Iqma Novianty, Oktavia Sulistina, Neena Zakia Universitas Negeri Malang
|
|
- Bambang Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODUL MATERI ANALISIS ELEKTROKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA KELAS XI SEMESTER 1 KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA ANALISIS SMKN 7 MALANG Iqma Novianty, Oktavia Sulistina, Neena Zakia Universitas Negeri Malang iqmanovianty@ymail.com, oktavia_dm@yahoo.com, z_khia@yahoo.co.id ABSTRAK: Penelitian bertujuan untuk mengetahui: keterlaksanaan pembelajaran berbantuan modul analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing; efektivitas penerapan modul dalam meningkatkan hasil belajar siswa; dan persepsi siswa terhadap isi modul dan pembelajaran dengan menggunakan modul. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi, tes, dan angket, selanjutnya data dianalisis secara statistik dan deskriptif. Hasil penelitian adalah keterlaksanaan penerapan modul berlangsung sangat baik; modul efektif meningkatkan hasil belajar siswa; dan persepsi siswa terhadap isi modul serta pembelajaran dengan bantuan modul sangat positif. Kata kunci: modul berbasis inkuiri terbimbing, hasil belajar, persepsi siswa, analisis elektrokimia. Materi analisis elektrokimia merupakan salah satu materi yang bersifat abstrak dan memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk dipahami siswa. Arsani (2008: ), juga menyatakan bahwa materi elektrokimia dianggap sebagai salah satu materi yang sulit untuk dipelajari baik oleh pebelajar maupun pengajar. Karakteristik materi yang demikian, menuntut adanya fasilitas yang menunjang proses pembelajaran serta sesuai dengan kurikulum yang menekankan pada pembelajaran konstruktivistik. Keterlaksanaan suatu pembelajaran dapat didukung dengan adanya sarana pembelajaran yang relevan. Salah satu sarana pembelajaran yang dapat digunakan adalah bahan ajar berupa modul. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, Wibisono (2012: 3) mengemukakan bahwa sampai saat ini proses pembelajaran kimia pada materi produktif (kelompok mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai bidang kejuruannya) mengalami kendala dalam hal keterbatasan bahan ajar, khususnya bahan ajar cetak seperti buku atau modul. Atas dasar hal tersebut, pengembangan serta penerapan pembelajaran berbasis modul untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat perlu dilakukan terutama untuk materi yang sulit dipahami siswa. Wibisono (2012) telah mengembangkan modul pembelajaran pada materi analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing. Pengembangan modul analisis elektrokimia tersebut dibatasi pada tahap pengembangan saja sehingga belum pernah diuji coba efektivitasnya dalam pembelajaran di kelas. Modul yang dikembangkan atas dasar model pembelajaran inkuiri terbimbing ini menyajikan materi pada tiap kegiatan belajar diawali dengan paparan SK, KD, dan indikator, kemudian mengikuti tahap-tahap model pembelajaran inkuiri terbimbing, yaitu (1) tahap pengantar berisi uraian singkat terkait materi yang akan dipelajari untuk menarik perhatian siswa agar termotivasi mempelajari materi lebih lanjut; (2) tahap rumusan masalah, siswa diberikan suatu persoalan terkait materi yang akan dipelajari dan dirumuskan dalam bentuk
2 pertanyaan; (3) tahap hipotesis, berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa mengajukan hipotesis (jawaban sementara) berbasis rumusan masalah; (4) tahap observasi/ eksperimen, siswa melakukan kajian literatur untuk pembelajaran tanpa praktikum, sedangkan untuk pembelajaran dengan praktikum siswa melakukan percobaan; (5) tahap evaluasi hipotesis, hipotesis siswa dievaluasi dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan mengacu data hasil eksperimen atau kajian literatur yang telah dilakukan; (6) setelah menemukan pemecahan masalah yang benar sekaligus konsep-konsep materi yang dipelajari, siswa menuliskan poin-poinnya pada bagian kesimpulan; (7) pada akhir kegiatan belajar, siswa menyelesaikan soal uji pemahaman untuk menguji serta memantapkan pemahaman siswa terhadap pokok bahasan yang sudah dipelajari. Siswa dibimbing untuk belajar menemukan pengetahuannya sendiri dengan mengikuti tahap-tahap yang ada pada modul berbasis inkuiri terbimbing ini, sehingga diharapkan pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna dan melekat dalam diri siswa. Selain itu, isi modul yang dirancang full color dan dilengkapi dengan peta konsep serta gambar-gambar yang menarik diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa optimal. Penelitian berlokasi di SMKN 7 Malang karena sampel yang tersedia memadai untuk dilakukan penelitian dan bahan ajar yang biasa dipakai siswa hanya berupa buku yang berisi paparan materi. METODE Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2012, dengan jumlah pertemuan sebanyak sebelas tatap muka dan satu pertemuan untuk ulangan harian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan eksperimental semu dan deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI kompetensi keahlian kimia analisis SMKN 7 Malang semester ganjil tahun pelajaran Berdasarkan data sekunder nilai ujian materi sebelumnya, populasi memiliki data yang homogen dan kemampuan awal yang sama. Sampel dipilih dengan menggunakan metode Cluster Sampling, untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol dilakukan pengundian sehingga didapatkan kelas XI KA 1 sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan bantuan modul analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing dan XI KA 2 sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakan bantuan modul yang sama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen perlakuan (silabus, RPP, dan bahan ajar) dan instrumen pengukuran (lembar observasi, tes, dan angket persepsi). Instrumen tes berupa 15 soal pilihan ganda dan 3 soal uraian yang terdiri dari 7 item soal. Sebelum digunakan, soal tes dilakukan validitas isi dan validitas empirik yang secara lebih lanjut digunakan untuk menentukan validitas, daya beda, taraf kesukaran, dan reliabilitas. Data primer dalam penelitian berupa data hasil observasi terhadap keterlaksanaan pembelajaran, nilai tes hasi belajar siswa, dan hasil angket persepsi siswa terhadap isi modul dan pembelajaran dengan bantuan modul. Data sekunder berupa nilai ujian materi sebelumnya, yaitu pada materi larutan penyangga yang diperoleh dari dokumentasi SMKN 7 Malang. Analisis data keterlaksanaan pembelajaran dan persepsi siswa dilakukan dengan analisis deskriptif, sedangkan analisis data hasil belajar dilakukan dengan analisis statistik kuantitatif yang terdiri atas analisis data awal (uji prasyarat analisis) berupa uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
3 kesamaan dua rata-rata, sedangkan analisis data akhir berupa pengujian hipotesis (uji-t dua pihak dan analisis lanjutan dengan uji-t satu pihak) dengan taraf signifikansi α = 0,050. HASIL Keterlaksanaan Pembelajaran Berbantuan Modul Analisis Elektrokimia Berbasis Inkuiri Terbimbing Keterlaksanaan pembelajaran berbantuan modul analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing dari pertemuan pertama hingga kesebelas berlangsung dengan kriteria sangat baik yang ditunjukkan oleh persentase keterlaksanaan dari pertemuan pertama hingga kesebelas berturut-turut yaitu sebesar 76,2%; 74,2%; 84,2%; 85%; 88%; 77%; 77,2%; 90,2%; 86,3%; 83,7%; dan 88%, dengan ratarata persentase secara keseluruhan sebesar 82,73%. Persentase keterlaksanaan tersebut menunjukkan adanya seberapa besar ketercapaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan setiap pertemuan berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap proses pembelajaran di kelas. Hasi Belajar Siswa Uji hipotesis hasil belajar siswa yang dilakukan dengan uji-t dua pihak diperoleh nilai t hitung (4,423) > t tabel (1,993). Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima atau terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, yang berarti ada pengaruh penggunaan modul analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa. Nilai t hitung positif, dengan perbedaan rata-rata (mean diference) antara dua kelas sebesar 7,189. Analisis lebih lanjut digunakan uji-t satu pihak dengan hipotesis yang diuji yaitu rata-rata nilai tes hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata nilai tes hasil belajar kelas kontrol (H 1 : > o ). Hasil analisis uji-t satu pihak diperoleh nilai t hitung (5,531) > t tabel (1,688), sehingga Ho ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95% rata-rata nilai tes hasil belajar kelas yang pembelajarannya menggunakan bantuan modul materi analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing lebih tinggi dari rata-rata nilai tes hasil belajar kelas yang pembelajarannya tanpa menggunakan bantuan modul yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan modul analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing dalam pembelajaran efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Persepsi Siswa terhadap Isi Modul dan Pembelajaran Berbantuan Modul Persepsi siswa dihimpun dalam dua aspek utama dalam angket yaitu: (1) penilaian terhadap isi modul pembelajaran yang terdiri dari tahap awal, tahap rumusan masalah, tahap hipotesis, tahap observasi/eksperimen, tahap evaluasi hipotesis, tahap kesimpulan dan bagian rangkuman; dan (2) penilaian terhadap pembelajaran dengan menggunakan modul yang dihimpun dalam sebelas pernyataan dalam angket. Berdasarkan hasil analisis angket, secara keseluruhan penilaian siswa terhadap isi modul ini mendapat respon sebesar 78% dengan kriteria sangat positif. Sedangkan total rata-rata penilaian siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing sebesar 74%, yang berarti 74% siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan
4 modul berbasis inkuiri terbimbing pada materi analisis elektrokimia selama pembelajaran. PEMBAHASAN Keterlaksanaan Model Pembelajaran TPS Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan bantuan modul berbasis inkuiri terbimbing di lapangan, masing-masing siswa kelas eksperimen mendapatkan modul dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara aktif dan mandiri dengan maksimal. Pada bagian isi modul terdapat enam kegiatan belajar yang terdiri dari tahap-tahap model pembelajaran inkuiri terbimbing. Pembelajaran kelas kontrol, dilakukan dengan menggunakan modul yang biasa siswa gunakan seperti pada pembelajaran sebelum-sebelumnya. Selama proses pembelajaran berlangsung, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol guru memantau kegiatan siswa dengan dibantu oleh 2 orang observer. Siswa yang dalam pembelajarannya diterapkan modul berbasis inkuiri terbimbing guru lebih menekankan pembelajaran secara mandiri dan berpusat pada siswa, guru cenderung bertindak sebagai observer dan sebatas membimbing jika siswa mengalami kesulitan. Berbeda dengan siswa yang dalam pembelajarannya tanpa diterapkan modul berbasis inkuiri terbimbing, guru cenderung lebih banyak berperan dalam pembelajaran. Aspek penilaian dalam pengukuran keterlaksanaan penggunaan modul berbasis inkuiri terbimbing dalam pembelajaran meliputi 6 aspek yang terdiri dari penilaian kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu, kemampuan guru mengakomodasi pembelajaran berpusat pada siswa, dan kemampuan guru mengakomodasi masalah di kelas. Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa secara keseluruhan ketercapaian pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing berlangsung dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kelas eksperimen berjalan dengan lancar dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang dalam RPP di setiap. Hal tersebut dapat diartikan bahwa keterlaksanaan tiap kegiatan, pengelolaan waktu pembelajaran, dan kemampuan guru mengakomodasi masalah di kelas dapat tercapai dengan sangat baik. Pada kenyataan di lapangan, peneliti menemukan beberapa kesalahan pengetikan dari modul yang menyebabkan siswa bingung dan beberapa kalimat yang sulit dipahami siswa. Seperti yang ada pada modul halaman 71 (pertanyaan 4, item 2) dimana penulisan notasi sel: Cu(s) Cu 2+ (aq) Zn 2+ (aq) Zn(s), sedangkan penulisan notasi sel yang benar untuk sel volta tersebut yaitu: Zn(s) Zn 2+ (aq) Cu 2+ (aq) Cu(s). Dari beberapa kesalahan pengetikan yang ditemukan, guru memberikan ralat terhadap kesalahan pengetikan tersebut. Selain hal tersebut, peneliti juga menemukan redaksi kalimat yang menimbulkan banyak pertanyaan dari siswa, yaitu pada halaman 129 Arus listrik bergerak dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga arah aliran arus listrik dari anoda melewati larutan elektrolit (AgNO 3 ) menuju ke katoda. Pernyataan tersebut menimbulkan kesalahan konsep, dimana dalam larutan elektrolit tidak dilewati oleh aliran arus listrik melainkan terjadinya serah terima elektron antara spesi yang mengalami oksidasi dan reduksi.
5 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil analisis statistik, pengujian hipotesis hasil belajar siswa dengan uji-t dua pihak menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar antara kelas yang pembelajarannya menggunakan bantuan modul dengan kelas yang pembelajarannya tanpa menggunakan modul yang sama. Analisis lebih lanjut dilakukan dengan menggunakan uji-t satu pihak untuk mengetahui apakah ratarata nilai tes hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji-t satu pihak menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis tersebut disimpulkan penggunaan modul pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing pada materi analisis elektrokimia efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh McDaniel & Green (2012), dimana penerapan modul berbasis inkuiri terbimbing dalam pembelajaran mampu meningkatkan pemahaman siswa yang ditandai dengan meningkatnya nilai postes. Selain dengan menggunakan uji statistik, keefektifan penggunaan modul dalam meningkatkan hasil belajar juga dapat dilihat dari rata-rata nilai kelas eksperimen (78,57) dan kelas kontrol (71,38). Nilai rata-rata hasil belajar tersebut menunjukkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Menurut Nurkancana (1986:24), hasil belajar merupakan tingkat penguasaan atau kemajuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Nilai rata-rata hasil belajar untuk kelas eksperimen sudah di atas nilai Standar Ketuntasan Minimum (SKM), sedangkan untuk nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol masih di bawah nilai SKM di SMKN 7 Malang, yaitu 75,0. Hal ini menunjukkan, bahwa modul pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing ini sesuai digunakan untuk pembelajaran pada materi analisis elektrokimia, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Keefektifan dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya motivasi, kesanggupan untuk memahami pengajaran, buku pelajaran dan buku kerja (Nasution, 2000: 42). Motivasi siswa dalam belajar dapat ditingkatkan dengan adanya penggunaan modul yang berbeda (berbasis inkuiri terbimbing) dalam pembelajaran. Oleh karena itu, nilai hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan modul. Selain dapat meningkatkan motivasi siswa, penggunaan modul analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing ini dapat memfasilitasi siswa untuk belajar dan membangun pengetahuannya sendiri melalui hasil observasi atau pengamatan. Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan yang didapat, siswa dibimbing untuk membuat hubungan antara hasil pengamatan dengan pengetahuan yang telah ada. Siswa banyak dibimbing melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk berfikir aktif dalam menemukan jawaban dari suatu permasalahan yang dimunculkan. Siswa diberi suatu permasalahan yang harus mereka cari jawabannya, mengajak siswa mengamati, membandingkan, menganalisis, sampai pada menyimpulkan, akan meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan berperan dalam membangun pengetahuan kognitif siswa.
