PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN MUTU TEMBAKAU TEMANGGUNG DENGAN KOMBINASI ANTARA GENERALIZED LEAST SQUARE DAN REGRESI RIDGE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN MUTU TEMBAKAU TEMANGGUNG DENGAN KOMBINASI ANTARA GENERALIZED LEAST SQUARE DAN REGRESI RIDGE"

Transkripsi

1 Seminar Tugas Akhir PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN MUTU TEMBAKAU TEMANGGUNG DENGAN KOMBINASI ANTARA GENERALIZED LEAST SQUARE DAN REGRESI RIDGE Oleh: Nyimas Yusna Aeni ( ) Pembimbing: Dr. Sutikno, S.Si, M.Si Co. Pembimbing: Dr. Ir. Djumali, MP J u r u s a n S t a t i s t i k a F a k u l t a s M a t e m a t i k a d a n I l m u P e n g e t a h u a n A l a m I n s t i t u t Te k n o l o g i S e p u l u h N o p e m b e r S u r a b a y a

2 AGENDA Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Hasil & Pembahasan Kesimpulan & Saran 2

3 3

4 Latar Belakang Komoditas terpenting Pendapatan Nasional Sumber pendapatan petani Penyedia lapangan pekerjaan Tembakau temanggung Bahan baku rokok kretek Pemberi rasa & aroma khas Kadar Nikotin tertinggi Volume permintaan tinggi Produksi dan mutu jenis tembakau, jenis tanah, ketinggian lokasi tanam, iklim/cuaca, pemeliharaan tanaman, dan pengolahan hasil pasca panen Produksi belum memenuhi kebutuhan Mutu tembakau menentukan harga jual Dipasok dari jenis lainnya Semakin bagus mutunya, harga jual semakin mahal 4

5 Penelitian tembakau Temanggung Faktor yang mempengaruhi produksi dan mutu tembakau Temanggung Wiroatmodjo dan Najib (1995) Pengaruh dosis nitrogen dan kalium terhadap produksi dan mutu tembakau temanggung Nurnasari dan Djumali (2010) Pengaruh kondisi ketinggian tempat terhadap produksi dan mutu tembakau temanggung Regresi Berganda dengan OLS elevasi, WHC, prosentase kerikil dalam tanah, prosentase carbon-organik dalam tanah, prosentase nitrogen dalam tanah, kandungan fosfor dalam tanah, kandungan kalium dalam tanah, prosentase pasir dalam tanah, prosentase debu dalam tanah, prosentase liat dalam tanah, dan bobot isi tanah Autokorelasi Multikolinearitas kombinasi durbin watson dua tahap dan regresi ridge (Jen dan Hsu, 1977) Tidak ada multikolinearitas & autokorelasi Kombinasi Durbin Watson dan regresi ridge; Kombinasi AR(1) residual dan regresi ridge; Kombinasi Cochrane-Orcutt iterative procedure dan regresi ridge 5

6 Bagaimana karakteristik produksi dan mutu tembakau temanggung dan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi-nya? Bagaimana menyusun model terbaik antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi dan mutu tembakau temanggung dengan menggunakan kombinasi GLS dan regresi ridge? Mendeskripsikan karakteristik produksi dan mutu tembakau temanggung dan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi-nya. Menyusun model terbaik antara faktorfaktor yang berpengaruh terhadap produksi dan mutu tembakau temanggung dengan menggunakan menggunakan kombinasi GLS dan regresi ridge. 6

7 Manfaat penelitian ini adalah dapat mengembangkan metode regresi ridge dalam mengatasi kasus multikolinearitas dan kasus autokorelasi pada permasalahan pertanian. Di samping itu membantu Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) Malang dalam upaya mengembangkan budidaya tanaman tembakau temanggung. Faktor lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah elevasi (ketinggian) dan faktor tanah. Koefisien korelasi ( ) diduga dengan menggunakan nilai durbin watson, pendekatan AR(1) residual, dan Cochrane-Orcutt iterative procedure. 7

8 8

9 ANALISIS REGRESI Analisis regresi merupakan analisis untuk mendapatkan hubungan antara variabel respon dan satu atau lebih variabel prediktor k 0 j ij i j 1 Y i X Ordinary Least Square (OLS) Meminimumkan Sum Square Error (SSE). Penduga parameter adalah: b ( X' X ) 1 X' Y 9

