MODIFIKASI ALGORITMA PLAYFAIR DAN MENGGABUNGKAN DENGAN LINEAR FEEDBACK SHIFT REGISTER (LFSR)
|
|
- Sudirman Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODIFIKASI ALGORITMA PLAYFAIR DAN MENGGABUNGKAN DENGAN LINEAR FEEDBACK SHIFT REGISTER (LFSR) E. Haodudin Nurkifli Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang Jl. H.S. Ronggo Waluyo / Teluk Jambe Karawang dudi.nurkifli@staff.unsika.ac.id ABSTRAK Playfair Cipher merupakan metoda enkripsi klasik yang sangat sulit untuk dikriptanalisis secara manual. Meskipun demikian Playfair dapat dipecahkan dengan menggunakan informasi frekuensi kemunculan bigram. Komponen yang penting pada algoritma playfair adalah tabel cipher yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi diperkenalkan oleh playfair merupakan matrik berukuran (5x5) yang berisi huruf kapital dari A-Z. Tabel bawaan yang ada pada playfair cipher tidak dapat mengenkripsi yang berisi huruf kecil (a-z), angka (0-9) dan simbol-simbol. Mekanisme mengganti huruf J dengan I pada persiapan enkripsi menjadi kelemahan dari playfair karena pada proses dekripsi akan terjadi ambigu pada kata yang memiliki huruf I. Modifikasi tabel playfair chiper yang dapat digunakan untuk melakukan enkripsi huruf kapital, huruf kecil, angka dan simbol. Penggunaan tabel 12 x 12 yang sangat acak memiliki Confusion yang bagus sehingga membuat hubungan statistik antara plainteks, cipherteks, dan kunci menjadi sangat rumit. Perubahan satu bit enkripsi pada plaintek berpengaruh terhadap bit yang lainnya sehingga menggabungkan dengan LFSR menjadi lebih baik juga dari sisi Diffusionya. Kata : Playfair, Tabel Cipher, Confusion, Diffusion 1. PENDAHULUAN Playfair Cipher merupakan metoda enkripsi klasik yang sangat sulit untuk dikriptanalisis secara manual. Meskipun demikian Playfair dapat dipecahkan dengan menggunakan informasi frekuensi kemunculan bigram. Komponen yang penting pada algoritma playfair adalah tabel cipher yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi tabel bawaan yang diperkenalkan oleh playfair adalah tabel yang berbentuk matrik berukuran (5x5) yang berisi huruf kapital dari A-Z dengan menghilangkan J. Menurut Aftab (2013), Chaoudhary (2013), Vatsa (2012) Ciphertek hasil enkripsi relatif mudah dipecahkan ketika kriptanalisis mengetahui cipherteks dan tabel ciphernya, walaupun kriptanalis hanya mengetahui cipherteks tanpa mengetahui tabel chiper kriptanalis dapat menebak bigram berdasakan huruf yang bermakna dari sebuah kata. Menurut Harris dan Attia (2013), Kumar (2013), Nidhal dan Wasfi (2013), Shakti dan Gupta (2011) Tabel bawaan yang ada pada playfair cipher tidak dapat mengenkripsi yang berisi huruf kecil (a-z), angka (0-9) dan simbol-simbol. Kelemahan yang lain pada playfair adalah terjadinya ambigu pada hasil dekripsi karena pada persiapan enkripsi playfair cipher memiliki mekanisme mengganti J dengan I. Perlunya modifikasi tabel playfair chiper yang dapat digunakan untuk melakukan enkripsi huruf kapital, huruf kecil, angka dan simbol. Mengacak isi tabel diperlukan agar cipherteks yang dihasilkan menjadi acak. 2. TINJAUAN PUSTAKA Aftab (2013), Chaoudhary (2013) memodifikasi tabel cipher menjadi 7x4 dan menambahkan dua simbol yaitu * dan #. menampilkan semua huruf (A- Z) Agar tidak terjadi ambigu saat melakukan dekripsi. semakin meningkatnya confusion dan diffusion akan mempersulit kriptanalis memecahkan cipherteks. Harris dan Attia (2013), Shakti dan Gupta (2013) Memodifikasi ukuran tabel cipher menjadi 8x8 yang berisi huruf kapital (A-Z), angka (0-9) dan simbol. Selain memodifikasi tabel proses enkripsi digabungkan dengan algortima Linear Feedback Shift Register (LFSR). Ujicoba dengan cipherteks only attack, known attack dan cipherteks attack tidak dapat memecahkan cipherteks dari playfair modifikasi. kekuatan tidak hanya substitusi dari matrik 8x8 akan tetapi karena digabungkan dengan cara mengacak bit menggunakan LFSR. Khumar (2013) Memodifikasi tabel cipher menjadi 6x6 yang berisi (A-Z) dan (0-9). Menggabungkan pengacakan bit dengan LFSR setelah bit teracak baru melakukan enkripsi dengan playfair cipher tabel 6x6. Menggabungkan LFSR dan Playfair tabel cipher 6x6 dapat meningkatkan keamanan dari cipherteksnya. Vatsa (2012) Memodeifikasi proses enkripsi pada Caesar cipher dengan membuat tabel up (4x4) dan tabel down (4x4). Menghindari brute force attack karena dengan tabel yang dibuat setiap huruf yang sama ketika dienkripsi tidak menghasilkan huruf ciperteks yang sama. cipher dengan tabel dapat memperkuat cipherteks dari Caesar cipher. 366
2 Khumar (2013), Ravindra (2011) Membahasa beberapa kelemahan algoritma klasik: Caesar, playfair, vigenere, cipher hill. Kelemahan playfair cipher mudah ditebak jika kriptanalisis menemukan cipher dan kuncinya. Jika kriptanalisis hanya menemukan chiperteks maka kriptanalisis dapat menebak digram yang terbentuk dari cipherteksnya. Playfair dengan tabel cipher 5x5 tanpa modifikasi akan membuat cipher mudah dipecahkan. Menurut Nidhal (2013) Pembuatan tabel playfair baru dengan ukuran 11x11 yang berisi (A-Z), (a-z), (0-9), beberapa simbol aritmatik. Lebih mengamankan di kombinisai dengan LFSR. Semakin meningkatnya confusion dan diffusion akan mempersulit kriptanalis memecahkan cipherteks. Shrivastava (2013) Memodifikasi ukuran tabel cipher menjadi (8x8) dan menggunakan multi round untuk mengacak isi tabel cipher. Mempersulit pemechana analisis digram dan frekuensi analisis karena semakin acak isi tabel akan menghasilkan cipherteks yang acak. Berdasarkan beberapa ide dari penelitian terdahulu, menganalisis tabel cipher yang dapat digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. membuat tabel cipher dengan ukuran 12 x 12 mengacak isi dari tabel sehingga dapat menghasilkan cipherteks yang sukar untuk dipecahkan oleh analisis frekuensi. Selain itu cipherteks yang dihasilkan dixor dengan kunci yang dibentuk dengan Linear Feedback Sift Ragister (LFSR). 