PENGARUH PENERAPAN INTERNET BANKING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENERAPAN INTERNET BANKING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN INTERNET BANKING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Aref A. Kurnawan 1, Hellk Hermawan 2 Dosen STMIK AMIKOM Purwokerto, emal: wwn_stats@yahoo.com 1 Dosen STMIK AMIKOM Purwokerto, Emal: helck.d@gmal.com 2 ABSTRAK Tujuan peneltan n untuk menguj pengaruh penerapan nternet bankng terhadap return saham. Uj statstk dlakukan dengan ndependent sample t test. Berdasarkan hasl peneltan yang dlakukan terhadap enam bank yang terdaftar d BEI dan sudah menggunakan nternet bankng, dapat dsmpulkan tdak terdapat pengaruh penerapan nternet bankng terhadap return saham pada perusahaan perbankan d Bursa Efek. Bag nvestor hasl peneltan n hasl peneltan n memberkan nformas bahwa penggunaan teknolog nformas semacam nternet bankng tdak menyebabkan nvestor bereaks secara nyata, sehngga tdak menyebabkan perubahan abnormal return secara nyata. Investor tdak perlu terpaku pada perusahaan yang mengnformaskan penerapan teknolog nformas dalam pelayanan nasabah. Kata Kunc: E- Bankng, Internet Bankng, Return PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknolog membuat perkembangan sektor usaha, salah satunya adalah perkembangan perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan perkembangan teknolog tersebut. Perusahaan yang berkembang pesat dengan perkembangan teknolog adalah perusahaan perbankan. Perusahaan perbankan pada awalnya memlk jasa smpan dan pnjam, tetap serng dengan perkembangan teknolog jasa perbankan berkembang juga, salah satunya adalah pemanfaatan teknolog nternet untuk menngkatkan pelayanan kepada nasabah, yang dkenal dengan teknolog nternet bankng. Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

2 Pemanfaatan nternet untuk kepentngan perbankan n menjad pentng untuk dlakukan karena perkembangan pemaka nternet d. Pengguna nternet d berdasarkan hasl rset, yang drls oleh Majalah Marketeers, jumlah pengguna Internet d pada tahun 2011 sudah mencapa 55 juta orang, menngkat dar tahun sebelumnya d angka 42 juta. (tekno.kompas.com/read/2011/10/28). Pesatnya pengguna nternet perlu dskap secara postf dengan mengembangkan perusahaan berdasarkan perkembangan teknolog nternet. Salah satu jens perusahaan yang gencar memanfaatkan nternet adalah perusahaan perbankan. Penggunaan nternet untuk perbankan d dmula tahun 1998 yang dlakukan oleh Bank Internasonal. Selanjutnya dkut oleh bank lan. Salah satu perusahaan yang gencar berklan tentang penggunaan teknolog nternet untuk perbankan adalah PT Bank Central Asa Tbk sejak tahun 2001 melalu acara televs Gebyar BCA. Akan tetap hampr semua bank yang ada saat n memanfaatkan nternet sehngga tdak ada perbedaan bank satu dengan bank yang lan berkatan dengan pemanfaatan teknolog nternet. Adanya teknolog n dharapkan dapat melayan lebh bak. Pelayanan yang lebh bak tersebut dharapkan dapat menngkatkan knerja perusahaan. Berdasarkan peneltan terdahulu yang dlakukan oleh Quzwen (2010). Hasl peneltan menunjukkan bahwa IT performance dan overall performance menngkat secara sgnfkan sesua dengan tngkatan IT yang lebh tngg, tetap tdak ada korelas yang kuat dantaranya. Hasl n menunjukkan walaupun manajemen menyadar bahwa IT berdampak kepada pertumbuhan penjualan, proftabltas dan produktvtas, tetap mash ada pendapat yang berbeda tentang manfaat sebenarnya dar IT. Hasl pentng lannya, human resources dan busness resources memlk pengaruh yang sgnfkan kepada overall performance, bahkan lebh kuat dar IT. In mendukung resource-based theory bahwa perusahaan dapat mencapa keunggulan bersang yang berkelanjutan dengan mengakumulaskan portfolo sumber daya mereka. Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

3 Akhrnya, perusahaan yang tdak mau berpartspas dalam perubahan IT mungkn akan ddesak untuk kut serta oleh pesang atau pelanggan mereka. Peneltan lan yang dlakukan Kurnawan (2013) menunjukkan nternet bankng dapat dterapkan oleh perusahaan perbankan karena terbukt bsa menngkatkan beberapa knerja keuangan antara lan assets utlzaton rato, fxed assets turnover rato, nterest expense rato, depost rsk rato dan prmary rato. Informas knerja keuangan tersebut merupakan faktor yang dpertmbangkan nvestor dalam bernvestas, sehngga nformas keuangan tersebut bsa mempengaruh perlaku nvestor dalam bernvestas. Perubahan perlaku nvestor dapat berpengaruh pada permntaan saham sehngga pada akhrnya dapat mempengaruh return saham. Sesua dengan peneltan Jorgensen, L, and Sadka dalam Majed (2012) dapat dketahu bahwa nformas knerja keuangan perusahaan proftabltas berpengaruh terhadap return. Demkan juga dengan peneltan Ou dan Penman (1989), tentang dampak pengumuman laporan keuangan terhadap harga saham d Amerka yang menympulkan bahwa laporan keuangan mampu mempredks harga saham dan return. Berdasarkan peneltan Kurnawan (2013) yang memberkan nfomas tentang adanya pengaruh penerapan nternet bankng terhadap knerja keuangan perusahaan perbankan, serta dar peneltan Jorgensen, L, and Sadka dalam Majed (2012) dan peneltan Ou dan Penman (1989), maka selanjutnya akan dlakukan peneltan tentang pengaruh penerapan nternet bankng terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar d Bursa Efek. Penerapan nternet bankng bertujuan untuk memberkan pelayanan yang lebh bak kepada nasabah. Pelayanan yang menngkat berdampak pada penngkatan knerja keuangan (Kurnawan, 2013). Adanya penngkatan knerja keuangan tersebut maka perlu dtelt pengaruh penerapan nternet bankng terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar d Bursa Efek Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

4 . Permasalahan yang dangkat dalam peneltan n adalah apakah terdapat perbedaan return saham perusahaan perbankan antara sebelum dan sesudah penerapan nternet bankng? 2. Pengembangan Model Stud perstwa (event study) merupakan stud yang mempelajar pasar terhadap suatu perstwa (event) yang nformasnya dpublkaskan sebaga suatu pengumuman (Husnan, 1998). Dengan demkan event study merupakan suatu analss emprs terhadap perlaku perubahan harga saham yang dsebabkan oleh suatu perstwa atau merupakan metode untuk menelt tngkat efsens suatu pasar modal, dengan tujuan untuk : a. Menghtung apakah abnormal return yang dperoleh pemegang saham berkenaan dengan adanya suatu event yang spesfk, msalnya pengumuman laporan keuangan, pengumuman pemerntah, dll. b. Menguj reaks harga saham terhadap beberapa event melalu observas dar harga-harga saham d sektar kejadan. Hasl emprs stud-stud perstwa yang pernah dlakukan menunjukkan bahwa reaks pasar terhadap suatu perstwa tertentu dapat dgunakan untuk menguj kandungan nformas (nformaton content) dan dapat menguj efsens pasar bentuk setengah kuat. Jones (1997) menjelaskan bahwa pengujan kandungan nformas dmaksudkan untuk melhat reaks pasar dar suatu pengumuman. Jka pengumuman mengandung nformas, maka dharapkan pasar akan bereaks pada waktu pengumuman tersebut dterma oleh pasar. Reaks pasar dtunjukkan dengan adanya perubahan harga dar sekurtas yang bersangkutan. Reaks n dapat dkukur dengan menggunakan return sebaga nla perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Apabla menggunakan abnormal return, maka suatu pengumuman/perstwa yang mengandung nformas memberkan abnormal return kepada pasar. Sebalknya, yang tdak mengandung nformas, tdak memberkan abnormal return kepada pasar. Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

5 Informas dalam peneltan n adalah nformas penerapan nternet bankng pada perusahaan perbankan, sehngga dalam peneltan n akan duj pengaruh penerapan nternet bankng terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar d Bursa Efek. Model momentum penerapan nternet bankng dan return saham tersebut dapat dlhat pada gambar 1. Penerapan Internet Bankng Respon terhadap Informas Informas d respon Informas tdak d respon Pasar bereaks Pasar tdak bereaks Ada abnormal Tdak ada return Gambar 1. Model Peneltan abnormal return Atas dasar model peneltan dan peneltan terdahulu maka dsusun hpotess peneltan sebaga berkut: Hpotess : Terdapat pengaruh penerapan nternet bankng terhadap return saham pada perusahaan perbankan d Bursa Efek Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

6 METODE PENELITIAN DAN ANALISIS 1. Metode Peneltan a. Jens Peneltan Peneltan yang dlakukan merupakan stud kasus penlaan knerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar d Bursa Efek b. Sumber data Perneltan n menggunakan data sekunder yatu berupa data harga saham perusahaan perbankan dan ndeks harga saham gabungan d Bursa Efek. c. Data yang danalss Data yang danalss dalam peneltan adalah abnormal return pada perusahaan perbankan dan ndeks harga saham gabungan d Bursa Efek. d. Populas dan sampel Populas dalam peneltan n adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar d Bursa Efek yang menerapkan nternet bankng. Sampel dalam peneltan n dambl secara purposve samplng, yatu pengamblan sampel dengan krtera tertentu. Krtera yang dgunakan adalah perusahaan menerapkan nternet bankng mula tahun 2000 sampa dengan tahun Metode Analss a. Analss Reaks Pasar Untuk melhat reaks pasar dgunakan return sebaga ukuran perubahan harga. Abnormal return merupakan kelebhan dar return saat n (real return) terhadap expected return. Jka abnormal return beberapa perode dgabungkan akan dperoleh cummulatve abnormal return (CAR) atau dengan kata lan : CAR = AR t AAR = AR t /n Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

7 Abnormal return dperoleh dar : AR t = R t E(R t ) Keterangan : AR t = Abnormal return perusahaan ke- pada perode ke-t AAR = Average Abnormal return R t = Return perusahaan ke- pada perode ke-t E(R t )= Expected return perusahaan ke- pada perode ke-t Return perusahaan ke- pada perode ke-t dapat dperoleh dar : R t Pt - P P t 1 Keterangan : P t t-1 = Harga saham perusahaan ke- pada perode ke-t P t-1 = Harga saham perusahaan ke- pada perode t-1 Sementara tu nla expected return dperoleh dengan menggunakan market model sebaga berkut : Keterangan : E(R t ) = + R mt + ε = Beta perusahaan ke- = Konstanta R mt = Return pasar pada perode ke-t ε = Kesalahan acak b. Koreks Beta Sepert telah dkatakan d muka bahwa BEJ merupakan pasar modal yang tps, d mana mash banyak terdapat perdagangan yang tdak snkron (non synchronous tradng). Pasar modal yang tps merupakan cr dar pasar modal yang berkembang (emeggng market), sehngga beta yang terjad mash terdapat bas (Jogyanto dan Suranto, 1999). Dalam peneltan event study dan peneltan lan yang jka menggunakan beta yang bas dalam menganalss, maka haslnya akan Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

8 bas, sehngga beta yang bas n perlu dkoreks terlebh dahulu (Bartholdy dan Rdng, 1994). Peneltan n mencoba memasukkan model koreks bas beta untuk menndaklanjut apa yang telah dlakukan oleh Jogyanto dan Suranto (1999). Hal n menyebabkan ketdaksnkronan antara return saham dengan ndeks pasar, sehngga menyebabkan perhtungan beta menjad bas. Jka djadkan dasar untuk menganalss maka haslnyapun akan bas (Jogyanto dan Suranto, 1999; Bartholdy dan Rdng, 1994). Untuk tu dalam peneltan n akan dlakukan koreks bas pada beta sebelum dgunakan untuk mempredks return. Dalam hal n model yang dgunakan mengacu pada peneltan Jogyanto dan Suranto, 1999 yatu menggunkana model Flower dan Rorke (1983) dengan menggunakan satu perode mundur (lag tme) dan satu perode maju (lead tme) dengan tahapan sebaga berkut : 1) Mengoperaskan persamaan regres antara R t dan R mt : R t α β 1 R mt -1 β 0 R mt β 1 R mt 1 ε 2) Mengoperaskan persamaan regres untuk mendapatkan korelas seral antara R mt dan R mt-1 sebaga berkut : R mt α ρ R 1 mt -1 ε 3) Menghtung bobot yang dgunakan sebesar : 1 ρ1 w 1 2ρ 1 4) Menghtung beta yang sudah dkoreks dar saham ke- yang merupakan penjumlahan koefsen regres dengan bobot : β w.β 1 β 0 w.β 1 Sementara return dperoleh dar : R mt IHSG t IHSG - IHSG t 1 t-1 t Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

9 c. Uj Sgnfkans Dalam rangka menguj hpotess yang dtetapkan dgunakan alat uj yatu uj t beda rata-rata. Uj t n dgunakan untuk menguj pebedaan rata-rata AR (Abnormal Return) antara sebelum dan sesudah kejadan (event) yang terjad dengan prosedur sebaga berkut: 1). Formulas H 0 dan Ha H 0 : X 1 = X 2 Tdak ada perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah penerapan nternet bankng. H 1 : X 1 X 2 ada perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah penerapan nternet bankng 2). Tngkat sgnfkans 2 arah (two taled test) dengan = 0,05 (level of confdence 95 persen) dengan degree of freedom (df) sebesar n 1 + n ) Krtera pengujan H 0 dterma jka t tabel t htung t tabel H 0 dtolak jka t htung < -t tabel atau t htung > t tabel 4) Uj statstk yang dgunakan adalah ndependent sample t test 5) Kesmpulan Hpotess peneltan dterma jka H 0 dtolak Hpotess peneltan dtolak jka H 0 dterma HASIL DAN PEMBAHASAN Hasl peneltan n adalah pembahasan pengujan hpotess yang menyatakan terdapat pengaruh penerapan nternet bankng terhadap return saham pada perusahaan perbankan d Bursa Efek. Pengujan dlakukan dengan uj statstk ndependent sample t test. Pengujan dlakukan terhadap average abnormal return saham perusahaan yang dtelt pada saat sebelum dan sesudah penerapan nternet bankng. Data yang duj statstk dapat dlhat pada tabel 1. Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

10 Tabel 1. Average abnormal return (AAR) sebelum dan sesudah penerapan nternet bankng No Bank Average abnormal return (AAR) Sebelum Sesudah 1 Bank Mandr Bank Permata Bank BNI Bank Danamon Bank BRI Bank MEGA Rata-rata Berdasarkan tabel 1 dapat dketahu average abnormal return sebelum penerapan nternet bankng berksar antara -0,0001 sampa dengan -0,0017 dengan rata-rata 0,0003. Average abnormal return sesudah penerapan nternet bankng berksar antara --0,0007 sampa dengan 0,0093 dengan rata-rata -0,0019. Hal n menunjukkan adanya abnormal return yang berfluktuas sebelum penerapan nternet bankng. Abnormal return dalam peneltan n adalah selsh antara tngkat keuntungan yang sebenarnya dengan tngkat keuntungan yang dharapkan. Abnormal return serng dgunakan sebaga dasar pengujan efsens pasar. Pasar dkatakan efsen jka tdak satu pun pelaku pasar yang menkmat abnormal return dalam jangka waktu yang cukup lama. Akan tetap, abnormal return dapat dgunakan untuk melakukan penlaan knerja surat berharga. Knerja surat berharga dalam peneltan n adalah knerja saham sebelum dan sesudah penerapan nternet bankng. Hal n menunjukkan Bursa Efek Indoensa merupakan pasar modal yang efsen karena terjad fluktuas harga dan fluktuas selsh antara return yang terjad dan return yang dharapkan, akbat dar berbaga nformas yang ada d Bursa Efek. Data yang tercantum pada tabel 1 tersebut selanjutnya duj dengan uj t. Uj t dlakukan dengan aplkas mcrosoft excel. Hasl uj t dapat dlhat pada tabel 2. Berdasarkan hasl analss dperoleh t htung 0,6733. Nla t tabel pada df 6 dan tngkat keyaknan 95 persen sebesar 2,2281. Jad t htung < t tabel atau Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

11 dengan sgnfkans (p) sebesar 0,5160. Hal n berart t htung berada d daerah penermaan H0. Artnya tdak terdapat perbedaan nla rata-rata abnormal return antara sebelum dan sesudah penerapan nternet bankng. Tabel 2. Hasl analss statstk dengan uj t Sebelum Sesudah Mean Varance Observatons 6 6 Pooled Varance 3.1E-05 Hypotheszed Mean Dfference 0 df 10 t Stat P(T<=t) one-tal t Crtcal one-tal P(T<=t) two-tal t Crtcal two-tal Berdasarkan hasl uj t tersebut maka dapat dketahu t htung berada ddaerah penolakan H0. Hal n berart tdak terdapat pengaruh penerapan nternet bankng terhadap return saham pada perusahaan perbankan d Bursa Efek, sehngga mengakbatkan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah penerapan nternet bankng tdak berbeda secara sgnfkan. Keterbatasan Peneltan Keterbatasan peneltan n adalah peneltan tdak dlakukan pada semua perusahaan yang menerapkan Internet Bankng. Hal n dsebabkan keterbatasan data peneltan hanya 10 tahun terakhr, sehngga tdak bsa mencakup data perusahaan yang tercatat pertama kal d Bnursa Efek dan sudah menerapan nternet bankng. Tdak adanya pengaruh nternet bankng terhadap return juga bsa dsebabkan oleh penerapan nternet bankng merupakan hal yang basa pada tahun-tahun terakhr n, sehngga reaks nvestor basa saja. Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

12 KESIMPULAN DAN SARAN Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang dlakukan terhadap enam bank yang terdaftar d Bursa Efek dan sudah menggunakan nternet bankng maka dapat dsmpulkan tdak terdapat pengaruh penerapan nternet bankng terhadap return saham pada perusahaan perbankan d Bursa Efek. Saran Bag nvestor hasl peneltan n hasl peneltan n memberkan nformas bahwa penggunaan teknolog nformas semacam nternet bankng tdak menyebabkan nvestor bereaks secara nyata, sehngga tdak menyebabkan perubahan abnormal return secara nyata. Dalam hal memlh saham untuk bernvestas pada perusahaan perbankan nvestor tdak perlu terpaku pada perusahaan yang mengnformaskan penerapan teknolog nformas dalam pelayanan nasabah, tetap perlu menggal nformas lan selan nformas penggunaan teknolog nformas untuk memutuskan nvestas dengan membel saham d Bursa Efek. Bag peneltan selanjutnya dapat dlakukan peneltan dengan tema perstwa pemanfaatan teknolog nformas yang lan selan nternet bankng untuk menggal event stud yang berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar d Bursa Efek. Hal n dapat dgal dengan mengkut perkembangan berta ekonom dan keuangan yang ada d meda nasonal, msalnya perstwa merger XL dan Axs atau perstwa yang berkatan dengan teknolog nformas yang lan. Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

13 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamarudn. (1996). Dasar Dasar Manajemen Investas.Jakarta :PT Rneka Cpta. Anonm. Undang-undang Republk Indoensa Nomor 10 Tahun 1998, tentang Perubahan Undang-undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992, Departemen Keuangan Pusat, Jakarta. Bartholdy, Jan & Rdng, Alan, 1994, Thn Tradng And The Estmaton Of Betas : The Effcacy of Alternatf Technques, Journal of Fnancal Research, vol XVII, no 2 Summer : Brgham & Gapensk Intermedete Fnancal Management. Harcourt College Publshers. Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, Statstk Induktf, Eds IV BPFE, Yogyakarta. Elton, Edwn dan Martn J. Gruber Modern Portofolo Theory and Investment Analyss Ffth Edton. John Wley & Sons Inc, New York. Fama, Eugene, 1970, Effcent Captal Markets A revew of theory and emprcal work, Journal of Fnance Vol. 25, No. 2 Husnan, Suad. 1998, Dasar-dasar Teor Portofolo Dan Analss Sekurtas, Eds Ketga, UPPAPM YKPN, Yogyakarta. net..55.juta.orang Dakses tanggal 31 Desember tahun Jogyanto dan Suranto, 1999, Bas d Beta Sekurtas dan Koreksnya d Pasar Modal Sedang Berkembang : Bukt Emprs d Bursa Efek Jakarta, Semnar nasonal dan Hasl-hasl Peneltan Forum Komunkas Peneltan Manajemen dan Bsns V, Jogyanto, H Teor Portofolo dan Analss Investas, eds kedua, BPFE, Yogyakarta. Jones, C. P Invesment: Analyss and Management. Sxth Edton. New Jersey: John Wley and Sons Publsher. Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

14 Kurnawan, Aref Adhy Dampak Penerapan Internet Bankng Terhadap Knerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar D Bursa Efek. Stmk Amkom Purwokerto. Majed, Abed Almajd Qabajeh, Mohammad Mahmoud Hameedat, Ayman Mohammad Al Shant, Fras Nam Dahmash The Effect of Interm Fnancal Reports announcement on Stock Returns (Emprcal Study on Jordanan Industral Companes). Interdscplnary journal of contemporary research n busness March 2012 Vol 3, No 11 Ou, J. A. dan S, H. Penman "Fnancal Analyss and of Stock Return." Journal of Accountng and Economcs 11: Quzwen, Mohammad Hasym Dampak Teknolog Informas Terhadap Knerja Perusahaan Stud pada PT. Pos (Persero). Masters thess, Program Pascasarjana Unverstas Dponegoro. Sartono, Agus, 1997, Manajemen Keuangan, Eds Ketga, BPFE, Yogyakarta. Sunaryah, 2000, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Eds Kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Weston, J.F. & Copeland, T.E., 1992, Manageral Fnance, 9 th Dryden Press. edton, The Jurnal Probsns Vol 9 No. 1 Februar

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK PEILAKU HAGA SAHAM (STUDI DAMPAK ESHUFFLE KABINET INDONESIA BESATU TEHADAP ETUN SAHAM LQ 45 DI BUSA EFEK JAKATA) Oleh: Gunstyo ABSTAK Stud n bertujuan untuk menganalss perbedaan abnormal return saham dar

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA Vol. 3, No.1, Januar 017, 33-3 ISSNONLINE 3-3578/ISSN PRINTED 3-1850 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA CARISSA BELLA YONATAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur Krtkan Terhadap Varans Sebaga Alat Ukur Varans mengukur penympangan pengembalan aktva d sektar nla yang dharapkan, maka varans mempertmbangkan juga pengembalan d atas atau d bawah nla pengembalan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI 1 Return (Imbal hasl) nvestas Expected return (Return ekspetas) return yang dharapkan akan ddapat oleh nvestor d masa depan Actual return/ Realzed return (Return aktual)

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang Lngkup Peneltan Reksadana yang dgunakan dalam peneltan n adalah reksadana yang terdaftar dalam stus BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN 1 PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Pembmbng: Surtkant, SE., M.S Penuls: Ecatarna Febola Annsa Program Stud Akuntans Fakultas Ekonom Unverstas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAD I PENDAHULUAN. oleh investor dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi jual beli efek di

BAD I PENDAHULUAN. oleh investor dalam menentukan apakah akan melakukan transaksi jual beli efek di 1 BAD PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan akan nformas yang akurat, relevan dan dan up to date dbutuhkan oleh nvestor dalam menentukan apakah akan melakukan transaks jual bel efek d pasar

Lebih terperinci

PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN

PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.1 JAN-JUNI 017 ISSN : 089-859 PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN Ilham Dosen Fakultas Ekonom Al-Ahzar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK PENGARUH WITH HOLDING TA SYSTEM PADA PENGUSAHA KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS KPP PRATAMA MEDAN PETISAH) ZULIA HANUM Jurnal Ilmah Ekonomkawan ISSN: 1693-7600 Eds 11

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSET

PENGARUH RETURN ON ASSET PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013 Oleh : I Wayan Wardita

Lebih terperinci