PERANGKAT LUNAK PERMAINAN SEEKING PATH DENGAN ALGORITMA ALL-PAIRS SHORTEST-PATH FLOYD WARSHALL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANGKAT LUNAK PERMAINAN SEEKING PATH DENGAN ALGORITMA ALL-PAIRS SHORTEST-PATH FLOYD WARSHALL"

Transkripsi

1 PERANGKAT LUNAK PERMAINAN SEEKING PATH DENGAN ALGORITMA ALL-PAIRS SHORTEST-PATH FLOYD WARSHALL SKRIPSI Oleh: HARRIS KRISTANTO NIM.076 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK TIME MEDAN 05

2 ABSTRAK Pada kehidupan sehari-hari sering ditemukan permasalahan dalam menentukan jalur mana yang harus dilalui agar jarak yang ditempuh paling minimum ataupun biaya transportasi yang diperlukan paling minimum. Permasalahan seperti ini dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma shortest path, dimana daerah (kota) diwakili oleh vertex dan jarak atau biaya yang diperlukan diwakili oleh edge pada sebuah graph. Problema all-pairs shortest-path ditujukan untuk mencari shortest path dari semua pasangan simpul pada sebuah graph. Salah satu contoh penerapan problema ini yaitu dalam pembuatan tabel jarak terpendek antara semua pasangan kota dari suatu peta jalan. Algoritma Floyd-Warshall menggunakan bantuan struktur matriks, operasi perkalian matriks dan konsep dynamic programming untuk mencari all-pairs shortest path. Perangkat lunak mampu menampilkan proses kerja dari algoritma FloydWarshall secara terperinci tahap demi tahap. Selain itu, perangkat lunak juga menyediakan teori-teori yang berhubungan dengan algoritma Floyd-Warshall. Kata kunci: Floyd Warshall, shortest path, all-pairs shortest-path i

3 ABSTRACT In life we often found problems in determining the path which must be passed in order that the minimum distance or transport costs required minimum. Such problems can be solved by using a shortest path algorithm, in which area (city) represented by the vertex and the distance or cost required is represented by edge on a graph. Problems all-pairs shortest-path aimed to find the shortest path from every pair of vertices in a graph. As an example of this problem is in the manufacture of table shortest distance between all pairs of cities of a roadmap. Floyd-Warshall algorithm using support matrix structure, matrix multiplication operations and the concept of dynamic programming to find the all-pairs shortest path. The software is able to display the working process of the Floyd-Warshall algorithm in detail step by step. In addition, the software also provides the theories related to the Floyd-Warshall algorithm. Keywords: Floyd Warshall, shortest path, all-pairs shortest-path ii

4 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan mengambil judul PERANGKAT LUNAK PERMAINAN SEEKING PATH DENGAN ALGORITMA ALL-PAIRS SHORTEST-PATH FLOYD WARSHALL. Penyusunan laporan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi penulis guna mendapatkan gelar Strata- Program Studi Teknik Informatika pada STMIK TIME Medan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima-kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membimbing dan membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini, terutama kepada:. Bapak Dian Noviandri, ST, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.. Bapak Hendri, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.. Bapak Simon Kanggali, selaku Ketua Yayasan STMIK TIME Medan.. Bapak Prof. Chainur Arsyid, SH, selaku Ketua BPH STMIK TIME Medan. 5. Bapak Prof. Harlem Marpaung, Ph.D, selaku Ketua STMIK TIME Medan. 6. Bapak Jackri Hendrik, ST, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK TIME Medan. 7. Bapak Hendri, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika STMIK TIME Medan. iii

5 8. Seluruh staff dosen-dosen serta rekan-rekan Mahasiswa STMIK TIME Medan, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan. 9. Orang tua tercinta dan saudara-saudara yang senantiasa mendukung dan memberikan bantuan moril maupun material kepada penulis. Akhir kata, dengan penuh kerendahan hati penulis menyadari bahwa isi skripsi dan teknik penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih memerlukan perbaikan untuk menyempurnakannya baik dari segi tata bahasa manapun materi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, setiap kritik dan saran akan diterima dengan senang hati agar dapat dijadikan bahan perbaikan untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga kita selalu dalam lindungan dan rahmat karunianya. Medan, April 05 Penulis, Harris Kristanto iv

6 DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Tujuan Dan Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 0 BAB II LANDASAN TEORI Perangkat Lunak (software) Permainan Seeking Path Algoritma All-Pairs Shortest Path Graph Jenis-jenis Graph Istilah-istilah Dasar Dalam Graph Shortest Path Algoritma Floyd-Warshall... 0 BAB III METODE PENELITIAN..... Tempat Dan Jadwal Penelitian..... Kerangka Kerja Pengumpulan Data Analisa Sistem Perancangan Sistem Pembangunan Sistem... 5 v

7 ..5. Uji coba sistem... 5 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa Analisa Proses Kerja Algoritma Floyd-Warshall Analisa Kebutuhan..... Perancangan Perancangan Tampilan Form Main Form Pilih User Form Permainan Form High Score Form About Perancangan Database... BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Tampilan Hasil Pembahasan Algoritma... 8 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 5 LAMPIRAN vi

8 DAFTAR GAMBAR Gambar.. Contoh Tiga Buah Graph... Gambar.. Contoh Graph Berarah dan Graph Ganda Berarah... Gambar.. Kerangka Kerja... Gambar.. Proses Penentuan Nilai Awal Matriks... 8 Gambar.. Proses Perhitungan Nilai Shortest Path Floyd Warshall... 9 Gambar.. Proses Penentuan Shortest Path Floyd Warshall... 0 Gambar.. Contoh Graph Berarah... Gambar.5. Rancangan Form Main... 6 Gambar.6. Rancangan Form Pilih User... 7 Gambar.7. Rancangan Form Permainan... 8 Gambar.8. Rancangan Form High Score... 9 Gambar.9. Rancangan Form About... 0 Gambar 5.. Tampilan Form Awal Main... Gambar 5.. Tampilan Form Pilih User... Gambar 5.. Tampilan Form Tambah User Baru... Gambar 5.. Tampilan Form Permainan... 5 Gambar 5.5. Tampilan Form Permainan Menang... 6 Gambar 5.6. Tampilan Form Pemberitahuan Permainan Berakhir... 6 Gambar 5.7. Tampilan Form High Score... 7 Gambar 5.8. Tampilan Form About... 7 vii

9 DAFTAR TABEL Tabel. Perbandingan Jenis-jenis Graph... 5 Tabel. Jadwal Penelitian... Tabel. Matriks D(0)... Tabel. Matriks D()... Tabel. Matriks D()... Tabel. Matriks D()... Tabel.5 Matriks D()... Tabel.6 Matriks D(5)... Tabel.7 Tabel HighScore... Tabel.8 Tabel UserList... viii

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran. CD Program Lampiran. Daftar Riwayat Hidup Mahasiswa Lampiran. Surat Keputusan Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran. Kartu Bimbingan Dosen I Lampiran 5. Kartu Bimbingan Dosen II Lampiran 6. Listing Program ix

11 BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Pada kehidupan sehari-hari sering ditemukan permasalahan dalam menentukan jalur mana yang harus dilalui agar jarak yang ditempuh paling minimum ataupun biaya transportasi yang diperlukan paling minimum. Permasalahan seperti ini dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma shortest path, dimana daerah (kota) diwakili oleh vertex dan jarak atau biaya yang diperlukan diwakili oleh edge pada sebuah graph. Persoalan lintasan terpendek merupakan salah satu persoalan optimasi yang menggunakan graph berbobot, dimana bobot pada setiap sisi graph tersebut dapat digunakan untuk menyatakan jarak antar kota, waktu pengiriman pesan, ongkos pembangunan, dan sebagainya. Algoritma yang digunakan untuk mencari suatu solusi dalam menentukan lintasan terpendek dari suatu graph disebut pathing algorithm. Saat ini terdapat banyak sekali algoritma yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan lintasan terpendek diantaranya algoritma Floyd-Warshall yang memungkinkan untuk menentukan semua pasangan lintasan terpendek untuk semua pasangan simpul. Ardiansyah dan Hakim (0) mengembangkan sebuah aplikasi untuk menentukan jalur terpendek menggunakan algoritma Floyd di lokasi wisata Purbalingga, dimana aplikasi yang dibuat dapat menunjukkan jalur terpendek untuk menuju setiap area pada lokasi wisata tersebut. Novandi (007) melakukan perbandingan antara algoritma Djikstra dan algoritma Floyd-Warshall dalam penentuan lintasan terpendek. Namun, aplikasi yang dibuat tidak menyediakan

12 fitur permainan yang memungkinkan pemakai untuk menyelesaikan persoalan secara manual. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk membuat sebuah aplikasi yang menyediakan fitur permainan yang menerapkan algoritma Floyd-Warshall. Permainan ini diberi nama permainan Seeking Path yang merupakan sebuah permainan pencarian jalur dari sumber ke tujuan dengan sasaran untuk memperoleh jarak terpendek yang ditempuh. Permainan ini akan dilengkapi dengan sebuah fasilitas hint yang dapat digunakan untuk membantu pemain dalam menentukan langkah selanjutnya yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Fasilitas hint ini akan dijalankan dengan menggunakan algoritma Floyd-Warshall untuk mencari solusi jarak terpendek dari sumber ke tujuan. Kelebihan dari penerapan algoritma Floyd-Warshall ini jika dibandingkan dengan algoritma lainnya seperti algoritma Djikstra adalah algoritma Floyd-Warshall dapat mencari semua pasangan jalur terpendek (all-pairs shortest path) untuk semua pasangan titik yang terdapat pada graph dalam sekali proses, sehingga dengan penerapan algoritma ini maka memungkinkan untuk pemain untuk mencari jarak terpendek pada saat permainan dijalankan hingga setengah jalan, tanpa harus memproses ulang algoritmanya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk merancang sebuah perangkat lunak yang mampu untuk menerapkan algoritma Floyd-Warshall dalam mencari solusi lintasan terpendek pada permainan Seeking Path. Oleh karena itu, penulis mengambil skripsi dengan judul Perangkat Lunak Permainan Seeking Path dengan Algoritma All-Pairs Shortest-Path Floyd-Warshall.

