BAB 5 ANALISA DATA PENELITIAN. sedang membuka tanah yang masih berupa hutan bamboo yang bernama

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 ANALISA DATA PENELITIAN. sedang membuka tanah yang masih berupa hutan bamboo yang bernama"

Transkripsi

1 BAB 5 ANALISA DATA PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Tuban Sejarah Kabupaten Tuban Tersebutlah kisah, tatkala itu Raden ARYA DANDANG WACANA sedang membuka tanah yang masih berupa hutan bamboo yang bernama Papringan, tanpa diduga-duga sebelumnya muncullah sebuah keajaiban dengan keluarnya air yang dalam istilah jawa disebut (me Tu) dan (Ban yune), dan jika dirangkaikan menjadi TUBAN. Peristiwa itu oleh Raden ARYA DANDANG WACANA dijadikan sebagai tonggak sejarah dalam memberi nama tanah tersebut dengan nama TUBAN, dan selanjutnya kita kenal dengan nama Kabupaten Tuban. Sementara itu sejarah pemerintahan Kabupaten Tuban diawali pada jaman Majapahit, tepatnya ketika peristiwa agung pelantikan RONGGOLAWE untuk menjadi adipati Tuban pertama oleh Raja Majapahit RADEN WIJAYA. Peristiwa pelantikan itu dilaksanakan pada tanggal 12 Nopember 1293, yang pada akhirnya oleh pemerintah kabupaten Tuban tanggal 12 Nopember dijadikan sebagai Hari Jadi Tuban. 65

2 Biografi Bupati Ibu Heany Relawati Rini Widyastuti Dra. Haeny Relawati Rini Widyastuti, M.Si, dengan panggilan ibu haeny, ia lahir dari pasangan bapak Kawit Broto dan ibu Suharini di Tuban tepatnya tangal 20 Juni 1964, bersuamikan H. Ali Hasan, seorang pengusaha dan dikaruniai empat putra, diantaranya Aulia Hany Mustikasari 13 tahun, Aldwin Hafids Harsandy 12 tahun, Adiya Halindra Faridzki 9 tahun, Adela Hanindya Nastiti 5 tahun. Belum banyak perempuan yang jadi bupati. Satu di antara yang sedikit itu adalah Dra. Haeny Relawati Rini Widyastuti, M.Si, Bupati Tuban. Ketua DPD Partai Golkar ini menorehkan sejarah sebagai perempuan pertama menjabat Bupati di Jawa Timur. Alumnus S1 dan S2 Universitras Gadjah Mada ini bertekad membangun daerahnya dengan segenap kemampuannya. Setelah terpilih sebagai bupati Tuban ( ), ia mempunyai tekat akan melakukan upaya maksimal untuk membawa masyarakat Tuban ke arah yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya pembentukan aparatur pemerintahan yang bersih. Dengan aparat profesional yang terseleksi sesuai bidang keahliannya akan memberi pelayanan yang profesional pula kepada masyarakat. Dengan cara itu paling tidak sangat membantu menciptakan clean goverment. Teknisnya penempatan aparatur harus sesuai bidang keahliannya. Ia menambahkan, meski berangkatnya sebagai bupati dari Partai Golkar, ia tidak akan memprioritaskan kepentingan komunitasnya. Ibu Haeny memang bukan politisi atau pemimpin karbitan. Perempuan kelahiran Tuban 20 Juni 1964, ini meniti karier politiknya di Golkar. Pada 1992 ia 66

3 telah dipercaya menjadi Wakil Ketua DPD II Golkar. beliau juga Ketua Himpunan Wanita Karya Kabupaten Tuban. Kemudian tahun 1999 terpilih sebagai Ketua DPD II Golkar Tuban. Sebelum menjabat Bupati, menggantikan Kolonel Inf (pur) H Hindarto, pada era reformasi, ini ia menjabat Ketua DPRD Tuban. Sejak SD, putri kesayangan pasangan Kawit Broto Supadmo, mantan birokrat di Pemkab Tuban dan Ny Suharini, ini memang sudah suka organisasi. Demikian juga tatkala remaja dan mahasiswa ia juga beruntung berkesempatan mengenyam pendidikan di universitas yang punya idealiesme tersendiri (UGM). Pengalaman organisasi dan lingkungan sekolah itu sangat besar peranannya dalam membentuk karakternya. Apalagi kemudian ia mempunyai suami, Ali Hasan, seorang pengusaha sukses, yang dari dimensi sosial kemasyarakatan dan ekonomi berkecukupan. Sehingga kesempatannya terjun ke dunia politik semakin terbuka. Dalam dunia politik, yang dianggap sebagian orang penuh intrik, ia telah menguji dirinya. Di dunia politik itu, ia mengasah diri untuk mampu manfaatkan keahlian, kelebihan dan kesempatan yang dimilikinya untuk kepentingan masyarakat banyak. Bukan untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok sendiri. Itulah yang melatar belakanginya menekuni politik. Ia menyadari pemahaman masyarakat terhadap politik masih memprihatinkan. Tapi baginya, politik adalah pemahaman tentang pemerintahan. Sangat ia sadari bahwa bupati itu jabatan politik yang periodeisasinya cuma lima tahun. Sementara yang ia pimpin itu pejabat karier. Mereka membangun karir dari bawah. Di satu pihak posisi yang dibangun selama berpuluh tahun itu bisa ditentukan oleh pejabat yang posisinya per lima tahun. Maka, dalam konteks ini, 67

