ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING PADA RESTORAN SIAP SAJI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING PADA RESTORAN SIAP SAJI"

Transkripsi

1 ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING PADA RESTORAN SIAP SAJI Diana Triwardhani FE UPN Veteran Jakarta Afni Sari Budiman FE UPN Veteran Jakarta Abstract This study aims to determine how the potential, the position of competitive advantage of fast-food restaurants Izzi Pizza compared with the comparator service restaurant Papa Ron's Pizza and Domino's Pizza and find out how the performance generated by the fast-food restaurants Izzi Pizza with comparable restaurant Papa Ron's Pizza and Domino's Pizza. In this research technique used is a qualitative descriptive method, using the formula of proportion, data collection techniques to obtain data and information to primary data using a questionnaire and distributed to 100 respondents, and that the samples are visitor restaurant. The results of this study indicate that the highest value competitive advantage for Izzi Pizza is on the monitoring of food, knowledge servants and comfort of the room, for Papa Ron's the cleanliness of food, hospitality waitress and comfort room, while the dominos's Pizza in the comfort room, ease of parking and knowledge waitress. For the weighted value of the three restaurants are included on food hygiene Keyword: competitive advantage

2 A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan di dalam pasar yang bersaing, namun setelah beberapa dasawarsa perluasaan dan kemakmuran yang hebat, banyak perusahaan kehilangan pandangan akan keunggulan bersaing, dalam perjuangan untuk berkembang dan mengejar diversifikasi. (Michael E. Porter 2004:1). Salah satu kunci untuk mencapai keunggulan bersaing adalah dengan memenuhi kebutuhan konsumen tersebut yang berbeda-beda dan selalu berubah, juga dalam memenuhi produk-produk yang disajikan bagi konsumen. Dengan menawarkan berbagai produk dan pelayanan yang lebih unggul agar dapat menciptakan persepsi yang baik. Membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur pelayanan serta mengevaluasi temuan-temuan dan membuat perubahan yang diperlukan agar dapat memahami kebutuhan konsumen serta kepuasan konsumen. Pelayanan yang paling terbaik dan perstisius yang dimiliki oleh perusahaan akan sangat diharapkan oleh konsumen sehingga konsumen akan selalu merasa dihargai dan telah terlayani dengan baik. Dengan demikian konsumen dapat menilai kinerja perusahaan dengan membandingkan dengan perusahaan lain. Disebabkan kebutuhan dan keingginan yang selalu berubah-ubah maka mau tidak mau harus diikuti dan dipenuhi, begitu juga dengan industri jasa makanan yang semakin berkembang, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan yang tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto 2006:13). 1

3 Sedangkan menurut (Aaker 2006:182) dalam persaingan di bidang makanan khususnya restoran, menyebabkan pengusaha harus mempunyai strategi yang paling baik dan tepat yang mempertimbangkan kondisi yang ada dalam perusahaan. Dewasa ini masyarakat modern ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi. Untuk setiap orang yang mempunyai aktivitas berdampak pada minimnya menyediakan makanan, oleh karena itu orang lebih menyukai untuk makan di restoran yang dapat menyajikan makanan maupun minuman dengan cepat, maka muncullah restoran-restoaran siap saji yang menunya bermacam-macam, cita rasa enak serta suasana yang menyenangkan seperti oleh Mc. Donald s, Texas Fried Chicken, Kentucky Fried Chiken, Pizza Hut, Hoka-hoka Bento, dan lainlain. Persaingan yang sangat ketat ini menjadikan pemenuhan kebutuhan dari suatu produk yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen untuk membeli dan mengkonsumsinya secara jangka panjang dan mempelajari strategi yang dilakukan oleh restoran siap saji dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen untuk lebih baik secara terus menerus (Dewi Nawangwulan : 2007). 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang berkaitan : Bagaimana Potensi, Posisi, Keunggulan Bersaing dan Kinerja pada restoran siap saji Izzi Pizza, Papa Ron s Pizza dan Domino s Pizza?

4 3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui potensi, posisi, keunggulan bersaing dan kinerja restoran siap saji Izzi Pizza dengan pembanding restoran siap saji Papa Ron s Pizza dan Domino s Pizza. 4. Tinjauan Pustaka a. Pengertian Keunggulan Bersaing Menurut Michael E. Porter (2004:1) keunggulan bersaing adalah : Jantung kinerja perusahaan di dalam pasar yang bersaing, namun setelah beberapa dasawarsa perluasaan dan kemakmuran yang hebat, banyak perusahaan kehilangan pandangan akan keunggulan bersaing, dalam perjuangan untuk berkembang dan mengejar diversifikasi Menurut Aaker (2006), bagaimana perusahaan mampu bersaing `bukanlah satu-satunya kunci keberhasilan, karena ada tiga faktor yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan, yaitu ; 1) Dasar persaingan 2) Di pasar mana perusahaan bersaing 3) Dengan siapa perusahaan bersaing Pendapat diatas tampaknya cenderung mementingkan bagaimana suatu perusahaan bersaing dilihat dari sisi perusahaan. Sementara itu, perusahaan tidak bisa lepas dari pelangganya. Sedangkan menurut (Keegan 2006:235), keunggulan bersaing ada kalau terdapat keserasian antara kompetensi yang membedakan dari sebuah perusahaan dan faktor-faktor

5 kritis untuk meraih sukses dalam industri yang menyebabkan perusahaan mempunyai prestasi yang jauh lebih baik dari pada pesaingnya. Ada 2 cara dasar untuk mencapai keunggulan bersaing, yang pertama dengan strategi biaya rendah yang memampukan perusahaan untuk menawarkan produk dengan harga yang lebih murah dari pesaingnya. Yang kedua, dengan strategi diferensiasi produk, sehingga pelanggan menganggap memperoleh manfaat unik yang sesuai dengan harga yang cukup. Akan tetapi kedua strategi tersebut mempunyai pengaruh yang sama yakni meningkatkan anggapan manfaat yang dinikmati oleh konsumen. b.strategi Bersaing Menurut M. E. Porter (2006:16), pada suatu industri jenis apa pun, baik untuk dalam negeri atau internasional, atau menghasilkan produk dan jasa, terdapat 5 (lima) kekuatan dalam bersaing, yaitu : 1) Ancaman Masuk dari pesaing baru; apabila suatu perusahaan dapat memasuki suatu industi khusus dengan mudah, maka intensitas persaingan di antara perusahaanperusahaan tersebut akan meningkat. Pendatang baru akan mengurangi potensi-potensi profit pada industri lama karena ia akan membawa kapasitas baru, mencari pasar dan menurunkan margin. 2) Ancaman dari produk pengganti; pada banyak industri, perusahan-perusahan berkompetisi secara ketat dengan para produsen produk pengganti dari industri yang lain. Kehadiran produk pengganti tersebut merupakan peringatan bagi perusahaan sebelum beralih ke produk pengganti tesebut. Tekanan persaingan akibat produk

6 pengganti dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas produk karena konsumen merasakan adanya penurunan harga. 3) Kekuatan tawar menawar pembeli; bila persaingan terkonsentrasi, berukuran besar dan konsumen membeli dalam volume besar, maka kekuatan tawar menawar sangat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin menggunakan layanan atau jaminan khusus untuk mendapatkan loyalitas pelanggan apabila memiliki kekuatan tawar menawar yang substansial. 4) Kekuatan tawar menawar pemasok; kekuatan tawar menawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam industri, khususnya apabila, terdapat sejumlah besar pemasok, hanya ada beberapa bahan baku pengganti yang baik, atau apabila biaya pengalihan bahan baku yang sangat mahal. 5) Persaingan diantara pesaing-pesaing yang ada; menyebabkan persaingan harga, iklan atau promosi, pengembangan produk, positioning, tenaga pemasar dan lain-lain. Suatu perusahaan memiliki banyak kekuatan dan kelemahan dalam berhadapan dengan para pesaingnya. Dari jenis dasar keunggulan bersaing digabungkan dengan cakupan aktivitas yang berusaha dicapai oleh sebuah perusahaan, maka akan menghasilkan 3 (tiga) Strategi Generik untuk mencapai kinerja di atas rata-rata dalam suatu industri, yaitu : a) Keunggulan biaya: Keunggulan biaya didasarkan pada posisi perusahaan sebagai produsen dengan biaya rendah

7 dalam pasar yang ditentukan secara luas atau meliputi bauran produk yang luas. Pada dasarnya, sebuah perusahaan yang berusaha mendasarkan strategi bersaing pada kepemimpinan biaya menyeluruh harus sangat agresif mengejar kepemimpinan posisi itu sendiri dengan biaya per unitnya paling rendah dalam industri. Karena pada gilirannya pasti membuat produsennya memimpin dalam ciri pengalaman dengan pembuatan produk. b) Diferensiasi: kalau produk hasil dari sebuah perusahaan benar-benar unik atau dianggap untuk dalam pasar masal, dikatakan produk itu mempunyai keunggulan diferensiasi. Ini dapat menjadi strategi yang amat efektif untuk mempertahankan posisi pasar dan meraih pengambilan modal diatas rata-rata keunikan sering kali membuat perusahaan dapat menempatkan harga yang cukup tinggi untuk produknya. c) Fokus (Fokus Biaya dan Fokus Diferensiasi): strategi untuk mencapai keunggulan fokus menetapkan sasaran pasar atau pelanggan yang ditentukan secara sempit. Ini merupakan keunggulan yang didasarkan pada kemampuan untuk menciptakan lebih banyak nilai pelanggan untuk segmen yang ditargetkan secara sempit dan hasil dari pemahaman yang lebih baik dari kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam pemilihan bisnis restoran, agar konsistensi rasa hidangan disetiap gerai dapat diperhatikan dari sisi kualitas dan kontrol makanan agar dapat berjalan kontinyu dengan baik, maka strategi yang perlu dilakukan adalah mengadaptasi segala perubahan yang ada yang bersifat rentan.

8 c. Restoran Cepat Saji Industri fast food berasal dan berkembang dari Amerika Serikat. Menurut Wikipedia restoran siap saji adalah restoran yang menyediakan makanan dengan cepat begitu makanan dipesan. Makanan yang disajikan seringkali dinamakan fast food. Sebelum dinamakan restoran siap saji, outlet yang menjual fast food dinamakan fast food restaurant. Makanan yang disajikan disiapkan untuk dapat segera disajikan. Bisa dengan cara dioven atau dipanaskan, sehingga tidak membutuhkan proses yang rumit. Biasanya produknya berupa sandwich, burger, pizza, fried chicken, french fries, chicken nuggets, fich and chips, ice cream dan sejenisnya. Industri fast food berasal dan berkembang dari Amerika Serikat. Salah satu contoh restoran fast food yang memiliki perkembangan dan jaringan terluas di dunia adalah Mc. Donald s yang berasal dari Amerika Serikat. Tipe-tipe restoran fast food, menurut Wikipedia : 1) Pengunjung datang ke counter, mengambil makanan yang pengunjung inginkan, membayar dan kemudian mencari tempat duduk dan mulai menikmati makanan. Tipe ini ada beberapa variasi antara lain : a. Pengunjung mengambil makanan yang telah tersedia pada porsi tertentu. b. Pengunjung mengambil sendiri dari kontainer-kontainer makanan yang ada, sehingga memilih dan mengambil sendiri makanan yang dikehendaki.

9 c. Pengunjung dilayani di counter, artinya pengunjung menyebutkan pesanannya dan menanti di counter makanan pesanan pengunjung. 2) Ada juga prosedur khusus dengan sistem tiket, yaitu pengunjung membayar di kasir untuk mendapatkan tiket, kemudian menuju counter makanan untuk menukarkan tiket dengan makanan yang telah dipesan. 3) Pengunjung akan menuju counter, makanan yang dipesan akan diantar ke meja pemesanan, dan mengenai pembayaran bisa dilakukan pada waktu pemesanan atau pada waktu makanan diantar ke meja. d. Bauran Pemasaran Restoran Dalam sebuah restoran, bauran pemasaran (7 P) terdiri dari lokasi (place), produk (product), harga (price), promosi (promotion), orang (people), lingkungan fisik (physical environment), proses (process) 1. Lokasi (place) Lokasi merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan sebuah restoran, yaitu menyangkut : good visibility, easy access, convenience, curb side appeal, parking. 2. Produk (product) Produk dalam bisnis restoran sangat bergantung pada pengalaman. Produk dapat berupa paket yang lengkap yang terdiri dari makanan, minuman, servis, atmosfer dan kenyamanan yang memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen menciptakan kesan yang tidak terlupakan. Pengunjung di restoran membayar untuk pengalaman makan secar total bukan hanya untuk makannya saja.

10 3. Harga (price) Harga juga merupakan pertimbangan yang sangat penting dalam memilih restoran. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga yang diterapkan dalam sebuah restoran adalah, hubungan antar permintaan dan penawaran, penurunan loyalitas konsumen, harga-harga dalam persaingan aspek psikologis, kebutuhan untuk meraih laba. 4. Promosi (promotion) Promosi adalah aktivitas yang dilakukan restoran untuk mencari konsumen, bukan hanya untuk sekali datang tetapi juga konsumen yang akan melakukan pembelian berulang. Tujuan dari promosi adalah meningkatkan awarness, meningkatkan persepsi konsumen, menarik pembeli pertama, mencapai persentase yang lebih tinggi untuk konsumen yang berulang, menciptakan loyalitas merek, meningkatkan penjualan pada makanan tertentu atau waktu-waktu khusus, dan mengenalkan menu baru. 5. Orang (people) Hal tersebut berkaitan dengan penyeleksian, pelatihan, pemotivasian dan peraturan terhadap sumber daya manusia, dimana sumber daya manusia harus mempunyai kemampuan akan pengetahuan yang cukup mengenai suatu produk yang ditawarkan secara mantap, sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen. Selain itu bisnis dalam restoran harus mengerti mengenai strandar pelayanan kepada pelanggan misalnya: a) Penampilan: penampilan harus rapi, sehingga enak dipandang baik dari segi pelanggan yang datang dan berkunjung maupun dari segi sumber daya itu sendiri,

11 yang harus diperhatikan mengenai penampilan antara lain pakaian, penampilan fisik misalnya bau badan. b) Komunikasi : harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan pelanggan guna terjalinnya suasana yang nyaman dan menyenangkan sehingga pelanggan yang datang merasa di terima kehadirannya. c) Kebersihan : harus selalu terjaga dengan baik, oleh karena itu diharapkan sumber daya manusia mempunyai kesadaran sendiri akan kebersihan lingkungan tempat bekerja. d) Kecepatan pelayanan : kecepatan pelayanan harus selalu di tingkatkan, karena pelanggan tidak bisa menunggu makanan yang di pesan terlalu lama. Oleh karena itu harus diadakan pelatihan bagi sumber daya manusia guna mengkaji ulang kelebihan serta kekuranagan yang dimiliki yang berkaitan dengan kecepatan pelayanan. 6. Lingkungan fisik (physical environment) Merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Ada 2 tipe physical evidence, yaitu: a) Essential evidence : merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan layout dari gedung, ruang dan lain-lain. b) Peripheral evidence merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti apa-apa. Jadi hanya berfungsi sebagai pelengkap saja, sekalipun demikian perannya sangat penting dalam proses produk jasa. 7. Proses (process)

12 Yang dimaksud proses disini adalah situasi yang dialami oleh pelanggan pada saat menunggu produk yang di pesan. Perbedaan faktor utama dalam suatu perusahan jasa adalah kualitas akan layanan jasa atau pelanggan menjadi semakin selektif di dalam permintaan serta menuntut akan standar jasa yang lebih baik. Oleh sebab itu kualitas pelayanan terhadap pelanggan harus diperhatikan. Unsur-unsur dalam keunggulan bersaing yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: 1) Potensi keunggulan bersaing 2) Posisi keunggulan bersaing 3) Kinerja yang dihasilkan Dalam hal ini keunggulan bersaing yang ada mengenai restoran siap saji menyangkut pelayanan yang cepat dan baik yang mana hal tersebut mengenai pelayanan yang cepat di dalam penyajian terhadap pesanan oleh konsumen, kebersihan tempat yang dapat memberikan suasana nyaman bagi konsumen di tempat tersebut, kesehatan makanan yang terjamin dimana setiap olahan makanan yang akan dimasak memiliki kebersihan yang segar untuk dimasak, makanan tersebut halal atau sudah mendapat sertifikat dari MUI. Pilihan makanan yang bervariasi dapat memberikan konsumen untuk memilih jenis makanan yang lain sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Harga yang relative murah dapat menarik konsumen ditambah dengan berbagai macam variasi dari berbagai macam menu masakan yang lain, dimana dengan harga yang relatif murah dapat menjadim pembanding dengan restoran yang lain di mata konsumen.

13 Menurut Freddy Rangkuti (124:2006) faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam pemilihan restoran siap saji diantaranya : 1) Halal dan higienis 2) Pemilihan menu bervariasi 3) Kualitas makanan dan minuman baik 4) Penyajian makanan dan minuman menarik 5) Harga makanan dan minuman 6) Keramahan pelayan 7) Pengetahuan pelayan baik 8) Kenyamanan tempat baik di dalam maupun di luar restoran 9) Layanan antar 10) Lokasi strategis 11) Areal parkir B. Metode Penulisan 1. Definisi Operasional dan Operasional Variabel Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keunggulan bersaing restoran siap saji, dimana skor yang diperoleh dari kuesioner tentang keunggulan bersaing, dilihat dari dimensi potensi keunggulan bersaing, posisi keunggulan bersaing dan kinerja dengan masing-masing indikator sbb : Kebersihan makanan, Variasi menu, Menu favorit, Kualitas makanan, Penyajian makanan cepat, Ruang restoran nyaman, Kebersihan ruang restoran, Harga tidak mahal, Pelayan ramah, Pengetahuan pelayan, Layanan antar baik, Lokasi yang strategis, Cabang banyak, Kemudahan parkir, Harga yang lebih rendah serta kepuasan menggunakan skala Likert berupa data interval.

14 2. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, menggunakan data cross section, pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner, dimana instrumen sebelumnya melalui uji validitas dan reliabilitas menggunakan metode Alpha-Cronbach 3. Sampel Tehnik penentuan sampel menggunakan Convinience Sampling. Jumlah yang di ambil sebanyak 100 responden yakni, pengunjung restoran siap saji Izzi Pizza, Papa Ron s Pizza dan Domino s Pizza, yang mengkonsumsi restoran siap saji Izzi Pizza, Papa Ron s Pizza dan Domino s Pizza. 4. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini penulis mengunakan analisis deskriptif mengunakan analisa adopsi dari Freddy Rangkuti Untuk menganalisis data dapat menggunakan rumus proporsi sebagai berikut : Proporsi ( P ) = f / n Dimana ; f = frekuensi n = total untuk semua kategori Untuk menganalisis Keunggulan Bersaing dapat dilakukan dengan cara-cara di bawah ini : 1) Menganalisis Potensi Keunggulan Bersaing dilakukan dengan menganalisis pembobotan benefit, yaitu sebagai berikut : a) Analisis suatu pembobotan benefit antara perusahaan dapat dihitung dengan: Total Nilai Benefit = Bobot kepentingan X Rating Kinerja tiap Perusahaan b) Perhitungan selisih total nilai benefit perusahaan kita dengan perusahaan pesaing, dengan :

15 Total Benefit Perusahaan Kita Total Benefit Perusahaan Pesaing. 2) Menganalisis Posisi Keunggulan Bersaing, yaitu sebagai berikut ; a) Membandingkan Perceived Price Product perusahaan kita dengan perusahaaan pesaing, dengan : Perceived Price Perusahaan Kita - Perceived Price Perusahaan Pesaing Perceived price product adalah persepsi konsumen terhadap apa yang di korbankan oleh mereka untuk memperoleh produk atau jasa. b) Nilai Keunggulan Bersaing dapat dihitung dengan : Keunggulan Bersaing = Selisih Benefit Selisih Harga Keunggulan bersaing ditentukan oleh seberapa besar benefit yang dirasakan oleh pelanggan dibandingkan biaya yang telah dikeluarkan untuk mempeoleh benefit tersebut. Artinya, semakin besar benefit yang diperoleh pelanggan dibandingkan dengan biaya yang harus perusahaan keluarkan, sehingga keunggulan produk tersebut akan semakin menarik. Untuk mengetahui keunggulan bersaing dapat dilihat melalui kuadran bobot kepentingan dan competitive performance, dimana competitive performance dapat dilihat melalui : Selisih nilai rata-rata rating kinerja perusahaan kita dengan rata-rata ranting kinerja perusahaan utama. 3) Menganalisis Kinerja Jika perusahaan memiliki potensi dan keunggulan bersaing yang optimal, maka akan memperoleh keuntungan dari harga

16 produk yang murah dan kualitas produk yang sesuai dengan harapan, sehingga hal ini akan memberikan keunggulan pada perusahaan. Maka kinerja perusahaan tersebut lebih tinggi dari perusahaan pesaing. C. Hasil dan Pembahasan 1. Uji Validitas Dan Reliabilitas Hasil dari uji validitas dengan 14 butir kuesioner untuk nilai kepentingan dan kinerja semuanya valid dengan Alpha Cronbach masing-masing sebesar 0,882 dan 0, Analisis Data Hasil analisis Keunggulan Bersaing dilakukan dengan menganalisis pembobotan benefit, yang telah diperoleh dari hasil kuesioner mengenai tingkat kepentingan, dan kinerja sebagai berikut : Tabel 1 adalah Nilai Benefit dan Bobot Kepentingan dan Kinerja Restoran Benefit Bobot Kepentingan Kinerja Izzi Pizza Kinerja Papa Ron s Pizza Kinerja Idomino s Pizza Kebersihan 4,85 3,95 4,06 3,86 Makanan Variasi Menu 4,28 3,78 3,81 3,77 Menu Favorit 4,18 3,79 3,77 3,8 Kualitas 4,52 3,93 4,05 3,91 Makanan Penyajian 4,35 3,79 3,85 3,71 Makanan Jangkauan 4,68 3,94 4,03 3,91 Harga Keramahan 4,55 4,22 4,27 3,85 Pelayan Pengetahuan Pelayan 4,15 4,02 3,91 3,94

17 Kenyamanan 4,52 4,15 4,11 4,14 Ruangan Kebersihan 4,55 3,81 3,86 3,8 Ruangan Layanan Antar 3,8 3,68 3,75 3,9 Lokasi yang 4,22 3,85 3,89 3,82 Strategis Outlet yang 3,65 3,68 3,83 3,7 tersedia Kemudahan Parkir 4,03 3,71 4,02 3,97 Sumber : hasil kuesioner yang telah diolah Tabel 2 Perhitungan Total Nilai Benefit Dengan Para Pesaing Restoran N O Benefit 1 Kebersiha n Makanan 2 Variasi Menu 3 Menu Favorit 4 Kualitas Makanan 5 Penyajian Makanan 6 Jangkaua n Harga 7 Keramah an Pelayan 8 Pengetah uan Pelayan 9 Kenyama nan Ruangan Bobot Kepenti ngan RATA-RATA RATING KINERJA Izzi Pizza Bobot x Ratin g 4,85 3,95 19, ,28 3,78 16, ,18 3,79 15, ,53 3,93 17, ,35 3,79 16, ,67 3,94 18, ,56 4,22 19,243 2 Papa Ron s Pizza Bobo t x Ratin g 4,06 19,69 1 3,81 16, ,77 15, ,05 18, ,85 16, ,03 18, ,27 19, ,15 4,02 16,683 3,91 16, ,53 4,15 18, ,11 18,61 83 Domi no s Pizza Bobot x Ratin g 3,86 18,721 3,77 16, ,8 15,884 3,91 17, ,71 16, ,91 18, ,85 17,556 3,94 16,351 4,14 18,754 2

18 10 Kebersiha n Ruangan 11 Layanan Antar 12 Lokasi yang Strategis 13 Outlet yang tersedia 14 Kemudah an Parkir 4,55 3,81 17, ,86 17,56 3 3,8 17,29 3,8 3,68 13,984 3,75 14,25 3,9 14,402 4,22 3,85 16,247 3,89 16, ,65 3,68 13,432 3,83 13, ,02 3,71 14,914 2 TOTAL NILAI BENEFIT 234, ,02 16, , ,82 16, ,7 13,505 3,97 15, ,7 891 Dari hasil kuesioner diperoleh hasil sebagai berikut : Perhitungan Nilai Benefit - Izzi Pizza : 234,51 - Papa Ron s Pizza : 238,36 - Domino s Pizza : 232,79 Jadi berdasarkan data diatas : a. Selisih Total Nilai Benefit Restoran Izzi Pizza dengan Papa Ron s Pizza : 234,51 238,36 = -3,85 b. Selisih Total Nilai Benefit Restoran Izzi Pizza dengan Dominos Pizza : 234,51 232, 79 = 1,72 Untuk % Selisih Total Nilai Benefit antara Izzi Pizza dengan Papa Ron s Pizza adalah = - 3,85 : 234,51 = -0,0164 = -0,0164 x 100% = -1,64 % Untuk % Selisih Total Nilai Benefit antara Izzi Pizza dengan Domino s Pizza adalah = 1,72 : 234,51= 0,0073 = 0,0073 x 100% = 0,73%

19 Restoran Pesaing Papa Ron s Pizza Tabel 3 Selisih Nilai Benefit Izzi Pizza dengan Pesaing Total Nilai Selisih % Selisih 238,36-3,85-1,64 % Domino s 232,79 1,72 0,73 % Sumber : Berdasarkan hasil riset yang diolah Berdasarkan Total Nilai Benefit yang dimiliki, ternyata Kinerja Papa Ron s Pizza lebih unggul dari Izzi Pizza. Sehingga Izzi Pizza harus dapat meningkatkan Kinerja Restoran, minimal sebesar : -1,64 agar dapat menyamai Kinerja Papa Ron s Pizza, sehingga dapat mengetahui Posisi Keunggulan Bersaing. Namun Total Nilai Benefit yang dimiliki Izzi Pizza lebih unggul dari pada Domino s Pizza sebesar 0,73. Analisis Posisi Keunggulan Bersaing : a. Membandingkan Perceived Price Produk Kita Perusahaan Pesaing 1. Selisih Perceived Price Izzi Pizza dengan Papa Ron s Pizza : = 3,94 4,03 = - 0,09 2. Selisih Perceived Price Izzi Pizza dengan Domino s Pizza = 3,94 3,91 = 0,03 b. Untuk % selisih antara Izzi Pizza dengan Papa Ron s Pizza = -0,09 : 3,94 = - 0,028 = -0,028 x 100% = -2,28% Untuk % selisih antara Izzi Pizza dengan Domino s Pizza = 0,03 : 3,94 = 7,6 = 7,6 x 100% = 0,76%

20 Tabel 4 Perceived Price Izzi Pizza dengan Pesaing Restoran Pesaing Total Nilai Selisih % Selisih Papa Ron s Pizza 4,03-0,09-2,28 Domino s Pizza 3,91 0,03 0,76 Sumber : Bedasarkan hasil riset yang diolah Berdasarkan selissih perceived price Izzi Pizza memilliki harga yaang tidak mahal dibandingkan Papa Ron s Pizza yaitu sebesar 2,28 sedangkan dibandingkan dengan Domino s Pizza lebih mahal yaitu sebesar 0,76. Menghitung Nilai Keunggulan Bersaing RESTORAN PESAING Tabel 5 Nilai Keunggulan Bersaing SELISIH BENEFIT SELISIH HARGA KEUNGGULAN BERSAING Papa Ron s -1,64-2,28 0,64 Pizza Domino s Pizza 0,73 0, Sumber : Bedasarkan hasil riset yang diolah Berdasarkan data di atas, maka restoran Izzi Pizza memiliki keunggulan sebesar : 0,64 dibandingkan dengan Papa Ron s Pizza dan memiliki nilai keunggulan bersaing sebesar : -0,03 dengan Domino s Pizza

21 Tabel 6 Bobot Kepentingan Restoran Izzi Pizza dengan Para Pesaing No BENEFIT BOBOT KEPENTING AN COMPETITI VE PERFORMA NCE Izzi Pizza dengan Papa Ron s Pizza COMPETITI VE PERFORMA NCE Izzi Pizza dengan Domino s Pizza 1 Kebersihan 4,85-0,5 0,4 Makanan 2 Variasi Menu 4,28-0,1 0,04 3 Menu Favorit 4,18 0,1-0,04 4 Kualitas Makanan 4,52-0,5-0,1 5 Penyajian 4,35-0,3 0,3 Makanan 6 Jangkauan Harga 4,68-0,4 0,1 7 Keramahan 4,55-0,2 1,7 Pelayan 8 Pengetahuan 4,15 0,5 0,3 Pelayan 9 Kenyamanan 4,52 0,2 0,04 Ruangan 10 Kebersihan 4,55-0,2 0,04 Ruangan 11 Layanan Antar 3,8-0,3-0,4 12 Lokasi yang 4,22-0,2 0,1 Strategis 13 Outlet yang 3,65-0,5-0,1 tersedia 14 Kemudahan Parkir 4,03-1,2-1,0 TOTAL 4,31-0,25 0,09 3. Pembahasan

22 Berdasarkan data yang telah diolah maka dapat terlihat kinerja restoran Izzi Pizza yang paling tertinggi dalam variabelvariabel seperti menu favorit, pengetahuan pelayan, kenyamanan ruangan, layanan antar, lokasi yang strategis, outlet yang tersedia, dan kemudahan parkir karena variabel-varibel tersebut sudah kuat yang kesemuanya ini nilainya relatif tinggi di bandingkan nilai yang dimiliki para pesaing. Namun restoran Izzi Pizza perlu tetap mempertahankan variabel kebersihan makanan, variasi menu, kulitas makanan, penyajian makanan, jangkauan harga, keramahan pelayan, dan kebersihan ruangan dengan cara meningkatkan ketujuh variabel ini sehingga menjadi lebih tinggi dibandingkan nilai yang dimiliki oleh para pesaing dengan cara mempertahankan kebersihan makanan agar makanan tetap terjaga kebersihannya, menambah variasi menu agar konsumen dapat memilih variasi menu yang beraneka beraneka ragam, menjaga kualitas makanan dan minuman, meningkatkan cara penyajian makanan yang jauh lebih menarik, memberikan harga yang terjangkau, meningkatkan keramahan untuk pelanggan dan meningkatkan kebersihan baik di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Variabel-variabel tersebut sangat penting, tetapi nilainya masih jauh lebih rendah dibandingkan nilai yang diperoleh para pesaing. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu, dengan judul Analisis Keunggulan Bersaing Sebagai Strategi Pemasaran Pada Restoran Siap Saji (Study Kasus antara Kentucky Fried Chiken, Mc. Donald s dan California Fried Chiken) terdapat kesamaan dalam variabel kebersihan makanan dan kenyamanan ruangan. Keunggulan pada kebersihan makanan, dikarenakan Izzi Pizza dan Kentucky Fried Chiken benar-benar menjaga kebersihan

23 makanannya agar tetap higienis, karena setiap pemilihan bahan baku dipilih sayur dan daging yang segar serta dalam pengolahan makanan yang juga di jaga kebersihannya. Sedangkan pada variabel kenyamanan ruangan kedua restoran tersebut memiliki tempat yang nyaman untuk makan dan minum. Konsumen merasa nyaman makan dan minum direstoran tersebut karena suasana tidak bising dan lingkungan yang bersih dan ber AC. Bahkan tak jarang pelanggan menghabiskan waktu antara 1-2 jam di meja makan untuk mengobrol dengan keluarga dan teman-teman. C. Kesimpulan 1. Kesimpulan 1. Keunggulan Bersaing pada restoran Izzi Pizza dapat disimpulkan bahwa Keunggulan Bersaing dalam pasar usaha persaingan yang potensial diperlukan adanya pengeloloan dan pengawasan yang baik dalam hal kebersihan makanan, variasi menu, kualitas makanan, penyajian makanan, jangkauan harga, keramahan pelayan dan kebersihan ruangan. 2. Nilai tertinggi Keunggulan Bersaing bagi Izzi Pizza adalah dalam hal pengawasan kebersihan makanan, keramahan pelayan, pengetahuan pelayan, kenyamanan ruangan. Sedangkan nilai tertinggi Keunggulan Beraing bagi Papa Ron s adalah kebersihan makanan, keramahan pelayan, dan kenyamanan ruangan. Sedangkan pada Domino s Pizza, nilai tertinggi Keunggulan Bersaing yang dicapai adalah dalam hal kualitas makanan, pengetahuan pelayan, kenyamanan ruangan dan kemudahan parkir. 3. Berdasarkan hasil riset pada segmen jenis kelamin dan usia pelanggan yang mengunjungi dan mencoba produk ketiga

24 restoran, maka pelanggan yang paling banyak berkunjung adalah Wanita. Kemudian usia pelanggan mengunjungi adalah berkisar antara tahun. 2. Saran Dari kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat untuk restoran Izzi Pizza, agar dapat meningkatkan Keunggulan Bersaing yang lebih baik lagi, sehingga dapat mempertahankan dan mengembangkan usaha serta pelanggannya. 1. Izzi Pizza agar dapat memperluas cabang atau outlet sehingga dapat lebih terjangkau oleh banyak pelanggan, serta memberikan servis layanan antar yang lebih baik, guna mendapatkan pangsa pasar atau jalur distribusi yang lebih luas. 2. Untuk penelitan lebih lanjut disarankan menambah satu merek pesaing sehingga mungkin posisi produk makanan yang diteliti akan lebih mengetahui kelebihan dan kekurangannya.

25 DAFTAR PUSTAKA Adriana, Dedi., 2008, Pemasaran Stratejik, CV. Andi Offset, Yogyakarta. Bartono, Novianto., 2005, Strategi Jitu Menarik Pelanggan di Bisnis Restoran, PT. Gramedia Utama, Jakarta. Dirgantoro, Crown., 2004, Manajemen Stratejik ( Konsep, Kasus dan Implementasi ), PT. Grasindo, Jakarta. Djajanto, Ludfi., 1998, Analisis Strategi Pemasaran Untuk Industri Kecil di Jawa Timur, Majalah Bistek Edisi 06/TH VI, Jakarta. Porter, Michael., 2004, Keunggulan Bersaing ( Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul ), Binarupa Aksara, Jakarta. Rangkuti, Freddy., 2006, Measuring Customer Satisfaction, PT Gramedia Utama, Jakarta. Rangkuti, Freddy., 2005 Marketing Analysis Made Easy, PT Gramedia Utama, Jakarta. Sari, Dewi., 2006, Analisis Keunggulan Bersaing Sebagai Strategi Pemasaran Pada Restoran Siap Saji ( Study Kasus antara Kentucky Fried Chiken, Mc. Donald s dan California Fried Chiken), Jurnal Manajemen Vol. I No.2 Jakarta. Sugiono, 2008, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Jakarta. Thelia, Evi., 2006, Peranan Customer Value Dalam Mempertahankan Keunggulan Bersaing Pada Restoran Siap Saji, Jurnal Manajemen Perhotelan, Jakarta. Triton PB, SPSS , Terapan Riset Statistik Parametrik, CV Offset, Yogyakarta. Umar, Husein., 2003, Metode Riset Bisnis, PT Gramedia Utama, Jakarta.

26

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis makanan dan minuman masih tercatat sebagai pertumbuhan yang tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang menawarkan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan dalam usahanya agar dapat bertahan dalam ruang lingkup usaha yang dirintisnya dalam kurun waktu yang lama,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan bisnis makanan dan minuman masih tercatat sebagai pertumbuhan yang tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006:13). Berbagai outlet yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi mendorong persaingan dalam dunia bisnis. Pebisnis pun dituntut untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala sesuatu

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9 ABSTRAK Papa Ron`s Pizza merupakan salah satu gerai pizza yang ada di Bandung. Sejak dibuka kembali pada tahun 2006 (setelah tutup selama setahun dan berganti pemilik), penjualan masih belum mencapai target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia saat berkembang sangat pesat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Setiap penyedia produk dan jasa tentu saja berusaha untuk memberikan penawaran yang dapat melebihi ekspetasi dari pelanggan agar pelanggan merasa puas. Salah satu cara untuk memuaskan pelanggan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor faktor yang menurut konsumen penting dalam memilih suatu restoran atau tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih pintar dalam memilih beberapa makanan. Banyak outlet yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. lebih pintar dalam memilih beberapa makanan. Banyak outlet yang menawarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju membuat para konsumen lebih pintar dalam memilih beberapa makanan. Banyak outlet yang menawarkan produk makanan dan minuman dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran Restoran adalah bangunan yang menetap dengan segala peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan (pengolahan) dan penjualan (penyajian) makanan dan minuman bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaan perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan yang semakin tinggi akan memaksa perusahaan untuk berupaya mempertahakan, bahkan meningkatkan usaha pelayanan. Proses pelayanan yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa untuk semakin giat dalam memberikan pelayanan terbaiknya, sehingga persaingan antara satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa pelayanan yang dilakukan hampir di seluruh perusahaan dari tahun ke tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan tidak dapat mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar baru. Faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kota-kota besar di Indonesia semakin banyak kita jumpai restoran cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken (KFC), Texas Chicken,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salon X adalah salon yang terletak di daerah Pajajaran, Bandung. Salon X mulai berdiri pada tanggal 3 Juni 2006. Masalah yang dihadapi oleh Salon X adalah pendapatan yang diterima oleh Salon X

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahap seperti pengumpulan data, pengolahan data dan analisis diperoleh kesimpulan hasil penelitian antara lain : 1. Konsumen yang potensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang makin meningkat setiap tahunnya sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan adanya peningkatan

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran 2.2 Jenis Restoran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran 2.2 Jenis Restoran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran Restoran berasal dari bahasa Prancis yaitu restaurer. Kemudian kata tersebut di serap ke dalam bahasa Inggris menjadi restaurant yang berarti memulihkan atau

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO Esty Ludriana Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Salah satu perilaku konsumen yang menarik bagi perusahaan adalah

Lebih terperinci

BAB V. Berdasarkan pengelompokan data responden dengan tingkat. kepentingan mendatangi food court Pasar Raya, didapat bahwa pelanggan Tuk

BAB V. Berdasarkan pengelompokan data responden dengan tingkat. kepentingan mendatangi food court Pasar Raya, didapat bahwa pelanggan Tuk BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Penelitian 5.1.1 Karakteristik Pelanggan Berdasarkan pengelompokan data responden dengan tingkat kepentingan mendatangi food court

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik pasar domestic ( nasional ) maupun dipasar internasional / global, untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULIAN. Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju

BAB 1 PENDAHULIAN. Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju 1 BAB 1 PENDAHULIAN 1.1 Latar belakang Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dan memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan berkompetisi untuk menguasai pangsa pasar yang ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi mendapat pencitraan yang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN 6.1.1 Atribut yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih Rumah Makan Sunda Berikut adalah 32 atribut yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran Rumah Makan Bakso Salatiga Bandung terhadap loyalitas konsumen Bakso Salatiga,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan utama manusia adalah makan. Hal tersebut mengakibatkan bidang usaha yang berhubungan dengan makanan berkembang cukup pesat. Dalam kurun

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk ice

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia kini semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia kini semakin berkembang. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini tidak mungkin

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG MAKALAH SEMINAR PEMASARAN TENTANG PENGARUH INOVASI PRODUK DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI PADA RESTORAN KENTUCKY FRIED CHICKEN DI KOTA PALEMBANG Dosen Pembimbing, Yth, Bapak Muhammad Wadud S.E

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia usaha modern terutama bidang usaha rumah makan dan restoran. Hal tersebut ditandai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidupnya. Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan akan makanan. Hal ini telah

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 61 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang dihadapi dalam usaha kuliner sekarang ini semakin meningkat dan semakin ketat, sehingga menuntut para pengusaha rumah makan lebih

