PENGARUH BESARNYA DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS ( Studi Kasus pada Bank bjb Cabang Tasikmalaya)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH BESARNYA DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS ( Studi Kasus pada Bank bjb Cabang Tasikmalaya)"

Transkripsi

1 PENGARUH BESARNYA DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS ( Studi Kasus pada Bak bjb Cabag Tasikmalaya) Disusu oleh: DELIS WIDIA AWALIAH NPM Pembimbig: Dr. Wawa Sukmaa, SE., M.Si, Ak. H. Usma Muljakusumah, SE., Ak. ABSTRAK Peelitia ii bertujua utuk megetahui (1) Pegaruh besarya daa pihak ketiga terhadap peyalura kredit di Bak bjb Cabag Tasikmalaya () Pegaruh besarya da pihak ketiga da peyalura kredit secara parsial terhadap likuiditas di Bak bjb Cabag Tasikmalaya (3) Pegaruh besarya daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta terhadap likuiditas di Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah deskriptif aalitis dega pedekata studi kasus. Tekik pegumpula data dilakuka melalui observasi, wawacara, da studi dokumetasi. Alat aalisis yag diguaka adalah aalisis jalur. Hasil peelitia meujukka bahwa daa pihak ketiga berpegaruh sigifika terhadap peyalura kredit Bak bjb Cabag Tasikmalaya, daa pihak ketiga secara parsial berpegaruh egative sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya da peyalura kredit secara parsial berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya, da daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta mempuyai pegaruh yag sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Kata kuci: daa pihak ketiga da peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas. THE INFLUENCE OF THE AMOUNT OF THIRD PARTY FUNDS AND LOANS TO LEVEL OF LIQUIDITY (A case study at bak bjb Tasikmalaya Brach) By DELIS WIDIA AWALIAH NPM Guided by Dr. Wawa Sukmaa, SE., M.Si, Ak. H. Usma Muljakusumah, SE., Ak. ABSTRACT This research objectives were to kow: (1) Effect of the amout of third party fuds o loas at Bak bjb Tasikmalaya Brach () Effect of the amout of third party fuds ad loas partially o liquidity i Bak bjb Tasikmalaya Brach (3) Effect of the amout of third party fuds ad loas simultaeously to liquidity at BJB Bak Brach Tasikmalaya. The method used i this research is descriptive aalytical with case study approach. Data was collected through observatio, iterviews, ad documetary study. The aalysis tools are path aalysis. The results showed that the third-party fuds sigificatly ifluece o loas Bak bjb Tasikmalaya Brach, third party fuds partially has sigificat egative effect o the level of liquidity bjb Bak Tasikmalaya Brach ad loas partially has sigificat effect o the level of liquidity Bak bjb Tasikmalaya Brach, ad third party fuds ad loas simultaeously have a sigificat ifluece o the level of liquidity Bak bjb Tasikmalaya Brach. Keywords: third party fuds, loas, level of liquidity. 1

2 1. Pedahulua Krisis ekoomi yag melada Idoesia yag dampakya masih dirasaka sampai sekarag salah satu peyebabya yaitu didahului dega terjadiya krisis moeter, krisis perbaka bahka sampai dega krisis kepercayaa disegala bidag kehidupa. Perbaka dipadag sebagai iti dari sistem perekoomia disetiap Negara dimaa arus ekoomi da keuaga megalir didalamya. Hal ii terkait dega fugsi utama bak yaitu sebagai salah satu lembaga keuaga yag mempuyai peraa petig dalam masyarakat. Aktivitasya yaitu meghimpu daa dari masyarakat dalam betuk tabuga, giro, deposito da lai- lai yag selajutya meyalurka daa tersebut kepada masyarakat dalam betuk kredit. Meurut UU No. 10 Tahu 1998 tetag Pokokpokok Perbaka, bak merupaka bada usaha yag meghimpu daa dari masyarakat dalam betuk simpaa da meyalurkaya kepada masyarakat dalam betuk kredit da atau betukbetuk laiya dalam ragka meigkatka taraf hidup rakyat bayak. Bidag perbaka merupaka salah satu bidag yag medapat perhatia pemeritah karea bak meupaka salah satu sumber permodala yag sagat dibutuhka oleh masyarakat dalam mejalaka kegiata usahaya. Karea bak juga merupaka suatu wadah yag bersifat membimbig bagi masyarakat agar seatiasa dari setiap kegiata ekoomiya dapat memafaatka jasa perbaka. Salah satu dari betuk bimbiga itu diataraya geraka deposito yag merupaka ajara pemeritah kepada masyarakat agar ikut megembagka perekoomia egara. Persaiga atar bak utuk medapatka kepercayaa dari masyarakat sagatlah ketat, tidak terbatas pada pelayaa saja, tetapi juga meyagkut harga da jeis produk yag ditawarka. Maka jelaslah bahwa produk bak yag baik aka berpegaruh pada perkembaga daa perbaka. Salah satu produk uggula bak yag mearik masyarakat utuk meyimpa uagya di bak adalah deposito, karea memiliki suku buga yag tiggi. Dalam ragka medapatka deposa sebayak-bayakya pihak bak salig berlomba dega meawarka suku buga deposito yag tiggi. Hal ii dikareaka bahwa semaki bayak deposa yag meyimpa uagya dalam betuk deposito, maka aka semaki bayak daa atau modal yag dihimpu oleh bak sehigga aka mempegaruhi tigkat laba yag diperoleh. Seperti telah dijelaska diatas, bahwa fugsi bak adalah meghimpu daa da meyalurka kembali dalam betuk kredit. Peyalura kredit oleh pihak bak meujuka betapa petigya peraa bak dalam pembagua. Bidag perbaka merupaka salah satu faktor yag medapatka perhatia pemeritah karea bak merupaka salah satu sumber permodala yag sagat dibutuhka oleh masyarakat dalam mejalaka kegiata usahaya. Bak sebagai salah satu reka kerja pemeritah ditutut pera sertaya utuk mesukseska pembagua, dalam arti ikut membiayai proyek-proyek pembagua melalui jasa-jasa keuaga yag diberikaya misalya melalui jasa pemberia kredit. Dega demikia pedapata terbesar da utama adalah dari peyalura kredit ii, yaitu dega melihat selisih atara biaya yag diperluka utuk medapatka daa da operasi bak dega biaya buga yag harus ditaggug (dibayar) oleh pemijam sebagai balas jasa atas daa yag diterima. Bak bjb Cabag Tasikmalaya merupaka bak umum yag mampu meghimpu daa dari masyarakat dalam betuk simpaa berupa deposito berjagka, tabuga da atau betuk laiya yag dipersamaka dega itu, kemudia disalurka kembali kepada masyarakat yag membutuhka dalam aktivitas pemberia kredit. Sehigga Bak bjb Cabag Tasikmalaya dapat memberika pelayaa yag baik da memuaska serta mejaga kepercayaa masyarakat utuk meyimpa da memijam daa. Selai itu, Bak bjb Cabag Tasikmalaya dalam hal peyalura kredit memiliki ilai cukup sigifika, seperti yag ditulis oleh Pikira Rakyat (1 Agustus 01), megeai peigkata daa pihak ketiga (DPK) juga berkotribusi besar terhadap peigkata laba perusahaa. Bak bjb mecatat, DPK pada semester 1/01 mejadi sebesar Rp49,79 triliu. Daa pihak ketiga yag berhasil di himpu Bak bjb pada semester 1/01, aik 37,5% di badigka posisi yag sama tahu lalu. Peigkata DPK itu tidak lepas dari upaya Bak bjb melakuka ekspasi kator cabag di tahu 011. Naikya pedapata perseroa laiya ditopag peigkata kredit Bak bjb selama semester pertama. Jumlah kredit yag digulirka Bak bjb sebesar Rp 3,71 triliu. Meigkat sekitar 6,4 perse dibadigka periode yag sama tahu lalu sebesar Rp 5,88 triliu. Peigkata tersebut di dorog ekspasi kredit - -

