International Conference in University Malaysia Sabah (UMS) June 2014
|
|
- Yohanes Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 International Conference in University Malaysia Sabah (UMS) June 2014 PENGAJARAN ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSE (ESP) DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Ratna Sari Dewi1 1Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Keguruan dan Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Secara khusus penelitian ini bertujuan melihat tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, materi ajar, dan media pembelajaran serta evaluasi yang digunakan di dalam pembelajaran ESP. Penelitian dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu; (1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (2) Fakultas Adab dan Humaniora, (3) Fakultas Ushuluddin, (4) Fakultas Syari ah dan Hukum, (5) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, (6) Fakultas Dirasat Islamiyah, (7) Fakultas Psikologi, (8) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, (9) Fakultas Sains dan Teknologi, dan (10) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, serta (11) fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sedangkan program studi yang terpilih sebagai sumber data penelitian dipilih sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dosen-dosen yang mengajar mata kuliah bahasa Inggris di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagian besar merupakan dosen tidak tetap dan masih ditemukan sebagian dosen yang berkualifikasi pendidikan strata satu (S1). Tujuan pembelajaran bahasa Inggris agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa Inggris baik secara tertulis maupun lisan dalam memahami bacaan dalam text-text berbahasa Inggris khusus jurusan di masing-masing fakultas. Metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen sebagian dosen menggunakan metode yang berpusat pada siswa (student center) dan sebagian dosen menggunakan metode yang berpusat pada guru (teacher center) seperti: ceramah, penugasan, latihan. Bahan ajar yang digunakan adalah English for Muslim University Students karangan Drs. Nasrun mahmud M.Pd, Grammar Form and Function karangan Milada Broukal dan Ingrid Wisniewska, serta buku 501 Grammar and Writing Questions. Media pembelajaran yang digunakan oleh dosen di dalam kelas dosen menggunakan media pembelajaran visual, audiovisual, dan multimedia. Evaluasi yang digunakan pada umumnya adalah tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan grammar dan pemahamanbacaan. Kata Kunci: Pengajaran, Pendidikan Bahasa Inggris, English for Specific Purpose Abstract The purpose of this study was to describe the teaching ESP at Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. Specifically this study aims to look at the learning objectives, teaching methods, teaching materials, instructional media, and the evaluation of learning ESP. The study was conducted at the State Islamic University ( UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta, namely ; ( 1 ) Faculty of Tarbiya and Teachers Training, ( 2 ) Faculty of Adab and Humanities, ( 3 ) Faculty of Usul al-din and Philosophy, ( 4 ) Faculty of Shari ah and Law, ( 5 ) Faculty of Da'wa and Communication, ( 6 ) Faculty of Dirasat Islamiyah, ( 7 ) Faculty of Psychology, ( 8 ) Faculty of Economics and Business, ( 9 ) Faculty of Science and Technology, and ( 10
2 ) Faculty of Medical and Health Science, and ( 11 ) Faculty of Social and Political Science, while the courses selected as a data source were selected based on the needs. The results of the study showed the lecturers who teach English language courses in the UIN Syarif Hidayatullah Jakarta is largely a part-time lecturers and still found qualified Strata 1 degree ( S1 ). The purpose of learning English is that students are able to use English both written and spoken in the reading comprehension in English-language text - text specialized departments in each faculty. Learning methods are used by most faculty lecturers using student-centered methods ( student center ) and some lecturers using teacher-centered methods ( teacher centers ) such as lectures, assignments, exercises. Instructional materials used are English for Muslim University Students written by Drs. Nasrun mahmud M.Pd, Grammar Form and Function by Milada Broukal and Ingrid Wisniewska, as well as books 501 Grammar and Writing Questions. Instructional media used by the lecturers in the classroom are visual, audiovisual, and multimedia. Evaluation which used in general is a multiple-choice test to measure the ability of grammar and reading comprehension. Keywords: Teaching, English Education, English for Specific Purpose PENDAHULUAN Bidang pengajaran bahasa Inggris dengan tujuan tertentu atau lebih dikenal dengan English for Specific Purpose (ESP) merupakan bidang pengajaran bahasa Inggris yang tergolong baru. Perkembangan ESP di perguruan tinggi baik itu perguruan tinggi umum maupun perguruan tinggi agama di Indonesia masih samar-samar. Ini terlihat pada penggunaan nama ESP itu sendiri sebagai nama mata kuliah yang diajarkan. Di dalam kurikulum perguruan tinggi, ESP hanya bertajuk sebagai mata kuliah bahasa Inggris (BI) saja. Di dalam pelaksanaannya, bahasa Inggris diajarkan sesuai dengan alokasi sistem kredit semester (SKS) yang diterapkan oleh masingmasing perguruan tinggi. Perguruan tinggi umum yang menganggap bahasa Inggris begitu penting peranannya mengalokasikan 4-6 sks sedangkan perguruan tinggi umum yang menganggap bahasa Inggris hanya sebagai mata kuliah dasar umum hanya mengalokasikan sekitar 2-4 sks saja sedangkan di perguruan tinggi agama, bobot sks bahasa Inggris yang dialokasikan berkisar antara 2 4 sks, bahkan ada yang hanya 2 sks saja. Dalam pelaksanaannya, mata kuliah bahasa Inggris ini cenderung ditafsirkan dan dilaksanakan secara berbeda-beda. Ada yang menganggapnya sebagai mata kuliah yang berisi materi bahasa Inggris umum yang berisi pengetahuan dasar bahasa Inggris umum dengan berbagai unsur dan keterampilannya. Sebaliknya, ada pula yang berpendapat bahwa mata kuliah ini adalah mata kuliah untuk tujuan khusus yang disesuaikan dengan bidang studi mahasiswa, sekalipun dalam pelaksanaannya cenderung belum mencerminkan esensinya sebagai mata kuliah untuk tujuan tertentu. Di dalam pelaksanaannya, walaupun sudah dianggap sebagai mata kuliah ESP, mata kuliah ini belum mencerminkan implementasi dari teori ESP yang seharusnya. Mata kuliah ini mengalami berbagai masalah dari banyak sisi, baik perancangannya, pelaksanaannya, maupun evaluasinya. Hal ini yang diungkap dalam temuan penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas, pengajaran ESP di perguruan tinggi Islam masih belum terlaksana dengan baik. Hal itu, terlihat dari masih adanya salah penafsiran tentang tujuan, fungsi, dan manfaat ESP itu sendiri. Dilihat dari tujuan pengajaran ESP itu sendiri, para pimpinan, pengajar bahkan mahasiswa masih menganggap bahwa pengajaran ESP masih seperti pengajaran bahasa Inggris pada umumnya yaitu: bentuk
