Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Republlik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun , Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung Tahun berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun Terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Kota Bandung telah menetapkan pula Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, telah diikuti dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun telah ditetapkan tanggal 30 Juni Rencana Strategis merupakan pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik. Dalam hal ini adalah pelayanan publik urusan ketenagakerjaan dan urusan ketransmigrasian, penyusunannya selain berpedoman kepada Peraturan Daerah Kota Bandung, juga harus mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang RPJM Propinsi Jawa Barat, serta dengan pertimbangan potensi sumberdaya, memperhatikan faktor-faktor keberhasilan, hambatan, evaluasi kinerja, serta isu-isu strategis yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang sedang berkembang. Perubahan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berlandaskan pada beberapa faktor pertimbangan, antara lain : Revisi Renstra Disnaker Tahun

2 1. Tidak tercantumnya program dan kegiatan Urusan Ketransmigrasian dalam Perda Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang RPJMD (lama) Kota Bandung Tahun ; 2. Menyelaraskan dan menambah beberapa indikator kinerja, karena dalam RPJMD lama beberapa indikator kinerja belum sepenuhnya mencerminkan target kinerja ketenagakerjaan; 3. Menyelaraskan dan menambah target kinerja ketransmigrasian, serta mencantumkannya dalam target kinerja Perubahan RPJMD; 4. Penyelarasan lebih lanjut antara kebijakan horizontal dan vertikal yang terkait dengan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian Keterkaitan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Rencana Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung secara substantif tidak berdiri sendiri, dokumen ini terkait dengan keberadaan dokumen perencanaan lainnya yang bersifat perencanaan program pembangunan (a-spatial). Oleh karena itu dalam penyusunannya memperhatikan dan mensinergikan dengan : 1. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Propinsi Jawa Barat Tahun Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Lampiran Permennakertrans Nomor PER.03/MEN/1/2010 Tentang RENSTRA Kemennakertrans Tahun , serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. Adapun pokok yang berkaitan, dapat dilihat pada tabel berikut : Revisi Renstra Disnaker Tahun

3 Tabel 1.1 Keterkaitan RENSTRA Dinas Tenaga Kerja dengan Dokumen Perencanaan Lainnya RENSTRA Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Keterkaitan Misi : Misi 1 : Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terampil dan produktif sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja Misi 2 : Peningkatan peluang kesempatan kerja, dan perluasan kerja Misi 3 : Peningkatan perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan, serta pembinaan dan pengembangan hubungan industrial Misi 4 : Peningkatan ketersediaan lokasi transmigrasi dan penempatan transmigran RPJMD Kota Bandung Misi 2 : Mengembangkan Perekonomian Kota Yang Berdaya Saing Dalam Menunjang Penciptaan Lapangan Kerja dan Pelayanan Publik Serta Meningkatkan Peranan Swasta Dalam Pembangunan Ekonomi Kota RENSTRA Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Propinsi Jawa Barat Misi 1 : Membangun Pencitraan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Misi 2 : Mengembangkan Kebersamaan Pelaku Pembangunan Misi 4 : Mengoptimalkan Lembaga Pengembangan Sumberdaya manusia Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Revisi RPJMD Propinsi Jawa Barat Misi 1 : Sumberdaya Manusia Jawa Barat Yang Produktif dan Berdaya Saing Misi 2 : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis Potensi Lokal RENSTRA Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi RI Misi 3 : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Keterkaitan Sasaran/Kebijakan : Sasaran Misi 1 : 1. Tersedianya tenaga kerja yang berkualitas, produktif, berdaya saing tinggi, dan siap pakai 2. Meningkatkan keterampilan dan produktifitas kerja Sasaran Misi 2 : 1. Tersedianya infomasi pasar kerja 2. Terciptanya kesempatan kerja 3. Terciptanya wira usaha baru Sasaran Misi 3 : 1. Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga ketenagakerjaan 2. Meningkatkan kualitas pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial 3. Meningkatnya kesejahteraan pekerja sesuai dengan kemajuan dan kemampuan yang dicapai perusahaan. 4. Tegaknya supremasi hukum Sasaran : Meningkatnya Perluasan Kesempatan Kerja Formal di Sektor- Sektor Yang Menjadi Core Competency Kota Sasaran Misi 1: Meningkatnya Kualitas Tenaga Kerja dan Transmigran Terlatih yang Siap Kerja Pada Berbagai Sektor Lapangan Kerja dan Transmigrasi Sasaran Misi 2 : Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja di berbagai lapangan usaha Sasaran Misi 4 : Meningkatnya Kerjasama Kemitraan dengan dunia Usaha dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan transmigrasi Sasaran Misi 1 : Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja Sasaran Misi 2 : Meningkatnya Kesempatan dan Penyediaan Lapangan Kerja Agenda : Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan Sasaran : menurunkan Tingkat Pengangguran Menjadi 5,1 Persen Kebijakan : Menciptakan Lapangan Kerja Formal Dan Modern Memfasilitasi Perpindahan Pekerja Dari Produktivitas Rendah Ke Produktivitas Tinggi Revisi Renstra Disnaker Tahun

4 ketenagakerjaan, dan berkurangnya pelanggaran norma ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 5. Meningkatnya keselamatan, kesehatan kerja dan jaminan sosial tenaga kerja. Sasaran Misi 4 : 1. Meningkatnya lokasi transmigrasi 2. Meningkatnya transmigran yang menetap di lokasi transmigrasi Rencana Strategis merupakan acuan untuk penyusunan Rencana Kerja setiap tahun dalam rangka pencapaian visi, misi, dan arah pembangunan jangka menengah daerah Kota Bandung. Secara diagramatis keterkaitan Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar berikut : RPJMD PROPINSI JAWA BARAT RPJM DEPNAKERTRANS RI RENSTRA DISNAKER&TRANS PROP. JABAR RENSTRA DINAS TENAGA KERJA RPJPD & RPJM KOTA BANDUNG RENCANA KERJA 2009 RENCANA KERJA 2010 RENCANA KERJA 2011 RENCANA KERJA 2012 RENCANA KERJA 2013 Gambar 1.1. Keterkaitan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Revisi Renstra Disnaker Tahun

5 1.3. Landasan Hukum Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Landasan hukum penyusunan Perubahan Rencana Strategi Tahun adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang; 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung; 6. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007, tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009; 8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011, tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun ; 9. Peraturan Walikota Bandung Nomor 265 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 10. Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung. Revisi Renstra Disnaker Tahun

6 1.4. Maksud dan Tujuan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Rencana Strategi Tahun ini disusun dengan maksud sebagai berikut: a. Memudahkan aparatur Pemerintah Kota Bandung, khususnya Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, serta masyarakat pada umumnya untuk memahami visi, misi, strategi dan arah kebijakan Ketenagakerjaan dan ketransmigrasian selama lima tahun ke depan dalam rangka sinergitas pelaksanaan pembangunan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. b. Dokumen perencanaan strategi dan prioritas program lima tahunan sebagai dasar penyusunan rencana kerja setiap tahun. Sedangkan tujuan disusunnya Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun adalah : a. Memperoleh dokumen rencana pembangunan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian lima tahunan yang terintegrasi dengan dokumen RPJMD Kota Bandung serta dokumen yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian lainnya; b. Memberikan arah dan acuan pembangunan yang ingin dicapai Dinas Tenaga Kerja dalam kurun waktu lima tahun ke depan, sekaligus indikator capaian yang harus dipenuhi; c. Memberikan pedoman operasional pelaksanaan program dan kegiatan bagi aparat Dinas Tenaga kerja dalam menjabarkan visi, misi, dan arah pembangunan dalam RPJMD Kota Bandung Sistematika Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun disusun dengan sistematika sebagai berikut : Revisi Renstra Disnaker Tahun

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi, dan dengan Renja SKPD. 1.2 Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD 1.3 Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD 1.4 Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan Revisi Renstra Disnaker Tahun

8 melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme). 2.2 Sumber Daya SKPD Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal. 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra SKPD provinsi, yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan. Revisi Renstra Disnaker Tahun

9 BAB II ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Pada bagian ini dikemukakan permasalahanpermasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya 3.2 Isu-isu Strategis Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut yang menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi, dikemukakan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD. BAB IVVISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Revisi Renstra Disnaker Tahun

10 4.1 Visi dan Misi SKPD Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD beserta indikator kinerjanya 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Revisi Renstra Disnaker Tahun

11 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG 2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah, dengan tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi yang menjadi kewenangan dinas sebagaimana dijabarkan di bawah ini Tugas Pokok, dan Fungsi Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah melaksanakan sebagian kewenangan Daerah di bidang tenaga kerja dan transmigrasi, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Tenaga kerja mempunyai fungsi yaitu : a. Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan; c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan; Revisi Renstra Disnaker Tahun

12 d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas. Untuk kelancaran dan optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja mengacu pada Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 tentang rincian tugas pokok dan fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung, sebagai berikut : 1) Kepala Dinas Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai fungsi : (1) Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan. (2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan. (3) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan. (4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan (5) Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan laporan penyelenggaraan kegiatan dinas. 2) Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja lingkup kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, sekretaris mempunyai fungsi : Revisi Renstra Disnaker Tahun

13 (1) Perencanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan; (2) Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program; (3) Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang; (4) Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas; (5) Pengkordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang; dan (6) Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan kesekretariatan. Sekretaris membawahi Kepala Sub bagian Umum dan Kepegawaian, dan Keuangan Dan Program, dengan rincian tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut: Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup administrasi umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : (1) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian; (2) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Dinas, penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas; (3) Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan pengelolaan data mutasi, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan (4) Evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi umum dan kepegawaian. Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Program Sub bagian keuangan dan program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup keuangan dan program. Revisi Renstra Disnaker Tahun

