Pemetaan Mutu Pendidikan Tentang Penguasaan SK dan KD Mata Pelajaran Biologi Sasaran UN Tingkat SMA di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam
|
|
- Yanti Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pemetaan Mutu Pendidikan Tentang Penguasaan SK dan KD Mata Pelajaran Biologi Sasaran UN Tingkat SMA di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam Drs. Ristiono, M. Pd. dan Dr. Ahmad Fauzi, M. Si. Kampus UNP Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang yahoo.com Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap peta kompetensi dan faktor penyebab peserta didik tidak menguasai kompetensi tertentu pada mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN tingkat SMA di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif, bertujuan mendiskripsikan peta kompetensi dan faktor-faktor penyebab peserta didik tidak menguasai kompetensi tertentu. Populasi dalam penelitian adalah seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri maupun swasta di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Pemilihan sekolah sampel berdasarkan status sekolah (negeri dan swatsa), klasifikasi (A/B/C), peringkat, dan lokasi (jauh dekat dari kota). Kegiatan penelitian berupa studi literatur, penyusunan instrumen berupa lembar penilaian profesionalitas guru, penilaian pelaksanaan guru di kelas, dan penilaian pelak-sanaan pembelajaran, dan terakhir menganalisis data dengan teknik persentase dan analisis kualitatif berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan KKM > 60 untuk mendeskripsikan kompetensi yang dikuasai, KKM < 60 untuk mendeskripsikan kompetensi yang kurang dikuasai, dan KKM < 10% untuk pemetaan kompetensi yang paling bermasalah pada anak didik, diperoleh hasil sebagai berikut; kompetensi pada mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN selama periode 2009/2010 di Kota Bukittinggi tidak mengalami kenaikan persentase, bahkan mengalami penurunan persentase. Peta persentase kelulusan mata pelajaran Biologi periode 2009/2010 di Kota Bukittinggi mempunyai tingkat kelulusan < 75% dan di Kabupaten Agam sebesar > 75 %. Beberapa kompetensi yang bermasalah (KKM < 60%) terjadi di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Kompetensi paling bermasalah (KKM < 10%) tidak terjadi di Kota Bukit Tinggi dan Kabupaten Agam. Penyebab permasalahan pada mata pelajaran Biologi di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam sebagian besar karena permasalahan pada standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga pendidikan, dan penilain dan sebagian kecil disebabkan oleh standar pembiayaan dan pengelolaan. Kesimpulan penelitian ini adalah penguasaan kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN tingkat SMA di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam periode 2009/2010 cukup baik dan faktor penyebab permasalahan dapat dikategorikan sangat rendah. Kata Kunci: Pemetaan, Mutu Pendidikan, SK, KD, UN, SMA PENDAHULUAN Mutu pendidikan nasional selalu diusahakan agar meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini menjadi prioritas utama, sesuai dengan yang diamanahkan melalui UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pemerintah menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang menjadi acuan sekolah dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan karakteristik, kebutuhan potensi peserta didik, masyarakat dan lingkungannya. Pengembangan KTSP berdasarkan SNP memerlukan langkah dan strategi yang harus dikaji berdasarkan analisis yang cermat dan teliti. Analisis dilakukan terhadap tuntutan kompetensi yang tertuang dalam rumusan standar kompetensi (SK) Semirata 2013 FMIPA Unila 243