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran River Side yang berlokasi di Kawasan Wisata Sungai Musi, Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibidang makanan dan minuman cepat saji. Pertumbuhan bisnis makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. dibidang makanan dan minuman cepat saji. Pertumbuhan bisnis makanan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri saat ini semakin meningkat dengan sangat pesat. Hal tersebut terjadi pada segala bidang bisnis atau berbagai jenis usaha, seperti bisnis

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis restoran di Indonesia selalu di dominasi oleh pangsa pasar asing. Tanpa melihat jauh, pusat-pusat keramaian seperti mall misalnya, saat ini dipadati oleh restoran-restoran

Lebih terperinci

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Ecolab merupakan perusahaan multi nasional yang berpusat di Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1923, sejak itu hanya

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA RUMAH MAKAN METRO

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA RUMAH MAKAN METRO ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA RUMAH MAKAN METRO JURNAL Oleh : SANDIKA SAPUTRA C1B110070 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BENGKULU 2014 Jurusan Manajemen Universitas Bengkulu

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik kecap THG merupakan sebuah industri rumah tangga yang memproduksi kecap manis yang terletak di Kota Kudus sejak tahun 1930. Dalam penjualan produknya, pabrik kecap THG mengalami penurunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Banyaknya pilihan masyarakat untuk menikmati sajian makanan ala Jepang di Indonesia, khususnya di Jakarta membuktikan bahwa pemain di bisnis makanan Jepang

Lebih terperinci

"FACTORS AFFECTING THE IMPLEMENTATION CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) IN COMPANY IN THE REGION JABODETABEK (2010)

FACTORS AFFECTING THE IMPLEMENTATION CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) IN COMPANY IN THE REGION JABODETABEK (2010) "FACTORS AFFECTING THE IMPLEMENTATION CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) IN COMPANY IN THE REGION JABODETABEK (2010) Mia Laksmiwati, S.E, M.M Pambuko Naryoto, S.E,M.M Dicky Arisudhana, S.E, M.M Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian dalam era globalisasi dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di dunia baik di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995,

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil adalah sebuah usaha atau kegiatan perekonomian berskala kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, batasan usaha kecil

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini makanan bukan hanya kebutuhan melainkan juga menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Peningkatan minat masyarakat untuk mengunjungi restoran disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN KEDAI SOP SAPI TALLENZ DI SEMARANG Drs.Laksono Hujianto,MBA,MM

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN KEDAI SOP SAPI TALLENZ DI SEMARANG Drs.Laksono Hujianto,MBA,MM PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN KEDAI SOP SAPI TALLENZ DI SEMARANG Drs.Laksono Hujianto,MBA,MM soni_tm@yahoo.com ABSTRAK Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar memburu beberapa aneka menu makanan baik makanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para wisatawan asing maupun domestik. Keindahan kotanya, makanan khasnya, dan letaknya yang strategis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri kepariwisataan bergerak begitu cepat, oleh karena itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut, salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk menggali pembelian ulang pelanggan, yaitu dengan memfokuskan pada kepuasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan berbagai menu makanan di Indonesia cukup cepat, khususnya di Surabaya. Berbagai menu makanan ditawarkan kepada masyarakat Surabaya mulai dari makanan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Sarana Bangun Sanggar Sejahtera berdiri pada 1995, dimana produk dan jasa yang ditawarkan adalah penjualan GPS dan pemasangan GPS. Berdasarkan hasil obsevasi, masalah yang dihadapi adalah penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan bauran...,rahmi Yuningsih, FKM UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan bauran...,rahmi Yuningsih, FKM UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia usaha Tour & Travel saat ini yang tidak lepas dari persaingan dengan para pelaku usaha sejenis, menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

(Diferentiated Marketing)

(Diferentiated Marketing) BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPOT RAWON SETAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONSUMEN A. Implementasi Strategi Pemasaran Depot Rawon Setan 1. Analisis Strategi Pemasaran yang Membeda-bedakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di Indonesia saat ini semakin meningkat.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di Indonesia saat ini semakin meningkat. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sektor jasa di Indonesia saat ini semakin meningkat. Perkembangan ini dapat dilihat dari kontribusi sektor jasa terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6. Kesimpulan berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan restaurant

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Data Umum Perusahaan Data yang dikumpulkan meliputi sejarah perusahaan, yang diperoleh melalui wawancara dan pemberian informasi mengenai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indomaret Point adalah usaha retail/minimarket yang menyediakan fasilitas-fasilitas untuk nongkrong. Indomaret Point memiliki cabang di banyak tempat salah satunya di Jln Surya Sumantri no.82,.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori UKM Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Hal ini bukanlah tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Hal ini bukanlah tugas yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku pasar pada umumnya menginginkan bahwa pelanggan yang diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Hal ini bukanlah tugas yang mudah mengingat perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia akan menuju pada suatu system

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia akan menuju pada suatu system 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian Indonesia akan menuju pada suatu system globalisasi dan perdagangan bebas dimana akan menimbulkan adanya persaingan yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuliner. Semakin besarnya peluang didalam bisnis kuliner ini membuat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. kuliner. Semakin besarnya peluang didalam bisnis kuliner ini membuat terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis saat ini, banyak orang yang mencoba bisnis kuliner. Semakin besarnya peluang didalam bisnis kuliner ini membuat terjadinya banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Sejak awal berdiri hingga saat ini, banyak terdapat peluangpeluang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Sejak awal berdiri hingga saat ini, banyak terdapat peluangpeluang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang masih berada dalam tahap perkembangan. Sejak awal berdiri hingga saat ini, banyak terdapat peluangpeluang bisnis yang apabila

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, bisnis cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Pada awalnya cafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010 USULAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN KHAS SUNDA (STUDI KASUS RUMAH MAKAN NASI BANCAKAN BANDUNG) Melina Hermawan, Melly Suhandri Jurusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, perkembangan dan peranan industri jasa yang semakin pesat, didorong oleh kemajuan dalam

Lebih terperinci