HEALTH SEEKING BEHAVIOR DI KALANGAN MASYARAKAT URBAN DI KOTA YOGYAKARTA ARIS WIDAYATI Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HEALTH SEEKING BEHAVIOR DI KALANGAN MASYARAKAT URBAN DI KOTA YOGYAKARTA ARIS WIDAYATI Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta"

Transkripsi

1 JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, November 2012, hm Vo. 9 No. 2 ISSN : HEALTH SEEKING BEHAVIOR DI KALANGAN MASYARAKAT URBAN DI KOTA YOGYAKARTA ARIS WIDAYATI Fakutas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Abstract : Research presented in this artice investigated heath seeking behavior among peope in an urban area of Yogyakarta City Indonesia. The research was a cross-sectiona survey invoved aduts in Yogyakarta City who were seected using a custer random samping technique. Sampe size was 640 respondents. Data were coected using a pre-tested questionnaire during March to May Data were anayzed using descriptive statistics, Chisquare tests, and Logistic regression. A tota of 559 questionnaires were competed, resuted in 90% of response rate. Mosty respondents stated that they had one to three medica compaints within a month (51% of 559). The most popuar heath seeking behavioris a combination between sef-care and consutation to heath care providers (41%). Other options are sef-care (36%), consutation to pubic heath care centre (16%), and consutation to private heath care (5%). Among the socio-demographic and economic characteristics, marita status is the ony factor that significanty correated with heath seeking behavior. Based on the resuts it can be recommended that programs for improving heath behavior shoud consider sef-care, incuding no medication and sef medication with modern and herba/traditiona medicines. The roe of famiy members (e.g. spouse) shoud aso be considered as an important factor of heath reated behavior. Keywords : Heath seeking behavior 1. Pendahuuan Ketika seseorang merasakan gejaa yang mengganggu kesehatannya, maka beberapa kemungkinan tanggapan atau upaya yang diakukan oeh individu tersebut adaah: 1) tidak meakukan upaya apapun, 2) meakukan upaya penyembuhan sendiri tanpa menggunakan obat-obatan, 3) meakukan upaya pengobatan sendiri dengan menggunakan obat-obatan baik modern m a u p u n t r a d i s i o n a / h e r b a, 4 ) mengupayakan penyembuhan dengan meakukan rujukan atau berkonsutasi dengan pihak ain(dean, 1986). Tanggapan pertama yang berupa tidak meakukan upaya apapun dapat berupa pembiaran terhadap gejaa yang diaami atau penundaan terhadap konsekuensi pencarian pertoongan pengobatan.tanggapan kedua dan ketiga termasuk daam komponen konsep sef-care, yaitu upaya penyembuhan berdasarkan inisiatif sendiri dan untuk diri mereka sendiri tanpa mencari rujukan atau berkonsutasi dengan pihak ain. Tanggapan yang ke-4 merupakan upaya pencarian rujukan kepada pihak ain baik kepada tenaga kesehatan profesionamaupun non-profesiona, baik diakukan di pusat-pusat peayanan kesehatan forma atau di uar pusat peayanan kesehatan(who, 1998 & Dean, 1986). Periaku kesehatan seperti digambarkan di atas dipengaruhi oeh faktor interna dan ekterna individu. Faktor interna individu misanya faktor sosio-demografi ekonomi, dan faktor sosio-kognitif seperti pengetahuan, sikap, motivasi, persepsi terhadap ingkungan, dan persepsi tentang konsep sehat dan sakit. Sedangkan faktor ekterna dapat disebutkan dua yang utama yaitu sistem kesehatan yang diterapkan di tingkat institutiona maupun nasiona dan budaya oka (Hardon, Hodgin,

2 ARIS WIDAYATI Jurna Farmasi Sains dan Komunitas 60 and Frese, 2004; Rimer and Ganz, 2005; Liu a n d L i u, , S a t o, 2012).Mempertimbangkan faktor-faktor tersebut maka poa periaku pencarian pengobatan dapat dipandang sebagai saah satu cerminan impementasi sistem kesehatan nasiona dan akses terhadap peayanan kesehatan. Pada konteks periaku pencarian pengobatan di Indonesia, daam naskah Sistem Kesehatan Nasiona (SKN) dinyatakan adanya peningkatan daam pemanfaatan fasiitas peayanan kesehatan masyarakat(depkes, 2009).Ha tersebut merupakan saah satu indikasi yang positif d a r i p e n y e e n g g a r a a n u p a y a kesehatan.namun demikian, seperti teah diuraikan di atas periaku pencarian pengobatan mencakup juga upaya pengobatan di uar pusat peayanan kesehatan forma. Bahkan, daam konteks sebuah negara yang kaya akan budaya dan kearifan oka seperti Indonesia, periaku pencarian pengobatan dapat meibatkan sumber sumber daya di uar atau bahkan y a n g b e u m t e r a k o m o d a s i d a a m penyeenggaraan upaya kesehatan di daam sistem kesehatan nasiona. Ha ini harus mendapatkan perhatian yang memadai di d a a m k e r a n g k a p e m b a n g u n a n kesehatan.oeh karena itu diakukan peneitian untuk mengeksporasi ebih jauh a g i p o a t i n d a k a n p e n c a r i a n pengobatan.pada peneitian ini eksporasi berfokus pada kaangan masyarakat urban/perkotaan.hasi peneitian yang secara ringkas dipaparkan daam artike ini dapat menambah informasi mengenai poa tindakan pencarian pengobatan terutama di kaangan masyarakat urban.hasi peneitian diharapkan pua dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan daam pengembangan program program peningkatan periaku kesehatan dan akses terhadap upaya kesehatan. 2. Bahan dan Metode Peneitian ini merupakan studi popuasi dengan desain potong intang menggunakan pendekatan kuantitatif. Popuasi peneitian adaah masyarakat dewasa (berumur ebih dari 18 tahun) di Kota Yogyakarta. Hasi peneitian yang disajikan daam artike ini merupakan saah satu bagian dari sebuah peneitian payung sehingga metode metode yang diterapkan terutama pada metode pengambian sampe seperti yang diuraikan di bawah ini teah dipubikasikan di tempat ain (Widayati, Suryawati, de Crespigny, and Hier, 2011). Pengambian sampe peneitian diakukan dengan metode custer-random samping.hasi perhitunganbesar sampe adaah 640 (proporsi=50%; margin of error (d) = 0,05; Confidence Interva (CI) = 95%; efek desain kaster= 1,5; dan penambahan 1 0 % u n t u k a n t i s i p a s i t i n g k a t partisipasi).proses pengambian sampe meibatkan seuruh kecamatan (14 kecamatan) dan semua keurahan(45 keurahan)di Kota Yogyakarta. Pada setiap keurahan ditetapkan sebanyak 15 sampai 16 rumah tangga yang dipiih secara acak menggunakan tabe biangan random, sehingga memenuhi jumah sebesar 640 rumah tangga. Di setiap rumah tangga yang terpiih secara acak tersebut, satu orang/individu dewasa dipiih secara acak sistematis sebagai caon responden(de Vaus, 2002). Aat peneitian berupa kuisioner yang teah diuji coba. Pertanyaan daam kuisioner berupa kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka, yang meiputi: frekuensi mengaami keuhan gangguan kesehatan seama satu buan terakhir, poa tindakan pencarian pengobatan, dan karakteristik sosiodemografi ekonomi. Poa tindakan pencarian pengobatan meiputi: 1) tidak periksa; 2) periksa ke pusat peayanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas); 3) periksa ke praktek dokter mandiri dan praktek tenaga keperawatan (bidan, perawat), 4) kombinasi antara periksa dan tidak periksa; 5) kombinasi antara periksa ke pusat peayanan kesehatan dan ke praktek mandiri. Karakteristik sosio-demografi ekonomi yang ditanyakan yaitu: 1) gender; 2) umur; 3) status perkawinan; 4) pendidikan terakhir; 5) jumah penghasian keuarga; 6) pekerjaan

3 61 ARIS WIDAYATI Jurna Farmasi Sains dan Komunitas sekarang; 7) peran di masyarakat, misanya kader PKK, kader Posyandu, d; 8) kepemiikan asuransi kesehatan; 9) jarak antara rumah tingga dengan tempat peayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, praktek dokter mandiri/swasta, praktek tenaga keperawatan (bidan, perawat), dan apotek). Proses samping dianjutkan dengan pengumpuan data diakukan seteah mendapatkan ijin peneitian dari Pemerintah Kota Yogyakarta Dinas Perijinan dengan nomor surat: 070/1970/5328/34. Data dikumpukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden pada Buan M a r e t s a m p a i M e i P r o s e s pengumpuan data diakukan oeh penuis dengan dibantu oeh 6 orang mahasiswa S1 yang teah diatih terebih dahuu untuk menjamin kuaitas dan keseragaman proses pengambian data. Sebeumnya, caon responden diberi penjeasan mengenai tujuan dan ha-ha terkait peneitian, hak dan kewajiban responden dan peneiti, serta jaminan kerahasiaan identitas responden baik pada aporan peneitian ataupun jika peneitian dipubikasikan.caon responden yang bersedia berpartisipasi daam peneitian ini diminta mengisi embar kesediaan berpartisipasi (consent form). Data dioah dan dianaisis dengan bantuan SPSS versi 16.Anaisis diakukan secara deskriptif (frekuensi, persentase, median), koreasi, dan regresi.anaisis statistik deskriptif diakukan untuk menggambarkan karakteristik sosiodemografi dan ekonomi responden, frekuensi keuhan gangguan kesehatan, dan poa periaku pencarian pengobatan.anaisis koreasi dan regresi diakukan untuk membuktikan adanya koreasi antara variabe bebas, yaitu karakteristik sosiodemografi ekonomi; dan variabe terikat, y a i t u t i n d a k a n p e n c a r i a n pengobatan.hubungan antar variabe dinyatakan signifikan secara statistik jika niai p kurang dari 0,05 (Paant, 2011). 3. Hasi dan Pembahasan Sebanyak 559 kuisioner diisi engkap oeh responden (tingkat partisipasi: 90%).Tabe I berikut menggambarkan karakteristik sosio-demografi dan ekonomi responden peneitian. Tabe I. Karakteristik sosio-demografi dan ekonomi responden peneitian periaku pencarian pengobatan di kaangan masyarakat urban di Kota Yogyakarta Karakteristik sosio-demografi dan ekonomi responden Persentase (%) N: 559 Gender/jenis keamin: Perempuan Laki aki Seperti terihat pada Tabe I ebih dari setengah responden peneitian adaah wanita (55%) dan menikah (69%). Median usia responden 43 tahun (range: tahun). Sebagian besar responden uusan SMA (37%), bekerja (46%), dan dengan pendapatan keuarga kurang dari atau samadengan Rp , 00 per-buan (47%). Setengah dari responden tidak mempunyai asuransi kesehatan (50%). Sebesar 22% dari tota responden menyandang peran tertentu di masyarakat, misanya kader Posyandu, kader PKK, pengurus RT, d, sedangkan sebagian besar (68%) adaah warga biasa Gambaran poa periaku pencarian pengobatan Tabe II menggambarkan frekuensi keuhan terkait gangguan kesehatan yang diaami responden seama satu buan terakhir Seperti terihat pada Tabe II setengah dari responden (51%) menyatakan Umur (tahun): Median (range) 43 (18-88) Status perkawinan: Menikah 69 Tidak menikah/janda/duda 31 Pendidikan tertinggi yang dicapai: Universitas 29 SMA 37 SMP 12 SD 9 Tidak menyebutkan 13 Pekerjaan saat ini: Tidak bekerja 29 Bekerja 46 Tidak menyebutkan 25 Pendapatan keuarga per buan: = Rp Rp sampai Rp Rp sampai Rp = Rp Tidak menyebutkan 9 Kepemiikan asuransi kesehatan: Mempunyai Tidak mempunyai Tidak menyebutkan Peran di masyarakat Warga Menyandang peran tertentu (misanya: kader PKK, kader posyandu, d) Tidak menyebutkan

