BAB 2 TEORI DASAR Very Small Aperture Terminal (VSAT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TEORI DASAR Very Small Aperture Terminal (VSAT)"

Transkripsi

1 BAB 2 TEORI DASAR 2.1. Very Small Aperture Terminal (VSAT) Satelit adalah suatu benda diruang angkasa yang mengitari benda lain didalam lingkup tata surya dalam periode dan ketinggian tertentu. Satelit buatan pertama SPUTNIK1 diluncurkan pertama kali paada tahun 1957 oleh erstwhile USSR. Peluncuran ini menjadi awal dari eksplorasi angkasa oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Macam macam satelit berdasarkan fungsinya: o Satelit Ilmiah o Satelit Militer o Satelit Cuaca o Satelit Navigasi dan Maritim o Satelit Komunikasi Satelit yang berkaitan dengan apa yang akan dibahas disini adalah satelit komunikasi. Eksperimen satelit komunikasi pertama adalah proyek pemerintah Amerika Serikat SCORE ( Signal Communication by Orbiting Relay Equipment ), yang meluncurkan satelitnya pertamanya pada 18 Desember Satelit ini mengelilingi bumi dengan orbit elips dan mentransmisi pesan pesan yang teleh direkam pada magnetic tape. Eksperimen ini bertahan selama 13 hari sampai batere satelit akhirnya habis. Eksperimen berikutnya US Army signal Corp s Courier IB diluncurkan Oktober 1960, yang bertahan kurang lebih 17 hari. Satelit ini mampu menangani type writer data, voice dan pesan pesan faksimili. Satelit aktif pertama yang menggunakan penerima gelombang mikro dan transmitter untuk mentransmisikan siaran televisi secara langsung dan komunikasi telepon lintas samudera atlantik adalah Telstar buatan America Telephone & Telegraph Company (AT&T) yang diluncurkan pada juli Satelit ini dimatikan pada Februari Eksperimen eksperimen satelit komunikasi selanjutnya adalah Satelit Relay 1 milik NASA yang diluncurkan dengan bentuk orbit elips pada bulan Desember Syncom 2,

2 satelit komunikasi synchronous pertama yang diluncurkan pertama yang diluncurkan bulan Juli Pada tahun 1964 dibentuk INTELSAT yang merupakan salah satu kekuatan utama dalam eksploitasi komersial teknologi satelit umtuk komunikasi yang membawa perkembangan yang pesat pada teknologi ini Perkembangan VSAT Pada awalnya teknologi satelit membutuhkan antena antena besar dan hanya dapat menghubungkan point to point. Komunikasi satelit pada saat itu masih sangat terbatas untuk kapasitas besar aja, sehingga biayanya sangat mahal dan hanya digunakan untuk keperluan tertentu seperti untuk operator telekomunikasi, trunking, microwave, back-up, dan pelayanan telekomunikasi pada daerah terpencil. Seiring dengan perkembangan teknologi, pada tahun 80-an muncul teknologi satelit dengan antena kecil yang dikenal dengan sebutan VSAT ( Very Smaal Aperture Terminal ). Hal ini dimungkinkan karena kematangan teknologi antena dan semakin besarnya kemampuan daya satelit. Dengan munculnya VSAT, system komunikasi satelit saat ini selain melayani pengguna bisnis juga dapat melayani pengguna personal (rumah). VSAT masuk pertama kali ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan bermunculan bank bank swasta yang sangat membutuhkan system komunikasi online seperti ATM ( Automathic Teller Machine ). Penggunaan infrastruktur jaringan telekomunikasi VSAT di Indonesia merupakan pilihan yang tepat, mengingat Indonesia terdiri dari banyak pulau yang tersebar sehingga sulit dijangkau oleh teknologi telekomunikasi microwave maupun jaringan kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun kabel tidak efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya besar. Di samping itu, keduanya sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan cakupan areanya pun sangat terbatas karena kendala geografis. VSAT sendiri mempunyai arti terminal satelit dengan diameter antena yang kecil dalam suatu jaringan yang dihubungkan dengan hub system atau tanpa hub system yang mana diantara teminal tersebut dapat berkomunikasi. Diameter antena VSAT berukuran antara 0,6 3,8 meter. Teknologi VSAT merupakan solusi dengan cost efektif untuk hubungan jaringan komunikasi independen denan jumlah besar dengan site site yang tersebar. VSAT

3 menawarkan value added service berbasis satelit seperti : internet, data, LAN, voice / fax dan dapat menyediakan jaringan komunikasi private / public serta layanan multimedia. Pada umumnya VSAT diletakan langsung di site pengguna. Seorang end user VSAT memerlukan perangkat untuk menghubungkan komputernya dengan antenna luar yang mempunyai transceiver. Transceiver menerima atau mengirim sinyal ke transponder satelit di angkasa. Satelit menerima sinyal dari bumi, menguatkan dan mengirimkan kembali sinyal ke bumi Jaringan VSAT Arsitektur Jaringan VSAT secara global terdiri dari : o Ground Segment ( Segmen Bumi ) Hub Station / Master earth Station. Network Managemen System ( NMS ). Remote Earth Station. o Space Segment ( Segmen Angkasa ) Satelit Transponder Gambar 2.1. Arsitektur Jaringan VSAT VSAT memiliki kemampuan untuk menerima maupun mengirimkan sinyal melalui satelit kepada VSAT lain pada jaringan tersebut. Bergantung pada teknologi apa yang digunakan, sinyak akan dikirimkan lewat satelit ke hub station yang juga berfungsi sebagai pusat monitor, atau sinyal langsung dikirim ke VSAT lain dan hub yang digunakan hanya

