PELUKISAN KARAKTER TOKOH NOHARA SHINNOSUKE DALAM KOMIK CRAYON SHINCAHAN VOLUME 1-5 KARYA YOSHITO USUI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELUKISAN KARAKTER TOKOH NOHARA SHINNOSUKE DALAM KOMIK CRAYON SHINCAHAN VOLUME 1-5 KARYA YOSHITO USUI"

Transkripsi

1 PELUKISAN KARAKTER TOKOH NOHARA SHINNOSUKE DALAM KOMIK CRAYON SHINCAHAN VOLUME 1-5 KARYA YOSHITO USUI Skripsi Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Ujian Sarjana Program S-1 Humaniora dalam Ilmu Bahasa dan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Oleh : Setianing Khoirumiati NIM : PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

2 HALAMAN PERNYATAAN Dengan sebenarnya, penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun tanpa mengambil bahan dari hasil penelitian untuk suatu gelar sarjana atau diploma di suatu universitas maupun hasil penelitian lain. Sejauh yang penulis ketahui, skripsi ini juga tidak mengambil bahan dari publikasi atau tulisan orang lain, kecuali yang telah tercantum dalam rujukan dan daftar pustaka. Penulis bersedia menerima sangsi apabila terbukti melakukan penjiplakan. Semarang, Desember 2013 Setianing Khoirumiati

3 HALAMAN PERSETUJUAN DISETUJUI OLEH PEMBIMBING I PEMBIMBING II Drs. Hermintoyo, M.Pd. Zaki Ainul Fadli, S.S.,M.Hum.

4 HALAMAN PENGESAHAN Diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Program Studi Strata 1 Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang Pada hari : Tanggal : Panitia Ujian Skipsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Ketua Drs. Hermintoyo, M.Pd. Anggota 1 Zaki Ainul Fadli, S.S.,M.Hum. Anggota 2 Kyouji Honda, M.A

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Gunakanlah mata dan hati kita untuk memperoleh kasih saying Allah SWT Bersyukurlah, maka Allah akan menambah nikmatmu serta bersabarlah, maka Allah akan menolongmu Kecerdesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan otaknya saja, karena kemampuan otak hanyalah salah satu dari penentu tingkat kecerdasan seseorang. Persembahan : Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku,suami dan anak-anakku, orang-orang terdekat, dan teman-temanku. Terima kasih atas doa, motivasi dan bantuannya selama ini.

6 PRAKATA AssalamualaikumWr. Wb. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat. Penulis juga panjatkan syukur alhamdulillah, karena hanya dengan keridho an- Nya skripsi yang berjudul Pelukisan Karakter Tokoh Nohara Shinnosuke dalam Komik Crayon Shinchan Volume 1-5 karya Yoshito Usui dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada : 1. Bapak Drs. Agus Maladi Irianto, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang ; 2. Bapak Drs. Surono, S.U., selaku Ketua Jurusan Sastra dan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang ; 3. Ibu Fajria Noviana, S.S., M.Hum., selaku Dosen Wali Akademik Program Sastra dan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang ; 4. Bapak Drs. Herrmintoyo, M.Pd., selaku DosenPembimbing I, dan Bapak Zaki Ainul Fadli, S.S., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih atas waktu, kesabaran, arahan, bimbingan, dan nasehatnya selama menjadi pembimbing ;

7 5. Seluruh dosen Sastra dan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang yang telah membagikan ilmu yang bermanfaat ; 6. Kedua orang tua, suami dan anak-anakku serta orang-orang terdekatku yang selalu mendoakan dan memotivasiku dalam segalahal, terimakasih ; 7. Teman-teman di manapun berada, terimakasih atas doa, dukungan, nasehat dan bantuannya selama ini, kebersamaan kita akan selalu menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupku. Sebagai manusia biasa, dengan segala kerendahan hati dan keterbatasannya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan baik dari segi isi maupun teknik penulisannya. Karena penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. WassalamualaikumWr. Wb. Semarang, Desember 2013 Penulis

