MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI REFORMASI BIROKRASI
|
|
- Inge Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI REFORMASI BIROKRASI 2014
2 BAB I PENDAHULUAN 1. Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini membahas tentang Reformasi Birokrasi, Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online, dan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Badan POM. 2. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta diharapkan dapat memahami pentingnya Reformasi Birokrasi dan melaksanakan kegiatan dalam rangka Reformasi Birokrasi. 3. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mempelajari modul ini, para peserta mampu: a. Menjelaskan pengertian dan tujuan Reformasi Birokrasi. b. Memahami Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online. c. Menjelaskan proses pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Badan POM. 4. Materi Bahasan Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar, yaitu: a. Reformasi Birokrasi. b. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online. c. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Badan POM.
3 BAB II REFORMASI BIROKRASI A. PENDAHULUAN Krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun 1997, pada tahun 1998 telah berkembang menjadi krisis multidimensi yang mengakibatkan adanya tuntutan kuat dari segenap lapisan masyarakat terhadap pemerintah untuk segera melaksanakan reformasi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejak itu, dimulainya era reformasi di bidang politik, hukum, ekonomi, dan birokrasi, yang dikenal sebagai reformasi gelombang pertama. Dalam perkembangan pelaksanaan reformasi gelombang pertama, reformasi di bidang birokrasi mengalami ketertinggalan dibanding reformasi di bidang politik, ekonomi, dan hukum. Oleh karena itu, pada tahun 2004, pemerintah telah menegaskan kembali akan pentingnya penerapan prinsip-prinsip clean government dan good governance yang secara universal diyakini menjadi prinsip yang diperlukan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Program utama yang dilakukan pemerintah adalah membangun aparatur negara melalui penerapan Reformasi Birokrasi. Dengan demikian, Reformasi Birokrasi gelombang pertama pada dasarnya secara bertahap mulai dilaksanakan pada tahun Pada pidato kenegaraan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-64 Kemerdekaan RI di depan Sidang DPR RI tanggal 14 Agustus 2009, Presiden menegaskan kembali tekad pemerintah untuk melanjutkan misi sejarah bangsa Indonesia untuk 5 (lima) tahun mendatang, yaitu melaksanakan reformasi gelombang kedua, termasuk Reformasi Birokrasi. Reformasi gelombang kedua bertujuan untuk membebaskan Indonesia dari dampak dan ekor krisis yang terjadi 10 (sepuluh tahun) yang lalu. Pada tahun 2025, Indonesia diharapkan berada pada fase yang benar-benar bergerak menuju negara maju. Gambar 1. Perbandingan Reformasi Birokrasi Gelombang I dan Gelombang II
4 Reformasi Birokrasi merupakan upaya berkelanjutan yang setiap tahapannya memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke arah yang lebih baik. Pada tahun 2014 diharapkan sudah berhasil mencapai penguatan dalam hal: a. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. b. Kualitas pelayanan publik. c. Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. d. Profesionalisme SDM Aparatur yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur yang berbasis kompetensi, transparan, dan mampu mendorong mobilitas aparatur antar daerah, antar pusat, dan antara pusat dengan daerah, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan. Pada tahun 2019, diharapkan dapat terwujud kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas korupsi, kolusi, serta nepotisme. Selain itu, diharapkan pula dapat diwujudkan pelayanan publik sesuai dengan harapan masyarakat, harapan bangsa Indonesia yang semakin maju dan mampu bersaing dalam dinamika global yang semakin ketat, kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi semakin baik, SDM Aparatur semakin profesional, dan mind set serta culture set yang mencerminkan integritas dan kinerja semakin tinggi. Pada tahun 2025, diharapkan telah terwujud tata pemerintahan yang baik dengan birokrasi pemerintah yang profesional, berintegritas tinggi, serta menjadi pelayan masyarakat dan abdi negara. Kondisi di atas dapat dikemukakan pada gambar berikut. Gambar 2. Kondisi Birokrasi yang Diinginkan
5 B. GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, mengacu Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Grand Design Reformasi Birokrasi adalah rancangan induk yang berisi arah kebijakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional untuk kurun waktu Grand Design Reformasi Birokrasi dapat diubah sesuai dengan perkembangan oleh Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional yang penetapannya dilakukan dengan Peraturan Presiden. 1. Tujuan Grand Design Reformasi Birokrasi Grand Design Reformasi Birokrasi bertujuan untuk memberikan arah kebijakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional selama kurun waktu agar Reformasi Birokrasi di Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda) dapat berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga, dan berkelanjutan. Kebijakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi meliputi visi pembangunan nasional, arah kebijakan Reformasi Birokrasi, visi, misi, tujuan, dan sasaran Reformasi Birokrasi. 2. Visi Pembangunan Nasional Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional , visi pembangunan nasional adalah INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR. 3. Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi Arah kebijakan Reformasi Birokrasi adalah: a. Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, baik di pusat maupun di daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang lainnya (Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ). b. Kebijakan pembangunan di bidang hukum dan aparatur diarahkan pada perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pemantapan pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Mengengah Nasional ). 4. Visi Reformasi Birokrasi Visi Reformasi Birokrasi adalah Terwujudnya Pemerintahan Kelas Dunia. Visi tersebut menjadi acuan dalam mewujudkan pemerintahan kelas dunia, yaitu pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi yang mampu menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan manajemen
6 pemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi tantangan pada abad ke-21 melalui tata pemerintahan yang baik pada tahun Misi Reformasi Birokrasi Reformasi birokrasi memiliki beberapa misi sebagai berikut: a. Membentuk/menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. b. Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tata laksana, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, pola pikir (mind set), dan Budaya Kerja (culture set). c. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif. d. Mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien. 6. Tujuan Reformasi Birokrasi Reformasi Birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Area perubahan yang menjadi tujuan Reformasi Birokrasi meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan, seperti yang dikemukakan pada Tabel-1. Tabel 1. Area Perubahan dan Hasil yang Diharapkan No Area Perubahan Hasil yang diharapkan 1 Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing). 2 Tata laksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance. 3 Peraturan Perundangundangan Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif. 4 SDM Aparatur SDM Apatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi, dan sejahtera. 5 Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. 6 Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.
7 No Area Perubahan Hasil yang diharapkan 7 Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. 8 Pola pikir (mind set) dan Budaya Kerja (culture set) Aparatur Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi. 7. Sasaran Reformasi Birokrasi Sasaran Reformasi Birokrasi adalah: a. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. c. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. 8. Prinsip-prinsip Reformasi Birokrasi Beberapa prinsip dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi sebagai berikut: a. Outcomes oriented Seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan Reformasi Birokrasi harus dapat mencapai hasil (outcomes) yang mengarah pada peningkatan kualitas kelembagaan, tata laksana, peraturan perundang-undangan, manajemen SDM Aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, perubahan pola pikir (mind set), dan budaya kerja (culture set) aparatur. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan membawa pemerintahan Indonesia menuju pada pemerintahan kelas dunia. b. Terukur Pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang dirancang dengan outcomes oriented harus dilakukan secara terukur dan jelas target serta waktu pencapaiannya. c. Efisien Pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang dirancang dengan outcomes oriented harus memperhatikan pemanfaatan sumber daya yang ada secara efisien dan profesional. d. Efektif Reformasi Birokrasi harus dilaksanakan secara efektif sesuai dengan target pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi. e. Realistik Outputs dan outcomes dari pelaksanaan kegiatan dan program ditentukan secara realistik dan dapat dicapai secara optimal.
8 f. Konsisten Reformasi Birokrasi harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, dan mencakup seluruh tingkatan pemerintahan, termasuk individu pegawai. g. Sinergi Pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan secara sinergi. Satu tahapan kegiatan harus memberikan dampak positif bagi tahapan kegiatan lainnya, satu program harus memberikan dampak positif bagi program lainnya. Kegiatan yang dilakukan satu instansi pemerintah harus memperhatikan keterkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh instansi pemerintah lainnya, dan harus menghindari adanya tumpang tindih antar kegiatan di setiap instansi. h. Inovatif Reformasi Birokrasi memberikan ruang gerak yang luas bagi K/L dan Pemda untuk melakukan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pertukaran pengetahuan, dan best practices untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. i. Kepatuhan Reformasi birokrasi harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. j. Dimonitor Pelaksanaan Reformasi Birokrasi harus dimonitor secara melembaga untuk memastikan semua tahapan dilalui dengan baik, target dicapai sesuai dengan rencana, dan penyimpangan segera dapat diketahui dan dapat dilakukan perbaikan. 9. Strategi Pelaksanaan Langkah-langkah strategi pelaksanaan Reformasi Birokrasi meliputi tingkat pelaksanaan, pelaksana, program, dan metode pelaksanaan. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dilakukan melalui 3 (tiga) tingkat pelaksanaan, sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini. Tingkat Pelaksanaan Tabel 2. Tingkat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Keterangan Nasional Makro Menyangkut penyempurnaan regulasi nasional yang terkait dengan upaya pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Meso Menjalankan fungsi manajerial, yakni menerjemahkan kebijakan makro dan mengkoordinir (mendorong dan mengawal) pelaksanaan Reformasi Birokrasi di tingkat K/L dan Pemda.
9 Tingkat Pelaksanaan Kementerian/ Lembaga/ Pemda Mikro Keterangan Menyangkut implementasi kebijakan/ program Reformasi Birokrasi sebagaimana digariskan secara nasional yang menjadi bagian dari upaya percepatan Reformasi Birokrasi pada masingmasing K/L dan Pemda. Pelaksana sebagai berikut: Gambar 3. Pengorganisasian Reformasi Birokrasi Peran Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional antara lain mengarahkan kebijakan, strategi, dan standar bagi pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan kinerja operasi birokrasi. Peran Tim Reformasi Birokrasi Nasional antara lain merumuskan kebijakan dan strategi operasional Reformasi Birokrasi. Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional bertanggung jawab kepada Ketua Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional. Tim Reformasi Birokrasi Nasional dibantu oleh Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Nasional. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Tim Independen. Sedangkan Tim Quality Assurance bertugas dalam memastikan pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Dalam pelaksanaan tugasnya Tim Independen dan Tim Quality Assurance bertanggung jawab kepada Ketua Komite Pengarah Reformasi Birokrasi yang dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional. Tim Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda berperan sebagai penggerak, pelaksana dan pengawal pelaksanaan Reformasi Birokrasi di masing-masing K/L dan Pemda.
10 Pengorganisasian pelaksana Reformasi Birokrasi dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini. Tabel 3. Pelaksana Reformasi Birokrasi Tingkat Pelaksanaan Penanggung jawab/pelaksana Nasional Makro Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional Tim Reformasi Birokrasi Nasional Meso Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Nasional Tim Independen Tim Quality Assurance Instansional (Kementerian/ Lembaga/Pemda) Mikro Tim Reformasi Birokrasi K/L/Pemda Strategi pelaksanaan Reformasi Birokrasi dilakukan melalui programprogram yang berorientasi pada hasil (outcomes oriented program). Program-program tersebut dilaksanakan sesuai dengan tingkat pelaksanaannya sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Perbandingan Program Antar Tingkat Pelaksanaan Program Untuk Tingkat Makro a. Penataan Organisasi. b. Penataan Tata Laksana. c. Penataan Sistem. d. Manajemen SDM Aparatur. e. Penguatan Pengawasan. f. Penguatan Akuntabilitas Kinerja. g. Peningkatan Kualitas. h. Pelayanan Publik. Program Untuk Tingkat Meso Program Untuk Tingkat Mikro a. Manajemen Perubahan. b. Konsultasi dan Asistensi. c. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan. Program Untuk Tingkat Meso Program Untuk Tingkat Mikro a. Manajemen Perubahan. b. Penataan Peraturan c. Perundang-undangan. d. Penataan dan Penguatan Organisasi. e. Penataan Tata Laksana. f. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur. g. Penguatan Pengawasan. h. Penguatan Akuntabilitas Kinerja. i. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. j. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