4 untuk mengawasi dan mengontrol. VSAT dapat mendukung kebutuhan komunikasi apapun, baik berupa suara, data, ataupun konferensi video Komponen Jaringan VSAT a. Hub Station Hub mengontrol seluruh operasi jaringan komunikasi. Pada hub terdapat sebuah server Network Management System (NMS) yang memberikan akses pada operator jaringan untuk memonitor dan mengontrol jaringan komunikasi melalui integrasi perangkat keras dengan komponen - komponen perangkat lunak. Operator dapat memonitor, memodifikasi, dan mendownload informasi konfigurasi individual ke masing - masing VSAT. NMS workstation terletak pada user data center. Station hub terdiri atas Radio Frequency (RF), Intermediate Frequency (IF), dan peralatan base band. Stasiun ini mengatur multiple channel dari inbound dan outbond data. Pada jaringan private terdedikasi, hub ditempatkan bersama dengan fasilitas data processing yang dimiliki user. Pada jaringan hub yang dibagi bagi, hub dihubungkan ke data center atau peralatan user dengan menggunakan sirkuit backhaul terestrial. Peralatan RF terdiri atas antenna, low noise amplifier (LNA), down-converter, upconverter, dan high-power amplifier. Kecuali untuk antenna, subsistem RF hub pada umumnya dikonfigurasi dengan redundancy 1:1. peralatan IF dan base band terdiri dari IF combiner / divider, modulator dan demodulator, juga peralatan pemroses untuk antar muka channel satelit dan antar muka peralatan pelanggan. Unit antar muka satelit menyediakan kontrol komunikasi menggunakan teknik multiple akses yang sesuai. Gambar 2.2. Sistem Hub VSAT Unit peralatan pelanggan menyediakan antar muka ke peralatan host pelanggan dan emulasi protocol. Peralatan base band pada hub dirancang dalam gaya modular untuk

5 mendapatkan pertumbuhan jaringan yang mudah dan pada umumnya deberikan dengan skala 1:1 atau 1:N redundant configuration. b. Remote Station Gambar 2.3. Komponen remote VSAT Sebuah remote VSAT memiliki komponen komponen sebagai berikut. Outdoor unit ( ODU ) Outdoor unit terdiri atas antenna dan Radio Frequency Transmittter ( RFT ). A. Antena Antena Adalah perangkat outdoor yang fungsinya memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang dipakai dalam komnikasi VSAT yaitu sebuah solid dish antenna yang memiliki bentuk parabola. Fungsi Antena tersebut adalah : o Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang besar frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz o Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang besar frekuensi nya dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz. Bagian antenna terdiri atas reflector, feedhorn, dan penyangga. Ukuran piringan antenna ( dish ) VSAT berkisar antara 0,6 sampai 3,8 meter. Ukuran dish sebanding dengan kemampuan antenna menguatkan sinyal.

6 Gambar 2.4. Antena VSAT Feedhorn dipasang pada frame antenna pada titik fokusnya dengan bantuan lengan penyangga. Feedhorn mengarahkan tenaga yang ditransmisikan ke arah piringan antenna atau mengumpulkan tenaga dari piringan tersebut. Feedhorn terdiri atas sebuah larik komponen pasif microwave. B. RFT RFT dipasang pada frame antenna dan dihubungkan secara internal ke feedhorn. RFT terdiri atas : o Low Noise Amplifiers (LNA) yang berfungsi memberi penguatan terhadap sinyal yang datang dari satelit dengan noise yang rendah dan bandwidth yang lebar. o Solid State power Amplifier (SSPA) yang berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi pancar (transmit side) yang merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam orde GHz. Tujuan penggunaan SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz. o Up / Down Converter perangkat ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up converter dan down converter. Up Converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal Intermediate Frequency (IF) atau sinyal frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz menjadi sinyal rf UP Link (5,925 6,425 GHz). Down Converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down Link (3,7 MHz 4,2 MHz) menjadi sinyal Intermediate Frequency dengan frekuensi center sebesar 70 MHz.

7 o Indoor Unit (IDU) adalah perangkat MODEM yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi kedalam sinyal IF pembawa yang dihasilkan oleh synthesizer. Frekuensi IF besarnya mulai dari 52 MHz 88 MHz dengan frekuensi center 70 MHz. Sedangkan demodulasi adalah proses memisahkan sinyal informasi digital dari sinyal IF dan meneruskannya ke perangkat terestrial yang ada. Teknik Modulasi yang dipakai dalam modem satelit yaitu modulasi dengan system modulasi dengan system PSK Satelit Satelit Geostationer merupakan segmen angkasa pendukung layanan VSAT. Orbit ideal untuk satelit komunikasi adalah geostationer, atau yang relative statis terhadap bumi. Satelit yang digunakan untuk komunikasi hampir selalu berada pada orbir geostationer secara ekslusif, berlokasi sekitar Km diatas permukaan bumi. Oleh karena itu disebut Satelit Geostationer karena satelit tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya. Gambar 2.5. Gambaran Visual Satelit Indonesia Sesuai dengan kesepakatan International Telecommunication Union (ITU), untuk menghindari terjadinya interferensi setiap satelit ditempatkan dengan jarak dua derajat terpisah sehingga jumlah satelit maksimum yang dapat dioperasikan sebanyak 180 satelit. Bagaimanapun dengan pandangan untuk memaksimalkan penggunaan slot orbital, penempatan satelit secara bersama sama dipisahkan 0,1 derajat di angkasa atau hampir sekitar 30 Km. Interferensialnya dari penenmpatan satelit bersamaan dicegah dengan menggunakan polarisasi orthogonal. Pada saat bersamaan perlengkapan stasiun bumi dapat menerima sinyal dari dua lokasi satelit tanpa orientasi ulang dari antenna. Sinyal dapat didiferensialkan berdasarkan polarisasinya.

8 Segmen angkasa tersedia dari organisasi yang telah mendapatkan satelit, mengatur peluncuran, dan memimpin tes awal dalam orbit dan kemudian mengoperasikan satelit satelit ini secara komersial. Fungsi utama satelit dikerjakan oleh transponder. Ada beberapa transponder atau repeater dalam badan satelit. Transponder ini memiliki fungsi fungsi sebagai berikut : o Penerima Sinyal : Transponder menerima sinyal yang di uplink oleh VSAT atau Hub o Translasi Frekuensi : Frekuensi yang diterima dari sinyal ditranslasikan ke frekuensi yang berbeda, dikenal dengan frekuensi downlink. Translasi frekuensi meyakinkan bahwa tidak ada feedback positif dan juga menghindari interferensi yang terkait. o Penguatan : Transponder juga menguatkan sinyal downlink. Sejumlah Transponder menentukan kapasitas satelit. Kapasitas tranponder satelit generasi palapa B yaitu terdiri dari 24 Transponder yang terbagi atas 12 transponder untuk polarisasi horizontal dan 12 transponder untuk polarisasi vertical. Tiap transponder memiliki bandwidth 40 MHz. Jenis band Frekuensi satelit sebagai berikut : Tabel 2.1. Jenis jenis Band Frekuensi pada Satelit Frequency Band Uplink (GHz) Downlink (GHz) C - Band Ext C - Band Ku - Band Adapun alokasi frekuensi VSAT itu sendiri adalah sebagai berikut : Tabel 2.2. Tabel Alokasi Frekuensi VSAT Pita Frekuensi (GHz) / Band Rentang Frekuensi VHF UHF L S C X Ku K Ka

