PEMBERIAN DAN PENYIMPANAN ASI DI RUANGAN KEBIDANAN RSUDPADANG
|
|
- Doddy Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PEMBERIAN DAN PENYIMPANAN ASI DI RUANGAN KEBIDANAN RSUDPADANG Oleh : KELOMPOK C13 PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN (NERS) MATERNITAS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2014
2 SATUAN ACARA PENYULUHAN 1. Topik / masalah : Pemberian dan Penyimpanan ASI 2. Tempat : Ruangan Kebidanan RSUD Padang 3. Hari/Tanggal : Sabtu, 04 Januari Waktu : WIB 5. Sasaran : 5 Orang Ibu Post Partum A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi.nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan.asi adalah sebuah cairan ciptaan Allah yang sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zatzat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susu memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda dan sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak serta perkembangan sistem saraf.pemberian ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0-6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat untuk terapi (pengobatan penyakit), (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kabupaten Grobogan, 2011). Menyusui merupakan cara yang optimal dalam memberikan nutrisi, mengasuh bayi, dan dengan penambahan makanan pelengkap pada paruh kedua tahun pertama, dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, imunologi, dan psikososial dapat terpenuhi hingga tahun kedua dan tahun-tahun berikutnya. Hal ini dapat menunjukan bahwa pemberian ASI bagi bayi sangat penting (Varney, 2007). Survey kesehatan demografi WHO (2000), menemukan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan Utara, Asia dan Amerika Latin. Oleh kerena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4 bulan. Sekitar ±15% bayi diseluruh dunia diberi ASIeksklusif selama 4 bulan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak
3 aman sehingga menyebabkan ±1,5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar. Di Indonesia diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan, selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang baikpun sering dapat menghasilkan ASI cukup tanpa makanan tambahan selama tiga bulan pertama.keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau tangan di mulut. Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup faktorfaktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit yang merugikan seperti pemberian air dan suplemen bayi tanpa kebutuhan medis, kurangnya perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran dini, kurangnya dukungan dari masyarakat luas (Hasselquist, 2006). Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-ibumengapa keliru dalam pemanfaatan ASI secara eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern dan pengaruh iklan/promosi pengganti ASI dan tidak kalah pentingnya adalah anggapan bahwa semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI. Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui.orang yang dapat membantunya terutama adalah orang yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan.untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih, 1997).
4 Berdasarkan survey awal kelompok dari tanggal Desember 2013di ruangan kebidanan RSUD Padang, ditemukan 3 dari 5 ibu post partum masih belum mengerti tentang pemberian dan penyimpanan ASI. Hal tersebut menunjukkan bahwa ibu primipara dengan pengalamannya yang sedikit membutuhkan pengetahuan yang cukup untuk dapat menyusui dengan benar. Kemudian ibu dengan multipara kurang terpapar dengan sumber informasi. Dengan demikian, maka kelompok tertarik untuk memberikan informasi melalui penyuluhan kesehatan tentang Pemberian dan Penyimpanan ASI kepada ibu post partum agar dapat menyusui dan menyimpan ASI dengan benar. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhandiharapkan pasien dapat memahami konsep tentang Pemberian dan Penyimpanan ASI 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pesertadapat: a. Menyebutkan pengertian ASI b. Menyebutkan manfaat ASI c. Menyebutkan efek samping bila bayi tidak diberi ASI d. Menyebutkan dan mendemonstrasikan teknik menyusui yang baik e. Menyebutkan cara penyimpanan ASI C. Pokok Bahasan Pemberian dan Penyimpanan ASI D. Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian ASI 2. Manfaat ASI 3. Efek samping bila bayi tidak diberi ASI 4. Teknik menyusui 5. Cara menyimpan ASI
5 E. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi dan tanya jawab 3. Mempraktekkan F. Media dan Alat 1. Laptop 2. Infokus 3. Phantom bayi 4. Phantom ibu 5. Botol penyimpan ASI 6. Pompa ASI/ pompa susu G. Materi : Terlampir H. Pengorganisasian Moderator Penyaji Observer Fasilitator : Firda Damba Wahyuni, S. Kep : Nola Asril S. Kep : Rorilawati Nasril, S.Kep : Maya Syafni, S.Kep Maharani, Z., S.Kep Vivi Oktasari, S.Kep Andina Ariesta, S.Kep Almira Ghandi, S. Kep Asnel Sartika, S.Kep Sri Mardiah, S. Kep I. Uraian Tugas 1. Moderator Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien Menyampaikan kontrak waktu
6 Merangkum semua audien sesuai kontrak Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi 2. Penyaji Bertangung jawab memberikan penyuluhan Memahami topik penyuluhan Mengexplore pengetahuan audien tentang pnemonia Menjelaskan pnemonia sesuai bahasa uang dipahami audiens Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien 3. Fasilitator Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara. Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer. Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan. Membagikan leaflet di akhir acara. 4. Observer Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP J. Setting Tempat Keterangan: = Moderator = Penyaji
7 = Audience/peserta = Observer = Fasilitator = Pembimbing K. Kegiatan Penyuluhan No Waktu Kegiatan pengajar Kegiatan peserta 1. 5 menit Pembukaan a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan anggota kelompok dan a. Memperhatikan b. Memperhatikan pembimbing c. Menjelaskan topik penyuluhan d. Menjelaskan tujuan penyuluhan e. Membuat kontrak waktu dan meminta c. Memperhatikan d. Memperhatikan e. Memperhatikan kerja sama dengan audiens menit Pelaksanaan a. Menggali pengetahuan klien tentang a. Menjelaskan pengertian ASI b. Memberi reinforcementpositif pada b. Memperhatikan peserta yang menjelaskan c. Menjelaskan pengertian ASI c. Mendengarkan danmemperhatikan d. Menggali pengetahuan klien tentang cara d. Menjelaskan pemberian ASI e. Memberi reinforcement positif pada peserta yang menjelaskan e. Mendengarkan danmemperhatikan f. Menjelaskan cara pemberian ASI f. Mendengarkan dan g. Menggali pengetahuan peserta tentang Memperhatikan g. Menjelaskan
8 cara penyimpanan ASI h. Memberi reinforcement positif pada peserta yang menjelaskan i. Menjelaskan tentang cara penyimpanan ASI j. Memberi kesempatan pada pasien untuk mempraktekkan teknik menyusui k. Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya l. Memberikan reinforcement positif pada peserta yang bertanya m. Memberikan kesempatan pada peserta lainpeserta yang lain untuk memberikan pendapat n. Melengkapi jawaban peserta 3. 5 menit Penutup a. Mengevaluasi atau menanyakan kembali materi yang telah disampaikan pada peserta b. Menyimpulkan kembali materi yang telah disampaikan c. Memberikan motivasi kepada pasien agar selalu d. Memberi salam penutup h. Mendengarkan i. Mendengarkan dan memperhatikan j. Mempraktekkan k. Mengajukan pertanyaan l. Mendengarkan m. Menjelaskan n. Mendengarkan a. Menjawab pertanyaan b. Memperhatikan c. Memperhatikan d. Menjawab salam L. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. Diharapkan mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan b. Diharapkan tempat dan media serta alat sesuai rencana c. Diharapkan mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan 2. Evaluasi Proses a. Diharapkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan b. Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
9 c. Diharapkan waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan d. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai e. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan berjalan 3. Evaluasi Hasil Peserta mampu : a. 65% peserta mammpu menyebutkan pengertian ASI eksklusif b. 65% peserta mampu menyebutkanteknik pemberian ASI c. 65% peserta mampu menjelaskan cara penyimpanan ASI d. 60% peserta mampu mempraktekkan teknik pemberian ASI
10 ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan. ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi secara murni (tanpa makanan tambahan lain atau pengganti air susu ibu) sejak bayi lahir sampai usia bayi 6 bulan. B. KEUNTUNGAN ASI 1. Manfaat untuk bayi a. Bayi mendapat kekebalan untuk melindunginya dari banyak penyakit dan infeksi. b. Bayi lebih jarang menderita infeksi telinga dan saluran pernafasan atas. c. Bayi lebih jarang mengalami diare dan penyakit saluran cerna lainnya. d. Bayi memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk menderita penyakit cancer tertentu. e. Bayi lebih jarang mengalami alergi. 2. Manfaat untuk ibu
11 a. Meningkatkan hormon yang berperan mengurangi perdarahan setelah melahirkan karena rahim akan segera mengecil b. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker indung telur c. Membantu mencapai berat badan sebelum hamil d. Membantu meningkatkan mineralisasi tulang pasca persalinan dan mengurangi resiko patah tulang panggul pada masa menapouse kelak. Makin lama meneteki makan rendah resiko terjadinya patah tulang e. Sebagai alat kontrasepsi alamiah, asalkan belum datang haid, sedikitnya meneteki 2-3 kali semalam dan 4 kali atau lebih disiang hari tanpa diselingi susu formula f. Hubungan suami istri lebih cepat kembali seperti sebelum hamil karena rahim lebih cepat kembali keposisi semula. g. Meningkatkan ikatan antara ibu dan anak
12 C. Bayi yang diberi susu formula sangat rentan terhadap penyakit-penyakit di bawah ini : 1. Infeksi saluran pencernaan (muntah, mencret) 2. Infeksi saluran pernafasan 3. Meningkatkan resiko alergi 4. Meningkatka resiko serangan asma 5. Menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif 6. Meningkatkan resiko kegemukan (obesitas) 7. Meningkatkan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah 8. Meningkatkan resiko kencing manis 9. Meningkatkan resiko kanker pada anak 10. Meningktakan resiko penyakit menahun 11. Meningkatkan kurang gizi 12. Meningkatkan resiko kematian Mengapa susu formula berbahaya Susu formula dianggap berbahaya karena alasan-alasan di bawah ini : 1. Menurut Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan enzim induk yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak
13 dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis. 2. Ahli kimia Dr Chris Exley, yang memimpin studi di Keele University, Staffordshire, mengatakan: Kadar tinggi alumunium dalam susu formula sebenarnya cukup berbahaya sebab berkaitan erat dengan kerusakan syaraf, tulang, hingga potensi demensia pada kehidupan di kecil di masa depan 3. Dari member milis yang lain, yang pernah bekerja di perusahaan susu, ada 7 point yang lebih komprehensif berikut : Susu formula adalah susu sapi yang sampai kapanpun tidak akan pernah sama dengan ASI. Susu formula yang tagline-nya kaya akan AA, DHA, kolin, dll yang fungsinya untuk otak, itu adalah semuanya premix atau bahan kimia sintetis & bukan alami. Sebagaimana kita tahu bahan kimia sintetis/buatan yang bila diberikan dalam jangka panjang akan memberikan efek samping yang dikhawatirkan akan merugikan. Gula pada susu formula mayoritas berupa sukrosa (dengan jumlah yang sangat tinggi di salah satu susu formula). Ada juga susu formula yang klaimnya tidak mengandung gula, tetapi gula karbohidrat berupa laktosa yang mirip dengan ASI. Namun, sampai kapanpun tidak akan pernah ada produsen yang dapat membuat gula persis dengan ASI. Gula tambahan itu yang akan menjadi bahan aditif, sehingga bayi ketergantungan pada susu formula karena rasanya yang manis. Gula itu juga bersamaan akan mengganggu kerja organ ginjal bayi sehingga lebih berat untuk mencerna gula atau disebut Renal Salute Load (RSL). Kasein pada susu formula susah dicerna oleh bayi, sehingga membuat gumpalan di pencernaan bayi, yang membuat bayi mengalami gangguan pencernaan. Memberatkan kantong Jika diperhatikan di setiap kemasan susu formula pasti ada tulisan keciiiilll ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Jadi di setiap kemasan ada warning, tetapi tetap menggencarkan kampanye untuk menjaga kontinuitas usahanya. Hal ini sebenarnya sudah melanggar peraturan dari WHO yang menyatakan bahwa susu formula itu hanya untuk bayi yang benar-benar sangat tidak bisa mendapatkan ASI dari ibunya, karena ibunya mengalami gangguan sehingga ASI tidak keluar dalam jangka waktu lama) dan pemberiannya harus berdasarkan resep dokter.
14 Business is business, dan target susu formula tetap berjalan, sehingga marketing tetap digencarkan untuk mengeluarkan stock susu formula untuk bayi yang sebenarnya tidak membutuhkan D. CARA MENYUSUI Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Bidan / perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu dalam minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah. Cara-cara menyusui yang baik dan benar yakni sebagai berikut: 1. Mengatur posisi bayi terhadap payudara ibu 2. Keluarkan sedikit ASI dari putting susu, kemudian dioleskan pada putting susu dan areola. 3. Jelaskan pada ibu bagaimana teknik memegang bayinya Empat hal pokok yakni : 1. Kepala dan badan bayi berada pada satu garis. 2. Muka bayi harus menghadap ke payudara, sedangkan hidungnya kearah putting susu. 3. Ibu harus memegang bayinya berdekatan dengan ibu. 4. Untuk BBL : ibu harus menopang badan bayi bagian belakang, disamping kepala dan bahu. 5. Payudara dipegang dengan menggunakan ibu jari diatas, sedangkan jari yang lainnya menopang bagian bawah payudara, serta gunakanlah ibu jari untuk membentuk puting susu demikian rupa sehingga mudah memasukkannya ke mulut bayi. 6. Berilah rangsangan pada bayi agar membuka mulut dengan cara menyentuhkan bibir bayi ke puting susu atau dengan cara menyentuh sisi mulut bayi. 7. Tunggulah sampai bibir bayi terbuka cukup lebar. 8. Setelah mulut bayi terbuka cukup lebar, gerakkan bayi segera ke payudara dan bukan sebaliknya ibu atau payudara ibu yang digerakkan ke mulut bayi 9. Arahkan bibir bawah bayi di bawah puting susu hingga dagu bayi menyentuh payudara
15 10. Perhatikanlah selama menyusui itu. Ada berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri, atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakan di samping kepala ibu dengan kaki di atas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola. Kedua bayi disusui bersamaan, di payudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan di atas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini maka bayi tidak akan tersedak (Ieda dkk, 2007). Langkah-langkah menyusui yang benar sebagai berikut: 1) Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu 2) Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. Posisi menyusui sambil duduk atau rebahan yang benar (Perinasia, 1994) Bayi dipegang dengan satu lengan,kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu, dan yang satu di depan. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi).
16 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang. 3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan menekan puting susu atau areolanya saja. 4) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan cara: Menyentuh pipi dengan puting susu. Menyentuh sisi mulut bayi. 5) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi. Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola. Setelah bayi mulai mengisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.
17 6) Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang lain. 7) Cara melepas isapan bayi yaitu: Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut bayi. Dagu bayi ditekan ke bawah. 8) Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya. 9) Menyendawakan bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah. Cara menyendawakan bayi, yaitu: Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
18 E. CARA MEMERAH ASI Bila ibu harus bekerja sebelum usia bayi 6 bulan, ASI bisa diperas agar bayi tetap mendapat ASI eksklusif. 1. Persiapan memeras ASI a. Waktu yang paling tepat untuk memeras ketika payudara sedang penuh, bisa diulang sekitar 3-4 jam b. Alat-alat yang digunakan untuk memeras harus dibersihkan/disterilisasi terlebih dulu. Sebaiknya setiap selesai memeras langsung dicuci agar tetap terjaga kebersihanya. c. Ketika memeras sebaiknya dalam keadaan tenang dan nyaman. Pilih ruangan yang nyaman agar ibu tidak terganggu. Ada yang menjaga bayi.
19 d. Cuci tangan sebelum memeras dengan sabun setiap kali hendak memeras ASI, dan payudara cukup dicuci dengan air, jangan menggunakan sabun. e. Minumlah segelah air/sari buah/susu/secangkir sup atau kacang hijau sebelum memeras ASI 2. Memeras bisa dengan menggunakan alat yang bersih atau dengan menggunakan tangan, yaitu: a. Posisikan tangan padaa salah satu payudara, kemudian letakkan ibu jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk pertahankan tetap pada bagian yang coklat (areola). b. Tekan tangan kearah dada, lalu dengan lembut tekan jari tangan secaraa bersamaan c. Tampung ASI peras pada cengkir (steril) yang bermulut lebar
20 d. Lakukan juga pada payudara yang lainnya. F. MENYIMPAN ASI PERAS a. Masukkan kedalam botol penutup yang sudah direbus agar steril. b. Taruh label pada botol, jam berapa ASI tersebut diperas c. Cara penyimpanan: No Metode Penyimpanan Dalam Lemari Es Waktu Penyimpanan 1 o o Suhu 0-4 C (32-39 F) 2 Dalam pembeku/ freezer o o (lemari es 1 pintu) suhu -15 C (5 F) 3 Dalam pembeku/ freezer 4 o o (lemari es 2 pintu) suhu -18 C (0 F) o Deep freezer -20 C 8 hari 2 minggu 3 4 miggu 6 12 minggu Keterangan: Dalam freezer tahan hingga 3 bulan tetapi zat antibodinya berkurang
21 Hangatkan ASI pada suhu tubuh (37 0 C).jangan dimasak, sebaiknya dengan cara: Cairkan ASI beku dengan penurunan suhu secara bertahap selama satu malam dalam lemari pendingin. Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam kuku hingga hangat. Aduk dengan cara digoyangkan agar lemak tercampur lagi. Jangan gunakan microwave untuk mencairkan atau menghangatkan ASI. Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 24 jam Teteskan ASI pada punggung tangan untuk merasakan suhu ASI. Bila ASI yang diteteskan terasa tidak menyengat, ASI sudah bisa diberikan ke bayi.
22 DAFTAR PUSTAKA Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kabupaten Grobogan. (2011). Gema bersemi edisi 5tahun 2011:Peranan ASI eksklusif bagi ibu dan anak. Dikutip pada tanggal 1 Januari 2014 dari Bobak, Lowdermilk & Jensen (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC. Majalah Nikita. (2005). Perawatan ditahun pertama. Cetakan I. Jakarta: PT. Sarana Kinasis Satya Sejati. Roesli. Utami Mengenal ASI Ekslusif Seni Gizi Klinik ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. EGC: Jakarta
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.
Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Pembentukan dan Persiapan
Lebih terperinciKETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI
BUKU PANDUAN KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Tahun Akademik 2014-2015 Tim Penyusun dr. A. Dwi Bahagia, Ph.D, SpA(K) dr. Ema Alasiry, SpA(K), IBCLC Editor dr. Elizabet
Lebih terperinciB. MANFAAT ASI EKSKLUSIF
ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )
Lebih terperinciMENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI
1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai
Lebih terperinciMATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi
MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi Pengertian ASI (Air Susu Ibu) ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan Dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati. 007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. 006. Prosedur Penelitian. Edisi Keenam. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 010. Prosedur Penelitian.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Tema : Teknik Batuk Efektif Sasaran : 6 orang pasien dengan gangguan sistem pernafasan dan keluarga jaga. Hari/tanggal : Sabtu/5 Oktober 20013 Waktu : 10.00 10.40 WIB (40
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau kognitif
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bernama Eliska Mayasari / adalah mahasiswi D-IV Bidan
45 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Eliska Mayasari / 105102072 adalah mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi
Lebih terperinciIII.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
Lebih terperinciLEMBAR PENDELEGASIAN
LEMBAR PENDELEGASIAN Nama Klien Ruang : Ny. Sutini : Bougenville Diagnosa Tgl/Jam Keperawatan 9-1-07 Gangguan rasa nyaman b/d adanya trauma pembedahan Intervensi Implementasi TTD - Tentukan lokasi - Anjurkan
Lebih terperinciMANFAAT ASI BAGI BAYI
HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA KETUA: TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom Ns. Emira Apriyeni, S.kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada umatnya melalui ibu yang menyusui bayinya dengan ASI (Irawati, 2007). ASI sangat penting untuk
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Asuhan Pelayanan Kebidanan Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Waktu : 16.00 WIB Sasaran : Ny.M Tanggal : 15 Agustus 2015 Tempat : Klinik Sumiariani A.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil kata dasar "tahu" dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Lebih terperinciCara Mencuci Tangan yang Benar
Cara Mencuci Tangan yang Benar TUJUAN : 1. Menjaga kebersihan 2. Mencegah terjadinya penularan atau perpindahan kuman 6 Langkah Cuci Tangan 1. Gunakan air bersih dari air yang mengalir untuk membasahi
Lebih terperinciMENYUSUI SAAT IBU BEKERJA. Dinas Kesehatan Provinsi Bali
MENYUSUI SAAT IBU BEKERJA Dinas Kesehatan Provinsi Bali ASI MAKANAN TERBAIK UNTUK BAYI Menurut WHO : 2/3 kematian bayi dan anak terkait dg kurang gizi 2/3 dari kurang gizi tsb terkait dg pola pemberian
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Tema : Teknik nafas dalam dan batuk efektif Sasaran : 6 orang pasien dengan gangguan sistem pernafasan dan keluarga yang menemani pasien selama dirawat. Hari/tanggal : Selasa/8
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN CALON RESPONDEN. mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Tehnik Menyusui Terhadap
LEMBAR PENJELASAN CALON RESPONDEN Assalammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama saya Mona Dewi Utari, mahasiswa yang sedang menjalani program D- IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan Bidang Studi Topik Subtopik Sasaran : Ilmu keperawatan : Keperawatan maternitas : Asi eksklusif 6 bulan : Masyarakat Jam : 11:00 11.20 Hari/Tangga : Kamis/18
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANG NEONATUS RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Oleh: Kelompok C Program Profesi B13 1. Jehan Eka Prana S 131131174 2. Devi Hairina L 131131175 3. Silvia Risti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Definisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan tubuh yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. ASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu (Yuliarti, 2010). Laktasi mencakup dua periode penting yaitu periode memproduksi ASI dan mengeluarkan ASI (PERINASIA,
Lebih terperinciASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI
ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI Padahal kita tahu Manfaat ASI bagi bayi Sebagai nutrisi Meningkatkan kecerdasan Meningkatkan
Lebih terperinciMelindungi kesehatan ibu :
KONSELING MENYUSUI 1/1 MANFAAT MENYUSUI A S I Zat-zat gizi yang lengkap Mudah di cerna, diserap secara efesien Melindungi terhadap infeksi MENYUSUI Membantu bonding dan perkembangan Membantu menunda kehamilan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program
Lebih terperinci1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Post Partum merupakan keadaan dimana dimulainya setelah plasenta lahir dan berakhir ketika organ kandungan kembali seperti keadaan semula dan sebelum hamil yang
Lebih terperinciPENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR
PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR Ika Tristanti Dosen STIKES Muhammadiyah Kudus Jl. Ganesha I Purwosari Kudus Email: ika.tristanti@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI),
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan suatu indikator penting untuk menggambarkan kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. ASI Eksklusif a. Pengertian ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu sedini mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF
SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Puskesmas Turen Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Turen Tanggal : Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia atau susu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Teori Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemberian ASI dari ibu ke bayi yang dilakukan dengan baik dan benar.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Menyusui adalah proses yang alami dan bayi menghisap secara alamiah, akan tetapi bisa timbul kesulitan pada awalnya karena itu diperlukan cara menyusui yang baik dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusu Dini 1. Definisi Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini (early initiation/ the best crawl) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri
Lebih terperinciPEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH,
PEDOMAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) RUMAH SAKIT BERSALIN KOTA METRO TAHUN 2014 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : TENTANG : PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG Oleh : KELOMPOK C13 FIRDA DAMBA WAHYUNI 1110324071 MAHARANI Z 0810321011 VIVI OKTASARI
Lebih terperinciMATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA
MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA PERTEMUAN II * Persalinan - Tanda - tanda persalinan - Tanda bahaya pada persalinan - Proses persalinan - Inisiasi Menyusui Dini (IMD) * Perawatan Nifas - Apa saja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah-masalah yang sering terjadi pada menyusui, terutama terdapat pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting susu lecet, payudara
Lebih terperinciKehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013
Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Lebih terperinciPemberian ASI Di Fasilitas Kesehatan
Pemberian ASI Di Fasilitas Kesehatan Dr. Eriyati Indrasanto Dr. Nani Dharmasetiawani Dr. Rinawati (Rina) Rohsiswatmo Dr. Risma Kerina Kaban NTSG (NEONATAL TECHNICAL SUPERVISORY GROUP) Ikatan Dokter Anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung berasal dari kelenjar payudara ibu. ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna dan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai kira kira bayi berumur 6 bulan, dan ASI mempunyai banyak manfaatnya. Karena itu penting
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan
LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN NUTRISI UNTUK KANKER PARU DAN MENCUCI TANGAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN NUTRISI UNTUK KANKER PARU DAN MENCUCI TANGAN Oleh : Kelompok 13 Catherine Patra Diana Nur Safitra Fandida Priskylia Mahayu O. Nur Laili Nilam Wardah Irma Putri Rahardini Agustian
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar tercipta masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. SDM yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari payudara. Menyusui adalah proses alamiah, berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya
Lebih terperinciBagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan
Berikan Makan Lebih Banyak Selagi Bayi Tumbuh HalHal Yang Perlu Diingat Mulai beri makan di usia Usia antara 6 bulan sampai 2 tahun, seorang anak perlu terus disusui. Bila Anda tidak menyusui, beri makan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASI adalah makanan yang sempurna untuk bayi. Kandungan gizi yang tinggi dan adanya zat kebal didalamnya membuat ASI tidak tergantikan oleh susu formula yang paling
Lebih terperinciSERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan
01 SERI BACAAN ORANG TUA Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian
Lebih terperinciPEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc
PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan
Lebih terperinci: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Bayi Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan MP ASI Sasaran : Ibu yang mempunyai Bayi usia 0-2 tahun di Puskesmas Kecamatan Cilandak Waktu : 30 menit (08.00-08.30)
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia dini, terutama rohani dengan
Lebih terperinciTEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU Tim Penyusun Prof. Dr. Djauhariah A. Madjid, SpA K Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A. IBCLC dr. A. Dwi Bahagia Febriani, PhD, SpA(K) CSL SIKLUS HIDUP
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004, 2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI (Siregar,
BAB II TINJAUAN TEORI A. Teknik Menyusui yang Benar 1. Pengertian Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004, p.1) 2. Faktor-
Lebih terperinciTEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU Tim Penyusun Prof. Dr. Djauhariah A. Madjid, SpA K Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A. IBCLC dr. A. Dwi Bahagia Febriani, PhD, SpA(K) CSL SIKLUS HIDUP
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif Pemberian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi air susu ibu saja tanpa tambahan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan progam kesehatan. Pada saat ini AKI dan AKB di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu menurut WHO, adalah kematian wanita selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhir kehamilan terlepas dari berapa lama kehamilan berlangsung
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA
RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA RINGAN DI RUANG DAHLIA I RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ASI 2.1.1.1 Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar
Lebih terperinciPEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU YANG BEKERJA DI POSYANDU MELATI SEMPU BUMIREJO LENDAH KULON PROGO KARYA TULIS ILMIAH
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU YANG BEKERJA DI POSYANDU MELATI SEMPU BUMIREJO LENDAH KULON PROGO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan pada Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi
Lebih terperinciASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF DI RUANG HCU NEONATUS RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA. Disusun untuk memenuhi tugas
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF DI RUANG HCU NEONATUS RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA Disusun untuk memenuhi tugas Stase Keperawatan Anak Disusun oleh : Fendy Jaya Aditya Baiq Esti Puji
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI PADA BAYI BARU LAHIR ASI adalah satu-satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
Lebih terperinciPERAWATAN PAYUDARA POST NATAL
SATUAN ACARA PENGAJARAN PERAWATAN PAYUDARA POST NATAL Disusun Oleh : DEWI KARTIKA SARI NIM. G6B 204 009 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAMSTUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Perawatan Anak Dengan Diare Hari/Tanggal : Rabu/ 23 Januari 2008 Pukul : 11.00-11.45 Sasaran: Seluruh orang tua bayi/anak di RT 02 / RW 04 Kel. Andalas Timur Tempat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan pertama. Selain itu, dalam proses menyusui yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan perkembangan bayi. WHO merekomendasikan pemberian ASI sejak lahir sampai berusia 6 bulan (WHO, 2001
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2016 Husnul Muthoharoh* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan RINGKASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses menyusui memang proses alami bagi setiap wanita yang melahirkan, tetapi tidak jarang proses ini menjadi begitu membingungkan dan penuh perjuangan bagi ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, baik dari kalangan pejabat tingkat atas sampai pada rakyat
Lebih terperinciAtas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Lampiran 1 417 418 Lampiran 2 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D. III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pembentukan manusia berkualitas
Lebih terperinciBab VII. Menyusui. Mengapa memberi ASI (Air Susu Ibu) itu penting? Mengapa pemberian makanan lain membahayakan selama periode menyusui?
Bab VII Menyusui Mengapa memberi ASI (Air Susu Ibu) itu penting? Mengapa pemberian makanan lain membahayakan selama periode menyusui? HIV dan menyusui Bagaimana cara menyusui yang baik? Nasehat untuk ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan melibatkan kerja tubuh. Kegiatan yang dilakukan secara rutinitas setiap hari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu isu ergonomi kesehatan semakin banyak diminati, mengingat setiap aktivitas kehidupan, mulai dari bangun tidur hingga istirahat pada semua orang akan melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (GBHN) diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pembangunan kesehatan di dalam Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat dalam rangka
Lebih terperinciOTC (OVER THE COUNTER DRUGS)
OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan fisik maupun mental sehingga proses tumbuh. kembang dapat berlangsung secara optimal. Kebutuhan dasar yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan generasi penerus bangsa yang menjadi sumber daya bangsa dimasa mendatang, untuk itu perlu mendapatkan perhatian yang khusus agar terjamin kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Masalah pemberian ASI kepada bayi patut menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat, mengingat bahwa ASI sangat penting bagi bayi. Pemberian ASI berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. The World Health Report Tahun 2005 dilaporkan Angka Kematian Bayi Baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi Indonesia Sehat 2015 adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan
Lebih terperinciINOVASI KEPERAWATAN BATUK EFEKTIF DAN EDUKASI PASIEN TB PARU DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DI RSUD CENGKARENG
INOVASI KEPERAWATAN BATUK EFEKTIF DAN EDUKASI PASIEN TB PARU DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DI RSUD CENGKARENG A. Pelaksanaan Inovasi Keperawatan a. Pengertian Pendidikan kesehatan dan pelatihan mengenai pengetahuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Para adalah menujukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah melahirkan satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu 2.1.1 Definisi ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman adalah kata dasarnya alami yaitu mengalami, melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, menyelami dan merasakan (Endarmoko,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi
Lebih terperinci