8 DAFTAR ISI PRAKATA. DAFTAR ISI.. ABSTRAKSI.. vi viii x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Landasan Teori Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Metode Penyajian Data Sistematika Penulisan. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI Tinjauan Pustaka Kerangka Teori Pengertian Komik Pengertian Sastra... 11

9 Unsur-unsur dalam Karya Sastra Tokoh dan Penokohan Nilai Moral BAB III ANALISIS KARAKTER TOKOH SHINNOSUKE NOHARA DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME Tokoh Pelukisan Fisik Nohara Shinnosuke Penokohan Nohara Shinnosuke Nilai Moral dalam Komik Crayon Shinchan Pesan Moral yang Positif Pesan Moral yang Negatif 57 BAB IV SIMPULAN. 61 DAFTAR PUSTAKA YOUSHI BIODATA

10 ABSTRACT Khoirumiati, Setianing. Pelukisan Karakter Tokoh Nohara Shinnosuke dalam Komik Crayon Shinchan volume 1-5Karya Yoshito Usui. Thesis. Department of Japanese Studies Faculty of Humanities. Diponegoro University. The First Advisor Drs. Hermintoyo. The Second Advisor Zaki Ainul Fadli, S. S, M. Hum. The purpose of this research is analyze the character of the main character of comic Crayon Shinchan. The data used in this research is comicscrayon Shinchan volume 1-5 published by Yoshito Usui. The theory used in this research is telling method and showing method by Albertine Minderoop. This theory used to analyze the character of the main character of the comics Crayon Shinchan volume 1-5. The second theory used in this research is structural theory by Burhan Nurgiyantoro. This theory used to analyze theme, plot, setting and the message in this short story. Keywords :Crayon Shinchan, telling method, showing method, structural

11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra sebagai seni bersifat kreatif, artinya sebagai cipataan manusia yang berupa karya bahasa yang bersifat estetik ( dalam arti seni), hasilnya berupa karya sastra misalnya novel, puisi cerita pendek, prosa, drama dan lain-lain ( Noor, 2009:9). Hasil karya sastra dibedakan menjadi karya fiksi dan karya non fiksi. Salah satu hasil karya sastra yang berbentuk prosa adalah komik. Sebagai sebuah bacaan komik hadir dengan keunikannya sendiri, tampil dengan deretan gambar dalam panel-panel (kotak) gambar dengan sedikit tulisan tangan yang ditempatkan dalam balon-balon. Bahkan, gambar-gambar yang ditampilkan juga bermacammacam yang diusahakan semenarik mungkin sehingga mampu mengikat pembaca. Seperti halnya cerita rekaan lainnya, komik juga merupakan sebuah cerita yang mengandung tujuan, pemberian hiburan kepada pembaca, yang kebenaran ceritanya sesuai dengan keyakinan pengarangnya. Artinya kebenaran cerita rekaan tidak harus sama dengan kebenaran di dunia nyata. Kalau pun bahannya diambil dari dunia nyata, tetapi sudah ditambah atau dikurangi oleh imajinasi pengarang sehingga kebenaran dalam karya sastra itu adalah kebenaran menurut si pengarang. Dalam penulisan komik, pengarang tidak hanya menyajikan cerita tentang kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga tentang imajinasi