9 Keterangan : C- Band (Bandwidth 500 MHz) Digunakan secara luas oleh satelit orbit Geostationer a) Up Link : MHz MHz b) Down Link : MHz MHz Extended C Band (Bandwidth 225 MHz) Digunakan oleh satelit baru di orbit Geostationer, contah : Palapa - C a) Up Link : MHz MHz b) Down Link : MHz MHz KU Band (Bandwidth 750 MHz) Digunakan oleh satelit di orbit Geostationer, contoh : Intelsat, Palapa. a) Up Link : MHz MHz b) Down Link : MHz MHz (BW 500 MHz) MHz MHz (BW 250 MHz) L Band : 950 MHz MHz IF : 52 MHz 88 MHz Pada komunikasi VSAT ada yang disebut sinyal Up Link dan sinyal Down Link. Up Link ada lah sinyal RF yang dipancarkan dari stasiun bumi ke satelit. Down Link adalah sinyal RF yang dipancarkan dari satelit ke stasiun bumi. Gambar 2.6. Sinyal Up Link dan Sinyal Down Link Di dunia Internasional, KU-Band adalah band frekuensi yang popular. KU-Band dapat mendukung trafik dengan ukuran antenna yang lebih kecil dibandingkan C-Band atau Ext-C- Band. Tapi Ku-Band tidak tahan terhadap curah hujan tinggi sehingga tidak sesuai untuk

10 digunakan didaerah Asia Tenggara. Keunggulan dan kekurangan masing frekuensi tersebut secara rinci adalah sebagai berikut : masing band Tabel 2.3. Keunggulan dan kekurangan dari masing-masing Band Frekuensi Frekuensi Keunggulan Kekurangan C-Band World wide availability Antena berukuran relatif lebih besar Ku-Band Teknologi yang termurah Tahan dari redaman hujan Kapasitas relatif besar Antena berukuran relatif lebih kecil (0,6 1,8 m) Rentan terhadap interferensi dari satelit tetangga dan terrestrial microwave Rentan dari redaman hujan Availability terbatas (faktor regional) Pada intinya satelit menyediakan dua sumber daya, yaitu bandwidth dan tenaga amplifikasi. Pada kebanyakan jaringan VSAT, tenaga memiliki sumber daya yang lebih terbatas dibandingkan dengan bandwidth dalan transponder satelit Gambar 2.7. Anatomi Satelit Perhitungan Link Budget VSAT. Untuk menghitung kalkulasi dari link budget VSAT ada dua bagian dasar yang sangat berpengaruh yaitu pengaruh sinyal Up Link dan sinyal Down Link. Sebagai contoh akan digunakan kalkulasi sebuah link VSAT point to point, proses kalkulasi ini di pengaruhi oleh kalkulasi level daya carrier yang ditransmisikan dari stasiun bumi dan satelit agar diperoleh rasio C / N yang diperlukan pada ujung link penerima.

11 SSPA text ANTENA Modem textsatelit IF Up / Down text Converter RF LNA TRF INDOOR UNIT (IDU) OUTDOOR UNIT (ODU) Gambar 2.8. Konfigurasi VSAT Point-to-Point Sebelum kita menghitung link budget dari system komunikasi VSAT, kita harus menghitung rasio dari masing-masing sinyal, yaitu sinyal uplink dan sinyal downlink. Menghitung sinyal Uplink : (C/N) db = CdBw NdBw C = daya Carrier N = daya Noise N = KTB NdBw = 10 log KTB K = Konstanta Boltzman ( 1.38 x ) T = Temperature ( 0 K) B = Bandwidth (Hz) Kalkulasi Uplink Sebelum kita menghitung nilai C/N dari sinyal Uplink, kita harus mengetahui nilainilai bandwidth, tempertatur, Frekuensi Uplink, Gain Transmit dari antenna, Loss kabel, Daya Pancar Antena, Attenuation, jarak antara stasiun bumi dan satelit.

12 Seteleh kita mengetahui semua nilai diatas maka terlebih dahulu kita hitung Free Space Loss nya, dengan menggunakan rumus : FSL = Log F (GHz) + 20 log d (Km) Ket : F = Frekuensi Uplink d = jarak antara stasium bumi dan satelit Setelah menghitung FSL, kemudian kita hitung redaman hujan : A = alfa x d A = redaman hujan Alfa = attenuation d = jarak antara stasium bumi dan satelit kemudian hitung daya carrier : C = Pt Lf + Gt FSL A + Gr Pt = Daya pancar sisi kirim (transmited) Lf = Loss Kabel Gt = Gain sisi kirim FSL = Free Space Loss A = Redaman Hujan Gr = Gain sisi terima (Received) Hitung daya Noise : N = 10 Log KTB K = Konstanta Boltzman ( 1.38 x ) T = Temperature (0 K) B = Bandwidth (Hz) Setelah seleai semua, baru kita hitung C/N dari sinyal Uplink tersebut : (C/N)up = CdBw NdBw Kalkulasi Downlink Sebelum kita menghitung nilai C/N dari sinyal Downlink, kita harus mengetahui nilainilai EIRP, tempertatur, Frekuensi Downlink, Gain Receiver dari antenna, Loss kabel, Daya Pancar Antena, Attenuation, jarak antara satelit dan stasiun bumi, Bandwidth.