3 pengajaran yang membahas berbagai komponen kebahasaan seperti: kosakata, struktur gramatika, dan lain sebagainya, padahal lebih dari itu, pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi agama Islam lebih ditekankan kepada peningkatan kemampuan mahasiswa mengenai keislaman melalui penggunaan bahasa Inggris. Selama ini yang terjadi, pimpinan perguruan tinggi mulai dari rektor, dekan, maupun program studi hanya menganggap pengajaran bahasa Inggris hanya sebagai mata kuliah yang dilihat esensinya tidak begitu bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari penempatan dosen yang tidak sesuai dengan kualifikasi/berpendidikan bahasa Inggris. Penempatan dosen yang mengajar bahasa Inggris hanya berdasarkan kemampuan bahasa Inggris semata tidak melalui pengkajian atau seleksi terhadap jenis pendidikan dan bidang keahlian dosen tersebut. Akibat yang terjadi dengan adanya penempatan dosen ini terlihat dari kurang berhasilnya proses pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri. Dilihat dari fungsinya di dalam kurikulum, ESP di perguruan tinggi Islam hanya diajarkan sebagai salah satu materi kuliah dasar umum (MKDU) saja, sehingga baik pimpinan perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa menganggap bahwa bahasa Inggris hanya sebagai salah satu mata kuliah yang tidak begitu penting dan hanya diajarkan sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan kurikulum nasional. Dilihat dari manfaatnya, pengajaran ESP di perguruan tinggi tidak begitu terlihat, Ini ditandai dengan kurangnya penguasaan materi perkuliahan bahasa Inggris yang mengacu kepada unsur-unsur keislaman. Mahasiswa hanya menangkap materi perkuliahan hanya sebatas penguasaan kosakata gramatika bahasa Inggris secara umum saja. Padahal dilihat dari tekanan esensinya, pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam diarahkan kepada kemampuan mahasiswa dalam membaca, menulis, dan menyimak berbagai hal yang berkaitan dengan faktor keislaman. Di samping masalah yang disebutkan di atas, berdasarkan observasi awal terhadap pembelajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi agama Islam terungkap bahwa terlalu besarnya jumlah mahasiswa dalam satu kelas bahasa merupakan masalah yang sangat serius selain kualifikasi dan dedikasi dosen, kurikulum yang dianut, dan sistem evaluasi yang dipakai dalam mengevaluasi hasil belajar dan mengevaluasi program pengajaran secara keseluruhan. Bagaimana tujuan pengajaran mata kuliah ESP akan dapat dicapai jika jumlah mahasiswa dalam satu kelas sangat besar, mencapai lebih dari 50 orang?. Kurikulum dan silabus mata kuliah ini juga belum dirancang secara baik. Apa lagi sebagai beban mengajar tambahan bagi dosen pembina mata kuliah ini, imbalan yang diberikan sangat jauh dari cukup yang pasti berimbas kepada rendahnya dedikasi dosen tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dan begitu pentingnya tujuan, fungsi, dan manfaat bahasa Inggris di perguruan tinggi agama Islam, maka dalam penelitian ini akan dikaji berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam sebagai berikut. 1. Apa saja tujuan pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? 2. Metode-metode pembelajaran apa yang digunakan dalam pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? 3. Bagaimana dosen memilih dan mengorganisir materi ajar yang digunakan dalam pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? 4. Bagaimana dosen menggunakan media pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?
4 5. Bagaimana dosen melakukan evaluasi pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Materi Ajar ESP English for Specific Purpose (ESP) adalah pengajaran bahasa Inggris untuk tujuantujuan tertentu. Hutchinson dan Waters (1987: 19) mendefinisikan "ESP is an approach to language teaching in which all decisions as to content and method are based on the learner's reason for learning" Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ESP adalah suatu pendekatan dalam pengajaran yang mengedepankan kebutuhan atau alasan si pembelajar belajar bahasa Inggris. ESP digambarkan sebagai pengajaran bahasa Inggris untuk tujuan tujuan tertentu yang dapat dikhususkan. Namun ahli lainnya menggambarkan bahwa ESP adalah pengajaran bahasa Inggris yang dilaksanakan pada studi studi akademik atau pengajaran bahasa Inggris untuk tujuan pekerjaan tertentu atau untuk tujuan profesi profesi tertentu. Pembelajaran ESP Materi ajar memegang peranan penting dalam upaya pencapaian suatu tujuan pengajaran. Begitu besarnya peran materi ajar sehingga Tomlinson (1998) menyatakan bahwa bidang apa pun yang diajar dalam kerangka pengajaran yang berpusat pada pelajar, materi ajar merupakan yang terpenting. Selain materi ajar, tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya esensi tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dan dirumuskan dalam bentuk deskripsi yang spesifik, tujuan pembelajaran adalah merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya esensi tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dan dirumuskan dalam bentuk deskripsi yang spesifik, Berikutnya yang tidak kalah penting dalam pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran. Jack C. Richard mengutip pendapat Anthony (1986:15) mengatakan pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yakni serangkaian asumsi yang bersifat aksiomatis tentang sifat dan hakikat bahasa sedangkan metode merupakan rencana menyeluruh mengenai penyajian materi pengajaran bahasa secara teratur dan didasarkan atas suatu pendekatan yang dipilih. Selain itu, Hamalik dalam Arsyad (2007:15) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belejar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baik, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Pengguanaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Terakhir di dalam komponen pembelajaran adalah evaluasi. Menurut Gagne (1979:82) setiap guru atau perancang pembelajaran pasti ingin mendapatkan kepastian bahwa kegiatan belajar mengajarnya selama kurun waktu tertentu memiliki nilai guna bagi proses pembelajaran. Setidaknya guru ingin
5 mengetahui apakah rancangan pelajarannya berhasil dan mencapai tujuan pembelajaran. Hal-hal yang mengindikasikan sebaik mana sebuah pembelajaran berlangsung bisa diperoleh dari bukti-bukti yang dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara sistematis dan inilah yang disebut dengan evaluasi. METODE DAN SAMPLING Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Waktu pelaksanaan selama 6 bulan terhitung sejak bulan Mei s.d. Oktober Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Metode Etnografi menurut Spradley (1980:3) merupakan studi yang mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya tertentu dari sisi pandang perilakunya. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik analisis perbandingan tetap. Langkah-langkah analisis data meliputi: perbandingan kejadian-kejadian yang aplikatif terhadap setiap kategori, integrasi kategori dengan kawasannya, merumuskan atau membatasi teori, dan menulis teori. Penyajian data menggunakan analisis domain dan analisis tema. Sumber data dalam penelitian ini adalah Dekan, Ketua Jurusan, ketua program studi, dosen senior bahasa Inggris, dosen pengampu bahasa Inggris dan mahasiswa di Fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu : (1) Tarbiyah; (2) Syariah; (3) Ushuluddin; (4) Adab, 5) Saintek, dan fakultas fakultas lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan meminta pendapat dari dekan, ketua jurusan, ketua program studi, dosen pengampu Mata Kuliah ESP, dan mahasiswa (yang bukan jurusan bahasa Inggris). Teknik analisis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik kualitatif. Teknik kualitatif untuk menganalisis data wawancara sedangkan teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis kuesioner dan analisis dokumen. TEMUAN DAN PEMBAHASAN Tujuan Pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Pembelajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam khususnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bertujuan agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa Inggris baik secara tertulis maupun lisan dalam memahami bacaan dalam text-text berbahasa Inggris khusus jurusan di masing-masing fakultas. Tujuan pembelajaran tersebut sesuai dengan pembelajaran bahasa Inggris yang terbagi atas bahasa Inggris 1, bahasa inggris 2, dan ada juga bahasa Inggris 3. Secara khusus tujuan pembelajaran bahasa Inggris 1 adalah agar mahasiswa dapat memahami Tata Bahasa (Grammar) dasar bahasa Inggris dan kemampuan dasar membaca (pengajaran bahasa Inggris secara umum), tujuan yang mengacu kepada pengajaran ESP adalah mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan tentang struktur kalimat dalam bahasa Inggris, teknik-teknik pemahaman bacaan teksteks yang ditulis dalam bahasa Inggris, serta mampu memahami makna kosa kata dalam konteks kajian Islam (pengajaran bahasa Ingris untuk tujuan tujuan khusus). Mahasiswa mampu memahami Grammar bahasa Inggris dan buku-buku serta jurnal-jurnal yang berhubungan dengan science dan technology. (ESP). Mahasiswa diharapkan memiliki keunggulan kompetitif dan komperatif sesuai dengan mutu nasional dan Internasional
6 yang berbasis kompetensi, terutama dalam membangun dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan yang mencakup: listening, speaking, reading, dan writing. Tujuan Speaking and Listening mencakup kemampuan mahasiswa untuk memahami dan mengungkapkan informasi dalam komunikasi lisan, dan meliputi fonologi bahasa Inggris, penekanan kata dan kalimat, ritme dan intonasi, dan informasi yang disampaikan lewat sistem-sistem tersebut. Tujuan reading adalah mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam memahami, mengartikan, merefleksikan, menanggapi dan menikmati teks-teks tulis. Sedangkan dalam dimensi writing, tujuannya adalah untuk mengenalkan bahasa Inggris tertulis pada mahasiswa, termasuk kemampuan menyusun dan menyajikan berbagai jenis teks. Tujuan ini juga meliputi perkembangan sistem bunyi-simbol dalam bahasa Inggris, kosakata, dan tata bahasa. Keempat keterampilan berbahasa yang ada dalam pembelajaran bahasa Inggris di atas lebih ditekankan pada reading competency guna memahami teks-teks keagamaan, hukum, ekonomi, sosial, politik, atau disiplin ilmu lain sesuai dengan jurusan masingmasing.mengembangkan kemampuan menyerap kosakata bahasa Inggris serta mengembangkan pemahaman teks bacaan. Metode Pembelajaran ESP di di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam kegiatan pembelajaran, dosen dalam menyampaikan proses pembelajaran menggunakan pendekatan, metode, dan teknik. Dengan adanya pendekatan, metode, dan teknik kegiatan pembelajaran akan dapat berwarna/bervariasi dan kegiatan tersebut juga dapat terlaksana dengan baik. Menurut Subana dan sunarti (1998:19) Istilah pendekatan (approach) sering dikaitkan dengan metode (method) dan teknik (technique). Semua istilah itu merupakan tiga aspek yang saling berkaitan. Pendekatan digunakan untuk merujuk pada rancang bangun silabus (syllabus design) dan pendekatan bersifat filosofis/aksioma, sedangkan metode merupakan cara melaksanakan pembelajaran. Lain halnya dengan teknik yang mengandung pengertian berbagai cara dan alat yang digunakan dosen dalam kelas. Dengan demikian, teknik adalah daya upaya, usaha, cara yang digunakan dosen dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pengajaran. Apabila merujuk kepada pengertian di atas, sudah tentu dosen memahami bagaimana menggunakan dan menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan materi ajar yang digunakan. Materi ajar yang digunakan akan dapat tuntas dan dapat dipahami oleh mahasiswa apabila dosen dapat menerapkan metode pembelajaran secara tepat dan efektif. Berdasarkan hasil observasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di kelas terlihat bahwa sebagian besar dosen sudah menggunakan berbagai metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student center). Hal ini terlihat dari penggunaan metode pembelajaran role playing, aktif learning, discussion, presentasion, dan lain-lain. Selain menggunakan metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student center), pembelajaran bahasa Inggris di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagian besar juga dosen menggunakan metode pembelajaran yang berpusat kepada guru (dosen). Hal ini terlihat dengan masih secara dominannya dosen menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi perkuliahan. Selain itu juga, terlihat dosen masih menggunakan metode penugasan, latihan, audiolingual, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen yang mengajar bahasa Inggris pada beberapa program studi tentang ditemukan metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan berpusat kepada guru adalah sebagai berikut:
7 1. Pemilihan metode pembelajaran didasarkan kepada materi yang sesuai. Artinya, seorang dosen yang mengajarkan materi bahasa Inggris yang bertujuan untuk melatih keterampilan berbicara mahasiswa, maka dosen akan menggunakan berbagai metode yang dapat melatih kemampuan berbicara mahasiswa. Metode tersebut dapat berupa: diskusi, presentasi, wawancara, dialog, dan lain sebagainya. Sebaliknya, apabila di dalam kegiatan pembelajaran materi yang disampaikan menuntuk penguasaan terhadap materi tata bahasa, biasanya dosen menggunakan metode pembelajaran yang berorientasi kepada guru. Metode pembelajaran yang biasa dosen gunakan adalah ceramah, Tanya jawab, latihan, penugasan dan lain sebagainya. 2. Kualifikasi pendidikan dosen yang sebagian dosen S1 memberikan dampak pada penggunaan metode pembelajaran. Dampak ini terlihat dari tidak bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan dosen. Tidak bervariasinya ini terlihat dari penggunaan hanya satu metode pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Contohnya: dosen yang mengajar 2 sks (2 X 50 menit) materi yang diajarkan tentang grammar, metode yang digunakan ceramah. Pada saat menyampaikan materi grammar dosen tidak berusaha menvariasikan metode-metode yang lain dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Selain itu juga, terlihat pembelajaran terasa monoton karena dosen belum mampu menguasai kelas secara baik. Kondisi ini terlihat dari tidak ada usaha dosen untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. 3. Kurangnya pengetahuan dan penguasaan dosen terhadap berbagai metode pembelajaran yang modern karena kurangnya fasilitasi program studi dan fakultas dalam berbagai pelatihan dan seminar tentang metode pembelajaran. Materi Ajar Pembelajaran ESP di di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Data mengenai materi pembelajaran diperoleh melalui analisa dokumen silabus yang diberikan oleh dosen, dokumen kurikulum, wawancara dengandosen bahasa Inggris, serta catatan lapangan. Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, meteri ajar merupakan seperangkat materi/substansi pelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan materi ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Materi ajar bertujuan untuk membantu siswa dalam mempelajari sesuatu, menyediakan berbagai jenis pilihan materi ajar, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, serta agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Berdasarkan uraian di atas, hendaknya materi ajar yang digunakan oleh dosen dapat dijadikan pedoman bagi dosen dan mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan telaah dokumen bahan ajar yang digunakan sebagai buku sumber terlihat bahwa buku sumber yang digunakan antara lain adalah English for Muslim University Students karangan Drs. Nasrun mahmud M.Pd, Grammar Form and Function karangan Milada Broukal dan Ingrid Wisniewska, serta buku 501 Grammar and Writing Questions. Buku-buku lain yang digunakan adalah buku tentang Reading Skills, Reading Comprehension, Reading Improvement Exercises for Students of English as a second language. Media Pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Hamalik dalam Arsyad (2007:15) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belejar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baik, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
