PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI"

Transkripsi

1 PERANAN KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA TERHADAP PENGHAYATAN EKARISTI BAGI ANAK-ANAK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS LAKTUTUS, ATAMBUA-NTT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh : Susana Hoar NIM: PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i

2 ii

3 iii

4 PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertaiku, Para donatur, kedua orang tua, serta kakak dan adik-adikku yang telah mengajari aku akan makna hidup, sumber inspirasiku iv

5 MOTTO Kerjakanlah pekerjaan yang membawa berkah bagimu dan bagi orang yang kamu cintai, kerjakanlah hal-hal kecil dengan cinta yang besar (ibu Teresa). v

6 vi

7 vii

8 ABSTRAK Judul skripsi PERANAN KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA TERHADAP PENGHAYATAN EKARISTI BAGI ANAK- ANAK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS, LAKTUTUS, ATAMBUA- NTT dipilih berdasarkan fakta, bahwa pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus secara umum belum diselenggarakan dengan baik. Kenyataannya, belum ada program persiapan Komuni Pertama. Materi, metode, sumber bahan, belum digunakan dengan baik selama persiapan Komuni Pertama. Dampaknya, sebagian anak-anak yang sudah menerima Komuni Pertama belum terlibat aktif mengikuti perayaan Ekaristi di Gereja maupun di lingkungan. Selain itu dampak berikutnya adalah kurangnya penghayatan Ekaristi bagi mereka yang pernah mendapat Persiapan Komuni Pertama, sehingga sebagian anak-anak yang merasa mengikuti perayaan Ekaristi dipandang sebagai suatu kewajiban saja. Persoalan pokok skripsi ini ialah bagaimana Peranan Katekese Persiapan Komuni Pertama ini membantu anak-anak menghayati imannya baik dalam mengikuti perayaan Ekaristi di Gereja maupun di lingkungan. Selain itu bagaimana membantu para pendamping anak-anak calon penerima Komuni Pertama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, agar dapat melaksanakan pendampingan Katekese Persiapan Komuni Pertama dengan baik sehingga calon penerima Komuni Pertama dapat menghayati imannya. Untuk mengkaji masalah ini diperlukan masukan yang memadai. Oleh karena itu penulis melakukan Studi pustaka untuk memperoleh masukan pemikiran, sehingga diperoleh gagasan-gagasan yang dapat dipergunakan untuk memperkaya penulisan. Untuk memperoleh data yang memadai, penulis mengadakan studi lapangan dengan memberikan angket kepada anak-anak yang sudah menerima Komuni Pertama yakni pada tahun 2014 dan juga wawancara kepada para pendamping Komuni Pertama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus. Dari data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa pendampingan Katekese Persiapan Komuni Pertama perlu diselenggarahkan dengan sebaik-baiknya. Menanggapi persoalan tersebut, penulis menawarkan usulan program Katekese Persiapan Komuni Pertama yang manfaatkan variasi metode dan berisi pokok-pokok iman Katolik. Program ini ditunjukkan pertama-tama bagi para pendamping Katekese Persiapan Komuni Pertama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, dengan maksud untuk membantu para pendamping calon penerima Komuni Pertama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus agar lebih mempersiapkan Komuni Pertama dengan baik dan membantu calon penerima Komuni Pertama untuk dapat menghayati imannya. viii

9 ABSTRACT The thesis entitled CATHECHISM ROLE OF FIRST COMMUNION PREPARATION ON THE EUCHARISTIC PERCEPTION FOR CHILDREN AT JESUS HOLY HEART PARISH, LAKTUTUS, ATAMBUA, NTT was chosen based on the fact, that the implementation of First Communion Preparation Cathechism at Laktutus Jesus Holy Heart Parish in general was not well organized yet. The reality, there was not any First Communion preparation program. The materials, methods, resources, have not well implemented during the First Communion preparation. The impact, was part of children having accepted First Communion have not actively involved in attending Eucharistic Ritual either at Church or Catholic Community. Besides that the further impact was the lack of their Eucharistic perception for whomsoever had gained the First Communion Preparation, so part of those children felt that attended the Eucharistic ritual was simply an obligation. The fundamental problems of this thesis is how this First Communion Preparation Cathechism participated in helping children strengthen their belief both in attending Eucharistic Ritual either at Church or Catholic Community. In addition how do we help all of the The First Communion Receiving Children candidate assistants at Laktutus Jesus Holy Heart Parish, in order they could give a good assistance for the First Communion Preparation Cathechism so the the First Communion recieving candidates could strengthen their belief. To invetigate this problems was needed the proper input. Because of that the writer did a library study for gaining the input thoughts, so the obtained ideas was able to be used to enrich this manuscript. To get the proper data, the writer conducted a survey by giving questionnaire to children who had received First Communion namely in the year of 2014 and also an interview to towards The First Communion assistants at Laktutus Jesus Holy Heart Parish. From the collected data could be concluded that a well organized First Communion Preparation Cathechism was needed. To solve this problems, the writer proposed a The First Communion Preparation Cathechism proposal program benefitted varied method and contained the principal of Chatolic belief. This progra was firstly shown for the assistants of First Communion Preparation Cathechism at Laktutus Jesus Holy Heart Parish, with the aims at helping the assistants of the First Communion recieving candidates at Laktutus Jesus Holy Heart Parish in order to make a better First Communion preparation and helping the First Communion recieving candidates to strengthen their belief. ix

10 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah Bapa karena kasih-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PERANAN KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA TERHADAP PENGHAYATAN EKARISTI BAGI ANAK-ANAK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS LAKTUTUS, ATAMBUA-NTT. Skripsi ini ditulis atas dasar niat untuk membantu para pendamping Komuni Pertama di Laktutus, dengan harapan bahwa para pendamping Komuni Pertama dapat memberikan yang terbaik selama pendampingan Katekese Persiapan Komuni Pertama kepada calon penerima Komuni Pertama. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai karena bantuan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Yosef Hendrikus Bintang Nusantara, SFK., M.Hum, selaku dosen pembimbing utama yang telah memberi perhatian, memberi sumbangan pemikiran bersedia meluangkan waktu, membimbing penulis dengan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Dr. C. B. Putranto SJ, selaku dosen pembimbing akademik (DPA) yang telah memberikan perhatian dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak P. Banyu Dewa HS, S.Ag.,M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. x

11 4. Segenap Dosen: Romo, Bapak, Ibu dan seluruh Staf Prodi IPPAK-JIP, FKIP- USD, Yogyakarta yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menempuh studi. 5. Para donatur yang dengan tulus dan murah hati membantu membiayai perkuliahanku khususnya untuk Pater Save OFM dan Romo Wiryono SJ, berkat usaha mereka saya bisa kuliah di Universitas Sanata Dharma. 6. Para pendamping Komuni Pertama, siswa-siswa SD, dan semua umat Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus yang telah bersedia memberikan seluruh waktu, tempat dan perhatiannya bagi penulis selama penelitian. Terimakasih atas kerjasama, dukungan, saran dan cintanya yang begitu besar bagi penulis selama melaksanakan penelitian di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus. 7. Bapak Silvester Surry, mama Martha serta kakak dan adik-adikku: Ansila, Ferdy, Loren, Ignas, Dolfi, Yuni yang selalu menyemangatiku selama studi di IPPAK. 8. Teman-teman mahasiswa/mahasiswi khususnya angkatan 2010 yang telah memotivasi penulis selama menempuh studi. 9. Teman-teman Asrama Seraphine yang selalu memberikan semangat kepada penulis. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini dengan tulus telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam penyusunan skripsi, sehingga masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki skripsi ini. xi

12 xii

13 DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... i ii iii iv v vi vii viii ix x xiii xviii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penulisan... 5 D. Manfaat Penulisan... 5 E. Metode Penulisan... 6 F. Sistematika Penulisan... 7 BAB II. PERAN KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA TERHADAP PENGHAYATAN EKARISTI... 9 A. Komuni Pertama... 9 xiii

14 1. Pengertian Komuni Dasar Teologis Komuni Pertama Buah-buah Komuni a. Komuni memperdalam persatuan kita dengan Kristus b. Komuni memisahkan kita dari dosa c. Kesatuan Tubuh Mistik: Komuni membangun Gereja d. Komuni menuntun kita untuk peduli terhadap kaum Miskin B. Makna Ekaristi Dalam Hidup Orang Beriman Pengertian Ekaristi Ekaristi sebagai santapan kehidupan Makan bersama untuk membentuk persekutuan Tuhan sebagai tuan perjamuan sekaligus santapan Gereja Ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan Gereja C. Permasalahan Penghayatan Ekaristi Pemahaman umat tentang Ekaristi Pengalaman akan Allah dalam hidup Kebiasaan merefleksikan pengalaman hidup Bertindak dan mengambil sikap dalam budaya Motivasi umat dalam merayakan Ekaristi D. Peran Katekese Persiapan Komuni Pertama Pengertian Katekese Persiapan Komuni Pertama Pentingnya Katekese Persiapan Komuni Pertama bagi anak-anak Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Persiapan Komuni Pertama a. Bagi Katekis (guru agama) b. Bagi Peserta c. Bagi Orang Tua Peran Katekese Persiapan Komuni Pertama a. Katekese Awal xiv

15 b. Patner Keluarga c. Pokok iman untuk anak Hal-hal praktis yang perlu diperhatikan dalam Katekese Persiapan Komuni Pertama BAB III. PENELITIAN PELAKSANAAN KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA DAN PENGHAYATAN EKARISTI BAGI ANAK-ANAK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS LAKTUTUS A. Latar Belakang Berdirinya Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus 42 B. Letak Geografis Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus Berdasarkan Pemerintah Berdasarkan Gerejani C. Keadaan Umat Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus Jumlah Umat Mata Pencaharian Pendidikan D. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan umat paroki Hati Kudus Yesus Laktutus E. Metodologi Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Instrumen pengumpulan data Tempat dan Waktu Penelitian Teknik Analisi Data Variabel Penelitian F. Laporan Hasil Penelitian Pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus Laporan Hasil Penelitian Berdasarkan Angket a. Identitas Responden xv

16 b. Proses pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama 54 c. Peran Katekese Persiapan Komuni Pertama d. Penghayatan anak-anak tentang Ekaristi e. Faktor pendukung dan penghambat serta usulan dan saran responden Laporan Hasil Penelitian Berdasarkan Wawancara Terhadap Para Pendamping a. Identitas Responden b. Proses pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama 68 c. Peran Katekese Persiapan Komuni Pertama d. Penghayatan anak-anak tentang Ekaristi e. Faktor pendukung dan penghambat serta usulan dan saran responden f. Usulan dan saran para Pendamping Komuni Pertama G. Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama Berdasarkan Angket Berdasarkan Wawancara H. Kesimpulan Hasil Penelitian BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA DI PAROKI HATI KUDUS YESUS LAKTUTUS 95 A. Latar Belakang Penyusunan Program B. Tujuan Program Bagi Para Pendamping Bagi Peserta Bagi Tim Pewarta Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus C. Manfaat Program Bagi Para Pendamping Bagi Peserta Bagi Tim Pewarta Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus xvi

17 D. Usulan Tema dan Tujuan Program Tema dan tujuan umum Program Tema-tema dan Tujuan masing-masing pertemuan E. Usulan Program Katekese Persiapan Komuni Pertama F. Salah satu Contoh Satuan pertemuan Katekese Persiapan Komuni Pertama BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1. Surat permohonan izin penelitian... (1) Lampiran 2. Daftar pertanyaan Kuisioner... (2) Lampiran 3. Daftar pertanyaan Wawancara... (6) Lampiran 5. Teks Lagu... (7) Lampiran 6. Teks Kitab Suci... (8) xvii

18 DAFTAR SINGKATAN A. Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Alkitab Perjanjian Lama dan Baru dalam terjemahan baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, LAI, B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja GE : Gravissimum Educationis. Pernyataan tentang Pendidikan Kristen, 28 Oktober 1965 KGK : Katekismus Gereja Katolik KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex luris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983 LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November SC : Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci, 4 Desember C. Singkatan Lain Art : Artikel BKSN : Bulan Kitab Suci GE : Gravisium Educationis H : Halaman xviii

19 KAS KWI No PPA Pr PUMR SD SMP SMA : Keuskupan Agung Semarang : Komisi Waligereja Indonesia : Nomor : Putra Putri Altar : Projo : Pedoman Umum Misale Romawi : Sekolah Dasar : Sekolah Menengah pertama : Sekolah Menengah Atas xix

20 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ekaristi merupakan ungkapan syukur yang diwujudkan dalam doa atau perjamuan bersama. Ekaristi merupakan kenangan perjamuan Kristus yang menjadi sumber dan puncak kehidupan Kristiani yang menandakan kesatuan umat Allah, serta menyempurnakan pembangunan Tubuh Kristus. Melalui Ekaristi inilah ada persatuan kehidupan ilahi dan kesatuan dengan seluruh umat terlaksana dan terungkap secara sempurna.kehadiran Yesus berarti hadirnya misteri Paskah yaitu Misteri Kristus yang selalu hadir dan berkarya di tengah kita tetapi teristimewa dalam perayaan Liturgi (SC, art 35). Sakramen yang terluhur ialah Ekaristi Maha Kudus di mana Tuhan sendiri dihadirkan, dikurbankan dan disantap yang berupa Roti dan Anggur dalam Gereja selalu hidup berkembang. Kurban Ekaristi, kenangan wafat serta kebangkitan Tuhan Yesus, dimana kurban salib diabadikan sepanjang masa adalah seluruh puncak seluruh ibadat dan kehidupan Kristiani serta sumber yang menandakan dan menghasilkan kesatuan umat Allah serta menyempurnakan pembangunan Tubuh Kristus. Adapun sakramensakramen lainnya dan segala karya kerasulan Gerejawi berhubungan erat dengan Ekaristi Maha Kudus serta diarahkan kepada-nya (KHK, kan 897). Perayaan Ekaristi di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus dilaksanakan setiap hari minggu maupun harian biasa. Setiap umat memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam mengikuti perayaan Ekaristi seperti mengikuti perayaan Ekaristi karena kewajiban, kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan, ucapan

21 2 syukur, kewajiban. dll. Dalam mengikuti perayaan Ekaristi umat perlu menghayati imannya akan Yesus Kristus, tetapi berdasarkan pengalaman masih sebagian anak yang sudah menerima Komuni Pertama kurang menghayati imannya. Ekaristi merupakan sakramen yang menjadi sumber dan puncak dari seluruh ibadat Kristiani. Oleh karena itu pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama perlu dipersiapkan dengan baik dalam arti penggunaan sumber bahan, metode, media yang tepat serta penyampaian yang jelas sesuai dengan pemahaman anak-anak. Sehingga para calon Komuni Pertama dapat mengenal, memahami pengalaman imannya akan Kristus dalam mengikuti perayaan Ekaristi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama kiranya tidak membicarakan semua unsur pokok mengenai Ekaristi secara luas dan mendalam, melainkan pada beberapa unsur pokok Ekaristi saja mengingat kemampuan dan daya tangkap peserta yang tidak memungkinkan untuk membicarakan mengenai Ekaristi secara lebih mendalam karena pendidikan mengenai ajaran Kristiani tidak hanya sebatas pada penerimaan Komuni saja tetapi berlangsung seumur hidup (Sumarno, 2009: 39). Persiapan untuk Komuni Pertama sebenarnya bukan hal yang baru dimulai ketika anak diantar pada penghayatan perjumpaan pribadi dengan Yesus Kristus, melainkan sudah dimulai saat anak hidup diantara keluarga. Dalam keluarga unsur Ekaristi mulai dialami oleh anak seperti, kebersamaan, kesatuan, kegembiraan, persaudaraan, perayaan. Disamping hal tersebut tidak berarti bahwa pengetahuan dan pengertian tentang Ekaristi tidak perlu diberikan kepada anak-anak, tetapi yang paling penting bukan soal pengetahuan melainkan penghayatan mereka

22 3 termasuk juga kesatuan dengan orang lain yang seiman perlu mendapatkan perhatian secukupnya (Sumarno, 2009:40). Masih banyak orang tua yang kurang menyadari tanggungjawab atas pemahaman dan penghayatan iman anak mereka, pada hal merekalah yang bertanggungjawab mengembangkan iman anaknya, tidak hanya menyerahkan anaknya kepada guru agama (katekis). Para calon Komuni Pertama harus mendapatkan bimbingan untuk mengetahui, mempercayai dan mengalami kehadiran Kristus lewat doa untuk bersyukur, memuji memohon anugerah serta memohon pengampunan atas dosa-dosanya. Mereka juga perlu diperkenalkan mengenai Roh Kudus untuk dapat mengenal Allah yang hidup, yang selalu berkarya di dunia dan dalam diri manusia serta mengenal Yesus Kristus yang diutus untuk menyelamatkan umat manusia. Dengan demikian para calon penerima Komuni Pertama membuka hati kepada Kristus dan mengikuti-nya baik dalam Gereja maupun dimasyarakat sesuai dengan ajaran Yesus Kristus sendiri. Sehubungan dengan Katekese persiapan Komuni Pertama, kadang peserta kurang mengerti tentang arti dan tujuan Komuni Pertama yang disampaikan oleh pendamping. Dampak selanjutnya kadang kurang penghayatan dari peserta dalam mengikuti Ekaristi, sehingga kadang Ekaristi dipandang hanya sebagai suatu kewajiban saja bagi mereka, atau suatu aturan yang harus mereka lakukan misalnya dari sekolah yang menuntut harus mengikuti perayaan Ekaristi pada setiap hari Minggu, meskipun kadang mereka kurang memahami arti Komuni, jadi seolah-olah mereka hanya ikut meramaikan saja.

