PROSPEKTUS REKSA DANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSPEKTUS REKSA DANA"

Transkripsi

1 PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 12 September 2000 TANGGAL MULAI PENAWARAN: 25 September 2000 Schroder Dana Prestasi Plus Schroder Dana Terpadu BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus dan Reksa Dana Schroder Dana Terpadu (selanjutnya bersama-sama disebut Reksa Dana SCHRODER) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus ( Schroder Dana Prestasi Plus ) bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan investasi modal dalam jangka panjang pada saham. Target komposisi dari Schroder Dana Prestasi Plus adalah minimum 80% pada Efek Ekuitas Badan Hukum Indonesia yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia dan maksimum 20% pada instrumen Pasar Uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Reksa Dana Schroder Dana Terpadu ( Schroder Dana Terpadu ) bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan pengelolaan portofolio secara aktif pada saham, obligasi dan pasar uang. Target komposisi Schroder Dana Terpadu adalah maksimum 65% dan minimum 35% pada Efek Ekuitas Badan Hukum Indonesia yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia dan minimum 35% serta maksimum 65% pada obligasi yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia dan pada instrumen Pasar Uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. PENAWARAN UMUM PT Schroder Investment Management Indonesia selaku Manajer Investasi melakukan penawaran umum atas Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER secara terus-menerus dengan rincian sebagai berikut: Schroder Dana Prestasi Plus (satu milyar) Unit Penyertaan Schroder Dana Terpadu (satu milyar) Unit Penyertaan Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER masing-masing ditawarkan pada harga yang sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp (seribu rupiah) per Unit Penyertaan pada hari pertama penawaran. Untuk selanjutnya, harga masing-masing Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada hari bursa yang bersangkutan. Pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali seluruh atau sebagian Unit Penyertaannya kepada Manajer Investasi bila diinginkan. Pemegang Unit Penyertaan dikenakan biaya penjualan sebesar 2% (dua persen) dan biaya penjualan kembali sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari jumlah nilai pembelian yang dilakukan. Minimum pembelian pertama Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER adalah Rp 200,000 (dua ratus ribu rupiah). Minimum pembelian selanjutnya adalah Rp (seratus ribu rupiah). Minimum penjualan kembali Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER adalah Rp (dua ratus ribu rupiah). Manajer Investasi Bank Kustodian PT Schroder Investment Management Indonesia Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta Lippo Plaza Building, Lantai 10 Deutsche Bank Building Jl Jend Sudirman Kav. 25 Jl Imam Bonjol No. 80 Jakarta Jakarta Telepon : (62-21) Telepon : (62-21) , Facsimile: (62-21) Facsimile: (62-21) , PENTING : SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN INI, ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI ISI PROSPEKTUS INI KHUSUSNYA BAB KEBIJAKAN INVESTASI HAL 16, FAKTOR RISIKO HAL 21, DAN MANAJER INVESTASI HAL 12 Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal : xxx 2

2 DAFTAR ISI Hal BAB I Ringkasan 3 II Informasi mengenai REKSA DANA SCHRODER 7 III Manajer Investasi 12 IV Bank Kustodian 15 V Tujuan dan Kebijakan Investasi 16 VI Imbalan Jasa dan Alokasi Biaya 18 VII Perpajakan 20 VIII Faktor-faktor risiko yang utama 21 IX Hak-hak Pemegang Unit Penyertaan 22 X Pembubaran dan likuidasi REKSA DANA SCHRODER 24 XI Laporan Keuangan 24 XII Persyaratan dan Tata Cara Pembelian Unit Penyertaan 56 XIII Persyaratan dan Tata Cara Penjualan Kembali Unit Penyertaan 58 VX Penyebarluasan Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian 60 Unit Penyertaan BAB I 3

3 RINGKASAN 1.1. Keterangan Umum Reksa Dana SCHRODER adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal serta peraturan pelaksanaannya di bidang Reksa Dana. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana SCHRODER dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta sebagaimana termaktub dalam Akta No. 45 tanggal 15 Agustus 2000 antara PT Schroder Investment Management Indonesia sebagai Manajer Investasi dan Deutsche Bank AG sebagai Bank Kustodian. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Bab II tentang informasi mengenai Reksa Dana SCHRODER Penawaran Umun PT Schroder Investment Management Indonesia sebagai Manajer Investasi akan melakukan penawaran umum atas Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER secara terus menerus masing-masing sampai dengan (satu milyar) Unit Penyertaan. Masing-masing Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp ,- (seribu rupiah) pada hari pertama penawaran, dan selanjutnya harga masing-masing Unit Penyertaan sama dengan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada hari bursa yang bersangkutan Manajer Investasi PT Schroder Investment Management Indonesia, sebuah perusahaan berbadan hukum Indonesia, dengan kantor pusatnya di Jakarta, bertindak sebagai Manajer Investasi Reksa Dana SCHRODER dengan tanggung jawab penuh atas investasi dan kegiatan usaha Reksa Dana SCHRODER. PT Schroder Investment Management Indonesia bertindak sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-04/PM/MI/1997 tanggal 25 April Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab III tentang Manajer Investasi Bank Kustodian Bank Kustodian untuk Reksa Dana SCHRODER adalah Deutsche Bank AG cabang Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Bapepam sebagai Bank Kustodian dengan surat Keputusan No. Kep-07/PM/ 1994 tanggal 19 Januari Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab IV tentang Bank Kustodian. 4

4 1.5. Tujuan Investasi Schroder Dana Prestasi Plus bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan investasi modal dalam jangka panjang pada saham. Schroder Dana Terpadu bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan pengelolaan portofolio secara aktif pada saham, obligasi dan pasar uang. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab V tentang Tujuan dan Kebijakan investasi Kebijakan Investasi Dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan lain dalam Kontrak Investasi Kolektif, Manajer Investasi akan menginvestasikan dana Reksa Dana SCHRODER dengan target komposisi investasi masing-masing sebagai berikut: Schroder Dana Prestasi Plus: minimum 80% pada Efek Ekuitas badan hukum Indonesia yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia dan maksimum 20% pada instrumen Pasar Uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Schroder Dana Terpadu: maksimum 65% dan minimum 35% pada Efek Ekuitas Badan Hukum Indonesia yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia dan maksimum 65% dan minimum 35% pada obligasi yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia dan pada instrumen Pasar Uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 1.7 Kebijakan Pembagian Keuntungan Keuntungan yang diperoleh masing-masing Reksa Dana SCHRODER dari dana yang diinvestasikan, akan dibukukan ke dalam masing-masing reksa dana yang bersangkutan sehingga selanjutnya akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersihnya. Manajer Investasi sewaktu-waktu dapat membagikan keuntungan yang diperoleh masingmasing Reksa Dana SCHRODER (jika ada) dalam bentuk uang tunai kepada Pemegang Unit Penyertaan yang akan ditransfer ke akun Pemegang Unit Penyertaan atau dapat diinvestasikan kembali menjadi Unit Penyertaan Imbalan Jasa dan Alokasi Biaya Biaya yang dibebankan kepada Reksa Dana SCHRODER meliputi imbalan jasa pengelolaan Manajer Investasi, imbalan jasa Bank Kustodian dan biaya-biaya operasional lainnya. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab VI tentang Imbalan Jasa dan Alokasi Biaya Perpajakan 5

5 Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 perihal Pajak Penghasilan atas usaha Reksa Dana, bagian laba termasuk pelunasan kembali atas Unit Penyertaan yang diterima oleh Pemegang Unit Penyertaan bukan merupakan obyek pajak. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab VII tentang Perpajakan. Bagi Warga Negara Asing disarankan untuk berkonsultansi dengan penasehat perpajakan mengenai perlakuan pajak sebelum membeli Unit Penyertaan Faktor-faktor Risiko yang Utama Semua investasi, termasuk investasi pada Reksa Dana, mengandung risiko. Meskipun Reksa Dana SCHRODER berusaha mengurangi risiko dengan berinvestasi pada portofolio yang terdiversifikasi, hal ini tidak menghilangkan seluruh risiko. Risiko investasi pada Reksa Dana SCHRODER dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyertaan yang diakibatkan oleh menurunnya nilai portofolio yang ada di dalam Reksa Dana. Risiko likuiditas. Risiko Pertanggungan Harta/Kekayaan Reksa Dana SCHRODER. Risiko Wanprestasi. Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik di dalam maupun di luar negeri Hak Pemegang Unit Penyertaan Setiap Pemegang Unit Penyertaan memiliki hak untuk memperoleh pembagian keuntungan (jika ada), hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER, hak untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Unit Penyertaan, hak untuk mendapatkan bukti penyertaan, hak untuk memperoleh informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih Harian Reksa Dana SCHRODER, dan hak untuk memperoleh laporan-laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM No. X.D.1 dari Reksa Dana SCHRODER, hak untuk memperoleh Laporan Keuangan Tahunan serta hak atas hasil likuidasi secara proporsional dengan kepemilikan Unit Penyertaan sebagai akibat dibubarkannya Reksa Dana SCHRODER. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab IX tentang Hak-hak Pemegang Unit Penyertaan Pembelian Unit Penyertaan Masing-masing Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah) pada hari pertama penawaran, dan selanjutnya harga Unit Penyertaan sama dengan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada hari bursa yang bersangkutan. Pembelian pertama Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER minimum sebesar Rp (dua ratus ribu rupiah). Pembelian selanjutnya minimum sebesar Rp (seratus ribu rupiah). Dengan pengecualian terhadap Manajer Investasi dan pihak yang menempatkan dana 6

6 awal, sesuai dengan peraturan BAPEPAM saat ini, setiap Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat melakukan investasi dalam masing-masing Reksa Dana SCHRODER lebih dari 2% dari total jumlah Unit Penyertaan yang ditawarkan. Terhadap setiap pembelian Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER, pemodal akan dibebankan biaya pembelian sebesar 2% (dua persen) dari nilai pemesanan pembelian Unit Penyertaan. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bab XIII tentang Persyaratan dan Tata Cara Pembelian Unit Penyertaan Penjualan Kembali Unit Penyertaan Penjualan kembali Unit Penyertaan dilakukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih pada akhir hari bursa yang bersangkutan dan akan dikenakan biaya penjualan kembali sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari nilai penjualan kembali Unit Penyertaan. Hasil dari penjualan kembali atas Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER akan dibayarkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari bursa sejak Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan diterima oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Batas minimum penjualan kembali Unit Penyertaan Reksa dana SCHRODER adalah Rp (dua ratus ribu rupiah). Pemegang Unit Penyertaan harus mempertahankan saldo rekening Reksa Dana SCHRODER minimal sebesar 100 (seratus) unit. Apabila penjualan kembali Unit Penyertaan mengakibatkan jumlah kepemilikan Unit Penyertaan kurang dari saldo minimum yang dipersyaratkan, maka Manajer Investasi berhak untuk menutup rekening tersebut dan mengembalikan sisa investasi kepada Pemegang Unit Penyertaan, tanpa memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Pemegang Unit Penyertaan, dengan memperhatikan ketentuan biaya Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan biaya transfer atau pemindahbukuan yang timbul akibat pembayaran Penjualan Kembali Unit Penyertaan tersebut (jika ada) menjadi beban Pemegang Unit Penyertaan. Untuk keterangan lebih rinci lihat Bab XIV tentang Persyaratan dan Tata Cara Penjualan Kembali Unit Penyertaan Batasan Penjualan Kembali Manajer Investasi dapat membatasi jumlah penjualan kembali atas masing-masing Reksa Dana SCHRODER jika jumlah penjualan kembali dalam 1 (satu) hari telah mencapai 20% (dua puluh persen) dari total Nilai Aktiva Bersih masing-masing Reksa Dana SCHRODER pada hari bursa yang bersangkutan. Apabila Bank Kustodian menerima atau menyimpan permintaan penjualan kembali Unit Penyertaan lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih yang diterbitkan, maka kelebihan permohonan penjualan kembali tersebut diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang ditentukan berdasarkan metode FIFO (first in first out) Pengalihan Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan dapat mengalihkan seluruh atau sebagian investasinya antara Reksa Dana SCHRODER pada Bank Kustodian yang sama (kecuali Reksa Dana Pasar Uang) 7

7 berdasarkan Nilai Aktiva Bersih masing-masing Reksa Dana SCHRODER yang dimaksud pada akhir hari bursa yang bersangkutan sesuai dengan prosedur pengalihan Unit Penyertaan dan akan dikenakan biaya pengalihan sebesar 0,5% (nol koma lima) persen. Apabila pengalihan kembali Unit Penyertaan mengakibatkan jumlah kepemilikan Unit Penyertaan kurang dari saldo minimum yang dipersyaratkan, maka Manajer Investasi berhak untuk menutup rekening tersebut dan mengembalikan sisa investasi kepada Pemegang Unit Penyertaan tanpa memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Pemegang Unit Penyertaan. Semua biaya bank termasuk biaya pemindahbukuan/transfer yang timbul akibat pembayaran atas pelunasan Unit Penyertaan tersebut (jika ada) menjadi beban Pemegang Unit Penyertaan Pembubaran dan Likuidasi Dalam hal Reksa Dana SCHRODER dibubarkan atau dilikuidasi, maka pembagian hasil likuidasi akan dibagi secara proporsional menurut komposisi unit penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing Pemegang Unit Penyertaan. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Bab X tentang Pembubaran dan Likuidasi. 8

8 BAB II INFORMASI MENGENAI REKSA DANA SCHRODER 2.1. Dasar Hukum REKSA DANA SCHRODER adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal serta peraturan pelaksanaannya di bidang Reksa Dana. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus dan Reksa Dana Schroder Dana Terpadu dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta sebagaimana termaktub dalam Akta No. 45 tanggal 15 Agustus 2000 antara PT Schroder Investment Management Indonesia sebagai Manajer Investasi dan Deutsche Bank AG sebagai Bank Kustodian Penawaran Umum PT Schroder Investment Management Indonesia sebagai Manajer Investasi melakukan penawaran umum atas Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER secara terus-menerus masing-masing sampai dengan: (satu milyar) Unit Penyertaan untuk Schroder Dana Prestasi Plus (satu milyar) Unit Penyertaan untuk Schroder Dana Terpadu. Masing-masing Unit Penyertaan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah) pada hari pertama penawaran, selanjutnya nilai Unit Penyertaan ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih masing-masing Reksa Dana pada hari bursa yang bersangkutan. Apabila jumlah Unit Penyertaan tersebut di atas telah habis terjual, Manajer Investasi dapat menambah jumlah Unit Penyertaan setelah mendapat persetujuan dari BAPEPAM Penempatan Dana Awal Dalam rangka penawaran umum Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus, telah ditempatkan dana awal sebesar Unit Penyertaan dengan harga seluruhnya Rp ,- (sepuluh milyar lima ratus tiga puluh tiga juta rupiah). Untuk Schroder Dana Terpadu, Unit Penyertaan dengan harga seluruhnya Rp ,- (sepuluh milyar lima puluh tiga juta rupiah), dengan rincian sebagai berikut: Schroder Dana Prestasi Plus Jumlah Unit Penyertaan = Unit Penyertaan Total = Rp ,- Schroder Dana Terpadu 9

9 Jumlah Unit Penyertaan = Unit Penyertaan Total = Rp ,- Para pihak tersebut tidak dikenakan biaya pembelian untuk memiliki Unit Penyertaan dan biaya penjualan kembali bila para pihak yang telah menempatkan dana awal tersebut melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan Manfaat Investasi Diversifikasi Investasi - dengan dukungan dana yang cukup besar, Reksa Dana SCHRODER menjanjikan diversifikasi portofolio investasi yang akan memperkecil risiko yang timbul. Pengelolaan yang profesional - Reksa Dana SCHRODER dikelola dan dimonitor setiap hari oleh para manajer profesional yang berpengalaman di bidang manajemen investasi di Indonesia, sehingga pemodal tidak lagi perlu melakukan riset, analisis pasar dan berbagai pekerjaan administratif yang berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi. Unit Penyertaan mudah dijual kembali - setiap penjualan oleh Pemegang Unit Penyertaaan wajib dibeli kembali oleh Manajer Investasi. Pembayaran atas hasil penjualan kembali Unit Penyertaan akan dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari bursa setelah formulir Penjualan kembali disetujui oleh Manajer Investasi, kecuali pada kasus-kasus tertentu yang diuraikan lebih lanjut dalam Bab XIV tentang Persyaratan dan tata Cara Penjualan Kembali Unit Penyertaan. Pembayaran atas penjualan kembali Unit Penyertaan tidak dikenakan pajak. Investasi awal yang relatif kecil - hanya dengan Rp ,- (dua ratus ribu rupiah) sebagai investasi awal, pemodal dapat menikmati berbagai keuntungan di atas. Pembebasan pekerjaan analisis investasi dan administratif - investasi dalam bidang pasar modal membutuhkan tenaga, pengetahuan investasi dan waktu yang cukup banyak serta berbagai pekerjaan administrasi. Dengan pembelian Unit Penyertaan Schroder Dana Prestasi Plus dan Schroder Dana Terpadu, maka Pemegang Unit Penyertaan tersebut bebas dari pekerjaan tersebut. PT Schroder Investment Management Indonesia mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberikan pelayanan kepada para pemodal Reksa Dana SCHRODER dengan memberikan pelayanan yang profesional. 10

10 Ikhtisar laporan keuangan 31 Desember 2003 Berikut ini adalah ikhtisar laporan keuangan Reksa Dana Schroder Dana Terpadu dan Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus yang berakhir pada 31 Desember 2003 yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik Eddy Setiawan dari kantor Akuntan Publik Drs. Dedy Muliadi & Rekan. Periode untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 dan 2002 : Schroder Dana Terpadu Schroder Dana Prestasi Plus Jumlah hasil investasi 44,69% 78,58% Hasil investasi setelah memperhitungkan beban pemasaran 41,14% 74,21% Beban operasi 1,98% 2,01% Perputaran portofolio 2,07 : 1 2,97: 1 Persentase penghasilan kena pajak 6,62% 6,82% Ikhtisar kinerja Reksa Dana Schroder sejak 25 September 2000 sampai dengan 30 Desember 2003 Tabel di bawah ini masing-masing menunjukkan kinerja Reksa Dana Schroder Dana Terpadu dan Schroder Dana Prestasi Plus sejak tanggal 25 September 2000 sampai dengan tanggal 30esember 2003 Kinerja Reksa Dana Schroder Dana Terpadu ini dihitung sejak tanggal diluncurkan (25 September 2000) sampai tanggal 30 Desember 2003 dan dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan Jakarta (IHSG Jakarta) dan rata-rata suku bunga deposito 3 bulan untuk jangka waktu yang sama. Kinerja Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus ini dihitung sejak tanggal diluncurkan (25 September 2000) sampai tanggal 30 Desember 2003 dan dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan Jakarta (IHSG Jakarta) untuk jangka waktu yang sama. Schroder Dana Terpadu (25 September Desember 2003) 11 2, Rp 2,284.73

11 3, , , , Schroder Dana Prestasi Plus (25 September Desember 2003) NAV % since inception Rp 2, Rp 1, , JCI 68.39% within the same period Sep-00 Dec-00 Mar-01 Jun-01 Sep-01 Dec-01 Mar-02 Jun-02 Sep-02 Dec-02 Mar-03 Jun-03 Sep-03 Dec-03 12

12 2.5 Nilai Aktiva Bersih Harga pembelian dan penjualan kembali Unit Penyertaan masing-masing Reksa Dana SCHRODER didasarkan atas Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan masing-masing Reksa Dana SCHRODER yang ditentukan setiap hari bursa yang bersangkutan pada saat penutupan di Bursa Efek. Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan dihitung dengan cara membagi total nilai aktiva masing-masing Reksa Dana SCHRODER, setelah dikurangi dengan semua kewajiban, dengan jumlah Unit Penyertaan yang beredar, kemudian dibulatkan sampai 2 angka desimal. Semua kewajiban tertangguh akan dipotong dari total nilai aktiva guna menghitung Nilai Aktiva Bersih, meliputi (i) imbalan jasa Manajer Investasi dan imbalan jasa bank Kustodian yang ditangguhkan atau terhutang; (ii) semua biaya operasional lain yang tertangguh atau terhutang. Nilai Efek Portofolio ditentukan berdasarkan peraturan Bapepam Nomor IV.C.2. mengenai Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana. 2.6 Pelaporan Kepada Pemegang Unit Penyertaan Bank Kustodian akan menghitung dan mengumumkan Nilai Aktiva Bersih masing-masing Reksa Dana SCHRODER setiap hari sesuai dengan peraturan yang berlaku. Informasi tentang Nilai Aktiva Bersih masing-masing Reksa Dana SHCRODER dapat juga diperoleh dengan menghubungi telepon nomor: (62 21) Setiap terjadi transaksi pembelian, penjualan ataupun pengalihan Unit Penyertaan, Bank Kustodian akan mengirimkan surat konfirmasi atas transaksi tersebut kepada pemegang Unit Penyertaan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari bursa. Apabila instruksi Pemegang Unit Penyertaan tidak dilaksanakan sebagaimana instruksi tersebut, Pemegang Unit Penyertaan harus memberitahukan kepada Manajer Investasi secara tertulis. Apabila tidak ada pemberitahuan kepada Manajer Investasi dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal konfirmasi, maka transaksi itu dianggap telah dilaksanakan sebagaimana mestinya. 2.7 Perubahan Alamat Pemegang Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan harus memberitahukan kepada Manajer Investasi atas perubahan yang terjadi terhadap alamat mereka baik secara tertulis atau menghubungi Bahasa Prospektus ini dibuat dalam bahasa Indonesia dengan copy dalam bahasa Inggris. Sejauh terdapat perbedaan antara versi Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maka yang akan berlaku adalah versi Bahasa Indonesia. 13

13 3.1. Latar Belakang Manajer Investasi. BAB III MANAJER INVESTASI PT Schroder Investment Management Indonesia didirikan sesuai dengan Akta Pendirian No. 7 tanggal 4 Maret 1997 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan keputusannya No. C HT Th. 97 tanggal 26 Maret 1997 serta telah diumumkan dalam Tambahan No Berita Negara RI No. 49 tanggal 20 Juni PT Schroder Investment Management Indonesia adalah sebuah Perusahaan investasi yang dimiliki 99% (sembilan puluh sembilan persen) sahamnya oleh Schroder (Bermuda) Limited yang berkantor pusat di Inggris. Schroders berpengalaman di bidang pengolahan investasi dan telah mengelola dana sebesar US$ milyar (per Desember 2003) atas nama klien-klien di seluruh dunia. PT Schroder Investment Management Indonesia telah memiliki ijin usaha dari BAPEPAM sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP- 04/PM/MI/1997 tanggal 25 April 1997 dan terhitung dari tanggal 1 Mei 1997 mengambil alih kegiatan pengelolaan investasi dari perusahaan afiliasinya, PT Schroders Indonesia, di mana PT Schroders Indonesia memperoleh Izin Manajer Investasi dari BAPEPAM pada tanggal 9 Nopember 1991 dan telah beroperasi di bidang pengelolaan investasi di Indonesia sejak tahun Sejak tahun 1997, PT Schroder Investment Management Indonesia telah mengelola 2 (dua) Reksa Dana masing-masing adalah Reksa Dana Schroder Dana Mantap dan Schroder Dana Prestasi Pengalaman Manajer Investasi. PT Schroder Invesment Management Indonesia, selain mengelola Reksa Dana SCHRODER, juga mengelola dana kurang lebih sebesar Rp trilyun (per Desember 2003) dari para klien yang terdiri atas dana pensiun, perusahaan asuransi dan yayasan sosial termasuk reksa dana. Dengan didukung oleh para staf yang berpengalaman dan ahli dalam bidangya serta didukung oleh jaringan sumber daya Grup Schroders di seluruh dunia, PT Schroder Investment Management Indonesia akan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para klien kami di Indonesia. 14

14 3.3. Susunan Anggota Direksi dan Komisaris Komisaris : Murray Coble Komisaris : David Gibson Komisaris : Pek Swan Teo Layanto Presiden Direktur : Ronaldus Gandahusada Direktur : Kiekie Boenawan Direktur : Michael T. Tjoajadi Direktur : Francisco Lautan 3.4. Komite Investasi Dalam pengelolaan investasi, PT Schroder Investment Management Indonesia mempunyai dua (2) tim, yaitu Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi yang bertugas mengelola Reksa Dana SCHRODER sehari-hari. Komite Investasi akan mengarahkan dan mengawasi Tim Pengelola Investasi dalam menjalankan kebijakan dan strategi investasi sehari-hari sehingga sesuai dengan tujuan investasi. Komite Investasi akan mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam sebulan. Adapun anggota Komite Investasi adalah: David Gibson, Ketua Komite Investasi dan Presiden Komisaris PT Schroder Investment Management Indonesia, adalah Regional Managing Director untuk Schroder Asia Pacific. David Gibson juga bertanggung jawab atas seluruh investasi untuk Group Schroder di Asia Pacific. David Gibson adalah lulusan University of Edinburgh (Scotland). Memiliki 20 tahun pengalaman dalam bidang manajemen investasi, David Gibson juga berpengalaman di pasar modal Asia sejak Pek Swan Teo Layanto, CFA, Anggota Komite Investasi, berpengalaman dalam bidang riset, investasi, dan pengelolaan dana selama lebih dari 15 tahun. Jabatan sekarang adalah Komisaris pada PT Schroder Investment Management Indonesia. Sebelum memisahkan diri dengan PT Schroder Indonesia, Pek Swan Teo Layanto adalah Direktur Investasi di PT Schroder Indonesia yang kemudian diserahi tugas untuk mengepalai kegiatan bisnis fund management di Indonesia oleh kantor pusat Schroder di Inggris. Ia juga pernah menjadi fund manager untuk spesialisasi Eropa, Korea, Singapura dan Malaysia dan sekarang ini ia adalah Direktur Utama Schroder Investment Management (Singapura) yang mengfokuskan diri di pasar modal Indonesia, Taiwan dan Korea Selatan. Pek Swan Teo Layanto lulusan dari London School of Economics and Politics Science, menyandang predikat CFA (Chartered Financial Analyst) dan mendapat ijin perorangan di bidang Penasehat Investasi dari BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: KEP-37/PM-PI/1992 tanggal 17 Nopember Tim Pengelola Investasi 15

15 Ronaldus Gandahusada, Ketua Pengelola Investasi telah berpengalaman dalam bidang pengelolaan dana, riset dan analisa keuangan. Mempunyai pengalaman lebih dari 7 tahun di Schroders yang sebelumnya berkecimpung selama 2 tahun di Standard Chartered Bank. Ronni Gandahusada adalah analis riset sebelum menjabat sebagai Manajer Investasi di Schroder. Ronni Gandahusada adalah lulusan Sarjana Tehnik dari Institut Teknologi Bandung dan kemudian mengambil Master pada bidang Business Banking & Finance pada University of Technology, Sydney. Ronni Gandahusada mempunyai izin dari Bapepam sebagai Wakil Manajer Investasi, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No.KEP- 32/PM-PI/1995 tanggal 19 Juni 1995 dan pada saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur. Kiekie Boenawan, CFA, berpengalaman dalam bidang pengelolaan dana selama lebih dari 10 tahun. Kiekie adalah lulusan dari CaseWestern Reserve University dengan gelar Bsc dan MBA. Jabatan sekarang adalah Direktur Investasi dan sebelum bergabung dengan Schroder pada tahun 1997 Kikie adalah direktur investasi dari Jardine Fleming Nusantara. Kikie telah mempunyai izin sebagai Wakil Manajer Investasi dari Bapepam berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-26/PM-PI/1993 tanggal 27 Mei Michael T. Tjoajadi, ChFC berpengalaman pada bidang pengelolaan dana selama lebih dari 9 tahun. Michael T. Tjoajadi adalah lulusan dari Universitas Hasanuddin dengan gelar Insinyur Teknologi Pertanian. Jabatan sekarang adalah direktur marketing dan sebelum bergabung dengan Schroders pada tahun 1996 Michael T. Tjoajadi mempunyai pengalaman sebagai Manajer Investasi pada BII Lend Lease. Michael telah mempunyai izin sebagai Wakil Manajer Investasi dari Bapepam berdasarkan keputusan Ketua Bapepam No.KEP- 18/PM-PI/1995 tanggal 19 April Soufat Hartawan, berpengalaman selama 3 tahun dalam perbankan khususnya di bidang Treasury. Soufat adalah lulusan dari University of Melbourne dengan gelar Master of Applied Finance dan telah memiliki izin sebagai Wakil Manajer Investasi dari Bapepam. Jabatan sekarang adalah Manajer Investasi Fixed Income dan sebelum bergabung dengan Schroders pada tahun 2001, Soufat mempunyai pengalaman sebagai Investment Manager selama 2 tahun pada Manulife Asset Management dan pernah bekerja pada Standard Chartered Bank. 16

16 BAB IV BANK KUSTODIAN 4.1. Keterangan Singkat Mengenai Bank Kustodian Deutsche Bank AG, Cabang Jakarta, telah memiliki persetujuan sebagai kustodian di bidang pasar modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep- 07/PM/1994 tanggal 19 Januari Deutsche Bank AG didirikan pada tahun 1870 di Jerman yang merupakan salah satu institusi keuangan yang memiliki pelayanan terpadu di dunia Pengalaman Bank Kustodian Di Indonesia, Deutsche Bank AG, cabang Jakarta telah memberikan pelayanan kustodian sejak tahun 1994 dan Fund Services sejak tahun Deutsche Bank AG, cabang Jakarta adalah Fund Services terbesar saat ini yang memberikan pelayanan untuk Reksa Dana Terbuka. 17

17 5.1. Tujuan Investasi BAB V TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI Schroder Dana Prestasi Plus bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan investasi modal dalam jangka panjang pada saham. Schroder Dana Terpadu bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan pengelolaan portofolio secara aktif pada saham, obligasi dan pasar uang Kebijakan Investasi Schroder Dana Prestasi Plus mengutamakan investasi sebagai berikut: Efek Minimum Maksimum Efek Ekuitas Badan 80% 100% Hukum Indonesia Instrumen Pasar Uang 0% 20% Investasi pada Efek Ekuitas dilakukan pada perusahaan Berbadan Hukum Indonesia yang ditawarkan melalui penawaran umum dan tercatat pada Bursa Efek di Indonesia. Portofolio Instrumen Pasar Uang terdiri atas: Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito yang dapat diperdagangkan (Negotiable Certificates of Deposit), Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Komersial (Commercial Paper) yang telah diperingkat oleh perusahaan Pemeringkat Efek yang telah disetujui oleh Bapepam termasuk obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun. Schroder Dana Terpadu mengutamakan investasi sebagai berikut: Efek Minimum Maksimum Instrumen Berpendapatan Tetap dan Pasar 35% 65% Uang Efek Ekuitas Badan Hukum Indonesia 35% 65% Investasi pada Efek Ekuitas dilakukan pada perusahaan Berbadan Hukum Indonesia yang ditawarkan melalui penawaran umum dan tercatat pada Bursa Efek di Indonesia. Portofolio Instrumen Berpendapatan Tetap dan Pasar Uang terdiri atas: Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito yang dapat diperdagangkan (Negotiable Certificates of Deposit), Efek hutang yang diterbitkan atau dijamin oleh pemerintah Indonesia atau badan usaha milik negara, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Komersial (Commercial Paper) yang telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek yang telah disetujui Bapepam dan Obligasi yang di terbitkan oleh perusahaan-perusahaan berbadan hukum Indonesia melalui penawaran 18

18 umum tercatat pada Bursa Efek di Indonesia. Pergeseran investasi ke arah maksimum atau minimum tidak merupakan jaminan bahwa investasi akan lebih baik atau lebih buruk dari komposisi yang ditargetkan Pembatasan Investasi Dalam melaksanakan pengelolaan Reksa Dana SCHRODER, Manajer Investasi tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia; membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia lebih dari 15% (lima belas persen) dari Nilai Aktiva Bersih; melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli; membeli Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima persen) dari modal disetor perusahaan dimaksud; membeli Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan melebihi 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; menjual Unit Penyertaan kepada setiap pemegang Unit Penyertaan melebihi 2% (dua persen) dari jumlah Unit Penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak, kecuali: i. bagi Manajer Investasi, semata-mata untuk kepentingan sendiri dan bukan untuk kepentingan Pihak lain. Pembelian tersebut guna menjamin pembayaran atas Penjualan Kembali Unit Penyertaan oleh pemegang Unit Penyertaan; dan ii. kelebihan pemilikan Unit Penyertaan tersebut yang dimiliki oleh pemegang Unit Penyertaan yang berasal dari penanaman kembali pembagian keuntungan. g. h. i. j. k. l. membeli Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dengan ketentuan bahwa setiap jenis Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana; membeli Efek yang tidak melalui Penawaran Umum dan atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali Efek pasar uang dan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; membeli Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi baik dengan Manajer maupun pemegang Unit Penyertaan lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal pemerintah; penempatan dana investasi dalam kas atau setara kas kurang dari 2% (dua persen) dari Nilai Aktiva Bersih; terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali atau perdagangan Efek; terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short-sale); 19

19 m. n. o. p. q. r. s. terlibat dalam pembelian Efek secara margin; melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit; terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat pembelian; membeli efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum di mana Manajer Investasi bertindak sebagai Penjamin Emisi dari efek dimaksud; terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau pihak afiliasinya; membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum dimana manajer investasinya sama dengan Manajer Investasi Reksa Dana dan atau terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset tersebut; atau membeli Efek Beragun Aset yang tidak tercatat di Bursa Efek Kebijakan Pembagian Keuntungan Keuntungan yang diperoleh masing-masing Reksa Dana SCHRODER dari dana yang diinvestasikan, akan dibukukan ke dalam masing-masing Reksa Dana yang bersangkutan sehingga selanjutnya akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersihnya. Manajer Investasi sewaktu-waktu dapat membagikan keuntungan yang diperoleh masingmasing Reksa Dana SCHRODER (jika ada) dalam bentuk uang tunai kepada pemegang Unit Penyertaan yang akan ditransfer ke akun Pemegang Unit Penyertaan atau dapat diinvestasikan kembali menjadi Unit Penyertaan. 20

20 BAB VI IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA Dalam pegelolaan Reksa Dana SCHRODER ada berbagai biaya yang harus dikeluarkan oleh Reksa Dana SCHRODER, Manajer Investasi maupun Pemegang Unit Penyertaan Biaya Yang Menjadi Beban Reksa Dana SCHRODER: Imbalan Jasa Pengelolaan Manajer Investasi. Imbalan Jasa Manajer Investasi adalah sebesar 1,5% (satu koma lima persen) per tahun dari Nilai Aktiva Bersih masing-masing Reksa Dana SCHRODER yang diperhitungkan secara harian, ditambah dengan pajak yang berlaku dan dibayarkan setiap bulan. Imbalan Jasa Bank Kustodian. Imbalan Jasa Bank Kustodian adalah sebesar 0,25% (nol koma dua puluh lima persen) per tahun dari Nilai Aktiva Bersih masing-masing Reksa dana SCHRODER dan diperhitungkan secara harian, ditambah dengan pajak yang berlaku. Biaya Asuransi (jika ada) Biaya transaksi efek termasuk pajak yang berkenaan dengan transaksi yang bersangkutan dan registrasi efek. Imbalan jasa Akuntan Publik, Konsultan Hukum dan Notaris setelah pernyataan pendaftaran Reksa Dana SCHRODER dinyatakan efektif oleh Bapepam. Biaya pembuatan, pembaharuan dan pengiriman prospektus, biaya pembuatan laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan, pengiriman surat konfirmasi Unit Penyertaan ke pemodal setelah Reksa Dana SCHRODER dinyatakan efektif Biaya Yang Menjadi Beban Manajer Investasi Biaya persiapan pembentukan Reksa Dana SCHRODER, termasuk biaya pembuatan Kontrak Investasi Kolektif dan penerbitan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, termasuk imbalan jasa Akuntan Publik, Konsultan Hukum dan Notaris. Biaya administrasi pengelolaan portofolio. Biaya pemasaran dan promosi serta iklan, biaya pencetakan brosur, Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan, Surat Konfirmasi, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan, Formulir Pengalihan Unit Penyertaan (jika ada) dan Prospektus awal Biaya yang menjadi beban Pemegang Unit Penyertaan : Biaya pembelian Unit Penyertaan (selling fee) sebesar 2% (dua persen), yang dikenakan pada saat calon Pemegang Unit Penyertaan melakukan pembelian. Biaya penjualan kembali Unit Penyertaan (redemption fee) sebesar 0,5% (nol koma lima persen) yang dikenakan pada saat Pemegang Unit Penyertaan menjual partisipasinya dalam Reksa Dana SCHRODER. Biaya pengalihan Unit Penyertaan (switching fee) sebesar 0,5% (nol koma lima persen) yang dikenakan pada saat Pemegang Unit Penyertaan mengalihkan penyertaannya antara Reksa Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi pada Bank Kustodian yang sama Alokasi Biaya 21

21 Jenis Biaya Reksa Dana SCHRODER Dibebankan ke Reksa Dana Jasa Manajer Investasi 1,50% per tahun dari nilai aktiva bersih Jasa Bank Kustodian 0,25% pertahun dari nilai aktiva bersih Dibebankan kepada pemodal Biaya Pembelian 2.00% dari nilai transaksi Biaya Penjualan Kembali 0,50% dari nilai penjualan kembali Biaya Pengalihan (switching) 0,50% dari nilai transaksi 22

22 BAB VII PERPAJAKAN Berdasarkan Peraturan Perpajakan yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, adalah sebagai berikut: No Uraian Perlakuan Pph Dasar Hukum A. Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari a. Pembagian uang tunai (dividen) Pph tarif umum Pasal 4 (1) UU PPh b. Bunga obligasi Bukan obyek PPh (selama 5 tahun pertama sejak Reksa Dana berbentuk KIK menjadi efektif) Pasal 4 (3) huruf j UU PPh jo. Pasal 5 PP No. 6 tahun 2002 jo. Pasal 4 Keputusan Menteri R.I No. 121/KMK.03/2002 c. Capital gain obligasi Bukan obyek PPh (selama 5 tahun pertama sejak Reksa Dana berbentuk KIK menjadi efektif) Pasal 5 PP No. 6 tahun 2002 jo. Pasal 4 Keputusan Menteri R.I No. 121/KMK.03/2002 d. Bunga Deposito dan Diskonto Sertifikat Bank Indonesia PPh final (20%) Pasal 2 PP PP 131 Tahun 2000 jo. Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan RI No. 51/KMK.04/2001 e. Capital gain saham di Bursa PPh Final (0.1%) PP 41 tahun 1994 jo. Pasal 1 PP 14 Tahun 1997 B. f. Commercial Paper dan surat utang Lainnya Bagian Laba termasuk pelunasan kembali (redemption) unit penyertaan yang diterima pemegang unit PPh tarif umum Bukan obyek PPh Pasal 4 (1) UU PPh Pasal 4 (3) huruf i UU PPh Bagi Warga Negara Asing disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat perpajakan mengenai perlakuan pajak investasi sebelum membeli Unit Penyertaan. Pengenaan Pajak tersebut diatas didasarkan pada peraturan yang berlaku saat prospektus ini diterbitkan, yang mana dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah di bidang Perpajakan. BAB VIII 23

23 FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG UTAMA Semua investasi, termasuk investasi pada Reksa Dana, mengandung risiko. Meskipun Reksa Dana SCHRODER berusaha mengurangi risiko dengan berinvestasi pada portofolio yang terdiversifikasi, hal ini tidak menghilangkan seluruh risiko. Risiko investasi pada Reksa Dana SCHRODER dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyertaan Nilai Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER dapat berfluktuasi akibat kenaikan atau penurunan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana. Penurunan dapat disebabkan oleh, antara lain: - Perubahan harga efek ekuitas dan efek lainnya. - Biaya-biaya yang dikenakan setiap kali investor melakukan pembelian dan penjualan. - Dalam hal terjadi wanprestasi oleh pihak-pihak terkait. Risiko likuiditas. Penjualan kembali (pelunasan) tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan menyediakan uang tunai. Risiko likuiditas dapat timbul jika pada saat yang bersamaan, Pemegang Unit Penyertaan melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan dan Manajer Investasi gagal menyediakan dana guna melakukan pembeliaan kembali Unit Penyertaan yang dijual tersebut. Risiko Pertanggungan Harta/Kekayaan Reksa Dana SCHRODER. Bank Kustodian mengasuransikan seluruh harta kekayaan Reksa Dana SCHRODER terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bencana alam, kebakaran atau kerusuhan, semua itu dapat mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana SCHRODER. Risiko Wanprestasi Risiko ini dapat terjadi apabila rekan usaha Manajer Investasi gagal memenuhi kewajibannya. Rekan usaha dapat termasuk, tetapi tidak terbatas pada, emiten, pialang, Bank Kustodian dan Agen Penjual. Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik di dalam maupun di luar negeri Sistem ekonomi terbuka yang dianut oleh Indonesia sangat rentan terhadap perubahan ekonomi internasional. Perubahan kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di luar negeri atau peraturan khususnya di bidang Pasar Uang dan Pasar Modal merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja Bank-bank, penerbit instrumen surat berharga dan perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia maupun Bursa Efek di luar negeri, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja portofolio Reksa Dana SCHRODER. BAB IX 24

24 HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Schroder Dana Prestasi Plus dan Schroder Dana Terpadu adalah Reksa Dana Terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, sehingga setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak sesuai dengan sifat dari Kontrak Investasi Kolektif. Adapun hak Pemegang Unit Penyertaan adalah sebagai berikut: 9.1. Hak Untuk Memperoleh Pembagian Keuntungan Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh pembagian keuntungan (jika ada) berupa peningkatan Nilai Aktiva bersih per Unit Penyertaan Menjual Kembali Sebagian atau Seluruh Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk menjual kembali Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi. Pemegang Unit Penyertaan akan mengajukan aplikasi penjualan kembali kepada Manajer Investasi dan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari bursa setelah aplikasi diterima oleh Manajer Investasi maka Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan pelunasan atas penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut apabila aplikasi dan dokumen yang diterima adalah lengkap dan benar Mengalihkan Sebagian atau Seluruh Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Unit Penyertaannya ke Reksa Dana lainnya (kecuali Reksa Dana Pasar Uang) yang dikelola oleh Manajer Investasi pada Bank Kustodian yang sama Mendapatkan Bukti Penyertaan Setiap Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan bukti penyertaan berupa surat konfirmasi yang menyatakan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan nilai aktiva bersih ketika Unit Penyertaan dibeli Mendapatkan Informasi Yang Berkenaan Dengan Schroder Dana Prestasi Plus dan/atau Schroder Dana Terpadu. Setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan Schroder Dana Prestasi Plus dan/atau Schroder Dana Terpadu. Adapun informasi yang diperoleh yaitu: - Memperoleh posisi Nilai Aktiva Bersih dari Unit Penyertaan, bilamana diperlukan. - Setahun sekali, memperoleh pembaharuan prospektus yang berisikan laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik yang telah terdaftar di BAPEPAM. 9.6 Laporan-laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No.X.D.1 25

25 9.7 Memperoleh Laporan Keuangan Tahunan Laporan Keuangan Tahunan Reksa Dana SCHRODER wajib di audit setiap tahun oleh Akuntan yang terdaftar di BAPEPAM, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap Pemegang Unit Penyertaan yang namanya tercantum pada tanggal laporan keuangan Reksa Dana SCHRODER berhak memperoleh laporan tersebut dalam bentuk Prospektus Memperoleh Hak Pembagian Harta Dalam Hal Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus dan/atau Schroder Dana Terpadu. Dalam hal Schroder Dana Prestasi Plus dan/atau Schroder Dana Terpadu dibubarkan, maka hasil likuidasi harus dibagi secara proporsional menurut komposisi jumlah unit penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan. BAB X PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI REKSA DANA SCHRODERS 26

26 10.1 Reksa Dana SCHRODER berlaku sejak ditetapkan peryataan efektif oleh BAPEPAM dan dapat dibubarkan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut: a. Apabila diperintahkan oleh BAPEPAM sesuai dengan peraturan BAPEPAM Nomor IV B 1. b. Apabila masing-masing Nilai Aktiva Bersih Schroder Dana Prestasi Plus dan Schroder Dana Terpadu di bawah Rp (lima milyar rupiah ) selama 90 (sembilan puluh) hari berturut-turut, Manajer Investasi dapat membubarkan Reksa Dana SCHRODER dengan persetujuan BAPEPAM. c. Apabila Manajer Investasi dan Bank Kustodian mengundurkan diri dan dalam waktu 60 (enam puluh) hari tidak diperoleh penggantinya, setelah mendapat persetujuan dari BAPEPAM Masing-masing Schroder Dana Prestasi Plus dan Schroder Dana Terpadu dapat dibubarkan tanpa perlu mengakibatkan bubarnya Reksa Dana lainnya Kewajiban Manajer Investasi untuk memberitahukan terlebih dahulu kepada BAPEPAM mengenai rencana pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana SCHRODER dengan melampirkan : 1. kesepakatan pembubaran dan likuidasi Reksa Dana SCHRODER antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian; 2. alasan pembubaran; dan 3. kondisi keuangan terakhir Dalam hal Schroder Dana Prestasi Plus dan/atau Schroder Dana Terpadu dibubarkan, maka likuidasinya dilakukan oleh Manajer Investasi di bawah pengawasan akuntan publik yang disetujui BAPEPAM. Manajer Investasi wajib menyampaikan laporan tertulis tentang hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana SCHRODER kepada BAPEPAM selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah tanggal pemberitahuan rencana pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi tersebut yang diajukan dengan dilengkapi pendapat dari Konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana SCHRODER. Imbalan jasa konsultan hukum, akuntan publik, notaris dan biaya lain kepada pihak ketiga menjadi tanggung jawab dan wajib dibayar oleh Manajer Investasi dan tidak boleh dibebankan pada kekayaan Reksa Dana SCHRODER Manajer Investasi wajib mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana SCHRODER dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional selambat-lambatnya 2 (dua) hari bursa setelah pemberitahuan kepada Bapepam. Pada hari yang sama dengan pengumuman tentang rencana pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi tersebut, Manajer Investasi wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana SCHRODER. 27

27 10.6. Setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi, hasil likuidasi akan dibagi secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang Unit Penyertaan. Pembagian hasil likuidasi akan dilakukan oleh Bank Kustodian dengan Mentransfernya kepada pemegang Unit Penyertaan atau ahli waris/pengganti haknya yang sah yang telah memberitahukan kepada Bank Kustodian nomor rekening banknya. Informasi yang lebih jelas mengenai pembubaran dapat dilihat atau dibaca dalam Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang tersedia di PT Schroder Investment Management Indonesia dan Deutsche Bank AG cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian. BAB XI LAPORAN KEUANGAN 28

28 29

29 BAB XII PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Tata Cara Pemesanan Pengisian Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan Sebelum melakukan permohonan pembelian Unit Penyertaan, pemodal harus mempelajari dan mengerti isi Prospektus ini serta ketentuan-ketentuan dalam Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan. Para pemodal yang ingin membeli Unit Penyertaan Reksa Dana SCHRODER harus mengisi Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan dengan lengkap, jelas dan benar, serta melampirkan fotocopi bukti jati diri (KTP/SIM bagi orang perorangan, Paspor bagi orang perorangan yang berwarga Negara Asing dan Anggaran Dasar, NPWP serta bukti jati diri dari pejabat yang berwenang untuk badan hukum) dan dokumen-dokumen pendukung lainnya sesuai dengan Prinsip Mengenal Nasabah sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM No. V.D.10. Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan dapat diperoleh dari Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan yang telah diisi lengkap dan dilampiri dengan fotocopi bukti jati diri serta bukti pembayaran harus diserahkan kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi berhak menolak pemesanan pembelian Unit Penyertaan apabila Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian Unit Penyertaan tidak terpenuhi Batas Minimum dan Maksimum Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan Minimum pemesanan pembelian Unit Penyertaan awal untuk Reksa Dana SCHRODER adalah Rp ,- (dua ratus ribu rupiah) dan minimum sebesar Rp ,- (seratus ribu rupiah) untuk investasi selanjutnya. Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM yang berlaku saat ini, batas maksimum kepemilikan Unit Penyertaan untuk setiap pemodal dalam Reksa Dana SCHRODER adalah sebesar 2% (dua persen) dari jumlah Unit Penyertaan yang ditawarkan Harga Pembelian Unit Penyertaan Harga pembelian Unit Penyertaan adalah sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah) per Unit Penyertaan pada hari pertama penawaran yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan, selanjutnya harga pembelian Unit Penyertaan ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang bersangkutan yang ditetapkan pada akhir hari bursa yang bersangkutan. 30

Schroder Dana Mantap Plus

Schroder Dana Mantap Plus PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 6 Mei 2002 TANGGAL MULAI PENAWARAN: 13 Mei 2002 Schroder Dana Mantap Plus BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N :

M E M U T U S K A N : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA

PROSPEKTUS REKSA DANA PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 12 September 2000 TANGGAL MULAI PENAWARAN: 25 September 2000 Schroder Dana Prestasi Plus Schroder Dana Terpadu BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 177/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA

PROSPEKTUS REKSA DANA PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 12 September 2000 TANGGAL MULAI PENAWARAN: 25 September 2000 Schroder Dana Prestasi Plus Schroder Dana Terpadu BAPEPAM&LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Menimbang SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 43/BL/2008 TENTANG REKSA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

Schroder Dana Mantap Plus II

Schroder Dana Mantap Plus II PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 25 Januari 2007 MASA PENAWARAN: 29 Januari 2007 Schroder Dana Mantap Plus II BAPEPAM & LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

Schroder Dana Obligasi Ekstra

Schroder Dana Obligasi Ekstra PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 3 Mei 2007 MASA PENAWARAN: 10 Mei 2007 Schroder Dana Obligasi Ekstra BAPEPAM & LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan UNTUK DIPERHATIKAN Schroder Dana Prestasi Plus tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan UNTUK DIPERHATIKAN Schroder Dana Mantap Plus tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus

Lebih terperinci

Schroder Dana Andalan

Schroder Dana Andalan PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 31 Oktober 2003 TANGGAL MULAI PENAWARAN: 3 November 2003 Schroder Dana Andalan BAPEPAM&LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA MANULIFE DANA KAS, MANULIFE DANA CAMPURAN dan MANULIFE DANA SAHAM

PROSPEKTUS REKSA DANA MANULIFE DANA KAS, MANULIFE DANA CAMPURAN dan MANULIFE DANA SAHAM Tanggal Efektif Tanggal Penawaran PROSPEKTUS REKSA DANA MANULIFE DANA KAS, MANULIFE DANA CAMPURAN dan MANULIFE DANA SAHAM Reksa Dana Manulife Dana Kas (selanjutnya disebut Manulife Dana Kas ), Reksa Dana

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 15 Mei 2006 MASA PENAWARAN: 18 Mei 2006

PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 15 Mei 2006 MASA PENAWARAN: 18 Mei 2006 PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 15 Mei 2006 MASA PENAWARAN: 18 Mei 2006 BAPEPAM&LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan UNTUK DIPERHATIKAN Schroder Dana Obligasi Ekstra tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus

Lebih terperinci

Schroder Regular Income Plan III

Schroder Regular Income Plan III PROSPEKTUS REKSA DANA TERPROTEKSI Tanggal Efektif : 21 April 2008 Mulai Masa Penawaran : [ ] Penjualan Kembali : Setiap bulan dimulai pada bulan pertama setelah Tanggal Emisi Tanggal jatuh Tempo : Lebih

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Rencana Perubahan KIK dan Prospektus Reksa Dana Aberdeen Dana Pendapatan Riil Oktober 2016

Rencana Perubahan KIK dan Prospektus Reksa Dana Aberdeen Dana Pendapatan Riil Oktober 2016 Rencana Perubahan KIK dan Prospektus Reksa Dana Aberdeen Dana Pendapatan Riil Oktober 2016 MATRIKS RENCANA PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN PADA KIK DAN PROSPEKTUS I Perubahan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo No.132, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Kontrak. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6079)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 14 /PM/2002 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 14 /PM/2002 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 14 /PM/2002 Peraturan Nomor IV.A.4 TENTANG PEDOMAN KONTRAK PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan UNTUK DIPERHATIKAN Reksa Dana SCHRODERS tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus dan

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DALAM LIKUIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN DALAM LIKUIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN DALAM LIKUIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA. TANGGAL EFEKTIF : 29 Oktober 2008 TANGGAL MULAI PENAWARAN : 3 Nopember 2008

PROSPEKTUS REKSA DANA. TANGGAL EFEKTIF : 29 Oktober 2008 TANGGAL MULAI PENAWARAN : 3 Nopember 2008 PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF : 29 Oktober 2008 TANGGAL MULAI PENAWARAN : 3 Nopember 2008 Schroders SCHRODER DANA ANDALAN II PEMBAHARUAN BAPEPAM & LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS Tanggal Efektif: 14 Oktober 2011 Tanggal Penawaran Umum: 8 Desember 2011 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA SYAILENDRA FIXED INCOME FUND Reksa Dana Syailendra Fixed Income Fund( selanjutnya disebut Syailendra

Lebih terperinci

REKSA DANA SYAILENDRA LIBERTY FUND

REKSA DANA SYAILENDRA LIBERTY FUND Tanggal Efektif : 8 Mei 2014 Tanggal Penawaran Umum : 14 Mei 2014 REKSA DANA SYAILENDRA LIBERTY FUND REKSA DANA SYAILENDRA LIBERTY FUND (selanjutnya disebut SYAILENDRA LIBERTY FUND ) adalah Reksa Dana

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR : KEP- 22 /PM/2004 TENTANG PEDOMAN BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR : KEP- 22 /PM/2004 TENTANG PEDOMAN BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR : KEP- 22 /PM/2004 Peraturan Nomor IX.C.6 TENTANG PEDOMAN BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

Lebih terperinci

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

TANGGAL EFEKTIF: 17 Februari 2003 TANGGAL MULAI PENAWARAN: 25 Februari 2003

TANGGAL EFEKTIF: 17 Februari 2003 TANGGAL MULAI PENAWARAN: 25 Februari 2003 SMART INVEST TANGGAL EFEKTIF: 17 Februari 2003 TANGGAL MULAI PENAWARAN: 25 Februari 2003 BAPEPAM&LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan UNTUK DIPERHATIKAN SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA TERPROTEKSI, REKSA DANA DENGAN PENJAMINAN, DAN REKSA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Kewajiban Pelaporan Pajak Amerika Serikat berdasarkan FATCA

Kewajiban Pelaporan Pajak Amerika Serikat berdasarkan FATCA UNTUK DIPERHATIKAN Schroder Dana Prestasi Plus tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA ARCHIPELAGO BALANCE FUND

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA ARCHIPELAGO BALANCE FUND PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA ARCHIPELAGO BALANCE FUND Tanggal Efektif: 27 Desember 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 11 Januari 2013 OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan Program Pensiun, investasi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.399, 2015 KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Terproteksi. Penjaminan. Indeks. Pedoman Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5817).

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan UNTUK DIPERHATIKAN Schroder Dana Andalan II tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN PROSPEKTUS PEMBAHARUAN Tanggal Efektif: 22 Maret 2007 Tanggal Mulai Penawaran: 28 Maret 2007 Prospektus Grow 2 Prosper Reksa Dana GROW -2- PROSPER adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II Tanggal Efektif: 28 Februari 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 9 April 2012 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan

Lebih terperinci

SCHRODER DANA PRESTASI PLUS

SCHRODER DANA PRESTASI PLUS TANGGAL EFEKTIF: 12 September 2000 TANGGAL MULAI PENAWARAN: 25 September 2000 SCHRODER DANA PRESTASI PLUS BAPEPAM&LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26 /POJK.04/2016 TENTANG PRODUK INVESTASI DI BIDANG PASAR MODAL DALAM RANGKA MENDUKUNG UNDANG-UNDANG TENTANG

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA Copyright (C) 2000 BPHN PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA *36161 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 9 TAHUN 1999 (9/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 Peraturan Nomor II.F.14 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka memberikan

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI PROPERTY PLUS

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI PROPERTY PLUS Tanggal Efektif: 28 Februari 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 9 April 2012 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI PROPERTY PLUS OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA

PROSPEKTUS REKSA DANA PROSPEKTUS REKSA DANA TANGGAL EFEKTIF: 28 Mei 1997 1997 TANGGAL MULAI PENAWARAN: 29 Mei SCHRODER DANA PRESTASI BAPEPAM&LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA

Lebih terperinci

REKSA DANA SYAILENDRA MIDCAP ALPHA FUND

REKSA DANA SYAILENDRA MIDCAP ALPHA FUND Tanggal Efektif : 11 Juli 2014 Tanggal Penawaran Umum : 15 Juli 2014 REKSA DANA SYAILENDRA MIDCAP ALPHA FUND REKSA DANA SYAILENDRA MIDCAP ALPHA FUND (selanjutnya disebut SYAILENDRA MIDCAP ALPHA FUND )

Lebih terperinci

Tanggal Efektif : 02 Mei 2012 Tanggal Mulai Penawaran : 08 Mei 2012

Tanggal Efektif : 02 Mei 2012 Tanggal Mulai Penawaran : 08 Mei 2012 Tanggal Efektif : 02 Mei 2012 Tanggal Mulai Penawaran : 08 Mei 2012 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.145, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Pengampunan Pajak. Investasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5906) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan UNTUK DIPERHATIKAN Schroder USD Bond Fund tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus dan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.61, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Real Estat. Bank Kustodian. Manajer Investasi. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 5867) PERATURAN

Lebih terperinci

REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL CASH FUND

REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL CASH FUND Tanggal Efektif Tanggal Mulai Penawaran : 16 November 2011 : 22 Desember 2011 REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL CASH FUND REKSA DANA CIMB-PRINCIPAL CASH FUND adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN PEMBAHARUAN

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN PEMBAHARUAN Tanggal Efektif : 02 Mei 2012 Tanggal Mulai Penawaran : 8 Mei 2012 BAPEPAM dan LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 425/BL/2007 TENTANG PEDOMAN BAGI

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN PENTING UNTUK DIPERHATIKAN PACIFIC BALANCE FUND tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan PACIFIC BALANCE FUND, calon Pemegang Unit Penyertaan harus terlebih dahulu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya harap merujuk kepada teks aslinya.

Lebih terperinci

Tanggal Efektif : 02 Mei 2012 Tanggal Mulai Penawaran : 8 Mei

Tanggal Efektif : 02 Mei 2012 Tanggal Mulai Penawaran : 8 Mei Tanggal Efektif : 02 Mei 2012 Tanggal Mulai Penawaran : 8 Mei OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI,

Lebih terperinci

SCHRODER DANA MANTAP PLUS II

SCHRODER DANA MANTAP PLUS II TANGGAL EFEKTIF : 25 Januari 2007 TANGGAL MULAI PENAWARAN : 29 Januari 2007 SCHRODER DANA MANTAP PLUS II BAPEPAM & LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN

Lebih terperinci

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN PENTING UNTUK DIPERHATIKAN PACIFIC FIXED FUND tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan PACIFIC FIXED FUND, calon Pemegang Unit Penyertaan harus terlebih dahulu

Lebih terperinci

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA Inflasi Memproteksi nilai asset Meningkatkan nilai asset Mencapai impian 1996 2013 Hero granulated sugar 4 kg 1,700 6,800 Rinso

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA SYAILENDRA DANA KAS

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA SYAILENDRA DANA KAS Tanggal Efektif : 19 Maret 2015 Tanggal Penawaran Umum : 25 Maret 2015 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA SYAILENDRA DANA KAS REKSA DANA SYAILENDRA DANA KAS (selanjutnya disebut SYAILENDRA DANA KAS ) adalah

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan UNTUK DIPERHATIKAN Schroder Syariah Balanced Fund tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan UNTUK DIPERHATIKAN Schroder Dana Prestasi Plus tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan

UNTUK DIPERHATIKAN. Halaman ini sengaja dikosongkan UNTUK DIPERHATIKAN Schroder Dana Prestasi tidak termasuk produk investasi dengan penjaminan. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19 /POJK.04/2016 TENTANG PEDOMAN BAGI MANAJER INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN YANG MELAKUKAN PENGELOLAAN DANA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci