DIKTAT MATEMATIKA II

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIKTAT MATEMATIKA II"

Transkripsi

1 DIKTT MTEMTIK II (VEKTOR) Drs.. NN PURNWN, M.T JURUSN PENDIDIKN TEKNIK MESIN FKULTS PENDIDIKN TEKNOLOGI DN KEJURUN UNIVERSITS PENDIDIKN INDONESI 004

2 VEKTOR I. PENDHULUN 1.1. PENGERTIN Sepotong garis berarah disebut vektor. y Vektor dari (0,0) ke (1,0) adalah vektor satuan i, P P(a,b) sedang dari (0,0) ke (0,1) adalah vektor satuan j. Jika a skalar, maka ai menyatakan vektor yang I sejajar dengan sumbu x (sb-x), panjangnya a menuju ke kanan jika a>0 dan menuju ke kiri 0 1 a x jika a<0. Demikian juga bj, adalah vektor yang P 1 sejajar dengan sumbu y (sb-y) menuju ke atas Gambar 1 jika b>0, dan menuju ke bawah jika b< PERNYTN VEKTOR Sebuah vektor ditulis = ai + bj, yaitu vektor yang titik asalnya di 0 dan titik ujungnya (terminusnya) di titik (a,b) (lihat gambar 1).Vektor yang titik pangkalnya di 0 dinamai VEKTOR POSISI, yaitu vektor yang mewakili semua vektor yang sama panjangnya, sejajar dan searah dengan dia. Dengan demikian sebuah vektor dapat dipindahkan sejajar dengan dirinya sendiri. Perhatikan vector = 0P.0P 1 = a dan 0P = b disebut komponen-komponen vektor. Sebuah vektor ditulis dengan huruf besar, sedang komponen-komponennya ditulis dengan huruf kecil. Dua buah vektor adalah sama jika dan hanya jika mempunyai arah dan panjang (besar) yang sama. Dua buah vektor yang sama mempunyai komponen-komponen sepadan yang sama. Vektor = ai + bj dan vektor = ci + dj, maka = a = c dan b = d. Jika = ai + bj maka ai bj adalah vektor, yaitu vektor yang sama panjangnya, sejajar tetapi berlawanan arahnya dengan vektor. Sebuah vektor sering pula ditulis dalam bentuk matriks : i = ( a b ) = ai + bj j Sebuah vektor dalam ruang berdimensi tiga (E 3 ) ditulis :

3 i = ( a b c ) j k = ai + bj + ck Jika = a 1 i + a j + a 3 k + dan = b 1 i + b k + b 3 k, maka : = a 1 = b 1, a = b dan a 3 = b 3. Vektor = -a 1 i a j a 3 k. 1.3.OPERSI VEKTOR PENJUMLHN Y +d D Q(c,d) R(a+c,b+d) P(a,b) 0 c a-c a a+c x b-d T(a-c,b-d) Gambar Dua buah vektor = ai + bj dan = ci + dj dapat dijumlahkan dengan menjumlahkan komponen-komponennya yang sepadan. + = C = (a +c)i + (b + d)j. Jelaslah, bahwa komponen-komponen vektor jumlah itu adalah jumlah komponen-komponen yang sepadan dari vektor-vektor asalnya. Dalam contoh di atas, vektor jumlah merupakan diagonal jajaran genjang 0R, di mana = 0P dan = 0Q sebagai sisi-sisinya (lihat gambar ). + dapat juga diperoleh dengan memindahkan sejajar dengan dirinya sendiri menjadi vector, sehingga titik pangkal sejajar dengan berimpit dengan terminus maka + adalah vektor yang titik pangkalnya berimpit dengan titik pangkal dan terminusnya berimpit dengan terminus. Demikian juga jumlah beberapa vektor : + + C + D, diperoleh dengan memindahkan sejajar dengan dirinya sendiri menjadi vektor, sehingga titik pangkal berimpit dengan terminus, kemudian dipindahkan vektor C sejajar dengan dirinya sendiri menjadi vektor C, sehingga titik pangkal C berimpit dengan terminus, kemudian dipindahkan vektor D sejajar dengan dirinya sendiri menjadi vektor D, sehingga titik pangkal D berimpit dengan terminus C, jadi vektor jumlah dari keempat vektor itu + + C + D adalah vektor yang titik pangkalnya berimpit dengan titik pangkal dan

4 terminusnya terminus vektor D. Jumlah vektor dalam ruang berdimensi tiga (E 3 ) dapat juga dicari dengan cara yang sama PENGURNGN Pengurangan dua vektor : = D. Jika vektor = ai + bj dan = ci + dj, maka = D = 0T = (a c)i + (b c)j yang komponen-komponennya selisih komponenkomponen yang sepadan dari vector asalnya (lihat gambar ) PERKLIN DENGN SKLR Mengalikan sebuah vektor = ai + bj dengan sebuah skalar m, adalah m = m(ai + bj) = (ma)i + (mb)j, yaitu mengalikan komponen-komponennya dengan skalar m. 3 Secara geometri m adalah sebuah vektor yang panjangnya m kali panjang vektor, sejajar dan arahnya sama dengan - arah jika m > 0, dan arahnya berlawanan dengan arah jika m < 0. Jadi 3 adalah sebuah vektor yang sejajar dan searah Gambar 3 dengan dan panjangnya 3 kali panjang : sedang vektor adalah sebuah vektor yang sejajar dengan vektor, arahnya berlawanan dengan vektor, dan panjangnya kali panjang vektor (lihat gambar 3). Panjang vektor dinyatakan dengan dan dibaca panjang (besar) vektor. Jika = ai + bj, dimana = 0P sebagai hipotenusa segi tiga 0P 1 P (lihat gambar 1) dan sisi-sisi siku-sikunya 0P 1 dan P 1 P yang panjangnya berturut-turut a dan b, maka menurut Phytagoras = a + b Jika = ai + bj + ck maka panjang vektor = = a + b + Mencari panjang vektor yang bukan vektor posisi, dapat dilakukan sebagai menghitung panjang sepotong garis dalam koordinat kartesius. Misalkan titik pangkal vektor P 1 (x 1,y 1,z 1 ) dan terminusnya P (x,y,z ) maka panjang vector P 1 P adalah : P ( x x ) + ( y y ) + ( z ) 1P = 1 1 z1 ola adalah tempat kedudukan titik-titik yang sama jaraknya terhadap sebuah titik, maka (*) dapat dipandang sebagai persamaan jarak setiap titik P pada bola dengan radius r terhadap titik pusat P 1 (x 1,y 1,z 1 ). P(x,y,z) terletak pada bola, jika dan hanya jika : (x x 1 ) + (y y 1 ) + (z z 1 ) = r c