23 4 Berdasarkan pengalaman dan keprihatinan sehubungan dengan persiapan Komuni Pertama di beberapa tempat khususnya di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT seringkali Persiapan Komuni Pertama kurang dipersiapkan dengan baik. Kadang anak-anak berkumpul hanya bermain, bernyanyi, menghafal doa harian. Materi yang dipersiapkan setiap tahun sama saja dan peserta hanya dituntut untuk menghafal doa-doa dari buku Doa Harian, sedangkan meteri tentang Katekese Persiapan Komuni Pertama kadang kurang didalami dan pendamping yang memberikan materi mengenai Komuni Pertama orang yang sama saja setiap tahun dan kurangnya persiapan dari para pendamping. Bertolak dari pengalaman dan keprihatinan mengenai situasi Katekese Persiapan Komuni dan penghayatan anak-anak dalam Ekaristi penulis merumuskan judul skripsi sebagai berikut PERANAN KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA TERHADAP PENGHAYATAN EKARISTI BAGI ANAK-ANAK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS, LAKTUTUS, ATAMBUA- NTT. B. RUMUSAN MASALAH Mengingat latar belakang tersebut diatas, maka permasalahan yang mau diangkat dalam skripsi ini adalah: 1. Apa peranan Katekese Persiapan Komuni Pertama terhadap penghayatan Ekaristi? 2. Bagaimana pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus?

24 5 3. Bagaimana Katekese Persiapan Komuni Pertama membantu anak-anak untuk menghayati iman dalam liturgi Ekaristi di Paroki Hati Kudus Yesus, Laktutus, Atambua-NTT? C. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Membantu penulis untuk mendalami pengetahuan tentang Katekese Persiapan Komuni Pertama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT. 2. Untuk mengetahui sejauh mana Pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertamatelah membantu anak-anak untuk menghayati iman dalam liturgi Ekaristi di Paroki Hati Kudus Yesus, Laktutus, Atambua-NTT. 3. Menemukan faktor-faktor mana yang kiranya mendukung dan menghambat pendampingan Katekese Persiapan Komuni Pertamadi Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT. 4. Upaya untuk meningkatkan Katekese Persiapan Komuni Pertama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT. 5. Penulisan skripsi ini sebagai salah satu persiapan sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. D. MANFAAT PENULISAN Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

25 6 1. Menambah pengetahuan dan wawasan baru bagi penulis dan pembaca mengenai Katekese Persiapan Komuni Pertama dan manfaat Katekese Persiapan Komuni Pertama untuk penghayatan iman anak dalam Ekaristi di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT. 2. Sebagai upaya untuk menggali lebih mendalam Katekese Persiapan Komuni Pertama sebagai salah satu jalan dalam membantu membangun kesadaran anak-anak untuk terlibat mewujudkan iman di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat Pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT. 4. Memberi sumbangan bagi para pendamping Komuni Pertama dalam rangka meningkatkan Katekese Persiapan Komuni Pertama untuk membantu penghayatan iman anak-anak sehingga dapat diterapkan dalam tindakan konkret terutama di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT. E. METODE PENULISAN Metode penulisan dengan menggunakan metode deskriptif analisis yaitu, memaparkan, menguraikan, serta menganalisis permasalahan yang ada, sehingga ditemukan jalan pemecahan yang tepat. Dalam tulisan ini penulis memaparkan proses Katekese Persiapan Komuni Pertama yang terdapat di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT. Data yang dibutuhkan diperoleh dengan menggunakan angket dan wawancara. Menyebarkan angket kepada anak-anak yang sudah menerima Komuni Pertama pada periode 2014, dan pelaksanaan

26 7 wawancara kepada para Pendamping Komuni Pertama. Maksud dari penelitian ini supaya dapat menganalisis seberapa besar Peranan Katekese Persiapan Komuni Pertama terhadap penghayatan Ekaristi bagi anak-anak di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT. F. SISTEMATIKA PENULISAN Judul skripsi yang diajukan mengenai PERANAN KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA TERHADAP PENGHAYATAN EKARISTI BAGI ANAK-ANAK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS, LAKTUTUS, ATAMBUA-NTT. Untuk menguraikan judul tersebut, maka skripsi ini dipaparkan oleh penulis menjadi lima bab sebagai berikut: Bab 1 berupa pendahuluan yang meliputi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II membahas tentang peranan Katekese Persiapan Komuni Pertama terhadap penghayatan Ekaristi yang dibagi dalam empat bagian diantaranya: tentang Komuni Pertama, Makna Ekaristi dalam hidup orang beriman, Permasalahan penghayatan Ekaristi, Peran Katekese Persiapan Komuni Pertama. Bab III berisi penelitian mengenai Pelaksanaan Katekese Persiapan Komuni Pertama bagi anak-anak di Paroki Hati Kudus Yesus, Laktutus- Atambua. Bab ini terdiri dari tujuh bagian.bagian pertama berisi latar belakang berdirinya Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus- Atambua. Bagian yang kedua letak geografis Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus- Atambua. Bagian yang ketiga berisi tentang keadaan umat di Paroki Hati Kudus Yesus, Laktutus- Atambua. Bagian keempat

27 8 berisi persiapan penelitian dan yang terakhir adalah laporan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan. Bab IV memaparkan usulan program kepada para pendamping untuk meningkatkan Katekese Persiapan Komuni Pertama bagi anak-anak di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Atambua-NTT. Pada bab ini meliputi: latar belakang program, tujuan program, manfaat program dan usulan program katekese persiapan komuni pertama di Paroki Laktutus-Atambua, dan pada bagian terakhir berisi contoh satuan Katekese Persiapan Komuni Pertama. Bab V berupa penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

28 9 BAB II PERAN KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA TERHADAP PENGHAYATAN EKARISTI Pada bagian ini penulis akan menguraikan tentang peranan Katekese Persiapan Komuni Pertama terhadap penghayatan Ekaristi yang dibagi dalam empat bagian yaitu: tentang Komuni Pertama, makna Ekaristi dalam hidup orang beriman, permasalahan penghayatan Ekaristi dan Peranan Katekese Persiapan Komuni Pertama. A. Komuni Pertama 1. Pengertian Komuni Komuni berasal dari bahasa latin Communio yang berarti persekutuan atau kesatuan. Adapun arti komuni ialah, menjadi satu dengan Kristus melalui Roti dan Anggur yang sudah dikonsekrasikan dan yang disantap dalam perayaan Ekaristi. Komuni merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perayaan Ekaristi. Dalam Doa Syukur Agung, Gereja mengenang kembali karya keselamatan Allah yang memuncak pada misteri Paskah Kristus. Gereja memohon agar persembahan diterima oleh Kristus lewat persembahan Putra-Nya yakni Tubuh dan Darah Kristus. Komuni merupakan sakramen yang menyatukan diri orang beriman dengan Kristus, yang mengundang orang beriman ambil bagian dalam Paskah-Nya guna membentuk satu tubuh. Komuni berarti persatuan dengan Kristus dan bersama dengan Kristus yang mempersembahkan diri-nya kepada Allah dan umat yang mempersembahkan dirinya sebagai manusia yang telah ditebus. Dengan demikian

29 10 persatuan umat dengan Kristus membuat mereka semakin bersatu dengan sesama. Komuni juga disebut perjamuan, umat menyambut Tubuh dan Darah Kristus dalam rupa makanan dan minuman berupa Roti dan Anggur yang sudah didoakan oleh imam lewat Doa Syukur Agung (Komkat KAS, 1997 : 92). Komuni merupakan partisipasi umat beriman dalam peristiwa penebusan Tuhan yang dikenangkan dan dihadirkan dalam Doa Syukur Agung pada saat misa. Dengan menerima Komuni kita berjumpa dengan Tuhan sendiri yang mengampuni dan menyucikan manusia. Komuni berarti menyambut Tuhan, karena bersatu dengan Tuhan maka sebagai umat beriman dapat bersatu, bersahabat dengan sesama yang lain (Martasudjita, 2006 : 20). 2. Dasar Teologis Komuni Pertama Penerimaan Komuni selalu dalam kesatuan dengan Ekaristi atau Komuni sebenarnya tidak boleh dipisahkan dari perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi merupakan kenangan wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus dan juga merupakan sumber dan puncak seluruh ibadat kehidupan Kristiani, sekaligus menjadi sumber kesatuan umat beriman dengan Kristus dan dengan sesama. Titik pangkal Perayaan Ekaristi adalah perjamuan terakhir. Kekhasan perjamuan terakhir di dalam Kitab Suci I Korintus 11:22-26 dikatakan: 23 sebab apa yang telah ku teruskan padamu, telah aku terima dari Tuhan yaitu, bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia serahkan, mengambil Roti 24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya: Ia memecah-mecahkannya dan berkata: Inilah Tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu: Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!. 25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh Darah-Ku: perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!. 26 sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberikan kematian Tuhan sampai Ia datang.

30 11 Kutipan diatas merupakan inti dari perayaan Ekaristi yang terdapat dalam Doa Syukur Agung. Dengan penuh syukur kita mengenang karya keselamatan Allah. Kita mengenangkan kembali peristiwa malam terakhir, Yesus mengambil Roti mengucap syukur dan memecah-mecahkannya memberikan kepada para murid-nya seraya berkata Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku. Perkataan Yesus ini yang menjadi dasar terselenggaranya perayaan Ekaristi sampai saat ini. Maka Doa Syukur Agung merupakan Puncak perayaan misa dan inti iman kita dan merupakan suatu doa syukur, pengudusan untuk mengingat perjamuan malam terakhir. 3. Buah-buah Komuni a. Komuni memperdalam persatuan kita dengan Kristus Buah utama dari penerimaan komuni di dalam Ekaristi adalah persatuan atau kesatuan yang merupakan hubungan yang erat dengan Yesus Kristus. Barangsiapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia akan tinggal di dalam Aku dan Aku didalam dia. (Yoh 6:56) Kehidupan didalam Kristus mempunyai dasarnya di dalam perjamuan Ekaristi. Sama seperti Bapa yang telah mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku (Yoh 6:57). Dengan menerima Tubuh dan Darah Yesus yang berupa Roti dan Anggur dalam perayaan Ekaristi umat mengalami persatuannya dengan Yesus Kristus. b. Komuni memisahkan kita dari dosa Komuni yang kita terima telah diserahkan untuk kita. Oleh karena itu telah dicurahkan untuk banyak orang demi pengampunan dosa. Dengan demikian

31 12 Ekaristi tidak dapat menyatukan kita dengan Kristus tanpa membersihkan kita dari dosa yang telah kita lakukan dan melindungi kita terhadap dosa-dosa baru. Ekaristi menyingkirkan dosa-dosa kecil atau ringan dan menolong orang menghindari dari dosa-dosa berat. Oleh karena itu Ekaristi dapat dipersembahkan kepada Tuhan untuk mendoakan semua orang. Oleh cinta Yesus pada kita, Ia menjauhkan kita dari dosa berat. Semakin kita ambil bagian dalam hidup Yesus Kristus dan semakin menyatu dalam persahabatan dengan-nya, bahaya semakin menjauh dari kita. Kematian Kristus adalah Kurban Paska, dimana Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yoh 1 : 29). Sekaligus Yesus Kristus adalah Kurban Perjanjian Baru yang menempatkan kembali persekutuan dengan Allah dengan mendamaikan manusia dengan Allah oleh inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk penghapusan Dosa (Mat 26 : 28). c. Kesatuan Tubuh Mistik: Komuni membangun Gereja Dengan menerima Komuni dalam perayaan Ekaristi kita disatukan dengan Kristus. Kristus menyatukan diri dengan semua umat beriman yang menjadi tubuh Gereja. Komuni memperbaharui, memperkuat dan memperdalam persatuan ke dalam Gereja yang telah dimulai dengan pembaptisan. Dalam pembaptisan kita dipanggil untuk membentuk satu tubuh dengan Kristus. d. Komuni menuntun kita untuk peduli terhadap kaum miskin Pada akhir perayaan Ekaristi ada perutusan yang diucapkan oleh imam yaitu, Pulanglah dan wartakan sukacita. Supaya dengan ketulusan hati menerima Tubuh dan Darah Kristus yang diserahkan untuk kita, kita juga harus mengakui Kristus di dalam orang-orang termiskin, saudara-saudaranya. orang-orang miskin

32 13 tidak henti-hentinya akan ada di negeri itu. Itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, untuk menerima saudara-saudaramu yang tertindas dan miskin (Ul 15:11). Yesus sendiri menegaskan kata-kata ini orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu (Yoh 12 : 8). Melayani orang miskin dan orang sakit kita melayani Tuhan Yesus, karena dalam diri mereka kita melayani Yesus. Maka menerima Komuni dalam Perayaan Ekaristi menuntun kita untuk peduli pada sesama yang miskin. B. Makna Ekaristi Dalam Hidup Orang Beriman Ekaristi merupakan sakramen paling utama dalam Gereja kita, karena dalam Ekaristi kita merayakan misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Dalam mengikuti perayaan Ekaristi umat perlu mengetahui tata perayaan yang ada. Dengan mengenal tata Perayaan Ekaristi dapat menumbuhkan penghayatan iman umat dan keterlibat aktif dalam Ekaristi. Oleh karena itu pada bagian ini akan dijelaskan mengenai, pengertian penghayatan Ekaristi dan mengenal tata perayaan yang ada dalam Ekaristi yakni dari Pembuka sampai Penutup. 1. Pengertian Ekaristi Istilah Ekaristi berasal dari bahasa Yunani Eucharistia yang berarti Pujian Syukur. Sedangkan Ekaristi berasal dari kata eucharistia yang berarti Pujian (Martasudjita, 2009: 26). Ekaristi mau mengungkapkan pujian syukur atas karya penyelamatan Allah yang terlaksana melalui Yesus Kristus. Dengan pujian syukur, Gereja mengenang kembali Misteri Penebusan Yesus di kayu salib (Matasudjita, 2005: 29). Ekaristi dapat diartikan sebagai ungkapan Syukur atas karya penyelamatan Allah yang terjadi melalui perantaraan Yesus Kristus, maka

33 14 dari itu dalam perayaan Ekaristi harus menekankan segi isi dari apa yang hendak dirayakan, yaitu pujian dan syukur atas karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus dalam diri kita. Segala ungkapan syukur selalu kita tujukan kepada Allah karena pada dasarnya Dia sendirilah yang telah mengutus Putra-Nya untuk datang kedunia demi menyelamatkan kita. 2. Ekaristi sebagai santapan kehidupan Dalam kehidupan ini yang paling dibutuhkan manusia adalah untuk dapat bertahan hidup adalah makanan. Makanan merupakan kebutuhan paling dasar dari umat manusia, namun dilain pihak dapat menjadi pemersatu atau pemecah suatu komunitas masyarakat. Makanan memiliki makna dan peranan dalam kehidupan umat manusia pada umumnya yakni makanan dan minuman (Martasudjita, 2003 : ). Roti yang menjadi unsur pokok bagi kehidupan manusia dijadikan simbol yang menjamin kehidupan ilahi. Dalam kisah Manna di padang gurun yang melambangkan Roti yang turun dari surga dan memberi hidup yang sejati kepada manusia (Kel 16:14-36; Yoh 6:33). Roti tak beragi dikisahkan dalam peristiwa perjamuan Paskah (Kel 23:15) merupakan simbol dalam Ekaristi. Roti dijadikan sebagai lambang utama yang dipakai untuk menyakinkan para pendengar mengenai ajaran Yesus Kristus bahwa, Ia sendiri adalah makanan yang utama bagi manusia dalam perjalanan-nya untuk menuju tanah air surgawi Akulah roti hidup yang telah turun dari Surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-nya dan roti yang Aku berikan itu ialah Daging-Ku, yang akan Aku berikan untuk hidup dunia (Yoh 6:51). Arti pentingnya Ekaristi, seperti pentingnya makan dalam kehidupan manusia. Anak-anak lebih dapat mengerti melalui berbagai gambaran betapa

34 15 orang bersusah payah untuk mencari makan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhannya. Gambaran yang paling dekat adalah orang tua yang bersusah payah untuk dapat memberi makan keluarganya. Dapat juga mengenal orang yang sungguh miskin bahkan cacat juga masih tetap berusaha tidak menyerah pada panas matahari untuk selalu mencari makan demi kelangsungan hidupnya. 3. Makan bersama untuk membentuk persekutuan Ekaristi sebagai peringatan akan wafat dan kebangkitan Yesus membentuk Gereja sebagai persekutuan, karena semua makan dan minum dari santapan yang satu dan sama, berarti menyatukan diri dengan satu karya keselamatan yang sama yang dilaksanakan Yesus dalam misteri Paskah. Dalam pengalaman banyak orang, hidup bersama dengan orang-orang yang dikasihi dan dicintai merupakan kebahagiaan dan kerinduan yang didambakan oleh setiap orang. Demikian halnya hidup bersama dengan Allah dan sesama merupakan kerinduan seluruh umat manusia. Didalam perayaan Ekaristi kebersamaan dengan Allah dan sesama terwujud dalam diri Yesus. Yesus hadir bagi dunia melalui Gereja. Gereja secara khusus menghadirkan Yesus Kristus dan karya keselamatan dalam Ekaristi Kudus. Seluruh misteri kehidupan bersama dengan Kristus dan manusia mengalami kepenuhannya dalam diri Kristus dirayakan dan dihadirkan bagi umat beriman di dalam perayaan Ekaristi. Maka perayaan Ekaristi dapat dipandang sumber dan puncak seluruh kehidupan umat Kristiani (LG, art. 11) Dalam perayaan Ekaristi, semua kegiatan yang lain memperoleh sumber rahmat dan kekuatannya dan sekaligus terarah dan mengalir kepada-nya. (Martasudjita, 2003 : 26).

35 16 Dalam perayaan Ekaristi kebersamaan dengan Allah dan sesama dialami oleh setiap umat. Dalam acara makan bersama yang mempersatukan dan bahkan menjadi puncak pertemuan seluruh anggota keluarga dan komunitas. 4. Tuhan sebagai tuan perjamuan sekaligus santapan Gereja Perayaan Ekaristi secara khusus dipercayakan oleh Yesus Kristus kepada Gereja. Di dalam kristus, Gereja mendapat cara dan jalan untuk masuk kedalam misteri penyelamatan Allah dengan Ekaristi. Sebab melalui Liturgi, terutama dalam kurban Ilahi Ekaristi, terlaksanalah karya penebusan kita (SC. art. 2) Pada perjamuan terakhir, pada malam Ia diserahkan, penyelamat kita mengadakan korban Ekaristi Tubuh dan DarahNya. Dengan demikian Ia mengabadikan korban salib untuk selamanya, dan mempercayakan kepada Gereja Mempelai-Nya yang terkasih kenangan wafat dan kebangkitan-nya : Sakramen cinta kasih, lambang kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan paskah. Dalam perjamuan itu Kristus disambut, jiwa dipenuhi rahmat, dan kita dikaruniai jaminan kemuliaan yang akan datang. (SC, art. 47). Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa, Ekaristi sebagai lambang kesatuan yang menunjuk pada maksud dari penganugerahan Ekaristi oleh Kristus, yakni agar Gereja memiliki kebersamaan dan kesatuan dengan Allah melalui Dia dalam Roh Kudus dan dengan warga Gereja sendiri. Dengan merayakan Ekaristi sebagai sakramen keselamatan Allah (SC, art 5, LG, art. 48, GS, art. 42), Gereja menghadirkan Kristus. Hal ini juga diungkapkan dalam SC, art.2 Sebab melalui liturgilah, terutama dalam kurban Ilahi Ekaristi, terlaksana karya penebusan kita. Ekaristi adalah suatu perayaan perjamuan yang sifatnya persaudaraan, yang menjadi jawaban iman, tanggapan manusia atas Allah yang terlebih dahulu menawarkan keselamatan atas kehidupan manusia.

36 17 Upacara-upacara liturgi bukanlah tindakan perorangan, melainkan perayaan Gereja sebagai sakramen kesatuan, yakni umat Kudus yang berhimpun dan diatus dibawah para Uskup. Maka upacara-upacara itu menyangkut seluruh tubuh Gereja dan menampakkan serta mempengaruhinya, sedangkan masing-masing anggota disentuhnya secara berlainan, menurut keaneka tingkatan, tugas, serta keikutsertaan aktual mereka (SC, art. 26) Artikel ini mengungkapkan bahwa Ekaristi adalah perayaan seluruh Gereja bukan suatu perayaan pribadi. Berapapun jumlah peserta yang hadir dalam sebuah perayaan Ekaristi tetap merupakan perayaan Ekaristi yang sah, apabila telah dirayakan sesuai dengan kehendak Gereja, maka Ekaristi merupakan perayaan seluruh Gereja. Melalui perayaan Ekaristi ini, umat diajak untuk menyadari bahwa dirinya adalah anggota Gereja. Demikian juga kesadaran ini diharapkan dimiliki anak-anak, sehingga dapat menyadari bahwa perayaan Ekaristi merupakan perayaan seluruh Gereja dan dirinya merupakan bagian dari Gereja tersebut, maka kehadirannya sangat dirindukan oleh Gereja. Dengan demikian kerinduan untuk selalu hadir dalam perayaan Ekaristi akan tumbuh dengan sendirinya dalam diri anak. 5. Ekaristi sebagai Sumber dan Puncak Kehidupan Gereja Ekaristi dalam Gereja merupakan sumber dan puncak kehidupan Kristiani (KGK 1407), karena dalam Ekaristi terdapat seluruh kekayaan Rohani Gereja, yakni Kristus sendiri, lewat Tubuh-Nya sendiri yang oleh Roh Kudus dijadikan hidup dan pemberi hidup, Ia menawarkan hidup-nya kepada manusia. Demikianlah Gereja selalu mengarahkan pandangannya kepada Tuhan. Disanalah Gereja menemukan kepenuhan pernyataan Kasih Tuhan yang tak terbatas (SC, art. 10). Sakramen Ekaristi dikatakan sebagai sakramen Utama (Iman Katolik 1996

37 18 :401) ajaran tersebut sesuai dengan ajaran Konsili Vatikan II yang menyatakan bahwa, Ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan Kristiani hal ini dijelaskan dalam LG, art. 11 yang berbunyi sebagai berikut : Dengan ikut serta dalam kurban Ekaristi, sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani, mereka mempersembahkan Anak Domba ilahi dan diri sendiri bersama dengan-nya kepada Allah; demikianlah semua menjalankan peranannya sendiri dalam perayaan liturgis, baik dalam persembahan maupun dalam Komuni Suci, bukan dengan campur baur, melainkan masing-masing dengan caranya sendiri. Kemudian, sesuda memperoleh kekuatan dari tubuh kristus dalam perjamuan Suci, mereka secara konkret menampilkan kesatuan Umat Allah, yang oleh sakramen maka luhur itu dilambangkan dengan tepat dan diwujudkan secara mengagumkan. Konsili Vatikan II mengacu pada, sebutan Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani yang tidak dapat memisahkan Ekaristi dengan khidupan sehari-hari. Ekaristi menjadi sumber hidup, karena dalam Ekaristi semua sakramen pengudusan ditanamkan dalam diri manusia supaya berakar dan tumbuh dalam kerukunan dan cinta kasih manusia. Namun Ekaristi juga sebagai pusat dan puncak hidup Gereja karena pada akhirnya tujuan kegiatan kerasulan Gereja adalah persatuannya dengan Kristus. Semua bidang kehidupan yang dijalani umat Kristiani tertuju dan mengarah kepada Ekaristi sebagai puncaknya. Dengan demikian dalam Ekaristi manusia memperoleh kekuatan hidup dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan menggereja bersama. Ekaristi merupakan suatu perjamuan yang bersumber dari perjamuan terakhir, dimana Yesus karena ketaatan-nya pada Bapa dan cinta-nya kepada manusia mengorbankan diri demi keselamatan manusia dalam Rupa Roti dan Anggur yang melambangkan Tubuh dan Darah-Nya. Dalam perjamuan Ekaristi kita mengenang wafat dan kebangkitan Kristus. Dalam hal ini Kristus bertindak

38 19 sebagai tuan rumah sekaligus hidangannya, sehingga semua umat beriman yang hadir dapat mengalami kebersamaan hidup yang penuh dan utuh dengan Allah dan sesamanya (Martasudjita, 2003 : 267). C. Permasalahan Penghayatan Ekaristi Penghayatan berarti pengalaman batin. Sedangkan kata Ekaristi berasal dari kata eucharistia yang berarti Pujian (Martasudjita, 2009:26). Menghayati Ekaristi artinyamelalui rahmat Allah kita dipersatukan dengan pribadi Yesus Kristus dan untuk mengambil bagian dalam Tubuh dan Darah-Nya. Serta di pihak lain karena Kristus kita dipersatukan dengan seluruh anggota Gereja menjadi satu tubuh, yakni Tubuh Kristus (1 Kor 10:16,17). Penghayatan umat akan perayaan Ekaristi banyak sekali dipengaruhi oleh situasi yang menjadi latar belakangnya seperti pengalaman akan Allah dan tidak menutup kemungkinan kebiasaan orang merefleksikan pengalaman hidupnya. Sutrisnaatmaka (2003:66) berpendapat bahwa: Pada dasarnya paham dan penghayatan Ekaristi sangat dipengaruhi oleh cara berpikir, bertindak dan mengambil sikap dalam budaya dan adat kebiasaan tertentu. Juga pemahaman tentang keselamatan yang berhubungan dengan yang ilahi, serta kepercayaan terhadap Sang pencipta berperan dalam membentuk pengertian umat tentang wahyu ilahi. Termasuk didalamnya ajaran-ajaran Gereja pada umumnya dan yang berhubungan dengan Ekaristi pada khususnya. Selain yang diungkapkan oleh Sutrisnaatmaka, penghayatan Ekaristi juga dipengaruhi oleh motivasi keikutsertaan merayakan Ekaristi, baik yang dangkal maupun yang mendalam sekalipun. Maka berikuti ini akan dibahas mengenai: pemahaman-pemahaman tentang Ekaristi, pengalaman akan Allah, kebiasaan

39 20 merefleksikan pengalamannya, bertindak dan mengambil sikap dalam budaya dan motivasi umat dalam merayakan Ekaristi. 1. Pemahaman umat tentang Ekaristi Ekaristi bagi umat dipahami sebagai, Perayaan syukur, perjumpaan, pertemuan, persaudaraan, persatuan antara kita dan kesatuan dengan Allah, kenangan akan sengsara wafat dan kebangkitan Yesus, pusat, sumber, puncak, kebutuhan, kekuatan hidup, ungkapan iman bersama akan Allah yang menyelamatkan manusia dalam Yesus Kristus. Dari kelima unsur ini tidak sama, namun sangat erat hubungannya. Dalam liturgi Ekaristi merupakan, ungkapan iman dalam bentuk perayaan syukur. Umat berkumpul untuk menyatakan kebesaran, kemeriahan, keagungan dalam suasana kegembiraan. Mengenai hal ini kadang kurang disadari oleh umat. Mereka merayakan Ekaristi kadang hanya ikut meramaikan saja atau karena mereka merasa bahwa mereka beragama Katolik jadi setiap hari Minggu ikut merayakan Ekaristi digereja. Pada saat hari Minggu kadang mereka lebih memilih untuk tinggal dirumah atau menjaga harta benda mereka, karena kurang memahami arti merayakan Ekaristi pada saat hari Minggu. Ekaristi merupakan suatu perayaan perjamuan yang bersifat persaudaraan yang menjadi jawaban iman, tanggapan manusia atas Allah yang terlebih dahulu mewartakan keselamatan. Perayaan Ekaristi juga merupakan kenangan akan peristiwa penyelamatan Yesus melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-nya. Melalui sengsara dan kematian Yesus menyerahkan diri seutuhnya pada Allah, menjadikan diri-nya korban keselamatan manusia dalam Kristus. Ekaristi sebagai sumber hidup, karena dalam Ekaristi semua sakramen pengudusan ditanamkan

40 21 dalam manusia supaya berakar dan tumbuh dalam kerukunan dan cinta kasih manusia. Ekaristi juga sebagai pusat dan puncak hidup Gereja, karena pada akhirnya tujuan kegiatan kerasulan Gereja adalah persatuan dengan Kristus. Dengan demikian dalam Ekaristi manusia memperoleh kekuatan hidup dalam kegiatan hidup pribadi maupun kehidupan menggereja bersama. Dalam Ekaristi umat beriman mengungkapkan imannya bersama sebagai tanda kesatuan umat dengan Allah yang menyelamatkan manusia dalam Kristus. 2. Pengalaman iman akan Allah Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup kristiani yang menjadi dasarnya adalah kehidupan kita yang merupakan persembahan dan kebaktian kepada Allah. Perayaan Ekaristi merangkum seluruh sikap penyerahan dan kebaktian kita dan oleh karena itu boleh disebut sebagai sumber dan puncak. Maka iman kita tidak hanya diungkapkan dalam doa-doa dan penyerahan kudus, namun terutama dalam tindakan dan perbuatan setiap hari. Santo Paulus menganjurkan supaya kita Mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, itu adalah ibadahnya yang sejati (Rm 12:1). Maka seluruh hidup kita merupakan pengungkapan iman yang resmi, jadi Ekaristi adalah sebagai ungkapan iman yang resmi dari seluruh Gereja dan sungguh merupakan sumber dan puncak dari sikap iman Gereja. Ekaristi merupakan sumber karena iman, kita masing-masing mengambil bagian dalam iman Gereja. Ekaristi sebagai puncak karena iman umat sungguh diungkapkan dalam bentuk paling resmi (Jacobs,1996:32). Dengan demikian Ekaristi sangat penting karena sakral, Kudus, mendasar dan tak terpisahkan dan saling

41 22 berhubungan dengan kehidupan umat sehari-hari, sampai pada mereka mengalami pengalaman imannya akan Allah. Penghayatan Ekaristi dan sakramen pada umumnya merupakan suatu pengalaman iman. Dalam iman orang dipersatukan dengan Kristus dan dengan sesama. Merayakan Ekaristi merupakan suatu pertemuan pribadi dalam iman dengan Kristus. Setiap pengalaman merupakan tindakan Roh Kudus di dalam diri kita, suatu tanda Kristus yang bangkit, suatu perasaan akan kehadiran serta tindakan di dalam diri kita, setiap pengalaman merupakan anugerah Allah. Salah satu sarana sampai pada perjumpaan secara pribadi dengan Allah dan membuka seluruh pengalaman suka dan duka kepada Nya yakni melalui doa dalam perayaan Ekaristi maupun doa pribadi. Tetapi kebanyakan umat kurang menyadari setiap pengalamannya bahwa setiap pengalaman itu merupakan anugerah Allah. Maka bila Allah sebagai tempat mencurahkan seluruh pengalaman hidup berarti doa merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan sampai pada pengalaman iman akan Allah. Dengan demikian seluruh pengalaman dan kenyataan yang terjadi didalam hidup ini akhirnya dirasakan sebagai rahmat yang berasal dari Allah. Pengalaman akan Allah, Carilah Dia dengan hatimu, bukanlah dirimu kepada-nya, biarlah Ia menguasai seluruh dirimu dan engkau akan mengalami Allah (Neuner, 1997:21). Untuk sampai kepada pengalaman akan Allah, pertama-tama kita harus merefleksikan seluruh pengalaman hidup setiap hari, bisa juga pengalaman selama satu Minggu. Refleksi ini bisa dilihat dari keterlibatan kerjasama dengan orang lain, sikap dan tindakannya, cara berkomunikasi/ tutur

42 23 kata, dalam berdoa baik bersama maupun doa pribadi, belajar dan lain-lain. Seluruh pengalaman ini direfleksikan sampai akhirnya mereka dapat mengalami kehadiran Allah di dalam setiap kegiatan maupun langkah hidupnya. 3. Kebiasaan merefleksikan pengalaman hidup Dalam perayaan Ekaristi ada Liturgi Sabda yaitu bacaan-bacaan Kitab Suci.Setelah bacaan Kitab Suci hendaknya ada homili atau kotbah yang dibawahkan oleh Imam atau petugas yang berwewenang dan hendaknya dilaksanakan dengan seksama. Sebab homili merupakan pewartaan tentang Kerajaan Allah dalam sejarah keselamatan atau misteri Kristus yang selalu hadir dalam hidup kita. Maka dalam perayaan Ekaristi yang menjadi puncak refleksi umat saat mengikuti Ekaristi adalah misalnya pada saat homili. Imam mencoba memberikan refleksi atas bacaan-bacaan dalam Ekaristi. Homili yang baik bagi umat adalah homili yang jelas dan singkat serta relevan dengan pengalaman hidup umat. Kadang imam memberikan homili yang panjang atau bertele-tele, marah-marah kepada umat dan terlalu teologis sehingga umat kurang mengerti pesan yang disampaikan dalam bacaan dan kurang menghayati ajaran tentang Kerajaan Allah. Homili yang seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan pengalaman dalam terang Injil menjadi tidak bermanfaat bagi iman umat dan juga membuat umat malas untuk hadir digereja untuk merayakan Ekaristi. Pada hal yang perlu umat dengar adalah ajaran tentang Kerajaan Allah yang ada dalam Kitab Suci, sehingga umat dapat merefleksikan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari.

43 24 Selain itu dengan merefleksikan pengalaman hidup umat semakin bertobat kepada Allah dan semakin menyadari kehadiran-nya dalam kenyataan hidup sehari-hari, semakin bersatu dengan Kristus, makin menjemaat, makin tegas mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta. Selain itu sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam kehidupan ditengah masyarakat. Untuk sampai kepada pengalaman akan Allah pertama-tama hal yang perlu kita lakukan adalah merefleksikan seluruh pengalaman hidup kita setiap hari. Refleksi ini bisa dilihat dari segi kerjasama dengan orang lain, sikap dan tindakan, cara berkomunikasi atau tuturkata dalam berdoa baik pribadi maupun bersama, belajar dan lain-lain. Seluruh pengalaman ini direfleksikan sampai akhirnya dapat merasakan atau mengalami kehadiran Allah di dalam setiap kegiatan maupun langkah hidupnya. 4. Bertindak dan mengambil sikap dalam budaya. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk berdialog dan berkomunikasi. Dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan isi pikiran, berinteraksi dan mengindentifikasikan diri atau mengungkapkan diri. Dengan kata lain bahasa merupakan saran komunikasi, dimana lewat bahasa manusia dapat menukarkan pendapat, isi pikiran serta mengaktualisasikan diri. Dalam penghayatan iman, bahasa atau kata-kata merupakan cara mengungkapkan diri yang paling jelas, dengan bahasa kita menyampaikan sukadukanya kepada Tuhan. Melalui bahasa kita mengucap syukur, menyembah dan berdoa kepada Tuhan. Maka dalam perayaan Ekaristi hendaknya perlu menggunakan juga bahasa dalam budaya yang ada tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia, sehingga umat dapat mengerti dan menghayati imannya akan

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu. TATA CARA dan URUTAN PERAYAAN EKARISTI: Bagian 1 : RITUS PEMBUKA Bertujuan mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan umat untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus

Lebih terperinci

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri 1 RITUS PEMBUKA PERARAKAN MASUK LAGU PEMBUKA TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Umat : Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan

Lebih terperinci

Tugas Agama. Mengapa Ekarisi menjadi pusat dan sumber liturgi Gereja Katolik?

Tugas Agama. Mengapa Ekarisi menjadi pusat dan sumber liturgi Gereja Katolik? Nama : Phoa, Wily Angpujana NIM : 4101412151 Fak/Jur: MIPA/Matemaika Tugas Agama Mengapa Ekarisi menjadi pusat dan sumber liturgi Gereja Katolik? Dalam Sacrosanctum Concilium (SC) (Konsitusi Tentang Liturgi

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis BAHAN RENUNGAN (untuk kalangan sendiri) Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis semakin beriman, semakin bersaudara dan berbela rasa Kata Pengantar Saudara saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

Lebih terperinci

Written by Tim carmelia.net Published Date

Written by Tim carmelia.net Published Date Pada masa akhir hidupnya, Paus Yohanes Paulus II menetapkan tahun Ekaristi yang dimulai pada bulan Oktober tahun 2004 sampai bulan Oktober tahun 2005. Hal ini menunjukkan suatu kecintaan yang luar biasa

Lebih terperinci

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN (mempelai wanita) & (mempelai pria) Hari...,, Tanggal... Pukul ------- WIB Di... Paroko..., Kota... Dipimpin oleh ------------------------ PERSIAPAN Iringan mempelai bersiap

Lebih terperinci

BAB II EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi

BAB II EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi BAB II Modul ke: 03 EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id 1 A. Pengertian Ekaristi Istilah

Lebih terperinci

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci

Lebih terperinci

RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER

RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER 2 Pelajaran 12. Sakramen Bapis 1) Ada 7 sakramen yang diakui oleh Gereja, yaitu: a) Sakramen Bapis b) Sakramen Ekarisi c) Sakramen Krisma d) Sakramen

Lebih terperinci

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma KAMIS DALAM PEKAN SUCI 1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, pada hari ini dilarang merayakan misa tanpa umat. Misa Krisma 2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta konsekrasi minyak

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Agama Katolik Pendidikan Agama Katolik Modul ke: 03 EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro, M.M Pendahuluan Dalam suatu adegan yang mengharukan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul TAHN B - Hari Minggu Paskah II 12 April 2015 LITRGI SABDA Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati

Lebih terperinci

PENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO

PENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO PENDADARAN PERJAMUAN KUDUS PASKAH Minggu, 5 April 2015 HOSANA : berilah kiranya keselamatan! GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO Kompleks Taman Alfa Indah Blok A No. 9 Joglo Jakarta Barat I. PENDAHULUAN Jemaat yang

Lebih terperinci

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1 Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1 1. Lagu Pembukaan: HAI, ANGKATLAH KEPALAMU (PS 445 / MB 326) http://www.lagumisa.web.id/lagu.php?&f=ps-445 Pengantar Seruan Tobat Saudara-saudari, marilah mengakui

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. 1 Tahun C Minggu Paskah III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 5:27b-32. 40b-41 Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul: Setelah ditangkap oleh pengawal

Lebih terperinci

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN Orang tua Kristiani mempunyai tanggung jawab, yang dipandang juga sebagai bentuk kerasulan khusus, untuk mendidik anak-anak dan membantu anak-anak dapat mempersiapkan diri

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

Perjamuan Kudus. Memperingati Kematian Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Perjamuan Kudus. Memperingati Kematian Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks. (021) 65304149 E-mail:

Lebih terperinci

*MAKNA PERJAMUAN KUDUS. Pdm. Freddy Siagian,

*MAKNA PERJAMUAN KUDUS. Pdm. Freddy Siagian, *MAKNA PERJAMUAN KUDUS Pdm. Freddy Siagian, *AYAT FIRMAN TUHAN *1 Korintus 11 : 24-26 Dan sesudah itu IA mengucap syukur atasnya; IA memecahmecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-ku, yang diserahkan bagi

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI *HATI YANG BERSYUKUR TERARAH PADA ALLAH *BERSYUKURLAH SENANTIASA SEBAB ALLAH PEDULI *ROH ALLAH MENGUDUSKAN KITA DALAM KEBENARAN *ROH

Lebih terperinci

Liturgi Anak yang Hidup

Liturgi Anak yang Hidup Liturgi Anak yang Hidup 50 Tahun Sacrosanctum Concilium Makasar, 16 Oktober 2013 RD.Sridanto Aribowo, MA.Lit Gereja yang Peduli kepada Anak Sejarah Gereja menunjukkan anak kerap menjadi subyek maupun obyek

Lebih terperinci

Pdt Gerry CJ Takaria

Pdt Gerry CJ Takaria PERATURAN PEMBASUHAN KAKI & PERJAMUAN TUHAN Peraturan pembasuhan kaki dan Perjamuan Tuhan membuat adanya Perjamuan Kudus. Oleh karena itu, Kristus melembagakan kedua peraturan ini untuk membantu kita masuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN HIEROPHANY DALAM RITUAL PERJAMUAN KUDUS DI GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI) DAN GEREJA HATI KUDUS YESUS DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN HIEROPHANY DALAM RITUAL PERJAMUAN KUDUS DI GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI) DAN GEREJA HATI KUDUS YESUS DI SURABAYA BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN HIEROPHANY DALAM RITUAL PERJAMUAN KUDUS DI GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI) DAN GEREJA HATI KUDUS YESUS DI SURABAYA A. Pendahuluan Dalam suatu ritual keagamaan yang dilakukan

Lebih terperinci

Perayaan Ekaristi HARI RAYA PASKAH KE-6

Perayaan Ekaristi HARI RAYA PASKAH KE-6 Perayaan Ekaristi HARI RAYA PASKAH KE-6 1. Lagu Pembukaan: NYANYIAN BARU ANGKATLAH (PS 530) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya Gereja Ada gedung-gedung dan katedral indah, pos penginjilan dan bangunan sederhana yang memakai nama "Gereja". Bangunan-bangunan itu mempunyai menara, salib, dan lonceng yang mempunyai caranya sendiri

Lebih terperinci

KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42

KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42 Liturgi SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS MINGGU, 02 JULI 2017 KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42 GEREJA KRISTEN INDONESIA JL. KEBONJATI NO. 100 BANDUNG

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH

Lebih terperinci

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN

USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan

SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan 1 SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : Kompetensi Inti : KI 1:Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab,

Lebih terperinci

Keuskupan Agung Jakarta APP K3S KAJ

Keuskupan Agung Jakarta APP K3S KAJ Keuskupan Agung Jakarta APP 1 Sub Tema: I. AKU DIBERI MAKA AKU MEMBERI. (Ul 26:1-15) II. BERBAGI DALAM KEKURANGAN. (1 Raj 17:7-16) III. EKARISTI SUMBER BERBAGI. (1 Kor 11 : 17-34) IV. KOMUNITAS KRISTIANI

Lebih terperinci

SAKRAMEN (Pertemuan keempat) Membandingkan pelaksanaan sakramen di berbagai gereja dengan pengajaran Alkitab (C.4)

SAKRAMEN (Pertemuan keempat) Membandingkan pelaksanaan sakramen di berbagai gereja dengan pengajaran Alkitab (C.4) SAKRAMEN (Pertemuan keempat) Membandingkan pelaksanaan sakramen di berbagai gereja dengan pengajaran Alkitab (C.4) Tujuan Pembelajaran Memahami makna sakramen Memahami batasan penetapan sakramen Memahami

Lebih terperinci

KEBAHAGIAAN HIDUP MENGHAMBA

KEBAHAGIAAN HIDUP MENGHAMBA Tata Ibadah Kamis Putih GKI Soka Salatiga Kamis, 13 April 2017 Pukul 18.00 WIB KEBAHAGIAAN HIDUP MENGHAMBA JEMAAT BERHIMPUN PROSESI Lonceng 1 kali, para pelayan kebaktian mempersiapkan diri dengan berdoa

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.

KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. 29 (Sebuah Tinjauan Teologis) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat

Lebih terperinci

EPIFANI : KEHADIRAN ALLAH MEMBARUI MANUSIA KEJADIAN 1 : 1-5; MAZMUR 29; KISAH PARA RASUL 19 : 1-7; MARKUS 1 : 4-11

EPIFANI : KEHADIRAN ALLAH MEMBARUI MANUSIA KEJADIAN 1 : 1-5; MAZMUR 29; KISAH PARA RASUL 19 : 1-7; MARKUS 1 : 4-11 Liturgi SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS MINGGU, 07 JANUARI 2018 EPIFANI : KEHADIRAN ALLAH MEMBARUI MANUSIA KEJADIAN 1 : 1-5; MAZMUR 29; KISAH PARA RASUL 19 : 1-7; MARKUS 1 : 4-11 GEREJA KRISTEN INDONESIA JL.

Lebih terperinci

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI PERSIAPAN Saat Teduh/Doa Pribadi Latihan Lagu & Pembacaan Warta Lisan Saat Hening Pnt. : Jemaat, marilah kita

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

MENYANYI KJ 20 : 1,2,4 O HARI ISTIRAHAT Kantoria Prosesi Alkitab dibawa masuk

MENYANYI KJ 20 : 1,2,4 O HARI ISTIRAHAT Kantoria Prosesi Alkitab dibawa masuk TATA IBADAH KRISTUS MEROBOHKAN TEMBOK PEMISAH HARI MINGGU TRINITAS Minggu 11 Juni 2017 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8 Yoh 15:1-8 POKOK ANGGUR YANG BENAR HARI MINGGU PASKAH V 03 MEI 2015 (1) Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (2) Setiap ranting pada-ku yang tidak berbuah, dipotong-nya dan setiap

Lebih terperinci

Ekaristi Sumber Berbagi

Ekaristi Sumber Berbagi Edisi 1 Juni 2013 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus tahun C Bacaan Seminggu Minggu 2 Juni 2013 Kej 14:18-20 1 Kor 11:23-26 Luk 9:11b-7 Senin, 3 Juni 2013 Tb 1:3; 2:1a-8 Mrk 12:1-12 Selasa, 4 Juni 2013

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 01Fakultas Psikologi GEREJA DAN HAKIKATNYA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Psikologi HAKEKAT GEREJA A.pengertian Gereja Kata Gereja berasal dari bahasa

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria ANUGERAH ALLAH YANG MENYELAMATKAN Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia. Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam persatuan dengan Pencipta

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada

Lebih terperinci

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR

Lebih terperinci

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya, 1 Tahun C Hari Minggu Prapaskah I LITURGI SABDA Bacaan Pertama Ul. 26 : 4-10 Pengakuan iman bangsa terpilih. Bacaan diambil dari Kitab Ulangan: Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Tata Upacara Pernikahan Sipil

Tata Upacara Pernikahan Sipil Tata Upacara Pernikahan Sipil 1 Penyerahan calon mempelai oleh wakil keluarga K Romo yang kami hormati. Atas nama orang tua dan keluarga dari kedua calon mempelai, perkenankanlah kami menyerahkan putra-putri

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH EPIFANIA Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11

Lebih terperinci

1. Lagu Pembukaan: YA TUHAN KAMI DATANG (MB 366)

1. Lagu Pembukaan: YA TUHAN KAMI DATANG (MB 366) Perayaan Ekaristi Hari Minggu Prapaskah IV 1. Lagu Pembukaan: YA TUHAN KAMI DATANG (MB 366) Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan

Lebih terperinci

1) Hai mari sembah Yang Mahabesar, nyanyikan syukur dengan bergemar. Perisai umat-nya Yang Maha Esa, mulia nama-nya, takhta-nya megah!

1) Hai mari sembah Yang Mahabesar, nyanyikan syukur dengan bergemar. Perisai umat-nya Yang Maha Esa, mulia nama-nya, takhta-nya megah! TATA IBADAH MINGGU, 06 NOVEMBER 2016 (MINGGU BIASA) IBADAH PENGAJARAN DENGAN TEMA : KEMATIAN DAN KEBANGKITAN DALAM PERSPEKTIF GKI PERSIAPAN Saat Teduh/Doa Pribadi Latihan Lagu & Pembacaan Warta Lisan Saat

Lebih terperinci

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH TATA IBADAh HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH Minggu 14 Mei 201 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan

Lebih terperinci

Bab Duapuluh-Tiga (Chapter Twenty-Three) Sakramen (The Sacraments)

Bab Duapuluh-Tiga (Chapter Twenty-Three) Sakramen (The Sacraments) Bab Duapuluh-Tiga (Chapter Twenty-Three) Sakramen (The Sacraments) Yesus memberikan kepada gereja hanya dua sakramen: baptisan air (lihat Matius 28:19) dan Perjamuan Tuhan (lihat 1 Korintus 11:23-26).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menghasilkan keindahan melalui kegiatan bernyanyi. Bernyanyi adalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menghasilkan keindahan melalui kegiatan bernyanyi. Bernyanyi adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ia merupakan bagian dari kesenian atau keindahan yang dihasilkan melalui media bunyi atau suara. Suara

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya

Lebih terperinci

TAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: )

TAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: ) TAHN B - Hari Minggu Paskah V 10 Mei 2015 LTRG SABDA Bacaan pertama (Kis 10:25-26. 34-35. 44-48) Karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul Sekali

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Geli, Jijik, Menakutkan, Bikin Gatal Kelahiran adalah waktu sukacita. Sebuah benih bertunas, dan munculnya dua daun pertama, menjadikan pemilik kebun akan senang. Seorang bayi dilahirkan, dan tangisannya

Lebih terperinci

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) HR KENAIKAN TUHAN : Kis 1:1-11; Ef 1:17-23; Luk 24:46-53 Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) Sebelum menerima tahbisan imamat,

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 !!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN

Lebih terperinci

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-31

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-31 Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-31 1. Lagu Pembukaan : TUHAN ENGKAU KUHORMATI (PS 670) http://www.lagumisa.web.id/lagu.php?&f=ps-670 1. Tuhan, Engkau kuhormati, Kau di tengah umat-mu. Karya-Mu aku

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 h a l, 1 PERSIAPAN Doa pribadi warga jemaat Pengenalan lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam

Lebih terperinci

TAHUN B - Hari Minggu Biasa XIX 9 Agustus 2015

TAHUN B - Hari Minggu Biasa XIX 9 Agustus 2015 TAHN B - Hari Minggu Biasa XX 9 Agustus 2015 LTRG SABDA Bacaan pertama (1 Raj. 19 : 4-8) Oleh kekuatan makanan itu, Elia berjalan sampai ke gunung Allah. Bacaan diambil dari Kitab Pertama Raja-Raja : Sekali

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 01 OKTOBER 2017 emaat GIDEON Kelapadua Depok l. Komjen Pol M. asin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua- h

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda

Lebih terperinci

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN PANGGILAN

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS TATA IBADAH HARI MINGGU Minggu TRINITAS 27 Mei 2018 TATA IBADAH PERSIAPAN Pengenalan / Latihan lagu-lagu untuk beribadah Doa para Presbiter di Konsistori Ucapan Selamat Datang P.2 Jemaat yang terkasih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen

BAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen dalam Gereja. Melalui sakramen-sakramen dalam Gereja Tuhan hendak mencurahkan daya

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN (Jemaat Berdiri) PANGGILAN

Lebih terperinci

Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja

Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja RD.Sridanto Aribowo, MA.Lit Temu paguyuban organis Gereja Keuskupan Agung Jakarta Rawamangun, 20 Juli 2013 AJARAN GEREJA TENTANG MUSIK

Lebih terperinci

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

Tahun C Minggu Tri Tunggal Maha Kudus LITURGI SABDA

Tahun C Minggu Tri Tunggal Maha Kudus LITURGI SABDA 1 Tahun C Minggu Tri Tunggal Maha Kudus LTRG SABDA Bacaan Pertama Ams. 8 : 22-31 Sebelum bumi ada, kebijaksanaan sudah ada. Bacaan diambil dari Kitab Amsal: Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan

Lebih terperinci

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1:

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1: 1 Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA Bacaan Pertama 1 Sam. 1:20-22. 24-28 Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan. Bacaan diambil dari Kitab Pertama Samuel: Setahun

Lebih terperinci

LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH YANG MENGHAPUS DOSA DUNIA

LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH YANG MENGHAPUS DOSA DUNIA LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH YANG MENGHAPUS DOSA DUNIA Th. A - HARI MINGGU BIASA 2 RITUS PEMBUKA Nyanyian I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. I. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa

Lebih terperinci

TATA IBADAH Minggu Adven I

TATA IBADAH Minggu Adven I TATA IBADAH Minggu Adven I PERSIAPAN Doa Konsistori dan Doa Pribadi Saat Teduh UNGKAPAN SITUASI P.2. Saudara - saudara yang terkasih dalam Yesus kristus Minggu, 29 Nopember 2015 kita memasuki minggu Adven

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang

Lebih terperinci

Pembaptisan Air. Pengenalan

Pembaptisan Air. Pengenalan Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 November 2015

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 November 2015 PERSIAPAN : UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. TATA IBADAH HARI MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci