BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan meliputi kegiatan pengangkatan beban dan pekerjaan administratif / statis. Pekerjaan pengangkatan beban ini diambil dari tempat pengisian ulang air minum. Pekerjaan statis / monoton disini adalah pekerjaan mendisain yang menggunakan komputer dan pekerjaan mencetak pada kartu dengan mesin Hot Print. Pada setiap kegiatan dilakukan pengambilan gambar untuk mendapatkan postur atau posisi tubuh saat melakukan pekerjaan Pengangkatan Beban Deskripsi Pekerjaan Pengangkatan Galon Gambar 4.1 Posisi Pengangkatan Galon

2 73 Gambar 4.2 Posisi Peletakkan Galon Pengangkatan beban yang dilakukan disini adalah pengangkatan galon air. Prosesnya adalah, galon kosong akan diisi air pada tempat pengisian air. Setelah galon terisi penuh, maka operator akan menurunkan galon tersebut dari tempat pengisian Data Posisi RULA Pengangkatan Galon Berikut adalah gambar proyeksi tubuh pada saat pengangkatan beban untuk penilaian dengan metode RULA Tabel 4.1 Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan Pada Pengangkatan Galon Posisi Gambar Keterangan Nilai Lengan Atas 20º-45º 2

3 74 Tabel 4.1 Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan Pada Pengangkatan Galon (lanjutan) Posisi Gambar Keterangan Nilai Lengan Bawah -60º-100º 1 Pergelangan Tangan 2 Tangan tertekuk kesamping Perputaran Pergelangan Tangan - 1 Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 3 Penggunaan Otot : Postur tidak statis 0 Beban Lebih dari 10 kg 3 Total Nilai 6 Tabel 4.2 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Pada Pengangkatan Galon Posisi Gambar Keterangan Nilai Leher 0º-10º 1 Punggung 0º 1 Kaki Tubuh seimbang dan ada ruang untuk bergerak 1 Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 1 Penggunaan Otot : Postur tidak statis 0

4 75 Tabel 4.2 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Pada Pengangkatan Galon (Lanjutan) Beban Lebih dari 10 kg 3 Total Nilai 4 Tabel 4.3 Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan Pada Peletakan Galon Posisi Gambar Keterangan Nilai Lengan Atas +45º-90º 3 Lengan Bawah 0º-60º 2 Pergelangan Tangan - 1 Perputaran Pergelangan Tangan - 1 Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 4 Penggunaan Otot : Postur tidak statis 0 Beban Lebih dari 10 kg 3 Total Nilai 7 Tabel 4.4 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Pada Peletakan Galon Posisi Gambar Keterangan Nilai Leher 0º-10º 1 Punggung 60º+ 4

5 76 Tabel 4.4 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Pada Peletakan Galon (Lanjutan) Posisi Gambar Keterangan Nilai Kaki Tubuh seimbang dan ada ruang untuk bergerak 1 Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 5 Penggunaan Otot : Postur tidak statis 0 Beban Lebih dari 10 kg 3 Total Nilai Data Persamaan Pengangkatan Beban NIOSH Berikut adalah data variabel-variabel yang dibutuhkan dalam menghitung RWL : Tabel 4.5 Data Persamaan Pengangkatan NIOSH Tempat Awal Variabel Nilai Jarak Horisontal 30 cm Jarak Vertikal 93 cm Jarak Perpindahan 93 cm Sudut Asimetri 0º Frekuensi < 0.2 Durasi < 1 jam Pegangan Cukup baik (Fair)

6 77 Tabel 4.6 Data Persamaan Pengangkatan NIOSH Tempat Tujuan Variabel Nilai Jarak Horisontal 26 cm Jarak Vertikal 0 cm Jarak Perpindahan 93 cm Sudut Asimetri 90º Frekuensi < 0.2 Durasi < 1 jam Pegangan Cukup baik (Fair) Pekerjaan Statis / Monoton Deskripsi Pekerjaan Mendisain Gambar 4.3 Postur Tubuh Seorang Designer Saat Bekerja Pekerjaan mendisain yang dibahas adalah mendisain kartu undangan. Pekerjaan ini menggunakan komputer dan designer dapat bekerja sambil duduk, dengan durasi kerja 8 jam. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang monoton, karena seorang designer hampir seluruh kegiatannya berada di depan komputer.

7 Data Posisi RULA Untuk Posisi Tubuh Designer Tabel 4.7 Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan Seorang Designer Posisi Gambar Keterangan Nilai Lengan Atas -20º-20º 1 Lengan Bawah -60º-100º 1 Pergelangan Tangan - 1 Perputaran Pergelangan Tangan - 1 Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 1 Penggunaan Otot : Postur statis 1 Beban Tidak ada beban 0 Total Nilai 2 Tabel 4.8 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Seorang Designer Posisi Gambar Keterangan Nilai Leher Leher menekuk ke belakang (ekstensi) 4 Punggung 0º-20º 2 Kaki Kaki didukung dengan baik 1

8 79 Tabel 4.8 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Seorang Designer (Lanjutan) Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 5 Penggunaan Otot : Postur statis 1 Beban Tidak ada beban 0 Total Nilai Deskripsi Pekerjaan Menggunakan Mesin Hot print Gambar 4.4 Posisi Tubuh Operator Mesin Hot print Saat Bekerja Pekerjaan ini adalah pekerjaan mencetak huruf-huruf timbul (emboss) pada kertas undangan. Pengoperasiannya dimulai dengan memasukkan kertas yang akan dicetak timbul, kemudian ditekan dengan mesin. Penekanan ini dilakukan dengan menarik / menekan tuas yang ada. Durasi pekerjaan ini adalah sekitar 8 jam. Operator melakukan kerja ini dengan kondisi yang hampir monoton.

9 Data Posisi RULA Untuk Operator Mesin Hot print Tabel 4.9 Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan Operator Mesin Hot print Posisi Gambar Keterangan Nilai Lengan Atas +45º-90º 3 Lengan Bawah -60º-100º 1 Pergelangan Tangan - 1 Perputaran Pergelangan Tangan - 1 Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 3 Penggunaan Otot : Kegiatan berulang 4x dalam satu menit atau lebih 1 Beban Beban kurang dari 2 kg 0 Total Nilai 4 Tabel 4.10 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Operator Mesin Hot print Posisi Gambar Keterangan Nilai Leher 10º-20º 2 Punggung 0º-10º 1 Kaki Kaki didukung dengan baik 1 Hasil Nilai Berdasarkan Tabel 2

10 81 Tabel 4.10 Posisi Leher, Punggung, dan Kaki Operator Mesin Hot print (Lanjutan) Penggunaan Otot : Kegiatan berulan 4x dalam satu menit atau lebih 1 Beban Beban kurang dari 2 kg 0 Total Nilai Pengolahan Data Perhitungan Tingkat Bahaya Pengangkatan Beban Perhitungan dengan Metode RULA Posisi Pengangkatan Beban Nilai Total Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan = 6 Nilai Total Posisi Leher, Punggung, dan Kaki = 4 Nilai Akhir (berdasarkan tabel) = 6 Hasil : Perlu investigasi lebih lanjut dan perubahan segera Posisi Peletakan Beban Nilai Total Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan = 7 Nilai Total Posisi Leher, Punggung, dan Kaki = 8 Nilai Akhir (berdasarkan tabel) = 7 Hasil : Perlu investigasi dan perubahan secepatnya Perhitungan dengan Persamaan Pengangkatan Beban NIOSH RWL (Reccommended Weight Limit) Tempat Awal : Load Constant (LC) = 23 kg Horisontal Multiplier (HM)

11 82 HM = 25 / H HM = 25 / 30 HM = 0.83 Vertical Multiplier (VM) VM = 1 (0.003 V-75 ) VM = 1 ( ) VM = 0.95 Distance Multipier (DM) DM = (4.5/D) DM = (4.5/93) DM = 0.87 Asymetric Multiplier (AM) AM = 1-(0.0032A) AM = 1-( x 0º) AM = 1 Frequency Multiplier (FM) Frekuensi = Kurang dari 0.2 pengangkatan / menit Durasi = Kurang 1 jam FM (berdasarkan tabel Frequency Multiplier) = 1 Coupling Multiplier Tipe pegangan adalah cukup baik (fair) CM (berdasarkan tabel Coupling Multiplier) = 1

12 83 Reccommended Weight Limit RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM RWL = 23 x 0.83 x 0.95 x 0.87 x 1 x 1 x 1 RWL = kg Tempat Tujuan Load Constant (LC) = 23 kg Horisontal Multiplier (HM) HM = 25 / H HM = 25 / 26 HM = 0.96 Vertical Multiplier (VM) VM = 1 (0.003 V-75 ) VM = 1 ( ) VM = 0.78 Distance Multipier (DM) DM = (4.5/D) DM = (4.5/93) DM = 0.87 Asymetric Multiplier (AM) AM = 1-(0.0032A) AM = 1-( x 90º) AM = 0.71 Frequency Multiplier (FM) Frekuensi = Kurang dari 0.2 pengangkatan / menit

13 84 Durasi = Kurang 1 jam FM = 1 Coupling Multiplier Tipe pegangan adalah cukup baik (fair) CM = 1 Reccommended Weight Limit RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM RWL = 23 x 0.96 x 0.78 x 0.87 x 0.71 x 1 x 1 RWL = kg Lifting Index Beban / load weight (L) = 19 kg Tempat Awal L LI = RWL LI = LI = 1.21 Tempat Tujuan L LI = RWL LI = LI = 1.79

14 Perhitungan Tingkat Bahaya Pekerjaan Statis / Monoton dengan Metode RULA Tingkat Bahaya Postur Designer Nilai Total Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan = 2 Nilai Total Posisi Leher, Punggung, dan Kaki = 6 Nilai Akhir (Berdasarkan tabel) = 5 Hasil = Perlu investigasi lebih lanjut dan perubahan segera Tingkat Bahaya Postur Operator Mesin Hot Print Nilai Total Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan = 4 Nilai Total Posisi Leher, Punggung, dan Kaki = 2 Nilai Akhir (Berdasarkan tabel) = 3 Hasil = Perlu investigasi lebih lanjut 4.3 Analisis Pengolahan Data Analisis Tingkat Bahaya Pengangkatan Beban Bagian ini akan membahas tingkat bahaya pengangkatan beban berdasarkan 2 metode, yaitu metode RULA dan persamaan pengangkatan NIOSH. Dari metode RULA, dapat ditinjau posisi atau postur tubuh pekerja yang melakukan pengangkatan beban, posisi apa yang memberikan nilai terbesar terhadap meningkatnya kemungkinan resiko cedera, dan bagaimana memperbaikinya. Dari persamaan pengangkatan NIOSH, dapat ditinjau berat beban yang sebaiknya diangkat dengan segala kondisi yang ada atau variabel-variabel apa saja yang perlu diperbaiki untuk mengurangi resiko cedera pinggang (low back pain).

15 Analisis Hasil Perhitungan RULA Perhitungan dengan menggunakan metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dilakukan 2 kali, yaitu pada saat pekerja melakukan pengangkatan dan peletakan beban. Hal ini dilakukan untuk mengetahui posisi kerja mana yang paling beresiko untuk menimbulkan cedera. Nilai RULA pada posisi pengangkatan adalah 6, sedangkan pada posisi peletakan beban bernilai 7. Kedua angka tersebut menunjukkan bahwa posisi-posisi yang dilakukan dapat dikategorikan beresiko cedera dan harus melakukan perbaikan segera. Pada posisi pengangkatan, posisi yang bahaya adalah posisi pergelangan tangan kanan yang mengangkat galon dengan cara menekuk ke samping. Hal ini mungkin sulit dihindari mengingat galon yang akan diangkat harus dipegang dasarnya untuk memudahkan peletakan. Jika pengangkatan dilakukan dengan cara memeluk galon dengan kedua tangan dan menempelkannya di dekat dada, maka akan sulit saat akan melakukan peletakan galon. Nilai beban juga menunjukkan nilai yang tinggi untuk meningkatkan resiko cedera pada tubuh bagian atas. Tetapi, berat beban ini tidak dapat dikurangi karena setiap galon air harus diisi memenuhi volumenya. Pada posisi peletakan beban, nilai yang tinggi adalah nilai lengan atas dan punggung. Pekerja meletakan beban dengan cara membungkukan badan dan lengan kanan atas harus membentuk sudut 90º terhadap tubuh. Posisi yang paling bahaya adalah posisi membungkuk yang dilakukan oleh pekerja saat meletakan beban. Postur yang membungkuk akan membebankan tulang punggung untuk meletakan beban.

16 87 Postur peletakkan beban dengan cara membungkukan tubuh dapat mempercepat / meningkatkan resiko cedera pada pinggang. Mengingat pekerjaan pengangkatan galon ini selalu dilakukan, maka kegiatan repetitif seperti ini akan mengakumulasi dan menyebabkan cedera pinggang Analisis Hasil Perhitungan Persamaan Pengangkatan Beban NIOSH Perhitungan persamaan pengangkatan NIOSH juga dilakukan 2 kali. Hal ini bertujuan untuk membandingkan tingkat bahaya pengangkatan beban pada kedua posisi pengangkatan dan peletakan beban. Lifitng Index pada pengangkatan di tempat awal dan tempat tujuan adalah sebesar 1.21 dan Hal ini dikategorikan cukup berbahaya, tetapi tidak bagi semua orang. Bagi beberapa orang yang sudah terbiasa (dalam hal ini operator), pengangkatan beban seperti ini mungkin sudah biasa dan menjadi terlatih. Dengan melihat nilai variabel terkecil pada perhitungan RWL, nilai tersebut ada pada VM dan DM (perhitungan untuk tempat tujuan). Hal ini menunjukkan barang yang diangkat / diletakkan cukup jauh jarak vertikalnya. Untuk menguranginya, kita harus memperpendek jarak perpindahan vertikal. Selain itu, dalam peletakkan galon, operator harus menghindari gerakan berputar yang menghasilkan sudut asimetri Solusi Pengangkatan Galon Operator meletakan beban (galon) dengan cara membungkukkan tubuh. Hal ini dapat meningkatkan resiko cedera, ditambah dengan kebiasaan operator dalam meletakkan beban yang selalu membungkukkan tubuh, hal ini akan terakumulasi untuk menimbulkan cedera pinggang. Untuk

17 88 menghindarinya, operator sebaiknya meletakkan galon dengan cara menekuk lutut, bukan membungkuk, dengan posisi punggung tetap tegak. Untuk bendanya, yaitu galon, tidak dapat dilakukan perubahan, karena semua galon air sudah dirancang dengan bentuk yang standar. Maka dari itu, perubahan dilakukan dari manusianya dan tempat kerja. Selain dari metode pengangkatan atau peletakan beban, perbaikan juga dapat dilakukan dengan menambahkan meja untuk meletakkan galon. Penambahan meja ini bertujuan untuk menghindari gerakan membungkuk operator saat meletakkan galon. Menurut NIOSH, tinggi optimum adalah 75 cm dari lantai. Tinggi meja yang dirancang untuk peletakkan galon bisa dirancang setinggi 75 cm. Dengan menambahkan meja setinggi 75 cm, akan mengubah variabel VM (vertical multiplier / pengali vertikal) pada tempat tujuan menjadi 1. Selain itu, penambahan tinggi 75 cm dari lantai akan memperpendek jarak perpindahan vertikal menjadi 18 cm (93cm 75cm = 18cm). Nilai 18 cm ini dibulatkan menjadi 25 cm untuk variabel D pada DM (Distance Multiplier / jarak perpindahan vertikal). Dengan D=25 cm, maka nilai DM menjadi 1. Pada tempat tujuan, dengan menghilangkan gerakan memutar tubuh, nilai AM juga menjadi 1 (sudut asimetri = 0). Hal ini dapat dilakukan operator dengan meletakkan galon langsung didepan tubuhnya. Perhitungannya menjadi seperti berikut Tempat Awal RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM RWL = 23 x 0.83 x 0.95 x 1 x 1 x 1 x 1 RWL = LI = 19 / = 1.05