5 S o a l : Diketahui vektor-vektor = i + 3j 6k ; = 7i 4j + 4k ; dan C = i + 4j 9k 1. Tentukanlah : a) 3 + C ; b) + 3C ; c) + 3C ; d) ( + S) 3( C). Hitunglah panjang (besar) vector-vektor : a) ; b) ; c) C ; d) ( ) ; e) ( + C) 3. Hitunglah panjang vector-vektor tersebut pada soal No.1. II. VEKTOR STUN.1. VEKTOR STUN Vektor U yang mempunyai panjang yang sama dengan ukuran satuan panjang yang dipakai pada sumbu-sumbu koordinat, disebut STUN VEKTOR. Jika U satu satuan vektor yang diperoleh dengan memutar vektor satuan i sebesar θ dengan arah positif (berlawanan dengan arah jarum jam), maka U mempunyai komponen horizontal U x = cos θ, dan komponen vertikal U y = sin θ, sehingga U = 0P = i sin θ, sehingga U = 0P = i cos θ + j sin θ. Jika sudut θ bervariasi dari 0 sampai π, maka titik P menempuh lingkaran satuan x + y = 1 Vektor yang bukan NOL, vektor satuannya disebut arah vektor, ditulis.. VEKTOR NOL Sebuah vektor yang panjangnya NOL, disebut VEKTOR NOL. Vektor nol hanya digambarkan oleh sebuah titik saja. rah vektor nol tidak tentu. Vektor V = ai + bj = 0 a = 0, b = SIFT-SIFT Jika, dan C masing-masing vektor dalam bidang, maka vektor-vektor itu memenuhi : a. + = + sifat komutatif b. + ( + C) + ( + ) + C sifat asosiatif c. K( + ) = k +k (k skalar) Sifat distributive S o a l : Diketahui vektor-vektor : = 3i + 4j + 1k ; = 4i 3j 1k dan C = 9i 8j + 1k

6 1. Tentukanlah vektor-vektor : a) + - C ; b) - + C ; c) + C ; d) 3 ; e) + C. Tentukanlah panjang vektor : a) ; b) ; c) C ; d) ; e) C ; f) C ; g) + ; h) + C ; i) + C 3. Tentukanlah vektor satuan dari vektor-vektor tersebut pada. 4. Tulislah vektor-vektor pada No.1 dalam bentuk matriks. 5. Gambarlah vektor-vektor pada No.1 a) dengan prinsip diagonal jajaran genjang b) dengan menyambung pada terminus vektor lain. 3. PRODUK (PERKLIN) DU VEKTOR 3.1. PRODUK SKLR Jika diketahui dua vektor dan, maka produk skalar kedua vektor itu dinyatakan dengan. (baca dot ). Produk ini disebut juga dot product, karena memakai simbol dot (titik). Hasil produk skalar dari vektor, adalah skalar. Produk skalar atau dot product vektor dan didefinisikan :. = cos θ dimana (,) = 0 Produk skalar vektor adalah komutatif :. = ( cos θ). = ( cos θ) 0 Produk skalar. dapat juga dinyatakan Gambar 4 Dalam komponen-komponen vektor-vektor itu sebagai berikut : Diketahui = a 1 i + a j ; = b 1 i + b j Misalkan C = = (b 1 a 1 )i + (b a )j. Menurut rumus cos. Dalam segitiga yang sisi-sisinys, dan C : C = + - a cos θ cos θ = + C

7 a = ( b a ) + ( b ) 1 + a + b1 + b 1 1 a a b + a b 1 1 = = a1b1 + ab C Jadi. = cos θ = a 1 b 1 + a b (skalar) Gambar 5 Produk skalar dua vektor, adalah skalar yang besarnya sama dengan jumlah hasil kali komponen-komponennya yang sepadan (komponen-komponen dinyatakan dengan skalar). Untuk dua vektor dalam E 3 pun, berlaku sifat ini. Jika = a 1 i + a j + a 3 k dan = b 1 i + b j + b 3 k maka. = cos θ = a 1 b 1 + a b + a 3 b 3 Produk skalar vektor adalah distributive :.( +C) =. +.C ( + ).C =.C +.C ( + ).(C + C) =.C +.D +.D Jelaslah bahwa apabila produk skalar vektor = NOL, maka kedua vektor itu saling tegak lurus, karena cos 90 = 0. Vektor NOL tidak mempunyai arah, dan dapat dikatakan, bahwa vektor nol tegak lurus pada tiap vektor yang lain. Jika produk skalar vektor positif, maka cos 0 positif dan sudut antara kedua vektor itu adalah lancip. Jika produk skalar vektor negatif, maka cos θ negatif, dan sudut antara kedua vektor itu adalah tumpul. Jika + c (c skalar), maka sudut yang dibentuk kedua vektor itu adalah 0, jadi cos 0 = 1, dan. =. Jika =, maka sudut kedua vektor itu adalah 0, dan. =. = Contoh : Nyatakanlah komponen 1 dan dari vektor, di mana 1 sejajar dengan yang diketahui dan tegak lurus pada. Jawab : = 1 + ; 1 = c dan. = 0. Dengan substitusi 1 maka = c + dan skalar c diperoleh dari persamaan. = 0 ( c). = 0.. c. = 0 c = = 1 = c.. c =. Misal : = i + j 3k dan = 3i j c =. 6 1 = =