10 Asumsi Normalitas Pengujian kenormalan residual dapat diketahui dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila asumsi residual berdistribusi normal ini tidak dipenuhi, maka pengujian parameter regresi dengan menggunakan statistik uji t dan statistik uji F hanya valid untuk sampel yang besar namun tidak valid pada sampel kecil. Asumsi Homoskedastisitas Yaitu varians residual bersifat identik atau tidak membentuk pola tertentu. Deteksi : scatterplot antara residual dan nilai estimasi respon dan uji Glejser Konsekuensi apabila asumsi homoskedastisitas tidak terpenuhi adalah penduga OLS masih tetap tak bias dan konsisten, namun tidak lagi efisien (varians membesar/tidak minimum) dan selang kepercayaan menjadi membesar yang mengakibatkan statistik uji t dan F memberikan hasil yang tidak akurat 10

11 Asumsi Autokorelasi Tidak terjadi autokorelasi apabila residual bersifat independen (antar residual tidak terdapat hubungan) Konsekuensi apabila terjadi autokorelasi sama halnya dengan apabila asumsi homoskedastisitas terlanggar yaitu penduga OLS yang dihasilkan masih tetap tak bias dan konsisten, namun tidak lagi efisien (varians membesar/tidak minimum) dan selang kepercayaan menjadi membesar yang mengakibatkan statistik uji t dan F memberikan hasil yang tidak akurat Deteksi : Uji Durbin Watson d hitung n i 2 ( e i n i 1 e e 2 i i 1) 2 H 0 ditolak, terdapat autokorelasi positif Daerah tidak dapat disiputuskan Daerah tidak dapat disiputus -kan H 0 ditolak, terdapat autokorelasi negatif Gagal tolak H 0 0 d L d U 4-d U 4-d L d

12 Asumsi Multikolinearitas Yaitu terjadinya hubungan linear yang tinggi diantara variabel-variabel rediktor. Deteksi: - Analisis Korelasi dikatakan memiliki keeratan hubungan jika nilai koefisien korelasi mendekati -1 atau 1 - Variance Inflation Factor (VIF) yang tinggi (lebih dari 10) Konsekuensi apabila terjadi kasus multikolinearitas : -Uji secara serentak dihasilkan minimal ada satu parameter yang signifikan, namun pada uji secara parsial tidak ada minimal satu parameter yang siginifikan. -Penduga OLS dan standar error yang dihasilkan akan sensitif pada perubahan kecil dalam data. 12

13 Pengujian Signifikansi Parameter Tujuan: untuk mengetahui apakah parameter menunjukkan hubungan yang nyata antara variabel prediktor dan variabel respon untuk mengetahui kelayakan parameter yang menerangkan model regresi. Uji Serentak Uji Parsial 13

14 Hipotesis: H 0 : β 1 =β 2 = =β k =0 H 1 : minimal terdapat satu β j 0, j= 1,2,3,,k Statistik uji : MSR F Hitung MSE H 0 ditolak apabila F Hitung > F α(k,n-k-1) Hipotesis: H 0 : β j = 0 H 1 : β j 0, j= 1,2,3,,k Statistik uji : t Hitung b stdev ( bj H 0 ditolak apabila t Hitung > t (α/2,n-k) j ) 14

15 Generalized Least Square Generalized Least Square (GLS) merupakan salah satu metode estimasi parameter yang digunakan untuk mengatasi adanya autokorelasi apabila nilai koefisien autokorelasi diketahui. apabila nilai tidak diketahui maka dikenal dengan Feasible Generalized Least Square (FGLS). Yi 0 1X i i (1) Diasumsikan residual mengikuti AR(1), Persamaan (2.16) pada saat (t-1) yaitu: Menambahkan (2.18) dengan, sehingga: Pengurangan (2.19) dari (2.16) menghasilkan: Y Y ) (1 ) ( X ; (2) dimana i i * * * * Sehingga, Yi 1 2 X i ui (6) dimana, ui ( 1 ) Y i i 1 u i 1 0 1X i 1 i 1 Y i 1 1 i 1 0 1X i 1 i 1 ( i i i X i 1 ) Y * i X * i ( Y i ( X Y i i 1 X ) i 1 ) u i (3) (4) (5) (7) 15