3 bagi pelaku usaha kecil da meegah (UKM), korporasi serta perusahaa berskala asioal. Sesuai dega feomea fiasial yag dikemukaka sebelumya, pada Bak bjb Cabag Tasikmalaya pu terjadi permasalaha fiasial yaki permasalaha dalam hal pertumbuha kredit. Peyalura kredit dari tahu ketahu megalami peigkata amu perubaha pertumbuhaya megalami ketidakkosistea yag meyebabka kurag terprediksi pemasuka atau pedapata terbesar bak, yaitu pedapata dari balas jasa pemberia kredit. Setiap bak tetu megigika pedapata yag tiggi utuk mejaga likuiditasya yag kemudia berkotribusi terhadap kegiata operasioalya. Seperti yag dikemuka diatas, bahwa pedapata tertiggi didapat dari pedapata balas jasa yag berasal dari masyarakat yag meyalurka kredit juga merupaka suatu kompoe yag dapat meigkatka peyalura kredit bak. Namu Bak bjb Cabag Tasikmalaya harus mampu mempertahaka tigkat likuiditasya dalam ragka mejaga kestabila keuaga bak. Sehigga daa pihak ketiga yag telah diperolehya tidak semata-mata disalurka kembali dalam betuk kredit amu juga ada sebagia yag harus ditaha utuk mejaga tigkat likuiditas bak. Hal ii dilakuka sebagai betuk kehati-hatia bak utuk mejaga kredibilitas bak dihadapa masyarakat bila suatu saat masyarakat yag meyimpa daa di bak tersebut igi mearik daaya secara tiba-tiba. Tigkat likuiditas sebuah bak harus diperhatika secara seksama karea hal ii berkaita dega baik burukya kierja bak itu sediri. Peroleha daa pihak ketiga berkaita dega tigkat likuiditas, sebab besar kecilya tigkat likuiditas sebuah bak tergatug kepada seberapa besar daa pihak ketiga yag diperolehya dapat disalurka dalam betuk kredit. Sehigga terjadi sebuah opii yag meyataka bila daa piak ketiga yag diperoleh sebuah bak besar maka kredit yag disalurka oleh bak aka megalami keaika da megakibatka tigkat likuiditas mejadi redah karea bak tidak memiliki daa yag cukup dalam kasya. Sesuai dega kosep Loa to Deposits Ratio (LDR) yag merupaka idikator dalam pegukura likuiditas sebuah bak, dimaa LDR merupaka hasil perbadiga jumlah kredit yag disaluka dega daa pihak ketiga yag berhasil dihimpu bak. Dalam kegiata operasioalya, Bak bjb Cabag Tasikmalaya tidak terlepas dari fugsiya sebagai lembaga yag meghimpu daa da meyalurka kredit. Kedua kegiata tersebut merupaka hal yag aka mempegaruhi seberapa besar tigkat likuiditas yag dimiliki Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Bak bjb Cabag Tasikmalaya harus seatiasa mejaga daa pihak ketiga yag diperolehya agar tidak terlampau bayak yag disalurka gua mejaga kestabila likuiditas bak. Bila tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya terjaga maka dapat digologka sehat sehigga eksistesi Bak bjb Cabag Tasikmalaya dalam kegiata ekoomia masyarakat dapat berjala terus. Sejala dega uraia diatas, peelitia yag aka dilakuka oleh peulis merujuk kepada peilitia sebelumya, atara lai: 1. Peelitia yag dilakuka Ustad Fatah Al Hakim (005) dega judul Pegaruh Tigkat Perkembaga Daa Pihak Ketiga Terhadap Pemberia Pembiayaa Tahu Peelitia yag diperoleh studi kasus pada Bak BMT Bagu Amratai Salama Magelag.. Peelitia yag dilakuka Idah Sulatri (004) dega judul Pegaruh Peghimpua Daa Pihak Ketiga Terhadap Laba Bersih. 3. Peelitia yag dilakuka Bambag Sudiyato (005) dega judul Aalisis Pegaruh Daa Pihak Ketiga, BOPO, CAR, da LDR terhadap Kierja Keuaga pada sektor Go Publik di Bursa Efek Idoesia (BEI) pada tahu Peelitia yag dilakuka oleh Febry Amathya Yuwoo (006) dega judul Aalisis Pegaruh Daa Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loa to Deposit Ratio, No Performig Loa, Retur O Assets, da Sertifikat Bak Idoesia Terhadap Jumlah Peyalura Kredit. 5. Peelitia yag dilakuka Asep Ridwa (Uiversitas Siliwagi, 006) dega judul Pegaruh Perputara Piutag Terhadap Likuiditas. Peelitia yag diperoleh studi kasus pada PT. Dahaa (persero) Tasikmalaya. Diperoleh hasil peelitia bahwa Perputara Piutag Berpegaruh Sigifika Terhadap Likuiditas da sisaya dipegaruhi oleh faktor lai. 6. Peelitia yag dilakuka oleh Ali (Uiversitas Siliwagi, 007) dega judul Pegaruh Daa Pihak Ketiga, Jumlah Kredit Yag Disalurka da Tuggaka Kredit - 3 -

4 Terhadap Tigkat Laba. Peelitia bahwa Daa Pihak Ketiga dega Likuiditas Ekster mempuyai hubuga positif yag cukup kuat. 7. Peelitia yag dilakuka oleh Akhmad Farha (Uiversitas Widyatama, 008) dega judul Pegaruh Perputara Kas Terhadap Likuiditas Ekster. Peelitia diperoleh dega studi sesus pada Perusahaa Telekomuikasi yag terdaftar di Bursa Efek Idoesia. Diperoleh hasil peelitia bahwa Daa pihak ketiga da Likuiditas Ekster mempuyai hubuga positif yag cukup kuat. 8. Peelitia yag dilakuka Ismi Rohimatu (009) dega judul Pegaruh Capital Adequacy Ratio, Loa to Assets Ratio, da Daa Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Pembiayaa. 9. Berdasarka uraia diatas, maka peulis tertarik utuk melakuka peelitia yag disajika dalam betuk usula peelitia yag berjudul Pegaruh Besarya Daa Pihak Ketiga da Peyalura Kredit Terhadap Tigkat Likuiditas. Berdasaraka latar belakag yag telah diuraika di atas, maka peulis megidetifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimaa besarya daa pihak ketiga, peyalura kredit, da tigkat likuiditas di Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Bagaimaa pegaruh besarya daa pihak ketiga terhadap peyalura kredit di Bak bjb Cabag Tasikmalaya 3. Bagaimaa pegaruh besarya da pihak ketiga da peyalura kredit secara parsial terhadap likuiditas di Bak bjb Cabag Tasikmalaya 4. Bagaimaa pegaruh besarya daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta terhadap likuiditas di Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Keragka Pemikira da Hipotesis Bak merupaka saah satu lembaga keuaga yag berfugsi sebagai peratara keuaga. Oleh karea itu, kegiata operasioal bak sehari- hari tidak terlepas dari bidag keuaga.sama halya dega perusahaa laiya kegiata perbaka secara sederhaa dikataka mediator bagi asabah utuk memeuhi kebutuha dalam hal pelayaa jasa keuaga (Kasmir, 003:45) Simpaa masyarakat meurut Pasal 1 Ayat 5 Udag- Udag No. 10 Tahu 1998 tatag perbaka yag dimaksud dega simpaa adalah daa yag dipercayaka oleh masyarakat kepada bak berdasarka perjajia peyimpaa daa dalam betuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabuga da atau betuk laiya dipersamaka dega itu. Secara garis besar, sumber daa bak dapat diperoleh dari tiga sumber yaitu dari bak itu sediri (daa pihak kesatu), dari lembaga keuaga laiya (daa pihak kedua) da daa dari masyarakat luas (daa pihak ketiga) (Kasmir,003:45). Daa- daa yag dihimpu dari masyarakat atau yag disebut juga daa pihak ketiga teryata merupaka sumber daa terbesar yag palig diadalka utuk membiayai setiap kegiata operasioalya. Daa dari masyarakat terdiri atas: tabuga, giro, deposito. Dega meigkatya jumlah bak, persaiga utuk mearik daa dari masyarakat semaki meigkat. Semua bak berlomba meghimpu daa dari masyarakat yag atiya aka disalurka kembali kepada masyarakat baik yag membutuhka utuk tujua produktif da kosumtif. Daa pihak ketiga bisa mecapai 80%- 90% dari seluruh daa yag dikelola oleh bak (Lukma Dedawijaya,005:49). Sumber daa ii merupaka sumber daa terpetig bagi kegiata operasi bak da merupaka ukura keberhasila bak jika mampu membiayai operasiya dari sumber daa ii (Kasmir, 003:47). Salah satu kegiata operasioal bak yag sebagia besar daaya dibiayai oleh daa pihak ketiga adalah peyalura kredit. Meurut Idra Bastia da Suhardjoo (006:47) yag dimaksud pijama yag diberika atau kredit adalah peyediaa uag tagiha yag dapat dipersamaka dega itu, berdasarka persetujua atau kesepakata pijam memijam atara bak dega pihak lai, yag mewajibka pihak pemijam utuk meluasi utagya setelah jagka waktu tertetu dega jumlah buga, imbala atau pembagia hasil keutuga. Trasaksi pemberia kredit dicatat sebesar jumlah omial kredit yag diberika. Peyalura kredit merupaka usaha yag medomiasi pegalokasia daa bak. Pegguaa daa utuk peyalura kredit ii mecapai 70%-80% dari volume usaha bak. Terkosetrasiya usaha bak dalam peyalura kredit tersebut disebabka oleh beberapa alasa yaitu: a). sifat usaha bak yag berfugsi sebagai