8 Contoh : Tunjukkanlah bahwa vektor N = ai + bj tegak lurus pada garis lurus g : ax + by + c = 0. Jawab : mbil dua titik P 1 (x 1,y 1 ) dan P (x,y ) pada garis g, maka berlaku ax 1 + by 1 + c = 0 dan ax + by + c = 0. Hilangkan c dari keduanya : a(x 1 x ) + b(y 1 y ) = 0 vektor P 1 P = a(x x 1 )i + (b b 1 )j dan N = ai + bj akan dibuktikan N tegak lurus pada P 1 P. Dengan produk skalar didapat (ai + bj).((x x 1 )i + (b b 1 )j) = 0. jadi : N.P 1 P = 0 atau keduanya saling tegak lurus. Diketahui bahwa g : ax +by + c = 0 adalah garis lurus, jadi a dan b tidak 0 sekaligus, dan dari sini N tidak sama dengan 0. dapat dipilih titik P berlainan dai P 1, jadi P 1 P tidak sama dengan 0. karena itu N tegak lurus P 1 P, berarti N tegak lurus pada garis g. Misal : Jika garis g : x 3y maka vektor N = i 3j tegak lurus pada g, dan N disebut normal ke garis g itu. Y P P(5,6) S 0 R P 1 x Gambar 6 Contoh : Diketahui garis g : 3x + 4y 1 = 0. Carilah jarak titik P(5,6) ke garis itu Jawab : Garis g memotong sb-y di titik S(0,3). Tarik dari S normal ke garis g. jarak P ke garis g adalah d = SP cos θ. Ini didapat dari dot product N.SP = N SP cos θ = N d. N. SP d =. Karena SP = 5i + 3j dan N = 3i + 4j maka N d = = = = 5,4 5 Dapat juga vektor N ditarik dari R, dan perhitungan selanjutnya sama seperti di atas. Produk skalar dipakai juga dalam mekanika. F

9 Menghitung usaha oleh gaya F jika titik itu mengalami perpindahan. Jika arah gaya F cos θ itu tetap, maka usaha diperoleh dengan menghitung : Gambar 7 W = ( F cos θ) = F. Jika dalam pernyataan vektor = b 1 i + b j + b 3 k, b 1 = 1 dan b = b 3 = 0, maka = i. Dan jika = a 1 i + a j + a 3 k, maka. =.i = a 1. Demikian jugalah.j = a dan.k = a 3. diketahui bahwa a 1, a dan a 3 adalah komponen-komponen vector berturut-turut dalam arah i, j dan k. Umumnya jika U suatu vektor satuan, maka komponen dalam arah U adalah produk skalar :.U = U cos θ = komponen dalam arah U. Jika suatu vektor tidak NOL, dapat ditulis U = U = Karena arah dalam U, maka komponen pada arah =.. Proyeksi vektor pada adalah (komponen dalam ). dikalikan dengan (arah ) yaitu :. atau.. S o a l : Diketahui = i + 3j + 6k ; = 3i 6j + k ; C = 3i 6j +6k 1. Tentukanlah a) D = ; b) E = ; c) F = + + C. Tentukanlah : a). ; b).c ; c).c ; d).d ; e).e ; f) C.D 3. esarnya sudut yang dibentuk tiap pasang vektor pada No.. 4. Tentukanlah jarak titik P(7,8) ke garis g : 3x 4y + 4 = 0 5. Diketahui vektor-vektor = 4i 3j + 1k dan = 3i + 5j k a. Nyatakan komponen 1 dan dari vektor di mana 1// dan tegak lurus pada. b. Hitung usaha oleh gaya F jika titik itu mengalami perpindahan 0P (0 titik pangkal dan P terminus ) sedang F = dengan 0 titik pangkalnya. 3.. PERKLIN VEKTOR atau CROSS PRODUCT Perkalian vektor atau cross product atau vector product dari vektor dan vektor ditulis =. hasil perkalian dua buah vektor x

10 adalah sebuah vektor. Dua buah vektor dan yang mempunyai titik pangkal yang berimpit membentuk sudut θ. ( 0<θ<π ). Jika dan tidak berimpit, keduanya membentuk sebuah bidang. ndaikan U satuan vektor yang tegak lurus pada Gambar 8 bidang (,) dengan arah sekerup kanan yang diputar dari ke (lihat gambar 8), maka haasil kali cross product ke didefinisikan : x = U sin θ Jika dan sejajar, θ = 0 atau θ = 180 dan sin θ = 0, maka x = 0. dalam hal ini arah U tidak ditentukan. Dalam hal lain U dapat ditentukan, dan cross product dua vektor adalah sebuah vektor yang sama arahnya dengan U dan besarnya sama dengan bilangan yang menyatakan luas jajaran genjang yang sisinya dan serta membentuk sudut 0. Jadi jelaslah bahwa panjang vektor hasil kali dari cross product dan adalah : x = C = U sin θ. Jika perkalian vektor di atas dari ke, jadi arahnya dari ke, maka arah vektor satuan berlawanan dengan yang di atas, menjadi U, sehingga cross product x = - x. Jika definisi itu dipakai untuk vektor satuan i, j dan k (pada sumbu-sumbu koordinat) maka : i x j = - j x i = k j x k = - k x j = i k x i = - i x k = j i x i = j x j = k x k = 0 Selanjutnya berlaku (r) x (s) = rs( x ) asosiatif. Perhatikan gambar 9. idang H. Vektor dan membentuk sudut θ. H Vektor diproyeksikan pada bidang H, x Yaitu vektor yang panjangnya = sin θ. Vektor diputar Gambar 9 (sumbu putar vektor ) dengan sudut +90 menghasilkan. jika vektor dikalikan dengan panjang vektor (skalar), maka hasil kali = a = b, karena mempunyai arah yang sama dengan arah U (cross product) dan = = sin θ = x Jadi ketiga operasi itu adalah :