12 yang tinggi serta nilai-nilai budaya. Komik juga dapat menyampaikan pesan moral dan ide-ide dari si pengarang sehingga sebuah karya rekaan haruslah merupakan cerita yang menarik agar pembaca menjadi termovitasi untuk membacanya. Di Indonesia sendiri perkembangan komik bisa dibilang bukan barang baru. Komik diperkenalkan di Indonesia sudah cukup lama. Banyak komik-komik asing yang masuk ke Indonesia dan mendapatkan sambutan yang baik dari para pembacanya. Saat ini komik Jepang atau manga merupakan komik yang paling digemari di Indonesia. Salah satu contohnya adalah komik Crayon Shinchan karya Yoshito Usui. Komik Crayon Shinchan ini bercerita tentang kehidupan seorang anak TK dari keluarga Jepang berusia lima tahun yang sering melakukan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak seusianya. Jika biasanya anak kecil identik dengan Shinchan memiliki tingkat kenakalan melebihi anak-anak pada seusianya. Shinchan sendiri adalah tokoh yang anti sosial, cenderung melawan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang anak. Komik kartun yang seharusnya untuk konsumsi anak usia 15 tahun keatas, telah bergeser menjadi tontonan segala usia termasuk anak-anak dibawah usia tersebut. Meneliti karakteristik tokoh merupakan hal yang menarik karena dengan meneliti karakteristik seseorang dapat diketahui bagaimana karakter sebenarnya dari tokoh tersebut. Apakah tokoh tersebut merupakan tokoh yang bersifat baik atau buruk dan bagaimana pandangan tokoh lain mengenai tokoh tersebut. Karakteristik dapat menjadi ciri khas seseorang yang membedakan sifat orang

13 yang satu dengan yang lainnya karena masing-masing manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda. Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan. Komik Crayon Shinchan dipilih sebagai objek penelitian, terutama dalam menganalisis karakter tokoh Shinnosuke Nohara dalam komik Crayon Shinchan volume Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yaitu bagaimana penggambaran karakter tokoh Shinnosuke Nohara dalam komik Crayon Shinchan volume Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik tokoh Shinnosuke Nohara dalam komik Crayon Shinchan volume 1-5 karya Yoshito Usui Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis yaitu : Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memperluas pengetahuan penulis mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra khususnya tentang

14 tokoh dan penokohan. Selain itu juga dapat menjadi referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang relevan Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan referensi dalam bidang sastra terutama mengenai penokohan dalam karya sastra khususnya komik dan juga dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan peneliti dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai penelitian sastra. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, karena bahan yang diteliti adalah bahan-bahan kepustakaan yang berupa buku, jurnal ataupun artikel. Penelitian kepustakaan ini dapat menghasilkan informasi dan data yang mengarah pada suatu analisis dan setiap masukan dapat mendukung dan mengarah kepada telaah komik yang membahas tentang karakter tokoh utama dalam komik Crayon Shinchan. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah tentang pengkajian karakter tokoh utama dalam komik Crayon Shinchan dan data dibatasi pada volume Landasan Teori Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu teori pendekatan menjadi acuan bagi penulis dalam menganalisis. Dalam penelitian ini semua teori-teori yang ditampilkan mengacu kepada objek yang dibahas ataupun dijelaskan secara

15 terperinci. Dimana penjelasan itu dapat dijadikan sebagai landasan pemikiran dan titik acuan dalam penelitian. Untuk menampilkan karakter tokoh maka diperlukan adanya teori-teori yang diperlukan untuk menganalisis dan memecahkan masalah. Teori yang digunakan untuk menganalisis komik Crayon Shinchan adalah teori struktural karena yang dibahas dalam komik ini adalah unsur yang membangun dari dalam. Analisis struktural dimaksudkan untuk mengetahui unsur-unsur yang membentuk karya sastra dan kemudian dijadikan dasar pijakan untuk mengetahui lebih mendalam keterkaitan atau unsur yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan. Pendekatan yang berhubungan dalam pembahasan ini adalah pendekatan struktural. Teeuw ( dalam Wiyatmi, 2006:89 ) menjelaskan metode struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetail dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur-unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Dalam metode pendekatan struktural karya sastra, ada dua jenis unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam berupa alur, tokoh dan penokohan, latar dan pelataran, pusat pengisahan, tema, serta amanat, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar berupa latar belakang sosial pengarang, pendidikan pengarang, dan lain-lain. Metode struktural penelitian ini menitik beratkan pada unsur intrinsik yang membentuk karya sastra, karena hal yang akan diteliti adalah yang berhubungan dengan tokoh dan penokohan dalam komik Crayon Shinchan.