4 ia berusaha berempati kepada mereka. Ia berprinsip, apabila tidak ingin dicubit, jangan mencubit orang lain. Dalam menjalani hidup ini, ia menganut falsafah hidup seperti air yang mengalir begitu saja. Ia tidak pernah bercita-cita menjadi ketua Golkar, Ketua DPRD, atau Bupati. Proses-proses itu mengalir begitu saja, tanpa ia rencanakan apalagi rekayasa. Buktinya, ketika pencalonan bupati, ia baru mendaftarkan diri pada H-3 dari waktu pemilihan. Itu bukan trik politik dan ia sudah mengkalkulasi, seandainya jadi bupati, tantangan-tantangan yang ia hadapi jauh lebih besar Kalau dicari hitungan ekonomisnya tidak sepadan. Menurutnya perempuan mempunyai kelebihan dari laki-laki dalam memimpin. Secara psikologis, mudah-mudahan ini kesimpulan yang prematur, kecenderungan laki-laki itu materialis. Kalau perempuan lebih berempati. Dalam mengambil keputusan, perempuan itu banyak faktor yang jadi pertimbangan. Yang paling penting adalah faktor empaty. Misalnya ketika ia akan mengambil keputusan, ia selalu berusaha menempatkan diri seakan-akan ia yang menjadi obyek keputusan itu. Itu selalu menjadi pertimbangannya. Jadi, katanya, secara umum, laki-laki cenderung taktis, sedangkan perempuan cenderung emosional. Dari segi positif, emosional itu mendorong perempuan untuk berempati. Sehingga kadang-kadang perempuan sebagai pimpinan dinilai kurang dapat bertindak tegas, karena banyak faktor yang dipertimbangkan itu. Sebagai perempuan pertama menjabat bupati di Jawa Timur, ia menyatakan sangat bersyukur. Kendati rasa syukur itu ia panjatkan bukan hanya saat terpilih menjadi bupati saja. Ia juga menyatakan bersyukur saat berhasil 68

5 menjalankan nurani dan hal yang benar menurut ajaran agama sebaik-baiknya. Faktor kodrat dan budaya juga mempengaruhi sehingga masih belum banyak perempuan yang berkarier di dunia politik. Lulusan S1 dan S2 dari UGM Yogyakarta itu memang terkenal cukup piawai dalam berpolitik dan memimpin. Ia merupakan sosok yang memiliki kadar intelektualitas cukup bagus dan kapabilitas yang sangat diandalkan. Kepemimpinannya sudah teruji selama ia mengemban beberapa jabatan yang cukup prestisius. Di antaranya, Ketua Himpinan Wanita Karya, ketua DPD Partai Golkar Tuban, ketua DPRD Tuban, dan memimpin beberapa perusahaannya. Selama menjabat ketua DPRD Tuban, beliau cukup sukses membawa lembaga legislatif itu menjadi pengontrol pemerintahan di Kabupaten Tuban. Di lembaga mana pun ia memimpin, baginya sama saja. Ia tetap punya landasan yang real dan valid untuk mempertanggung jawabkan apa yang ia ucapkan dan lakukan. Tidak ada sesuatu yang khusus baginya dalam setiap posisi. Dalam proses pencalonannya menjadi Bupati Tuban, Radar Bojonegoro menggambarkannya, selalu ditakdirkan seperti David dalam cerita David dan Goliath. Seperti dalam cerita itu, David yang bertubuh kecil selalu menang ketika menghadapi raksasa Goliath. Begitulah sosok Haeny. Meski Fraksi Partai Golkar yang mencalonkannya hanya memiliki delapan kursi, ternyata fraksinya selalu mampu menundukkan para rivalnya di DPRD Kabupaten Tuban yang suaranya lebih besar. Pada saat dirinya mencalonkan diri sebagai ketua DPRD Kabupaten Tuban, 1999, misalnya, ia telah mengukir sukses. Hal yang sama terulang lagi pada pemilihan bupati. Ia meraih 29 suara dari 44 suara. Sementara pasangan Ir. 69

6 Slamet Susilo M.Si dan Ir. Noor Nahar Hussein yang didukung dua partai yang jauh lebih besar, PKB 11 kursi dan PDIP 13 kursi, harus puas menduduki kursi kedua, dengan hanya mendapat 15 suara. Suasana pemilihan, yang berlangsung lima jam mulai pukul 09.00, ketika itu, cukup menegangkan sekaligus mengejutkan. Banyak pihak tidak menduga muslimah yang istiqamah berjilbab ini akan mengungguli pesaingnya yang dijagokan dua fraksi pemenang Pemilu PDIP dan PKB. Maklum, menurut hitungan matematis, ibu Haeny yang dicalonkan FPG hanya memiliki delapan suara, sementara rivalnya memiliki modal suara lebih dari separo jumlah anggota dewan, yakni 24 suara. Rinciannya, 13 suara FPDIP dan 11 suara FPKB. Dua partai koalisi itu optimistis mampu memenangi pemilihan bupati. Sementara, peluang ibu Haeny diperkirakan sangat kecil. Akan tetapi, di sinilah kepiawian ibu Haeny berpolitik. Ia merangkul Soenoto, kader PDIP, menjadi pasangannya sebagai wakil bupati. Ia pintar memanfaatkan perbedaan di kubu PDIP. Sehingga ia pun sukses meraup suara 29 kursi dari jumlah 44 kursi di DPRD. Satu suara meski tertulis nama Heny, dinyatakan tidak sah oleh panitia karena tidak mencantumkan nama cawabup pasangannya. Suasana penghitungan suara saat itu sungguh menegangkan. Proses penghitungan dimulai sekitar pukul Suara pertama yang dibacakan KH Masram Sofwan, anggota panitia, menyebut Haeny. Suara kedua, ketiga sampai keenam, masih Haeny. Sementara saingannya baru mendapat satu suara. Kemudian, satu per satu suara dihitung. Haeny kian mantap. Saat ibu Haeny mengumpulkan 23 suara, lebih dari separo jumlah anggota dewan, aplaus pun 70

