BAB I PENDAHULUAN. Hasil Sensus Penduduk 2010, menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Hasil Sensus Penduduk 2010, menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil Sensus Penduduk 2010, menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami kenaikan pada periode dibandingkan periode dan tampaknya masih menjadi agenda penting dalam kebijakan kependudukan di Indonesia. Kenaikan tersebut merupakan hal yang mengejutkan, sebab laju pertumbuhan penduduk pada tiga periode sebelumnya berturut-turut mengalami penurunan, yaitu dari 2,3 persen pada periode menjadi 1,97 persen pada periode dan menurun lagi di periode menjadi 1,45 persen. Angka ini meningkat menjadi 1,49 persen pada periode Meskipun masih terjadi perdebatan apakah kenaikan laju pertumbuhan penduduk tersebut memang menggambarkan kondisi sebenarnya atau karena terkait dengan masalah teknis misalnya perbedaan cakupan antara SP 2000 dan SP 2010, akan tetapi bagi sebagian orang kenaikan tersebut cukup mengkhawatirkan. Hal ini terjadi karena, meskipun kenaikan pertumbuhan penduduk hanya sebesar 0,04 persen, akan tetapi apabila dikalikan dengan jumlah penduduk 237 juta, akan menghasilkan peningkatan jumlah yang cukup besar. Salah satu implikasi penting akibat laju pertumbuhan penduduk tinggi adalah terjadinya peningkatan jumlah penduduk usia kerja dan pada gilirannya akan menyebabkan peningkatan jumlah angkatan kerja. Pertambahan jumlah angkatan kerja menuntut terciptanya lapangan kerja yang sepadan, untuk menekan jumlah 1 Pertumbuhan Penduduk Mengkhawatirkan, diunduh dari tanggal 14 Juni

2 dan angka pengangguran. Akan tetapi faktanya, ketersediaan lapangan kerja di Indonesia saat ini ternyata belum dapat mememenuhi kebutuhan lapangan kerja penduduknya. Menurut data BPS jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2011 mencapai 119,4 juta orang, bertambah sekitar 2,9 juta orang dibanding dengan angkatan kerja Agustus 2010 yang berjumlah 116,5 juta orang, atau bertambah 3,4 juta orang dibanding Februari Meskipun pada Febuari 2011 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan, yaitu dari 7,14 persen menjadi 6,80 persen dibanding satu tahun sebelumnya 3, akan tetapi angka tersebut masih sangat besar jika dikalikan dengan jumah angkatan kerja yang ada. Jumlah pengangguran terbuka mencapai 8,1 juta pada tahun Tingginya jumlah maupun angka pengangguran akibat terbatasnya lapangan pekerjaan, serta kebutuhan hidup harus dipenuhi, mendorong masyarakat untuk menempuh alternatif lain, salah satunya dengan melakukan migrasi internasional. 2 Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2011, diunduh dari tanggal 7 November ibid 2

3 TABEL 1.1 PENEMPATAN TENAGA KERJA DI LUAR NEGERI TAHUN TAHUN JUMLAH PENGIRIMAN TKI TUJUAN MALAYSIA TUJUAN ARAB SAUDI Dari Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa angka migrasi internasional di Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari negara-negara yang menjadi tujuan para TKI, Arab Saudi dan Malaysia adalah negara menjadi tujuan mayoritas migran dari Indonesia. Setidaknya pada tahun lebih dari 60 persen TKI dikirim ke dua negara tersebut. Angka tersebut bisa jauh lebih besar, apabila diikutsertakan juga tenaga kerja tak terdokumentasi atau TKI illegal. Bahkan menurut Atase Ketenagakerjaan KBRI di Malaysia sampai pada awal tahun 2012 jumlah TKI ilegal di Malaysia lebih besar dari jumlah TKI legal. 5 Pesatnya peningkatan jumlah pekerja migran internasional tersebut tidak lepas dari pengaruh faktor ekonomi yang biasanya melandasi keputusan para migran untuk melakukan migrasi. Menurut hasil survey nasional pola remitansi TKI 6 mayoritas TKI, yaitu 84% merasa menjadi TKI bisa membuat kondisi ekonomi 4 Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun ,diunduh dari tanggal 29 September 2011 dan Data Penempatan Tenega Kerja Luar Negeri Tahun diunduh dari tanggal 10 November Jumlah TKI Ilegal Lebih Banyak dari pada TKI Legal diunduh dari tanggal 03 Juli Bank Indonesia, dikutip dari Tavi Supriana, dan Vita Lestari Nasution. Peran Usaha Tki Purna Terhadap Pengembangan Ekonomi Lokal Dan Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha TKI Purna Di Provinsi Sumatera Utara Hal 44 3

4 keluarga mereka menjadi lebih baik. Hal tersebut dicapai dengan menyisihkan dana untuk modal usaha, membeli lahan, membangun rumah, dan lainnya. Meskipun demikian, banyak studi menyebutkan bahwa sebagian besar remitan digunakan untuk keperluan konsumsi, termasuk membeli barang rumah, dan kendaraan untuk menunjukkan bahwa mereka mengalami peningkatan status ekonomi dan juga sosial. (lihat Sukamdi, et.al. 2003) Dampak positif yang ditimbulkan dari migrasi internasional yang paling menonjol adalah dari aspek ekonomi. Diantaranya adalah remitansi yang dikirim oleh migran untuk keluarganya di tanah air, dan devisa yang diterima oleh pemerintah. Selain itu, dampak ekonomi migrasi Tenaga Kerja Indonesia bersifat multiplier sebagai akibat dari peluang bisnis yang ditimbulkan dari pemanfaatan penghasilan TKI. Bahkan efek tersebut tidak hanya terbatas pada rumah tangga migran, tetapi juga diluar anggota rumah tangga. Hal ini lebih menonjol jika dilihat dari proses migrasi ketika banyak orang terlibat di dalamnya dan memperoleh keuntungan dari proses tersebut. Misalnya mereka yang mendapatkan pekerjaan dari mobilitas TKI, perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia, dan juga perantara (calo) yang bermunculan dan mendapatkan keuntungan dari mobilitas TKI. 7 Dampak langsung yang mudah dilihat adalah remitansi. Di beberapa kantong migran internasional, akumulasi remitan di derah tersebut relatif besar. Dalam sekala nasional, menurut data dari Bank Indonesia 8 angka remitansi mencapai 4,488 miliar USD pada tahun 2009, dan sebesar 4,344 miliar USD. Besarnya 7 Rianto. Dampak Krisis Ekonomi pada Migrasi Internasional.Warta Demografi Tahun ke 28 No hal 16 8 Bank Indonesia. Laporan Neraca Pembayaran Indonesia, Realisasi Triwulan II

5 jumlah remitan yang dikirim berperan besar dalam meningkatkan pendapatan keluarga yang ditinggalkan. Hal tersebut telah dibuktikan di beberapa penelitian, salah satunya adalah penelitian Hugo 9 di Jawa Barat yang melaporkan bahwa lebih dari 83% responden menyatakan : keluarga pelaku migran lebih kaya dibanding keluarga bukan pelaku migran. Di sisi lain, mengkaji tentang migrasi internasional tidak bisa dipisahkan dari permasalahan-permasalahan yang terjadi sebagai bentuk dari dampak negatif dari proses migrasi. Permasalahan migrasi tersebut sangat beragam, diantaranya berupa gaji yang tidak dibayarkan, penganiayaan, dan pelecehan seksual. TABEL 1.2 KASUS PERMASALAHAN TKI BERDASARKAN 9 Saefullah, Mobilitas Penduduk Dan Perubahan Di Pedesaan (Studi Kasus Di Jawa Barat); Dalam Anwar Subiyanto. Pengaruh Pemanfaatan Remitan Buruh Migran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di Kabupaten Cilacap hal 38 5

6 Jenis kasus (permasalahan) PENGADUAN/PELAPORAN YANG DITERIMA (Periode Januari s.d April 2008) Timteng, Afrika dan Eropa Aspac Amerika dan Total Gaji tidak dibayar Penganiayaan Pelecehan seksual Majikan meninggal Pekerjaan tidak sesuai PK PT bermasalah Putus komunikasi Dokumen tidak lengkap PHK sepihak Kecelakaan kerja Sakit akibat kerja Sakit biasa Meninggal Kriminal Gagal perangkat Sumber : Bedasarkan Tabel 1.2, nampak bahwa permasalahan yang paling sering dialami oleh para pekerja migran di luar negeri adalah putusnya komunikasi antara migran dan keluarga, dan gaji yang tidak dibayar untuk tujuan migran Timur tengah, Afrika dan Eropa, serta adanya pemutusan hubungan kerja dan kasus meninggal dunia untuk negara tujuan Asia Pasifik dan Amerika. Meskipun demikian, angka tersebut kemungkinan lebih besar, karena banyaknya kasus-kasus permasalahan migran yang tidak terlaporkan. Saat ini di Malaysia, sekitar 60 persen persoalan TKI adalah terkait dengan gaji. Di sektor informal seperti penata laksana rumah tangga (PLRT) banyak terjadi perselisihan antara majikan dan pekerjanya terkait gaji. Di satu sisi, si pekerja merasa belum mendapatkan pembayaran gaji, ataupun pemotongan gaji yang tidak sesuai ketentuan. Namun sebaliknya, majikan merasa sudah melakukan 6

7 sesuai ketentuan 10. Sedangkan di Arab Saudi permasalahan terbanyak yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia adalah kasus penganiayaan fisik 11. Faktanya sampai Oktober 2010 telah terjadi kasus kekerasan terhadap TKI. Dari jumlah ini mayoritas korbannya adalah tenaga kerja wanita. Banyaknya permasalahan yang menimpa para TKI di luar negeri disebabkan karena beberapa hal, salah satunya adalah rendahnya pendidikan para TKI tersebut. Saat ini tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri didominasi oleh lulusan sekolah dasar atau menengah pertama. Data dari Badan Nasional Pengiriman dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dari sekitar dua juta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, 80 persen diantaranya hanya berpendidikan Sekolah Dasar (SD) dan bahkan ada yang tidak tamat SD. 12 Dengan hanya memiliki pendidikan tamat Sekolah Dasar, pekerjaan yang diperoleh sangat terbatas, yaitu Pembantu Rumah Tangga, buruh pabrik, dan buruh perkebunan. Tiga pekerjaan ini lah yang merupakan sektor yang dihindari oleh para penduduk asli, dan dibeikan kepada pekerja migran. Sudah bukan rahasia lagi bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut rawan kekerasan. Hal lain yang dapat menyebabkan masalah-masalah tersebut berkaitan dengan pemahaman dan kesadaran TKI tentang hak mereka sebagai tenaga kerja dan sekaligus sebagai manusia. Dalam posisinya sebagai Tenaga Kerja dan migran, para TKI sebenarnya mempunyai hak-hak tertentu. Dimana salah satu fungsinya untuk melindungi TKI dari kerentanan-kerentanan termasuk kerentanan Persen Permasalahan TKI di Malaysia Terkait Gaji diunduh dari tanggal 14 Juni Nota Diplomatik Untuk Sumiati, diunduh dari tanggal 11 Noember

8 TKI terhadap tindak kekerasan. Akan tetapi sering kali para TKI tersebut tidak mengetahui perihal apa saja yang menjadi haknya. Sementara hak tersebut telah diatur dalam undang-undang dan peraturan yang berlaku. Di luar penyebab yang terkait dengan TKI, permasalahan yang terjadi sering kali disebabkan karena kurangnya perlindungan dari pemerintah. Sebenarnya secara normatif perlindungan TKI telah diatur di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akan tetapi dalam pelaksanaannya menghadapi banyak kendala dan hambatan, sehingga menyebabkan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak efektif. Kebijakan pemerintah tentang TKI telah ada sejak tahun 1969, dan pada tahun 2004 pemerintah mengeluarkan Undang-undang Penempatan dan Perlindungan TKI melalui UU no. 39 Tahun Setelah itu banyak peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur masalah TKI. Bahkan Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri dalam kurun waktu 2006 sampai 2010 mengalami perubahan setiap tahunnya. Selain itu, dari segi organisasi pelaksana, pemerintah juga membuat suatu terobosan. Melalui Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2006 presiden mendirikan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang beranggotakan wakil-wakil instansi pemerintah terkait mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi. Selanjutnya, untuk menjangkau masyarakat yang ada di daerah, dibentuk Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), yang 8

9 mempunyai tugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumen penempatan, perlindungan dan penyelesaian masalah TKI. Dari satu sisi hal tersebut menunjukkan perhatian pemerintah yang cukup tinggi dalam mengelola TKI. Meskipun demikian permasalahan TKI di luar negeri masih terjadi. Berdasarkan catatan BNP2TKI hingga akhir 2011 kemarin masalah yang menjerat TKI di luar negeri mencapai 39 ribu kasus dari 6 juta TKI yang tersebar di luar negeri Rumusan Masalah Migrasi penduduk, utamanya migrasi internasional merupakan salah satu fenomena yang semestinya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Karena selain jumlahnya yang cenderung meningkat, proses migrasi telah menimbulkan permasalahan yang kompleks. Salah satunya adalah permasalahan yang dihadapi oleh Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan dari pemerintah yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan migrasi tersebut. Dalam permasalahan migrasi dan pengiriman TKI, pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam peraturan, mulai dari Undangundang, peraturan pemerintah, sampai surat edaran menteri. Akan tetapi dengan diterbitkannya berbagai peraturan tersebut, ternyata tidak mengurangi permasalahan yang terjadi, bahkan cenderung mengalami peningkatan. Sehingga muncul pertanyaan, apakah regulasi yang dijadikan sebagai dasar untuk merespons permasalahan TKI sudah memadai. Dengan demikian dirumuskan 13 Masalah TKI di Luar Negeri Capai 39 Ribu Kasus, diunduh dari tanggal 8 Agustus

10 pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah regulasi yang dijadikan dasar untuk merespons permasalahan TKI sudah memadai? 2. Bagaimanakah pembagian tugas dan kewenangan antar lembaga pelaksana? 1.3 Tujuan Penelitian Dengan melihat latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian dimaksudkan untuk mengetahui : 1. Isi regulasi yang ada dalam merespons permasalahan tentang Tenaga Kerja Indonesia 2. Pembagian tugas dan kewenangan antar lembaga pelaksana 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi praktisi Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan dan strategi dalam permasalahan yang berkaitan dengan Tenaga Kerja Indonesia 2. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat digunakkan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian selanjutnya, sehingga mampu memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini. 10

11 1.5 Keaslian Penelitian Pada studi migrasi, telah banyak para ahli dan peneliti yang mengkaji tentang fenomena migrasi internasional, akan tetapi sebagian besar dari kajian tersebut lebih banyak fokus pada kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Sementara itu kajian yang memberikan perhatian pada isu kebijakan TKI, belum banyak dilakukan. Penelitian tersebut antara lain sebagai berikut : a. Penelitian yang berjudul Implikasi Pendapatan Migrant Kembali Terhadap Ketahanan Ekonomi Keluarga. (Kasus di Desa Sindang Jaya Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat), yang ditulis oleh Ni Putu Nala Krisdiani (2013) ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Tenaga Kerja Indonesia Kabupaten Cianjur, khususnya Desa Sindangjaya ke luar negeri, serta implikasi pendapatan terhadap perekonomian ketahanan keluarga. Dengan demikian dapat diketahui bahwa perbedaan mendasar antara penelitian yang ditulis oleh Ni Putu Nala dengan penelitian ini adalah sudut pandang penelitian yang diambil. Tulisan Ni Putu Nala melihat dari sisi dampak yang ditimbulkan dari proses penempatan TKI ke luar negeri, sedangkan dalam penelitian ini dilihat dari regulasi yang ada pada proses penempatan TKI keluar negeri. b. Dalam tulisan Rokhyatun (2010) yang berjudul Pelaksanaan Pelindungan Hukum Terhadap Tenaga Indonesia (TKI) oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, bertujuan untuk mengetahui (1) pelaksanaan perlindungan hukum terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dilakukan 11

12 oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (disnakertrans) Kabupaten Bantul; (2) kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap TKI; serta (3) upaya yang ditempuh dalam mengatasi kendala yang dihadapi tersebut. Selain cakupan penelitian yang berada di level kabupaten,penelitian Rokhyatun ini juga berbicara mengenai pelaksanaan peraturan. Sedangkan dalam penelitian penulis, lebih berbicara tentang kecukupan regulasi, dan cakupan pembahasan ada di level nasional. c. Hampir sama dengan penelitian Rokhyatun, penelitian yang berjudul Kebijakan Migrasi Internasional di Indonesia (Studi efektivitas program ekspor jasa tenaga kerja di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat), diteliti oleh Bambang Wicaksono Triantoro (1999). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konteks kebijakan yang mempengaruhi pilihan penggunaan jalur legal. Perbedaan pokok antara penelitian Triantoro(1999) dengan penelitian ini adalah bahwa penelitian ini memiliki cakupan yang lebih luas, tentang kebijakan TKI secara keseluruhan dan berada pada level nasional. d. Penelitian tentang TKI yang mengambil pendekatan kebijakan, salah satunya adalah yang ditulis oleh Nadjamuddin (2010) yang berjudul Efektivitas Kebijakan Pemerintah Propinsi DIY dalam Mengatasi Permasalahan Tenaga Kerja Indonsia (TKI) Sebagai Dampak dari Krisis Ekonomi Global. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui efektivitas kebijakan pemerintah Propinsi DIY dalam mengatasi permasalahan Tenaga Kerja Indonesia sebagai dampak dari krisis ekonomi global; serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kebijakan pemerintah Propinsi 12

13 DIY dalam mengatasi permasalahan TKI sebagai dampak dari krisis ekonomi global. Sedangkan dalam penelitian dilakukan ini bertujuan untuk meneliti kebijakan pemerintnah tentang TKI di level nasional. Selain itu fokus dari penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang TKI, sedangkan penelitian tersebut berfokus pada pelaksanaan dari kebijkan pemerintah tentang TKI. e. Selain itu, terdapat penelitian yang berjudul Kebijakan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia : Tinjauan Peran Pemeriintah dan Migrant Care, yang ditulis oleh Lela Kusuma Sari (2012). Penelitian ini bertujuan uuntuk mengetahui kebijakan pemerintah Indonesia dalam menangani pemasalahan yanjg dihadapi tenaga kerja Indonesia di Malaysia, termasuk di dalamnya mengetahui ketidakefektifan peran pemerintah dalam melaksanakan perlindungan terhadap tki, peran dan tindakan migrant care dalam upaya mendorong pemerintah menyelesaikan masalah tidak kekerasan terhadap TKI di Malaysia. Antara penelitian yang ditulis oleh Lela Kusuma Sari dan penelitian ini memiliki kesamaan, yaitu keduanya merupakan penelitian tentang TKI yang mempunyai pendekatan kebijakan, dan dibahas dalam level nasional. Akan tetapi dalam penelitian Lela Kusuma berfokus kepada pendeskripsian peran pemerintah dan migrant care, sedangkan focus dalam penelitian ini adalah isi regulasi TKI. 13

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka melindungi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) khususnya sektor penata laksana rumah tangga (PLRT)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan dengan kedua daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi merupakan fenomena penting pada era globalisasi. Perempuan Indonesia perdesaan terutama kalangan menengah ke bawah hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berdampak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja

I. PENDAHULUAN. setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja atau angkatan

Lebih terperinci

Boks 1 Hasil Survei Nasional Pola Remitansi TKI di Nusa Tenggara Barat

Boks 1 Hasil Survei Nasional Pola Remitansi TKI di Nusa Tenggara Barat Boks 1 Hasil Survei Nasional Pola Remitansi TKI di Nusa Tenggara Barat Latar Belakang Tenaga Kerja Indonesia terus memberikan sumbangan yang signifikan dalam Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang berada dikawasan Asia Tenggara dan memiliki peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbesar setelah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. 1 PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis. Meskipun perekonomian Indonesia mengalami peningkatan, tetapi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang sangat besar, hal ini terlihat dari jumlah penduduk yang menduduki peringkat ke empat di dunia dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapinya. Menurut Reivich dan Shatte (2002), bahwa kapasitas seseorang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapinya. Menurut Reivich dan Shatte (2002), bahwa kapasitas seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini perkembangan ilmu psikologi semakin meluas dengan adanya pemikirian baru yang berawal dari perspektif psikologi abnormalitas menuju kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment), BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1 Hal ini harus selaras dengan perkembangan

Lebih terperinci

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

Antar Kerja Antar Negara (AKAN) Antar Kerja Antar Negara (AKAN) Antar kerja antar Negara (AKAN) juga tidak kalah penting untuk dianalisis mengingat kontribusi pekerja kategori ini yang umumnya dikenal dengan TKI terhadap perekonomian

Lebih terperinci

BAB II ISU BURUH MIGRAN DAN MIGRANT CARE. CARE sebagai Non-Government Organization. Pembahasan tentang sejarah baik dari

BAB II ISU BURUH MIGRAN DAN MIGRANT CARE. CARE sebagai Non-Government Organization. Pembahasan tentang sejarah baik dari BAB II ISU BURUH MIGRAN DAN MIGRANT CARE Bab ini akan menjelaskan tentang awal mula munculnya isu buruh migran di Indonesia, pada bab ini penulis akan mencoba memaparkan tentang kondisi buruh migran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses

BAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Teori Kuznet pembangunan di Negara sedang berkembang identik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahap awal pembangunan namun disertai dengan timbulnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nova Windasari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nova Windasari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan sektor penting yang berfungsi bagi pemenuhan kebutuhan manusia yang kian hari kian bertambah. Pertanian adalah seluruh kegiatan manusia dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat internasional, hal ini disebabkan oleh perbedaan kekayaan. sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan kemajuan di bidang ilmu

I. PENDAHULUAN. masyarakat internasional, hal ini disebabkan oleh perbedaan kekayaan. sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan kemajuan di bidang ilmu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tidak ada satu negarapun yang hidup mengisolasi diri dari kehidupan masyarakat internasional, hal ini disebabkan oleh perbedaan kekayaan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berpenduduk terbanyak nomor empat di dunia setelah China (RRC), India dan Amerika Serikat. Pada tahun 2010, sebanyak 237.641.326

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sehingga seseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya, keluarganya

I. PENDAHULUAN. sehingga seseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya, keluarganya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan mempunyai makna sebagai sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dan keluarganya serta sebagai sarana untuk mengaktualisasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada 20 tahun terakhir ini fenomena perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain atau bisa disebut juga urbanisasi menjadi salah satu fenomena sosial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa Setiap warga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan kemampuan menciptakan lapangan kerja sebagai

Lebih terperinci

yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Di sektor pembangunan yang

yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Di sektor pembangunan yang A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan serangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Di sektor pembangunan yang esensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 2,5 sampai 3 juta orang per tahun (Nehen, 2010:96).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu dampak dari adanya krisis ekonomi adalah melonjaknya angka pengangguran. Belum pulihnya perekonomian dan timpangnya perkembangan suatu wilayah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Krisis moneter yang melanda Indonesia pada Tahun 1997 meningkatkan angka kemiskinan dan angka pengangguran. Jumlah penduduk miskin selama periode 1996-2006 berfluktuasi dari

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL

TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN SESUAI AMANAT SILA KEDUA PANCASILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB Oleh : Nama : Aula Datun Nafi ah NIM : 11.02.8064 Kelompok : A Program Studi :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia yang besar (sampai tahun 2013 mencapai ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah penduduk yang besar

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi 131 V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA 5.1. Migrasi Internal Migrasi merupakan salah satu faktor dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan bukti bahwa pemerintah belum mampu mengatasi masalah pengangguran di dalam negeri. Fenomena ini tampil sebagai solusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja merupakan sumberdaya utama suatu perekonomian (Mankiw,

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja merupakan sumberdaya utama suatu perekonomian (Mankiw, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan sumberdaya utama suatu perekonomian (Mankiw, 2007), oleh karena itu diperlukan perencanaan pembangunan sumberdaya manusia (ketenagakerjaan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir tahun 2015 yang lalu Indonesia dan negara-negara Asean

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir tahun 2015 yang lalu Indonesia dan negara-negara Asean BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak akhir tahun 2015 yang lalu Indonesia dan negara-negara Asean lainnya telah memasuki babak baru perekonomian yang disebut dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke empat di Dunia. Pada tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia kurang

BAB I PENDAHULUAN. ke empat di Dunia. Pada tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi ke empat di Dunia. Pada tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 255.993.674 jiwa atau

Lebih terperinci

VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan

VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan 300 VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan peramalan tentang dampak kebijakan migrasi terhadap pasar kerja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang cukup kompleks dan multidimensional. Sehingga pembenahan. Sebuah lembaga pemerintah non Kementerian di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang cukup kompleks dan multidimensional. Sehingga pembenahan. Sebuah lembaga pemerintah non Kementerian di Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di tengah kondisi ekonomi dalam negeri yang masih belum kondusif ditambah permintaan internasional yang masih tinggi, bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia

Lebih terperinci

1. KBRI-Kuala Lumpur tidak optimal dalam menjalankan fungsi dan misi diplomatik dalam situasi perundingan/negosiasi terkait penyelesaian kasus

1. KBRI-Kuala Lumpur tidak optimal dalam menjalankan fungsi dan misi diplomatik dalam situasi perundingan/negosiasi terkait penyelesaian kasus BAB IV PENUTUP Berdasarkan data data dan analisa yang telah dilakukan di dalam penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa mekanisme penerapan layanan diplomatik oleh KBRI di Kuala Lumpur dalam memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan penyerapan tenaga kerja. Sebagian besar lapangan kerja di

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan penyerapan tenaga kerja. Sebagian besar lapangan kerja di BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Globalisasi telah menimbulkan dampak yang sangat besar bagi perekonomian. Meskipun demikian, globalisaasi juga menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Kemiskinan

Lebih terperinci

Lembaran Fakta MIGRASI, REMITANSI DAN PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN

Lembaran Fakta MIGRASI, REMITANSI DAN PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized MIGRASI, REMITANSI DAN PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN Oleh: Chitrawati Buchori dan Mia Amalia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam meningkatkan kesejahteraan tersebut, salah satunya

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Kontribusi Dana Remitan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Dalam. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Kabupaten Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN. Kontribusi Dana Remitan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Dalam. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Kabupaten Tulungagung BAB V PEMBAHASAN Kontribusi Dana Remitan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Dalam Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Kabupaten Tulungagung Walaupun sangat disadari bahwa proses pembangunan bukan hanya ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membuktikan bahwa pemerintah Indonesia belum mampu memberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membuktikan bahwa pemerintah Indonesia belum mampu memberikan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Permasalahan yang terjadi pada TKI di Saudi Arabia selama bertahuntahun membuktikan bahwa pemerintah Indonesia belum mampu memberikan perlindungan yang maksimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah, seperti pengangguran, kemiskinan, tingkat pendapatan yang rendah dan lain sebagainya. Dimana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena penting karena tidak lepas dari proses pembangunan dan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena penting karena tidak lepas dari proses pembangunan dan kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dinamika penempatan tenaga kerja Indonesia luar negeri merupakan salah satu fenomena penting karena tidak lepas dari proses pembangunan dan kebijakan pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN I. Permasalahan yang Dihadapi Kondisi ketenagakerjaan dalam kurun waktu Februari 2005 Februari 2008 menunjukkan perkembangan yang semakin membaik. Jumlah kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pengembangan ekonomi daerah yang bertujuan. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pengembangan ekonomi lokal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pengembangan ekonomi daerah yang bertujuan. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pengembangan ekonomi lokal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka pengembangan ekonomi daerah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pengembangan ekonomi lokal sesuai potensinya menjadi sangat penting.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat BAB I PENDAHULUAN Pekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumber penghasilan seseorang untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terbuka itu. Begitu pula dengan jumlah masyarakat miskin yang pada tahun 2013

I. PENDAHULUAN. terbuka itu. Begitu pula dengan jumlah masyarakat miskin yang pada tahun 2013 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan tugas negara dalam mensejahterakan masyarakatnya masih jauh dari target yang diharapkan. Salah satu indikator mengenai hal ini dapat dilihat pada jumlah pengangguran

Lebih terperinci

Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan akan faktor tenaga kerja, negara berkembang membutuhkan tenaga kerja ahli dengan kemampuan khusus, dim

Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan akan faktor tenaga kerja, negara berkembang membutuhkan tenaga kerja ahli dengan kemampuan khusus, dim BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan antara negara adalah bentuk dari perdamaian dunia, negaranegara melakukan hubungan kerjasama satu sama lain demi memenuhi kepentingan nasional masing-masing

Lebih terperinci

BOKS. Menurut Status Menurut Jenis Kelamin Menurut Status Pernikahan. TKI perempuan lebih banyak dibanding TKI laki-laki

BOKS. Menurut Status Menurut Jenis Kelamin Menurut Status Pernikahan. TKI perempuan lebih banyak dibanding TKI laki-laki BOKS S U R V E I P O L A R E M IT A N S I T K I P R O P IN S I JA W A T E N G A H 2 0 0 8 Dalam beberapa studi ditemukan bahwa remitansi memiliki dampak yang besar terhadap kondisi makroekonomi, seperti

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Mata pencaharian para TKI sebelum Menjadi TKI di Kecamatan Terisi No. Mata Pencaharian Jumlah Persen (%) JUMLAH

Tabel 1.1 Mata pencaharian para TKI sebelum Menjadi TKI di Kecamatan Terisi No. Mata Pencaharian Jumlah Persen (%) JUMLAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mengubah orientasi pembangunan yaitu dari negara agraris menuju negara industri. Di mana diharapkan

Lebih terperinci

REKOMENDASI KEBIJAKAN KOALISI PEREMPUAN INDONESIA TERHADAP RUU PPILN

REKOMENDASI KEBIJAKAN KOALISI PEREMPUAN INDONESIA TERHADAP RUU PPILN REKOMENDASI KEBIJAKAN KOALISI PEREMPUAN INDONESIA TERHADAP RUU PPILN RUU PPILN Harus Sejalan dengan Agenda Pembangunan Nasional: Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. Tidak terkecuali di Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejalan dengan semakin banyak negara Asia Tenggara menjadikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejalan dengan semakin banyak negara Asia Tenggara menjadikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan semakin banyak negara Asia Tenggara menjadikan transformasi ekonomi sebagai target utama kebijakannya, problem yang timbul akibat bertambahnya penempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara.

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketenagakerjaan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan di setiap wilayah maupun negara. Ini adalah tentang bagaimana negara membangun sumber daya manusianya.

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 47/12/34/Th.XI, 01 Desember 2009 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN (Di

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG BIDANG KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia adalah perempuan abad modern ini. Cita-cita para aktifis gerakan feminisme telah terwujud menjadi sosok-sosok perempuan tangguh yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini pada hakekatnya adalah suatu usaha untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Selain itu, pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. menjadi pemicu berbagai masalah, baik masalah dibidang ekonomi maupun

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. menjadi pemicu berbagai masalah, baik masalah dibidang ekonomi maupun BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 KESIMPULAN Jumlah penduduk yang besar merupakan modal dasar pembangunan akan menjadi kenyataan apabila pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk, selain itu

Lebih terperinci

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1 Boks I Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1 Gambaran Umum Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini menghadapi risiko yang meningkat seiring masih berlangsungnya krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan dalam jumlah, komposisi dan

Lebih terperinci

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA Abstrak yang berkualitas adalah pertumbuhan yang menciptakan pemerataan pendapatan,pengentasan kemiskinan dan membuka kesempatan kerja yang luas. Di

Lebih terperinci

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Katalog BPS : 2301003.34 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Statistik BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 No. 74/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 Agustus 2017:

Lebih terperinci

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 9,5 persen berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan sosial. Kerja merupakan fitrah manusia yang asasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang seperti teknologi, sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang seperti teknologi, sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan migrasi manusia akhir-akhir ini telah mengalami peningkatan yang signifikan. Seiring dengan adanya arus globalisasi yang mendorong perubahan di berbagai

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Permasalahan Universitas Indonesia

1.1. Latar Belakang Permasalahan Universitas Indonesia 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Proses perencanaan pembangunan mutlak memerlukan integrasi antara variabel demografi dan variabel pembangunan. Perubahan yang terjadi dalam jumlah,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 78//35/Th. XIII, 5 November 05 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 05 AGUSTUS 05: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara berkembang di dunia. Hal yang paling mendasar yang umum dijumpai dalam suatu negara berkembang

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA HAK ASASI MANUSIA PEKERJA

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA HAK ASASI MANUSIA PEKERJA MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA HAK ASASI MANUSIA PEKERJA Disusun Oleh : Nama : Dharma Satria NIM : 11.12.5904 Kelompok Program studi Jurusan Dosen : Demokrasi : S1 : Sistem informasi : MOHAMMAD IDRIS.P,

Lebih terperinci

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah Erisman, M.Si, Kabid Statistik Sosial, BPS Provinsi Jawa Tengah Data Penduduk Yang Digunakan Mulai tahun 2014 angka penduduk yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 No. 62/11/13/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 27/05/Th.XVIII, 5 Mei 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,73 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri menunjukkan bahwa kesempatan kerja di luar negeri lebih banyak, menurut Kementerian Tenaga Kerja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor industri merupakan hal penting dalam pembangunan nasional. Selain sektor pertanian, peranan sektor industri terhadap pembangunan nasional menunjukan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penghasil devisa negara karena setiap bulan mereka mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penghasil devisa negara karena setiap bulan mereka mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga Kerja Luar Negeri atau sering kita dengar dengan sebutan TKW (Tenaga Kerja Wanita) atau TKI ( Tenaga Kerja Indonesia ). TKW dan TKI adalah istilah untuk tenaga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam keseluruhan proses produksi, sesuai yang ada dalam UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,89 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2015 sebanyak 2,35

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN PELUANG TENAGA KERJA WANITA PADA SEKTOR INFORMAL

KARAKTERISTIK DAN PELUANG TENAGA KERJA WANITA PADA SEKTOR INFORMAL KARAKTERISTIK DAN PELUANG TENAGA KERJA WANITA PADA SEKTOR INFORMAL Armansyah Mahasiswa Kependudukan Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya Jalan Padang Selasa No.524, Bukit Besar Palembang 30139 E-mail:

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 No. 74/11/52/Th. VII, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 5,38 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi BAB 1 PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan daerah yaitu mencari kenaikan pendapatan perkapita yang relatif cepat, ketersediaan kesempatan kerja yang luas, distribusi pendapatan yang merata,

Lebih terperinci

B A B 1 P E N D A H U L U A N. Perdagangan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka bumi ini dan terjadi

B A B 1 P E N D A H U L U A N. Perdagangan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka bumi ini dan terjadi B A B 1 P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Perdagangan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka bumi ini dan terjadi hampir di seluruh belahan dunia ini, dan merupakan tindakan yang bertentangan

Lebih terperinci

Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI REFORMASI TATA KELOLA PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN INDONESIA

Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI REFORMASI TATA KELOLA PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN INDONESIA Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI REFORMASI TATA KELOLA PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN INDONESIA Disampaikan dalam dalam Jambore Nasional Buruh Migran Indonesia, Jember, 24 24 November 2015 2015 I Trend Penempatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 74/11/Th. XIV, 7 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011 AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,56 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

Analisa Media Edisi November 2013

Analisa Media Edisi November 2013 Perlindungan Setengah Hati Tenaga Kerja Indonesia Memberikan perlindungan terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehiduan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kekuatan yang besar sebagai modal dasar pembangunan. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. atau kekuatan yang besar sebagai modal dasar pembangunan. Hal ini tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa : tiap-tipa warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pencapaian

Lebih terperinci

PENDUDUK, KETENAGAKERJAAN DAN SISTEM PENGUPAHAN

PENDUDUK, KETENAGAKERJAAN DAN SISTEM PENGUPAHAN PENDUDUK, KETENAGAKERJAAN DAN SISTEM PENGUPAHAN Oleh : Dyah Kusumawati*) Abstraksi Dewasa ini pembangunan kependudukan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas penduduk dan pengendalian laju pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 No. 66/11/13/Th XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,09 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2016 sebanyak 2,47 juta

Lebih terperinci

DAMPAK MIGRASI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP

DAMPAK MIGRASI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP DAMPAK MIGRASI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP *Eliza Umami Universitas Negeri Malang Jl Semarang no. 5 Malang E-mail: elizaumami_lgeo2010@yahoo.com

Lebih terperinci

PERANAN PPTKIS DALAM RANGKA PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI

PERANAN PPTKIS DALAM RANGKA PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI PERANAN PPTKIS DALAM RANGKA PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI Disampaikan oleh : Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ( APJATI) Dalam SEMINAR : REVISI UU NO. 39/2004 yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. xxx/05/21/th. V, 10 Mei 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2010 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI TERENDAH DALAM EMPAT TAHUN

Lebih terperinci