METODE WAWANCARA DALAM PENELITIAN SEJARAH
|
|
- Sukarno Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODE WAWANCARA DALAM PENELITIAN SEJARAH (STUDI NON DOKUMENTER) Samsi Haryanto 2011 i
2 KATA PENGANTAR Puji syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena atas berkat dan rahmat-nya, buku ini dapat tersusun. Buku berjudul Metode Wawancara dalam Penelitian Sejarah (Studi Non Dokumenter) ini disusun dengan maksud agar menjadi referensi bagi para mahasiswa jurusan ilmu sejarah dalam mengembangkan pembelajaran metode penelitian sejarah, bagi para mahasiswa pendidikan sejarah dalam upaya mengembangkan atau menyusun bahan ajar muatan lokal pembelajaran sejarah sebagai pelaksanaan kurikulum muatan lokal, dan bagi para mahasiswa lain yang tertarik mengungkap peran tokoh dalam masa ketokohannya dalam suatu organisasi/ lembaga/pergerakan seperti Ketamansiswaan misalnya. Tidak menutup kemungkinan, buku ini bisa dimanfaatkan oleh para pihak yang tertarik pada sejarah, khususnya pada pengungkapan peran pelaku sejarah yang kini masih hidup. Disadari oleh penyusun bahwa banyak pihak telah membantu demi tersusunnya buku ini. Oleh sebab itu kepada pihak-pihak tersebut disampaikan ucapan terima kasih. Semoga kehadiran buku ini benar-benar bermanfaat. Penyusun ii
3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I SEJARAH LISAN SEBAGAI SUATU METODE... A. Mengapa Sejarah Lisan... B. Pengertian dan sasaran studi sejrah lisan... C. Beberapa contoh hasil studi sejarah non dokumenter... BAB II WAWANCARA DALAM PENELITIAN SEJARAH... A. Wawancara: Teknik Pengumpulan Informasi yang bersifat pelengkap... B. Persialan untuk wawancara... C. Pelaksanaan Wanwancara... BAB III KREDIBILITAS INFORMASI HASIL WAWANCARA... A. Konsep-konsep Reliabilitas, Validitas, dan Kredibilitas... B. Kemampuan untuk memberikan informasi yang kredibel... C. Kemauan untuk memberikan informasi yang kredibel... D. Triangulasi... BAB IV MERENCANAKAN KEGIATAN PENELITIAN... A. Menyusun rancangan penelitian pada umumnya... C. Menyusun proposal penelitian untuk penulisan skripsi... iii
4 BAB I SEJARAH LISAN SEBAGAI SUATU METODE A. MENGAPA SEJARAH LISAN Pada dasarnya suatu kelompok masyarakat atau suatu bangsa memulai jaman sejarahnya sejak masyarakat atau bangsa yang bersangkutan mengenal tulisan. Melalui jejak peninggalan masa lampaunya yang memuat informasi tertulis, kita dapat mengungkap sejarah mereka. Jejak peninggalan masa lampau yang berupa tulisan dalam istilah umum disebut dokumen, dan di dalam meneliti sejarah dokumen tersebut merupakan sumber utama atau sumber pokok. Namun demikian peneliti kerap kali sangat sulit menemukan sumber yang berupa dokumen dalam rangka kegiatan melakukan penelitian sejarah. Hal yang demikian dapat terjadi oleh karena beberapa kemungkinan sebagai penyebabnya (Lembaran Berita Sejarah Lisan, No. 7, tahun 1981). Dalam masa-masa yang penuh kekacauan dan perubahan yang sangat cepat, sejumlah besar informasi yang telah ditulis dan bahkan mungkin ada yang telah diterbitkan, dengan sengaja atau tidak sengaja dimusnahkan oleh karena pertimbangan-pertimbangan politik, militer, dan keamanan. Oleh sebab itu amat sedikit atau hampir tidak ada dokumen-dokumen yang berasal dari masa-masa tersebut yang dapat ditemukan. Dalam sejarah Indonesia, masa-masa yang penuh kekacauan tersebut dapat disebutkan yakni masa pendudukan Jepang dan masa revolusi phisik Kemungkinan lain yang menjadi penyebab sangat sulitnya menemukan jejak masa lampau yang berupa dokumen adalah adanya perkembangan perhatian para sejarawan dalam hal obyek studi yang ingin diungkapnya. Sejak sejarawan terkemuka, Sartono Kartodirdjo, memperkenalkan pendekatan multi-dimensional dalam penelitian dan penulisan sejarah, munculah gejala lain dalam perkembangan ilmu sejarah di tanah air. 1
5 Pertama, sejarah politik yang berkisar pada dinamika dan sistem kekuasaan, yang secara praktis bersifat elitis dengan memfokus pada sejarahnya raja-raja, orang besar, atau tokoh terkemuka, tidak lagi menjadi monopoli perhatian sebagai wilayah penelitian dan pengkajian. Sejarah sosial, yang sering mewujudkan dirinya dalam sejarah lokal, sejarah agraris, dan sejarah perkotaan (urban-history) makin mendapat perhatian. Bahkan perkembangan lebih lanjut, tidak saja perhatian tertuju ke sejarah sosial (social-history) namun berkembang ke sejarah masyarakat (societal-history). Pergeseran terjadi dari sejarah sosial sebagai suatu pendekatan kepada sejarah masyarakat sebagai sasaran penelitian. Di satu pihak pergeseran ini menyebabkan sejarawan makin mendekati pendukung dinamika sejarah yang sesungguhnya yakni orang kecil dalam peristiwa kecil, dan pihak lain, sifat komparatif yang secara implisit telah menjadi bagian dari ilmu sejarah, makin dengan sadar dilakukan. Kedua, makin intimnya sejarawan dengan cabang-cabang ilmu sosial lain. Sejarawan makin membiasakan dirinya dengan berbagai konsep-konsep yang telah lebih dahulu diperkembangkan oleh disiplin-disiplin ilmu lain. Argumen yang bertolak dari wawasan teori telah makin kerap mendasari kisah sejarah yang ditulis. Bersamaan dengan semakin biasanya menerapkan konsep-konsep maupun teori dari ilmu sosial lain (misalnya dari sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, antropologi, psikologi), semakin biasa pula para sejarawan memilih masalah untuk diungkap mengambil dari masalah-masalah yang biasa dipilih oleh ilmuilmu lain. Sebagai contoh dapat disebutkan bahwa masalah-masalah yang selama ini digeluti oleh sosiologi, seperti cultural-group, social-group, dan community yang masing-masing mencakup dua aspek yakni aspek struktural dan aspek fungsional, semakin menarik minat para sejarawan untuk dipilihnya. Gejala yang muncul dalam perkembangan ilmu sejarah tersebut menunjukkan adanya kecenderungan baru dalam panorama penulisan sejarah yang sekaligus menunjukkan peralihan kecenderungan teoritis dan metodologis dalam penggarapannya. Perhatian terhadap peran orang kecil dalam peristiwa 2
6 BAB II WAWANCARA DALAM PENELITIAN SEJARAH A. WAWANCARA: TEKNIK PENGUMPULAN INFORMASI YANG BERSIFAT PELENGKAP Wawancara yakni percakapan seseorang dengan orang lain dengan tujuan tertentu, yaitu mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari yang diwawancara, adalah suatu teknik pengumpulan data yang amat penting dalam penelitian survey, disamping teknik utama yakni observasi. Oleh sebab itu dalam penelitian survey, teknik wawancara merupakan pembantu utama dari metode observasi. Kecuali untuk mengumpulkan keterangan dan data dalam rangka suatu penelitian survey atau penelitian masyarakat secara umum, teknik wawancara juga dipergunakan untuk banyak hal lain, misalnya oleh wartawan untuk mendapatkan keterangan bagi suatu berita yang akan dimuat dalam surat kabarnya, oleh pimpinan perusahaan untuk menyaring karyawan baru, oleh psikoanalis untuk diaknosa dan terapi, dan sebagainya. Dalam penelitian sejarah yang memiliki kekhususan tersendiri diantara penelitian-penelitian sosial lainnya, teknik pengumpulan data atau informasi utama yang digunakan adalah teknik pengumpulan data yang berasal dari sumber tertulis yang termuat dalam dokumen. Oleh karena ciri utama studi sejarah adalah menyangkut peristiwa atau keadaan masa lalu, maka teknik pengumpulan data melalui observasi kiranya amat sulit dilakukan, kalau tidak boleh dikatakan amat naif. Dengan demikian dalam penelitian sejarah teknik pengumpulan data dan informasi yang dikumpulkan dengan cara wawancara merupakan teknik atau metode pengumpulan informasi yang sifatnya penunjang atau pendukung terhadap informasi yang diperoleh dari sumber dokumen. Apabila ternyata dalam suatu penelitian sejarah tertentu peneliti merasa kesulitan dalam mengumpulkan 16
7 data dari sumber dokumen oleh karena memang masalah yang ditelitinya tidak meninggalkan jejak masa lalu yang berupa dokumen, maka barulah informasi yang diperoleh dari hasil wawancara bisa dipandang sebagai bahan yang amat penting. Hal yang demikian mengisyaratkan bahwa dalam penelitian sejarah, peneliti pertama-tama wajib berusaha untuk mencari bahan atau informasi dari sumber dokumen. Apabila seorang peneliti sejarah terpaksa melakukan pengumpulan data atau informasi melalui wawancara, maka sebagaimana peneliti-peneliti ilmu sosial lainnya, seorang peneliti sejarah juga perlu mempersiapkan diri sebelum memulai wawancara. Sebelum peneliti berhadapan muka dengan orang yang diwawancara untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu yakni: (1) seleksi individu untuk diwawancara, (2) pendekatan terhadap orang yang telah dipilih untuk diwawancara, (3) pengembangan suasana lancar dalam wawancara termasuk di dalamnya adalah usaha untuk menimbulkan pengertian dan bantuan sepenuhnya dari orang yang diwawancara (Koentjaraningrat, ed., 1977), dan (4) mempersiapkan pokok-pokok masalah yang akan diwawancarakan. B. PERSIAPAN UNTUK WAWANCARA 1. Seleksi individu untuk diwawancara Dalam rangka penelitian sosial pada umumnya ada dua macam wawancara yang pada dasarnya berbeda sifatnya, yakni (1) wawancara terhadap informan, dan (2) wawancara terhadap responden. Wawancara terhadap informan dimaksudkan untuk mendapatkan keterangan dan data mengenai individu tertentu (bukan mengenai individu si informan) untuk keperluan informasi, sedangkan wawancara terhadap responden dimaksudkan untuk mendapatkan keterangan tentang diri pribadi, pendirian atau pandangan dari individu yang diwawancara, untuk keperluan komparatif (Koentjaraningrat, ed., 1977). Pembedaan menjadi dua macam tersebut di atas 17
8 BAB III KREDIBILITAS INFORMASI HASIL WAWANCARA A. KONSEP-KONSEP RELIABILITAS, VALIDITAS, DAN KREDIBILITAS Dalam bidang penelitian dikenal banyak istilah-istilah teknis yang arti dan penerapannya berkaitan erat dengan jenis-jenis penelitian tertentu. Oleh sebab itu hal itu memerlukan pemahaman yang jelas dan tajam, agar tidak timbul kerancuan. Dalam kaitannya dengan data atau informasi yang dikumpulkan dan cara perolehannya, pada jenis penelitian kuantitatif dikenal adanya istilah reliabilitas dan validitas. Reliabilitas sering dianggap sama dengan konsistensi atau stabilitas (Azwar, 1986), yang menunjuk sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Dengan demikian sesungguhnya reliabilitas menyangkut pada persoalan alat-ukur, menyangkut masalah kecermatan atau ketepatan pengukuran (Wertz, 1986). Hal yang demikian dikenal dalam jenis penelitian kuantitatif adalah wajar, mengingat dalam jenis penelitian tersebut perolehan data dilakukan dengan alat pengumpul data yang sering disebut instrumen pengumpulan data dan biasanya berwujud angket atau pedoman wawancara terstruktur. Jadi tegasnya konsep reliabilitas berkaitan erat dengan instrumen penelitian, terutama mempersoalkan keajegan dan kecermatan pengukuran. Adapun konsep validitas atau kesahihan mempersoalkan ketepatan suatu alat ukur yang dipakai untuk mengukur suatu aspek atau gejala yang ingin diukur. Nunnaly menandaskan (Nunnaly 1978) bahwa suatu alat ukur dikatakan valid jika ia mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian pengertian validitas berkaitan erat dengan data yang diperoleh berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti atau berdasarkan tujuan apa yang ingin diukur. Kemudian lebih lanjut dikenal adanya istilah validitas internal dan eksternal, dan 35
9 dikenal pula tiga jenis uji validitas yakni validitas isi, validitas bertalian dengan kriteria, dan validitas konstrak. Penelitian jenis kualitatif tidak mengenal adanya instrumen penelitian seperti angket dan yang lain sebagaimana dikenal dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, si peneliti itu sendirilah merupakan instrumen penelitiannya (Moleong, 2002). Oleh sebab itu dalam penelitian kualitatif tidak biasa dipakai istilah reliabilitas dan validitas. Terhadap data atau informasi yang dikumpulkan dilakukan pemeriksaan untuk menetapkan keabsahan data. Ada empat kriteria yang digunakan oleh penelitian kualitatif untuk menetapkan keabsahan data, yakni kriteria derajat-keterpercayaan, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian (Moleong, 2002). Kriteria derajat-keterpercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas-internal dari penelitian kuantitatif, kriteria keteralihan meskipun tidak tepat benar agak mirip dengan konsep validitas eksternal atau setidak-tidaknya keduanya memiliki arah berpikir yang sama yakni menuju kepada upaya generalisasi hasil penelitian, kriteria ketergantungan merupakan substitusi dari istilah reliabilitas dalam penelitian kuantitatif, dan kriteria kepastian menunjuk pada konsep objektivitas menurut penelitian kuantitatif. Kriteria derajad keterpercayaan atau kredibilitas data menurut penelitian kualitatif bisa dicapai melalui berbagai teknik atau cara, seperti: perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi yang meliputi triangulasi sumber metode peneliti dan teori. Dari uraian singkat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa konsep reliabilitas dan validitas biasa dipakai dalam model penelitian kuantitatif; sedangkan dalam model penelitian kualitatif biasa dipakai konsep-konsep keabsahan data, keterpercayaan atau kredibilitas, triangulasi, dan lain-lain sebagaimana telah disebut di atas. 36
10 BAB IV MERENCANAKAN KEGIATAN PENELITIAN A. MENYUSUN RANCANGAN PENELITIAN PADA UMUMNYA 1. Prosedur Sistematik Salah satu cara untuk memecahkan masalah dalam rangka mencari kebenaran adalah melalui penelitian (research), yakni kegiatan yang didasarkan pada pemikiran ilmiah melalui pengumpulan dan penafsiran faktafakta (Penny, 1975). Oleh karena penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah, maka dalam melakukan penelitian sudah tentu harus mengikuti prosedur sistematik menurut metode keilmuan tertentu. Kalau prosedur tersebut ditinggalkan, demikian Mercado menandaskan, kemungkinan akan menurunkan bobot karya penelitian yang bersangkutan (Mercado, 1982). Prosedur sistematik yang bagaimana yang perlu diikuti seseorang dalam melakukan penelitian tidak lain akan menunjuk pada langkah-langkah yang perlu diikuti yang menjadi pegangan si peneliti dalam menyusun rencana penelitian yang akan dilakukan. Uraian berikut ini akan menguraikan bagaimana menyusun rencana suatu penelitian dan memilih pendekatan yang akan dipakainya. 2. Menentukan Pendekatan (approach) dalam suatu penelitian Dalam khasanah pustaka ilmu-ilmu sosial banyak dijumpai pemakaian istilah pendekatan (approach) berkaitan dengan upaya menjelaskan objek yang distudi oleh ilmu-ilmu sosial tersebut. Namun dari banyak pemakaian istilah tersebut tidak berarti akan diperoleh kejelasan mengenai pengertian konsep pendekatan itu sendiri. Dalam banyak tulisannya, Sartono Kartodirdjo selalu memakai istilah pendekatan dikaitkan dengan disiplin keilmuan tertentu sehingga nampaknya penekanan istilah pendekatan tertuju 54
11 pada dimensi. Seperti: pendekatan sosiologis, pendekatan antropologis, dan pendekatan politikologis (Sartono K, 1992). sedangkan dalam sumber pustaka pustaka ilmu-ilmu sosial lainnya dijumpai pemakaian istilah pendekatan dikaitkan dengan cara pandang terhadap objek, sehingga muncul pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif (Moleong, 2002). Bahkan bisa ditambahkan bahwa dijumpai pula pemakaian istilah pendekatan dikaitkan dengan focus analisis terhadap objek, sehingga muncul pendekatan structural dan pendekatan prosesual, maupun pendekatan sinkronik dan pendekatan diakronik. Uraian sekilas di atas menunjukkan kepada kita betapa beragamnya penekanan yang diberikan dalam mempergunakan istilah pendekatan oleh para ilmuwan, dan barangkali juga betapa