7 terdengar membahana. Susilo spontan menyampaikan ucapan selamat kepada ibu Haeny yang duduk sederet dengannya. Ibu Haeny pun menyambut ramah. Tapi, suasana tegang juga terjadi di luar gedung dewan. Massa yang sebagian besar pendukung Susilo dan Noor Nahar sepertinya tidak terima atas ketertinggalan perolehan suara itu. Mereka melempari gedung dewan dengan batu dan kayu. Makin banyak suara yang dikumpulkan ibu Haeny, lemparan massa dari timur kantor dewan kian gencar. Sementara massa pendukung Haeny dan Soenoto terkesan tidak gegap gempita. Mereka lebih memilih segera meninggalkan lokasi perhelatan. Sebab, massa pendukung dari rivalnya bertindak brutal begitu mengetahui jagonya tersingkir. Massa yang emosional itu melempari gedung dewan dan merusak fasilitas umum, seperti traffic light, lampu kota, taman, dan patung Letda Soecipto. Kemenangannya itu mengejutkan dan sepertinya menjadi pukulan telak lawan-lawan politiknya. Selama proses pemilihan, ribuan massa menyemut di gedung dewan. Mereka menolaknya. Ia dituding melakukan money politics. Bahkan menyebutnya sebagai reinkarnasi partai Orde Baru yang tidak layak memimpin pemerintahan yang reformis. Tidak hanya itu, Ia juga disangkutpautkan dalam penguasaan sejumlah tanah negara di Tuban. Hanya saja semua sorotan itu ibarat anjing menggonggong kafilahpun berlalu. Berbagai goyangan itu sama sekali tidak menyurutkan langkahnya untuk memenangkan pertarungan menjadi orang nomor satu di Bumi Ronggolawe itu. Karena memang ia tulus mau mengabdikan diri membangun daerah yang dicintainya itu. Makanya, ketika memenangi pertarungan, ia sama sekali tidak menampakkan ekspresi luar biasa, 71

8 sebagaimana layaknya prajurit yang usai menang perang. Ia bersikap biasa dan mengucapkan syukur sebagai pertanda keberhasilan perjuangannya. Sebagai Bupati yang punya tugas dan tanggung jawab besar, tentu beliau harus memberikan perhatian dan waktu untuk melaksanakan tugas itu. Sehingga baginya, tidak harus terpaku pada jam kerja saja. Bisa saja lebih dari itu. Atau bisa juga lebih pendek. Apalagi, di rumah dinas ada juga ruang kerja. Sehingga pada jam kantor ia tidak mesti di Kantor Kabupaten, tapi bisa juga di rumah. Maka sesibuk apapun, beliau masih berusaha untuk berkumpul dengan seluruh keluarga. Sebab ia sadar, anak-anak pasti membutuhkan perhatian orang tua. Apalagi anak-anaknya masih kecil-kecil. Sehingga hal wajar bila terkadang mereka menuntut perhatian lebih darinya. Perihal kiat mendidik anak, beliau menekankan pentingnya memberi contoh. Kalau kita menganjurkan sesuatu kepada anak, maka orang tua harus melakukan dulu apa yang dianjurkan itu. Demikian juga melarang, orang tua harus meninggalkan larangan itu dulu sebelum melarang anak. Tidak hanya dalam bertutur kata, juga dalam berperilaku seharihari. Orang tua menjadi cermin bagi anak-anaknya. Kalau kita ingin anak baik kualitas moralnya, maka itu harus kita mulai dari kita sendiri sebagai orang tua. Termasuk dalam memberi makan kepada anak-anak, harus bersumber dari yang halal. Dalam hal agama, ia menyadari bahwa ilmunya masih sangat rendah. Karena itu ia mendatangkan guru ngaji ke rumah. Alhamdulillah, anaknya yang sulung sudah khatam al-qur'an berulang kali. Yang nomer dua juga. Rata-rata mereka khatam al-qur'an pada usia antara 3,5 dan 5,5 tahun. 72

9 Geografis Kabupaten Tuban terletak pada : ' ' Bujur Timur 6 40' 7 18' Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Laut Jawa b. Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan c. Sebelah Selatan : Kabupaten Bojonegoro d. Sebelah Barat : Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora (Jateng) Kabupaten Tuban memiliki luas wilayah 1.893,94 km2 atau kurang lebih ,562 hektar dan secara administrative terbagi menjadi 19 Kecamatan Topografis a. Luas daratan : Ha (3,8% dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur) b. Panjang Pantai : 65,00 Km membentang dari arah Timur Kecamatan Palang sampai arah Barat Kecamatan Bancar. c. Luas Lautan : ,00 Km Geologis Keadaan tanah di Kabupaten Tuban terdiri dari : a. Mediteran merah kuning, berasal dari endapan batu kapur di daerah bukit sampai gunung (38% dari luas wilayah), terdapat 73

10 di Kecamatan Semanding, Montong, Kerek, Palang, Jenu, sebagian Tambakboyo, Widang, Plumpang dan Merakurak. b. Alluvial, berasal dari endapan di daerah daratan dan cekungan (34% dari luas wilayah Kecamatan Tambakboyo, Bancar, Tuban, Palang, Rengel, Soko, Parengan, Singgahan, Senori, dan Bangilan) c. Grumusol, berasal dari endapan batuan di daerah yang bergelombang (5% dari luas wilayah) terdapat di Kecamatan Bancar, Jatirogo, dan senori. Sedangkan iklim kabupaten Tuban sebagai berikut: a. Ada dua musim, yaitu : musim penghujan dan musim kemarau b. Curah hujan rata-rata milimeter per tahun d. Jumlah dari hujan rata-rata 175 per tahun e. Bulan kering jatuh pada bulan Agustus, bulan basah jatuh pada bulan Januari, Pebruari, Maret, April, Nopember dan Desember Demografis a. Perkembangan Jumlah Penduduk (Jiwa) Tahun PERUBAHAN (%) ,76 74