11 C. ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pelaksanaan operasional Grand Design Reformasi Birokrasi , dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi yang ditetapkan setiap 5 (lima) tahun sekali oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB). Road Map Reformasi Birokrasi adalah bentuk operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi yang disusun dan dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali dan merupakan rencana rinci pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari 1 (satu) tahapan ke tahapan selanjutnya selama 5 (lima) tahun dengan sasaran per tahun yang jelas. Sasaran tahun pertama akan menjadi dasar bagi sasaran tahun berikutnya, begitupun sasaran tahun-tahun berikutnya mengacu pada sasaran tahun sebelumnya. Road Map Reformasi Birokrasi ditetapkan dengan Peraturan MenPANRB Nomor 20 Tahun Road Map Reformasi Birokrasi yang disusun dan dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali bertujuan untuk memberikan arah pelaksanaan Reformasi Birokrasi di K/L dan Pemda agar berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga, dan berkelanjutan. Ruang lingkup Road Map Reformasi Birokrasi mencakup 3 (tiga) hal berikut: 1. Penguatan Birokrasi Pemerintah Terwujudnya penguatan birokrasi pemerintah dalam rangka pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, dan meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. 2. Tingkat Pelaksanaan Ada 2 (dua) tingkat pelaksanaan, yaitu tingkat nasional dan tingkat instansional. Pada tingkat nasional, pelaksanaan Reformasi Birokrasi dibagi ke dalam tingkat pelaksanaan makro dan meso. Tingkat pelaksana makro menyangkut penyempurnaan regulasi nasional dalam upaya pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Sementara tingkat pelaksanaan meso menjalankan fungsi manajerial, yaitu mendorong kebijakan-kebijakan inovatif, menerjemahkan kebijakan makro, dan mengkoordinasikan (mendorong dan mengawal) pelaksanaan Reformasi Birokrasi di tingkat K/L dan Pemda. Pada tingkat instansional (disebut tingkat pelaksanaan mikro) menyangkut implementasi kebijakan/program Reformasi Birokrasi sebagaimana digariskan secara nasional dan menjadi bagian dari upaya percepatan Reformasi Birokrasi pada masing-masing K/L dan Pemda. 3. Program Program-program berorientasi hasil (outcomes oriented programs), baik pada tingkat makro, meso, maupun tingkat mikro sebagaimana dikemukakan pada tabel berikut ini:
12 Tabel 5. Program pada Tingkat Makro, Meso dan Mikro Program Untuk Tingkat Makro a. Penataan Organisasi. b. Penataan Tatalaksana. c. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur. d. Penguatan Pengawasan. e. Penguatan Akuntabilitas Kinerja. f. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Program Untuk Tingkat Meso a. Manajemen Perubahan. b. Konsultasi dan Asistensi. c. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan. d. Knowledge Management. Program Untuk Tingkat Mikro a. Manajemen Perubahan. b. Penataan Peraturan Perundang-undangan. c. Penataan dan Penguatan Organisasi. d. Penataan Tatalaksana. e. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur. f. Penguatan Pengawasan. g. Penguatan Akuntabilitas Kinerja. h. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. i. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan. Hasil akhir dari pelaksanaan program Reformasi Birokrasi pada tingkat mikro dan makro akan mewujudkan tercapainya 3 (tiga) sasaran utama Reformasi Birokrasi yang dituangkan ke dalam 6 (enam) indikator kinerja utama (key performance indicators) keberhasilan Reformasi Birokrasi sebagaimana ditetapkan dalam Perpres Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Hal ini dapat dilihat dalam Tabel-6. Sasaran Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. *) Skala 0 10 **) Skala 2.5 s/d 2.5 Sumber: Diolah dari RPJMN Tabel 6. Sasaran dan Indikator Keberhasilan Reformasi Birokrasi Indikator Base line (2009) Target (2014) IPK*) OPINI BPK (WTP). Integritas Pelayanan Publik. Peringkat Kemudahan Berusaha. Indeks Efektivitas Pemerintahan**) Instansi pemerintah yang akuntabel. Pusat. 42,17% 100% Daerah. 2.73% 60% Pusat. 6,64 8,0 Daerah. 6,46 8, ,29 0,5 24% 80%
13 BAB III PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SECARA ONLINE A. PENDAHULUAN Untuk menilai dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi serta mengawal proses pencapaian tujuan, sasaran, dan keberhasilan pencapaian Reformasi Birokrasi Nasional, telah ditetapkan PermenPANRB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Petunjuk Teknis PMPRB secara Online diatur dalam PermenPANRB Nomor 31 Tahun Proses pencapaian tujuan dan sasaran RB Nasional dengan menggunakan model PMPRB disajikan pada gambar di bawah ini: Gambar 4. Model PMPRB Gambar di atas menyajikan penerapan PMPRB dalam mengawal proses pencapaian sasaran dan tujuan Reformasi Birokrasi. Monitoring dan evaluasi terhadap 9 (sembilan) program mikro Reformasi Birokrasi dilakukan terhadap Komponen Pengungkit PMPRB yang terdiri dari 5 (lima) Kriteria, yaitu: 1) Kepemimpinan, 2) SDM Aparatur, 3) Perencanaan Strategis, 4) Kemitraan dan Sumber Daya, serta 5) Proses. Kelima kriteria tersebut dijabarkan lagi ke dalam 20 (dua puluh) sub kriteria dan 115 (seratus lima belas) pertanyaan. Kriteria Pengungkit PMPRB sudah mencakup 9 (sembilan) program Mikro Reformasi Birokrasi.
14 Hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan Reformasi Birokrasi diukur dengan pemenuhan Indikator Kinerja Internal di dalam Komponen Hasil, Sub Kriteria Hasil Kinerja Utama. Hasil Kinerja Utama mencerminkan capaian yang diperoleh oleh instansi terkait dengan Renstra dan Roadmap Reformasi Birokrasi yang telah ditetapkan. Sub Kriteria pemenuhan target indikator internal bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kinerja instansi dalam memenuhi target indikator internal dengan menggunakan indikator yang terkait langsung dengan Hasil yang diharapkan pada tingkatan mikro Reformasi Birokrasi. Sub Kriteria pemenuhan target indikator eksternal menyangkut penilaian pencapaian IKU dari masing-masing K/L dan Pemda yang didapatkan dari IKU RPJMN yang mendukung pencapaian keberhasilan Reformasi Birokrasi. Model PMRB tidak hanya dapat memantau kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi namun juga dapat mengukur kemajuan program perbaikan internal manajemen K/L dan Pemda sebagai bagian dari program Pendayagunaan Aparatur Negara. PMPRB mengadopsi model Common Assessment Framework (CAF) yang secara metodelogis sudah teruji dan diterapkan pada lebih dari (dua ribu) intansi pemerintah di dunia, maka PMPRB lebih kredibel dalam memberikan informasi kepada pengambil keputusan untuk membuat dan mereview kebijakan nasional mengenai Reformasi Birokrasi. Hubungan sebab-akibat antara Komponen Pengungkit dan Komponen Hasil seharusnya mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan pembelajaran. Proses perbaikan ini akan meningkatkan kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan. Komponen Pengungkit sangat menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan Komponen Hasil berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan dan pencapaian IKU instansi yang bersangkutan. Sistem penilaian PMPRB menilai kemajuan pelaksanaan Pengungkit (sebagai cause ) dan Hasil (sebagai effect ) berdasarkan bukti-bukti dengan menggunakan siklus kualitas PDCA (Plan, Do, Check, dan Action), serta mendorong pemberdayaan internal K/L untuk melakukan perbaikan berkelanjutan. Sistem PMPRB memiliki berbagai keunggulan, yaitu melihat proses Pengungkit yang mendorong tercapainya Hasil, dan juga adanya rencana perbaikan dan tindak lanjut sebagai proses perbaikan internal berkelanjutan bagi K/L dan Pemda. KemenPANRB melalui PMPRB dapat membantu dan memfasilitasi K/L dan Pemda untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal, serta memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kekuatan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran Reformasi Birokrasi.