13 .. Identifikasi Masalah Adapun permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari yaitu:. Bagaimana menentukan jalur yang harus dilalui agar memenuhi persyaratan tertentu seperti jarak yang ditempuh paling minimum.. Bagaimana menerapkan algoritma Floyd-Warshall untuk mencari solusi jarak terpendek pada permainan Seeking Path... Batasan Masalah Pembatasan permasalahan dalam membuat perangkat lunak ini adalah sebagai berikut:. Permainan akan dimainkan dengan menggunakan batasan waktu, dimana waktu akan berkurang detik per kenaikan level dan sisa waktu akan diakumulasikan ke level berikutnya, dengan waktu awal dimulai dari 0 detik.. Permainan terdiri dari tiga jenis tingkat kesulitan yaitu: a. Level sampai level 0 merupakan tingkat kesulitan Mudah dengan jumlah kotak sebesar x. b. Level sampai level 0 merupakan tingkat kesulitan Sedang dengan jumlah kotak sebesar x. c. Level sampai level 0 merupakan tingkat kesulitan Sulit dengan jumlah kotak sebesar 6 x 6.. Perangkat lunak mendukung proses pengisian nama user baru.. Permainan juga menyediakan fasilitas hint untuk memberitahukan kepada user mengenai arah gerakan yang benar.

14 .. Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan penyusunan skripsi ini adalah membuat suatu perangkat lunak permainan yang menerapkan algoritma Floyd-Warshall dalam menentukan lintasan terpendek. Manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah:. Perangkat lunak dapat digunakan sebagai sarana penghibur yang cukup menarik.. Laporan skripsi dapat digunakan untuk membantu pemahaman mengenai proses penentuan jalur terpendek yang dapat dilalui dengan menggunakan algoritma Floyd-Warshall..5. Sistematika Penulisan Agar pembahasan lebih sistematika, maka tulisan ini dibuat dalam enam bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang pemilihan judul, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang uraian-uraian teori dasar yang terkait dengan masalah yang diteliti dan dijabarkan dari studi pustaka dan dibahas secara singkat.

15 5 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang tempat dan jadwal penelitian, kerangka kerja, metode pengumpulan data, analisa sistem, perancangan sistem, pembangunan sistem, uji coba sistem dan implementasi sistem. BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam bab ini berisi tentang pembahasan mengenai proses kerja dan perancangan tampilan antarmuka. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang algoritma dan implementasi dari perangkat lunak. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang diambil penulis setelah menyelesaikan skripsi.

16 BAB II LANDASAN TEORI.. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak (software) dapat diartikan sebagai:. Instruksi-instruksi dalam program komputer yang bila dieksekusi akan memberikan fungsi dan unjuk kerja yang diinginkan.. Struktur data yang membuat program mampu memanipulasi suatu informasi.. Dokumen-dokumen yang menjelaskan operasi dan pemakaian suatu program. Jadi, perangkat lunak adalah program komputer, struktur data, dan dokumentasi yang berkaitan, yang menyediakan metode logika, prosedur atau kontrol yang diminta. Perangkat lunak (software) memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan perangkat keras (hardware) antara lain:. Perangkat lunak dikembangkan dan direkayasa, bukan dirakit seperti perangkat keras. Meskipun ada beberapa kesamaan pengertian antara kedua istilah tersebut, tetapi pada dasarnya berbeda.. Perangkat lunak dibuat berdasarkan sistem yang sifatnya berbeda-beda, sedangkan perangkat keras dibuat berdasarkan rakitan komponen yang sudah ada.. Perangkat lunak tidak bisa rusak kecuali adanya kesalahan dari pembuat program (programmer), sedangkan tingkat kerusakan perangkat keras sangat tinggi. 6

17 7.. Permainan Seeking Path Menurut Costkyan, permainan (game) adalah sebuah bentuk dari seni di mana pemain-pemain membuat keputusan untuk mengatur sumber-sumber melalui token-token game dalam pencarian suatu sasaran (goal) ( Permainan Seeking Path adalah sebuah permainan pencarian jalur dari sumber ke tujuan dengan sasaran untuk memperoleh jarak terpendek yang ditempuh. Permainan ini akan dilengkapi dengan sebuah fasilitas hint yang dapat digunakan untuk membantu pemain dalam menentukan langkah selanjutnya yang harus dilalui untuk mencapai tujuan... Algoritma Algoritma adalah suatu kumpulan terhingga (finite set) dari instruksi yang terdefinisi dengan baik (well-defined instructions) untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan dimana diberikan state awal (initial state) dan akan dihentikan pada saat ditemukan state akhir (end-state) yang dikenal. Algoritma dapat diimplementasikan dalam pembuatan program komputer. Kesalahan dalam merancang algoritma untuk menyelesaikan suatu problema dapat menyebabkan program gagal dalam implementasinya. Konsep dari suatu algoritma sering diilustrasikan dengan mengambil contoh sebuah resep, walaupun banyak algoritma yang jauh lebih kompleks. Algoritma sering memiliki beberapa langkah perulangan (iterasi) atau memerlukan pengambilan keputusan seperti logika (logic) atau perbandingan (comparison) sampai pekerjaan diselesaikan. Menerapkan suatu algoritma secara

18 8 benar belum tentu dapat menyelesaikan problema. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan algoritma tersebut rusak atau cacat, atau penerapannya tidak cocok (tidak tepat) untuk menyelesaikan problema. Sebagai contoh, sebuah algoritma hipotesis untuk membuat sebuah salad kentang akan gagal jika tidak terdapat kentang. Suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma yang berbeda dengan kumpulan instruksi (set of instructions) yang berbeda dengan perbedaan waktu akses, efisiensi tempat, usaha dan sebagainya. Sebagai contoh, diberikan dua buah resep yang berbeda untuk membuat salad kentang, resep pertama mengupas kulit kentang terlebih dahulu sebelum memasak kentang tersebut, sementara resep lainnya dilakukan dengan langkah yang terbalik, dan kedua resep akan mengulangi kedua langkah tersebut dan akan dihentikan pada saat salad kentang siap untuk dimakan. Algoritma adalah hal yang mendasar untuk komputer dalam memproses informasi, karena sebuah program komputer adalah sebuah algoritma yang memberitahukan kepada komputer langkah-langkah spesifik yang akan dijalankan (dalam urutan spesifik) untuk melakukan pekerjaan tertentu, misalnya menghitung gaji karyawan atau mencetak rapor murid. Oleh karena itu, algoritma dapat dianggap sebagai beberapa operasi sekuensial (terurut) yang dapat dijalankan oleh sebuah sistem lengkap Turing. (Munir, 005: 95).. All-Pairs Shortest Path Problema ini ditujukan untuk mencari shortest path dari semua pasangan simpul pada sebuah graph. Salah satu contoh penerapan problema ini yaitu dalam

19 9 pembuatan tabel jarak terpendek antara semua pasangan kota dari suatu peta jalan. Seperti pada problema single-source shortest path, diberikan sebuah graph berbobot dan berarah G = (V, E) dengan fungsi bobot w : E R yang memetakan sisi ke sebuah nilai riil. Sasarannya adalah untuk setiap pasangan simpul u, v V, dicari sebuah jalur terpendek (berbobot paling minimum) dari u ke v, dimana bobot dari sebuah jalur adalah penjumlahan dari bobot sisi-sisinya. Hasil dari problema ini berupa sebuah tabel dimana nilai pada baris u dan kolom v merepresentasikan bobot shortest path dari u ke v. Cara termudah untuk menyelesaikan problema ini adalah dengan menjalankan algoritma single-source shortest path sebanyak V kali, sekali untuk setiap simpul sebagai simpul awal. Jika semua sisi berbobot positif, maka algoritma Djikstra dapat digunakan. Sedangkan, jika ada sisi yang berbobot negatif maka algoritma Djikstra tidak dapat digunakan. Untuk menyelesaikannya, dapat menggunakan algoritma Bellman-Ford yang lebih lambat. Cara lainnya yang memiliki waktu eksekusi yang lebih baik adalah dengan menggunakan algoritma Johnson dan Floyd-Warshall. Tidak seperti algoritma single-source shortest path yang kebanyakan menggunakan representasi adjacency-list, algoritma all-pairs shortest path ini menggunakan representasi adjacency matriks. Input dari algoritma berupa matriks W berukuran n x n yang merepresentasikan nilai bobot sisi dari sebuah graph berarah G = (V, E) dengan n buah simpul. (Cormen, et. al., 990: 550) Nilai dari setiap elemen W = (wij) adalah: (u, v) = 0 ; jika i = j. bobot dari sisi (i, j) ; jika i j dan (i, j) E. ; jika i j dan (i, j) E.