11 1. Perkembangan Kepadatan Penduduk (Jiwa / Km 2 ) Tahun PERUBAHAN (%) ,90 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (KK) Tahun PERUBAHAN (%) ,15 3. Perkembangan Keluarga Sejahtera : a. Keluarga Pra Sejahtera (KK) Tahun PERUBAHAN (%) (43,52) Sumber Data : Kantor BKKBN Kab. Tuban b. Keluarga Sejahtera I (KK) Tahun PERUBAHAN (%) (64,78) Sumber Data : Kantor BKKBN Kab. Tuban 75

12 c. Keluarga Sejahtera II (KK) Tahun PERUBAHAN (%) (0,67) Sumber Data : Kantor BKKBN Kab. Tuban d. Keluarga Sejahtera III (KK) Tahun PERUBAHAN (%) Sumber Data : Kantor BKKBN Kab. Tuban e. Keluarga Sejahtera III (KK) Tahun PERUBAHAN (%) Sumber Data : Kantor BKKBN Kab. Tuban Jumlah penduduk di Kabupaten Tuban setiap tahunnya dapat diketahui dari dua sumber data yaitu : a. Data Registrasi Penduduk, dimana data penduduk didapatkan dari hasil pelaporan data kependudukan di tingkat Kecamatan. b. Data Proyeksi Penduduk, dimana data penduduk pada tahun tertentu didapatkan dari perhitungan proyeksi penduduk hasil Sensus Penduduk tahun

13 Berdasarkan kedua sumber diatas maka jumlah penduduk Kabupaten Tuban pada tahun 2003 adalah : a. Berdasarkan data Registrasi Penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Tuban sebanyak jiwa. Dimana penduduk laki-laki sebanyak orang dan penduduk perempuan sebanyak orang. b. Berdasarkan Proyeksi Penduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2000, maka penduduk Kabupaten Tuban tahun 2003 berjumlah jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak orang dan penduduk perempuan sebanyak orang. Berdasarkan kedua data diatas jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Semanding dan Kecamatan Soko. Jumlah penduduk Kecamatan Semanding pada tahun 2003 berdasarkan hasil proyeksi penduduk sebanyak jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak orang dan penduduk perempuan sebanyak orang. Sedangkan di Kecamatan Soko jumlah penduduk sebanyak jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak orang dan penduduk perempuan sebanyak orang. Hasil Registrasi Penduduk tahun 2003, penduduk di Kecamatan Semanding sebanyak orang dengan rincian orang penduduk lakilaki dan orang penduduk perempuan. Sedangkan di Kecamatan Soko penduduk berjumlah jiwa dengan penduduk laki-laki dan orang penduduk perempuan. 77

14 Pemerintah Kabupaten Tuban Secara struktur pemerintahan, pada tahun 2003 Kabupaten Tuban terbagi atas 19 Kecamatan dan 328 Desa / Kelurahan. Dari 19 kecamatan, jumlah desa terbanyak berada di Kecamatan Soko dengan 25 desa. Berturut-turut Kecamatan Bancar, Rengel dan Semanding tergolong sebagai kecamatan dengan jumlah desa diatas 20 yaitu Kecamatan Bancar dengan 24 desa, Kecamatan Rengel terdiri atas 22 desa dan Kecamatan Semanding terdiri atas 20 desa. Sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa terkecil adalah Kecamatan Kenduruan dengan 9 desa. Dari 328 desa / Kelurahan pada tahun 2003 terbagi atas 844 Dukuh, RT dan RW. Jumlah Dukuh pada tahun 2003 meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 731 dukuh. Demikian juga dengan jumlah RT yang meningkat dari RT pada tahun 2002 menjadi RT dan jumlah RW meningkat dari RW pada tahun 2002 menjadi 1737 RW di tahun Untuk jumlah Perangkat Desa pada tahun 2003 terdapat beberapa perubahan jumlah seperti jumlah Sekretaris Desa / Kelurahan dari 328 orang pada tahun 2002 menjadi 326 orang di tahun Jumlah Kepala Dusun juga mengalami perubahan dari 731 orang pada tahun 2002 menjadi 772 orang di tahun Untuk jumlah Perangkat Kepala Urusan yang terbagi atas Pemerintahan, Ekonomi Pembangunan, Kesra, Keuangan dan Umum secara keseluruhan jumlah perangkat mengalami peningkatan. Jumlah Kepala Urusan Pemerintahan pada tahun 2003 meningkat dari 255 orang pada tahun 2002 menjadi 270 orang, Kepala Urusan Ekonomi Pembangunan meningkat dari 242 orang menjadi 258 orang, Kepala Urusan Kesra juga meningkat dari 257 orang menjadi 276 orang dan 78

15 Kepala Urusan Umum meningkat dari 241 orang menjadi 242 orang. Sedangkan Kepala Urusan Keuangan tidak mengalami perubahan jumlah perangkat. Dari 328 Desa / Kelurahan di Kabupaten Tuban, 17 diantaranya berstatus Kelurahan. Ke-17 Kelurahan tersebut terletak di 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Tuban, Semanding dan Palang. Masing-masing di Kecamatan Tuban ada 14 Kelurahan, Kecamatan Semanding terdapat 2 Kelurahan dan Kecamatan Palang terdapat 1 Kelurahan Nama-nama Bupati Tuban Periode kepemimpinan di Kabupaten Tuban dapat dikelompokkan menjadi 2 periode yaitu periode sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan. Sebelum kemerdekaan tercatat bahwa Kabupaten Tuban telah dipimpin oleh 39 bupati dan setelah kemerdekaan telah dipimpin oleh 13 Bupati. Dari 52 Bupati yang pernah memimpin Kabupaten Tuban tercatat dipimpin oleh Bupati wanita 1 kali yaitu Dra.Hj. HAENY RELAWATI RINI WIDYASTUTI, MSi. Berikut ini nama-nama Bupati Tuban dan periode kepemimpinannya : 1. Nama Bupati sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia (1945) : NO. URUT NAMA BUPATI PERIODE KEPEMIMPINAN 1 RA. DANDANG WATJONO RH RONGGOLAWE RH SIROLAWE RA. SIROWENANG RH. LENO