6 Persepsi Siswa terhadap Isi Modul dan Pembelajaran Berbantuan Modul Berdasarkan hasil analisis angket, secara keseluruhan siswa memberikan penilaian/respon terhadap isi modul dan pembelajaran berbantuan modul dengan kriteria sangat positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa modul pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing yang digunakan dalam penelitian ini dinilai siswa dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan memudahkan siswa dalam memahami konsep analisis elektrokimia. Menurut Sukadi (2002:35) persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Hal yang sama bisa mendapatkan persepsi yang berbeda dari beberapa orang, karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi. Modul dalam proses pembelajaran merupakan suatu media untuk memperoleh pengetahuannya, dengan media yang berbeda dari biasanya (buku paket) maka akan didapatkan suatu persepsi yang berbeda dari siswa. Modul pembelajaran merupakan suatu rangsangan bagi siswa untuk meningkatkan motivasi belajar. Timbulnya motivasi sebagai respon dari stimuli berawal dari adanya persepsi siswa tentang belajar. Seringkali siswa memiliki persepsi bahwa belajar itu membosankan, maka dengan digunakannya pendekatan konstruktivistik dan modul pembelajaran diharapkan siswa mendapat rangsangan yang kemudian akan mengubah persepsi belajar yang membosankan menjadi menyenangkan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) kualitas keterlaksanaan pembelajaran berbantuan modul analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing berlangsung dengan kriteria sangat baik serta sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang dalam RPP pada setiap pertemuan; (2) hasil belajar siswa yang diterapkan pembelajaran berbantuan modul materi analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing berbeda secara signifikan dengan siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing dan penggunaan modul analisis elektrokimia berbasis inkuiri terbimbing efektif meningkatkan hasil belajar siswa; (3) persepsi siswa terhadap isi modul dan pembelajaran dengan bantuan modul berbasis inkuiri terbimbing pada materi analisis elektrokimia mendapat respon sangat positif. Saran Mengacu dari hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut; (1) penggunaan modul berbasis inkuiri terbimbing sangat dianjurkan untuk materi analisis elektrokimia pada pembelajaran berikutnya di sekolah karena penggunaan modul tersebut efektif meningkatkan hasil belajar siswa, (2) penelitian ini mengkaji efektivitas penerapan modul berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan persepsi siswa, diharapkan peneliti lain dapat menguji pengaruh penerapan modul berbasis inkuiri terbimbing dengan variabel yang lainnya, misalnya pada pemahaman konsep, motivasi siswa dan kemampuan berpikir tingkat tinggi, (3) berdasarkan saran siswa dan temuan yang diperoleh selama penelitian sebaiknya dilakukan
7 beberapa ralat terhadap isi modul yang masih terdapat salah pengetikan dan penggunaan redaksi kalimat yang kurang tepat. DAFTAR RUJUKAN Arsani, I.A.A Pengembangan Modul Kimia Berbasis Multimedia untuk Materi Elektrokimia pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA. 41 (4): McDaniel, S. & Green, L Independent Interactive Inquiry-Based Learning Modules Using Audio-Visual Instruction In Statistics. Journal of Education, (Online), 6(1): 2-18, ( diakses 1 Mei Moehnilabib, M Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang & Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Nasution Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Bina Aksara. Nurkancana, Wayan dan Sunartana Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Sukadi Hubungan antara Persepsi dan Sikap Siswa terhadap Lingkungan Fisik sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Negeri di Kota Makassar. Tesis tidak diterbitkan. Makassar: PPS Universitas Negeri Makassar. Wibisono, R.Y Pengembangan Modul Materi Analisis Elektrokimia Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Kimia Analisis SMK Negeri 2 Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Kimia FMIPA UM.Universitas Negeri Malang Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Percetakan UM.
Ary Nuraini Nachdhiyah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMK NEGERI 7 MALANG PROGRAM KEAHLIAN KIMIA
Lebih terperinciBinti Wulansari, Srini M Iskandar, dan Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia FMIPA
Pengaruh Penerapan Keterampilan Metakognitif Pada Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMAN I Malang Pada Materi Larutan Penyangga Binti Wulansari,
Lebih terperinciAuliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 10 MALANG PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN (s) DAN HASIL KALI KELARUTAN
Lebih terperinciMono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TENTANG LARUTAN PENYANGGA KELAS XI MA Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan,
Lebih terperinciArifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LAWANG PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan
Lebih terperinciMETODE. Kata kunci: inkuiri terbimbing, hasil belajar, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT KELAS X SMA NEGERI 2 MALANG Hidya Septina Rahayu, M. Su aidy, Fauziatul
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 203 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PBL (PROBLEM BASED
Lebih terperinciWidhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X Tarini Mawantia, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri
Lebih terperinciIklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA LABORATORIUM UM PADA MATERI HIDROKARBON Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE (LC 5-E) & LC 5E-STAD PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI SMK NEGERI 6 MALANG Nadia Relyta Distantiasari, Darsono Sigit, Hayuni Retno
Lebih terperinciNanda Maikristina, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMAN 3 MALANG PADA MATERI HIDROLISIS GARAM Nanda Maikristina, I Wayan Dasna,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH. ABSTRAK.
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH. ABSTRAK. DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN. i ii iii v vii ix xi xii 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciFirmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL DAUR BELAJAR 6 FASE (LC-6P) PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMAI ALMAARIF SINGOSARI Firmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Uji Instrumen Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen yang telah dibuat oleh peneliti diujicobakan terlebih dahulu
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMK N 3 Semarang sejak tanggal 17 September 2014 sampai dengan 18 Oktober 2014. Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini peneliti akan jabarkan perkembangan penelitian yang telah dilaksanakan. Pembahasan pada bab ini akan diawali dengan deskripsi prototipe produk yang dilanjutkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat
Lebih terperinciEksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Penemuan Terbimbing dan Model Pengajaran Langsung
Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Penemuan Terbimbing dan Kuswanto; Heru Kurniawan; Supriyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: kuswantomath@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK
PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK Rizky Kadhafi, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri Malang E-mail: rizkykadhafi90@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan desain
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan desain pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. Penelitian ini
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP
EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP Rima Adin Riyanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: rima.adin@yahoo.com
Lebih terperinciDita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) DALAM MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X SMAN 10 MALANG PADA MATERI MINYAK
Lebih terperinciKasimun, Ashadi )1, Haryono )2 Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN INVESTIGASI KELOMPOK MELALUI EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENGGUNAKAN ALAT LABORATORIUM DAN PERSEPSI DIRI SISWA Kasimun, Ashadi )1, Haryono )2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciRudiyanto, Oktavia Sulistina, Darsono Sigit Universitas Negeri Malang
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 6 KOTA MALANG TAHUN PELAJARAN 2012-2013 PADA MATERI REAKSI REDOKS Rudiyanto, Oktavia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kedua kelompok sampel diberi perlakuan dan pretest-posttest. Desain ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Ada dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara acak berdasarkan
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
1 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses penelitian, karena metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km. 22 Desa Cikole Kecamatan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Peternakan Negeri Lembang yang terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km. 22 Desa Cikole
Lebih terperinciSriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program
Lebih terperinciPuger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan
Honggowiyono, Arif Budiman; Perbedaan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Expert Group Dengan Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO
STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO Herly Kurniyawan, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali
III. METODE PENELITIAN A. Rencana Pelaksanaan Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI NIM 209311420840 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH PROGRAM LINEAR
EKSPERIMENTASI PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH PROGRAM LINEAR Oleh: Febri Risa Nuraini, Abu Syafik, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BUKIT BENER MERIAH Hafizul Furqan 1, Yusrizal 2 dan Saminan 2
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi
34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. menonjolnya, terutama pada masyarakat dari negara-negara yang telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Penemuan-penemuan baru dalam ilmu dan teknologi telah membawa pengaruh yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Akibat dari pengaruhpengaruh itu maka pendidikan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian efektivitas model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan pendekatan metakognitif berbasis media e-komik pada materi limit
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 2, OKTOBER 2014 1 STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT DAN CERAMAH SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya
Lebih terperinciLAPORAN PILOTING JURUSAN KIMIA UPI 2003 BAHAN KAJIAN : ELEKTROKIMIA
LAPORAN PILOTING JURUSAN KIMIA UPI 2003 BAHAN KAJIAN : ELEKTROKIMIA 1. Tujuan a. Tujuan Umum: 1. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran Matematika dan IPA di sekolah lanjutan/menengah 2. Memperbaiki
Lebih terperinciKeperluan korespondensi, HP : ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN
Lebih terperinciMahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 21-28 KOMPARASI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MEDIA LABORATORIUM DAN
Lebih terperinciMahasiswa Program Sarjana Pendidikan Kimia FKIP,UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 1 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 41-45 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Pemanfaatan Model Blended Learning Berbasis Online Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis penelitian
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS KONSEP DAN KEMAMPUAN ANALISIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG 1 Alesa Martin 1, Eddy Supramono,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam
Lebih terperinciKata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2012 / 2013 PADA MATERI STOIKIOMETRI Shabrina Eronika, Aman Santoso, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini amat tertinggal dibanding negara-negara lain. Berdasarkan data dari The Learning Curve Pearson 2014, Indonesia menempati
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain embedded di mana metode kualitatif dan kuantitatif dipergunakan untuk mendapatkan
Lebih terperinciPerbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning
Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning A. Kusdiwelirawan 1, Tri Isti Hartini 2, Aniq Rif atun Najihah 3 1,2,3 Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) MODEL 5E UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Abstrak
EFEKTIVITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) MODEL 5E UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA Muhamad Zikrullah 1, Wildan 2, dan Yayuk Andayani 3 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinci* Keperluan korespondensi,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN
PENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN Arief Zuhud R (zuhudtz_arief@yahoo.co.id) Drs. Waslaluddin, M.T. (waslaluddin@yahoo.com)
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN Arin Wildani Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura arinwildani@fkip.uim.ac.id ABSTRAK:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada semester gasal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian yang diuji coba berupa soal tes hasil belajar siswa, terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting dimiliki oleh setiap calon guru agar dapat berhasil melaksanakan pembelajaran di laboratorium.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri A Surakarta yang merupakan salah satu sekolah favorit dengan berbagai pencapaian prestasi
Lebih terperinciPENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciDosen Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang 2 Mahasiswa Pasca sarjana UM.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD BERBANTUAN CATATAN TULIS DAN SUSUN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MALANG 1 Aman Santoso 1, Noni Asmarisa
Lebih terperinciEfektifitas Penerapan e- book sebagai Sumber Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Biologi
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Efektifitas Penerapan e- book sebagai Sumber Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Biologi Eka Putri Azrai dan Refirman Dj. Abstrak. Guru sebagai ujung tombak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian pada SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 dilakukan pada bulan
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN CTL
Lebih terperinciKata kunci: Inkuiri Terbimbing kolaboratif, hidrolisis garam
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI HIDROLISIS GARAM SISWA SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KOLABORATIF DAN NON KOLABORATIF TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013). Metode
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MULTIPLE REPRESENTASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA 2 Karanganyar pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini beralamat di Jalan
Lebih terperinciBAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB
BAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB A. Deskripsi Data Keberhasilan suatu penelitian tidak dapat terlepas dari adanya sekumpulan data,
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Boyolali Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, pada kelas XI IA semester genap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran pada lokasi sekolah yang rawan terjadi tsunami.
24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2010-2011 di SMP Negeri 27 Bandar Lampung. Pemilihan tempat penelitian didasarkan
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN (Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan jenis kategori penelitian eksperimen semu dengan analisis faktorial yang telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan
Lebih terperinci: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 128 siswa dan tersebar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
497 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Sri Rahayu a, Antonius Tri Widodo b, Supartono b a SMA Negeri 1 Cirebon b Jurusan Kimia FMIPA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri Gedongtataan tahun pelajaran 04/05 yang terdiri dari lima kelas, yaitu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: 978-602-18962-5-9 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA YANG DIINTEGRASIKAN NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ASAM BASA
PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ASAM BASA Dedy Wijayanto, Oktavia Sulistina, Neena Zakia Universitas Negeri Malang E-mail: dedywijayanto77@gmail.com,
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
114 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan prestasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah kewirausahaan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
PERBEDAAN PEMBERIAN MODUL PEMBELAJARAN DAN BUKU PAKET IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTsN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciDewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI LARUTAN PENYANGGA, HIDROLISIS GARAM, DAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK SISWA SMA/MA Dewi Fitria Cholida, Muntholib,
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE STUDENT
Lebih terperinciWord to PDF Converter v5.0 Unregistered ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup
Word to PDF Converter v5.0 Unregistered http://www.word-to-pdf-converter.netdaftar ISI Lembar Pengesahan Riwayat Hidup Abstrak Abstract Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com
Lebih terperinciPenerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA
Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA MARIA ULFAH, AGUS SUYUDI, EDI SUPRIANA Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang
Lebih terperinciJurnal Buana Pendidikan Tahun XIII, No. 24. Oktober 2017
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DAN METODE EKSPOSITORI PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI KELAS VIII SMPN 205 JAKARTA Arie Purwa Kusuma,
Lebih terperinci