KEBIJAKAN DALAM MEMPERCEPAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) KOTA MALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBIJAKAN DALAM MEMPERCEPAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) KOTA MALANG"

Transkripsi

1 KEBIJAKAN DALAM MEMPERCEPAT PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) KOTA MALANG Ida Nuraini 1 1 Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas 246, /Fax : ) nurainiida@yahoo.com Abstrak Target pemerintah untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 pada kenyataannya tidak bisa tercapai. Beberapa daerah Kabupaten dan Kota di Indonesia belum dapat mencapai indikator target Pembangunan Millenium. Seperti Kota Malang target pencapaian MDGs tahun 2015 belum bisa tercapai. Masalah terbesar yang dihadapi adalah masih banyaknya jumlah penduduk miskin. Oleh sebab itu penting diketahui faktor apa saja yang berkontribusi besar terhadap tingginya angka kemiskinan di Kota Malang. Dengan menggunakan alat analisis regresi diperoleh hasil bahwa variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi dan jumlah Kredit Usaha Kecil mampu mempengaruhi jumlah penduduk miskin sebesar 80,08% sedangkan sisanya sebesar 19.92% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Kebijakan percepatan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) khususnya dalam mengurangi angka kemiskinan di Kota Malang dapat dilakukan melalui kebijakan-kebijakan ekonomi daerah di bidang fiskal maupun moneter. Bidang fiskal seperti Peraturan Pemerintah Daerah yang mempermudah perizinan usaha kecil, keringanan tarif pajak bagi usaha kecil, penambahan anggaran subsidi bagi usaha kecil untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia, teknologi dan informasi. Bidang moneter yaitu dengan penurunan suku bunga kredit sektor perbankan agar pertumbuhan ekonomi meningkat serta pengendalian laju inflasi daerah dengan pemantauan dan pengaturan laju pertumbuhan antara sektor riil dan sektor moneter. Key Words: Kemiskinan, Kota Malang, Millenium Development Goals (MDGs). 1. PENDAHULUAN 570 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