16 6 RH. DIKORO RA. TEJO RH. WILWOTIKTO KH. NGRASEH KA. GELILANG KA. BATUBANG RH. BALEWOT P. SEKARTANJUNG P. NGANGSAR P.H. PERMALAT P. SALAMPE P.H. DALEM P. POJOK P. ANOM P. SOEDJONO POETRO RA. BALABAR P. SOEDJONO POETRO RA. JOEDONEGORO RA. SURYODININGRAT RA. DIPOSENO KT. TJOKRONEGORO KT. POERWONEGORO K. LIEDER SOERODINEGORO R. SOEROADIWIDJOJO P. TJITROSUMO VI P. TJITROSUMO VII P. TJITROSUMO VIII

17 33 P. TJITROSUMO IX RM. SOMO BROTO RA. KOESOEMODIGDO RA. PRINGGOWINOTO RA. PRINGGODIGDO R.M.A.A KOESUMOBROTO RT. SOEDIRMAN H Nama Bupati setelah Kemerdekaan Republik Indonesia (1945) : NO. URUT NAMA BUPATI PERIODE KEPEMIMPINAN 1 K.H. MOESTAIN R. SOENDAROE R. ISTOMO R. SANDJOJO M. WIDAGDO R. SOEPARMO R.H. IRCHAMNI MOCH. MASDUKI SOERATI MOERSAM Drs. DJOEWAHIRI MARTO PRAWIRO Drs. SJOEKOER SOETOMO H. HINDARTO Dra. Hj. HEANY RELAWATI RINI Sekarang WIDYASTUTI, M.Si. 81

18 Luas Daratan: ,562 Ha Luas daratan terdiri dari : 1. Pemukiman ,905 Ha 2. Persawahan ,531 Ha 3. Tegal / Ladang ,470 Ha 4. Kebun Campur 130,700 Ha 5. Hutan ,877 Ha 6. Rawa / Danau / Waduk 388,400 Ha 7. Tambak / Kolam 862,583 Ha 8. Padang Rumput / Tanah Kosong 391,720 Ha 9. Tanah Tandus / Rusak / Tambang 564,660 Ha 10. Lain-lain ,716 Ha 5.2. Karekteristik Responden Karakteristik responden yang diteliti pada penelitian ini adalah yang menyangkut jenis kelamin, usia, pendidikan akhir, jabatan dan golongan responden Jenis kelamin Berikut akan disajikan table mengenai jenis kelmin responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner. Tabel 5.1 Distribusi jenis kelamin responden di pemerintahan kabupaten Tuban Jawa Timur, tahun

19 No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 2 Laki-laki Perempuan % 36 % Total % Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis kelamin yang paling banyak diteliti adalah perempuan sebanyak 31 orang (36 %), sedangkan yang berjenis kelamin laki laki berjumlah 55 orang atau 64 % Usia Pengkatagorian umur dalam penelitian ini berdasarkan penghitungan kuartil. Hal ini disebabkan tidak pengkatagorian yang baku baik berdasarkan kategori dari pihak pemerintah maupun teori yang berkait dengan peran umur. Dari data yang ada distribusi umur yang paling muda 35 tahun, sedangkan yang paling tua 56 tahun. Hasil selengkapnya mengenai kategori umur responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 5.2. Distribusi usia responden di pemerintah kabupaten Tuban Jawa Timur, tahun 2004 No Usia Jumlah Persentase tahun tahun tahun > 50 tahun ,0 % 30,2 % 41,9 % 14 % % Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa distribusi umur responden yang paling banyak pada usia tahun sebanyak 36 orang (41,9 %), sedangkan distribusi usia yang paling sedikit adalah diatas atau sama dengan 50 dan antara 35 sampai dengan 39 tahun sebanyak 12 orang (14 %). 83

20 Pendidikan Akhir Berikut akan disajikan tabel mengenai pendidikan akhir yang ditempuh responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner. Tabel 5.3 Distribusi pendidikan responden di pemerintah kabupaten Tuban Jawa Timur, tahun 2004 No Pendidikan Jumlah Persentase 1 2 S1 Pasca sarjana ,9 % 29,1 % Total % Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pendidikan akhir yang paling banyak ditempuh responden adalah lulusan S1 sebanyak 61 orang (70,9 %), sedangkan lulusan Pascasarjana sebanyak 25 orang atau 29,1 % Jabatan Berikut akan disajikan tabel mengenai jabatan yang ditempuh responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner. Tabel 5.4 Distribusi jabatan responden di pemerintah kabupaten Tuban Jawa Timur, tahun 2004 No Jabatan Jumlah Persentase 1 2 Eselon II Eselon III ,6 % 24,4 % Total % Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang sekarang menjabat di eselon II lebih banyak sebanyak 65 orang (75,6 %), sedangkan eselon III sebanyak 21 orang atau 24,4 %. 84

21 Pangkat atau Golongan Berikut akan disajikan tabel mengenai pangkat atau golongan yang ditempuh responden berdasarkan hasil pengumpulan penelitian melalui kuesioner. Tabel 5.5 Distribusi pangkat atau golongan responden di pemerintah kabupaten Tuban Jawa Timur, tahun 2004 No Pangkat/Golongan Jumlah Persentase Pembina Utama Muda (IV/c) Pembina Tingkat Satu (IV/a) Pembina (IV/b) ,1 % 23,3 % 18,6 % Total % Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat sebagian besar Pembina Utama Muda IV/c sebanyak 50 orang atau 58,1 %, Pembina Tingkat Satu sebanyak 20 orang atau 23,3 %, dan Pembina sebanyak 16 orang atau 18,6 % Uji itas dan Realibitas Instrumen Penelitian Untuk mengukur aspek-aspek yang akan diteliti maka diperlukan alat ukur yang reabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan sebenrnya. Apabila variabel penelitian dimaksud diungkap lewat alat ukur yang realibitas dan validitasnya belum teruji, maka kesimpulan penelitian tidak sepenuhnya dapat dipercaya. Suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila intrumen tersebut dapat mengukur serta mengungkapkan data dari variabel-variabel yang diteliti secara tetap. Sementara hasil penelitian yang valid, apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang 85