8 membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Pengguanaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dan pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Gambar 1. Fungsi Media Pembelajaran Apabila melihat definisi tentang media pembelajaran di atas dan fungsi media pembelajaran sesuai dengan gembar di atas, maka tentunya dosen dalam mengajar akan menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam mencapai kompetensi mata kuliah bahasa Inggris. Berdasarkan pengamatan terhadap penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh dosen di dalam kelas terlihat dosen sebagian sudah menggunakan media pembelajaran visual, audiovisual, dan multimedia. Media Visual Media visual yang digunakan oleh dosen adalah Media gambar dan flashcard. Ditinjau dari segi keefektifan dan ekonomi, nampaknya media visual gambar dan flashcard memang mampu menjadi jembatan informasi antara dosen dan mahasiswa serta merupakan media yang mudah diperoleh. Dosen menggunakan gambar saat ia membahas kosakata, memperkenalkan obyek baru, mengkategorikan benda, dan mendorong mahasiswa untuk mengemukakan ide-idenya. Selain menggunakan media gambar dan flash card, sebagian guru juga menggunakan buku ajar/cetak sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen terlihat bahwa penggunaan buku ini kurang menarik bagi mahasiswa karena terkesan monoton dan membosankan bagi mahasiswa. Dosen mengatakan bahwa kelemahan menggunakan buku cetak adalah: (a) membutuhkan reading habits, (b) membutuhkan pengetahuan awal (prior knowledge), (c) kurang bisa membantu daya ingat, dan (d) apabila penyajiaannya (font, warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat membosankan. Selain kelemahan di atas, dosen juga memberikan gambaran kelebihan dari media cetak diantaranya: (a) murah, (b) dapat diakses oleh kalangan luas artinya semua mahasiswa dapat mengakses materi perkuliahan, (b) tidak memerlukan peralatan, (c) bersifat fleksibel, mudah di bawa ke mana-mana, (d) dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran, dan (e) bisa di bawa dimana saja, kapan saja, dan tidak terikat dengan waktu. Namun ada juga sebagaian dosen yang berusaha menvariasikan antara media gambar, buku, handout flashcard dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris. GURU SISWA PESAN MEDIA Media Audio Visual Berdasarkan pengamatan dan hasil berdiskusi dengan dosen yang mengajar bahasa Inggris terlihat dosen juga menggunakan media audio (tape recorder) dalam menyampaikan materi listening. Media audio ini dirasakan tepat oleh dosen karena sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan, Namun, menurut dosen media ini banyak kelemahannya diantaranya: (a) komunikasi yang digunakan cenderung satu arah, (b) abstrak, terutama berkaitan dengan suara yang tidak jelas, (c) auditif, membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkan, (d) apabila dosen menggunakan radio, tidak bisa diulang, control pada stasiun. Namun di samping kelemahan di atas, terdapat juga kelebihan dari media audio diantaranya: (a) imajinatif, (b) murah, (c) sangat tepat
9 untuk materi listening, (d) dapat diputar berulang-ulang dan dapat digunakan untuk merekam ulang. Multimedia Selain media visual dan audio di atas, peneliti juga menemukan sebagian dosen juga menggunakan media multimedia dalam menyampaikan materi perkuliahan bahasa Inggris. Penggunaan media multimedia ini terlihat dengan digunakannya Video dan LCD dalam kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan reading, listening, dan writing. Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen, dosen mengatakan bahwa penggunaan multimedia ini sangat membantu bagi dosen dalam menjelaskan materimateri yang tidak dapat disampaikan secara lisan. Dengan bantuan multimedia, mahasiswa dapat mencatat dan menguasai materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen. Oleh karena itu, dosen mengatakan kelebihan dari media multimedia ini adalah: (a) interaktif: mahasiswa dapat bertanya langsung terhadap materi yang ditayangkan atau diputarkan, (b) fleksibel: dapat digunakan sewaktu-waktu sesuai dengan materi apa yang akan disampaikan, (c) motivasi: membangkitkan motivasi belajar mahasiswa, (d) umpan balik: materi yang disajikan dapat dipertanyakan secara langsung oleh mahasiswa, dan (e) control ada pada dosen. Selain kelebihan di atas, multimedia juga memiliki kekurangan diantaranya: (a) hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan, (b) memerlukan peralatan (computer) multimedia, (c) perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu diperlukan adanya petunjuk penggunaan, (d) pelaksanaan/pemutaran memerlukan waktu yang cukup lama. Perlu dicatat adalah bahwa ada dosen yang memberikan pekerjaan rumah kepada mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan bahasa Inggris melalui observasi langsung menggunakan kamera sebuah kegiatan pembelajaran grammar misalnya pemakaian preposisi (kata depan) dengan praktek langsung pemakaian preposisi dan pengambilan gambar orang/suatu benda/ objek berdasarkan tempat atau lokasi benda tersebut. Penggunaan tenses berdasarkan pemakaian sehari-hari. Evaluasi Tujuan Pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Terkait dengan proses belajar mengajar di kelas, hal yang tidak kalah penting bagi seorang dosen adalah memiliki kemampuan dalam hal assesmen atau biasa disebut dengan penilaian. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 57 menyatakan bahwa (1) evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, (2) evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Sementara dalam pasal 58 ayat (1) menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan (Depdiknas, 2003). Menurut Abas (2006) tujuan penilaian adalah untuk : (a) Memantau pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik; (b) Mengetahui apakah siswa telah atau belum menguasai suatu kompetensi dasar tertentu, berapa tingkat pencapaian kompetensi dasar tertentu, berapa tingkat pencapaian kompetensi siswa. Hal ini berguna sebagai umpan balik bagi siswa saat mengetahui kemampuan dan kekurangannya, sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya; (c) Mendiagnosis kesulitan belajar siswa sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remidi. Dan (d) Mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal ini akan
