BBAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Utami Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Untuk Kesehatan Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media penularan dari berbagai macam agent penyakit, khususnya penyakit yang disebarkan melalui air (water born disease), seperti diare, cholera, dysenterie, typhus dan lain sebagainya. Melalui penyediaan air bersih yang memenuhi syarat baik dari segi kualitas maupun kuantitas, maka diharapkan penyebaran penyakit yang melalui air dapat ditekan seminimal mungkin. Untuk itu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pengawasan kualitas air yang digunakan masyarakat supaya terhindar dari gangguan kesehatan yang tidak diinginkan maka standar kualitas air minum dan air bersih di Indonesia telah ditetapkan melalui Peratuaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 416/MenKes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Dalam peraturan tersebut air digolongkan dalam beberapa kelompok yaitu : 4 1. Air minum, adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 2. Air bersih, adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. 3. Air kolam renang, adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk olah raga renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan. 4. Air pemandian umum, adalah air yang digunakan pada tempat pemandian umum dan tidak termasuk pemandian untuk pengobatan tradisional dan kolam renang yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan. 5
2 B. Sumber Air Pada prinsipnya, jumlah air yang ada di alam ini relatif tetap dan mengikuti suatu aliran yang disebut Siklus Hidrologi. Air hujan turun ke bumi, sebagian meresap ke tanah menjadi air tanah dan sebagian lagi tinggal atau mengalir di pernukaan tanah seperti danau dan sungai yang disebut dengan air permukaan. Air permukaan ini diuapkan oleh panas matahari naik ke atas menjadi awan yang akhirnya terkondensasi menjadi embun atau hujan. Dari siklus hidrologi ini dapat pula dilihat adanya berbagai sumber air tawar yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber air menurut asalnya dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu : 6 1. Air laut Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Karena kadar NaCl dalam air laut 3%, maka air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum. 2. Air atmosfer (air hujan) Dalam keadaan murni air hujan sangat bersih, namun karena adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri atau debu, maka untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya melakukan proses pengendapan terlebih dahulu. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak reservoir sehingga menyebabkan korosi. 3. Air Permukaan Air permukaan merupakan air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misal oleh lumpur, batang kayu, daun-daun, kotoran industri maupun rumah tanggga. Air permukaan itu sendiri terbagi menjadi dua macam yaitu : 6
3 a. Air sungai Dalam penggunaannya sebagai bahan baku air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. b. Air rawa atau danau Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zatzat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat. Jadi untuk pengambilan air, sebaiknya pada kedalaman tertentu ditengah-tengah sehingga endapan-endapan zat organis tidak terbawa. 4. Air tanah Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut aquifer. Air tanah terbagai menjadi 3 macam yaitu : a. Air tanah dangkal Air tanah dangkal (phreatic), umumnya berasosiasi dengan aquifer tak tertekan, yakni yang tersimpan dalam aquifer dekat permukaan hingga kedalaman 15 sampai 40 m. Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukan tanah. Sifat air tanah dangkal relatif jernih tetapi banyak mengandung zat kimia berupa garam-garam yang terlarut, karena proses peresapanya melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu pada masing-masing lapisan tanah. Air tanah dangkal banyak dimanfatkan masyarakat sebagai sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal. b. Air tanah dalam Air tanah dalam, umumnya berasosiasi dengan aquifer tertekan, yakni tersimpan dalam aquifer pada kedalaman lebih dari 40 m. Pada umumnya kualitas air tanah dalam lebih baik daripada air tanah dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna, dan bebas bakteri. 7
4 Susunan unsur-unsur kimia tergantung pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka air itu akan menjadi sadah karena mengandung Ca dan Mg. Jika melalui batuan granit, maka air itu lunak dan agresif karena mengandung gas CO 2 dan Mn. c. Mata air Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari air tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas maupun kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Sedangkan menurut kegunaannya, air pada sumber air dibedakan menjadi empat golongan yaitu : 7 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa harus diolah terlebih dahulu. 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri dan listrik tenaga air. C. Standar Kualitas Air Kualitas air adalah karakteristik mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan tertentu dari sumber-sumber air. Kriteria mutu air merupakan satu dasar baku mutu air, di samping faktor-faktor lain. Baku mutu air adalah persyaratan mutu air yang disiapkan oleh suatu negara atau daerah yang bersangkutan. Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Selain itu air minum seharusnya tidak mengandung kuman patogen dan segala makhluk yang membahayakan kesehatan manusia, tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, dapat diterima secara estetis, serta tidak dapat merugikan secara ekonomis. Air itu seharusnya 8