14 Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub bagian keuangan dan program mempunyai fungsi : (1) Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi keuangan dan program; (2) Pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan pengelolaan data anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas; (3) Pelaksanaan pengendalian program yang meliputi kegiatan penyusunan bahan dan koordinasi penyusunan rencana dan program kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana dan program Dinas; dan (4) Pelaporan pelaksanaan lingkup pengelolaan administrasi keuangan dan program Dinas. 3). Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pelatihan dan produktivitas kerja. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai fungsi : (1) Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja; (2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja; (3) Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja; dan (4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja dan standarisasi kompetensi kerja. Kepala Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja Dan Pelatihan Kerja Revisi Renstra Disnaker Tahun

15 Seksi pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai fungsi : (1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja. (2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja. (3) Pelaksanaan lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja yang meliputi inventarisasi lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja, pembinaan peningkatan kualitas lembaga latihan kerja & pelatihan kerja, pembinaan peningkatan produktivitas kerja dan fasilitasi pemagangan kerja di dalam negeri dan luar negeri. (4) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan lembaga pelatihan; dan (5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyelenggaraan kegiatan pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja. Kepala Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja mempunyai fungsi : (1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja (2) Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja (3) Pelaksanaan lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja yang meliputi inventarisasi dan klasifikasi pekerjaan, pembinaan dan fasilitasi Standarisasi Kompetensi Kerja (4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Standarisasi Kompetensi Kerja Revisi Renstra Disnaker Tahun

16 4) Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup Penempatan Kerja dan Transmigrasi Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi : (1) Penyusunan rencana dan program lingkup penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi; (2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi; (3) Pelaksanaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi; (4) Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi; (5) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja serta transmigrasi. Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dan Perluasan Kerja Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai fungsi : (1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja; (2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja; (3) Pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja yang meliputi pendaftaran pencari kerja, penyediaan informasi lowongan kerja/bursa kerja, fasilitasi Penempatan Kerja bagi pencari kerja, pembinaan, penyuluhan, pengawasan Revisi Renstra Disnaker Tahun

17 dan rekomendasi penyelenggaraan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Kota Bandung, serta fasilitasi pendirian lembaga bursa kerja; (4) Penyuluhan dan pengawasan penyelenggaraan pendirian kantor cabang Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Kota Bandung dan penyuluhan dan pengawasan penerbitan paspor TKI asal kota; (5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja. Kepala Seksi Pengembangan Transmigrasi Seksi Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Transmigrasi mempunyai fungsi : (1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup transmigrasi; (2) Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup transmigrasi; (3) Pelaksanaan lingkup transmigrasi yang meliputi inventarisasi potensi transmigrasi, penyuluhan dan motivasi transmigrasi, penjajagan lokasi dan kerjasama penempatan transmigrasi serta monitoring kondisi transmigran; dan (4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup transmigrasi. 5) Kepala Bidang Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), bidang Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan mempunyai fungsi: Revisi Renstra Disnaker Tahun

18 (1) Penyusunan rencana dan program lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial; (2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial; (3) Pelaksanaan lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial; (4) Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja; dan (5) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup Pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Kepala Seksi Pembinaan Dan Pengembangan Hubungan Industrial Dan Jamsostek Seksi pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1), Seksi pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan mempunyai fungsi: (1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan; (2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan; (3) Pelaksanaan lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan yang meliputi fasilitasi penyusunan dan pengesahan peraturan perusahaan, pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Perjanjian Pekerjaan, Pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), pencatatan Revisi Renstra Disnaker Tahun

19 organisasi pekerja dan pengusaha dan verifikasi keanggotaan Serikat Pekerja pembinaan kepesertaan jaminan sosial serta penyusunan usulan penetapan upah minimum kota; (4) Penyuluhan dan pengawasan penyelenggaraan operasional perusahaan penyedia jasa yang berdomisili di Kota; (5) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan. Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi penyelesaian perselisihan hubungan industrial mempunyai fungsi: (1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial; (2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial; (3) Pelaksanaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang meliputi pembinaan, pencegahan dan fasilitasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan, pembinaan sumber daya manusia dan lembaga penyelesaian perselisihan di luar pengadilan, penyusunan, pengusulan formasi dan pembinaan mediator, konsiliator dan arbiter serta penerimaan pendaftaran dan seleksi calon hakim ad-hoc pengadilan hubungan industrial; (4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Revisi Renstra Disnaker Tahun

20 6) Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang pengawasan ketenagakerjaan mempunyai fungsi: (1) Penyusunan rencana dan program lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja; (2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja; (3) Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja; (4) Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja. Kepala Seksi Pengawasan Norma Kerja Seksi Pengawasan norma kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup pengawasan norma kerja. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan norma kerja mempunyai fungsi : (1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengawasan norma kerja; (2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengawasan norma kerja; (3) Pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja yang meliputi penyuluhan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma ketenagakerjaan, menerima pengaduan, melakukan pengecekan ke lapangan dan menugaskan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan melaksanakan koordinasi dengan instansi yang berwenang dalam rangka penyelidikan, pemeriksaan, penindakan dan penyelesaian sebagai tindak lanjut atas pelanggaran peraturan daerah dan peraturan Walikota di bidang ketenagakerjaan; (4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengawasan norma kerja. Revisi Renstra Disnaker Tahun

21 Kepala Seksi Pengawasan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai fungsi: (1) Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja; (2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja; (3) Pelaksanaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang meliputi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja, pemeriksaan penggunaan instalasi/pesawat/mesin produksi serta peralatan keselamatan kerja, pemeriksaan dan pengujian kondisi lingkungan kerja di perusahaan serta penanganan kasus kecelakaaan kerja; dan Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 7) Kepala UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang latihan kerja, dengan fungsi sebagai berikut : (1) Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan latihan kerja; (2) Pelaksanaan operasional Balai Latihan Kerja yang meliputi inventarisasi jenis-jenis pekerjaan dan perusahaan, penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan tingkat mahir dan profesional; serta pelaksanaan pelatihan tingkat mahir dan profesional. (3) Pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan (4) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Balai Latihan Kerja. 8) Kepala UPT Balai Higiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes) Revisi Renstra Disnaker Tahun

22 Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Tenaga Kerja di bidang Hiegiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dengan fungsi sebagai berikut : (1) Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan hiegiene Perusahaan dan Kesehatan yang meliputi inventarisasi tenaga kerja dan perusahaan, pemantauan hiegiene, kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan, pemantauan kondisi dan ketersediaan dokter di perusahaan, ahli hiegiene industri, teknisi hiegiene perusahaan, ketersediaan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja dan psikologi industri; (2) Pelaksanaan ketatausahaan UPT; (3) Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan balai hieperkes. Struktur Organisasi Susunan Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah diatur berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, struktur Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah sebagai berikut : 1) Kepala Dinas 2) Sekretariat, membawahkan : (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (2) Sub Bagian Keuangan dan Program 3) Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja, membawahkan : (5) Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja (6) Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja 4) Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, membawahkan : (1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja (2) Seksi Transmigrasi 5) Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (2) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 6) Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Revisi Renstra Disnaker Tahun

23 (1) Seksi Pengawasan Norma Kerja (2) Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Peraturan Walikota Bandung Nomor 265/Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, mengatur tentang struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Dinas Tenaga Kerja, yaitu : 7) UPT Balai Latihan Kerja (BLK), dan (1) Sub Bagian Tata Usaha UPT BLK 8) UPT Balai Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes), dan (1) Sub Bagian Tata Usaha UPT Hiperkes Struktur Organisasi terlampir Susunan Kepegawaian Dan Perlengkapan Susunan Kepegawaian Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung posisi Desember 2008 berjumlah 103 orang, laki-laki 60 orang dan perempuan 43 orang. Berdasarkan struktur Satuan Organisasi Perangkat Daerah, dari jumlah pegawai di atas terdiri dari satu orang pejabat eselon II/a, Eselon III/a ada satu orang, jabatan eselon III/b jumlahnya 4 orang, dan yang menduduki jabatan eselon IV/a dan IV/b berjumlah 14 orang, pejabat fungsional 19 orang, pelaksana 70 orang, sebagaimana disusun dalam tabel di bawah ini : Susunan Kepegawaian Tabel 2.1. Daftar Pegawai Menurut Eselon NO. JABATAN ESELON JUMLAH 1. Kepala Dinas II/a 1 orang 2. Sekretaris Dinas III/a 1 orang 3. Kepala Bidang III/b 4 orang 4. Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi/Ka.UPT IV/a 12 orang 5. Kepala Tata Usaha UPT IV/b 2 orang 6. Fungsional : - Pengantar Kerja - Mediator - Pengawas 4 orang 4 orang 11 orang 7. Pelaksana 64 orang Revisi Renstra Disnaker Tahun

24 Jumlah PNS Sumber : Kepegawaian dan Umum Disnaker Tahun 2010 Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 103 orang Potensi pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didominasi oleh adalah golongan III, jumlahnya mencapai 89 orang atau 86,4% dari jumlah seluruh pegawai, yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 2.2 Daftar Pegawai Menurut Golongan NO. GOLONGAN JUMLAH 1. Golongan IV 7 Orang 2. Golongan III 89 Orang 3. Golongan II 6 Orang 4 Golongan I 1 Orang Jumlah 103 Orang Sumber : Kepegawaian dan Umum Disnaker Tahun 2010 Apabila jumlah pegawai disusun berdasarkan pendidikan, maka dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini : Tabel 2.3. Daftar Pegawai Menurut Pendidikan NO. PENDIDIKAN JUMLAH 1. S.3 0 Orang 2. S.2 7 Orang 3. S.1 38 Orang 4. D III 11 Orang 5 SLTA 43 Orang 6 SLTP 1 Orang 7 SD 3 Orang Jumlah Pegawai (PNS & CPNS) 103 Orang Sumber : Kepegawaian dan Umum Disnaker Tahun 2010 Perlengkapan Gedung dan Perlengkapan bangunan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berdiri di atas lahan dengan luas 8.487,99 m², terdiri dari 3 (tiga) Gedung. Gedung utama digunakan untuk ruang Kepala Dinas, Sekretariat dan ruang serbaguna/ruang pertemuan, gedung kedua diperuntukan untuk 3 (tiga) bidang : Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, Bidang Pelatihan dan Produktivitas, Bidang Penempatan Kerja seluas 7.787,99 m², dan Revisi Renstra Disnaker Tahun

25 Bidang Pengawasan menempati rumah Jalan Martanegara Nomor 6 dengan luas bangunan 700 m². Kendaraan dinas operasional roda empat yang digunakan para pejabat Dinas Tenaga kerja 3 (tiga) unit, kendaraan dinas operasional roda dua 10 (sepuluh) unit. Perlengkapan inventaris lainnya sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas organisasi Dinas, antara lain meja, kursi, lemari, brankas, komputer, printer, mesin tik, pesawat telepon, dan perlengkapan lain berjumlah 853 unit Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Struktur umur kependudukan adalah informasi yang sangat penting berkaitan dengan perkembangan persentase kelompok sasaran pembangunan ketenagakerjaan. Proporsi penduduk tingkat pendidikan dasar, menengah, tinggi, remaja, dan usia kerja (produktif), usia lanjut. Besaran komposisi ini menentukan kebutuhan layanan pada setiap kelompok, dan menentukan pada tingkat capaian pembangunan di Kota Bandung. Dilihat dalam diagram di bawah ini : > Gambar 2.1. Diagram Struktur Kependudukan Kota Bandung Tahun 2008 Diagram di atas menunjukkan struktur penduduk Kota Bandung, seperti tabel berikut ini : Tabel Data Persentase Penduduk Kota Bandung Tahun 2008 Revisi Renstra Disnaker Tahun

26 Kelompok Umur Persentase Kelompok Umur Persentase ,30% > 75 1,30% ,20% ,30% ,20% ,90% ,00% ,90% ,90% ,30% ,10% ,70% 5 9 8,60% ,50% 0 4 7,30% ,40% Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung Penduduk Kota Bandung pada Tahun 2008 berdasarkan RPJMD adalah sebanyak jiwa, dari jumlah tersebut angkatan kerja sebanyak orang, dan yang bekerja jumlahnya mencapai orang, berarti tingkat kesempatan kerja di Kota Bandung 85,24%, seperti dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel Penduduk Kota Bandung Berumur 15 Tahun Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Kelamin Dan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Tahun 2008 Tahun 2008 Jenis Kelamin Tdk/Blm Pernah Sekolah Tdk/Blm Tamat SD Sekolah Dasar SLTP SMTA Diploma I/II/III/ Akademisi /Universitas Jumlah Laki-Laki Perempuan L + P Sumber Data : Buku RTKD Kota Bandung Tahun 2009 Agar lebih jelas, tabel di atas digambarkan dalam bentuk diagram dibawah ini: Revisi Renstra Disnaker Tahun

27 Gambar 2.2. Penduduk Kota Bandung Berumur 15 Tahun Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Kelamin Dan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Tahun 2008 Jika dilihat dari struktur usia, diperjelas dengan tabel diagram di atas, yang tergolong menonjol adalah usia pendidikan tinggi (20-24 tahun) dan pada masa awal usia kerja (25-29 tahun). Pada kedua kelompok ini terlihat pola lonjakan jika dibandingkan dengan usia pendidikan dasar-menengah. Lonjakan pada usia tersebut, mengindikasikan bahwa di Kota Bandung terjadi migrasi masuk yang sangat besar, yaitu mahasiswa/pelajar yang melanjutkan studinya di Kota Bandung dan sekaligus tempat mencari pekerjaan. Struktur seperti ini patut mendapat perhatian, dan menjadi beban bertambahnya jumlah penganggur di Kota Bandung, karena kemungkinan akan selalu berulang setiap tahunnya. Kota Bandung memiliki peran penting dalam perekonomian Jawa Barat, pada tahun kontribusi ekonomi Kota Bandung di Jawa Barat mencapai rata-rata 10%. Dalam lingkup Bandung Raya, kontribusi aktivitas ekonomi Kota Bandung sekitar 23% dari ekonomi Jawa Barat. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Bandung dari tahun mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2008 mengalami perlambatan dari tahun sebelumnya (8,17%), menunjukkan bahwa Kota Bandung adalah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang penting di Jawa Barat maupun di Indonesia. Menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dengan tumpuan aktivitas perdagangan dan industri pengolahan, Kota Bandung juga menjadi salah satu tujuan migrasi tenaga kerja yang cukup besar, dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel Perkembangan Data Indikator Ketenagakerjaan, dan Ketransmigrasian Revisi Renstra Disnaker Tahun

28 Kota Bandung Tahun Indikator Satuan Jumlah Penduduk Jiwa 2,270, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) % 1,72 1,14 1,44 1,9 Jumlah Angkatan Kerja Jiwa Jumlah Bekerja Jiwa Jumlah Penganggur Jiwa Tingkat Pengangguran % 16,25 16,09 15,73 15,48 Terbuka (TPT) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 57,78 58,43 59,11 60,06 (TPAK) Penempatan Trransmigran KK Jiwa Sumber : BPS Kota Bandung 2008 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung dari tahun 2005 hingga tahun 2007 mengalami peningkatan, selain LPE beberapa indikator makro keberhasilan pembangunan di Kota Bandung adalah sebagai berikut : Tabel Perkembangan Data Indikator Makro Kota Bandung Tahun Indikator Satuan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) % 7,53 7,83 8,24 8,17 Konstan PDRB/Kapita ADHB (Rp./Thn) Produktivitas Pekerja (Rp./Thn) Laju Pertumbuhan Produktivitas % 0, ,34 8,33 Konstans Inflasi % 19,56 5,33 5,21 10,23 Indek Daya Beli 63,93 63,99 64,04 64,27 Sumber : BPS Kota Bandung, 2008 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang berdampak pada dinamisasi permasalahan ketenagakerjaan yang semakin kompleks. Isu strategis potensial adalah pengangguran lulusan sekolah/perguruan tinggi serta keterbatasan lapangan kerja. Isu ketenagakerjaan yang perlu penanganan yang sinergi antara lain : tingginya angka pengangguran, tingginya Revisi Renstra Disnaker Tahun

29 angka kecelakaan kerja terutama kecelakaan ketika, akan dan sesudah bekerja sebagai dampak dari meningkatnya penggunaan sarana kerja kendaraan roda dua, meningkatnya konflik hubungan industrial, rendahnya daya saing dan kualitas SDM, serta rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja. Hal ini cukup penting untuk menjadi perhatian semua pihak, mengingat bahwa pembangunan di semua sektor pada akhirnya akan berimplikasi terhadap ketenagakerjaan. Jumlah penduduk Kota Bandung berdasarkan Hasil Registrasi Pendataan Dinas Kependudukan pada Desember 2008 sebanyak orang; jumlah angkatan kerja Tahun 2008 adalah orang, jumlah penganggur , pengangguran terbuka (perbandingan jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja berdasarkan konsepsi ILO) tahun 2008 adalah 15,48%, berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Pencari Kerja terdaftar tahun 2008 sebanyak orang. Tingginya tingkat pendidikan penduduk/angkatan kerja bukan jaminan mudahnya dalam mendapatkan peluang kesempatan kerja di Kota Bandung, harus didukung dengan tingkat keterampilan/keahlian/kompetensi kerja yang dimiliki sesuai kebutuhan pasar kerja. Berdasarkan data tahun 2008 perusahaan di Kota Bandung berjumlah dan jumlah tenaga kerja sebanyak orang, gejolak ekonomi sebagai dampak dari krisis ekonomi dunia, diprediksi akan menambah jumlah tenaga kerja PHK di Tahun Kondisi ini sangat rentan terhadap tumbuhnya perselisihan hubungan industrial, perselisihan hubungan industrial yang terjadi pada tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1) Perselisihan hubungan industrial = 105 kasus (1.297 tenaga kerja) 2) PHK perseorangan = 83 kasus (144 tenaga kerja) 3) PHK massal = 14 kasus (948 tenaga kerja) 4) Unjuk rasa/pemogokan = 10 perusahaan (2.884 tenaga kerja) Meningkatnya perselisihan hubungan industrial, dan masih banyak pengusaha yang belum mentaati ketentuan perundang-undangan ketenagakerjaan menunjukkan Revisi Renstra Disnaker Tahun

30 pentingnya melakukan pengawasan norma ketenagakerjaan termasuk pengawasan norma kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangka perlindungan tenaga kerja. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, diupayakan melalui peningkatan upah minimum kerja sesuai kebutuhan hidup yang layak perlu direalisasikan. Namun demikian dengan adanya ketimpangan kompetensi kerja, masih banyak diantara pekerja yang belum menerima upah sesuai dengan tingkat kebutuhan hidup minimum. Upah Minimum Kota Bandung (UMK) Tahun 2008 sebesar Rp ,- dan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) sebesar Rp ,-. Sedangkan Upah Minimum Kota Bandung (UMK) Tahun 2009 sebesar Rp ,- dan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) tahun 2009 Sebesar Rp ,- Berdasarkan sumber data dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung Penduduk yang bekerja, 33,3% bekerja di sektor sekunder yaitu industri pengolahan, listrik, gas, air, dan konstruksi. Sektor konstruksi menyerap 5,23%, namun demikian perkembangan penyerapan tenaga kerja sektor konstruksi lebih dimanfaatkan oleh pekerja dari luar Kota Bandung. Sedangkan yang bekerja di sektor tertier mencapai 65% terdiri dari 34,9% di sektor perdagangan dan 21,02% di sektor jasa dan 11,75% penduduk yang bekerja merupakan usahawan yang kegiatan usahanya dapat menyerap tenaga kerja. Sedangkan yang memiliki pekerjaan mandiri tanpa serapan tenaga kerja lebih tinggi yaitu 25,76%. Dengan demikian 62,49% dari total penduduk yang bekerja adalah buruh/karyawan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tantangan ke depan untuk menyediakan lapangan kerja akan semakin berat. Dalam dinamika perkembangan perekonomian, tenaga kerja merupakan fokus utama pada sistem manajemen perusahaan. Ketidakseimbangan antara lowongan kerja yang ditawarkan baik oleh petugas fungsional Pengantar Kerja maupun Bursa Kerja dengan jumlah pencari kerja, dibuktikan dengan penyerapan AKAN, AKL, dan AKAD hanya pekerjaan, hal ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara tingkat kualitas produktivitas tenaga kerja dan kebutuhan kerja, juga kurang diminatinya lowongan kerja yang ditawarkan oleh para pencari kerja. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan keterampilan untuk peningkatan kualitas dan produktivitas bagi pencari kerja agar kualitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Revisi Renstra Disnaker Tahun

31 Investasi yang masuk ke Kota Bandung belum dapat diharapkan menyerap tenaga kerja dalam rangka menurunkan tingkat pengangguran terbuka, hal ini ditunjukkan dengan angka tingkat pengangguran terbuka tahun 2008 sebesar 15,48% sedangkan penyerapan tenaga kerja dengan adanya investasi PMA dan PMDN berdasarkan data dari Badan Penanaman Modal dan Pusat Pelayanan Terpadu (BPMPPT) hanya menyerap 20 orang, sedangkan Pencari Kerja Terdaftar pada Tahun yang bersangkutan secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 2.8. Data Perkembangan Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2008 NO URAIAN EXISTING TAHUN Jumlah Pencari Kerja Terdaftar : - SD - SMP - SMA - D1 & D2 - D3 - S1 - S2 & S SATUAN Orang 2. Jumlah Lowongan Kerja Pekerjaan 3. Jumlah Penempatan Kerja pada Tahun 2008 : - AKL - AKAD - AKAN Jumlah Penempatan akumulasi s.d. Tahun Orang 4. Jumlah TKA 420 Orang 5. Jumlah PJTKI 13 Perusahaan 6. Pelatihan Keterampilan & Produktivitas Kerja Orang 7. Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai/Pemagangan Dalam Negeri 90 Orang Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah Permasalahan ketenagakerjaan tidak lepas pula dari masalah hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha yang mempekerjakan mereka. Berikut adalah tabel yang menyajikan beberapa indikator ketenagakerjaan terkait hubungan industrial dan kesejahteraan di Kota Bandung : Tabel 2.9. Revisi Renstra Disnaker Tahun

DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG 1 DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah melaksanakan sebagian kewenangan Daerah di bidang tenaga kerja dan transmigrasi, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut

Lebih terperinci

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan,

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB1 RENSTRA Latar Belakang

Pendahuluan BAB1 RENSTRA Latar Belakang RENSTRA BAB1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan rencana Pembangunan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 25 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN Menimbang PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian adalah Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) Kota Bandung

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian adalah Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) Kota Bandung 30 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek Penelitian adalah Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) Kota Bandung yang bertempat di Jalan R.A.AMartanegara No. 04 Bandung. 3.1.1.

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS TENAGA

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KABUPATEN TUBAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KABUPATEN TUBAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI TUBAN NOMOR 188.45/ /KPTS/414.031/2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KABUPATEN TUBAN TAHUN 2016-2021 RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016 WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 Sejarah Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah disingkat Disnakertrans Prov. Jateng merupakan organisasi

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG WALIKOTA KEDIRI P ERATURA N W ALIKOTA KEDIRI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DAN TENAGA

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT - 156 - BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang sangat signifikan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan tidak bisa digantikan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang sangat signifikan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan tidak bisa digantikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbaikan pelayanan birokrasi perizinan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah tidak bisa dipisahkan dari konteks reformasi birokrasi. Institusi birokrasi memiliki peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah atau disingkat dengan Renstra SKPD merupakan suatu produk perencanaan yang dihasilkan melalui tahapan proses penyusunan yang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

Ketenagakerjaan. ketenagakerjaan.

Ketenagakerjaan. ketenagakerjaan. L. BIDANG KETENAGAKERJAAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 Ketenagakerjaan 1. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan Pengawasan 2. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur 3. Pembinaan Pelatihan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 35 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 35 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 35 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA, ADMINISTRATOR DAN PENGAWAS DI LINGKUNGAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 99 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA PEKANBARU DENGAN

Lebih terperinci

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah.

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah. - 62-14. BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN 1. Ketenagakerjaan 1. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan Pengawasan 1. Pelaksanaan kebijakan pusat dan provinsi, penetapan kebijakan daerah dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010 LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010 N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, Perencanaan Strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Instansi Pemerintah. Perencanaan Strategis

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 27 NOMOR 27 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 27 NOMOR 27 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 27 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN - 67 - N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN SUB BIDANG 1. Ketenagakerjaan 1. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan Pengawasan 2. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa pembangunan ketenagakerjaan ditunjuk untuk menyediakan

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN 20 - VISI : Terwujudnya tenaga kerja yang berdaya saing dan harmonis, masyarakat transmigrasi yang mandiri,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR Ucapan puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, bahwa penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019 telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp. 7564327,

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN 4.1.14 URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN 4.1.14.1 KONDISI UMUM Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara Pemerintah, pengusaha dan pekerja atau

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017

RENCANA KERJA TAHUN 2017 RENCANA KERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) JL. PELABUHAN II KM. 6 NO 703 TLP /FAX (0266) 226088 SUKABUMI 43169 EMAIL : DISNAKERTRANS_KABSMI@YAHOO.COM

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya 5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya Pada awal pemerintahan Republik Indonesia, ketika Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan jumlah kementerian

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas ridho dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran ini tanpa kendala

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp. 7564327,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA DISNAKERTRANSDUK PROV. JAWA TIMUR Untuk mewujudkan agenda dan prioritas pembangunan di Jawa Timur berdasarkan visi, misi

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

2. Pembinaan (pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan) penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan skala daerah.

2. Pembinaan (pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan) penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan skala daerah. L. BIDANG KETENAGAKERJAAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 Ketenagakerjaan 1. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan Pengawasan 2. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur 3. Pembinaan Pelatihan

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR Ucapan puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, bahwa penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019

Lebih terperinci

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN - 389 - N. PEMBAGIAN URUSAN AN KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN SUB 1. Ketenagakerjaan 1. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan Pengawasan 1. Penetapan dan pelaksanaan kebijakan, pedoman, norma, standar,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan

Lebih terperinci

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing BAB II PROGRAM KERJA 2.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah satu urusan rumah tangga Daerah dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, dengan kewenangannya

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 61 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS TENAGA KERJA KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah BAB II PROGRAM KERJA 2.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah satu urusan rumah tangga Daerah dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, dengan kewenangannya

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung 35 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.288 Tahun 1992 (KEP 288/MEN/1992) ditetapkan sebagai Hari Jadi Departemen

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN 2009-2014 VISI : Terwujudnya ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan kependudukan yang maju, berdaya saing,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA TAHUN 2017

RENCANA AKSI KINERJA TAHUN 2017 RENCANA AKSI KINERJA TAHUN 2017 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUKABUMI Jalan Pelabuhan II KM.6 No.703 No/Fax.(0266) 226088 Sukabumi 43169 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan rencana Pembangunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN BAB VI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN PROVINSI JAWA TIMUR 014-2019 Pada bagian ini akan dikemukakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA, KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Dalam melaksanakan tugas setiap pejabat struktural dan pejabat fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 21 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 21 TAHUN 2003 TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 21 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN TENAGA KERJA KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 37/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih dikenal dengan istilah otonomi daerah sebagai salah satu wujud perubahan fundamental terhadap

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 85 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 85 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 85 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET Instansi : DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN JOMBANG Tujuan : 1. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

[DINAS PENANAMAN MODAL, TENAGA KERJA DAN PTSP] KATA PENGANTAR

[DINAS PENANAMAN MODAL, TENAGA KERJA DAN PTSP] KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatnya penyusunan renstra periode 2016-2021 Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan PTSP Kota Bontang dapat dilaksanakan

Lebih terperinci