11 1. Proyeksikan ke H. Putar (sumbu putar ) dengan sudut Kalikan dengan skalar C Jika operasi itu diterapkan pada sebuah segitiga, diperoleh sebuah segitiga lain. Perhatikanlah gambar 10, segitiga dengan C sisi-sisi, C, dan (+C). (+C) Jika diterpkan ketiga langkah itu akan diperoleh : Gambar Segitiga yang sisi-sisinya, C dan ( + C) Memenuhi persamaan vektor + C = ( +C). Segitiga yang sisi-sisinya, C dan ( + C ) Memenuhi persamaan vektor + C = ( + C) 3. segitiga yang mempunyai sisi-sisi, C dan (+ C) memenuhi persamaan vektor + C = ( + C) pabila dipakai persamaan-persamaan : = x C = x C (+C) = x ( X C) yang didapat dari kesimpulan di atas, maka diperoleh : x b + x C = x ( + C) Yaitu sifat distributive perkalian vektor (cross product) Kawan dari sifat ini adalah (D + C) x = x + C x Dengan menggunakan cross product dan rumus-rumus aljabar, dapat ditentukan vektor hasil dari x. Jika = a 1 i + a j + a 3 k dan = b 1 i + b j + b 3 k, maka x = (a 1 i + a j + a 3 k) x (b 1 i + b j + b 3 k) = (a 1 b 1 )i x I + (a 1 b )I x j + (a 1 b 3 )I x k + (a b 1 )j x I + (a b )j x j + (a b 3 )j x k + (a 3 b 1 )k x I + (a 3 b )k xk x j + (a 3 b 3 )k x k = (a 3 b 3 a 3 b )I (a 3 b )I (a 1 b 3 a 3 b 1 )j + (a 1 b a b 1 )k Keenam suku ruas kanan sama dengan keenam suku penyeleseian determinan ordo 3 x 3, sehingga hasilkali cross product vektor. i j k Dan di atas adalah : x = a 1 a a 3

12 b 1 b b 3 Contoh : Hitunglah luas segitiga C, jika (1,-1,0), (,1,-1) dan C(-1,1,). Jawab : Dua sisi segitiga itu dinyatakan dengan vektor-vektor : = (-1)i + (1+1)j + (-1-0)k = i + j k C = (-1 1)I + (1 + 1)j + (+ 0)k = - i + j +k i j k Vector V = x C = 1-1 = 6i + 6k - besarnya V = V = = 7 = 6, yang sama dengan luas jajaran genjang yang sisi-sisinya dan C, dimana luas ini kali luas segitiga C. Jadi luas segitiga C = ½ x C = 3 Contoh : Tentukanlah vektor satuan yang tegak lurus pada vektor = i + j k dan = i j + k Jawab : Vektor N = x tegak lurus pada kedua vektor dan sedang U = c(a x ) adalah juga vektor N yang dikalikan dengan skalar c = 0, dan c dapat dipilih sehingga U menjadi vektor satuan. i j k Jadi : N = x = 1-1 = i 5j 3k i 5 j 3k U.U = c N.N = c 1 + ( 5) + ( 3 ) = 35c c = ± jadiu = Soal : Diketahui dalam E 3 titik-titik (1,-1,1), (,3,-1), C(-1,,) dan D(3,1,9) 1. Tentukanlah vektor-vektor : a) 0 ; b) 0 ; c) 0c ; c) ; e) C dan f) C. Jika P, Q dan R berturut-turut pertengahan, sisi-sisi, C dan C tentukanlah koordinat P, Q dan R. 3. Tentukanlah E sehingga CE jajaran genjang. 4. Tentukanlah koordinat titik berat segitiga C 5. Tentukanlah besarnya sudut-sudut segitiga C. 6. Tentukanlah normal pada ketiga sisi segitiga itu 7. Tentukanlah : a) 0 x 0 ; b) 0 x 0C ; c) 0 x 0C ; d) x C ; e) C x 8. Hitunglah luas segitiga C 9. Hitunglah : a) jarak C dari ; b) jarak dari C. 10. Hitunglah jarak D dari bidang C.

13 4. PERSMN GRIS DN PERSMN IDNG DTR PERSMN GRIS ndaikan g sebuah garis melalui P 1 (x 1,y 1, z 1 ) sejajar dengan sebuah vektor bukan nol V = ai + bj + ck. Garis g adalah tempat kedudukan semua titik P(x,y,z) sedemikian, sehingga vektor P 1 P sejajar dengan vektor V yang diketahui. P pada garis g jika dan hanya V jika ada suatu skalar t, sehingga P 1 P = tv, atau P(x,y,z) (x x 1 )i + (y y 1 ) + (z z 1 )k = t(ai + bj + ck) ( lihat gambar 11) P 1 (x 1,y 1,z 1 ) P 1 P = tv, maka x x 1 = ta ; y y 1 = tb dan Gambar 11 z z 1 = tc. (*). Jika t variable dari - +, maka titik P(x,y,z) bergerak melintasi garis g yang melalui P 1 itu. Ketiga persamaan (*) secara simultan adalah persamaan parameter garis g dalam E 3. Jika t dieliminir dari ketiga persamaan parameter itu, diperoleh persamaan garis lurus g : x a y y = b x z z = c Yaitu persamaan garis yang sejajar dengan vector V = ai + bj + ck S o a l : Diketahui segiempat CD di mana (4,1), (8,4), C (7,10) dan D(5,9). Titik-titik P, Q, R dan S adalah titik-titik tengah, C, CD dan D. 1. uktikanlah bahwa PQRS adalah sebuah jajaran genjang.. Hitunglah jarak C ke, demikian juga jarak D ke garis. 3. Tentukanlah vektor, C, CD dan D. Hitunglah juga panjang (besar) vektorvektor itu. 4. Hitunglah besar sudut-sudut segiempat itu. 5. Hitunglah jarak titik C ke garis, demikian juga jarak titik D ke garis. 6. uatlah persamaan garis melalui P(1,,-3) sejajar dengan vektor V = i 3j + 5k.

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT VEKTOR Oleh : Musayyanah, S.ST, MT 1 2.1 ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan).

Lebih terperinci

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR Rudi Susanto, M.Si VEKTOR ESRN SKLR DN VEKTOR esaran Skalar esaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh Catatan : waktu, suhu, volume, laju, energi

Lebih terperinci

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering

Lebih terperinci

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor BAB 1 BESARAN VEKTOR Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahkan vektor secara grafis dan dengan vektor komponen 3. Melakukan

Lebih terperinci

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9 Aljabar Linier Elementer Kuliah ke-9 Materi kuliah Hasilkali Titik Proyeksi Ortogonal 7/9/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 2 Hasilkali Titik dari Vektor-Vektor Definisi Jika u dan v adalah vektor-vektor

Lebih terperinci

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili

Jika titik O bertindak sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas garis searah mewakili 4.5. RUMUS PERBANDINGAN VEKTOR DAN KOORDINAT A. Pengertian Vektor Posisi dari Suatu Titik Misalnya titik A, B, C Dan D. adalah titik sebarang di bidang atau di ruang. Jika titik O bertindak sebagai titik

Lebih terperinci

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat, VEKTOR Dalam mempelajari fisika kita selalu berhubungan dengan besaran, yaitu sesuatu yang dapat diukur dan dioperasikan. da besaran yang cukup dinyatakan dengan nilai (harga magnitude) dan satuannya saja,

Lebih terperinci

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah Matematika II : Vektor Dadang Amir Hamzah sumber : http://www.whsd.org/uploaded/faculty/tmm/calc front image.jpg 2016 Dadang Amir Hamzah Matematika II Semester II 2016 1 / 24 Outline 1 Pendahuluan Dadang

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor BAB 1 BESARAN VEKTOR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahan vektor secara grafis dan matematis 3. Melakukan perkalian vektor

Lebih terperinci

Vektor di Bidang dan di Ruang

Vektor di Bidang dan di Ruang Vektor di Bidang dan di Ruang 4.1. Pengertian, notasi,dan operasi pada ektor Vektor merupakan istilah untuk menyatakan besaran yang mempunyai arah. Secara geometris, ektor dinyakan dengan segmen-segmen

Lebih terperinci

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel

Hasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel BAB II HASIL KALI TITIK DAN SILANG A. HASIL KALI TITIK ATAU SKALAR Hasil kali titik atau skalar dari dua buah vektor A dan B yang dinyatakan oleh A B (dibaca A titik B ) didefinisikan sebagai hasil kali

Lebih terperinci

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. VEKTOR 1 A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain lain. Namun, ada

Lebih terperinci

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi BB 1 nalisa Vektor Vektor, dibedakan dari skalar, adalah suatu besaran yang memiliki besar dan arah. rtinya untuk mendeskripsikan suatu besaran vektor secara lengkap perlu disampaikan informasi tentang

Lebih terperinci

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan. Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan. Skalar hanya memiliki besaran saja, contoh : temperatur,

Lebih terperinci

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya 1. Pendahuluan Penggunaan besaran vektor dalam kehidupan sehari-hari sangat penting mengingat aplikasi besaran vektor yang luas. Mulai dari prinsip gaya, hingga bidang teknik dalam memahami konsep medan

Lebih terperinci

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Analisis Vektor Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Analisis Vektor Analisis vektor meliputi bidang matematika dan fisika sekaligus dalam pembahasannya Skalar dan Vektor Skalar Skalar ialah

Lebih terperinci

Bab 1 : Skalar dan Vektor

Bab 1 : Skalar dan Vektor Bab 1 : Skalar dan Vektor 1.1 Skalar dan Vektor Istilah skalar mengacu pada kuantitas yang nilainya dapat diwakili oleh bilangan real tunggal (positif atau negatif). x, y dan z kita gunakan dalam aljabar

Lebih terperinci

BAB II BESARAN VEKTOR

BAB II BESARAN VEKTOR BAB II BESARAN VEKTOR.1. Besaran Skalar Dan Vektor Dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang dinyatakan dengan

Lebih terperinci

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran Kurikulum 03 Kelas X matematika PEMINATAN VEKTOR II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami tentang pembagian vektor.. Memahami tentang

Lebih terperinci

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = = VEKTOR Notasi Vektor (,, ) (,, ) Vektor atau Matriks Maka di atas dapat dinyatakan dengan: Kombinasi linear vektor basis maka; ( ) + ( ) + ( ) + + (,, ) Panjang Vektor Misalkan + + (,, ), maka panjang

Lebih terperinci

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3 Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3 Maulana Malik 1 (maulana.malik@sci.ui.ac.id) 1 Departemen Matematika FMIPA UI Kampus Depok UI, Depok 16424 2014/2015 1/21 maulana.malik@sci.ui.ac.id Vektor

Lebih terperinci

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1 1. Koordinat Cartesius Sistem koordinat Cartesius terdiri dari dua garis yang saling tegak lurus yang disebut sumbu Sumbu horizontal disebut sumbu X dan sumbu vertikal disebut sumbu Y Tiap sumbu mempunyai

Lebih terperinci

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga; BAB I VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR 1). Pada mulanya vektor adalah objek telaah dalam ilmu fisika. Dalam ilmu fisika vektor didefinisikan sebagai sebuah besaran yang mempunyai besar dan arah seperti gaya,

Lebih terperinci

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat. .. esaran Vektor Dan Skalar II V E K T O R da beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. da juga besaran fisis yang tidak cukup hanya

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR VEKTOR DAN SKALAR Materi pokok pertemuan ke I: 1. Vektor dan skalar 2. Komponen vektor 3. Operasi dasar aljabar vektor URAIAN MATERI Masih ingatkah Anda tentang vektor? Apa beda vektor dengan skalar? Ya,

Lebih terperinci

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R . Jika dan vektor-vektor tak kolinear dan A = ( x + 4y ) + ( 2x + y + ) dan B = ( y 2x + 2 ) + ( 2x 3y -), maka carilah nilai x dan y sehingga 3A = 2B. Penyelesian: 3A = 2 B 3(x + 4y ) +3 ( 2x + y + )b

Lebih terperinci

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor PERTEMUAN II VEKTOR BESARAN SKALAR DAN VEKTOR Sifat besaran fisis : Skalar Vektor Besaran Skalar Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh : waktu,

Lebih terperinci

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B Amran Shidik MATERI FISIKA KELAS X 11/13/2016 VEKTOR A. Vektor Vektor adalah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran yang termasuk besaran vektor antara lain perpindahan, gaya, kecepatan,