5 tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakekatnya tujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya penyakit bawaan air (water born disease) 5 Atas dasar pemikiran tersebut dibuat standar kualitas air minum seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, yang meliputi empat parameter yaitu : 3 1. Parameter Fisik Syarat air minum dilihat dari segi fisik dapat ditinjau dari beberapa segi antara lain bau, kekeruhan, rasa, warna dan suhu. Air minum yang berbau selain tidak estetis, juga tidak akan disukai oleh masyarakat. Misalnya bau amis yang dapat disebabkan oleh tumbuhnya algae. Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat organik maupun non organik. Zat anorganik biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam, sedangkan yang organik dapat berasal dari lapukan tanaman atau hewan. Bakteri ini juga merupakan zat organik tersuspensi, sehingga pertambahannya akan menambah pula kekeruhan air. Demikian pula dengan algae yang berkembang biak karena adanya zat hara akan menambah kekeruhan air. Air yang keruh akan sulit didesinfeksi, karena mikroba akan terlindung oleh zat tersuspensi tersebut. Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan, bila mikroba tersebut patogen. Air minum biasanya tidak memberi rasa atau tawar. Air yang tidak tawar dapat menunjukan adanya kandungan berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Rasa logam atau amis, rasa pahit dan asin disebabkan bahan yang terkandung didalam air tersebut. Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas, terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran atau pipa, menghambat reaksi-reaksi biokimia didalam saluran atau pipa, mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak, bila diminum air dapat menghilangkan dahaga. 9
6 Air minum sebaiknya juga tidak berwarna untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. Warna dapat disebabkan adanya tanin dan asam humat yang terdapat secara alamiah di air rawa, berwarna kuning muda, menyerupai urine, oleh karenanya orang tidak mau menggunakannya. Selain itu, zat organik ini bila terkena chlor dapat membentuk senyawa senyawa Chloroform yang beracun 2. Parameter Kimiawi Persyaratan kimia untuk air minum memiliki parameter yang paling banyak jika dibandingkan dengan parameter lainnya. Persyaratan kimia menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 907/MENKES/SK/VII/2002 dibagi menjadi : a. Bahan-bahan kimia anorganik (yang memiliki pengaruh langsung terhadap kesehatan). b. Bahan-bahan kimia anorganik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen) c. Bahan-bahan kimia organik (yang memiliki pengaruh langsung terhadap kesehatan). d. Bahan-bahan kimia organik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen) e. Pestisida f. Desinfektan dan hasil sampingannya 3. Parameter Mikrobiologi Parameter yang digunakan dalam penentuan kualitas mikrobiologi air bersih adalah total coliform. Persyaratan yang ditentukan untuk air perpipaan adalah Perkiraan Jumlah Terdekat (PJT) tidak boleh melebihi 10 per 100 ml air, dan untuk air bukan perpipaan tidak boleh melebihi 50 per 100 ml air. 10
7 4. Parameter Radiokatifitas Parameter yang digunakan dalam penentuan kualitas radioaktifitas air bersih adalah : a. Aktifitas Alfa, kadar maksimum yang diperbolehkan 0,1 Bq/l b. Aktifitas Beta, kadar maksimum yang diperbolehkan 1,0 Bq/l D. Proses Pengolahan Air Minum Yang dimaksud dengan pengolahan adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat-sifat suatu zat. Hal ini penting artinya bagi air minum, karena dengan adanya pengolahan air ini maka akan didapatkan suatu air minum yang telah memenuhi standar kualitas air minum yang telah ditentukan. Dalam proses pengolahan air pada prinsipnya dikenal dua cara yaitu : 6 1. Pengolahan lengakap (Complete Treatment Process), yaitu air akan mengalami proses pengolahan secara lengkap, baik secara fisik, kimia dan bakteriologi. Proses pengolahan lengkap ini dilakukan terhadap air sungai yang kotor dan keruh. Pada hakekatnya, pengolahan lengkap dibagi dalam tiga tingkatan yaitu : a. Pengolahan fisik, yaitu suatu tingkatan pengolahan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kotoran-kotoran yang kasar, penyisihan lumpur dan pasir, serta mengurangi kadar zat-zat organik yang ada dalam air yang akan diolah. b. Pengolahan kimia, yaitu suatu tingkat pengolahan dengan menggunakan zat-zat kimia untuk membantu proses pengolahan selanjutnya. Misalnya, dengan pembubuhan kapur dalam proses pelunakan. c. Pengolahan bakteriologi, yaitu suatu tingkat pengolahan untuk membunuh atau memusnahkan bakteri-bakteri yang terkandung dalam 11