22 diteliti. Ketentuan suatu intrumen dikatakan valid apabila syarat minimum terpenuhi, yaitu kalau r = 0,3. Jadi korelasi antara butir dengan sekor total kurang dari 0,3, maka butir dalam intrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2001). Sedangkan uji reabilitas yang digunakan adalah dengan alpha cronbach, dimana suatu intrumen dikatakan reliabel atau andal apabila memiliki koefisien keandalan atau reliabilitas sebesar 0,60 atau lebih (Arikunto, 1998). Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum penelitian dilakukan dan diujikan pada 30 orang responden di luar sampel penelitian. Hasil selengkapnya hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.6 Hasil pengujian validitas variabel bebas Variabel Item kuesioner Nilai r hitung Keterangan Gaya kepemimpinan X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 0,7958 0,6568 0,4455 0,7853 0,8118 0,6803 0,6759 0,7702 0,6007 0,5306 Sosial Budaya Agama X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 0,7201 0,8674 0,4917 0,8070 0,9298 0,8113 0,7900 0,7228 0,8399 0,8372 0,8749 0,8921 0,7834 0,

23 Hasil pengujian validitas untuk variabel bebas menunjukkan seluruh item variabel mempunyai nilai validitas lebih dari 0,3 sehingga seluruh item adalah valid. Tabel 5.7 Hasil pengujian validitas variabel tergantung Variabel Item kuesioner Nilai r hitung Keterangan Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 0,6894 0,4970 0,5755 0,5200 Prestasi kerja Y1.5 0,3987 Y1.6 0,4515 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 0,5555 0,4757 0,3604 0,5105 Hasil pengujian validitas untuk variabel tergantung menunjukkan seluruh item variabel mempunyai nilai validitas lebih dari 0,3 sehingga seluruh item adalah valid. Sedangkan untuk hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.8 Hasil pengujian reliabilitas variabel penelitian Variabel Nilai alpha Keterangan Gaya kepemimpinan 0,9095 Reliabel Sosial 0,9009 Reliabel Budaya 0,9264 Reliabel Agama 0,8862 Reliabel Prestasi kerja 0,8196 Reliabel Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan seluruh variabel mempunyai nilai reliabilitas lebih dari 0,6 sehingga seluruh item adalah reliabel. 87

24 5.4. Deskripsi Variabel Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan dekripsi jawaban responden dari masing masing item penelitian. Tabel 5.9 Nilai rerata variabel penelitian No. Variabel Nilai rerata 1 Gaya kepemimpinan 3,28 2 Sosial 3,28 3 Budaya 3,16 4 Agama 2,83 5 Prestasi kerja 3,34 Dari nilai rerata diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden untuk variabel agama mempunyai nilai rerata lebih kecil dibandingkan variabel lainnya. Sedangkan variabel prestasi kerja menunjukkan nilai rerata yang lebih besar dibandingkan variabel lainnya Uji Persyaratan Regresi Linier Berganda Dalam model regresi linier berganda terdapat 3 persyaratan yang harus dipenuhi yaitu : 1 Tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas. 2 Varians dari semua kesalahan pengganggu adalah sama (homokedastis). 3 Tidak terjadi otokorelasi antar kesalahan-kesalahan pengganggu (hanya digunakan untuk data yang bersifat time series). 88

25 Pengujian Gejala Multikolinearitas Uji gejala multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antar masing-masing variabel bebas yang diteliti. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala ini digunakan indikasi nilai VIF. Uji gejala multikolinearitas dimaksudkan untuk lebih mengetahui adanya hubungan yang sempurna antar variabel dalam model regresi. Hakim (2001 : 301) menyebutkan angka VIF toleransi untuk terhidar dari gejala multikolinearitas ini antara 1 5. Tabel 5.10 Uji Gejala Multikol Variabel Bebas Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF Keterangan Gaya kepemimpinan 0,519 1,926 Bebas Multikol Sosial 0,724 1,380 Bebas Multikol Budaya 0,835 1,198 Bebas Multikol Agama 0,611 1,636 Bebas Multikol Dari tabel 5. dapat dilihat bahwa koefisien korelasi masing masing variabel bebas atau nilai VIF (Varian Inflation Factor) mempunyai nilai kurang dari 5, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara masingmasing variabel bebas tersebut Pengujian Gejala Heterokedastisitas Pengujian gejala heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel pengganggu dengan variabel bebasnya. Jika terjadi gejala homokedastisitas pada model yang digunakan, berarti tidak terjadi 89

26 hubungan antara variabel pengganggu dengan variabel bebas, sehingga variabel tergantung benar-benar hanya dijelaskan oleh variabel bebasnya. Gejala heterokedastisitas ini diketahui dengan menggunakan analisis metode korelasi Rank Spearman. Jika nilai signifikansi pada hasil korelasi lebih besar dari 0.05 ( p > 0.05) maka dapat dikatakan item bebas dari gejala heterokedastisitas atau terjadi homokedastis. Tabel 5.11 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Rank Spearman Variabel Bebas Variabel R s Sig. Keterangan Gaya kepemimpinan 0,000 1,000 Homoskedastis Sosial 0,000 1,000 Homoskedastis Budaya 0,000 1,000 Homoskedastis Agama 0,000 1,000 Homoskedastis Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk semua variabel lebih besar dari Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala homokedastisitas atau tidak terjadi hubungan antara nilai residu / sisa dengan variabel bebas sehingga variabel tergantung benar-benar hanya dijelaskan oleh variabel bebas Pengujian Gejala Autokorelasi Oleh karena data yang digunakan adalah data cross sectional dan bukan time series maka pengujian autokorelasi tidak dilakukan Hasil Uji Regresi Linier Berganda Berikut adalah hasil pengujian regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS versi : 90

27 Tabel 5.12 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Variabel Koef. Regresi Beta t Tingkat Sig. Ket. Konstanta 1,327 3,109 0,003 S Gaya 0,366 0,446 3,437 0,001 S kepemimpinan Sosial 0,112 0,179 1,631 0,107 TS Budaya 0,109 0,188 1,837 0,070 TS Agama 0, ,072 0,603 0,548 TS F Sig. R R 2 8, Keterangan : S : Signifikan TS : Tidak signifikan Berdasarkan Tabel 5.12, maka model regresi tersebut dapat dianalisa berdasarkan koefesien-koefesiennya. Model persamaan regresi linier berganda berdasarkan tabel diatas adalah Y = 1, ,366 X 1 Dari fungsi regresi tersebut diatas, maka diketahui bahwa untuk variabel tingkat gaya kepemimpinan mempunyai koefisien regresi yang bertanda positif yang berarti apabila gaya kepemimpinan ditingkatkan, maka prestasi kerja Bupati Tuban juga meningkat dengan koefisien regresi sebesar 0,366 91

28 Koefesien Determinasi Berganda dan Koefisien Korelasi Berganda Koefisien Determinasi Berganda Koefisen determinasi berganda (R 2 ) atau R squared = 0,291, berarti secara bersama-sama 29,1 % perubahan variabel Y disebabkan oleh perubahan variabel X 1 sampai X 4. Sedangkan sisanya yaitu 79,9 % disebabkan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model Koefisien Korelasi Berganda Koefisien korelasi berganda (R) = 0,539 menunjukkan adanya hubungan secara bersama-sama yang cukup kuat antara keempat variabel bebas terhadap variabel prestasi kerja Bupati di Kabupaten Tuban sebagai variabel tergantung Pembuktian Hipotesis Pembuktian Hipotesis Pertama (Uji F) Hipotesis dari penelitian ini menduga bahwa ada pengaruh gaya kepemimpinan, faktor sosial, agama, budaya terhadap prestasi kerja Bupati di Kabupaten Tuban. Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dilakukan uji F. Uji F ini dilakukan dengan membandingkan F nilai yang dihitung dengan F tabel. Jika F nilai > F tabel maka persamaan regresi dan koefisien korelasinya signifikan sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Atau dapat pula dilihat dari level of significant α = 0,05. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan formulasi Ho dan Ha adalah sebagai berikut : 92

29 Ho : b 1 = b 2 = b 3 = 0, berarti ada pengaruh gaya kepemimpinan, faktor sosial, agama, budaya secara bersama sama terhadap prestasi kerja Bupati di Kabupaten Tuban. Ha : b 1 b 2 0, berarti tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan, faktor sosial, agama, budaya secara bersama sama terhadap prestasi kerja Bupati di Kabupaten Tuban. Oleh karena tingkat signifikansi uji F sebesar 0,000 ( p < 0.05) berarti ada pengaruh gaya kepemimpinan, faktor sosial, agama, budaya secara bersama sama terhadap prestasi kerja Bupati di Kabupaten Tuban. Dengan kata lain maka Ho ditolak dan berarti Ha diterima Pembuktian hipotesis kedua (Uji t) Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel gaya kepemimpinan, faktor sosial, agama, budaya terhadap prestasi kerja Bupati di Kabupaten Tuban. Berdasarkan tabel 5.12, diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Nilai t variabel gaya kepemimpinan (X 1 ) sebesar 3,437 dengan tingkat signifikansi 0,001 ( p < 0.05). Berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan (X 1 ) terhadap prestasi kerja bupati Kabupaten Tuban. 2. Nilai t variabel faktor sosial (X 2 ) sebesar 1,631 dengan tingkat signifikansi 0,107 ( p > 0.05). Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel faktor sosial (X 2 ) terhadap prestasi kerja bupati Kabupaten Tuban. 93

30 3. Nilai t variabel budaya (X 3 ) sebesar 1,837 dengan tingkat signifikansi 0,070 ( p > 0.05). Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel budaya (X 3 ) terhadap prestasi kerja bupati Kabupaten Tuban. 4. Nilai t variabel agama (X 4 ) sebesar 0,603 dengan tingkat signifikansi 0,548 ( p > 0.05). Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel agama (X 4 ) terhadap prestasi kerja bupati Kabupaten Tuban. Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji t tersebut tampak dari keseluruhan variabel yang berpengaruh terhadap prestasi kerja hanya variabel gaya kepemimpinan saja. 94

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah. melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah. melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi 66 5.2. Analisis dan Hasil Penelitian Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi tentang variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi

BAB 4 METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Untuk mengetahui terhadap kepemimpinan perempuan dalam berokrasi pemerintahan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 22, Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis Kota Tuban Jawa Timur BT LS dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis Kota Tuban Jawa Timur BT LS dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kota Tuban Jawa Timur Dilihat dari peta Indonesia, letak geografisnya tuban terletak pada 111 30-112 35 BT 6 40-7