10 mendorong guru melakukan refleksi agar memiliki kemampuan mengajar lebih baik. Berdasarkan uraian tentang pengertian dan tujuan evaluasi di atas, tentu evaluasi digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam memahami dan mencapai kompetensi sesuai dengan materi ajar yang digunakan. Berdasarkan telaah dokumen dan hasil wawancara dengan dosen terlihat bahwa alat evaluasi yang digunakan pada umumnya adalah tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan grammar dan Reading Text untuk mengukur kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap bacaan. Sementara banyak jenis evaluasi untuk keterampilan bahasa Inggris yang dapat digunakan seperti test performansi, unjuk kerja, produk dan lain sebagainya yang lebih efektif yang dapat mengukur keterampilan berbahasa mahasiswa. KESIMPULAN Berdasarkan temuan dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kurikulum pembelajaran bahasa Inggris yang ada di Program studi di (1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (2) Fakultas Adab dan Humaniora, (3) Fakultas Ushuluddin, (4) Fakultas Syari ah dan Hukum, (5) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, (6) Fakultas Dirasat Islamiyah, (7) Fakultas Psikologi, (8) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, (9) Fakultas Sains dan Teknologi, dan (10) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, serta (11) fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikembangkan sendiri oleh dosen-dosen yang mengampu mata kuliah bahasa Inggris. Hal ini karenakan belum adanya kurikulum yang baku yang disusun dan dikembangkan yang dapat digunakan oleh semua prodi di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dosen-dosen yang mengajar mata kuliah bahasa Inggris di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagian besar merupakan dosen tidak tetap dan masih ditemukan sebagian dosen yang berkualifikasi pendidikan strata satu (S1) yang sedang kuliah S2. 3. Tujuan pembelajaran bahasa Inggris agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa Inggris baik secara tertulis maupun lisan dalam memahami bacaan dalam text-text berbahasa Inggris khusus jurusan di masing-masing fakultas. 4. Metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen dalam mengajarkan mata kuliah bahasa Inggris adalah menggunakan sebagian dosen menggunakan metode yang berpusat pada siswa (student center) seperti: metode pembelajaran role playing, altiv lerarning, discussion, presentasion. Selain itu, sebagian dosen menggunakan metode yang berpusat pada guru (teacher center) seperti: ceramah, penugasan, latihan. 5. bahan ajar yang digunakan sebagai buku sumber antara lain adalah English for Muslim University Students karangan Drs. Nasrun mahmud M.Pd, Grammar Form and Function karangan Milada Broukal dan Ingrid Wisniewska, serta buku 501 Grammar and Writing Questions. Buku-buku lain yang digunakan adalah buku tentang Reading Skills, Reading Comprehension, Reading Improvement Exercises for Students of English as a second language. 6. Media pembelajaran yang digunakan oleh dosen di dalam kelas dosen menggunakan media pembelajaran visual, audiovisual, dan multimedia. 7. Evaluasi yang digunakan pada umumnya adalah tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan grammar dan Reading Text. Sementara banyak jenis evaluasi untuk keterampilan bahasa Inggris yang dapat digunakan seperti test performansi, unjuk kerja, produk dan lain.
11 REFERENSI Abbas, Saleh, Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar Jakarta: Depdiknas, 2006 Arsyad, Azhar. (2008). Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depdiknas, (2003) Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas Gagne, Robert. (1979). Principle of Instructional Design, Hoit: Rinehart and Winton, Hutchinson T. & A. Waters (1987) English for Specific Purposes: A learningcentred Approach, Cambridge: Cambridge university Press. Nunan, David. (2003). Practical English Language Teaching. New York: McGraw-Hill Spradley, James P. (1997). Metode Etnografi, Yogyakarta: Tiara Wacana. Tomlinson, B. (1998). Materials Development in Language teaching, Cambridge: Cambridge University Press. International Conference in University Malaysia Sabah (UMS) June 2014 PENGAJARAN ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSE (ESP) DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Ratna Sari Dewi1 1Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Keguruan dan Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta Ratnasaridewi.72@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Secara khusus penelitian ini bertujuan melihat tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, materi ajar, dan media pembelajaran serta evaluasi yang digunakan di dalam pembelajaran ESP. Penelitian dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu; (1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (2) Fakultas Adab dan Humaniora, (3) Fakultas Ushuluddin, (4) Fakultas Syari ah dan Hukum, (5) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, (6) Fakultas Dirasat Islamiyah, (7) Fakultas Psikologi, (8) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, (9) Fakultas Sains dan Teknologi, dan (10) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, serta (11) fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sedangkan program studi yang terpilih sebagai sumber data penelitian dipilih sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dosen-dosen yang mengajar mata kuliah bahasa Inggris di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagian besar merupakan dosen tidak tetap dan masih ditemukan sebagian dosen yang berkualifikasi pendidikan strata satu (S1). Tujuan pembelajaran bahasa Inggris agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa Inggris baik secara tertulis maupun lisan dalam memahami bacaan dalam text-text berbahasa Inggris khusus jurusan di masing-masing fakultas. Metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen sebagian dosen menggunakan metode yang berpusat pada siswa (student center) dan sebagian dosen menggunakan metode yang berpusat pada guru (teacher center) seperti: ceramah, penugasan, latihan. Bahan ajar yang digunakan adalah English for Muslim University Students karangan Drs. Nasrun mahmud M.Pd,
12 Grammar Form and Function karangan Milada Broukal dan Ingrid Wisniewska, serta buku 501 Grammar and Writing Questions. Media pembelajaran yang digunakan oleh dosen di dalam kelas dosen menggunakan media pembelajaran visual, audiovisual, dan multimedia. Evaluasi yang digunakan pada umumnya adalah tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan grammar dan pemahamanbacaan. Kata Kunci: Pengajaran, Pendidikan Bahasa Inggris, English for Specific Purpose Abstract The purpose of this study was to describe the teaching ESP at Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. Specifically this study aims to look at the learning objectives, teaching methods, teaching materials, instructional media, and the evaluation of learning ESP. The study was conducted at the State Islamic University ( UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta, namely ; ( 1 ) Faculty of Tarbiya and Teachers Training, ( 2 ) Faculty of Adab and Humanities, ( 3 ) Faculty of Usul al-din and Philosophy, ( 4 ) Faculty of Shari ah and Law, ( 5 ) Faculty of Da'wa and Communication, ( 6 ) Faculty of Dirasat Islamiyah, ( 7 ) Faculty of Psychology, ( 8 ) Faculty of Economics and Business, ( 9 ) Faculty of Science and Technology, and ( 10 ) Faculty of Medical and Health Science, and ( 11 ) Faculty of Social and Political Science, while the courses selected as a data source were selected based on the needs. The results of the study showed the lecturers who teach English language courses in the UIN Syarif Hidayatullah Jakarta is largely a part-time lecturers and still found qualified Strata 1 degree ( S1 ). The purpose of learning English is that students are able to use English both written and spoken in the reading comprehension in English-language text - text specialized departments in each faculty. Learning methods are used by most faculty lecturers using student-centered methods ( student center ) and some lecturers using teacher-centered methods ( teacher centers ) such as lectures, assignments, exercises. Instructional materials used are English for Muslim University Students written by Drs. Nasrun mahmud M.Pd, Grammar Form and Function by Milada Broukal and Ingrid Wisniewska, as well as books 501 Grammar and Writing Questions. Instructional media used by the lecturers in the classroom are visual, audiovisual, and multimedia. Evaluation which used in general is a multiple-choice test to measure the ability of grammar and reading comprehension. Keywords: Teaching, English Education, English for Specific Purpose PENDAHULUAN Bidang pengajaran bahasa Inggris dengan tujuan tertentu atau lebih dikenal dengan English for Specific Purpose (ESP) merupakan bidang pengajaran bahasa Inggris yang tergolong baru. Perkembangan ESP di perguruan tinggi baik itu perguruan tinggi umum maupun perguruan tinggi agama di Indonesia masih samar-samar. Ini terlihat pada penggunaan nama ESP itu sendiri sebagai nama mata kuliah yang diajarkan. Di dalam kurikulum perguruan tinggi, ESP hanya bertajuk sebagai mata kuliah bahasa Inggris (BI) saja. Di dalam pelaksanaannya, bahasa Inggris diajarkan sesuai dengan alokasi sistem kredit semester (SKS) yang diterapkan oleh masingmasing perguruan tinggi. Perguruan tinggi umum yang menganggap bahasa Inggris begitu penting peranannya mengalokasikan 4-6 sks sedangkan perguruan tinggi umum yang menganggap bahasa Inggris hanya sebagai mata kuliah dasar umum hanya mengalokasikan sekitar 2-4 sks saja sedangkan di perguruan tinggi agama, bobot sks
13 bahasa Inggris yang dialokasikan berkisar antara 2 4 sks, bahkan ada yang hanya 2 sks saja. Dalam pelaksanaannya, mata kuliah bahasa Inggris ini cenderung ditafsirkan dan dilaksanakan secara berbeda-beda. Ada yang menganggapnya sebagai mata kuliah yang berisi materi bahasa Inggris umum yang berisi pengetahuan dasar bahasa Inggris umum dengan berbagai unsur dan keterampilannya. Sebaliknya, ada pula yang berpendapat bahwa mata kuliah ini adalah mata kuliah untuk tujuan khusus yang disesuaikan dengan bidang studi mahasiswa, sekalipun dalam pelaksanaannya cenderung belum mencerminkan esensinya sebagai mata kuliah untuk tujuan tertentu. Di dalam pelaksanaannya, walaupun sudah dianggap sebagai mata kuliah ESP, mata kuliah ini belum mencerminkan implementasi dari teori ESP yang seharusnya. Mata kuliah ini mengalami berbagai masalah dari banyak sisi, baik perancangannya, pelaksanaannya, maupun evaluasinya. Hal ini yang diungkap dalam temuan penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas, pengajaran ESP di perguruan tinggi Islam masih belum terlaksana dengan baik. Hal itu, terlihat dari masih adanya salah penafsiran tentang tujuan, fungsi, dan manfaat ESP itu sendiri. Dilihat dari tujuan pengajaran ESP itu sendiri, para pimpinan, pengajar bahkan mahasiswa masih menganggap bahwa pengajaran ESP masih seperti pengajaran bahasa Inggris pada umumnya yaitu: bentuk pengajaran yang membahas berbagai komponen kebahasaan seperti: kosakata, struktur gramatika, dan lain sebagainya, padahal lebih dari itu, pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi agama Islam lebih ditekankan kepada peningkatan kemampuan mahasiswa mengenai keislaman melalui penggunaan bahasa Inggris. Selama ini yang terjadi, pimpinan perguruan tinggi mulai dari rektor, dekan, maupun program studi hanya menganggap pengajaran bahasa Inggris hanya sebagai mata kuliah yang dilihat esensinya tidak begitu bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari penempatan dosen yang tidak sesuai dengan kualifikasi/berpendidikan bahasa Inggris. Penempatan dosen yang mengajar bahasa Inggris hanya berdasarkan kemampuan bahasa Inggris semata tidak melalui pengkajian atau seleksi terhadap jenis pendidikan dan bidang keahlian dosen tersebut. Akibat yang terjadi dengan adanya penempatan dosen ini terlihat dari kurang berhasilnya proses pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri. Dilihat dari fungsinya di dalam kurikulum, ESP di perguruan tinggi Islam hanya diajarkan sebagai salah satu materi kuliah dasar umum (MKDU) saja, sehingga baik pimpinan perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa menganggap bahwa bahasa Inggris hanya sebagai salah satu mata kuliah yang tidak begitu penting dan hanya diajarkan sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan kurikulum nasional. Dilihat dari manfaatnya, pengajaran ESP di perguruan tinggi tidak begitu terlihat, Ini ditandai dengan kurangnya penguasaan materi perkuliahan bahasa Inggris yang mengacu kepada unsur-unsur keislaman. Mahasiswa hanya menangkap materi perkuliahan hanya sebatas penguasaan kosakata gramatika bahasa Inggris secara umum saja. Padahal dilihat dari tekanan esensinya, pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam diarahkan kepada kemampuan mahasiswa dalam membaca, menulis, dan menyimak berbagai hal yang berkaitan dengan faktor keislaman. Di samping masalah yang disebutkan di atas, berdasarkan observasi awal terhadap pembelajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi agama Islam terungkap bahwa terlalu besarnya jumlah mahasiswa dalam satu kelas bahasa merupakan masalah yang sangat serius selain kualifikasi dan dedikasi dosen, kurikulum yang dianut, dan sistem evaluasi yang dipakai dalam mengevaluasi hasil belajar dan mengevaluasi program pengajaran secara keseluruhan. Bagaimana tujuan pengajaran mata kuliah ESP akan dapat dicapai
14 jika jumlah mahasiswa dalam satu kelas sangat besar, mencapai lebih dari 50 orang?. Kurikulum dan silabus mata kuliah ini juga belum dirancang secara baik. Apa lagi sebagai beban mengajar tambahan bagi dosen pembina mata kuliah ini, imbalan yang diberikan sangat jauh dari cukup yang pasti berimbas kepada rendahnya dedikasi dosen tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dan begitu pentingnya tujuan, fungsi, dan manfaat bahasa Inggris di perguruan tinggi agama Islam, maka dalam penelitian ini akan dikaji berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam sebagai berikut. 1. Apa saja tujuan pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? 2. Metode-metode pembelajaran apa yang digunakan dalam pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? 3. Bagaimana dosen memilih dan mengorganisir materi ajar yang digunakan dalam pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? 4. Bagaimana dosen menggunakan media pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? 5. Bagaimana dosen melakukan evaluasi pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Materi Ajar ESP English for Specific Purpose (ESP) adalah pengajaran bahasa Inggris untuk tujuantujuan tertentu. Hutchinson dan Waters (1987: 19) mendefinisikan "ESP is an approach to language teaching in which all decisions as to content and method are based on the learner's reason for learning" Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ESP adalah suatu pendekatan dalam pengajaran yang mengedepankan kebutuhan atau alasan si pembelajar belajar bahasa Inggris. ESP digambarkan sebagai pengajaran bahasa Inggris untuk tujuan tujuan tertentu yang dapat dikhususkan. Namun ahli lainnya menggambarkan bahwa ESP adalah pengajaran bahasa Inggris yang dilaksanakan pada studi studi akademik atau pengajaran bahasa Inggris untuk tujuan pekerjaan tertentu atau untuk tujuan profesi profesi tertentu. Pembelajaran ESP Materi ajar memegang peranan penting dalam upaya pencapaian suatu tujuan pengajaran. Begitu besarnya peran materi ajar sehingga Tomlinson (1998) menyatakan bahwa bidang apa pun yang diajar dalam kerangka pengajaran yang berpusat pada pelajar, materi ajar merupakan yang terpenting. Selain materi ajar, tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya esensi tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dan dirumuskan dalam bentuk deskripsi yang spesifik, tujuan pembelajaran adalah merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya esensi tujuan pembelajaran adalah tercapainya
15 perubahan perilaku atau kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dan dirumuskan dalam bentuk deskripsi yang spesifik, Berikutnya yang tidak kalah penting dalam pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran. Jack C. Richard mengutip pendapat Anthony (1986:15) mengatakan pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yakni serangkaian asumsi yang bersifat aksiomatis tentang sifat dan hakikat bahasa sedangkan metode merupakan rencana menyeluruh mengenai penyajian materi pengajaran bahasa secara teratur dan didasarkan atas suatu pendekatan yang dipilih. Selain itu, Hamalik dalam Arsyad (2007:15) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belejar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baik, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Pengguanaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Terakhir di dalam komponen pembelajaran adalah evaluasi. Menurut Gagne (1979:82) setiap guru atau perancang pembelajaran pasti ingin mendapatkan kepastian bahwa kegiatan belajar mengajarnya selama kurun waktu tertentu memiliki nilai guna bagi proses pembelajaran. Setidaknya guru ingin mengetahui apakah rancangan pelajarannya berhasil dan mencapai tujuan pembelajaran. Hal-hal yang mengindikasikan sebaik mana sebuah pembelajaran berlangsung bisa diperoleh dari bukti-bukti yang dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara sistematis dan inilah yang disebut dengan evaluasi. METODE DAN SAMPLING Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Waktu pelaksanaan selama 6 bulan terhitung sejak bulan Mei s.d. Oktober Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Metode Etnografi menurut Spradley (1980:3) merupakan studi yang mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya tertentu dari sisi pandang perilakunya. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik analisis perbandingan tetap. Langkah-langkah analisis data meliputi: perbandingan kejadian-kejadian yang aplikatif terhadap setiap kategori, integrasi kategori dengan kawasannya, merumuskan atau membatasi teori, dan menulis teori. Penyajian data menggunakan analisis domain dan analisis tema. Sumber data dalam penelitian ini adalah Dekan, Ketua Jurusan, ketua program studi, dosen senior bahasa Inggris, dosen pengampu bahasa Inggris dan mahasiswa di Fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu : (1) Tarbiyah; (2) Syariah; (3) Ushuluddin; (4) Adab, 5) Saintek, dan fakultas fakultas lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan meminta pendapat dari dekan, ketua jurusan, ketua program studi, dosen pengampu Mata Kuliah ESP, dan mahasiswa (yang bukan jurusan bahasa Inggris). Teknik analisis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik kualitatif. Teknik kualitatif untuk menganalisis data wawancara sedangkan teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis kuesioner dan analisis dokumen. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI PERGURUAN TINGGI ISLAM DALAM KONTEKS ESP (ENGLISH FOR SPESIFIC PURPOSE)
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI PERGURUAN TINGGI ISLAM DALAM KONTEKS ESP (ENGLISH FOR SPESIFIC PURPOSE) Wardah Abstrak Secara singkat, tulisan ini membahas tentang pembelajaran bahasa inggris untuk mahasiswa
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI KELAS III SDN 29 GANTING KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh DESMARITA
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP
JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PENDAHULUAN Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Inggris
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG
PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG Ria Kumala Sari 1, Hasnul Fikri 2, Zulfa Amrina 2. Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING Testiana Deni Wijayatiningsih, Akhmad Fathurrahman, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Lebih terperinciDona Aji Karunia Putra. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ***
TINGKAT KETERAMPILAN MENULIS KARYA ILMIAH PADA GURU-GURU MI DALAM PROGRAM DUAL MODE SYSTEM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Dona Aji Karunia Putra UIN Syarif Hidayatullah
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING Handy Darmawan Pendidikan Fisika, Fakultas MIPA dan Teknologi, IKIP-PGRI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai semenjak masa kanak-kanak, tidak membeda-bedakan latar belakang siswa dan diberikan pada semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY BERBASIS MEDIA AUDIOVISUAL DI SMP NEGERI 1 PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Frida Nurlestari
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS Diajukan Kepada Program Studi Magister
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER (Improving the third grade student's ability in writing a paragraph by using puzzle as the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mata kuliah bahasa Inggris di perguruan tinggi di Indonesia umumnya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata kuliah bahasa Inggris di perguruan tinggi di Indonesia umumnya dikelompokan ke dalam Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang wajib diikuti oleh mahasiswa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi, yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan
Lebih terperinciKETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM
KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM 11080230 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciPengembangan Media Kartu Koloid untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Pengembangan Media Kartu Koloid untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ratna Azizah Mashami 1), Yayuk Andayani 2), dan Baiq Fara Dwirani Sofia 2) 1 Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Mataram 2 Pendidikan Kimia
Lebih terperincisendiri dari hasil pengalaman belajarnya.
1 BAB I PENDAHAULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal
Lebih terperinciBy SRI SISWANTI NIM
READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF MA NAHDLATUL MUSLIMIN UNDAAN KUDUS TAUGHT BY USING IMAGINATIVE READING MATERIALS IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016 By SRI SISWANTI NIM.
Lebih terperinciPEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan
PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran
Lebih terperinciSTUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh
1 STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL Oleh INDAH PERMATA SARI NAZARUDDIN WAHAB ROCHMIYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciJ-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac
Lebih terperinciSILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL. Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN /
SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN 197906062005012003/0006067908 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh
KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG Oleh Wulan Sari Ni Nyoman Wetty S. Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail:wulansari5574@yahoo.com Abstract This research
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK
Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar Hetty Dwi Agustin Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMPN 3 Surakarta Jl. Kartini No.18
Lebih terperinciMurniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA TERPADU (BIOLOGI) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs PPTI TAMO Murniati 1,sainab 2 1 Biologi Madrasah Aliyah
Lebih terperinciSTRUKTUR KURIKULUM TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
STRUKTUR KURIKULUM TAHUN AKADEMIK 2016-2017 PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS No. Kode MK Nama Matakuliah Nama Matakuliah Kegiatan Status Semester (in English) K Pr W P ke Pendidikan Agama 0001212001
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD
LINGUISTIKA AKADEMIA, Special Edition, May 2016 ISSN: 2089-3884 accredited by DGHE (DIKTI), Decree No: 51/Dikti/Kep/2010 193 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD Marwati MTsN Galur,
Lebih terperincipemanfaatan teknologi dalam pembelajaran writing. Writing merupakan keterampilan yang melibatkan banyak aspek, yaitu kemampuan untuk mengembangkan
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Language Teaching Methods disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa S2 Pascasarjana Universitas Terbuka. Mata kuliah ini berbobot 3 sks yang terdiri dari 9
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG
Pemanfaatan Media Video... (Haryan Kurniadi) 501 PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG THE UTILIZATION
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG
PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG Zuhrun Nafis Dewi Kartika Ardiyani, S. Pd., M.Pd. Edy Hidayat, S.Pd.,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR Oleh: Rita Retnosari 1, Harun Setyobudi 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di manapun manusia berada. Pendidikan sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK
SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK Rustam Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciMETODE BUZZ GROUP DISERTAI MEDIA KELERENG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SD NEGERI BINJAI UTARA
OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 3, No. 1. Oktober 2017 METODE BUZZ GROUP DISERTAI MEDIA KELERENG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN YANG BERMUATAN CINTA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KEEFEKTIFAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTUN YANG BERMUATAN CINTA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ernita Eka Wardhani dan Septina Sulistyaningrum Prodi
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN Anita Esti Utami, Sukarno, Karsono PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan Tinggi (PT) saat ini membawa konsekuensi untuk memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikiran,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014
PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014 Teguh Imanto 1, Suhartono 2, Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD
Lebih terperinciPenerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru
1 Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru Mariana Theresia,Otang Kurniaman,Munjiatun Theresia.mariana@yahoo.com,Otang.kurniaman@gmail.com,Munjiatunpgsd@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini haruslah kita sadari benar-benar karena bahasa adalah alat komunikasi manusia. Suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya
Lebih terperinciInstructional Design
TUGAS INDIVIDU Instructional Design Dosen Pembimbing: Drs. SUHANTO KASTAREDJA, M.Pd. Oleh : Dicky Putri Diharja (12-530-0009) E class/ 2012 FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION ENGLISH DEPARTMENT
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DAN KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP)
Hibah Penelitian Tim Pascasarjana HPTP Tahap III, 2007 PENGEMBANGAN DAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP) Prof. Dr. Nenden Sri Lengkanawati, M.Pd.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa Inggris sebagai salah satu media yang mutlak kebutuhannya. Tanpa kemampuan berbahasa Inggris
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE
PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMORO TAHUN AJARAN 2015/2016 Beti Dwi Khalimatun 1, Kartika Chrysti Suryandari
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Rahmatiah33makassar@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI LUKIS 1 SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL
Lebih terperinciFEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
UNES Journal of Education Scienties Volume 1, Issue 1, November 2017 P-ISSN 2598-4985 E-ISSN 2598-4993 Open Access at: http://journal.univ-ekasakti-pdg.ac.id FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPASISWA KELAS VII
Seminar Nasional Pendidikan IPA-Biologi FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 28 September 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPASISWA
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar pelajar
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X ABSTRACT PENDAHULUAN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X Farida Haryati 1, Mujiyono Wiryotinoyo 2, Sudaryono 2 1 SMA N 1 Kota Jambi, 2 Universitas Jambi ABSTRACT This article is
Lebih terperinciProfil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior
Jurnal Riset Pendidikan ISSN: 2460-1470 Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior STKIP Al Hikmah Surabaya e-mail: kurnia.noviartati@gmail.com Abstrak Guru
Lebih terperinciPERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAHASA INGGRIS KELOMPOK KOMPETENSI F
PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAHASA INGGRIS KELOMPOK KOMPETENSI F DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH
KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PADANG ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PADANG ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciKey Words : Reading Comprehension, Answer the Questions
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SASAK RANAH PASISIE KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN TEKNIK MENJAWAB PERTANYAAN Oleh Defa Juli Lestar, Wirnita Esk, Trisna Held 1) Mahasiswa STKIP
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH MATA PELAJARAN PDTO
Peningkatan Pemahaman Penggunaan... (Ervin Dito Larika) 18 PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH MATA PELAJARAN PDTO INCREASED UNDERSTANDING THE USE OF
Lebih terperinciMETODE PENGAJARAN BAHASA BERBASIS KOMPETENSI
METODE PENGAJARAN BAHASA BERBASIS KOMPETENSI Berlin Sibarani Universitas Negeri Medan Abstract This paper discusses the concepts of competency based language teaching. The focus of the discussion is mainly
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Proses Pembelajaran Evaluasi. Gambar 1.1 Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan dua aspek utama demi tercapainya keberhasilan tujuan pembelajaran; dimana keduanya secara
Lebih terperinciKORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN
KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN Oleh: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang e-mail:
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM
Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang memadai sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan terampil berbahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, pikiran, gagasan
Lebih terperinciKURIKULUM 2009 (JALUR SKRIPSI)
KURIKULUM 009 (JALUR SKRIPSI) SEMESTER I MKK 11009 Struktur Bahasa Inggris Fundamental / Fundamental English Structures MKK 1101 Menyimak/ Listening Comprehension MKK 11015 Dasar-Dasar Berbicara/ Basic
Lebih terperinciAPLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH INFORMATION TECHNOLOGY BERBASIS MULTIMEDIA
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 A12 APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH INFORMATION TECHNOLOGY BERBASIS MULTIMEDIA Iwan Rijayana Program Studi Sistem Informasi, Universitas Widyatama
Lebih terperinciJurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO DENGAN PIRANTI LUNAK NETOP SCHOOL 6.0 DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN TIK KELAS 7.4 TAHUN 2011-2012 DI SMP NEGERI 6 MALANG M. Syarif Hidayatullah
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI SMAN 1 KECAMATAN PAYAKUMBUH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Yunia Mentari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan akhir pembelajaran Bahasa Inggris adalah kemampuan siswa menguasai aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa (grammar),
Lebih terperinci2014 MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR DI BANDAR LAMPUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang paling banyak dipelajari dan digunakan dalam berkomunikasi antar bangsa. Ini sesuai dengan peran
Lebih terperinciMillathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...
1 Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) dalam Pembentukan Konsep Fisika Siswa SMA di Kabupaten Jember (Materi Pokok Elastisitas Zat Padat dan Hukum Hooke) (Children Learning in Science
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS X SMAN 2 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Satria Brama Nanda 1, Ninit Alfianika²,
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENDENGARKAN LAGU BERBAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS X SMA ISLAMIC CENTRE DEMAK PADA TAHUN AJARAN 2006/2007
KEMAMPUAN MENDENGARKAN LAGU BERBAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS X SMA ISLAMIC CENTRE DEMAK PADA TAHUN AJARAN 2006/2007 Oleh SRI SUMARMI NIM: 2000-32-104 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPenulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP
Penulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP Rini Fatmawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Rini.Fatmawati@ums.ac.id
Lebih terperinciRahmat Kartolo 1 Sutikno 2 Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Abstrak
PENINGKATAN MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA OLEH SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH 4 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015-2016 Rahmat Kartolo 1 Sutikno 2 Universitas Muslim Nusantara
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciLINDA ROSETA RISTIYANI K
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Ayu Wandira Juita 1, Diyan Permata Yanda²,
Lebih terperinciKata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi
1 Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi di SDN Kepatihan 06 Jember (Implementation of
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD
PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD Shinta Mariyana 1, Ngatman 2, Suhartono 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciKata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA
PENGGUNAAN MACROMEDIA DALAM PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT (STM) UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENGARINGAN PEJAGOAN Oleh: Sudi 1), Wahyudi 2), Ngatman 3) FKIP,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciAnalisis Independent Study Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department
Analisis Independent Study Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department Misnadin dan Sriyono Abstrak Artikel ini berusaha mengungkapkan ketertarikan dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting dalam komunikasi di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi
Lebih terperinci