13 Sama seperti menghitung kalkulasi sinyal Uplink, sebelum kita menghitung nila C/N Downlinknya, terlebih dahulu kita hitung Free Space Loss ( FSL ). FSL = Log F (GHz) + 20 log d (Km) Ket : F = Frekuensi Uplink d = jarak antara stasium bumi dan satelit setelah menghitung FSL, kemudian kita hitung redaman hujan : A = alfa x d A = redaman hujan Alfa = attenuation d = jarak antara satelit dan stasiun bumi kemudian hitung daya carrier : C = EIRP FSL A + Gr - Lr Lr= Loss Kabel Gr = Gain sisi terima FSL = Free Space Loss A = Redaman Hujan Hitung daya Noise : N = 10 Log KTB K = Konstanta Boltzman ( 1.38 x ) T = Temperature (0 K) B = Bandwidth (Hz) Setelah seleai semua, baru kita hitung C/N dari sinyal Uplink tersebut : (C/N)up = CdBw NdBw Seteleh kita mendapatkan nilai C/N Uplink dan C/N Downlink kita dapat mengitung nilai total dari kedua C/N tersebut : Dengan rumus : (C/N)tot = [(C/N) -1 up + (C/N) -1 down] -1

14 2.2. Network Network (jaringan) adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar komputer tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melauli fiber optic, gelombang microwave, infrared, bahkan melalui satelit. Secara umum network mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri. Adapun manfaat yang didapat dalam membangun network sebagai berikut : Sharing resources Media komunikasi Integrasi data Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini Berdasarkan tipe transmisinya network dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : broadcast dan point to point. Dalam broadcast network, komunikasi terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama sama. Data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer akan disampaikan ke tiap komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Paket data hanya akan diporses oleh komputer yang bukan tujuan paket tersebut.. sedangakn point to point network, komunikasi data terjadi melalui beberapa koneksi antar sepasang komputer, sehingga untuk mencapai tujuannya sebuah paket mungkin harus melalui beberapa komputer terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalalm tipe jaringan ini pemilihan rute baik menentukan bagus tidaknya koneksi data yang berlangsung LAN (Local Area Network) LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer yang dibatasi oleh area geografik yang relative kecil yang umumnya berada dalam lingkungan seperti perkantoran atau sekolahan dan dalam satu kompleks. Dalam koneksi jaringan ini, umumnya ada satu komputer yang dijadikan sebuah server. Server dapat digunakan untuk menyimpan berbagai macam piranti lunak yang akan digunakan oleh komputer yang akan terhubung ke jaringan tersebut. Ciri cirri LAN adalah sebagai berikut : 1. Beroperasi pada area yang terbatas

15 2. Memiliki kecepatan transfer yang tinggi 3. Dikendalikan secara privat oleh administrator lokal 4. Menghubungkan perlatan yang berdekatan MAN (Metropolitan Area Network) MAN (Metropolitan Area Network) merupakan jaringan yang area cakupannya lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu kota. MAN dapat menghubungkan beberapa LAN menjadi suatu bagian jaringan yang lebih besar lagi. Ciri ciri dari MAN adalah cakupan geografisnya lebih besar dari pada LAN. Kecepatan transfer data dapat sama besar dengan kecepatan data transfer pada LAN biasa WAN (Wide Area Network) WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan yang ruang lingkupnya sudah terpisahkan oleh batas geografis dan biasanya sebagai penghubungnya sudah menggunakan media satelit ataupun kabel bawah laut. Ciri Ciri WAN adalah sebagai berikut : 1. Beroperasi pada wilayah geografis yang sangat luas 2. memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah dari pada LAN 3. menghubungkan peralatan yang dipisahkan oleh wilayah yang luas, bahkan secara global Referensi Model Jaringan Model TCP / IP Layer Model TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) diciptakan oleh US Department of Defence (DoD), Karena DoD ingin mendesain network yang dapat tetap berfungsi dalam kondisi apapun.

16 Gambar 2.9. TCP / IP Layer TCP / IP terdir dari 4 layer, antara lain : 1. Network Access Layer (Physical / Link Layer) Layer ini bertugas mengatur semua hal-hal yang diperluakan sebuah paket IP agar dapat dikirimkan melalui sebuah paket IP agar dapat dikirimkan melalui sebuah medium fisik jaringan, termasuk detil teknologi LAN dan WAN. 2. Internet Layer Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga bertugas untuk melakukan packet switching untuk mendukung tugas utama tersebut. Protokol yang terdapat pada layer ini : a. Internet Protokol Internet protokol (IP) adalah protokol yang berorientasi pada data yang mengatur bagaimana data dikirim dari satu computer ke lain dalam suatu jaringan komputer. Setiap perangkat keras (host) yang berada dalam jaringan internet setidaknya mempunyai satu IP address yang bersifat unik yang membedakan dari host lain. b. Internet Control Message Protocol (ICMP) Internet Control Message Protocol adalah protokol manajemen dan layanan messaging yang disediakan unutk IP.

17 c. Address Resolution Protocol (ARP) Address Resolution Protocol mencari alamat hardware dari host yang sudah diketahui alamat IP-nya. Jadi, ARP menterjemahkan alamat software (IP) menjadi alamat hardware. d. Reserve Address Resolution Protocol (RARP) Ketika IP digunakan oleh mesin diskless, tidak ada cara unutk mengetahui identitas alamat IP untuk mesin diskless dengan cara mengirim paket yang mengikutsertakan alamat MAC dan meminta alamat IP untuk MAC tersebut. 3. Transport Layer. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ketujuan data dengan cara membuat logical connection antara keduanya. Layer ini bertugas untuk memecah data dan membangun kembali data yang diterima dari application layer kedalam aliran data yang sama antara sumber dana pengiriman data. 4. Application Layer. Layer ini berfungsi untuk menangani high-level protocol, masalah representasi data, proses encoding, dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan. Layer ini berisi spesifikasi protocol-protokol khusus yang menangani aplikasi umum seperti Telnet, File Transfer Protocol (FTP), Domain Name System (DNS), dan lain-lain Model Referensi OSI OSI (Open System Interconnection) adalah suatu upaya standarisasi jaringan computer yang dimulai pada tahun 1982 oleh International Organization for Standarization (ISO) bersama International Telecommunication Union Telecommunication Standarization Sector (ITU-T) Pada model referensi OSI ini ada tujuh layer yang pada tiap layernya mengilustrasikan fungsi-fungsi jaringan. Ke tujuh layer tersebut adalah : a. Application Layer Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan pengguna, layer ini menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi.

18 b. Presentation Layer Layer ini mengelola informasi yang disediakan oleh layer aplikasi supaya informasi yang dikirimkan dapat dibaca oleh layer aplikasi pada system lain. c. Session Layer Sesuai dengan namanya, layer ini berfungsi untuk menyelenggarakan, mengatur, dan memutuskan sesi komunikasi. d. Transport Layer Layer ini berfungsi sebagai pemecah informasi menjadi paket paket data yang akan dikirim dan penyusun kembali paket paket data menjadi sebuah informasi yang diterima. e. Network Layer Network Layer menyediakan transfer informasi diantara ujung system melewati beberapa jaringan kominikasi berurutan. Layer ini dapat melakukan pemilihan jalur terbaik dalam komunikasi jaringan yang terpisah secara geografis (Path Selection). f. Data Link Layer Data Link Layer berfungsi menghasilkan alamat fisik (Physical Addressing), pesan-pesan kesalahan (Error notification), pemesanan pengiriman data (flow control). g. Physical Layer Physical Layer berkaitan dengan karakteristik tinggi tegangan, periode perubahan tegangan, lebar jalur komunikasi (bandwidth), jarak maksimum komunikasi, dan konektor. Gambar Model Referensi OSI

19 Perbandingan Model OSI Layer dan TCP / IP Layer Gambar Perbandingan Model OSI Layer dan TCP / IP Layer 2.3. VOIP (Voice Over Internet Protocol) Voice Over Internet Protocol (VOIP) / Internet telephony / IP Telephony merupakan teknologi yang memungkinkan komunikasi jarak jauh melalui media internet. Sinyal analog yang dihasilkan dari suara kita diubah menjadi sinyal digital. Hasil digitalisasi suara tersebut kemudian akan dikompresi dan dibentuk ke dalam paket paket data yang di transmisikan melalui jaringan internet Sejarah singkat VOIP Tabel 2.4. Sejarah VOIP Tahun Hal 1876 Penemuan Telepon oleh Alexander G.Bell 1915 Telepon menghubungkan benua benua besar menggunakan jalur teknologi : - POTS : Plain Old Telephone Systems - PSTN : Public Switched Teleephone Networks 1973 ARPANET / Network Voice Protocol (Expremental) 1995 Volcatec Internet Phone on PC486/33, modem soundcard tetapi masih half dulplex dengan kualitas suara rendah 1996 Perkembangan Digital Signal Prosesor (DSP) 1997 VOIP mulai memasuki pasar global

20 2000 VOIP mulai diterima oleh masyarakat Sekarang Telepon ke telepon selular di AS dari telepon rumah di Indonesia hanya Rp. (2008) 250/ mnt SP (Signaling Protocol) Signaling protocol dalam VoIP digunakan untuk membangun atau memutuskan sesi komunikasi, menyimpan informasi mengenai letak user, dan menegosiasikan kapabilitas. Protokol-protokol yang umum dipakai adalah H.323, IAIX, SIP Protocol H.323 H.323 adalah sebuah standar yang diciptakan oleh International Telecommunicaion Union (ITU) yang merupakan sebuah organisasi di bawah naungan PBB dimana pemerintahan dan sektor privat berkoordinasi dalam hal pelayanan jaringan komunikasi global. H.323 diciptakan sebagai penyedia mekanisme untuk mentransfer aplikasi multimedia melalui jaringan local atau Local area Network (LAN). H.323 mencakup semua aspek yang ada dalam melakukan VoIP. H.323 mengatur registrasi, admisi, dan status sebuah sesi komunikasi, H.225 mengatur cara membangun sesi komunikasi atau melakukan panggilan, dan H.245 untuk menentukan cara berkomunikasi atau kapabilitas komunikasi. Elemen dasar jaringan dari topologi H.323 adalah terminal, gatekeeper dan gateway. Terminal adalah perangkat yang berfungsi sebagai endpoint, yang melayani satu atau lebih user untuk melakukan pembicaraan dengan user lain. Gatekeeper adalah inti dari sebuah zona H.323 yang mengendalikan komponen komponen yang didalamnya. Sebuah zona H.323 terdiri dari gateway, dan terminal yang dikendalikan oleh sebuah gatekeeper. Gateway adalah pihak yang berfungsi menghubungkan antara protocol H.323 dengan system lainnya, seperti PSTN dan SIP Protokol IAX (Inter Asterix Exchange) IAX adalah protocol control dan transmisi untuk media streaming melalui jaringan Internet Protocol (IP). IAX dapat digunakan untuk semua tipe media streaming termasuk video tetapi tujuan utama dari protocol ini adalah unutk mengontrol IP voice call. IAX

21 biasanya digunakan untuk komunikasi VoIP antar Asteriks. Tujuan utam didesainnya protocol ini adalah untuk meminimalisasi penggunaan bandwidth. IAX menggunakan User Datagram Protocol (UDP) dan menggunakan port berikut gambar ilustrasi hubungan antara dua internet host yang menggunakan IAX. Gambar Komunikasi dua buah host dengan menggunakan IAX Call Setup Gambar Scenario Cell Gambar diatas mengilustrasikan alur message yang digunakan pada voice call, contoh host A menginisiasi call dengan mengirimkan NEW message kepada host B. host B kemudian mengirimkan pesan ACCEPT yang menandakan bahwa request sudah di terima dan menyatakan bahwa B telah menerima ACCEPT message dari B. host B memulai ring teleponnya, pada saat ini dikirimlah RINGING message ke host A, host A kemudian mengirimkan ACK message ke host B yang menandakan bahwa A telah menerima RINGING message, ketika telepon diangkat, host B mengirimkan ANSWER message ke host A dan pengetesan untuk call telah selesai, keduanya sudah dapat berkomunikasi suara secara full-duplex antara host A dan host B.

22 Session Initiation Protocol (SIP) Protokol yang dirancang dan diimplementasikan dalam penulisan ini adalah protocol SIP, dengan alasan sebagai berikut : Mudah diimplementasikan membangun jaringan VoIP berbasiskan komponenkomponen SIP lebih mudah karena software yang digunakan banyak yang berlisensi open source dan mudah diperoleh serta status produksinya setara dengan komersil. Mudah untuk mengimplementasikan fitur-fitur baru dan digabungkan dengan layanan lainnya seperti Free Mail. Mampu bekerja untuk user agent yang berada di belakang NAT (Network Address Translation) ataiu coomon firewall dengan relative mudah. Kualitas suara dan sebagian besar penggunaan bandwidth diserahakan pada peer-toperr. Telah terbukti cukup baik untuk beberapa VoIP Sevice Provider, seperti VoIP Rakyat. SIP (Session Initiation Protocol) atau dikenal juga dengan IETF RFC 3261, didesain sebagai protocol multimedia yang dapat memanfaatkan kegunaan dari arsitektur aplikasi internet yang sudah ada. Sebagai sebuah protocol panggil, SIP hanya mengatur bagaimana cara membangun dan menutup sebuah sesi komunikasi. SIP menggunakan protocol lainnya dari IETF untuk mengatur semua aspek dalam VoIP dan sesi komunikasi, sepeti RTP dan media transfer, SDP untuk menentukan cara berkomunikasi, URL untuk pengalamatan, Domain Name System (DNS) untuk menemukan suatu alamat, dan Telephony Routing over IP (TRIP) untuk pengaturan jalur panggilan. SIP adalah sebuah signaling protocol (Application layer control) untuk menciptakan, mengatur, dan menghentikan sesi komunikasi multimedia antara dua atau lebih peserta. Sesi komunikasi ini meliputi internet multimedia conference, internet telephone calls dan distribusi multimedia.

