STUDI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN PROYEK GEDUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN PROYEK GEDUNG"

Transkripsi

1 STUDI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN PROYEK GEDUNG Alfianto 1, Nasfryzal Carlo 2, Hendri Warman 2 1 Program Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Bung Hatta, 2 Jurusan Teknik Sipil, FTSP Universitas Bung Hatta alfianto1976@gimail.com Abstrak Penyedia jasa yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi pada umumnya sangat mengharapkan proyek berjalan sesuai dengan rencana. Namun dalam proses pelaksanaan tersebut, sering terjadi hambatan-hambatan yang tidak diketahui sebelumnya. Untuk itu kiranya perlu dilakukan penelitian guna mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek agar waktu penyelesaian proyek sesuai dengan rencana. Beranjak dari fenomena ini dapat dirumuskan permasalahan didalam penelitian ini, yaitu apa saja faktor penyebab terjadinya keterlambatan pekerjaan proyek bangunan gedung di Kota Jambi, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci dan bagai manakah kontribusi pengaruh masing-masing faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek tersebut.methoda yang dipilih adalah dengan penyebaran kuesioner kepada 50 responden di Kota Jambi, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Kemudian data dianalisis dengan uji validasi, uji korelasi, uji reliabilitas dan uji regresi. Hasil analisis faktor ditemukan 3 variabel dominan dari 22 variabel yang berkontribusi menyebabkan keterlambatan, yaitu : Perubahan metode kerja oleh kontraktor, Tidak Melakukan Review dan Monitoring Internal, Pelaksanaan tahapan yang jelek. Secara keseluruhan faktor-faktor ini mempunyai pengaruh postif terhadap variabel terikat (keterlambatan). Kata kunci : Keterlambatan proyek, kontribusi, pengaruh Abstrack Service providers involved in a construction project in general are expecting the project to plan. However, in the implementation process, common barriers that previously unknown. For that it is necessary to do research to determine the factors that cause delay in completion of the project to the completion time of the project according to plan. Moving on from this phenomenon problem can be formulated in this study, what are the causes of delays in project work on buildings in the kota Jambi, Kota Sungai Penuh and Kabupaten Kerinci and Where of the contribution effect of each factors that cause delays in project completion. methoda is selected by distributing questionnaires to 50 respondents in the Kota Jambi, kota Sungai Penuh and kabupaten Kerinci. Then the data were analyzed with the validation test, correlation test, reliability test and regression test. The results of the factor analysis found three dominant variables of the 22 variables that contributed to the delay, namely: Changes in methods of work by the contractor, Not Conducting Internal Review and Monitoring, Implementation phases are ugly. Overall these factors have a positive influence on the dependent variable (delay). Keywords: Delay in the project, contributing, influence PENDAHULUAN Dari segi penggunaan sumber daya, perencanaan dapat diartikan sebagai pemberi pegangan bagi pelaksana mengenai alokasi sumber daya untuk melaksanakan kegiatan dan memastikan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien. Dalam perencanaan seringkali timbul masalah masalah operasional yang 1

2 menghambat aktivitas penyelesaian suatu proyek seperti kurangnya sumber daya, alokasi sumber daya yang tidak tepat, keterlambatan pelaksanaan proyek dan masalah masalah lainnya diluar jadwal dalam rencana kerja. Assaf et al (1995) dalam Causes of Delay in Large Building Contruction Project menyebutkan penyebab keterlambatan terdiri dari sisi material, tenaga kerja, peralatan, biaya, perubahanperubahan desain, hubungan dengan instansi terkait, penjadwalan dan pengendalian, lambatnya prosedur pengawasan dan pengujian yang dipakai dalam proyek, lingkungan, masalah kontrak, dan tidak adanya konsultan manajer profesional. Dari hal tersebut kita akan mencari tahu faktor yang menyebabkan keterlambatan dan Faktor dominan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut dan seberapa besar kontribusinya terhadap keterlambatan pada penyelesaian pekerjaan proyek bangunan gedung di Kota Jambi, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Pengertian keterlambatan menurut Ervianto(1998) adalah sebagai waktu pelaksanaan yang tidak dimanfaatkan sesuai dengan rencana kegiatan sehingga menyebabkan satu atau beberapa kegiatan mengikuti menjadi tertunda atau tidak diselesaikan tepat sesuai jadwal yang telah direncanakan. Menurut Levis dan Atherley dalam Langford (1996) mencoba mengelompokkan penyebab keterlambatan dalam suatu proyek menjadi tiga bagian yaitu: 1. Excusable Non-Compensable Delays, penyebab keterlambatan yang paling sering mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek pada keterlambatan tipe ini, adalah : a) Act of God, seperti gangguan alam antara lain gempa bumi, tornado, letusan gunung api, banjir, kebakaran dan lainlain. b) Forse majeure, termasuk didalamnya adalah semua penyebab Act of God, kemudian perang, huru hara, demo, pemogokan karyawan dan lain -lain.c) Cuaca, ketika cuaca menjadi tidak bersahabat dan melebihi kondisi normal maka hal ini menjadi sebuah faktor penyebab keterlambatan yang dapat dimaafkan (Excusing Delay). 2. Excusable Compensable Delays, keterlambatan ini disebabkan oleh Owner client, kontraktor berhak atas perpanjangan waktu dan claim atas keterlambatan tersebut. 3. Non-Excusable Delays, Keterlambatan ini merupakan sepenuhnya tanggung jawab dari kontraktor, karena kontraktor memperpanjang waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga melewati tanggal penyelesaian yang telah disepakati, yang sebenarnya penyebab keterlambatan dapat diramalkan dan dihindari oleh kontraktor. Kerangka pikir yang digunakan dalam pemahaman susbtansi masalah keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek digambarkan seperti berikut ; Literatur Review (Jurnal dan Penelitian Relevan) Identifikasi Masalah (Pengungkapan Fakta dan Fenomena) Dokumen Evaluasi Dinas Pekerjaan Umum Penyebaran dan Validasi Instrumen Analisis Statitik Deskriptif dan Inferensial gambar. 1 Rumusan Masalah (Problem Statement) Penetapan Populasi dan Sampel Penelitian Rumusan Faktor- Faktor Penyebab dan Rangking Penyebab Identifikasi Faktor- Faktor Penyebab Keterlambatan Penyusunan Instrumen Penelitian (Kuesioner) Rekomendasi dan Saran 2

3 Sementara model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Variabel Bebas X2 X13 X16 gambar. 2 Variabel Terikat KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan kerangka pikir dan model penelitian diatas maka Obyekyang menjadi kajian adalah faktor-faktor penyebab keterlambatan untuk pelaksanaan proyek-proyek gedung pemerintah yang ada pada DPU dilingkungan Kota Jambi, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Responden adalah individu yang berpengalaman sebagai pelaksana pada proyek DPU yang tersebar ditiga wilayah penelitian (Kota Jambi, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci) dan pernah memegang jabatan sebagai PPK, PPTK, Site Manager, Site Engineer dan Pengawas. Jumlah sampel (responden) yang dituju adalah sebanyak 50 orang dengan distribusi pada masingmasing daerah adalah sebagai berikut: A. Kota Jambi sebanyak 25 orang B. Kota Sungai Penuh sebanyak 10 orang C. Kabupaten Kerinci sebanyak 15 orang. Sampel yang diambil menggunakan cara acak yaitu suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, pemilihan dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dilihat dari skala pengukuran, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berskala ordinal (data ordinal). Data ordinal memiliki skala yang menunjukan perbedaan tingkatan subyek secara kuantitatif, seperti data yang dinyatakan dalam bentuk peringkat atau ranking Analisis Data Dalam proses ini menggunakan software statistik SPSS yang merupakan program aplikasi komputer untuk menganalisis data-data statistic. Adapun langkah-langkah pembahasan untuk masing-masing tujuan penelitian adalah sebagai berikut: Pengujian Validasi Uji validasi dilakukan untuk menguji apakah item-item pertanyaan dalam kuesioner telah mencerminkan apa yang diteliti atau mampu mengukur elemen faktor penelitian. Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas berkaiatan dengan pengertian apakah instrumen yang dimaksud untuk mengukur suatu yang akan diukur tersebut secara konsisten dari waktu ke waktu. Teknik uji reliability yang dapat digunakan adalah teknik konsistensi internal dengan metode stabilitas alpha cronbach.instrument tersebut dinyatakan realible atau cukup handal apabila memiliki cronbach s alpha lebih dari 0.70 (Nunnally, 1987). Anali sa reliabitas adalah pengukuran yang digunakan untuk tingkat keandalan data atau kekonsistenan dari data, artinya kapan pun data disampaikan kepada pengisi maka jawaban dari mereka akan selalu sama. Pengujian Korelasi Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variable uji korelasi yang digunakan analisis korelasi person, yakni suatu analisis yang dilakukan untuk melihat tingkat hubungan yang ada antara suatu elemen faktor dengan elemen faktor yang lain atau analisis yang menggambarkan hubungan 3

