SPESIFIKASI TEKNISSPB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SPESIFIKASI TEKNISSPB"

Transkripsi

1 SPESIFIKASI TEKNISSPB 1. ALMARI BAWAH TANGGA Panjang x lebar x tinggi : x 415 x 2240 mm Pintu dari MDF dengan tebal mm permukaan di lapisi vener kayu Oak, dengan bantuan lem urea (UF) yang tahan air, panas dan thiner Dinding samping, sekat, panel atas bawah dan rak memakai bahan MDF mm Dinding belakang MDF 3-4 mm Pintu dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Knockdown tidak terlihat baut dari luar Engsel pintu bisa disetel naik turun atau kanan kiri Daun pintu difinishing cat NC ( nitro cellulosa ) tidak beracun dengan warna transparan Finishing panel samping, atas, bawah, rak, sekat dan dinding belakang cat UV atau NC warna putih Handle warna krom/satin Handle besi dan kunci besi anti karat 2. ALMARI BELAKANG KASI Panjang x lebar x tinggi : x 405 x 2000 mm Pintu dan dinding samping dari MDF dengan tebal mm permukaan di lapisi vener kayu Oak, dengan bantuan lem urea (UF) yang tahan air, panas dan thiner Panel atas bawah dan rak memakai bahan MDF mm Dinding belakang MDF 3-4 mm Pintu dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Knockdown tidak terlihat baut dari luar Engsel pintu bisa disetel naik turun atau kanan kiri Daun pintu dan dinding samping difinishing cat NC ( nitro cellulosa ) tidak beracun dengan warna transparan Finishing panel atas bawah, rak, sekat dan dinding belakang cat UV atau NC warna putih Handle warna krom/satin

2 Handle besi dan kunci besi anti karat Sepatu plastic stabil 3. ALMARI SORONG (4 PINTU) Panjang x lebar x tinggi : x 390 x 2000 mm Bahan untuk dinding atas, bawah dan samping menggunakan bahan MDF 14-15mm dilapisi vener kayu oak Pintu sorongmenggunakan MDF dengan tebal 15mm dilapisi vener kayu oak Pintu 2 pcs atas dan 2 pcs bawah dengan model bukaan sorong Handle tanam model kotak Dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Ukuran disesuaikan dengan gambar rencana Shelf / papan tundan Pintu sorong menggunakan rel plastic bagian atas dan bawah Handle tanam metal 4. ALMARI KHUSUS (RUANG PIMPINAN) Panjang x lebar x tinggi : x 400 x 1000 mm Bahan untuk dinding atas, bawah dan samping menggunakan bahan MDF 15mm dilapisi vener kayu oak Pintu sorongmenggunakan MDF dengan tebal 15mm dilapisi vener kayu oak Pintu 4 pcs dengan model bukaan sorong Handle tanam model kotak Dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Ukuran disesuaikan dengan gambar rencana Shelf / papan tundan

3 Pintu sorong menggunakan rel plastic bagian atas dan bawah Handle tanam metal 5. KURSI KSK Lebar dudukan x kedalaman dudukan x tinggi total: x 420 x 815 mm Sandaran dan dudukan dari laminasi Plywood dengan tebal mm lapis busa dan kain jog Busa sandaran tebal 30mm dan density 25 Busa dudukan tebal 40mm dan density 25 Kaki dan rangka dari besi kotak hollow 20x40 mm tebal 1.5 Rangka dudukan dari besi kotak hollow 15x15 mm Penguat sandaran dari besi plat tebal minimal 3x30 mm Sepatu plastic PVC Konstruksi knock down menggunakan baut M6 Sistem pengelasan besi menggunakan las CO2 memutar penuh Semua sudut sandaran / dudukan di buat radius supaya tidak tajam Ukuran disesuaikan dengan gambar rencana Rangka besi finishing powder coating warna abu-abu Kain sandaran dan dudukan menggunakan warna krem atau putih Sepatu kaki warna hitam Kaki dan penutup pipa besi menggunakan sepatu plastic PVC warna hitam 6. ALMARI LOCKER Panjang x lebar x tinggi : x 390 x 2000 mm Bahan untuk dinding samping menggunakan bahan MDF mm Bahan untuk dinding atas bawah, sekat dan shelf menggunakan bahan MDF mm Bahan untuk pintu dari MDF mm lapis veneer Oak dengan bantuan lem urea yang tahan air, panas dan thinner Panelpenutup belakangmenggunakan MDF dengan tebal 3 mm Frame bawah dari kayu mahoni / kayu keras kelas dua Pintu 8 pcs Handle alur memanjang dari atas ke bawah pada bagian tengah almari

4 Pada setiap pintu dialur horizontal dengan bagian tengah diberi tempat untuk nama Engsel pintu bisa diatur naik turun dan kanan kiri Kunci dibagian tengah pintu Ukuran disesuaikan dengan gambar rencana transparent natural Warna finishing sesuai permintaan Pintu pada alur garis tengah horizontal diwarna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Dinding belakang, shelf dan sekat diwarna putih Engsel metal bisa diatur naik turun dan kanan kiri Sepatu dari bahan plastic 7. MEJA 1½ BIRO L Panjang x lebar x tinggi : x 800(1400) x 750 mm Bagian atas meja utama ( top table ) dilapisi dengan HPL motif kayu Oak. Panelpenutup depan (modesty) menggunakan MDF dengan tebal 6 mm dilapisi vener kayu oak 2 sisi dan rangka kayu solid, dibagian depan ditambahkan LOGO BPS Boks tempat laci menggunakan bahan MDF 15mm & 9mm dilapis veneer Oak Laci menggunakan rel laci metal ball bearing single extension Meja terdiri dari bagian top, tiang penghubung, boks laci, panel penutup depan, meja samping L dan kaki Boks laci dan meja samping L dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Meja samping L terdapat 2 pintu Boks laci terdapat 1 laci ukuran besar dan 1 laci ukuran kecil Ujung papan muka laci dan dinding samping boks dibuat verstek 45 Sistem konstruksi panel meja dan boks bawah dihubungkan dengan pipa stainless Ø 1 ½ menggunakan hanger bolt dan sekrup Sistem konstruksi panel depan (modesty) menggunakan baut M6 kepala kunci L dari frame bagian dalam Ukuran meja disesuaikan dengan gambar rencana Kaki menggunakan pipa stainless Ø 1 ½ menggunakan hanger bolt Handle pada semua laci & kunci untuk laci besar

5 8. MEJA 1 BIRO L Panjang x lebar x tinggi : x 800(1400) x 750 mm Bagian atas meja utama ( top table ) dilapisi dengan HPL motif kayu Oak. Panelpenutup depan (modesty) menggunakan MDF dengan tebal 6 mm dilapisi vener kayu oak 2 sisi dan rangka kayu solid, dibagian depan ditambahkan LOGO BPS Boks tempat laci menggunakan bahan MDF 15mm & 9mm dilapis veneer Oak Laci menggunakan rel laci metal ball bearing single extension Meja terdiri dari bagian top, tiang penghubung, boks laci, panel penutup depan, meja samping L dan kaki Boks laci dan meja samping L dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Meja samping L terdapat 2 pintu Boks laci terdapat 1 laci ukuran besar dan 1 laci ukuran kecil Ujung papan muka laci dan dinding samping boks dibuat verstek 45 Sistem konstruksi panel meja dan boks bawah dihubungkan dengan pipa stainless Ø 1 ½ menggunakan hanger bolt dan sekrup Sistem konstruksi panel depan (modesty) menggunakan baut M6 kepala kunci L dari frame bagian dalam Ukuran meja disesuaikan dengan gambar rencana Kaki menggunakan pipa stainless Ø 1 ½ menggunakan hanger bolt Handle pada semua laci & kunci untuk laci besar 9. MEJA ½ BIRO Panjang x lebar x tinggi : x 600 x 750 mm Panelpenutup depan (modesty) menggunakan MDF dengan tebal 6 mm dilapisi vener kayu oak 2 sisi dan rangka kayu solid, dibagian depan ditambahkan LOGO BPS Boks tempat laci menggunakan bahan MDF 15mm & 9mm dilapis veneer Oak Laci menggunakan rel laci metal ball bearing single extension

6 Meja terdiri dari bagian top, tiang penghubung, boks laci, panel penutup depan, boks dinding dan kaki Boks laci dan boks dinding samping dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Boks laci terdapat 1 laci ukuran besar dan 1 laci ukuran kecil Ujung papan muka laci dan dinding samping boks dibuat verstek 45 Sistem konstruksi panel meja dan boks bawah dihubungkan dengan pipa stainless Ø 1 ½ menggunakan hanger bolt dan sekrup Sistem konstruksi panel depan (modesty) menggunakan baut M6 kepala kunci L dari frame bagian dalam Ukuran meja disesuaikan dengan gambar rencana. Kaki menggunakan pipa stainless Ø 1 ½ menggunakan hanger bolt Handle pada semua laci & kunci untuk laci besar 10. MEJA KOMPUTER Panjang x lebar x tinggi : +900 x 480 x 780 mm Panelpenutup depan (modesty) menggunakan MDF dengan tebal 15 mm dilapisi vener kayu oak 2 sisi dan dibagian depan ditambahkan LOGO Panel dinding sampingmenggunakan MDF dengan tebal 15 mm dilapisi vener kayu oak 2 sisi Rangka kaki dari besi kotak hollow 25 x 25 mm tebal mm Meja terdiri dari bagian top, panel penutup depan, dinding samping dan kaki Dinding samping dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Terdapat laci untuk keyboard dibawah top Ukuran meja disesuaikan dengan gambar rencana. Kaki besi finishing powder coat warna abu-abu Grommet pada top meja Kaki menggunakan sepatu karet/plastik warna hitam

7 11. MEJA KSK Panjang x lebar x tinggi : x 595 x 780 mm Panelpenutup depan (modesty) menggunakan MDF dengan tebal 15 mm dilapisi vener kayu oak 2 sisi dan dibagian depan ditambahkan LOGO Panel dinding sampingmenggunakan MDF dengan tebal 15 mm dilapisi vener kayu oak 2 sisi Rangka kaki dari besi kotak hollow 25 x 25 mm tebal mm Meja terdiri dari bagian top, panel penutup depan, dinding samping dan kaki Dinding samping dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Sistem konstruksi panel depan (modesty) menggunakan minifix dari frame bagian dalam Ukuran meja disesuaikan dengan gambar rencana. Kaki besi finishing powder coat warna abu-abu Grommet pada top meja Kaki menggunakan sepatu karet/plastik warna hitam 12. MEJA PANJANG KSK Panjang x lebar x tinggi : x 595 x 780 mm Panelpenutup depan (modesty) menggunakan MDF dengan tebal 15 mm dilapisi vener kayu oak 2 sisi dan dibagian depan ditambahkan LOGO Panel dinding sampingmenggunakan MDF dengan tebal 15 mm dilapisi vener kayu oak 2 sisi Rangka kaki dari besi kotak hollow 25 x 25 mm tebal mm Meja terdiri dari bagian top, panel penutup depan, dinding samping dan kaki Dinding samping dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Sistem konstruksi panel depan (modesty) menggunakan minifix dari frame bagian dalam Ukuran meja disesuaikan dengan gambar rencana.

8 Kaki besi finishing powder coat warna abu-abu Grommet pada top meja Kaki menggunakan sepatu karet/plastik warna hitam 13. MEJA RESEPSIONIS & LEMARI Panjang x lebar x tinggi : x 1100 x 2200 mm Panelpenutup depan (modesty) menggunakan MDF dengan tebal 15 mm dilapisi vener kayu oak Kaca 5 mm pada pintu almari Meja terdiri dari bagian top dua tingkat, panel penutup depan, dan tempat simpan pada bagian dalam Bagian depan dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Bagian samping kiri terdapat cabinet dengan roda dibawahnya agar bisa digeser untuk keluar masuk resepsionis Bagian kanan terdapat almari yang pintu bagian atas dari kaca Ukuran disesuaikan dengan gambar rencana. Finishing kaki warna abu-abu Pipa stainless Ø 1 ½ untuk hiasan almari Lampu hias pada almari 14. ALMARI BACKDROP RUANG RAPAT (KSK) Panjang x lebar x tinggi : x 400 x 1000 mm Bahan untuk dinding atas, bawah dan samping menggunakan bahan MDF 15mm dilapisi vener kayu oak Pintu sorongmenggunakan MDF dengan tebal 15mm dilapisi vener kayu oak Pintu 4 pcs dengan model bukaan sorong Handle tanam model kotak Dialur tiga garis horizontal dengan warna biru, hijau, oranye seperti warna logo BPS Ukuran disesuaikan dengan gambar rencana Shelf / papan tundan

9 Pintu sorong menggunakan rel plastic bagian atas dan bawah Handle tanam metal 15. PANGGUNG Panjang x lebar x tinggi : x 2000 x 200 mm Bahan untuk rangka dari kayu keras kelas dua tebal 17-18mm Rangka bagian dalam dari plywood tebal 15 mm Bagian atas panggung dilapis karpet Lis untuk sudut dari kayu keras kelas dua Rangka panggung dibagi dalam beberapa bagian sehingga mudah saat perakitan ditempat Ukuran disesuaikan dengan gambar rencana. Warna karpet sesuai permintaan Karpet 16. KURSI KOMPUTER tinggi : mm lebar dudukan : + 46 mm dalam dudukan : + 43 mm tinggi dudukan : mm Bahan untuk rangka penyangga kursi dari besi Rangka bagian kaki plastic keras bertulang Busa injection Pelapis kain ex. Ateja Roda nylon Gasift Tanpa Reclening Warna kain biru

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Spesifikasi, dimensi dan bentuk serta rancangan Fasilitas Fisik pada gerbong kepresidenan dari segi ergonomi sebagai berikut : - Meja Kerja Meja kerja memiliki

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian Perancangan rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan dalam bis khusus rancangan alternatif 3. Dimensi dari lemari gantungan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Skema Alur Kerja Pembuatan - Skema proses pembuatan alat pneumatik transfer station adalah alur kerja proses pembuatan alat pneumatik transfer station

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keergonomisan Fasilitas Fisik Kursi Setrika di Simply Fresh Laundry Fasilitas fisik kursi setrika di Simply Fresh Laundry saat ini belum ergonomis. Hal ini

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki kursi Furnitur Laboratorium GLF 320 01 Kursi Fitur GLF 320 01 GLF 320 02 Kursi Siswa Kursi berkaki 4 dengan rangka pipa besi, tempat duduk dari kayu pejal dengan sepatu karet pada setiap kakinya. Kursi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (STATE UNIVERSITY OF MEDAN) Jl. Willem Iskandar Psr.V Kotak Pos No. 1589 Medan 20221 telp. (061) 6613265, 6613276, 6618754, Fax. (061) 6614002-6613319 BERITA ACARA PERUBAHAN KEDUA

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) Organisasi/SKPD 1.20.269 Kota Administrasi Jakarta Timur 5.02.00.00.0000.000 Urusan Pemerintahan 1.20 OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN PERANGKAT DAERAH Program 1.20.01 Program penerapan

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR BIDANG LOMBA : CABINET MAKING SKILL : 24 PROYEK : ALMARI KECIL PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Membuat : Almari kecil

Lebih terperinci

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001 A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan. BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai drafter 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

ADENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN Jalan Lapangan Bekasi Tengah No.2 - Bekasi ADENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR SMA PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA BARANG II UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN ANGGARAN 2012

KELOMPOK KERJA BARANG II UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN ANGGARAN 2012 KELOMPOK KERJA BARANG II UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN ANGGARAN 2012 BERITA ACARA ADDENDUM PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keadaan fasilitas fisik aktual dari Catering Dienarsih adalah sebagai berikut : Lemari penyimpanan peralatan masih belum mencukupi kebutuhan yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH DAERAH LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAPUAS. I. RUANGAN KANTOR STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Fasilitas Fisik Aktual 6.1.1.1 Kursi Kursi aktual yang digunakan dalam aktifitas jemaat di GMS Bandung berbahan pipa besi sebagai kaki dan penyangganya sedangkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA. NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp)

REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA. NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp) REKAPITULASI ANGGARAN BIAYA NO. URAIAN PEKERJAAN 1 LANTAI 2 2 LANTAI 3 3 LANTAI 4 4 LANTAI 5 5 ROOFTOP 6 MECHANICAL ELECTRICAL JUMLAH= PPN= setelah PPN= HARGA LANTAI 2 1 ABK bangunan gedung dan perumahan

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1. Pola Tata Ruang Kota Surabaya Gambar 1.2. Peta Lokasi Rumah Susun Gambar 1.3. Peta Lokasi Perumahan...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1. Pola Tata Ruang Kota Surabaya Gambar 1.2. Peta Lokasi Rumah Susun Gambar 1.3. Peta Lokasi Perumahan... DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Pola Tata Ruang Kota Surabaya... 1 Gambar 1.2. Peta Lokasi Rumah Susun... 3 Gambar 1.3. Peta Lokasi Perumahan... 5 Gambar 1.4. Dapur Standart Rumah Sederhana... 7 Gambar 1.5.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN & SARAN

BAB 7 KESIMPULAN & SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN & SARAN 7.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diberikan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam Lab.

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

ALAT PERMAINAN DILUAR RUANGAN ( APE OUTDOOR )

ALAT PERMAINAN DILUAR RUANGAN ( APE OUTDOOR ) ALAT PERMAINAN DILUAR RUANGAN ( APE OUTDOOR ) LOKER TAS SISWA ISI 20 : Per kotak Pj 30cm x lb 35 cm x 40 cm Fungsi : Menempatkan tas murid Harga : Rp 1.750.000,- LOKER SISWA ISI 30 : Per kotak Pj 20cm

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

DATA PENULIS. Alamat di Bandung : Terusan Babakan Sukaresik No.3, Bandung. Alamat Asal : Jendral Sudirman No.93 Brebes - Jawa Tengah

DATA PENULIS. Alamat di Bandung : Terusan Babakan Sukaresik No.3, Bandung. Alamat Asal : Jendral Sudirman No.93 Brebes - Jawa Tengah DATA PENULIS Nama : Zefanya Haryanto Alamat di Bandung : Terusan Babakan Sukaresik No.3, Bandung Alamat Asal : Jendral Sudirman No.93 Brebes - Jawa Tengah No. Telp. Bandung : 022-2009696 No. Telp. Asal

Lebih terperinci

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES Mengenal fisik lemari es sangat diperlukan baik oleh pemilik atau calon tukang servis. Pada saat melakukan pemeliharaan terkadang kita dituntut untuk bisa membuka bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Rak Penyimpanan Sepatu Gambar 4.1 Hasil Perancangan Rak Sepatu 4.1.1 Fungsi Bentuk Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Fasilitas Fisik Sekarang 1. Meja Kasir Ukuran ketinggian meja kasir saat ini sudah ergonomis, namun tinggi monitor ke lantai

Lebih terperinci

Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal

Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal Proses yang lazim dilakukan dalam pembuatan pola volute casing pompa sentrifugal adalah proses dengan menggunakan metode rakitan. Pola

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB 6 PERANCANGAN. Gambar 6.1 Kontur Perancangan Kursi pelatih dan penyanyi dan Penyanyi [ 7,6-8 ] 6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 PERANCANGAN. Gambar 6.1 Kontur Perancangan Kursi pelatih dan penyanyi dan Penyanyi [ 7,6-8 ] 6-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 6 PERANCANGAN 6.1 Fasilitas Fisik Ruang Latihan PSM UKM Dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh hasil bahwa fasilitas fisik yang perlu dilakukan perbaikan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Perancangan mobil khusus menjual makanan khas Semarang yang ergonomis bagi pelayan dan konsumen adalah: Ukuran-ukuran dari fasilitas-fasilitas fisik yang sudah

Lebih terperinci

NO. INDEKS JENIS / NAMA BARANG MERK SATUAN

NO. INDEKS JENIS / NAMA BARANG MERK SATUAN 7. 4 MEUBELAIR 7. 4. 1 Meja 7. 4. 1. 1 Meja Kerja 7. 4. 1. 1. 1 - Walikota : buatan buah 4.894.000 Ukuran : 190 x 100 x 75 cm 7. 4. 1. 1. 2 - Wakil Walikota : buatan buah 4.772.000 Ukuran : 185 x 100 x

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur Penyediaan Alat dan bahan Perancangan Chasis Pembuatan Chasis Pengujian Chasis Analisa dan Pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada Rangka Gokart Kendaraan Gokart terdiri atas beberapa komponen pembentuk baik komponen utama maupun komponen tambahan.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN STUVA. Sistem

PANDUAN PEMBELIAN STUVA. Sistem PANDUAN PEMBELIAN STUVA Sistem DESAIN Ebba Strandmark Perabot yang didesain khusus mengikuti tumbuh kembang anak Anak-anak tumbuh dengan cepat, namun mereka tak perlu mengganti perabotan. Kami telah mendesain

Lebih terperinci

IVAR PANDUAN PEMBELIAN. Solusi penyimpanan

IVAR PANDUAN PEMBELIAN. Solusi penyimpanan PANDUAN PEMBELIAN IVAR Solusi penyimpanan PETUNJUK PERAWATAN Agar permukaan tahan lama dan mudah dirawat, berikan minyak, lilin, vernis, cat atau pewarna. LINGKUNGAN Bahan yang dapat diperbarui (serat

Lebih terperinci

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

Didesain agar nyaman dan tahan lama. Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang

Lebih terperinci

Teknis Menggambar Desain Interior

Teknis Menggambar Desain Interior TEKNIK MEMBUAT GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR Pentingnya gambar teknik bagi orang yang bekerja di bidang teknik, dapat disamakan dengan pentingnya menulis bagi pengarang. Gambar teknik merupakan suatu media

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

FASILITAS LABORATORIUM

FASILITAS LABORATORIUM FASILITAS LABORATORIUM IRNIN AGUSTINA.D.A Fasilitas Laboratorium 1. Instalasi Listrik 2. Instalasi Air bersih 3. Instalasi gas 4. Mebeler INSTALASI LISTRIK Memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium

Lebih terperinci

BAB X PINTU DAN JENDELA

BAB X PINTU DAN JENDELA A. Pendahuluan BAB X PINTU DAN JENDELA Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.

Lebih terperinci

II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan kursi mancing lipat dengan cagak pancing yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan fungsi seperti kursi lipat yang ada cagak pancingnya, Dengan menonjolkan

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL REKAPITULASI BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP III LOKASI : BINCAU MARTAPURA KABUPATEN BANJAR NO URAIAN SUB TOTAL I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II. PEKERJAAN

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN STUVA. Sistem

PANDUAN PEMBELIAN STUVA. Sistem PANDUAN PEMBELIAN STUVA Sistem DESAIN Ebba Strandmark Perabot yang didesain khusus mengikuti tumbuh kembang anak Anak-anak tumbuh dengan cepat, namun mereka tak perlu mengganti perabotan. Kami telah mendesain

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN GALANT. Tempat penyimpanan

PANDUAN PEMBELIAN GALANT. Tempat penyimpanan PANDUAN PEMBELIAN GALANT Tempat penyimpanan KUALITAS Semua bagian penting dari seri penyimpanan GALANT telah melalui proses pengujian dan diakui untuk digunakan sebagai perangkat kantor sesuai aturan keselamatan.

Lebih terperinci

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN GODMORGON. Sistem perabotan kamar mandi

PANDUAN PEMBELIAN GODMORGON. Sistem perabotan kamar mandi PANDUAN PEMBELIAN GODMORGON Sistem perabotan kamar mandi PERAWATAN Bersihkan perabotan dengan kain bersih yang dibasahi dengan air atau deterjen lembut, kemudian keringkan dengan kain bersih. Semua noda

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu : BAB IV KONSEP PERANCANGAN 1. Tataran Lingkungan Tanggung jawab karya pada lingkungan Penggunaan material plywood pada karya ini memang terdengar relatif murah dan berkualitas. Karena pada plywood sendiri

Lebih terperinci

1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES

1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES ANGZDOORS CENTER ANGZDORR Molded Panel Series w w w. a n g z c o m m e r z. c o m 1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES adalah merupakan daun pintu panel yang terbuat dari satu cetakan tanpa sambungan yang sudah

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis terhadap fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang terdapat pada Laboratorium 1 IT, Laboratorium 2 IT, dan Laboratorium 3 IT, ternyata

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembuatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DINAS PENDIDIKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DINAS PENDIDIKAN KOMPLEK PERKANTORAN PEMERINTAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TELUK KUANTAN TELP (0760) 561600-561601-561602 FAX (0760) 561622 ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) SMK SELEKSI TINGKAT PROPINSI BALI BIDANG LOMBA CABINET MAKING PEMERINTAH PROPINSI BALI

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) SMK SELEKSI TINGKAT PROPINSI BALI BIDANG LOMBA CABINET MAKING PEMERINTAH PROPINSI BALI LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) SMK SELEKSI TINGKAT PROPINSI BALI - 2012 BIDANG LOMBA CABINET MAKING PEMERINTAH PROPINSI BALI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA 2012 CABINET MAKING Module : Almari Kecil

Lebih terperinci

V ULASAN KARYA PERANCANGAN

V ULASAN KARYA PERANCANGAN V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep perancangan Konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu. Dengan menggunakan definisi pembentukan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36

TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36 TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36 NISA AUFY WARDANI NRP. 3406.100.087 Dosen Pembimbing : Drs. Taufik Hidayat, MT NIP. 131652053

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Fungsi daripada furnitur dan aksesoris yang dibuat adalah untuk membantu setiap tamu untuk melakukan aktifitas meditasi, sehingga furnitur berupa sarana

Lebih terperinci

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak.

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Meja dan Kursi merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal belajar dan bermain. Diantara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN, ANALISA DAN PENGUJIAN PARAPODIUM DINAMIK

BAB IV PEMBUATAN, ANALISA DAN PENGUJIAN PARAPODIUM DINAMIK BAB IV PEMBUATAN, ANALISA DAN PENGUJIAN PARAPODIUM DINAMIK 4.1. Proses Pembuatan Komponen Parapodium dinamik Proses pembuatan parapodium dinamik sesuai dengan gambar kerja hasil desain ulang. Proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Fasilitas fisik utama yang menjadi usulan yaitu sebagai berikut: Meja Rias Ukuran meja rias yang menjadi usulan sudah disesuaikan dengan data antropometri yang

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

Penggunaan Lemari Pengasap Ikan Untuk Meningkatkan Produksi Di Usaha Kecil Menengah (UKM) Ikan Asap Desa Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara

Penggunaan Lemari Pengasap Ikan Untuk Meningkatkan Produksi Di Usaha Kecil Menengah (UKM) Ikan Asap Desa Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Penggunaan Lemari Pengasap Ikan Untuk Meningkatkan Produksi Di Usaha Kecil Menengah (UKM) Ikan Asap Desa Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Solechan 1, Rubijanto JP 2 1,2 Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBELIAN Komponen meja

PANDUAN PEMBELIAN Komponen meja PANDUAN PEMBELIAN Komponen meja KESELAMATAN Semua daun meja, penyangga, kaki meja dan rangka bawah telah diuji untuk beban maksimal 50 kg. Kaca tempered harus ditangani dengan hati-hati! Permukaan yang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penataan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Produk Sejenis Produk meja dan kursi belajar dari P kolino ini memiliki desain yang unik dengan meja dan kursi yang dapat menyatu. Pemilihan bentuk yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn JENIS PAPAN KAYU Eko Sri Haryanto, M.Sn 1. Solid ( kayu utuh ) Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau gabungan, kayu solid yang cukup populer di Indonesia al; kayu jati, sungkai, nyatoh, ramin,

Lebih terperinci

Garansi ini berlaku untuk penggunaan kitchen set rumah tangga serta tunduk pada syarat dan ketentuan yang tercantum dalam brosur ini.

Garansi ini berlaku untuk penggunaan kitchen set rumah tangga serta tunduk pada syarat dan ketentuan yang tercantum dalam brosur ini. Dapur Kehidupan sehari-hari di rumah sangat bergantung pada dapur, itulah sebabnya kami menguji kitchen set secara menyeluruh untuk memastikan bahwa kitchen set dapat bertahan saat terpapar beban berat,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN START

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN START BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES KERJA PRAKTIK Secara sistematik langkah pembuatan tempat tidur terapi 2 section dapat diuraikan pada diagram alir, seperti gambar berikut : START MENDAPAT

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung

Lebih terperinci

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional Standar Nasional Indonesia Papan nama sungai ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

Lebih terperinci

PENGUMUMAN HASIL PELELANGAN SEDERHANA PEKERJAAN PENGADAAN PERLENGKAPAN KANTOR TELADAN KPKNL YOGYAKARTA NOMOR : PENG-05/WKN.09/KNL.

PENGUMUMAN HASIL PELELANGAN SEDERHANA PEKERJAAN PENGADAAN PERLENGKAPAN KANTOR TELADAN KPKNL YOGYAKARTA NOMOR : PENG-05/WKN.09/KNL. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KANWIL IX DJKN SEMARANG KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG YOGYAKARTA Jalan Kusumanegara Nomor 11, Yogyakarta Telepon

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI

KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI Alat-alat laboratorium IPA-Fisika disusun dalam 4 boks Kit, yakni Kit Mekanika, Kit Hidrostatika

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bintaro ini mengarah pada gaya modern natural. Pemilihan gaya modern natural didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Pemanfaatan energi surya memakai teknologi kolektor adalah usaha yang paling banyak dilakukan. Kolektor berfungsi sebagai pengkonversi energi surya untuk menaikan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated. MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)

Lebih terperinci

FURNITUR LABORATORIUM

FURNITUR LABORATORIUM GC 905 SM SMA FURNIUR ABORAORIUM ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ ÌÌ Didesain dengan menyesuaikan nilai-nilai fungsional dan ergonomis. elah dilengkapi dengan saluran air, listrik, dan gas untuk mempermudah melakukan kegiatan

Lebih terperinci