kaburnya makna pendekatan itu sendiri. Namun demikian betapapun kaburnya, pemakaian yang beragam di atas bisa memberi rambu-rambu kepada kita dalam pemakaiannya terkait dengan kegiatan penelitian. Dalam penelitian khususnya atau dalam metodologi keilmuan umumnya, masalah pendekatan merupakan permasalahan inti (Sartono K, 1992), oleh karena hasilnya akan sangat ditentukan oleh jenis pendekatan yang dipakai: bagaimana cara kita memandang (holistic atau partikularistik), dimensi mana yang kita pakai untuk memandang (sosiologis, historis, antropologis, dan sebagainya), atau bagaimana kita menganalisa (prosesual atau structural). Hal yang demikian bisa dimaklumi oleh karena sesungguhnya pendekatan mana yang dipilih dalam merancang suatu penelitian akan sangat menentukan orientasi teoritik yang akan dipakai, metodologi penelitian yang akan dipilih, maupun jenis dan sumber data yang akan diperlukan. Dengan demikian kecuali pemilihan pendekatan yang mana yang akan dipakai perlu dilakukan atau ditetapkan sejak awal, juga dalam memilih itu sendiri sudah harus mendasarkan pada kemungkinan bisa dilakukannya berbagai hal yang berkaitan sebagaimana tersebut di atas. Jadi singkatnya, pemilihan pendekatan 55
12 DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin, Reliabilitas dan Validitas, Interpretasi dan Komputasi, Liberty, Yogyakarta, Buddy Prasadja, Pembangunan Desa dan Masalah Kepemimpinannya, Rajawali Press, Jakarta, Chusnus Hajati, Aktivitas Aisyiyah dalam Meningkatkan Peranan Wanita di Indonesia, makalah dihadirkan dalam Seminar Sejarah Nasional IV di Yogyakarta, Desember Darban, Ahmad Adabi, Sejarah Bambu Runcing dari Parakan, makalah disampaikan dalam Seminar Sejarah pada Revolusi Tahun di Yogyakarta, Agustus Fontana, Andrea & James H Frey, Wawancara Seni Ilmu Pengetahun, dalam Denzin, Vomank, dan Yyonna S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research, terj. Dariyatno, dkk., Pstaka Pelajar, Yogyakarta, Gottchalk, Louis, Mengerti Sejarah, U.I. Press, Jakarta, Harsya W. Bachtiar, Proyek Sejarah Lisan Arsip Nasional Republik Indonesia, dalam Lembaran Berita Sejarah Lisan, No. 7, Tahun International Journal of Oral History, Volume 8 No. 1, February 1987, Keckler Publishing Corporation, Westport, Koentjaraningrat, ed., Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, Lembaran Berita Sejarah Lisan, No. 7, tahun Moleong, Lexy Y., Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, Nunnally, Yum C., Psychometric Theory, Mc Graw-Hill, New York,
13 Okihara, Gary Y., Oral History and The Writing of Ethnic History ; A reconnaissance into Method and Theory, dalam The Oral History Review, vol. 9, Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992., Suasana Situasi Salatiga Semasa Revolusi, makalah disampaikan dalam Seminar Sejarah pada Revolusi Tahun , di Yogyakarta, Agustus Sudikan, Metode Penelitian Sastra Lisan, Citra Wacana, Surabaya, Soegijanto Padmo, Kabupaten Klaten pada Masa Perjuangan Kemerdekaan, makalah disampaikan dalam Seminar Sejarah Nasional IV di Yogyakarta, pada Desember Suripan Sadi Hutomo, Tukang Kentrung sebagai Penutur Sejarah, makalah disampaikan dalam Seminar Sejarah Nasional IV di Yogyakarta, pada Desember 1985., Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan, HISKI Komisariat Jawa Timur, Surabaya, Taufik Abdullah, Pengalaman yang Berlaku, Tantangan yang Mendatang: Ilmu Sejarah di Tahun 1970-an dan 1980-an, makalah disampaikan dalam Seminar Sejarah Nasional IV di Yogyakarta Desember The Oral History Review, Volume 9, 1981, The Oral History Association, California, Vansina, Jan, Oral Tradition as History, The University of Wisconsin Press, Wisconsin, Wertz, Frederick, The Question of The Reliability of Psychological Research, dalam Journal of Phenomenological Psychology, vol. 17, no. 2,
14 TENTANG PENULIS Penulis buku ini, Samsi Haryanto, dilahirkan di Klaten, 4 April 1944, adalah seorang guru besar dalam bidang ilmu Metodologi Penelitian Sejarah, yang diangkat dalam jabatan tersebut sejak 1 Agustus 2004 di lembaga tempat bekerja yakni di Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Jurusan Ilmu Sejarah. Pernah menjadi peserta di Pusat Latihan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial di FIS-UI selama 1 tahun (tahun 1980). Sewaktu menempuh studi S3 di IKIP Jakarta dalam bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, penulis terpilih menjadi peserta Program Sandwich di University of Houstan (USA) selama 6 Bulan. Pada tahun , penulis dipercaya untuk memimpin Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Pushlitdesbangda) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) U.N.S Banyak penelitian yang telah dihasilkan antara lain: Pengembangan Model Pengukuran Modernitas Individu Manusia Indonesia (Disertasi, 1992), Tenaga Kerja Wanita ke Luar Negeri: Antara Manfaat dan Problema (1993), Kompleksitas Masyarakat Pesisir (Kasus Desa Ujung Watu Jepara, 1994), Memudarnya Masyarakat Adat di Bali (1993), Desentralisasi dan Otonomi Desa (2006), dan Evaluasi Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kabupaten Grobogan (2010). 66
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ialah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan ( field research),
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan ( field research), dengan metode penelitian deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam
49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.
76 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang
82 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif, yakni menggambarkan apa adanya tentang kenyataan faktual yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.
Lebih terperinciPenelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metoda penelitian dengan pendekatan ini disesuaikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, sebagaimana yang dikatakan Bogdan dan Taylor yang dirujuk oleh Lexy J. Moleong, bahwasanya metode kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENILITIAN
BAB III METODOLOGI PENILITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu dengan mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, diantaranya adalah kualitatif dan kuantitatif. Namun untuk
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam sebuah penelitian kita banyak mengenal jenis-jenis ragam penelitian, diantaranya adalah kualitatif dan kuantitatif. Namun untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Revitalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai
Lebih terperinciSTUDI SEJARAH INDONESIA DEWASA INI
STUDI SEJARAH INDONESIA DEWASA INI MAKALAH Oleh : Rachmat Susatyo LOKA KARYA DAN SEMINAR NASIONAL Aktualisasi Pengajaran Guru Sejarah Se-Sumatra Utara Medan, 23 24 Mei 2007 Study Sejarah Indonesia Dewasa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Adapun pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan atau paradigma naturalistik atau disebut juga paradigma definisi sosial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendiskripsikan gaya kepemimpinan guna memotivasi guru dalam
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendiskripsikan gaya kepemimpinan guna memotivasi guru dalam pembelajaran di MTsN I Model Palangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip Lexy J.Moloeng, medefinisikan metodologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: A. Metode Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell, yang dikutip Rulam Ahmadi, penelitian kualitatif merupakan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Bloomfield, Leonard Language. New York: Henry Holt and Company
241 DAFTAR PUSTAKA Bloomfield, Leonard. 1958. Language. New York: Henry Holt and Company Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Colemen, Simon dan Watson Helen.
Lebih terperinciPertama, penulis bermaksud mengembangkan konsep pemikiran,
114 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji permasalahan dan memperoleh makna yang lebih mendalam sesuai dengan kondisi lingkungan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan historis. Menurut Sugiyono 1, metode penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi peneilitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu fenomena penelitian yang
Lebih terperinciBAB III Pendekatan dan Metode Penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (1993 : 65), pada dasarnya metode yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (1993 : 65), pada dasarnya metode yang dapat dipergunakan dalam melaksanakan suatu penelitian dapat dibedakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan (Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini dipandang dari karakteristik masalah berdasarkan kategori fungsionalnya adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data/gambaran yang objektif, faktual, akurat dan sistematis, mengenai masalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).
17 III. METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian merupakan langkah penting karena metode dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. Metode berasal dari bahasa Yunani methodos berarti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan. Sedangkan penelitian itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pendekatannya memakai diskriptif-analisis, dengan uraian lengkap
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan pendekatannya memakai diskriptif-analisis, dengan uraian lengkap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moeloeng, 2009) mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikankan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2009: 4) mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono yang dikutip Imam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif karena disini peneliti sebagai instrumen kunci, serta hasil penelitian lebih menekankan makna
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1. Sekolah Guru B di Salatiga menjadi salah satu pilot
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, mengetahui kebenaran suatu pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
BAB III METODE PENELITIAN Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu, metode berasal dari bahasa Yunani, metha (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), metode bisa berarti suatu
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pola/ Jenis Penelitian Penelitian dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research. Research
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD di RW 04 Desa Kertamukti Kecamatan Haurwangi dan sekitarnya. B. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus karena studi kasus mempunyai keunggulan antara lain:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi penelitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang
75 BAB III METODE PENELITIAN Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang sistematis dan akurat, oleh karena itu diperlukan adanya metode yang digunakan dalam melakukan penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Didalam bagian ini akan dipaparkan jenis metode dan alasan menggunakan metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud adalah kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam bentuk kualitatif deskriptif dengan pendekatan case study (studi kasus). Studi kasus adalah penelitian tentang status
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu jenis penelitian yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah.1
Lebih terperinciPenelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada. metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Tohirin penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan ini merupakan suatu proses pengumpulan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang dipergunakan untuk menemukan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di Perpustakaan Masjid PUSDAI Jawa Barat. Untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti 1. Paradigma (paradigm)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalahmasalah dunia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan ( Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pemahaman konsep dan implementasi softskills
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pemahaman konsep dan implementasi softskills kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTsN 1 Model Palangka Raya. B. Tempat
Lebih terperinciNoeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian.1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang konsep
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau
Lebih terperincikonstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) berupa penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Anselm Strauss dan Juliet Corbin penelitian kualitatif adalah, jenis penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian
60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berisikan atas kajian pustaka atau studi literatur dan kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian analitik-kuantitatif,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut
35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif (menggambarkan) dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (2005: 55), penelitian deskriptif yakni tipe
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Setiap kegiatan penelitian ilmiah sudah pasti mempunyai dan mempergunakan metode penelitian dalam menyelesaikan suatu permasalahan akan diteliti, sehingga dalam penelitian tersebut
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti
I. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Penggunaan metode dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang penting, hal ini dikarenakan metode merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor
74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita
87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metodologi sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian adalah usaha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis penelitian dalam penyusunan skripsi tersebut adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Adapun jenis penelitian dalam penyusunan skripsi tersebut adalah penelitian kancah (lapangan), maksudnya adalah telaah noneksperimental yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penilitian Untuk menentukan analisis pengelolaan modal kerja untuk meningkatkan pendapatan (studi kasus pada UMKM Donal Bebek) yang terletak di Desa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul " MANAJEMEN PASAR JONGKOK (Studi Kasus Di Pasar Jongkok Wonokromo Surabaya), maka jenis metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan pendekatannya memakai diskriptif-analisis, dengan uraian lengkap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut : A. Jenis dan pendekatan penelitian 1. Jenis penelitian Jenis
Lebih terperinci