15 B. INFRASTRUKTUR PADA PMPRB ONLINE Aplikasi PMPRB Online merupakan sebuah instrumen bantu berupa aplikasi teknologi informasi (TI) berbasis Web. PMPRB Online memanfaatkan teknologi Aplikasi Web-Based sehingga dalam implementasinya tidak diperlukan instalasi oleh pihak pengguna. Pengguna dan server dihubungkan dengan jaringan internet yang sudah tersedia di seluruh Indonesia. PMPRB Online akan memudahkan dan mempercepat proses PMPRB yang dilakukan oleh masing-masing K/L dan Pemda dalam hal Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Evaluasi Data, dan Monitoring, serta memudahkan proses Saling Belajar (Bench Learning) secara Real Time Online. Infrastruktur dari PMPRB Online dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 5. Infrastruktur PMPRB Online C. PROSES PADA PMPRB ONLINE Proses yang terjadi pada aplikasi PMPRB Online sebagai berikut : 1. Server yang menyimpan database terletak di PMPRB Resource Center dan terhubung ke jaringan internet. 2. K/L dan Pemda menggunakan PC/Laptop/Tablet yang terhubung dengan jaringan internet, mengakses aplikasi PMPRB Online melalui browser seperti Firefox, IE, Google Chrome. 3. K/L dan Pemda melakukan pengisian Penilaian Mandiri yang selanjutnya data tersebut akan terkirim ke Database pusat.
16 4. Dari data hasil penilaian pelaksanaan RB oleh seluruh K/L dan Pemda, akan diperoleh Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi baik di tingkat instansional maupun nasional. 5. KemenPANRB melalui Deputi Program dan RB berperan sebagai PMPRB Resource Center yang berfungsi melakukan Pengelolaan Data, Penilaian, Monitoring, dan Evaluasi, serta pembuatan Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi baik di tingkat instansional maupun nasional. Proses pada PMPRB Online dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 6. Proses Dalam PMPRB Online D. MENJALANKAN APLIKASI PMPRB ONLINE Untuk dapat menggunakan PMPRB Online yang perlu disiapkan adalah: 1. Sebuah PC/Laptop/Tablet. 2. Koneksi dengan Internet. 3. OS Komputer: Windows, Linux, MacOS, Android atau yang lain. 4. Browser/Perambah: Forefox, Internet Explorer (IE), Google Chrome, Safari atau yang lain. Aplikasi PMPRB secara Online dapat diakses melalui alamat E. PERAN PADA PMPRB ONLINE
17 Pada aplikasi PMPRB Online ini setiap akun memiliki peran yang berbeda-beda. Peran akan menentukan cara berinteraksi dengan aplikasi PMPRB Online. Beberapa peran yang dikenal pada PMPRB Online sebagai berikut: 1. Menteri PANRB. 2. Menteri: Menteri dan Kepala Lembaga. 3. Gubernur. 4. Bupati. 5. Walikota. 6. Deputi: Dirjen, Sekjen, Sestama, Deputi K/L. 7. Deputi-rb: Deputi Program dan RB KemenPANRB/Ketua UPRBN. 8. Pmprb-rc : PMPRB-RC KemenPANRB. 9. Irjen/irtama/ir/ufpi. 10. Irda. 11. Asesor. 12. Responden. 13. Tqa : Team Quality Assurance. F. INTERAKSI PERAN DENGAN APLIKASI PMPRB ONLINE Interaksi terhadap PMPRB Online sesuai dengan masing-masing jenis perannya adalah: 1. Peran pmprb-rc (PMPRB-RC KemenPANRB) Peran pmprb-rc dimiliki oleh PMPRB-RC KemenPANRB. Seluruh aktifitas dan interaksi terhadap aplikasi PMPRB Online semua diinisialisasi oleh pmprb-rc. Pmprb-rc berfungsi menyiapkan akun-akun untuk K/L dan Pemda, memberikan informasi akun tersebut kepada Irjen/Irtama/Ir/Irda/Ufpi dari K/L dan Pemda bersangkutan serta membuat akun responden untuk melakukan pengisian survei yang dilakukan K/L dan Pemda. 2. Peran irjen/irtama/ir/irda/ufpi Pengguna dengan peran irjen/irtama/ir/irda/ufpi akan menerima informasi akun yang terdiri dari kode akun dan password sesuai K/L/Pemda. Dengan akun ini Irjen/Irtama/Ir/Irda/Ufpi dapat melakukan: a. Mensetup data Unit Kerja di K/L/Pemda, Mensetup Akun Asesor dan Penugasan Asesor. b. Melihat Penilaian Mandiri RB. c. Memasukkan Penilaian Eksternal. d. Melihat Penilaian Eksternal. e. Melihat Penilaian Rencana Aksi. f. Membuat akun pimpinan. g. Kemajuan penilaian mandiri. h. Panel.
18 3. Asesor Asesor yang telah ditunjuk oleh Irjen/Irtama/Ir/Irda/Ufpi bertanggung jawab untuk mengisi Penilaian Mandiri sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pada prinsipnya Asesor bertugas sebagai berikut: a. Memberikan penilaian sesuai dengan ketentuan. b. Menganalisis dan menilai bukti dan hasil survei. c. Memasukkan data Rencana Perbaikan. d. Membuat laporan rencana perbaikan dan tindak lanjut beserta rencana aksi sesuai standar yang ada/format yang diberikan. e. Mencetak Lembar Penilaian. f. Menyampaikan laporan PMPRB ke irjen/irtama/ir/irda/ufpi. Pengisian PMPRB menyangkut Penilaian Mandiri komponen Pengungkit, komponen Hasil, dan memasukkan Data Rencana Perbaikan. 4. Responden Responden yang telah ditunjuk berkewajiban untuk mengisi data survei internal sesuai dengan guiding question yang sudah ada dalam formulir survei internal. G. PROSES SETUP ORGANISASI DAN PENYIAPAN AKUN Aplikasi PMPRB Online akan digunakan oleh seluruh K/L dan Pemda, untuk itu diperlukan beberapa tahapan setup. Adapun tahapan setup Organisasi dan Penyiapan Akun ini adalah sebagai berikut: 1. Mengaktifkan Akun irjen/irtama/ir/irda/ufpi oleh pmprb-rc. 2. Mensetup Data Unit Kerja oleh irjen/irtama/ir/irda/ufpi. 3. Mensetup akun Asesor oleh irjen/irtama/ir/irda/ufpi. 4. Mensetup penugasan Asesor oleh irjen/irtama/ir/irda/ufpi. H. OUTPUT PMPRB ONLINE Contoh output yang dihasilkan oleh PMPRB Online berupa profil pelaksanaan reformasi birokrasi. 1. Profil untuk Informasi Publik. Profil yang ditampilkan untuk Informasi Publik yaitu : a. Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional. b. Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi K/L. c. Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tingkat Propinsi. d. Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tingkat Kabupaten/Kota. 2. Profil RB Nasional Realtime. Profil RB Nasional Realtime yaitu: a. Dashboard Nasional. b. Profil Pelaksanaan RB. i. Nasional. ii. Seluruh K/L.
19 iii. K/L di bawah Kemenko Polhukam. iv. K/L di bawah Kemenko Perekonomian. v. K/L di bawah Kemenko Kesejahteraan Rakyat. vi. Seluruh Propinsi. vii. Seluruh Kabupaten/Kota. viii. Per K/L. ix. Per Propinsi. x. Per Kabupaten/Kota. c. Rekapitulasi PMPRB. i. Nasional. ii. Seluruh K/L. iii. K/L di bawah Kemenko Polhukam. iv. K/L di bawah Kemenko Perekonomian. v. K/L di bawah Kemenko Kesejahteraan Rakyat. vi. Seluruh Propinsi. vii. Seluruh Kabupaten/Kota. viii. Per K/L. ix. Per Propinsi. x. Per Kabupaten/Kota. d. Profil PMPRB i. Nasional. ii. Per K/L. iii. Per Propinsi. iv. Per Kabupaten/Kota. e. Perbandingan Profil PMPRB.
20 BAB IV PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BADAN POM A. PENGAJUAN DOKUMEN USULAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BADAN POM Badan POM mengajukan usulan Reformasi Birokrasi pada tahun 2009 dan tahun B. PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BADAN POM Dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi di Badan POM telah dibentuk Tim Reformasi Birokrasi Badan POM yang telah beberapa kali diubah sebagai berikut: 1. Surat Keputusan yang pertama kali ditetapkan yaitu Surat Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor HK a tanggal 16 September 2009 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Reformasi Birokrasi Badan POM. Secara keseluruhan Kepala Badan POM bertindak sebagai penanggung jawab dari proses Reformasi Birokrasi di Badan POM. Untuk memudahkan pelaksanaan dan penyelesaian program/kegiatan Reformasi Birokrasi di Badan POM, dibentuk kelompok kerja (Pokja) sebanyak 13 (tiga belas) Pokja yaitu: (1) Pokja I : Quick Wins-1 (Registrasi Obat dan Makanan CEPPATT). (2) Pokja II : Quick Wins-2 (Transparansi Sertifikasi Produk Impor Obat dan Makanan). (3) Pokja III : Quick Wins-3 (Quick Respon Pengawasan Obat dan Makanan yang Mengandung Bahan Berbahaya). (4) Pokja IV : Penilaian Kinerja Organisasi. (5) Pokja V : Postur Birokrasi 2025 dan Penataan Organisasi. (6) Pokja VI : Manajemen Perubahan. (7) Pokja VII : Penataan Sistem, Analisa Beban Kerja, dan Penataan Tatalaksana. (8) Pokja VIII : Penataan Sistem Manajemen SDM. (9) Pokja IX : Penguatan Unit Organisasi. (10) Pokja X : Penyusunan Peraturan Perundang-undangan. (11) Pokja XI : Pengawasan Internal. (12) Pokja XII : Pemantauan Implementasi RB. (13) Pokja XIII : Promosi dan Komunikasi RB.