2 Ristiono dan Ahmad Fauzi : Pemetaan Mutu Pendidikan Tentang Penguasaan SK dan KD Mata Pelajaran Biologi Sasaran UN Tingkat SMA di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam dan kompetensi dasar (KD); mengenai kebutuhan dan potensi peserta didik, masyarakat, dan lingkungan; serta peluang dan tantangan dalam memajukan pendidikan pada masa yang akan datang yang semakin dinamis dan kompleks. Untuk pencapaian kualitas pembelajaran dan pencapaian kompetensi diperlukan kriteria minimal pelaksanaan pendidikan. Kriteria minimal tersebut mencakup: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan hanya sedikit yang memenuhi kriteria minimal. Jika semua kriteria minimal tidak dipenuhi, apakah penguasaan kompetensi dapat dicapai oleh lulusan? Bagaimanakah cara guru untuk memfasilitasi pembelajarannya agar kompetensi lulusan bermutu?. Ketidakpuasan berjenjang terjadi, dimana kalangan SMP menganggap lulusan SD kurang baik, begitu juga kalangan SMA beranggapan bahwa lulusan SMP kurang baik, dan seterusnya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Fakta ini menunjukkan, bahwa segala usaha yang selama ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan belum mampu menyelesaikan masalah pendidikan. Hasil analisis mutu pembelajaran melalui RPP yang digunakan guru dalam pembelajaran khususnya di Bukittinggi dan Kabupaten Agam menunjukkan rumusan indikator dan tujuan pembelajaran sebagian besar memuat kompetensi aspek kognitif, penilaian pembelajaran kurang sesuai dengan indikator yang dirumuskan, dan metode serta media yang digunakan kurang menunjang pencapaian tujuan pembelajaran.proses pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi pada tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar secara holistik. Peserta didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya, sehingga banyak yang cenderung menjadi malas berpikir secara mandiri. Cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran kurang menyentuh domain afektif dan psikomotor Meskipun sudah ada upaya untuk memecahkan masalah tersebut, seperti MGMP telah berupaya mengembangkan dan melaksanakan kurikulum, beberapa penelitian tindakan kela,, pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi life skill, studi peningkatan kemampuan tenaga pendidik dalam mengimplementasikan kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah menengah di Kotamadya Padang, Sumatera Barat, tetapi belum menyelesaikan masalah secara holistik (keseluruhan). METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif, bertujuan mendiskripsikan peta kompetensi mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN periode 2009/2010 di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Populasi dalam penelitian adalah seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dikelola oleh pemerintah dan swasta di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Pemilihan sekolah sampel didasarkan atas empat pertimbangan, yaitu status sekolah (negeri dan swatsa), klasifikasi (A/B/C), peringkat dan lokasi (jauh dekat dari kota). Berdasarkan empat kriteria di atas maka dipilih sekolah-sekolah sampel di Kota Bukittinggi, yaitu SMAN 2 Bukittinggi, SMAN 4 Bukittinggi, SMAS Karya Bhakti dan SMAS Pembangunan. Sekolah-sekolah sampel di Kabupaten Agam yaitu SMAN 3 Lubuk Basung, SMAN IV Koto, SMAN 1 Banuhampu SMAN 1 Empat Nagari, SMAN 1 Matur, dan SMAN 1 Candung. Setelah dilakukan pemilihan sekolah- 244 Semirata 2013 FMIPA Unila
3 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 sekolah sampel, dilakukan pemilihan informan penelitian yaitu orang yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam mengungkap faktor-faktor penyebab rendahnya kompetensi peserta didik pada kompetensi tertentu. Informan penelitian dari Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam dari unsur siswa, unsur guru, dan unsur kepala sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan focus group discussion (FGD) dengan menghadirkan peneliti dan informan penelitian pada lokasi tertentu. Kegiatan penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan. Tahapan pertama yaitu studi literatur dan penyusunan instrumen. Penyusunan instrumen dilakukan setelah analisis terhadap SK/KD yang bermasalah pada mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN. Penyusunan instrumen bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor penyebab SK/KD bermasalah. Tahapan kedua dalam penelitian ini adalah pengumpulan data. Kegiatan pengumpulan data dilakukan di Kota Bukittinggi dan di Kabupaten Agam dipusatkan di Kota Lubuk Basung. Tahapan ketiga adalah analisis data kompetensi yang bermasalah dan pengungkapan faktor-faktor penyebab permasalahan. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder berupa CD hasil UN periode 2009/2010, diperoleh dari Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Nasional (Balitbang Kemdiknas) bekerjasama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Data primer berupa data profesionalitas guru, data penilaian pelaksanaan guru di kelas, dan data pelaksanaan pembelajaran diperoleh menggunakan teknik Focus Group Discusion (FGD) di Kotamadya dan Kota Kabupaten dengan menghadirkan siswa, guru dan kepala sekolah sebagai informan penelitian. Intrumen penelitian adalah lembar penilaian profesionalitas guru, lembar penilaian pelaksanaan guru di kelas, dan lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran. Data yang dikumpulkan ditampilkan dalam bentuk Tabel dan Grafik. Data dianalisis menggunakan teknik persentase dan analisis kualitatif. Teknik analisis data menggunakan Kriteria Kentuntasan Minimal (KKM) untuk memetakan penguasaan kompetensi peserta didik terhadap SK/KD tertentu pada mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN. KKM > 60 digunakan untuk mendeskripsikan kompetensi yang dikuasai, KKM < 60 untuk mendeskripsikan kompetensi yang kurang dikuasai, dan KKM < 10 untuk mendeskripsikan kompetesi yang paling bermasalah bagi peserta didik pada mata pelajaran Biologi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data terhadap kompetensi pada mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN selama periode 2009/2010 di Kota Bukittinggi menemukan bahwa tidak mengalami kenaikan persentase kelulusan secara konsisten. Hasil analisis data terhadap kompetensi pada mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN selama periode 2009/2010 di Kabupaten Agam menemukan bahwa mata pelajaran Biologi mengalami penurunan persentase. Berdasarkan analisis data dari 12 standar kompetensi yang dijabarkan menjadi 40 kompetensi dasar yang diujikan dan tercakup di dalamnya indikator pencapaian hasil belajar, maka di Kota Bukittinggi,sebanyak 12 dari 40 kompetensi (30%) kompetensi dasar tidak dikuasai oleh peserta didik dan sebesar 70% kompetensi yang diujikan dikuasai siswa. Adapun kompetensi yang tidak dikuasai oleh peserta didik: 2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan, 3.3 Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi, 4.2. Menjelaskan keterkaitan antara Semirata 2013 FMIPA Unila 245
4 Ristiono dan Ahmad Fauzi : Pemetaan Mutu Pendidikan Tentang Penguasaan SK dan KD Mata Pelajaran Biologi Sasaran UN Tingkat SMA di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan, 7.1. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia, 7.5. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia, 7.6. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia, proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi pada manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan), 7.7. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia, 9.2. Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat, Menjelaskan konsep gen, ADN, dan kromosom, Menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein, Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat Mengkomunikasikan hasil studi evolusi biologi. Dari kompetensi dasar yang bermasalah tersebut, indikator yang bermasalah adalah: (1) Mengidentifikasi organisme (2) Menjelaskan proses perkembangbiakan tumbuhan berbiji, (3) Menjelaskan akibat kerusakan lingkungan bagi ekosistem tertentu, (4) Mengidentifikasi organ pada sistem ekskresi manusia, (5) Mengidentifikasi fungsi hormon/ sistem koordinasi, (6) Menjelaskan fungsi organ pada alat indera (7) Menjelaskan proses pada sistem reproduksi, (8) Mengidentifikasi tahap/hasil/ciri-ciri respirasi an aerob, Mengidentifikasi tahap tertentu respirasi sel. Menjelaskan tahap sintesis protein dan Menginterpretasikan kasus/pembuktian asal-usul kehidupan. Hasil analisis peta kompetensi peserta didik pada mata pelajaran Biologi tahun 2009/2010 di Kabupaten Agam dapat dilihat, bahwa dari 40 kompetensi yang diujikan, sekitar 30% yang tidak dikuasai oleh peserta didik (memperoleh nilai di bawah KKM 60) dan 70% siswa menguasai kompetensi yang diujikan (memperoleh nilai diatas KKM 60). Hasil analisis data terhadap peta persentase kelulusan mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN periode 2009/2010 di Kota Bukittinggi menemukan bahwa mata pelajaran Biologi mempunyai tingkat kelulusan < 75%, sebaliknya di Kabupaten Agam ditemukan bahwa mata pelajaran Biologi mempunyai tingkat kelulusan > 75 %. Hasil analisis data terhadap jumlah kompetensi yang bermasalah (KKM < 60%) terjadi pada mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN periode 2009/2010 di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Kompetensi yang paling bermasalah (KKM < 10%) tidak terjadi pada mata pelajaran Biologi di Kota Bukittinggi maupun Kabupaten Agam. Hasil identifikasi Standar Nasional Pendidikan bermasalah pada mata pelajaran Biologi di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam sebagian besar disebabkan oleh permasalahan pada standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga pendidikan, penilaian, dan sebagian kecil disebabkan oleh standar pembiayaan dan pengelolaan. Hasil analisis data terhadap masalah faktor-faktor penyebab rendahnya penguasaan peserta didik pada kompetensi tertentu berdasarkan Standar Nasional Pendidikan di Kota Bukittinggi adalah tentang model-model pemecahan masalah untuk masing-masing standar isi, media, pendalaman materi, alat laboratorium, pelatihan remedial, efektivitas, lokakarya, 246 Semirata 2013 FMIPA Unila
5 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 training, workshop, lesson study, persepsi siswa, multimedia, variasi metode, dan olimpiade; tentang proses adalah multimedia, pelatihan, seminar, motivasi, IT, variasi metode, bahan ajar, sosialisasi, dan koordinasi; tentang kompetensi lulusan adalah evaluasi, optimalisasi, sumber belajar, lingkungan, pelatihan, pemusatan proses belajar, remedial, forum ilmiah, penlaian seluruh aspek, kontekstual; tentang pendidik dan tenaga kependidikan adalah pelatihan, pengembangan diri, kegiatan ilmiah, metode, sertifikasi, monitoring; tentang sarana dan prasarana adalah sumber daya, efektivitas waktu, pelatihan, maksimalisasi, lingkungan, bahan ajar, media; tentang pembiayaan adalah anggaran dana; tentang pengelolaan adalah keikut- sertaan dalam forum, pengawas, mitra, sosialisasi, efektivitas, peran serta; tentang penilaian adalah monitoring, lokakarya, kesesuaian tuntutan, instrument evaluasi, asessmen, portofolio, dan remedial. Hasil analisis data terhadap faktor-faktor penyebab rendahnya penguasaan peserta didik pada kompetensi tertentu berdasarkan Standar Nasional Pendidikan ditinjau dari segi guru di Kabupaten Agam ditemukan berkaitan dengan model-model pemecahan masalah untuk masing-masing standar: isi yaitu media, pendalaman materi, alat laboratorium, demonstrasi, pelatihan, remedial, efektivitas, lokakarya, training, workshop, lesson study, variasi metode, buku dan olimpiade; tentang proses adalah multimedia, pelatihan, seminar, motivasi, IT, lesson study, variasi metode, bahan ajar, sosialisasi, dan koordinasi; tentang kompetensi lulusan adalah pengamatan langsung, pengalaman belajar, evaluasi, optimalisasi, sumber belajar, lingkungan, pelatihan, pusatkan proses, remedial forum ilmiah, penlaian seluruh aspek, kontekstual; tentang pendidik dan tenaga kependidikan adalah pelatihan, pengembangan diri, kegiatan ilmiah, metode, sertifikasi, monitoring; tentang sarana dan prasarana adalah sumber daya, efektif waktu, pelatihan, maksimalisasi, lingkungan, bahan ajar, dan media; tentang pembiayaan adalah anggaran dana; tentang, pengelolaan adalah ikut serta dalam forum ilmiah, tindak lanjut, pengawas, pengembangan, mitra, sosialisasi, efektivitas, dan peranserta; tentang penilaian adalah monitoring, kesesuaian tuntutan, instrument, evaluasi, asessmen, portofolio, dan remedial. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, ternyata penguasaan kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran Biologi sebagai salah satu sasaran UN tingkat SMA periode 2009/2010 di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam baik dan faktor penyebab permasalahan dapat dikategorikan rendah. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, khususnya kepada Direktur penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Ditjen Dikti Depdiknas yang telah memberikan dana pelaksanaan penelitian hibah penelitian pemetaan dan peningkatan mutu pendidikan yang berjudul Pendekatan Holistik Untuk Meningkatkan Penguasaan Standar Kompetensi Dan Kompentensi Dasar Mata Pelajaran Sasaran Ujian Nasional Tingkat SMA Di Kota Bukit Tinggi Dan Kabupaten Agam. Dibiayai oleh Dana DIPA PD2M Ditjen Dikti Depdiknas Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor 432/UN35.2/PG/2011. Tanggal 09 September Kami yakin tanpa kerjasama yang terjalin selama ini, penelitian ini tidak dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baik ini menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Semirata 2013 FMIPA Unila 247
6 Ristiono dan Ahmad Fauzi : Pemetaan Mutu Pendidikan Tentang Penguasaan SK dan KD Mata Pelajaran Biologi Sasaran UN Tingkat SMA di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam Ahmad Fauzi, Syakbaniah, dan Murtiani, 2007, Penerapan Model Pembelajaran Research Based Learning (RBL) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Penguasaan Konsep Mahasiswa yang Berorientasi Life Skill dalam Matakuliah Termodinamika di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Hibah Kompetisi (PHK)-A2, Jurusan Fisika FMIPA UNP. Aljufri B. Syarif. Festiyed, Syakbaniah (2009). Studi Peningkatan Kemampuan Tenaga Pendidik dalam Mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendikan Sekolah Menengah di Kotamadya Padang Sumatera Barat. Hibah Penelitian Potensi Pendidikan Kota/Kabupaten 2009, Lemlit. UNP. Elizar, 2007, Rancangan Media Transparansi Berwarna dan Modul sebagai Sarana Mengaktifkan Siswa Mengkonstruksi Penge-tahuan dalam Belajar Kimia, Laporan Penelitian Hibah Bersaing, DP2M Dikti, Lemlit. UNP. Fasli Jalal (2006), CD Data Guru + HDI + UN Festiyed. (2005). Pengembangan Kurikulum Fisika FMIPA UNP Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill), Makalah Seminar Kurikulum, Pasca Sarjana UNP Padang..(2006). Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Fisika dengan Model PBI (Problem Based Instruction) di Kelas VII.3 SMP N di Padang. Laporan Penelitian PHK-A2, Lemlit. UNP. Tilaar, H.A.R. (Ed.) Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rhineka Cipta Yuris Tentang Pendidikan Holistik berita-155-tentang-pendidikanholistik.html 28 Desember 2010 diunduh tanggal 1 Juni 2011 EFEKTIFITAS JAMUR Trichoderma harzianum DAN MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN 248 Semirata 2013 FMIPA Unila
12. Mata Pelajaran Biologi Untuk Paket C Program IPA
12. Mata Pelajaran Biologi Untuk Paket C Program IPA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga pendidikan IPA bukan
Lebih terperinci53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan
53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis,
Lebih terperinciUniversitas Sebelas Maret, 57126
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciKISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Dasar Indikator Esensial
KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN : BIOLOGI : SMA Kompetensi 1.Pedagogi guru 1. Menguasai karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. A. Metode penelitian
A. Metode penelitian BAB III METODOLOGI Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan
Lebih terperinciKISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BIOLOGI
KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BIOLOGI Kompetensi Subkompetensi Indikator Esensial Deskriptor A. Memiliki kompetensi kepribadian sebagai pendidik B. Memiliki kompetensi
Lebih terperinciStandar Isi / Kompetensi Dasar Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi
Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta KISI KISI TES UJI KOMPETENSI GURU Mata Pelajaran : Biologi Tingkat : SMA No Standar Kompetensi Guru Memahami konsep-konsep,
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil
1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR BAGAN... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Batasan