5 lembaga itermediasi atara uit surplus da uit deficit; b). peyalura kredit memberika spread yag pasti sehigga besarya pedapata dapat diperkiraka; c). melihat posisiya dalam bidag pelaksaaa kebijaka moeter, perbaka merupaka sector usaha yag kegiataya palig diatur oleh pemeritah sehigga bak-bak dibeberapa Negara kegiataya dibatasi; d). sumber utama bak berasal dari daa masyarakat sehigga secara ormal mereka harus meyalurka kembali kepada masyarakat dalam betuk kredit (Dahla Siamat, 004:165) Sumber daa utama yag membiayai kegiata peyalura kredit adalah berasal dari daa pihak ketiga, maka volume daa yag berasal dihimpu atau disimpa tetuya aka meetuka pula volume daa yag dapat dikembagka oleh bak tersebut peaama daa yag meghasilka (peyalura kredit). Semaki besar daa pihak ketiga yag berhasil dihimpu oleh bak, maka aka semaki besar pula pegalokasia daa bak utuk peyalura kredit dega tujua utuk memperoleh keutuga atau laba yag optimum. (Thomas Suyato, 003:3) Berdasarka uraia diatas, pihak bak harus memperhatika jumlah peyalura kredit. Semaki besar jumlah peyalura kredit maka daa pihak ketiga aka semaki tiggi da pihak bak aka memperoleh keutuga yag semaki tiggi dari buga kredit. Aka tetapi, selai memperhatika tigkat keutuga pihak bak juga harus memperhatika tigkat likuiditas, sehigga kepercayaa masyarakat dalam meyimpa daaya di bak aka tetap terpelihara, karea daa yag diguaka dalam peyalura kredit sebagia besar daaya dari masyarakat/pihak ketiga. Dalam kodisi tertetu, bak ditutut utuk meigkatka pegelolaa bak ya semaksimal mugki. Dega semaki besarya kredit yag disalurka maka laba aka bertambah besar, dimaa utuk megukur kemampua perusahaa dalam meghasilka berbagai icome dalam hal ii pembiayaa dapat diukur salah satuya dega aalisis rasio. Dari rasio itulah yag aka dijadika sumber iformasi da pedoma prosedur kerja oleh pihak bak serta mejadi dasar pegambila keputusa oleh pihak lai yag berkepetiga terhadap bak tersebut. Salah satu rasio yag diguaka sebagai sumber iformasi da aalisis adalah rasio likuiditas atau lebih spesifikya Loa to Deposit Ratio (LDR). Masalah likuiditas adalah berhubuga dega masalah kemampua suatu bak dalam memeuhi kewajiba fiacialya yag harus segera dipeuhi. Meurut Bambag Riyato (001:5) megemukaka defiisi likuiditas adalah kemampua suatu perusahaa utuk memeuhi kewajiba fiasialya yag segera harus dipeuhi. Rasio likuiditas merupaka rasio utuk megukur kemampua bak dalam memeuhi kewajiba jagka pedekya pada saat ditagih. Dega kata lai dapat membayar kembali pecaira daa deposaya pada saat ditagih serta dapat mecukupi permitaa kredit yag telah diajuka. Semaki besar rasio ii semaki likuid (Kasmir, 004: 68) Alasa dipilihya Loa to Deposit Ratio (LDR) adalah karea LDR tersebut meyataka seberapa jauh kemampua bak dalam membayar kembali pearika daa yag dilakuka deposa dega megadalka pembiayaa yag diberika sebagai sumber likuiditasya. LDR ii mejadi salah satu tolak ukur likuiditas bak yag berjagka waktu agak pajag. Tigkat LDR yag terlalu tiggi meujuka semaki buruk kodisi likuiditas bak, karea peempata pada pembiayaa juga dibiayai dari daa pihak ketiga yag sewaktu-waktu ditarik. Tigkat keamaa likuiditas bak ditetuka dari bagaimaa bak dapat meghimpu daa dari masyarakat sebayak mugki karea semaki bayak daa yag dihimpu maka tigkat keamaa likuiditas aka meigkat. Sehigga dari peryataa tersebut dapat dilihat bahwa bila bak mampu meghimpu daa pihak ketiga terutama dalam betuk tuai maka secara otomatis kemampua bak dalam membayar hutag atau likuiditas bak pu aka meigkat. Karea daa pihak ketiga merupaka peyagga utuk memperbaiki tigkat likuiditasya. Sehigga dapat dilihat bahwa jumlah daa pihak ketiga mempegaruhi likuiditas. Dega rasio LDR yag baik ii pula kepercayaa para deposa dapat terbetuk, sehigga peroleha daa da pemberia kredit aka berjala dega baik da aka berakibat pada profitabilitas yag optimal. Namu peyalura kredit tersebut tetulah harus dipertimbagka dega peroleha daa yag dihimpu utuk pembiayaa tersebut, terutama daa-daa yag diperoleh dari pihak ketiga. Hal tersebut dipertimbagka karea - 5 -

