BAB I PENDAHULUAN. Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan
|
|
- Handoko Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan personel Polri khususnya yang berpangkat Brigadir, maka dilaksanakan proses seleksi Brigadir Polri bertahap oleh Kapolri. Pada pelaksanaan seleksi tersebut, Kapolri mendeligasikan kewenangan kepada Kapolda dan jajaran melalui seleksi penerimaan Brigadir Polri yang dilaksanakan masing - masing Kepolisian Daerah. Hal ini dilakukan untuk memenuhi standar rasio jumlah personel Polri sesuai dengan DSP (Daftar Susunan Personel) Polri seperti yang tercantum dalam peraturan Kapolri. Pelaksanaan seleksi penerimaan Brigadir Polri tersebut disesuaikan dengan berdasarkan anggaran yang ada. Kepolisian Daerah Bali atau Polda Bali merupakan lembaga kepolisian daerah yang memiliki tugas kepolisian, pada wilayah kerja. Polda Bali memiliki tugas dan tanggungjawab dibawah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang menaungi 8 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi Bali. Pada setiap Kabupaten dan Kota terdapat instusi kepolisian yang disebut Kepolisian Resor (Polres) dan Kepolisian Resor Kota (Porlesta). Permasalahan terkait pengelolaan administrasi kepolisian sering kali terjadi pada proses pelaksanaan seleksi penerimaan Brigadir Polri. Pada pelaksanaannya, seleksi penerimaan Brigadir Polri berkaitan erat dengan 3 unsur administrasi kepolisian seperti sisi eksternal, sisi internal, dan manajemen pembinaan. Pada manajamen pembinaan administrasi kepolisian berkaitan dengan
2 2 reformasi birokrasi kepolisian. Manajemen pembinaan merupakan unsur yang mempengaruhi jalannya reformasi birokrasi kepolisian, salah satunya terimplementasi pada penyelenggaraan seleksi penerimaan Brigadir Polri. Administrasi kepolisian merupakan proses pelaksanaan tugas kepolisian dan pelaksanaan kebijakan dalam pemerintah yang berkaitan dengan tindak kriminal, yang baik upaya pada pencegahan, penanggulangan, dan rehabilitas (Cordner dalam Bayley, 1998). Permasalahan terdapat di media massa online yang terjadi di Polda Bali seperti yang diterbitkan di media massa online dengan judul Demi jadi Polwan rela ditiduri sampai hamil yang diterbitkan Minggu, 26 Oktober Pada berita online tersebut mengungkapkan bahwa terdapat kasus Polisi Wanita (Polwan) hamil sedang mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, Jawa Timur. Pada hasil pemeriksaan diketahui Polwan tersebut sedang mengandung berjalan 4 bulan yang diketahui dengan adanya dugaan gelagat dan postur tubuh polwan tersebut yang tidak seperti biasanya. Hal tersebut terjadi ironisnya bukan karena suka sama suka melainkan karena adanya dugaan balas jasa untuk melolosnya Polwan tersebut pada proses seleksi penerimaan Brigadir Polri Tahun Anggaran Melihat permasalahan yang terjadi institusi Polda Bali menelusuiri hal tersebut. Permasalahan yang terjadi juga terdapatnya surat laporan pengaduan masyarakat yang diterima oleh pengawas internal penerimaan Brigadir Polri tahun anggaran 2015 di Polda Bali. Isi dari surat laporan pengaduan tersebut, adanya dugaan indikasi kuat terjadinya kasus KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)
3 3 terhadap penerimaan Brigadir Polri tahun anggaran Dugaan tersebut terjadi pada oknum panitia pelaksana dengan salah satu peserta calon siswa Brigadir tahun anggaran 2015 yang menerangkan identitas nama panitia dan calon siswa Brigadir. Surat pengaduan itu diterima oleh pengawas internal saat pelaksanaan tes akademik penerimaan Brigadir Polri di Polda Bali pada 1 Mei Dengan adanya dugaan tersebut, pengawas internal yaitu inspektorat pengawasan daerah bersama dengan bidang profesi dan pengamanan menelusuri laporan pengaduan kasus tersebut. (Inspektorat Pengawasan Daerah Polda Bali, 2016). Permasalahan lain juga terjadi pada DSP (Daftar Susunan Personel) Brigadir Polri yang minim dari standar yang ditentukan. Di Polda Bali terdapat permasalahan kekurangan jumlah personel Brigadir Polri dari standar yang ditentukan. Adapun data kekurangan jumlah personel Brigadir Polri dijabarkan pada tabel berikut:
