Mempromosikan Integrasi ekonomi regional ASEAN dan Penguatan di bidang Teknologi Informasi untuk Pengembangan Pekerja di Wilayah ASEAN
|
|
- Yenny Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Mempromosikan Integrasi ekonomi regional ASEAN dan Penguatan di bidang Teknologi Informasi untuk Pengembangan Pekerja di Wilayah ASEAN Kun Wardana Abyoto Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN menekankan adanya tantangan dan peluang bagi para negara anggota ASEAN di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Ditegaskan bahwa negara-negara ASEAN harus merangkul teknologi, pengembangan dan penggunaannya jika ingin tetap bisa bersaing dan tidak sekedar mengejar ketinggalan terhadap dunia industri dan tetap mengejarnya. Panggilan bagi ASEAN ini bukan sekedar untuk menjalankan penelitian ilmiah mendasar dan bersifat pelopor tetapi juga untuk menggunakan, mengembangkan dan memanfaatkan ilmu dan teknologi dalam rangka memperkuat perekonomian di tingkat regional dan meningkatkan taraf hidup rakyatnya. Selama beberapa dekade terakhir, lewat Chairmanship of the ASEAN Telecommunications Ministers Meeting (TELMIN) tahuan, dan ASEAN Telecommunications Senior Officials Meeting (TELSOM), ASEAN telah memainkan peran kunci dalam a. Mengembangkan, mengkoordinir dan menerapkan rencana kerja untuk meningkatkan kerjasama di bidang teknologi informasi. b. Memberikan suatu mekanisme untuk mempromosikan partisipasi dari sektor swasta dan bisnis, organisasi regional/internasional dan organisasi non pemerintah; dan c. Menetapkan kelompok kerja dengan kerangka acuan yang jelas dan kerangka waktu yang spesifik, membantu dalam pengembangan dan penerapan kebijakan dan rencana kerjanya. Kesepakatan Kerangka Kerja e-asean telah ditanda-tangani oleh sepuluh negara anggota ASEAN memiliki tujuan untuk a. Mempromosikan kerjasama untuk mengembangkan, meningkatkan daya saing sektor ICT di ASEAN. memperkuat dan b. Mempromosikan kerjasama untuk mengurangi kesenjangan digital di setiap Negara Anggota ASEAN dan di antara negara-negara Anggota ASEAN 1
2 c. Mempromosikan kerjasama di antara sektor publik dan swasta dalam merealisasikan e ASEAN; dan d. Mempromosikan liberalisasi perdagangan di bidang produk ICT, layanan dan investasi ICT untuk mendukung inisiatif e-asean. Kerjasama ASEAN di bidang Teknologi Informasi bertujuan untuk a. Mengembangkan sektor Teknologi Informasi di ASEAN sebagai katalis untuk mempercepat integrasi ekonomi di tingkat regional. b. Meningkatkan daya saing keseluruhan kawasan ASEAN lewat industri Teknologi Informasi yang giat dan aktif; dan c. Mengembangkan Masyarakat Informasi ASEAN, dimana warganya dapat bekerja, berkomunikasi dan berekreasi di dalam ekonomi berbasis pengetahuan. Integrasi Ekonomi Regional dan Tantangan untuk Pengembangan Pekerja di ASEAN Integrasi ekonomi regional telah mengubah perekonomian di ASEAN secara umum dan khususnya industri teknologi informasi. Pengembangan sektor teknologi informasi di kawasan telah membuktikan bahwa masing-masing dan setiap negara di ASEAN telah diuntungkan olehnya. Namun, perlu juga diperhatikan bahwa regionalisme ekonomi telah menghadapi banyak tantangan di bidang pengembangan pekerja di ASEAN yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Pengembangan Keterampilan Persaingan yang ketat di sektor teknologi informasi membutuhan pekerja yang sangat terampil. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai karyawan terampil selalu diuntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memilikinya. Persaingan para tenaga kerja terampil dengan demikian telah menjadi sangat penting bagi perusahaan IT. Dan di dalam pasar yang sangat kompetitif tersebut, pekerja kurang terampil akan sangat mustahil bisa menjamin pekerjaannya dan pada akhirnya mereka bisa menjadi pengangguran. Banyak pekerja kurang terampil mengerjakan pekerjaan yang dialih-dayakan, yang tidak memberikan banyak hak dan manfaat yang berlaku bagi pekerja pada umumnya. Tuntutan yang tinggi akan 2