4 ARIS WIDAYATI Jurna Farmasi Sains dan Komunitas 62 mengaami keuhan terkait kesehatan sebanyak satu sampai tiga kai daam satu buan terakhir. Tabe III menggambarkan poa periaku pencarian pengobatan yang terdiri dari sefcare dan mencari rujukan/konsutasi dengan pihak ain. Dari Tabe III tersebut terihat bahwa upaya pencarian pengobatan yang terbanyak adaah kombinasi antara upaya sef-care dan konsutasi (41%). Berikutnya adaah upaya sef-care yaitu sebesar 36% yang meiputi swamedikasi dengan obat modern dan tradisiona/herba, istirahat, upaya tanpa menggunakan obat, dan kombinasinya. Upaya konsutasi ke pusat peayanan kesehatan dan ke praktek mandiri reatif kurang popuer (16% dan 5%) di kaangan responden peneitian ini. Tabe II. Frekuensi keuhan gangguan kesehatan yang diaami responden daam satu buan terakhir pada peneitian periaku pencarian pengobatan di kaangan masyarakat urban di Kota Yogyakarta Frekuensi keuhan gangguan kesehatan yang diaami responden daam satu buan terakhir Tidak pernah ada keuhan kesehatan kai kai kai 1 10 kai atau ebih 2 Tota 100 Tindakan yang diakukan saat mengaami keuhan gangguan kesehatan 1. Meakukan sef-care: a. Istirahat saja (misanya: tiduran) b. Meakukan penyembuhan tanpa obat (misa: pijat, kerok) c. Membei sendiri / swamedikasi dengan obat herba / tradisiona d. Membei obat sendiri / swamedikasi dengan obat modern e. Kombinasi a sampai d 1. Meakukan konsutasi ke pusat peayanan kesehatan a. Rumah sakit b. Puskesmas c. Kombinasi a dan b 1. Meakukan konsutasi ke praktek mandiri a. Praktek dokter swasta/mandiri b. Praktek tenaga keperawatan (perawat, bidan) c. Praktek pengobatan tradisiona Persentase N=559 Tabe III. Poa periaku pencarian pengobatan di kaangan masyarakat urban di Kota Yogyakarta Persentase N= % 7% 4% 2% 6% 17% 16 % 5% 9% 2% 5% 5% 0% 0% 1. Kombinasi no. 2 dan 3 1% 1. Kombinasi no. 1, 2, dan 3 41% Tota 100% 3.2. Koreasi antara karakteristik sosiodemografi dan ekonomi responden dengan periaku pencarian pengobatan Hasi tes Chi-square antara variabe karakteristik sosio-demografi dan ekonomi responden (gender, umur, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keuarga, kepemiikan asuransi kesehatan, peran daam masyarakat, dan jarak rumah dengan tempat peayanan kesehatan) dan variabe tindakan pencarian pengobatan menunjukkan terdapat satu variabe yaitu status perkawinan yang berasosiasi signifikan secara statistik dengan tindakan pencarian pengobatan, X2 (2, n=555) =6,5; p=0, 039; Cramer's V=0,108.Sebanyak 46% pada kategori tidak menikah/cerai dan34% pada kategori menikah menyatakan meakukan sefcare.sebanyak 16% pada kategori tidak menikah/ceraidan 24 % pada pada kategori m e n i k a h m e n y a t a k a n m e a k u k a n rujukan/konsutasi.sebanyak 38% pada kategori tidak menikah/ceraidan 42% pada kategori menikah meakukan keduanya. Hasi anaisis ebih anjut dengan regresi ogistik menunjukkan niai Hosmer- Lemeshow Goodness of Fit Test sebesar 11,3 (p = 0,18) yang berarti mendukung mode yang diuji, yaitu faktor sosio-demografi ekonomi mempengaruhi tindakan pencarian pengobatan pada responden daam peneitian ini.namun demikian tidak ada diantara variabe variabe pengaruh tersebut yang secara statistik berkontribusi signifikan terhadap tindakan pencarian pengobatan. Seperti dipaparkan di bagian hasi peneitian di atas, peneitian ini mengungkapkan poa tindakan pencarian pengobatan di kaangan masyarakat urban di Kota Yogyakarta pada tahun 2010.Hasi peneitian menunjukkan bahwa keuhan terkait kesehatan paing banyak diaami masyarakat dewasa sebanyak satu sampai tiga kai daam sebuan.secara umum, upaya pencarian pengobatan yang dominandi kaangan masyarakat urban pada peneitian ini adaah sef-care(istirahat, penyembuhan tanpa obat, dan swamedikasi) dan kombinasi antara sef-care, periksa ke pusat peayanan kesehatan, dan periksa ke praktek mandiri tenaga kesehatan. Lebih anjut, diantara faktor faktor sosio-demografi dan ekonomi yang diteiti,hanya faktor status perkawinan (tidak menikah/ berceraidan menikah)yang berhubungan signifikan secara statistik dengan periaku pencarian pengobatan (hasi

5 63 ARIS WIDAYATI Jurna Farmasi Sains dan Komunitas dari uji Chi-square) dan tidak ada faktor yang secara statistik mempunyai pengaruh signifikanterhadap periaku pencarian pengobatan (hasi dari anaisis regresi ogistik). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan adanya peningkatan penggunaan pusat peayanan kesehatan masyarakat sebagai rujukan ketika sakit (Depkes, 2009).Namun demikian, hasi peneitian yang disajikan daam artike ini menunjukkan bahwa sef-caredan kombinasi berbagai piihan tindakan (sef-care, konsutasi ke pusat peayanan kesehatan, dan konsutasi ke praktek mandiri) merupakan piihan utama masyarakat urban daam upaya pencarian pengobatan.tindakan sef-care, terutama meakukan penyembuhan tanpa obat, istirahat, dan swamedikasi dengan produk herba/tradisiona, menjadi temuan menarik yang kemungkinan merupakan efek positif dariaktivitas promosi kesehatan yang mengedepankan perbaikan gaya hidup. Lebih dari itu, sef-care dengan cara berswamedikasi menggunakan obat herba/tradisiona menjadi temuan berharga daam kerangka pengembangan sistem pengobatan tradisiona di Indonesia.Sefcaredengan berswamedikasi menggunakan obat modern adaah saah satu upaya pencarian pengobatan yang juga semakin popuer dan berkembang dewasa ini.periaku sef-care ini beraasan ketika dihubungkan dengan faktor keterjangkauan harga dan akses terhadap peayanan kesehatan (Sato, 2012 & Liu dan Liu, 2010), waaupun daam peneitian ini pendapatan per-buan tidak b e r k o r e a s i s i g n i f i k a n s e c a r a statistik.periaku memiih kombinasi beberapa upaya pencarian pengobatan juga merupakan ha yang wajar di Indonesia. Ha ini dikarenakan keanekaragaman sistemsistem pengobatan dan juga provider (penyedia ayanan) kesehatan, misanya sistem pengobatan tradisiona, pengobatan modern, dan apa yang disebut dengan pengobatan kompementer dan aternatif. Hasi peneitian ini berbeda dengan yang teah diungkapkanoeh sebuah peneitian yang diakukan beberapa tahun yang au di kaangan masyarakat rura/pedesaan.pada peneitian tersebut diungkapkan bahwa masyarakat pedesaan cenderung memiih berobat ke sarana pengobatan atau ke mantri kesehatan (Setyawan, 2004).Peneitian ain yangjuga meibatkankaangan masyarakat pedesaanjuga mengungkapkan ha serupa yaitu adanya sikap dan periaku yang positif terhadap upaya pencarian pengobatan di p u s a t p e a y a n a n k e s e h a t a n masyarakat(purnamaningrum, 2010). Perbedaan - perbedaan ini sangat memungkinkan mengingat perbedaan karakteristik demografi dan sosio-ekonomi antara masyarakat urban dan rura. Faktor demografi dan status sosia ekonomi sudah sering diungkapkan sebagai faktor yang berhubungan dan mempengaruhi periaku pencarian pengobatan waaupun hasi hasi yang terungkap tidak seau konsisten.sebagai contoh, sebuah peneitian di Taiwan mengungkapkan bahwa wanita dengan usia yang ebih tua dan yang mempunyai tingkat pendidikan ebih tinggi cenderung memiih upaya pencarian pengobatan kombinasi, antara sef-care dan non-sef-care, sedangkan masyarakat goongan menengah ke bawah cenderung berswamedikasi (Liu dan Liu, 2010). Daam konteks masyarakat Indonesiaterutama di kaangan masyarakat pedesaan kepemiikan asuransi kesehatan berhubungan signifikan dengan periaku pencarian kesehatan (Purnamaningrum, 2010).Daam peneitian ini faktor sosio-demografi ekonomi responden yang secara statistik berhubungan dengan tindakan pencarian kesehatan adaah status perkawinan (tidak menikah/cerai dan menikah). Ha yang sama juga terungkap meaui wawancara pada sebuah peneitian kuaitatif yang diakukan sebeumnya di Kota Yogyakarta bahwa suami atau istri menjadi faktor pendukung tindakan swamedikasi dengan antibiotika(widayati, Suryawati, de Crespigny, and Hier, 2012).Ha ini dapat sebagai dasar pertimbangan bahwa sangat penting untuk meibatkan anggota keuarga daam program program peningkatan periaku kesehatan masyarakat.

6 ARIS WIDAYATI Jurna Farmasi Sains dan Komunitas 64 Pengaruh dari faktor faktor tersebut di atas terhadap periaku pencarian pengobatan dapat dijeaskan dengan konsep teori - teori periaku, seperti Precede ModedanTheory Panned Behaviour(Rimer dan Ganz, 2005).Misanya, daam konsep Precede Mode dijeaskan bahwa faktor demografi dan status sosio-ekonomi merupakan faktor pre-disposisi terjadinya suatu tindakan atau periaku. Teori periaku juga membantu menjeaskan bahwa anjuran dari orang yang penting atau berpengaruh daam kehidupan seseorang akan mempengaruhi seseorang untuk meakukan suatu tindakan, yang disebut norma subyektif pada konsep Theory Panned Behaviour dan enabing factor pada konsep Precede Mode. Pada temuan daam peneitian ini, konsep-konsep tersebut dapat digunakan untuk membantu menjeaskan mengapa status pernikahan berhubungan dengan periaku pencarian pengobatan, yaitu bahwa anjuran dari suami atau istri bisa merupakan pendorong yang kuat bagi seseorang untuk memutuskan memiih upaya pencarian pengobatan, misanya apakah akan berupa upaya sef-care atau upaya rujukan/konsutasi ke pihak ain. Pada peneitian ini terdapat beberapa keterbatasan terutama terkait dengan metodoogi. Survei ini bersifat sef-reported sehingga respon yang diperoeh dari responden berpotensi untuk bersifat subyektif. Ha yang bisa terjadi adaah jika diakukan pengamatan secara prospektif terhadap periaku tersebut mungkin saja terjadi ketikdaksesuaian hasi dengan apa yang diaporkan meaui survei ini. Terkait dengan hasi anaisis statistika,tingkat signifikansi hubungan dan pengaruh antar berbagai variabe yang di uji sangat mungkin meningkat jika jumah sampe ditingkatkan. Oeh karena itu, hasi dari peneitian ini hendaknya diinterpretasikan dengan hati hati terutama dengan mempertimbangkan adanya keterbatasan keterbatasan tersebut. 4. Kesimpuan dan Rekomendasi Dari hasi peneitian yang teah dipaparkan di atas, dapat disimpukan beberapa ha sebagai berikut: Poa periaku pencarian pengobatan di kaangan masyarakat urban di Kota Yogyakarta cenderung didominasi oeh tindakan sef-care termasuk swamedikasi dengan obat moderen dan obat tradisiona/herba; dan kombinasi tindakan antara sef-care dan mencari rujukan/konsutasi. Faktor demografi dan sosio-ekonomi yang berhubungan signifikan secara statistik dengan periaku pencarian pengobatan adaah status perkawinan (tidak menikah/bercerai dan menikah). Berdasarkan kesimpuan di atas maka dapat direkomendasikan beberapa ha penting sebagai berikut: Peru adanya perhatian yang ebih dari pihak yang berwenang terkait posisi sefcare di daam sistem kesehatan nasiona daam rangka menyikapi periaku sefc a re, t e r u t a m a p a d a t i n d a k a n swamedikasi. Mempertimbangkan peran norma subyektif terutama dari anggota keuarga terdekat (suami/istri), maka peru ditingkatkan program program promosi kesehatan terutama yang terkait periaku pencarian pengobatan dengan berbasis keuarga. Peru digai ebih daam agi, misanya menggunakan pendekatan kuaitatif, untuk mengetahui aasan aasan mendasar yang terkait dengan periaku pencarian pengobatan. Peru diakukan peneitian ebih anjut dengan menerapkan teori teori periaku untuk mendapatkan pemahaman yang ebih baik agi mengenai bagaimana f aktor faktor tersebut b ekerja mempengaruhi periaku pencarian pengobatan. Peru diakukan studi komparatif untuk membandingkan poa periaku dan faktor-faktor pencarian pengobatan di kaangan masyarakat urban dan rura. Ucapan Terima Kasih Penuis mengucapkan terimakasih kepada semua responden yang bersedia

7 65 ARIS WIDAYATI Jurna Farmasi Sains dan Komunitas berpartisipasi daam peneitian ini dan kepada anggota team pengumpu data peneitian: Anna S. Yuiasari, Andrian Liem, Wahyu Satyawan, Anna Maria Lisa Angea, Hiasinta Primastuti, Yohanes Dedy Setiawan. Daftar Pustaka Dean, K., 1986, Lay Care in Iness. Soc.Sci.Med, 22, Depkes Sistem Kesehatan Nasiona [Onine] J a k a r t a : D e p K e s R I. na.pdf [ diakses pada 15 Desember 2012]. de Vaus, D. A., 2002, Surveys in Socia Research, Aen & Unwin, New South Waes. Hardon, A., Hodgkin, C., and Frese, D., 2004, How to investigate the use of medicines by consumers, Word Heath Organisation, Switzerand. Liu, C. Y. & Liu, J. S Socioeconomic and demographic factors associated with heath care choices in Taiwan. Asia Pac J Pubic Heath, 22, Paant, J., 2011, SPSS Surviva Manua, Aen & Unwin, New South Waes. Purnamaningrum, A., 2010, Faktor-faktor yang berhubungan dengan periaku masyarakat untuk mendapatkan peayanan kesehatan mata, Laporan Peneitian, UNDIP. Rimer, B. K. & Ganz, K., 2005, Theory at a gance a guide for heath promotion practice, U.S.Departement of Heath and Human Services Nationa Institutes of Heath. Sato, A, 2012, Does socio-economic status expain use of modern and traditiona heath care services? Soc Sci Med, 75, Setyawan, E. F., 2004, Periaku Pencarian Pengobatan Pada Keompok Ibu Rumah Tangga di Desa Tirtomarto Kecamatan Cawas Kabupaten Katen, Skripsi, UNDIP. WHO, 1998, The roe of the pharmacist in sef-care and sef medication,word Heath Organisation, Geneva. Widayati, A., Suryawati, S., de Crespigny, C., and Hier, J.E., 2011, Sef medication with antibiotics in Yogyakarta City Indonesia: a cross sectiona popuation-based survey, BMC Res Notes, 4, 491. Widayati, A., Suryawati, S., de Crespigny, C., and Hier, J.E., 2012, Beiefs About the Use of Nonprescribed Antibiotics Among Peope in Yogyakarta City, Indonesia: A Quaitative Study Based on the Theory of Panned Behavior, Asia Pac J Pubic Heath, doi: / [artice in press], 2/04/24/ fu.pdf+htm [diakses pada 10 Desember 2012].

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan

Lebih terperinci

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8 Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari

Lebih terperinci

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA Daam pertemuan pekan ini pokok bahasan kita adaah penerapan manajemen kinerja di perusahaan, dampaknya

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks Umpan Baik POKOK BAHASAN Umpan Baik Pengertian dan penerapan Umpan Baik 360 derajat Kriteria dan keberhasian Umpan Baik 360 derajat Keebihan dan keemahan Umpan Baik

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) Zainab Aminatul Ummah Sunarti Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TABEL MORTALITAS Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami tabe mortaitas 2. Menjeaskan hubungan antara ajur-ajur tabe mortaitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anaisis aktor Menurut Hair, et a. (995) anaisis faktor adaah sebuah nama umum yang diberikan kepada sebuah keas dari metode statistika mutivariat yang tujuan utamanya adaah menentukan

Lebih terperinci

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI DINAMIKA INFORMATIKA Vo.6 No. 1, Maret 2014 ISSN 2085-3343 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI Teguh Khristianto, Bayu Surarso,

Lebih terperinci

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. yang negative atau mengancam (Towsent alih bahasa,daulima,1998). tidak dapat membuat hubungan tersebut (Carpenito,1995).

BAB II TINJAUAN TEORI. yang negative atau mengancam (Towsent alih bahasa,daulima,1998). tidak dapat membuat hubungan tersebut (Carpenito,1995). 1 6 BAB II TINJAUAN TEORI A Pengertian Isoasi sosia merupakan kondisi kesendirian yang diaami oeh individu dan diterima sebagai ketentuan orang ain sebagai suatu keadaan yang negative atau mengancam (Towsent

Lebih terperinci

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a* Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana

Lebih terperinci

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 61/UN..1.4/PPd/2015

Lebih terperinci

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

Lebih terperinci

guru dan berperan aktif memotivasi

guru dan berperan aktif memotivasi Jurnq miah Guru "COPE", No. 0/Tahun V/Pebruari 2004 PERANAN PERSATUAN GURU REPUBLK NDONESA (PGR) DALAM UPAYA PENNGKATAN PROFESONALSME GURU oeh: Tri Murwaningsih *) Abstrak Masaah tenaga pendidikan di ndonesia

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai

Lebih terperinci

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L Seanjutnya rancangan perkuiahan setiap pertemuan adaah sebagai berikut: Pert. Ke Aktivitas Perkuiahan Softski yang Diharapkan 1 Learning Contract - - - - - - - - - - - - Ketekunan Kedisipinan 1 Dosen membagikan

Lebih terperinci

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG Indah Puspitorini AMIK BSI Bekasi J. Raya

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI

KONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI Jurna Endurance 2(3) October 2017 (258-262) KONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI Meiriani Armen Universitas Bung Hatta ria.pjkr12@bunghatta.ac.id Submitted :27-04-2017,

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR Nama : Saepudin ABSTRAK Saah satu masaah yang sering dihadapi perusahaan yaitu disipin kerja seperti banyak

Lebih terperinci

Swamedikasi di Kalangan Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta. Self-Medication among Urban Population in Yogyakarta

Swamedikasi di Kalangan Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta. Self-Medication among Urban Population in Yogyakarta Swamedikasi di Kalangan Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta Aris Widayati Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia Abstrak Penelitian observasional potong lintang ini bertujuan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018 ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN PRODUK ELEKTRONIK PADA SITUS JUAL BELI LAZADA

PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN PRODUK ELEKTRONIK PADA SITUS JUAL BELI LAZADA PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN PRODUK ELEKTRONIK PADA SITUS JUAL BELI LAZADA Riski Taufik Hidayah Universitas Widyatama, Bandung Emai: riski.taufik@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage

Lebih terperinci

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract Optimisasi (Abdu H) OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO Abdu Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP Abstract Investing in asset such as stock; besides

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN BUKU PEGANGAN BAGI PELATIH 1 Hak Cipta Kantor Perburuhan Internasiona 2002 Pertama terbit tahun 2002 Pubikasi Kantor Perburuhan Internasiona diindungi

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA. Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) A B C D E

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA. Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) A B C D E KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA Kompeten Kompetensi Guru Mata Peajaran 1 Pedagogik Menguasai karakteristik Memahami karakteristik peserta peserta didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda. KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 125/UN.4/PPd/Dept/Ak/201

Lebih terperinci

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA Prayekti, Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Prayekti FKIP-Universitas Terbuka, emai: prayekti@mai.ut.ac.id

Lebih terperinci

ALTERNATIVE ASSESMENT. (Penilaian Alternatif) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ALTERNATIVE ASSESMENT. (Penilaian Alternatif) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ALTERNATIVE ASSESMENT (Peniaian Aternatif) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 1 BENTUK UJIAN Tuis In cass Take home Achievement Aptitude Course-based Non course based

Lebih terperinci

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir...

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir... P uji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena dengan perkenannya booket Penangguangan Masaah Kesehatan akibat Bencana Banjir bagi pengeoa tingkat Kabupaten/Kota ini dapat seesai pada waktunya.

Lebih terperinci

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja Manajemen Kinerja Pertemuan ke-ima Pokok Bahasan: Peniaian Kinerja Manajemen Kinerja, 2 sks CHAPTER 5 PENILAIAN KINERJA 1 Pokok Bahasan: Pengertian peniaian kinerja Proses peniaian kinerja Faktor-faktor

Lebih terperinci

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari] Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN E-Jurna atematika Vo. 4 (), Januari 05, pp. 4-9 ISS: 303-75 EETUA CAAGA REI UTUK ASURASI EIIKA ade utri Ariasih, Ketut Jayanegara, I yoman Widana 3, I utu Eka. Kencana 4 Jurusan atematika, Fakutas IA Universitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 26 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, 60293 Te: (031) 2981392,

Lebih terperinci

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

Lebih terperinci

Sebuah catatan proses Participatory Rural Appraisal (PRA) di Dusun Cisarua, Desa Cipeuteuy, Sukabumi, Jawa Barat Juni 2003

Sebuah catatan proses Participatory Rural Appraisal (PRA) di Dusun Cisarua, Desa Cipeuteuy, Sukabumi, Jawa Barat Juni 2003 Sebuah catatan proses Participatory Rura Appraisa (PRA) di Dusun Cisarua, Desa Cipeuteuy, Sukabumi, Jawa Barat 14 23 Juni 2003 diterbitkan oeh: Yayasan Pedui Konservasi Aam Indonesia, 2005 Pengantar Cataan

Lebih terperinci

JURNAL EVALUASIPROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAANMASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DALAM PEMBANGUNAN KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

JURNAL EVALUASIPROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAANMASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DALAM PEMBANGUNAN KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG JURNAL EVALUASIPROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAANMASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DALAM PEMBANGUNAN KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG YOHANIS MALIOGHA 110314064 Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir.

Lebih terperinci

Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad

Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad Jurna Teematika, vo. 9 no. 2, Institut Teknoogi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betaaktam Departemen Instaasi Produksi Lafiad Devi Puspitarini

Lebih terperinci

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD Pendekatan Numerik Keadaan Terikat. (Arif Gunawan) 179 PENDEKATAN NUMERIK KEADAAN TERIKAT DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA PADA INTERAKSI DUA NUKLEON MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE

Lebih terperinci

Outline. Pengertian Dasar Arsitektur Tugas Data Mining Contoh Penggunaan Data Mining

Outline. Pengertian Dasar Arsitektur Tugas Data Mining Contoh Penggunaan Data Mining Outine Pengertian Dasar Arsitektur Tugas Data Mining Contoh Penggunaan Data Mining Latar Beakang 3 Mengapa harus Data Mining? Definisi Data Mining Pengertian Yang Saah Imu Data Mining Arsitektur Data Mining

Lebih terperinci

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, Oktober 2013

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, Oktober 2013 Proceeding Seminar Nasiona Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, - Oktober PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN PADA OPERASI PEMOTONGAN MILLING

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDUDUK SAKIT YANG MEMILIH PENGOBATAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2007)

KARAKTERISTIK PENDUDUK SAKIT YANG MEMILIH PENGOBATAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2007) KARAKTERISTIK PENDUDUK SAKIT YANG MEMILIH PENGOBATAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2007) Sudibyo Supardi,, M.J. Herman,, RaharnP ABSTRACT Background: Riskesdas 2007 covered behavior

Lebih terperinci

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia SEBARAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG DISTRIBUTION OF GROUND WATER POTENTIALS IN CEMPAKA SUBDISTRICT USING GEOLISTRIC METHOD

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember

Lebih terperinci

Wahyuni et al, Kelelahan Kerja antara Shift I, Shift II, Shift III pada operator...

Wahyuni et al, Kelelahan Kerja antara Shift I, Shift II, Shift III pada operator... Wahyuni et a, Keeahan Kerja antara, I, II pada operator... Keeahan Kerja antara, I, dan II pada Operator Pompa Bensin (Studi pada Stasiun Penisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Kabupaten Jember) (The

Lebih terperinci

Implementasi Fuzzy Inference System Mamdani Pada Proses Penentuan Kelulusan Calon Mahasiswa

Implementasi Fuzzy Inference System Mamdani Pada Proses Penentuan Kelulusan Calon Mahasiswa Impementasi Fuzzy Inference System amdani Pada Proses Penentuan Keuusan Caon ahasiswa (Studi Kasus : Penerimaan ahasiswa Baru Poiteknik Negeri Lhokseumawe Jaur UPN) Rahmad Hidayat Dosen Teknik Informatika

Lebih terperinci

ANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD

ANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD Konferensi Nasiona Imu osia & Teknoogi (KNiT) Maret 016, pp. 56~6 ANIMAI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK IWA D 56 Desy Yekti A 1, Nani Purwati 1 AMIK BI Yogyakarta e-mai: mbesesek@gmai.com,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Depok Jawa Barat. Depok sebagai penyangga DKI Jakarta dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen dengan tingkat

Lebih terperinci

PENERAPAN HUNGARIAN INVENTORY CONTROL MODEL UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN BANTUAN BENCANA GEMPA YANG BERPOTENSI TSUNAMI DI KOTA PADANG

PENERAPAN HUNGARIAN INVENTORY CONTROL MODEL UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN BANTUAN BENCANA GEMPA YANG BERPOTENSI TSUNAMI DI KOTA PADANG PENERAPAN HUNGARIAN INVENTORY CONTROL MODEL UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN BANTUAN BENCANA GEMPA YANG BERPOTENSI TSUNAMI DI KOTA PADANG Haiva Wahyu Jurusan Teknik Industri, Fakutas Teknik, Universitas Andaas,

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH STMEWA YOGYAKARTA PDATO GUBERNUR DAERAH STMEWA YOGYAKARTA PENGHANTARAN NOTA KEUANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 207 PADA RAPAT PARPURNA DEWAN PERWAKLAN

Lebih terperinci

Bab III Studi Kasus Model Double Decrement

Bab III Studi Kasus Model Double Decrement Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen Pada bab ini, akan dieaskan erebih dahuu mengenai beberapa definisi daam eori Doube Decremen. Seanunya akan dibahas benuk kuanifikasi dependensi daam kasus Doube

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS JURNAL SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS DAN PUSH UPWITH CLAP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI PENCAK SILAT JPOK FKIP UNS TAHUN 04 SKRIPSI

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR Relationship between Service Quality with Re-Utilization Interest of Health Services

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI 1. Alwin Tentrem Naluri 2. Ketut Prasetyo S1 Pendidikan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal Jurna ILMU DASAR, Vo. 15 No. 2, Jui 2014 : 97-101 97 Pengukuran Indeks Bias Minyak Keapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Ceah Tungga Pam Cooking Oi Refraction Index Measurement Using

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH Rusdianto 1, Syarifa Ajrinah 2, Arinda Wahyuni 3, Edward Syarif 4 1,2,3) Pascasarjana Arsitektur, Fatas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 2013 TERHADAP PAJAK TERUTANG

PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 2013 TERHADAP PAJAK TERUTANG PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 3 TERHADAP PAJAK TERUTANG TJHAI FUNG NJIT STIE TRISAKTI fungnjit@stietrisakti.ac.id Abstract: The purpose of this study was to anayze the effect of the appication

Lebih terperinci

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan. 36 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS Stepanus Sahaa S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan Abstract The aim of this research is the define rigid inert moment with

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

PEDOMAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS PEDOMAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS DIREKTORAT JENDERAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 7 KATA PENGANTAR Kementerian Komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan 68 BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Mode Perkiraan Limpasan Permukaan Sudjono (1995) menguraikan konsep runoff yang teah diubah secara idea pada segmen keci, berdasar pada prinsip keseimbangan air. Mode