4 timbal balik antara suatu elemen faktor dengan elemen faktor yang lain. Tingkat keeratan hubungan (r = koefisien korelasi) bergerak dari 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Jika r semakin mendekati angka 1 maka dapat dikatakan adanya hubungan yang erat, sebaliknya jika r semakin mendekati angka nol maka akan semakin berkurang tingkat keeratan atau hubungan dari elemen faktor tersebut. Analisis Faktor Analisis faktor pada setiap elemen faktor diharapkan mempunyai faktor loading yang bertujuan menilai mana saja elemen faktor yang layak (appropriateness) untuk dimasukan dalam analisis selanjutnya. Selaian itu nilai Kaiser s MSA yang lebih dari 0,50 dapat dinyatakan tepat untuk faktor analysis (Kaiser dan Rice, 1974). Nilai Kaiser s MSA (Measure of Sampling Adequancy) bertujuan untuk menentukan apakah proses pengambilan sampel telah memadai atau tidak. Nilai MSA berkisar antara 0 sampai 1dengan criteria MSA = 1 elemen faktor dapat di prediksi tampa kesalahan oleh elemen faktor lain, MSA > 0.50 elemen faktor masih bisa di prediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut, MSA < 0.50 elemen faktor tidak bisa di prediksi dan tidak bisa di analisis lebih lanjut. Analisis Regresi Analisis regresi yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang memiliki pengaruh pada berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada tujuan pertama. Uji Validasi Model Setelah persamaan regresi diperoleh, selanjutnya dilakukan validasi model dengan meggunakan beberapa pengujian antara lain: Multikolinearitas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas saling berkorelasi atau tidak.karena model regresi yang bagus, variabel bebasnya tidak saling berkolerasi. AutoKorelasi Uji Durbin-Watson digunakan untuk mengetahui apakah ada autokorelasi dalam suatu model regresi.model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.untuk mengetahui autokorelasi pada suatu model nilai Durbin Watson harus lebih besar dari nilai du dan lebih kecil dari 4- du (du < D < 4-du). Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel bebas dalam model berpengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat. Apabila nilai F > F tabel maka variabel bebas secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel terikat HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Validitas dan Realibilitas Data hasil jawaban responden yang telah ditabulasi akan dianalisis lebih lanjut untuk menguji apakah instrument kuesioner yang digunakan sudah sangat valid dan realibel untuk digunakan pada tahap selanjutnya. Rekapitulasi hasil analisis validitas dan realibilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini TABEL.1 Variabel r-hitung Signifikan Variabel r-hitung Signifikan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Dari sajian informasi pada tabel diatas terlihat bahwa terdapat 8 variabel (X5, X6, X9, X17, X18, X19, X20 dan X22) memiliki nilai r-hitung kecil dari r-tabel yaitu (α=0.05 dan df=28). Secara 4

5 statistik jika ditemukan kondisi dimana nilai r-hitung kecil dari r-tabel maka variabel tersebut dinyatakan tidak terkait dengan sasaran yang akan diuji didalam penelitian ini. Sementara untuk uji realibilitas dari 14 variabel yang tersisa setelah dilakukan penyisihan 8 variabel yang dinyatakan tidak valid diuji dengan nilai alpha cronbach s yaitu sebesar (N=14 item). Secara statistik nilai ini memberikan makna bahwa instrument yang digunakan realible karena memiliki nilai alpha cronbach s lebih besar dari 0.7 Pengujian Korelasi Sebelum melakukan analisa korelasi perlu diketahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Untuk mengujinya dapat dilakukan dengan test Kolmogorov- Sminov (Ghozali, 2006). Hasil analisa SPSS adalah sebagai berikut: Rekapitulasi Perhitungan Signifikan Level Masing-Masing Variabel TABEL.2 Variabel r-hitung Signifikan Variabel r-hitung Signifikan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Dari tabel di atas terlihat bahwa beberapa variabel tidak terdistribusi normal karena nilai signifikansi < 0,05 hanya X5, X6, X20 dengan nilai signifikansi > 0,05. Data tidak terdistribusi normal karena ada data yang berada di luar ( outlier) dari kecenderungan distribusi normal.hal ini dapat disebabkan akibat keberagaman persepsi responden dalam menjawab pertanyaan penelitian. Data digunakan apa adanya dan tidak dilakukan tindakan lebih lanjut untuk membuatnya menjadi terdistribusi normal. Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel.jenis analisa korelasi yang digunakan adalah korelasi Spearman Rank, pertimbangannya adalah pada metode analisa korelasi ini, data tidak harus membentuk distribusi normal (Sugiyono, 2010).Nilai korelasi sempurna adalah ± 1 (tanda + atau merupakan arah korelasi), dan apabila nilai korelasi 0 maka disebut tidak ada korelasi (Lind, 2008).Pedoman untuk menentukan tingkat hubungan korelasi dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL.3 Rentang Interval Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Hasil analisa korelasi dengan nilai signifikansi <0,05 dapat dilihat padatabel berikut ini. TABEL.4 Variabel r-hitung Tingkat Hubungan Variabel r-hitung Tingkat Hubungan X Kuat X Rendah X Sedang X Kuat X Kuat X Kuat X Kuat X Kuat X Sangat Rendah X Rendah X Sangat Rendah X Rendah X Rendah X Rendah X Rendah X Sangat Rendah X Sangat Rendah X Sangat Rendah X Sedang X Sangat Rendah X Sedang X Rendah Dari nilai korelasi dan tingkat hubungan seperti yang disajikan pada tabel 4.10 diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa 27.3% variabel yang diduga menyebabkan keterlambatan dengan nilai hubungan pada kategori kuat, 13.6% memiliki hubungan dengan kategori sedang dan sisanya 59.1% memiliki hubungan dengan kategori rendah dan sangat rendah. 5

6 Analisis Faktor Analisa faktor bertujuan untuk mendefinisikan struktur data matrik dan menganalisa struktur korelasi antar variabel dengan mendefiniskan satu set kesamaan variabel atau dimensi yang disebut faktor. Analisa faktor juga digunakan untuk meringkas dan menggabung variabel yang memiliki karakteristik sama menjadi satu faktor. Metode yang digunakan Barlett s test ofsphericity, dengan melihat nilai KMO dan Barlett s test, apabila nilai > 0,5 makaanalisa faktor dapat digunakan. Variabel dari hasil analisa korelasi yang digunakan untuk analisa faktor,dengan hasil sebagai berikut (iterasi pertama): TABEL.5 Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) = 0,696 > 0,50 yang berarti analisa faktor dapatdilanjutkan. Proses selanjutnya adalah melihat tabel anti-image matrix untuk melihat apakah ada variabel dengan nilaimsa ( Measures of Sampling Adequacy) < 0,5. Variabel dengan nilai MSA < 0,5 tidak dapat digunakan dalam analisa lanjutan, sehingga perlu dikeluarkan padasaat analisa faktor berikutnya. Dari tabel anti image di atas terlihat bahwa ada variabel dengan nilai MSA < 0,5, yaitu X8, X12, dan X15. Variabel tersebut dikeluarkan dalam analisa faktor lanjutan dengan hasil sebagai berikut (iterasi ketiga) TABEL.7 Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) = 0,602 > 0,50 yang berarti analisa faktor dapatdilanjutkan. Proses selanjutnya adalah melihat tabel anti-image matrix untuk melihat apakah ada variabel dengan nilaimsa ( Measures of Sampling Adequacy) < 0,5. Variabel dengan nilai MSA < 0,5 tidak dapat digunakan dalam analisa lanjutan, sehingga perlu dikeluarkan padasaat analisa faktor berikutnya. Dari tabel anti image di atas terlihat bahwa ada variabel dengan nilai MSA < 0,5, yaitu X3, X10, X11 dan X14. Variabel tersebut dikeluarkan dalam analisa faktor lanjutan dengan hasil sebagai berikut (Iterasi Kedua) TABEL.6 Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) = 0,693 > 0,50 yang berarti analisa faktor dapatdilanjutkan. Proses selanjutnya adalah melihat tabel anti-image matrix untuk melihat apakah ada variabel dengan nilaimsa ( Measures of Sampling Adequacy) < 0,5. Variabel dengan nilai MSA < 0,5 tidak dapat digunakan dalam analisa lanjutan, sehingga perlu dikeluarkan padasaat analisa faktor berikutnya. Dari tabel anti image di atas terlihat bahwa ada variabel dengan nilai MSA < 0,5, yaitu X1, X4, X7 dan X21. Variabel tersebut dikeluarkan dalam analisa faktor lanjutan dengan hasil sebagai berikut (iterasi keempat) TABEL.8 6

7 Pada tabel diatas nilai KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) = 0,504 > 0,50 yang berarti analisa faktor dapatdilanjutkan. Proses selanjutnya adalah melihat tabel antiimage matrix untuk melihat apakah ada variabel dengan nilaimsa ( Measures of Sampling Adequacy) < 0,5. Selengkapnya hasil perhitungan yang diperoleh untuk melihat gambaran sisa faktor/sub faktor yang masih mungkin digunakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. TABEL.9 Anti-image Correlation Anti-image Matrices X2 X13 X16 X X X Dari tabel anti image di atas terlihat bahwa tidak ada variabel dengan nilai MSA < 0,5. Analisa faktor dapat digunakan. Pengelompokan faktor dilihat dari tabel rotated component matrix diatas, wakil untuk setiap faktor dengan nilai loading factor terbesar pada setiap faktor, adalah faktor 1 = X1 (0,748), faktor 2 = X42 (0,731), faktor 3 = X29 (0,818). Kemudian variabel dikelompokan menjadi tiga faktor berdasarkan nilai loading factor terbesar.pengelompokan variabel berdasarkan faktor dapat dilihat pada tabel berikut. Analisis Regresi Analisa regresi digunakan untuk mengetahui hubungan linier antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X). Analisa regresi yang digunakan adalah regresi linear berganda dan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19 for Windows. Variabel yang dimasukkan dalam analisa regresi adalahvariabel yang memiliki nilai loading factor terbesar pada faktornya masingmasing dengan pertimbangan untukmenghindari terjadinya multikolineritas. Hasil analisa regresi adalah sebagaiberikut: TABEL.10 Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel bebas, dengan nilai R 2 adalah antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu).nilai R 2 kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat amat terbatas, sedangkan nilai R 2 mendekati 1 (satu) menunjukan bahwa variabel bebas memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Nilai R 2 dipergunakan sebagai uji ketepatan fungsi (goodness of fit test), semakin besar nilainya (mendekati 1) semakin bagus untuk meramalkan. Namun untuk mengevaluasi model regresi terbaik sebaiknya menggunakan nilai adjusted R 2 dari pada nilai R 2 karena setiap penambahan satu variabel bebas, nilai R 2 pasti meningkat tanpa mempedulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat, sedangkan untuk nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel bebas ditambahkan dalam model. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai kesalahan estimasi (standar error of the estimate) relative kecil (0,11236) yang memperlihatkan bahwa data tersebar mendekati garis regresi dan persamaan regresi tepat digunakan dalam membuat perkiraan yang tepat mengenai Y. Sedangkan hubungan antara variable bebas dan variabel terikat cukup tinggi karena nilai adjusted R 2 = 0,996 Nilai condition index untuk model regresi ini seluruhnya < 17.Untuk itu Model regresi ini dapat digunakan dalam model persamaan. Sehingga model persamaan adalah sebagai berikut: 7

8 Y = X X X 16 Validasi Model Multikolinearitas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas saling berkorelasi atau tidak.karena model regresi yang bagus, variabel bebasnya tidak saling berkolerasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa : 1) Nilai Tolerance > 0,10 2) Nilai VIF < 10. 3) Dari butir diatas (1 dan 2) terlihat bahwa tidak ada multikolinearitas antaravariabel bebas dalam model regresi AutoKorelasi Uji Durbin-Watson digunakan untuk mengetahui apakah ada auto korelasi dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui autokorelasi pada suatu model nilai Durbin Watson harus lebih besar dari nilai du dan lebih kecil dari 4-du (du < D < 4 -du). Untuk k = 3 dan n = 19, nilai batas atas (du) = 1,6851. Pada pengolahan yang dilakukan didapat nilai Durbin Watson = 1,961 lebih besar dari du = 1,6851 dan lebih kecil dari 4-du = 2,3149, maka tidak ada autokorelasi pada model regresi yang terbentuk. Uji Signifikansi (Uji Statistik F) Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel bebas dalam model berpengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat.apabila nilai F > F tabel maka variabel bebas secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel terikat. Dari pengolahan data diperoleh nilai F = Sedangkan Nilai F tabel (df=19-2=17, k=3) = 3.20, maka F-hitung > F- tabel dengan probabilitas (sig) = 0,034 < 0,005 maka semua variabel bebas secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel terikat. Pembahasan Hasil Temuan Hasil temuan dari analisa didapat 3 (tiga) variabel yang menjadi penyebab dominan terjadinya keterlambatan, yaitu X15, X35, dan X49. Bentuk persamaan regresi, sebagai berikut: Y = X X X 16 Dimana: X2 = Pelaksanaan tahapan yang jelek X13 = Perubahan metode kerja oleh kontraktor X16 = Tidak Melakukan Review dan Monitoring Internal Pelaksanaan Tahapan Yang Jelek Kontraktor utama mempunyai tanggung jawab sehari-hari terhadap lokasi pekerjaan, mengatur penyedia jasa penuh atas pengadaan, menjaga komunikasi terbuka dan lancar dengan semua pihak yang terlibat selama proyek berjalan.kontraktor utama juga bertanggung jawab untuk menyediakan semua material, tenaga, peralatan, dan jasa yang diperlukan untuk konstruksi proyek.dalam rangka menyelesaikan tugasnya, kontraktor utama menyewa subkontraktor yang mempunyai kemampuan tertentu (spesialis) untuk melaksanakan sebagian pekerjaan. Semakin kompleks suatu pekerjaan memerlukan penanganan khusus yang memerlukan keahlian atau kemampuan khusus.apabila kontraktor tidak mampu untuk menangani sendiri maka umumnya diserahkan kepada subkontraktor tertentu yang dapat menangani pekerjaan tersebut.subkontraktor yang bereputasi baik umumnya memberikan jaminan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan.subkontraktor sepesialis yang kompeten mengetahui produk dengan baik, serta terlatih untuk menggunakan teknik terbaik dalam persiapan, pemasangan, penyelesaian 8

9 (finishing), dan pengujian produk, serta tenaga yang terlatih dan memiliki kemampuan yang sesuai. Meskipun untuk pelaksanaan tahapan yang jelek ini menjadi factor penyebab yang pertama dalam hasil penelitian ini, namun ahdiyarsah (2004),Wijanarko(2009)dan andriani(2010) tidak menemukan hasil sam secara langsung. Hal utama yang menyebabkan perbedaan hasil penelitian ini adalah disebabkan perbedaan tempat dan karekterintik wilayah penelitian yang berbeda. Perubahan Metode Kerja Oleh kontraktor Kontraktor dan subkontraktor lokal umumnya mengenali wilayahnya dengan baik sehingga kinerja pekerjaannya lebih baik dan lebih kecil kemungkinan gagal dibandingkan kontraktor dan subkontraktor yang dari luar (non lokal). Untuk mengatasi tersebut dapat dilakukan dengan mengunjungi lapangan pekerjaan dan melakukan penyelidikan lapangan. penyelidikan di lapangan beragam, kontraktor utama yang berpengalaman atau kontraktor spesialis akan mengembangkan metodanya tersendiri dalam menilai kondisi lapangan. Pemilihan jenis untuk penyelidikan (investigasi) dan kesimpulan yang diambil merupakan hasil pengalaman dalam pengelolaan dan estimasi pekerjaan konstruksi, tetapi secara keseluruhan hampir serupa. Jika dirujuk dengan hasil penelitian Wijanarko (2009) juga menemukan factor penyebab keterlambatan proyek berasal dari konterktor pelaksana dan method kerja dari kontraktor. Tidak Melakukan Review dan Monitoring Internal Pengertian monitoring (pemantauan) adalah pengumpulan dan analisa informasi selama proyek berlangsung.tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan keefektifan proyek atau organisasi. Berdasarkan pada target yang ditetapkan dan kegiatan yang direncanakan pada fase perencanaan pekerjaan. Dan membantu pekerjaan tetap pada jalurnya, serta dapat membuat pihak manajemen mengetahui apabila ada sesuatu yang salah.jika dilakukan secara benar, merupakan alat yang berharga untuk manajemen yang baik, dan sebagai dasar untuk evaluasi.dan dapat menentukan apakah sumber daya yang tersedia cukup dan sedang digunakan dengan baik, apakah kapasitas yang dimiliki cukup dan sesuai, dan apakah yang dilakukan sesuai dengan rencana. Pemantauan ( monitoring) melibatkan halhal sebagai berikut: Penetapan indikator efisiensi, efektivitas dan dampak; Persiapan sistem untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan denganindikator-indikator; Pengumpulan dan perekaman informasi tersebut; Penganalisaan informasi Penggunaan informasi untuk informasi harian manajemen. Dalam penelitian ini peneliti menemukan hal yang berbeda dengan hasil penelitian Wijanarko (2009) dan Andra ni (2010) dimana penyebab keterlambatan di kota Jambi, kota Sungai Penuh dan Kabupaten kerinci disebabkan oleh tidak dilakukannya review dan monitoring internal baik dari pihak penyedia jasa maupundari pihak pengguna jasa. KESIMPULAN 1. Keterlambatan proyek di kota Jambi kota Sungai Penuh dan kabupaten Kerinci proyek di sebabkan oleh: Keterlambatan pembayaran oleh owner, Pelaksanaan tahapan yang jelek, Kesalahan pengelolaan material, Kekurangan tenaga kerja, Cuaca buruk, Keadaan tanah, Pekerjaan tambahan, Perubahan pekerjaan struktur, ME, plambing, 9

10 Kesalahan dalam perencanaan dan spesifikasi, Ketidak jelasan dalam perencanaan dan spesifikasi, Perubahan dalam perencanaan dan spesifikasi, Kesalahan dalam menginterprestasikan gambar/spesifikasi, Perubahan method kerja oleh kontraktor, Perencanaan schedule yang tidak tepat, Produktifitas yang tidak optimal oleh kontraktor, Tidak melakukan review dan monitoring internal, Pemogokan tenaga kerja, Perbaikan pekerjaan, Memperbaiki kerusakan akibat pemogokan, Terlambat persetujuan shop drawing, Pertepatan bulan puasa dan lebaran, Pelaksanaan proyek pada awal tahun. Chaliabi dan Camp, 1984, Causes of Delay and Overruns of Contruction Project. Furqon, 1997, Statistika terapan untuk penelitian, CV, Alfabeta, Bandung. Istimawan Dipihusodo, 1996, Manajemen Proyek dan Konstruksi jilid 1 dan 2, Kan Nisius, Yogyakarta. Imam Soeharto, 1997, Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional, Erlangga, Jakarta. Singaribun K Efendi S, 2000, Metode Penelitian survei, PT. Pustaka LP3- Indonesia, Jakarta. Wijanarko,2009, Studi Pengaruh Keterlambatan Proyek Pembangunan Gedung di Sumatra Barat, Tesis Program Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Bung Hatta, Padang. 2. Tiga faktor dominan penyebab terjadinya keterlambatan proyek di kota Jambi kota Sungai Penuh dan kabupaten Kerinci, yaitu: Pelaksanaan tahapan yang jelek, Perubahan metode kerja oleh kontraktor, Tidak Melakukan Review dan Monitoring Internal Saran 1. Kiranya Dinas Pekerjaan Umum dan instansi terkait lainnya untuk memperhatikan faktor-faktor penyebab keterlambatan yang selama ini berpengaruh pada pencapaian kinerja pekerjaan. REFERENSI Austen A.D., dan R.H. Neale, 1994, Manajemen Proyek Konstruksi Pedoman, Proses dan Prosedur, PPM dan PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Arifal Hidayat, 2004, Faktor-faktor penyebab keterlambatan diproyek konstruksi. Assaf et al, 1995, Causes of Delay in Large Building Contruction Project. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 12 No. 2

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 12 No. 2 ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG MIPA CENTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Hariyono Seputro Youngky Pratama 7 Abstrak: Dalam perencanaan kerja seringkali timbul

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas dan instrumen data digunakan untuk mengetahui bagaimana data yang dipakai, apakah telah memenuhi kriteria validitas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG Sandro Fanggidae, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini mencakup Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, khususnya pada UMKM pakaian jadi. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada pembahasan bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai bagian dari desain penelitian. Metode penelitian bertujuan menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini dibagi menjadi lima, yang terdiri dari nama pemilik usaha, jenis kelamin, umur, jenis usaha,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini dibahas proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penyusunan Tugas Akhir karena