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN INDIKATOR SOAL
KISI-KISI PENULIS USBN Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : BIOLOGI Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 KOMPETESI DAR 1 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003) didefinisikan sebagai berikut pendidikan kejuruan merupakan
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Keanekaragaman tingkat gen, spesies, ekosistem. Ciri-ciri makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : BIOLOGI Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan diharapkan dapat membekali seseorang dengan pengetahuan yang memungkinkan baginya untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dengan kondisi
Lebih terperinciANALISIS SK / KD. Indikator Pencapaian. 1. Membedakan pengertian. pertumbuhan dan perkembangan
ANALISIS SK / SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM : SMA ISLAM MIFTAHUSSA ADAH : BIOLOGI : XII / IPA Standar Dasar 1. Melakukan percobaan dan perkembangan pada tumbuhan 1.1 Merencanakan percobaan
Lebih terperinciMEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BIOLOGI SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2015/2016 SIFAT: PROYEK WAKTU 2 MINGGU
Hal : 1/6 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BIOLOGI SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2015/2016 SIFAT: PROYEK WAKTU 2 MINGGU TUGAS PROYEK: PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS VIDEO. Langkah tugas:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan pendahuluan penelitian, adapun yang disampaikan pada Bab ini diantaranya, (A) Latar Belakang, (B) Perumusan Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Manfaat Penelitian, dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepita Ferazona, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya pencerdasan, pendewasaan, kemahiran seseorang yang dilakukan perorangan, kelompok dan lembaga (Yamin, 2008). Menurut Syah (2007),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu sistem. Pelaksanaan pembelajaran merupakan hasil integrasi dari beberapa komponen yang memiliki fungsi tersendiri dengan maksud agar pembelajaran
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata pelajaran (Kompetensi Dasar)
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 MATA PELAJARAN JENJANG : BIOLOGI : SMA/ MA I. KOMPETENSI PEDAGOGI Kompetensi Inti Guru 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki
PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki A. Pendahuluan Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kelanjutan dari kurikulum tahun 2004
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB V Kesimpulan
5.1. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal penting yang menjadi kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, yaitu tentang : (1) Pengembangan Perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dan pengajar yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah di persiapkan
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut Sagala (2011:4), pendidikan ialah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperincidari proses maupun hasil pendidikan (Trianto, 2010:7-8).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mivtha Citraningrum, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi ialah ilmu tentang makhluk hidup atau kajian saintifik tentang kehidupan (Campbell et al., 2010). Sebagai ilmu, biologi mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan
Lebih terperinciPengembangan. peningkatan sumberdaya lainnya secara nasional serta intervensi terutama pada sekolah dan kabupaten/ kota tertinggal
MATRIK BAHASAN SIDANG KOMISI I PADA REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN 2009 TOPIK BAHASAN : PENDIDIKAN GRATIS DAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) No Keadaan Saat Ini Permasalahan 1 Standar Kompetensi Lulusan
Lebih terperinciAnalisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 68 Makalah Pendamping
Lebih terperinci27. peristiwa mutasi; 28. evolusi dan asal-usul kehidupan; 29. usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan; 30. bioteknologi dalam kehidupan.