Lebih terperinci

Vektor Ruang 2D dan 3D

Vektor Ruang 2D dan 3D Vektor Ruang 2D dan D Besaran Skalar (Tidak mempunyai arah) Vektor (Mempunyai Arah) Vektor Geometris Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak

Lebih terperinci

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a = 19. VEKTOR A. Vektor Secara Geometri 1. Ruas garis berarah AB = b a. Sudut antara dua vektor adalah θ 3. Bila AP : PB = m : n, maka: B. Vektor Secara Aljabar a1 1. Komponen dan panjang vektor: a = a =

Lebih terperinci

Geometri pada Bidang, Vektor

Geometri pada Bidang, Vektor Prodi Matematika FMIPA Unsyiah September 9, 2011 Melalui pendekatan aljabar, vektor u dinyatakan oleh pasangan berurutan u 1, u 2. Disini digunakan notasi u 1, u 2 bukan (u 1, u 2 ) karena notasi (u 1,

Lebih terperinci

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh :

Lebih terperinci

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3 Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3 Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U September 2015 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R 2 dan R 3 September 2015

Lebih terperinci

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah) Pengantar Vektor Besaran Skalar (Tidak mempunyai arah) Vektor (Mempunyai Arah) Vektor Geometris Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak

Lebih terperinci

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BESARAN VEKTOR B A B B A B Besaran Vektor 8 B A B B A B BESARAN VEKTOR Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan dua anak yang mendorong meja pada gambar di atas. Apakah dua anak tersebut dapat mempermudah dalam mendorong meja?

Lebih terperinci

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN VEKTOR Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas Disusun Oleh : 1. Chrisnaldo noel (12110024) 2. Maria Luciana (12110014) 3. Rahmat Fatoni (121100) PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu. VEKTOR Kata vektor berasal dari bahasa Latin yang berarti "pembawa" (carrier), yang ada hubungannya dengan "pergeseran" (diplacement). Vektor biasanya digunakan untuk menggambarkan perpindahan suatu partikel

Lebih terperinci

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3

Vektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3 Vektor-Vektor dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3 Disusun oleh: Achmad Fachrurozi Albert Martin Sulistio Iffatul Mardhiyah Rifki Kosasih Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3 MATRIKS a. Konsep Matriks Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegipanjang dan diletakkan di dalam kurung biasa ( ) atau

Lebih terperinci

Perkalian Titik dan Silang

Perkalian Titik dan Silang PERKALIAN TITIK DAN SILANG Materi pokok pertemuan ke 3: 1. Perkalian titik URAIAN MATERI Perkalian Titik Perkalian titik dari dua buah vektor dan dinyatakan oleh (baca: titik ). Untuk lebih jelas, berikut

Lebih terperinci

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK A. Sistem Koordinat Tegak Lurus Suatu sistem koordinat tegak lurus disebut juga dengan sistem koordinat cartesian. Di dalam ruang, terdapat tiga buah garis lurus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebelum pembahasan mengenai irisan bidang datar dengan tabung lingkaran tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. A. Matriks Matriks adalah himpunan skalar (bilangan

Lebih terperinci

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT VEKTOR Oleh : Msayyanah, S.ST, MT . ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang ckp dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satan). Contoh

Lebih terperinci

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom A 1 Vektor Fisika Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sub Pokok ahasan Definisi Vektor Penjumlahan Vektor Vektor Satuan

Lebih terperinci

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

BAB 2 ANALISIS VEKTOR BAB ANALISIS VEKTOR A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami pengertian vektor, operasi vektor, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan kaedah aljabar vektor. B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami konsep

Lebih terperinci

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika Jurusan Matematika 1 Nopember 2011 1 Vektor dan Garis 2 Koordinat 3 Norma Vektor 4 Hasil Kali Titik dan Proyeksi 5 Hasil Kali Silang Definisi Vektor Definisi Jika AB dan CD ruas garis berarah, keduanya

Lebih terperinci

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd IKIP BUDI UTOMO MALANG Analytic Geometry TEXT BOOK Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd 2012 DAFTAR ISI 1 VEKTOR 1.1 Vektor Pada Bidang... 4 1.2 Vektor Pada Ruang... 6 1.3 Operasi Vektor.. 8 1.4 Perkalian

Lebih terperinci

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q

Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q Soal No. 1 Perhatikan gambar berikut, PQ adalah sebuah vektor dengan titik pangkal P dan titik ujung Q a) Nyatakan PQ dalam bentuk vektor kolom b) Nyatakan PQ dalam bentuk i, j (vektor satuan) c) Tentukan

Lebih terperinci

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1 GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT sofyan mahfudy-iain Mataram 1 Sasaran kuliah hari ini 1. Mahasiwa dapat menjelaskan konsep kemiringan garis/gradien 2. Mahasiswa dapat menentukan

Lebih terperinci

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real: 8. VEKTOR A. Vektor Secara Geometri. Ruas garis berarah AB = b a. Sudut antara dua vektor adalah. Bila AP : PB = m : n, maka: B. Vektor Secara Aljabar a. Komponen dan panjang vektor: a = a a a = a = a

Lebih terperinci

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR TIM DOSEN 4 Vektor di Bidang dan di Ruang Vektor di Bidang dan Ruang Sub Pokok Bahasan Notasi dan Operasi Vektor Perkalian titik Perkalian silang Beberapa Aplikasi Proses

Lebih terperinci

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya TKS 4007 Matematika III Diferensial Vektor (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Definisi Secara Grafis : Dari gambar di samping, ada sebuah anak panah yang berawal

Lebih terperinci

erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3

erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3 erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah menyelesaikan pertemuan ini mahasiswa diharapkan : Dapat menghitung perkalian silang dari suatu vektor dan mengetahui

Lebih terperinci

Geometri pada Bidang, Vektor

Geometri pada Bidang, Vektor Jurusan Matematika FMIPA Unsyiah September 9, 2011 Secara geometrik, vektor pada bidang dapat digambarkan sebagai ruas garis berarah (anak panah). Panjang dari anak panah merepresentasikan besaran (magnitude)

Lebih terperinci

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK Pengantar Definisi Arsitektur MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT Operasional Sinkronisasi Kesimpulan & Saran Muhamad Ali, MT Http://www.elektro-uny.net/ali Pengantar

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

BESARAN, SATUAN & DIMENSI BESARAN, SATUAN & DIMENSI Defenisi Apakah yang dimaksud dengan besaran? Besaran : segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka (kuantitatif). Apakah yang dimaksud dengan satuan? Satuan

Lebih terperinci

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :

VEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan : 1 SMA SANTA ANGELA VEKTOR A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan : A B Keterangan : Titik A disebut titik Pangkal Titik B disebut titik Ujung Dinotasikan

Lebih terperinci

GESERAN atau TRANSLASI

GESERAN atau TRANSLASI GESERAN atau TRANSLASI Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Geometri Transformasi Dosen Pembimbing : Havid Risyanto, S.Si., M.Sc. D I S U S U N O L E H 1. AMILIA 1111050031 2. HAIRUDIN 1111050153 3.

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Kelistrikan dan Kemagnetan Tanpa listrik dan magnet, maka dalam kehidupan jaman sekarang: tanpa motor

Lebih terperinci

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG 1. KOORDINAT CARTESIUS DALAM RUANG DIMENSI TIGA SISTEM TANGAN KANAN SISTEM TANGAN KIRI RUMUS JARAK,,,, 16 Contoh : Carilah jarak antara titik,, dan,,. Solusi :, Persamaan

Lebih terperinci

DIKTAT MATEMATIKA II

DIKTAT MATEMATIKA II DIKTAT MATEMATIKA II (PERSAMAA GARIS DA PERSAMAA BIDAG DATAR) Drs. A. ABABA PURAWA, M.T JURUSA PEDIDIKA TEKIK MESI FAKULTAS PEDIDIKA TEKOLOGI DA KEJURUA UIVERSITAS PEDIDIKA IDOESIA 004 PERSAMAA GARIS DA

Lebih terperinci

9.1. Skalar dan Vektor

9.1. Skalar dan Vektor ANALISIS VEKTOR 9.1. Skalar dan Vektor Skalar Satuan yang ditentukan oleh besaran Contoh: panjang, voltase, temperatur Vektor Satuan yang ditentukan oleh besaran dan arah Contoh: gaya, velocity Vektor

Lebih terperinci

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN 05 yosprens.wordpres.com SOAL DAN PEMBAHASAN MATA UJI MATEMATIKA TKD SAINTEK SBMPTN 05 Berikut ini 5 soal mata uji matematika beserta pembahasannya yang diujikan

Lebih terperinci

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank 1 MODUL 2 GARIS LURUS Gambar 4. 4 Mesin Antrian Bank Persamaan garis lurus sangat berperan penting terhadap kemajuan teknologi sekarang ini. Bagi programmer handal, banyak aplikasi yang membutuhkan persamaan

Lebih terperinci

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3

a11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3 a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 Definisi Vektor di R 2 dan R 3 a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 Pendahuluan Notasi dan Pengertian Dasar Skalar, suatu konstanta yang dituliskan dalam huruf kecil Vektor,

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI ANALISIS VEKTORIS DALAM RUANG BERDIMENSI DUA

KONSTRUKSI PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI ANALISIS VEKTORIS DALAM RUANG BERDIMENSI DUA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 KONSTRUKSI PERSAMAAN GARIS LURUS MELALUI ANALISIS VEKTORIS DALAM RUANG BERDIMENSI DUA Rio Fabrika Pasandaran 1, Patmaniar 2 Universitas Cokroaminoto

Lebih terperinci

PAKET 4. Paket : 4. No Soal Jawaban 1 Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini adalah. A. 120 cm 2 B. 216 cm 2 C. 324 cm 2 D. 336 cm 2 E.

PAKET 4. Paket : 4. No Soal Jawaban 1 Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini adalah. A. 120 cm 2 B. 216 cm 2 C. 324 cm 2 D. 336 cm 2 E. PAKET 4 Jumlah Soal : 0 soal Kompetensi :. Bangun Datar. Trigonometri. Bangun Ruang 4. Barisan dan Deret Compile By : Syaiful Hamzah Nasution No Soal Jawaban Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini

Lebih terperinci

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a Soal - Soal UM UGM. Soal Matematika Dasar UM UGM 00. Jika x = 3 maka + 3 log 4 x =... a. b. c. d. e.. Jika x+y log = a dan x y log 8 = b dengan 0 < y < x maka 4 log (x y ) =... a. a + 3b ab b. a + b ab

Lebih terperinci

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor ANALISIS VEKTOR Vektor dan Skalar Macam-macam macam kuantitas dalam fisika seperti: temperatur, volume, dan kelajuan dapat ditentukan dengan angka riil (nyata). Kuantitas seperti disebut dengan skalar.

Lebih terperinci

VEKTOR Matematika Industri I

VEKTOR Matematika Industri I VEKTOR TIP FTP UB Pokok Bahasan Pendahuluan: Kuantitas skalar dan vektor Representasi vektor Komponen-komponen vektor yang diketahui Vektor dalam ruang Kosinus arah Hasilkali skalar dari dua vektor Hasilkali

Lebih terperinci

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor . Vektor.1 Representasi grafis sebuah vektor erdasarkan nilai dan arah, besaran dibagi menjadi dua bagian aitu besaran skalar dan besaran vektor. esaran skalar adalah besaran ang memiliki nilai dan tidak

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN Sesi NGAN VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR Vektor adalah ruas garis yang memiliki nilai dari arah. Nilai vektor disini adalah panjang vektor. Vektor adalah notasi

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Dalam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan kait-mengkait

Lebih terperinci

50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang

Lebih terperinci

DIKTAT MATEMATIKA II

DIKTAT MATEMATIKA II DIKTAT MATEMATIKA II (MATRIK) Drs. A. NABABAN PURNAWAN, S.Pd.,M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2004 MATRIKS I. PENGERTIAN

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012 Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 01 Tanggal Ujian: 13 Juni 01 1. Lingkaran (x + 6) + (y + 1) 5 menyinggung garis y 4 di titik... A. ( -6, 4 ). ( -1, 4 ) E. ( 5, 4 ) B. ( 6, 4) D. ( 1, 4 )

Lebih terperinci

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain

BAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain BAB III RUANG VEKTOR R DAN R 3 Bab ini membahas pengertian dan operasi ektor-ektor. Selain operasi aljabar dibahas pula operasi hasil kali titik dan hasil kali silang dari ektor-ektor. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar BAB II MATRIKS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi bab ini, Anda diharapkan dapat: 1. menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks persegi merupakan invers

Lebih terperinci

C. 9 orang B. 7 orang

C. 9 orang B. 7 orang 1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT

RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT Besar sudut dapat ditentukan atau diukur dengan berbagai cara, di antaranya dengan menggunakan sudut satuan dan yang paling tepat menggunakan sebuah alat yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm PENGUKURAN BESARAN A. Pengertian Mengukur Mengukur adalahmembandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang dijadikan standar satuan. Misalnya kita mengukur panjang benda, dan ternyata panjang benda

Lebih terperinci

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Bagian 2 Matriks dan Determinan Bagian Matriks dan Determinan Materi mengenai fungsi, limit, dan kontinuitas akan kita pelajari dalam Bagian Fungsi dan Limit. Pada bagian Fungsi akan mempelajari tentang jenis-jenis fungsi dalam matematika

Lebih terperinci

ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS

ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS VEKTOR Definisi Vektor Ada dua besaran yaitu: Vektor mempunyai besar dan arah Skalar mempunyai besar A B A : titik awal B : titik akhir Notasi vektor biasanya menggunakan huruf

Lebih terperinci

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L MAKALAH VEKTOR Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L PEMERINTAHAN KABUPATEN BOGOR SMAN 1 PAMIJAHAN 017 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Lebih terperinci

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat

Pesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat Sumber: www.staralliance.com Pesawat Terbang Terbayangkah kalian dengan teknologi pesawat terbang? Alat transportasi ini diciptakan dengan teknologi yang canggih. Salah satunya adalah saat merancang konstruksi

Lebih terperinci

BAB XIV V E K T O R Pengertian Vektor adalah besaran yang mempunyai arah. Tafsiran geometri sebuah vektor dilukiskan sebagai panah.

BAB XIV V E K T O R Pengertian Vektor adalah besaran yang mempunyai arah. Tafsiran geometri sebuah vektor dilukiskan sebagai panah. XIV V E K T O R 4. engertian adalah esaran yang mempunyai arah. Tafsiran geometri seuah vektor dilukiskan seagai panah. dengan titik pangkal (a x, a y, a z ) dan titik ujung ( x, y, z ) dinotasikan dengan.

Lebih terperinci

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan Bab 1 Vektor A. Pendahuluan Dalam mata kuliah Listrik Magnet A, maupun mata kuliah Listrik Magnet B sebagaii lanjutannya, penyajian konsep dan pemecahan masalah akan banyak memerlukan pengetahuan tentang

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK

KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK 1 KEGIATAN BELAJAR 4 KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK Setelah mempelajari kegiatan belajar 4 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan kedudukan dua garis lurus di bidang dan di ruang 2.

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan 1.1 Latar elakang Geometri datar, merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan bangun-bangun geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. erbagai mekanisme peralatan dalam kehidupan

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018 Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 07/08 -. Jika diketahui x = 8, y = 5 dan z = 8, maka nilai dari x y z adalah.... (a) 0 (b) 00 (c) 500 (d) 750 (e)

Lebih terperinci

f(-1) = = -7 f (4) = = 3 Dari ketiga fungsi yang didapat ternyata yang terkecil -7 dan terbesar 11. Rf = {y -7 y 11, y R}

f(-1) = = -7 f (4) = = 3 Dari ketiga fungsi yang didapat ternyata yang terkecil -7 dan terbesar 11. Rf = {y -7 y 11, y R} 1. Persamaan (m - 1)x 2-8x - 8m = 0 mempunyai akar-akar real, maka nilai m adalah... -2 m -1-2 m 1-1 m 2 Kunci : C D 0 b 2-4ac 0 (-8)² - 4(m - 1) 8m 0 64-32m² + 32m 0 m² - m - 2 0 (m - 2)(m + 1) 0 m -1

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN GARIS LURUS 1 KEGIATAN BELAJAR 3 PERSAMAAN GARIS LURUS Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menentukan persamaan gradien garis lurus, 2. menentukan persamaan vektoris dan persamaan

Lebih terperinci

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis BAB II RESULTAN (JUMLAH) DAN URAIAN GAYA A. Pendahuluan Pada bab ini, anda akan mempelajari bagaimana kita bekerja dengan besaran vektor. Kita dapat menjumlah dua vektor atau lebih dengan beberapa cara,

Lebih terperinci

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom. Page- MATRIKS Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom. Notasi: Matriks dinyatakan dengan huruf besar, dan elemen elemennya

Lebih terperinci

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36 Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36 Irisan Kerucut animation 1 animation 2 Irisan kerucut adalah kurva ang terbentuk dari perpotongan antara sebuah kerucut dengan bidang datar. Kurva irisan ini

Lebih terperinci

Materi Aljabar Linear Lanjut

Materi Aljabar Linear Lanjut Materi Aljabar Linear Lanjut TRANSFORMASI LINIER DARI R n KE R m ; GEOMETRI TRANSFORMASI LINIER DARI R 2 KE R 2 Disusun oleh: Dwi Lestari, M.Sc email: dwilestari@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.

RANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd. RANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd. Universitas Negeri Surabaya Oleh Abdul Hayyih (147785010) Kelas D PROGRAM

Lebih terperinci

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Komponen-Komponen Vektor dalam Suku-Suku Vektor Satuan Artinya, OP = a (di sepanjang

Lebih terperinci

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI 082334051324 Daftar Referensi : 1. Kreyzig Erwin, Advance Engineering Mathematic, Edisi ke-7, John wiley,1993 2. Spiegel, Murray R, Advanced

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR 5.1 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks

Lebih terperinci