3. LANDASAN TEORI Menurut Stallings (2010) Playfair Cipher menggunakan papan kunci yang berbentuk bujursangkar dalam melakukan penyandian. Papan kunci ini berukuran 5x5, dimana setiap bagian dalam papn kunci mewakili huruf-huruf dalam alfabet (abjad) dengan menghilangkan huruf J dari abjad. Setiap elemen bujursangkar berisi huruf yang berbeda satu sama lain. Tabel 1. Tabel cipher playfair (5x5) R X C N Y E D W I G O T A M V F B U Z S H P Q K L 3.1 Algoritma Persiapan Enkripsi Playfair Cipher Menurut Stallings (2010) Sebelum melakukan enkripsi, pesan yang akan dienkripsi (plainteks) diatur terlebih dahulu sebagai berikut : 1. Semua spasi dan karakter yang bukan alfabet harus dihilangkan dari plainteks (jika ada). 2. Jika ada huruf J pada palinteks maka ganti huruf tersebut dengan huruf I. 3. Pesan yang akan dienkripsi ditulis dalam pasangan huruf (bigram). 4. Jika ada huruf yang sama dalam pasangan huruf, maka sisipkan huruf X atau Z di tengahnya. Huruf yang disisipkan sebaiknya huruf X karena sangat kecil kemungkinan terdapat huruf X yang sama dalam bigram, tidak seperti huruf Z, contohnya dalam kata FUZZY. 5. Jika jumlah huruf pada plainteks adalah ganjil maka pilih sebuah huruf tambahan yang dipilih oleh orang yang mengenkripsi dan tambahkan di akhir plainteks. Huruf tambahan dapat dipilih sembarang misalnya huruf Z atau X. 3.2 Algoritma Enkripsi Playfair Cipher Algoritma enkripsi untuk setiap bigram adalah sebagai berikut: 1. Jika ada dua huruf terdapat pada baris kunci yang kanannya 2. Jika ada dua huruf terdapat pada kolom yang bawahnya 3. Jika dua huruf tidak pada baris yang sama atau kolom yang sama, maka huruf pertama diganti dengan huruf pada perpotongan baris huruf pertama dengan kolom huruf kedua. 4. Huruf kedua diganti dengan huruf pada titik sudut keempat dari persegi panjang yang dibentuk dari huruf yang digunakan 3.3 Algoritma dekripsi Playfair Cipher Algoritma dekripsi merupakan kebalikan dari algoritma enkripsi untuk setiap bigram adalah sebagai berikut: 1. Jika ada dua huruf terdapat pada baris kunci yang kirinya 2. Jika ada dua huruf terdapat pada kolom yang atasnya. 3. Jika dua huruf tidak pada baris yang sama atau kolom yang sama, maka huruf pertama diganti dengan huruf pada perpotongan baris huruf pertama dengan kolom huruf kedua. 4. Huruf kedua diganti dengan huruf pada titik sudut keempat dari persegi panjang yang dibentuk dari huruf yang digunakan 3.4 Contoh enkripsi dan dekripsi Menurut Stallings (2010) Plaintek: IT IS FULL MOON. Buat bigram dari gantikan j dengan i, tambahkan X jika pasangan huruf ganjil. IT IS FU LX LM OX ON. Enkripsi dengan cara megnacu pada tabel cipher matrik 5x5 dengan isi tabel sembarang. Tabel acuan enkripsi tabel 2. Tabel 2. Tabel cipher playfair (5x5) R X C N Y E D W I G O T A M V F B U Z S H P Q K L Cipherteks yang dihasilkan: DM GZ BZ PY KV TR MR Proses dekripsi merupakan kebalikan dari 367
3 proses enkripsi. Cipherteks yang dihasilkan DM GZ BZ PY KV TR MR dilihat berdasarkan tabel DM sehingga pasangan bigram plaintek IT. Hasil pasangan bigram menjadi IT IS FU LX LM OX ON. Hilangkan X menjadi IT IS FU L LM OON palinteks IT IS FULL MOON [10]. 4. METODE PENELITIAN Metode penelitian berdasarkan skema kriptografi disajikan pada gambar 1. Enkipripsi Cipherteks Dekripsi Gambar 1. Skema enkripsi dan dekripsi Gambar 1 memperlihatkan beberapa hal yang akan dibahas: penentuan kunci, proses enkripsi dan proses dekripsi. penelitian ini menyajikan bagaimana melakukan proses modifikasi terhadap algoritma playfair dan menggabungkan dengan LFSR. Skema baru disajikan pada bab USULAN SKEMA BARU ALGORITMA PLAYFAIR Usulan ini mengemukakan bentuk skema baru dari algoritma playfair dan digambungkan dengan LFSR. Gambar 2 diperlihatkan bentuk usulan skema baru dari algoritma flayfair. Gambar 3 Memperlihatkan skema dari algoritma playfair. Enkripsi terhadap palinteks membutuhkan tabel playfair. Tabel playfair dimodifikasi sehingga menjadi tabel. Modifikasi tabel disajikan pada subab 6. di enkripsi menghasilkan cipherteks, Proses untuk mengembalikan dilakukan dengan mendekripsi cipherteks sehingga menjadi. 5.2 Proses enkripsi dan dekripsi dengan xor menggunakan pembentukan kunci LFSR Proses enkripsi dan dekripsi terdapat beberapa tahapan: pembentukan kunci, enkripsi dan dekripsi diperlihatkan gambar 4 dan gambar 5. b8 b7 b6 b5 b4 b3 b2 b1 Bit Keluaran Gambar 4. kunci LFSR 8 bit Gambar 4 memperlihatkan mekanisme pembentukan kunci dengan LFSR 8 bit. b 1, b 2,..b 8 merupakan bit masukan b 1 xor b 8 kemudian b 8 digeser dan ditempatkan di bit keluaran. Enkripsi Cipherteks Dekripsi Gambar 5. Xor enkripsi dan dekripsi 1 1 Enkirpsi1 2 Cipherteks1 Enkripsi2 2 Cipherteks2 Dekripsi2 2 1 Dekripsi1 Gambar 5 memperlihatkan setelah kunci terbentuk dengan menggunakan LFSR kemudian masing-masing bit di xorkan dengan. 1 Gambar 2. Usulan Skema enkripsi dan dekripsi Gambar 2 memperlihatkan beberapa proses yang ada: 1 dienkripsi dengan algoritma playfair menggunakan kunci berdasarkan tabel playfair modifikasi menghasilkan cipherteks1. Cipherteks1 dienkripsi kembali dengan cara cipherteks1 dixor dengan kunci yang dibentuk berdasarkan LSFR 8 bit sehingga menghasilkan cipherteks2. Proses mengembalikan pesan dilakukan dengan terlebih dahulu cipherteks2 didekripsi menghasilkan cipherteks1 dan cipherteks1 didekripsi sehingga menjadi kembali. Proses yang lebih detil disajikan pada subbab Proses enkripsi dan dekripsi dengan playfair Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi yang mengacu pada stalling (2010). Cipherteks Enkirpsi Dekripsi Gambar 3. Skema enkripsi dan dekripsi playfair 6. PEMBAHASAN Pembahasan menyajikan proses enkripsi dan dekripsi menggunakan playfair dengan tabel yang dimodifikasi dan xor menggunakan kunci yang dihasilkan dengan LFSR. Pembahasan disajikan pada sub bab 6.1 dan Modifikasi tabel playfair (12x12) Tabel yang dibentuk tidak berdasarkan kunci, tabel terdiri dari 12 baris dan 12 kolom berisi huruf kapital (A-Z), huruf kecil (a-z), angka (0-9) dan simbol. Tabel bentukan diperlihatkan pada tabel 3. Tabel 3. Tabel cipher (12 x 12) A B C D E F G H I /J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A b c d E f G h i/j k l m N o p q R s T u V w x y Z # $ % ^ & * ( ) - = + [ ] ; : \,. / < β π σ μ τ ± À Á Â Ä È É Ê Ë Ì Í Î Ï Ð Ñ Ò Ó Ô Õ Ö Ø Ù Ú Ü Ý À á â ä Å æ Ç è É ê ë ì Í î ï ð Ñ ò Ó ô Õ ù ü Tabel 3 memperlihatkan tabel hasil modifikasi yang terdiri dari huruf kapital, huruf kecil angka dan simbol. 368