2 Perhatian khusus pemerintah dalam bidang pembangunan sumberdaya manusia dibuktikan dengan keikutsertaan pemerintah dalam meratifikasi deklarasi Millennium Development Goals (MDGs). Semakin terukurnya indikator penuntasan kemiskinan adalah salah satu dari dampak Deklarasi Millenium Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nation) pada bulan September Indonesia sebagai salah satu anggota Perserikatan Bangsa-bangsa telah bersepakat untuk bersama-sama berusaha mencapai 8 (delapan) tujuan atau obyektif pada tahun 2015 yang dikenal sebagai Millenium Development Goals (MDGs). Untuk mencapai 8 tujuan tersebut maka Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) telah membuat perencanaan yang didokumentasikan dalam Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Delapan tujuan yang dimaksud masing masing adalah: (i) menghapuskan kemiskinan yang ekstrim dan kelaparan; (ii) memenuhi kebutuhan pendidikan dasar; (iii) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; (iv) mengurangi angka kematia n anak; (v) meningkatan kualitas kesehatan ibu; (vi) memberantas HIV/AIDS, malaria, dan beragam penyakit lainnya; (vii) menjamin keberlanjutan lingkungan hidup; dan (viii) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Dari kedelapan tujuan tersebut maka tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki kualitas ekonomi dan sosial dari masyarakat miskin yang masih sangat banyak jumlahnya tersebar di negara negara tersebut. Dari tiap tiap tujuan tersebut memiliki sejumlah target dan indikator pencapaiannya masing masing agar dapat terukur. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan peneliti mengenai Pelaksanaan Pembangunan Millenium di Kota Malang hingga tahun 2015 diperoleh hasil bahwa target MDGs sebanyak 8 indikator masih belum bisa tercapai. 8 (delapan) goals atau obyektif pada tahun 2015 yang dikenal sebagai Millenium Development Goals (MDGs). Seperti diketahui bersama, 8 (delapan) obyektif yang dimaksud masing masing adalah: (i) menghapuskan kemiskinan yang ekstrim dan kelaparan; (ii) memen uhi kebutuhan pendidikan dasar; (iii) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; (iv) mengurangi angka kematian anak; (v) meningkatan kualitas kesehatan ibu; (vi) memberantas HIV/AIDS, malaria, dan beragam penyakit lainnya; (vii) menjamin keberlanjutan lingkungan hidup; dan (viii) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Jumlah penduduk miskin masih orang, Pengangguran terbuka sebesar 5,19% (22,185%). Angka melek huruf sebesar 4,57% atau orang. Prosentase penduduk 10 tahun ke atas yang tidak punya ijasah sebesar 21,21%, tamat SD/MI sebesar 23,77% serta tamat SMP sebesar 18,17%. Dalam bidang kesetaraan gender, kontribusi perempuan dalam bidang politik masih sangat rendah. Dalam bidang kesehatan masih ada 245 jumlah kematian bayi dan 10 kasus kematian ibu. Penderita HIV hingga maret 2013 mencapai dan AIDS sebanyak 341 orang dengan faktor resiko tinggi melalui jarum suntik narkoba dan resiko tinggi pada kaum laki-laki (65%) dengan usia tahun. Bidang kelestarian lingkungan hidup beberapa segi banyak yang menurun seperti kualitas air minum, kualitas udara dan suhu. Tujuan MDGs terakir yaitu membantu kemitraan global untuk pembanguan. Pada indikator ini telah mengalami kemajuan dilihat dari pertumbuhan jumlah bank, jumlah dana perbankan, pinjaman valas serta tabungan masyarakat. Kepemilikan alat komunikasi cenderung meningkat demikian pula dengan jumlah masyarakat pengguna jaringan internet. Berdasar hal tersebut maka perlunya dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui sebabsebab kurang berhasilnya tujuan MDGs khususnya pada indikator pertama yaitu menghapus kemiskinan di Kota Malang. Dengan demikian nantinya bisa dirumuskan strategi untuk percepatan pencapaian indikator-indikator dalam MDGs, khususnya indikator pertama. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel-variabel apa saja yang berpengaruh terhadap keberhasilan target indikator pertama MDGs yaitu menghapus kemiskinan serta merumuskan kebijakan yang tepat dalam mencapai target indikator pertama MDGs di Kota Malang. Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

3 Kontribusi Penelitian Penelitian terhadap pencapaian target MDGs di kota Malang ini penting dilakukan mengingat pada tingkat nasional target pencapaian MDGs sulit dicapai pada tahun Pada tingkat nasional ada beberapa indikator yang sulit dicapai seperti masih tingginya Angka Kematian Ibu melahirkan, masih tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran serta rendahnya angka melek huruf. Dengan mengambil satu wilayah yaitu Kota Malang diharapkan dapat dideteksi variabelvariabel apa saja yang dapat menghambat serta yang dapat mempercepat target pencapaian indikator keberhasilan MDGs, dapat dideteksi kekuatan, kelemahan, peluang dan strategi percepatan dalam pencapaian MDGs. Dengan kasus kota Malang diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah-Pemerintah Daerah untuk pengambilan kebijakan dalam percepatan pencapaian target MDGs sehingga secara Nasional pencapaian target MDGs dapat dilakukan percepatannya. 2. METODE Penelitian ini mempunyai tujuan utama membangun model kebijakan dalam mempercepat pencapaian target Millenium Developmen Goals (MDGs) Kota Malang. Lokasi penelitian adalah Kota Malang yang terdiri dari 5 Kecamatan (kecamatan Sukun, Klojen, Lowokwaru, Blimbing, Kedungkandang).Data yang digunakan dalam penelitian ini adala data sekunder. Data ini merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain yaitu Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Malang dan BPS. Adapun data sek under yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya seperti; inflasi, PDRB, jumlah penduduk miskin dan jumlah penyaluran kredit usaha kecil perbankan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan informasi dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) dokumentasi, 2) Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok).Kegiatan ini dilakukan untuk mensosialisasikan pelaksanaan pengumpulan data kepada para pejabat kantor BKBPM. Berbagai informasi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi ini, antara lain meliputi: pemetaan indikator pencapaian MDGs. Diskusi kelompok kedua dilakukan pada saat menjelang kegiatan ini berakhir yaitu untuk merumuskan strategi percepatan pencapaian MDGs. Dikusi kelompok ini diarahkan kepada upaya-upaya mengklarifikasi hasil temuan lapangan, mendapatkan koreksi dan masukan, serta kesepakatan tentang hasil akhir kegiatan ini. Analisis yang digunakan adalah analisis ekonometrik untuk mengetahui pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi, jumlah kredit usaha kecil yang disalurkan sektor perbankan terhadap jumlah kemiskinan di Kota Malang. Model persamaan regresi adalah sebagai berikut: M= INF i + 12 G i + 13 KUK i + 1 dimana: M =jumlah penduduk miskin INF = inflasi G = pertumbuhan ekonomi KUK = Jumlah Kredit Usaha Kecil Untuk membuktikan apakah ketiga variabel bebas memiliki pengaruh yang nyata atau tidak terhadap varibel terikat maka uji statistik yang digunakan adalah uji statistik F dan uji T 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Indikator Ekonomi Kota Malang. Inflasi merupakan salah satu indikator makro ekonomi suatu wilayah. Angka inflasi yang tinggi akan berdampak pada lesunya perekonomian masyarakat. Perkembangan inflasi Kota Malang adalah sebagai berikut: Tabel 1. Inflasi Kota Malang Tahun Tahun Inflasi (%) SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

4 Sumber: BPS Kota Malang Tingkat inflasi Kota Malang selalu fluktuatif. Inflasi tertinggi yang terjadi di Kota Malang selamakurun waktu terjadi pada tahun 2005 dengan tingkat inflasi mencapai 15.72%. dan inflasi terendah terjadi pada tahun 2014 yaitu mencapai 3.32%. Inflasi Kota Malang dapat dikatakan terkendali setelah enam tahun terakhir yaitu dibawah dua digit. Perekonomian Kota Malang selain dapat dilihat dari indicator inflasi dapat dilihat pula dari laju pertumbuhan ekonomi. Tabel berikut adalah laju pertumbuhan ekonomi Kota Malang. Tabel 2 Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang Tahun Tahun rtumbuhanekonomi (%) Sumber: BPS Kota Malang Pertumbuhan ekonomi Kota Malang selama kurun waktu terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan Ekonomi terendah terjadi pada 2005 yaitu hanya sebesar 6,9% sedangkan pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 7,59%. Pemerintah Kota Malang saat ini terus terus meningkatkan target pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu daerah maka tingkat kesejahteraan masyarakat daerah tersebut juga akan semakin baik. Pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang relative baik tersebut nampaknya tidak diikuti oleh keberhasilan Kota Malang dalam menurunkan angka kemiskinan (lihat tabel berikut). Tabel 3 Jumlah Penduduk Miskin Kota Malang Tahun Jumlah Penduduk Tahun Miskin (jiwa) Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

5 Sumber: BPS Kota Malang Indikator perekonomian lainnya yang tidak menunjukkan adanya peningkatan adalah perkembangan sektor Usaha Kecil Menengah (UMKM). Perkembangan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak terlepas dari dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada UMKM. Kredit Usaha Kecil tentunya sangat membantu pemilik usaha sebagai tambahan modal sehingga dapat menambah hasil produksi. Pertambahan hasil produksi ini diharapkan mampu menambah pertumbuhan ekonomi daerah. Perkembangan Kredit Usaha Kecil Kota Malang dapat dilihat pada tabel berikut: 3.2 Hasil Analisis Data Tabel 4 Kredit Usaha Kecil Kota Malang Tahun Jumlah Kredit Tahun Usaha Kecil (juta Rp) Sumber: Bank Indonesia (BI) Malang Berdasar hasil analisis regresi dengan menggunakan aplikasi E-Views maka dapat dilihat sebagai berikut: Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X X X R-squared Mean dependent var AdjustedRsquared S.D. dependent var S.E.of regression Akaike info criterion SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

6 Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(Fstatistic) Dalam model persamaan regresi adalah sebagai berikut: Y= X X X3+0, Dengan R-squared sebesar yang berarti bahwa variable inflasi, pertumbuhan ekonomi dan Kredit Usaha Kecil mampu menjelaskan jumlah penduduk miskin sebesar 80,08% sedangkan sisanya sebesar 19.92% dijelaskan oleh variable lain di luar model yang digunakan ini. Pertumbuhan ekonomi memiliki koefisien -0,29 signifikan yang berarti apabila pertumbuhan ekonomi meningkat 1% maka jumlah penduduk miskin akan berkurang 0,29%. Sementara itu untuk variable inflasi dan kredit usaha kecil tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin. Dari hasil analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat berperan dalam mengurangi angka kemiskinan. Untuk varibel inflasi dan jumlah kredit Usaha Kecil secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap pengurangan angka kemiskinan, meskipun secara parsial tidak signifikan pengaruhnya. Oleh sebab itu dalam percepatan pencapaian target indikator Pembangunan Millenium khususnya pencapaian indicator pertama yaitu mengurangi angka kemiskinan maka Pemerintah Daerah harus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya dari waktu ke waktu. 3.3 Uji Asumsi Klasik Uji Multikoleniaritas Multikolinearitas adalah adanya hubungan linier (korelasi) antar variabel-variabel independen. Ada dua jenis multikolinearitas, yaitu multikolinearitas sempurna dan tidak sempurna. Cov. Correlation X1 X2 X3 X X X Pada model ini menunjukkan tanda koefisien semua variabel prediktor sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, tidak ada korelasi yang tinggi antar variable bebas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Uji Heterokedastisitas Heteroskedasticity Test: White Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

7 F-statistic Prob. F(8,1) Obs*R-squared Prob.Chi-Square(8) Scaled explained SS Prob.Chi-Square(8) Berdasarkan hasil uji White diperoleh nilai Prob.F= yang mana lebih besar dari 0.10, sehingga asumsi non-heteroskedastisitas tidak dilanggar. Uji Autokorelasi Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X X X R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Nilai statistik uji Durbin-Watson untuk model ini adalah d= , sedangkan nilai dl=0,5253, du=2,0163, dan 4-dU= Karena d>dl tidak ada autokorelasi. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan jumlah kredit usaha kecil 80,08% mampu mempengaruhi jumlah kemiskinan di Kota Malang, sedangkan sisanya 19,92% dijelaskan oleh variable lain di luar model ini. Strategi percepatan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) khususnya indicator pertama yaitu mengurangi angka kemiskinan di Kota Malang dapat dilakukan melalui kebijakan-kebijakan ekonomi daerah seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengendalian laju inflasi daerah dan pelibatan sector perbankan dalam penambahan jumlah kredit usaha kecil. Kebijakan peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang melalui kebijakan fiskal maupun moneter. Kebijakan fiskal dapat dilakukan dengan memperingan pajak untuk usaha kecil serta mempermudah proses perizinan dan memangkas biayabiaya perizinan untuk usaha kecil. Peningkatan anggaran untuk member subsidi pada usaha kecil melalui peningkatan sumberdaya manusia dan peningkatan teknologi informasi bagi usaha kecil. Melalui kebijakan sektor moneter dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui kebijakan yang berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat melalui penurunan bunga pinjaman sektor perbankan bagi usaha kecil. Dengan itu sektor usaha khususnya usaha kecil dapat dengan mudah mengakses permodalan pada sektor perbankan yang pada akhirnya dapat digunakan untuk peningkatan volume usaha yang akan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto daerah. 576 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

8 DAFTAR PUSTAKA [1] Adioetomo, Sri Moertiningsih Dasar-dasar Demografi. Salemba Empat. Jakarta. [2] BPS, Malang dalam angka, [3] Bank Indonesia Malang, statistik keuangan, [4] Burhan Bungin, 2007, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta, Prenada Media Group [5] Damodar,Dawn C. Porter Dasar-Dasar Ekonometrika. Salemba Empat. Jakarta [6] Sunusi, Dewi Kurniawati. Anderson K., D. Rotinsulu Analisis Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Pengeluaran Pemerintah Pada Pertumbuhan Ekonomi dan Dampaknya Terhadap Kemiskinan di Sulawesi Utara Tahun Jurnal Efisiensi.Volume 14 No. 2. Halaman [7] Tjiptoherijanto, Prijono Keseimbangan Penduduk, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Daerah. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan 48 BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan penulis dan ditujukan untuk pengambil

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x3 1 1.12 8979000 3000000 4 2 1.15384 8979000 3500000 2 3 1.25 9000000 4000000 2 4 1.12 8900000 4000000 4 5 1.53846 10165900 7000000 3 6 1.875 10165900 9000000 2

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Mattjik AS &M. Sumertajaya, (2000). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Nataludin. (2001). Potensi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu.

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. 64 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Variabel X 1 (PDRB) Kabupaten Kapuas Hulu berpengaruh secara signifikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN DAFTAR PUSTAKA Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia. Jakarta : Erlangga. Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang, Solihin. 2004. Otonomi Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, Lampiran 1. Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, 2004-2010 Tahun Semester Produktivitas Padi (ton/ha) Luas Panen (ha) Produksi Padi (ton) 2004 1 4.585 40.187 184257.4

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data panel yang berbentuk dari tahun 2006 sampai tahun 2013 yang mencakup 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

Surat Keterangan Perubahan Judul

Surat Keterangan Perubahan Judul LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Perubahan Judul [Type text] LAMPIRAN 2 Permohonan Izin Penelitian [Type text] LAMPIRAN 3 Pengantar Riset [Type text] LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Penelitian [Type text] LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambildari penelitian dan pembahasan Pengaruh Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi terhadap Inflasi di Indonesia Periode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun LAMPIRAN 1 Kuisioner Skripsi Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Usia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan. 66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang diterangkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pembahasan terhadap Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil regresi pada analisis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian No : KUISIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS PT. BRI MEDAN) Oleh:

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Panel Guna menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana telah diutarakan dalam Bab 1, dalam bab ini akan dilakukan analisa data melalui tahap-tahap yang telah

Lebih terperinci

Kata kunci : Indeks harga konsumen, PDB, Exchange Rate. Jumlah uang beredar, BI rate

Kata kunci : Indeks harga konsumen, PDB, Exchange Rate. Jumlah uang beredar, BI rate Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (215) FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI INDONESIA PERIODE 29:4 214:2 Julia Sonatan Jurusan :Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara statistik variabel dana pihak ketiga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2008-2012 Disusun oleh : Agustina Mega Puspitasari Putri NPM : 10 11 18448 Pembimbing D. Sriyono Program Studi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang telah

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Data Regresi I obs X1 X2 X3 X4 Y 1 5.000000 1.000000 2.000000 18.00000 20.00000 2 4.000000 1.000000 2.000000 20.00000 20.00000 3 4.000000 2.000000 3.000000 20.00000 20.00000 4 3.000000 5.000000

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan yaitu 1) Dalam jangka pendek jumlah uang beredar tidak berpengaruh atau tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA (Studi pada Bank Umum di Daerah Istimewa Yogyakarta) Oleh : Rafin Siddiq Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek. 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Secara individu variabel Jumlah Uang Beredar (M1) tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Karesidenan adalah sebuah pembagian administratif dalam sebuah provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Perkembangan Jumlah Deposito Berjangka, Suku Bunga Deposito dan Inflasi 4.1.1 Perkembangan Jumlah Deposito Berjangka Pada periode pengamatan, yaitu Januari 2004

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima ini penulis mengambil suatu kesimpulan hasil penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Modal

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penelitian

Lampiran 1. Data Penelitian Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelan g Lampiran 1. Data Penelitian Kab / Kota Tahun Kemiskinan UMK TPT AMH LnUMK (%) (Rb Rp) (%) (%) 2010 18.11 698333 13.4565 9.75

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2.

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1 2008:Q2. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan nasional (Y) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan uang (M2) 2000:Q1

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tahap Evaluasi Model 5.1.1. Tahap Evaluasi Pemilihan Model Estimasi model, untuk mengetahui pengaruh belanja pemerintah daerah per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun 1994-2009. Analisis data

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisisis regresi diperoleh nilai dari R 2 sebesar 0.669740, berarti penyebaran data

Lebih terperinci

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan?

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan? Lampiran 1 : Kuisioner KUISIONER A. PROFIL USAHA 1. Nama Usaha :. Alamat Usaha : 3. Pemilik Usaha :. Alamat Pemilik : 5. Jenis Usaha : 6. Usia : 7. Jenis Kelamin : 8. Jumlah Tanggungan : B. DAFTAR PERTANYAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia turut serta dan berperan aktif dalam setiap kegiatan dan program-program pembangunan yang menjadi agenda organisasi negara-negara

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

Klasifikasi Sektor dalam SNSEF Indonesia Tahun 2005 (79 x 79 sektor)

Klasifikasi Sektor dalam SNSEF Indonesia Tahun 2005 (79 x 79 sektor) Lampiran 1 Klasifikasi Sektor dalam SNSEF Indonesia Tahun 2005 (79 x 79 sektor) FAKTOR PRODUKSI INSTITUSI SEKTOR PRODUKSI Tenaga Kerja 1 Bukan Tenaga Kerja 2 Bank Sentral 3 Perusahaan Keuangan Bank Bukan

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA Pendahuluan Intepretasi data adalah salah satu komponen penting dalam tahap akhir olah data. Ketika data telah diolah maka inilah kunci dari akhir tahap olah data sebelum

Lebih terperinci

Analisis cadangan devisa Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Analisis cadangan devisa Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Analisis cadangan devisa Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Pundy Sayoga 1 ; Syamsurijal Tan 2 1 Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univ. Jambi 2 Dosen Prodi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SAAN. Berikut ini akan diuraikan secara rinci: terhadap IHSG pada periode Januari 2004 Desember 2008.

BAB V KESIMPULAN DAN SAAN. Berikut ini akan diuraikan secara rinci: terhadap IHSG pada periode Januari 2004 Desember 2008. 63 BAB V KESIMPULAN DAN SAAN Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab empat, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Dari hasil penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab V ini akan dilakukan pengujian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi di Indonesia. Dimana variabel terikat (variable dependent) meliputi

Lebih terperinci

BAB XI UJI HIPOTESIS

BAB XI UJI HIPOTESIS BAB XI UJI HIPOTESIS Pendahuluan Uji hipotesis merupakan suatu prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel. Dalam melakukan penelitian berdasarkan sampel, seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Dalam bab V ini akan diuraikan analisis hasil penelitian yaitu hasil analisis kovariansi (covariance anaysis) dan ekonometrika yang mencoba melihat pengaruh jumlah penduduk bekerja,

Lebih terperinci

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi )

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi ) 71 Lampiran-Lampiran Lampiran 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi ) PELAKU KEGIATAN USAHA 1. Nama : 2. Alamat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saham Gabungan (IHSG) pada periode Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saham Gabungan (IHSG) pada periode Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode 51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dan uji dalam penelitian ini, peneliti mengambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Inflasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara Tahun

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara Tahun Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara Tahun 1995-2014 Oleh : Nurul Izzah Email: nurulizzahlubis@yahoo.com Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

Oleh: Nur Azmi K.Mustamin 1. Dosen Politeknik Internasional Makassar. Abstrak

Oleh: Nur Azmi K.Mustamin 1. Dosen Politeknik Internasional Makassar. Abstrak Analisis Pengaruh Nilai Kurs, Tingkat Inflasi, dan BI Rate Terhadap Dana Pihak Ketiga Pada Bank Devisa di Indonesia (Periode Kwartal III 2005 Kwartal IV 2010) Oleh: Nur Azmi K.Mustamin 1 Dosen Politeknik

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 62 BAB IV Analisis Data 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank bank yang beroperasi di

Lebih terperinci

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2000-2016 JURNAL Dosen Pembimbing : Suharto,S.E., M.Si. Disusun Oleh : Nama : Muhamad Syahru Romadhon NIM

Lebih terperinci

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Rimelda Rona Sari Departement of Economics, Faculty of Economic, State University of Medan, Medan 20221, Indonesia

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 2007) perekonomian ekonomi Indonesia pada tahun 2003 hingga 2007 mengalami

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 2007) perekonomian ekonomi Indonesia pada tahun 2003 hingga 2007 mengalami 44 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perekonomian Indonesia Menurut Laporan Perekonomian Indonesia dari Bank Indonesia (2003-2007) perekonomian ekonomi Indonesia pada tahun 2003 hingga 2007 mengalami

Lebih terperinci

c. Penilaian dapat anda lakukan berdasarkan skalaberikut Jawaban Kurang Setuju Jawaban Setuju ( S ) Jawaban Sangat Tidak Setuju DATA RESPONDEN

c. Penilaian dapat anda lakukan berdasarkan skalaberikut Jawaban Kurang Setuju Jawaban Setuju ( S ) Jawaban Sangat Tidak Setuju DATA RESPONDEN LAMPIRAN KUEIONER PENELITIAN PENGARUH ITEM INFORMAI AKUNTANI TERHADAP KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA BANK-BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURA EFEK INDONEIA No. Kuesioner :... (diisiolehpeneliti) Tgl/bln/thn

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

Lampiran-Lampiran LAMPIRAN 1

Lampiran-Lampiran LAMPIRAN 1 Lampiran-Lampiran LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian Analisis Kontribusi Koperasi Baitul Maal Wat Tamwil Ar-Ridhwan Dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kota Medan I. Identitas Responden 1. Nama

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INVESTASI ASING DI INDONESIA (TAHUN 2000:1 2011:4)

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INVESTASI ASING DI INDONESIA (TAHUN 2000:1 2011:4) ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INVESTASI ASING DI INDONESIA (TAHUN 2000:1 2011:4) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Messayu Eliza 0910210069 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Daftar Populasi Dan Pemilihan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT v v v 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan sekuritas di Indonesia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan sekuritas di Indonesia. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Objek Penelitian Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan sekuritas di Indonesia. Dahulu terdapat dua bursa efek di Indonesia, yaitu Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB IV STUDI KASUS. Secara umum inflasi dapat didefinisikan sebagai gejala kenaikan harga

BAB IV STUDI KASUS. Secara umum inflasi dapat didefinisikan sebagai gejala kenaikan harga BAB IV STUDI KASUS 4.1 Teori Inflasi Secara umum inflasi dapat didefinisikan sebagai gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus (Nasution,1998). Menurut Anwar Nasution (Ginting,

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU Oleh: Suci Tesa Fitria Pembimbing : Anthony Mayes dan Darmayuda Faculty of Economics

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan

Lebih terperinci