3 pekerja terampil di dalam industri juga memperlebar kesenjangan upah di antara para pekerja TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Program pelatihan dan pengembangan keterampilan dengan demikian sangat diperlukan oleh para pekerja agar bisa bertahan di dalam pasar TIK yang sangat kompetitif ini. Kesenjangan Gender Ketika TIK membutuhkan pekerja yang melek teknologi, dan persaingan yang ketat untuk pekerja terampil telah mendorong para pekerja perempuan, yang cenderung agak kurang melek teknologi dibandingkan rekan prianya, keluar dari pasar TIK. Ketika perusahaan TIK mem-phk pekerja untuk mengurangi biaya, pekerja perempuan seringkali masuk daftar PHK. Menurut Infocomm Development Authority of Singapore (IDA), jumlah pekerja perempuan di industri TIK di Singapura berkurang 3% dari 33% pada tahun 2005 mejnadi 30% pada tahun Persoalan gender jelas menjadi kekhawatiran tersendiri, khususnya ketika industri ini menjadi semakin bertambah kompetitif. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Persoalan kesehatan dan keselamatan kerja di proyek-proyek TIK utamanya meliputi keselamatan kelistrikan, medan elektromagnetik, keselamatan serat optik, pekerjaan di ketinggian, perlindungan dari jatuh, entri ke ruang terbatas dan keselamatan kendaraan bermotor. Penggalian, konstruksi dan perbaikan beberapa komponen sistem TIK dapat mengakibatkan pekerja terkena paparan terhadap utiltias di atas tanah dan di bawah tanah, termasuk jalur transmisi listrik udara maupun tanam atau jalur pipa gas dan petroleum tanam. Pada tahun 2004, Kementerian Tenaga Kerja Vietnam, bidang Sosial dan Cacat melaporkan bahwa ada 137 kecelakaan di bidang proyek TIK, dimana 81 di antaranya meninggal dan 150-nya cedera. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah perhatian utama ketika privatisasi membuat para perusahaan bersaing memangkas biaya, sehingga cenderung kurang memperhatikan persoalan ini. Perusahaan di bidang industri ini sering kali menolak bertanggung jawab ketika sampai pada urusan keselamatan subkontraktor. 3
4 Rekomendasi tentang Penciptaan Pekerjaan, Jaminan Penghasilan dan Pengembangan Keterampilan Integrasi ekonomi ASEAN berdampak signifikan pada sektor TIK di masing-masing dan setiap negara di kawasan ini. Walaupun dampak pada negara tertentu akan berbeda, ada dua tren tentang bagaimana regionalisme ekonomi mempengaruhi negara-negara ASEAN bisa dilihat dengan jelas. Pertama, karena integrasi ekonomi, negara anggota ASEAN akan membuka pintu pada investor asing sehingga akan ada aliran masuk investasi asing ke dalam sektor TIK di negaranegara ASEAN. Kedua, privatisasi di sektor TIK telah diadopsi oleh semua negara di kawasan ini. Kedua tren ini telah membuat pasar TIK di Asia Tenggara menjadi lebih dinamis dan kompetitif daripada sebelumnya, dan semua negara oleh karenanya diuntungkan. Upaya oleh ASEAN lewat Chairmanship of the ASEAN Telecommunications Ministers Meeting (TELMIN) tahunan dan the ASEAN Telecommunications Senior Officials Meeting (TELSOM) memainkan peran kunci di dalam integrasi dan pengembangan sektor TIK di Asia Tenggara. Integrasi ekonomi regional, bagaimanapun juga telah menghadapi banyak tantangan pada pekerja dan serikat pekerja di sektor TIK di ASEAN, dimana penggangguran akibat privatisasi, pengembangan keterampilan, kesenjangan gender, dan keselamatan dan kesehatan kerja adalah empat hal utama yang menjadi perhatian. Walaupun serikat pekerja yang terkait dengan TIK dan ASEAN sendiri telah menerapkan sejumlah inisiatif, program dan kebijakan, tantangan tersebut masih tetap ada. Agar bisa menghadapi tantangan tersebut, kami merekomendasikan bahwa - ASEAN dan pemerintah negara anggotanya harus mempunyai lebih banyak instansi dan kebijakan untuk melindungi pekerja agar tidak kehilangan pekerjaannya ketika gelombang privatisasi semakin meluas. Karena mayoritas negara anggota ASEAN (jika tidak semua) tidak mempunyai skema subsisi bagi pengangguran, skema tersebut hendaknya bisa dipertimbangkan oleh ASEAN dan pemerintah untuk melindungi jaminan penghasilan pekerja. - ASEAN dan para anggotanya harus mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk memperkuat program pendidikan dan pelatihan dalam rangka mewujudkan tenaga kerja yang terampil untuk dapat lebih bersaing dengan perusahaan multinasional. Program pendidikan dan pelatihan harus lebih ditargetkan pada pekerja perempuan untuk mempersempit kesenjangan gender di sektor TIK. 4