4 6.2 Proses enkripsi dan dekripsi dengan Algoritma Playfair Proses enkripsi dan dekripsi sama halnya dengan playfair cipher biasa. Misalkan plaintek: Temui aku di kampus jam 7 atau jam 9 pagi. Bigram yang terbentuk Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi pada bigram ada huru j sehingga setiap j harus diganti dengan i. pembentukan bigram tidak tersisa huruf ganjil dan bigram tidak memiliki huruf sama sehingga tidak perlu menggantikan atau menambahkan dengan X. Proses enkripsi mengacu pada tabel cipher sehingga cipherteksnya Sf nv kb hw ek lb nq tv kb vy gn hn kb xy nc. Proses dekripsi akan menghasilkan bigram Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi. Terjadinya ambigu saat dekripsi dikarenakan ada mekanisme menggantikan j dengan i, misalkan jam menjadi iam. Pembuktian penerapan playfair dengan kunci dan isi tabel tidak terlalu acak. : M@h@ 15wa buat tabel cipher berdasarkan kunci. Isikan tabel dengan huruf, angka, simbol yang belum ada mengacu pada isi tabel 3. Sehingga membentuk tabel 4 Tabel 4. Tabel cipher (12 x 12) h 1 5 W A A B C D E F G H I/J K L N O P Q R S T U V W X Y Z b c d e f g i/j k l m n O p q r s t u v x y z # $ % ^ & * ( ) - = + [ ] ; : \,. / < >? β π σ μ τ ± À Á Â Ä È É Ê Ë Ì Í Î Ï Ð Ñ Ò Ó Ô Õ Ö Ø Ù Ú Ü Ý à á â ä å Æ ç è é ê ë ì í î ï ð ñ Ò ó ô õ ù ü Enkripsi plaintek Temui aku di kampus jam 7 atau jam 9 pagi. Buat bigram Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi menghasilkan cipherteks Us gz oh gx Ur o nq 7g oh sz oh g^ oa ik. Proses dekripsi bermula ditemukanya bigram Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi. Masih terjadi ambigu terhadap i yang mana yang akan dirubah menjadi j. tidak terlalu mengacak isi tabel sehingga penambahan angka dan simbol pada isi tabel tidak berpengaruh. Pembuktian modifikasi tabel cipher yang disi secara acak : M@h@ 15wa buat tabel cipher berdasarkan kunci. Isikan tabel dengan huruf, angka, simbol yang belum ada mengacu pada isi tabel 3 cara pengisiannya dilakukan dengan cara acak. Sehingga membentuk tabel 5 Tabel 5. Tabel cipher (12 x 12) h 1 5 W a = B C D β π G H ] K L N < P R S T 3 4 [ X * Z b Í ) f & i/j k l τ \ o p Ï r. t v x y Ë 0 2 F W # $ % ^ g Y ( e - A + U V ; : u n, s / O >? I/J E σ μ m ± Q c À Á Â Ä È É Ê z Ì d Î q Ð Ñ Ò Ó Ô Õ Ö Ø Ù Ú Ü Ý à á â ä Å Æ ç è é ê ë ì í î ï ð Ñ Ò ó ô õ ù ü Enkripsi Temui aku di kampus jam 7 atau jam 9 pagi. Buat bigram Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi menghasilkan cipherteks 9 σ, oh \; Ár o zf n/ oh F M2 Wn oh?( o= #\. Proses dekripsi bermula ditemukannya bigram Te mu ia ku di ka mp us ia m7 at au ia m9 pa gi. Masih terjadi ambigu terhadap i yang mana yang akan dirubah menjadi j. Isi tabel yang sangat acak menghasilkan cipherteks yang sangat acak. Pembuktian menghilangkan ambigu saat proses dekripsi. : M@h@ 15wa buat tabel cipher berdasarkan kunci. Isikan tabel dengan huruf, angka, simbol yang belum ada mengacu pada isi tabel 3 cara pengisiannya dilakukan dengan cara acak. Sehingga membentuk tabel 6 Tabel 6. Tabel cipher (12 x 12) h 1 5 W a = B C D β π G H ] K L N < P R S T 3 4 [ X * Z b Í ) f & j k l τ \ o p Ï r. t v x y Ë 0 2 F W # $ % ^ g Y ( e - A + U V ; : u n, s / O >? J E σ μ m ± Q I c À Á i Ä È Ê z Ì d Î q Ð Ñ Ò Ó Ô Õ Ö Ø Ù Ú Ü Ý à á â ä å Æ ç è é ê ë ì í î ï ð ñ Ò ó ô õ ù ü Enkripsi plainteks Temui aku di kampus jam 7 atau jam 9 pagi. Buat bigram Te mu ia ku di ka mp us ja m7 at au ja m9 pa gi menghasilkan cipherteks 9 σ, Ê \; Ár o zf n/ oh F M2 Wn oh?( o= #\. Proses dekripsi bermula ditemukanya bigram Te mu ia ku di ka mp us ja m7 at au ja m9 pa gi. Isi tabel yang lengkap dapat menghilangkan ambigu dalam proses dekripsi. Tabel yang acak akan menghasilkan cipher yang acak. 6.3 kunci dengan LFSR 8 bit kunci diperlihatkan pada tabel dengan bit inputan adalah Tabel 7 pembentukan kunci dengan LFSR S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8 Output
5 Tabel 7 memperlihatkan kunci dibentuk oleh LFSR yang diambil sebagai kunci adalah bit output. S 1, S 2 S 8 diisi dengan bit. Tabel kunci yang disajikan hanya terdiri 8 bit kunci. kunci berikutnya sesuai dengan mekanisme yang disajikan pada skema LFSR 6.4 Enkripsi dan dekripsi dengan LFSR 8 bit Enkripsi dengan menggunakan LFSR 8 bit terdiri dari beberapa mekanisme: cipherteks yang dihasilkan enkripsi playfair dibuat matrik 2x9, masing-masing karakter dirubah kedalam bit, kunci yang dibentuk dengan LFSR dibuat matrik 2x9. Xorkan cipherteks dengan kunci yang dihasilkan oleh LFSR. Cipherteks yang dihasilkan oleh playfair 9 σ, Ê \; Ár o zf n/ oh. Tabel 8 matrik cipherteks dari playfair (2x9) 9 σ, Ê \ ; Á r o z F n / o h Tabel 8 memperlihatkan cipherteks yang dihasilkan oleh algoritma playfair dibentuk matrik ukuran 2 x 9. Masing-masing karakter dirubah menjadi bit diperlihatkan pada tabel 9. Tabel 9 bit dari cipherteks playfair Tabel 9 memperlihatkan bit dari masing-masing karakter yang ada pada tabel 8. Tabel 10 bit kunci dari LFSR 8 bit Tabel 10 merupakan kunci matrik kunci yang terbentuk dari LFSR. Proses enkripsi cipherteks hasil enkripsi playfair dixor dengan kunci. Berikut contoh dari enkripsi : xor = ascii dari bit tersebut adalah HT (Horizontal Tab), xor = = l, Xor = = (vertical bar). Enkripsi dilakukan untuk semua bit. Cipherteks yang diperoleh adalah HT, l,, 9, q,,, ;, J, ', û,, /, É, -. Proses dekripsi dilakukan dengan cara merubah masing-masing karakter cipherteks kemudian dixorkan dengan kunci. 