16 1.6 Metode Penelitian Dalam setiap penelitian tidak terlepas dari suatu metode. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata metode berarti cara yang digunakan untuk mengupas suatu masalah berdasarkan pada disiplin ilmu pengetahuan ( Poerwadarminta, 1976:649 ). Sedangkan menurut Suharianto, metode adalah senjata untuk mengupas, membedah, menyanyat dan menyusun kembali bagianbagian objek penelitian ( 1982:66 ). Sebagai senjata, metode yang digunakan harus sejalan dengan objek yang diteliti yaitu harus sejalan dengan tujuan penelitian. Langkah yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pengumpulan data, metode analisis data dan metode penyajian data Metode Pengumpulan Data Dalam metode pengumpulan data, penulis melakukan penelitian dengan metode studi pustaka yaitu dengan meneliti bahan-bahan kepustakaan baik berupa buku, referensi lain, maupun artikel-artikel. Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami dan mengutip teori atau konsep dari sejumlah literatur yang sesuai dengan topik penelitian yaitu tentang tokoh dan penokohan. Langkah yang digunakan dalam studi pustaka adalah dengan membaca, menyimak komik Crayon Shinchan dari volume1-5, data, dan referensi / buku-buku yang

17 berhubungan dengan objek penelitian, kemudian dianalisis dan disusun menjadi sebuah laporan Metode Analisis Data Metode analisis data ini adalah proses pengolahan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti. Dalam pengertian ini, penulis menggunakan metode kualitatif, yaitu informasi yang diperoleh secara tertulis, diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh berupa penelitian itu sendiri. Untuk mengungkap dan mendeskripsikan karakter tokoh, langkah awal yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan teori struktural. Teori struktural dalam peneitian ini digunakan untuk menemukan unsur tokoh dan penokohan. Teeuw ( dalam Wiyatmi, 2006:89 ) menjelaskan metode struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetail dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur-unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Dalam penelitian ini, selain menggunakan teori struktural, penulis juga menggunakan pendekatan objektif dan pendekatan pragmatik. Pendekatan objektif digunakan dalam penelitian ini karena objek penelitian penulis sepenuhnya membahas tentang karya sastra itu sendiri. Pendekatan objektif adalah pendekatan yang memfokuskan kepada karya sastra itu sendiri ( Wiyatmi, 2006:87). Untuk menganalisis nilai moral yang ada dalam komik Crayon Shinchan penulis menggunakan pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik adalah pendekatan

18 yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca ( Wiyatmi, 2006:8) Metode Penyajian Data Setelah semua data dianalisis dengan menggunakan teori struktural serta menggunakan pendekatan objektif dan pragmatik tercapailah hasil penelitian. Hasil penelitian akan disajikan secara deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengungkap tokoh dan penokohan dalam komik Crayon Shinchan yaitu dalam bentuk bahasa verbal. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman dalam penelitian skripsi nanti maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I adalah bab pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, landasan teori dan sistematika penulisan. Bab II memuat bab landasan teori. Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka, metode penelitian dan landasan teori. Bab III adalah bab analisis. Bab ini terdiri dari analisis struktural dan pembahasan yang berisi pelukisan tokoh utama dalam komik Shinchan vol 5. Bab IV merupakan bab simpulan.

