BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode postpartum merupakan proses yang harus dilewati oleh wanita
|
|
- Devi Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode postpartum merupakan proses yang harus dilewati oleh wanita dalam ber-transisi manjadi ibu atau mencapai peran sebagai ibu. Periode ini merupakan periode pembelajaran bagi ibu mengenai berbagai cara untuk melakukan perawatan terhadap bayinya maupun terhadap dirinya sendiri (Leahy- Warren, 2005). Menurut Mercer (2006) proses ini dapat berlangsung selama 4 hingga 6 minggu postpartum, yang dimulai dengan melakukan attachment dengan bayinya, belajar cara merawat dan membaca sinyal yang diberikan oleh bayinya, serta memulihkan keadaan fisiknya setelah proses kehamilan dan melahirkan, hingga akhirnya ibu mulai mengumpulkan rasa percaya diri untuk dapat menyediakan perawatan terhadap bayinya. Transisi menjadi seorang ibu (Becoming a Mother/BAM) merupakan salah satu proses perkembangan yang paling besar dalam kehidupan (Mercer, 2004). Faktor psikologis, sosial, dan fisik sangat dilibatkan dalam proses ini. Wanita akan mengalami pengalaman yang dapat membuatnya dalam keadaan yang rentan dan harus menghadapi tantangan yang luar biasa hingga akhirnya membuatnya dapat bertransisi menjadi seorang ibu (Mercer, 2004). Ketika seorang wanita berhasil melewati proses tersebut, dia akan memperoleh identitas maternalnya yang dikarakteristikkan dengan ibu merasa percaya diri dan puas terhadap perannya sebagai ibu, merasa dekat dengan 1
2 2 bayinya serta mampu beradaptasi dengan keadaan keluarga barunya, dan mengerti batasan-batasan serta tanggungjawabnya dalam keluarga (Mercer, 2006). Menurut Mercer (2004) ibu membutuhkan waktu kurang lebih selama 4 bulan untuk memperoleh identitas maternalnya, dan lamanya proses ini dapat difasilitasi ataupun dihambat oleh berbagai faktor, mulai dari faktor ibu, bayi maupun lingkungan, terutama bagi ibu primipara, atau ibu multipara yang baru pertama kali memiliki anak dengan kebutuhan khusus seperti memiliki bayi prematur atau memiliki bayi berat lahir rendah. Oleh karena itu sangat mungkin bahwa ibu primipara yang menghadapi tantangan dalam melakukan perawatan terhadap bayinya seperti memiliki bayi prematur, akan lebih lama dalam membangun rasa percaya diri untuk menyediakan perawatan bagi bayinya (Doxtator, 2003). Efikasi diri maternal diketahui merupakan salah satu indikator tetap dari identitas maternal atau proses transisi menjadi ibu (Mercer, 2004; Leahy-Warren, 2005) dan sangat berhubungan dengan pencapaian peran sebagai ibu (Badr, 2005). Efikasi diri didefinisikan oleh Bandura (2006) sebagai kepercayaan seseorang akan kemampuannya untuk melakukan tugas tertentu yang diberikan. Efikasi diri merupakan kepercayaan seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri untuk mencapai hasil tertentu (Farkas&Valdés, 2010). Efikasi diri dalam merawat bayi pada ibu primipara sangatlah dibutuhkan agar orang tua dapat beradaptasi dengan baik terhadap peran mereka sebagai orang tua serta menfasilitasi hubungan yang positif antara ibu dengan bayinya (Badr, 2005). Orang tua yang percaya pada kemampuannya akan merasa lebih puas dan dapat melakukan apa yang dibutuhkan dengan tekun dan dapat menyelesaikan tugas
3 3 tertentu dengan baik (Farkas&Valdés, 2010), termasuk memiliki harapan yang realistis dan memiliki persepsi diri untuk menjadi orang tua yang kompeten (Kendall&Bloomfield, 2005). Efikasi diri maternal yang tinggi diketahui memberikan pengaruh langsung terhadap pemberian perawatan yang berkualitas terhadap bayi (Sanders&Wooley, 2005), dan mendukung orang tua melakukan peran sebagai orang tua (Bloomfield et al., 2005). Wanita yang kekurangan rasa percaya diri pada periode postpartum mungkin akan memiliki pengalaman negatif dalam transisinya menjadi seorang ibu serta mempengaruhi kemampuannya dalam menyediakan perawatan yang adekuat untuk bayinya (Leahy-Warren, 2005). Tingkat efikasi diri yang tinggi pada orang tua sangat penting untuk kesejahteraan orang tua dan kepuasan terhadap peran sebagai orang tua (Leahy-Warren et al., 2011). Ibu dengan bayi yang memiliki masalah kesehatan seperti bayi prematur dan berat badan lahir rendah diketahui berdampak pada efikasi diri maternal. Pada ibu dengan bayi prematur, perasaan frustasi dan insecurity dapat menyebabkan ibu merasa tidak cukup mampu untuk bertanggung jawab pada perannya sebagai ibu, terutama apabila ibu membandingkan dirinya dengan kemampuan dan keahlian tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit (Lupton&Fenwick, 2001 dalam Spielman&Ben-Ari, 2009). Menurut Mercer (2006) ibu dengan bayi yang kecil atau prematur akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam melakukan proses pengenalan serta belajar merawat bayinya. Orang tua dengan bayi prematur harus menghadapi kesulitan dan masalah dalam merawat bayinya segera setelah keluar dari rumah sakit yang diperlihatkan dengan perasaan takut dan cemas akan
4 4 keadaan bayinya yang tidak menentu (Shieh et al., 2010). Kelahiran bayi berisiko tinggi seperti bayi prematur dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), menuntut penyesuaian orang tua terhadap pengasuhan bayinya (Suyami, 2013). Ibu yang mempunyai keyakinan terhadap kemampuan diri atau tingkat efikasi diri yang tinggi diketahui berdampak positif terhadap interaksi antara ibu dan bayi prematur (Hess et.al., 2004). Menurut teori Bandura (1997) dalam Qonitatin (2008) tentang efikasi diri, apabila seseorang memiliki efikasi diri yang tinggi ketika menerima tugas tertentu, mereka akan berusaha dengan keras ketika harus menghadapi tantangan dalam menyelesaikan tugas agar dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik, namun sebaliknya apabila seseorang memiliki efikasi diri yang rendah, mereka akan mudah menyerah ketika harus menghadapi tantangan. Oleh karena itu ketika orang tua percaya akan kemampuannya dalam melaksanakan peran sebagai orang tua, mereka akan lebih gigih ketika harus menghadapi tantangan dalam menjalankan perannya sebagai orang tua, dan ini sangat berguna ketika orang tua harus menghadapi situasi yang menantang seperti memiliki bayi dengan perilaku yang sulit untuk dipahami karena lemahnya sinyal yang dberikan oleh bayi, seperti pada bayi yang memiliki masalah kesehatan, bayi prematur, atau bayi dengan perkembangan yang terlambat (Teti et al., 1997 dalam Hess et al., 2004). Bayi prematur merupakan penyebab terbesar kematian bayi baru lahir (World Health Organization, 2014). Kelahiran prematur dan bayi yang berukuran kecil untuk usia gestasionalnya merupakan penyebab dari berat bayi lahir rendah (BBLR) (WHO, 2014). Bayi BBLR merupakan kelompok bayi beresiko tinggi.
5 5 Bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki fungsi sistem organ yang belum matur, sehingga dapat mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan (Suyami 2013). Tiga puluh juta bayi dengan berat badan lahir rendah harus menghadapi masalah kesehatan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang (WHO, 2014). Dibandingkan dengan bayi dengan berat badan normal, bayi dengan berat badan lahir rendah lebih berisiko untuk mengalami masalah kesehatan dan kesakitan pada hari pertama kehidupan serta beresiko mengalami infeksi (Centers for Disease Control and Prevention, 2012). Bayi berat lahir rendah yang dirawat di rumah berisiko mempunyai masalah kesehatan, misalnya Sudden Infant Death Syndrom (SIDS), pertumbuhan dan perkembangan yang terlambat, dan masalah kesehatan yang perlu diwaspadai oleh orang tua (American Academy of Pediatrics, 2010; Screrf&Reid, 2006 dalam Suyami, 2013). Salonen et al. (2009) yang melakukan penelitian pada ibu postpartum selama periode satu minggu pertama postpartum melaporkan bahwa ibu yang memiliki bayi dengan masalah kesehatan tertentu memiliki tingkat efikasi maternal yang lebih rendah dibandingkan ibu dengan bayi yang sehat. Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa masalah kesehatan yang dialami oleh bayi yaitu mulai dari masalah minor pada kulit hingga masalah yang serius yang menyebabkan bayi harus dirawat secara intensif. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Doxtator (2003), bahwa ibu primipara yang memiliki bayi prematur memiliki tingkat efikasi diri yang lebih rendah terutama pada 2 minggu dan 6 minggu pertama postpartum dibandingkan dengan ibu primipara dengan bayi full term.
6 6 Rubin (1984) mengidentifikasi bahwa ibu membangun identitas maternalnya ketika belajar untuk merawat dan memahami bayinya, sehingga dengan adanya tantangan yang dirasakan ibu dalam merawat bayi prematur, membuat ibu membutuhkan waktu yang lebih lama dalam membangun rasa percaya diri dalam menyediakan perawatan untuk bayinya (Doxtator, 2003). Hasil yang berbeda ditunjukan pada penelitian yang dilakukan oleh Spielman&Ben-Ari (2009), yang melakukan penelitian pada ibu postpartum primipara dengan bayi prematur dan bayi full term pada periode 1 bulan postpartum, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat efikasi maternal pada kedua kelompok tersebut. Peneliti menyebutkan bahwa hal ini mungkin karena penelitian dilakukan ketika bayi prematur sudah dalam kondisi yang stabil dan sudah tidak lagi dalam ancaman. Hal ini membuat kondisi psikologis orang tua menjadi lebih baik dan lebih dalam kontrol serta lebih percaya dengan kemampuannya, sehingga hal ini dapat mendorong tingkat efikasi diri orang tua. Pada penelitian yang dilakukan oleh Singer et al. (2007) pada anak usia sekolah yang memiliki riwayat berat badan lahir sangat rendah, ibu dilaporkan memiliki tingkat parenting stress yang lebih tinggi berhubungan dengan perilaku anak tetapi tidak memiliki perbedaan tingkat efikasi diri dengan ibu yang memiliki bayi term. Namun ibu dengan bayi berat lahir sangat rendah diketahui memiliki mekanisme koping yang lebih baik dibandingkan dengan ibu dengan bayi term. Peneliti menyebutkan bahwa merawat anak dengan disabilitas mungkin memberikan ibu kesempatan untuk dapat menyelesaikan tantangan dengan sukses
7 7 dan meningkatkan efikasi diri. Dengan kata lain, hal ini menunjukkan bahwa ibu yang memiliki bayi dengan berat lahir sangat rendah yang ada dalam penelitian ini memiliki mekanisme koping yang baik dalam menghadapi stresor yang berhubungan dengan perawatan bayi dengan disabilitas. Di Indonesia sendiri belum dapat ditemukan penelitian yang membanding tingkat efikasi diri maternal antara ibu postpartum dengan bayi beresiko tinggi seperti bayi prematur dan BBLR dengan ibu postpartum dengan bayi yang normal. Kebanyakan penelitian mengenai efikasi diri maternal dilakukan di negara barat yang memiliki keadaan sosial, pelayanan kesehatan dan budaya berbeda dengan negara-negara di Asia. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong adalah salah satu rumah sakit yang ada di Kabupaten Kebumen. Kejadian BBLR yang ada di Kabupaten Kebumen pada tahun 2009 yaitu sebanyak 445 bayi mengalami BBLR dan angka ini meningkat pada tahun Pada tahun 2011 tercatat 473 bayi lahir dengan BBLR, dan pada tahun 2011 BBLR juga diketahui merupakan salah satu penyebab kematian paling banyak pada bayi baru lahir di Kabupaten Kebumen yaitu sebanyak 33%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RS PKU Muhammadiyah Gombong, selama tahun 2013 terdapat 460 bayi lahir dengan berat lahir rendah dan selama 3 bulan terakhir lebih dari 90 bayi lahir dengan berat lahir rendah. Berdasarkan hasil wawancara pada ibu postpartum yang memiliki bayi berat lahir rendah serta pada ibu postpartum dengan bayi berat lahir normal, ibu postpartum dengan bayi berat lahir rendah lebih banyak mengungkapkan kurang merasa
8 8 percaya diri untuk merawat bayinya di rumah karena kondisi dari bayinya tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan tingkat efikasi diri maternal pada ibu postpartum yang memiliki bayi berat lahir rendah dengan ibu postpartum yang memiliki bayi dengan berat badan lahir yang normal. Identifikasi kelompok yang beresiko penting untuk meningkatkan kesejahteraan orang tua, bayi maupun keluarga, dan pengkajian efikasi maternal selama di rumah sakit mungkin akan membantu orang tua yang beresiko dan dapat menyediakan intervensi secara individual (Salonen et al., 2009). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut adakah perbedaan tingkat efikasi diri maternal pada ibu postpartum yang memiliki bayi berat lahir rendah dengan ibu postpartum yang memiliki bayi dengan berat lahir normal. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat efikasi diri maternal pada ibu postpartum yang memiliki bayi berat lahir rendah dan ibu postpartum yang memiliki bayi dengan berat badan lahir normal di RS PKU Muhammadiyah Gombong.
9 9 2. Tujuan Khusus a) Mengetahui gambaran efikasi diri maternal pada ibu postpartum yang memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah di RS PKU Muhammadiyah Gombong. b) Mengetahui gambaran efikasi diri maternal pada ibu postpartum yang memiliki bayi dengan berat badan lahir normal di RS PKU Muhammadiyah Gombong. c) Mengetahui hubungan antara karakteristik responden (pendidikan, pendapatan, dukungan sosial, depresi postpartum, usia kehamilan) dengan tingkat efikasi diri maternal pada ibu postpartum di RS PKU Muhammadiyah Gombong. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan menambah kajian bagi ilmu keperawatan mengenai perbedaan antara tingkat efikasi diri maternal pada ibu primipara yang memiliki bayi berat lahir rendah dan bayi dengan berat badan lahir normal. 2. Manfaat praktik a) Bagi Profesi Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dalam memberikan intervensi kesehatan yang berhubungan dengan efikasi diri maternal kepada ibu postpartum.
10 10 b) Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pemikiran untuk meningkatkan startegi pelayanan kesehatan yang tepat berhubungan dengan efikasi diri maternal pada ibu postpartum yang memiliki bayi berat lahir rendah maupun ibu yang memiliki bayi dengan berat badan lahir normal. c) Bagi Peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti serta mengembangkan penelitian yang lebih luas. E. Keaslian Penelitian 1. Singer et al. (2007) melakukan penelitian dengan judul Parenting Very Low Birth Weight Children at School Age: Maternal Stress and Coping. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif. Hasil dari penelitian ini adalah ibu dengan bayi yang memiliki riwayat berat lahir sangat rendah beresiko tinggi mengalami ketegangan hubungan dengan keluarga maupun dirinya sendiri, namun lebih sedikit menggunakan koping penolakan dan disengagment. Selain itu ibu dengan bayi berat lahir sangat rendah memiliki tingkat stres yang lebih tinggi berhubungan dengan parenting. Tingkat sosial ekonomi yang rendah dan rendahnya IQ anak berkontribusi pada stress maternal. Persamaan dengan penelitian adalah jenis penelitian yang digunakan dan variabel yang diteliti yaitu efikasi maternal. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah tempat penelitian dan responden penelitian. Pada penelitian ini menggunakan responden ibu yang memiliki anak yang sudah berumur 8 tahun sedangkan penelitian yang
11 11 akan dilakukan menggunakan responden klien postpartum yang sedang dalam periode 4 hingga 6 minggu postpartum. 2. Spielman&Ben-Ari (2009) melakukan penelitian dengan judul Parental Self Efficacy and Stress-Related Growth in the Transition to Parenthood: A Comparison between Parents of Pre- and Full-Term Babies. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif untuk mengetahui pengaruh melahirkan bayi prematur terhadap efikasi parental dan stress yang berhubungan dengan pertumbuhan bayi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa orang tua dengan bayi prematur memiliki tingkat stress yang lebih tinggi sehubungan dengan pertumbuhan bayi mereka dibandingkan dengan ibu yang memiliki bayi full term, tetapi tidak ditemukan perbedaan tingkat efikasi maternal pada kedua kelompok tersebut. Persamaan dengan penelitian ini adalah jenis penelitian yang digunakan serta variabel efikasi diri dan subjek yang digunakan yaitu ibu postpartum. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu tempat penelitian dan karakteristik responden yaitu dalam penelitian tersebut responden yang digunakan yaitu ayah dan ibu postpartum serta bayi sudah berumur 1 bulan, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan responden yang akan digunakan yaitu hanya ibu postpartum yang berada dalam periode 4 hingga 6 minggu postpartum, serta variabel terikat yang digunakan dalam penelitian, penelitian tersebut menggunakan variabel stres yang berhubungan dengan pertumbuhan sebagai variabel terikat, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan efikasi diri maternal sebagai variabel terikat.
BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas atau postpartum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan mengalami perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gr disebut low birth weight infant (berat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa semua bayi baru baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gr disebut low birth weight infant (berat
Lebih terperinciPERBEDAAN RISIKO DEPRESI POST PARTUM ANTARA IBU PRIMIPARA DENGAN IBU MULTIPARA DI RSIA AISYIYAH KLATEN
PERBEDAAN RISIKO DEPRESI POST PARTUM ANTARA IBU PRIMIPARA DENGAN IBU MULTIPARA DI RSIA AISYIYAH KLATEN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan oleh: MAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita dan keluarga. Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila sel telur
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Azwar, S., Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Azwar, S., 2012. Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2011. Kamus Istilah Kependudukan dan Keluarga Berencana.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pelayanan kesehatan sangat berkaitan erat dengan kejadian kematian pada neonatus. Penyebab utama kematian neonatus berhubungan secara intrinsik dengan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode setelah melahirkan juga disebut dengan periode postpartum, merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ reproduksi kembali seperti semula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal. Walaupun demikian kehamilan, persalinan, dan nifas yang normal pun mempunyai resiko. Resiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas (Saefudin,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap perempuan.peristiwa tersebut merupakan peristiwa penting dalam kehidupan ibu dan keluarganya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan peristiwa alamiah dan fase hidup yang paling istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan kehadiran seorang bayi setelah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi dan anak. Bayi menjadi fokus dalam setiap program kesehatan karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami gangguan kesehatan/dalam keadaan sakit. Keluarga juga merupakan salah satu indikator dalam masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Terutama usia 0-2
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pertumbuhan dan perkembangan di masa balita menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehamilan kurang dari 37 minggu (antara minggu) atau dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan prematur merupakan persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualitas sumber daya manusia di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang, karena tumbuh kembang anak akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia selama kehamilan masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia selama dekade terakhir. Anemia pada ibu hamil adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan
Lebih terperinciPENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEMAMPUAN MEKANISME KOPING DALAM MENGHADAPI POSTPARTUM BLUES PADA IBU POST SECTIO CAESARIA DI BANGSAL MAWAR 1 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. postpartum yang terdiri dari tiga fase yaitu fase dependen (taking in), fase
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas jasa pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting yang perlu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut penyedia pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas. Kualitas jasa pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempertahankan keluarga (Biresaw, 2014). Pernikahan dapat terjadi pada usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan suatu ikatan sosial yang menyatukan orang dalam satu bentuk ketergantungan khusus untuk tujuan membentuk dan mempertahankan keluarga (Biresaw,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. data Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) persennya merupakan penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang tentu menikah dengan harapan memiliki keturunan yang sehat dan cerdas, namun semuanya tetap kembali pada kehendak Sang Pencipta. Setiap harinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan keluarga. Setelah era Millenium Development Goals
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian anak merupakan salah satu indikator untuk kesehatan anak dan kesejahteraan keluarga. Setelah era Millenium Development Goals (MDGs) berakhir pada tahun 2015,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator dasar pelayanan kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian maternal/ibu setiap 100.000 kelahiran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan harapan masa depan bangsa yang perlu dipersiapkan agar menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun sehat mental dan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas merupakan masa kritis yang memerlukan pendampingan dari tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan kebidanan dan terus melakukan pemantauan yang bertujuan meminimalkan
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN STRATEGI KOPING PADA IBU PRIMIGRAVIDA MENJELANG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON I KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan hingga usia tujuh belas tahun, dimana masing-masing anak tumbuh dan belajar sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi otak (American