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Instrumen. Instrumen pengukur seluruh variabel pada penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket, disampaikan kepada responden untuk dapat memberikan pernyataan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI) Disusun Oleh: Era Estitika Dosen Pembimbing: Julius Nursyamsi.SE., MM.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA Nama : Yogha Argha Permana NPM : 18211395 Fakultas/ Jenjang : Ekonomi/ S1 Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair Pendidikan merupakan upaya pembentukan karakter yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pembangun ekonomi. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pembangun ekonomi. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau dikenal juga dengan sebutan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pendorong terdepan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian Pada bab ini mengemukakan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh komunikasi organisasi terhadap prestasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Mitrabangun Adigraha di Perawang Kabupaten Siak. 3.2 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, Yaitu data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pernyataan-pernyataan yang terkandung dalam kuesioner untuk variabel Motivasi (X 1 ), Pelatihan (X 2 ), Kompensasi (X 3 ) dan Kinerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban berdiri atas dasar SK Mendiknas RI Nomor: 08/D/O/2007 dengan memberikan ijin penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah semua guru di SMA Negeri 96 Jakarta sebanyak 45 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa pengelolaan kebandarudaraan. PT. Angkasa Pura II (Persero)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru yang beralamat di Jl. Sutomo, No. 69 Pekanbaru. Penelitian lini dimulai sejak bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Analisis identitas responden dalam penelitian ini dilihat dari beberapa sisi, diantaranya adalah berdasarkan tingkat usia responden, tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) : Ellyana Utami NPM :

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) : Ellyana Utami NPM : PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) Nama : Ellyana Utami NPM : 19210379 LATAR BELAKANG Sebagai studi kasus tentang motivasi kerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12, Kecamatan Lowokwaru, kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan karena lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh manajer perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Desa Asempapan Mula berdirinya Desa Asempapan menurut pelaku sejarah atau sesepuh desa yang masih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. penelitian ini termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden. Jenis Kelamin Jumlah Presentase. Jumlah Sumber : Data Primer yang diolah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden. Jenis Kelamin Jumlah Presentase. Jumlah Sumber : Data Primer yang diolah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Identitas Responden 4.1.1 Jenis Kelamin Responden Untuk mengetahui identitas responden, dalam penelitian ini akan dijelaskan tentang jenis kelamin responden yang diambil

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoelh dari lapangan/objek penelitian

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoelh dari lapangan/objek penelitian BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoelh dari lapangan/objek penelitian yang Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ini akan dibahas antara lain (Noor, 2011:204)

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ini akan dibahas antara lain (Noor, 2011:204) 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang disajikan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Dalam metode penelitian ini akan dibahas antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Adapun lokasi penelitian adalah di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Riau Pekanbaru. 3.2 Data Dan Sumber Data a. Data Data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti. Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum AQUA merupakan pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia yang didirikan tahun 1973. AQUA merupakan produk terkemuka di Indonesia dan memiliki volume penjualan

Lebih terperinci

III. METODELOGI KAJIAN

III. METODELOGI KAJIAN III. METODELOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dari skema kerangka pemikiran sebagaimana Gambar 2, didapat penjelasan bahwa proses penelitian dimulai dengan mengidentifikasi masalah didasarkan

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan profil perusahaan dan hasil penelitian setelah semua data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul. Berdasarkan teori yang ada, penulis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak 4.1.1 Geografis Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Desa Batursari masuk wilayah kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Klinik Kesiana Pekanbaru, Jl. Hasanuddin No. 95 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak bulan Desember 2013 hingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pertamanan Pemakaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan Mogot Jakarta Barat. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2016 Juni

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU yang bertempat di jalan Tuanku tambusai, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang, yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ilmiah diperlukan suatu jenis pendekatan untuk lebih membantu jalannya proses penelitian dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja). Lokasi terletak di terminal Kota Batu. Penyebaran kuesioner yang terletak di terminal kota Batu adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey data lapangan, dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang beralamat di Jalan Lintas Timur Sumatera Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting karena hal ini menentukan berhasil atau tidaknya hasil penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggotanya dalam melaksanakan tugas dan wewenang DPR serta meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggotanya dalam melaksanakan tugas dan wewenang DPR serta meningkatkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Fraksi adalah pengelompokan Anggota berdasarkan konfigurasi partai politik hasil Pemilihan Umum. Tugas fraksi adalah mengkoordinasi kegiatan anggotanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengaruh insentif dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di Jl.Soekarno-Hatta No.108 Parit Rantang, Payakumbuh, Sumatera Barat. Dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah beberapa restoran di Surakarta, sampel yang digunakan yaitu Restoran Goela Klapa, Restoran Boga Bogi, Restoran Adem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena dalam memberikan gambaran atas suatu peristiwa atau gejala menggunakan alat bantu

Lebih terperinci

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden Berikut ini dijelaskan gambaran responden penelitian a. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PT. Hamparan Orion Hasil Optimal ( PT. HOHO ) di Kecamatan Ukui Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN III.1. Lokasi penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada Unit Simpan Pinjam (USP) Swamitra Kec.Rumbai Pesisir Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013. 1 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PIRT Insan Mandiri yang berlokasi di desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang menginap di Hotel Mutiara di Kecamatan Kandis yang berlokasi di Jln. Lintas Pekanbaru-Duri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa sejenis dengan jasa yang ditawarkan koperasi seperti jasa simpan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Sugiyono (007:06) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Rumah makan adalah sebuah tempat atau lokasi yang dimana didalamnya menyajikan makanan dan minuman

Lebih terperinci

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Pertanian UNS yang mengikuti pelatihan penciptaan wirausaha sapi potong yang berjumlah 30 orang responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa : 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada salah satu outlet Rabbani yang beralamat di jalan Tuanku Tambusai No. 52 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rumah makan bebek goreng H. Slamet merupakan rumah makan franchise

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rumah makan bebek goreng H. Slamet merupakan rumah makan franchise BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian di laksanakan di rumah makan bebek goreng H.Slamet yang berlokasi di Jl. Jend, Sudirman No 201 (depan SPBU wonosari), dengan pertimbangan : 1.

Lebih terperinci