5 CURRICULUM VITAE Name Kun Wardana Abyoto Address Jl. Ciujung No. 4 Jakarta 10150, Indonesia Handphone/Fax (+62) / (+62) kun@indosat.net.id PERSONAL CHARACTERISTICS Date of Birth 11 August 1969 Sex Male Marital Status Married EDUCATION Formal Ir., Graduated in Electronic Engineering Department, Majored in Computer Science and Control System, Faculty of Industrial Technology, Trisakti University, Jakarta, March 1988, with honorary award for being the youngest graduate at 18 years. M.Eng.Sc., Graduated in Opto Electrotechniques and Laser Applications Study Program, Majored in Digital Image Processing, Faculty of Graduate Studies, University of Indonesia, Jakarta, July 1990, with the highest achievement cumlaude. DR., Graduated in Computational Physics, Faculty of Graduate Studies, Bandung Institute of Technology, April 1999, with the highest achievement cumlaude. 5
6 Informal 15 January 14 April 1998 International Research in Neural Network and Fuzzy Logic field, Department of Information Systems, Tokyo University of Information Sciences, Japan, with the magnificent achievement appreciated by Dean of the Faculty of Business Administration and Information Science. 26 May 6 June 2003 Diploma, Sectoral Workers Education Program with a Special Focus on MNEs, International Labour Organisation International Training Center Turin, co-financed by the Italian Ministry of Foreign Affairs WORK EXPERIENCE Now Director, Telecom and IBITS, UNI Global Union Asia and Pacific, Singapore Manager, specialized in IP-based and Multimedia, Strategic Development Department, PT. INDOSAT, International Telecommunication Carrier, Jakarta Project Leader in PT. Versadata Systemindo, Information Technology Consultant and Solution Provider, Jakarta. 6
7 WORK EXPERIENCE (ACADEMIC) 1990 now Lecturer and Thesis Supervisor, Faculty of Graduate Studies, National Institute of Science and Technology, Jakarta Lecturer, Electronic Engineering Department, University of Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka, Jakarta. ASSOCIATION / ORGANISATION National Liaison Officer, the ASEAN Services Employees Trade Unions Council (ASETUC), now President, Union Network International Asia and Pacific Youth, Vice President, Indonesian Society on Electrical, Electronics, Communication and Information (IECI) 7
I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan
Lebih terperinci:: Curriculum Vitae ::
:: Curriculum Vitae :: >> Profile Born in Jakarta, March 20 th, 1986. Graduated from Public Senior High School 21 in 2004 and took lecture in BINUS University with major Computer Science in sub-major Software
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun
Lebih terperinciFokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global
Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang
Lebih terperinciKESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013
KESEMPATAN KERJA MENGHADAPI LIBERALISASI PERDAGANGAN Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Jakarta, 5 Juli 2013 1 MATERI PEMAPARAN Sekilas mengenai Liberalisasi Perdagangan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Dalam pengalokasian sumber dana untuk pelaksanaan proyek, material merupakan sumber daya yang mengadopsi terbesar sumber dana proyek. Manajemen material di bidang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
110 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab terakhir ini bertujuan untuk menyimpulkan pembahasan dan analisa pada bab II, III, dan IV guna menjawab pertanyaan penelitian yaitu keuntungan apa yang ingin diraih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) / ASEAN Economic Community (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini merupakan agenda utama negara
Lebih terperinciSATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA
RINGKASAN EKSEKUTIF SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 4 INVESTASI UNI EROPA PENDORONG PERDAGANGAN INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar penyelenggaraan kepemerintahan di Indonesia mengamanatkan bahwa salah satu tujuan didirikan Negara Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciDinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng.