4 4 Tabel 1.1 Daftar Susunan Personel (DSP)/Riil Pers PERSATKER Brigadir Polri 2015 No. Satuan Kerja BRIGADIR +/- DSP RIIL Kelebihan/ Kekurangan 1. Pimpinan Inpsektorat Pengawasan Daerah Staff Pribadi Pimpinan Biro Perencanaan Biro Operasi Biro Sumber Daya Manusia Biro Sarana dan Prasarana Direktorat Intelijent Keamanan Direktorat Reserse Kriminal Umum Direktorat Reserse Kriminal Khusus Direktorat Narkoba Direktorat Lalu Lintas Direktorat Pengamanan Objek Vital Direktorat Polisi Air Direktorat Samapta Bhayangkara Direktorat Pembinaan Masyrakat Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Bidang Hubungan Masyarakat Bidang Hukum Bidang Profesi dan Pengamanan Bidang Teknologi Informasi Kepolisian Bidang Kedokteran dan Kesehatan Bidang Keuangan Sekolah Polisi Negara Pelayanan Markas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Satuan Brigade Mobil Sektretariat Umum Rumah Sakit Pusat Polri JUMLAH PERSONEL Sumber: Polda Bali, 2016 Jumlah personel Brigadir Polri dari standar yang ditetapkan ini membutuhkan proses seleksi penerimaan Brigadir Polri yang disesuaikan dengan Daftar Susunan Personel (DSP) hanya saja dalam proses penerimaan tersebut sering kali terdapat permasalahan sebagaimana dihimpun pada informasi media massa.
5 5 Permasalahan lain di luar Kepolisian Daerah Bali juga seperti yang terdapat di media massa online dengan judul Ujian jadi Brigadir Polisi curang, panitia dan peserta kolusi yang diterbitkan Selasa, 14 Mei Pada berita online tersebut mengungkapkan bahwa penerimaan Brigadir Polri di Polda Sulawesi Tenggara terjadi dugaan kasus kecurangan yang membuat citra Kepolisian Daerah di Sulawesi Tenggara menjadi kurang baik dengan terdapatnya dugaan kolusi antara panitia dan peserta dalam tes penerimaan Brigadir Polri. Pada pelaksanaan tes akademik Bahasa Inggris terdapat oknum panitia mendekati peserta tes untuk membacakan jawaban kepada peserta tes serta adanya panitia yang memberikan jawaban dengan cara menunjukannya kepada peserta tes. Hal tersebut kemudian membawa konsekuensi peserta yang dinyatakan gugur karena melakukan tindak kecurangan. Peserta ini kemudian menindaklanjuti dengan mengajukan protes ke Mapolda (Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia) Sulawesi Utara. Peserta tersebut meminta agar dilakukannya tes akademik ulang. Pada kasus ini Kapolda mengetahui dan memerintahkan melakukan penyelidikan kasus dugaan kecurangan ini. Tidak hanya terjadi di Mapolda (Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia) Sulawesi Utara, kasus serupa terjadi pula pada beberapa tes yang digelar dibeberapa Mapolda (Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia) yang hampir berada di sebagian wilayah Indonesia. Hal ini menjadi mungkin terjadi mengingat animo seperti kebanyakan pada tes jabatan publik (CPNS) peserta
6 6 Brigadir Polri sangat besar hanya saja kuota yang ditentukan pada DSP (Daftar Susunan Personel) Brigadir Polri terbatas. Berdasarkan fakta yang diuraikan diatas menunjukan bahwa perlu adanya seleksi penerimaan Brigadir Polri guna dapat memenuhi jumlah personel Brigadir Polri dengan berpihak pada prinsip tata kelola yang bertanggungjawab. Pada proses seleksi penerimaan ini Brigadir Polri wajib berorientasi pada pedoman kebijakan yang ditetapkan guna menghasilkan Brigadir Polri yang berkualitas. Sumber daya manusia Brigadir Polri menjadi hal penting dalam penentuan proses jalannya organisasi kepolisan. Sumber daya manusia yang diperoleh harus sesuai kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan proses seleksi penerimaan Brigadir Polri. Hal ini nantinya dapat diharapkan mewujudkan personel kepolisian yang memiliki integritas, profesionalitas, dan terhindar dari praktek praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotime). Pedoman pelaksanaan seleksi penerimaan Brigadir Polri di Polda Bali mengacu Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi. Proses seleksi Brigadir Polri ini memiliki harapan pelaksanaan tes penyelenggaraan ini didasarkan pada prinsip governance yang mencakup persyaratan, kriteria, mekanisme, dan prosedur dengan menjamin terlaksananya transparansi dan akuntabilitas. Adanya permasalahan yang diuraikan diatas maka, diperlukan Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang dalam pengimplementasian berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31
7 7 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi. Tata kelola menurut Mas oed (2003: ) dalam buku yang bejudul Administrasi Publik Teori dan Aplikasi Good Governance (2008) mengemukakan bahwa Governance merupakan prinsip dalam mengatur pemerintahan yang memungkinkan layanan publiknya efisien, sistem pengendaliannya bisa diandalkan dan administrasinya bertanggungjawab pada publik. Tata kelola ini merupakan hal yang sangat penting pada pelaksanaan penerimaan Brigadir Polri mengingat penerimaan ini diselenggarakan oleh lembaga negara dengan mengikutsertakan publik atau masyarakat sehingga diperlukan penerimaan secara bertanggungjawab. Prinsip dari tata kelola tersebut mencakup partisipasi (participation), aturan hukum (rule of law), transparansi (transparency), daya tanggap (responsiveness), berorintasi konsensus (consensus orientation), berkeadilan (equity), efektivitas dan efisiensi (effectiveness and efficiency), akuntabilitas (accountability), visi strategis (strategic vision). Pada penelitian ini prinsip governance dibatasi hanya pada transparansi dan akuntabilitas hal ini mengingat kedua prinsip tata kelola inilah yang sering kali memunculkan permasalahan ditataran praktis. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan masalah penelitian bagaimana Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Studi Penerimaan Sumber Daya Manusia Kepolisian Daerah Bali
8 8 Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi? 1.3 Batasan Penelitian Batasan penelitian ini adalah Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi melalui konsep transparansi, akuntabilitas, administrasi kepolisian, rekruitmen polri, dan manajemen sumber daya manusia. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali berdasarkan pada Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi. 1.1 Manfaat Penelitian Secara teoritis, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat yang dapat digunakan sebagai pengetahuan dibidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik khususnya dalam bidang Ilmu Administrasi Negara yang berkaitan dengan Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance
9 9 Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang berdasarkan pada Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi. Selain itu juga secara praktis, hasil penelitian ini dapat berguna untuk pemerintah, masyarakat, dan peneliti. Adapun manfaat yang dimaksud yaitu: 1. Bagi Institusi Kepolisian Republik Indonesia dan Kepolisian Daerah Bali pada khususnya. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan acuan, masukan, dan pertimbangan untuk mengetahui Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang berdasarkan pada Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi. 2. Bagi Universitas Udayana, khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Hasil penelitian ini diharapkan menambah koleksi materi perpustakaan kampus dan diharapkan pula memacu minat untuk melanjutkan penelitian ini secara lebih ataupun masalah lain yang berkaitan dengan Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali. 3. Bagi Mahasiswa/Mahasiswi, penelitian ini digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial di Universitas Udayana dan sebagai bahan studi yang dipelajari oleh mahasiswa/mahasiswi.
10 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian skripsi ini dapat disusun ke dalam 5 (lima) Bab, dimana pada setiap Bab dapat diuraikan sebagai berikut yaitu: Bab I Pendahuluan Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang permasalahan mengenai Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi dengan meliputi rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini akan menjelaskan tentang kajian pustaka, landasan teori, dan kerangka konseptual. Dalam hal ini juga menjelaskan teori dan konsep yang digunakan yaitu teori good governance dan konsep indikator transparansi, indikator akuntabilitas, administrasi kepolisian, rekruitmen polri, dan manajemen sumber daya manusia. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini akan menjelaskan tentang jenis penelitian, sumber data, unit analisis, teknik penentuan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik penyajian data. Bab IV Pembahasan Bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum tentang Polda Bali, Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance
11 11 Tahun Anggaran 2015 di Polda Baliyang berdasarkan pada Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/445/X/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan Calon Brigadir Polisi serta hasil temuan dan analisa dari penelitian ini. Bab V Penutup Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan terhadap pihak yang terkait di dalam permasalahan ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini mengkaji tema Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance Tahun Anggaran 2015 di Polda Bali yang berdasarkan Surat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah selanjutnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja instansi pemerintah kini menjadi sorotan dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan administrasi publik. Masyarakat sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia yang masih berlangsung hingga sekarang telah menghasilkan berbagai perubahan khususnya dalam hal tata kelola pemerintahan. Salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. publik. Pemahaman mengenai good governance berbeda-beda, namun sebagian
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Masalah Konsep good governance muncul karena adanya ketidakpuasan pada kinerja pemerintahan yang selama ini dipercaya sebagai penyelenggara urusan publik. Pemahaman
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN
1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN
Lebih terperinciMengetahui bentuk pemerintahan yang baik RINA KURNIAWATI, SHI, MH
Modul ke: GOOD GOVERNANCE Mengetahui bentuk pemerintahan yang baik Fakultas FAKULTAS www.mercubuana.ac.id RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi Pengertian Istilah good governance lahir sejak berakhirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
No.1766, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. SISBINKAR. Pencabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PEMBINAAN KARIER ANGGOTA KEPOLISIAN
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT ITWASDA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT ITWASDA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN DAERAH NUSA
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1767, 2016 POLRI. Calon Angoota POLRI. Penerimaan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENERIMAAN CALON ANGGOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektifitas, dan efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pemerintahan, baik oleh Pusat maupun Daerah mempunyai fungsi untuk mendorong dan memfasilitasi pembangunan guna mencapai pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciPendidikan Kewarganegaraan
Modul ke: 14 Dosen Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Good Governance : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat http://www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan informasi keuangan kepada publik, Dewan Perwakilan. rakyat Daerah (DPRD), dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sektor publik adalah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut untuk mampu memberikan informasi
Lebih terperinciGood Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik
Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik KOSKIP, KAJIAN RUTIN - Sejak lahir seorang manusia pasti berinteraksi dengan berbagai kegiatan pemerintahan hingga ia mati. Pemerintahan merupakan wujud
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA EMAIL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi sebagai titik tolak pembenahan sistem sosial politik di tanah air semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari yang semula terpusat menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semangat otonomi daerah dan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi. Seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan melakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak reformasi yang terjadi di Indonesia ditinjau dari segi politik dan ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem pemerintahan yang bercorak
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1084, 2012 KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS
Lebih terperinciImplementasi Manajemen Risiko dalam kerangka SPIP. Tri Wibowo, Msi, CA, CPMA
Implementasi Manajemen Risiko dalam kerangka SPIP Tri Wibowo, Msi, CA, CPMA Dasar Hukum UU no 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara PP nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP PROSES PENINGKATAN NILAI TAMBAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan. kebijakan yang ditetapkan. (BPPK Depkeu, 2014 )
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja Instansi Pemerintah merupakan gambaran mengenai pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Human Resources, Good Governance, Transparency and Accountability.
1 Penerimaan Sumber Daya Manusia Brigadir Polri dalam Perspektif Governance (Studi Penerimaan Sumber Daya Manusia Kepolisian Daerah Bali Tahun Anggaran 2015) Ni Luh Putu Vina Austriani 1), Tedi Erviantono
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENERIMAAN CALON BRIGADIR POLISI TA PABANRIM : KOTA BANDA ACEH
1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PABANRIM KOTA BANDA ACEH CALON BRIGADIR TA. 2015 I. PENDAHULUAN 1. Dasar LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENERIMAAN CALON BRIGADIR POLISI TA. 2015 PABANRIM : KOTA BANDA
Lebih terperinci2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 639, 2014 KEMENHUT. Akubilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Evaluasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.26/Menhut-II/2014 TENTANG EVALUASI AKUNTABILITAS
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN MASYARAKAT 2 DAFTAR ISI l BAB I PENDAHULUAN...3 II BAB
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui implementasi desentralisasi dan otonomi daerah sebagai salah satu realita
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatkan peranan publik ataupun pembangunan, dapat dikembangkan melalui implementasi desentralisasi dan otonomi daerah sebagai salah satu realita yang kompleks namun
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. good governance. Good governance merupakan salah satu alat reformasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin maraknya tindakan korupsi di lingkungan pemerintahan, pemerintah dituntut untuk melakukan reformasi birokrasi dan menerapkan prinsip good governance.
Lebih terperinciREVIEW ILMU ADM NEGARA
ILMU ADMINISTRASI NEGARA dalam PERSPEKTIF KEKINIAN SEPTI SRI REJEKI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA REVIEW ILMU ADM NEGARA Ilmu Administrasi Negara adalah ilmu yang mempelajari semua kegiatan mengenai hubungan
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 3 TAHUN 2014
SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN TINDAK LANJUT PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi sehingga menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan
Lebih terperinci2017, No Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4
No.1037, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Penyampaian LHKN. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENYAMPAIAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA
Lebih terperinciLAPORAN SOSIALISASI / KAMPANYE PEMBUKAAN PENDAFTARAN SELEKSI PENERIMAAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA (SIPSS) TA. 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT LAPORAN SOSIALISASI / KAMPANYE PEMBUKAAN PENDAFTARAN SELEKSI PENERIMAAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA (SIPSS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. runtuhnya rezim orde baru yang sentralistik dan otoriter. Rakyat bertransformasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bergulirnya era reformasi selama lebih dari satu dekade ini menandai runtuhnya rezim orde baru yang sentralistik dan otoriter. Rakyat bertransformasi dari
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM I. Pendahuluan 1. Umum STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008
1 1. PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara akademis dan praktis, batasan penelitian serta model operasional
Lebih terperinciINISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATASOP INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 NO JENIS TAHUN TENTANG JUMLAH KET 1 2 3 4 5 6 1 SOP YANG DIBUAT OLEH KABAG
Lebih terperinci2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N
No.87,2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Pengaduan Publik. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN PUBLIK DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab yang tercermin dari sosok dan perilaku birokrasi yang efisien
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap nasib suatu daerah karena daerah dapat menjadi daerah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era baru dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/239/2016 TENTANG TIM PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT TERPADU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciKEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI No. Pol.:Kep/ 16 /VII/2005 Nomor : 07 / POLRI - KPK/VII/2005 TENTANG KERJASAMA ANTARA POLRI DAN KPK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah, tetapi keberadaan RSD masih dipandang sebelah mata oleh. masyarakat. Faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Daerah (RSD) merupakan salah satu sarana kesehatan di daerah, tetapi keberadaan RSD masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciPENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro)
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro) Oleh MELANI DWIYANTI SELAMAT Abstraksi Berkembangnya
Lebih terperinciEVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN OKTOBER S.D DESEMBER TA 2015
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN OKTOBER S.D DESEMBER TA 2015 I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Salah satu
Lebih terperinciPada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses
B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN. Modul ke: GOOD GOVERNANCE. Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.
KEWARGANEGARAAN Modul ke: GOOD GOVERNANCE by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan : 1. Pengertian, Konsep dan Karakteristik Good Governance. 2. Prinsip-prinsip
Lebih terperinciPELAYANAN INFORMASI PUBLIK
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting
Lebih terperinciBUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,
BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
Lebih terperinciLAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016
LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (government) menjadi kepemerintahan
Lebih terperinciLAPORAN SOSIALISASI / KAMPANYE PEMBUKAAN PENDAFTARAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ANGGOTA POLRI TA (TAMTAMA POLRI, BINTARA POLRI DAN TARUNA AKPOL)
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT LAPORAN SOSIALISASI / KAMPANYE PEMBUKAAN PENDAFTARAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ANGGOTA POLRI TA. 2016 (TAMTAMA POLRI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu tantangan baru bagi para pemeriksa inspektorat atau internal auditor. Profesi internal auditor
Lebih terperinci2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.805, 2012 KEPOLISIAN. Indikator Kinerja Utama. Penyusunan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. governance, tetapi juga di sektor-sektor lain. Good governance sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Good governance (tata kelola yang baik) sangat penting untuk diterapkan di Indonesia. Karena sekarang ini banyak terjadi kejadian yang menyebabkan munculnya
Lebih terperinciKebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum
emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,
Lebih terperinci- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Lebih terperinciMata Kuliah Kewarganegaraan
Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: 14Fakultas Design Komunikasi dan Visual Program Studi Pokok Bahasan GOOD GOVERNANCE Dosen : Cuntoko, SE., MM. Design Komunikasi dan Visual GOOD GOVERNANCE Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik merupakan paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan Campos yang dikutip Thoha
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.560, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Status. Kesatuan. Pembentukan. Peningkatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN
Lebih terperinciKAPOLDA NUSA TENGGARA TIMUR BRIGJEN POL DRS. KETUT UNTUNG YOGA, S.H., M.M.
KAPOLDA NUSA TENGGARA TIMUR BRIGJEN POL DRS. KETUT UNTUNG YOGA, S.H., M.M. Dasar 1. KEPUTUSAN KAPOLRI NOMOR : KEP/ 888/XII/2013 TANGGAL 17 DESEMEBER 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN POLRI TA. 2014 ; 2.
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN DI LINGKUNGAN BADAN
Lebih terperinciEVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN APIL S.D JUNI 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN APIL S.D JUNI 2016 I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Salah satu program perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat, maka semakin cepat dan mudah sebuah informasi untuk diakses
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI
DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN POLRI PUSAT PEMBINAAN PROFESI I. Pendahuluan 1. Umum STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI Pelayanan publik
Lebih terperinci2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA
Lebih terperinci-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.248, 2016 BPKP. Pengaduan. Penanganan. Mekanisme. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategi Biro Rena Polda NTB Rencana Strategis Polri Tahun 2015-2019, sedang berjalan ada beberapa keberhasilan yang telah dicapai namun disisi lain tentunya masih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dipercaya sebagai kunci utama dalam sistem informasi manajemen. Teknologi informasi ialah seperangkat alat yang sangat penting untuk bekerja
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG REKRUTMEN DAN SELEKSI PENYIDIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG REKRUTMEN DAN SELEKSI PENYIDIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puja Pangastuti Angayubagia Kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Melayani Informasi, Memajukan Negeri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu prasyarat penting dalam
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah desa merupakan simbol formil kesatuan masyarakat desa. Pemerintah desa sebagai badan kekuasaan terendah selain memiliki wewenang asli untuk mengatur
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
- 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama
Lebih terperinci2016 PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE TERHADAP KINERJA DINAS PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keseriusan pemerintah Republik Indonesia dalam memajukan ekonomi berbasis daerah semakin ditampakkan dengan munculnya undang-undang yang mengarah pada kemandirian
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinci2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No
No.757, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Sistem Informasi Penyidikan. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELESAIAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang a. Bahwa institusi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal tanpa didukung oleh komitmen untuk memperbaiki validitas dari standar penilaian kinerja kelembagaan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MUTASI DI LINGKUNGAN POLRES LOMBOK BARAT
1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK BARAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MUTASI DI LINGKUNGAN POLRES LOMBOK BARAT 1. PENDAHULUAN a. bahwa dalam upaya memenuhi
Lebih terperinciEVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JANUARI S.D MARET 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN UARI S.D ET 2016 I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Salah satu program perubahan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI
Lebih terperinciSTANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BENGKULU BIDANG PROFESI DAN PENGAMANAN STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA Bengkulu, September 2014
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 4 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN SUMENEP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : : BUPATI SUMENEP
Lebih terperinciEVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JULI S.D SEPTEMBER TA 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT EVALUASI ANALISIS BEBAN KERJA SATKER/SUBSATKER JAJARAN POLDA NTB BULAN JULI S.D SEPTEMBER TA 2016 I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Salah satu program
Lebih terperinci2017, No Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indo
No. 512, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. IPDN. Seleksi Penerimaan Calon Praja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak diberlakukannya otonomi daerah berdasarkan UU No 32 Tahun 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami perubahan yaitu reformasi penganggaran.
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
Lebih terperinciGovernance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, keberadaan dan peran auditor yang sangat strategis dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan meningkatkan kompetisi dan
Lebih terperinci