6 permasalaha likuiditas dari bak tersebut, atau ketersediaa daa utuk pegembalia kepada deposa, dimaa para deposa dapat megambil daaya yag ditaam sewaktu-waktu. Ketidaktersediaa daa yag aka diambil oleh para deposa berakibat ketidakpercayaa para deposa dalam meaamka daaya. LDR meyataka seberapa jauh kemampua bak dalam membayar kembali pearika daa yag dilakuka oleh deposa dega megadalka jumlah kredit yag disalurka kepada asabah sehigga dapat megimbagi kewajiba utuk segera memeuhi permitaa deposa yag igi mearik kembali uagya yag telah diguaka bak utuk memberika pembiayaa. Maka dalam hal ii Bak Idoesia meetapka peyalura kredit terhadap asabah tidak boleh melebihi 110% dari peroleha daa yag bersumber dari pihak ketiga (Paket Kebijksaaa Bak Idoesia, Mei 1993). Demikia dapat dilihat bahwa peyalura kredit mempegaruhi likuiditas. Da dega tigkat likuiditas yag baik juga berdampak pada tigkat profitabilitas dega idikator kepercayaa dari pada para deposa. Dega hal tersebut di atas maka perlu kesiambuga atara jumlah kredit yag disalurka dega peroleha daa dalam hal ii daa pihak ketiga agar bak dapat tetap mejaga likuiditasya. Sehigga dapat dikataka bahwa besarya daa pihak ketiga serta peyalura daa dega baik mempegaruhi likuiditasya Dari uraia diatas maka dapat disimpulka bahwa total daa pihak ketiga yag berhasil dihimpu oleh bak aka memperbesar peluag bak utuk meaamka daaya dalam peyalura kredit. Dari peyalura kredit, bak aka meerima pedapata berupa buga pijama yag pada akhirya aka meigkatka likuiditasya sehigga dapat diguaka utuk membayar kewajiba-kewajibaya yag harus segera dipeuhi. Sehigga dega kodisi ii pihak bak harus berupaya utuk mampu meghimpu daa pihak ketiga da meyalurkaya kembali dalam betuk kredit secara proporsioal. Secara lebih jelas, keragka pemikira yag telah peulis uraika diatas dapat dilihat pada gambar.1. Daa Pihak Ketiga ( 1 ) Peyalura Kredit ( ) Tigkat likuiditas (Y) Gambar.1 Gambara Umum Keragka Pemikira Meurut Sugiyoo (010:51) hipotesis merupaka jawaba semetara terhadap rumusa masalah peelitia. Dikataka semetara karea jawaba yag diberika baru didasarka pada teori yag releva, belum didasarka pada faktafakta empiris yag diperoleh melalui pegumpula data. Berdasarka keragka pemikira, peulis megajuka hipotesis peelitia sebagai berikut: 1. Besarya daa pihak ketiga berpegaruh sigifika terhadap peyalura kredit.. Besarya daa pihak ketiga da peyalura kredit secara parsial berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas. 3. Besarya daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas. 3. Objek Peelitia Dalam peelitia ii, yag mejadi subyek peelitia yaitu Bak bjb Cabag Tasikmalaya yag berlokasi di Jala Mayor Utarya No. 30 Tasikmalaya Sedagka yag mejadi obyek peelitia ii yaitu besarya daa pihak ketiga, peyalura kredit da tigkat likuiditas. 4. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode deskriptif aalisis dega pedekata studi kasus. Metode deskriptif aalisis adalah suatu metode yag meeliti status kelompok mausia, objek, suatu kodisi, suatu sistem pemikira, ataupu suatu kelas peristiwa pada masa sekarag dega tujua membuat deskripsi, gambara atau lukisa sisitematis, faktual da akurat megeai fakta- fakta, sifat, serta hubuga atara feomea yag diselidiki (Sugiyoo, 010:54). Pedekata studi kasus ii yaitu peelitia ilmiah yag membahas da megaalisa masalah berdasarka kodisi yag sebearya terjadi pada perusahaa yag diteliti (Mohammad Nazir, 005:57)

7 Operasioalisasi Variabel Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau ilai dari orag, obyek atau kegiata yag mempuyai variasi tertetu yag ditetapka oleh peeliti utuk dipelajari da ditarik kesimpula (Sugiyoo, 010:3). Dalam peelitia ii peulis melakuka aalisis pada besarya pegaruh yag ditimbulka variabel idepede terhadap variabel depede atau pegaruh besarya daa pihak ketiga da peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas. Variabel-variabel yag diteliti pada peelitia ii sehubuga dega judul yag diajuka, yaitu: 1. Variabel Idepede Adalah variabel bebas, artiya variabel yag mempegaruhi atau yag mejadi sebab perubahaya atau timbulya variabel depede (terikat) (Sugiyoo, 010:3). Bahka variabel idepede merupaka variabel yag keberadaaya mejadi faktor peyebab yag dapat mempegaruhi variabel lai. Dalam hal ii variabel idepedeya yaitu: a. Daa pihak ketiga ( 1 ) Idikatorya adalah jumlah simpaa yag dihimpu bak b. Peyalura kredit ( ) Idikatorya adalah jumlah kredit yag diberika bak.. Variabel Depede Yaitu variabel terikat yag dipegaruhi atau yag mejadi akibat, karea adaya variabel bebas (Sugiyoo, 010:3). Dalam peelitia ii yag dijadika variabel depede adalah likuidasi (Y). Dalam hal ii yag mejadi idicator dari likuidasi adalah Loa to Deposit Ratio (LDR) karea meyataka seberapa jauh kemampua bak dalam membayar kembali pearika daa yag dilakuka deposa dega megadalka peyalura yag diberika sebagai sumber likuiditasya. utuk lebih jelas megeai variabel peelitia yag peulis guaka dalam peelitia ii dapat dilihat dalam table 3.1 berikut: Variable Daa Pihak Ketiga ( 1 ) Peyalura Kredit ( ) Tigkat Likuiditas (Y) Tabel Operasioalisasi Variabel Defiisi Daa pihak ketiga atau simpaa yaitu daa yag dipercayaka oleh masyarakat kepada bak dalam betuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabuga da atau betuk laiya yag dipersamaka dega itu. (UU No. 10 Tahu 1998) Kredit adalah peyediaa uag tagiha yag dipersamaka dega itu, berdasarka persetujua atau kesepakata pijam memijam atara bak dega pihak lai, yag mewajibka pihak pemijam utuk meluasi utagya setelah jagka waktu tertetu dega buga, imbala atau pembagia hasil keutuga (Idra Bastia da Suhardjoo, 006:47) likuiditas adalah kemampua suatu perusahaa utuk memeuhi kewajiba fiasialya yag segera harus dipeuhi (Bambag 001:5) Riyato, Idikator Jumlah simpaa yag dihimpu bak Tabuga Deposito Giro Jumlah kredit yag diberika Loa to Deposit Ratio(LDR) Tekik Pegumpula Data Utuk mmperoleh hasil peelitia yag diharapka, maka dibutuhka data da iformasi yag aka medukug peelitia ii. Dega memperoleh data da iformasi yag aka medukug peelitia ii, maka peulis megumpulka data dega melakuka peelitia lapaga (field research). Dalam tekik peelitia lapaga, peulis meijau secara lagsug objek peelitia utuk memperoleh data primer. Tujua dari peelitia lapaga ii adalah utuk memperoleh data yag akurat, dega cara: 1. Observasi Yaitu pegamata lagsug dega cara merekam kejadia, megukur, meghitug, da mecatat kegiata objek yag diteliti.. Wawacara Yaitu peelitia yag dilakuka dega cara megadaka taya jawab lagsug dega pihak maajeme bak yag

8 berkompete utuk memperoleh pejelasa-pejelasa yag diperluka yag berhubuga dega masalah yag diteliti. 3. Studi dokumetasi Yaitu peelitia yag dilakuka dega cara megadaka peelaaha terhadap dokume, formulir, lapora-lapora yag berkaita dega masalah yag diteliti da medukug terhadap peelittia ii. 4. Peelitia kepustakaa (library research) Peelitia ii dilakuka dega cara mempelajari, meeliti, megkaji serta meelaah literatur-literatur yag ada kaitaya dega masalah yag diteliti. Keguaa literatur ii adalah utuk memperoleh sebayak mugki dasardasar terori yag diharapka aka meujag data yag dikumpulka dalam peelitia ii. Model/Paradigma Peelitia Bertitik tolak dari judul peelitia yaitu Pegaruh Besarya Daa Pihak Da Peyalura Kredit Terhadap Tigkat Likuiditas, maka berikut digambarka paradigma peelitia berikut idikator-idikator setiap variabel peelitia, baik idikator idepede, yaitu daa pihak ketiga ( 1 ) da peyalura kredit ( ) maupu variabel depede, yaitu tigkat likuiditas (Y). Paradigma peelitia ii dapat dilihat pada Gambar 3.1. ( 1 ) ( ) (Y) Racaga Aalisis Data da Pegujia Hipotesis Aalisis lajur (path aalysis) megguaka korelasi da regresi dimaa dalam gambar struktural path aalysis diatas dijelaska bahwa ada hubuga atara 1 (daa pihak ketiga) da (peyalura kredit) terhadap Y (tigkat likuiditas). Dari struktur Path Aalysis di atas, terdapat lagkah-lagkah yag diguaka yaitu sebagai berikut : 1. Meghitug koefisie korelasi (r) Koefisie korelasi ii aka meetuka tigkat keerata hubuga atara variabel yag diteliti. Meghitug koefisie korelasi atara 1 da megguaka rumus koefisie sederhaa yaitu : r i j ih ih ih jh ih jh jh (Sitepu,1994:19) Koefisie korelasi ii aka besar jika tigkat hubuga atar variabel kuat. Demikia jika hubuga atar variabel tidak kuat maka ilai r aka kecil, besarya koefisie korelasi ii aka diiterpretasika pada tabel 3. pada tabel berikut ii: Tabel 3. Tigkat Keerata Hubuga Iterval Koefisie 0,00 0,199 0,0 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Tigkat Hubuga Sagat redah Redah Sedag Kuat Sagat kuat jh (Sugiyoo, 010 :50) Gambar 3.1 Paradigma Peelitia Keteraga: 1 = Daa Pihak Ketiga = Peyalura Kredit Y = Tigkat Likuiditas = Faktor lai yag tidak diteliti. Meghitug koefisie jalur : PYi = byi i Yh h (Sitepu, 1994:17) Keteraga : PYi = Koefisie jalur dari variabel i terhadap variabel Y - 8 -

9 by i = Koefisie regresi dari variabel i terhadap variabel Y 3. Pegujia faktor residu/sisa PY ε = 1 R Y 1... k (Sitepu, 1994:3) Dimaa : R Y 1..k = P, ry yi i i Mecari Pegaruh dari satu variabel ke variabel laiya, baik secara lagsug maupu tidak lagsug dapat disajika melalui formula yag disajika dalam Tabel 3.3 pada tabel di bawah ii. Tabel 3.3 Formula Utuk Mecari Pegaruh Lagsug da Tidak Lagsug Atara Variabel Peelitia No Pegaruh Lagsug Pegaruh Tidak Lagsug Total Pegaruh 1. Y 1 Y = A ( Y 1 ) ( Y 1 r 1 B Y ) Total Pegaruh 1 A + B C terhadap Y. Y Y = D ( Y ) Total Pegaruh D E terhadap Y Total pegaruh 1 da C + E F terhadap Y Pegaruh residu 100% - F G Pegujia Hipotesis Pegujia hipotesis aka dimulai dega peetapa hipotesis operasioal peetapa tigkat sigifika, uji sigifika, kriteria da pearika kesimpula. 1. Peetapa Hipotesis Operasioal a. Secara Simulta Ho: ρ = 0 Daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta tidak berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ha: ρ 0 Daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas b. Secara Parsial Ho: ρ = 0 Besarya daa pihak ketiga tidak berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ha: ρ 0 Daa pihak ketiga berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ho: ρ = 0 Daa pihak ketiga secara parsial tidak berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ha: ρ 0 Daa pihak ketiga secara parsial berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ho: ρ = 0 Peyalura kredit secara secara parsial tidak berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Ha: ρ 0 Peyalura kredit berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas. Peetapa tigkat sigifikasi Tigkat sigifika yag diguaka adalah 95% ( = 0,05 ) yag merupaka tigkat sigifikasi yag serig diguaka dalam ilmu sosial yag meujukka ketiga variabel mempuyai korelasi cukup yata. Dimaa metode pegujia yag diguaka adalah pegujia dua arah. 3. Uji Sigifikasi a. Secara simulta megguaka uji F. b. Secara parsial megguaka uji t. 4. Kaidah keputusa Secara parsial Tolak Ho jika t t α Terima Ho jika t < t α Secara simulta Tolak Ho jika F hitug > F tabel da terima Ho jika F hitug F table 5. Pearika kesimpula Berdasarka hasil peelitia da pegujia seperti tahapa diatas maka aka dilakuka aalisis secara kuatitatif. Dari hasil aalisis tersebut aka ditarik kesimpula apakah hipotesis yag ditetapka dapat diterima atau ditolak. 5. Hasil da Pembahasa Deskripsi hasil peelitia ii meujukka keadaa Bak bjb Cabag Tasikmalaya yag mejadi objek peelitia, meliputi: daa pihak ketiga, peyalura kredit, da tigkat likuiditas. Data diperoleh dari Lapora Keuaga Tahua - 9 -

10 Bak bjb Cabag Tasikmalaya periode Pegaruh Besarya Daa Pihak Ketiga Terhadap Peyalura Kredit Di Bak bjb Cabag Tasikmalaya Utuk megetahui pegaruh besarya daa pihak ketiga secara parsial terhadap peyalura kredit oleh Bak bjb Cabag Tasikmalaya, maka dilakuka uji statistic koefisie korelasi. Koefisie korelasi ii aka meetuka tigkat keerata hubuga atar variable daa pihak ketiga dega peyalura kredit. Pegaruh daa pihak ketiga secara parsial terhadap peyalura kredit oleh Bak bjb Cabag Tasikmalaya dapat dilihat pada sub struktur berikut ii: P 1 0,881 1 Model parsial terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya dapat dilihat pada sub struktur berikut ii: 1 Y 1 0,33 Y = 0,083 Gambar Pegaruh Struktural 1 dega Y Hasil aalisis dega megguaka SPSS versi 16.0 tabel coefficiets meujukka bahwa koefisie jalur hubuga variabel daa pihak ketiga dega tigkat likuiditas adalah sebesar 0,33. Tabel 4.7 Coefficiets a Ustadardized Coefficiets B Std. Error Stadardized Coefficiets Beta t Y Sig. Gambar 4. Pegaruh Korelasioal 1 dega Hasil aalisis dega megguaka SPSS versi 16.0 tabel correlatio meujukka bahwa koefisie hubuga variabel daa pihak ketiga dega peyalura kredit adalah sebesar 0,881 yag maa hubuga atar variable daa pihak ketiga dega peyalura kredit termasuk kategori sagat kuat sesuai dega tigkat keerata hubuga meurut Sugiyoo (010:50) dalam Tabel 3. megeai tigkat keerata hubuga (halama 84). Berdasarka hal tersebut diketahui bahwa hubuga atar variable daa pihak ketiga dega peyalura kredit termasuk kategori sagat kuat sebesar 88,1%. Oleh karea itu, Bak bjb Cabag Tasikmalaya perlu meetapka strategi agar kegiata fudig da ladig dapat berjala dega lacar sehigga seluruh kegiata operasioal bak dapat berjala efektif. Pegaruh Besarya Daa Pihak Ketiga Secara Parsial Terhadap Likuiditas Di Bak bjb Cabag Tasikmalaya Utuk megetahui pegaruh daa pihak ketiga secara parsial terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya, maka dilakuka uji statistic koefisie jalur. Koefisie jalur ii aka meetuka tigkat keerata pegaruh atar variable daa pihak ketiga dega tigkat likuiditas. Pegaruh daa pihak ketiga secara (Costat) DPK peyalura _kredit a. Depedet Variable: Likuiditas Dari hasil aalisis meujukka bahwa hipotesis peelitia teruji, artiya besarya daa pihak ketiga berpegaruh egative terhadap tigkat likuiditas. Adapu utuk melihat apakah pegaruh tersebut sigifika atau tidak maka dilakuka perbadiga ilai perhituga sigifikasi sebesar 0,000 dega tigkat keyakia yag ditetuka yaitu sebesar 5% atau 0,05, demikia pegaruh atara besarya daa pihak ketiga terhadap tigkat likuiditas sigifika. Selai itu, tigkat sigifikasi bisa pula diukur dega megguaka uji t. Berdasarka perhituga SPSS versi 16.0 pada Tabel Coefficiets di atas diperoleh t hitug sebesar 5,018. Dega tigkat keyakia 5% da =7, diperoleh t tabel sebesar 1, Dega megguaka kaidah peerimaa Ho jika t hitug < t tabel da peolaka Ho jika t hitug > t tabel maka 5,018 > 1,89458 atau t hitug > t tabel. Oleh karea itu Ho ditolak sehigga meujukka bahwa daa pihak ketiga berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Hal tersebut sejala dega peelitia yag dilakuka Ali (Uiversitas Siliwagi, 007) dega judul Pegaruh Daa Pihak Ketiga, Jumlah Kredit Yag Disalurka da Tuggaka Kredit Terhadap Tigkat Laba dimaa hasil peelitiaya

11 meyebutka bahwa Daa Pihak Ketiga dega Likuiditas Ekster mempuyai hubuga positif yag cukup kuat. Da peelitia yag dilakuka oleh Akhmad Farha (Uiversitas Widyatama, 008) dega judul Pegaruh Perputara Kas Terhadap Likuiditas Ekster dimaa hasil peelitiaya meyebutka bahwa Daa pihak ketiga da Likuiditas Ekster mempuyai hubuga positif yag cukup kuat. Hal tersebut dikareaka kedua peelitia megambil tigkat likuiditas ekster da dega megguaka rasio yag berbeda dega yag diguaka peulis. Selai itu, pemiliha objek peelitia yag berbeda dimaa peulis megambil objek pada idustry perbaka da peelitia sebelumya pada idustry telekomuikasi sehigga besar kemugkia kodisi keuaga di perusahaa tersebut berbeda. Pegaruh Peyalura Kredit Secara Parsial Terhadap Likuiditas Di Bak bjb Cabag Tasikmalaya Utuk megetahui pegaruh peyalura kredit secara parsial terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya, maka dilakuka uji statistic koefisie jalur. Koefisie jalur ii aka meetuka tigkat keerata pegaruh atar variable peyalura kredit dega tigkat likuiditas. Pegaruh peyalura kredit secara parsial terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya dapat dilihat pada sub struktur berikut ii: Y 0,65 Y = 0,083 Gambar 4.4 Pegaruh Struktural dega Y Hasil aalisis dega megguaka SPSS versi 16.0 tabel coefficiets meujukka bahwa koefisie jalur hubuga variabel peyalura kredit dega tigkat likuiditas adalah sebesar 0,65. Dari hasil aalisis meujukka bahwa hipotesis peelitia teruji, artiya besarya peyalura kredit berpegaruh terhadap tigkat likuiditas. Adapu utuk melihat apakah pegaruh tersebut sigifika atau tidak maka dilakuka perbadiga ilai perhituga sigifikasi sebesar 0,000 dega tigkat keyakia yag ditetuka yaitu sebesar 5% atau 0,05, demikia pegaruh atara besarya peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas sigifika. Selai itu, Y tigkat sigifikasi bisa pula diukur dega megguaka uji t. Berdasarka perhituga SPSS versi 16.0 pada Tabel Coefficiets di atas diperoleh t hitug sebesar 6,019. Dega tigkat keyakia 5% da =7, diperoleh t tabel sebesar 1, Dega megguaka kaidah peerimaa Ho jika t hitug < t tabel da peolaka Ho jika t hitug > t tabel maka 6,019 > 1,89458 atau t hitug > t tabel. Oleh karea itu Ho ditolak sehigga meujukka bahwa peyalura kredit berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Hal tersebut sejala dega peelitia yag dilakuka Asep Ridwa (Uiversitas Siliwagi, 006) dega judul Pegaruh Perputara Piutag Terhadap Likuiditas dimaa hasil peelitiaya meujukka bahwa Perputara Piutag Berpegaruh Sigifika Terhadap Likuiditas da sisaya dipegaruhi oleh faktor lai. Hal tersebut meujukka bahwa pihak bak harus memperhatika jumlah peyalura kredit dega tetap memperhatika prosedur kredit dega baik sehigg pihak bak aka memperoleh keutuga yag semaki tiggi dari buga kredit. Aka tetapi, selai memperhatika tigkat keutuga pihak bak juga harus memperhatika tigkat likuiditas, sehigga kepercayaa masyarakat dalam meyimpa daaya di bak aka tetap terpelihara, karea daa yag diguaka dalam peyalura kredit sebagia besar daaya dari masyarakat/pihak ketiga. Pegaruh Besarya Daa Pihak Ketiga Da Peyalura Kredit Secara Simulta Terhadap Likuiditas Di Bak bjb Cabag Tasikmalaya Besarya pegaruh daa pihak ketiga ( ) da peyalura kredit ( ) terhadap tigkat likuiditas (Y) Bak bjb Cabag Tasikmalaya, dapat dilihat dari idikator yag diguaka masig-masig variabel, dega megguaka aalisis jalur. Setelah melakuka peelitia da memperoleh data-data yag diperluka maka dilakuka pegujia hipotesis yag diajuka. Aalisis Jalur Aalisis jalur diguaka utuk mecari koefisie jalur yag meggambarka ilai pegaruh variabel idepede terhadap variabel depede. Dalam perhituga aalisis jalur diguaka SPSS versi 16.0 utuk meghitug korelasi atar variable idepede, da utuk mecari koefisie jalur. Adapu hasil perhituga

12 aalisis jalur dapat dilihat pada diagram jalur pada gambar dibawah ii: idepede terhadap variabel depede, riciaya sebagai berikut: Tabel Pegaruh Lagsug da Tidak Lagsug 1 da Terhadap Y 1 =0,881 1 Y 1 = 0,33 Y No Nama Variabel Formula 1 Daa Pihak Ketiga a. Pegaruh Lagsug 1 Tehadap Y (ryx 1)(ryx 1) 0,110 b. Pegaruh Tidak Lagsug 1 Melalui (ryx 1) ( rx 1x )(ryx ) 0,191 Pegaru Total Terhadap Y a+b (1) 0,301 Gambar 4.5 Hubuga Kausalitas atara Variabel 1, Terhadap Y Dari gambar 4.5 diatas, dapat diketahui ilai koefisie jalur atara variabel idepede dega variabel depede. Adapu utuk perhituga ilai koefisie jalur atara variable idepede dega variabel depede dapat dilihat pada table Coefficiets. Sedagka ilai korelasi atar variable idepede dapat dilihat pada table correlatio berikut ii: Tabel 4.8 Correlatios DPK peyalura_ kredit DPK Pearso Correlatio ** peyalur a_kredi t Y =0,65 Sig. (-tailed).009 N 7 7 Pearso Correlatio.881 ** 1 Sig. (-tailed).009 N 7 7 **. Correlatio is sigificat at the 0.01 level (-tailed). Nilai koefisie jalur variabel daa pihak ketiga ( 1 ) terhadap tigkat likuiditas perusahaa (Y) sebesar 0,33, ilai koefisie jalur variabel peyalura kredit ( ) terhadap tigkat likuiditas perusahaa (Y) sebesar 0,65, da ilai korelasi atara daa pihak ketiga ( 1 ) dega peyalura kredit ( ) sebesar 0,881. Dari ilai koefisie jalur da korelasi tersebut, kemudia diguaka utuk mecari pegaruh proporsioal setiap variabel Peyalura Kredit c. Pegaruh Lagsug Tehadap Y (ryx )(ryx ) 0,45 d. Pegaruh Tidak Lagsug Melalui 1 (ryx )( rx 1x )(ryx 1) 0,45 Pegaruh Total Terhadap Y c+d..() 0,76 Total Pegaruh 1 & terhadap Y (1)+()=kd 0,74 Pegaruh lai yag tidak diteliti 1-kd=kd 0,110 Secara ekoomi dapat diartika bahwa daa pihak ketiga secara lagsug aka dapat berpegaruh pada tigkat likuiditas sebesar 11%, sedagka pegaruh daa pihak ketiga terhadap tigkat likuiditas melalui hubugaya dega peyalura kredit adalah sebesar 19,1%, dega demikia secara total variabel daa pihak ketiga aka dapat mempegaruhi tigkat likuiditas sebesar 30,1%. Adapu peyalura kredit secara lagsug aka dapat berpegaruh pada tigkat likuiditas sebesar 4,5%, dega demikia secara total variabel peyalura kredit aka dapat mempegaruhi tigkat likuiditas sebesar 4,5%. Total pegaruh secara proporsioal variabel daa pihak ketiga da peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas sama dega ilai koefisie determiasi (R ) pada table model summary output SPSS (terlampir) atau dapat dilihat pada table 4.9. ilai koefisie determiasi yaitu 30,1% + 4,5% = 7,6%. Dari ilai koefisie determiasi tersebut diketahui bahwa pegaruh variabel daa pihak ketiga da peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas secara simulta atau bersamasama adalah sebesar 7,6%.

13 Model Sum of Squares ANOVA b df Mea Square F Sig. 1 Regressio a Residual Total a. Predictors: (Costat), peyalura_kredit, DPK b. Depedet Variable: Likuiditas Dari hasil aalisis meujukka bahwa hipotesis peelitia teruji, artiya variabel daa pihak ketiga da peyalura kredit berpegaruh terhadap tigkat likuiditas. Adapu utuk melihat apakah pegaruh tersebut sigifika atau tidak maka dilakuka perbadiga ilai perhituga sigifikasi sebesar 0,000 dega tigkat keyakia yag ditetuka yaitu sebesar 5% atau 0,05, demikia pegaruh atara variabel daa pihak ketiga da peyalura kredit terhadap tigkat likuiditas sigifika. Selai itu, tigkat sigifikasi bisa pula diukur dega megguaka uji F. Dega megguaka tigkat keyakia sebesar 95% (α = 0,05) da df 1 = yag diperoleh dari df 1 =k -1 serta df =7. Dimaa k adalah jumlah variabel (bebas + terikat) da adalah jumlah observasi/sampel. Maka, diperoleh F tabel sebesar 4,74 sedagka hasil perhituga uji F diperoleh F hitug sebesar 78,69. Jadi F hitug > F tabel, sehigga dapat diartika variabel daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta mempuyai pegaruh yag sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. 6. Simpula da Sara Berdasarka hasil peelitia da pembahasa yag telah dilakuka, maka dapat ditarik simpula sebagai berikut: 1. Keadaa Daa Pihak Ketiga, Peyalura Kredit, Da Tigkat Likuiditas Di Bak bjb Cabag Tasikmalaya: Jumlah daa pihak ketiga pada Bak bjb Cabag Tasikmalaya periode megalami fluktuasi atau dega kata lai megalami peurua kemudia peigkata. Jumlah peyalura kredit pada Bak bjb Cabag Tasikmalaya periode megalami fluktuasi atau dega kata lai megalami peurua kemudia peigkata Likuiditas pada Bak bjb Cabag Tasikmalaya periode megalami fluktuasi atau dega kata lai megalami peigkata da peurua.. Daa pihak ketiga berpegaruh terhadap peyalura kredit Bak bjb Cabag Tasikmalaya. 3. Daa pihak ketiga da peyalura kredit secara parsial berpegaruh sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. 4. Daa pihak ketiga da peyalura kredit secara simulta mempuyai pegaruh yag sigifika terhadap tigkat likuiditas Bak bjb Cabag Tasikmalaya. Berdasarka simpula yag dikemuka di atas, peulis mecoba memberika sara yag diharapka dapat memberika mafaat kepada Bak bjb Cabag Tasikmalaya yaitu: 1. Utuk terus mempertahaka perkembaga daa pihak ketiga da meigkatka peyalura kredit buka haya utuk kredit kosumsi tetapi kredit produktif sehigga likuiditas bak dapat meigkat.. Bagi peeliti selajutya, disaraka utuk mecari faktor lai yag dapat mempegaruhi tigkat likuiditas sehigga hasil peelitia dapat dibadigka dega hasil peelitia peulis. DAFTAR PUSTAKA Ages Sawir Aalisis Kierja Keuaga da Perecaaa Keuaga Perusahaa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum Akhmad Farha Pegaruh Perputara Kas Terhadap Likuiditas Ekster. Pada Bursa Efek Idoesia Alie Pegaruh Daa Pihak Ketiga, Jumlah Kredit Yag Disalurka da Tuggaka Kredit Terhadap Laba, Tasikmalaya: Uiversitas Siliwagi Asep Ridwa Pegaruh Perputara Piutag Terhadap Likuiditas, Tasikmalaya: Uiversitas Siliwagi Bambag Riyato Dasar-dasar Pembelajaa Perusahaa. Yogyakarta: Yayasa Bada Peerbit Gajah Mada Bambag Sudiyato Aalisis Pegaruh Daa Pihak Ketiga, BOPO, CAR, da

14 LDR Terhadap Kierja Keuaga Pada Sektor Go Publik di Bursa Efek Idoesia ( ), diakses pada taggal 10 Oktober 01 Dahla Siamat Maajeme Lembaga Keuaga. Jakarta: Fakultas Ekoomi Uiversitas Idoesia Deda Wijaya Lukma Maajeme Perbaka. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Idoesia Febry Amithya Yuwoo Aalisis Pegaruh Daa Pihak Ketiga, Capital Aquacy Ratio, Loa to Deposit Ratio, No Performig Loa, Retur o Assets, da Sertifikat Bak Idoesia Terhadap Jumlah Peyalura Kredit. diakses pada taggal 10 Oktober 01 Fera Regi Ardiasyah.010. Pegaruh Daa Pihak Ketiga da Kredit Yag Diberika Terhadap Laba Operasioal. Tasikamalaya: Uiversitas Siliwagi Harmato. 00. Akutasi Keuaga Meegah. Buku 1. Yogyakarta: BPFE diakses pada taggal 1 Agustus 01 Ikata Akuta Idoesia Stadar Akutasi Keuaga. Jakarta: Salemba Empat Ustad Fatah Al Hakim Pegaruh Tigkat Perkembaga Daa Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaa Tahu diakses pada taggal 10 Oktober 01 Idah Sulastri Pegaruh Peghimpua Daa Pihak Ketiga Terhadap Laba Bersih. diakses pada taggal 10 Oktober 01 Idra Bastia da Suhardjoo Akutasi Perbaka. Edisi Pertama. Cetaka Pertama. Jakarta: Salemba Empat Ismi Rohimatu Pegaruh Capital Adequacy Ratio, Loa to Assets Ratio, da Daa Pihak Ketiga terhadap Jumlah Pembiayaa. UIN Sua Kalijaga Yogyakarta, diakses pada taggal 10 Oktober 01 Kasmir Bak Da Lembaga Keuaga Laiya. Jakarta: PT. Raja Grafido Persada Maajeme Perbaka. Jakarta: CV. Rajawali Pers Dasar-Dasar Perbaka. Jakarta: PT. Raja Grafido Persada Malayu S.P. Hasibua Dasar-Dasar Perbaka. Cetaka Kedelapa. Jakarta: Bumi Aksara Masyhudi Ali Assets Liability Maajemet: Meyiasati Risiko Pasar Operasioal Dalam Perbaka. Jakarta: PT. Elex Media Komputido Mohammad Nazir Metode Peelitia. Jakarta. Ghalia Idoesia Nirwa Sitepu Path Aalysis. Jakarta: Ghalia Idoesia Peratura Bak Idoesia No. 6/11/PBI/004 Rimsky K.Judisseo. 00. Sistem Moeter da Perbaka di Idoesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Slamet B.Noor Kamus Akutasi. Cetaka Kesepluh. Jakarta: Grafika Sejahtera Offset Sugiyarso G.Miaro Maajeme Keuaga. Jakarta: Media Pressido Sugiyoo Metode Peelitia Bisis. Cetaka Kelima belas. Badug: CV. ALFABETA Teguh Pudji Mulyoo Aalisa Lapora Keuaga Utuk Perbaka. Edisi Revisi. Jakarta: Djambata Thomas Suyato Dasar-Dasar Perkredita. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Udag-Udag No.10 Tahu 1998 Tetag Pokok-Pokok Perbaka. Jakarta: Siar Grafita Veithzal Rivai da Adria Permata Veithzal.007. Credit Maagemet Hadbook. Jakarta: Raja Grafido Persada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP LABA OPERASIONAL