Dinamika Kurikulum Program Sarjana TEKNIK ELEKTRO INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. 1 2 OUTLINE Pendahuluan Bidang Keahlian Konsep Penyusunan Kurikulum Catatan Penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makin popular untuk banyak perusahaan (Lodorfos dan Boateng 2006 dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merger dan Akuisisi lintas batas telah menjadi pilihan strategi yang makin popular untuk banyak perusahaan (Lodorfos dan Boateng 2006 dalam Budhwar et al, 2009:89),
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM PEMANTAUAN PROYEK
BAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM PEMANTAUAN PROYEK 3.1 Sejarah Perusahaan. PT. Fujitsu didirikan pertama kali pada tahun 1923 dengan nama Fuji Electric Co., Ltd. Pada awalnya Fuji Electric Co., Ltd. didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi negara merupakan hal yang sangat penting untuk dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan perekonomian yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Organisasi Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) adalah perusahaan yang menyediakan end-to-end ICT Solutions. Memperkerjakan
Lebih terperinciCURRICULUM VITAE IPEKA High Puri Indah High School Perumahan Puri Indah Block I Jakarta 11610
101 CURRICULUM VITAE PERSONAL INFORMATION Name : Grace Tjugiarto Birth Date : Singapore, 23 rd June 1986 Sex : Female Contact : +62 816 1840168 Jl. Wijayakarta IV no. 10 B Jakarta Selatan 12710 Email :
Lebih terperinci18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan
18 Desember 2013 STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 18 Desember 2013 Peran Jakarta
Lebih terperinciBoard of Commissioners Candidate
Board of Commissioners Candidate MASAHIRO TAKEDA, Candidate of Vice President Commissioner (New) Japanese citizen, born in Osaka Prefecture, Japan in 1958. Graduated from the School of Law, Osaka University,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki pintu gerbang perdagangan bebas persaingan bisnis antar perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki pintu gerbang perdagangan bebas persaingan bisnis antar perusahaan pelayaran khususnya transportasi dan logistik telah menjadi sedemikian ketat pada dua dekade
Lebih terperinciPRESS RELEASE. LAPORAN STUDI IMD LM FEB UI Tentang Peringkat Daya Saing Indonesia 2017
PRESS RELEASE LAPORAN STUDI IMD LM FEB UI Tentang Peringkat Daya Saing Indonesia 2017 Pada tanggal 1 Juni 2017, International Institute for Management Development (IMD) telah meluncurkan The 2017 IMD World
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang demikian cepat membawa dampak timbulnya persaingan usaha yang begitu ketat dan terjadi di semua sektor ekonomi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu kriterianya dilihat dari daya saing produk-produk ekspornya. Yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perdagangan internasional penting dalam ekonomi terutama sebagai sumber devisa negara. Keberhasilan suatu negara dalam perdagangan internasional salah satu
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE
BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three
Lebih terperinciLaporan Delegasi Indonesia pada High-level Dialogue Regional Economic Cooperation and Integration, UN-ESCAP 21 April 2017
Laporan Delegasi Indonesia pada High-level Dialogue Regional Economic Cooperation and Integration, UN-ESCAP 21 April 2017 Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP Ketua Delegasi Indonesia pada HLD RECI UN-ESCAP Bangkok,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. ASEAN. (2007). ASEAN Economic Community Blueprint. Singapura: National University of Singapore.
5. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian pada analisis Bab IV tentang analisis faktor penentu Foreign Direct Investment otomotif di 5 negara ASEAN, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa research and development,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. mengalami peningkatan dengan prakira total jumlah wisatwan akan mencapai 10.3 %
BAB V KESIMPULAN Perkembangan pariwisata ASEAN sejak tahun 2009 hingga tahun 2013 mengalami peningkatan, peningkatan tersebut didorong dengan meningkatnya jumlah wisatawan baik wisatawan dari negara anggota
Lebih terperinciGROWTH AND RESILIENCY: THE ASEAN STORY. (Nugraha Adi) I. Latar Belakang
GROWTH AND RESILIENCY: THE ASEAN STORY (Catatan Pertemuan the 8 th ASEAN Finance Ministers Investor Seminar (AFMIS), 8 November 2011, Jakarta I. Latar Belakang (Nugraha Adi) Kawasan ASEAN telah menjadi
Lebih terperinciMenghindari jebakan penghasilan menengah di Indonesia melalui pasar tenaga kerja yang lebih inklusif dan integrasi ASEAN yang lebih dalam
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015: Mengelola integrasi untuk pekerjaan yang lebih baik dan kesejahteraan bersama International Labour Organization Menghindari jebakan penghasilan menengah di Indonesia melalui
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam bidang ICT (Information and Communication Technology) telah membawa dampak yang cukup signifikan pada kehidupan manusia. Terjadi perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini semakin pesat dan semakin tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu perkembangan pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan berbagai aspek kehidupan dan sektor ekonomi dalam era globalisasi saat ini berlangsung dengan pesat yang menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasca kekalahannya dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha untuk bangkit kembali menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Usaha Jepang untuk bangkit kembali dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan ilmu sosial di perguruan tinggi yang masih banyak diminati hingga saat ini. Sejalan dengan kemajuan dunia teknologi
Lebih terperinciBismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,
Sambutan Pembukaan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Pada Sustainable Development Goals (SDGs) Conference Indonesia s Agenda for SDGs toward Decent Work for All Hotel Borobudur Jakarta, 17 Februari
Lebih terperinciMASA DEPAN INDUSTRI EPC ; TANTANGAN BUMN EPC (2017)
MASA DEPAN INDUSTRI EPC ; TANTANGAN BUMN EPC (2017) Biro Riset BUMN Lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI) Pemain di industri engineering, procurement & construction
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa, aliran investasi dan modal, dan aliran tenaga kerja terampil.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Setiap negara pasti memiliki hubungan interaksi dengan negara lain yang diwujudkan dengan kerja sama di suatu bidang tertentu. Salah satu diantaranya adalah
Lebih terperinci- S2, Sociology: Study of NGO and Community Development in India, Andhra University Andhra Pradesh, India
CURRICULUM VITAE (CV) 1.Name :Asmarta dani Noor, (Drs.,Amd.PM.,MA) 2. Profession : Lecturer, Researcher and Consultant 3.Place & date of Birth: Banjarmasin, September 22, 1964 4.Citizenship:Indonesian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perjalanan menuju negara maju, Indonesia memerlukan dana yang tidak sedikit untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar disebabkan
Lebih terperinciTAWARAN BANTUAN KAJIAN PERUBAHAN IKLIM
TAWARAN BANTUAN KAJIAN PERUBAHAN IKLIM A. LATAR BELAKANG Perubahan iklim telah menjadi tantangan pembangunan global. Indonesia menjadi negara yang terkena dampak sekaligus turut serta sebagai penyebab
Lebih terperinciAgama I. Bahasa Inggris I. Bahasa Indonesia. Kalkulus. Fisika Elektro. Pengantar Teknik Elektro. Laboratorium Pengantar Teknik Elektro
Kurikulum Baru 2013 Kurikulum 2004 No. Kode Nama Mata Kuliah Course Title SKS Semester I 1 TEI 1111 2 TEP 1111 3 TEI 1112 4 TEP 1112 5 TEP 1113 6 1111 1111P 8 TEP 1114 9 TEI 1113 Semester II 1 TEI 2211
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Peningkatan kinerja..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI.,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Permasalahan penelitian. 1.1.1. Latar belakang. Jalan merupakan sarana transportasi darat yang mempunyai peranan besar dalam arus lalu lintas barang dan orang, sebagai penghubung
Lebih terperinciMEMBANGUN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN MEDIA NASIONAL YANG KONDUSIF UNTUK INVESTASI
S A M B U T A N KETUA UMUM KADIN INDONESIA PADA RAKORNAS TELEMATIKA DAN MEDIA 2008 KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA MEMBANGUN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN MEDIA NASIONAL YANG KONDUSIF UNTUK
Lebih terperinciRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA KOMISARIS CURRICULUM VITAE OF THE NOMINATED MEMBERS OF THE BOARD
Lebih terperinciGambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dampak globalisasi di bidang ekonomi memungkinkan adanya hubungan saling terkait dan saling memengaruhi antara pasar modal di dunia. Dampak globalisasi di bidang ekonomi diikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari tahun 2013 mencapai 114,1 juta orang dengan jumlah pekerja di sektor konstruksi sebesar
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. seperti ASEAN Industrial Project (AIP) tahun 1976, the ASEAN Industrial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASEAN telah menghasilkan banyak kesepakatan-kesepakatan baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya. Pada awal berdirinya, kerjasama ASEAN lebih bersifat politik
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PENGUMUMAN PABRIKASI SMARTPHONE LENOVO JAKARTA, 4 NOVEMBER 2015
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PENGUMUMAN PABRIKASI SMARTPHONE LENOVO JAKARTA, 4 NOVEMBER 2015 Yang Terhormat, 1. Mr. Chen Xudong, Senior Vice President Mobile Business Group, Lenovo dan Chairman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global. Perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim bisnis yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global. Perubahan yang terjadi tersebut disebabkan
Lebih terperinciPENDIDIKAN VOKASI UJUNG TOMBAK UPAYA MEMAJUKAN EKONOMI BANGSA Kelompok 1: Putu Sudira, Hartoyo, Arif Hermawan, Agustinus HB, Istanto WJ
PENDIDIKAN VOKASI UJUNG TOMBAK UPAYA MEMAJUKAN EKONOMI BANGSA Kelompok 1: Putu Sudira, Hartoyo, Arif Hermawan, Agustinus HB, Istanto WJ Dosen: Prof. Sukamto, MSc.,PhD. Pendidikan vokasi dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur perekonomian internasional yang lebih bebas dengan jalan menghapuskan semua hambatanhambatan
Lebih terperinciBAB 7 PERDAGANGAN BEBAS
BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS Pengaruh Globalisasi Terhadap Perekonomian ASEAN Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu pilar berdirinya
Lebih terperinciPRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI
www.iakmi.or.id PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI Aplikasi Student Centered Active Learning untuk Meningkatkan Mutu Lulusan Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara, karena pasar modal merupakan lembaga intermediasi dana dari pihak yang kelebihan dana
Lebih terperinciLima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran Dagang MAGIC
RI N G K ASA N KEG IATA N NEVADA, LAS VEGAS, 13 16 AGUSTUS 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Lima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE (TOR)
TERM OF REFERENCE (TOR) WorkshopKetahananEkonomidanSosial Memperkuat Ketahanan Dan Stabilitas Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Ditengah Tantangan Nasional Dan Global Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Lebih terperinciForm Pengajuan Warranty Claim untuk Body Repair dan Service Khusus Kendaraan KIA
Foto Jadi 164 165 Form Pengajuan Warranty Claim untuk Body Repair dan Service Khusus Kendaraan KIA Sistem IT Chung Service 166 167 168 Salah Satu Sistem Pembuatan Estimasi Melalui E-Mail Dengan Pihak Asuransi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor telekomunikasi telah berperan signifikan bagi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Masalah Sektor telekomunikasi telah berperan signifikan bagi perkembangan perekonomian global. Hal ini disebabkan telekomunikasi merupakan infrastruktur pendukung utama
Lebih terperinciLAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013
LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak adalah semakin ketatnya kompetisi di beberapa sektor industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, setiap perusahaan menghadapi tantangan untuk terus bertahan dan tumbuh berkembang. Globalisasi dan kemajuan dalam pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat, semua badan usaha dalam setiap industri wajib bekerja keras dalam menghadapi persaingan. Saat ini gerbang era globalisasi
Lebih terperinciKemitraan Dalam. Ringkasan Laporan 2012/2013
Kemitraan Dalam Membangun Masa Depan BERSAMA di Asia Ringkasan Laporan 2012/2013 YAYASAN TEMASEK Yayasan Temasek adalah organisasi kemanusiaan Singapura yang didirikan oleh Temasek, sebuah perusahaan Asia
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. NTT ( Nippon Telegraph & Telephone ) group memberikan layanan
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 RIWAYAT PERUSAHAAN NTT ( Nippon Telegraph & Telephone ) group memberikan layanan komunikasi sejak 1890. Mengoperasikan lebih dari 500 perusahaan, NTT group mengontrol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar yang dideklarasikan dalam WSIS untuk mewujudkan masyarakat informasi antara lain diperlukannya peran pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat internasional mengusung isu mengenai adanya kesenjangan informasi (informasi gap) dan kesenjangan dijital (digital divide) di dalam sebuah forum yang disebut
Lebih terperinciPresentasi PTFI New Graduates Programs. Quality Management Services Department
Presentasi PTFI New Graduates Programs Quality Management Services Department PT FREEPORT INDONESIA TEMPAT KAMI BERADA DARI LAUTAN KE PEGUNUNGAN GRASBERG 4585 4500 4000 MILL COMPLEX 3500 ELEVATION (m)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang tidak pernah puas, dalam artian manusia terus menggali setiap celah didalam kehidupan yang dapat mereka kembangkan demi memenuhi kebutuhannya.