18 89 Tempat Tujuan RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM RWL = 23 x 0.96 x 1 x 1 x 1 x 1 x 1 RWL = LI = 19 / = 0.86 Dengan begitu, resiko pengangkatan galon akan berkurang. Apabila penggunaan meja tidak memungkinkan, maka operator harus memperbaiki metode pengangkatan dan peletakkan galon Analisis Tingkat Bahaya Postur Designer Berdasarkan hasil perhitungan metode RULA, designer ini memiliki nilai akhir 5 yang berarti perlu investigasi lebih lanjut dan tindakan perbaikan. Dengan melihat gambar yang ada, tubuh designer terlihat bungkuk saat bekerja dengan leher berekstensi ke belakang. Postur seperti ini memberikan nilai yang cukup tinggi untuk meningkatnya resiko cedera pada tubuh bagian atas Solusi Untuk Designer Dengan melihat postur kerja tersebut, maka ada beberapa perubahan untuk pekerja disain tersebut. Jika dilihat dari bentuk kursi yang digunakan, kursi tersebut sudah baik dan mendukung postur tulang belakang. Designer ini sebaiknya duduk dengan menyandarkan badan kekursi agar tulang belakang didukung dan tidak lelah. Untuk bagian leher, sebaiknya leher tetap dalam posisi tegak, tidak berekstensi ke belakang. Mengingat pekerjaan mendisain ini hampir seluruh

19 90 waktunya bekerja dan duduk di depan komputer, designer sebaiknya tidak selalu duduk. Ia bisa meregangkan badan setiap beberapa saat. Hal ini mengingat bahwa tubuh tidak dirancang untuk selalu duduk / berdiri Analisis Tingkat Bahaya Postur Operator Mesin Hot Print Berdasarkan metode RULA, nilai akhir untuk postur operator mesin hot print adalah 3. Nilai ini menunjukkan perlunya investigasi dibutuhkan dan mungkin perlu dilakukan perubahan. Nilai dengan resiko tertinggi adalah pada posisi lengan atas, dimana lengan kanan atas harus mengangkat dan membentuk sudut 45º-90º. Dengan mempertimbangkan bentuk mesin, maka agak sulit untuk lengan atas tidak terangkat (untuk menarik tuas). Resiko peningkatan cedera ini juga ditambah dengan gerakan monoton menarik tuas. Tetapi resiko juga dapat berkurang dengan ringannya beban saat menarik tuas. Untuk postur tubuh yang lain tidak menunjukkan resiko yang tinggi. Operator bekerja dengan badan tegap, walaupun kursi yang digunakan tidak terdapat sandaran untuk mendukung badan, tetapi hal ini dapat membuat badan menjadi lelah karena harus bekerja dengan posisi yang monoton ini Solusi Untuk Operator Mesin Hot Print Perbaikan postur lengan kanan atas dapat ditingkatkan apabila bentuk mesin dapat diubah. Karena mesin ini hanya ada 1 jenis di tempat kerja, maka kecil kemungkinan untuk mengganti mesin. Apabila operator sudah terlatih, maka kecil kemungkinan bagi operator untuk mengalami cedera. Operator harus mengenali batas kekuatan tubuhnya sendiri. Apabila

20 91 operator mengalami lelah otot atau lelah monotonis, maka sebaiknya operator beristirahat sejenak dan melakukan peregangan. Untuk kursinya, operator bisa menggunakan kursi yang memiliki sandaran sehingga dapat mendukung badan dan mengurangi rasa lelah. 4.4 Pembahasa Modul 6 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Praktikum PSK&E Modul 6 Sekarang Pada modul 6 (Lampiran 1) saat ini, kegiatan praktikum yang dilakukan adalah praktikan melakukan kegiatan pengangkatan beban. Kegiatan ini disimulasikan dengan periode waktu 15 menit (Waters et al., 1994, pp 22-23). Kegiatan pengangkatan beban ini telah ditentukan tempat awal dan tujuan pengangkatannya. Praktikan bebas untuk menentukan metode pengangkatan beban sesuai dengan kebiasaan / pilihannya Modul 6 Usulan Dengan banyaknya masalah K3 yang dapat dibahas, maka dilakukan pengembangan terhadap modul yang ada. Pengembangan ini didukung dengan adanya metode RULA yang membahas masalah postur tubuh saat bekerja. Pengembangan dilakukan dengan menambahkan kegiatan selain mengangkat beban. Penambahan kegiatan ini disesuaikan dengan fasilitas yang ada pada laboratorium PSK&E. Kegiatan yang diusulkan adalah merakit lego atau memasukkan data. Pelaksanaan kegiatan ini juga dilakukan dengan periode waktu 15 menit. Anggota kelompok lainnya akan mencatat postur tubuh praktikan yang

21 92 melakukan simulasi ini. Tugas berikutnya adalah praktikan harus menilai postur tubuh tersebut dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Perbaikan ini bisa berupa usulan postur tubuh ataupun perbaikan tempat kerjanya untuk mendukung / menciptakan postur tubuh yang baik. Usulan modul 6 ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada modul usulan ini, akan diusulkan penggunaan software yang dirancang pada skripsi ini. Karena pada modul yang lama telah menggunakan software Ergointelligence, usulan software yang dirancang pada skripsi ini akan menjadi alternatif. Kedua software ini saling melengkapi. Software Ergointelligence ini memiliki beberapa modul seperti REBA (Rapid Entire Body Assessment), RULA (Rapid Upper Limb Assessment), Strain Index, CTD (Cummulative Trauma Disorders) Risk Index, dan OCRA. Software yang dirancang pada skripsi ini memiliki 2 modul, yaitu persamaan pengangkatan beban NIOSH (NIOSH Lifting Equation) dan RULA. Kekurangan pada software Ergointelligence yang dimiliki laboratorium PSK&E adalah software ini merupakan versi trial / percobaan dengan periode waktu penggunaan yang terbatas serta tidak memiliki modul untuk menyelesaikan masalah pengangkatan beban. Hal ini dapat dilengkapi dengan menggunakan software yang dikembangkan dari skripsi ini.

22 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analysis Document The Task Tujuan Dengan minimnya sistem informasi yang dapat mengatasi masalah pengangkatan beban dan postur tubuh saat bekerja di laboratorium, memberikan peluang untuk melakukan pengembangan sistem informasi ini. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan perbaikan pada masalah keselamatan dan kesehatan kerja secara cepat dan tepat. Pengembangan sistem ini juga bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada laboratorium / studio Teknik Industri dengan memiliki sistem yang dapat menilai resiko cedera dari suatu pekerjaan Sistem yang Sedang Berjalan Berdasarkan kegiatan praktikum atau di tempat kerja yang akan diamati, seorang analis melakukan pengamatan dan pencatatan pada kegiatan pengangkatan beban yang dilakukan / postur tubuh pekerja saat bekerja. Setelah itu, analis akan melakukan perhitungan. Apabila hasil yang didapatkan adalah berbahaya, maka analis akan menganalisis kegiatan tersebut dan menentukan faktor-faktor yang berbahaya. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, solusi akan dibuat oleh analis. Solusi ini bisa ditujukan pada perbaikan cara kerja ataupun tempat kerja. Berikut adalah rich picture dari sistem yang berjalan.

23 94 V, H, D, A, F, C Mengangkat Beban 1 2 Mengukur Menghitung 6 Merakit Nilai bagian lengan atas, bawah, dan pergelangan tangan Nilai leher, punggung, dan kaki Menganalisis Hasil Solusi Gambar 4.5 Rich Picture Sistem Berjalan Definisi Sistem Sistem yang akan dikembangkan meliputi 2 metode, pertama, untuk pengangkatan beban berdasarkan persamaan pengangkatan NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health), dan yang kedua adalah RULA (Rapid Upper Limb Assesment) yang membahas masalah postur tubuh bagian atas. Dari sistem ini dapat digunakan untuk 2 kondisi, yaitu perhitungan cepat menggunakan RULA untuk mengetahui posisi / postur tubuh saat bekerja, menilai hasilnya di sistem, dan memberikan saran perbaikan untuk posisi yang berbahaya. Kondisi yang kedua adalah untuk menganalisis pengangkatan beban, dimana variabel yang diukur lebih rumit. Setelah beberapa variabel dalam persamaan pengangkatan beban NIOSH diukur, maka hasil akan dihitung di sistem, lalu hasil (tingkat resiko cedera) akan segera diketahui beserta saran perbaikan.

24 95 Berikut definisi sistem berdasarkan FACTOR Tabel 4.11 Kriteria FACTOR Functionality Application Domain Condition Technology Object Responsibility Sistem berfungsi untuk menghitung NIOSH Lifting Equation, menghitung nilai RULA, menentukan faktor-faktor yang berbahaya, memberikan saran perbaikan Sistem akan digunakan oleh asisten atau mahasiswa Sistem dapat digunakan untuk menilai tingkat resiko cedera dari postur tubuh atau pengangkatan beban. Sistem pertama yang dikembangkan digunakan untuk kepentingan asisten Laboratorium / Studio Teknik Industri. Menggunakan PC yang mendukung aplikasi VB dan printer untuk mencetak laporan IESC (asisten), perusahaan, laporan NLE, Laporan RULA Sistem dapat digunakan oleh pengguna awam dan memberikan solusi yang mudah dimengerti Context Problem Domain Sistem ini akan memudahkan seorang analis untuk menghitung dan membuat solusi. Seorang analis bisa memilih 2 metode yang ada pada sistem ini, yaitu persamaan pengangkatan beban NIOSH dan RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Persamaan pengangkatan NIOSH digunakan untuk menganalisis resiko cedera dari pengangkatan beban yang dilakukan. Metode RULA digunakan untuk menganalisis tingkat resiko cedera postur tubuh seseorang / operator saat bekerja. Sistem akan menghasilkan solusi yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem kerja atau postur tubuh saat bekerja. Berikut adalah Rich Picture dari sistem yang akan dikembangkan.

25 96 V, H, D, A, F, C Mengangkat Beban 1 2 Mengukur Menghitung Merakit Nilai bagian lengan atas, bawah, dan pergelangan tangan Nilai leher, punggung, dan kaki 4 3 Solusi Gambar 4.6 Rich Picture Sistem yang Akan Dikembangkan Application Domain Sistem ini dapat digunakan akan digunakan oleh tim asisten laboratorium / studio Teknik Industri. Solusi yang diberikan memudahkan pengguna untuk memahami saran-saran perbaikan yang ada Problem Domain Cluster Terdapat 2 buah cluster pada sistem ini, yaitu cluster dokumen, yang terdiri dari laporan NLE (NIOSH Lifting Equation / Persamaan Pengangkatan Beban NIOSH) dan laporan RULA. Sedangkan cluster non dokumen terdiri dari IESC dan perusahaan.

26 97 <<Cluster>> Dokumen <<Cluster>> NonDokumen Gambar 4.7 Cluster Struktur Cluster Dokumen disini berisi class Laporan NLE dan Laporan RULA. Sedangkan pada cluster NonDokumen terdiri dari class IESC (asisten) dan class Perusahaan. Gambar 4.8 Class Diagram Jenis hubungan pada class diagram diatas adalah agregasi, dimana setiap laporan harus mencantumkan identitas asisten dan perusahaan.

27 Classes 1 IESC Class ini merupakan daftar anggota asisten Teknik Industri, dengan atribut kode asisten, nama asisten, dan nomor telepon. 2 Perusahaan Class perusahaan merupakan daftar perusahaan yang akan didaftar untuk diberikan solusi perbaikan. Atributnya adalah kode perusahaan, nama perusahaan, alamat, telepon, dan nama contact person (orang yang dapat dihubungi). 3 Laporan NLE Merupakan class yang berisi solusi perbaikan untuk kegiatan pengangkatan beban. Atributnya adalah nomor laporan, tanggal, kode asisten, kode perusahaan, pekerja, kegiatan, keterangan, indeks pengangkatan awal, indeks pengangkatan tujuan, rekomendasi beban, horisontal, vertikal, asimetri, frekuensi, dan pegangan. 4 Laporan RULA Laporan RULA berisi informasi mengenai kegiatan / pekerjaan yang statis dan indeks dari resiko meningkatnya kemungkinan cedera pada bagian tubuh atas. Atribut-atributnya adalah nomor laporan, tanggal, kode asisten, kode perusahaan, pekerja, kegiatan, keterangan, nilai akhir, kelompok lengan dan pergelangan tangan, kelompok leher, punggung, dan kaki, penggunaan otot, dan tenaga / beban.

28 Events Tabel 4.x dibawah ini berisikan event-event yang terdapat pada setiap class. Tanda asterisk (*) menunjukkan bahwa event dijalankan berulanulang / beriterasi. Tanda tambah (+) menunjukkan event yang dijalankan secara sequential. Tabel 4.12 Event Table Class Event IESC Perusahaan Laporan NLE Laporan RULA Didaftar + + Entry * * Print * * keluar + + Dipilih + + Dibuat * * Dianalisis * * Digunakan Behavioral Pattern

29 100 Laporan NLE Gambar 4.12 Statechart Laporan RULA

30 Application Domain Usage Overview Pada tabel 4.13 menunjukkan actor table dari sistem yang dikembangkan, yang menunjukkan hubungan actor dengan use case. Tabel 4.13 Actor Table Actor Use Case Menambah Daftar User Menambah Daftar Perusahaan Membuat Laporan NLE Membuat Laporan RULA Melihat Data Historis NLE Melihat Data Historis RULA Asisten V V V V V V Use Case Diagram Sistem Penilai Tingkat Bahaya Pekerjaan Menambah Daftar IESC Menambah Daftar Perusahaan Membuat Laporan NLE Membuat Laporan RULA Asisten Melihat Data Historis NLE Melihat Data Historis RULA Gambar 4.13 Use Case Diagram

31 Spesifikasi Use Case 1. Menambah Daftar User Tabel 4.14 Spesifikasi Use Case Menambah Daftar IESC Use Case Name Menambah Daftar IESC Actor Objects Description Precondition Typical Course of Events Alternative Courses Postcondition Asisten IESC Asisten menambah daftar asisten / user baru, sehingga selanjutnya asisten tersebut dapat menggunakan sistem ini. Actor harus sudah terdaftar terlebih dahulu, asisten baru akan didaftarkan dengan asisten yang telah terdaftar. Actor membuka layar daftar IESC. Actor Action System Response 1. Actor menekan tombol Tambah 3. Actor menginput data dan menekan tombol simpan - 2. Sistem akan mengosongkan text field. 4. Sistem meng-update daftar asisten Asisten yang baru akan terdaftar dan dapat menggunakan sistem Implementation Constraints and Specifications Sistem terhubung dengan database 2. Menambah Daftar Perusahaan Tabel 4.15 Spesifikasi Use Case Menambah Daftar Perusahaan Use Case Name Menambah Daftar Perusahaan Actor Asisten Objects Perusahaan Description Precondition Typical Course of Events Asisten menambah daftar perusahaan Perusahaan belum pernah terdaftar, Actor telah membuka layar daftar perusahaan Actor Action 1. Actor menekan tombol Tambah System Response 2. Sistem akan mengosongkan text field.

32 103 Tabel 4.15 Spesifikasi Use Case Menambah Daftar Perusahaan (lanjutan) Alternative Courses Postcondition Implementation Constraints and Specifications 3. Actor menginput data dan menekan tombol simpan - 4.Sistem meng-update daftar perusahaan Perusahaan akan terdaftar dan dapat dimasukkan dalam laporan Sistem terhubung dengan database 3. Membuat Laporan NLE Tabel 4.16 Spesifikasi Use Case Membuat Laporan NLE Use Case Name Membuat Laporan NLE Actor Asisten Objects IESC, Perusahaan, Laporan NLE Description Precondition Typical Course of Events Alternative Courses Postcondition Implementation Constraints and Specifications Use case ini berisi aktivitas pembuatan laporan NLE Actor telah membuka layar NLE Actor Action 1. Actor menekan tombol tambah 3. Actor menginput data NLE dan menekan tombol hitung. 5. Actor menekan tombol simpan 7. Actor menekan tombol cetak - System Response 2. Sistem akan membuka window inputnle 4.Sistem menghitung data-data tersebut 6.Sistem akan menyimpan dan menampilkan kembali window NLE 8. Sistem akan mencetak laporan Actor dapat melakukan analisis lebih lanjut jika diperlukan Sistem terhubung dengan database Printer dalam keadaan aktif

33 Membuat Laporan RULA Tabel 4.17 Spesifikasi Use Case Membuat Laporan RULA Use Case Name Membuat Laporan NLE Actor Asisten Objects IESC, Perusahaan, Laporan RULA Description Precondition Use case ini berisi aktivitas pembuatan laporan RULA Actor telah membuka layar RULA Typical Course of Events Alternative Courses Actor Action 1. Actor menekan tombol tambah 3. Actor menginput data RULA dan menekan tombol hitung. 5. Actor menekan tombol simpan 7. Actor menekan tombol cetak - System Response 2. Sistem akan membuka window inputrula 4.Sistem menghitung data-data tersebut 6.Sistem akan menyimpan laporan dan menampilkan kembali window RULA 8. Sistem akan mencetak laporan Postcondition Implementation Constraints and Specifications Actor dapat melakukan analisis lebih lanjut jika diperlukan Sistem terhubung dengan database Printer dalam keadaan aktif

34 Melihat Data Historis NLE Tabel 4.18 Spesifikasi Use Case Melihat Data Historis NLE Use Case Name Melihat Data Historis NLE Actor Objects Description Precondition Asisten Laporan NLE Use case ini berisi kegiatan melihat data-data historis dari perhitungan NLE yang pernah dibuat Actor telah membuka layar NLE Typical Course of Events Actor Action 1. Actor melihat laporanlaporan NLE 3. Actor menekan tombol cetak System Response 2. Sistem menampilkan laporan NLE yang ada 4.sistem akan mencetak laporan Alternative Courses 3. Actor tidak menekan tombol cetak dan menekan tombol keluar 4. layar NLE akan tertutup Postcondition - Implementation Constraints and Specifications Sistem terhubung dengan database Printer dalam keadaan aktif

35 Melihat Data Historis RULA Tabel 4.19 Spesifikasi Use Case Melihat Data Historis RULA Use Case Name Melihat Data Historis RULA Actor Objects Description Precondition Asisten Laporan RULA Use case ini berisi kegiatan melihat data-data historis dari perhitungan RULA yang pernah dibuat Actor telah membuka layar NLE Typical Course of Events Actor Action 1. Actor melihat laporanlaporan RULA 3. Actor menekan tombol cetak System Response 2. Sistem menampilkan laporan RULA yang ada 4.sistem akan mencetak laporan Alternative Courses 3. Actor tidak menekan tombol cetak dan menekan tombol keluar 4. layar RULA akan tertutup Postcondition - Implementation Constraints and Specifications Sistem terhubung dengan database Printer dalam keadaan aktif

36 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek yang ada untuk setiap use case yang ada. Berikut adalah sequence diagram yang ada : 1. Sequence Diagram untuk use case Menambah Daftar IESC Asisten DaftarIESC UI IESC choose() read() clicktambah() entrydata() clicksimpan() update() close() Gambar 4.14 Sequence Diagram Menambah Daftar IESC

37 Sequence Diagram untuk use case Menambah Daftar Perusahaan Asisten Daftar Perusahaan UI Perusahaan choose() read() clicktambah() entrydata() clicksimpan() update() close() Gambar 4.15 Sequence Diagram Menambah Daftar Perusahaan

38 Sequence Diagram untuk use case Membuat Laporan NLE Asisten NLE UI Laporan NLE IESC Perusahaan choose() read() clicktambah() read() read() inputdatanle() clickhitung() hitung() clicksimpan() update() clickcetak() mencetaklaporan() close() Gambar 4.16 Sequence Diagram Membuat Laporan NLE

39 Sequence Diagram untuk use case Membuat Laporan RULA Asisten RULA UI inputrula UI Laporan RULA IESC Perusahaan choose() read() clicktambah() open() read() read() inputdatanle() clickhitung() hitung() clickok() update() clickcetak() close() mencetaklaporan() Gambar 4.17 Sequence Diagram Membuat Laporan RULA

40 Sequence Diagram untuk use case Melihat Data Historis NLE Gambar 4.18 Sequence Diagram Melihat Data Historis NLE 6. Sequence Diagram untuk use case Melihat Data Historis RULA Asisten choose() RULA UI read() Laporan RULA memilih data() read() clickcetak() close() mencetaklapoeran()

41 Function Function (fungsi) adalah fasilitas untuk membuat model bermanfaat bagi aktor (Mathiassen et al., 2000, p137). Berikut adalah daftar fungsi dengan tingkat kompleksitasnya : Tabel 4.20 Function List 1. Menambah Daftar IESC Function Complexity Type Simpan data asisten Simple Update 2. Menambah Daftar Perusahaan Simpan data perusahaan Simple Update 3. Membuat Laporan NLE Hitung RWL & LI Complex Compute Hitung saran Medium Compute Simpan laporan Simple update Cetak laporan Simple read 4. Membuat Laporan RULA Hitung Action Level Complex Compute Hitung saran Medium Compute Simpan laporan Simple Update Cetak laporan Simple read 5. Melihat Data Historis NLE Membaca laporan Simple Read Mencari laporan Simple Read Mencetak laporan Simple read 6. Melihat Data Historis RULA Membaca laporan Simple Read Mencari laporan Simple Read Mencetak laporan Simple read

42 User Interface Dialogue Style Dialogue style akan menunjukkan form-form yang terdapat pada sistem dan hasil print-out nya. Tabel 4.21 Dialogue Style Window UI Login UI Menu Utama UI IESC UI Perusahaan UI NLE UI RULA UI Input RULA UI Keterangan Laporan NLE Laporan RULA Printouts Overview Overview ini berisi navigation diagram yang menggambarkan alur transisi window pada sistem. Berikut adalah navigation diagramnya:

43 114 UI input NLE OnclickMenu UI Daftar Perusahaan onclicktambah onclicksimpan OnclickMenu OnclickMenu UI NLE onclickdaftarperusahaan onclickclose UI Login onlogin UI Menu onclicknle onclickkeluar [login gagal] UI Daftar IESC onclickdaftariesc onclickrula UI RULA OnclickMenu onclickmenu onclicktambah onclicksimpan UI input RULA onclickmenu Gambar 4.20 Navigation Diagram

44 Examples Berikut adalah contoh dari user interface yang ada. 1. Login Saat user akan menggunakan aplikasi ini, user harus memasukkan kode asisten terlebih dahulu. Setelah itu, sistem akan melakukan pengecekan. Apabila kode asisten sudah terdaftar, maka user akan masuk ke window menu. Gambar 4.21 Window Login 2. Menu Pada Window Menu, user dapat memilih 4 menu, yaitu Daftar IESC (berisi daftar asisten), Daftar Perusahaan (berisi daftar perusahaan yang pernah bekerja sama), NIOSH Lifting Equation (untuk melihat data historis ataupun melakukan perhitungan NLE), dan RULA (Untuk melihat data historis dan melakukan perhitungan RULA)

45 116 Gambar 4.22 Window Menu 3. Daftar IESC Pada window ini, user dapat melakukan penambahan user, yaitu asisten baru. Penambahan dilakukan dengan menekan tombol tambah. Untuk menyimpannya, tekan tombol simpan. Tombol edit berfungsi untuk melakukan perubahan pada data yang ada. Dengan menekan tombol edit field-field akan terbuka dan dapat melakukan perubahan yang diperlukan. Gambar 4.23 Window Daftar IESC

46 Daftar Perusahaan Pada window ini, user dapat melakukan penambahan perusahaan baru yang akan dievaluasi. Untuk melakukan penambahan, pertama tekan tombol tambah, lalu field akan dikosongkan. Setelah itu user memasukkan data yang diperlukan dan tekan simpan untuk menyimpan. Tombol edit berfungsi untuk melakukan perubahan pada data yang ada. Dengan menekan tombol edit field-field akan terbuka dan dapat melakukan perubahan yang diperlukan. Gambar 4.24 Window Daftar Perusahaan

47 NIOSH Lifting Equation Pada window ini, user dapat melakukan penambahan perhitungan NLE, melihat data historis yang ada, atau mencetak laporan. Dengan menekan tombol tambah maka tabel data akan berubah dengan tabel untuk menginput data (gambar 4.26). Field-field yang ada akan dikosongkan dan user dapat melakukan input data. Setelah menginput data, user harus menekan tombol hitung untuk melakukan perhitungan. Setelah itu, hasil perhitungan dapat disimpan lalu dicetak. Gambar 4.25 Window NIOSH Lifting Equation

48 Input NLE Gambar 4.26 Window input NLE

49 RULA Pada window ini, user dapat melakukan penambahan pehitungan RULA, melihat data historis, dan melakukan pencetakan. Dengan menekan tombol tambah, maka window baru akan terbuka untuk memasukan data. Pada window ini, juga dapat dilakukan pencetakan laporan. Gambar 4.27 Window RULA

50 Input RULA Pada window ini, user akan melakukan perhitungan dengan metode RULA. Setelah memasukkan data yang diperlukan, user menekan tombol hitung untuk menampilkan hasil. Dari hasil yang ada, informasi yang ada dapat disimpan dengan menekan tombol simpan. Gambar 4.28 Window Input RULA

51 Technical Platform Sistem dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Perancangan user interface menggunakan form-form pada Visual Basic. Perancangan database menggunakan microsoft access. Untuk perancangan laporan menggunakan Crystal Report 8.5. Sistem dioperasikan dengan menggunakan keyboard, mouse, printer, dan dengan sistem operasi berbasis Windows Rekomendasi System s Usefulness and Feasibility Sistem ini dapat membantu user dalam menilai tingkat bahaya / resiko cedera pekerjaan. Dengan solusi yang dihasilkan, user dapat mengetahui secara umum, perbaikan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat resiko cedera. Dengan kebutuhan technical platform yang ada, sistem ini dapat diterapkan karena sistem ini dapat diimplementasikan tanpa permasalahan yang besar Strategi Sistem yang dikembangkan ini akan diujicobakan terlebih dahulu dalam lingkungan laboratorium Teknik Industri. Karena sistem ini masih merupakan sistem yang baru, maka akan dikembangkan terlebih dahulu prototype dari sistem ini.

52 Design Document The Task Tujuan Sistem yang dikembangkan bertujuan dalam memudahkan pengguna dalam menyelesaikan masalah keselamatan dan kesehatan kerja, khususnya masalah pengangkatan beban atau postur tubuh saat bekerja. Sistem ini akan menjadi salah satu alat bantu bagi laboratorium Teknik Industri ke depannya yang tidak hanya berperan sebagai sarana pendidikan, tetapi juga pengabdian kepada masyarakat Quality Goals Kriteria yang termasuk prioritas paling penting adalah prinsip dasar dari perancangan yang baik, yaitu usable, flexible, dan comprehensible (Mathiassen et al., 2000, p179) ditambah dengan correct. Beberapa kriteria lain seperti efficient, reliable, dan testable juga dianggap penting yang mendukung operasional sistem ini. Kriteria efficient dianggap penting karena aktivitas laboratorium / studio sangat bervariasi, seperti mengajar, memeriksa laporan, dan lain-lain. Pengembangan sistem harus disesuaikan dengan technical platform yang tersedia pada laboratorium / studio Teknik Industri. Kriteria secure dianggap kurang penting karena sistem ini digunakan oleh tim asisten, dimana anggotanya tidak terlalu banyak. Sistem juga berada di dalam laboratorium / studio Teknik Industri sehingga hak akses masuk juga dibatasi. Kriteria maintainable diprioritaskan kurang penting karena penggunaan sistem ini bukan merupakan kegiatan utama dari

53 124 laboratorium / studio. Kriteria reusable, portable, dan interoperable juga dianggap kurang penting karena sistem ini dirancang untuk penggunaan internal dari laboratorium / studio Teknik Industri. Tabel 4.22 Prioritas Design Criteria Criterion Very Important Important Usable V V Secure Efficient V Correct V Reliable V Maintainable Testable V Flexible V Comprehensible V Reusable Portable Interoperable Less Important V V V V V Irrelevant Easily Fulfilled Technical Platform Equipment Untuk mengoperasikan sistem ini, direkomendasikan untuk menggunakan spesifikasi berikut processor Intel Pentium IV 2.40 GHz, 512 MB RAM, HDD 120 GB. Spesifikasi ini disamakan untuk PC server dan client.

54 System Software Sistem ini dikembangkan dengan menggakan software Visual Basic 6.0. Untuk perancangan database, digunakan Micorsoft Access Pembuatan laporan menggunakan Crystal Report 8.5. Sistem direkomendasikan untuk digunakan pada sistem operasi berbasis Windows System Interface Selain PC, sistem berhubungan dengan printer yang digunakan untuk mencetak laporan. Sistem operasi harus dapat menangani interface dengan printer Design Language Perancangan sistem ini menggunakan notasi UML dengan seluruh diagram yang digunakan, mulai dari class diagram sampai dengan deployment diagram. Pembuatan diagram ini menggunakan software Microsoft Visio Architecture Component Architecture Arsitektur komponen yang digunakan dalam sistem ini adalah pola arsitektur client-server dengan distribusi local presentation, dimana pada komponen client hanya terdapat user interface. Sedangkan pada server terdapat function dan model.

55 126 Gambar 4.29 Component Diagram Process Architecture Process architecture pada sistem ini menggunakan centralized pattern, dimana model dan function terletak pada server. Gambar 4.30 Deployment Diagram

56 Standards Sistem yang dikembangkan secara umum menggunakan standar bahasa Indonesia. Pesan kesalahan, tombol, dan label juga menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan gambar untuk setiap tombol yang ada juga menggunakan gambar yang sama di setiap form Components Berdasarkan analysis document yang telah dibuat, tidak terjadi perubahan pada class diagram. Pada event yang ada, tidak terdapat private event (Mathiassen et al., 2000, pp ) dan pada common event yang ada, objek tidak berhubungan secara langsung / saling mempengaruhi (Mathiassen et al., 2000, p241). Pada perancangan function component, akan digunakan pola model-class placement. Pola ini bermanfaat saat sebuah operation hanya mengakses objek tunggal atau struktur agregat yang sederhana (Mathiassen et al., 2000, pp ).

57 128 Gambar 4.31 Class Diagram Dengan Pola Model-Class Placement Rencana Implementasi Sistem ini merupakan sistem yang baru pada laboratorium / studio Teknik Industri. Untuk mengimplementasikannya, maka dibutuhkan suatu rencana yang sistematis. Berikut adalah rencana implementasi dari sistem yang dikembangkan. Tabel 4.23 Rencana Implementasi Proses Menyiapkan kebutuhan technical platform Instalasi sistem Uji coba & pelatihan Pemeliharaan sistem Periode Waktu (minggu)

58 Perancangan Database ada. Berikut adalah perancangan database berdasarkan class diagram yang Tabel 4.24 Ms IESC Field Tipe Data Panjang Keterangan Kode Asisten Text 5 Primary Key Nama Text 10 Telepon Number 10 Tabel 4.25 Ms Perusahaan Field Tipe Data Panjang Keterangan Kode Perusahaan Text 5 Primary Key Nama Perusahaan Text 10 Alamat Text 50 Telepon Number 10 Nama Contact Person Text 10 Tabel 4.26 Laporan NLE Field Tipe Data Panjang Keterangan No Laporan Text 5 Primary Key Tanggal Date / Time 10 Kode Asisten Text 5 Foreign Key Kode Perusahaan Text 5 Foreign Key Pekerja / Stasiun Kerja Text 15 Kegiatan Text 20 Keterangan Text 50 LI Awal Number 3 Lifting Index tempat awal LI Tujuan Number 3 Lifting Index tempat tujuan Rekomendasi Beban Number 2 Horisontal Text 30 Solusi untuk jarak horizontal Vertikal Text 30 Solusi untuk jarak vertical Sudut Asimetri Text 30 Solusi untuk sudut asimetri Frekuensi Text 30 Solusi untuk frekuensi pengangkatan Pegangan Text 30 Solusi untuk pegangan objek / beban

59 130 Tabel 4.27 Laporan RULA Field Tipe Data Panjang Keterangan No Laporan Text 5 Primary Key Tanggal Date / Time 10 Kode Asisten Text 5 Foreign Key Kode Perusahaan Text 5 Foreign Key Pekerja / Stasiun Kerja Text 15 Kegiatan Text 20 Keterangan Text 50 Nilai Lengan+Pergelangan Tangan Number 3 Nilai Leher+Punggung+Kaki Number 3 Nilai Penggunaan Otot Number 2 Nilai Beban Text 30 Nilai Akhir Text 30 Hasil dan Saran Text 30

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MODUL KESELAMATAN

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI K3 DENGAN METODE RULA DAN NIOSH

APLIKASI SISTEM INFORMASI K3 DENGAN METODE RULA DAN NIOSH APLIKASI SISTEM INFORMASI K3 DENGAN METODE RULA DAN NIOSH TriPujadi 1, Harisno 2, Erik Sugiarto 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara 3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar 261 Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar e) Form Historis BB Bulanan Form ini merupakan form yang menampilkan data bahan baku keluar, tetapi data akan dikelompokkan dalam kurun waktu bulanan. Sehingga dari

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA 4.1. The Task 4.1.1. Purpose Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung kegiatan dari setiap pengguna

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang 127 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang dimulai dari pendataan bahan yang baru, bahan masuk yang dimulai

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 195 LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 1. The Task. Penjelasan ringkas dari latar belakang dan hubungan dokumen. 1.1 Purpose. Maksud keseluruhan dari proyek pengembangan sistem. 1.2 System Definition.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Putra Jaya Gemilang.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang)

LAMPIRAN 1. MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang) LAMPIRAN 1 MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang) I. Tujuan Umum Tujuan praktikum PSK&E ini secara umum adalah: a) Memberikan pemahaman kepada praktikan pentingnya menjaga keselamatan dan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK MODUL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK MODUL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK MODUL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI Tri Pudjadi, Siti Nur Fadlilah, Erik Sugiharto* *)Jurusan Sistem Informasi,

Lebih terperinci

Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana

Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana 184 Entry nomor anggota Entry jumlah pembayaran print Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana dd print Gambar 4.78 Window Cetak Daftar Setoran Simpanan Sukarela print Gambar

Lebih terperinci

Tabel 4.41 Hubungan Event dan Atribut Bag Gudang Bahan Baku (Lanjutan)

Tabel 4.41 Hubungan Event dan Atribut Bag Gudang Bahan Baku (Lanjutan) 154 Tabel 4.41 Hubungan Event dan Atribut Bag Gudang Bahan Baku (Lanjutan) Cek Bhn Baku Buat Lap Bhn Baku Buat Lap Permintaan Bhn Baku Kd_BahanBaku, Nama_BahanBaku, Jumlah_BahanBaku Kd_LaporanBahanBaku,

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA 4.1 Application Domain 4.1.1 Usage 4.1.1.1 Overview Dalam sistem informasi akuntansi penjualan kredit

Lebih terperinci

Gambar Surat Permintaan Spare part

Gambar Surat Permintaan Spare part Gambar 4.78. Surat Permintaan Spare part 139 Gambar 4.79. Surat Kembali Barang 140 Gambar 4.80. Surat Permintaan Beli Spare part 141 Gambar 4.81. Surat Pengeluaran Barang 142 Gambar 4.82. Material Requisition

Lebih terperinci

ANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM

ANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM ANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM M. Ansar Bora 1, Dian Azhari 2 1 Dosen Program Studi Teknik Industri, 2 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Ada yang pernah tau tentang Niosh Lifting Equation??? Disini saya mencoba menulis gambaran tentang Niosh Lifting Equation (NLE).

Ada yang pernah tau tentang Niosh Lifting Equation??? Disini saya mencoba menulis gambaran tentang Niosh Lifting Equation (NLE). NIOSH LIFTING EQUATION Ada yang pernah tau tentang Niosh Lifting Equation??? Disini saya mencoba menulis gambaran tentang Niosh Lifting Equation (NLE). NLE merupakan perhitungan batas berat objek (RWL)

Lebih terperinci

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

Oleh: DWI APRILIYANI ( ) ANALISIS POSISI KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA PEKERJA PENGANGKATAN PRODUK JADI DI PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NIOSH Oleh: DWI APRILIYANI (32412271) LATAR BELAKANG Pekerjaan fisik adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat berperan dalam menjamin adanya perlindungan terhadap pekerja / tenaga kerja. Perlindungan terhadap tenaga kerja meliputi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SILVA INHUTANI LAMPUNG

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SILVA INHUTANI LAMPUNG BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SILVA INHUTANI LAMPUNG 4. Prosedur Sistem Usulan Sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan dimulai pada saat karyawan

Lebih terperinci

BAB 4 DOKUMENTASI DESIGN. penjualan dan piutang usaha PT. Stora Adiswara. Dengan cara mempermudah

BAB 4 DOKUMENTASI DESIGN. penjualan dan piutang usaha PT. Stora Adiswara. Dengan cara mempermudah BAB 4 DOKUMENTASI DESIGN 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan administrasi penjualan dan piutang usaha PT. Stora Adiswara. Dengan cara mempermudah pencatatan

Lebih terperinci

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama BAB 4 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Makna penelitian secara sederhana ialah bagaimana mengetahui sesuatu yang dilakukan melalui cara tertentu dengan prosedur yang sistematis. Proses sistematis ini tidak lain adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI PENJUALAN JASA DAN

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan 199 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 Component Design 4.1.1 Model Component Berikut ini merupakan analisis terhadap classes dan behaioral pattern yang diperoleh pada tahap Problem Domain Analysis

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Sistem Informasi SDM dari PT. Nissui Indonesia, user interface yang digunakan

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Sistem Informasi SDM dari PT. Nissui Indonesia, user interface yang digunakan BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 User Interface Sistem Informasi SDM dari PT. Nissui Indonesia, user interface yang digunakan adalah dengan standar spesifikasi personal computer (PC) yang biasa

Lebih terperinci

BAB 2. REVISED NIOSH LIFTING EQUATION

BAB 2. REVISED NIOSH LIFTING EQUATION BAB 2. REVISED NIOSH LIFTING EQUATION Metode ini digunakan untuk mmperkirakan risiko yang berhubungan dengan pekerjaan aktivitas lifting berdasarkan parameter NIOSH (National Institute of Occupational

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1.

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1. 74 BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN 4.1. Analysis 4.1.1. Rich Picture Rich Picture yang menggambarkan proses Sistem Informasi Manejemen Persediaan yang baru ditampilkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah memberikan garis-garis besar tahapan penelitian secara keseluruhan yang disusun secara sistematis sehingga pada pelaksanaannya, penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data yang diperoleh adalah data permintaan di masa lalu yaitu selama 3 tahun terakhir (28 bulan). Dimana data permintaan akan digunakan untuk meramalkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA BIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu merancang

Lebih terperinci

penyelesaian dari proses lainnya.

penyelesaian dari proses lainnya. 356 Saat window catat waktu selesai dibuka, staf produksi harus memasukkan jenis proses dan periode penjadwalan yang akan dicatat waktu selesai pesanannya. Sistem akan menampilkan data pesanan produksi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian dan utang usaha untuk PT. Fajar Surya Utama dilakukan dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM

BAB 4 RANCANGAN SISTEM BAB 4 RANCANGAN SISTEM 4.1 Application Domain Analysis 4.1.1 Usage 4.1.1.1 Overview Rancangan aplikasi sistem pembelian dan persediaan yang dibuat mempunyai tampilan global dalam menu utama, dan terbagi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 4.1 Rancangan Sitem yang Diusulkan Perancangan SPK dibagi menjadi empat tahap: 1. Perancangan SPK Modal Kerja SPK Modal Kerja dirancang sesuai langkah-langkah

Lebih terperinci

Analisis Beban Kerja dengan Menggunakan Metode Recommended Weight Limit (RWL) di PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Tbk

Analisis Beban Kerja dengan Menggunakan Metode Recommended Weight Limit (RWL) di PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Tbk 49 Analisis Beban Kerja dengan Menggunakan Metode Recommended Weight Limit (RWL) di PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Tbk Denny Astrie Anggraini 1, Riko Ahmad Daus 2 Program Studi Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT KEBAYORAN

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Sistem informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KARIR BERBASIS WEB PADA PT.DELTATAMA MITRASEJAHTERA

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KARIR BERBASIS WEB PADA PT.DELTATAMA MITRASEJAHTERA 121 BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KARIR BERBASIS WEB PADA PT.DELTATAMA MITRASEJAHTERA 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Sistem informasi manajemen karir berbasis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 78 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah produk unit karoseri yang pernah diproduksi oleh PT. Karyatugas Paramitra dari bulan Januari sampai

Lebih terperinci

Bab IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. PT.Lippo General Insurance, Tbk diharapkan dapat memenuhi tujuannya dalam

Bab IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. PT.Lippo General Insurance, Tbk diharapkan dapat memenuhi tujuannya dalam Bab IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem Informasi Eksekutif Pemasaran yang akan dibangun pada PT.Lippo General Insurance, Tbk diharapkan dapat memenuhi tujuannya dalam

Lebih terperinci

Laporan Perencanaan Produksi (LPP) Laporan perencanaan produksi dipilih sebagai class karena laporan perencanaan

Laporan Perencanaan Produksi (LPP) Laporan perencanaan produksi dipilih sebagai class karena laporan perencanaan 261 Barang jadi (nama class diganti menjadi Produk) Produk dipilih sebagai class karena data barang jadi merupakan obyek yang diadministrasikan, dikontrol, dan dimonitor oleh Bagian Gudang setiap minggu.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN DAN PERSEDIAAN PADA PD. PASADENA SKRIPSI. Oleh Imam Ashyri

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN DAN PERSEDIAAN PADA PD. PASADENA SKRIPSI. Oleh Imam Ashyri ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN DAN PERSEDIAAN PADA PD. PASADENA SKRIPSI Oleh Imam Ashyri 1000889142 PROGRAM GANDA SISTEM INFORMASI DAN AKUNTANSI UNIVERSITAS BINA

Lebih terperinci

Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi. jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system

Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi. jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system 274 Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi Cluster jadwal produksi berisi class-class yang berhubungan dengan pembuatan jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system definition,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS KREDIT PINJAMAN. Perancangan system informasi akuntansi siklus kredit pinjaman akan dimulai

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS KREDIT PINJAMAN. Perancangan system informasi akuntansi siklus kredit pinjaman akan dimulai BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS KREDIT PINJAMAN 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task Perancangan system informasi akuntansi siklus kredit pinjaman akan dimulai dengan deskripsi sistem

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN IKLAN DAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG

Lebih terperinci

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan Ery Suhendri¹, Ade Sri Mariawati²,Ani Umiyati³ ¹ ² ³ Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa erysuhendri@yahoo.com¹,adesri77@gmail.com²,

Lebih terperinci

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT Tri Wibawa Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 2 Tambakbayan Yogyakarta, 55281 Telp. 0274-485363 Fax. 0274-486256

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT. JATI DHARMA INDAH PLYWOOD INDUSTRIES SKRIPSI. oleh.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT. JATI DHARMA INDAH PLYWOOD INDUSTRIES SKRIPSI. oleh. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT. JATI DHARMA INDAH PLYWOOD INDUSTRIES SKRIPSI oleh Delis 0800758782 PROGRAM GANDA SISTEM INFORMASI DAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan

Lebih terperinci

Perancangan Program Aplikasi untuk Analisis Pekerjaan Pengangkatan Berdasarkan Model Revised NIOSH Lifting Equation

Perancangan Program Aplikasi untuk Analisis Pekerjaan Pengangkatan Berdasarkan Model Revised NIOSH Lifting Equation Performa (2009) Vol. 8, No.1: 23-33 Perancangan Program Aplikasi untuk Analisis Pekerjaan Pengangkatan Berdasarkan Model Revised NIOSH Lifting Equation Henri Winandar, Irwan Iftadi, dan Lobes Herdiman

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KERJA OPERATOR PENGISIAN BOTOL LITHOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

ANALISIS SIKAP KERJA OPERATOR PENGISIAN BOTOL LITHOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT ANALISIS SIKAP KERJA OPERATOR PENGISIAN BOTOL LITHOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) (Studi Kasus di PT. Pertamina Unit Produksi Cilacap) Hendro Prassetiyo Jurusan Teknik dan Manajemen

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Fungsi yang dapat dilakukan sistem antara lain menyediakan informasi up-todate

BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Fungsi yang dapat dilakukan sistem antara lain menyediakan informasi up-todate BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 5.. Analisis sistem 5.. Tujuan sistem Tujuan sistem adalah untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Fungsi yang dapat dilakukan sistem antara lain menyediakan

Lebih terperinci

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa 162 5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis dan perancangan sistem informasi berikut menggunakan alat bantu yang dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa permodelan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. SIAGA RATINDOTAMA. Fiona Kohan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. SIAGA RATINDOTAMA. Fiona Kohan UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 108 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task Perancangan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT CILACAP

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT CILACAP BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT CILACAP 4. The Task 4.. Purpose Sistem dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT. MASTER WOVENINDO

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir untuk memecahkan permasalahan di PT. Krakatau Steel yang digunakan adalah sebagai berikut : Mulai Studi Literatur

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN KUALITAS

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN KUALITAS CISCOSYSTEMS 3Com 3Com 3Com BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN KUALITAS 4.. Technical Platform Untuk sistem informasi pengendalian kualitas yang dikembangkan ini digunakan untuk dipakai secara

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap tahun 2003/2004

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap tahun 2003/2004 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

Henri Winandar 1), Irwan Iftadi, ST, M.Eng 2) Ir. Lobes Herdiman, MT 2)

Henri Winandar 1), Irwan Iftadi, ST, M.Eng 2) Ir. Lobes Herdiman, MT 2) PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI UNTUK ANALISIS PEKERJAAN PENGANGKATAN BERDASARKAN UNTUK ANALISIS PEKERJAAN PENGANGKATAN BERDASARKAN MODEL REVISED NIOSH LIFTING EQUATION Henri Winandar 1), Irwan Iftadi, ST,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Jurusan Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil tahun 2007/008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Jurusan Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil tahun 2007/008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Jurusan Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil tahun 2007/008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN UNTUK

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU Ratnanto Fitriadi 1*, Dini Hapsari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta 1 PUSLOGIN (Pusat Studi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENYEWAAN KIOS DAN PENERIMAAN KAS (STUDI KASUS : PT.NCV)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENYEWAAN KIOS DAN PENERIMAAN KAS (STUDI KASUS : PT.NCV) UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENYEWAAN KIOS DAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA 4.1 Struktur Organisasi Baru Usulan Struktur organisasi baru dengan sedikit

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengiriman bahan baku dari gudang ke lantai produksi di PT. Hyundai Indonesia Motor, maka dibawah ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN USULAN SISTEM PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PT BINTANG TOEDJOE. 4.1 Prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas Usulan

BAB 4 PERANCANGAN USULAN SISTEM PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PT BINTANG TOEDJOE. 4.1 Prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas Usulan 83 BAB 4 PERANCANGAN USULAN SISTEM PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PT BINTANG TOEDJOE 4. Prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas Usulan Sistem penjualan dan penerimaan kas PT Bintang Toedjoe dimulai dengan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 Erni Wartini 0600665051 ABSTRAK Masalah yang dihadapi perusahaan saat

Lebih terperinci

Revenue Cycle pada PT. Tanah Mas Raya, dikelompokkan menurut use case.

Revenue Cycle pada PT. Tanah Mas Raya, dikelompokkan menurut use case. 189 4.1.3.2 Functions Berikut ini tabel 4.52 merupakan Function List dari Sistem Informasi Akuntansi Revenue Cycle pada PT. Tanah Mas Raya, dikelompokkan menurut use case. Function Type Complexity 1. Mendata

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian sangat berperan penting untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan memberikan solusi yang baik dan sesuai. Studi Pendahuluan Studi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang baru saja didirikan dijurusan Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom. Laboratorium

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Skripsi Sarjana Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi penelitian mempunyai peranan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dengan cara mudah dan teknis. Oleh karena

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan semakin meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan tersebut banyak orang membuka usaha di bidang bahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu buku-buku, jurnal, dan sebagainya. Berikut ini dijabarkan teori yang mendasari penelitian. 2.1.Pengertian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

Kelebihan Architecture layered: memecahkan layer menjadi bagian yang lebih kecil

Kelebihan Architecture layered: memecahkan layer menjadi bagian yang lebih kecil Kisi- kisi BINUS 2011 1. Jelaskan apa yg anda ketahui tentang Good Design? Desain yang baik memiliki sedikit kelemahan utama Sebuah desain yang baik bertujuan untuk mecapai properti yang bagus dan pada

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi Teknik Industri Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi Teknik Industri Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi Teknik Industri Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN AGREGAT PADA SPBU

Lebih terperinci

Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1)

Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1) Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1) 115 Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.18 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (2) Grafik RPN Terhadap Potential Cause

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PEMESANAN BAHAN BAKU

Lebih terperinci

4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive

4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive 326 4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi 4.4.1 Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive Maintenance) PT. Gajah Tunggal khususnya di dalam departemen maintenance memiliki sistem

Lebih terperinci

Analisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida Gresik dengan Metode Recommeded Weight Limit (RWL)

Analisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida Gresik dengan Metode Recommeded Weight Limit (RWL) Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 206 Vol. 0 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 2 November 206 ISSN: 2548-509 Analisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Akuntansi-Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2004/2005

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Akuntansi-Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2004/2005 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi-Sistem Informasi 2004-2005 Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kunjungan sales digunakkan untuk melihat berapa banyak kunjungan sales

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kunjungan sales digunakkan untuk melihat berapa banyak kunjungan sales BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan 4.1.1. Analisis Dokumen Adapun dokumen dokumen yang digunakan perusahaan dalam sistem pemasaran adalah sebagai berikut: a. Kunjungan

Lebih terperinci