i Tinjauan Mata Kuliah M ata kuliah Materi Kurikuler Biologi SMA merupakan mata kuliah dengan bobot 3 sks yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 Pendidikan Biologi. Bagi Anda yang berprofesi sebagai guru,
Lebih terperinciANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Prosiding Seminar Nasional Fisika 2008 ISBN : 978-979-98010-3-6 ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Winny Liliawati dan Mimin Iryanti Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) a. Pengertian KTSP Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
Lebih terperinciKompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
7. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR BIOLOGI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen pendidikan. Menurut Ali (2004:4) komponen utama itu meliputi; 1) siswa; 2) isi/materi
Lebih terperinciAnalisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Liza Yulia Sari Program Studi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... B. ujuan...... C. Ruang Lingkup... II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ini adalah dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan saat ini adalah dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum yang telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009:1).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran guru tersebut sangat penting bagi kemajuan di bidang pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru sangat penting di dalam dunia pendidikan, hal ini karena guru selain berperan untuk mengelola kelas di sekolah guru juga berperan untuk membimbing siswa agar
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMINATAN KELOMPOK MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM SEKOLAH MENENGAH ATAS BIOLOGI
DAN PEMINATAN KELOMPOK MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM SEKOLAH MENENGAH ATAS BIOLOGI KELAS X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar adalah suatu proses dimana peserta didik memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi
Lebih terperinciDAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2
DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal maupun informal di sekolah dan luar sekolah yang berlangsung
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN BIOLOGI
1 KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN BIOLOGI Standar Guru (SKG Inti Guru Mata 1 Pedagogi 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar Biologi tidak selamanya berjalan efektif, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar Biologi tidak selamanya berjalan efektif, karena masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar Biologi. Hal ini disebabkan guru dalam
Lebih terperinciKISI KISI UKG 2015 BIOLOGI SMA. No Kompetensi Standar Kompetensi Guru
KISI KISI UKG 2015 BIOLOGI SMA No Kompetensi Standar Kompetensi Guru Indikator Esensial/ Utama Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a b c d e Profesional Menguasai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau untuk mata pelajaran Ujian Nasional (UN) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan sistem pelaksanaan pendidikan dan pengembangan pembelajaran yang selalu diusahakan
Lebih terperinciLAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011
LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN Laporan Hasil Analisis
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. diunggulkan dibandingkan dengan SMA yang lain di wilayah kabupaten
267 BAB VIII PENUTUP SMAN 1 Singaraja dan SMAN 1 Gianyar merupakan sekolah yang diunggulkan dibandingkan dengan SMA yang lain di wilayah kabupaten bersangkutan. Keunggulan sekolah tersebut dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang menjadi satu kesatuan fungsional dan saling berinteraksi, bergantung, dan berguna
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang
Lebih terperinciTarget dan Indikator Kinerja LPMP Lampung
Target dan Indikator Kinerja LPMP Lampung A. TARGET KINERJA Target Kinerja merupakan salah satu pentahapan yang sangat menentukan keberhasilan lembaga dalam mewujudkan tercapaianya indikator kinerja sasaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dikemukakan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2006:443)
Lebih terperinciJurnal Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika
Jurnal Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 2. Oktober 2013 Penasehat Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNP Drs. Akmam, M.Si Penanggung Jawab Drs. Asrizal, M.Si Ketua Redaksi Zulhendri Kamus, S.Pd, M.Si Wakil
Lebih terperinciSilabus Olimpiade BOF XI Soal SMP
Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP No Materi pokok Lingkup materi 1 Makhluk Hidup a. Asal usul makhluk hidup b. Ciri-ciri makhluk hidup c. Perbedaan makhluk hidup dan benda mati d. Pengukuran Pada makhluk
Lebih terperinciPemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan
Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan Alkhafi Maas Siregar 1 dan Rahmansyah 2 1. Jurusan Fisika FMIPA Unimed dan 2. Jurusan Fisika FMIPA Unimed Jln.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciPeraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENILAIAN PENDIDIKAN Penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuka batas antar negara. Persaingan hidup pun semakin ketat. Hanya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan terhadap desain kegiatan laboratorium konsep yang digunakan oleh SMA di Kota Bandung. Populasi penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Proses pembelajaran adalah suatu proses komunikasi edukatif antara pendidik dan peserta didik. Peran pendidik membantu dan membimbing peserta didik untuk mencapai
Lebih terperinciLandasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas
PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh orangorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh orangorang yang diberi tanggung jawab untuk memengaruhi peserta didik agar memunyai sifat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP
PENDAHULUAN Dengan mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar nasional pendidikan, setiap satuan pendidikan (sekolah) diberi kebebasan (harus) mengembangkan Kurikulum
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL PANDUAN MATERI SMA DAN MA B I O L O G I PROGRAM STUDI IPA TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS
UJIAN NASIONAL ` TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA B I O L O G I PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciPENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi
PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP Makalah disampaikan pada Pelatihan dan Pendampingan Implementasi KTSP di SD Wedomartani Oleh Dr. Jumadi A. Pendahuluan Menurut ketentuan dalam Peraturan
Lebih terperinciFISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL
F. FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL Untuk melihat penyebab permasalahan rendahnya nilai UN maka dilakukan analisis tulang ikan terhadap data yang sudah dikumpul. Pada tahan pertama semua
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Setting Cooperative Learning di SMAN 8 Padang 1) Oleh Masril 2) Jurusan Fisika FMIPA UNP
Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Setting Cooperative Learning di SMAN 8 Padang 1) Oleh Masril 2) Jurusan Fisika FMIPA UNP ABSTRAK Banyak masalah yang ditemui dalam pembelajaran di
Lebih terperinciKISI- KISI SOAL UKG 2015 MATA PELAJARAN BIOLOGI BIDANG KEAHLIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN STANDAR KOMPETENSI GURU. Kompetensi Guru Mapel Paket Keahlian
KISI- KISI SOAL UKG 2015 MATA PELAJARAN BIOLOGI BIDANG KEAHLIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN No KOMPETENSI UTAMA Kompetensi Inti Guru STANDAR KOMPETENSI GURU Kompetensi Guru Mapel Paket Keahlian IPK 1 Pedagogik
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Biologi Tahun Ajaran : 2007/2008
PROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Biologi Tahun Ajaran : 007/008 NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK 1 Siswa mampu 1.1. Merencanakan
Lebih terperinciSTANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,
Lebih terperinciHusnul Chotimah SMKN 13 Malang
STUDI AWAL PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI MODUL BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Husnul Chotimah SMKN 13 Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan suatu sistem dengan komponenkomponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Dick et al., 2005). Untuk dapat menciptakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilum Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
Lebih terperinciSERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP Landasan & Acuan Penyusunan & Pengembangan KTSP UU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan juga proses membimbing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berasal dari kata didik, yaitu memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan juga proses membimbing manusia dari kegelapan,
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)
STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007) STANDAR PENILAIAN Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciJUDUL PENGEMBANGAN MODEL AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
PENDIDIKAN LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING JUDUL PENGEMBANGAN MODEL AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Oleh Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro Prof. Dr. Pujiyati Suyata Dibiayai oleh DIPA Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal merupakan upaya sadar yang dilakukan sekolah dengan berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif,
Lebih terperinciDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1
1 IDENTIFIKASI SNP Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Pengelolaan Standar Proses Standar Penilaian ANALISIS KONTEKS ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN Kekuatan dan Kelemahan : Peserta Didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia untuk pembangunan bangsa. Seringkali
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, latihan, proses,
Lebih terperinciLAMPIRAN 2 KISI-KISI USBN SMP
LAMPIRAN 2 KISI-KISI USBN SMP A. KURIKULUM 2006 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : BIOLOGI Jenjang : SMP/MTs
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang. segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan pembelajaran seperti
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE
PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011
LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN Laporan Hasil Analisis
Lebih terperinci