Tambang Uang Gamelan Tihingan
|
|
- Sukarno Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tambang Uang Gamelan Tihingan 12 Tambang Uang Gamelan Tihingan Gamelan sudah mendarah daging dalam dirinya. Sebagai anak bungsu dari lima bersaudara, maka sesuai adat Bali ia harus pulang kampung dan tinggal bersama orang tua untuk meneruskan usaha gamelan yang sudah dirintis keluarganya. Dengan kreativitas dan kejeliannya, usaha gamelannya makin berkembang dan bank pun terus mengucurkan kredit untuknya _baLi_OKE.indd /3/08 10:00:04 AM
2 Desa Tihingan di kabupaten Klungkung adalah satu dari sepuluh kabupaten yang ada di Provinsi Bali, yang penduduknya sebagian besar (90%) adalah perajin gamelan. Desa yang berjarak 3 km dari Kota Semarapura ini telah menjadi pusat kerajinan pembuat gong (Gamelan) di Bali dan menjadi kebanggaan masyarakatnya. Keahlian penduduknya dalam pembuatan gamelan inilah yang membuat namanya terkenal dan karenanya dijadikan sebagai salah satu daerah kunjungan wisata di Kabupaten Klungkung. Terpuruknya Bali akibat tragedi bom Bali I tahun 2002 dan bom Bali II tahun 2005 sungguh tak tampak lagi bekasnya di kabupaten ini. Kembalinya si Bungsu Dari sekitar 41 perajin gamelan di Desa Tihingan yang masih menekuni gamelan, ada satu orang yang kini cukup berhasil. Ia adalah I Wayan Sumandi atau yang lebih dikenal dengan Sumandi. Ia telah menggeluti usaha gamelan ini sejak tahun 1984, dan sejak lahir hingga remaja sudah akrab dengan lingkungan dan kesenian gamelan Bali. Karena sejak kecil ikut orang tua, jadi sudah ada cinta dengan masalah gamelan, tutur Sumandi. Begitu masuk STM di Denpasar, di saat liburannya pun Sumandi kerap pulang kembali membantu usaha orang tua. Kehidupan saya sudah tidak bisa lepas dari masalah gamelan, tambahnya. Namun, setelah lulus dari studi di Akademi Perindustrian Yogyakarta tahun 1984, Sumandi malah mencoba bekerja sebagai penjual rumput laut. Ternyata profesi itu tidak disukainya dan ia hanya bertahan selama enam bulan. Merasakan kondisi sulitnya mencari pekerjaan dan menyadari potensi diri dalam usaha gamelan yang masih bisa berkembang lebih jauh, maka Sumandi mulai menata jalan hidupnya. Saya bertekad mengembangkan usaha gamelan saja, tuturnya mantap. Membuat gamelan sebenarnya merupakan usaha leluhur yang sudah turun-temurun. Dan Sumandi pun kembali mengikuti kata hatinya sebagai pembuat gamelan. Tapi itu tidak terlalu berpengaruh, tuturnya. Yang lebih penting baginya adalah kecintaan, keya _baLi_OKE.indd /3/08 10:00:04 AM
3 Tambang Uang Gamelan Tihingan kinan, dan tekad bulat yang membuatnya bisa seperti sekarang ini. Kecintaan akan pekerjaan ini juga banyak memberi dirinya kepuasan dan kebanggaan, yang diyakininya tidak akan pernah pudar hingga akhir hayatnya. Sumandi adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Di antara saudara-saudaranya, hanya Sumandi sajalah yang berwirausaha meneruskan usaha orang tuanya. Adanya ketentuan adat bahwa anak bungsu wajib pulang kampung dan tinggal bersama orang tuanya juga telah memanggil dirinya untuk mengabdi dan berbakti kepada orang tuanya sambil meneruskan usaha milik keluarganya itu. Seiring berjalannya waktu, kemantapan akan pilihan hidupnya telah memberinya keyakinan untuk membina satu keluarga. Saya yakin bisa menghidupi keluarga, apalagi saat itu calon istri sudah diangkat menjadi pegawai tata usaha SMP di kampung, tuturnya. Sebagai satu keluarga baru, lembaran perjuangan hidup Sumandi baru dimulai. Meminang Bank BPD Bali Berbekal tekad yang kuat, terwujudnya cita-cita itu ha nyalah masalah waktu saja baginya. Bekerja bagi saya merupa kan persembahan untuk Yang Mahakuasa, dengan memberikan yang terbaik bagi orang banyak, tutur Sumandi. Tahun 1984 merupakan masa peralihan usaha orang tuanya kepada Sumandi. Modal usaha yang ada padanya bisa dibilang sangat minim dengan skala bisnis sangat kecil. Modal yang kami miliki saat itu hanya keterampilan saja. Jadi apa benar itu namanya usaha? tutur _baLi_OKE.indd /3/08 10:00:05 AM
4 nya mengenang. Karena keterbatasan modal, saat itu Sumandi hanya mampu melayani pesanan dari masyarakat Bali saja. Omset penjualannya pun masih sangat kecil, rata-rata Rp 10 juta per bulan. Di samping itu, peleburan yang menggabungkan tembaga dan timah untuk mendapatkan bahan baku perunggu masih belum bisa dilakukan nya. Proses produksinya baru dimulai dari pembelian perunggu yang siap ditempa untuk kemudian dilakukan berbagai proses finishing, termasuk menyelaraskan suara. 140 Berbagai nilai tambah lainnya seperti mengukir kayu belum bisa dikerjakan, karena tidak adanya tenaga yang terampil dan siap melakukannya saat itu. Pesanan pun baru dikerjakan jika ada uang muka dari pembelinya sebesar 75% dari nilai pembelian. Bahkan karena sudah mengenal, pembeli rela memberikan uang muka hingga 100%. Kita bisa seperti itu berdasarkan kepercayaan saja, tuturnya. Setelah uang muka diterima, proses pencarian perunggu melalui makelar baru bisa dilakukan. Tetapi itu memerlukan waktu cukup lama, karena perunggu tersebut harus didatangkan dari Jawa, ujarnya. Jika mengandalkan sisa pecahan gamelan yang ada di desa, tentu tidak akan mencukupi untuk memenuhi permintaan pasar. Adanya kendala ketergantungan modal dan bahan baku membuat Sumandi mencari berbagai cara untuk mengatasinya. Rupanya usaha dan doanya baru terjawab setelah delapan tahun kemudian. Saat masih tinggal di Ubud tahun 2002, seseorang menyarankan saya untuk menghubungi Bank BPD Bali, tuturnya. Bagi Sumandi sendiri, Bank BPD Bali merupakan bank kebanggaannya juga. Ada rasa cinta dan memiliki jika saya menggunakan Bank BPD Bali, tuturnya mantap. Baginya Bank BPD Bali sudah tidak asing lagi. Jadi ya saya pilih Bank BPD saja untuk membantu usaha saya, lanjutnya menegaskan. Ternyata usaha mendapatkan kredit tidak terlalu berjalan mulus. Karena baru merintis, Sumandi tidak memiliki izin usaha yang menjadi syarat penting dalam memperoleh kredit. Saya tidak punya izin usaha, jadi kredit yang saya peroleh relatif tidak besar, tuturnya mengenang. Menurut I Dewa Gede Yuniko, yang akrab disapa Dewa, 12_baLi_OKE.indd /3/08 10:00:06 AM
5 Tambang Uang Gamelan Tihingan dari Bank BPD Klungkung, meskipun tidak memiliki izin, karena sudah saling mengenal, dan usaha yang dijalankan Sumandi cukup menjanjikan, maka pada tahun 2004 dikucurkan kredit pertamanya sebesar Rp 50 juta.waktu yang diperlukan untuk mencairkan kredit pun hanya sekitar satu minggu. Karena nilainya di bawah Rp 100 juta, meskipun tidak punya izin usaha, jaminan yang dibutuhkan cukup surat keterangan dari kepala desa, tambah I.B. Gd. Adnyana yang akrab disapa Gusde dari Bank BPD Klungkung. Konsumen dari usaha Sumandi sebenarnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu perajin yang mencari perunggu dan para pencari gamelan. Oleh karena itu, porsi terbesar dari kredit ini dipergunakan seluruhnya untuk membeli bahan baku perunggu dan barang jadi. Jika kita mampu menunjukkan barang kepada pembeli, kan jadi lebih meyakinkan. Untuk dapat memenuhi permintaan bahan baku, saya berani membayar langsung pengepul yang memiliki tembaga senilai Rp 50 juta. Kalau tidak begitu, sulit bagi saya dapat memenuhi permintaan konsumen, tutur Sumandi. Berkat kegigihan dan keuletannya, kredit berbunga 16% tersebut berhasil dilunasinya hanya dalam tempo kurang dari 12 bulan, meskipun jangka waktu yang diberikan 36 bulan. Utang kan beban. Kalau bisa cepat lunas lebih baik, prinsip Sumandi. Kredit ini sangat berarti baginya untuk menjalankan roda bisnis usahanya yang memang haus modal. Setelah berhasil melunasi kredit pertamanya, pada 2006 Sumandi kembali dipercaya oleh Bank BPD Bali untuk mendapatkan kredit kedua sebesar Rp 50 juta dengan jangka waktu 48 bulan. Sumandi kembali membuktikan kegigihannya. Hanya dalam tempo empat bulan, kredit berbunga 14% ini berhasil dilunasi. Adanya tambahan modal, membuat dirinya semakin yakin dan mantap bahwa kredit perbankan sangat penting baginya. Tetapi karena tidak punya izin usaha, pada tahun yang sama, kredit ketiga yang didapat Sumandi maksimal tetap hanya sebesar Rp 50 juta. Kredit berbunga 16% ini dapat lunas dalam tempo tujuh bulan saja _baLi_OKE.indd /3/08 10:00:06 AM
6 Tumbuh Bersama Kredit Yakin akan usahanya, pada 2007 Sumandi bertambah semangat untuk menambah nilai kreditnya menjadi lebih besar lagi. Syarat untuk mendapatkan izin usaha pun ditempuhnya. Sumandi akhirnya mendapat izin dan memasang papan reklame usahanya. Pada waktu itu sebenarnya saya meminta kredit Rp 800 juta, tetapi yang diperbolehkan baru Rp 250 juta, tuturnya. Meskipun jumlah yang diperolehnya kurang dari yang diharapkan, kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Sumandi. Adanya dukungan modal untuk membeli bahan baku telah memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan usahanya. Sumandi berhasil mendapatkan pemasok bahan baku timah yang belum diketahui oleh perajin lain untuk memenuhi produksinya setiap bulan. Sedangkan bahan baku utama lainnya seperti tembaga diperolehnya dari para pemulung yang ada di desa. Tempat peleburan di Bali hanya ada dua, yaitu milik saya dan di Belah Batu, ujar Sumandi. Kemampuan akses bahan baku dan kemampuan mengolahnya ini telah memberikan lompatan besar dalam penjualan dan memberikan keunggulan bersaing dibanding pengrajin lainnya. Keunggulan ini tidak bisa diikuti oleh para perajin yang ada di Tihingan karena mereka belum bisa menemukan pemasok bahan baku timah. Kenyataannya, meskipun mereka memilikinya, mereka tidak siap menghadapi berbagai kecurangan yang dilakukan pemasok. Banyaknya pemasok yang mencampur tembaga dengan logam lain seperti besi dan aluminium membuat hasil peleburannya menjadi rusak. Kondisi perunggu yang dianggap rusak inilah yang membuat mereka tidak mampu menjualnya. Mereka tidak memiliki akses pasar. Akhirnya mereka lebih suka membeli hasil leburan timah dan tembaga dari Sumandi. Keberhasilannya melunasi beberapa kredit sejak tahun 2004 telah memuluskan langkahnya pada tahun 2008 untuk mendapat kan kredit lebih besar lagi, yaitu sebesar Rp 500 juta. Dengan jangka waktu pengembaliannya 12 bulan, kredit berbunga 18% ini rencananya akan diarahkan kepada empat aliran modal: membeli barang jadi _baLi_OKE.indd /3/08 10:00:06 AM
7 Tambang Uang Gamelan Tihingan Selalu menjaga mutu dari setiap karya gamelan yang dibuatnya. Itulah prinsip pertama yang dijalankan Sumandi. yang siap dijual, membeli bahan baku dan kayu yang akan diolah lagi oleh tenaga kerjanya menjadi barang jadi, membeli barang se diaan bahan baku dan kayu yang disimpan di rumah dan siap un tuk dijual, dan sebagai uang muka pembelian tembaga untuk pengepul. Sekali pembelian, kita bisa kasih Rp 50 juta, jelas Sumandi. Karena sudah lama mengenal Sumandi dan pembayaran ang suran kreditnya dianggap baik, pada September 2008 Bank BPD menawarkan kredit lagi sebesar Rp 500 juta hasil kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan BPD Bali. Kredit ini harus digu nakan seluruhnya untuk pengendalian kelestarian lingkungan. Ren cananya kredit ini akan dipergunakan untuk membuat cerobong asap pada ruang peleburan, ungkap Sumandi sambil menunjuk lokasi peleburan tersebut. Ia juga harus menyiapkan berbagai perlengkap an keselamatan kerja seperti helm, sepatu bot, dan sarung tangan bagi pekerjanya, tambah Gusde. Meskipun kredit telah dikeluarkan, _baLi_OKE.indd /3/08 10:00:11 AM
8 tetapi karena masih baru saat dikunjungi, belum terlihat tanda-tanda cerobong asap tersebut akan dibangun. Menurut Sumandi, modal yang dikeluarkan memang besar, tetapi usaha pembuatan gamelan ini sebenarnya memiliki tingkat keuntungan yang masih jauh lebih baik dibanding usaha lain, semisal bertani. Seandainya saya punya sawah pun dengan tingkat keuntungan saat ini hanya 10%, tentu saya tidak akan tertarik, ujarnya. Tingkat keuntungan pembuatan gamelan untuk pasar lokal saja bisa mencapai 30% dari harga pokok produksinya. Sedangkan untuk pasar luar negeri, pihak hotel yang memesannya menaikkan harga sekitar 45%. Dengan rata-rata penjualan tahun 2008 yang mencapai Rp 125 juta per bulan, penjualan melalui hotel ini berkontribusi kira- Berkat kegigihan dan keuletannya, kredit berbunga 16% tersebut berhasil dilunasinya hanya dalam tempo kurang dari 12 bulan, meskipun jangka waktu yang diberikan 36 bulan. Utang kan beban. Kalau bisa cepat lunas lebih baik, prinsip Sumandi. kira 40% terhadap omset. Saya sebenarnya bisa mendapatkan keuntungan lebih tinggi lagi dibanding yang lain sebab peleburan kan saya lakukan sendiri, jelas Sumandi. Kiat Usaha Keberhasilan Sumandi dalam menjalankan usahanya ini tak lepas dari prinsip-prinsip yang dipegangnya dengan teguh. Prinsip yang tidak cuma berada di awang-awang, tetapi diterapkannya pada halhal yang sangat kecil. Debu pun bagi Sumandi tidak boleh terbuang de ngan percuma. Debu dari hasil peleburan saya simpan. Pada waktu senggang dan tidak terlalu banyak kerjaan, debu sebanyak dua koli saya bawa ke tukang untuk diayak. Debu keluar, yang tersisa _baLi_OKE.indd /3/08 10:00:11 AM
9 Tambang Uang Gamelan Tihingan tinggal perunggunya sebanyak dua hingga tiga kilogram. Lumayan kan? tutur Sumandi. Selalu menjaga mutu dari setiap karya gamelan yang dibuatnya. Itulah prinsip pertama yang dijalankannya. Diakui Sumandi, ia tak segan-segan terjun langsung mengawasi proses pembuatan gamelan. Dimulai dari pemilihan bahan baku seperti tembaga, tidak sedikit pemasok tembaga mencoba melakukan kecurangan. Kadang-kadang besi dimasukkan dalam rongsokan tembaga agar terlihat lebih berat saat ditimbang. Kami kan tidak tahu. Kalau dilebur, hasilnya akan rusak, terang Sumandi. Saya juga kadang-kadang masih kecolongan, lanjutnya. Prinsip kehati-hatian saat awal proses produksi sa ngat ditekankan sekali baginya. Pada bagian akhir produksi pun, yaitu proses pelarasan suara, pengerjaannya pun masih dilakukan sendiri oleh orang tua dan sesekali oleh Sumandi sehingga kualitas gamelan yang dihasilkan selalu terjaga dengan baik. Prinsip kedua, melayani pelanggan dengan baik. Terhadap pembeli bahan baku perunggu miliknya, Sumandi selalu siap melayani meskipun mereka belum memiliki uang untuk membelinya. Saya dekati mereka dari pintu ke pintu, sambil menanyakan kondisi dan alasan mereka jika terlihat tidak bekerja. Kalau mereka menjawab, ada pekerjaan tetapi tidak ada perunggu, maka saya persilakan mereka mengambil dulu perunggunya, jelasnya. Bagi Sumandi jika mereka sudah mau bekerja saja itu sudah cukup, karena sudah ada pengepul yang siap membeli. Terhadap pembeli langsung pun Sumandi memberikan garansi untuk kualitas gamelan karyanya. Ia siap dan segera datang memperbaiki jika ada gamelan buatannya mengalami penurunan kualitas. Ketiga, menjaga hubungan dan kedekatan dengan karyawan. Prinsip ini sebenarnya merupakan perwujudan dari pandangannya bahwa dalam bekerja dan berbisnis, Sumandi tidak mengutamakan keuntungan. Keuntungan baginya merupakan ekses saja dari sikap hidupnya yang berlandaskan rasa ingin berbagi kepada orang banyak. Melihat orang lain senang sudah cukup membuat hatinya bahagia. Baginya, ini suatu hal yang tidak dapat diukur dengan apa _baLi_OKE.indd /3/08 10:00:11 AM
10 pun. Jika ada keluarga, tetangga, atau karyawan yang sakit atau meninggal, Sumandi segera membantu tanpa menunggu mereka minta tolong. Biasanya saya memberikan satu hingga dua liter beras untuk mereka, tuturnya. Keempat, membina hubungan yang baik dengan masyarakat dan sesama perajin. Di Desa Tihingan semuanya sudah seperti saudara dan dekat sekali. Jadi, kalau kita taruh motor sembarangan pun tidak akan ada yang mengambil, papar Sumandi setengah bercanda. Kalau ada pembeli yang sulit ditagih, berita ini akan segera menyebar. Ada saja sesama perajin yang akan memberi tahu. Jadi di antara sesama perajin telah terjalin hubungan yang baik dan cenderung saling membantu jika ada rekannya yang mengalami kesulitan, tambah Sumandi Kelima, adanya kreativitas dan kemampuan melihat peluang agar seluruh barang dapat dimanfaatkan menjadi bisnis. Kedua faktor ini telah dimiliki oleh Sumandi. Gamelan yang menurut perajin lain sudah kuno dan akan dilebur lagi, di tangan Sumandi ternyata masih bisa menjadi tambang uang yang menguntungkan. Sumandi hanya perlu mengolah sedikit saja. Dengan memiliki ja ringan pasar hingga ke luar negeri gamelan tersebut menjadi satu pilihan yang disukai. Kenyataannya pembeli luar negeri tidak terlalu memperhatikan kualitas suaranya. Mereka membeli karena menyukai bentuk gamelan yang unik dan antik. Kejelian inilah yang tidak dimiliki oleh perajin lain. Sumandi menjalankan bisnisnya secara hati-hati dan prihatin Meskipun tahu pasar, jika tidak punya modal, tetap tidak bisa jalan, tutur Sumandi. Ia sadar betul pentingnya perbankan dalam membantu permodalannya. Bagi saya, kredit bank tidak boleh main-main. Harus sudah mempersiapkan bagaimana melunasinya. Keuntungan usaha harus sudah disisihkan untuk menyicil kredit. Jangan terpikir untuk berganti-ganti mobil atau beli rumah. Yang penting investasi jalan. Jadinya ya lancar-lancar saja, tuturnya sedikit memberi kiat. Saya tidak suka foya-foya, pulang kerja tidak ke mana-mana lagi. Pola hidup saya adalah prihatin. Meskipun teman-teman banyak _baLi_OKE.indd /3/08 10:00:11 AM
11 Tambang Uang Gamelan Tihingan yang meminta saya ganti mobil tetapi bagi saya yang penting bisa jalan, tambah Sumandi yang tetap setia menggunakan mobil Karimun sebagai kendaraan operasionalnya. Sebenarnya masih banyak cita-cita yang ingin diraihnya, apalagi setelah bisnis usahanya berkembang seperti sekarang ini. Saya ingin memperbesar usaha. Tanah yang di pinggir jalan bypass rencananya akan saya bangun showroom. Saya juga ingin membuat miniatur gamelan, tetapi saya belum bisa mendapatkan suara yang selaras, tutur Sumandi bersema ngat. Harapan lainnya adalah adanya generasi penerus untuk usaha yang dijalankannya. Meskipun tidak ada kata pensiun baginya, tetapi ia sadar betul perlu adanya estafet kepemimpinan. Ia menaruh harapan besar terhadap anak keduanya yang sekarang masih duduk di kelas 6 SD, yaitu I Made Kusuma Yoga. Melihat kesehariannya, ia menduga anaknya tersebut memiliki minat besar terhadap kesenian. Dengan tekad yang kuat, terwujudnya cita-cita itu ha nyalah masalah waktu saja baginya. Bekerja bagi saya merupakan persembahan untuk Yang Mahakuasa, dengan memberikan yang terbaik bagi orang banyak, tutur Sumandi mengakhiri wawancara. Bila Tuhan sudah menghendaki sesuatu terhadap hamba-nya tidak ada apa pun yang dapat menghalangi. [] erdion _baLi_OKE.indd /3/08 10:00:12 AM
pelaku yang terlibat dalam suatu peristiwa.
Krawang Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Trompong Kiriman I Putu Juliartha, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar Dalam membuat trompong, pande bersama dengan pemesan atau pembeli gamelan tentu terlebih
Lebih terperinciLAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA. Bird In Hands ( cross check dengan istri dan pegawai ) Nama saya Eddi Leksono.
LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA Bird In Hands ( cross check dengan istri dan pegawai ) 1. Siapa nama bapak? Nama saya Eddi Leksono. 2. Sudah berapa lama bapak membuka usaha ini? Kurang lebih sudah 12 tahun
Lebih terperinciLampiran 1. A. Biodata Responden (Pemilik Usaha) : 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Lama bekerja :
LAMPIRAN 79 Lampiran 1 A. Biodata Responden (Pemilik Usaha) : 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Lama bekerja : B. Pernyataan : Beri tanda cek ( ) pada jawaban yang paling sesuai dengan kondisi
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Perusahaan dituntut untuk memiliki informasi yang tepat, cepat, dan
Lebih terperinci5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN
56 5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN 5.1 Bentuk Keterlibatan Tengkulak Bentuk-bentuk keterlibatan tengkulak merupakan cara atau metode yang dilakukan oleh tengkulak untuk melibatkan
Lebih terperinciBAB 1 AKU DAN PULAU PISANG
BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG Jari ini berjalan begitu saja, seiring angan yang tidak pernah berhenti berharap. Merasa sebuah mimpi yang tidak pernah akan terwujud, harapan yang tidak pernah akan tercapai.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri Kreatif adalah industri yang memanfaatkan kreatifitas, keterampilan dan bakat individu demi menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK WANPRESTASI PEMESANAN BARANG DALAM PERJANJIAN JUAL BELI BAK TRUK DI C.V SUMBER JATI BATANG DAN TIGA PUTRA WELERI
BAB III PRAKTEK WANPRESTASI PEMESANAN BARANG DALAM PERJANJIAN JUAL BELI BAK TRUK DI C.V SUMBER JATI BATANG DAN TIGA PUTRA WELERI A. Sejarah dan Perkembangan C.V Sumber Jati Sumber Jati merupakan nama sebuah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang Pembiayaan merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Menyadari
Lebih terperinciJADIKAN PEKERJAAN KITA SEBAGAI SOULMATE
Edisi : I/Januari 2011 JADIKAN PEKERJAAN KITA SEBAGAI SOULMATE Oleh: Miyosi Ariefiansyah Redaksi Newsletter KAP Syarief Basir & Rekan Lembur terus setiap hari!! Capek, setiap hari masuk!! Pusing, kerjaan
Lebih terperinciDAFTAR HASIL WAWANCARA. Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci dan
DAFTAR HASIL WAWANCARA Informan yang dipakai dalam penelitian ini adalah informan kunci dan informan utama. Informan kunci merupakan orang yang menjadi narasumber yang mengetahui seluruhnya mengenai objek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi, baik di sektor pertanian/usahatani maupun di luar sektor pertanian. Tanpa salah satu faktor produksi
Lebih terperinciBAB 10 Membeli Rumah
BAB 10 Membeli Rumah Menggali informasi secara rinci dan lengkap tentang dana yang harus disiapkan sebelum membeli rumah secara kredit merupakan suatu keharusan. Bisa jadi apa yang disampaikan pengembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dibagi menjadi empat sub-bab yang berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan dari seminar tugas akhir. Pembahasan latar belakang menguraikan
Lebih terperinciMEMBUKA USAHA SAMPINGAN
MEMBUKA USAHA SAMPINGAN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 675/XIII Pada beberapa edisi lalu saya mengatakan ke-pada Anda bahwa untuk mendapatkan penghasilan tambahan ada empat cara yang
Lebih terperinciNo Pertanyaan Pemilik Istri Kesimpulan
I. Tahap Persiapan a. Jawaban Pertanyaan Pemilik dan Istri No Pertanyaan Pemilik Istri Kesimpulan 1 Menurut anda, sejauh apa pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh calon suksesor A,B dan C? Calon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu daerah yang didiami masyarakat
Lebih terperinciBaru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu.
Tarsin (70) kelelahan. Matanya menatap lesu. Memegang ember berisi lhem, atau sisa tetes getah karet alam, ia duduk di bawah pohon karet di area perkebunan PT Perkebunan Nusantara XIX di Sedandang, Pageruyung,
Lebih terperinciSukses Dimulai dari Impian Besar
Sukses Dimulai dari Impian Besar Apakah saat ini kita memiliki impian yang sangat tinggi yang ingin diraih, yaitu sebuah impian yang mungkin mustahil untuk kita capai dengan keadaan kita sekarang ini?
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan berwirausaha. Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses pendidikan, yaitu dengan tekanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. temurun. Sedangkan industri kecil kerajinan barang-barang dari kulit seperti jaket,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kabupaten Garut sebagai salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi pengembangan klaster industri dengan berbagai macam produknya. Salah satu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu persatu mengalami kemunduran, baik
Lebih terperinciSEMUA BERMULA DARI WANAWIYATA WIDYAKARYA
SEMUA BERMULA DARI WANAWIYATA WIDYAKARYA Oleh: Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Keinginan untuk tidak tunduk terhadap kondisi yang serba kesulitan akan melekat kepada seseorang yang mempunyai jiwa pantang menyerah.
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISA PENELITIAN Karakteristik Konsumen yang Melakukan Kredit Jatuh Tempo di
BAB IV HASIL ANALISA PENELITIAN 4.1.Analisa Karakteristik Konsumen 4.1.1. Karakteristik Konsumen yang Melakukan Kredit Jatuh Tempo di CV. Indah Offset Magelang CV. Indah Offset Magelang memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan meningkatkan perekonomian Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat, terutama masyarakat kecil dan masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari
Lebih terperinciMEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN
MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 722/XIV Suatu hari, Bu Broto datang menemui Bu Sri, tetangganya yang kebetulan memiliki sebuah toko. Ia bercerita tentang anaknya
Lebih terperinciArif Rahman
INT. DESA SANGIA - PAGI HARI Dengan penuh makna hidup, setiap pagi dan bangun lebih cepat. Mereka harus mempersiapkan diri untuk ke sawah demi tetap merawat tanaman mereka agar selalu sehat. Di saat yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, baik perusahaan berskala kecil, menengah hingga besar
Lebih terperinciBAB VII SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUAR
BAB VII SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUAR 7.1 Pendahuluan Sebuah organisasi di dalam prosesnya berkembang pasti mengalami pasang surut yang mungkin dapat menghambat kinerja organisasi tersebut. Kendala-kendala
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi bertambahnya limbah di masyarakat karena masyarakat pada masa kini hanya bisa menggunakan, mengonsumsi, dan menikmati barangbarang
Lebih terperinciBAB III MEKANISME TRANSAKSI PEMBAYARAN MENGGUNAKAN CEK LEBIH DI TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA
49 BAB III MEKANISME TRANSAKSI PEMBAYARAN MENGGUNAKAN CEK LEBIH DI TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA A. Sejarah toko sepatu UD Rizki Jaya a. Bagi sebagian besar masyarakat Mojokerto tentu sudah tidak terlalu asing
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa salah
Lebih terperinciBisnis Modal Kecil Penjualan Pulsa Handphone
Bisnis Modal Kecil Penjualan Pulsa Handphone Di masa dengan teknologi yang semakin maju ini, telekomunikasi menjadi sangat penting. Salah satunya adalah handphone atau ponsel. Setiap pemilik handphone
Lebih terperinciBAB III APLIKASI PENERAPAN IJARAH DAN PENGAMBILAN BESARAN DENDA PADA PERSEWAAN MOBIL DI KELURAHAN MLAJAH KECAMATAN BANGKALAN KABUPATEN BANGKALAN
BAB III APLIKASI PENERAPAN IJARAH DAN PENGAMBILAN BESARAN DENDA PADA PERSEWAAN MOBIL DI KELURAHAN MLAJAH KECAMATAN BANGKALAN KABUPATEN BANGKALAN A. Sekilas Kelurahan Mlajah 1. Keadaan Geografis Kelurahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga financial intermediary yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana serta sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK UTANG PIUTANG DENGAN JAMINAN BARANG KREDITAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN BANDAR KEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG
BAB III PRAKTEK UTANG PIUTANG DENGAN JAMINAN BARANG KREDITAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN BANDAR KEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG A. Keadaan Umum Desa Brangkal Kecamatan Bandar Kedungmulyo Kabupaten Jombang
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kasus Perkasus Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang penulis lakukan baik melalui wawancara kepada para responden dan informan, maka diperoleh keterangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.
Lebih terperinciSurat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika
1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam
Lebih terperinciLAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi
LAMPIRAN yang diajukan untuk Bapak Agus selaku pengusaha generasi kedua Soto Ayam Dargo Pak Tanto sesuai dengan indikator pada definisi operasional berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin
Lebih terperinciBAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM
BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM Manusia lahir sebagai makhluk sosial, didalam memenuhi kebutuhannya seringkali harus berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan antara satu manusia dengan manusia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciKerajinan Logam di Kabupaten Klungkung Oleh: I Made Berata (dosen PS Kriya Seni)
Kerajinan Logam di Kabupaten Klungkung Oleh: I Made Berata (dosen PS Kriya Seni) Seni kerajinan logam merupakan salah satu ekspresi budaya masyarakat Bali yang telah ditekuni sejak zaman Bali kuna. Aktivitas
Lebih terperinciIDENTITAS PETUNJUK PENGERJAAN. 1. Pilihlah 1 dari 4 pilihan jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan diri Saudara.
IDENTITAS No. Subjek :... Usia :... Tahun Lama waktu menunggu pensiun :... Tanggal Hari Ini :... *) Coret yang Tidak Perlu PETUNJUK PENGERJAAN 1. Pilihlah 1 dari 4 pilihan jawaban yang tersedia yang paling
Lebih terperinciContoh Proposal Usaha Bengkel Sepeda Motor
Contoh Proposal Usaha Bengkel Sepeda Motor Modifikasi.co.id Saat anda ingin membuka usaha bengkel motor apabila modal sudah mentok alias bingung cari modal maka bisa dengan mengajukan proposal yang ditawarkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa salah satu upaya menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, banyak berdirinya berbagai jenis perusahaan mulai dari berskala kecil hingga berskala besar baik
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM
WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha kecil dan menengah berperan cukup besar dalam menunjang kesetabilan perekonomian Indonesia, terutama setelah krisis ekonomi melanda. Sejak terjadinya krisis
Lebih terperinciBAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 LOKASI Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali.
BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL TEMA Peningkatan Pemahaman Pentingnya Kebersihan dan Kesehatan Melalui Pendidikan Sejak Dini Untuk Tihingan Inspiratif 1.2 LOKASI Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan,
Lebih terperinciBAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. a. Upaya pemertahanan bahasa Bali dalam keluarga. Hal ini tampak dalam situasi
126 BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN 8.1 Simpulan Tulisan ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1). Upaya-upaya pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar adalah sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Wilayah Kota Bogor Kota Bogor terletak diantara 16 48 BT dan 6 26 LS serta mempunyai ketinggian minimal rata-rata 19 meter, maksimal 35 meter dengan
Lebih terperinciKABAR BAIK BAGI ORANG MISKIN Kebaktian Minggu Adven Ke-1 GKI Gunung Sahari 27 Nopember 2011, Pk 06.00, 08.00, & 17.00
KABAR BAIK BAGI ORANG MISKIN Kebaktian Minggu Adven Ke-1 GKI Gunung Sahari 27 Nopember 2011, Pk 06.00, 08.00, 10.00 & 17.00 Nas Kotbah: LUKAS 4:18-19 18 Roh Tuhan ada pada-ku, oleh sebab Ia telah mengurapi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya musik sangat berkaitan penting dengan keberadaan tradisi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu sarana bagi manusia untuk berkreasi. Manusia berkreasi melalui cara dan media yang berbeda sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Prosedur Menurut Susanto (2008:264), Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara
Lebih terperinciBagaimana Memotivasi Anak Belajar?
Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau
Lebih terperinciKilang Padi Pembawa Rezeki
Kilang Padi Pembawa Rezeki 1 Kilang Padi Pembawa Rezeki Kesederhanaan dan kejujuran menjadi kunci keberhasilan bagi peng usaha kilang padi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini. Tadi nya modal usaha
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IJIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciTAHU JELETOT PELUANG USAHA MAKANAN RINGAN MODAL KECIL
TAHU JELETOT PELUANG USAHA MAKANAN RINGAN MODAL KECIL 1. Latar Belakang Bagi penggemar gorengan, tentu tak asing lagi dengan Tahu Jeletot. Ya, Tahu Jeletot adalah tahu goreng yang berisi irisan kol dan
Lebih terperinciPasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA
BAGIAN I. 1 Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA Hidup, apa itu hidup? Dan apa tujuan kita hidup di dunia ini? Menurutku hidup adalah perjuangan dan pengorbanan, di mana kita harus berjuang
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN Nomor:..
KUESIONER PENELITIAN Nomor:.. Saudara yang terhormat, Kami mohon bantuan Saudara untuk mengisi kuesioner berikut dengan keadaan yang sebenarnya. Isian kuesioner ini akan kami gunakan untuk mengetahui kondisi
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa
Lebih terperinciMenerapkan Sikap Mental Bisnis Orang Cina
Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang Cina Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak saat ini terus dilakukan. Berbagai upaya ke arah itu khususnya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak saat ini terus dilakukan. Berbagai upaya ke arah itu khususnya di bidang ekonomi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa Retribusi Izin
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN 1. Menjadi Wirausahawan / Pengusaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 Menjadi Wirausahawan / Pengusaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Bagian Isi 1. Pendahuluan 2. Menjadi Wirausahawan/Pengusaha
Lebih terperinciSistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Ketentuan mengenai gadai ini diatur dalam KUHP Buku II Bab XX, Pasal 1150 sampai dengan pasal 1160. Sedangkan pengertian gadai itu sendiri dimuat dalam Pasal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan sikap dan kepribadian wirausaha dilakukan di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 156 ayat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa salah satu upaya Pemerintah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a.
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciHeirloom (V) Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan.
Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan. Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan. Kerja keras. Ketahanan. Kebulatan Tekad.
Lebih terperinciBERKURANGNYA PERAJIN PRETIMA DI BANJAR ANGGABAYA PENATIH, DENPASAR TIMUR, BALI. I Wayan Dirana
BERKURANGNYA PERAJIN PRETIMA DI BANJAR ANGGABAYA PENATIH, DENPASAR TIMUR, BALI I Wayan Dirana Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar diranawayan@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK
BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Kelurahan Kelurahan Kebomas terletak di Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Penduduk Kelurahan Kebomas
Lebih terperinciPertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?
Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama
Lebih terperinciKesatu: Bertemu Tenis Meja Lewat Arena Sederhana
Kesatu: Bertemu Tenis Meja Lewat Arena Sederhana 1 Bocah berdarah Ambon, Maluku itu kerap merenungi tangan kanannya yang lebih kecil dari tangan kiri. Sering terlihat ia bersedih karena kondisi fisik itu.
Lebih terperinciVII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS
VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk
Lebih terperinciI Love My Job and My Family:
I Love My Job and My Family: My Job is My Life & My Family is My Breath Jadilah emas, bukan anak emas Anonymous Mungkin beliau bukanlah seseorang yang telah lama bekerja di Eka Hospital, namun ia memiliki
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
[[ PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciLANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II
LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan kepada sampel pada
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan kepada sampel pada penelitian ini adalah 1 orang pemilik, 1 orang sekretaris dan 2 orang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Berdasarkan Atribut Kinerja Berdasarkan pengolahan data dan analisa kuadran yang dilakukan maka dapat disimpulkan seperti hasil berikut ini: 1. Fasilitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI
55 BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI A. Analisis Penetapan Margin Pada Pembiayaan Mura>bah{ah Di BSM Lumajang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI JASA PERIZINAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI JASA PERIZINAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang Mengingat : a. bahwa seiring dengan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang
Lebih terperinciLampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN
Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA PROFIL SENTRA INDUSTRI TAHU GUNUNG SAREN KIDUL KELURAHAN I. Pertanyaan Profil Industri Tahu 1. Sumber Daya Manusia A. Pengusaha 1). Identitas a. Nama :
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan industri. Industri dapat
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Rumah Tangga Menurut Kartasapoetra (2000), pengertian industri adalah kegiatan ekonomiyang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak krisis ekonomi tahun 1997 perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di sektor formal yang menutup usahanya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 46 TAHUN 2000 (46/2000) TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 4 Tahun 2000 Seri: B ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa dalam
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPOLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PPUK) INDUSTRI PENGECORAN LOGAM
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PPUK) INDUSTRI PENGECORAN LOGAM BANK INDONESIA Direktorat Kredit, BPR dan UMKM Telepon : (021) 3818043 Fax: (021) 3518951, Email : tbtlkm@bi.go.id DAFTAR ISI 1. Pendahuluan.........
Lebih terperinci