APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN SEBAGAI ALAT BANTU ANALISIS OPTIMALISASI UNJUK KERJA CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PADA KOMUNIKASI GSM
|
|
- Iwan Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN SEBAGAI ALAT BANTU ANALISIS OPTIMALISASI UNJUK KERJA CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PADA KOMUNIKASI GSM Heri Setio Jatmiko *), Imam Santoso, Ajub Ajulian Zahra Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) Abstrak Saat ini teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) masih banyak digunakan oleh para penyedia (provider) layanan telekomunikasi seluler di Indonesia. Teknologi GSM merupakan salah satu aplikasi teknologi telekomunikasi digital yang mempunyai frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz. Hal yang harus diperhatikan oleh penyedia layanan telekomunikasi seluler yaitu kinerja jaringan komunikasi GSM. Kinerja jaringan GSM dapat diketahui salah satunya dengan melihat performansi dari Call Setup Success Rate (CSSR). Dalam penelitian ini akan dilakukan optimalisasi unjuk kerja Call Setup Success Rate (CSSR) menggunakan jaringan saraf tiruan perambatan balik. Optimalisasi unjuk kerja CSSR dilakukan dengan mengambil data statistik hasil monitoring dari OMC-R (Operation and Maintenance Center - Radio). Beberapa data yang diambil dari OMC-R yang digunakan sebagai parameter optimalisasi CSSR yaitu Call Attempt, SDCCH (Standalone Dedicated Control Channel) Block Rate, SDCCH Drop Rate, TCH (Traffic Channel) Availability, TCH Blocking, Total Traffic, BH TCH (Busy Hour Traffic Channel), Max Available Circuit Switch. Kemudian data tersebut dilatihkan ke jaringan saraf tiruan sebagai proses pembelajaran dan selanjutnya diproses guna mendapatkan suatu pola yang mewakili karakteristik data tertentu. Tolok ukur keberhasilan sistem ini adalah saat jaringan saraf tiruan mampu memberikan suatu keputusan optimalisasi yang sesuai dengan target optimalisasi yang dilakukan oleh pihak penyedia layanan telekomunikasi. Secara keseluruhan, persentase keberhasilan optimalisasi CSSR terhadap keseluruhan data latih adalah 92,96% dan persentase keberhasilan optimalisasi CSSR terhadap keseluruhan data uji adalah 90,56%. Kata kunci: GSM, CSSR, OMC-R, JST, Optimalisasi Abstract Currently Global System for Mobile Communications (GSM) technology is still widely used by the provider mobile telecommunications services in Indonesia. GSM technology is one of the applications of digital telecommunications technology that has a frequency of 900 MHz and 1800 MHz. It should be considered by the service providers of mobile telecommunications is a GSM communication network performance. GSM network performance can be determined by looking at the performance of the Call Setup Success Rate (CSSR). In this research will be conducted in the performance optimization of Call Setup Success Rate (CSSR) using back propagation neural network. CSSR performance optimization is done by taking the statistical data of the monitoring results of OMC-R (Operation and Maintenance Center - Radio). Some data taken from the OMC-R is used as the optimization parameters namely Call Attempt, SDCCH (Standalone Dedicated Control Channel) Block Rate, SDCCH Drop Rate, TCH (Traffic Channel) Availability, TCH Blocking, Total Traffic, BH TCH (Busy Hour Traffic Channel), Max Available Circuit Switch. The data is then trained artificial neural networks to the learning process and further processed to obtain a pattern that represents the characteristics of specific data. Measure of the success of this system is as artificial neural network capable of providing an appropriate decision optimization with optimization targets made by the telecommunications service providers. Overall, percentage of successful optimization CSSR of the overall training data is 92.96% and percentage of successful optimization CSSR of the overall test data is 90.56%. Keywords: GSM, CSSR, OMC-R, JST, Optimization
2 1. Pendahuluan Saat ini teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) masih banyak digunakan oleh para penyedia ( provider) layanan telekomunikasi seluler di Indonesia. Teknologi GSM merupakan salah satu aplikasi teknologi telekomunikasi digital yang mempunyai frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz. Hal yang harus diperhatikan oleh penyedia layanan telekomunikasi seluler yaitu kinerja jaringan komunikasi GSM. Kinerja jaringan GSM dapat diketahui salah satunya dengan melihat performansi dari Call Setup Success Rate (CSSR). Call Setup Success Rate (CSSR) biasanya saling berhubungan dengan beberapa parameter teknis lainnya dalam suatu jaringan seperti Call Attempt, SDCCH Block Rate, SDCCH Drop Rate, TCH Availability, TCH Blocking, Total Traffic, BH TCH, Max Available Circuit Switch. Parameter tersebut digunakan untuk mengoptimalisasi performansi Call Setup Success Rate (CSSR) dan untuk membuat suatu keputusan optimalisasi CSSR perlu menggunakan algoritma pengenalan pola, salah satunya yaitu jaringan saraf tiruan. Parameter tersebut dilatihkan ke jaringan saraf tiruan sebagai proses pembelajaran dan selanjutnya diproses guna mendapatkan suatu pola yang mewakili karakteristik data tertentu. Tolok ukur keberhasilan sistem ini adalah saat jaringan saraf tiruan mampu memberikan suatu keputusan optimalisasi yang sesuai dengan target optimalisasi yang dilakukan oleh pihak penyedia layanan telekomunikasi. Arsitektur Jaringan GSM Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM terdiri dari 4 element yaitu [8] : Mobile Station (MS) Base Station Sub-system (BSS) Network Sub-System (NSS) Operation and Support System (OSS) Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network). Gambar 1. Arsitektur GSM Mobile Station (MS) adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh suatu pelanggan untuk melakukan panggilan maupun sms. Base Station Sub-system (BSS) bertanggung jawab untuk pembangunan dan pemeliharaan hubungan ke MS. BSS mengalokasikan kanal radio untuk suara dan pesan data, membangun hubungan radio, dan berfungsi sebagai relay station antara MS dan MSC. Network Sub-System (NSS) merupakan bagian utama dari jaringan seluler yang terdiri dari : Mobile Switching Center (MSC), Home Location Register (HLR), Visitor Location Register (VLR), Authentication Center (AuC), Equipment Identity Registration (EIR). Operation and Support System (OSS) sering juga disebut dengan OMC (Operation and Maintenance Center) adalah sub system jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian dan maintenance perangkat (network element) GSM yang terhubung dengannya. Hal yang harus diperhatikan oleh penyedia layanan telekomunikasi seluler yaitu kinerja jaringan komunikasi GSM. Kinerja jaringan GSM dapat diketahui salah satunya dengan melihat performansi dari Call Setup Success Rate (CSSR). Call Setup Success Rate (CSSR) Dalam telekomunikasi, CSSR adalah nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan jaringan dalam memberikan pelayanan baik berupa voice call, video call maupun SMS atau dengan kata lain membuka jalan untuk melakukan komunikasi. Saat hendak melakukan panggilan, call attempt memanggil prosedur call setup dan jika berhasil maka panggilan akan terhubung. Keberhasilan call setup terdiri dari dua prosedur yaitu [3] : Prosedur pertama adalah prosedur untuk membuat koneksi sinyal dari mobile station (MS) ke jaringan. Hal ini terjadi saat MS mengirimkan sebuah pesan permintaan kanal dari Random Access Channel (RACH) ke BTS untuk meminta kanal sinyal SDCCH. MS meminta sinyal SDCCH disebabkan oleh beberapa alasan yaitu: emergency call, call re-establishment, answer to paging, originating speech call, originating data call, location updating. Kemudian terjadi proses signaling antara MS dan jaringan untuk mengaktifkan kanal sinyal SDCCH dan memproses layanan yang diminta oleh MS. Keberhasilan untuk mendapatkan sinyal SDCCH ditandai dengan terkirimnya pesan dari MS ke BTS dan ke BSC. Selanjutnya terjadi proses authentikasi, ciphering, dll yang dilakukan oleh SDCCH. Prosedur kedua adalah prosedur untuk menempati Radio Resource (kanal suara). MSC adalah inisiator dari prosedur ini. MSC mengirimkan pesan ke BSC untuk meminta Radio Resource. Kemudian terjadi proses signaling antara BTS dan BSC untuk mengalokasikan dan mengaktifkan radio resource yang cocok (Traffic channel - TCH). Jika TCH tersebut berhasil diduduki oleh MS maka BTS mengirimkan pesan assignment complete ke
3 BSC dan BSC mengirimkan pesan assignment complete ke MSC. mengoptimalisasi performansi Call Setup Success Rate (CSSR) dan untuk membuat suatu keputusan optimalisasi CSSR perlu menggunakan algoritma pengenalan pola, salah satunya yaitu jaringan saraf tiruan. Jaringan Saraf Tiruan Perambatan Balik T 1 T 2 T 3 T 4 Gambar 2. Diagram alir call setup pada GSM [3] Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberhasilan call setup ditandai ketika Mobile Station (MS) mampu menduduki kanal sinyal SDCCH dan menduduki traffic channel (TCH). Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut: SDC CH TCH release SDCCH BR SDCCH DR TCH BR Call Setup Success Jaringan Saraf Tiruan Perambatan Balik (Backpropagation Neural Network) merupakan salah satu model dari jaringan saraf tiruan umpan maju dengan menggunakan pelatihan terbimbing yang disusun berdasar pada algoritma kesalahan perambatan balik. Pola masukan dan target diberikan sebagai sepasang data. Bobot-bobot awal dilatih dengan melalui tahap maju untuk mendapatkan galat keluaran yang selanjutnya galat ini digunakan dengan tahap mundur untuk memperoleh nilai bobot yang sesuai agar dapat memperkecil nilai galat sehinggga target keluaran yang dikehendaki tercapai. Tujuan dari model ini adalah untuk mendapatkan keseimbangan antara kemampuan jaringan untuk mengenali pola yang digunakan selama proses pelatihan berlangsung serta kemampuan jaringan memberikan tanggapan yang benar terhadap pola masukan yang berbeda dengan pola masukan selama pelatihan [4]. 2. Metode 2.1 Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu sistem optimalisasi Call Setup Success Rate (CSSR) terlebih dahulu dilakukan perancangan sistem. Perancangan sistem merupakan tahapan penting dalam mengaplikasikan suatu konsep, baik dalam bentuk software ataupun hardware agar dalam pembuatannya dapat berjalan secara sistematis dan terstruktur sehingga dapat berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki. Berikut ini gambar perancangan arsitektur jaringan saraf tiruan untuk optimalisasi CSSR : Gambar 3. Diagram keberhasilan call setup Berdasarkan standar ITU-T ( International Telecommunication Union Telecommunications), nilai CSSR harus mencapai > 95%. Tetapi biasanya pihak operator memiliki standar nilai CSSR yang lebih tinggi dari standar ITU-T. PT Indosat Tbk menetapkan standar nilai CSSR >= 98%. Secara umum, perhitungan CSSR menggunakan rumus sebagai berikut [8] : CSSR = (1 - TCH Block Rate)*(1 - SDCCH Block Rate)*(1 - SDCCH Drop Rate)*(1 - TCH Ass Failure Rate) (1) Call Setup Success Rate (CSSR) biasanya saling berhubungan dengan beberapa parameter teknis lainnya dalam suatu jaringan seperti Call Attempt, SDCCH Block Rate, SDCCH Drop Rate, TCH Availability, TCH Blocking, Total Traffic, BH TCH, Max Available Circuit Switch. Parameter tersebut digunakan untuk Gambar 4. Perancangan arsitektur jaringan saraf tiruan
4 Perancangan arsitektur jaringan yang digunakan dalam sistem sebagai berikut: Metode Pembelajaran : Supervised Learning Algoritma Pelatihan Jaringan : traingdx Algoritma Pelatihan Bobot dan Bias: learngdm Vektor Masukan : Matriks ukuran 8x3 Jumlah Neuron Hidden Layer : 50 buah Jumlah Hidden Layer : 1 buah Fungsi Aktivasi Hidden Layer : logsig Jumlah Output Layer : 1 buah Fungsi Aktivasi Output Layer : tansig Vektor Keluaran : Matriks ukuran 1x3 Pada gambar 4. terdapat lapisan masukan, lapisan tersembunyi dan lapisan keluaran untuk optimalisasi Call Setup Success Rate (CSSR). Pada lapisan masukan terdiri dari 8 parameter CSSR (X 1 X 8 ) yaitu Call Attempt, SDCCH Block Rate, SDCCH Drop Rate, TCH Availability, TCH Blocking Rate, Total Traffic, BH TCH (Busy Hour Traffic Channel), Max Available Circuit Switch. Selanjutnya pada lapisan tersembunyi terdiri dari 50 buah neuron dan lapisan keluaran (Y) terdiri dari 1 buah neuron untuk memberikan keputusan optimalisasi CSSR. Terdapat 4 keputusan optimalisasi CSSR yang dikodekan dalam bentuk angka yaitu Normal (1), penambahan TCH (2),penambahan SDCCH(3), HCR (4). Berikut ini diagram alir sistem pengujian optimalisasi CSSR yang digambarkan pada gambar Tahap Pelatihan Jaringan Tahap pelatihan Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah tahap untuk memperoleh nilai bobot dan bias dari tiap basis data. Untuk mendapatkan nilai bobot dan bias harus dilakukan pelatihan JST terlebih dahulu. Dalam pelatihan JST ini membutuhkan nilai basis data sebagai vektor masukan dan dilatih sesuai target yang telah ditentukan. Data masukan CSSR berupa matriks yang berukuran 3x8. Matriks ini terlebih dahulu di-transpose menjadi berukuran 8x3 agar sesuai dengan arsitektur jaringan yang telah ditentukan dan selanjutnya akan dimasukkan ke jaringan. Jaringan akan dilatih sesuai dengan target optimalisasi CSSR. Ada 4 target optimalisasi CSSR yang masing-masing target optimalisasi dikodekan dalam bentuk angka yaitu Normal (1), penambahan TCH (2), penambahan SDCCH (3), HCR (4). Pada tahap pelatihan ini akan dibuat 4 buah jaringan yang masing-masing jaringan mewakili karakteristik tiap BTS sehingga mampu memberikan keputusan optimalisasi yang sesuai dengan target optimalisasi CSSR. Setelah melakukan pelatihan jaringan tersebut maka akan didapatkan nilai bobot dan bias yang dapat digunakan dalam tahap pengujian. 2.3 Tahap Pengujian Tahap Pengujian adalah tahap dimana data masukan CSSR baik data yang sudah dilatihkan ke JST (data latih) maupun data yang belum pernah dilatihkan ke JST (data uji) akan diuji dengan menggunakan jaringan saraf tiruan yang telah dilatihkan sebelumnya pada tahap pelatihan. Pada awalnya, data masukan CSSR berupa matriks yang berukuran 3x8. Matriks ini terlebih dahulu di-transpose menjadi berukuran 8x3 agar sesuai dengan arsitektur jaringan yang telah ditentukan dan selanjutnya akan dimasukkan ke jaringan. Pada tahap pengujian dibutuhkan nilai bobot dan bias dari hasil pelatihan jaringan agar JST dapat memberikan keputusan optimalisasi yang sesuai dengan target optimalisasi CSSR. Jadi keluaran dari jaringan ini adalah matriks berukuran 1x3. Setelah data masukan CSSR diuji dengan menggunakan JST maka akan diketahui persentase keberhasilan JST dalam memberikan keputusan optimalisasi CSSR yang sesuai dengan target optimalisasi CSSR. 2.4 Tahap Prediksi Gambar 5. Diagram alir sistem pengujian Tahap prediksi adalah tahap dimana JST mampu memberikan prediksi optimalisasi CSSR terhadap data CSSR yang baru. Hal ini mungkin dilakukan karena dengan diketahuinya persentase keberhasilan JST pada tahap pengujian maka JST yang memiliki persentase keberhasilan paling tinggi dirasa mampu memproses data CSSR yang baru untuk dilakukan optimalisasi CSSR. Pada tahap ini untuk menghasilkan JST yang mampu memberikan prediksi optimalisasi CSSR yang tepat maka
5 data CSSR yang baru harus berada dalam range nilai yang telah ditentukan karena JST telah dilatihkan dengan datadata yang berada dalam range nilai tersebut pada tahap pelatihan. 3. Hasil dan Analisis 3.1 Analisis Pelatihan Jaringan Proses pelatihan ini dilakukan untuk mencari konfigurasi jaringan yang terbaik dengan cara mengubah konstanta belajar ( learning rate) dan jumlah neuron pada lapisan tersembunyi sehingga didapatkan nilai Mean Squared Error (MSE) dan epoch untuk dilakukan analisis. Adapun nilai MSE dan epoch yang didapatkan dari hasil pelatihan dapat dilihat pada tabel 1. dan 2. Tabel 1. Perbandingan nilai MSE hasil pelatihan jaringan LT KB e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e e-11 Tabel 2. Perbandingan nilai epoch hasil pelatihan jaringan LT KB *Hasil pelatihan dapat berubah dengan hasil tabel 1 dan 2 karena inisialisasi bobot yang berbeda untuk setiap kali pelatihan. Keterangan: LT = Jumlah neuron pada lapisan tersembunyi KB = Konstanta belajar Dapat dilihat pada tabel 1. dan 2. bahwa variasi jumlah neuron pada lapisan tersembunyi dan variasi konstanta belajar dapat mempengaruhi nilai MSE dan epoch yang dihasilkan. Hal ini terbukti pada tabel diatas bahwa nilai MSE terbesar terdapat pada konfigurasi jaringan dengan jumlah neuron lapisan tersembunyi 10 dan konstanta belajar Sedangkan nilai MSE terkecil terdapat pada konfigurasi jaringan dengan jumlah neuron lapisan tersembunyi 50 dan konstanta belajar Namun jika dilihat dari nilai epoch yang dihasilkan maka konfigurasi jaringan dengan jumlah neuron lapisan tersembunyi 10 dan konstanta belajar 0.05 memiliki nilai epoch yang lebih kecil daripada epoch yang dihasilkan pada konfigurasi jaringan dengan jumlah neuron lapisan tersembunyi 50 dan konstanta belajar Hal ini membuktikan bahwa untuk mendapatkan nilai MSE yang kecil maka dibutuhkan jumlah epoch yang relatif besar dan sebaliknya untuk mendapatkan nilai MSE yang besar maka dibutuhkan jumlah epoch yang kecil. Oleh karena itu, konfigurasi jaringan yang terbaik adalah konfigurasi jaringan dengan jumlah neuron lapisan tersembunyi 50 dan konstanta belajar 0.01 karena konfigurasi tersebut mampu menghasilkan nilai MSE yang relatif kecil dibandingkan konfigurasi jaringan yang lainnya sehingga layak digunakan pada tahap pengujian. 3.2 Hasil Pengujian Data Latih Data performansi Call Setup Success Rate (CSSR) yang digunakan untuk data latih berjumlah 540 data. Data tersebut dilatihkan dan diuji dengan menggunakan 4 buah jaringan yaitu BTS Unnes Sekaran menggunakan jaringan dengan nama Jaringanduapuluhsatu.mat, DCS Salatiga menggunakan jaringan dengan nama Jaringanduapuluh.mat, BTS Ujung-Ujung menggunakan jaringan dengan nama jaringansembilanbelas.mat, BTS Singorojo menggunakan jaringan dengan nama Jaringanduapuluhdua.mat. Dari hasil pengujian data latih dapat diketahui persentase keberhasilan jaringan dalam memberikan keputusan optimalisasi yang sesuai dengan target optimalisasi. Berikut ini rumus persentase keberhasilan optimalisasi CSSR : Persentase keberhasilan optimalisasi CSSR terhadap data latih dari 4 BTS dapat dilihat pada gambar 6. (2) Gambar 6. Grafik perbandingan hasil pengujian data latih
6 Dapat dilihat pada gambar 6. bahwa persentase keberhasilan optimalisasi CSSR paling tinggi terdapat pada BTS Ujung-Ujung dengan persentase keberhasilan 99,26% dan persentase keberhasilan optimalisasi CSSR paling rendah terdapat pada DCS Salatiga dengan persentase keberhasilan 87,41%. Tetapi secara keseluruhan, persentase keberhasilan optimalisasi CSSR terhadap seluruh data latih dapat dikatakan baik karena memiliki persentase keberhasilan 92,96%. 3.3 Hasil Pengujian Data Uji Data performansi Call Setup Success Rate (CSSR) yang digunakan untuk data uji berjumlah 540 data. Dari hasil pengujian data uji dapat diketahui persentase keberhasilan jaringan dalam memberikan keputusan optimalisasi yang sesuai dengan target optimalisasi. Berikut ini rumus persentase keberhasilan optimalisasi CSSR : Persentase keberhasilan optimalisasi CSSR terhadap data uji dari 4 BTS dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Grafik perbandingan hasil pengujian data uji Dapat dilihat pada gambar 7. bahwa persentase keberhasilan optimalisasi CSSR paling tinggi terdapat pada BTS Unnes Sekaran dengan persentase keberhasilan 99,26% dan persentase keberhasilan optimalisasi CSSR paling rendah terdapat pada DCS Salatiga dengan persentase keberhasilan 85,19%. Tetapi secara keseluruhan, persentase keberhasilan optimalisasi CSSR terhadap seluruh data uji dapat dikatakan baik karena memiliki persentase keberhasilan 90,56%. (3) 3.4 Prediksi Optimalisasi CSSR Data performansi Call Setup Success Rate (CSSR) yang digunakan untuk prediksi optimalisasi CSSR diperoleh dengan memasukkan nilai parameter CSSR secara manual berdasarkan range nilai parameter yang telah ditentukan. Berikut ini contoh prediksi optimalisasi CSSR dengan menggunakan data diluar data latih dan data uji : Total Traffic = 345 Call Attempt = 3000 BH TCH = 32 Max Available CS = 35 SDCCH Drop Rate = 2,1 SDCCH Block Rate= 3.4 TCH Block Rate = 0 Nama Optimalisasi = Penambahan SDCCH Total Traffic = 421 Call Attempt = 3100 BH TCH = 45 Max Available CS = 25 SDCCH Drop Rate = 0,002 SDCCH Block Rate= 0,01 TCH Block Rate = 4,3 Nama Optimalisasi = Penambahan TCH Total Traffic = 389 Call Attempt = 4000 BH TCH = 39 Max Available CS = 35 SDCCH Drop Rate = 2,5 SDCCH Block Rate= 8,5 TCH Block Rate = 4,5 Nama Optimalisasi = HCR Total Traffic = 345 Call Attempt = 4000 BH TCH = 35 Max Available CS = 32 SDCCH Drop Rate = 0,005 SDCCH Block Rate= 0 TCH Block Rate = 0 Nama Optimalisasi = Normal 4. Kesimpulan Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa konfigurasi jaringan yang terbaik adalah konfigurasi jaringan dengan jumlah neuron pada lapisan tersembunyi sebanyak 50 buah dan konstanta belajar bernilai 0,01 karena menghasilkan nilai MSE yang relatif kecil yaitu 1,11e-11 dengan epoch 461. Persentase keberhasilan optimalisasi CSSR paling tinggi pada data latih terdapat pada BTS Ujung-Ujung sebesar
7 99,26% dan paling rendah terdapat pada DCS Salatiga sebesar 87,41%. Tetapi secara keseluruhan, persentase keberhasilan optimalisasi CSSR terhadap seluruh data latih dapat dikatakan baik karena memiliki persentase keberhasilan 92,96%. Persentase keberhasilan optimalisasi CSSR paling tinggi pada data uji terdapat pada BTS Unnes Sekaran sebesar 99,26% dan paling rendah terdapat pada DCS Salatiga sebesar 85,19%. Tetapi secara keseluruhan, persentase keberhasilan optimalisasi CSSR terhadap seluruh data uji dapat dikatakan baik karena memiliki persentase keberhasilan 90,56%. Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah penelitian ini dapat dikembangkan untuk mengoptimalisasi unjuk kerja Call Setup Success Rate (CSSR) pada layanan data dengan menggunakan sampel data parameter BTS yang lebih banyak dan dapat dikembangkan menggunakan variasi tipe jaringan saraf tiruan yang lain seperti perceptron, hopfield, ADALINE, LVQ. Selain itu, juga dapat dikembangkan untuk mengoptimalisasi unjuk kerja Handover Successfull Rate (HOSR) dan Call Drop Rate (CDR) pada operator seluler. Referensi [1]. Heine, Gunnar. GSM Networks: Protocols, Terminology, and Implementation. London: Artech House [2]. Hermawan, Arief. Jaringan Saaf Tiruan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset [3]. Kollar, Martin. Evaluation of Real Call Setup Success Rate in GSM. Acta Electrotechnica et Informatica. 2008; 8(3): [4]. Jong, J. S. Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya Menggunakan Matlab. Yogyakarta: Andi Offset [5]. Adhi, Agung Rizqie. Analisis Optimalisasi Handover Successfull Rate Terhadap TCH Drop Rate Pada Jaringan GSM. Laporan Tugas Akhir Teknik Elektro Undip [6]. Warassih, Anggit Praharasty. Analisis Kualitas Panggilan Pada Jaringan GSM Menggunakan Tems Investigation. Laporan Tugas Akhir Teknik Elektro Undip [7]. Jatmiko, Heri Setio. Pengolahan Data dan Analisis Call Setup Success Rate (CSSR) Performance PT. Indosat Tbk. Semarang. Laporan Kerja Praktek Teknik Elektro Undip [8]. Alfin Hikmaturokhman, Ali Muayyadi, Irwan Susanto, Andi Ulva T Wello. Analisis Performansi Pada Jaringan GSM 900/1800 Di Area Purwokerto. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). 2010; ISSN: : F18-F23. [9]. Budiyadi, Andrie. Analisis dan Optimalisasi Parameter Radio GSM. Laporan Tugas Akhir Teknik Elektro Undip [10]. Mishra, Ajay R. Editors. Advanced Celluler Network Planning and Optimisation. England: John Wiley & Sons, Ltd [11]. Taufiq, Mochamad Nur. Sistem Pengenalan Plat Nomor Polisi Kendaraan Bermotor Dengan Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Perambatan Balik. Laporan Tugas Akhir Teknik Elektro Undip [12]. Usman, Uke Kurniawan. GSM. df (diakses tanggal 18 juni 2013). BIODATA PENULIS Heri Setio Jatmiko ( L2F ) dilahir kan di Pekalongan, 9 Maret Telah menempuh pendidikan di SD Negeri Panjang Wetan 1 Pekalongan, SMP Negeri 1 Pekalongan, SMA Negeri 3 Pekalongan dan saat ini sedang menempuh pendidikan Strata 1 Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Telekomunikasi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang. Menyetujui dan Mengesahkan, Pembimbing I, Imam Santoso, ST., MT. NIP Tanggal... Pembimbing II, Ajub Ajulian Zahra, ST., MT. NIP Tanggal...
PENERAPAN ALGORITMA K-NN SEBAGAI ALAT BANTU ANALISIS OPTIMALISASI PARAMETERCSSR (CALL SETUP SUCCESS RATE) PADA SISTEM KOMUNIKASI GSM
PENERAPAN ALGORITMA K-NN SEBAGAI ALAT BANTU ANALISIS OPTIMALISASI PARAMETERCSSR (CALL SETUP SUCCESS RATE) PADA SISTEM KOMUNIKASI GSM Hutama Arif Bramantyo *), Imam Santoso, and Ajub Ajulian Zahra Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA K-NN SEBAGAI ALAT BANTU ANALISIS OPTIMALISASI PARAMETER CSSR (CALL SETUP SUCCESS RATE) PADA SISTEM KOMUNIKASI GSM
PENERAPAN ALGORITMA K-NN SEBAGAI ALAT BANTU ANALISIS OPTIMALISASI PARAMETER CSSR (CALL SETUP SUCCESS RATE) PADA SISTEM KOMUNIKASI GSM Hutama Arif Bramantyo *), Imam Santoso, Ajub Ajulian Zahra Jurusan
Lebih terperinciPENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT,
Makalah Seminar Kerja Praktek PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Heri Setio Jatmiko (L2F 009 051), Ajub Ajulian Zahra M, ST. MT (197107191998022001)
Lebih terperinciKata kunci : GSM (Global System Mobile), KPI, CDR, seluler
Makalah Seminar Kerja Praktek PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL DROP RATE (CDR) PERFORMANCE PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Hutama Arif Bramantyo (L2F 009 015), Ajub Ajulian Zahra M, ST. MT (197107191998022001)
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR
ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR (PERFORMANCE ANALYSIS REHOMMING BR-9.0 EVOLUSION BSC (ebsc) IN GSM NETWORK ON PT. TELKOMSEL MAKASSAR
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS LAYANAN PANGGILAN PADA TELEKOMUNIKASI BERGERAK 3G
ANALISIS KUALITAS LAYANAN PANGGILAN PADA TELEKOMUNIKASI BERGERAK 3G Fandi Yusuf Nugroho *), Imam Santoso, and Ajub Ajulian Zahra Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto,
Lebih terperinciANALISIS MEKANISME REHOMING DAN REPARENTING PADA JARINGAN KOMUNIKASI SELULER GSM
ANALISIS MEKANISME REHOMING DAN REPARENTING PADA JARINGAN KOMUNIKASI SELULER GSM Putrantyono, Imam Santoso, Sukiswo. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto,SH,
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Oleh: Chairunnisa Adhisti Prasetiorini (L2F008021) Jurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM GSM merupakan salah satu teknologi seluler yang banyak digunakan pada saat ini. GSM adalah generasi kedua dalam teknologi seluler yang menggunakan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BTS GSM/DCS NOKIA DI SEKITAR AREA UNIVERSITAS MERCU BUANA
TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BTS GSM/DCS NOKIA DI SEKITAR AREA UNIVERSITAS MERCU BUANA Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI PADA JARINGAN GSM 900/1800 DI AREA PURWOKERTO
ANALISIS PERFORMANSI PADA JARINGAN GSM 900/1800 DI AREA PURWOKERTO Alfin Hikmaturokhman 1, Ali Muayyadi 1, Irwan Susanto 2, Andi Ulva T Wello 2 1 Program Magister Teknik Telekomunikasi IT Telkom Bandung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. MS BTS BSC TC MSC EIR
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN. GSM PT. INDOSAT, Tbk
ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN GSM PT. INDOSAT, Tbk Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1)
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Arsitektur Sistem GSM (Global System for Mobile Communication) Sistem GSM Ericsson merupakan sistem telepon mobile yang terdiri dari beberapa band frekuensi yaitu GSM 900, GSM
Lebih terperinciOleh : Budi Nugroho ( L2F )
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK LOCATION UPDATE DAN MOBILE TERMINATING CALL YANG MELIBATKAN HLR ERICSSON Oleh : Budi Nugroho ( L2F007022 ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN BASEBAND HOPPING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PANGGILAN
TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN BASEBAND HOPPING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PANGGILAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS
BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS 2.1 Teknologi GSM Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan standar yang paling dominan untuk sistem mobile phone di dunia saat ini. Jaringan
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah penentuan parameter performansi kualitas, pengukuran parameter tersebut pada jaringan BSS GSM, dan analisis data hasil
Lebih terperinciBAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European
BAB II JARINGAN GSM 2.1 Sejarah Teknologi GSM GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013
ANALISIS PERKEMBANGAN RAFIK DAN KEBUUHAN BS PADA JARINGAN GSM Sri Yusnita 1 Dikky Chandra 2 ABSRAC Increasing the number of subscribers of mobile communication networks especially the 2G GSM network will
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN TELEKOMUNIKASI GSM. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)
TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN TELEKOMUNIKASI GSM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh: Nama : KUKUH ADIKRISNA PW NIM : 41407110053
Lebih terperinciPREDIKSI ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH DI JAWA TENGAH UMUR TAHUN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK
PREDIKSI ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH DI JAWA TENGAH UMUR 16-18 TAHUN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK R.Mh.Rheza Kharis *), R. Rizal Isnanto, Ajub Ajulian Zahra Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat akhir-akhir ini sangat mempengaruhi peningkatan jumlah pengguna jaringan GSM (Global System for Mobile Communications) yang
Lebih terperinciAnalisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA
Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA Martina Pineng *Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Indonesia Toraja Abstract- Short Message Service (SMS)
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun oleh : Edy Hadiyanto
TUGAS AKHIR ANALISA ALARM 7745 (CHANNEL FAILURE RATE ABOVE DEFINED THRESHOLD) PADA BTS ( BASE TRANSCEIVER STATION ) NOKIA ULTRASITE DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERFORMANSI TRAFIK DI BTS TERSEBUT. Disusun
Lebih terperinciBAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR)
BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR) 2.1. Sejarah AMR Pada bulan Oktober 1997, ETSI (European Telecommunications Standards Institute) memulai suatu program standarisasi untuk mengembangkan sistem pengkodean
Lebih terperinciPREDIKSI ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH DI JAWA TENGAH UMUR TAHUN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK
PREDIKSI ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH DI JAWA TENGAH UMUR 16-18 TAHUN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK R. Mh. Rheza Kharis *), R. Rizal Isnanto, and Ajub Ajulian Zahra Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II TEORI PENUNJANG
BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Dasar-Dasar Jaringan GSM 2.1.1 Pengertian GSM Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi
Lebih terperinciD a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i. Page 26
LINGAI NYAMUK PUTIK TEMBURUN Page 26 TIANGAU TOWER PEMKAB KIABU TELAGA Page 27 3.6 ARSITEKTUR JARINGAN GSM Jaringan GSM disusun dari beberapa identitas fungsional: Mobile Station (MS), merupakan perangkat
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas akhir
Makalah Seminar Tugas akhir PERAMALAN TRAFIK DATA MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Imam Subrata *, Imam Santoso, S.T.,M.T. **, Ajub Ajulian Zahra, S.T.,M.T. ** Abstrak - Pada saat ini, dunia ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang
BAB II PENGENALAN SISTEM GSM 2.1 Umum Di era modernisasi dan pembangunan yang terus meningkat menuntut tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang industri, perbankan, pendidikan,
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI PENGIRIMAN SHORT MESSAGE SERVICE UNTUK PELANGGAN PRABAYAR PADA JARINGAN CDMA DI PT TELKOM FLEXI MEDAN
ANALISIS PERFORMANSI PENGIRIMAN SHORT MESSAGE SERVICE UNTUK PELANGGAN PRABAYAR PADA JARINGAN CDMA DI PT TELKOM FLEXI MEDAN Ochan Frima Sugara Purba, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciOleh : Slamet Joyo Mulyono ( L2F )
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK Huawei HLR9820 Home Location Register Sebagai Database Pelanggan Mentari dan Matrix Oleh : Slamet Joyo Mulyono ( L2F007074 ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND
ANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND Budihardja Murtianta, Andreas Ardian Febrianto, Rosalia Widya Pratiwi ANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND Budihardja Murtianta,
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN
ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN Mhd Khalid Lubis, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciArsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII
Arsitektur Jaringan GSM Pertemuan XIII Jaringan GSM adalah sistem yang terdiri dari beberapa sel/cell. Jangkauan area service sebuah cell (atau yang disebut coverage berbeda dari satu cell dengan cell
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian ini akan dijelaskan mengenai struktur kerja penelitian, data-data yang diperlukan, metode pengumpulan data serta hasil yang diharapkan. Penelitian
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN
ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem telekomunikasi GSM (Global System for Mobile communication) didasari oleh teknologi TDMA (Time Division Multiple Access), dimana menggunakan dua buah kanal
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN BASE TRANSCEIVER STATION HIGH CAPACITY PADA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUCATION
JETri, Volume 9, Nomor 2, Februari 2010, Halaman 13-24, ISSN 1412-0372 ANALISIS PENERAPAN BASE TRANSCEIVER STATION HIGH CAPACITY PADA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUCATION Suhartati Agoes & Nelly* Dosen
Lebih terperinciAPLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN METODE PERAMBATAN BALIK UNTUK PERAMALAN HARGA DINAR DAN DIRHAM
APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN METODE PERAMBATAN BALIK UNTUK PERAMALAN HARGA DINAR DAN DIRHAM Gathut Nugroho 1), R. Rizal Isnanto 2), Ajub Ajulian Zahra 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS RF PADA JARINGAN SELULER 2G & 3G DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR
ANALISIS KUALITAS RF PADA JARINGAN SELULER 2G & 3G DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro Oleh : Nama : Fitrah Ferdianto
Lebih terperinciWIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER
WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER Arsitektur jaringan seluler dibagi menjadi yaitu: 1. Generasi Kedua terdiri atas: SISTEM DECT (DIGITAL ENHANCED CORDLESS TELECOMMUNICATION) adalah
Lebih terperinciBAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM
BAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM 2.1 STRUKTUR FRAME GSM Sistem telekomunikasi GSM (Global System for Mobile communication) didasari oleh teknologi TDMA (Time Division Multiple Access), dimana sistem ini
Lebih terperinciBAB III. KONFIGURASI MSC DAN MSS PT. INDOSAT, Tbk.
17 BAB III KONFIGURASI MSC DAN MSS PT. INDOSAT, Tbk. 3.1. Definisi MSC ( Mobile Switching Center ) Secara umum, fungsi MSC adalah mengontrol panggilan dari dan menuju sistem telepon maupun data yang lain.
Lebih terperinciGSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno
GSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno arif@rndc.or.id, tri.sumarno.sh@gmail.com Pendahuluan Pada kesempatan ini, saya bersama rekan akan memaparkan tentang serangan pada sebuah
Lebih terperinciAnalisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi
Analisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi Eva Yovita Dwi Utami 1, Pravita Ananingtyas Hanika 2 Program
Lebih terperinciPENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG
ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1322 PENANGANAN INTERFERENSI PADA JARINGAN SELULER 2G PT. INDOSAT UNTUK AREA BANDUNG Interference Problem Solving On 2G
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN IMPLEMENTASI AMR PADA TEKNOLOGI 2G UNTUK OPTIMALISASI BIAYA (STUDI KASUS: PT. INDOSAT ) Tesis
ANALISA KELAYAKAN IMPLEMENTASI AMR PADA TEKNOLOGI 2G UNTUK OPTIMALISASI BIAYA (STUDI KASUS: PT. INDOSAT ) Tesis Oleh VENY ELZA SUSRIANTI NPM. 0606003676 MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Konfigurasi dan Kapasitas BTS Konfigurasi dan Kapasitas TRX BTS yang dianalisa performansinya adalah sebagai berikut: 1. MERUYASLTNMD(1800) Memiliki kapasitas 15 TRX dengan
Lebih terperinciVOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :
PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek. SHORT MESSAGE SERVICE CENTER ( SMSC ) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM ( NSS ) PT. INDOSAT, Tbk.
Makalah Seminar Kerja Praktek SHORT MESSAGE SERVICE CENTER ( SMSC ) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM ( NSS ) PT. INDOSAT, Tbk. SEMARANG Oleh: Paskah Handikardo Benjamin Nainggolan (L2F007062) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II TEKNOLOGI GSM DAN PERTUMBUHAN PELANGGAN SELULER DI INDONESIA
BAB II TEKNOLOGI GSM DAN PERTUMBUHAN PELANGGAN SELULER DI INDONESIA 2.1 PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI BERGERAK Perkembangan telekomunikasi bergerak (biasa disebut sebagai sistem generasi) dimulai dengan
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas akhir ANALISIS KAPASITAS KANAL TRAFIK BTS PADA JARINGAN CDMA 450 UNTUK LAYANAN SUARA
Makalah Seminar Tugas akhir ANALISIS KAPASITAS KANAL TRAFIK PADA JARINGAN CDMA 450 UNTUK LAYANAN SUARA Dewi Purnamasari 1, Imam Santoso 2, Ajub Ajulian Zahra 2 Abstrak CDMA 450 adalah jaringan seluler
Lebih terperinciBAB III DATA FAST TRAFFIC HANDOVER
BAB III DATA FAST TRAFFIC HANDOVER 3.1 Pemilihan Cell Untuk melihat perubahan yang terjadi dengan menggunakan fitur fast traffic handover ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penelitian pada salah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 OVERVIEW SISTEM GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION) Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend teknologi seluler yang paling banyak digunakan
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Dan Perbaikan Jaringan GSM Pada BSC Operator H3I (THREE)
Analisis Kinerja Dan Perbaikan Jaringan GSM Pada BSC Operator H3I (THREE) Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : INTAN KUMALASARI TANJUNG 41412110018
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PADA HARI RAYA IDUL FITRI 2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA X
ANALISIS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PADA HARI RAYA IDUL FITRI 2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA 2000-1X ANALISIS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PADA HARI RAYA IDUL FITRI 2012 TERHADAP
Lebih terperinciANALISIS TRAFIK SUARA DAN UNJUK KINERJA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE
ANALISIS TRAFIK SUARA DAN UNJUK KINERJA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE Imelda Sricavitry Sihaloho, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT
PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinciPREDIKSI DAYA SERAP PERUSAHAAN TERHADAP ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA IBI DARMAJAYA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN. 1Chairani
Jurnal Informatika, Vol. 12, No. 2, Desember 2012 Chairani PREDIKSI DAYA SERAP PERUSAHAAN TERHADAP ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA IBI DARMAJAYA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN 1Chairani 1 Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA TRAFIK DAN PERFORMANSI PADA JARINGAN GSM. Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
TUGAS AKHIR ANALISA TRAFIK DAN PERFORMANSI PADA JARINGAN GSM Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama : Zulfahmi NIM : 41405110049 Program
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TANDA-TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK (BACKPROPAGATION)
IDENTIFIKASI TANDA-TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK (BACKPROPAGATION) Dian Kurnia Widya Buana 1) Achmad Hidayatno 2) R. Rizal Isnanto 2) Abstrak: Identifikasi tanda tangan manusia
Lebih terperincilalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,
LAMPIRAN 15 Lampiran 1 Algoritme Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Langkah 0: Inisialisasi bobot (bobot awal dengan nilai random yang paling kecil). Langkah 1: Menentukan maksimum epoch, target
Lebih terperinciSATIN Sains dan Teknologi Informasi
SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sistem
5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) 2.1.1 Definisi Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan
Lebih terperinciPENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION
PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION ABSTRAK Juventus Suharta (0722026) Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERFORMANSI HASIL OPTIMALISASI PARAMETER BSS PADA BTS INDOOR
BAB IV ANALISA PERFORMANSI HASIL OPTIMALISASI PARAMETER BSS PADA BTS INDOOR 4.1 RENCANA KERJA BTS Indoor yang dibangun di Mega Plaza mempunyai area cakupan pada seluruh area bangunan yang mempunyai 5 lantai.
Lebih terperinciAPLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION
APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION Alvama Pattiserlihun, Andreas Setiawan, Suryasatriya Trihandaru Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G
TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Dyan Tri
Lebih terperinciBAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik
BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA 2. 1 Code Division Multiple Access (CDMA) Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke tiga CDMA merupakan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan performa pada jaringan telekomunikasi. diharapkan akan diikuti semakin tingginya jumlah trafik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia telekomunikasi belakangan ini semakin pesat, diikuti dengan meningkatnya jumlah pengguna dan tuntutan akan jaringan telekomunikasi yang berkualitas,
Lebih terperinciTEKNOLOGI SELULER ( GSM )
TEKNOLOGI SELULER ( GSM ) GSM (Global System for Mobile communication) adalah suatu teknologi yang digunakan dalam komunikasi mobile dengan teknik digital. Sebagai teknologi yang dapat dikatakan cukup
Lebih terperinciPENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION
PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION Restiana Putri Abstract - On a government agencies Badan Keluarga Berencana
Lebih terperinciBAB III ANALISIS TRAFIK DAN PARAMETER INTERFERENSI CO-CHANNEL
BAB III ANALISIS TRAFIK DAN PARAMETER INTERFERENSI CO-CHANNEL Proses pengukuran dan pemantauan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas dari jaringan GSM yang ada, Kemudian ditindak lanjuti dengan
Lebih terperinciMEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)
MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN PENGAMBILAN DATA STATISTIK PERFOMANSI
BAB III PENGUKURAN DAN PENGAMBILAN DATA STATISTIK PERFOMANSI 3.1. Key Performance Indicator Menurut rekomendasi dari ITU (International Telecommunication Union) terdapat 3 kategori Key Performance Indicator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, bidang telekomunikasi telah berkembang dengan pesatnya di seluruh dunia. Perkembangannya sendiri terus berlanjut tiap tahunnya. Banyak peneliti di seluruh
Lebih terperinciIMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM
IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KAPASITAS LOCATION AREA CODE TERHADAP PERFORMANSI PADA JARINGAN 3G Cornelis Yulius Ganwarin, [1] Rendy Munadi [2], Asep Mulyana [3]
ANALISIS PENGARUH KAPASITAS LOCATION AREA CODE TERHADAP PERFORMANSI PADA JARINGAN 3G Cornelis Yulius Ganwarin, [1] Rendy Munadi [2], Asep Mulyana [3] 1,2,3 Fakultas Elektro dan Komunikasi, Institut Teknologi
Lebih terperinciPerbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation
65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem selular GSM GSM (global system for mobile communication) GSM mulanya singkatan dari groupe special mobile adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital.
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA MESSAGE ISUP TRUNK INTERKONEKSI INDOSAT-TELKOM PASKA MIGRASI GATEWAY INTERKONEKSI PSTN TELKOM SEMARANG
TUGAS AKHIR ANALISA MESSAGE ISUP TRUNK INTERKONEKSI INDOSAT-TELKOM PASKA MIGRASI GATEWAY INTERKONEKSI PSTN TELKOM SEMARANG Oleh Nurcholis 41406120074 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi GSM GSM (Global System for Mobile Communication) adalah teknologi yang menyokong sebagian besar jaringan telepon seluler dunia. GSM telah menjadi teknologi komunikasi
Lebih terperinciBAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM
BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM Perkembangan sistem komunikasi GSM (Global System for Mobile communication) dimulai pada awal tahun 1980 di Eropa, dimana saat itu banyak negara di Eropa menggunakan
Lebih terperinciUniversal Mobile Telecommunication System
Universal Mobile Telecommunication System Disusun Oleh: Fikri Imam Muttaqin Kelas XII Tel 2 2010026 / 23 UMTS merupakan salah satau evolusi generasi ketiga (3G) dari jaringan mobile. Air interface yang
Lebih terperinciUJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.
UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN BEBAN PUNCAK DISTRIBUSI LISTRIK DI WILAYAH PEMALANG
Lebih terperinciMOBILITY MANAGEMENT DALAM SISTIM NIRKABEL BERGERAK
MOBILITY MANAGEMENT DALAM SISTIM NIRKABEL BERGERAK By : Prima Kristalina Program Studi S2 T. Elektro- PENS 2015 OVERVIEW Konsep Dasar Mobility Management Location Management Handoff Management Mobility
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI LAYANAN SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) PADA SMSC (SHORT MESSAGE SERVICE CENTER) JARINGAN CDMA2000-1X
ANALISIS PERFORMANSI LAYANAN SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) PADA SMSC (SHORT MESSAGE SERVICE CENTER) JARINGAN CDMA2-1X Apriliani Sulistyoningrum *), Imam Santoso, and Ajub Ajulian Zahra Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciJurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN
PREDIKSI CURAH HUJAN BULANAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BEBERAPA FUNGSI PELATIHAN BACKPROPAGATION (Studi Kasus: Stasiun Meteorologi Tabing Padang, Tahun 2001-2012) Cici Oktaviani, Afdal
Lebih terperinciPREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Dewi Kusumawati 1), Wing Wahyu Winarno 2), M. Rudyanto Arief 3) 1), 2), 3) Magister Teknik Informatika STMIK
Lebih terperinciModel Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)
IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) Agus Perdana Windarto* 1, Dedy Hartama
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data
DAFTAR ISTILAH ACK (acknowledgement ) : Indikasi bahwa sebuah data yang terkirim telah diterima dengan baik Adaptive Modulation and Coding (AMC) Access Grant Channel (AGCH) arrival rate for SMS message
Lebih terperinciJARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM
JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM INTRODUCTION Jaringan Saraf Tiruan atau JST adalah merupakan salah satu representasi tiruan dari otak manusia yang selalu
Lebih terperinciJARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Dahriani Hakim Tanjung STMIK POTENSI UTAMA Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6.5 Tanjung Mulia Medan notashapire@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB II SISTEM KOMUNIASI BERGERAK. internasional roaming.. Dengan GSM satelit roaming, pelayanan juga dapat
BAB II SISTEM KOMUNIASI BERGERAK 2.1 Sistem GSM GSM adalah sebuah sistem telekomunikasi terbuka dan berkembang secara pesat dan konstan. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk internasional roaming..
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. menjadi pilihan adalah teknologi GSM (Global System for Mobile
BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi GSM Salah satu teknologi komunikasi bergerak yang sampai saat ini masih menjadi pilihan adalah teknologi GSM (Global System for Mobile Communication) yang merupakan komunikasi
Lebih terperinci