7. KRIPTANALISIS Confusion merupakan prinsip yang menyembunyikan hubungan apapun yang ada antara plainteks, cipherteks, dan kunci. Prinsip confusion akan membuat kriptanalis sukar untuk mencari polapola statistik yang muncul pada cipherteks. Penggunaan tabel 12 x 12 yang acak memiliki Confusion yang bagus sehingga membuat hubungan statistik antara plainteks, cipherteks, dan kunci menjadi sangat rumit. Diffusion merupakan prinsip yang menyebarkan pengaruh satu bit plainteks atau kunci ke sebanyak mungkin cipherteks dan menyembunyikan hubungan statistik antara plainteks, cipherteks, dan kunci dan membuat kriptanalisis menjadi sulit. Perubahan terjadi pada pembentukan kunci LFSR dan proses xor kunci dengan sehingga perubahan cipherteks tidak dapat diprediksi dan menyembunyikan hubungan statistik antara, cipherteks, dan kunci. 8. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan analisis kriptanalis ada beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Tabel cipher pada algoritma playfair menjadi komponen penting untuk enkripsi dan dekripsi b. Tabel cipher dapat dimodifikasi menjadi ukuran tabel sembarang minimal menampung huruf kapital (A-Z). c. Isi tabel dapat di isi dengan huruf-huruf dan simbol yang diisikan secara acak sehingga dapat memperkuat cipherteks d. kunci dengan LFSR 8 bit menghasilkan kunci bit yang acak. e. Menggabungkan playfair dengan modifikasi tabel dan LFSR menghasilkan cipherteks yang susah untuk dipecahkan. 370
6 DAFTAR PUSTAKA Aftab, A. A., Shah, B. K., dan Muhammad, C. S., A Modified Version of Playfair Cipher Using 7 4 Matrix., International Journal of Computer Theory and Engineering., Volume 5., No. 4., Agustus., 2013 Choudhary, J., Kumar, R. G dan Singh, S., A Generalized Version of Play Fair Cipher., international journal of advanced computer technology., Volume 2., PP 2-6, Juni., 2013 Harris, J., dan Attia, A., Modified Version of Cryptography Playfair Cipher with 8x8 Linear Feedback Shift Register., European Journal of Industrial and System Engineering., Volume 11., 2013 Kumar, D. M., dan Jain, D., The Problem Analysis on Encryption Technique in Cryptography., International Journal of Societal Applications of Computer Science., Volume 2., Mei., 2013 Kumar, V., et al., Modified Version of Playfair Cipher Using Linear Feedback Shift Register and Transpose Matrix Concept., International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering., Volume 3., Juni., 2013 Nidhal, O. A. H., dan Wasfi, B. A., Playfair Cipher based on a Cascade of LFSRs., IOSR Journal of Computer Engineering., Volume 12., PP , Mei-Juni., 2013 Ravindra, K. B., Udaya, S. K., dan Vina, A. B., A Survey on Recently Modernized Cryptographic Algorithms and Analysis on The Block Cipher Generation Using Play Color Cipher Algorithm., International Journal of Mathematical., Volume 2., November., 2011 Shakti, S. S., dan Gupta, N., A Novel Approach to Security using Extended Playfair Cipher., International Journal of Computer Applications., Volume 20.,c No.6., April., 2011 Shrivastava, G., Chouhan, M., dan Dhawan, M., A Modified Version Of Extended Plafair Cipher (8x8)., International Journal Of Engineering And Computer Science., Volume 2., No , April., 2013 Stallings, W., Cryptography and Network Security: Principles and Practice., 5thedition, Prentice Hall., January 24., Vatsa, S., Mohan, T., dan Vatsa, A. K., Novel Cipher Technique Using Subtitution Method., International Journal of Information and Network Security., Volume 1., No.4., PP , Oktober.,
MODIFIKASI TABEL CIPHER PADA ALGORITMA
MODIFIKASI TABEL CIPHER PADA ALGORITMA PLAYFAIR E. Haodudin Nurkifli 1 1 Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang Jl. H.S. Ronggo Waluyo / Teluk Jambe Karawang 1 dudi.nurkifli@staff.unsika.ac.id
Lebih terperinciMODIFIKASI ALGORITMA PLAYFAIR CIPHER DENGAN PENGURUTAN ARRAY PADA MATRIKS
MODIFIKASI ALGORITMA PLAYFAIR CIPHER DENGAN PENGURUTAN ARRAY PADA MATRIKS Mhd. Zulfansyuri Siambaton 1, Abdullah Muhazir 2 1 Universitas Islam Sumatera Utara, 2 Institut Teknologi Medan 1 ambaton3985@gmail.com
Lebih terperinciModifikasi Vigenère Cipher dengan Metode Penyisipan Kunci pada Plaintext
Modifikasi Vigenère Cipher dengan Metode Penyisipan Kunci pada Plaintext Kevin Leonardo Handoyo/13509019 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciModifikasi Blok Cipher
Modifikasi Blok Cipher TriTOLE Cipher Ivan Andrianto Teknik Informatika / Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia andrianto.ivan@gmail.com Wilhelmus Andrian
Lebih terperinciPEMBANGKIT KUNCI LINEAR FEEDBACK SHIFT REGISTER PADA ALGORITMA HILL CIPHER YANG DIMODIFIKASI MENGGUNAKAN CONVERT BETWEEN BASE
PEMBANGKIT KUNCI LINEAR FEEDBACK SHIFT REGISTER PADA ALGORITMA HILL CIPHER YANG DIMODIFIKASI MENGGUNAKAN CONVERT BETWEEN BASE Srita Tania Bonita 1), Rini Marwati 2), Sumanang Muhtar Gozali 3) 1), 2), 3)
Lebih terperinciPenggunaan Fungsi Rasional, Logaritma Kuadrat, dan Polinomial Orde-5 dalam Modifikasi Kriptografi Caesar Cipher
Penggunaan Fungsi Rasional, Logaritma Kuadrat, dan Polinomial Orde-5 dalam Modifikasi Kriptografi Caesar Cipher Maria Voni Rachmawati 1, Alz Danny Wowor 2 urusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciAlgoritma Kriptografi Klasik Baru
Algoritma Kriptografi Klasik Baru William - 13508032 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia If18032@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciAlgoritma Enkripsi Playfair Cipher
Algoritma Enkripsi Playfair Cipher, 1137050073 Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Asrama Yonzipur 9 egiandriana@student.uinsgd.ac.id Abstrak Kriptografi adalah ilmu
Lebih terperinciMODIFIKASI VIGÈNERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN MEKANISME CBC PADA PEMBANGKITAN KUNCI
MODIFIKASI VIGÈNERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN MEKANISME CBC PADA PEMBANGKITAN KUNCI Sibghatullah Mujaddid Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciSTUDI DAN PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA SIMETRI VIGENERE CHIPPER BINNER DAN HILL CHIPPER BINNER Ivan Nugraha NIM :
STUDI DAN PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA SIMETRI VIGENERE CHIPPER BINNER DAN HILL CHIPPER BINNER Ivan Nugraha NIM : 13506073 Abstrak Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl.