Lebih terperinciAPPENDIX. 4. Apakah system prototype yang baru menarik dalam segi tampilan? a. Sangat menarik b. Biasa Saja c. Tidak Menarik
APPENDIX SURVEY Pilih jawaban yang menurut anda sesuai dengan melingkarinya. 1. Apakah system prototype yang baru lebih mudah digunakan tanpa harus diadakan pelatihan terlebih dahulu? a. sangat mudah b.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Peraturan Presiden No 32 Tahun 2011 tentang MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) merupakan sebuah langkah besar permerintah dalam mencapai
Lebih terperinciPENGUMUMAN Announcement
PENGUMUMAN Announcement Sehubungan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT LAUTAN LUAS Tbk ("Perseroan") yang diselenggarakan pada tanggal 25 Januari 2017 dengan agenda Perubahan Susunan Dewan Komisaris
Lebih terperinciAsesmen Gender Indonesia
Asesmen Gender Indonesia (Indonesia Country Gender Assessment) Southeast Asia Regional Department Regional and Sustainable Development Department Asian Development Bank Manila, Philippines July 2006 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Topik tentang energi saat ini menjadi perhatian besar bagi seluruh dunia. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu hingga sekarang
Lebih terperinciProyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia
RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat
Lebih terperinciKetua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI
PEMBERDAYAAAN KOPERASI & UMKM DALAM RANGKA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT 1) Ir. H. Airlangga Hartarto, MMT., MBA Ketua Komisi VI DPR RI 2) A. Muhajir, SH., MH Anggota Komisi VI DPR RI Disampaikan
Lebih terperinciSTRUKTUR PEKERJAAN DAN STRUKTUR SOSIAL
UNIVERSITAS INDONESIA STRUKTUR PEKERJAAN DAN STRUKTUR SOSIAL SOSIOLOGI INDUSTRI DAN KETENAGAKERJAAN DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 AHMAD MUTSLA Z (1206240234) DETANIA SAVITRI (1206210534) FEBRYAN DWI PUTRA (1206210540)
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Terima kasih. Tim Penyusun. Penyusunan Outlook Pembangunan dan Indeks Daya Saing Infrastruktur
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan, karena hanya dengan rahmat dan karunia- Nya, dapat menyelesaikan Executive Summary Penyusunan Outlook Pembangunan dan Indeks Daya Saing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1Sejarah Perusahaan Frost & Sullivan merupakan perusahaan konsultan bisnis global yang berpusat di Mountain View, California, Amerika Serikat. Frost & Sullivan telah berdiri
Lebih terperinciPersonal data: Audria Priandita. Sex : Female. Place, Date of Birth : Jakarta, September 20 th Personal contact :
Curriculum Vitae Personal data: Audria Priandita Sex : Female Place, Date of Birth : Jakarta, September 20 th 1989 Personal contact : e-mail : ayaudria@hotmail.com Phone Number : 085693454044 Address :
Lebih terperinciTANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak
TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Sri Suharmini Wahyuningsih 1 minuk@ut.ac.id Abstrak Kesepakatan pemimpin ASEAN dalam memajukan masyarakat agar dapat mengembangan perekonomian
Lebih terperinciPopulation dan Labour
Penduduk Kota Samarinda dari tahun ke tahun mencatat kenaikan yang cukup berarti. Sampai dengan tahun jumlah penduduk di Kota Samarinda sebanyak 607.675 jiwa. Pada tahun sebagian besar penduduk Kota Samarinda
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator dalam mengukur. keberhasilan ekonomi suatu wilayah. Untuk membentuk kegiatan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator dalam mengukur keberhasilan ekonomi suatu wilayah. Untuk membentuk kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) yang
Lebih terperinciEKONOMI INTERNASIONAL. Dr. M. Anang F., MM
EKONOMI INTERNASIONAL Dr. M. Anang F., MM Bab 1 Pengertian EKONOMI INTERNASIONAL Pendahuluan Perkembangan hubungan antar negara dewasa ini terutama pasca Perang Dingin diwarnai dengan isu-isu yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Indonesia dari awal tahun 2006 sedang giat-giatnya berbenah mewujudkan tatakelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang lebih baik [1]. Dimulai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menilai keberhasilan pembangunan dan upaya memperkuat daya saing ekonomi daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1: KUESIONER
LAMPIRAN 1: KUESIONER Hari: /Jam: No. Kuesioner: KUESIONER Responden Yth, Berikut ini adalah kuesioner mengenai konsumsi di McD Kemang. Mohon diisi secara lengkap dan jelas. Data ini akan digunakan untuk
Lebih terperinciPerjuangan Menyebarkan Internet
Perjuangan Menyebarkan Internet Onno W. Purbo onno@indo.net.id @onnowpurbo OnnoCenter 2016 ISBN: 978-602-74434-9-5 Ucapan Terima Kasih Indonesia Project, Australian National University, Indonesia Data
Lebih terperinciKuesioner Tesis Topik "e-crm"
Kuesioner Tesis Topik "e-crm" Kepada Yth, Bapak / Ibu di tempat. Kuesioner ini merupakan sebuah instrumen pengumpulan data yang akan digunakan untuk menyusun sebuah tesis dari program studi S2 yang diselenggarakan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. [1] Dennis, Alan. Barbara, H.W. and Roberta, M.R. Systems analysis and design 4th ed. John Wiley&Sons,Inc, 2012.
DAFTAR PUSTAKA [1] Dennis, Alan. Barbara, H.W. and Roberta, M.R. Systems analysis and design 4th ed. John Wiley&Sons,Inc, 2012. [2] Iriani, Sri Setyo, 2011. Strategi Customer Relationship Marketing Terhadap
Lebih terperinciPROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI OLEH: S U D I R M A N
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI OLEH: S U D I R M A N Pengertian Teknologi Informasi Kamus Oxford (1995) : TI adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelima di dunia, Indonesia menjadi surga bagi perusahaan-perusahaan multinasional
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Sebagai negara yang sedang berkembang dengan populasi penduduk terbesar kelima di dunia, Indonesia menjadi surga bagi perusahaan-perusahaan multinasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. of The Republic of Indonesia. Jakarta, 1992, page 18. Universitas Indonesia. Pengaruh upah minimum..., Gianie, FE UI, 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap kali perekonomian suatu negara mengalami guncangan (shock), masyarakat langsung terkena imbasnya. Biasanya harga-harga kebutuhan pokok yang mencerminkan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi bagi seluruh bangsa di dunia adalah fakta sejarah yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan ASEAN. Globalisasi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profile Binus Center Balikpapan Di era globalisasi yang ketat dengan persaingan bisnis, keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan
Lebih terperinciRIWAYAT HIDUP CALON ANGGOTA DIREKSI
Muhammad Makmun Arsyad Presiden Direktur/ CEO (Calon) Warga Negara Indonesia. Menempuh pendidikan terakhirnya di Universitas Wiraswasta Indonesia, Jakarta. Mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun
Lebih terperinciSISTEL S1 INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015
SISTEL S1 INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 Personal Data Name : ALFIN HIKMATUROKHMAN,ST.,MT. Address : Jl Kober Gg Manggis No 31 Purwokerto E-Mail : alfin@st3telkom.ac.id
Lebih terperinciStrategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008
Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008 Muhammad Lutfi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam
Lebih terperinciPEMANFAATAN KERJASAMA LUAR NEGERI UNTUK PENINGKATAN KEPENTINGAN NASIONAL
PEMANFAATAN KERJASAMA LUAR NEGERI UNTUK PENINGKATAN KEPENTINGAN NASIONAL Oleh: Triyono Wibowo Dubes/Watapri Wina PENDAHULUAN 1. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Lebih terperinci