19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis telah melakukan tinjauan pustaka, dan menemukan skripsi yang membahas mengenai tokoh utama dengan judul Tokoh dan Penokohan dalam Novel Tamu karya Wisran Hadi ( 2004 ) oleh Dewi Purnamasari. Dewi Purnamasari mengangkat masalah peran tokoh utama ( Ongga ) terhadap jalan cerita, cerita dikembangkan dengan hampir mengikuti perkembangan tokoh Ongga. Mulai dari awal, cerita berlanjut dari satu peristiwa ke peristiwa lain. Namun yang pasti peristiwa seakan mengikuti perjalanan tokoh utama ( 2004:52). Penulis menggunakan tinjauan pustaka di atas karena mengambil contoh subjek yang sama yaitu tentang tokoh dan penokohan. Selain itu penulis juga menggunakan tinjauan pustaka yang mengambil contoh objek yang sama seperti pada skripsi Sri Devi Widyastuti. Dalam skripsi Sri Devi Widyastuti Universitas Negeri Surabaya membahas tentang tokoh dan penokohan adalah Analisis Hiperaktivitas Tokoh Utama dalam Crayon Shinchan ( Kajian Psikologi Sastra ) ( 2008 ). Skripsi tersebut menampilkan latar belakang hiperaktivitas tokoh utama serta pengaruh hiperaktivitas tokoh Shinchan terhadap kehidupan sosialnya. Permasalahan yang bertolak belakang dari asumsi bahwa hubungan sastra dan psikologi suatu masyarakat sangat erat.

20 Berbagai penelitian-penelitian yang telah disebutkan di atas adalah penelitian yang berkaitan dengan tokoh, namun penelitian tersebut masing-masing memiliki perbedaan dalam penggunaan pendekatan dan metodenya. Sepengetahuan penulis mengenai analisis tokoh, penokohan dan tipe kepribadian sudah pernah diteliti oleh peneliti lain seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Berdasarkan data tersebut, penulis tidak menemukan skripsi yang membahas tentang tokoh dan penokohan dalam komik Crayon Shinchan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas tentang tokoh dan penokohan dalam komik Crayon Shinchan karya Yoshito Usui. 2.2 Kerangka Teori Sebagai bagian karya penelitian, digunakan kerangka penulisan sebagai berikut : Pengertian Komik Dilihat dari bentuknya / jenisnya karya sastra memiliki jenis yang berbeda seperti narasi ( sebuah karya prosa, seperti novel / cerpen ), puisi ( komposisi dalam bait yang mengekspresikan perasaan penulis ), drama ( bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang serta disajikan menggunakan dialog atau monolog ). Macam-macam bentuk prosa dalam sastra modern adalah novel, cerpen, komik dan lain sebagainya. Komik merupakan salah satu karya sastra cerita yang bergambar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mendefinisikan komik sebagai bacaan bergambar, cerita bergambar ( dalam majalah, surat kabar atau berbentuk buku )

21 ( Poerwadarminta, 1991:517 ). Seperti halnya dengan hasil karya sastra yang lainnya komik juga memiliki unsur-unsur karya sastra yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik Pengertian Karya Sastra Karya sastra merupakan sarana dalam mengungkapkan gagasan, ide, dan pemikiran dengan gambaran-gambaran dari pengalaman. Karya sastra mempunyai arti sebagai karya seni yang menggunakan media baik secara lisan ataupun tertulis, yang bersifat imajinatif atau bersifat fiktif ( rekaan ). Sebuah karya sastra yang diambil pengarang dari kejadian nyata kemudian diolah pengarang dengan menggunakan imajinasinya sehingga tidak bisa diharapkan realitas karya sastra akan sama dengan realitas dunia nyata. Realitas dalam karya sastra sudah diimajinasikan sedemikian rupa oleh pengarang, sehingga kebenaran dalam karya sastra adalah kebenaran yang dianggap ideal oleh pengarangnya ( Noor, 1992:7). Dalam sebuah karya terdapat unsur-unsur pembentuknya. Unsur-unsur tersebut adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur pembentuk karya sastra tersebut akan dijelaskan pada bagian selanjutnya Unsur-unsur dalam Karya Sastra Sebuah teks sastra yang tersaji di hadapan pembaca sebenarnya adalah sebuah kesatuan elemen dari berbagai elemen yang membentuknya. Elemenelemen itu dapat dibedakan menjadi unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar teks fiksi yang bersangkutan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap cerita yang dikisahkan langsung atau tidak langsung ( Nurgiyantoro,1994:23 ). Hal-hal yang dapat dikategorikan ke dalam

22 bagian ini misalnya aspek sosiologi, psikologi, jati diri pengarang yang memiliki pandangan hidup, ideologi dan lain-lain. Sedangkan unsur intrinsik adalah unsurunsur cerita fiksi yang secara langsung berada di dalam, menjadi bagian dan ikut membentuk eksisitensi cerita yang bersangkutan ( Nurgiyantoro,1994:23 ). Unsur-unsur tersebut antara lain tema, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, latar, sudut pandang dan lain sebagainya. Unsur-unsur intrinsik khususnya mengenai tokoh dan penokohan lebih difokouskan untuk dianalisis. Peristiwa dalam karya fiksi, seperti halnya peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, selalu diemban oleh tokoh atau pelaku-pelaku tertentu. Dalam sebuah cerita fiksi biasanya terdapat beberapa tokoh, namun pada umumnya terdapat satu tokoh utama. Tokoh cerita yang hadir sebagai aksi yang seru dan menegangkan akan menjadi lebih mengesankan pembaca. Pembaca akan selalu teringat dengan tokoh, watak, tingkah laku dan kata-kata yang ditampilkan dalam cerita Tokoh dan Penokohan Tokoh Pengarang dalam menampilkan tokoh yang berperan dalam cerita tidak sekaligus, melainkan sedikit demi sedikit sejalan dengan kebutuhan dan perkembangan cerita. Pada awal cerita, pada umumnya pembaca belum bisa mengenal tokoh dan membedakan tokoh utama dan tokoh tambahan. Namun, sejalan dengan jalan cerita, pembaca akan semakin mengenal dan akhirnya

23 menyimpulkan siapakah tokoh utama atau siapa sajakah tokoh tambahan dalam cerita. Tokoh adalah pelaku yang terdapat dalam suatu cerita. Dengan kata lain tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita ( Aminuddin, 2009:79 ). Di dalam cerita rekaan terdapat sejumlah tokoh yang memiliki peran masingmasing Berdasarkan Fungsi Tokoh dalam Cerita Tokoh Utama ( sentral ) Tokoh utama adalah tokoh yang memegang peran pemimpin ( Sudjiman, 1988:17 ). Menurut Aminuddin ( 2009 :79 ) seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita disebut dengan tokoh utama. Saad dalam Prihatmi ( 1990:11 ) menjelaskan ada tiga cara untuk menentukan tokoh utama. Pertama adalah tokoh yang paling terlibat dengan tema. Kedua adalah tokoh yang paling banyak berhubungan dengan tokoh tokoh lain. Ketiga adalah tokoh yang paling banyak memerlukan waktu penceritaan Tokoh Tambahan ( perifental ) Tokoh tambahan adalah tokoh-tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita dan itu pun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek ( Nurgiyantoro, 1994:176 ).

24 Berdasarkan Sifatnya Tokoh Protagonis Alterbernd dan Lewis ( dalam Nurgiyantoro, 1994:178 ) menjelaskan bahwa tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang salah satunya secara populer disebut hero, tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai, yang ideal bagi kita. Sedangkan menurut Aminuddin ( 2009:80 ) tokoh protagonis adalah pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca Tokoh Antagonis Tokoh antagonis merupakan kebalikan dari tokoh protagonis, yaitu tokoh penyebab terjadinya konflik dan ketegangan yang dialami oleh protagonis. Tokoh antagonis barangkali dapat disebut disebut, beroposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung ataupun tak langsung, bersifat fisik maupun batin ( Nurgiyantoro, 1994 : 179 ). Menurut Aminuddin ( 2009:80 ) tokoh antagonis adalah pelaku yang tidak disenangi pembaca karena memilki watak yang tidak sesuai dengan apa yang diidamkan oleh pembaca Berdasarkan Cara Menampilkan Tokoh Tokoh Datar / Sederhana Forster dalam Prihatmi ( 1990:12 ) menjelaskan tokoh datar adalah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalnya jika baik saja atau buruk saja, sehingga penokohannya cenderung hitam putih. Tokoh