Lebih terperinciAda 4 mode operasi cipher blok: 1. Electronic Code Book (ECB) 2. Cipher Block Chaining (CBC) 3. Cipher Feedback (CFB) 4. Output Feedback (OFB)
1 Ada 4 mode operasi cipher blok: 1. Electronic Code Book (ECB) 2. Cipher Block Chaining (CBC) 3. Cipher Feedback (CFB) 4. Output Feedback (OFB) 2 Setiap blok plainteks P i dienkripsi secara individual
Lebih terperinciH-Playfair Cipher. Kata Kunci: H-Playfair cipher, playfair cipher, polygram cipher, kriptanalisis, kriptografi.
H-Playfair Cipher Hasanul Hakim / NIM : 13504091 1) 1) Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung, email: if14091@students.if.itb.ac.id, haha_3030@yahoo.com Abstract Playfair Cipher memiliki banyak
Lebih terperinciBeberapa Algoritma Kriptografi Klasik. Haida Dafitri, ST, M.Kom
Beberapa Algoritma Kriptografi Klasik Haida Dafitri, ST, M.Kom Playfair Cipher Termasuk ke dalam polygram cipher. Ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair pada
Lebih terperinciMODIFIKASI VIGENERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SUBSTITUSI BERULANG PADA KUNCINYA
MODIFIKASI VIGENERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if15097@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciModifikasi Affine Cipher Dan Vigènere Cipher Dengan Menggunakan N Bit
Modifikasi Affine Cipher Dan Vigènere Cipher Dengan Menggunakan N Bit Nur Fadilah, EntikInsannudin Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jln. A.H.Nasution
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam dunia teknologi jaringan komputer menyebabkan terkaitnya satu komputer dengan komputer lainnya. Hal ini membuka banyak peluang
Lebih terperinciModifikasi Nihilist Chiper
Modifikasi Nihilist Chiper Fata Mukhlish 1 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 E-mail : if14084@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciAlgoritma Kriptografi Modern (Bagian 2)
Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 2) 1 Mode Operasi Cipher Blok Mode operasi: berkaitan dengan cara blok dioperasikan Ada 4 mode operasi cipher blok: 1. Electronic Code Book (ECB) 2. Cipher Block Chaining
Lebih terperinciTipe dan Mode Algoritma Simetri (Bagian 2)
Bahan Kuliah ke-10 IF5054 Kriptografi Tipe dan Mode Algoritma Simetri (Bagian 2) Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004 Rinaldi Munir IF5054
Lebih terperinciKriptografi Klasik. Presented by Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T.
Kriptografi Klasik Presented by Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. Kriptografi klasik Ada 5 algoritma kriptografi klasik yang dipelajari di mata kuliah ini. Kelima algoritma tersebut adalah: Caesar
Lebih terperinciModifikasi Playfair Chiper Dengan Kombinasi Bifid, Caesar, dan Transpositional Chiper
Modifikasi Playfair Chiper Dengan Kombinasi Bifid, Caesar, dan Transpositional Chiper Indra Mukmin Jurusan Teknik Informatika ITB, Jalan Ganesha 10 Bandung 40132, email: if16082@students.if.itb.ac.id Abstraksi
Lebih terperinciPergeseran Kemiringan pada Vigènere Chiper
Pergeseran Kemiringan pada Vigènere Chiper YulieAnneria Sinaga NIM :13504085 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40116, email: if14085@students.if.itb.ac.id Abstract Terdapat metode-metode untuk
Lebih terperinciMetode Enkripsi baru : Triple Transposition Vigènere Cipher
Metode Enkripsi baru : Triple Transposition Vigènere Cipher Maureen Linda Caroline (13508049) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bilangan bulat dan mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat dimengerti
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Bilangan Teori bilangan adalah cabang dari matematika murni yang mempelajari sifat-sifat bilangan bulat dan mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat dimengerti sekalipun
Lebih terperinciSuper-Playfair, Sebuah Algoritma Varian Playfair Cipher dan Super Enkripsi
Super-Playfair, Sebuah Algoritma Varian Playfair Cipher dan Super Enkripsi Gahayu Handari Ekaputri 1) 1) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciTeknik Konversi Berbagai Jenis Arsip ke Dalam bentuk Teks Terenkripsi
Teknik Konversi Berbagai Jenis Arsip ke Dalam bentuk Teks Terenkripsi Dadan Ramdan Mangunpraja 1) 1) Jurusan Teknik Informatika, STEI ITB, Bandung, email: if14087@if.itb.ac.id Abstract Konversi berbagai
Lebih terperinciARDES : Sebuah Algortima Block Cipher Modifikasi Data Encryption Standard
ARDES : Sebuah Algortima Block Cipher Modifikasi Data Encryption Standard Adhika Aryantio 13511061 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, ITB Bandung, Indonesia Muhammad Rian
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Vigenere Subtitusi dengan Shift Indeks Prima
Implementasi Algoritma Vigenere Subtitusi dengan Shift Indeks Prima Muslim Ramli Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera Utara muslimramli@students.usu.ac.id Rahmadi Asri Magister Teknik Informatika,
Lebih terperinciDisusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T.
Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004 9. Tipe dan Mode Algoritma Simetri 9.1 Pendahuluan Algoritma kriptografi (cipher) yang beroperasi dalam
Lebih terperinciVigènere Chiper dengan Modifikasi Fibonacci
Vigènere Chiper dengan Modifikasi Fibonacci Anggriawan Sugianto / 13504018 Teknik Informatika - STEI - ITB, Bandung 40132, email: if14018@students.if.itb.ac.id Abstrak - Vigènere chiper merupakan salah
Lebih terperinciERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM KEAMANAN INFORMASI
ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM KEAMANAN INFORMASI TEKNIK - TEKNIK PENYANDIAN ENKRIPSI DAN DESKRIPSI DATA (PART - I) TERMINOLOGI Kriptografi (cryptography) adalah merupakan ilmu dan seni untuk menjaga
Lebih terperinciSTUDI ALGORITMA SOLITAIRE CIPHER
STUDI ALGORITMA SOLITAIRE CIPHER Puthut Prabancono NIM : 13506068 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16068@students.if.itb.ac.id Abstrak Penggunaan
Lebih terperinciTermasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher ).
IF5054 Kriptografi 1 Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher ). Ditemukan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16. Sudah
Lebih terperinciGeneral Discussion. Bab 4
Bab 4 General Discussion 4.1 Pengantar Melindungi data maupun informasi dalam berkomunikasi merupakan tujuan seorang kriptografer. Segala bentuk upaya pihak ketiga (kriptanalisis) dalam menginterupsi transmisi
Lebih terperinciPENGGUNAAN DETERMINAN POLINOMIAL MATRIKS DALAM MODIFIKASI KRIPTOGRAFI HILL CHIPER
PENGGUNAAN DETERMINAN POLINOMIAL MATRIKS DALAM MODIFIKASI KRIPTOGRAFI HILL CHIPER Alz Danny Wowor Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBlok Cipher JUMT I. PENDAHULUAN
Blok Cipher JUMT Mario Tressa Juzar (13512016) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia mariotj.tj@gmail.com
Lebih terperinciTRIPLE VIGENÈRE CIPHER
TRIPLE VIGENÈRE CIPHER Satrio Adi Rukmono NIM : 13506070 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 40132 E-mail : r.satrioadi@gmail.com
Lebih terperinciVigènere Transposisi. Kata Kunci: enkripsi, dekripsi, vigènere, metode kasiski, known plainteks attack, cipherteks, plainteks 1.
Vigènere Transposisi Rangga Wisnu Adi Permana - 13504036 1) 1) Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if14036@students.if.itb.ac.id Abstract Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi
Lebih terperinciSTUDI MENGENAI JARINGAN FEISTEL TAK SEIMBANG DAN CONTOH IMPLEMENTASINYA PADA SKIPJACK CIPHER
STUDI MENGENAI JARINGAN FEISTEL TAK SEIMBANG DAN CONTOH IMPLEMENTASINYA PADA SKIPJACK CIPHER Stevie Giovanni NIM : 13506054 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10,
Lebih terperinciVenigmarè Cipher dan Vigenère Cipher
Venigmarè Cipher dan Vigenère Cipher Unggul Satrio Respationo NIM : 13506062 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16062@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kriptografi Kriptografi digunakan sebagai alat untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan informasi. Karena itu kriptografi menjadi ilmu yang berkembang pesat, terbukti dengan banyaknya
Lebih terperinciReference. William Stallings Cryptography and Network Security : Principles and Practie 6 th Edition (2014)
KRIPTOGRAFI Reference William Stallings Cryptography and Network Security : Principles and Practie 6 th Edition (2014) Bruce Schneier Applied Cryptography 2 nd Edition (2006) Mengapa Belajar Kriptografi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER MENGGUNAKAN METODE PERGESERAN KUNCI BERBASIS BINER ABSTRAK
PENGEMBANGAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER MENGGUNAKAN METODE PERGESERAN KUNCI BERBASIS BINER Rifky Ardiansyah (1110651021) ¹, Ari Eko Wardoyo S.T, M.Kom ², Yulio Rahmadi, S.Kom 3, Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciKriptografi Simetris Dengan Kombinasi Hill cipher Dan Affine Cipher Di Dalam Matriks Cipher Transposisi Dengan Menerapkan Pola Alur Bajak Sawah
Kriptografi Simetris Dengan Kombinasi Hill cipher Dan Affine Cipher Di Dalam Matriks Cipher Transposisi Dengan Menerapkan Pola Alur Bajak Sawah Dewi Sartika Ginting Magister Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinciModifikasi Algoritma Caesar Cipher Menjadi SPICA-XB (Spinning Caesar dengan XOR Binary)
Modifikasi Algoritma Caesar Cipher Menjadi SPICA-XB (Spinning Caesar dengan XOR Binary) Rizal Panji Islami (13510066) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciStreamed Key Vigenere Cipher : Vigenere Cipher Menggunakan Penerapan Metode Pembangkitan Aliran Kunci
Streamed Key Vigenere Cipher : Vigenere Cipher Menggunakan Penerapan Metode Pembangkitan Aliran Kunci Faradina Ardiyana Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciModifikasi Cipher Block Chaining (CBC) MAC dengan Penggunaan Vigenere Cipher, Pengubahan Mode Blok, dan Pembangkitan Kunci Berbeda untuk tiap Blok
Modifikasi Cipher Block Chaining (CBC) MAC dengan Penggunaan Vigenere Cipher, Pengubahan Mode Blok, dan Pembangkitan Kunci Berbeda untuk tiap Blok Fatardhi Rizky Andhika 13508092 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciModifikasi Pergeseran Bujur Sangkar Vigenere Berdasarkan Susunan Huruf dan Angka pada Keypad Telepon Genggam
Modifikasi Pergeseran Bujur Sangkar Vigenere Berdasarkan Susunan Huruf dan Angka pada Keypad Telepon Genggam Pradita Herdiansyah NIM : 13504073 1) 1)Program Studi Teknik Informatika ITB, Jl. Ganesha 10,
Lebih terperinciPROGRAM APLIKASI KRIPTOGRAFI PENYANDIAN ONE TIME PAD MENGGUNAKAN SANDI VIGENERE
43 PROGRAM APLIKASI KRIPTOGRAFI PENYANDIAN ONE TIME PAD MENGGUNAKAN SANDI VIGENERE Lis Endah Pratiwi, Rini Marwati, Isnie Yusnitha Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciKOMBINASI ALGORITMA TRIPLE DES DAN ALGORITMA AES DALAM PENGAMANAN FILE
KOMBINASI ALGORITMA TRIPLE DES DAN ALGORITMA AES DALAM PENGAMANAN FILE Christnatalis 1), Opim Salim Sitompul 2), Tulus 3) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fasilkom-TI USU 2) Program Studi Teknologi
Lebih terperinciMAKALAH KRIPTOGRAFI KLASIK
MAKALAH KRIPTOGRAFI KLASIK Disusun Oleh : Beny Prasetyo ( 092410101045 ) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS JEMBER 2011 BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Kriptografi berasal dari bahasa
Lebih terperinciPERANCANGAN MODIFIKASI KRIPTOGRAFI MODERN CBC UNTUK PENGAMANAN DATA/FILE TEXT
PERANCANGAN MODIFIKASI KRIPTOGRAFI MODERN CBC UNTUK PENGAMANAN DATA/FILE TEXT Nur Rochmah Dyah P.A Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Soepomo, Janturan, Yogyakakarta Email
Lebih terperinciStudi Penggabungan Metode Bifid Cipher pada Algoritma Playfair