20 0... Graph Secara matematis, graph G dapat didefinisikan sebagai berikut: Graph G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau nodes) dan E adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul. (Munir, 005: 56) Definisi ini menyatakan bahwa V tidak boleh kosong, sedangkan E boleh kosong. Jadi, sebuah graph dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu buah pun, tetapi simpulnya harus ada, minimal satu. Graph yang hanya mempunyai satu buah simpul tanpa sebuah sisi pun dinamakan graph trivial. (Munir, 005: 56) Simpul pada graph dapat dinomori dengan huruf, seperti a, b, c,, v, w,, atau dengan bilangan asli,,, ataupun dengan gabungan keduanya. Sedangkan sisi yang menghubungkan simpul u dengan simpul v dinyatakan dengan pasangan (u, v) atau dinyatakan dengan lambang e, e,. Dengan kata lain, jika e adalah sisi yang menghubungkan simpul u dengan simpul v, maka e dapat ditulis sebagai : e = (u, v) Secara geometri graph digambarkan sebagai sekumpulan noktah (simpul) di dalam bidang dua dimensi yang dihubungkan dengan sekumpulan garis (sisi). (Munir, 005: 56) Beberapa contoh graph dapat dilihat pada gambar..

21 e e6 e5 e e e e e e7 e e e6 e5 (a) G (b) G (c) G e7 Gambar. Tiga buah graph (a) graph sederhana, (b) graph ganda, dan (c) graph semu Sumber: Munir, 005: 56 Gambar. memperlihatkan tiga buah graph, G, G dan G. G adalah graph dengan himpunan simpul V dan himpunan sisi E adalah: G adalah graph dengan himpunan simpul V dan himpunan sisi E, yaitu: V = {,,, } E = { (, ), (, ), (, ), (, ) } G adalah graph dengan himpunan simpul V dan himpunan sisi E, yaitu: V = {,,, } E = { (, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ) } himpunan ganda = { e, e, e, e, e5, e6, e7 } G adalah graph dengan himpunan simpul V dan himpunan sisi E yaitu : V = {,,, } E = { (, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ) } himpunan ganda = { e, e, e, e, e5, e6, e7, e8 } Pada graph G, sisi e = {, } dan sisi e = {, } dinamakan sisi ganda (multiple edges atau paralel edges) karena kedua sisi ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul dan simpul. Pada graph G, sisi e8 = (, ) dinamakan e8

22 gelang atau kalang (loop) karena berawal dan berakhir pada simpul yang sama. (Munir, 005: 56)... Jenis-Jenis Graph Graph dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori bergantung pada sudut pandang pengelompokannya. Pengelompokan graph dapat dipandang berdasarkan ada tidaknya sisi ganda atau sisi kalang, berdasarkan jumlah simpul atau berdasarkan orientasi arah pada sisi. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graph, maka secara umum graph dapat digolongkan menjadi dua jenis :. Graph sederhana (simple graph). Graph yang tidak mengandung gelang maupun sisi ganda dinamakan graph sederhana. Gambar. (a) adalah contoh merepresentasikan jaringan komputer. Simpul graph sederhana yang menyatakan komputer, sedangkan sisi menyatakan saluran telepon untuk berkomunikasi. Saluran telepon dapat beroperasi pada dua arah. Pada graph sederhana, sisi adalah pasangan tak terurut (unordered pairs). Jadi, menuliskan sisi (u, v) sama saja dengan (v, u). Atau dapat juga mendefinisikan graph sederhana G = (V, E) terdiri dari himpunan tidak kosong simpul-simpul dan E adalah himpunan pasangan tak terurut yang berbeda yang disebut sisi.. Graph tak sederhana (unsimple graph). Graph yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graph tak sederhana (unsimple graph). Ada dua macam graph tak sederhana, yaitu graph ganda (multigraph) dan graph semu (pseudograph). Graph ganda

23 adalah graph yang mengandung sisi ganda. Sisi ganda yang menghubungkan sepasang simpul bisa lebih dari dua buah. Gambar. (b) merupakan contoh graph ganda. Sisi ganda dapat diasosiasikan sebagai pasangan tak terurut yang sama. Atau dapat juga mendefinisikan graph ganda G = {V, E} terdiri dari himpunan tidak kosong simpul-simpul dan E adalah himpunan ganda (multiset) yang mengandung sisi ganda. Pada jaringan telekomunikasi, sisi ganda pada graph G dapat diandaikan sebagai saluran telepon tambahan apabila beban komunikasi data antar komputer sangat padat. Setiap graph sederhana juga adalah graph ganda, tetapi tidak setiap graph ganda merupakan graph sederhana. Graph semu adalah graph yang mengandung gelang (loop), Gambar. (c) adalah graph semu (termasuk bila memiliki sisi ganda sekalipun). Sisi gelang pada graph G dapat dianggap sebagai saluran telepon tambahan yang menghubungkan komputer dengan dirinya sendiri (mungkin untuk tujuan diagnostik). Graph semu lebih umum daripada graph ganda, karena sisi pada graph semu dapat terhubung ke dirinya sendiri. Jumlah simpul pada graph dapat disebut sebagai kardinalitas graph dinyatakan dengan n = V dan jumlah sisi dinyatakan dengan m = E. Pada contoh gambar. diatas, graph G mempunyai n = dan m =, sedangkan graph G mempunyai n = dan m =. (Munir, 005: 57) Berdasarkan orientasi arah pada sisi graph, maka secara umum graph dapat dibedakan atas jenis :

24 . Graph tak berarah (undirected graph). Graph yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graph tak berarah. Pada graph tak berarah, urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan. Jadi, (u, v) = (v, u) adalah sisi yang sama. Tiga buah graph pada Gambar. adalah graph tak berarah. Pada jaringan telepon, sisi pada graph menyatakan bahwa saluran telepon dapat beroperasi pada dua arah.. Graph berarah (directed graph atau digraph). Graph yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graph berarah. Sisi berarah dapat juga disebut sebagai busur (arc). Pada graph berarah (u, v) dan (v, u) menyatakan dua buah busur yang berbeda, dengan kata lain (u, v) (v, u). Untuk busur (u, v), simpul u dinamakan simpul asal (initial vertex) dan simpul v dinamakan simpul terminal (terminal vertex). (Munir, 005: 58) Gambar. (a) Graph Berarah, (b) Graph Ganda Berarah Sumber: Munir, 005: 59 Gambar. (a) adalah contoh graph berarah. Pada graph G dapat dibayangkan sebagai saluran telepon yang tidak dapat beroperasi dua arah. Saluran hanya beroperasi pada arah yang ditunjukkan oleh anak panah. Jadi, sebagai contoh, saluran telepon (,) tidak sama dengan saluran telepon (,). Graph berarah sering dipakai untuk menggambarkan aliran proses, peta lalu lintas suatu kota (jalan searah atau dua arah) dan sebagainya. Pada graph berarah,

25 5 gelang diperbolehkan, tetapi sisi ganda tidak. Definisi graph dapat diperluas sehingga mencakup graph ganda berarah (directed multigraph). Pada graph ganda berarah, gelang dan sisi ganda diperbolehkan ada. Contoh graph ganda berarah dapat dilihat pada gambar. (b). Perbandingan antara jenis-jenis graph dapat diringkas dalam tabel. berikut ini. Tabel. Perbandingan jenis-jenis graph Jenis Sisi Sisi ganda Sisi gelang Graph sederhana Tak berarah Tidak Tidak Graph ganda Tak berarah Ya Tidak Graph semu Tak berarah Ya Ya Graph berarah Berarah Tidak Ya Graph ganda berarah Berarah Ya Ya Sumber: Munir, 005: Istilah-Istilah Dasar dalam Graph Di bawah ini akan didefinisikan beberapa terminologi (istilah) yang berkaitan dengan graph dan sering dipakai.. Bertetangga (Adjacent) Dua buah simpul pada graph tak berarah G dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung dengan sebuah sisi. Dengan kata lain, u bertetangga dengan v jika (u, v) adalah sebuah sisi pada graph G. Pada graph berarah, sisi disebut busur,. Jika (u, v) adalah busur,maka u dikatakan bertetangga dengan v dan v dikatakan sebagai tetangga dari u.

26 6. Bersisian (Incident) Untuk sembarang sisi e = (u, v), sisi e dikatakan bersisian dengan simpul u dan simpul v.. Graph Kosong (Null Graph atau Empty Graph) Graph yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong disebut sebagai graph kosong dan ditulis sebagai Nn, yang dalam hal ini n adalah jumlah simpul.. Lintasan (Path) Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam graph G adalah barisan berselang-selng simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e, v, e, v,, vn,en, vn sedemikian sehingga e = (v0, v), e = (v, v),, en = (vn, vn) adalah sisi-sisi dari graph G. Jika graph yang ditinjau adalah graph sederhana, maka cukup menuliskan lintasan sebagai barisan simpul-simpul saja : v0, v, v,, vn, vn, karena antara dua buah simpul berurutan di dalam lintasan tersebut hanya ada satu sisi. Pada graph yang mengandung sisi ganda, harus ditulis lintasan sebagai barisan berselang-seling antara simpul dan sisi menghindari kerancuan sisi manan dari sisi-sisi ganda yang dilalui. Simpul dan sisi yang dilalui di dalam lintasan boleh berulang. Sebuah lintasan dikatakan lintasan sederhana (simple path) jika semua simpulnya berbeda (setiap sisi yang dilalui hanya satu kali). Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut lintasan tertutup (closed path), sedangkan lintasan yang tidak berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut

27 7 lintasan terbuka (open path). Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. 5. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit) Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus. Panjang sirkuit adalah jumlah sisi di dalam sirkuit tersebut. Sebuah sirkuit dikatakan sirkuit sederhana (simple circuit) jika setiap sisi yang dilalui berbeda. 6. Terhubung (Connected) Keterhubungan dua buah simpul adalah penting di dalam graph. Dua buah simpul u dan simpul v dikatakan terhubung jika terdapat lintasan dari u ke v. Jika dua buah simpul terhubung maka pasti simpul yang pertama dapat dicapai dari simpul yang kedua. Dua simpul terminal pada jaringan komputer hanya dapat berkomuniksi bila keduanya terhubung. Jika setiap pasang simpul di dalam graph terhubung, maka graph tersebut dikatakan graph terhubung. Secara formal, definisi graph terhubung adalah sebagai berikut : Graph tak berarah G disebut graph terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang simpul u dan v di dalam himpunan V terdapat lintasan dari u ke v (yang juga harus berarti ada lintasan dari u ke v). Jika tidak, maka G disebut graph tak terhubung (disconnected graph). Graph yang hanya terdiri atas satu simpul saja (tidak ada sisi) tetap dikatakan terhubung, karena simpul tunggalnya terhubung dengan dirinya sendiri. Pada graph berarah, definisi graph terhubung dirumuskan sebagai berikut : Graph berarah G dikatakan terhubung jika graph tak berarahnya terhubung (graph tak berarah dari G diperoleh dengan menghilangkan arahnya).

28 8 Keterhubungan dua buah simpul pada graph berarah dibedakan menjadi terhubung kuat dan terhubung lemah. Dua simpul, u dan v pada graph berarah G disebut terhubung kuat (strongly connected) jika terdapat lintasan berarah dari u ke v, dan juga sebaliknya lintasan berarah dari v ke u. Jika u dan v tidak terhubung kuat tetapi tetap terhubung pada graph tak berarahnya, maka u dan v dikatakan terhubung lemah (weakly connected). Kedua hal tersebut (terhubung kuat dan terhubung lemah) melahirkan definisi graph terhubung kuat berikut : Graph berarah G disebut graph terhubung kuat (strongly connected graph) apabila untuk setiap pasang simpul sembarang vi dan vj di G terhubung kuat. Kalau tidak, G disebut graph terhubung lemah. (Munir, 005: 6)... Shortest Path Seorang pengendara sepeda motor ingin menemukan rute terpendek yang dapat dilalui dari Chicago ke Boston. Diberikan sebuah peta jalan dari Amerika Serikat dimana setiap daerah yang dapat dilalui dengan jalur darat dengan jarak tertentu ditandai / dihubungkan, bagaimana cara menentukan rute terpendek ini? Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjabarkan semua rute yang mungkin dari Chicago ke Boston, menghitung jarak dari setiap rute tersebut dan mengambil rute dengan jarak terpendek dari kumpulan rute tersebut. Cara ini sangat tidak efisien dan akan memakan waktu yang sangat lama dalam mencari solusi rute terpendek tersebut karena bisa terdapat banyak sekali rute yang dapat dilalui dari Chicago ke Boston.

29 9 Cara lainnya yang lebih efisien adalah dengan menerapkan algoritma shortest path pada graph. Dalam sebuah problema shortest path, diberikan sebuah graph berbobot dan berarah G = (V, E), dengan fungsi bobot w : E R memetakan sisi (edge) dengan nilai bobot riil. Bobot dari path p = {v0, v,..., vk} adalah penjumlahan bobot dari setiap sisinya seperti ditunjukkan oleh rumusan berikut: k w(p) = w(vi-,vi) i= Kemudian, didefinisikan bobot shortest path dari u ke v dengan rumusan berikut: (u, v) = min{w(p) : u v} ; jika terdapat path dari u ke v. ; jika tidak terdapat path. Shortest path dari simpul u ke simpul v dapat didefinisikan sebagai sembarang path p dengan bobot w(p) = (u, v). Dalam contoh pencarian rute dari Chicago ke Boston, peta jalan dapat dimodelkan sebagai sebuah graph dimana simpul mewakili daerah, sisi mewakili jalan antar daerah yang dapat dilalui dan bobot sisi mewakili jarak jalan. Sasarannya adalah menemukan shortest path dari Chicago ke Boston. (Cormen, et. al., 990: 5) Algoritma shortest path ini dapat diterapkan untuk mencari solusi dari beberapa variasi dari shortest path seperti:. Single-destination shortest path Problema ini ditujukan untuk mencari shortest path dari sebuah simpul tujuan t yang telah ditentukan dari setiap simpul v. Problema ini dapat diselesaikan dengan membalikkan arah dari setiap sisi pada graph, sehingga penyelesaian problema ini sama persis dengan problema single-source shortest path.

30 0. Single-pair shortest path Problema ini ditujukan untuk mencari shortest path dari u ke v untuk simpul u dan v yang ditentukan. Problema ini disebut juga dengan problema singlesource shortest path.. All-pairs shortest path Problema ini ditujukan untuk mencari shortest path dari u ke v untuk setiap pasangan simpul u dan v. Problema ini dapat diselesaikan dengan menerapkan algoritma single-source shortest path sekali dari setiap simpul, tetapi ada algoritma spesifik lain yang dapat menyelesaikan problema ini dengan lebih cepat. (Cormen, et. al., 990: 55)..5. Algoritma Floyd-Warshall Algoritma ini menerapkan konsep dynamic programming dalam mencari all-pairs shortest-path dari sebuah graph. Algoritma ini memiliki kompleksitas waktu sebesar O(V). Proses kerja dari algoritma ini adalah sebagai berikut:. Algoritma proses perhitungan shortest path. Floyd-Warshall(d, n). for k to n.. for j to n for i to n. dij(k) = min(dij(k-), dik(k-) + dkj(k-)) 5. if choose dik(k-) + dkj(k-) then pred(i,j) = k. Algoritma proses penentuan rute dari shortest path. Path(i, j)

31 . if pred(i, j) = nil then return output(i, j).. else. path(i, pred(i, j)) 5. path(pred(i, j), j) Konsep dasar dari algoritma shortest path Floyd Warshall:. Jika yang diambil dij(k-), maka shortest path-nya adalah edge (i, j) itu sendiri.. Jika yang diambil dik(k-) + dkj(k-), maka shortest path-nya bukan edge (i, j), melainkan hubungan lainnya yang merupakan gabungan dari beberapa edge.. Nilai dij(k) terakhir yang dihasilkan merupakan solusi all pairs shortest path.

32 BAB III METODE PENELITIAN.. Tempat dan Jadwal Penelitian Penelitian dimulai dari bulan Desember 0 dan berakhir pada bulan April 05. Lokasi yang diambil penulis sebagai tempat penelitian adalah perpustakaan STMIK TIME dan rumah peneliti. Berikut ini dijabarkan jadwal penelitian yang dapat dilihat pada Tabel.. Tabel. Jadwal Penelitian Waktu Kegiatan Desember 0 Januari 05 Februari 05 Maret 05 April 05 Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Sistem Perancangan Sistem Pembangunan Sistem Uji Coba Sistem Penulisan Skripsi.. Kerangka Kerja Adapun tahapan dan langkah-langkah pengembangan perangkat lunak ini dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir seperti diperlihatkan pada Gambar..

33 Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Sistem Perancangan Sistem Pembangunan Sistem Uji Coba Sistem Penulisan Skripsi Gambar. Kerangka Kerja... Pengumpulan Data Di tahap pertama, penulis mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi. Data tersebut dikumpulkan dari buku dan sumber-sumber lainnya di internet. Gambar yang diperlukan dalam pembuatan perangkat lunak diambil dari

34 gambar themes Microsoft Power Point versi 007 yang diubah warna latarnya dan juga beberapa gambar yang bersumber dari internet dan di-edit dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop C.S versi 5.0. Selain itu, juga digunakan beberapa gambar yang diunduh dari internet.... Analisa Sistem Setelah dipelajari, penulis memilih dan menetapkan algoritma Floyd Warshall sebagai algoritma yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah shortest path. Penulis juga melakukan analisa ulang terhadap data sebelumnya, untuk menyimpulkan lebih rinci masalah yang akan diselesaikan serta tujuan penelitian dari penulis.... Perancangan Sistem Dalam tahap desain pada siklus hidup pengembangan sistem, penganalisa sistem menggunakan informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem yang diinginkan. Penganalisa menggunakan teknik flowchart dan perancangan layar tertentu untuk menjamin keefektifan input sistem. Perangkat lunak untuk menentukan shortest path dengan algoritma Floyd Warshall ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 00 dengan menggunakan beberapa objek dasar seperti :. Label, yang digunakan untuk menampilkan keterangan.. ComboBox, yang digunakan untuk menyediakan pilihan node awal dan node akhir.. Button, yang digunakan sebagai tombol eksekusi.

35 5. PictureBox, yang digunakan untuk menampilkan graph hasil. 5. SaveFileDialog, yang digunakan untuk menampilkan dialog save. 6. OpenFileDialog, yang digunakan untuk menampilkan dialog open. 7. TextBox, yang digunakan untuk menampilkan hasil proses perhitungan.... Pembangunan Sistem Dalam tahap kelima pada siklus hidup pengembangan sistem, penganalisa mengembangkan suatu perangkat lunak awal yang diperlukan. Teknik terstruktur yang digunakan untuk merancang dan mendokumentasikan perangkat lunak adalah pseudocode. Penganalisa sistem menggunakan perangkat ini untuk memprogram apa yang perlu diprogram. Rancangan tampilan dari perangkat lunak untuk menentukan shortest path dengan algoritma Floyd Warshall ini dapat dirincikan sebagai berikut:. Form Splash Screen.. Form Awal.. Form Permainan.. Form Mengenai...5. Uji Coba Sistem Sebelum sistem dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dulu, sehingga dapat menghemat biaya jika mengetahui adanya masalah sebelum sistem tersebut dijalankan. Sebagian besar pengujian dilakukan oleh pemrogram sendiri, selaku penganalisa sistem.

36 BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN.. Analisa Algoritma Floyd-Warshall dapat digunakan untuk menentukan shortest path dari semua pasangan simpul yang terdapat pada graph ataupun disebut dengan problema all-pairs shortest path yang merupakan pengembangan dari problema single-source shortest path.... Analisa Proses Kerja Algoritma Floyd-Warshall Algoritma Floyd-Warshall menerapkan konsep dynamic programming, yaitu menyelesaikan problema dengan mencari dan mengkombinasikan solusi dari subproblema-subproblema yang terdapat dalam problema tersebut. Pengembangan dari algoritma dynamic programming dapat dibagi menjadi langkah yang dilakukan secara berurutan, yaitu:. Kenali struktur dari sebuah solusi optimal (Characterize the structure of an optimal solution).. Secara berulang menetapkan nilai dari sebuah solusi optimal (Recursively define the value of an optimal solution).. Hitung nilai dari sebuah solusi optimal dengan pola bottom-up (Compute the value of an optimal solution in a bottom-up fashion).. Cari sebuah solusi optimal dari informasi yang telah dihasilkan (Construct an optimal solution from computed information). 6

37 7 Langkah ke- sampai langkah ke- merupakan dasar dari solusi dynamic programming pada suatu masalah. Langkah dapat diabaikan hanya jika nilai dari solusi optimal dibutuhkan. Ketika mengerjakan langkah ke-, terkadang memerlukan informasi tambahan selama proses perhitungan pada langkah ke- untuk memudahkan pencarian solusi optimal. Berdasarkan langkah dari algoritma dynamic programming di atas, maka proses pencarian shortest path dari algoritma Floyd-Warshall dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:. Langkah pertama: Kenali struktur dari all-pairs shortest path. Semua subpath dari shortest path yang diperoleh pada problema all-pairs shortest path juga merupakan shortest path juga. Kenali juga bentuk representasi graph yang digunakan untuk merepresentasikan graph input. Algoritma Floyd-Warshall ini menggunakan bentuk representasi adjacency-matrix sebagai bentuk representasi graph-nya. Pada langkah ini, ditentukan besar orde dari matriks D yang akan digunakan untuk menghitung nilai shortest path. Jumlah orde dari matriks D adalah sebesar n, dimana n adalah jumlah simpul yang terdapat dalam graph input.. Langkah kedua: Hitunglah nilai dari matriks D(0) = (dij) yang berorde n x n. Matriks D(0) ini merupakan nilai awal yang akan digunakan untuk menghitung nilai shortest path pada langkah selanjutnya. Proses penentuan nilai dari matriks D(0) ini menggunakan rumusan berikut: 0 ; jika i = j dij(0) = w {bobot sisi (i, j)} ; jika i j dan ada sisi (i, j) ; jika i j dan tidak ada sisi (i, j)

38 8 Proses kerja dari langkah ini dapat dilihat pada gambar. berikut: Mulai Untuk i = sampai n Untuk j = sampai n i=j Ya Tidak Ya Ada sisi (i, j) dij(0) = 0 Tidak dij(0) = w(i, j) dij(0) = Selesai Gambar. Proses Penentuan Nilai Awal dari Matriks D = (dij) pada Algoritma Floyd-Warshall Dalam proses perancangan perangkat lunak, matriks D = (dij) menggunakan struktur data array tiga dimensi (i, j, k). Untuk nilai tak terhingga, diasumsikan bahwa nilai tersebut lebih besar dari nilai terbesar yang diperbolehkan saja. Dalam hal ini, nilai tersebut lebih besar daripada 00 dan diambil nilai 0 untuk mewakili nilai tak terhingga tersebut dalam perangkat lunak.. Langkah ketiga: Hitunglah nilai shortest path dari graph input. Pada langkah ini diperlukan sebuah simpul intermediate k sebagai penengah antara dua buah simpul i dan j yang terdapat dalam graph. Simpul k merupakan simpul yang berada dalam himpunan set simpul {i,, j}. Simpul k ini dapat digunakan

39 9 ataupun tidak, tergantung dari nilai yang diperoleh. Jika jalur yang melalui simpul k ini memiliki nilai yang lebih kecil daripada nilai dari sisi (i, j), maka jalur dari simpul k ini yang digunakan. Jika tidak, maka sisi (i, j) yang digunakan. Proses perhitungan dimulai dari pasangan simpul asal dan tujuan dan dipersempit hingga didapatkan kumpulan simpul yang membentuk jalur terpendek (shortest path). Dalam algoritma, nilai k merupakan jumlah perulangan perhitungan yang harus dilakukan terhadap setiap sisi (i, j) pada graph. Proses kerja dari perhitungan nilai shortest path ini dapat dilihat pada gambar. berikut: Mulai Untuk k = sampai n Untuk j = sampai n Untuk i = sampai n dij(k) = min(dij(k-), dik(k-) + dkj(k-)) Jika nilai dik(k-) + dkj(k-) yang dipilih Tidak Ya pred(i,j) = k pred(i,j) = null Shortest path = kumpulan nilai dij(n) Selesai Gambar. Proses Perhitungan Nilai Shortest Path pada Algoritma FloydWarshall

40 0. Langkah keempat: Tentukan jalur (rute) dari shortest path. Untuk menyelesaikan langkah ini, diperlukan nilai dari variabel pred(i,j) yang dihasilkan pada proses sebelumnya, dimana nilai dari variabel ini menunjukkan simpul sebelumnya yang menghubungkan sisi (i, j) ini (simpul pendahulu). Untuk itu, perlu dirancang sebuah algoritma rekursif yang memanggil nilai dari variabel pred(i,j) hingga variabel tersebut bernilai null (kosong), yang berarti bahwa proses pencarian telah mencapai simpul awal (simpul asal) sehingga proses telah selesai. Proses kerja dari langkah ini dapat dilihat pada gambar. berikut: Mulai pred(i, j) = 0 Ya Tidak j = pred(i, j) Path = sisi (i, j) i = pred(i, j) Selesai Gambar. Proses Penentuan Shortest Path pada Algoritma Floyd-Warshall Contoh : Misalkan diketahui sebuah graph berarah seperti terlihat pada gambar. berikut:

41 Gambar. Contoh Graph Berarah Proses kerja dari algoritma Floyd-Warshall dalam mencari all-pairs shortest path dari graph berarah di atas adalah sebagai berikut:. Hitung nilai matriks D(0) : Tabel. Matriks D(0) j i. Hitung nilai matriks D() sampai D(5) dengan menggunakan rumusan dij(k) = min(dij(k-), dik(k-) + dkj(k-)) :

42 Tabel. Matriks D() j i Tabel. Matriks D() j i Tabel. Matriks D() j i

43 Tabel.5 Matriks D() j i Tabel.6 Matriks D(5) j i Matriks D(5) di atas merupakan solusi dari all-pairs shortest path, dimana nilai dari baris ke-i dan kolom ke-j merupakan shortest path dari node-i ke node-j. Contoh nilai pada i = dan j = yaitu sebesar merupakan nilai shortest path dari node ke node.... Analisa Kebutuhan Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh permainan yang akan dibangun ini dapat dirincikan sebagai berikut:

44 . Permainan terdiri dari tiga jenis tingkat kesulitan yaitu: a. Level sampai level 0 merupakan tingkat kesulitan Mudah dengan jumlah kotak sebesar x. b. Level sampai level 0 merupakan tingkat kesulitan Sedang dengan jumlah kotak sebesar x. c. Level sampai level 0 merupakan tingkat kesulitan Sulit dengan jumlah kotak sebesar 6 x 6.. Permainan akan dimainkan dengan menggunakan batasan waktu, dimana waktu akan berkurang detik per kenaikan level dan sisa waktu akan diakumulasikan ke level berikutnya, dengan waktu awal dimulai dari 0 detik.. Nilai ditentukan dengan menghitung total panjang path yang diperoleh. Nilai yang diperoleh merupakan kelipatan dari level. Cara perhitungannya adalah: {nsize x nsize} {Panjang path} Perancangan Perangkat lunak permainan Seeking Path dengan algoritma All-Pairs Shortest-Path Floyd-Warshall ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 00 dengan menggunakan beberapa objek dasar seperti :. Label, yang digunakan untuk menampilkan keterangan dan nama simpul.. Button, yang digunakan sebagai tombol eksekusi.. Picturebox, yang digunakan untuk menampilkan simpul graph.. Save file dialog, yang digunakan untuk menampilkan dialog save. 5. Open file dialog, yang digunakan untuk menampilkan dialog open.

45 5 6. Textbox, yang digunakan untuk menampilkan hasil proses perhitungan. 7. Combobox, yang digunakan untuk menyediakan pilihan.... Perancangan Tampilan Rancangan tampilan dari perangkat lunak permainan Seeking Path dengan algoritma All-Pairs Shortest-Path Floyd-Warshall ini dapat dirincikan sebagai berikut:. Form Main.. Form Pilih User.. Form Permainan.. Form High Score 5. Form About.... Form Main Form ini merupakan form pembuka (awal) dari perangkat lunak dan juga form inti dari perangkat lunak yang berfungsi untuk menghubungkan form-form yang ada pada perangkat lunak. Rancangan tampilan dari form Main ini dapat dilihat pada gambar.5 berikut:

46 6 Permainan Seeking Path Pilih User Bermain High Score About Keluar 5 Gambar.5 Rancangan Form Main Keterangan : : Link Label, berfungsi untuk menampilkan form Pilih User. : Link Label, berfungsi untuk menampilkan form Permainan. : Link Label, berfungsi untuk menampilkan form High Score. : Link Label, berfungsi untuk menampilkan form About. 5 : Link Label, berfungsi untuk menutup aplikasi.

47 7... Form Pilih User Form Pilih User, yang berfungsi sebagai tempat pemilihan nama pemain. Rancangan tampilan dari form Pilih User ini dapat dilihat pada gambar.6 berikut ini: Daftar User Tambah Hapus Pilih Batal 5 Gambar.6 Form Pilih User Keterangan:. Listbox user, yang digunakan untuk menampilkan daftar user yang tersimpan dalam database.. Tombol Tambah, yang digunakan untuk menampilkan form tambah user.. Tombol Hapus, yang digunakan untuk menghapus user.. Tombol Pilih, yang digunakan untuk memilih user. 5. Tombol Batal, yang digunakan untuk menutup form dan kembali ke form Main.

48 8... Form Permainan Form ini berfungsi untuk menampilkan tempat permainan seeking path. Solusi dari permainan ini merupakan proses penentuan shortest path dengan menggunakan algoritma Floyd-Warshall. Rancangan tampilan dari form Permainan dapat dilihat pada gambar.7 berikut : Permainan Seeking Path Level Sisa Waktu Nilai Hint Restart 7 Keluar 5 Gambar.7 Rancangan Form Permainan Keterangan : : Daerah tampilan informasi mengenai level permainan sekarang. 6

49 9 : Daerah tampilan informasi mengenai nilai yang diperoleh pemain sekarang. : Daerah tampilan informasi mengenai sisa waktu permainan. : Areal permainan. 5 : Tombol Restart, berfungsi untuk mengulang permainan. 6 : Tombol Keluar, berfungsi untuk menutup form dan kembali ke form Main. 7 : Tombol Hint, berfungsi untuk menampilkan bantuan kepada user mengenai langkah shortest path.... Form High Score Form High Score, yang berfungsi untuk menampilkan sepuluh nilai tertinggi yang diperoleh pemain. Rancangan tampilan dari form High Score ini dapat dilihat pada Gambar.8 berikut ini. High Score Nama Level Nilai Hapus Semua Gambar.8 Rancangan Form High Score Keluar

50 0 Keterangan : : Tabel tampilan 0 nilai tertinggi. : Tombol Hapus Semua untuk mengosongkan daftar nilai tertinggi. : Tombol Keluar, berfungsi untuk menutup form dan kembali ke form Main....5 Form About Form About berfungsi untuk menampilkan data pribadi dari pembuat perangkat lunak. Rancangan tampilan dari form About dapat dilihat pada Gambar.9. Tutup Form Gambar.9 Rancangan Form About Keterangan: : Tombol Tutup Form, berfungsi untuk menutup form dan kembali ke form Main. : Daerah tampilan nama perangkat lunak. : Daerah tampilan data pribadi pembuat perangkat lunak. : Daerah tampilan gambar perangkat lunak.

51 .. Perancangan Database Database yang digunakan akan dirancang dengan menggunakan aplikasi Microsoft Access 007. Tabel yang dirancang dapat dirincikan sebagai berikut:. Tabel HighScore yang digunakan untuk menyimpan data 0 nilai tertinggi dari user. Tabel.7 menunjukkan struktur tabel HighScore pada database. Tabel.7 Tabel HighScore. Tabel UserList yang digunakan untuk menyimpan data user yang terdaftar dalam sistem. Tabel.8 menunjukkan struktur tabel UserList pada database. Tabel.8 Tabel UserList

52 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.. Hasil Berikut dijabarkan spesifikasi dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan aplikasi permainan Seeking Path dan tampilan output dari sistem Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan aplikasi permainan Seeking Path dengan algoritma All-Pairs Shortest-Path FloydWarshall ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :. Processor Intel Core Duo,9 GHz. Memory GB.. Monitor dengan resolusi pixel.. Harddisk kapasitas 00GB 5. Keyboard 6. Mouse Perangkat lunak ini direkomendasikan untuk dijalankan di sistem operasi Microsoft Windows XP. Software pendukung Microsoft.NET Framework.0. yang digunakan yaitu

53 5... Tampilan Hasil Untuk menjalankan aplikasi permainan Seeking Path dengan menggunakan metode Floyd Warshall, maka dapat mengklik file Shortest Path.exe sehingga sistem akan menampilkan tampilan awal berikut. Gambar 5. Tampilan Awal Untuk bermain permainan Seeking Path dengan Menggunakan Metode Floyd Warshall, maka pertama kali harus memilih nama user terlebih dahulu dengan mengklik link Pilih User, sehingga sistem akan menampilkan form Nama User berikut.

54 Gambar 5. Tampilan Nama User Pemakai dapat mengisi nama user baru dan mengklik tombol OK untuk menyimpan data nama user ke dalam database. Untuk memilih nama user, maka pemakai dapat memilih pada daftar nama dan mengklik tombol Pilih sehingga sistem akan menyimpan nama user yang dipilih ke dalam memori sementara dan menutup form Pilih User serta kembali ke tampilan awal. Untuk menambah user baru, maka pemakai dapat mengklik tombol Tambah sehingga sistem akan menampilkan input box Tambah User seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 5. Tampilan Tambah User

55 5 Setelah itu, pemain dapat bermain permainan Seeking Path dengan mengklik link Permainan, sehingga sistem akan menampilkan form Permainan berikut. Gambar 5. Tampilan Permainan Pemain dapat menggerakkan mobil ke kiri, ke kanan, ke atas dan ke bawah dengan menekan tombol A untuk bergeser ke kiri, D untuk bergeser ke kanan, W untuk bergeser ke atas dan S untuk bergeser ke bawah. Pemain harus menyelesaikan permainan dalam waktu 0 detik, yaitu menggerakkan mobil menuju ke kotak kanan atas. Apabila pemain berhasil menggerakkan mobil mencapai posisi sudut kanan atas maka pemain akan memenangkan level yang bersangkutan dan permainan akan dilanjutkan ke level berikutnya. Tampilan form ketika pemain berhasil memenangkan permainan dapat dilihat pada gambar 5.5.

56 6 Gambar 5.5 Tampilan Ketika Berhasil Memenangkan Permainan Apabila pemain tidak berhasil menggerakkan mobil menuju ke sudut kanan atas dalam batasan waktu yang ditentukan maka permainan berakhir. Sistem akan menampilkan pesan pemberitahuan seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 5.6 Tampilan Pesan Pemberitahuan Permainan Berakhir

57 7 Apabila permainan berakhir ataupun pemakai mengakhiri permainan, maka sistem akan menampilkan form High Score seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 5.7 Tampilan High Score Terakhir, pemain dapat menampilkan informasi mengenai pembuat perangkat lunak dengan mengklik link Mengenai sehingga sistem akan menampilkan form About seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 5.8 Tampilan About

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf Rahadian Dimas Prayudha - 13509009 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf Nur Fajriah Rachmah - 0609 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Menurut (Suarga, 2012 : 1) algoritma: 1. Teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Lintasan Terpendek Lintasan terpendek merupakan lintasan minumum yang diperlukan untuk mencapai suatu titik dari titik tertentu (Pawitri, ) disebutkan bahwa. Dalam permasalahan pencarian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Defenisi Graf Graf G didefenisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), ditulis dengan notasi G = (V,E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.. Definisi Graf Secara matematis, graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Algoritma adalah teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan sitematis

Lebih terperinci

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )} GRAF Graf G(V,E) didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V adalah himpunan berhingga dan tidak kosong dari simpul-simpul (verteks atau node). Dan E adalah himpunan berhingga dari busur (vertices

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI II LNSN TEORI Landasan teori dalam penyusunan tugas akhir ini menggunakan beberapa teori pendukung yang akan digunakan untuk menentukan lintasan terpendek pada jarak esa di Kecamatan Rengat arat. 2.1 Graf

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Terminologi graf Tereminologi termasuk istilah yang berkaitan dengan graf. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa definisi yang sering dipakai terminologi. 2.1.1 Graf Definisi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog:    1. MODUL I PENDAHULUAN 1. Sejarah Graph Teori Graph dilaterbelakangi oleh sebuah permasalahan yang disebut dengan masalah Jembatan Koningsberg. Jembatan Koningsberg berjumlah tujuh buah yang dibangun di atas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari Andika Mediputra NIM : 13509057 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika 16/12/2015 2 Sub Topik A. Graf dan Model Graf B. Terminologi Dasar Graf dan Jenis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma adalah urutan atau deskripsi langkah- langkah penyelesaian masalah yang tersusun secara logis, ditulis dengan notasi yang mudah dimengerti sedemikian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Graph Graf adalah struktur data yang terdiri dari atas kumpulan vertex (V) dan edge (E), biasa ditulis sebagai G=(V,E), di mana vertex adalah node pada graf, dan edge adalah rusuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Graf Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V adalah himpunan tak kosong dari simpul-simpul (vertices) pada G. Sedangkan E adalah himpunan

Lebih terperinci

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP Graf Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graph 2.1.1 Definisi Graph Menurut Dasgupta dkk (2008), graph merupakan himpunan tak kosong titik-titik yang disebut vertex (juga disebut dengan node) dan himpunan garis-garis

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar Arifin Luthfi Putranto (13508050) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung E-Mail: xenoposeidon@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Sejarah Graf Lahirnya teori graf pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler seorang matematikawan berkebangsaan Swiss pada Tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja

Lebih terperinci

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Volume 2 Nomor 2, Oktober 207 e-issn : 24-20 p-issn : 24-044X Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Muhammad Khoiruddin Harahap Politeknik Ganesha Medan Jl.Veteran No. 4 Manunggal choir.harahap@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf (Graph) Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E) yang dinotasikan dalam bentuk G = {V(G), E(G)}, dimana V(G) adalah himpunan vertex (simpul) yang tidak kosong

Lebih terperinci

Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook

Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook Muhammad Harits Shalahuddin Adil Haqqi Elfahmi 13511046 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Graf Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan

Lebih terperinci

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition Muthmainnah 13515059 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma adalah urutan atau deskripsi langkah-langkah untuk memecahkan suatu masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma adalah urutan atau deskripsi langkah-langkah untuk memecahkan suatu masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma adalah urutan atau deskripsi langkah-langkah untuk memecahkan suatu masalah. Algoritma merupakan jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak

Lebih terperinci

PROGRAM DINAMIS UNTUK PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

PROGRAM DINAMIS UNTUK PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL 17 Dinamika Teknik Januari PROGRAM DINAMI UNTUK PENENTUAN LINTAAN TERPENDEK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMA FLOYD-WARHALL Enty Nur Hayati, Agus etiawan Dosen Fakultas Teknik Universitas tikubank emarang DINAMIKA

Lebih terperinci

MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK SUATU GRAF BERBOBOT DENGAN PENDEKATAN PEMROGRAMAN DINAMIS. Oleh Novia Suhraeni 1, Asrul Sani 2, Mukhsar 3 ABSTRACT

MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK SUATU GRAF BERBOBOT DENGAN PENDEKATAN PEMROGRAMAN DINAMIS. Oleh Novia Suhraeni 1, Asrul Sani 2, Mukhsar 3 ABSTRACT MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK SUATU GRAF BERBOBOT DENGAN PENDEKATAN PEMROGRAMAN DINAMIS Oleh Novia Suhraeni 1, Asrul Sani 2, Mukhsar 3 ABSTRACT One of graph application on whole life is to establish the

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 15 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Graf Definisi 2.1.1 Graf Sebuah graf G adalah pasangan (V,E) dengan V adalah himpunan yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma merupakan urutan langkah langkah untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis, algoritma dibuat dengan tanpa memperhatikan bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Simulasi Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan entitas baik manusia ataupun mesin yang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam prakteknya,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 39 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Graf 2.1.1 Definisi Graf Teori graf merupakan salah satu cabang matematika yang paling banyak aplikasinya dalam kehidupan sehari hari. Salah satu bentuk dari graf adalah

Lebih terperinci

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga. GRAF PENDAHULUAN Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Teori Graph 2.1.1 Graph Tak Berarah dan Digraph Suatu Graph Tak Berarah (Undirected Graph) merupakan kumpulan dari titik yang disebut verteks dan segmen garis yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Teori Graf Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah masyarakat dengan aktivitas yang tinggi, mobilitas menjadi hal yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah masyarakat dengan aktivitas yang tinggi, mobilitas menjadi hal yang penting. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di tengah masyarakat dengan aktivitas yang tinggi, mobilitas menjadi hal yang penting. Namun pada kenyataannya, terdapat banyak hal yang dapat menghambat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelum sampai pada pendefenisian masalah lintasan terpendek, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan mengenai konsep-konsep dasar dari model graph dan

Lebih terperinci

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus Elmo Dery Alfared NIM: 00 Program Studi Teknik Informatika ITB, Institut Teknologi Bandung email: if0 @students.itb.ac.id Abstract Makalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graph 2.1.1 Definisi Graph Graf didefinisikan dengan G = (V, E), di mana V adalah himpunan tidak kosong dari vertex-vertex = {v1, v2, v3,...,vn} dan E adalah himpunan sisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kemacetan Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi Jonathan - 13512031 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER TEORI GRAF ILHAM SAIFUDIN Selasa, 13 Desember 2016 Universitas Muhammadiyah Jember Pendahuluan 1 OUTLINE 2 Definisi Graf

Lebih terperinci

Kode MK/ Matematika Diskrit

Kode MK/ Matematika Diskrit Kode MK/ Matematika Diskrit TEORI GRAF 1 8/29/2014 Cakupan Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial Teori graf Pohon (Tree) dan pewarnaan graf 2 8/29/2014 1 TEORI GRAF Tujuan Mahasiswa memahami konsep

Lebih terperinci

Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

Diktat Algoritma dan Struktur Data 2 BB X GRF Pengertian Graf Graf didefinisikan sebagai pasangan himpunana verteks atau titik (V) dan edges atau titik (E). Verteks merupakan himpunan berhingga dan tidak kosongdari simpul-simpul (vertices

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Graf Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), ditulis dengan notasi G=(V,E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Graf Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis dengan notasi G = (V, E). Dalam hal ini, V merupakan himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Sebelum memulai pembahasan lebih lanjut, pertama-tama haruslah dijelaskan apa yang dimaksud dengan traveling salesman problem atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai persoalan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 2 TINJUN PUSTK 2.1. lgoritma lgoritma merupakan suatu langkah langkah untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis, tanpa memperhatikan bentuk yang akan digunakan sebagai implementasinya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Graf Definisi 2.1.1 Sebuah graf didefinisikan sebagai pasangan terurut himpunan dimana: 1. adalah sebuah himpunan tidak kosong yang berhingga yang anggotaanggotanya

Lebih terperinci

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data Winson Waisakurnia (13512071) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pelabelan graf merupakan suatu topik dalam teori graf. Objek kajiannya berupa graf yang secara umum direpresentasikan oleh titik dan sisi serta himpunan bagian bilangan

Lebih terperinci

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night Ratnadira Widyasari 13514025 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graf Definisi Graf Suatu graf G terdiri atas himpunan yang tidak kosong dari elemen elemen yang disebut titik atau simpul (vertex), dan suatu daftar pasangan vertex

Lebih terperinci

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal Salman Muhammad Ibadurrahman NIM : 13506106 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas Andreas Dwi Nugroho (13511051) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK PADA OPTIMALISASI JALUR PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. X DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

PENENTUAN RUTE TERPENDEK PADA OPTIMALISASI JALUR PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. X DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL PENENTUAN RUTE TERPENDEK PADA OPTIMALISASI JALUR PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. X DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL Vera Apriliani Nawagusti 1), Ali Nurdin 2), Aryanti aryanti 3) 1),2),3 ) Jurusan

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN Praktikum 14 Graph (Algoritma Multipath) A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan praktikum dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami struktur data graph. 2. Mampu mengimplementasikan algoritma

Lebih terperinci

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup Graf dan Pengambilan Rencana Hidup M. Albadr Lutan Nasution - 13508011 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung e-mail: albadr.ln@students.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis atau Geografic Information Sistem (GIS) merupakan sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Graf Menurut Foulds (1992) graf G adalah pasangan terurut (VV,) dimana V adalah himpunan simpul yang berhingga dan tidak kosong. Dan E adalah himpunan sisi yang merupakan pasangan

Lebih terperinci

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends Reinaldo Ignatius Wijaya 13515093 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY Latar belakang Masalah Pada setiap awal semester bagian pendidikan fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas

Lebih terperinci

Penentuan Jarak Terpendek dan Jarak Terpendek Alternatif Menggunakan Algoritma Dijkstra Serta Estimasi Waktu Tempuh

Penentuan Jarak Terpendek dan Jarak Terpendek Alternatif Menggunakan Algoritma Dijkstra Serta Estimasi Waktu Tempuh Penentuan Jarak Terpendek dan Jarak Terpendek Alternatif Menggunakan Algoritma Dijkstra Serta Estimasi Waktu Tempuh Asti Ratnasari 1, Farida Ardiani 2, Feny Nurvita A. 3 Magister Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf 2.1.1 Definisi Graf Graf adalah pasangan himpunan (V, E), dan ditulis dengan notasi G = (V, E), V adalah himpunan tidak kosong dari verteks-verteks {v 1, v 2,, v n } yang

Lebih terperinci

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer Vivi Lieyanda - 13509073 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

RANCANG BANGUN APLIKASI MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL RANCANG BANGUN APLIKASI MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL Naskah Publikasi diajukan oleh: Trisni jatiningsih 06.11.1016 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm Muhammad Ecky Rabani/13510037 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien Rianto Fendy Kristanto ) ) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40, email: if706@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas tentang

Lebih terperinci

Elvira Firdausi Nuzula, Purwanto, dan Lucky Tri Oktoviana Universitas Negeri Malang

Elvira Firdausi Nuzula, Purwanto, dan Lucky Tri Oktoviana Universitas Negeri Malang PENERAPAN ALGORITMA AUCTION UNTUK MENGATASI MASALAH LINTASAN TERPENDEK (SHORTEST PATH) Elvira Firdausi Nuzula, Purwanto, dan Lucky Tri Oktoviana Universitas Negeri Malang E-mail : elvira_firdausi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENDEKATAN ALGORITMA PEMROGRAMAN DINAMIK DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN KNAPSACK 0/1 SKRIPSI SRI RAHAYU

PENDEKATAN ALGORITMA PEMROGRAMAN DINAMIK DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN KNAPSACK 0/1 SKRIPSI SRI RAHAYU PENDEKATAN ALGORITMA PEMROGRAMAN DINAMIK DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN KNAPSACK 0/1 SKRIPSI SRI RAHAYU 060823001 PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial Muhammad Kamal Nadjieb - 13514054 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori graf dikenal dengan masalah lintasan atau jalur terpendek (shortest

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori graf dikenal dengan masalah lintasan atau jalur terpendek (shortest BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Graf adalah (siang, 2002) suatu kumpulan titik-titik yang terhubung, dalam teori graf dikenal dengan masalah lintasan atau jalur terpendek (shortest path problem),

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. G r a f Oleh: Panca Mudjirahardjo Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. 1 Pendahuluan Jaringan jalan raya di propinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMILIHAN ALGORITMA LINTASAN TERPENDEK DAN PENYELESAIAN KASUS RUTE PENERBANGAN DOMESTIK

BAB IV ANALISIS PEMILIHAN ALGORITMA LINTASAN TERPENDEK DAN PENYELESAIAN KASUS RUTE PENERBANGAN DOMESTIK BAB IV ANALISIS PEMILIHAN ALGORITMA LINTASAN TERPENDEK DAN PENYELESAIAN KASUS RUTE PENERBANGAN DOMESTIK 4.. Langkah Pemilihan dan Penerapan Algoritma Seiring dengan perkembangan teknologi yang makin pesat

Lebih terperinci

PENENTUAN ALUR TERPENDEK PENGIRIMAN BARANG PT.KENCANA LINK NUSANTARA MEDAN DENGAN ALGORITMA DJIKSTRA

PENENTUAN ALUR TERPENDEK PENGIRIMAN BARANG PT.KENCANA LINK NUSANTARA MEDAN DENGAN ALGORITMA DJIKSTRA 15 Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), ol. 3 No. 6, Desember 2016 PENENTUAN ALUR TERPENDEK PENGIRIMAN BARANG PT.KENCANA LINK NUSANTARA MEDAN DENGAN ALGORITMA DJIKSTRA Ahmad Zuhri Hasibuan Mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya angka pertumbuhan penduduk mengakibatkan semakin tingginya tingkat mobilitas di jalan raya. Jumlah kendaraan yang dibutuhkan manusia pun semakin banyak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Aplikasi penyelesaian permainan Hashi dalam mencari solusi pada bahasan ini menggunakan teknik penyelesaian Hashi yang digunakan dalam menyelesaikan permainan

Lebih terperinci

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5 Graf Materi ke-5 Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta jaringan jalan raya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori graf dikenal sejak abad ke-18 Masehi. Saat ini teori graf telah

BAB II LANDASAN TEORI. Teori graf dikenal sejak abad ke-18 Masehi. Saat ini teori graf telah BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Teori graf dikenal sejak abad ke-18 Masehi. Saat ini teori graf telah berkembang sangat pesat dan digunakan untuk menyelesaikan persoalanpersoalan pada berbagai bidang

Lebih terperinci

Aplikasi Graf pada Persoalan Lintasan Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

Aplikasi Graf pada Persoalan Lintasan Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Aplikasi Graf pada Persoalan Lintasan Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Adriansyah Ekaputra 13503021 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung Abstraksi Makalah

Lebih terperinci

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB STEVIE GIOVANNI NIM : 13506054 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jln, Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MENCARI JALAN TERPENDEK KOTA MEDAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA

PERANCANGAN APLIKASI MENCARI JALAN TERPENDEK KOTA MEDAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA PERANCANGAN APLIKASI MENCARI JALAN TERPENDEK KOTA MEDAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA Fitria Ariska Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari implementasi sistem untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia membutuhkan waktu untuk mencapai suatu tujuan. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang ditempuh. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS xvi BAB 2 LANDASAN TEORITIS Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis akan memberikan beberapa pengertian yang berhubungan dengan judul penelitian yang penulis ajukan, karena tanpa pengertian yang

Lebih terperinci

Simulasi Pencarian Rute Terpendek dengan Metode Algoritma A* (A-Star) Agus Gustriana ( )

Simulasi Pencarian Rute Terpendek dengan Metode Algoritma A* (A-Star) Agus Gustriana ( ) Simulasi Pencarian Rute Terpendek dengan Metode Algoritma A* (A-Star) Agus Gustriana (0222182) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia E-mail

Lebih terperinci

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA Penerapan Graf dan Pohon dalam Sistem Pertandingan Olahraga Fahmi Dumadi 13512047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

SEARCHING SIMULATION SHORTEST ROUTE OF BUS TRANSPORTATION TRANS JAKARTA INDONESIA USING ITERATIVE DEEPENING ALGORITHM AND DJIKSTRA ALGORITHM

SEARCHING SIMULATION SHORTEST ROUTE OF BUS TRANSPORTATION TRANS JAKARTA INDONESIA USING ITERATIVE DEEPENING ALGORITHM AND DJIKSTRA ALGORITHM SEARCHING SIMULATION SHORTEST ROUTE OF BUS TRANSPORTATION TRANS JAKARTA INDONESIA USING ITERATIVE DEEPENING ALGORITHM AND DJIKSTRA ALGORITHM Ditto Djesmedi ( 0222009 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin dengan berkembangnya teknologi fotografi di Indonesia, khususnya di Kota Medan, fotografi tidak hanya sebagai sarana atau alat untuk mengabadikan suatu kejadian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

LOGIKA DAN ALGORITMA

LOGIKA DAN ALGORITMA LOGIKA DAN ALGORITMA DASAR DASAR TEORI GRAF Kelahiran Teori Graf Sejarah Graf : masalah jembatan Königsberg (tahun 736) C A D B Gbr. Masalah Jembatan Königsberg Graf yang merepresentasikan jembatan Königsberg

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum Bramianha Adiwazsha - NIM: 13507106 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari Andika Mediputra - NIM : 13509057 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis Dandun Satyanuraga 13515601 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Graf Definisi 2.1.1 Sebuah graf G adalah pasangan (V,E) dengan V adalah himpunan yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang anggotanya

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma A* dalam Penentuan Lintasan Terpendek

Penerapan Algoritma A* dalam Penentuan Lintasan Terpendek Penerapan Algoritma A* dalam Penentuan Lintasan Terpendek Johannes Ridho Tumpuan Parlindungan/13510103 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci