BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon dilakukan dengan 3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon dilakukan dengan 3"

Transkripsi

1 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian di SMK dilakukan dengan 3 siklus yaitu pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 04 September 2012, pelaksanaan siklus II pada tanggal 18 September 2012, dan pada siklus III dilaksanakan pada tanggal 25 September Penelitian dilaksanakan setiap hari rabu selama 3 jam pelajaran. Penelitian dilakukan di kelas X jurusan Agribisnis ternak Unggas (ATU) tahun ajaran disesuaikan dengan mata pelajaran yang diambil yaitu pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur Kompetensi Dasar Memilih Telur Tetas. Penelitiam dilaksanakan dengan menggunakan metode demonstrasi dengan tujuan untuk menigkatkan hasil belajar siswa. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan 3 siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berikut ini adalah penjabaran dari ke tiga siklus yang telah dilaksanakan: A. Siklus 1 Siklus I dilaksanakan pada tanggal 04 September 2012 dengan materi ajar tentang Kriteria Telur Tetas Yang Baik dan Peneropongan Telur Tetas. Adapun beberapa tahapan kegiatan pelaksanaan yang dilakukan adalah:

2 2 a. Pemberian soal pretest Soal soal pretest yang digunakan telah melalui uji validitas terlebih dahulu yaitu dengan menggunakan judgment dari tim ahli sebanyak 3 orang guru mata pelajaran jurusan ATU. Soal pretes diberikan di awal pembelajaran jumlah soal yang diberikan sebanyak 5 soal dengan jenis soal essay. Pada saat pelaksanaannya banyak siswa yang mencontek dengan temannya, ini disebabkan karena para siswa tersebut baru pertama kali mendapatkan pretest. b. Penyampaian Materi Ajar Penyampaian materi ajar dilakukan dengan mengunakan power point, spidol, dan papan tulis sebagai penunjang pembelajaran. Pemberian materi tidak membutuhkan waktu yang panjang karena peneliti juga harus melakukan demonstrasi alat teropong. Pada saat pembelajaran berlangsung antusias dari peserta didik cukup baik, ada beberapa orang yang berani mengacungkan tangan untuk bertanya berkaitan dengan materi ajar, hal ini membuat suasana belajar menjadi hidup dan sangat menyenangkan. Penyampaian materi ajar disertai dengan dilakukannya demonstrasi alat teropong agar pengetahuan siswa mengenai peneroponan telur tetas tidak hanya sebatas materi saja. Dalam kegiatan demonstrasi peneliti menjelaskan tahapan-tahapan melakukan peneropongan telur tetas yang baik dan benar.

3 3 b. Pemberian lembar kerja siswa Peneliti membagikan LKS kepada setiap siswa, pada tahapan pengerjaan lembar kerja siswa masing masing siswa dituntut harus melakukan praktek peneropongan telur tetas, dan harus mengisi LKS yang diberikan oleh guru dalam hal ini peneliti. Lembar kerja siswa diberikan bersamaan pada pemberian pretest dan posttest sehingga nilai dari LKS adalah bagian dari nilai pretest dan posttest. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan peneropongan telur tetas adalah: Alat - Alat teropong telur (candler) - Egg tray - Alat tulis - LKS Bahan Telur tetas itik sebanyak 16 butir Pada saat pelaksanaan praktek peneropongan telur tetas, peneliti melihat antusias dari siswa cukup baik, semua siswa yang mengikuti praktek sangat bersemangat pada saat melakukan praktek. Siswa pun aktif bertanya mengenai hal yang belum mereka mengerti, namun suasana kelas belum dapat teratasi dengan baik karena siswa yang mengobrol sangatlah banyak.

4 4 Pada saat praktek telah selesai, peneliti mengevaluasi kegiatan praktek yang telah selesai dilaksanakan dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mengerti mengenai praktek demonstasi yang dilakukannya. Dari hasil observasi, hampir semua siswa dapat menjawab pertanyaan dari peneliti. Dan jawaban yang mereka lontarkan cukup memuaskan bagi peneliti. c. Pemberian posttest Soal soal posttest pada siklus I telah melalui uji validitas dengan menggunakan judgment dari tim ahli sebanyak 3 orang tim ahli yaitu guru mata pelajaran di kelas ATU. Posttest diberikan di akhir pembelajaran atau setelah diberikan materi ajar. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menyerap dan memahami pembelajaran yang telah diberikan oleh guru dalam hal ini peneliti. Pada pelaksanaan posttest banyak siswa yang mengeluh karna mereka berfikir posttest adalah ulangan dadakan, akan tetapi setelah peneliti memberikan penjelasan mengenai cara penyelesaian posttest siswa pun mengerti dengan peraturan yang harus dipatuhi. d. Evaluasi Pada tahap evaluasi, peneliti berdiskusi dengan guru Mata Pelajaran yang berperan sebagai observer dalam pelaksanaan penelitian. peneliti bertanya pada observer seputar kegiatan pembelajaran pada siklus I terlebih kekurangan yang terdapat pada siklusi. Berdasarkan hasil

5 5 diskusi, terdapat kekurangan yang harus diperbaiki yaitu pengkondisian kelas yang belum maksimal. Kondisi kelas yang ribut terjadi pada saat pelaksanaan praktek peneropongan, hal ini disebabkan karena pada siklus I siswa dipanggil satu per satu ke depan. Pada saat siswa sedang malakukan praktek, siswa lain yang belum mendapatkan giliran untuk maju, beberapa diantaranya maju kedepan untuk mendapat giliran labih awal. Hal seperti ini lah yang membuat kondisi kelas menjadi ribut dan sulit untuk dikendalikan. e. Refleksi Pada tahap refleksi, peneliti berdiskusi dengan observer untuk mengatasi keributan yang terjadi di dalam kelas. Tindakan refleksi tersebut adalah dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dalam pelaksanaan praktek. Tindakan refleksi ini akan di terapkan pada pembelajaran siklus II. f. Data Hasil Penilaian Tes Siklus I - Pretest dan Posttest Uraian dari hasil penilaian pretest dan posttest pada siklus I yang diperoleh tiap siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1. Perolehan Hasil Pretest dan Posttest Siklus I Responden Pre test Post test Responden Responden

6 6 Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Rata rata 28,59 64,69 Berdasarkan hasil pretest diatas, data tersebut menunjukkan bahwa tingkat penguasaan awal peserta didik terhadap kompetensi yang ingin dicapai secara keseluruhan belum memenuhi Kriteria Kelulusan Minimun (KKM) yaitu 75. Hal ini disebabkan karena peserta didik belum mendapatkan materi sama sekali berkaitan dengan materi ajar siklus I yaitu Kriteria Telur Tetas yang Baik dan Peneropongan Telur Tetas. Di lihat dari tabel data post test, dari jumlah siswa sebanyak 16 orang ada 4 orang siswa yang dapat mencapai standar KKM, sedangkan siswa yang masih belum memenuhi standar KKM ada sebanyak 12 orang siswa.

7 7 g. Analisis Data dengan N-Gain Setelah seluruh data pre test dan post test diketahui, maka data data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan Analisis N-Gain untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan pada siklus tersebut, data hasil analisis N-Gain tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Analisis N-Gain Siklus I N-Gain SIKLUS I Responden Pretest Posttest N-Gain Responden Responden Responden 3 Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Responden 8 Responden 9 Responden 10 Responden 11 Responden 12 Responden Responden Responden

8 8 Responden Rata - rata , h. Analisis Hasil Observasi Siswa Selama proses pembelajaran, peneliti dan observer melakukan observasi terhadap aktifitas siswa yang sedang dilakukan. Uraian hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Persentase (%) Kualifikasi 66,90 Cukup Berdasarkan data hasil observasi diatas dapat di deskripsikan ke dalam berbagai pengertian sebagai berikut: Kondisi di dalam kelas belum sepenuhnya terkoordinir dengan baik hanya sebesar 66,90 %, banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru Aktifitas siswa di dalam kelas belum maksimal seperti, bertanya pada guru, banyak siswa yang masih merasa malu untuk mengungkapkan pertanyaaan. Tingkat kesulitan untuk materi ajar siklus I tergolong mudah, akan tetapi karena pada siklus I siswa belum beradaptasi dengan

9 9 pembelajaran yang peneliti berikan, maka masih banyak siswa yang belum mampu mencapai standar Kriteria Kelulusan Minimum (KKM). Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian dari keseluruhan data pada siklus I: Nilai hasil akhir (posttest) diperoleh rata-rata sebesar 64,69 Siswa yang mendapat nilai 75 berjumlah 4 siswa dari 16 orang siswa Persentase ketuntasan individual ( 75) sebesar 4 16 x 100 % hasilnya adalah 25 % yang sudah lulus Nilai peningkatan dilihat dari nilai rata-rata N-gain dari seluruh siswa yaitu sebesar B. Siklus II Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 September 2012, tepatnya pada hari rabu sama dengan siklus I. Materi yang diajarkan pada siklus II adalah materi Grading Telur Tetas Sesuai Dengan Standar dan Pengukuran Telur Tetas dengan Menggunakan Jangka Sorong. Pada pembelajaran siklus II ini mulai diterapkan tindakan refleksi dari siklus I. Adapun tahapan kegiatan pelaksanaan yang dilakukan adalah: a. Pemberian soal pretest Soal pretest yang diberikan pada siswa sudah melalui uji validitas terlebih dahulu, yaitu dengan menggunakan judgment dari tim ahli sebanyak 3 orang guru mata pelajaran jurusan ATU. Soal pretes pada siklus II sama halnya dengan siklus I diberikan di awal pembelajaran

10 10 dengan jumlah soal sebanyak 5 soal. Pada pelaksanaannya siswa sudah mulai beradaptasi dengan pembelajaran yang diberikan oleh peneliti. Pada siklus I banyak siswa yang berani mencontek dengan teman yang lain, pada siklus II siswa yang mencontek sudah mulai berkurang meskipun masih ada saja beberapa siswa yang masih berani untuk mencontek dengan temannya. b. Pemberian Materi Ajar Sama halnya dengan siklus I, penyampaian materi ajar dilakukan dengan mengunakan power point, spidol, dan papan tulis sebagai penunjang pembelajaran. Penyampaian materi Grading Telur Tetas Sesuai dengan Standar dilakukan selama 30 menit. Setelah pemberian materi Grading selesai, dilanjutkan dengan mendemonstrasikan alat ukur jangka sorong dan cara-cara pengelompokan telur tetas yang benar selama 45 menit. Antusiasme peserta didik pada siklus II kurang baik, dikarenakan para siswa sulit untuk memahami materi yang diajarkan. Untuk lebih jelasnya kegiatan pelaksanaan pemberian materi ajar dapat dilihat pada gambar 1.1 pada lampiran. c. Pemberian lembar kerja siswa Pada tahapan pemberian lembar kerja siswa, peneliti membagikan LKS kepada setiap siswa. Disini tahapan refleksi dari siklus I di terapkan, siswa dibagi menjadi 3 kelompok untuk bersama-sama mengerjakan tugas

11 11 praktek yaitu mengukur telur tetas dengan menggunakan jangka sorong. siswa dituntut harus melakukan praktek Pengukuran Telur Tetas dengan Menggunakan Jangka Sorong satu per satu dalam kelompoknya sementara anggota kelompok yang belum mendapatkan giliran dapat memperhatikan teman lain yang sedang mendemonstrasikan, siswa pun harus mengisi LKS yang diberikan oleh guru dalam hal ini peneliti. Lembar kerja siswa diberikan bersamaan pada pemberian pretest dan posttest sehingga nilai dari LKS adalah bagian dari nilai pretest dan posttest. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktek pada siklus II sbb: Alat dan bahan - jangka sorong - timbangan digital - Telur tetas - Egg tray - Spidol - Papan tulis - Laptop - Penghapus Berbeda dengan siklus I, pelaksanaan praktek mendemonstrasikan alat pada siklus II, antusias dari siswa kurang baik dan siswa pun banyak yang mengobrol. Akan tetapi pada saat kegiatan demonstrasi perhatian siswa mulai tertuju pada kegiatan tersebut. Sesekali siswa pun bertanya

12 12 mengenai langkah-langkah yang belum mereka fahami berkaitan dengan langkah-langkah penggunaan jangka sorong. Untuk lebih jelasnya kegiatan praktek yang disertai dengan pengisian LKS dapat dilihat pada gambar 4.5, gambar 4.6, dan gambar 4.7 pada lampiran. d. Pemberian posttest Soal posttest pada siklus II ini telah melalui uji validitas dengan menggunakan Judgment dari tim ahli sebanyak 3 orang guru mata pelajaran jurusan ATU. Pemberian posttest pada siklus II berjalan dengan lancar, hampir seluruhnya siswa sudah mulai beradaptasi dengan pembelajaran yang diberikan oleh peneliti. Walaupun pada siklus II ini masih ada siswa yang bermalas-malasan dalam mengisi soal yang diberikan oleh peneliti. e. Evaluasi Setelah keseluruhan tahapan pembelajaran pada siklus II selesai, peneliti mengevaluasi kegiatan pembelajaran pada siklus II bersama dengan obverver. Observer mengatakan bahwa kekurangan yang terdapat pada siklus I adalah pada saat pelaksanaan praktek pengukuran telur tetas dengan menggunakan jangka sorong siswa lebih memperhatikan penjelasan dari temannya, akan tetapi kelemahan yang terdapat pada tahap tersebut adalah kurangnya alat untuk mengukur yaitu jangka sorong, setiap kelompok hanya mendapatkan 1 jangka sorong sedangkan per kelompok beranggotakan sebanyak 5-6 orang siswa sehingga

13 13 beberapa siswa dalam kelompok masih saja mengobrol dengan teman yang lain dikarenakan terlalu lama menunggu giliran. f. Refleksi Setelah di diskusikan lebih lanjut dengan observer, tindakan refleksi yang harus dilakukan pada siklus III adalah kelengkapan alat pada saat melakukan praktek untuk mengurangi kebisingan di dalam kelas dikarenakan para siswa yang masih mengobrol dengan teman yang lain sambil menunggu giliran melakukan praktek mendemonstrasikan. g. Data Hasil Siklus II - Pretest dan Post test Perbandingan nilai pretest dan posttest pada siklus II sangat bervariatif, nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Perolehan Hasil Pretest dan Post Test Siklus II Responden Pre test Post test Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden

14 14 Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Rata rata Berbeda dengan siklus I, data hasil pretest diatas, menunjukkan bahwa tingkat penguasaan awal peserta didik terhadap kompetensi yang ingin dicapai mulai ada peningkatan. Siswa yang mampu mencapai standar KKM pada pelaksanaan pre test berjumlah 1 orang. Sementara untuk post test, pada tabel diatas menunjukan bahwa siswa yang mampu memenuhi standar KKM berjumlah 7 orang siswa. Sementara siswa yang masih belum memenuhi standar berjumlah 11 orang siswa. Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan pretest pada siklus II dapat dilihat pada gambar 4.3 pada lampiran. h. Analisis Data dengan N-Gain Data hasil pre test dan post test di uji dengan N-Gain untuk melihat peninkatannya, dapat dilihat pada tabel 4.5

15 15 Tabel 4.5. Analisis N-Gain Siklus II N-Gain SIKLUS II Responden Pretest Posttest N-Gain Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Rata -rata

16 16 i. Analisis hasil observasi Sama halnya dengan siklus I, Selama proses pembelajaran, observer melakukan observasi terhadap aktifitas yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas yang sedang dilakukan pada siklus II. Uraian dari hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II Siklus II Persentase (%) Kualifikasi 89,8 Baik Berdasarkan data hasil observasi diatas dapat di deskripsikan ke dalam berbagai artian sebagai berikut: 89,8 % kondisi di dalam kelas dapat terkoordinir dengan baik, siswa yang memperhatikan penjelasan guru sudah meningkat Secara keseluruhan siswa pada siklus II menjadi lebih banyak yang berani mengungkapkan pertanyaan pada guru Siswa yang mencontek sudah mulai berkurang jika dibandingkan dengan siklus I Tingkat kesulitan untuk materi ajar siklus II tergolong sedang, siswa pada siklus II pun sudah mulai beradaptasi dengan pembelajaran, siswa sudah lebih mempersiapkan diri untuk menerima pembelajaran dari

17 17 peneliti pada pertemuan ke dua atau Siklus II yang diberikan oleh peneliti sehingga siswa yang mampu mencapai standar KKM pun ikut meningkat. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian dari keseluruhan data pada siklus II: Nilai hasil akhir (posttest) diperoleh rata-rata sebesar 70,00 Siswa yang mendapat nilai 75 berjumlah 7 siswa dari 16 orang siswa Persentase ketuntasan individual ( 75) sebesar 7 16 x 100 % hasilnya adalah 47,75 % yang sudah lulus Nilai peningkatan dilihat dari nilai rata-rata N-gain dari seluruh siswa yaitu sebesar C. Siklus III Siklus III dilaksanakan pada tangal 25 September 2012 sama halnya dengan siklus I dan II pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari rabu. Siklus III adalah siklus terakhir pada penelitian yang peneliti lakukan. Berikut adalah tahapan kegiatan yang peneliti lakukan: a. Pemberian prestest Soal soal pretest pada siklus II telah diuji ke vailiditasannya dengan menggunakan judgment dari tim ahli sebanyak 3 orang guru mata pelajaran yang ada di jurusan ATU. Pemberian pretest pada siklus III sama halnya dengan pemberian Pretest pada siklus I dan siklus II yaitu diberikan pada awal pembelajaran sebelum diberikannya materi ajar. Soal

18 18 yang diberikan pada pelaksanaan pretest sebanyak 5 soal dengan bentuk soal essay. b. Pemberian Materi Ajar Setelah selesai dilakukan pelaksanaan pemberian pretes, maka peneliti mulai memberikan pembelajaran dengan metode demonstrasi untuk materi ajar Perlakuan terhadap Telur Tetas setelah Grading dan Pemberian Tanda pada Telur Tetas. Pelaksanaan perlakuan siklus III menggunakan power point, papan tulis, dan spidol. Pemberian perlakuan dilakukan selama 30 menit dan diakhiri dengan demonstrasi alat. Pada pemberian materi peneliti menjelaskan apa saja yang harus dilakukan setelah dilakukannya penggredingan seperti penghampelasan untuk telur yang memiliki kulit/ kerabang yang tebal, pencucian telur tetas dan pemberian tanda pada telur tetas sebelum memasuki mesin tetas. Sedangkan pada tahap demonstrasi, peneliti mendemonstrasikan tahapan penghampelasan telur tetas, tahapan pencucian telur tetas dengan menggunakan air hangat, dan pemberian tanda pada telur tetas. Antusias dari siswa pada saat pemberian materi pada siklus III sangat baik, banyak interaksi yang dilakukan oleh peneliti dengan siswa seperti siswa yang mengajukan pertanyaan pertanyaan secara spontan. Dengan adanya interaksi ini pembelajaran pada siklus III terasa hidup dan sangat menyenangkan.

19 19 Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan pemberian materi ajar dapat dilihat pada gambar 4.9 pada lampiran. c. Pemberian Lembar Kerja Siswa Pemberian LKS dan pelaksanaan praktek dilakukan pada saat pelaksanaan pre test dan post test. Siswa diharuskan melakukan praktek dan mengisi lembar kerja siswa yang telah dibagikan sebelumnya pada tiap siswa. Setelah melihat hasil akhir siswa dari nilai pada siklus II, dimana nilai tersebut mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II peneliti pun mencoba menerapkan kembali metode belajar secara berkelompok pada siklus III. Siswa masih dibagi menjadi 3 kelompok dalam pelaksanaan praktek perlakuan setelah grading dan pemberian tanda pada telur tetas. Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan pada praktek di siklus III: Alat dan bahan: - Hampelas - Baskom - air hangat - Kain Lap - Egg tray - Spidol - Telur tetas bebek

20 20 Pelaksanaan praktek berjalan lancar semua siswa dapat melakukan tahapan demonstrasi yang sudah terlebih dahulu peneliti demonstrasikan. Untuk lebih jelasnya kegiatan praktek dapat dilihat pada gambar 4.10 pada lampiran. d. Pemberian Posttest Pemberian posttest pada siklus III sama seperti pretest berjumlah 5 soal dengan jenis soal essay. Pada siklus III siswa terlihat sangat bersemangat dalam mengerjakan soal posttest yang dibagikan oleh peneliti. Setelah soal selesai diisi oleh siswa, lembar posttest tersebut dikumpulkan kembali pada peneliti yang kemudian akan diperiksa oleh peneliti, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8. e. Evaluasi Pada tahapan evaluasi untuk pembelajaran siklus III, observer mengatakan bahwa ada kemajuan pada pembelejaran siklus III ini dalam hal prilaku siswa di dalam kelas khususnya dalam hal keributan di dalam kelas karena banyak yang mengobrol. Pada siklus III siswa sudah terbiasa belajar dengan berkelompok, alat dan bahan pada pembelajaran Siklus III ini pun telah di perbanyak seperti baskom, hampelas, tisu, dan spidol untuk pemberian tanda. Dengan peralatan yang lengkap siswa dapat melakukan praktek sendiri tanpa harus menunggu giliran pemakaian alat praktek. Pada siklus III ini siswa mendapat alat hampelas masing-masing sehingga pelaksanaan praktek pun dapat berjalan dengan cepat. f. Refleksi Penerapan Metode Demonstrasi pada pembelajaran siklus III sudah berjalan dengan baik dengan menggunakan metode belajar berkelompok. Pada siklus III Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK

21 21 antusis siswa mengalami peningkatan yang cukup baik, siswa yang awalnya sering mengobrol dengan temannya, mulai dapat memperhatikan penjelasan baik dari guru maupun dari teman sekelompoknya. Tindakan refleksi pada siklus III lebih ditekankan pada persiapan alat untuk pelaksanaan praktek, materi yang akan diajarkan dan keterampilan guru dalam mendemonstrasikan alat praktek. g. Data Hasil Siklus III - Pretest dan Post test Perbandingan antara Pretest dan Post test pada siklus III dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Pertolehan Hasil Pre Test dan Post Test Siklus III Responden Pre Test Post Test Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Rata rata 36,81 78,03 Dilihat dari data hasil penilaian pretest dan post test siklus III ada peningkatanjika dinbandingkan dengan siklus I dan II. Pada siklus III siswa yang mampu mencapai standar KKM berjumlah 11 orang siswa dn yag belum mampu mencapai standar KKM sebanyak 5 orang. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan pretest dapat dilihat pada gambar 4.8 pada lampiran. h. Analisis Data dengan N-Gain Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK

22 22 Data hasil pre test dan post test pada siklus III dianalisis dengan menggunakan N-Gain pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Analisis N-Gain Siklus III N-Gain SIKLUS III Responden Pretest Posttest N-Gain Responden Responden Responden 3 Responden 4 Responden 5 Responden 6 Responden 7 Responden 8 Responden 9 Responden 10 Responden 11 Responden 12 Responden 13 Responden 14 Responden 15 Responden RATA-RATA 36,81 78, i. Analisis Hasil Observasi Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK

23 23 Sama halnya dengan siklus I dan siklus II, Selama proses pembelajaran, observer melakukan observasi terhadap aktifitas siswa selama di kelas yang sedang dilakukan pada siklus III. Berikut adalah uraian hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus III pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus III Siklus III Persentase (%) Kualifikasi 92.8 Baik sekali Berdasarkan data hasil observasi diatas dapat di deskripsikan ke dalam berbagai artian sbb: 92,8 kondisi kelas menjadi semakin terkoordinir, siswa yang berani mengajukan pertanyaan semakin banyak Siswa yang mencontek sudah tidak ada lagi, siswa sudah mampu mengerjakan pekerjaannya sendiri. Tingkat kesulitan untuk materi ajar pada siklus III tergolong sulit, akan tetapi siswa pada siklus III sudah benar-benar beradaptasi dengan pembelajaran dikelas dan sudah benar-benar mempersiapkan diri untuk mendapatkan ilmu pada pertemuan ke 3 atau siklus III. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian dari keseluruhan data pada siklus III: Nilai hasil akhir (posttest) diperoleh rata-rata sebesar 78,03 Siswa yang mendapat nilai 75 berjumlah 11 siswa dari 16 orang siswa Persentase ketuntasan individual ( 75) sebesar x 100 % hasilnya adalah 68,75 % yang sudah lulus Nilai peningkatan dilihat dari nilai rata-rata N-gain dari seluruh siswa yaitu sebesar 0,65 Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK

24 Pembahasan Berdasarkan data hasil siklus I, siklus II, dan Siklus III terjadi peningkatan pada setiap siklusnya. Hal tersebut dapat terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa yang terus meningkat pada setiap siklusnya. Deskripsi data hasil belajar siswa pada siklus I, Siklus II, dan Siklus III dapat dilihat pada diagram di bawah ini: Rata rata posttest siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dilihat pada diagram 4.1. dibawah ini: 100,00 Rata-Rata Posttest 80,00 60,00 40,00 Posttest 20,00 0,00 Siklus I Siklus II Siklus III Diagram 4.1. Rata-Rata Posttest Siklus I, II, Dan III Jika diuraikan kembali, maka rata rata posttest pada siklus I sebesar 64,69, siklus II 70, 00 mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 5,31 dan pada Siklus III rata-rata posttest sebesar 78,03 mengalami peningkatan sebesar 8,03 dari siklus II. Deskripsi data hasil belajar pencapaian standar KKM dijelaskan pada diagram 4.2. di bawah ini: Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK

25 Perbandingan Persentase KKM Siklus I Siklus II Siklus III Persentase Diagram 4.2. Perbandingan Presentase KKM Pada diagram diatas, terlihat ada peningkatan yang cukup besar antara siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Siklus I adalah Siklus dimana hanya ada 4 siswa yang mampu mendapat nilai sesuai dengan standar KKM yaitu sebesar 25%. Siklus II adalah siklus dimana terdapat 11 orang siswa yang dapat mencapai standar KKM atau sebesar 47,75%. Dan pada siklus III terdapat 11 orang siswa yang mampu mendapat nilai sesuai dengan standar KKM yang ada atau sebesar 68,75 %. Hal ini disebabkan karena tingkat kesulitan materi pada siklus I, siklus II, dan siklus III berbeda. Walaupun peningkatan yang terjadi belum mencapai kesempurnaan yaitu sebesar 100%, peneliti tetap merasa puas dengan hasil belajar yang meningkat di setiap siklusnya. Data hasil analisis N-Gain Siklus I, Siklus II, Siklus III dapat dilihat pada diagram 4.3. di bawah ini: Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK

26 26 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 Rata-rata N-Gain SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III N-Gain Diagram 4.3. Perbandingan Rata-rata N-Gain Pada diagram diatas menjelaskan bagaimana perbandingan N-Gain untuk Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Rata-rata N-Gain Siklus I sebesar 0,51 (kategori sedang), pada siklus II 0,38 (kategori sedang), dan pada siklus III sebesar 0,65 (kategori sedang). Berdasarkan diagram di atas terjadi penurunan hasil N-Gain pada siklus II, hal ini disebabkan karena peningkatan pada hasil tes setiap siswa tidak sebesar peningkatan hasil tes siswa pada siklus I dan siklus III. Keseluruhan penjelasan mengenai data hasil belajar siswa, setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada setiap siklus yang dilakukan masih ada beberapa siswa yang belum memenuhi standar KKM, hal ini disebabkan karena siswa tersebut kurang aktif dalam belajar seperti bertanya dan kurang memperhatikan penjelasan dari peneliti. Penerapan Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur adalah sesuatu hal yang baru dilakukan selama ini di SMKN I Cikalongkulon khususnya pada kompetensi dasar memilih telur tetas. Sehingga dalam pelaksanaannya antusias siswa pun berturut-turut membaik, hal ini dapat diketahui dari hasil observasi aktifitas siswa yang dilakukan oleh observer, dimana setiap siklus selalu ada peningkatan kualitas pembelajaran. Seperti yang dikatakan oleh Warsita (2008) dalam Selvana (2012:24) Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK

27 27 yang menyatakan bahwa, perhatian peserta didik muncul didorong rasa ingin tahu, sedangkan rasa ingin tahu dirangsang atau dipancing melalui sesuatu yang baru, unik, aneh, dan sebagainya. Pengalaman melakukan Penelitian Tindakan Kelas membuat peneliti sadar bahwa siswa lebih menyukai sesuatu yang nyata dengan cara belajar yang menggunakan media pembelajaran yang nyata. dengan pernyataan-pernyataan yang telah dikemukakan, jelas bahwa dengan menggunakan Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran Menetaskan Telur dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Telur Tetas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) Di SMK

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN KEASLIAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMA KASIH... vi. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN KEASLIAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMA KASIH... vi. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Rochiati Wiriaatmaja (2008: 13) penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang dilaksanakan sebagai realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Perencanaan yang telah disusun, belum

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebagai post test. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Metode Demonstrasi Metode Demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tahapan yang pertama dalam metode pembelajaran Group Investigation adalah mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok. Sebelum menentukan topik yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu bangsa dan negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta suatu masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas III SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan dengan jumlah siswa 20 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai rancangan penelitian, hasil penelitian dipaparkan dalam dua paparan, yaitu peningkatan hasil belajar siswa dan proses pembelajaran dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tahap Pra Siklus Penelitian pada tahap pra siklus ini diawali dengan kegiatan pencarian datadata untuk mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai pretest dan

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai pretest dan IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Analisis Data Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai pretest dan posstest keterampilan memprediksi dan penguasaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I pertemuan I Dalam rangka memperbaiki masalah Pembelajaran dikelas VI SD Negeri Pesantren pada mata pelajaran IPA, tentang Bumi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian SMK Batik Perbaik Purworejo terletak di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 14 telp./fax 0275-321407, Purworejo,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester genap SD Negeri Wringinputih 02 yang berjumlah 30 siswa dan SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran 201/2015 pada MTs. Raudhatusshibyan Martapura Barat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai penyebaran data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Karangtengah, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. 3.2. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran PKn Tentang Menghargai Dan Menaati Keputusan Bersama Kelas V SDN Inpres 3 Tolai Ni Ketut Mirniati Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah hasil penelitian selama menerapkan metode resitasi dengan model PBL dalam memahami bangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Setelah peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas, maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian Sebelum Tindakan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian Sebelum Tindakan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian Sebelum Tindakan Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala MI Al Khoiriyyah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN 79 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data hasil yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada bab I. Adapun deskriptif data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada kegiatan pelaksanaan penelitian, sampel diberi perlakuan (treatment)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada kegiatan pelaksanaan penelitian, sampel diberi perlakuan (treatment) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Pada kegiatan pelaksanaan penelitian, sampel diberi perlakuan (treatment) yaitu berupa implementasi model pembelajaran TANDUR sebanyak tiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data hasil penelitian yang akan di paparkan peneliti adalah data hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data hasil penelitian yang akan di paparkan peneliti adalah data hasil BAB IV HASIL PENELITIAN Data hasil penelitian yang akan di paparkan peneliti adalah data hasil rekaman tentang seluruh aktifitas dari pelaksanaan tindakan yang berlangsung di MI Roudlotus Salafiyah Pucung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas 3 MIN Wonoketingal pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pesawat Sederhana Melalui Strategi Take and Give Pada Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan observasi awal MI Negeri Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. boneka jari di kelas I Sekolah Dasar Negeri 27 Sungai Kakap, maka akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. boneka jari di kelas I Sekolah Dasar Negeri 27 Sungai Kakap, maka akan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan dan hasil Penelitian Siklus I Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang telah dilakukan yaitu Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1 Gambaran SMK T & I Kristen Salatiga Penelitian ini dilaksanakan di SMK T & I Kristen Salatiga, provinsi Jawa Tengah.SMK T&I Kristen Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada subbab ini akan dibahas mengenai tindakan penelitian yang dilakukan di SD Negeri Walitelon Utara yang terdiri dari dua siklus yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB SMP Pelita Bangsa yang terletak di Jalan Pangeran Emir M. Noer no. 33 Palapa, Tanjung Karang, Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR

Lebih terperinci

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: 2407-1269 Halaman 263-268 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C pada Materi Pencemaran Lingkungan Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle di SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Mananggu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini dideskripsikan berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis penelitian yang telah dilakukan, maka

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis penelitian yang telah dilakukan, maka BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mebuat simpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode inquiry

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 32 dan guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Sabtu, 16 November

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT PADA PEMBELAJARAN PSYCHROMETRIC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT PADA PEMBELAJARAN PSYCHROMETRIC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK 28 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT PADA PEMBELAJARAN PSYCHROMETRIC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Asep Zakaria 1, Kamin Sumardi 2, Ega T. Berman 3 Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 2337-8085 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam hal ini adalah menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada

Lebih terperinci