DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN. iii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iv ABSTRAK... KATA PENGANTAR. vi. DAFTAR ISI ix. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN.

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman JUDUL. i LEMBAR PENGESAHAN. iii LEMBAR PERSEMBAHAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR. vi DAFTAR ISI ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Masalah Sistematika Penulisan.. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Pandu Gelombang Optik Pandu Gelombang Optik Struktur Slab Relasi Dispersi Pandu Gelombang Slab Linier Moda TE Teori Dasar Directional-coupler Bahan Optik Nonlinier Directional-coupler Optik Nonlinier ix

2 2.7 Rancangan Saklar Optik Menggunakan Struktur Directional-coupler dengan Bahan Optik Nonlinier BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Directional-coupler Sistematika Penelitian Sistematika Perhitungan 23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kebergantungan Koefisien Kopling Terhadap Lebar Gap Pada Directional-coupler Nonlinier Kebergantungan Koefisien Kopling Nonlinier Q 1 Terhadap Lebar Gap Pada Directional-coupler Nonlinier Kebergantungan Koefisien Kopling Nonlinier Q 2 Terhadap Lebar Gap Pada Directional-coupler Nonlinier Kebergantungan Daya Kritis Terhadap Lebar Gap Pada Directional-coupler Nonlinier Kebergantungan Daya terhadap Fungsi dari Sistem Dua Pandu Gelombang.. 40 BAB V KESIMPULAN 54 DAFTAR PUSTAKA.. xv LAMPIRAN xvi x

3 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1a Pandu gelombang optik struktur slab 5 Gambar 2.1b Profil indeks bias pandu gelombang slab step indeks... 5 Gambar 2.1c Profil indeks bias pandu gelombang slab graded indeks... 5 Gambar 2.2a Pandu gelombang optik struktur serat optik.. 6 Gambar 2.2b Profil indeks bias inti serat optik step indeks 6 Gambar 2.2a Profil indeks bias inti serat optik graded indeks 6 Gambar 2.3 Penjalaran sinar pada pandu gelombang papak simetri. 8 Gambar 2.4 Struktur dasar directional-coupler. 13 Gambar 3.1 Skema rancangan directional-coupler dan parameter parameternya. 22 Gambar 3.2 Posisi masing-masing lapisan pada koordinat x Gambar 3.3 Skema kerja file-file program Matlab dalam penelitian ini. 26 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 pada directional-coupler nonlinier untuk tebal film 2 µ m.. 28 pada directional-coupler nonlinier untuk tebal film 3 µ m.. 29 pada directional-coupler nonlinier untuk tebal film 4 µ m.. 29 pada directional-coupler nonlinier untuk tebal film 2 µ m, 4 µ m dan 5 µ m 30 film 2 µ m 31 film 3 µ m.. 32 xi

4 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Gambar 4.17 Gambar 4.18 film 4 µ m.. 32 film 2 µ m, 3 µ m dan 4 µ m.. 33 film 2 µ m.. 34 film 3 µ m.. 35 film 4 µ m.. 35 film 2 µ m, 3 µ m dan 4 µ m.. 36 directional-coupler nonlinier untuk tebal film 2 µ m.. 37 directional-coupler nonlinier untuk tebal film 3 µ m.. 38 directional-coupler nonlinier untuk tebal film 4 µ m. 38 directional-coupler nonlinier untuk tebal film 2 µ m, 3 µ m dan 4 µ m. 39 Kebergantungan daya terhadap fungsi dari sistem dua pandu gelombang untuk tebal film 2 µ m, 3 µ m dan 4 µ m 40 untuk h = 2 µ m dan s = 3,4 µ m 42 xii

5 Gambar 4.19 Gambar 4.20 Gambar 4.21 Gambar 4.22 Gambar 4.23 Gambar 4.24 Gambar 4.25 Gambar 4.26 Gambar 4.27 Gambar 4.28 Gambar 4.29 Gambar 4.30 Gambar 4.31 Gambar 4.32 Gambar 4.33 untuk h = 2 µ m dan s = 3,4 µ m untuk h = 2 µ m dan s = 3,7 µ m 44 untuk h = 2 µ m dan s = 3,7 µ m untuk h = 2 µ m dan s = 4 µ m 45 untuk h = 2 µ m dan s = 4 µ m untuk h = 3 µ m dan s = 3,4 µ m 46 untuk h = 3 µ m dan s = 3,4 µ m untuk h = 3 µ m dan s = 3,7 µ m 47 untuk h = 3 µ m dan s = 3,7 µ m untuk h = 3 µ m dan s = 4 µ m 48 untuk h = 3 µ m dan s = 4 µ m untuk h = 4 µ m dan s = 3,4 µ m 49 untuk h = 4 µ m dan s = 3,4 µ m untuk h = 4 µ m dan s = 3,7 µ m 50 untuk h = 4 µ m dan s = 3,7 µ m xiii

6 Gambar 4.34 Gambar 4.35 Gambar 4.36 Gambar 4.37 Gambar 4.38 Gambar 4.39 untuk h = 4 µ m dan s = 4 µ m 51 untuk h = 4 µ m dan s = 4 µ m untuk panjang interaksi 14,36 mm.. 52 untuk.panjang interaksi 14,36 mm untuk panjang interaksi 23,6 mm 53.panjang interaksi 23,6 mm xiv