21 2. Surat Keputusan yang terakhir ditetapkan pada tahun 2012 yaitu Surat Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor HK Tahun 2012 tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan. Tim Reformasi Birokrasi terdiri atas: 1) Tim Pengarah, 2) Tim Pelaksana, 3) Pokja, dan 4) Tim PMPRB. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Tim Reformasi Birokrasi sebagaimana dimaksud dalam diktum Pertama, dibentuk Sekretariat. Tim Reformasi Birokrasi bertanggung jawab kepada Kepala Badan POM. Pokja yang diatur dalam Keputusan ini terdiri dari 7 (tujuh) Pokja, yaitu: (1) Pokja I : Bidang Penataan Organisasi dan Tata Laksana. (2) Pokja II : Bidang Peraturan Perundang-undangan di bidang pengawasan obat dan makanan. (3) Pokja III : Bidang Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur (4) Pokja IV : Bidang Penguatan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja. (5) Pokja V : Bidang Pelayanan Publik (Perkuatan Sistem Pengawasan Pre Market dan Post Market. (6) Pokja VI : Bidang Pola Pikir (Mind Set) dan Budaya Kerja (Culture Set). (7) Pokja VII : Bidang Promosi dan Komunikasi Reformasi Birokrasi. Tim PMPRB, meliputi Inspektur dan Asesor. C. PROSES REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BADAN POM Perjalanan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Badan POM yaitu: 1. Tahun 2009 Badan POM telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: - Penetapan SK.Kepala Badan POM Nomor HK a tanggal 16 September 2009 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Reformasi Birokrasi Badan POM. - Penyusunan Uraian Jabatan yang mengacu Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/61/M.PAN/6/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan. - Penyusunan Quick winss Reformasi Birokrasi Badan POM yaitu: a. Pelayanan Registrasi Obat Dan Makanan Cekatan, Efisien, Profesional, Pasti, Akuntabel, Tanggap dan Transparan (CEPPATT). b. Transparasi Sertifikasi Produk Impor Obat dan Makanan. c. Respon Pengawasan Obat dan Makanan yang Mengandung Bahan Berbahaya. - Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Badan POM
22 - Penyelenggaraan Workshop Reformasi Birokrasi Badan POM pada tanggal 27 Oktober 2009, sekaligus dilakukan penyerahan dokumen usulan dan Roadmap Reformasi Birokrasi Badan POM kepada Asisten Deputi Program dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Aparatur-KemenPAN yang mewakili Tim Teknis Reformasi Birokrasi Nasional. 2. Tahun 2010 Badan POM melakukan langkah perbaikan terhadap 5 (lima) area perubahan dengan menjabarkan menjadi 3 (tiga) Quick Wins, 10 (sepuluh) program kerja, 24 (dua puluh empat) kegiatan yang dilaksanakan oleh 13 (tiga belas) Pokja, yaitu antara lain: - Pelayanan Satu Atap (One Roof Service) dengan meresmikan gedung pelayanan publik. - Deregulasi tata laksana registrasi. - SosialisasiQuality Management System (QMS) Awareness. - Perencanaan dan pelaksanaan Opgabnas dan Opgabda produk ilegal. - Pengembangan Sistem Laboratorium Badan POM. 3. Tahun 2011 Beberapa kegiatan Reformasi Birokrasi Badan POM selama tahun 2011 antara lain: - Simplifikasi jumlah Pokja Reformasi Birokrasi Badan POM dari 13 (tiga belas) menjadi 9 (sembilan) Pokja yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK Penyusunan revisi dokumen usulan dan Roadmap Reformasi Birokrasi Badan POM, disesuaikan dengan perubahan kebijakan yang berlaku nasional antara lain Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi , PermenPANRB Nomor 20 Tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi, PermenPANRB Nomor 7 s.d 15 Tahun 2011 (9 Buku Pedoman Reformasi Birokrasi). - Penyusunan perbaikan Quick Wins Badan POM yaitu menjadi: a. Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Pangan Low Risk secara Online. b. Peningkatan Transparansi, Efisiensi, dan Efektivitas Pelayanan Notifikasi Kosmetik Melalui E-Payment. - Pada tanggal 14 September 2011 telah disampaikan revisi Dokumen Usulan dan Roadmap Reformasi Birokrasi Badan POM kepada Tim UPRBN. - Penyusunan Evaluasi Jabatan disesuaikan dengan PermenPANRB Nomor 34 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan. Pokja Penataan SDM memfasilitasi pelaksanaan FGD 23 (dua puluh tiga) unit kerja Pusat dan 4 (empat) Balai Besar/Balai POM sampling yang hasil akhirnya adalah Nomenklatur Jabatan, Desain Jabatan, serta Nilai dan Kelas Jabatan yang ada di Badan POM.
23 - Pada tanggal 13 Oktober 2011 dilakukan verifikasi/validasi nilai dan kelas jabatan Badan POM oleh Tim Evaluasi jabatan KemenPANRB dan BKN. - Pada tanggal 2 November 2011 Berita acara Validasi Nilai dan Kelas Jabatan Badan POM telah ditandatangani oleh Deputi MenPANRB, Deputi BKN, dan Sekretaris Utama Badan POM. - Pada tanggal 27 Oktober 2011, Tim UPRBN melakukan verifikasi lapangan di Badan POM Pusat dan tanggal 3 November 2011 di BBPOM Denpasar. Desk evaluation oleh Tim UPRBN terhadap Usulan Reformasi Birokrasi Badan POM mempunyai nilai 76% dan terhadap Roadmap Reformasi Birokrasi Badan POM mempunyai nilai 74%. Setelah dilakukan verifikasi lapangan, Nilai Usulan dan Roadmap RB Badan POM meningkat menjadi 90,45%. - Penerapan Quality Management System (QMS) di seluruh Unit Kerja Badan POM Pusat dan Balai Besar/Balai POM. - Penyusunan simulasi besaran tunjangan kinerja per kelas jabatan di Badan POM dan perhitungan dampak anggaran untuk diusulkan ke Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional melalui Tim UPRBN, DPR, dan Kementerian Keuangan. 4. Tahun 2012 Beberapa kegiatan Reformasi Birokrasi Badan POM pada tahun 2012 antara lain: - Launching Aplikasi Sistem Informasi Administrasi Pegawai (SIAP), e- registration untuk produk pangan low risk, dan penyerahan sertifikat ISO 9001 kepada Badan POM, yang pelaksanaannya bertepatan dengan HUT Badan POM ke-11 pada tanggal 31 Januari Badan POM melakukan kembali evaluasi jabatan sehingga melakukan revalidasi Nilai dan Kelas Jabatan. Jabatan yang telah disetujui oleh KemenPANRB dan BKN dalam validasi ulang Nilai Jabatan dan Kelas Jabatan sebanyak 43 (empat puluh tiga) jabatan, dituangkan dalam Berita Acara Nomor B/2890.1/D.III.PAN-RB/10/2012, Nomor 35/K/KS/X/2012, dan Nomor OR tanggal 16 Oktober 2012 tentang Hasil Validasi Ulang Nilai Jabatan dan Kelas Jabatan di Lingkungan Badan POM. - Pada tahun 2012 telah dilakukan pembahasan penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dalam rangka penilaian kinerja pegawai. - Pokja Badan POM melakukan penyusunan Roadmap yang disesuaikan dengan matriks pada PermenPANRB Nomor 53 Tahun 2011 untuk nantinya dapat digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi oleh Tim Quality Assurance. Namun sejalan dengan ditetapkannya PermenPANRB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB), maka monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Badan POM
24 disesuaikan sesuai Peraturan tersebut, oleh Asesor PMPRB Badan POM. - Penetapan Surat Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK Tahun 2012 tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan. - Sejalan dengan ditetapkannya Peraturan Presiden RI Nomor 108 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan POM, maka Badan POM menyusun dan menetapkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK Tahun 2012 tentang Ketentuan Teknis Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan POM. SELESAI SELAMAT MENGIKUTI UJIAN DINAS ATAU UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN SEMOGA SUKSES
REFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017
REFORMASI BIROKRASI (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017 Kegiatan Belajar 1 Reformasi Birokrasi Pengertian Reformasi Birokrasi Salah satu cara untuk membangun kepercayaan masyarakat.
Lebih terperinciROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah
Lebih terperinciPROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI
Lampiran II Peraturan Menpan dan RB No. 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN
Lebih terperinciARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL
ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH
IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH 1 1 Program RB Grand Design RB Road Map RB 6 Program Makro 8 Area Perubahan 9 Program Percepatan RB 9 Program Mikro K/L & Pemda 2 Keterkaitan Program Makro Dengan
Lebih terperinciDeputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi KONDISI UMUM SEBELUM REFORMASI BIROKRASI 2 MASIH DIWARNAI DENGAN
Lebih terperinciKEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.04.1.24.11.12.7154 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPALA BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciDisampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012
Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012 1 KERANGKA KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI GRAND DESIGN ROAD MAP PEDOMAN- PEDOMAN PERPRES NOMOR 81 TAHUN
Lebih terperinciMenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Materi Men.PAN-RB pada Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung 10 14 Oktober 2010 tentang Pembangan Reformasi Birokrasi Balikpapan Outline
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
buku 1 PEDOMAN pengajuan dokumen usulan reformasi birokrasi kementerian/lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 7 tahun 2011 kementerian pendayagunaan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2010 TENTANG GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 81 TAHUN 2010 TENTANG GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI 2010 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempercepat tercapainya tata kelola
Lebih terperinciGRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR : 81 TAHUN 2010 TANGGAL : 21 Desember 2010 GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI 2010-2025 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.221, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG REFORMASI BIROKRASI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN OKTOBER 2012 1. Krisis ekonomi Tahun 1997 berkembang menjadi krisis multidimensi.
Lebih terperinciPENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN
Lebih terperinciGRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 81 TAHUN 2010 TANGGAL: 21 Desember 2010 GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI 2010-2025 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang dialami
Lebih terperinciGrand Design Reformasi Birokrasi
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 Diperbanyak oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi i ii BAB II PERATURAN PRESIDEN NOMOR 81 TAHUN 2010 GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015
EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN
Lebih terperinciJABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum
JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh Opong Sumiati Dasar Hukum Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2010 TENTANG GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2010 TENTANG GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI 2010 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciPenataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi Ir. Deddy S. Bratakusumah, BE., MURP., M.Sc, PhD. DEPUTI BIDANG TATALAKSANA deddys@menpan.go.id
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2010-2014 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
Lebih terperinci2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1430, 2016 KEMEN-DPDTT. Road Map RB 2015-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciPenilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Mataram, 10 12 April 2012 PMPRB 1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015
EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model
Lebih terperinciMEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA
buku 9 MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 15 tahun
Lebih terperinciPenandatanganan Berita Acara Konsensus Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Penandatanganan Berita Acara Konsensus Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pertemuan Penandatanganan Berita Acara Konsensus Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dilaksanakan
Lebih terperinciMEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA
BUKU 9 MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAyAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 15 TAhUN
Lebih terperinciKESIAPAN PUSDIKLAT MIGAS UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (QUICK WINS) DI KESDM
KESIAPAN PUSDIKLAT MIGAS UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (QUICK WINS) DI KESDM Oleh : Drs. Buntaram *) ABSTRAK Memasuki Tahun 2013 sebagai pelaksanaan Reformasi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur SASARAN DAN TARGET
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI
REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI Jakarta, 11 Agustus 2015 Disampaikan pada acara : Rapat kerja Tengah Tahun Lembaga Penyiaran RRI Tahun 2015 Esensi Reformasi
Lebih terperinciPenyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi. Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB
Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Mataram, 10 12 April 2012 Pokok Bahasan 1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Format Road Map 3. Langkah-langkah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinci23/08/2013. Disampaikan Oleh: Asisten Deputi Pemantauan dan Evaluasi Program RB Daerah
KEBIJAKAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Disampaikan Oleh: Asisten Deputi Pemantauan dan Evaluasi Program RB Daerah 1 Pilot Project RB di Pemda Berdasarkan Keputusan Menteri PAN dan
Lebih terperinciPERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI
PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI INSPEKTORAT UTAMA 7 AGUSTUS 2017 OUTLINE 1 2 3 Tujuan, Sasaran, Arah dan Kerangka Kebijakan RB Ukuran Keberhasilan RB Peran Inspektorat dalam
Lebih terperinciEVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH
EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih,
Lebih terperinciEVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH
EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan Publik Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja 8 Area Perubahan Bersih dari KKN Pelayanan
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPenerapan. PMPRB Secara Online pada SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI 2016
Penerapan PMPRB Secara Online pada SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI 2016 Model PMPRB Model PMPRB dikembangkan sebagai instrumen untuk mengukur kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi di
Lebih terperinci1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan
1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Program, Kegiatan, dan hasil yang Diharapkan pada Tingkatan Mikro 3. Format Road Map 4. Langkah langkah Penyusunan Road Map 2 1 Road Map Road Map merupakan rencana
Lebih terperinciKebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan
Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan Disajikan di Universitas Diponegoro, Semarang 8 November 2011 Bagian Ketatalaksanaan Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan Nasional 2011 20/07/2017
Lebih terperinciRoad Map Reformasi Birokrasi
LAMPIRAN Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor: 20 Tahun 2010 Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Road Map Reformasi Birokrasi
Lebih terperinciBMKG PROGRES REFORMASI BMKG JOB GRADING, EVALUASI JABATAN DAN TUNJANGAN KINERJA BMKG
PROGRES REFORMASI BMKG JOB GRADING, EVALUASI JABATAN DAN TUNJANGAN KINERJA BMKG Oleh : Kepala Biro Umum BMKG Monev Manajemen Perubahan Penataan Per UU Penataan & Penguatan Organisasi Penataan Tatalaksana
Lebih terperinci2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1140, 2017 KEMEN-DPDTT. Road Map. 2017-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ROAD
Lebih terperinciRENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR
integeritas, profesional, akuntabel RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BIDANG SDM APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2013 Created by aba subagja 1. Peraturan Presiden
Lebih terperinciPENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Februari 2016 1 PERMASALAHAN BIROKRASI Mengapa Harus
Lebih terperinciKebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana
Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana OUTLINE GRAND DESIGN DAN ROAD MAP REFORMASI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS ASESMEN
Lebih terperinciDIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA
DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA SOSIALISASI PEDOMAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2015-2019 DASAR HUKUM ARAH KEBIJAKAN 1. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Lebih terperinci1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
1. PerMENPANRB No. 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) 2. Model PMPRB merupakan hasil adopsi dari Model CAF yang telah disesuaikan dengan kebijakan reformasi
Lebih terperinciPEDOMAN PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN PEMBINAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PEMERINTAH DAERAH BAB I PENDAHULUAN
5 2012,No.590 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN PEMBINAAN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA
- 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PETA JALAN REFORMASI BIROKRASI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN
PEDOMAN PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE) REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komitmen pemerintah untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa salah satunya ditunjukkan
Lebih terperinciMEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA
BUKU 9 MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 15 TAHUN
Lebih terperinciAREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
AREA PERUBAHAN Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) didasarkan pada kondisi dan kebutuhan Kemenko PMK dalam mewujudkan agenda
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciSEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SOSIALISASI ROADMAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN
Lebih terperinciBIROKRASI INDONESIA. Panjang, Berbelit dan Mahal
BIROKRASI INDONESIA Panjang, Berbelit dan Mahal REFORMASI BIROKRASI... untuk menjawab tantangan di masa depan FONDASI UU UNTUK REFORMASI BIROKRASI UU No. 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik RUU Sistem Pengawasan
Lebih terperinciReformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan
MEI - JUNI 2011 LATAR BELAKANG Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan DASAR HUKUM 1. UUD Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini
BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat
Lebih terperinciPENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI ASISTEN DEPUTI PEMANTAUAN DAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 23 /KPTS/013/2015 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 23 /KPTS/013/2015 TENTANG TIM REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinci- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS
- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,
Lebih terperinciBULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DALAM MELAKSANAKAN KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASINYA 2013-2014 Oleh: Dr. Drs. H. Maisondra, S.H, M.H, M.Pd,
Lebih terperinciPEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI
PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi
Lebih terperinci2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
2013, No.361 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KHUSUS REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciLAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
1 LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2016 2 KATA PENGANTAR Dalam
Lebih terperinciWALIKOTA BANDA ACEH PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH TAHUN
WALIKOTA BANDA ACEH PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH,
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN QUICK WINS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 31 MEI 2013
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN QUICK WINS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 31 MEI 2013 1. Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Produk Pangan Low risk secara online. 2. Peningkatan Transparansi, Efisiensi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciAGENDA REFORMASI BIROKRASI MELIPUTI (DELAPAN) AREA PERUBAHAN. 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan PerundangUndangan
8 AGENDA REFORMASI BIROKRASI MELIPUTI (DELAPAN) AREA PERUBAHAN 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan PerundangUndangan 3. Penataan Dan Penguatan Organisasi 4. Penataan Tatalaksana 5. Penataan Sistem
Lebih terperinciBAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan
BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI A. Pendahuluan Salah satu area perubahan dalam reformasi birokrasi yang wajib dilaksanakan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah adalah penataan tata
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Lebih terperinciUPAYA PERBAIKAN TATA KELOLA PERIZINAN OBAT
Komite Advokasi Nasional Antikorupsi Sektor Kesehatan UPAYA PERBAIKAN TATA KELOLA PERIZINAN OBAT Togi J. Hutadjulu Direktur Penilaian Obat dan Produk Biologi 1. PENDAHULUAN 2. PELAYANAN PUBLIK BADAN POM
Lebih terperincibirokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam
RINGKASAN EKSEKUTIF Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu unsur kementerian/ lembaga yang memiliki tugas
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN (ToR) RtR
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (ToR) RtR Survei/evaluasi kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Kementerian PAN dan RB 1. Hubungan dengan Logika Program: a. EOPO: 1.2. KemenPAN RB mengimplementasikan sistem
Lebih terperinciKata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1
Kata Pengantar Reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada hakikatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang
Lebih terperinciAsa Baru Reformasi Birokrasi Gelombang Kedua
Asa Baru Reformasi Birokrasi Gelombang Kedua Setiap terjadi pergantian menteri, dalam benak kita senantiasa muncul pertanyaan akankah terjadi perubahan (perbaikan) kinerja pemerintahan? Jangan-jangan hanya
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan
Lebih terperinciAGENDA. I. Reformasi Birokrasi dan Reformasi Peradilan. Hasil penilaian TQA RB Tindak lanjut Reformasi Peradilan: visi ke depan
Paparan Ketua Muda Pembinaan MA RI REFORMASI BIROKRASI DAN MODERNISASI PENGADILAN Rapat Kerja Nasional 2012 MA RI. Manado, 29 Oktober 2012 AGENDA I. Reformasi Birokrasi dan Reformasi Peradilan Hasil penilaian
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP Jeffrey Erlan Muler, SH Asisten
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi
Laporan Kegiatan Pokja Reformasi Birokrasi 2011-2012 Reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 02.1/M-DAG/PER/1/2012 Tentang
Lebih terperinciPROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses
Lebih terperinciKEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
Lebih terperinciQUICK WINS. buku 7. Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 13 tahun 2011
buku 7 pedoman PELAKSANAAN QUICK WINS Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 13 tahun 2011 kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi
Lebih terperinciPENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Februari 2016 1 A. Penyerderhanaan Nomenklatur Anggaran
Lebih terperinciSasaran Reformasi Birokrasi
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN AKUNTABILITAS DALAM RANGKA MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI EDDY SURYANTO ASISTEN DEPUTI PEMANTAUAN DAN EVALUASI AKUNTABILITAS APARATUR
Lebih terperinciKERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO
Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.
Lebih terperinciModul UD Tk. I dan UPKP BPOM RI MODUL 8 REFORMASI BIROKRASI. Reviewer: Dr. Endry Boeriswati, M. Pd.
MODUL 8 REFORMASI BIROKRASI Reviewer: Dr. Endry Boeriswati, M. Pd. MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BADAN POM RI 2015 Reformasi Birokrasi 8. 0 Modul
Lebih terperinciTUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI... 2 VISI DAN MISI LAPAN... 2 SASARAN STRATEGIS LAPAN... 2 PROGRAM
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini
Lebih terperinciSekretariat Jenderal KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah
Lebih terperinciCetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Cetak Biru Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA 1 Undang-undang Republik Indonesia No. 17 / 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJM Tahun 2005 2025).
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
PEMBEKALAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) WISNU SARDJONO SOENARSO KEPALA
Lebih terperinci