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam Sugiyono, 2012:7), penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI I.A.Rai Widhiawati 1, I G.A.Adnyana Putera 1,

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Lokasi yang digunakan dalam penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul dan sebagai obyek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi yang baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan alur pemikiran yang ditempuh dalam menentukan analisis metode dari penelitian ini. Untuk mendapat data di dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Pengujian ini dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi program Strata 1 (S1) jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory atau penelitian tingkat penjelasan. Berdasarkan jenis penelitian explanatory

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain Penelitian III.1.1 Populasi dan Sampel III.1.1.1 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009). Populasi merupakan sekelompok orang yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 PENDAHULUAN Seperti yang telah dijelaskan pada bab I, II dan III, maka penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria yang paling berpengaruh dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas Salah satu usaha peneliti guna mendapatkan hasil yang akurat dan juga dapat diandalkan sebagai informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan

Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan Dedy Asmaroni 1 1 Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Madura E-mail: dedyasmaroni@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai

BAB IV METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai 29 BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Tinjauan Umum Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan kajian pustaka berbagai sumber yang berkaitan dengan manajemen konstruksi, khususnya mengenai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap sejumlah responden di Yogyakarta dan Malang sebanyak 58 responden dengan rincian 31 responden di Yogyakarta dan 27 responden

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Yang Digunakan Penulis menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel yang digunakan. Unit analisis yang digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Mitrabangun Adigraha di Perawang Kabupaten Siak. 3.2 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, Yaitu data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disebarkan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disebarkan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN IV.1 Deskriptif Data IV.1.1. Data Penelitian Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Responden Penelitian ini melibatkan para pemakai sistem informasi akuntansi (SIA) pada sakter Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul LAMPIRAN 84 85 KUESIONER PENELITAN Universitas Esa Unggul Program S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi lmu Manajemen Kampus Universitas Esa Unggul Kebon Jeruk Telp/fax. (021) 5682510 Responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yang mementingkan adanya variable-variabel sebagai obyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yang mementingkan adanya variable-variabel sebagai obyek penelitian 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan penelitian Penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang mementingkan adanya variable-variabel sebagai obyek penelitian

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP Oleh : Subaidillah Fansuri Dosen Fakultas Teknik Universitas Wiraraja (kacongngaebo@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh produk, persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji d Besto. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian Kuantitatif, dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berlokasi di SMPN 1 Kauman dengan populasinya semua kelas VIII yaitu kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J tahun pelajaran 2016/2017. Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat di klasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Adapun jenis penelitian yang dilakukan di PT. Harta

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI). Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif guna mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah 2-3 bulan yaitu bulan Nopember 2014 Sampai dengan bulan Januari 2015. untuk menyebarkan kuisioner kepada responden,

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 50 responden, penelitian tentang studi mengenai faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi di Timor-Leste

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah karyawan-karyawan dengan jabatan manajer pada perusahaan manufaktur yang ada di kota Semarang yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis SPSS. Uji

Lebih terperinci

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan yang sudah terdaftar sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang beromzet 4,8 milyar pertahun diwilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada april 2015. Lokasi penulisan skripsi ini adalah karyawan pada Pranaya Suites Hotel, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara persepsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di Bangkinang-Pekanbaru Rimbo Panjang, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS.

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS. IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS Oleh : IRWAN YURNALIS 1220922010 PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih BMT Sidogiri pasuruan yang berada di jalan sidogiri barat RT 003/02, kraton kabupaten pasuruan.obyek yang diteliti

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MENURUT PRESEPSI KONTRAKTOR

FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MENURUT PRESEPSI KONTRAKTOR FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MENURUT PRESEPSI KONTRAKTOR Abstrack Jambi city is one of the develop cities in Sumatera Island, especially on infrastructure and the economy.construction

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN. penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN. penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berdasarkan pada filsasat positifisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Objek penelitian yaitu sebuah sifat atau nilai dari orang, kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan peneliti dalam rangka untuk diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id,

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id, 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id, dengan subyek penelitian adalah pelanggan yang telah melakukan pembelian online.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah Bank BTN cabang

Lebih terperinci