PENGARUH LOCUS OF CONTROL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LOCUS OF CONTROL"

Transkripsi

1 1 PENGARUH LOCUS OF CONTROL, RELATIVISM, KOMITMEN ORGANISASI, KINERJA DAN TURNOVER INTENTION TERHADAP DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Jawa Tengah) Oleh : Novida Dwi Rachmawati Ardiani Ika Sulistyawati Fakultas Ekonomi Universitas Semarang ABSTRAKSI Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris dan menganalisa variabel locus of control, relativism, komitmen organisasional, kinerja, dan turnover intention yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi penerimaan auditor terhadap perilaku disfungsional. Dalam penelitian ini menggunakan populasi responden auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik di Jawa Tengah pada tahun Sedangkan Penentuan sampel dilakukan untuk tiap kota berdasarkan kemudahan (convenience sampling). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah equation modeling (SEM). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima variabel yang diteliti yaitu locus of control, relativism, komitmen organisasional, kinerja dan turnover intention secara langsung dan tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior. Kata Kunci : dysfunctional audit behavior, locus of control, relativism, komitmen organisasional, kinerja, turnover intention ABSTRACT The goal of this research is to empirically examine and analyze the variables locus of control, relativism, organizational commitment, performance, and turnover intention that directly or indirectly influence the auditor of dysfunctional behavior. In this study using a population of respondents auditors who work in public accounting firms in Central Java in While the determination of the sample conducted for each city based on convenience (convenience sampling). The analytical tool used in this study is equation modeling (SEM). Based on research results indicate that the five variables studied were locus of control, relativism, organizational commitment, performance and turnover intention directly and indirectly have a significant effect on the acceptance of audit dysfunctional behavior. Keywords : audit dysfunctional behavior, locus of control, relativism, organizational commitment, performance, turnover intention

2 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pelanggaran yang dilakukan para akuntan dan para auditor pada dasarnya terjadi dalam penyalahgunaan ataupun penyelewengan fungsi (dysfunctional) dan pelanggaran kode etik profesi. Auditor dituntut dapat melaksanakan pekerjaannya secara profesional sehingga laporan audit yang dihasilkan akan berkualitas. Kualitas pekerjaan auditor berhubungan dengan kualitas keahlian, ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, kecukupan bukti pemeriksaan, dan sikap independensinya terhadap klien (Christina, 2003 dalam Maryanti, 2005). Robbins (1996) dalam Utaminingsih (2004) menyebutkan bahwa kemerosotan etika moral diduga karena nilai-nilai personil yang dimiliki tidak sesuai dengan nilai-nilai etis. Pokok persolan etis yang besar dan umum dihadapi auditor berdasarkan hasil penelitian (Leung dan Cooper, 2005 dalam Srimindarti, 2010) mengemukakan menyangkut persoalan tentang konflik kepentingan (Conflict Of Interest), usul para klien untuk memanipulasi laporan keuangan dan usul para klien untuk menghindarkan pajak. Pokok-pokok persoalan ini dapat dianalogikan sebagai kecenderungan perilaku disfungsional. Setiap profesi terutama yang memberikan jasanya pada masyarakat- memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dan setiap profesianya diharapkan mempunyai kualitas pribadi tertentu (Fatt, 1995 dalam Srimindarti, 2010). Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan sebagai berikut : 1. Apakah locus of control, relativism, kinerja, dan turnover intentions berpengaruh secara langsung terhadap dysfunctional audit behavior. 2. Apakah locus of control, relativism, komitmen organisasional, kinerja, dan turnover intentions berpengaruh secara tidak langsung terhadap dysfunctional audit behavior.

3 3 TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Contingency Theory Otley (1980) yang dikutip oleh Silaban (2009) menekankan bahwa desain sistem pengendalian dan perencanaan adalah keadaan khusus; tidak ada ketentuan umum mengenai apa yang seharusnya dilakukan dalam situsi khusus; ada ketidakpastian atau kontinjensi (Contingency) dari aktivitas dan teknik membangun sistem pengendalian dan sistem perencanaan. Perilaku audit disfungsional terjadi sebagai akibat dari reaksi lingkungan seperti system pengendalian (control system), gaya kepegawaian (super vissory style) yang kaku dan tekanan (pressure) serta akibat dari ketidakpuasan, ketidakadilan organissional, promosi dan ada tidaknya reward (Donnelly et al, 2003 dalam Sitanggang, 2007). Pengaruh Langsung Dengan Perilaku Disfungsional Hubungan Locus of Control dan Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit Behavior Locus of control mempengaruhi penerimaan perilaku disfungsional audit maupun perilaku disfungsional audit secara aktual, kepuasan kerja, komitmen organisasional dan turnover intention (Reed et al., 1994 dalam Maryanti, 2005). Rotter (1966) dalam Donnelly et al. (2003) menyarankan individu untuk mengembangkan sebuah ekspektasi umum berhubungan dengan apakah kesuksesan mengatasi situasi yang terjadi tergantung dari perilaku individu atau ditentukan oleh faktor luar. Teori locus of control menggolongkan individu apakah termasuk dalam locus internal atau eksternal. Mereka yang yakin dapat mengendalikan tujuan mereka dikatakan memiliki internal locus of control, sedangkan yang memandang hidup mereka dikendalikan oleh kekuatan pihak luar disebut memiliki external locus of control (Robbins, 1996 dalam Ardiansah, 2003) dan berusaha memecahkan masalah dengan keyakinan mereka yang tinggi. Sebaliknya individu dengan locus of control eksternal lebih mudah merasa terancam dan tidak berdaya. Dalam konteks auditing, manipulasi atau kecurangan akan muncul dalam bentuk perilaku disfungsional. Perilaku tersebut dilakukan oleh auditor untuk memanipulasi proses audit dalam rangka meraih target kinerja

4 4 individu auditor. Menurutnya kualitas audit yang diakibatkan perilaku tersebut dipandang auditor sebagai pengorbanan seperlunya agar dapat bertahan dalam lingkungan audit. H 1 : Locus of control memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior Hubungan Relativism dan Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit Behavior Leung dan Cooper (2005) dalam Sitanggang (2007) menyebutkan bahwa pokok-pokok persoalan etis yang besar dan umum dihadapi, adalah konflik kepentingan (Conflict of Interest), usul para klien untuk memanipulasi laporan keuangan dan usul para klien untuk menghindarkan pajak. Pokok-pokok persoalan ini dapat diidentikkan sebagai implementasi dari perilaku non etis auditor didalam hal perilaku Prematur Sign-Off, Altering Replaceement Of Audit Procedures dan Gathering non Sufficient. Samsul Ulum (2005) menjelaskan bahwa apabila auditor bersifat relativis, maka dia akan menolak prinsip yang bersifat universal (prinsip-prinsip audit berkualitas), sehingga dia cenderung melakukan Prematur Sign-Off Audit Procedure. Leung dan Cooper (2006) dalam Sitanggang (2007) menjelaskan perilaku etis dipengaruhi oleh orientasi etis individu. Jadi diharapkan semakin tinggi sifat relativisme auditor, maka semakin tinggi terjadinya Prematur Sign-Off Audit Procedures. H 2 : Relativism memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior Hubungan Kinerja dan Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit Behavior Performance atau kinerja merupakan hasil dari perilaku anggota organisasi, dimana tujuan aktual yang dicapai adalah dengan adanya perilaku. Menurut Lee (2000) dalam Indri dan Provita (2007) bahwa orang akan menyukai pekerjaan mereka jika mereka termotivasi untuk pekerjaan itu, dan secara psikologis bahwa pekerjaan yang dilakukan adalah berarti, ada rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan pengetahuan mereka tentang hasil pekerjaan akan meningkatkan motivasi, kepuasan dan kinerja. Terdapat dukungan teoritis bahwa perilaku disfungsional lebih mungkin terjadi pada situasi ketika

5 5 persepsi pribadi (self-perception) individu atas kinerjanya rendah. Gable dan Dangello (1994) dalam Donnelly et al. (2003) menyatakan bahwa perilaku disfungsional terjadi pada situasi ketika individu merasa dirinya kurang mampu mencapai hasil yang diharapkan melalui usahanya sendiri. Oleh karena itu, auditor yang memiliki persepsi rendah atas kinerjanya diperkirakan menunjukan penerimaan atas perilaku disfungsional yang lebih tinggi. H 3 : Kinerja memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior Hubungan Turnover Intentions dan Penerimaan Auditor Atas Dysfunctional Audit Behavior Turnover intentions mengacu pada niat karyawan untuk mencari alternatif pekerjaan lain dan belum terwujud dalam bentuk perilaku nyata (Pasewark dan Strawser, 1996 dalam Ardiansah 2003). Tinggi rendahnya turnover karyawan pada organisasi berakibat secara langsung pada biaya perekrutan, seleksi, dan pelatihan yang harus ditanggung organisasi (Mercer, 1988 dalam Sitanggang, 2007). Dampak positif turnover adalah jika menimbulkan kesempatan untuk menggantikan individu yang kinerjanya tidak optimal dengan individu yang berketrampilan dan bermotivasi tinggi (Dalton dan Todor, 1981 dalam Ardiansah, 2003). Malone dan Roberts (1996) dalam Donnelly et al. (2003) menyatakan, auditor yang memiliki keinginan berpindah kerja lebih mungkin terlibat dalam perilaku disfungsional karena adanya penurunan rasa takut dari kondisi yang mungkin terjadi bila perilaku tersebut terdeteksi. Jadi, auditor yang memiliki keinginan berpindah kerja lebih tinggi, diduga akan lebih menerima perilaku disfungsional. H 4 : Turnover intentions memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior. Pengaruh Tidak Langsung Dengan Perilaku Disfungsional Locus of Control dan Kinerja Seseorang yang ber-locus of control eksternal cenderung meyakini bahwa usahanya nampak atau mengarah kepada reward (Spector, 1982; Majumder et al., 1977; Phares, 1976 dalam Donnelly et al., 2003). Locus of control diidentifikasi

6 6 sebagai moderator pada hubungan antara partisipasi-kinerja dalam penelitian mengenai anggaran partisipasi (Brownell, 1981; Licata et al, 1986 dalam Otley dan Pierce, 1996). Hyatt dan Prawitt (2001) dalam Donnelly et al. (2003) menemukan bahwa ada hubungan negatif antara external locus of control dengan kinerja. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Maryanti (2005) bahwa semakin tinggi eksternal locus of control, maka semakin rendah kinerja cenderung mendukung dan menerima perilaku disfungsional. H 5 : Locus of control memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja. Locus of Control dan Turnover Intentions Beberapa penelitian telah menemukan hubungan yang signifikan antara locus of control internal dan masa jabatan (job tenure), menunjukan tingkat turnover internal lebih kecil daripada eksternal (Andrisani dan Nestle, 1976; Organ dan Greene, 1974; Harvey, 1971 dalam Donnelly et al., 2003). Dihipotesiskan bahwa perbedaan yang melekat antara internal dan eksternal akan tampak dalam profesi audit melalui keinginan berpindah kerja. Secara spesifik, eksternal diperkirakan menunjukan tingkat keinginan mengundurkan diri (berpindah kerja) yang lebih tinggi dari pada internal. Donnelly et al. (2003) sependapat dengan Maryanti (2005) yang mendukung bahwa eksternal locus of control mempunyai pengaruh yang signifikan dengan turnover intention. H 6 : Locus of control memiliki pengaruh signifikan terhadap turnover intentions Locus of control dan Komitmen Organisasional Mowday et al. (1987) dalam Ardiansah (2003) menyatakan komitmen organisasional sebagai : 1) keinginan yang kuat seseorang untuk mempertahankan keanggotaannya dalam suatu organisasi, 2) kesediaan untuk meningkatkan upaya yang lebih baik sebagai bagian dalam organisasi, 3) keyakinan dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi. Secara teori, karyawan yang memiliki komitmen akan bekerja lebih giat, tetap tinggal dalam organisasi, dan memberikan kontribusi yang lebih efektif pada organisasi (Mowday et al., 1979 dalam Donnelly et al., 2003). Internal merasa bahwa mereka mempunyai lebih banyak

7 7 peluang daripada eksternal (Spector, 1982 dalam Donnelly et al., 2003). Ketika internal bergabung dengan perusahaan, mereka cenderung memiliki komitmen yang lebih tinggi daripada eksternal (Luthans et al., 1987 dalam Donnelly et al., 2003). Hipotesis yang diajukan adalah H 7 : Locus of control memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasional Relativism dan Komitmen Organisasi Komitmen Organisasi merupakan suatu kekuatan relatif menjelaskan individual terhadap suatu organisasi dan keterlibatannya dalam organisasi tersebut (Modway dan Boulin, 1974 dalam Fransiskus, 2005). Tett dan Mayor (1993); Hackett et al. (1994) dalam Setiawan dan Zein (2005) menyebutkan intensi keluar adalah sebagai suatu kesadaran dan kesengajaan untuk meninggalkan organisasi. Shaub et al (1993) dalam Chan dan Leung (2006), menjelaskan bahwa orientasi etis para auditor tidak hanya mempengaruhi sensitivitas etis mereka, tetapi juga orientasi mereka terhadap komitmen organisasi dan komitmen profesi. Rest (1986) dalam Chan dan Leung (2006) menjelaskan bahwa berperilaku etis dan non etis dipengaruhi oleh orientasi etis individu dan orientasi etis tidak lepas dari diri sendiri (Self). Maka hipotesis penelitian dibuat sebagai berikut: H 8 : Relativism memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Komitmen Organisasi dan Kinerja Beberapa penelitian telah menentukan bahwa komitmen organisasi sebagai anteseden terhadap kinerja (Randall, 1990) dalam Donnelly et al. (2003). Mowday et al. (1974) dalam Donnelly et al. (2003) menyatakan bahwa karyawan yang mempunyai komitmen lebih tinggi akan menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada karyawan yang memiliki komitmen yang lebih rendah. Dalam penelitian yang hampir sama mengenai penentu kinerja auditor, Nouri dan Parker (1998) dalam Donnelly et al. (2003) menemukan bahwa komitmen organisasi secara positif mempengaruhi kinerja. Dalam penelitian baru-baru ini, karyawan dengan

8 8 komitmen yang lebih tinggi diharapkan akan menunjukkan kinerja yang lebih baik. Hal itu dapat dihipotesiskan sebagai berikut H 9 : Komitmen organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja Komitmen Organisasi dan Turnover Intentions Hasil penelitian yang memakai variabel ganda (bivariat), menemukan bahwa variabel yang secara konsisten memiliki hubungan langsung sebagai penyebab turnover intentions adalah kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Luthans (1997) dalam Ardiansah (2003) yang sejalan dengan hasil Mowday et al. (1982) dalam Donnelly et al. (2003) bahwa konsekuensi komitmen organisasional yang paling kuat dan paling bisa ditebak adalah rendahnya tingkat turnover. Reed et al. (1994), dan Dwi Cahyono (2001) dalam Ardiansah (2003:26) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara komitmen organisasional dan turnover intentions. Hal tersebut dihipotesiskan sebagai berikut H 10 : Komitmen organisasional memiliki pengaruh signifikan terhadap turnover intentions Kinerja dan Turnover Intention Hasil penelitian McEvoy dan Cascio (1987) dalam Maryanti (2005) menemukan, tingkat turnover paling rendah terjadi diantara karyawan yang kinerjanya baik (good performers). Sehingga auditor yang menunjukkan tingkat kinerja tinggi akan dipromosikan, sedangkan auditor yang tidak mampu mencapai standar kinerja minimum akan dikeluarkan dari organisasi. Sehingga diduga bahwa kinerja mempunyai hubungan terbalik dengan turnover intentions. H 11 : Kinerja memiliki pengaruh signifikan terhadap turnover intentions

9 Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah variabel locus of control, relativism, komitmen organisasi, kinerja, dan turnover intention. Variabel endogen dalam penelitian ini adalah penerimaan dysfunctional audit behavior. Definisi Operasional Variabel Locus of Control Locus of control diukur menggunakan 16 item pertanyaan Spector (1988) dalam Donnelly et al. (2003). Responden diminta untuk mengidentifikasi hubungan antara reward / outcomes dan penyebabnya menggunakan 7 point skala Likert. Skor yang tinggi menunjukkan individu dengan locus of control eksternal dan sebaliknya skor yang rendah menunjukan individu dengan locus of control internal. Relativism Relativisme diukur dengan 10 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Forsyth (1980) dalam Chan dan Leung (2006). Variabel atau konstruk relativisme diukur dengan menggunakan 7 skala Likert. Angka yang paling rendah

10 10 mengidentifikasikan sifat relativisme yang rendah, sedangkan angka yang paling tinggi mengidenfikasi sifat relativisme yang tinggi. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi diukur dengan 9 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Mowday et al. (1979) dalam Donnelly et al. (2003). Pengukuran menggunakan format 7 point skala Likert dengan 1 (sangat tidak setuju) sampai 7 (sangat setuju). Skor 7 mengindikasikan tingkat komitmen organisasional yang tinggi. Kinerja Kinerja diukur menggunakan versi modifikasi dari Mahoney et al. (1963, 1965) dalam Donnelly et al. (2003) yang terdiri dari 7 item pertanyaan. Pengukuran menggunakan 7 point skala Likert dengan 1 (di bawah rata-rata) dan 7 (di atas rata-rata). Turnover Intentions Turnover intention menggunakan pendekatan periode multiwaktu ini didukung oleh literatur sebelumnya (Scandura dan Viator, 1994; Rasch dan Harrell, 1990; Aranya dan ferris, 1984 dalam Donnelly et al., 2003). Pengukuran menggunakan 7 point skala Likert. Point yang rendah mengindikasikan keinginan berpindah kerja tinggi, sebaliknya point tinggi mencerminkan keinginan berpindah kerja yang rendah. Penerimaan Dysfunctional Audit Behavior Penelitian ini akan menginvestigasi tiga tipe utama perilaku disfungsional yang dapat menurunkan kualitas audit, yaitu: premature sign-off, underreporting of time audit, dan penggantian prosedur audit (Rhode, 1978 dalam Donnelly et al., 2003). Terdapat 12 item pertanyaan Pengukuran menggunakan 7 point skala Likert dengan 1 (sangat tidak setuju) dan 7 (sangat setuju). Obyek Penelitian dan Unit sampel Obyek penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah. Yaitu KAP yang berada di Semarang, Solo, Surakarta dan Purwokerto. Unit sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang terdiri

11 11 dari auditor junior, auditor senior dan supervisor. Alasannya karena merupakan profesi yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian negara. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah, dengan pertimbangan bahwa penelitian ini menggunakan alat statistik Structural Equation Model (SEM) yang mengharuskan ukuran sampel yang diambil 100 sampai 200 (Hair et al., 1998 dalam Maryanti 2005). Pemilihan sampel auditor berdasarkan kerangka KAP yang terdaftar pada Direktori KAP Penentuan sampel menggunakan metode pemilihan sampel non probabilitas berdasarkan kemudahan (convenience sampling). Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari jawaban kuesioner yang dikembalikan oleh responden. Pengumpulan data kuesioner melalui contact person dengan menjadikan individu sebagai jaringan untuk menyebarkan kuesioner pada responden yang lain. Pengiriman melalui pos dilakukan jika pada KAP tersebut tidak terdapat contact person, kedua cara dilakukan untuk mengharapkan tingkat kembali (response rate) kuesioner yang tinggi. Metode Analisis Uji Non Respon Bias (Non Response Bias Test) Uji response bias dilakukan dengan alat uji statistik uji t (t-test). Jika menggunakan SEM atau AMOS adalah dengan memperhatikan hasil Standardized Regression Weight pada kolom Critical Ratio Skwenes. Jika t 0,05 maka tidak ada perbedaan antara jawaban responden antara jawaban responden yang terlambat dengan jawaban responden yang tidak mengembalikan kuesioner (non response). Uji Reliabilitas Dalam aplikasi menggunakan AMOS maka uji reliabilitas dilakukan dengan memperhatikan nilai koefisien Cronbach Alpha, dan jika menggunakan AMOS, maka uji reliabilitas dilakukan dan diperoleh dengan menghitung Constracted Reliability dan Variance Extracted. Cut of Value untuk menyatakan

12 12 reliabel adalah nilai koefisien Cronbach Alpha 0,60; Constracted Reliability 0,70, dan Variance Extracted 0,50 (Ghozali, 2005 dalam Sitanggang 2007). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi indikator untuk mengukur konstruk. Uji Validitas (Validity Test) Dalam aplikasi menggunakan AMOS maka uji validitas dilakukan dan diperoleh dengan mempertimbangkan nilai dari Confirmatory Factor Analysis (CFA), dimana nilai yang ditoleransi adalah jika nilai CFA 0,50 (Ghozali 2005 dalam Silaban, 2009). Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu indikator secara akurat mengukur suatu konstruk. Teknik Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan alat analisis structural equation modeling (SEM). Alat analisis tersebut digunakan karena memiliki kemampuan untuk menggabungkan measurement model dan structural model secara simultan dan efisien bila dibandingkan dengan teknik-teknik multivariat lain (Hair et al., 1998 dalam Maryanti, 2005). Model persamaan struktural dilakukan dengan perangkat Analysis of Momen Structure (AMOS 6). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Evaluasi terhadap model SEM juga akan dianalisis mendapatkan dan mengevaluasi kecocokan model yang diajukan. Setelah diketahui semua hasil pengolahan data, selanjutnya akan dibahas dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil analisis hasil tersebut. Analisis Data Penelitian Uji Non Response Bias Pengujian non-response bias dilakukan dengan maksud untuk melihat apakah kharakteristik responden yang mengembalikan jawaban kuesioner yang tepat waktu dan yang tidak tepat waktu mengembalikan sama atau tidak sama untuk memperoleh gambaran jawaban responden yang tidak memberikan jawaban (non response). Penelitian ini mendapatkan sebanyak 138 responden dalam

13 13 penyebaran kuseioner selama 2 tahap yaitu tahap pertama pada minggu kedua November 2010 dan tahap kedua minggu keempat Novembar Tabel 1 Hasil Uji Non Response Bias Variabel T stat Prob Keterangan Locus of control Tidak berbeda Relativism Tidak berbeda Komitmen Organisasional Tidak berbeda Kinerja Tidak berbeda Turnover Intention Tidak berbeda Penerimaan perilaku Disfungsional Tidak berbeda Data primer yang diolah, 2010 Hasil pengujian menunjukkan bahwa response terhadap semua variabel tidak menunjukkan adanya kestabilan respon dari reponden. Analisis Full Model Structural Equation Modelling (SEM) Setelah dilakukan analisis terhadap tingkat unidimensionalitas dari indikator-indikator pembentuk variabel laten yang diuji dengan confirmatory factor analysis, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis Structural Equation Model (SEM) secara full model. Evaluasi Asumsi SEM Evaluasi Normalitas Data Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan critical ratio skewness value dan kurtosis value, dimana diketahui tidak terdapat nilai C.R. untuk skewness yang berada diluar rentang sehingga dapat dikatakan bahwa data penelitian telah terdistribusi normal. Uji normalitas secara multivariate diperoleh nilai CR sebesar 1,505 yang lebih kecil dari 2,58 yang menunjukkan berdistribusi normal. Evaluasi Outlier Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda dengan data lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk variabel tunggal maupun kombinasi (Hair, et al, 1995).

14 14 Evaluasi atas Multicollinearity dan Singularity Indikasi adanya multikolinearitas dan singularitas dapat diketahui melalui nilai determinan matriks kovarians yang benar-benar kecil, atau mendekati nol. Dari hasil pengolahan data nilai determinan matriks kovarians sampel adalah Hasil pengujian mendapatkan bahwa nilai determnan mastriks kovarian tidak sama dengan 0. Hal ini berarti tidak ada masalah singularitas. Evaluasi Terhadap Nilai Residual Pada tahap ini akan dilakukan interpretasi model dan memodifikasi model yang tidak memenuhi syarat pengujian. Setelah model diestimasi, residualnya haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi frekwensi dari kovarian residual harus bersifat simetrik. Hasil pengujian menunjukkan beberapa data residual yang menunjukkan tidak ada nilai yang lebih besar dari +2,58 yang masih menunjukkan persentase yang kecil. Untuk itu model SEM tersebut tidak perlu dilakukan modifikasi. Reliability dan Variance Extract Hasil pengujian reliabiliy dan variance extract terhadap masing-masing variabel laten atas dimensi-dimensi pembentuknya menunjukkan bahwa semua variabel menunjukkan sebagai suatu ukuran yang reliabel karena masing-masing memiliki reliability yang lebih besar dari 0,70. Hasil pengujian variance extract juga sudah menunjukkan bahwa masing-masing variabel laten merupakan hasil ekstraksi yang cukup besar dari dimensi-dimensinya. Hal ini ditunjukkan dari nilai variance extract dari masing-masing variabel adalah lebih dari 0,50. Pengujian Hipotesis Hasil pengolahan data untuk analisis full model SEM ditampilkan berikut :

15 15 Gambar 2 Hasil Pengujian Full Model Structural Equation Model (SEM) e20 e21 e22 e23 e k1 k2 k4 k5 k z2 KIN e1 loc e2 loc e3 loc e4 loc4.81 e loc7 LOC e6 loc e7 loc e8 loc e9 loc e10 rel e11 rel e12 rel4 Rel KO z e13 rel ko1 ko2 ko5 ko6 ko9 e14 rel9 e15 e16 e17 e18 e19 Chi square = (df = 548) Prob =.149 RMSEA =.021 Chi square / df = GFI =.812 AGFI =.784 TLI =.990 CFI =.991 z TI PPD.66 ti1 e25.78 ti2 e26.56 ti3.78 e27 ppd1 e ppd2.67 e ppd4 e ppd5 e ppd6.64 e32.81 z4.84 ppd8.66 e33 ppd9 e34.71 ppd12 e35 Tabel 2 Hasil Pengujian Kelayakan Model Structural Equation Model (SEM) Goodness of Fit Indeks Cut-off Value Hasil Analisis Evaluasi Model Chi Square < 603, Baik Probability Baik RMSEA Baik GFI Baik AGFI Marginal CMIN / DF Baik TLI Baik CFI Baik Setelah semua asumsi dapat dipenuhi, selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis sebagaimana diajukan pada bab sebelumnya. Dengan adanya model yang sudah fit maka pengujian parameter sebagaimana yang dihipotesiskan dapat diinterpretasikan. Hasil pengujian parameter diperoleh sebagai berikut :

16 16 Tabel 3 Regression Weight Structural Equational Estimate S.E. Sdt. Est C.R. P KO <--- LOC KO <--- Rel KIN <--- LOC KIN <--- KO TI <--- LOC TI <--- KO TI <--- KIN PPD <--- LOC PPD <--- Rel PPD <--- KIN PPD <--- TI Analisis Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total Pengaruh Model penelitian ini memiliki bentuk pengaruh langsung maupun tidak langsung dari variabel locus of control terhadap turnover intention dan penerimaan dysfunctional audit behavior dengan dan tanpa melalui komitmen organisasional dan kinerja auditor. Perincian besarnya pengaruh langsung, tidak langsung dan total pengaruh diperoleh sebagai berikut : KO KIN TI PPD Langsung Tidak Langsung Langsung Tidak Langsung Langsung Tidak Langsung Langsung Tidak Langsung LoC KO KIN Koefisien pengaruh langsung locus of control terhadap komitmen organisasional, kinerja, turnover intention maupun disfungsional audit cenderung lebih besar dari pengaruh tidak langsungnya. Koefisien Determinasi Penelitian ini memiliki 4 model persamaan, sehingga akan memiliki nilai 4 koefisien determinasi masing-masing sebagai berikut :

17 17 Variabel Koef. Determinasi (R 2 ) KO KIN TI PPD Sumber : Data primer yang diolah (2010) Pembahasan Hipotesis 1 Hasil pengujian hipotesis 1 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian Donnelly et. al., (2003); Wijayanti (2007) dan Sitanggang (2007), dan tidak mendukung hasil penelitian Maryanti (2005) yang menyatakan locus of control tidak berpengaruh signifikan terhadap dysfunctional audit behavior. Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang memiliki internal locus of control yang tinggi, maka auditor menunjukan kecenderungan yang rendah untuk mendukung dan menerima perilaku disfungsional audit. Pembahasan Hipotesis 2 Hasil pengujian hipotesis 2 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian Donnelly et. al., (2003); Maryanti (2005); dan Wijayanti (2007). Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang tingkat kinerjanya berada dibawah harapan supervisor memiliki kemungkinan yang lebih besar terlibat dalam perilaku disfungsional karena menganggap dirinya tidak mempunyai kemampuan untuk bertahan dalam organisasi melalui usahanya sendiri. Pembahasan Hipotesis 3 Hasil pengujian hipotesis 3 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian Maryanti (2005); Wijayanti (2007) dan Sitanggang (2007), dan tidak mendukung hasil penelitian Donnelly et. al., (2003) yang menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang memiliki keinginan yang tinggi untuk menarik diri dari organisasi, maka auditor tersebut memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mendukung dan menerima perilaku disfungsional dalam audit.

18 18 Pembahasan Hipotesis 4 Hasil pengujian hipotesis 4 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian Maryanti (2005) dan Sitanggang (2007). Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang ber-locus of control eksternal tinggi maka aditor tersebut cenderung memiliki kinerja yang tinggi dalam lingkungan audit. Berbeda dengan penelitian Srimindarti (2010) yang tidak mendukung tindakan audit disfungsional. Sikap ini disebabkan karena tidak ada ketakutan menerima sanksi atasas tindakan audit disfungsional (Malone Robert dalam Srimindarti, 2010). Pembahasan Hipotesis 5 Hasil pengujian hipotesis 5 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian Maryanti (2005) dan Sitanggang (2007). Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang ber-locus of control internal yang tinggi maka auditor tersebut menunjukan kecenderungan yang rendah untuk mengundurkan diri. Berbeda dengan Donnelly (2003) Srimindarti (2010) mengemukakan bahwa eksternal locus of control tidak berpengaruh terhadap turnover intention (tidak memiliki pengaruh terhadap keinginan untuk keluar dari organisasi auditor). Pembahasan Hipotesis 6 Hasil pengujian hipotesis 6 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian (2005); Maryanti (2005) dan Sitanggang (2007). Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang memiliki tingkat kinerja yang tinggi maka auditor tersebut menunjukan kecenderungan yang rendah untuk mengundurkan diri. McEvoy dan Cascio (1987) dalam Srimindarti (2010) menemukan bahwa tingkat turnover paling rendah terjadi diantara karyawan yang kinerjanya baik (good performers). Pembahasan Hipotesis 7 Hasil pengujian hipotesis 7 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian Maryanti (2005) dan Sitanggang (2007) dan Srimindarti (2010). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa auditor yang berlocus of control eksternal yang tinggi maka auditor tersebut memiliki komitmen

19 19 yang rendah terhadap tempatnya bekerja. Mowday et al., (1979) dalam Donnelly et al., (2003) menyatakan karyawan yang memiliki komitmen akan bekerja lebih giat, tetap tinggal dalam organisasi, dan memberikan kontribusi yang lebih efektif pada organisasi. Pembahasan Hipotesis 8 Hasil pengujian hipotesis 8 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian Maryanti (2005) dan Sitanggang (2007). Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa auditor yang memiliki komitmen organisasional yang tinggi maka auditor tersebut menunjukan kecenderungan memiliki kinerja yang tinggi dalam lingkungan audit. Pembahasan Hipotesis 9 Hasil pengujian hipotesis 9 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian Mowday et al. (1982) dalam Donnelly et al. (2003)Maryanti (2005) dan Sitanggang (2007). Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang memiliki komitmen organisasional yang tinggi maka auditor tersebut menunjukan kecenderungan yang rendah untuk mengundurkan diri dari organisasi. Pembahasan Hipotesis 10 Hasil pengujian hipotesis 10 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian Maryanti (2005) dan Sitanggang (2007). Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang memiliki komitmen organisasional yang tinggi maka auditor tersebut menunjukan kinerja yang tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat kesamaan hasil dan mendukung hasil hipotesis tersebut. Pembahasan Hipotesis 11 Hasil pengujian hipotesis 11 diatas memberikan bukti empiris yang mendukung hasil penelitian Maryanti (2005) dan Sitanggang (2007). Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengindikasikan bahwa auditor yang memiliki kinerja yang dengan menunjukan turnover intentions yang tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat kesamaan hasil dan mendukung hasil hipotesis

20 20 tersebut. Berbeda dengan SrimindartI (2010), membuktikan bahwa kinerja auditor akan menunjukkan turnover intentions yang rendah. PENUTUP Kesimpulan Penelitian Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ariabel locus of control (eksternal Locus of control), relativism, kinerja, turnover intention berpengaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional. Berdasar analisis pengaruh langsung dan tidak langsung dapat disimpulkan bahwa dampak karakteristik personal auditor akan berpengaruh terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior. Selain itu eoefisien pengaruh langsung karakteristik personal auditor terhadap penerimaan dysfunctional audit behavior cenderung lebih besar dari pengaruh tidak langsungnya. Saran-saran Kantor Akuntan Publik (KAP) diharapkan dapat mengetahui karakteristik personal auditor yang dapat menunjang kesuksesan personal dan membawa kesuksesan bagi KAP dalam menjalankan fungsinya karena auditor dituntut dapat melaksanakan pekerjaannya secara profesional sehingga laporan audit yang dihasilkan akan berkualitas. Langkah-langkah yang dapat dilaksanakan oleh KAP adalah melakukan seleksi pada saat merekrut, member program pelatihan dan pengembangan untuk peningkatan profesionalisme auditor. Selain itu sangat penting bagi KAP untuk menekankan pada semua personel audit untuk bekerja secara profesional dengan memberi prioritas yang tinggi dalam evaluasi kinerja, kompensasi, promosi, dan keputusan untuk mempertahankan pegawai. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil diantaranya adalah (1) Penelitian ini hanya menguji variabel karakteristik personal auditor mengacu pada penelitian Donnelly et. al., (2003), dan (2) Penelitian ini menggunakan data berupa jawaban responden yang diajukan pada kuesioner penelitian dan pengumpulan data pada masa sibuk auditor di KAP yaitu bulan November-Desembar. Sehingga responden munigkin memberikan

21 21 jawaban yang tidak sesuai dengan tindakan-tindakan yang mereka lakukan pada pelaksannaan prosedur audit. Implikasi Penelitian Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan memasukkan variabel personal lainnya (Ceacilia Srimindarti, 2010) terhadap dysfunctional audit behavior dengan menggunakan sampel yang lebih luas. Interaksi karakteristik individual auditor dgn faktor-faktor situasional terhadap perilaku audit disfungsional (RKA dan URT). Menarik dilakukan pengujian secara serentak pengaruh variabel-variabel karakteristik internal individual pada penelitian ini dan variabel-variabel situasional yg ditemukan pada penelitian-penelitian terdahulu. DAFTAR PUSTAKA Ardiansah, Muhammad N., 2003, Pengaruh Gender dan Locus of Control terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional, dan Keinginan Berpindah Kerja Auditor (Studi pada Auditor KAP di Pulau Jawa), Tesis S2, UNDIP, Semarang. Basuki dan Krisna Y.M., 2006, Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor Dan Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya, Maksi, Vol. 6, No. 2, Donnelly, David. P., et al., 2003, Auditor Acceptance of Dysfunctional Audit Behavior: An Explanatory Model Using Auditors Personal Characteristic, Behavioral Research in Accounting, Vol. 15, Frucot, V., and W.T. Shearon., 1991, Budgetary Participation, Locus of Control, and Mexican Managerial Performance and Job Satisfaction, The Accounting Review, Vol. 66, No. 1, Ghozali, Imam Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS Ver Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. Irwandi, Soni Agus, 2002, Pengaruh Prediktor Job Insecurity terhadap Turnover Intentions. Tesis S2, UNDIP, Semarang.

22 22 Kartika, Indri dan Provita Wijayanti, 2007, Locus Of Control Sebagai Anteseden Hubungan Kinerja Pegawai Dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit (Studi pada Auditor Pemerintah Yang Bekerja pada Bpkp di Jawa Tengah dan DIY), Simposium Nasional Akuntansi X, AUEP-5, Maryanti, Puji, 2005, Analisis Penerimaan Auditor Atas Dysfunctional Audit Behavior: Pendekatan Karakteristik Personal Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa), Tesis S2, UNDIP, Semarang., 2005, Analisis Penerimaan Auditor Atas Dysfunctional Audit Behavior: Pendekatan Karakteristik Personal Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa), Maksi, Vol. 5, No. 2, Otley, D., and B. Pierce, Auditor Time Budget Pressure; Consequencec and Antecedents. Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol 9, p Samsul Ulum, A., Pengaruh Orientasi etika terhadap Hubungan antara Time Pressure dengan Perilaku Prematur Sign-off Prosedur Audit. Jurnal Maksi Undip, Vol. 5, No. 2 p Silaban, Adanan, 2009, Perilaku Disfungsional Aditor dalam Pelaksanakan Program Audit (Studi Empiris di KAAfiliasi dan Non-Afiliasi), Disertasi S3, UNDIP, Semarang Sitanggang, Abdonsius, 2007, Penerimaan Auditor Terhadap Perilaku Audit Disfungsional : Suatu Model Penjelasan Dengan Menggunakan Karakteristik Personal Auditor (Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta), Tesis S2, UNDIP, Semarang. Srimindarti, Ceacilia, 2010, Penerimaan Perilaku Audit Disfungsional Berdasarkan Pada faktor Internal Individu Auditor (Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik ), Disertasi S3, UNDIP, Semarang. Wijayanti, Provita, 2007, Pengaruh Karakteristik Auditor Terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit (Studi Empiris Pada Auditor Pemerintah yang Bekerja di BPKP di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta), Tesis S2, UNDIP, Semarang.

Keyword : dysfunctional audit behavior, locus of control, organizational commitment, performance, turnover intention

Keyword : dysfunctional audit behavior, locus of control, organizational commitment, performance, turnover intention 1 PENERIMAAN AUDITOR ATAS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Jawa Tengah) Oleh : Agusta Eka Baskara 1 Ardiani Ika S 2 Fakultas Ekonomi Universitas Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR: SEBUAH PENDEKATAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR

ANALISIS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR: SEBUAH PENDEKATAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR JDA Vol. 3, No. 2, September 2011, pp. 67-76 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda ANALISIS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR: SEBUAH PENDEKATAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR Agus Wahyudin

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN AUDITOR ATAS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR : SEBUAH PENDEKATAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR

ANALISIS PENERIMAAN AUDITOR ATAS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR : SEBUAH PENDEKATAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR ANALISIS PENERIMAAN AUDITOR ATAS DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR : SEBUAH PENDEKATAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR Dwi Harini 1 Agus Wahyudin 2 Indah Anisykurlillah 3 ABSTRACT This research is aimed at finding

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Standar Auditing (PSAP No. 01; 2011) dan Kode Etik Akuntan Indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI. Standar Auditing (PSAP No. 01; 2011) dan Kode Etik Akuntan Indonesia. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Standar Auditing Dalam melakukan tugasnya, auditor harus mengikuti aturan yang berlaku yaitu Standar Auditing (PSAP No. 01; 2011) dan Kode Etik Akuntan Indonesia. Standar auditing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada OJK. Sampel dari penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

PENERIMAAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU AUDIT DISFUNGSIONAL: SUATU MODEL PENJELASAN DENGAN MENGGUNAKAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR

PENERIMAAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU AUDIT DISFUNGSIONAL: SUATU MODEL PENJELASAN DENGAN MENGGUNAKAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR PENERIMAAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU AUDIT DISFUNGSIONAL: SUATU MODEL PENJELASAN DENGAN MENGGUNAKAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta) TESIS

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Suartana, 2010). Menurut Luthans, 2006 (dalam Harini et al., 2010), teori ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Suartana, 2010). Menurut Luthans, 2006 (dalam Harini et al., 2010), teori ini BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Atribusi Teori atribusi mempelajari proses bagaimana seseorang menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan atau sebab perilakunya

Lebih terperinci

By: Meilda Wiguna Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia

By: Meilda Wiguna Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia INFLUENCE OF LOCUS OF CONTROL, AFFECTIVE PROFESSIONAL COMMITMENT, CONTINUANCE PROFESSIONAL COMMITMENT AND NORMATIVE PROFESSIONAL COMMITMENT TO DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR (Empirical Study on Representation

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia bisnis, kebutuhan akan penggunaan jasa akuntan publik dewasa ini semakin meningkat, terutama kebutuhan atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajad S-2 Magister Sains Akuntansi. Diajukan oleh : Nama : Provita Wijayanti NIM : C4C005146

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajad S-2 Magister Sains Akuntansi. Diajukan oleh : Nama : Provita Wijayanti NIM : C4C005146 PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT (Studi Empiris pada Auditor Pemerintah Yang bekerja di BPKP Di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta) TESIS Diajukan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif

BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif terhadap perilaku disfungsional audit. Hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas di Indonesia. Syakhroza (2003) dalam Wulandari (2009) mendefinisikan GCG sebagai suatu mekanisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian yang menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian yang menjelaskan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian yang menjelaskan pentingnya pemahaman faktor internal individu terhadap penerimaan perilaku audit disfungsional, motivasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes (2012:4) Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan membutuhkan jasa audit akuntan publik, hal ini disebabkan karena perusahaan mempublikasikan laporan keuangannya kepada pihak luar yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut;

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut; BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Karakterisitik Responden Berdasarkan hasil perhitungan responden dalam penelitian ini, di klasifikasikan menjadi tiga karakteristik dengan frekuensi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Data 4.1.1 Deskripsi Lokasi Objek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP berafiliasi. Peneliti terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

(Empirical Study on Representation of Auditor at Pekanbaru and Padang) By: Meilda Wiguna

(Empirical Study on Representation of Auditor at Pekanbaru and Padang) By: Meilda Wiguna INFLUENCE OF LOCUS OF CONTROL, AFFECTIVE PROFESSIONAL COMMITMENT, CONTINUANCE PROFESSIONAL COMMITMENT AND NORMATIVE PROFESSIONAL COMMITMENT TO DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR (Empirical Study on Representation

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitiannya adalah Semarang. B. Populasi dan

Lebih terperinci

Ceacilia Sri Mindarti Elen Puspitasari Universitas Stikubank Semarang. Abstract

Ceacilia Sri Mindarti Elen Puspitasari Universitas Stikubank Semarang. Abstract PENGARUH KINERJA AUDITOR, TURN OVER INTENTION, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PREMATURE SIGN- OFF (Ditinjau dari Goal Setting Theory) Ceacilia Sri Mindarti Elen Puspitasari Universitas Stikubank Semarang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA) FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA) OLEH: EDWARD ADE HARTANTO 3203009214 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu BAB III METODA PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi merupakan pengetahuan atau uraian mengenai metode. Metode itu sendiri merupakan cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 6 (2), Oktober 2016 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN:2461-1182 Halaman 199-212 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume..., Nomor..., Tahun 2012, Halaman...

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume..., Nomor..., Tahun 2012, Halaman... DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume..., Nomor..., Tahun 2012, Halaman... http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENERIMAAN AUDITOR ATAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi termasuk laporan keuangan memang. (Husnan, 2000). Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi termasuk laporan keuangan memang. (Husnan, 2000). Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika telah banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Masalah Informasi akuntansi termasuk laporan keuangan memang mengandung sejumlah data yang dapat dikaji sebagai bahan penelitian (Husnan, 2000). Oleh karena itu, tidaklah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian: Obyek penelitian ini adalah Polresta Yogyakarta Polda DIY, dengan alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

LIMA Dinamika Fakta Empirik

LIMA Dinamika Fakta Empirik LIMA Dinamika Fakta Empirik Data yang diperoleh dirasakan melalui uji indikator variabel, yang dinilai berdasarkan nilai reratanya, serta uji model yang dikembangkan dalam penelitian ini. Uji indikator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan yang

Lebih terperinci

Lampiran 2 (Lanjutan) 79. Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Lampiran 2 (Lanjutan) 79. Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya Lampiran 2 (Lanjutan) 79 Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya No Peneliti/Judul Variabel Uji Sampel Model Analisis Hasil Penelitian 1 Kelley dan Seiler Deskriptif 1) Tekanan anggaran (1982)/Auditor Stress

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 1.1.1 Teori U Terbalik (Inverted U Theory) Teori kurva U terbalik adalah model yang paling banyak digunakan untuk menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang memiliki kompeten, tidak memihak, dan objektif, yang disebut akuntan publik atau lebih dikenal

Lebih terperinci

Meilinda Hariani, Ahmad Adri Binus University, Jln. Kepa Duri No. 92, Jakarta Barat 11510, ,

Meilinda Hariani, Ahmad Adri Binus University, Jln. Kepa Duri No. 92, Jakarta Barat 11510, , PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TURNOVER INTENTION, KINERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENERIMAAN PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK BERAFILIASI DI DKI JAKARTA Meilinda Hariani,

Lebih terperinci

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Ponny Harsanti, Aprilia Whetyningtyas 1 Diterima : 6 Sepember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan dari masyarakat atas laporan keuangan yang di audit oleh akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan dari masyarakat atas laporan keuangan yang di audit oleh akuntan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditor adalah akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL 3.1.1 Populasi Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orangorang, benda-benda dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian (Suharyadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada Bab IV ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini menguji hubungan antara tekanan waktu, locus of control, dan materialitas terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan dunia usaha telah semakin berkembang. Semua bidang usaha berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik sehingga diperlukan pula usaha dari setiap bagian

Lebih terperinci

KEAHLIAN AUDITOR DAN TURNOVER INTENTION SEBAGAI MEDIASI PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR

KEAHLIAN AUDITOR DAN TURNOVER INTENTION SEBAGAI MEDIASI PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR 1 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2015, Vol. 12, No. 1, hal 1-18 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 12 Nomor 2, Desember 2015 KEAHLIAN AUDITOR DAN TURNOVER INTENTION SEBAGAI

Lebih terperinci

Oleh: Meilinda Hariani, Ahmad Adri Binus University, Jln. Kepa Duri No. 92, Jakarta Barat Abstract

Oleh: Meilinda Hariani, Ahmad Adri Binus University, Jln. Kepa Duri No. 92, Jakarta Barat Abstract PENGARUH LOCUS OF CONTROL, TURNOVER INTENTION, KINERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENERIMAAN PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK BERAFILIASI DI DKI JAKARTA Oleh: Meilinda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Belakang Masalah Profesi akuntan di Indonesia sangat terkenal sebagai jasa atas pengauditan laporan keuangan perusahaan oleh auditor dan jasa ini disediakan oleh Kantor Akuntan Publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya Kantor Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya Kantor Akuntan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan Indonesia mengalami tantangan yang semakin berat di masa mendatang. Seiring dengan semakin mengglobalnya keadaan ekonomi, akan mudah terjadi perpindahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR (Studi Empiris Pada PT Bank AAA ) TESIS Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, Tahap Pengumpulan Data, dan Tahap Analisis Data. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar

Lebih terperinci

Taufik Qurrahman, Susfayetti, Andi Mirdah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi

Taufik Qurrahman, Susfayetti, Andi Mirdah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 ISSN 2303-1522 PENGARUH TIME PRESURE, RESIKO AUDIT, MATERIALITAS, PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL KUALITAS, LOCUS OF CONTROL SERTA KOMITMEN PROFESIONAL

Lebih terperinci

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM). ANALISIS SERVICE QUALITY PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Trinil Muktiningrum, Haryono, Vita Ratnasari Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Analisis Karakteristik Responden Data penelitian yang digunakan adalah primer yang diperoleh dengan mengajukan beberapa pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Weningtyas dkk. 2006:2). Kasus Enron merupakan salah satu bukti kegagalan. pihak mengalami kerugian materi dalam jumlah besar.

BAB I PENDAHULUAN. (Weningtyas dkk. 2006:2). Kasus Enron merupakan salah satu bukti kegagalan. pihak mengalami kerugian materi dalam jumlah besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan yang diaudit (Silaban,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA K A N T O R D I S T RIK NAVIGASI KELAS III CILACAP M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) E-mail: sarimutia09@yahoo.co.id Abstraksi Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2015, Vol. 12, No. 2, hal

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2015, Vol. 12, No. 2, hal Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Desember 2015, Vol. 12, No. 2, hal 169-187 169 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 12 Nomor 2, Desember 2015 KEAHLIAN AUDITOR DAN TURNOVER INTENTION

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. [ ] Laki-laki [ ] Perempuan. [ ] [ ] over Lama pengalaman kerja sebagai auditor di KAP : tahun

IDENTITAS RESPONDEN. [ ] Laki-laki [ ] Perempuan. [ ] [ ] over Lama pengalaman kerja sebagai auditor di KAP : tahun Lampiran 1 Kuesioner Nomor : (diisi oleh peneliti) IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : [ ] Laki-laki [ ] Perempuan 3. Usia : [ ] 20 30 [ ] 31 40 [ ] 41 50 [ ] 51 60 [ ] over 60 4. Lama pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat mengharuskan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha di Indonesia sudah semakin maju. Kemajuan tersebut menuntut perusahaan untuk mengembangkan kemampuan bersaingnya. Menghadapi persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP NILAI NASABAH DAN KEUNGGULAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN NASABAH

ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP NILAI NASABAH DAN KEUNGGULAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN NASABAH ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP NILAI NASABAH DAN KEUNGGULAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN NASABAH (Studi Pada PT. Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Yogyakarta) TESIS Disusun Oleh:

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERSONAL DAN SUBYEK PENILAI KINERJA AUDITOR TERHADAP PENERIMAAN DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERSONAL DAN SUBYEK PENILAI KINERJA AUDITOR TERHADAP PENERIMAAN DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERSONAL DAN SUBYEK PENILAI KINERJA AUDITOR TERHADAP PENERIMAAN DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR 1. PENDAHULUAN Munculnya kasus fraud pada perusahaan, seperti kasus Enron (2001) diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sifat penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sifat penelitian BAB III METODA PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sifat penelitian pengujian hipotesis, karena pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang

BAB III METODE PENELITIAN. penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yaitu berdasar penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang disebar karyawan berbagai hotel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini dilakukan karena penelitian tidak mungkin dilakukan terhadap seluruh anggota

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa locus of control terbukti tidak terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 553-562 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

Lebih terperinci

Keywords: Independence, Audit Structure, Organizational Commitment, Professional Commitment,

Keywords: Independence, Audit Structure, Organizational Commitment, Professional Commitment, ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI, STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KOMITMEN PROFESIONAL DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Survey Pada Kantor Akuntan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, pengumpulan

Lebih terperinci