17/ 8 /DPM Jakarta, 20 Mei 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/23/DPM tanggal 24 Desember 2014 perihal
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 32 Tahun 2013 Seri C Nomor 2
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 32 Tahun 2013 Seri C Nomor 2 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI Diundangkan dalam Berita
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada BANK PERKREDITAN RAKYAT / BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARI AH DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)
No. 2/ 4 /DKr Jakarta, 11 Februari 2000 S U R A T E D A R A N Kepada BANK PERKREDITAN RAKYAT / BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARI AH DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) Perihal : Pelaksanaan
Lebih terperinciNo.14/ 11 /DPM Jakarta, 21 Maret 2012. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No.14/ 11 /DPM Jakarta, 21 Maret 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/42/DPD perihal Pembelian Valuta Asing terhadap
Lebih terperinciNo. 17/19/DPUM Jakarta, 8 Juli 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 17/19/DPUM Jakarta, 8 Juli 2015 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/35/DPAU tanggal 29 Agustus 2013 perihal Pemberian Kredit
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/2/PBI/2002 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/2/PBI/2002 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemantauan kegiatan Lalu Lintas
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No.17/1 /DSta Jakarta, 26 Januari 2015 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/31/DPNP tanggal 31 Oktober 2012 perihal Laporan Kantor
Lebih terperinciNo. 18/36/DPSP Jakarta, 16 Desember S U R A T E D A R A N
1 No. 18/36/DPSP Jakarta, 16 Desember 2016 2015 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/32/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Tata Cara Lelang Surat Berharga
Lebih terperinciNo.11/ 18 /DPNP Jakarta, 16 Juli Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No.11/ 18 /DPNP Jakarta, 16 Juli 2009 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Pelaporan Structured Product Dengan telah
Lebih terperinciNo. 14/ 8 /DPNP Jakarta, 6 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 14/ 8 /DPNP Jakarta, 6 Maret 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia
Lebih terperinci3. Tahun pendirian Diisi dengan tahun pendirian sebagaimana tercantum dalam akta pendirian badan hukum PPI pelapor.
FORMULIR I.1 : PROFIL PERUSAHAAN Petunjuk pengisian: 1. Nama perusahaan Diisi dengan nama Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur (PPI) pelapor. a. nama lengkap Diisi dengan nama lengkap perusahaan. b. nama
Lebih terperinci