Abstraksi Studi Penggabungan Metode Bifid Cipher pada Algoritma Playfair Anggi shena permata (13505117) Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 E-mail : if15117@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciEnkripsi Teks dengan Algoritma Affine Cipher
Konferensi Nasional Sistem Informasi dan Komputer-1520 1 Enkripsi Teks dengan Algoritma Affine Cipher Text Encryption using Affine Cipher Algorithm Andysah Putera Utama Siahaan Fakultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciSKK: ENKRIPSI KLASIK - SUBSTITUSI
SKK: ENKRIPSI KLASIK - SUBSTITUSI Isram Rasal S.T., M.M.S.I, M.Sc. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 1 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat memahami: Mengetahui
Lebih terperinciPembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah
Pembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah Junita Sinambela (13512023) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciANALISIS KOMBINASI METODE CAESAR CIPHER, VERNAM CIPHER, DAN HILL CIPHER DALAM PROSES KRIPTOGRAFI
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 201 STMIK MIKOM Yogyakarta, -8 Februari 201 NLISIS KOMBINSI METODE CESR CIPHER, VERNM CIPHER, DN HILL CIPHER DLM PROSES KRIPTOGRFI Khairani Puspita1),
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA TWOFISH DAN TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) PADA DATA SUARA
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA TWOFISH DAN TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) PADA DATA SUARA Andi Hendra Jurusan Matematika MIPA Universitas Tadulako Abstrak Selain dokumen yang berupa teks, komunikasi
Lebih terperinciAPLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract
APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE Muhammad Fikry Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh e-mail: muh.fikry@unimal.ac.id Abstract Data merupakan aset yang paling berharga untuk
Lebih terperinciMODIFIKASI KRIPTOGRAFI HILL CIPHER MENGGUNAKAN CONVERT BETWEEN BASE
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 MODIFIKASI KRIPTOGRAFI HILL CIPHER MENGGUNAKAN CONVERT BETWEEN BASE Alz Danny Wowor Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya
Lebih terperinciVigènere Cipher dengan Pembangkitan Kunci Menggunakan Bilangan Euler
Vigènere Cipher dengan Pembangkitan Kunci Menggunakan Bilangan Euler Budi Satrio - 13504006 Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if14006@studentsifitbacid Abstract Vigènere cipher
Lebih terperinciPlayfair Cipher dan Shift Cipher
Add your company slogan Playfair Cipher dan Shift Cipher Kriptografi - Week 3 Aisyatul Karima, 2012 LOGO Standar kompetensi Pada akhir semester, mahasiswa menguasai pengetahuan, pengertian, & pemahaman
Lebih terperinciTransformasi Linier dalam Metode Enkripsi Hill- Cipher
Transformasi Linier dalam Metode Enkripsi Hill- Cipher Muhammad Reza Ramadhan - 13514107 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciDasar-Dasar Keamanan Sistem Informasi
Dasar-Dasar Keamanan Sistem Informasi By: U. Abd. Rohim, MT mailto: Website: http://www.abdrohim.com 1 Terminologi Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. Cryptographers
Lebih terperinciENKRIPSI CITRA BITMAP MELALUI SUBSTITUSI WARNA MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER
ENKRIPSI CITRA BITMAP MELALUI SUBSTITUSI WARNA MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER Arifin Luthfi P - 13508050 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciTwo Square Cipher I. PENDAHULUAN
Two Square Cipher Risalah Widjayanti - 13509028 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13509028@std.stei.itb.ac.id
Lebih terperinciIMPLEMENTASI UJI KORELASI UNTUK PENGUJIAN SUB KUNCI PADA ALGORITMA KRIPTOGRAFI BLOCK CIPHER PRESENT MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN C++
Seminar Nasional Informatika 015 (semnasif 015) ISSN: 1979-38 UPN Veteran Yogyakarta, 14 November 015 IMPLEMENTASI UJI KORELASI UNTUK PENGUJIAN SUB KUNCI PADA ALGORITMA KRIPTOGRAFI BLOCK CIPHER PRESENT
Lebih terperinciMODIFIKASI ALGORITMA CAESAR CHIPER DAN RAIL FENCE UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TEKS ALFANUMERIK DAN KARAKTER KHUSUS
MODIFIKASI ALGORITMA CAESAR CHIPER DAN RAIL FENCE UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TEKS ALFANUMERIK DAN KARAKTER KHUSUS Retnani Latifah 1*, Sitti Nurbaya Ambo 2, Syafitri Indah Kurnia 3 *123 Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengantar Pada penelitian ini membahas modifikasi algoritma RC4 dengan BBS (Blum Blum Shub) untuk menghasilkan key yang baik dan tidak mudah dipredikasi oleh kriptanalis.
Lebih terperinciPenyamaran Plainteks pada Algoritma Vigenere Chiper StegaVig Makalah IF5054 Kriptografi
Penyamaran Plainteks pada Algoritma Vigenere Chiper StegaVig Makalah IF5054 Kriptografi Dyah Saptanti Perwitasari Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: if14017@students.if.itb.ac.id Abstract Permasalahan
Lebih terperinciAplikasi Pewarnaan pada Vigener Cipher
1 Aplikasi Pewarnaan pada Vigener Cipher Denver - 13509056 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13509056@std.stei.itb.ac.id
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Aspek keamanan merupakan salah satu faktor penting dalam proses pengiriman data. Dalam proses pengiriman data, data dapat saja diubah, disisipkan atau dihilangkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Lebih terperinciPemanfaatan Steganografi dalam Kriptografi Visual
Pemanfaatan Steganografi dalam Kriptografi Visual Muhamad Pramana Baharsyah Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 0, Bandung Email:
Lebih terperinciDASAR-DASAR KEAMANAN SISTEM INFORMASI Kriptografi, Steganografi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom
DASAR-DASAR KEAMANAN SISTEM INFORMASI Kriptografi, Steganografi Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom KRIPTOGRAFI Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. Para pelaku
Lebih terperinciPenerapan Vigenere Cipher Untuk Aksara Arab
Penerapan Vigenere Cipher Untuk Aksara Arab Prisyafandiafif Charifa (13509081) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan program beserta pembahasan tentang program. Dimana di dalam program ini terdapat tampilan
Lebih terperinciChiper Blok dengan Algoritma Operasi XOR antar Pecahan Blok
Chiper Blok dengan Algoritma Operasi XOR antar Pecahan Blok Ardian Franindo-NIM:13504106 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if114106@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciModifikasi Playfair Cipher Menggunakan Vigenere Cipher
Modifikasi Playfair Cipher Menggunakan Vigenere Cipher Meirza Auriq NIM : 13504103 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10Bandung, Email: if14103@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL M O D U L 1 P R A T I K U M CRYPTOGRAPHY PENYUSUN
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL M O D U L 1 P R A T I K U M CRYPTOGRAPHY PENYUSUN AGUNG MULYO WIDODO,ST.,MSc. Drs. HOLDER SIMORANGKIR, MT. MENGETAHUI KEPALA
Lebih terperinciOZ: Algoritma Cipher Blok Kombinasi Lai-Massey dengan Fungsi Hash MD5
OZ: Algoritma Cipher Blok Kombinasi Lai-Massey dengan Fungsi Hash MD5 Fahziar Riesad Wutono Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia fahziar@gmail.com Ahmad Zaky Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era teknologi informasi yang semakin berkembang, pengiriman data
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era teknologi informasi yang semakin berkembang, pengiriman data dan informasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Apalagi dengan adanya fasilitas internet
Lebih terperinciAnalisis Kriptografi Klasik Jepang
Analisis Kriptografi Klasik Jepang Ryan Setiadi (13506094) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia If16094@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPENGGUNAAN POLINOMIAL UNTUK STREAM KEY GENERATOR PADA ALGORITMA STREAM CIPHERS BERBASIS FEEDBACK SHIFT REGISTER
PENGGUNAAN POLINOMIAL UNTUK STREAM KEY GENERATOR PADA ALGORITMA STREAM CIPHERS BERBASIS FEEDBACK SHIFT REGISTER Arga Dhahana Pramudianto 1, Rino 2 1,2 Sekolah Tinggi Sandi Negara arga.daywalker@gmail.com,
Lebih terperinciAlgoritma Kriptografi Modern
Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 1) Pertemuan 4 1 Diagram Blok Kriptografi Modern Secure Network Protocols Confidentiality Data Integrity Authentication Non- Repudiation Encryption MACs MICs Challenge
Lebih terperinciKEAMANAN SISTEM INFORMASI DAN JARINGAN IKE HARUM DIANTI ( ) Jurusan Teknik Elektro, Telematika - CIO ITS SURABAYA
KEAMANAN SISTEM INFORMASI DAN JARINGAN IKE HARUM DIANTI (2210 206 717) Jurusan Teknik Elektro, Telematika - CIO ITS SURABAYA Petunjuk : Dalam mengerjakan soal-soal di bawah ini mungkin anda membutuhkan
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Kriptografi Menggunakan Algoritma CryptMT Pada Data Citra Artikel Ilmiah
Perancangan dan Implementasi Kriptografi Menggunakan Algoritma CryptMT Pada Data Citra Artikel Ilmiah Peneliti: Erik Wijaya(672011140) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom. Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciStudi dan Implementasi Algoritma Inverse Generator Cipher
Studi dan Implementasi Algoritma Inverse Generator Cipher Muhamad Fajrin Rasyid 1) 1) Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if14055@students.if.itb.ac.id Abstract Vigenere Cipher
Lebih terperinciRANCANGAN,IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ZENARC SUPER CIPHER SEBAGAI IMPLEMENTASI ALGORITMA KUNCI SIMETRI
RANCANGAN,IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ZENARC SUPER CIPHER SEBAGAI IMPLEMENTASI ALGORITMA KUNCI SIMETRI Ozzi Oriza Sardjito NIM 13503050 Program Studi Teknik Informatika, STEI Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciAlgoritma SAFER K-64 dan Keamanannya
Algoritma SAFER K-64 dan Keamanannya Andi Setiawan NIM : 13506080 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16080@students.if.itb.ac.id Abstrak Makalah
Lebih terperinciKombinasi Algoritma Rubik, CSPRNG Chaos, dan S-Box Fungsi Linier dalam Perancangan Kriptografi Block Cipher
Bab 3 Kombinasi Algoritma Rubik, CSPRNG Chaos, dan S-Box Fungsi Linier dalam Perancangan Kriptografi Block Cipher Vania Beatrice Liwandouw, Alz Danny Wowor Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia (SESINDO),
Lebih terperinciPerancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis pada Teknik Tanam Padi dan Bajak Sawah
Seminar Nasional Teknik Informatika dan Sistem Informasi (SETISI), Bandung, 9 April 2015 Perancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis pada Teknik Tanam Padi dan Bajak Sawah Achmad Widodo 1, Alz Danny
Lebih terperinciSHaP SITI 2016 Fakultas Ilmu Komputer PERBANDINGAN ALGORITMA DES DAN ALGORITMA AES PADA TEKNOLOGI QR-CODE
PERBANDINGAN ALGORITMA DES DAN ALGORITMA AES PADA TEKNOLOGI QR-CODE Aji Damura Depayusa 1, Diana 2, RM Nasrul Halim 3 Universitas Bina Darma 1, ajidappa@gmail.com 1 Universitas Bina Darma 2 diana@binadarma.ac.id
Lebih terperinciStudi dan Analisis Mengenai Aplikasi Matriks dalam Kriptografi Hill Cipher
Studi dan Analisis Mengenai Aplikasi Matriks dalam Kriptografi Hill Cipher Ivan Nugraha NIM : 13506073 rogram Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No. 10 Bandung E-mail: if16073@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciANALISIS FEISTEL CIPHER SEBAGAI DASAR BERBAGAI ALGORITMA BLOCK CIPHER
ANALISIS FEISTEL CIPHER SEBAGAI DASAR BERBAGAI ALGORITMA BLOCK CIPHER Oleh : Alvin Susanto (13506087) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : alvin_punya@yahoo.co.id
Lebih terperinciPEMANFAATAN KEMBALI KRIPTOGRAFI KLASIK DENGAN MELAKUKAN MODIFIKASI METODE-METODE KRIPTOGRAFI YANG ADA
PEMANFAATAN KEMBALI KRIPTOGRAFI KLASIK DENGAN MELAKUKAN MODIFIKASI METODE-METODE KRIPTOGRAFI YANG ADA Primanio NIM : 13505027 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10,
Lebih terperinciKombinasi Algoritma Playfair Cipher Dengan Metode Zig-zag Dalam Penyandian Teks
Kombinasi Algoritma Playfair Cipher Dengan Metode Zig-zag Dalam Penyandian Teks Ananda Hariati anandahariati1994@gmail.com Kiki Hardiyanti kikihardiyanti83@gmail.com Widya Eka Putri widyaeka015@gmail.com
Lebih terperinciStudi dan Analisis Dua Jenis Algoritma Block Cipher: DES dan RC5
Studi dan Analisis Dua Jenis Algoritma Block Cipher: DES dan RC5 Zakiy Firdaus Alfikri - 13508042 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PLAYFAIR CIPHER DENGAN PAPAN KUNCI BUJURSANGKAR DAN PAPAN KUNCI KUBUS
STUDI PEBANDINGAN PLAYFAI CIPHE DENGAN PAPAN KUNCI BUJUSANGKA DAN PAPAN KUNCI KUBUS Nicolas Andres NIM : 13504109 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciAplikasi Enkripsi Pesan Pada ios Menggunakan Algoritma Kriptografi Klasik Yang Diperbaharui
Aplikasi Enkripsi Pesan Pada ios Menggunakan Algoritma Kriptografi Klasik Yang Diperbaharui William 13508032 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro Dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBEA A New Block Cipher Algorithm
BEA A New Block Cipher Algorithm Luqman A. Siswanto (13513024) 1, Yoga Adrian Saputra (13513030) 2 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan
Lebih terperinci