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI. [Type the document subtitle] LKjIP TAHUN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI. [Type the document subtitle] LKjIP TAHUN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG LAPORAN KINERJA INSTANSI [Type the document subtite] LKjIP TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG 201 6 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Aah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan zat adiktif yang dapat membahayakan kesehatan individu atau masyarakat yang mengkonsumsinya. Merokok dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan PROC. ITB Sains & Tek. Vo. 39 A, No. 1&2, 2007, 23-39 23 Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asa-Tujuan yang Dihasikan dari Data Arus Lauintas pada Kondisi Keseimbangan Ofyar Z. Tamin 1 & Rusmadi Suyuti

Lebih terperinci

Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute

Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute PEGARUH JEIS MEODE ESIMASI DALAM ESIMASI MARIKS ASAL UJUA (MA) MEGGUAKA DAA ARUS LALULIAS PADA KODISI PEMILIHA RUE KESEIMBAGA (EQUILIBRIUM ASSIGME) Rusmadi Suyuti Mahasiswa Program S3 Pascasarjana eknik

Lebih terperinci

PERSYARATAN PERMOHONAN PERIZINAN

PERSYARATAN PERMOHONAN PERIZINAN Lampiran I Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Minera Nomor 1453 K/29/MEM/2000 LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1453 K/29/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 PERSYARATAN

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PELAYANAN OBAT DENGAN RESEP OLEH APOTEKER DI APOTEK WILAYAH KOTA DENPASAR

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PELAYANAN OBAT DENGAN RESEP OLEH APOTEKER DI APOTEK WILAYAH KOTA DENPASAR 213 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PELAYANAN OBAT DENGAN RESEP OLEH APOTEKER DI APOTEK WILAYAH KOTA DENPASAR I Nyoman Gede Tri Sutrisna, 1* Kadek Duwi Cahyadi, 1 dan I Putu Tangkas Suwantara 1 1 Akademi Farmasi

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN UMUM

PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN UMUM Lampiran IV Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Minera Nomor 1453 K/29/MEM/2000 LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1453 K/29/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 PEDOMAN

Lebih terperinci

sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti

sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti Universitas Gunadarma 2015 Pertemuan Ketiga Komponen Sistem Informasi Geografis Data dan Informasi.. Data menjadi Informasi Data Pemrosesan, Pengoahan, Konversi

Lebih terperinci

HANDOUT PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : LB 461 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap (6) Kelompok Mata Kuliah

HANDOUT PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : LB 461 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap (6) Kelompok Mata Kuliah HANDOUT PERKULIAHAN Nama Mata Kuiah : Orientasi dan Mobiitas Kode Mata Kuiah : LB 461 Jumah SKS : 2 Semester : Genap (6) Keompok Mata Kuiah : MKPS Status Mata Kuiah : Wajib bagi spesiaisasi A Prasyarat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN G. A Martha Winingsih¹ ), Ni Nyoman Deni Witari² ) 1) Dosen Akademi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD

RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD Herry Mugirahardjo, Trihardi Priyanto, M. Rifai Musih, A. Ramadhani mugirahardjo@gmai.com Pustek Bahan Industri Nukir

Lebih terperinci

PENGETAHUAN MENGENAI ANTIBIOTIKA DI KALANGAN MAHASISWA ILMU ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA RIZKY INDAH PRATIWI, RUSTAMADJI

PENGETAHUAN MENGENAI ANTIBIOTIKA DI KALANGAN MAHASISWA ILMU ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA RIZKY INDAH PRATIWI, RUSTAMADJI JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, November 2013, hlm. 61-70 Vol. 10 No. 2 ISSN : 1693-5683 PENGETAHUAN MENGENAI ANTIBIOTIKA DI KALANGAN MAHASISWA ILMU ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:

Lebih terperinci

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI POLI KIA PUSKESMAS DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 Juli Sara*), Sri Andarini Indreswari**)

Lebih terperinci

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data Bab III Metode Akuiii dan Pengoahan ata III.1 Pembuatan Mode Fii Bagian paing penting dari peneitian ini iaah pemodean fii auran fuida yang digunakan. Mode auran ini digunakan ebagai medium airan fuida

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERPUSAT MAHASISWA

PEMBELAJARAN BERPUSAT MAHASISWA PEMBELAJARAN BERPUSAT MAHASISWA S Pusat Pengembangan Pendidikan UNIVERSITAS GADJAH MADA Yogyakarta C Hak Cipta Diindungi Undang-Undang Diarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian isi atau

Lebih terperinci

Molekul, Vol. 4. No. 1. Mei, 2009 : 39-47

Molekul, Vol. 4. No. 1. Mei, 2009 : 39-47 Moeku, Vo. 4. No. 1. Mei, 2009 : 39-47 PENGUJIAN DAYA HANTAR LISTRIK AIR TANAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR GUNUNG TUGEL KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN PRINSIP JEMBATAN WHEATSTONE Sehah dan Wahyu

Lebih terperinci

PENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS

PENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS PENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS (Survei pada Pelanggan Kedai Kober Mie Setan di jl. Soekarno Hatta, Malang) Putri Pamungkas Sari Dewi Achmad Fauzi Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO SEMARANG TAHUN 2015 Ramdhania Ayunda Martiani

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN ARUS LALULINTAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MATRIK ASAL TUJUAN (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung)

ANALISIS PERUBAHAN ARUS LALULINTAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MATRIK ASAL TUJUAN (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung) ANALISIS PERUBAHAN ARUS LALULINTAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MATRIK ASAL TUJUAN (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung) Tas an Junaedi Jurusan Teknik Sipi, Fakutas Teknik UNILA J. Sumantri Brojonegoro No.1

Lebih terperinci

PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION

PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION Lisa Yui Kurniawati 1*), Handayani Tjandrasa 2), Isye Arieshanti 3) 1,2,3) Teknik Informatika, Fakutas Teknoogi Informasi Institut

Lebih terperinci