ANALISIS BIAYA DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP LABA OPERASIONAL ANALISIS BIAYA DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP LABA OPERASIONAL Wida Dwi Meidasari (093403083) Email : wida.meidasari@gmail.com Program Studi Akutasi Fakultas Ekoomi Uiversitas Siliwagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Pegukura kierja keuaga perusahaa pada dasarya dilaksaaka karea igi megetahui tigkat profitabilitas (keutuga) da tigkat resiko atau tigkat kesehata suatu

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Jeis Peelitia Peelitia perpustakaa yaitu peelitia yag pada hakekatya data yag diperoleh dega peelitia perpustakaa ii dapat dijadika ladasa dasar da alat utama bagi pelaksaaa

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI DAN DAMPAKNYA PADA LABA KOTOR PERUSAHAAN. ( Studi Kasus Pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya )

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI DAN DAMPAKNYA PADA LABA KOTOR PERUSAHAAN. ( Studi Kasus Pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya ) PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI DAN DAMPAKNYA PADA LABA KOTOR PERUSAHAAN ( Studi Kasus Pada Perusahaa Peyeruta KS Tasikmalaya ) GUNANDI SULAEMAN (0834030) Email : Guerst94@yahoo.com Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA SEWA KENDARAAN OPERASIONAL DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. POS (Persero) Cabang Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA SEWA KENDARAAN OPERASIONAL DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. POS (Persero) Cabang Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA SEWA KENDARAAN OPERASIONAL DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. POS (Persero) Cabag Tasikmalaya) SELMA ALISA 123403294 E-mail: alisaselma@gmail.com Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Saat ii Idoesia merupaka egara yag berpeduduk lebih dari 200 juta orag. Da diperluka pembagua asioal utuk meigkatka kesejahteraa rakyat, sehigga pemeritah

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peelitia Meurut Sugiyoo (2010, hlm. 3) pegertia dari obyek peelitia adalah sasara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu tetag sesuatu hal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pegertia, Fugsi, Daa, da Kegiata Bak 2.1.1 Pegertia Bak Dalam duia moder sekarag ii, peraaa dalam memajuka perekoomia suatu egara sagatlah besar. Hampir semua sektor berhubuga

Lebih terperinci

Penyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered.

Penyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered. 2. Pelajari data dibawah ii, tetuka depede da idepede variabel serta : a) Hitug Sum of Square for Regressio (X) b) Hitug Sum of Square for Residual c) Hitug Meas Sum of Square for Regressio (X) d) Hitug

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : 2015-32-005 ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL. 86-88 Latiha 2 Pelajari data dibawah ii, tetuka depede da idepede variabel serta : a. Hitug Sum of Square for Regressio (X) b.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2) Bab 6: Estimasi Parameter () BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (). ESTIMASI PROPORSI POPULASI Proporsi merupaka perbadiga atara terjadiya suatu peristiwa dega semua kemugkiaa peritiwa yag bisa terjadi. Besara

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Dalam peelitia ii, pegambila da peroleha data dilakuka di UKM. Bakso Solo, Bakauhei, Lampug Selata. Utuk pegukura kualitas pelayaa, objek yag diteliti adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung 42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera

Lebih terperinci

Inflasi dan Indeks Harga I

Inflasi dan Indeks Harga I PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : 2015-32-005 ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL. 85-88 Latiha 1 Pelajari data dibawah ii, tetuka depede da idepedet variabel serta a. Hitug Sum of for Regressio (X) b. Hitug

Lebih terperinci

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2010 Erie Sadewo Kodisi Makro Ekoomi Kepulaua Riau Pola perekoomia suatu wilayah secara umum dapat diyataka meurut sisi peyediaa (supply), permitaa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA Ari Darmawa, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawa_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. PENAKSIRAN DAN PRAKIRAAN FUNGSI BIAYA C. PENAKSIRAN JANGKA PENDEK - Ekstrapolasi sederhaa - Aalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula 1 No 5-11, (024) , Semarang

Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula 1 No 5-11, (024) , Semarang PENERAPAN DATA MINING KLASIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 PADA DATA NASABAH KREDIT DI BANK KREDIT DESA (BKD) KABUPATEN REMBANG Dia Rusdiaa Sari Uiversitas Dia Nuswatoro Jala Nakula 1 No 5-11,

Lebih terperinci

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS.1 Pegertia-pegertia Lapaga pekerjaa adalah bidag kegiata dari pekerjaa/usaha/ perusahaa/kator dimaa seseorag bekerja. Pekerjaa utama adalah jika seseorag haya mempuyai satu pekerjaa

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

MATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN

MATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN MATERI 12 ANALISIS PERUSAHAAN EPS DAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN KELEMAHAN PELAPORAN EPS DALAM LAPORAN KEUANGAN ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PERUSAHAAN EARNING PER SHARE (EPS) PRICE EARNING RATIO (PER)

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Flowchart Metodologi Peelitia BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 31 Flowchart Metodologi Peelitia 18 311 Tahap Idetifikasi da Peelitia Awal Tahap ii merupaka tahap awal utuk melakuka peelitia yag

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Dalam peelitia ii peeliti megguaka jeis Peelitia Tidaka Kelas (Classroom Actio Research) dega megguaka metode Diskriptif Kuatitatif. Peelitia Tidaka Kelas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan BAB LANDASAN TEORI. Pegertia Regresi Statistika merupaka salah satu cabag peegtahua yag palig bayak medapatka perhatia da dipelajari oleh ilmua dari hamper semua bidag ilmu peegtahua, terutama para peeliti

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pegumpula Data Dalam melakuka sebuah peelitia dibutuhka data yag diguaka sebagai acua da sumber peelitia. Disii peulis megguaka metode yag diguaka utuk melakuka pegumpula

Lebih terperinci

Haryono Susilo ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

Haryono Susilo ( )   Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK PENGARUH ORDER GETTING COST DAN BIAYA LAYANAN KONSUMEN TERHADAP VOLUME PENJUALAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PD. Niaga Redja Abadi Kota Tasikmalaya) Haryoo Susilo (103403162)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode kuatitatif dega eksperime semu (quasi eksperimet desig). Peelitia ii melibatka dua kelas, yaitu satu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS (studi pada PT. Pegadaian Cabang Kediri)

ANALISIS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS (studi pada PT. Pegadaian Cabang Kediri) ANALISIS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS (studi pada PT. Pegadaia Cabag Kediri) Ady Ramadha Irawa MG. Wi. Edag NP Zahroh ZA Fakultas Ilmu Admiistrasi Uiversitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Itegral adalah salah satu kosep petig dalam Matematika yag dikemukaka pertama kali oleh Isac Newto da Gottfried Wilhelm Leibiz pada akhir abad ke-17. Selajutya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode korelasioal, yaitu Peelitia korelasi bertujua utuk meemuka ada atau tidakya hubuga atara dua variabel atau

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia harus disesuaika dega masalah da tujua peelitia, hal ii dilakuka utuk kepetiga peroleha da aalisis data. Megeai pegertia metode peelitia,

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci