FAN DAN BLOWER 1. PENDAHULUAN. Peralatan Energi Listrik: Fan dan Blower. Bagian ini menjabarkan tentang ciri-ciri utama fan dan blower.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAN DAN BLOWER 1. PENDAHULUAN. Peralatan Energi Listrik: Fan dan Blower. Bagian ini menjabarkan tentang ciri-ciri utama fan dan blower."

Transkripsi

1 FAN DAN BLOWER 1. PENDAHULUAN JENIS-JENIS FAN DAN BLOWER PENGKAJIAN TERHADAP FAN DAN BLOWER PELUANG EFISIENSI ENERGI DAFTAR PERIKSA OPSI LEMBAR KERJA REFERENSI PENDAHULUAN Bagian ini menjabarkan tentang ciri-ciri utama fan dan blower. 1.1 Apakah fan dan blower itu? Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim fan penting untuk menjaga pekerjaan proses industri, dan terdiri dari sebuah fan, motor listrik, sistim penggerak, saluran atau pemipaan, peralatan pengendali aliran, dan peralatan penyejuk udara (filter, kumparan pendingin, penukar panas, dll.). Contoh sistim digambarkan dalam Gambar 1. Departemen Energi Amerika Serikat meperkirakan bahwa 15 persen listrik di industri manufakturing Amerika dipakai oleh motor. Hal yang sama di sektor komersial, listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan motor fan yang merupakan bagian dari biaya energi terbesar untuk penyejukan ruangan (US DOE, 1989). Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk menggerakan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. The American Society of Mechanical Engineers (ASME) menggunakan rasio spesifik, yaitu rasio tekanan pe ngeluaran terhadap tekanan hisap, untuk mendefinisikan fan, blower, dan kompresor (lihat Tabel 1). Tabel 1: Perbedaan antara Fan, Blower dan Kompresor (Ganasean) Peralatan Perbandingan Spesifik Kenaikan tekanan (mmwg) Fan Sampai 1, Blower 1,11 sampai 1, Kompresor Lebih dari 1,20 - Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 1

2 Gambar 1: Komponen Sistim Fan (US DOE, 1989) 1.2 Istilah dan difinisi penting Sebelum dijelaskan tentang jenis fan dan blower, penting untuk mengerti terlebih dahulu tentang istilah dan definisi Karakteristik sistim Istilah resistansi sistim digunakan bila mengacu tekanan statis. Resistansi sistim merupakan jumlah kehilangan tekanan statis dalam sistim. Resistansi sistim merupakan fungsi pola susunan saluran, pengambilan, lengkungan dan penurunan tekanan yang melintasi peralatan, sebagai contoh bag filter atau siklon. Resistansi sistim bervariasi terhadap kuadrat volum aliran udara ya ng memasuki sistim. Untuk volum udara tertentu, fan dalam sistim dengan saluran sempit dan banyak tikungan dengan radius pendek akan bekerja lebih keras untuk mengatasi resistansi sistim yang lebih besar daripada dalam sistim dengan saluran yang lebih besar dan dengan lebih sedikit jumlah belokan dan panjang. Saluran panjang yang sempit dengan banyak bengkokan dan tikungan akan memerlukan lebih banyak energi untuk menarik udara untuk melaluinya. Sebagai akibatnya, untuk kecepatan fan yang sama, fan akan mampu menarik lebih sedikit melalui sistim ini daripada yang melalui sistim pendek tanpa ada belokan. Dengan begitu maka resistansi sistim meningkat secara substansial jika volum udara yang mengalir ke sistim meningkat; kuadrat aliran udara. Sebaliknya, resistansi berkurang jika alirannya berkurang. Untuk menentukan berapa volum fan yang akan dihasilkan, penting untuk mengetahui karakteristik resistansi sistim. Pada sistim yang ada, resistansi sistim dapat diukur. Pada sistim yang sudah didesain, namun 1 Except for Figure 2, Section 1.2 is taken in its entirety from Energy Efficiency Guide Book (2004), Chapter 5, p , with permission from the Bureau of Energy Efficiency, Government of India. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 2

3 tidak dibangun, resistansi sistim harus dihitung. Kurva resistansi sistim (lihat Gambar 2) dihasilkan dengan berbagai laju aliran pada sumbu-x dan resistansinya pada sumbu-y. Gambar 2. Kurva Sistim Fan dan Pengaruhnya pada Resistansi Sistim (US DOE, 1989) Karakteristik Fan Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva fan. Kurva fan merupakan kurva kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan kondisi yang spesifik. Kurva fan merupakan penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling terkait. Biasanya sebuah kurva akan dikembangkan untuk sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk: volum fan, tekanan statis sistim, kecepatan fan, dan tenaga yang diperlukan untuk menggerakan fan pada kondisi yang diketahui. Beberapa kurva fan juga akan melibatkan kurva efisiensi sehingga desainer sistim akan mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan beroperasi (lihat Gambar 3). Dari banyak kurva yang diketahui pada gambar, kurva tekanan statis (SP) versus aliran pada merupakan kuva yang sangat penting. Perpotongan kurva sistim dan tekanan statis merupakan titik operasi. Bila resistansi sistim berubah, titik operasi juga berubah. Sekali titik operasi ditetapkan, daya yang diperlukan dapat ditentukan dengan mengikuti garis tegak lurus yang melintas melalui titik operasi ke titik potong dengan kurva tenaga (BHP). Sebuah garis lurus yang digambar melalui perpotongan dengan kurva tenaga akan mengarah ke daya yang diperlukan pada sumbu tegak lurus sebelah kanan. Pada kurva yang digambarkan, efisiensi kurva juga disuguhkan. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 3

4 Gambar 3. Kurva Efisiensi Fan (BEE India, 2004) Karakteristik sistim dan kurva fan Pada berbagai sistim fan, resistansi terhadap aliran udara (tekanan) jika aliran udara meningkat. Sebagaimana disebutkasn sebelumnya, resistansi ini bervariasi dengan kuadrat aliran. Tekanan yang diperlukan oleh sistim pada suatu kisaran aliran dapat ditentukan dan kurva kinerja sistim dapat dikembangkan (ditunjukkan sebagai SC) (lihat Gambar 4). Kemudian kurva sistim ini dapat diplotkan pada kurva fan untuk menunjukan titik operasi fan yang sebenarnya pada "A" dimana dua kurva (N 1 dan SC 1 ) berpotongan. Titik operasinya yaitu aliran udara Q 1 terhadap tekanan P 1. Sebuah fan beroperasi pada kinerja yang diberikan oleh pabrik pembuatnya untuk kecepatan fan tertentu. (grafik kinerja fan memperlihatkan kurva untuk serangkaian kecepatan fan). Pada kecepatan fan N 1, fan akan beroperasi sepanjang kurva kinerja N 1 sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 4. Titik operasi fan yang sebenarnya tergantung pada resistansi sistim, titik operasi fan A adalah aliran (Q 1 ) terhadap tekanan (P1). Dua metode dapat digunakan untuk menurunkan aliran udara dari Q 1 ke Q 2 : Metode pertama adalah membatasi aliran udara dengan menutup sebagian damper dalam sistim. Tindakan ini menyebabkan kurva kinerja sistim yang baru (SC 2 ) dimana tekanan yang dikehendaki lebih besar untuk aliran udara yang diberikan. Fan sekarang akan beroperasi pada "B" untuk memberikan aliran udara yang berkurang Q 2 terhadap tekanan yang lebih tinggi P2. Metode kedua untuk menurunkan aliran udara adalah dengan menurunkan kecepatan dari N 1 ke N 2, menjaga damper terbuka penuh. Fan akan beroperasi pada "C" untuk Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 4

5 memberikan aliran udara Q 2 yang sama, namun pada tekanan P 3 yang lebih rendah. Jadi, menurunkan kecepatan fan merupakan metode yang jauh lebih efisien untuk mengurangi aliran udara karena daya yang diperlukan berkurang dan lebih sedikit energi yang dipakai. Gambar 4. Kurva kinerja fan (BEE India, 2004) Hukum fan Fan beroperasi dibawah beberapa hukum tentang kecepatan, daya dan tekanan. Perubahan dalam kecepatan (putaran per menit atau RPM) berbagai fan akan memprediksi perubahan kenaikan tekanan dan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan fan pada RPM yang baru. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 5. Gambar 5. Kecepatam, tekanan dan daya fan (BEE India, 2004) Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 5

6 2. Jenis-jenis fan dan blower Bagian ini menjelaskan secara ringkas berbagai jenis fan dan blower. 2.1 Jenis-jenis fan Terdapat dua jenis fan. Fan sentrifugal menggunakan impeler berputar untuk menggerakan aliran udara. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan Fan sentrifugal Fan sentrifugal (Gambar 6) meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistim dengan suhu tinggi, aliran udara kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan sentrifugal dikategorikan oleh bentuk bladenya sebagaimana diringkas dalam Tabel 2. Tabel 2. Karakteristik Berbagai Fan Sentrifugal (diambil dari US DOE, 1989) Jenis fan dan Keuntungan Kerugian blade Fan radial dengan blades datar (Gambar 7) Fan yang melengkung kedepan, dengan blade yang melengkung kedepan (Gambar 8) Backward inclined fan, dengan blades yang miring jauh dari arah perputaran: datar, lengkung, Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai 1400 mmwc) dan suhu tinggi Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk unit penggunaan khusus Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah getaran Sangat tahan lama Efisiensinya mencapai 75% Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk handling padatan yang terbang (debu, serpih kayu, dan skrap logam) Dapat menggerakan volum udara yang besar terhadap tekanan yang relatif rendah Ukurannya relatif kecil Tingkat kebisingannya rendah (disebabkan rendahnya kecepatan) dan sangat cocok untuk digunakan untuk pemanasan perumahan, ventilasi, dan penyejuk udara (HVAC) Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan bebannya tidak berlebih ke motor) Cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara tinggi Cocok untuk layanan forced-draft Fan dengan blade datar lebih kuat Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih, bukan untuk layanan kasar dan bertekanan tinggi Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan beban motor berlebih sebab kurva daya meningkat sejalan dengan aliran udara Efisiensi energinya relatif rendah (55-65%) Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan mendukung terjadinya penumpukan debu) Fan dengan blades air-foil kurang stabil karena mengandalkan pada Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 6

7 Jenis fan dan blade dan airfoil (Gambar 9) Keuntungan Fan dengan blades lengkung lebih efisien (melebihi 85%) Fan dengan blades air-foil yang tipis adalah yang paling efisien Kerugian pengangkatan yang dihasilkan oleh tiap blade Fan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi Gambar 6. Fan Sentrifugal (FanAir Company) Gambar 7. Fan Sentrifugal dengan Blade Radial (Canadian Blower) Gambar 8. Forward-Curved Fan (Canadian Blower) Gambar 9. Backward Inclined Fan (Canadian Blower) Fan Aksial Fan aksial (Gambar 10) menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara kerja fan seperti impele r pesawat terbang: blades fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang menekan udara. Fan ini terkenal di industri karena murah, bentuknya yang kompak dan ringan. Jenis utama fan dengan aliran aksial (impeler, pipa aksial dan impeler aksial) diringkas dalam Tabel 3. Tabel 3. Karakteristik Berbagai Fan Aksial (diambil dari US DOE, 1989) Jenis fan Keuntungan Kerugian Fan propeller (Gambar 11) Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan rendah Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab tekanan yang dihasilkannya kecil) Murah sebab konstruksinya yang sederhana Efisiensi energinya relatif rendah Agak berisik Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 7

8 Jenis fan Keuntungan Kerugian Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti aliran yang mengalir sendiri, dan sering digunakan pada ventilasi atap Dapat menghasilkan aliran dengan arah berlawanan, yang membantu dalam penggunaan ventilasi Fan pipa aksial, pada dasarnya fan propeler yang ditempatkan dibagian dalam silinder (Gambar 12) Fan dengan baling-baling aksial (Gambar 13) Tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya lebih baik daripada fan propeller Cocok untuk tekanan menengah, penggunaan laju aliran udara yang tinggi, misalnya pemasangan saluran HVAC Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (karena putaran massanya rendah) dan menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna dalam berbagai penggunaan ventilasi Menciptakan tekanan yang cukup untuk mengatasi kehilangan di saluran dengan ruang yang relatif efisien, yang berguna untuk pembuangan Cocok untuk penggunaan tekanan sedang sampai tinggi (sampai 500 mmwc), seperti induced draft untuk pembuangan boiler Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (disebabkan putaran massanya yang rendah) dan menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna dalam berbagai penggunaan ventilasi Cocok untuk hubungan langsung ke as motor Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85% jika dilengkapi dengan fan airfoil dan jarak ruang yang kecil) Relatif mahal Kebisingan aliran udara sedang Efisiensi energinya relatif rendah (65%) Relatif mahal dibanding fan impeler Gambar 10. Fan Aksial (NISCO) Gambar 11. Fan Propeller (FanAir Company) Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 8

9 Gambar 12. Fan Tabung Aksial (NISCO) Gambar 13. Vane-axial Fan (NISCO) 2.2 Jenis-jenis blower Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20 kg/cm 2. Dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk sistim vakum di industri. Blower sentrifugal dan blower positive displacement merupakan dua jenis utama blower, yang dijelaskan dibawah Blower sentrifugal Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada fan. Impelernya digerakan oleh gir dan berputar rpm. Pada blower multi-tahap, udara dipercepat setiap melewati impeler. Pada blower tahap tunggal, udara tidak mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien. Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70 kg/cm 2, namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah bahwa aliran udara cenderung turun secara drastis begitu tekanan sistim meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada sistim pengangkutan bahan yang tergantung pada volum udara yang mantap. Oleh karena itu, alat ini sering digunakan untuk penerapan sistim yang cenderung tidak terjadi penyumbatan. Gambar 14. Blower Sentrifugal (FanAir Company) 2 Bagian 2.2 didasarkan pada Buku Pedoman Efisiensi Energi (2004), Bab 5, hal , dengan ijin dari Biro Efisiensi Energi, Pemerintah India. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 9

10 2.2.2 Blower jenis positive-displacement Blower jenis positive displacement memiliki rotor, yang "menjebak" udara dan mendorongnya melalui rumah blower. Blower ini me nyediakan volum udara yang konstan bahkan jika tekanan sistimnya bervariasi. Cocok digunakan untuk sistim yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat menghasilkan tekanan yang cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/cm 2 ) untuk menghembus bahan-bahan yang menyumbat sampai terbebas. Mereka berputar lebih pelan daripada blower sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan dengan belt untuk memfasilitasi perubahan kecepatan. 3. PENGKAJIAN TERHADAP FAN DAN BLOWER Bagian ini menjelaskan tentang cara mengevaluasi kinerja fan, yang dapat juga diterapkan pada blower Apakah yang dimaksud dengan kinerja/efisiensi fan? Efisiensi fan adalah perbandingan antara daya yang dipindahkan ke aliran udara dengan daya yang dikirimkan oleh motor ke fan. Daya aliran udara adalah hasil dari tekanan dan aliran, dikoreksi untuk konsistensi unit. Istilah lain untuk efisiensi yang sering digunakan pada fan adalah efisiensi statis, yang menggunakan tekanan statis dari tekanan total dalam memperkirakan efisiensi. Ketika mengevaluasi kinerja fan, penting untuk mengetahui istilah efisiensi apa yang digunakan. Efisiensi fan tergantung pada jenis fan dan impelernya. Dengan meningkatnya laju aliran, efisiensi meningkat ke ketinggian tertentu ( efisiensi puncak ) dan kemudian turun dengan kenaikan laju alir lebih lanjut (lihat Gambar 15). Kisaran efisiensi puncak untuk berbagai jenis fan sentrifugal dan aksial diberikan dalam Tabel 2. Gambar 14. Efisiensi versus Laju alir (BEE India, 2004) Tabel 4. Efisiensi Berbagai Fan (BEE India, 2004) Bagian 3 didasarkan pada Buku Pedoman Efisiensi Energi (2004), Bab 5, hal , dengan ijin dari Biro Efisiensi Energi, Pemerintah India. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 10

11 Kinerja fan biasanya diperkirakan dengan menggunakan sebuah grafik yang memperlihatkan berbagai tekanan yang dihasilkan oleh fan dan daya yang diperlukannya. Pabrik pembuat umumnya menyediakan kurva kinerja fan tersebut. Grafik ini penting untuk dimengerti dalam merancang, mencari sumber, dan mengoperasikan sistim fan dan merupakan kunci bagi pemilihan fan yang optimal. 3.2 Metodologi pengkajian kinerja fan Sebelum efisiensi fan dapat dihitung, sejumlah parameter operasi harus diukur, termasuk kecepatan udara, head tekanan, suhu aliran udara pada fan dan input kw listrik dari motor. Dalam rangka mendapatkan gambaran operasi yang benar harus diyakinkan bahwa: Fan dan komponennya beroperasi dengan benar pada kecepatannya Operasi berada pada kondisi stabil; suhu, berat jenis, resistansi sistim yang stabil dll. Perhitungan efisiensi fan dijelaskan dalam beberapa tahap. Tahap 1: menghitung berat jenis gas Tahap pertama adalah menghitung berat jenis udara atau gas dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Berat jenis gas (y) = 273 X 1, t o C Dimana, t o C = Suhu udara atau gas pada kondisi ditempat Tahap 2: mengukur kecepatan udara dan menghitung kecepatan udara rata-rata Kecepatan udara dapat diukur dengan menggunakan sebuah tabung pitot dan manometer, atau dengan sensor aliran (instrumen tekanan diferensial), atau anemometer yang akurat. Gambar 15 memperlihatkan bagaimana tekanan kecepatan diukur dengan menggunakan sebuah tabung pitot dan manometer. Tekanan total diukur denan menggunakan pipa bagian dalam dari tabung pitot dan tekanan statis diukur dengan menggunakan pipa luar dari tabung pitot. Jika ujung tabung luar dan dalam disambungkan ke manometer, didapatkan tekanan kecepatan (yaitu perbedaan antara tekanan total dan tekanan statis). Untuk mengukur kecepatan yang rendah, lebih disukai menggunakan manometer dengan pipa tegak keatas daripada manometer pipa-u. Lihat bab tentang Peralatan Pemantauan untuk penjelasan mengenai manometer. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 11

12 Gambar 16. Pengukuran Tekanan Kecepatan dengan menggunakan Tabung Pilot (BEE India, 2004) Menghitung kecepatan udara rata-rata dengan mengambil sejumlah pembacaan tekanan kecepatan yang melintasi bagian melintang saluran dengan menggunakan persamaan berikut (catatan: jangan rata-ratakan tekanan kecepatan, namun rata-ratakan kecepatannya!): Dimana: C p = Konstanta tabung pitot, 0,85 (atau) yang diberikan oleh pabrik pembuatnya p = Perbedaan tekanan rata-rata yang diukur oleh tabung pitot dengan mengambil pengukuran pada sejumlah titik pada seluruh bagian melintang saluran.? = Berat jenis udara atau gas pada kondisi pengujian Tahap 3: menghitung aliran volumetrik Tahap ketiga adalah menghitung aliran volumetrik sebagai berikut: Ukur diameter saluran (atau dari sek itarnya dimana diameter dapat diperkirakan). Hitung volum udara/gas dalam saluran dengan hubungan sebagai berikut Tahap 4: ukur tenaga motor penggerak Daya motor penggerak (kw) dapat diukur dengan alat load analyzer. kw ini dikalikan dengan efisiensi motor memberikan daya as/ poros kepada fan. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 12

13 Tahap 5: menghitung efisiensi fan Efisiensi mekanik dan statik dapat dihitung sebagai berikut: a). Efisiensi mekanik : b) Efisiensi Statik, yang sama kecuali jika tekanan kecepatan pada saluran keluar tidak ditambahkan ke tekanan statik fan 3.3 Kesulitan dalam mengkaji kinerja fan dan blower Dalam prakteknya akan dihadapi kesulitan-kesulitan pada saat mengkaji kinerja fan dan blower, beberapa diantaranya diterangkan dibawah ini: Ketidaktersediaannya data spesifikasi fan: Data spesifikasi fan (lihat Lembar Kerja 1) penting dalam mengkaji kinerja fan. Hampir semua industri tidak menyimpan data tersebut secara sistimatis atau tidak memilikinya sama sekali. Dalam kasus terebut, hubungan persentase loading/beban fan dengan aliran atau tekanan tidak dapat diperkirakan secara memuaskan. Data spesifikasi fan harus didapatkan dari data orisinil pabrik/ Original Equipment Manufacturer (OEM) dan didokumentasikan. Kesulitan dalam pengukuran kecepatan: Pengukuran kecepatan aktual menjadi tugas yang sulit dalam pengkajian kinerja fan. Dalam banyak kasus lokasi saluran sangat sulit untuk dilakukan pengukuran dan pada kasus lainnya tidak mungkin melintasi saluran pada kedua arah ujungnya. Dalam kasus ini, maka tekanan kecepatan dapat diukur di tengah saluran dan dikoreksi dengan mengkalikannya dengan faktor 0,9. Kalibrasi tabung pitot, manometer, anemometer & instrumen-instrumen pengukuran yang tidak benar: Seluruh instrumen dan instrumen pengukur daya lainnya harus dikalibrasi dengan benar untuk menghindari pengkajian fan dan blower yang salah. Pengkajian sebaiknya tidak dilakukan dengan penggunaan faktor koreksi. Variasi parameter proses selama pengujian: jika terdapat perbedaan besar dalam pengukuran parameter proses pada saat pengujian, maka pengkajian kinerja menjadi tidak dapat dipercaya. 4. PELUANG EFISIENSI ENERGI Bagian ini mengjelaskan tentang peluang efisiensi energi yang paling penting untuk fan dan blower. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 13

14 4.1 Memilih fan yang benar Pertimbangan penting ketika memilih fan adalah (US DOE, 1989): Kebisingan Kecepatan perputaran Karakteristik aliran udara Kisaran suhu Variasi dalam kondisi operasi Ketidakleluasaan ruang dan tata letak sistim Harga pembelian, biaya operasi (ditentukan oleh efisiensi dan perawatan), dan umur operasi Namun, sebagai aturan umum, penting untuk diketahui bahwa untuk memperbaiki kinerja sistim fan secara efektif, perancang dan operator juga harus mengerti bagaimana fungsi komponen sistim lain. Pendekatan sistim membutuhkan pengetahuan tentang interaksi antara fan, peralatan yang mendukung operasi fan, dan komponen yang dilayani oleh fan. Penggunaan pendekatan sistim dalam proses pemilihan fan akan menghasilkan sistim yang lebih tenang, lebih efisien, dan lebih handal. Masalah yang umum adalah bahwa perusahaan membeli fan yang kebesaran kapasitasnya. Fan tersebut tidak akan beroperasi pada titik efisiensi terbaiknya (BEP) dan dalam kasus yang ekstrim fan tersebut mungkin beroperasi pada kondisi yang tidak stabil disebabkan titik operasi pada kurva aliran udara tekanan fan. Fan yang kebesaran mengakibatkan kelebihan aliran energi, menyebabkan tingginya kebisingan aliran udara dan meningkatkan stress pada fan dan sistim. Sebagai akibatnya, fan yang kebesaran tidak hanya mahal harganya dan pengoperasiannya, tetapi juga menciptakan masalah kinerja sistim yang sebetulnya dapat dihindarkan. Penyelesaian yang mungkin adalah mengganti fan, mengganti motor, atau menggunakan motor penggerak variasi kecepatan/ variable speed drive Menurunkan resistansi sistim Kurva resistansi sistim dan kurva fan dijelaskan dalam bagian 1.2. Fan beroperasi pada titik dimana kurva resistansi sistim dan kurva fan saling berpotongan. Resistansi sistim memiliki peran utama dalam menentukan kinerja dan efisiensi fan. Resistansi sistim juga berubah tergantung pada proses. Contoh, pembentukan lapisan/ erosi lapisan dalam saluran, agak mengubah resistansi sistim. Dalam beberapa kasus, perubahan peralatan, modifikasi saluran, secara drastis menggeser titik operasi, mengakibatkan makin rendahnya efisiensi (lihat Gambar 2). Dalam kasus tersebut, untuk mencapai efisiensi seperti sebelumnya, fan harus diganti. Jadi, resistansi sistim harus diperiksa secara berkala, untuk kemungkinan dilakukan modifikasi atau tindakan lainnya untuk operasi fan yang efisien. 4.3 Mengoperasikan mendekati BEP Hal ini sudah dijelaskan sebelumnya bahwa efisiensi fan meningkat ketika aliran meningkat ke titik tertentu dan setelah itu berkurang. Titik dimana efisie nsi maksimum dicapai Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 14

15 dinamakan efisiensi puncak atau Titik Efisiensi Terbaik (BEP). Biasanya, titik ini lebih dekat ke kapasitas fan pada kecepatan dan resistansi sistim yang dirancang khusus. Penyimpangan dari BEP akan mengakibatkan meningkatnya kehilangan dan ketidakefisiensian. 4.4 Memelihara fan secara teratur Perawatan fan secara teratur adalah penting untuk mendapatkan tingkat kinerjanya. Kegiatan perawatan meliputi (US DOE, 1989): Pemeriksaan berkala seluruh komponen sistim Pelumasan dan penggantian bearing Pengencangan dan penggantian belt Perbaikan atau penggantian motor Pembersihan fan 4.5 Mengendalikan aliran udara fan Biasanya, fan terpasang beroperasi pada kecepatan konstan. Namun beberapa situasi mungkin menghendaki perubahan kecepatan, sebagai contoh lebih banyak aliran udara mungkin diperlukan dari fan ketika ada tambahan sebuah saluran baru, atau mungkin diperlukan aliran udara yang sedikit jika fannya kebesaran. Terdapat banyak cara untuk menurunkan atau mengendalikan aliran udara fan. Hal tersebut diringkas dalam Tabel 5 dan perbandingan tenaga beban penuh terhadap persentase aliran penuh pada berbagai pengendali aliran diberikan dalam Gambar 17. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 15

16 Gambar 17. Pemakaian Daya Relatif diantara Opsi-opsi Pengendalian Aliran (US DOE, 1989) Gambar 18. Perubahan Ukuran Pully (BEE India, 2004) Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 16

17 Tabel 5. Perbandingan Berbagai Cara untuk Mengendalikan Aliran Fan (diambil dari DOE, 1989, and BEE, 2004) Jenis pengendali aliran Keuntungan Kerugian Perubahan pully: mengurangi ukuran pully motor/ penggerak Dampers: mengurangi jumlah aliran dan meningkatkan tekanan hulu, yang akan mengurangi keluaran fan Inlet Guide vanes: menciptakan pusaran ke arah fan sehinggs memperkecil sudut antara udara yang masuk dan blade fan, sehinga menurunkan beban, tekanan dan aliran udara fan Variable pitch fans merubah: sudut antara aliran udara masuk dan blade dengan memiringkan blade fan sehingga menurunkan beban motor dan aliran udara Variagble Speed Drive (VSD): menurunkan kecepatan fan untuk memenuhi kebutuhan aliran yang berkurang VSD Mekanik: kopling hidrolik, kopling fluida, dengan belt dan pully yang dapat diatur Penurunan kecepatan secara permanen Penurunan energi secara nyata (lihat Gambar 18: penurunan 2 inchi pully menghemat 12 kw) Murah Mudah pemasangannya Memperbaiki efisiensi fan sebab beban fan dan aliran udara yang dialirkan berkurang Biayanya murah pada aliran udara antara % dari aliran penuh Dapat menjaga efisiensi fan tinggi diatas kisaran kondisi operasi Menghindarkan timbulnya gaung ketuka kecepatan operasi normal dicapai Dapat beroperasi dari kondisi tanpa aliran sampai aliran penuh tanpa adanya masalah kegagalan. Pengendalian aliran yang sudan dikembangkan dan lebih efisien Dapat mengatur kecapatan fan diatas kisaran kontinyu Khusus untuk VFD: Pengendali aliran yang efektif dan mudah Memperbaiki efisiensi operasi fan diatas kisaran kondisi operasi yang Fan harus mampu menangani perubahan kapasitas Fan harus digerakkan oleh sistim atau motor V-belt Memberikan jumlah pengaturan yang terbatas Mengurangi aliran tapi tidak mengurangi pemakaian energi Biaya operasi dan perawatan lebih tinggi Kurang efisien pada aliran yang kurang dari 80% aliran penuh Dapat diterapkan hanya pada beberapa jenis fan aksial saja Masalah kotoran jika bahan pencemar terakumulasi dalam actuator mekanis yang mengendalikan blades Jika beroperasi pada beban rendah untuk jangka waktu lama dapay mengurangi faktor daya dan efisiensi motor, sehingga menghilangkan keuntungan efisiensi dan resiko adanya biaya faktor daya yang rendah dari utilitas VSD Mekanik memiliki masalah pengendapan kotoran Biaya investasi dapat menjadi hambatan Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 17

18 Jenis pengendali aliran Keuntungan Kerugian VSD Listrik: kopling arus eddy, pengendali motor dengan rotor, dan variable frequency drive (VFD: mengubah kecepatan putaran motor dengan mengatur frekwensi daya yang dipasok) luas Dapat di retrofit dengan kompak ke motor yang ada Tidak ada masalah pengendapan kotoran Mengurangi kehilangan energi dan biaya dengan merendahkan aliran sistim keseluruhan Pompa kecepatan multi Klep penutup cakram: klep penutup dorong yang mengubah lebar impeler yang berpengaruh terhadap aliran udara Mengoperasikan fan dalam susunan paralel: dua atau lebih fan dalam susunan paralel menggantikan satu fan yang besar Mengoperasikan fan dalam susunan seri: menggunakan fan multi dalam susunan dorong-tarik Pengendali aliran yang efisien Cocok jika hanya dua kecepatan tetap yang diperlukan Desainnya sederhana Efisiensi tinggi pada variasi kebutuhan sistim Mempunyai kelebihan dalam memurunkan resiko penghentian karena kegagalan atau perawatan yang tidak baik Dua fan yang lebih kecil lebih murah dan memberikan kinerja lebih baik dibandingkan satu fan yang relatif besar Dapat dilengkapi dengan pengendali aliran lainnya untuk meningkatkan fleksibilitas dan kehandalan Tekanan aliran rata -rata lebih rendah Kebisingan yang dibangkitkan lebih rendah Permintaan pendukung listrik dan bangunan lebih rendah Cocok untuk sistim dengan saluran panjang, penurunan tekanan pada komponen sistim, atau resistansinya yang tinggi Ada lompatan dari kecepatan ke kecepatan Biaya investasi dapat menjadi hambatan Hanya layak untuk beberapa penggunaan Hanya digunakan bila fan dapat beroperasi pada resistansi rendah hampir pada kondisi aliran bebas (lihat Gambar 19) Tidak cocok untuk sistim dengan resistansi yang rendah (lihat Gambar 19) Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 18

19 Gambar 19. Fan yang Beroperasi dalam Susunan Seri dan Paralel (BEE India, 2004) 5. DAFTAR PERIKSA OPSI Bagian ini berisikan opsi-opsi efisiensi energi yang paling penting Gunakan kerucut saluran masuk udara yang halus dan bulat untuk saluran masuk udara fan Hindarkan distribusi aliran yang buruk pada saluran masuk fan Minimalkan rintangan fan pada saluran masuk dan kelaur Bersihkan screens, filter dan blades fan secara teratur Minimalkan kecepatan fan Gunakan slip rendah atau belts datar untuk transmisi tenaga Periksa tekanan belt secara teratur Hilangkan variabel pitch pulleys Gunakan variable speed drive untuk beban fan dengan variabel besar Gunakan motor yang efisien energinya untuk operasi sinambung atau yang mendekati sinambung Hilangkan kebocoran dalam saluran kerja Minimalkan bengkokan dalam saluran kerja Matikan fan dan blower jika tidak digunakan Turunkan kecepatan fan dengan modifikasi diameter pully bila motornya kebesaran Gunakan inlet guide vanes sebagai pengganti pengendali damper Ubah impeller dari plastik yang dilapisi logam/ kaca (GRP) dengan impeller FRP berlubang yang lebih efisien energinya dengan desain aerofoil Coba operasikan fan dekat titik operasi terbaiknya (BEP) Kurangi kehilangan transmisi dengan menggunakan belt datar yang energinya efisien atau cogged raw-edged V-belts sebagai pengganti sistim V-belt konvensional Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 19

20 Minimalkan resistansi dan penurunan tekanan sistim dengan memperbaiki sistim salurannya Pastikan penyambungan antara sistim penggerak dan yang digerakkan sudah benar Pastikan kualitas pasokan daya yang cukup ke penggerak motor Periksa secara teratur kecenderungan getaran untuk memperkirakan kegagalan lebih awal seperti kerusakan bearing, ketidaksesuaian sambungan, ketidakseimbangan, kelonggaran fondasi, dll. 6. LEMBAR KERJA Bab ini terdiri dari lembar kerja sebagai berikut: Data Spesifikasi Fan dan blowers Perhitungan Efisiensi Fan dan blower Lembar Kerja #1: DATA SPESIFIKASI FAN DAN BLOWER No. Parameter Satuan Acuan Fan/Blower Dibuat oleh 2 Jenis (Aksial/Sentrifugal) 3 Aliran Pembuangan M 3 /jam 4 Head yang Dihasilkan MmWc 5 Fluida yang Ditangani 6 Berta Jenis Fluida Kg/m 3 7 Konsentrasi Debu Mg/m 3 8 Suhu Fluida 0 C 9 Jenis Pengendali Aliran 10 Kisaran Pengendali % Aliran 11 Daya Masuk Fan KW 12 Kecepatan Fan RPM 13 Efisiensi Fan % 14 Konsumsi Daya Spesifik KW/(m 3 /jam) 15 Motor Fan Daya KW Arus Beban Penuh Amp Kecepatan RPM Pasokan Tegangan Volts Efisiensi % Faktor Daya Pasokan Frekuensi HZ 16 Jenis Bearing Fan (Driving End) Fan (Non-Driving End) Motor (Driving End) Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 20

21 Motor (Non-Driving End) 17 Kualitas Pelumas Lembar Kerja 2: PERHITUNGAN EFISIENSI FAN DAN BLOWER No. Parameter Satuan Referensi Fan/Blower Aliran fluida (medium) (Q) m 3 /detik (diukur dengan menggunakan tabung pitot pada keluaran fan) 2 Untuk tekanan hisap mmwc (diukur pada saluran masuk fan dengan menggunakan manometer pipa-u) 3 Untuk tekanan keluaran mmwc (diukur pada saluran keluar fan dengan menggunakan manometer pipa-u) 4 Tekanan Statik Total ( P) [3 4] mmwc 5 Total Tekanan Diferensial (dp) mmwc (diukur dengan menggunakan tabung pitot dengan cara mengukur pada sejumlah titik pada bagian melintang saluran) 6 Konstanta tabung pitot (Cp) 7 Luas penampang lintang saluran M 2 (A) 8 Suhu medium fluida (diukur pada 0 C saluran masuk fan menggunakan termometer) 9 Berat Jenis medium fluida yang kg/m 3 ditangani (r) (diambil dari data standar dan dikoreksi ke kondisi suhu/tekanan operasi) 10 Daya masuk ke motor (P) (diukur kw pada terminal motor atau switchgear dengan menggunakan energy meter/power analyzer panel atau portable) 11 Daya Masuk ke As (P1) % (P x efisiensi motor X efisiensi transmisi) 12 Pasokan Frekwensi Hz 13 Daya Masuk Pompa kw Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 21

22 14 Kecepatan Udara/Gas (V) m/detik [= (Cpx (2x9,81xdPxr)]/r 15 Laju alir (Q) (= V x A) m 3 /detik 16 Efisiensi Mekanis Fan (ηf) % (Qx P)/(102xP1) x Konsumsi Daya Spesifik (P/Q) kw/(m 3 /detik) 18 % beban motor w.r.t. Daya % 19 % beban fan w.r.t. Aliran % 20 % beban fan w.r.t. Total tekanan statis % 7. REFERENSI The following sources were used to prepare this chapter: Bureau of Energy Efficiency (BEE), Government of India. Energy Efficiency Guide Book, chapter 5, p Canadian Blower. Industrial Fans and Blowers, FanAir Company, product presentation. Ganasean, Indian Institute of Technology. Fans, Pumps and Compressors Northern Industrial Supply Company (NISCO), Products Fans and Blowers, New York Blowers. US Department of Energy (US DOE), Energy Efficiency and Renewable Energy, Improving Fan System Performance a sourcebook for industry www1.eere.energy.gov/industry/bestpractices/pdfs/fan_sourcebook.pdf Copyright: Copyright United Nations Environment Programme (year 2006) This publication may be reproduced in whole or in part and in any form for educational or non-profit purposes without special permission from the copyright holder, provided acknowledgement of the source is made. UNEP would appreciate receiving a copy of any publication that uses this publication as a source. No use of this publication may be made for resale or any other commercial purpose whatsoever without prior permission from the United Nations Environment Programme. Hak cipta: Hak cipta United Nations Environment Programme (year 2006) Publikasi ini boleh digandakan secara keseluruhan atau sebagian dalam segala bentuk untuk pendidikan atau keperluan non-profit tanpa ijin khusus dari pemegang hak cipta, harus mencantumkan sumber yang membuat. UNEP akan menghargai pengiriman salinan dari setiap publikasi yang menggunaan publikasi ini sebagai sumber. Tidak diijinkan untuk menggunakan publikasi ini untuk dijual belikan atau untuk keperluan komersial lainnya tanpa ijin khusus dari United Nations Environment Programme. Disclaimer: This energy equipment module was prepared as part of the project "Greenhouse Gas Emission Reduction from Industry in Asia and the Pacific" (GERIAP) by the National Productivity Council, India. While reasonable efforts have been made to ensure that the contents of this publication are factually correct and properly referenced, UNEP does not accept responsibility for the accuracy or completeness of the contents, and shall not be liable for any loss or damage that may be occasioned directly or indirectly through the use of, or reliance on, the contents of this publication, including its Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 22

23 translation into other languages than English. This is the translated version from the chapter in English, and does not constitute an official United Nations publication. Disclaimer: Modul peralatan energi ini dibuat sebagai bagian dari proyek Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari Industri di Asia dan Pasifik / Greenhouse Gas Emission Reduction from Industry in Asia and the Pacific (GERIAP) oleh Badan Produktivitas Nasional, India. Sementara upaya-upaya masih dilakukan untuk menjamin bahwa isi dari publikasi ini didasarkan fakta-fakta yang benar, UNEP tidak bertanggung-jawab terhadap ketepatan atau kelengkapan dari materi, dan tidak dapat dikenakan sangsi terhadap setiap kehilangan atau kerusakan baik langsung maupun tidak langsung terhadap penggunaan atau kepercayaan pada isi publikasi ini Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia UNEP 23

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim fan penting untuk menjaga pekerjaan proses

Lebih terperinci

PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan

PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan J. Tek. Ling. Vol. 10 No. 1 Hal. 62-68 Jakarta, Januari 2009 ISSN 1441-318X PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan Teguh Prayudi Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan

Lebih terperinci

MODIFIKASI PUTARAN FAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN LISTRIK

MODIFIKASI PUTARAN FAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN LISTRIK J.Tek.Ling Edisi Khusus Hal. 9-16 Jakarta, Juli. 2006 ISSN 1441 318X MODIFIKASI PUTARAN FAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN LISTRIK Prasetiyadi Pusat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Fan merupakan peralatan yang digunakan untuk menyalurkan sejumlah volume udara atau gas melalui suatu saluran (duct). Selain itu, fan juga digunakan untuk pensuplai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi

Lebih terperinci

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL LOGO POMPA CENTRIFUGAL Dr. Sukamta, S.T., M.T. Pengertian Pompa Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Klasifikasi

Lebih terperinci

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id POMPA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISTIM PEMOMPAAN JENIS-JENIS POMPA PENGKAJIAN POMPA Apa yang dimaksud dengan pompa dan sistem pemompaan? http://www.scribd.com/doc/58730505/pompadan-kompressor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head BAB III TEORI DASAR POMPA 3.1 Pengkajian Pompa Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head total dan berat cairan yang dipompa dalam jangka waktu yang diberikan. Daya batang torak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ENDI SOFAN HADI NIM : D

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ENDI SOFAN HADI NIM : D TUGAS AKHIR PERENCANAAN FAN PENDINGIN RADIATOR PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN DAYA MESIN 88 HP DAN PUTARAN 3100 RPM DENGAN JUMLAH SUDU 8 BUAH SERTA DIAMETER KIPAS 410 mm Tugas Akhir Disusun Sebagai Syarat

Lebih terperinci

PT SEMEN PADANG DISKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES

PT SEMEN PADANG DISKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES PT Semen Padang: Studi Kasus Perusahaan PT SEMEN PADANG DISKRIPSI PERUSAHAAN PT. Semen Padang didirikan pada tahun 1910 dan merupakan pabrik semen tertua di Indonesia. Pabrik berlokasi di Indarung, Padang,

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENGUJIAN PENDAHULUAN FILTER Dalam pengambilan sampel partikel tersuspensi (TSP) dengan metode high volume air sampling, salah satu komponen utama yang harus tersedia adalah

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL PERBANDINGAN KOMPRESOR PISTON DENGAN SCREW

BAB V ANALISA HASIL PERBANDINGAN KOMPRESOR PISTON DENGAN SCREW BAB V ANALISA HASIL PERBANDINGAN KOMPRESOR PISTON DENGAN SCREW 5.1.Hasil Perbandingan kapasitas kompresor Hasil perhitungan dengan menggunakan ompressor screw untuk memenuhi kebutuhan produksi,maka kompressor

Lebih terperinci

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3 BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3.1.Kerja Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA UJI WIND TUNNEL. Disusun oleh : Kelompok 4

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA UJI WIND TUNNEL. Disusun oleh : Kelompok 4 LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA UJI WIND TUNNEL Disusun oleh : Kelompok 4 Ridwan Nugraha Rifqy M Nafis Rissa Mawat Lukman Tito Prasetya Valeri Maria Hitoyo Yuga Ardiansyah Zidni Alfian AERO 1A Program

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 19 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sistem tata udara Air Conditioning dan Ventilasi merupakan suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

KOMPRESOR DAN SISTIM UDARA TEKAN

KOMPRESOR DAN SISTIM UDARA TEKAN KOMPRESOR DAN SISTIM UDARA TEKAN 1. PENDAHULUAN...1 2. JENIS KOMPRESOR...3 3. PENGKAJIAN KOMPRESOR DAN SISTIM UDARA TEKAN...8 4. PELUANG EFISIENSI ENERGI...12 5. DAFTAR PERIKSA OPSI...20 6. LEMBAR KERJA...21

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan

Lebih terperinci

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL AUFA FAUZAN H. 03111003091 TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

KOGENERASI. 36 Unit (Kehilangan) 24 Unit. 34 Unit. 6 Unit (Kehilangan )

KOGENERASI. 36 Unit (Kehilangan) 24 Unit. 34 Unit. 6 Unit (Kehilangan ) KOGENERASI 1. PENDAHULUAN... 1 2. JENIS-JENIS SISTIM KOGENERASI... 2 3. PENGKAJIAN SISTIM KOGENERASI... 12 4. PELUANG EFISIENSI ENERGI... 15 5. DAFTAR PERIKSA OPSI... 16 6. LEMBAR KERJA... 16 7. REFERENSI...

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah

Lebih terperinci

MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL. Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229

MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL. Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229 MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL NAMA NIM Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Turbin Angin Turbin angin adalah suatu sistem konversi energi angin untuk menghasilkan energi listrik dengan proses mengubah energi kinetik angin menjadi putaran mekanis rotor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

TUGAS : MACAM MACAM COOLING TOWER, PACKING DAN FAN

TUGAS : MACAM MACAM COOLING TOWER, PACKING DAN FAN TUGAS : MACAM MACAM COOLING TOWER, PACKING DAN FAN Klasifikasi Cooling Tower Ada banyak klasifikasi cooling tower, namun pada umumnya pengklasifikasian dilakukan berdasarkan sirkulasi air yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Kinerja Damper Position Blower Persiapan Pencatatan data awal Pengujian Kinerja Blower: -Ampere Actual - Tekanan Pencatatan hasil pengujian performance

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Laju Aliran Fluida dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya berasal dari hukum kekekalan massa seperti yang terlihat pada Gambar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump). BAB II DASAR TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan

Lebih terperinci

MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK

MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK Dimana motor digunakan..?. Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KECEPATAN UDARA DI DALAM TEROWONGAN

PENGUKURAN KECEPATAN UDARA DI DALAM TEROWONGAN PENGUKURAN KECEPATAN UDARA DI DALAM TEROWONGAN Tujuan : Memeriksa apakah pada setiap lokasi pada tambang bawah tanah telah mendapatkan ventilasi udara yang cukup sehingga dapat diketahui kesalahan ventilasi

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Objek Penelitian Bengkel Bintang didirikan oleh bapak Agung Sudibjo yang beralamat di Jln.Sukodono Gesi Km 2, tepatnya di dukuh Siwalan Kelurahan Gesi. Bengkel

Lebih terperinci

15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Pompa Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada pompa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBAHASAN

BAB III METODE PEMBAHASAN BAB III METODE PEMBAHASAN 3.1. Metode Pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain, yaitu : 1. Metode Literatur Metode literature yaitu, metode dengan mengumpulkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH 3.1 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

ELECTRICAL MOTOR HASBULLAH, ST, MT. Bandung, Februari 2009

ELECTRICAL MOTOR HASBULLAH, ST, MT. Bandung, Februari 2009 ELECTRICAL MOTOR HASBULLAH, ST, MT Bandung, Februari 2009 DEFINISI MOTOR LISTRIK Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat

Lebih terperinci

THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES

THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN THE VIET TRI PAPER, sebuah perusahaan negara, didirikan pada tahun 1961 dan berlokasi di propinsi Phu Tho. Viet Tri berada pada peringkat empat dalam hal kapasitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Blower Pengertian Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu

Lebih terperinci

Elektronika Lanjut. Motor Listrik. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

Elektronika Lanjut. Motor Listrik. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1 Motor Listrik Missa Lamsani Hal 1 Motor Listrik Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Tentang Mesin Fluida Definisi fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan menyesuaikan diri dengan bentuk wadah tempatnya. Bila berada dalam keseimbangan, fluida

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana

Lebih terperinci

PERANCANGAN F A N ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L

PERANCANGAN F A N ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L PERANCANGAN F A N ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L I. PENDAHULUAN FAN, BLOWER & KOMPRESOR Di bedahkan oleh metode yang digunakan untuk menggerkan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. ASME

Lebih terperinci

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011 TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Pompa 2.1.1 Pendahuluan Sistim pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20% kebutuhan energi listrik dunia dan penggunaan energi dalam operasi pabrik industri tertentu berkisar

Lebih terperinci

Disini akan dihitung daya dari blower dan Perhitungan efisiensi blower/fan, perhitungan dibagai beberapa tahap agar dapat mudah dimengerti :

Disini akan dihitung daya dari blower dan Perhitungan efisiensi blower/fan, perhitungan dibagai beberapa tahap agar dapat mudah dimengerti : MECHANICAL BLOG GO GREEN AND RENEWABLE ENERGY Cara Menghitung Daya Blower/Fan AGU 2 Posted by Mechanical Blog About these ads (h p://en.wordpress.com/about-these-ads/) i 3 Votes Sebelum Daya dari blower/

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kompresor merupakan suatu komponen utama dalam sebuah instalasi turbin gas. Sistem utama sebuah instalasi turbin gas pembangkit tenaga listrik, terdiri dari empat komponen utama,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. BAB II DASAR TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanis yang digerakkan oleh tenaga penggerak dan digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain yang

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

Cooling Tower (Menara Pendingin)

Cooling Tower (Menara Pendingin) Cooling Tower (Menara Pendingin) A. Pengertian Menurut El. Wakil, menara pendingin didefinisikan sebagai alat penukar kalor yang fluida kerjanya adalah air dan udara yang berfungsi mendinginkan air dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR Dalam pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 60 ton/jam TBS sangat dibutuhkan peran bunch scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut janjangan

Lebih terperinci

TRANSMISI RANTAI ROL

TRANSMISI RANTAI ROL TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat

BAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat BAB II LANDASAN TEORI II. 1. Teori Pengukuran II.1.1. Pengertian Pengukuran Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Teknologi dispenser semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Awalnya hanya menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hanya hangat dan panas menggunakan heater, kemudian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan BAB II DASAR TEORI 2.1. DASAR TEORI POMPA 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN 4.1 TUJUAN PERAWATAN WATER PUMP a) Menyediakan informasi pada pembaca dan penulis untuk mengenali gejala-gejala yang terjadi pada water pump apabila akan mengalami kerusakan.

Lebih terperinci

MENARA PENDINGIN. Bagian ini menjelaskan secara ringkas tentang menara pendingin.

MENARA PENDINGIN. Bagian ini menjelaskan secara ringkas tentang menara pendingin. MENARA PENDINGIN 1. PENDAHULUAN...1 2. JENIS-JENIS MENARA PENDINGIN...4 3. PENGKAJIAN TERHADAP MENARA PENDINGIN...7 4. PELUANG-PELUANG EFISIENSI ENERGI...9 5. DAFTAR PERIKSA OPSI...14 6. LEMBAR KERJA...15

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : Air 3.1.2. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pompa Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan. Pompa beroperasi dengan membuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pompa Sistim pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20% kebutuhan energi listrik dunia dan penggunaan energi dalam operasi pabrik industri tertentu berkisar 25-50% (US DOE,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FAN PADA SISTIM VENTILASI LOKAL

PENGGUNAAN FAN PADA SISTIM VENTILASI LOKAL PENGGUNAAN PADA SISTIM VENTILASI LOKAL Mata kuliah Ventilasi Industri-IKK.356 Latar Muhammad Arief, Ir, MSc Dosen FKM, Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Univ Esa Unggul Disampaikan pada kuliah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan teori pompa beberapa parameter yang berkaitan dengan kenerja pompa. Semua karateristik, teori perhitungan dan efisiensi di jelaskan

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Blower Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai

Lebih terperinci

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. 7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Misalignment Misalignment adalah ketidaklurusan antara kedua pulley. Misalignment terjadi karena adanya pergeseran atau penyimpangan salah satu bagian mesin dari garis pusatnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

Bagian tabung vortex dapat digambarkan sebagai berikut, Gambar 7.1 : Bagian tabung vortex

Bagian tabung vortex dapat digambarkan sebagai berikut, Gambar 7.1 : Bagian tabung vortex BAB 7 SISTEM REFRIGERASI TABUNG VORTEX 7.1 Pendahuluan Tabung vortex ditemukan oleh G.J. Rangque pada tahun 1931 yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Prof. Hilsch. Tabung vortex adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Turbin Air Turbin air adalah turbin dengan media kerja air. Secara umum, turbin adalah alat mekanik yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap atau stationary blade, tidak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Standar Pengujian Tarik Standar pengujian tarik yang digunakan adalah American Society for Testing Materials (ASTM) E 8M-04 sebagai acuan metode pengujian standar pengujian tarik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER 4.1 Perhitungan Blower Untuk mengetahui jenis blower yang digunakan dapat dihitung pada penjelasan dibawah ini : Parameter yang diketahui : Q = Kapasitas

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG Tugas Akhir ini Disusun dan Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

LABORATORIUM SATUAN OPERASI LABORATORIUM SATUAN OPERASI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014 MODUL : Pompa Sentrifugal PEMBIMBING : Ir. Unung Leoanggraini, MT Praktikum : 10 Maret 2014 Penyerahan : 17 Maret 2014 (Laporan) Oleh :

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah 11 BAB II PEMBAHASAN MATERI Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah ke tempat lebih tinggi alau dari

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER OLEH NAMA : ERWIN JUNAISIR NIM : 020401047 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

IRVAN DARMAWAN X

IRVAN DARMAWAN X OPTIMASI DESAIN PEMBAGI ALIRAN UDARA DAN ANALISIS ALIRAN UDARA MELALUI PEMBAGI ALIRAN UDARA SERTA INTEGRASI KEDALAM SISTEM INTEGRATED CIRCULAR HOVERCRAFT PROTO X-1 SKRIPSI Oleh IRVAN DARMAWAN 04 04 02

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Prinsip Kerja Turbin Angin Prinsip kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir. Lalu putaran kincir digunakan untuk memutar

Lebih terperinci

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan + Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.turbin air dikembangkan pada abad 19

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR BOLA BASAH, TEMPERATUR BOLA KERING PADA MENARA PENDINGIN

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR BOLA BASAH, TEMPERATUR BOLA KERING PADA MENARA PENDINGIN PENGARUH KECEPATAN UDARA. PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR BOLA BASAH, TEMPERATUR BOLA KERING PADA MENARA PENDINGIN A. Walujodjati * Abstrak Penelitian menggunakan Unit Aliran Udara (duct yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan pada zaman modern ini. Jika dilihat dari kebutuhan energi listrik tiap negara, maka semakin maju

Lebih terperinci