8 air minum. Misalnya, dengan cara membubuhkan kaporit (zat desinfektan). 2. Pengolahan sebagian (Partial Treatment Process), pengolahan sebagian merupakan proses pengolahan air yang hanya sebagian saja. Misalnya, pengolahan kimiawi dan atau pengolahan bakteriologi saja. Pengolahan ini biasanya dilakukan untuk mata air bersih dan air sumur dangkal atau air tanah dalam. E. Instalasi Pengolahan Air Minum Untuk mendapatkan air minum dengan kualitas yang sesuai dengan standar kesehatan, maka perlu adanya pengolahan air minum sebelum air tersebut dikonsumsi. Adapun unit-unit pengolahan air minum terdiri dari : 6 1. Bangunan penangkap air Bangunan penangkap air ini merupakan suatu bangunan untuk menangkap atau mengumpulkan air dari suatu sumber air untuk dapat dimanfaatkan. Adapun bentuk dan konstruksi dari bangunan ini tergantung dari jenis dan macam sumber air yang diambil. Fungsi dari bangunan penangkap air sangat penting artinya untuk menjaga kontinuitas pengaliran. 2. Bangunan pengendap pertama Bangunan pengendap pertama berfungsi untuk mengendapkan partikelpartikel padat dari air sungai dengan gaya gravitasi. Pada proses ini tidak ada pembubuhan zat atau bahan kimia. 3. Pembubuhan koagulan Koagulan adalah bahan kima yang dibubuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tidak dapat mengendap dengan sendirinya (secara gravitasi). Unit ini berfungsi untuk membubuhkan koagulan secara teratur sesuai dengan kebutuhan ( dengan dosis yang tepat). Adapun bahan atau zat kimia yang biasa digunakan sebagi kogulan adalah Aluminium Sulfat (tawas). Bahan ini banyak dipakai 12
9 karena efektif untuk menurunkan kadar karbonate, selain itu bahan ini sangat ekonomis (murah), mudah didapat dan mudah disimpan. 4. Bangunan pengaduk cepat Unit ini berfungsi untuk meratakan bahan atau zat kimia (koagulan) yang ditambahkan supaya dapat bercampur dengan air secara baik, sempurna dan cepat. Yang perlu diperhatikan dalam proses pengadukan cepat adalah alat atau cara pengadukannya, supaya mendapat pengadukan yang sempurna dan sesuai yang kita inginkan. 5. Bangunan pembentuk flok Unit ini berfungsi untuk membentuk partikel padat yang lebih besar supaya dapat diendapkan dari hasil reaksi partikel kecil (koloidal) dengan zat atau bahan koagulan yang dibubuhkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan flok (partikel yang lebih besar dan bisa mengendap dengan gravitasi) adalah : kekeruhan pada air, tipe dari suspensed solid, ph, alkalinitas, koagulant yang dipakai, lama pengadukan 6. Bangunan pengendap kedua Unit ini berfungsi untuk mengendapkan flok yang terbentuk dari unit bangunan pembentuk flok. Adapun proses pengendapan flok dipengaruhi oleh gaya berat dari flok itu sendiri (gravitasi). 7. Bangunan penyaring (filter) Unit ini berfungsi untuk menjernihkan air dengan proses penyaringan. Dalam proses penjernihan air minum diketahui dua macam filter yaitu : a. Saringan pasir lambat (slow sand filter) b. Saringan pasir cepat (rapid sand filter) 8. Reservoir Berfungsi untuk menampung air yang akan didistribusikan ke konsumen. Air yang telah melalui filter sudah dapat dipakai untuk air minum. Air tersebut telah bersih dan bebas dari bakteriologis serta ditampung pada bak reservoir (tandon) untuk diteruskan pada konsumen. Pada bak inilah proses desinfeksi dilakukan. 13
10 9. Pemompaan Proses pemompaan berfungsi untuk mengalirkan air yang telah ditambung dalam bak reservoir untuk didistribusikan pada seluruh konsumen F. Desinfeksi Yang dimaksud dengan desinfeksi air minum adalah membunuh bakteri pathogen yang penyebarannya melalui air (bakteri yang dapat menimbulkan bibit penyakit) yang ada dalam air minum. 6 Desinfeksi air dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara antara lain yaitu : 3 a. Penyinaran (sinar ultra violet atau ozon) b. Ion-ion logam (Copper and silver) c. Dengan asam atau basa (Iodin dan Bromin) d. Senyawa-senyawa kimia (Ferrat, Hidrogen Peroksida, Kalium Permanganat ) e. Chlorinasi 1. Desinfeksi dengan chlorinasi Chlorinasi merupakan cara yang efektif dan masih banyak digunakan pada sistem pengolahan air bersih di seluruh Indonesia terutama PDAM (perusahaan Daerah Air Minum). Proses chlorinasi adalah pembubuhan chlor atau senyawa chlor (sebagai desinfektan) ke dalam air dengan tujuan untuk membunuh kuman atau bakteri pathogen dan untuk menghilangkan bau (untuk industri). 8 Bahan atau zat-zat kimia yang mengandung chlor yang banyak digunakan dalam proses chlorinasi pada umumnya adalah : 9 a. Natrium Hipoklorit (NaOCl) Natrium Hipoklorit (NaOCl) merupakan senyawa chlor berbentuk cairan yang mengandung chlor aktif 12 %. Senyawa ini merupakan salah satu jenis desinfektan yang sering digunakan pada pengolahan air karena sangat efisien (murah) dan mudah didapat. Akan tetapi senyawa ini bersifat korosif dan cepat rusak. 14
11 b. Kalsium Hipoklorit [Ca (OCl) 2 ] Kalsium Hipoklorit [Ca (OCl) 2 ] atau yang sering dikenal dengan kaporit merupakan senyawa chlor berbentuk bubuk atau tablet. Senyawa ini mengandung chlor aktif 70 % dan merupakan bahan kimia yang paling banyak digunakan untuk desinfeksi air karena, murah, mudah didapat dan mudah penanganannya. c. Chlorin Dioksida (ClO 2 ) Chlorin Dioksida digunakan dalam proses pengolahan air bersih untuk menghilangkan rasa dan bau akibat adanya fenol. Selain itu chlorin dioksida digunakan pula untuk menghilangkan zat besi (Fe) dan Mangan (Mn), serta sebagai desinfektan dan mencegah adanya algae. d. Natrium Dichloro-Chlorin (NaDCC) Selain senyawa Chlor seringkali dipakai juga bahan-bahan lain yang mengandung chlor seperti NaDCC (Natrium Dicloro-Chlorin), dengan kadar chlor aktif 60 %. Dalam perdagangan NaDCC ini berbentuk tablet yang dikemas dalam bentuk strip dengan ukuran 17 mg, 500 mg, 2500 mg, dan 5000 mg. Keuntungan dari tablet NaDCC ini adalah masa kontak dengan kuman hanya 10 menit, praktis dibawa kemanamana, korosif pada reservoir air yang terbuat dari besi dapat dikurangi, namun harganya relatif mahal. e. Dichloro-Triazinetrione (SDCT) Tablet ini mengandung kadar khlorin 60%. Dalam perdagangannya dikemas dalam bentuk tablet 50 mg. 2. Faktor - faktor yang mempengaruhi chlorinsi Kecepatan dan keampuhan berbagai desinfektan dalam proses chlorinasi tergantung dari beberapa faktor antara lain : 3 a. Waktu kontak Waktu kontak ditentukan sebagai waktu yang tersedia untuk interaksi antara chlor dengan bahan-bahan pereduksi chlor dalam air. Efektifitas desinfektan dapat ditunjukan dengan suatu konstanta yang merupakan 15
