BAB II LANDASAN TEORI. listrik, dan tegangan listrik (V). Gaya bertanggung jawab terhadap adanya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. listrik, dan tegangan listrik (V). Gaya bertanggung jawab terhadap adanya"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI Gaya gerak elektron dalam kelistrikan mempunyai beberapa macam sebutan : Gaya gerak listrik (ggl), potensial listrik, perbedaan potensial, tekanan listrik, dan tegangan listrik (V). Gaya bertanggung jawab terhadap adanya peristiwa penarikan dan penolakan arus listrik melalui suatu rangkaian. Gaya tersebut merupakan hasil pemakaian suatu bentuk energi menjadi suatu medan elektrostatik. Tegangan listrik adalah beda potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik. Suatu tegangan listrik timbul diantara kedua benda jika salah satu benda mempunyai kelebihan elektron bebas dan benda lainnya mempunyai kekurangan elektron bebas. Jika dua benda tersebut dihubungkan, maka arus pengosongan akan mengalir dari benda negatif ke benda positif. Suatu tegangan listrik juga dapat timbul diantara dua benda jika terdapat perbedaan jumlah elektron bebas persatuan isi dari dua benda tersebut. Jika kedua benda tersebut negatif, maka arus akan mengalir dari benda yang bermuatan lebih negatif ke benda yang bermuatan kurang negatif ketika ke dua benda tersebut dihubungkan. Selain itu juga akan terdapat aliran elektron dari benda yang bermuatan kurang positif ke benda yang bermuatan lebih positif. II.1. Arus Listrik

2 Benda terbentuk dari partikel-partikel yang sangat kecil yang disebut molekul yang terdiri dari atom-atom. Inti atom (nucleus) terbentuk dari sub atom yang disebut proton dan neutron. Mengelilingi inti dan dalam keadaan yang terus bergerak berputar elektron-elektron. Gaya tarik dan gravitasi yang dihasilkan oleh proton dan elektron dikenal sebagai Muatan Listrik. Beberapa jenis bahan mengizinkan elektron-elektron untuk mengalir melewatinya disebut sebagai konduktor (penghantar), sebagian elektron bebas bergerak secara bebas dan sebarang atau berpindah dari atom ke atom. Jika di samping gerakan ini terdapat suatu aliran atau gerakan elektron yang umum sepanjang konduktor disebut arus listrik. Jadi arus listrik semata-mata adalah gerakan elektron atau muatan negatif melalui sebuah konduktor. Telah disepakati bahwa arah aliran ini dari positif ke negatif walaupun sekarang ini telah dibuktikan secara aktual bahwa aliran listrik bergerak dari negatif ke positif. Kecepatan aliran listrik dinyatakan dalam coulomb per sekon (C/s). Dalam prakteknya istilah coulomb per sekon jarang digunakan, dan sebagai gantinya digunakan amper (simbol A). Satu amper sama dengan gerakan listrik satu coulomb melalui titik tertentu dalam satu sekon. Rumus untuk menghitung kuat arus adalah: ket : I = Kuat arus (A) Q = Banyak muatan listrik (Coulumb) t = waktu dalam satuan detik

3 II.2. Daya Listrik Satuan daya Listrik adalah watt. Dalam satuan SI,satu watt disefinisikan sebagai suatu yang sama dengan kerja yang dilakukan pada laju satu joule setiap sekon. Watt juga merupakan energi yang dikeluarkan atau kerja yang dilakukan setiap sekon oleh arus 1 A yang tidak berubah yang mengalir pada tegangan 1 volt, atau P = V I Dimana: P= daya, watt I= arus,amper V= tegangan,volt. Jika arus dan tegangan merupakan fungsi siklus,maka daya rata-rata (P) untuk suatu periode siklus tersebut dapat ditentukan besarnya dengan rumus P (2-9) Dengan ; P = daya rata-rata dalam watt T= periode dari siklus dalam detik

4 Tegangan dan arus fungsi sinus dinyatakan sebagai V(t) = Vm cos ωt i(t) = Im cos (ωt φ ) maka persamaan daya menjadi: p(t) =Vm Im cos ωt cos (ωt φ ) p(t) = Vm Im [ cos (ωt ωt + φ ) + cos (ωt + ωt φ) p(t) = Vm Im cos φ + Vm Im cos( 2ωt φ) Harga rata-rata dari fungsi sinusoid yang berubah terdapat waktu untuk satu periode adalah sama dengan nol. Sehingga dari persamaan p(t) hanya terdapat bentuk Vm Im cos yang tidak tergantung terhadap waktu. Maka bentuknya menjadi : P = Vm Im cos φ = VI cos φ.(watt) Daya nyata ini yang diukur Wattmeter dalam konsumsi energi listrik di pelanggan. Dan dari rumus diatas diperoleh: Dimana cos φ ini disebut sebagai faktor daya yang tidak mungkin lebih besar dari 1 (satu). Sebagai mana telah diketahui bahwa daya rata-rata pada

5 rangkaian L murni adalah nol,maka dengan demikian bahwa daya : P= VI Cos φ, ini adalah merupakan daya yang diserap oleh tahanan R,karena pada tahanan R, arus sephasa dengan tegangan maka sudut φ = 0 : maka daya : P = VI Cos φ,diatas dapat dituliskan dengan bentuk : P= V I COS φ = V I COS (0) = V I = I R I atau : P = R yang dapat dilihat dari diagram phasor yang dikenal dengan segitiga daya: V.I disebut daya semu S Volt Amper (VA) V.I.Cos φ disebut daya aktif / nyata P (Watt) V.I.sin φ disebut daya reaktif Volt Ampere Reaktif ( VAR) P = I cos φ ( watt) φ Q = VI sin φ (VAR) S= V.A ( VA) Dari daya rata-rata/nyata, untuk daya dan tegangan yang tetap maka arus tergantung dari besar / kecilnya faktor daya. II.3. Energi Listrik Energi listrik adalah suatu energi yang dihasilkan sebanding dengan besar beda potensial, kuat arus, dan selisih waktu. Rumus energi listrik adalah :

6 W = V. I. t Keterangan : w = energi listrik (joule) V = beda potensial (volt) I = kuat arus (amper) t = selisih waktu (detik) Satuan energi listrik adalah joule atau watt detik Satuan yang digunakan untuk PLN untuk menentukan jumlah energi listrik yang dipakai adalah kilowatt jam (kilowatt hour/kwh). Satu KWH adalah besar energi yang digunakan selama 1 jam dengan daya listrik sebesar watt. Rumus lain untuk menghitung energi listrik adalah : W = P x t. W = Energi listrik (KWH) P = Daya listrik (KW) t = Waktu penggunaan (jam) Kesetaraan satuan KWH dengan satuan joule adalah sebagai berikut : 1 watt = 1 joule/detik 1 watt detik = 1 joule

7 1 KWH = (1.000 watt) detik = watt detik Dengan demikian 1 KWH = joule. Untuk mengukur jumlah pemakaian energi listrik diperumahan atau perusahaan menggunakan KWH meter atau meteran listrik. II.4. Elektron dan Proton Elektron merupakan partikel yang paling kecil dan paling ringan. Elektron-elektron dikatakan bermuatan negatif yang berarti bahwa mereka dikelilingi oleh medan gaya yang tidak tampak dan akan bereaksi dengan sifat negatif listrik terhadap segala sesuatu yang bermuatan listrik dan dibawa di dalam batas medan tersebut. Medan listrik dapat digambarkan sebagai garis-garis gaya yang mengarah keluar. Keberadaan garis-garis gaya tersebut sebenarnya tidak diketahui, tetapi konsep ini di gunakan sebagai penjelasan. Proton mempunyai masa sekitar kali masa elektron dan mempunyai medan listrik positif disekelilingnya. Medan positif dinyatakan oleh garis-garis ke arah dalam. Secara teori sebuah elektron mempunyai jumlah garis kearah luar sebanyak garis ke arah dalam yang terdapat diproton. Proton mempunyai sifat positif yang tepat sama dengan sifat negatif dari elektron yaitu masing-masing mempunyai satu satuan muatan listrik. II.5. Frekuensi Frekuensi adalah berapa kali arus bolak-balik menyelesaikan sejumlah siklus per detik. Satuan international untuk mengukur frekuensi adalah hertz disingkat Hz. Satuan Inggrisnya adalah Cycle per secon atau CPS. Laju

8 gelombang suara di udara dapat juga menggunakan istilah frekuensi. Nada yang dapat didengar manusia adalah khz. Frekuensi tenaga listrik adalah 10 Hz 1kHz. Transduser pada mikrofon dapat mengubah gelombang suara menjadi gelombang AC dengan frekuensi sama. Frekuensi yang dapat menghasilkan gelombang suara yang dapat didengar oleh manusia dinamakan frekuensi audio. Frekuensi yang dapat diberikan pada antena dan akan memancarkan gelombang elektromagnit dan elektrostatik dinamakan frekuensi radio. II. 6. Watthourmeter ( KWH ) Salah satu penggunaan alat ukur induksi adalah sebagai alat ukur energi listrik. Defenisi dari energi dan daya listrik adalah : Energi adalah sama dengan kerja yang mampu dilakukan oleh sistem Daya adalah berapa jumlah waktu yang digunakan untuk melakukan suatu kerja Dalam satuan SI energi satuannya adalah joule, tetapi untuk energi listrik diukur dalam satuan watthour atau kilowatthour. Satu kilowatthour ( KWH ) adalah sama dengan 3.6 MJ ( megajoule ). Meter yang digunakan untuk mengukur energipada rumah-rumah dan industri disebut watthourmeter atau kilowatthourmeter. Tagihan rekening listrik adalah biasanya berdasarkan kepada jumlah kilowatthpur yang dipakai sebulan. Jumlah energi listrik yang mengalir ke dalam auatu sistem selama selang waktu antara t1 dan t2 adalah : E = p dt

9 Sedangkan daya rata-ratanya : = 1 P ( t1 t2) pdt Jika daya yang mengalir itu besarnya diketahui dan konstan selama selang waktu tertentu, jumlah energi dapat dihitung dengan mengalikan besarnya daya dengan waktu selama daya itu mengalir. II.6.1. Prinsip Kerja Watthourmeter Prinsip kerja dari watthourmeter dapat dijelaskan berdasarkan gambar II.1. Alat ukur ini dibangun oleh tiga bagian utama yaitu, dua kumparan yang tetap dan bagian yang berputar berupa piringan. Gambar II.3 menunjukan dua buah kumparan yang tetap ( 1 ) dan ( 2 ), yang mana disebut kumparan tegangan dan kumparan arus. Bagian yang ketiga adalah piring yang berputar ( 3 ), umumnya terbuat dari alumunium diikatkan pada suatu sumbu putar ( 4 ) yang menunjukan jumlah energi. Untuk menghasilkan momen lawan digunkan magnet permanen ( 5 ).

10 Gambar II.1 Pandangan samping watthourmeter Gambar II.2 Pandangan atas watthourmeter

11 Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa momen putar yang memutar piringan adalah T = k φ φ 3 1m 2m sinα Sedangkan fluksi φ 1m sebanding dengan arus I v pada kumparan tegangan, jika jumlah lilitan kumparan tegangan dibuat besar sehingga mempunyai reaktansi yang besar, maka arus I 1 sebanding dengan t4egangan V yang berbeda phasa 90º lagging. Kumparan arus menghasilkan φ 2m yang besarnya sebanding dengan arus beban I, dimana arus beban I berbeda phasa sebesar sudut φ terhadap tegangan V. Diagram phasor tegangan dan arus ditunjukan seperti gambar II.3 berikut. Gambar II.3 Diagram phasor tegangan dan arus watthourmeter Berdasarkan diagram phasor gambar II.3 di atas, maka momen putar darin persamaan dapat ditulis sebagai berikut : T = k = k = k VI sin (90 VI cosϕ P ϕ )

12 dimana P = VI cosϕ = daya pada beban Dapat dilihat bahwa momen putar yang memutar pirangan sebanding dengan daya pada beban. II.6.2. Momen Lawan ( Braking Torque ) Magnet permanen ( 5 ) menghasilkan fluksi φ, dimana fluksi ini memotong piringan aluminium, maka dalam piringan akan diinduksikan tegangan yang sebanding dengan kecepatan putar piring, yaitu : e ωφ Arus induksi dalam piring adalah : i = e R ωφ R Momen lawan ( branking tarque ) adalah sebanding dengan fluksi dikali arus induksi sebagai berikut : T B φ i Kemudian subsitusikan persamaan arus induksi dengan momen lawan maka akan diperoleh : T B φ 2 ω R

13 Bila kecepatan piring mencapai keepatan konstan, maka kedua momen putar dan momen lawan akan sama besar. Jadi T B = T φ 2 ω P R ω P Jika diambil suatu periode waktu tertentu akan diperoleh jumlah putaran yang besarnya sebanding dengan jumlah energi pada beban yaitu : t ω dt t 0 0 Pdt ω t Pt E ω t = CE atau N = CE Jadi energi yang diukur dapat ditulis : N E = C dimana : N = ω t = jumlah putaran piringan ( putaran ) ω = jumlah putaran per jam ( rph = put/h ) t = waktu ( hour = h ) C = konstanta alat ukur ( put/kwh ) II.6.3. Kesalahan Watthaourmeter

14 KWH-meter menghitung jumlah energi yang mengalir tidak saja pada pembebanan daya konstan, tetapi juga pada pembebanan yang berubah. Untuk menentukan benar tidaknya penunjukan watthour ada dua cara yang berbeda pada prinsipnya. Cara pertama adalah membandingkan watthourmeter yang di test dengan meter standart yang diketahui dapat melakukan pekerjaan integrasi secara betul, jika kedua meter tersebut beroperasi pada pembebanan yang identik dan dalam waktu yang sama. Cara ini tidak mengharuskan adanya pembebanan yang konstan selama waktu pengetesan, asal kedua meter itu benar-benar beroperasi pada pembebanan yang sama. Cara yang kedua adalah mengoperasikan watthour pada pembebanan yang tertentu dan mengukur besarnya daya yang mengalir serta mengamati watthour yang ditest itu. Jika daya yang dijaga konstan dalam selang waktu tertentu maka jumlah energi yang mengalir dapat dihitung. Dari pengamatan kerja watthourmeter dapat dihitung juga berapa penunjukan watthourmeter. Kedua hasil ini kita bandingkan dan dapat kita tentukan kesalahan watthourmeter tersebut II.6.4. Watthourmeter Pada Pembebanan Konstan Jika daya yang mengalirkonstan, maka untuk suatu watthourmeter dapat kita tulis hubungan sebagai berikut ini. N E = Pt = C dimana

15 N = Jumlah putaran piringan C = Konstanta KWH-meter ( put/kwh ) P = Daya ( KW ) t = Waktu ( det ) dari hubungantersebut, jelaslah bahwa untuk suatu harga daya tertentu, kecepatan piringan watthourmeter ω tertentu pula : N ω = = CP t Atau untuk suatu jumlah puturan tertentu dibutuhkan waktu : N t = C P Kita dapat mengukur waktu untuk jumlah perputaran tertentu dengan menggunakan stopwatch dan kita bandingkan hasil pencatatan ini dengan harga yang sebenarnya. Disini kita harus memilih waktu pengukuran yang cukup agar ketelitian pengukuran cukup baik. Perlu diingat bahwa kecepatan reaksi pengamatan dalam menggunakan stopwacth, ketajaman menghitung jumlah putaran dan ketelitian stopwacth sendiri sangat menentukan ketelitian pengukuran. II.6.5. Menghitung Kesalahan Watthourmeter Kesalahan dalam persen dapat dinyatakan :

16 A S F = x100% S Dimana A adalah jumlah energi yang ditunjukan oleh Watthourmeter : N A= C Dan S adalah jumlah energi yang sebenarnya. Jika untuk membuat N putaran dioerlukan waktu t detik, sedangkan data pada beban sebesar P watt, maka jumlah energi sebenarnya adalah : P. t S = 3600 x1000 ( KWH ) Maka kesalahan dalam persen adalah : N x3600 x1000 F =100( 1) C x P xt Kita dapat menghitung kesalahan tersebut dengan membandingkan kecepatan perputaran atau membandingkan waktu, seperti yang telah dijelaskan di atas. Kalau dayayang mengalir adalah P watt maka kecepatan perputaran piringan sebenarnya adalah : P ω S =C ( putaran per jam ) 1000 Kecapatan perputaran piringan yang diukur adalah

17 N x3600 ω = ( putaran per jam ) t Maka kesalahan dalam persen dapat dinyatakan : ω F =( 1)100% ω S Kalau dihitung, waktu yang sebenarnya diperlukan untuk membuat N putaran pada daya P watt adalah : N N x3600 x1000 t s = = C P C x P x Maka kesalahan dalam persen dapat dinyatakan dengan : ts F = ( 1)100% t BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PELANGGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Energi Listrik 2.1.1 Arus Listrik Benda terbentuk dari partikel-partikel yang sangat kecil yang disebut molekul yang terdiri dari atom-atom. Inti atom (nucleus) terbentuk dari

Lebih terperinci

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat

Lebih terperinci

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar! Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat! Pilihlah jawaban yang benar!. Sebuah pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasilnya ditampilkan pada gambar berikut. Tebal pelat logam... mm. 0,08 0.,0 C.,8

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

Transformator. Dasar Konversi Energi

Transformator. Dasar Konversi Energi Transformator Dasar Konversi Energi Transformator Transformator adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik 30%. 1 Alat penghemat daya listrik bekerja dengan cara memperbaiki faktor daya Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik Alat penghemat daya listrik adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat

Lebih terperinci

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) yaitu arus listrik yang besar dan arahnya yang selalu berubah-ubah secara periodik. 1. Sumber Arus Bolak-balik Sumber arus bolak-balik

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian Pengujian dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL) Fakultas Teknik. Secara umum, pengujian terbagi

Lebih terperinci

LAT UAS ELKA KELAS 9

LAT UAS ELKA KELAS 9 LAT UAS ELKA KELAS 9 1. Suatu notasi atom dinyatakan sebagai Z X A, dari pernyataan dibawah ini yang benar adalah A = Nomor Massa dan Z = Nomor Atom A = Nomor Atom dan Z = Nomor Massa c. A = Nomor Massa

Lebih terperinci

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK 1.Pengertian Tegangan dan Arus Listrik Bolak-Balik Yang dimaksud dengan arus bolsk-balik ialah arus listrik yang arah serta besarnya berubah berkala,menurut suatu cara tertentu.hal

Lebih terperinci

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK 14 BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK 1. Bagaimana cara PLN mengitung besarnya tagihan rekening listrik?. Apa perbedaan energi dan daya listrik? 3. Apa yang akan terjadi, jika suatu peralatan listrik dipasang

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA : Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kwh meter (kilo Watthours meter) adalah suatu alat ukur yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kwh meter (kilo Watthours meter) adalah suatu alat ukur yang dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum kwh meter (kilo Watthours meter) adalah suatu alat ukur yang dapat mengukur daya aktif listrik. Besar tagihan listrik biasanya berdasarkan pada angka-angka yang tertera

Lebih terperinci

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini. PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini. Dari gambar dapat disimpulkan bahwa tebal keping adalah... A. 4,30 mm B. 4,50 mm C. 4,70

Lebih terperinci

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini. 1 Diameter minimum dari pengukuran benda di atas A. 5,685 cm B. 5,690 cm C. 5,695 cm D. 5,699 cm E. 5,700 cm 2. Sebuah partikel

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø 2.1. Prinsip Kerja Motor Induksi Pada motor induksi, supply listrik bolak-balik ( AC ) membangkitkan fluksi medan putar stator (B s ). Fluksi medan putar stator ini memotong konduktor

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII Nada-Nada Pipa Organa dan Dawai Soal No. 1 Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan besar frekuensi dari

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi dan Daya Listrik Listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini disebabkan karena hampir sebagian

Lebih terperinci

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA I. MOTOR LISTRIK 1 FASA Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat guna sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan effesiensi waktu dan biaya.

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2009 Fisika

UN SMA IPA 2009 Fisika UN SMA IPA 009 isika Kode Soal P88 Doc. Version : 0-06 halaman 0. itria melakukan perjalanan napak tilas dimulai dari titik A ke titik B : 600 m arah utara; ke titik C 400 m arah barat; ke titik D 00 m

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen

Lebih terperinci

KONSEP RANGKAIAN LISTRIK

KONSEP RANGKAIAN LISTRIK KONSEP RANGKAIAN LISTRIK Definisi - Definisi Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan

Lebih terperinci

D. 75 cm. E. 87 cm. * Pipa organa terbuka :

D. 75 cm. E. 87 cm. * Pipa organa terbuka : 1. Pada suatu hari ketika laju rambat bunyi sebesar 345 m/s, frekuensi dasar suatu pipa organa yang tertutup salah satu ujungnya adalah 220 Hz. Jika nada atas kedua pipa organa tertutup ini panjang gelombangnya

Lebih terperinci

BAB I KONSEP RANGKAIAN LISTRIK

BAB I KONSEP RANGKAIAN LISTRIK 1 BAB I KONSEP RANGKAIAN LISTRIK Definisi - Definisi Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai

Lebih terperinci

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di  dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa yang akan terjadi jika sinar-x ditembakkan ke permukaan logam seng? (A) tidak ada elektron

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya

Lebih terperinci

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Hukum Pemakaian Arus Listrik Ilegal. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik adalah singkatan dari (P2TL), yang

BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Hukum Pemakaian Arus Listrik Ilegal. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik adalah singkatan dari (P2TL), yang BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Tinjauan Hukum Pemakaian Arus Listrik Ilegal Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik adalah singkatan dari (P2TL), yang merupakan salah satu program kerja PT PLN untuk mengurangi

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR12FIS02UAS Version : 2016-09 halaman 1 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa

Lebih terperinci

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus

Lebih terperinci

BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA

BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA Jaringan listrik yang disalurkan oleh PLN ke konsumen, merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan. Secara umum, sistem tenaga listrik terdiri dari

Lebih terperinci

Imasuk = I keluar atau n Imasuk = ni keluar...(2.1)

Imasuk = I keluar atau n Imasuk = ni keluar...(2.1) BAB II LANDASAN TEORI 2.1. HUKUM KIRCHOF I Adalah: jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan. Secara matematis dinyatakan : Imasuk

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR Oleh : Nisa Ridhayati NIM: 121331017 3A 2 Teknik Telekomunikasi Tanggal Percobaan : 14- Oktober- 2014 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. 1 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. Rentang hasil pengkuran diameter di atas yang memungkinkan adalah. A. 5,3 cm sampai dengan 5,35 cm

Lebih terperinci

atau pengaman pada pelanggan.

atau pengaman pada pelanggan. 16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi BAB II GENERATOR SINKRON 2.1. UMUM Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator) merupakan

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International BAB II DEFINISI DAN SATUAN Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International Beberapa satuan dasar kelistrikan dalam system satuan International. DAFTAR

Lebih terperinci

PENGERTIAN KWH METER, JENIS-JENIS DAN PRINSIP KERJANYA

PENGERTIAN KWH METER, JENIS-JENIS DAN PRINSIP KERJANYA PENGERTIAN KWH METER, JENIS-JENIS DAN PRINSIP KERJANYA A. Pengertian KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh. BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan

Lebih terperinci

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20 PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Fisika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Fisika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN SITI MAESYAROH STKIP INVADA 2015 LISTRIK adalah adalah sesuatu yang memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang mengalir melalui penghantar (konduktor)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Transformator distribusi Transformator distribusi yang sering digunakan adalah jenis transformator step up down 20/0,4 kv dengan tegangan fasa sistem JTR adalah 380 Volt karena

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat BAB II TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkain listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui suatu

Lebih terperinci

BAB I TEORI DASAR LISTRIK

BAB I TEORI DASAR LISTRIK BAB I TEORI DASAR LISTRIK 1. Teori Elektron Apabila sebatang plastik/ebonite kita gosok dengan rambut, setelah itu dekatkan pada potongan-potongan kertas kecil, maka tertariklah potongan kertas tersebut.

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Fisika EBTANAS Tahun 1996 Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan menggunakan KWh-meter analog 3 fasa dan KWh-meter digital 3 fasa. Perbandingan yang dilihat

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran

Lebih terperinci

BAB III KWH METER SEBAGAI ALAT UKUR ENERGI LISTRIK. dan ampermeter. Jika V volt yang ditunjukkan oleh voltmeter dan I amper yang

BAB III KWH METER SEBAGAI ALAT UKUR ENERGI LISTRIK. dan ampermeter. Jika V volt yang ditunjukkan oleh voltmeter dan I amper yang BAB III KWH METER SEBAGAI ALAT UKUR ENERGI LISTRIK 3.1. Pengukuran Daya Dan Energi Listrik Daya dalam rangkaian arus searah dapat diukur dengan bantuan voltmeter dan ampermeter. Jika V volt yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Medan Magnet - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0301 Version: 2016-10 halaman 1 01. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh: (1) muatan listrik yang bergerak (2) konduktor

Lebih terperinci

D. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E.

D. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E. 1. Sebuah bola bermassa 0,2 kg diikat dengan tali sepanjang 0,5 m kemudian diputar sehingga melakukan gerak melingkar benturan dalam bidang vertikal. Jika pada saat mencapai titik terendah laju bola adalah

Lebih terperinci

Konsep Dasar Rangkaian. Rudi susanto

Konsep Dasar Rangkaian. Rudi susanto Konsep Dasar Rangkaian Rudi susanto 1 Rangkaian listrik? 2 Rangkaian listrik? Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan

Lebih terperinci

Konsep Dasar. Arus Bolak Balik (AC)

Konsep Dasar. Arus Bolak Balik (AC) Konsep Dasar Arus Bolak Balik (A) frekwensi f PN Hz 10 dimana : P = jumlah kutub magnit. N = putaran rotor permenit F = jumlah lengkap putaran perdetik.m.f (eletro motor force). 4, 44K K f Volt D dimana

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA

Mata Pelajaran : FISIKA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan

Lebih terperinci

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 5.1 Pendahuluan Gerak d Arsonval akan memberi respons terhadap nilai rata-rata atau searah (dc) melalui kumparan putar. Jika kumparan tersebut

Lebih terperinci

Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya

Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya A. Wattmeter Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik searah (DC) maupun bolak-balik (AC). Ada 3 tipe Wattmeter yaitu Elektrodinamometer, Induksi dan Thermokopel.

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 39 BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 3.1 Sistem Distribusi Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTP dan yang lainnya, dengan tegangan yang

Lebih terperinci

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi perubahan medan magnetik dapat menimbulkan perubahan arus listrik (Michael Faraday) Fluks magnetik adalah banyaknya garis-garis medan magnetik yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus GGL induksi

Lebih terperinci

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd laksmi.sedec@gmail.com A. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energi listrik, transmisi energi listrik,

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter

Lebih terperinci

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai...

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai... 1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai... A. (0, ± 0,01) cm B. (0, ± 0,01) cm. (0,5 ± 0,005) cm D. (0,0 ± 0,005)

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 2000

Fisika EBTANAS Tahun 2000 Fisika EBTANAS Tahun 000 EBTANAS-00-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg m s 1 M L T 1 Gaya kg m s M L T 3 Daya kg m s 3 M L T 3 Dari tabel di atas yang mempunyai satuan

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR 7 BAB II TRANSFORMATOR 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari suatu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PTS SEMESTER 1 KELAS 9 TAHUN PELAJARAN

LATIHAN SOAL PTS SEMESTER 1 KELAS 9 TAHUN PELAJARAN LATIHAN SOAL PTS SEMESTER 1 KELAS 9 TAHUN PELAJARAN 2017-2018 1. Daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang dipengaruhi oleh muatan listrik pada benda disebut... 2. Lengkapi table berikut! No Benda

Lebih terperinci

ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2

ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 Arus bolak-balik adalah arus yang arahnya berubah secara bergantian. Bentuk arus bolakbalik yang paling sederhana adalah arus sinusoidal. Tegangan yang mengalir

Lebih terperinci

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik 1 Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik Pada motor DC berlaku persamaan-persamaan berikut : V = E+I a Ra, E = C n Ф, n =E/C.Ф Dari persamaan-persamaan diatas didapat : n = (V-Ra.Ra) / C.Ф

Lebih terperinci

COS PHI (COS φ) METER

COS PHI (COS φ) METER COS PHI (COS φ) METER Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Alat Ukur Dan Pengukuran Listrik Dosen Pengampu Achmad Hardito, B.Eng., M.Kom. Disusun Oleh kelompok 3 kelas LT 1D : 1. 2. 3.

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan

Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini. Kelistrikan Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini Kelistrikan 8/14/2007 Pendahuluan Pengetahuan kelistrikan sudah diamati pada zaman yunani kuno (700 SM). Dimulai dengan pengamatan bahwa batu amber (fosil( fosil) ketika

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1]. BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui gandengan

Lebih terperinci

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut. 1 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut. Panjang Lebar (menggunakan mistar) (menggunakan jangka sorong) Luas plat logam di atas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA 2.1 Umum Motor listrik merupakan beban listrik yang paling banyak digunakan di dunia, motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Generator merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui medium medan magnet. Bagian utama generator terdiri dari stator dan

Lebih terperinci

ENERGI DAN DAYA LISTRIK

ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI DAN DAYA LISTRIK ENERGI LISTRIK A I V W = Q V B C Energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup disebut dengan energi listrik Keterangan : Q = muatan listrik

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2009

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2009 1. Seorang anak berjalan lurus 2 meter ke A barat, kemudian belok ke selatan sejauh 6 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 10 meter. Perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal... A. 18

Lebih terperinci

D. 6 E. 8. v = 40ms -1 Ep =?

D. 6 E. 8. v = 40ms -1 Ep =? 1. Sebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan dengan sudut elevasi 30 dan dengan kecepatan 40 m/s. Jika gesekan dengan udara diabaikan, maka energi potensial peluru (dalam joule) pada titik tertinggi...

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Dua buah bola A dan B dengan massa m A = 3 kg;

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa Agus R. Utomo Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok 16424 E-mail : arutomo@yahoo.com Mohamad Taufik

Lebih terperinci

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik V. Medan Magnet Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik Di tempat tersebut ada batu-batu yang saling tarik menarik. Magnet besar Bumi [sudah dari dahulu dimanfaatkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN I BESARAN DAN SATUAN LISTRIK

PERTEMUAN I BESARAN DAN SATUAN LISTRIK PERTEMUAN I BESARAN DAN SATUAN LISTRIK 1. Sistem Satuan Sistem satuan yang standar dianjurkan oleh National Bereau of Standard pada tahun 1964, yaitu Sistem Satuan Internasional (International System of

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Version : 0-06 halaman 0. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,8 mm (B) 4,90 mm (C) 4,96 mm (D) 4,98

Lebih terperinci

DAN TEGANGAN LISTRIK

DAN TEGANGAN LISTRIK 1 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK 1.1 Pengertian Arus Listrik (Electrical Current) Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang

Lebih terperinci

D. (1) dan (3) E. (2)

D. (1) dan (3) E. (2) 1. Perhatikan gambar percobaan vektor gaya resultan dengan menggunakan 3 neraca pegas berikut ini : Yang sesuai dengan rumus vektor gaya resultan secara analisis adalah gambar... A. (1), (2) dan (3) B.

Lebih terperinci