16 diduga berdasarkan nilai Durbin Watson ˆ 1 d 2 Pendugaan nilai diduga dari AR(1) Residual Meregresikan residual t dengan t-1 ˆ.ˆ i i 1 v i diduga dengan Cochrane-Orcutt Iterative Procedure Meregresikan residual i dengan i-1 hingga diperoleh nilai koefisien autokorelasi yang tidak banyak berubah (konstan). 16

17 REGRESI RIDGE Regresi ridge merupakan salah satu metode yang ditujukan untuk mengatasi masalah buruk (ill-conditioned) yang diakibatkan oleh adanya korelasi yang tinggi antara beberapa variabel bebas sehingga menyebabkan matriks X T X hampir singular yang pada gilirannya menghasilkan nilai dugaan parameter model yang tidak stabil, misalnya nilai dugaan bisa mempunyai tanda yang salah atau jauh lebih besar dari yang diperkirakan menurut pertimbangan fisik maupun praktis (Draper dan Smith, 1998). Dalam menduga parameter regresi Ridge digunakan metode kuadrat terkecil dengan cara menambahkan sebuah tetapan bias θ. Nilai θ berada diantara selang 0 sampai 1. Penduga regresi ridge: b F ( ) ( F T F I r ) 1 F T Y 17

18 Penentuan Nilai θ Pemilihan nilai θ merupakan masalah yang perlu diperhatikan agar dapat memperoleh tetapan bias yang diinginkan. Apabila θ=0 maka : b F ( ) ( F T Xr F I ) 1 F T Y sehingga penduga akan bernilai sama dengan penduga kuadrat terkecil. Apabila θ>0, koefisien penduga ridge akan bias terhadap parameter, tetapi cendrung lebih stabil dari pada penduga kuadrat terkecil. 18

19 Membuat Ridge Trace, yaitu plot dari penduga regresi ridge terhadap berbagai kemungkinan nilai θ dan memeriksa grafik sebarannya. 19

20 TEMBAKAU TEMANGGUNG Bahan baku rokok kretek Pemberi rasa & aroma khas Kadar nikotin tinggi Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan mutu tembakau temnanggung Jenis tembakau, jenis tanah, ketinggian lokasi tanam, iklim/cuaca, pemeliharaan tanaman, dan pengolahan hasil pasca panen 20

21 PENELITIAN SEBELUMNYA Wiroatmodjo dan Najib (1995) Nurnasari dan Djumali (2010) Pengaruh dosis nitrogen dan kalium terhadap produksi dan mutu tembakau temanggungdimana diperoleh bahwa kalium dan nitrogen berpengaruh terhadap mutu dan produksi tembakau Pengaruh kondisi ketinggian tempat terhadap produksi dan mutu tembakau temanggung diperoleh lokasi tumbuh dan unsur lingkungan berpengaruh terhadap mutu dan produksi tembakau temanggung.

22 22

23 Data sekunder BALITTAS Karangploso Malang (Mei - Agustus 2010) Data produksi dan mutu tembakau temanggung di 61 lokasi yang berada di Kabupaten Temanggung beserta faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan mutu tembakau temanggung 23

24 Variabel Penelitian Y 1 = Produksi tembakau Temanggung (kg/ha) Y 2 = Mutu tembakau Temanggung X 1 = Elevasi (m diatas permukaan laut) X 2 = Water holding capacity (mm/m) X 3 = Persentase kerikil dalam tanah (%) X 4 = Persentase Karbon Organik dalam tanah (%) X 5 = Persentase Nitrogen dalam tanah (%) X 6 = Kandungan Fosfor dalam tanah (mg/kg) X 7 = Kandungan Kalium dalam tanah (me/100 g) X 8 = Persentase pasir dalam tanah (%) X 9 = Persentase debu dalam tanah (%) X 10 = Persentase liat dalam tanah (%) X 11 = Bobot isi tanah (g/cm3) 24

25 Metode Analisis Data Mengenai karakteristik produksi dan mutu tembakau temanggung dan faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya digunakan statistika deskriptif Menyusun model untuk faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi dan mutu tembakau temanggung, langkah-langkahnya : 1) Menyususn model regresi antara faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan mutu tembakau temanggung dengan metode OLS 2) Mendeteksi kasus multikolinearitas yaitu dengan cara melihat nilai korelasi antara variabel prediktor dan nilai VIF. 3) Mendeteksi kasus autokorelasi dengan uji durbin watson. 4) Melakukan pendugaan nilai koefisien autokorelasi ( ) berdasarkan nilai durbin watson, AR(1) residual, dan Cochrane-Orcutt iterative procedure. 5) Melakukan transformasi variabel (X* dan Y*) sesuai persamaan (11). 6) Melakukan regresi ridge pada data yang sudah ditransformasi pada langkah (5). 7) Melakukan pendeteksian multikolinearitas dan autokorelasi pada model 8) Memilih metode yang dapat mengatasi adanya autokorelasi sekaligus multikolinearitas dengan kriteria nilai durbin watson yang mendekati atau berada dalam selang d u <dw<4-d u dan nilai VIF kurang dari

26 Data Faktor-faktor produksi produksi dan mutu tembakau temanggungtemanggung (Y) Data faktor-faktor produksi dan mutu tembakau temanggungtemanggung (X) 26 Melakukan regresi OLS antara Y dan X DIAGRAM ALIR Uji Multikolinea r-itas dan Autokorelasi Ya Tidak Pendugaan nilai koefisien autokorelasi ( ) Melakukan transformasi variabel (Y* dan X*) Melakukan regresi ridge antara Y* dan X* Menentukan nilai θ Mencari persamaan regresi ridge Menghitung nilai VIF masing-masing variabel prediktor dan nilai statistik hitung Durbin Watson Mendapatkan model terbaik 26

27 27

28 Deskripsi Variabel Mean Varian Minimum Maximum Produksi Mutu Variabel Mean Varian Minimum Maximum Elevasi WHC % Kerikil %Carbon Organik % Nitrogen Fosfor Kalium % Pasir % Debu % Liat Bobot Isi

29 Identifikasi Hubungan Antara Variabel Prediktor dan Variabel Respon 800 X1 X2 X3 X X5 X6 X7 X X1 X2 X3 X4 Y ,15 0,30 0, X X10 3 X11 X5 X6 X7 X Y ,6 1,2 1,8 0,15 0,30 0, X9 X10 X ,6 1,2 1,8 29

30 Korelasi Antara Variabel Respon dan Variabel Prediktor Variabel Y1 Y2 X a (0.755) b X (0.266) (0.002) X (0.803) X (0.972) (0.056) X (0.387) (0.052) X (0.049) (0.837) X (0.640) (0.001) X (0.178) X (0.117) (0.002) X (0.657) (0.001) X (0.086) (0.035) 30

31 Korelasi Antar Variabel Prediktor X2 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X a b X X X (0.025) (0.052) Banyak variabel prediktor yang saling berkorelasi MULTIKOLINEARITAS X (0.332) (0.005) (0.099) (0.677) (0,803) X (0.010) (0.177) (0.509) (0.803) (0.512) (0.053) X (0.036) (0.316) X (0.004) (0.016) (0.012) (0.475) X (0.577) (0.210) X (0.007) (0.043) (0.153) (0.051)

32 Pendugaan Model Regresi dengan Metode OLS Pemodelan Model OLS R 2 Produksi Ŷ = X X X X X X X7 24.5% X X X10-45 X11 Mutu Ŷ = X X2 63.8% X X X X X X X X X11 32

33 Uji Signifikansi Parameter Source of Sum of Mean df Variation Square Square F hitung P-Value Regression Error Total Source of Sum of Mean df Variation Square Square F hitung P-Value Regression Error Total Parameter Dugaan t hitung P-value β β β β β β β β β β β β Parameter Dugaan t hitung P-value β β Β β β β β β β β β β

34 Variabel VIF X X X X X X X X X X X Terjadi kasus multikolinearitas 34

35 Uji Asumsi Residual Uji Normalitas Residual Percent 99, , RESI Mean -1,56552E-13 StDev 81,67 N 61 KS 0,102 P-Value 0,110 Residual Berdistribusi Normal Uji Autokorelasi Uji Durbin Watson dw hitung = (d U = dan d L =1.1936) tidak dapat disimpulkan, nilai dw hitung berada di dalam selang d U dan d L. Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser Parameter Dugaan t hitung P-value β β β β β β β β β β β β Tidak ada parameter yang berpengaruh signifikan Residual Identik/Homoskedastisitas 35

36 Uji Asumsi Residual Uji Normalitas Residual Percent 99, ,1-5,0-2,5 0,0 RESI2 2,5 5,0 Mean 2,626678E-14 StDev 1,787 N 61 KS 0,101 P-Value 0,119 Residual Berdistribusi Normal Uji Autokorelasi Uji Durbin Watson dw hitung = (d U = dan d L =1.1936) tidak dapat disimpulkan, nilai dw hitung berada di dalam selang d U dan d L. Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser Parameter Dugaan t hitung P-value β β Β β β β β β β β β β Tidak ada parameter yang berpengaruh signifikan Residual Identik/Homoskedastisitas 36

37 Pendugaan Model Regresi Produksi dengan Kombinasi GLS dan Regresi Ridge Metode Koefisien Autokorelasi ( ) Durbin Watson AR(1) Residual cochrane orcutt iterative procedure

38 Kombinasi Durbin Watson dan Regresi Ridge Parameter Dugaan VIF β β β β β β β β β β β β

39 Model dan Nilai RMSE Pemodelan Produksi dengan Kombinasi antara GLS dan Regresi Ridge Model RMSE Ŷ = X X X X X X X X X X X Ŷ = X X X X X X X X X X X11 Ŷ = X X X X X X X X X X X Nilai Durbin Watson Kombinasi Ketiga Metode dalam Pemodelan Produksi Metode Durbin Watson dan Regresi Ridge AR(1) Residual dan Regresi Ridge Cochrane Orcutt Iterative Procedure dan Regresi Ridge Nilai d u = dan d L = Nilai Koefisien Autokorelasi ( ) Nilai Durbin Watson (d)

40 Model regresi produksi tembakau temanggung terbaik: Ŷ = X X X X X X X X X X X11 40

41 Pendugaan Model Regresi Mutu dengan Kombinasi GLS dan Regresi Ridge Metode Koefisien Autokorelasi ( ) Durbin Watson AR(1) Residual cochrane orcutt iterative procedure

42 Kombinasi Durbin Watson dan Regresi Ridge Parameter Dugaan VIF β β β β β β β β β β β β

43 Model dan Nilai RMSE Pemodelan Mutu dengan Kombinasi antara GLS dan Regresi Ridge Model RMSE Ŷ = X X X X X X X X X X X Ŷ = X X X X X X X X X X X Ŷ = X X X X X X X X X X X Nilai Durbin Watson Kombinasi Ketiga Metode dalam Pemodelan Mutu Metode Durbin Watson dan Regresi Ridge AR(1) Residual dan Regresi Ridge Cochrane Orcutt Iterative Procedure dan Regresi Ridge Nilai d u = dan d L = Nilai Koefisien Autokorelasi ( ) Nilai Durbin Watson

44 Model regresi mutu tembakau temanggung terbaik: Ŷ = X X X X X X X X X X X11 44

45 45

46 Rata-rata produksi tembakau Temanggung di Kabupaten Temanggung pada bulan Mei-Agustus 2010 adalah 688,77 kg/hektar dan rata-rata mutu tembakau Temanggung yang dihasilkan adalah sebesar 14,54. Elevasi terendah yang digunakan sebagai lahan tanam tembakau Temanggung adalah 557 m dpl dan tertinggi m dpl, sehingga dapat disimpulkan bahwa wilayah Kabupaten Temanggung baik di kawasan rendah maupun tinggi dijadikan sebagai lahan tanam tembakau. Tanah di Kabupaten Temanggung mengandung lebih banyak persentase pasir dibandingkan kerikil, debu, dan liat, selain itu kandungan karbon organik dan nitrogen dalam tanah di Kabupaten Temanggung beragam di setiap lokasi. Kombinasi metode Durbin Watson dan regresi ridge memberikan hasil yang terbaik karena dapat mengatasi adanya autokorelasi sekaligus multikolinearitas pada pemodelan produksi tembakau Temanggung. Namun pada pemodelan mutu tembakau, kasus yang mampu diatasi adalah multikolinearitas, sedangkan kasus autokorelasi masih belum teratasi. Nilai koefisien autokorelasi dengan pendekatan Durbin Watson untuk pemodelan produksi sebesar 0,16922, sedangkan untuk pemodelan mutu sebesar 0, Variabel yang berpengaruh terhadap produksi tembakau adalah kandungan karbon organik dalam tanah, kalium dalam tanah, dan bobot isi tanah. Sementara variabel yang berpengaruh terhadap mutu tembakau adalah persentase kerikil dalam tanah, kandungan kalium dalam tanah, dan persentase pasir dalam tanah. 46

47 Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan pendugaan koefisien autokorelasi dengan pendekatan lainnya dan melakukan analisis dengan memperhatikan efek lokasi. Selain itu, juga dilakukan penelitian untuk mencari kadar/persentase karbon organik, kalium, dan bobot isi tanah yang dapat memaksimalkan produksi tembakau Temanggung serta mencari kadar/persentase kerikil, pasir, dan kalium yang dapat memaksimalkan mutu tembakau Temanggung. 47

48 Daftar Pustaka Basuki, S., Rochman, F., dan Yulaikah, S Biologi Tembakau Temanggung. Monograf Tanaman Tembakau Temanggung. Malang: Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat. Daniel, W. W Statistika Nonparametrik Terapan. Jakarta: PT Gramedia. Draper, N dan H. Smith Applied Regression Analysis, Third Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Isdijoso, S. H. dan Mukani Usaha Tani, Kelambagaan, dan Pemasaran Tembakau Temanggung. Monograf Tanaman Tembakau Temanggung. Malang: Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat. Gujarati, D. N Bacic Econometrics, Fourth Edition. USA: The McGraw Hill Companies. Hoerl, A.E., Kennard, R.W., dan Baldwin, K.F Ridge Regression, some simulation. Communication in Statistics, A4, Jen, J. dan Hsu, C Multicollinearity, Autocorrelation, and Ridge Regression.Canada: The University of British Columbia. e=1 [Diakses pada 10 April 2012 Pukul WIB]. 48

49 Daftar Pustaka (Lanjutan) McVay, Kent A. & Rice, Charles W Soil Organic carbon and The Global Carbon Cycle. Kansas: Kansas State University. [Diakses pada 21 Februari 2012 Pukul WIB]. Montgomery, D.C. dan Peck, E.A Introduction to Linear Regression Analysis, Second Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Nurnasari, E. dan Djumali Pengaruh Kondisi Ketinggian Tempat Terhadap Produksi dan Mutu Tembakau Temanggung. Buletin Tanaman Tembakau, Serat dan Minyak Industri Volume 2 Nomor 2 Sutanto, R Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep Dan Kenyataan. Yogyakarta: Kanisius. Sutedjo, M.M dan A.G. Kartasapoetra Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Wiroatmodjo, J. dan Najib, M Pengaruh Dosis Nitrogen dan Kalium Terhadap Produksi dan Mutu Tembakau Temanggung Pada Tumpang Sisip Kubis-Tembakau Di Pujon Malang. Jurnal Agronomi Indonesia Volume 23 Nomor 2. 49

50 50

51 Correlations: Produksi; Mutu Pearson correlation of Produksi and Mutu = 0,160 P-Value = 0,218 51

52 Kombinasi AR(1) Residual dan Regresi Ridge Parameter Dugaan VIF β β β β β β β β β β β β

53 Kombinasi Cochrane-Orcutt Iterative Procedure Regresi Ridge Parameter Dugaan VIF β β β β β β β β β β β β

54 Kombinasi AR(1) Residual dan Regresi Ridge Parameter Dugaan VIF β β β β β β β β β β β β

55 Kombinasi Cochrane-Orcutt Iterative Procedure Regresi Ridge Parameter Dugaan VIF β β β β β β β β β β β β

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Mutu Tembakau Temanggung dengan Kombinasi antara Generalized Least Square dan Regresi Ridge

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Mutu Tembakau Temanggung dengan Kombinasi antara Generalized Least Square dan Regresi Ridge JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 12) ISSN: 2301-928X D-1 Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Mutu Tembakau Temanggung dengan Kombinasi antara Generalized Least Square

Lebih terperinci

PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI JAWA TIMUR TAHUN 2012 DENGAN KASUS PENCILAN DAN AUTOKORELASI ERROR

PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI JAWA TIMUR TAHUN 2012 DENGAN KASUS PENCILAN DAN AUTOKORELASI ERROR L/O/G/O SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI JAWA TIMUR TAHUN 2012 DENGAN KASUS PENCILAN DAN AUTOKORELASI ERROR Oleh: Ria Dosen Pembimbing: Dra. Wiwiek Setya

Lebih terperinci

REGRESI BEDA DAN REGRESI RIDGE Ria Dhea Layla N.K 1, Febti Eka P. 2 1)

REGRESI BEDA DAN REGRESI RIDGE Ria Dhea Layla N.K 1, Febti Eka P. 2 1) REGRESI BEDA DAN REGRESI RIDGE Ria Dhea Layla N.K 1, Febti Eka P. 2 1) 1311105003 2) 1311106009 email: 1) riadhea0863@yahoo.co.id 2) febti08.10@gmail.com ABSTRAK Analisis regresi dalam statistika adalah

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 22 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error Ria Kumala Dewi dan Wiwiek Setya Winahju Statistika, FMIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 123-132 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS e-jurnal Matematika Vol. 2, No. 1, Januari 2013, 54-59 PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS NI KETUT TRI UTAMI 1, I KOMANG GDE SUKARSA 2, I PUTU EKA NILA

Lebih terperinci

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH May Cristanti, Yuliana Susanti, dan Sugiyanto Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK.

Lebih terperinci

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS Joko Sungkono 1, Th. Kriswianti Nugrahaningsih 2 Abstract: Terdapat empat asumsi klasik dalam regresi diantaranya asumsi normalitas.

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA Kornelius Ronald Demu, Dewi Retno Sari Saputro, Purnami Widyaningsih Program Studi Matematika FMIPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua peubah atau lebih (Draper dan Smith, 1992).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Regresi linier adalah teknik pemodelan di mana nilai variabel dependen

BAB I PENDAHULUAN. Regresi linier adalah teknik pemodelan di mana nilai variabel dependen BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Regresi linier adalah teknik pemodelan di mana nilai variabel dependen dimodelkan sebagai kombinasi linier pada sekumpulan variabel penjelas. Variabel dependen merupakan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH MODEL REGRESI ROBUST ESTIMASI DENGAN PEMBOBOT FAIR PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH Oktaviana Wulandari, Yuliana Susanti, dan Sri Sulistijowati Handajani Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE SKRIPSI Disusun Oleh: HILDAWATI 24010211130024 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

REGRESI LINIER GANDA. Fitriani Agustina, Math, UPI

REGRESI LINIER GANDA. Fitriani Agustina, Math, UPI REGRESI LINIER GANDA 1 Pengertian Regresi Linier Ganda Merupakan metode yang digunakan untuk memodelkan hubungan linear antara variabel terikat dengan dua/lebih variabel bebas. Regresi linier untuk memprediksi

Lebih terperinci

Oleh : Fuji Rahayu W ( )

Oleh : Fuji Rahayu W ( ) Oleh : Fuji Rahayu W (1208 100 043) JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012 Indonesia sebagai negara maritim Penduduk Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi STK 511 Analisis statistika Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi 1 Pendahuluan Kita umumnya ingin mengetahui hubungan antar peubah Analisis Korelasi digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier antar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi, BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Analisis regresi adalah analisis yang dilakukan terhadap dua jenis variabel yaitu variabel independen (prediktor) dan variabel dependen (respon). Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

PENGARUH KELEMBABAN DAN SERI TANAH TERHADAP MUTU DAN PRODUKSI TANAMAN TEMBAKAU TEMANGGUNG DENGAN METODE MANOVA

PENGARUH KELEMBABAN DAN SERI TANAH TERHADAP MUTU DAN PRODUKSI TANAMAN TEMBAKAU TEMANGGUNG DENGAN METODE MANOVA Co. Pembimbing Dr. Ir. Djumali, MP Seminar Hasil Tugas Akhir PENGARUH KELEMBABAN DAN SERI TANAH TERHADAP MUTU DAN PRODUKSI TANAMAN TEMBAKAU TEMANGGUNG DENGAN METODE MANOVA Oleh: Miftalia Al Riza (1308

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (24) 2337-352 (23-928X Print) D-42 Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 22 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian Dari data yang telah dikumpulkan, didapat hasil perhitungan sebagai berikut : 1) Beta saham Beta merupakan suatu pengukur volatilitas

Lebih terperinci

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 163-168. METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu sasaran ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan manfaat tertentu mengenai suatu hal yang dibuktikan secara obyektif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS

KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS Hany Devita 1, I Komang Gde Sukarsa 2, I Putu Eka N. Kencana 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana [Email: hanydevita92@gmail.com]

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI LINIER BERGANDA 1. PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi adalah suatu analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yaitu variabel independen (prediktor) dan variabel dependen (respon) untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan waktu penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di Jalan Pembangunan Gg. Samoa No. 12 Rumbai - Pekanbaru. Penelitian ini di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

= parameter regresi = variabel gangguan Model persamaan regresi linier pada persamaan (2.2) dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut:

= parameter regresi = variabel gangguan Model persamaan regresi linier pada persamaan (2.2) dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut: BAB II LANDASAN TEORI 2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi merupakan salah satu analisis statistik yang sering digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, metode statistika telah banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan keputusan / kebijakan.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 168 176 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN PENDUGA ORDINARY LEAST SQUARES (OLS) DAN GENERALIZED LEAST SQUARES (GLS) PADA MODEL REGRESI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan BUMD Dan Pendapatan Lain Daerah Terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER REGRESI RIDGE MENGGUNAKAN ITERASI HOERL, KENNARD, DAN BALDWIN (HKB) UNTUK PENANGANAN MULTIKOLINIERITAS

ESTIMASI PARAMETER REGRESI RIDGE MENGGUNAKAN ITERASI HOERL, KENNARD, DAN BALDWIN (HKB) UNTUK PENANGANAN MULTIKOLINIERITAS ESTIMASI PARAMETER REGRESI RIDGE MENGGUNAKAN ITERASI HOERL, KENNARD, DAN BALDWIN (HKB) UNTUK PENANGANAN MULTIKOLINIERITAS (Studi Kasus Pengaruh BI Rate, Jumlah Uang Beredar, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Runtun Waktu Data runtun waktu (time series) merupakan data yang dikumpulkan, dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat berupa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham contoh sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas operasional, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham kerangka pikir yang diajukan sbb. laba akuntansi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel 43 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dengan statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik sampel yang digunakan secara lebih rinci. Informasi yang dapat diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian pertama bab ini diberikan tinjauan pustaka yang berisi penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini Pada bagian kedua bab ini diberikan teori penunjang yang berisi

Lebih terperinci

PENERAPAN KOMBINASI METODE RIDGE REGRESSION (RR) DAN METODE GENERALIZED LEAST SQUARE (GLS) UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS DAN AUTOKORELASI

PENERAPAN KOMBINASI METODE RIDGE REGRESSION (RR) DAN METODE GENERALIZED LEAST SQUARE (GLS) UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS DAN AUTOKORELASI PENERAPAN KOMBINASI METODE RIDGE REGRESSION (RR) DAN METODE GENERALIZED LEAST SQUARE (GLS) UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS DAN AUTOKORELASI Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Perkembangan Derivatif Analisa perkembangan derivatif di Indonesia dengan mengunakan 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi 48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

Perturbasi Nilai Eigen dalam Mengatasi Multikolinearitas

Perturbasi Nilai Eigen dalam Mengatasi Multikolinearitas Vol. 10, No. 1, 6-13, Juli 2013 Perturbasi Nilai Eigen dalam Mengatasi Multikolinearitas Andi Yuni Deviyanti 1, Andi Kresna Jaya 1, Anisa 1 Abstrak Multikolinieritas adalah salah satu pelanggaran asumsi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) Yuditia Ari Prabowo, Yuliana Susanti, dan Santoso Budi Wiyono

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan objek Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan Dewan Syariah Nasional Majelis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas Vol. 14, No. 1, 93-99, Juli 2017 Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas Nurhasanah Abstrak Regresi berganda dengan peubah bebas saling berkorelasi (multikolinearitas)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi linear, metode kuadrat terkecil, restriksi linear, multikolinearitas, regresi ridge, uang primer, dan koefisien

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2000-2011. Data sekunder tersebut bersumber dari Lampung dalam Angka (BPS), Badan Penanaman Modal Daerah

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Peneliti memperoleh data penelitian ini yang terdapat pada sumber data historis berupa laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dengan benar serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana memodelkan sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Sri Siska Wirdaniyati 1), Edy Widodo ) 1) Mahasiswa Prodi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data IV. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk suatu keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran

Lebih terperinci