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan spektrum autis adalah gangguan perkembangan komplek disebabkan gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi otak (American Psychiatric Association,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kestabilan emosional. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan. pekerjaan, & lingkungan masyarakat (Videbeck, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi, dan sosial, yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. (BBLR) atau Low Birth Weight (LBW) sebagai bayi dengan berat badan lahir yang kurang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut WHO (2006), Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) atau Low Birth Weight (LBW) didefinisikan sebagai bayi dengan berat badan lahir yang kurang dari 2.500 gram atau
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan dapat dinilai dari indikator derajat kesehatan masyarakat, salah satunya melalui Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Lebih terperinciPENGARUH EDUKASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DAN TINGKAT EFIKASI DIRI IBU DALAM MERAWAT BBLR
PENGARUH EDUKASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DAN TINGKAT EFIKASI DIRI IBU DALAM MERAWAT BBLR Suyami 1), Yeni Rustina 2) Nur Agustini 3) 1 S1 Keperawatan, STIKES Muhammadiyah Klaten email: suyamiragil@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang sering kali membuat wanita menjadi bingung dan stress. Proses menjadi ibu adalah peristiwa yang
Lebih terperinciVOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:
JURNAL ILMU KESEHATAN AISYAH STIKES AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: 2502-4825 E-ISSN: 2502-9495 TRANSPORTASI DENGAN PERAWATAN METODE KANGURU UNTUK MENSTABILKAN FUNGSI
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal sesuai usianya, baik sehat secara fisik, mental,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran seorang anak atau bayi merupakan dambaan setiap keluarga. Setiap keluarga menginginkan anak yang dilahirkannya mampu tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang. telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki siklus hidup yang terus berjalan dari waktu ke waktu dan usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus tersebut yang merupakan kenyataan nyata yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI), yang dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah tumbuh kembang merupkan masalah yang masih perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah tumbuh kembang merupkan masalah yang masih perlu diperhatikan tidak hanya pada bayi lahir normal melainkan juga pada bayi lahir prematur. Dikarenakan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) rentan terhadap masalah kesehatan. BBLR adalah bayi yang memiliki berat badan lahir kurang dari 2500 gram pada waktu lahir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian bayi di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesejahteraan. Setelah era Millennium Development Goals (MDGs) berakhir pada
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian anak adalah salah satu indikator untuk kesehatan anak dan kesejahteraan. Setelah era Millennium Development Goals (MDGs) berakhir pada tahun 2015, seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 5 tahun di dunia mengalami kegemukan World Health Organization (WHO, menjadi dua kali lipat pada anak usia 2-5 tahun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegemukan pada anak mengalami peningkatan dari tahun ketahun baik di dunia maupun di Indonesia. Tahun 2006, terdapat 20 juta anak-anak dibawah usia 5 tahun di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health Organisation (WHO) angka kematian dan kesakitan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tugas perkembangan yang utama dari seorang wanita adalah hamil dan melahirkan seorang anak, dan kemudian membesarkannya. Kehamilan adalah masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku, komunikasi dan interaksi sosial (Mardiyono, 2010). Autisme adalah
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menggambarkan tentang latar belakang masalah, perumusan penelitian, tujuan umum dan tujuan khusus penelitian serta manfaat yang diperoleh dari penelitian ini. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggu-tunggu setiap. perubahan tersebut mungkin relatif pada tiap-tiap wanita.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perempuan banyak melewati proses-proses yang cukup sulit dalam hidup mereka, proses tersebut diantaranya proses kehamilan, melahirkan dan nifas, serta proses perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang belajar di sekolah tingkat perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu keahlian tingkat sarjana (Budiman, 2006). Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko mengalami permasalahan pada sistem tubuh, karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Kematian perinatal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengetahuan telah membawa kemajuan salah satunya yaitu meningkatnya usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global Action Againts Cancer (2006) dari WHO menyatakan bahwa angka kematian akibat kanker dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Periode postpartum merupakan masa transisi dan perubahan peran pada ibu baru
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Periode postpartum merupakan masa transisi dan perubahan peran pada ibu baru dan keluarganya. Masa postpartum terdiri dari adaptasi fisiologis dan adaptasi psikologis.
Lebih terperinciDUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN IBU PRIMIPARA DALAM MERAWAT BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN IBU PRIMIPARA DALAM MERAWAT BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH Dewi Purwanti¹ ), Fitriasih ² ), Isyti aroh³ ) ¹Program Studi Ners, STIKes Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO, 2001). Hal ini berarti seseorang dikatakan sehat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan pada berbagai bidang terutama dibidang. (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan terutama dibidang kesehatan. Bangsa yang sehat ditandai dengan semakin panjangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) tipe 2 yang dahulu dikenal dengan nama non insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan penyakit gangguan metabolik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASI adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. ASI merupakan makanan yang telah disiapkan untuk calon bayi saat ibu mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penduduk lanjut usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan masyarakat yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan suatu bentuk dari kebutuhan dasar manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu bentuk dari kebutuhan dasar manusia. Indikator kesehatan suatu bangsa salah satunya yaitu masih dilihat dari tinggi atau rendahnya angka kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah mahkluk biologis, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual yang utuh dan unik, artinya yang merupakan satu kesatuan yang utuh dari aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara gram), dan berat badan lebih (berat lahir 4000 gram). Sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram. Berkaitan dengan berat badan bayi lahir, bayi dapat dikelompokkan menjadi BBLR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan adanya perubahan gaya hidup berdampak pada penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan jiwa adalah pelayanan kesehatan professional yang didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan
Lebih terperinciVolume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA Ita Rahmawati 1, Asmawahyunita 2, Devi Rosita 3 INTISARI AKB di Indonesia tahun 2007 sejumlah 34 per 1000 kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupan manusia (Ramawati, 2011). Kemampuan merawat diri adalah suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan merawat diri merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia (Ramawati, 2011). Kemampuan merawat diri adalah suatu kebutuhan yang ditujukan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keperawatan anak telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Anak tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah suatu proses mendorong keluar hasil konsepsi (janin, plasenta dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan adalah suatu proses mendorong keluar hasil konsepsi (janin, plasenta dan ketuban) dari dalam rahim lewat jalan lahir atau dengan jalan lain (Reeder, 2012).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lebih dari 20 juta bayi diseluruh dunia (15,5%) dari seluruh kelahiran merupakan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan 95,6% diantaranya merupakan bayi yang dilahirkan
Lebih terperinciProses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas
Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diawali dari proses konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan calon bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasa (Moehji, 2003).Ibusehat akan melahirkan bayi yang sehat. Status gizi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur giziyang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan biasa (Moehji, 2003).Ibusehat
Lebih terperinciHUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014 Wachyu Amelia Dosen STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Email: amelia.wachyu@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minggu atau berat badan lahir antara gram. Kejadiannya masih
Lampiran 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prematuritas merupakan persalinan sebelum usia kehamilan 37 minggu atau berat badan lahir antara 500 2499 gram. Kejadiannya masih tinggi dan merupakan penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persalinan (WHO, 2008) merupakan periode penting bagi ibu dan bayi baru lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan mental,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi dan balita merupakan periode emas dalam kehidupan sehingga menjadi masa yang sangat penting karena pada masa ini berlangsung proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena masih tingginya angka kematian. Penyebab langsung diantaranya karena perdarahan, infeksi, pre
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perawatan payudara pada masa nifas merupakan perawatan yang dilakukan untuk mempersiapkan payudara agar dalam kondisi baik saat menyusui bayinya, meliputi perawatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Operasi merupakan penyembuhan penyakit dengan jalan memotong dan mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi, dirawat inap dan jenis operasi
Lebih terperinciPengalaman Ibu dalam Merawat Bayi dengan Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah
Pengalaman Ibu dalam Merawat Bayi dengan Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah Deswita a a Universitas Andalas E-mail: deswitapsik@yahoo.com Abstract: Taking care of the infants becomes a separate stressor
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV 05.07.02 KEDIRI Mulazimah Akademi Kebidanan PGRI Kediri mulazimah@gmail.com ABSTRAK Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Visi Indonesia sehat 2010 ditetapkan berdasarkan pembangunan yaitu bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan pola hidup yang sehat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Preeklampsia adalah sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel (Angsar, 2010).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Post partum adalah waktu yang diperlukan oleh ibu untuk memulihkan alat kandungannya ke keadaan semula dari melahirkan bayi sampai persalinan setelah 2 jam pertama persalinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nutrisi yang baik selama masa bayi akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu didukung dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengalaman rawat inap merupakan suatu hal yang traumatik dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengalaman rawat inap merupakan suatu hal yang traumatik dan mengerikan bagi anak-anak, hal ini akan lebih menakutkan bagi anak-anak yang dirawat di Pediatric
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007).
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan Jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. Sistem pasien
Lebih terperinciKesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2014 adalah kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual,
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
GAMBARAN TENTANG KEJADIAN PLACENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ISKAK TULUNGAGUNG JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Diajukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi, karena colostrum mengandung Zat kekebalan tubuh terutama immunoglobulin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya tiap tahun semakin meningkat. Di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) bahwa setiap tahunnya wanita yang melahirkan meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang. Sebagian besar kematian ibu terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan preterm menurut The American College of. Obstreticians and Gynecologists (ACOG), 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan preterm menurut The American College of Obstreticians and Gynecologists (ACOG), 2014 didefinisikan sebagai kontraksi teratur dari uterus yang menyebabkan
Lebih terperinci