23 QoS (Quality Of Service) VOIP QoS (Quality Of service) merupakan hal yang penting dalam perencanaan VOIP, karena hal ini merupakan indikator apakah komunikasi yang dilakukan berkualitas atau tidak. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan VOIP antara lain: - Kualitas suara - Latency - Packet loss - Jitter Satuan kualitas suara yang digunakan biasanya disebut Mean Opinion Score (MOS) dan R factor. Metode MOS merupakan sebuah hasil survei dalam percakapan dimana nilai rata-rata kualitas suara antara 1 sampai 5 dimana 1 artinya buruk dan 5 artinya paling baik, MOS ini sudah ada sebelum teknologi VOIP dan digunakan dalam pengukuran kualitas komunikasi telepon analog. Kemudian ITU membuat standart pengukuran R factor dengan menggunakan E-Model yang tertuang dalam ITU-T G.107 dimana untuk R factor didapat dari perhitungan: R = Ro Id Ie-eff + A Dimana : Ro adalah rasio dari sinyal Id adalah kerusakan karena adanya delay dimana : Id = 0.024D (D 177.3)H(D-177.3) (2.3) D = delay pada pengiriman data (ms) H(x) = fungsi Heaviside : H(x) =0 if x<0; H(x)=1 if x>0 Ie-eff adalah kerusakan karena rendahnya bit rate dari codec yang digunakan serta adanya packet loss dimana : Ie eff Ie 95 Ie Ie Ppl Ppl Bpl = adalah kerusakan karena kualitas dari CODEC itu sendiri dan sudah tertuang dalam ITU G.113 Bpl = packet loss robustness (tergantung dari CODEC) Ppl = rata rata packet loss (%)

24 Tabel 2.5. Tabel pembanding MOS dan R factor berdasarkan standard ITU-T G107 Opini Pengguna R factor MOS score Maximum yang di dapat G Paling baik Baik Cukup baik Buruk Sangat buruk ITU-T juga membuat standard untuk packet loss dan jitter, dimana range untuk packet loss dari 0 % - 1.5%, 0% bisa dikatakan sangat baik, sedangkan 1.5% atau lebih dapat dikatakan buruk. Kemudian untuk jitter rangenya adalah 0 ms 50 ms. Standard packet loss untuk jaringan VOIP adalah : Baik : ( 0% - 0.5% ) Cukup Baik : ( 0.5% - 1.5% ) Buruk : ( > 1.5% ) Standard Jitter untuk VOIP adalah : Baik : ( 0 ms 20 ms ) Cukup Baik : ( 20 ms 50 ms ) Buruk : ( > 50 ms )

25 Tabel 2.6. Perbandingan antar CODEC CODEC Algoritma Kbit/s Default ms/packet Compression delay (ms) G.711 PCM GSM RPE-LTP G.729 CSA-CELP G.723 ACELP G.711 G.711 merupakan standar ITU codec yang memiliki ukuran 64 Kbps. G. 711 adalah standar PCM yang mengkodekan suara menjadi 8 bit sample pada kecepatan 8000 sample per detik dan memberikan 64kbps dari data suara digital. oleh sebagian besar penyedia layanan VoIP. G.723 Merupakan codec standar ITU yang menggunakan algoritma ACELP (Algebraic code excited linear prediction). ACELP merupakan salah satu algoritma dalam pengkodean suara dengan hasil kompresi 6.3 kbps. G.726 G.726 merupakan codec standar ITU yang digunakan sama pada jaringan PSTN. Kebanyakan digunakan sebagai internasional trunk untuk melakukan penghematan bandwidth. Codec G.726 menggunakan 32 Kbps dan memberikan kualitas yang hampir sama seperti G.729. Dan ini juga merupakan codec standar yang digunakan pada telepon wireless. G.729 G.729 merupakan codec standar ITU yang menggunakan algoritma CELP (Code excited linear prediction adalah algoritma pengkodean suara yang diperkenalkan oleh M.R. Schroeder and B.S. Atal pada tahun 1985) dengan hasil kompresi 8 kbps dengan kualitas suara yang dihasilkan menyamai voice coding ADPCM dengan bandwith 32 kbps.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi VSAT VSAT merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal, awalnya merupakan suatu trademark untuk stasiun bumi kecil yang dipasarkan sekitar tahun 1980 oleh

Lebih terperinci

Jaringan VSat. Pertemuan X

Jaringan VSat. Pertemuan X Jaringan VSat Pertemuan X Pengertian VSat VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan terminalterminal stasiun bumi dengan diameter yang sangat kecil.

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT)

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) Disusun Oleh : Tommy Hidayat 13101110 S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2017

Lebih terperinci

SISTEM TELEKOMUNIKASI SATELIT

SISTEM TELEKOMUNIKASI SATELIT SISTEM TELEKOMUNIKASI SATELIT PENGERTIAN VSAT VSAT : Very Small Aperture Terminal. Istilah untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi dengan diameter yang sangat kecil. VSAT diletakan di site pengguna.

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI KOMUNIKASI DATA DAN VOICE MELALUI VSAT DI PT. MANDIRI INTI PERKASA

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI KOMUNIKASI DATA DAN VOICE MELALUI VSAT DI PT. MANDIRI INTI PERKASA TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI KOMUNIKASI DATA DAN VOICE MELALUI VSAT DI PT. MANDIRI INTI PERKASA Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

Lebih terperinci

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. :: TEKNOLOGI VSAT Rizky Yugho Saputra rizkyugho@gmail.com :: http://rizkyugho.blogspot.co.id/ Abstrak Teknologi VSAT merupakan teknologi telekomunikasi yang memanfaatkan satelit. VSAT atau Very Small Aperture

Lebih terperinci

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT 2.1 Konfigurasi Sistem Komunikasi Satelit VSAT Dalam jaringan VSAT, satelit melakukan fungsi relay, yaitu menerima sinyal dari ground segment, memperkuatnya dan mengirimkan

Lebih terperinci

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT 2.1 Konfigurasi Jaringan VSAT Antar stasiun VSAT terhubung dengan satelit melalui Radio Frequency (RF). Hubungan (link) dari stasiun VSAT ke satelit disebut uplink, sedangkan

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT

BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT 3.1. Perencanaan Ruas Bumi (Ground Segment) Jaringan VSAT terdiri dari satu satelit dan dua stasiun bumi sebagai pemancar dan penerima. Jaringan VSAT mampu untuk menghubungkan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN Akbar Parlin, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terbentuknya suatu komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Network System PT Mandiri Inti Perkasa Pada skripsi ini akan dianalisa sebuah Network yang menggunakan jaringan VSAT SCPC dengan Bandwidth 64 kbps, digunakan untuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Martono Hadianto Teknik Informatika UNIKOM Jl.Dipati Ukur No.114, Bandung Email

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara

Lebih terperinci

Pertemuan 2, Komunikasi Data, DGS REVIEW DATA INFORMASI KOMUNIKASI KOMUNIKASI DATA

Pertemuan 2, Komunikasi Data, DGS REVIEW DATA INFORMASI KOMUNIKASI KOMUNIKASI DATA REVIEW DATA INFORMASI KOMUNIKASI KOMUNIKASI DATA MODEL KOMUNIKASI Sumber (Pemancar/Pengirim) Yaitu pengirim atau pemancar informasi data.. Komunikasi data dapat juga berlangsung dua arah sehingga pemancar

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI VSAT PADA BANK MANDIRI tbk

BAB III IMPLEMENTASI VSAT PADA BANK MANDIRI tbk BAB III IMPLEMENTASI VSAT PADA BANK MANDIRI tbk 3.1. Perencanaan Ruas Bumi Ruas bumi adalah semua perangkat stasiun bumi konsentrator Cipete (hub) termasuk semua terminal di lokasi pelanggan (remote).

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Satelit. Pertemuan XI

Satelit. Pertemuan XI Satelit Pertemuan XI Teknologi wireless yang disebut di atas adalah berdasarkan sistem jaringan radio terestrial, yang terdiri atas stasiun-stasiun basis radio yang terpola dalam sel-sel, yang satu dengan

Lebih terperinci

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10 Overview VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) Pertemuan ke 10 VoIP (Voice Over Internet Protocol) merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan Internet Protokol untuk menyediakan komunikasi voice secara

Lebih terperinci

BAB II WIDE AREA NETWORK

BAB II WIDE AREA NETWORK BAB II WIDE AREA NETWORK Wide Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi data yang mencakup daerah geographi yang cukup besar dan menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi.

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

Media Transmisi Jaringan

Media Transmisi Jaringan Media Transmisi Jaringan Medium Transmisi pada Telekomunikasi Medium transmisi digunakan untuk mengirimkan informasi, baik voice maupun data dari pengirim ke penerima atau dari TX ke RX. Pada dasarnya

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications KOMIKASI DATA Dosen: Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1. Model Komunikasi 2. Komunikasi Data 3. Jaringan Komunikasi Data 4. Protokol

Lebih terperinci

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki Model TCP/IP original telah dikembangkan pada awal 70 an oleh Vinton Cerf, asisten profesor di Computer Science and Electrical Engineering, Standford dan Robert Kahn dari ARPA. Mereka mencoba untuk membuat

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV voip MATA KULIAH : SISTEM TELEKOMUNIKASI Di susun Nama : Fariansyah Gunawan Nim : 10 313 000 Kelas : G Semester : IV KATA PENGANTAR Assalammualaikum Wr.Wb. Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Lebih terperinci

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI Tujuan Menyebutkan elemen dasar sistem komunikasi dengan diagramnya Membedakan antara bentuk komunikasi analog dan komunikasi digital Menjelaskan pentingnya keberadaan

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik)

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik) Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik) Sebelumnya Standard Protocol Layer OSI LAYER Application (7) Presentation (6) TCP/IP 5. Application Session (5) Transport (4) Network (3) Data link

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN DEFINISI DATA Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2

ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2 ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2 Wahyu Pamungkas 1 Eka Wahyudi 2 Anugrah Ahmad Fauzi 3 123 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 1 Wahyu@stttelematikatelkom.ac.id,

Lebih terperinci

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto Voice over Internet Protocol Kuliah 6 Disusun oleh : Bambang Sugiarto Session Initiation Protocol (SIP) SIP merupakan protokol kontrol pada layer aplikasi untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

keadaan 0 atau 1. Data digital dikirimkan dengan diwakili dua kondisi saja yaitu 0 dan 1.

keadaan 0 atau 1. Data digital dikirimkan dengan diwakili dua kondisi saja yaitu 0 dan 1. JARINGAN KOMPUTER Pengantar Komunikasi awalnya bergantung pada transportasi: jalan antar kota, antar provinsi/negara bagian kemudian antar negara/benua. Kemudian komunikasi dapat terjadi jarak jauh melalui

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI Oleh : Ery Setiyawan Jullev A (07.04.111.00051) Danar Putra P (07.04.111.00035) M.M Ubaidillah (07.04.111.00090) Fakultas Teknik UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2009/2010 1 Protokol

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira KOMUNIKASI DATA Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah 15101022 2. Muhammad Ismail 15101023 3. Nida Nurvira 15101024 HOME Sub Bahasan Komunikasi Data OSI Layer Circuit Switching Packet Switching KOMUNIKASI DATA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) secara umum adalah jaringan privat yang menghubungkan perkantoran, gedung atau kampus.

Lebih terperinci

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI Ada 3 elemen dasar dalam komunikasi : 1. Sumber Pesan (Message Source) 2. Saluran/Media Perantara (Channel) 3. Tujuan Pesan (Message Destination) Gambar 1.

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom Materi Sesi IV MEDIA TRANSMISI Media Transmisi Guided Transmission (Wired): Terdapat saluran fisik yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya.

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terkait dengan pembangunan e-government, kalangan pemerintah daerah (pemda) seringkali menemui kendala terbatasnya sarana komunikasi di wilayahnya. Banyak faktor

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Company Standard. - EIA (Electronic Industries Association) Organisasi yang merupakan perkumpulan pabrik-pabrik elektronika di USA.

Company Standard. - EIA (Electronic Industries Association) Organisasi yang merupakan perkumpulan pabrik-pabrik elektronika di USA. Politeknik Negeri Semarang Teknik Telekomunikasi 1 Company Standard Company standard adalah protokol yang dibuat dan dipatenkan oleh suatu perusahahaan untuk menerapkan sebuah system komunikasi data untuk

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA TRAFIK SCADA DAN VOICE PADA VSAT

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA TRAFIK SCADA DAN VOICE PADA VSAT ANALISA TRAFIK SCADA DAN VOICE PADA VSAT Ahmad Yanuar Syauki Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon: 021-5857722 (hunting),

Lebih terperinci

CARA KERJA SATELIT. Dalam hal perencanaan frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu:

CARA KERJA SATELIT. Dalam hal perencanaan frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu: CARA KERJA SATELIT Primo riveral primo@raharja.info Abstrak Satelit Komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang di tempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan

Lebih terperinci

Dasar Dasar Jaringan

Dasar Dasar Jaringan Dasar Dasar Jaringan Ardian Ulvan (Applied Computer Research Group ACRG) ulvan@unila.ac.id 1 Pendahuluan Keuntungan Menggunakan Jaringan Resource Sharing (kebanyakan device berstatus idle) Biaya pembelian

Lebih terperinci

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST. TREND JARINGAN Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://www.rizahilmi.com Jaringan Komputer Sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan KOMUNIKASI DATA SAHARI 1. Pendahuluan Definisi dasar Komunikasi adalah saling menyampaikan informasi kepada tujuan yang diinginkan Informasi bisa berupa suara percakapan (voice), musik (audio), gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Tentang VOIP VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISA KEHANDALAN JARINGAN VSAT IP DITINJAU DARI DELAY, DATA RATE DAN SERVICE LEVEL

ANALISA KEHANDALAN JARINGAN VSAT IP DITINJAU DARI DELAY, DATA RATE DAN SERVICE LEVEL ANALISA KEHANDALAN JARINGAN VSAT IP DITINJAU DARI DELAY, DATA RATE DAN SERVICE LEVEL Tinaningrum Ari Susanti Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Kampus Baru UI, Depok 16424 Email : tiena_ningrum@yahoo.com

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom MEDIA TRANSMISI Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom OVERVIEW Medium transmisi digunakan untuk mengirimkan informasi, baik voice maupun data dari pengirim ke penerima atau dari TX ke RX.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transmisi merupakan suatu pergerakan informasi melalui sebuah media jaringan telekomunikasi. Transmisi memperhatikan pembuatan saluran yang dipakai untuk mengirim

Lebih terperinci

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6 Gambaran Umum Referensi OSI LAYERED MODEL Pertemuan 6 Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar

BAB 2 LANDASAN TEORI. berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Network [17] Network (jaringan) adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masingmasing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar komputer tersebut

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER DALAM SISTEM INFORMASI

JARINGAN KOMPUTER DALAM SISTEM INFORMASI JARINGAN KOMPUTER DALAM SISTEM INFORMASI Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah memungkinkan pemakai untuk memperoleh informasi dengan cepat dan akurat. Seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

Dukungan yang diberikan

Dukungan yang diberikan PERKEMBANGAN KOMUNIKASI DATA NIRKABEL Pertengahan abad 20, teknologi nirkabel berkembang pesat, diimplementasikan dalam bentuk teknologi radio, televisi, telepon mobil, dll. Komunikasi lewat sistem satelit

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2. Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK ISA MAHFUDI

LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2. Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK ISA MAHFUDI LAPORAN PRAK. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 Pengamatan Protokol dan Codec Pada Voip Menggunakan Wireshark KELOMPOK 2 ISA MAHFUDI NAMA ANGGOTA : ISA : MAHFUDI DYASTI PARAMUDHITA NIM. 1141160018 NIM P. : 1141160018

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen

Lebih terperinci

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR) BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR) 3.1 Interferensi Radio FM Pada komunikasi satelit banyak ditemui gangguan-gangguan (interferensi) yang disebabkan oleh banyak faktor,

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi

Pengantar Teknologi Informasi Pengantar Teknologi Informasi Komunikasi Data & Jaringan Komputer Defri Kurniawan, M.Kom Fasilkom 12/20/2013 Konsep Komunikasi Data Pengertian Komunikasi data Pengiriman data menggunakan transmisi elektronik

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN TUGAS AKHIR PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pengertian dari jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Protokol Komunikasi Bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi. Tatacara komunikasi yang harus disepakati oleh komputer yang ingin melaksanakan komunikasi. Komputer-komputer

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM oleh: Prasaja Wikanta Saat ini TCP/IP secara de facto sudah menjadi standar jaringan telekomunikasi di dunia. Politeknik

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

C H A P T E R. Infrastruktur Teknologi Informasi sebagai Pengembangan Sistem Informasi. Information Technology, EEPIS- ITS. Copyright 2005 PENS- ITS

C H A P T E R. Infrastruktur Teknologi Informasi sebagai Pengembangan Sistem Informasi. Information Technology, EEPIS- ITS. Copyright 2005 PENS- ITS C H A P T E R 5 Infrastruktur Teknologi Informasi sebagai Pengembangan Sistem Informasi Information Technology, EEPIS- ITS Objectives Tujuan: 1. Memahami infrastruktur pembangun sistem informasi. 2. Mengenal

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET BAB 2 SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Sistem untuk Mengakses Internet Jaringan Komputer Topologi Bus Topologi Jaringan Protokol Jaringan Media Transmisi Jaringan Berdasarkan Area Kerja Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem komunikasi satelit tidak dapat terlepas dari bumi yang kita diami ini, sesuai dengan kegunaan sistem tersebut yang memang untuk memenuhui kebutuhan manusia yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Fahmi Alfian 1, Prima Kristalina 2, Idris Winarno 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan

Lebih terperinci

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut Rangkuman Bab I Konsep Jaringan Nama : Akhmad Fariiqun Awwaluddin NRP : 2110165019 Kelas : 1 D4 LJ Teknik Informatika Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah,ST.,MT 1 OUTLINES 1. Sistem komunikasi satelit 2. Arsitektur sistem komunikasi Satelit 3. Implementasi komunikasi satelit dalam kehidupan

Lebih terperinci