12 hasil kali konsentrasi dengan waktu kontak. Semakin besar efektifitas suatu desinfektan apabila nilai konstantanya lebih kecil. Biasanya Cl 2 membutuhkan waktu kontak diantara menit. b. Jenis dan konsentrasi desinfektan Konsentrasi dan jenis desinfektan yang dipakai berkaitan dengan waktu kontak c. Keadaan mikroorganisme Faktor-faktor yang mempengaruhi keaadaan mikroorganisme, antara lain : 1) Jenis mikroorganisme Jenis mikroorganisme dapat meliputi, bakteri, virus atau parasit dan mempunyai kepekaan tertentu terhadap desinfektan yang dibubuhkan pada air. 2) Jumlah Mikroorganisme Jumlah mikroorganisme yang besar, terutama mikroba patogen akan memerlukan dosis desinfektan yang lebih besar. 3) Umur mikroorganisme Umur organisme akan berpengaruh terhadap efektifitas desinfektan 4) Penyebaran mikroorganisme Mikroorganisme yang menyebar, akan mudah ditembus oleh desinfektan. Sebaliknya kumpulan bakteri akan lebih sulit ditembus oleh desinfektan. d. Faktor lingkungan Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi desinfeksi antar lain : 1) Suhu Makin tinggi suhu air, makin tinggi pula efektifitas desinfektan 2) ph Setiap desinfektan akan berfungsi optimal pada ph tertentu. Daya desinfeksi chlorin akan turun bila ph air makin bertambah. Bila ph larutan > 7, maka akan terbentuk khloramin, sedangkan pada ph < 6 maka akan terbentuk dikhloramin. 16
13 3) Kualitas air Air yang mengandung zat organik dan unsur lainya akan mempengaruhi besarnya kebutuhan chlorin sehingga dibutuhkan konsentarasi chlorin yang cukup tinggi. 4) Pengolahan air Proses pendahuluan yang dilakukan sebelum desinfeksi akan mempengaruhi hasil akhir dari proses chlorinasi. 3. Sifat-sifat Chlor 10 a. Sifat fisik Chlor termasuk dalam kelompok Halogen (F, Cl, Br, L) dengan ciriciri fisik : 1) Pada suhu dan tekanan, chlor merupakan gas kuning kehijauan dengan bau yang khas. Berat 1 liter chlor pada 0 o C dan tekanan 760 mmhg adalah 3,208 g 2) Suhu kritisnya 144 o C dan tekanan kritis 76,1 atm. Konsekuensinya memungkinkan chlor berubah dari bentuk gas menjadi cair melalui proses pendinginan atau pemempatan 3) Nilai kesetimbangan tekanan chlor cair adalah : -34 o C : 1 atm, 0 o C : 4 atm, 20 o C : 6 atm. 4) Panas evaporasi tinggi sebesar 66 kilokalori per kg chlor. 5) Chlor bersifat sedikit larut dalam air dan kelarutannya akan menurun seiring peningkatan suhu. 6) Dengan proses pendinginan larutan chlor dalam air pada suhu 8 o C, maka larutan chlor akan berubah menjadi kristal chlor hidrat. Bentuk kristal tersebut akan menyulitkan dalam menentukan dosis chlor. Untuk menghindarinya suhu air harus lebih besar dari 8 o C. b. Sifat kimia 1) Merupakan salah satu unsur aktif, artinya bila hadir dalam air akan bereaksi dengan seluruh metal dan unsur lainnya, pada suhu normal hanya dengan noble geser dan oksigen saja yang tidak akan bereaksi. 17
14 2) Pada kondisi kering kereaktifan chlor berkurang sehingga chlor kering pada suhu ruang tidak akan bereaksi dengan logam berharga sekalipun, seperti platinum, emas dan perak ataupun logam biasa seperti besi dan tembaga. 3) Memungkinkan untuk mentransfer chlor kering melalui pipa kering dan tembaga, namun kereaktifannya tidak akan berhenti begitu saja, hanya diperlambat saja. 4. Proses chlorinasi 8 Chlor yang terlarut didalam air akan bereaksi membentuk asam chlorida (HCl) dan asam hipoklorit seperti dibawah : Cl 2 + H 2 0 HCl + HOCl Apabila ph melebihi 4 maka keseimbangan reaksi akan berjalan kekanan, artinya larutan chlor di dalam air cenderung membentuk larutan asam khlorida (HCl) dan asam hipoklorit (HOCl) dan akan menurunkan jumlah Cl 2 di dalam larutan. Asam khlorida merupakan asam kuat dan akan terdisosiasi menjadi ion H + dan ion Cl - : HCl H + + Cl - Sedangkan asam hipoklorit merupakan asam lemah dengan tingkat disosiasi yang rendah : HOCl H + + OCl - Cl 2, HOCl, OCl - merupakan sisa chlor yang bersifat toksik (beracun) bagi kuman. Keaktifannya tergantung pada suhu dan ph. Selain bereaksi dengan air, chlor juga akan bereaksi dengan berbagai meterial yang ada dalam air, khususnya agen pereduksi baik yang bereaksi sangat cepat atau lambat. Salah satu material pereduksi tersebut adalah hidrogen sulfida (H 2 S) yang bereaksi menjadi : H 2 S + Cl 2 2HCl + S Sementara Fe 2+, Mn 2+ dan NO + 2 merupakan contoh agen pereduksi anorganik yang juga akan bereaksi dengan chlor. Berbagi jenis senyawa yang ada di dalam air yang bereaksi dengan chlorin akan dapat 18
15 menginaktifkan chlorin. Karena itu, selama masih banyak terkandung senyawa-senyawa tersebut, chlorin yang ditambahkan tidak dapat berdaya sebagai desinfektan terhadap jasad-jasad renik. Namun apabila air tidak mengandung senyawa-senyawa yang dapat bereaksi dengan chlorin, maka semua chlorin yang ditambahkan akan menjadi chlorin bebas, berbanding lurus dengan konsentrasi (dosis) yang ditambahkan. Air tersebut dinamakan memiliki Chlorin Demand nol (zero). Jika air mengandung bahan organik dan amonia atau senyawa pengganggu lain dalam jumlah tinggi, residu chlorin baru timbul dalam jumlah yang nyata setelah kebutuhan chlorin dipuaskan seluruhnya. Air tersebut mempunyai Chlorin Demand yang tinggi. R E S I D U C H L O R I N Ket. Penambahan Chlorin : Chlorin Demand Nol : Chlorind Demand Menengah : Chlorin Demand Tinggi Break Point Gambar.2.1.Karakteristik Kebutuhan Khlorin Air Sumber. F.G. Winarno.Air Untuk Industri Pangan 4. Sisa chlor sebagai kontrol chlorinasi Chlorin yang terdapat dalam air sebagai asam hipoklorit dan ion hipoklorit itulah yang disebut dengan chlorin bebas (free available chlorin), sedangkan chlorin yang terdapat dalam air yang tergabung dengan amonia atau senyawa nitrogen organik disebut chlorin terikat (combined available chlorin). Dalam chlorinasi, parameter kontrol kualitas 19
16 air minum adalah sisa chlor bebas yang harus ada setelah pengolahan atau sebelum masuk jaringan distribusi konsumen yang berguna untuk menjamin kualitas secara bakteriologis, artinya air yang keluar dari kran konsumen terbebas dari kuman maupun bakteri pathogen seperti Escherechia coli. Senyawa chlor yang dimasukan ke dalam air mula-mula bereaksi dahulu dengan unsur-unsur atau senyawa pereduksi yang biasa terkandung didalamnya seperti : H 2 S, Fe 2+, Mn 2+, NO - 2, NH 3, zat organik dan lain sebagainya. Selanjutnya baru akan efektif untuk membunuh kuman, hal ini disebut daya pengikat chlor atau daya sergap chlor (chlor yang dipakai untuk mengoksidasi unsur-unsur yang ada didalam air). Jadi daya sergap chlor adalah selisih antara jumlah chlor yang diberikan kedalam air dengan sisa chlor bebas pada waktu akhir kontak. 3 Jumlah sisa chlor yang tersedia dalam air yang telah diolah sangat tergantung pada kondisi air yang akan diolah : a. Jika air banyak mengandung amonia penambahan chlor akan menghasilkan sisa chlor tersedia terikat b. Jika air tidak mengandung amonia penambahan chlor akan menghasilkan sisa chlor tersedia bebas. c. Jika air mengandung sisa chlor bebas, penambahan amonia akan menurunkan sisa chlor tersedia bebas dan chlor tersedia terikat. Dalam air minum konsumen diperlukan sisa chlor bebas sebagai jaminan terbebas dari bakteri patogen dan ganggang. Sisa chlor yang harus ada pada air minum konsumen ditetapkan dalam baku mutu air minum sebesar 0,2-0,5 mg/l (+ 0,3 mg/l). 5. Penentuan dosis chlor pada proses clorinasi Jumlah chlorin yang ditambahakan pada air biasannya disebut dosis chlorin, hal ini terpisah dari kebutuhan chlorin (chlorin demand). Bila senyawa chlor ditambahkan pada air (bukan air destilata) dalam jumlah kecil, biasanya berkisar 0,25 sampai 0,75 mg/l, dan bereaksi dengan 20
17 - cemaran (impurities) yang terdapat dalam air. Senyawa cemaran yang bertanggung jawab atas tingginya kebutuhan kclorin adalah senyawasenyawa yang mengandung besi, mangan, nitrit dan sulfida. Chlorin yang telah bereaksi dengan senyawa-senyawa cemaran tersebut sudah tidak lagi mempunyai daya desinfektan, sehingga perlu adanya penambahan chlor. 8 Berikut ini merupakan gambaran dari reaksi yang terjadi dari waktu mulai pemberian chlorin yang terbagi dalam lima tahap reaksi. - 0,5 5-0,4-0, Residu Bebas - 0,2-0,1 1 Residu Gabungan Residu Gabungan - 0 l l l l l l l l l 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0, ,9 Keterangan : Chlorin yang ditambahkan (ppm) Gambar Sisa Khlorin dan Break Chlorination Sumber. F.G. Winarno.Air Untuk Industri Pangan 1. Terjadi pemecahan chlorin oleh senyawa pereduksi, dan pada tahap ini belum nampak adanya residu chlorin, karena itu tidak ada daya desinfektannya. 2. Terbentuknya kompleks kloro-organik, mempunyai daya desinfektan yang kecil 3. Terjadi reaksi amonia dengan chlorin, sehingga membentuk khloramin 4. Terjadi pemecahan Khloroamin dan senyawa kompleks kloroorganik 5. Terbentuknya chlorin bebas dan kompleks kloro-organik, setelah melampaui Break Point Chlorination (jumlah chlor yang dibutuhkan untuk mengoksidasi semua zat yang dapat dioksidasi, termasuk amoniak dan sisa chlor aktif yang terlarut untuk pembasmian kuman-kuman). 21
18 6. Dampak chlorin terhadap kesehatan Chlorin merupakan bahan kimia penting dalam industri yang digunakan untuk chlorinasi pada proses produksi yang menghasilkan produk organik sintetik, seperti plastik ( khususnya Polovinil Chlorida), insektisida dan herbisida, selain itu juga digunakan sebagai pemutih (bleaching agent) dalam pemrosesan sellulosa, industri kertas, pabrik pencucian (tekstil) dan desinfektan utuk air minum dan kolam renang. Karena banyaknya penggunaan senywa chlor di lapangan atau industri dalam dosis yang berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas chlorin. Gas chlorin (Cl 2 ) adalah gas berwarna hijau dengan bau yang sangat menyengat. Berat jenis gas chlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen chlorida yang toksik. Terbentuknya gas chlorin di udara ambien merupakan efek samping dari proses pemutihan dan produksi zat atau senyawa organik yang mengandung chlor, sehingga kadar gas chlorin dalam udara ambien akan melebihi baku mutu (150 g/nm 3 ). Selain bau yang menyengat gas chlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata dan peradangan pada saluran pernafasan. Apabila gas chlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam chlorida yang bersifat sangat korosif. Di udara ambien gas chlorin dapat mengalami roses oksidasi dan membebaskan oksigen. Cl 2 + H 2 O HCl + HOCl 8 HOCl 6 HCl + 2 HClO 3 + O 3 Dengan adanya sinar matahari atau sinar terang maka HOCL yang terbentuk akan terdekomposisi menjadi asam Chlorida dan oksigen. Selain itu gas chlorin juga dapat mencemari atmosfer. Pada kadar antara 3,0 6,0 ppm gas chlorin terasa pedas dan memerahkan mata. Dan apabila terpapar dengan kadar sebesar 14,0 21,0 ppm selama menitdapat menyebabkan penyakit paru-paru (Pulmonari oedema). 22
19 7. Metoda analisia residu chlorin Ada beberapa cara yang biasa dilakukan untuk menentukan kadar residu chlorin bebas atau terikat. Jumlah residu chlorin yang terdapat dalam air dapat dianalisis dengan baik secara iodometrik atau secara ortotolidin. Cara iodometri biasanya digunakan dalam persiapan standar chlorin sementara, cara ini lebih tepat dibanding dengan cara ortotolidin dalam menganalisa total residu chlorin, tapi tidak yang tersedia bebas maupun terikat. Sedangkan cara ortotolidin atau yang sering disebut dengan Orthotolidin flash test lebih banyak bersifat sebagai uji kualitatif untuk residu chlorin. Cara ini memungkinkan untuk dapat membedakan chlorin bebas, chlorin terikat dan warna yang disebabkan oleh bahan penggangu. 8 G. Kerangka Teori Untuk mendapatkan air dengan kualitas sesuai standar kesehatan, maka perlu adanya pengolahan sebelum air tersebut dikonsumsi. Proses pengolahan air pada prinsipnya dibedakan menjadi tiga yaitu pengolahan secara fisik, kimia dan biologi. Salah satu proses pengolahan air minum adalah chlorinasi. Proses chlorinasi adalah pembubuhan chlor atau senyawa chlor ke dalam air dengan tujuan untuk membunuh kuman maupun bakteri patogen dengan chlor bebas yang dihasilkan dari proses tersebut. Proses chlorinasi itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : waktu kontak, keadaan mikroorganisme, suhu dan ph air, serta jenis dan konsentrasi desinfektan. 23
20 Sumber Air Pengolahan Air FISIK KIMIA BIOLOGI Instalasi Pengolahan Air Minum Khlorinasi Faktor Lingkungan : Suhu PH Kualitas Air Pengolahan Air Keadaan Mikroorganisme : Jenis Mikroorganisme Jumlah Mikroorganisme Umur Mikroorganisme Penyebaran Mikroorganisme Konsentrasi dan Jenis Desinfektan Waktu (lama) Kontak Sisa Chlor Air Bersih Gambar Proses pengolahan air bersih Sumber. Modifikasi 3, 8, 6 24
21 H. KERANGKA KONSEP Variabel Bebas Jenis Senyawa Chlor : Kalsium Hipoklorit [Ca (OCl) 2 ], Natrium Hipoklorit (NaOCl) NatriumDichloro-Chlorin (NaDCC) Variabel Terikat Jumlah Residu Chlor pada Air PDAM Variabel Terkendali Waktu (lama) Kontak Faktor Lingkungan (Suhu, ph, Kualitas Air, Pengolahan Air) Konsentrasi Desinfektan H. HIPOTESA Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Ho : Tidak ada pengaruh dari berbagai jenis senyawa chlor terhadap jumlah residu chlor pada air PDAM. 2. Ha : Ada pengaruh dari berbagai jenis senyawa chlor terhadap jumlah residu chlor pada air PDAM. 25
22 26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Pengenalan Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian air a. Pengertian air minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 8) b. Pengertian air bersih Air bersih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan secara kovalen yang sangat penting fungsinya. Dengan adanya penyediaan
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi
PENGOLAHAN AIR BERSIH PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi PENGOLAHAN LENGKAP Dilaksanakan pada air permukaan, air sungai), Diperlukan unt menjernihkan
Lebih terperinciMn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut
Pengolahan Aerasi Aerasi adalah salah satu pengolahan air dengan cara penambahan oksigen kedalam air. Penambahan oksigen dilakukan sebagai salah satu usaha pengambilan zat pencemar yang tergantung di dalam
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PENDAHULUAN 1. AIR Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat
Lebih terperinci( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di
3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber-Sumber Air Sumber-sumber air bisa dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu: 1. Air atmosfer Air atmesfer adalah air hujan. Dalam keadaan murni, sangat bersih namun keadaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 2.368 juta km 3. Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan, dan salju. Air tawar terutama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Explanatory Research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel, antara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Air Air adalah zat yang tudak mempunyai rasa, warna, dan bau yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H 2 O. Air merupakan suatu larutan yang bersifat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tentang Air Air adalah salah satu kebutuhan esensial manusia yang ke dua setelah udara untuk keperluan hidupnya. Manusia hanya bisa bertahan hidup selama kurang lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan satu atom O (oksigen) dengan formula atau rumus molekul H 2 O. Air yang berada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari perpaduan dua atom H (hidrogen) dan satu atom O (oksigen) dengan formula atau rumus molekul H 2 O. Air yang berada dialam ditemukan
Lebih terperinciSUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR
SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR PEGUNUNGAN udara bersih, bebas polusi air hujan mengandung CO 2, O 2, N 2, debu & partikel dr atmosfer AIR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air tanpa air tidak ada kehidupan. Kebutuhan air menyangkut dua hal: (1) air untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya air dipakai sebagai air minum, untuk mandi dan mencuci, dan kegiatan lainnya.
Lebih terperinciDISINFEKSI DAN NETRALISASI
DISINFEKSI DAN NETRALISASI PROSES Disinfeksi ADALAH PROSES PENGOLAHAN AIR DENGAN TUJUAN UNTUK MEMBUNUH MIKROORGANISME (BAKTERI) DALAM AIR YANG MENYEBABKAN PENYAKIT Cara-cara Disinfeksi 1. Cara Fisik a.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang
BAB II TINJAUAN PUSATAKA 2.1 Air 2.1.1 Air Bersih Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang dinamakan siklus hidrologi. Air yang berada di permukaan menguap ke langit, kemudian
Lebih terperinciTEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD
TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04 Yuniati, PhD KOMPONEN SPAM Materi yang akan dibahas : 1.Komponen SPAM 2.Air baku dan bangunan intake KOMPONEN SPAM Sumber air baku Pipa transimisi IPAM Reservoar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (zat padat, air, dan atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi (zat padat, air, dan atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya (30%) berupa daratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak memerlukan berbagai macam bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya tersebut manusia melakukan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM
BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM IV.1. Umum Air baku adalah air yang memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Berdasarkan Penelitian oleh Duta Andhika Jawa Dwipa tahun 2013 tentang air minum dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang berjudul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah salah satu elemen atau unsur yang berdiri sebagai pemegang tonggak kehidupan makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, oleh karena itu air berperan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Sungai Sebagian besar air hujan turun ke permukaan tanah, mengalir ke tempattempat yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya berat, akhirnya
Lebih terperinciKADAR SISA CHLOR DAN KANDUNGAN BAKTERI E.coli PERUSAHAAN AIR MINUM TIRTA MOEDAL SEMARANG SEBELUM DAN SESUDAH PENGOLAHAN
KADAR SISA CHLOR DAN KANDUNGAN BAKTERI E.coli PERUSAHAAN AIR MINUM TIRTA MOEDAL SEMARANG SEBELUM DAN SESUDAH PENGOLAHAN Duta Andhika J.D 1, Ir. Trijoko, M.Si 2, Yusniar Hanani D,STP, M.Kes 2 1. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan suatu senyawa kimia yang paling dikenal dan banyak terdapat di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Suatu molekul air terdiri atas dua atom hidrogen dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai analisis kualitas air dengan alat uji model filtrasi buatan diantaranya; Eka Wahyu Andriyanto, (2010) Uji
Lebih terperinciPENENTUAN KUALITAS AIR
PENENTUAN KUALITAS AIR Analisis air Mengetahui sifat fisik dan Kimia air Air minum Rumah tangga pertanian industri Jenis zat yang dianalisis berlainan (pemilihan parameter yang tepat) Kendala analisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan dengan hampir-hampir 0,1% dari padanya berupa benda-benda
Lebih terperinciUJI & ANALISIS AIR SEDERHANA
MODUL: UJI & ANALISIS AIR SEDERHANA I. DESKRIPSI SINGKAT A ir dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Air suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kebutuhan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, masak, mandi, mencuci, pertanian,
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA
Vol 3 Nomor 1 Januari-Juni 2015 Jurnal Fropil PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Endang Setyawati Hisyam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian air secara umum Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan digunakan.air murni adalah air yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau, yang terdiri
Lebih terperinciBAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan
BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan Industri Tahu 1. Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan manusia paling penting. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Kebutuhan air untuk keperluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah unsur penting bagi makhluk hidup. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama 3 sampai 6 bulan namun tidak akan mampu bertahan hidup tanpa air. Sebanyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran air minum oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya, atau oleh zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengaliran air olahan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat
TINJAUAN PUSTAKA Ekosistem Air Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat di daratan, perairan lepas pantai (off shore water) dan perairan laut. Ekosistem air yang terdapat
Lebih terperinciBAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON
BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan
Lebih terperinciPengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA
Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA 51 Nusa Idaman Said III.1 PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
Lebih terperinciKombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi
Metode Analisis Untuk Air Limbah Pengambilan sample air limbah meliputi beberapa aspek: 1. Lokasi sampling 2. waktu dan frekuensi sampling 3. Cara Pengambilan sample 4. Peralatan yang diperlukan 5. Penyimpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari air merupakan salah satu komponen yang paling dekat dengan manusia yang menjadi kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sehari hari, air merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga. Banyak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Sumber Kehidupan Dalam kehidupan sehari hari, air merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga. Banyak aktivitas yang kita lakukan sehari hari bergantung pada air.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum sehingga merupakan modal
Lebih terperinciEVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)
EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit) A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi silang pada salah satu huruf di lembar jawab! 1. Di Indonesia, pengaturan lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 416 / MENKES / PER / 1990, tentang syarat-syarat kualitas air disebutkan bahwa air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Air Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari suatu kegiatan industri merupakan suatu masalah yang sangat umum dan sulit untuk dipecahkan pada saat
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS AIR 3
ANALISIS KUALITAS AIR 3 Program Studi Nama Mata Kuliah Teknik Lingkungan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Jumlah SKS 3 Pengajar Sasaran Belajar Mata Kuliah Prasyarat Deskripsi Mata Kuliah 1. Prof.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari disegala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Hidrologi. Menurut Triatmodjo (2008) Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifatsifatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran
Lebih terperinciPENJERNIHAN AIR DENGAN SARINGAN PASIR DAN DESINFEKTAN ALAMI. Soehartono *) Abstrak
PENJERNIHAN AIR DENGAN SARINGAN PASIR DAN DESINFEKTAN ALAMI Soehartono *) Abstrak Air kotor dapat membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan jiwa bagi manusia, yang bisa menjadikan wabah penyakit kolera,
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1)
ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1) meiske.blongkot@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah bagian dari kehidupan makhluk hidup. Air bukan merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air adalah bagian dari kehidupan makhluk hidup. Air bukan merupakan hal yang baru, karena tidak satu pun kehidupan dapat berlangsung tanpa adanya air.
Lebih terperinciISSN No Media Bina Ilmiah 1
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 1 PENGARUH LAMA WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KADAR SISA KLOR PADA AIR YANG TELAH DIKLORINASI DENGAN KALSIUM HYPOKLORIT (KAPORIT) Oleh: Ida Bagus Rai Wiadnya Dosen pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun makhluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 75% dari berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam tubuh makhluk hidup baik
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Hasil Percobaan Pengumpulan data hasil percobaan diperoleh dari beberapa pengujian, yaitu: a. Data Hasil Pengujian Sampel Awal Data hasil pengujian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua mahluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang secara konstan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan bumi yang terdistribusi ke berbagai tempat seperti sungai, merupakan komponen utama bagi semua mahluk hidup, dan merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan pokok makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air bersih masih menjadi salah satu persoalan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Biogas Biogas adalah gas yang terbentuk melalui proses fermentasi bahan-bahan limbah organik, seperti kotoran ternak dan sampah organik oleh bakteri anaerob ( bakteri
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat ekonomi, pendidikan, keadaan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya. Faktor yang penting
Lebih terperinciDETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho
Latar Belakang Masalah DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki populasi penduduk yang sangat pesat. Pada tahun 2005,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen utama bagi semua mahluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan bumi, merupakan komponen utama bagi semua mahluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang secara konstan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri penyamakan kulit merupakan salah satu industri rumah tangga yang sering dipermasalahkan karena limbahnya yang berpotensi mencemari lingkungan yang ada di sekitarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan zat paling dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Air yang dimaksud adalah air tawar atau air bersih yang akan secara langsung dapat dipakai di kehidupan.
Lebih terperinci: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan
AIR Sumber Air 1. Air laut 2. Air tawar a. Air hujan b. Air permukaan Impurities (Pengotor) air permukaan akan sangat tergantung kepada lingkungannya, seperti - Peptisida - Herbisida - Limbah industry
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Depot Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Penyelenggara air
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam pasal 1, Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
Lebih terperinciBAB 1 KIMIA PERAIRAN
Kimia Perairan 1 BAB 1 KIMIA PERAIRAN Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di perairan A. Definisi dan Komponen Penyusun Air Air merupakan senyawa kimia yang sangat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pesisir laut. Batas-batas wilayah tersebut yakni Laut Jawa di sebelah timur, selat
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teluk Lampung Propinsi Lampung memiliki wilayah yang hampir seluruhnya berbatasan dengan pesisir laut. Batas-batas wilayah tersebut yakni Laut Jawa di sebelah timur, selat sunda
Lebih terperinciGAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG
GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG Laksmi Handayani, Taufik Anwar dan Bambang Prayitno Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak E-mail: laksmihandayani6@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian Air Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga
Lebih terperinciAir bagi Kehidupan Manusia
Air bagi Kehidupan Manusia Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Manfaat Air Kehidupan manusia tidak lepas dari tanah, air dan udara, tanah merupakan tempat berpijak dan sumber dari segala bahan makanan yang ditanam
Lebih terperinciLIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.
LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3 PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999
Lebih terperinci8 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Air merupakan sumber daya alam yang mempunyai fungsi sangat penting bagi kehidupan manusai dan makhluk hidup lainnya, serta sebagai modal dasar dalam pembangunan.
Lebih terperinciV.2 Persyaratan Air Baku Air Minum Pada dasarnya, ada dua sisi yang harus dipenuhi oleh air baku dalam sistem pengolahan air minum, yaitu:
BAB V V.1 Umum Dalam sebuah proses pengolahan hal terpenting yang harus ada adalah bahan baku. Bahan baku yang dijadikan input dalam proses pengolahan air minum dinamakan air baku. Air baku yang diolah
Lebih terperinciIma Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)
PENGELOLAAN KUALITAS AIR DALAM KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN DAN UDANG Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic) DISSOLVED OXYGEN (DO) Oksigen terlarut ( DO ) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang
Lebih terperinciStandart Kompetensi Kompetensi Dasar
POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi mempertahankan hidupnya. Air yang
Lebih terperinciSTUDI TENTANG GAMBARAN KADAR SISA CHLOR PADA JARINGAN PIPA DISTRIBUSI BTA ( BAK TANDON AIR ) TERUNG BARU PDAM MAGETAN TAHUN
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan dengan segala kerendahan hati atas kehadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keberadaan industri dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun juga tidak jarang merugikan masyarakat, yaitu berupa timbulnya pencemaran lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun makhluk hidup yang berada di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam sel hidup, baik pada
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Desinfeksi merupakan salah satu proses dalam pengolahan air minum ataupun air limbah. Pada penelitian ini proses desinfeksi menggunakan metode elektrokimia yang dimodifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan transportasi, baik industri minyak dan gas bumi, pertanian, industri kimia, industri logam dasar, industri jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekurangan cairan dalam tubuhnya (Suriawiria, U., 1996). Sekitar 70 % tubuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup untuk dapat menjalankan segala aktivitasnya. Pengaruh air sangat luas bagi kehidupan, khususnya untuk makan dan minum. Orang
Lebih terperinciNASKAH SEMINAR ¹ ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN FILTRASI MENGGUNAKAN PASIR SILIKA SEBAGAI MEDIA FILTER (Dengan parameter kadar Fe, ph dam Kadar Lumpur)
1 NASKAH SEMINAR ¹ ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN FILTRASI MENGGUNAKAN PASIR SILIKA SEBAGAI MEDIA FILTER (Dengan parameter kadar Fe, ph dam Kadar Lumpur) Mahyudin², Burhan Barid³, Nursetiawan 4 ABSTRAK Air
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat tertentu tidak dikehendaki
Lebih terperinciGAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 ABSTRAK
GAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 Witi Karwiti Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Palembang ABSTRAK Besi merupakan salah satu logam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan sektor industri menjadi salah satu sektor penting, dimana keberadaannya berdampak positif dalam pembangunan suatu wilayah karena dengan adanya industri maka
Lebih terperinci