25 datar tidak akan berubah sepanjang cerita seperti tokoh jahat akan tetap jahat, dan tokoh yang baik akan tetap baik Tokoh Bulat / Kompleks Masih menurut Forster dalam Prihatmi ( 1990:12 ) menjelaskan tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi, baik buruknya, kelemahan kelebihannya. Oleh karena memiliki berbagai segi, dalam tokoh ini mungkin mengalami perkembangan Berdasarkan Segi Kejiwaan Tokoh Introvert Tokoh introvert adalah bila pribadi orang tersebut ditentukan oleh ketidaksadarannya ( Prihatmi, 1990 : 12 ) Tokoh Ekstrovert Prihatmi ( 1990 : 12 ) menjelaskan tokoh ekstrovert adalah bila pribadi orang tersebut ditentukan oleh kesadarannya Penokohan Penokohan adalah teknik menampilkan tokoh-tokoh ( Prihatmi, 1990 :12 ). Sedangkan menurut Jones dalam Nurgiyantoro (1994:165) menyatakan bahwa penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Karena biasanya penampilan tokoh-tokoh tersebut untuk menunjukkan wataknya, penokohan juga sering disebut dengan perwatakan. Seperti halnya manusia dalam kehidupan sehari-hari, selalu memiliki watak-watak tertentu. Pelaku dalam cerita rekaan juga memiliki watak-watak seperti halnya manusia dalam

26 kehidupan sehari-hari. Penokohan atau perwatakan ialah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berupa pandangan hidupnya, keyakinannya, adat-istiadatnya dan sebagainya ( Suharianto,1982:20 ). Dapat dikatakan bahwa penokohan juga merupakan cara pandang pengarang dalam menampilkan tokoh dengan watak, karakternya. Sedangkan menurut Sudjiman ( 1988:23 ) penokohan adalah penyajian watak tokoh, apakah tokoh tersebut mempunyai watak baik atau malah sebaliknya. Jadi, penokohan dapat diartikan sebagai cara penggambaran tokoh dalam suatu cerita rekaan. Dengan demikian istilah penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh dan perwatakan. Karena sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Seperti halnya manusia dalam kehidupan nyata, selalu memiliki watak-watak tertentu, tokoh dala cerita fiksi juga memilki watak. Untuk memudahkan dalam memahami watak seorang tokoh dalam cerita rekaan, digunakanlah suatu metode, Hudson ( dalam Prihatmi 1990 : 12 ) penokohan bisa tampil dengan cara langsung ( analitik ) dan dengan cara tidak langsung ( dramatik ). Nurgiyantoro ( 1994:195 ) juga menjelaskan menyatakan teknik analitik sering juga disebut sebagai teknik ekspositori, pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung. Sedangkan menurut Sudjiman ( 1988:24-26 )

27 metode dramatik ( tidak langsung ) yaitu watak tokoh tersebut dapat disimpulkan pembaca dari pikiran, cakapan, dan perilaku tokoh yang disajikan pengarang, bahkan dari penampilan fisik serta gambaran lingkungan atau tempat. Prihatmi ( 1990: 13-14) membagi cara pendramatisasian atau ragam penokohan sebagai berikut : a) Cakapan / Dialog b) Pikiran Tokoh c) Stream of Consciousness d) Pelukisan perasaan Tokoh e) Perbuatan tokoh f) Sikap Tokoh g) Pandangan Tokoh satu kepada Tokoh Lain h) Lukisan Fisik, Lukisan Latar Stream of consiousness adalah cakapan batin yang mencakup monolog dan solilokui. Monolog merupakan cakapan batin yang seakan-akan menjelaskan kejadian-kejadian yang sudah dan yang sedang terjadi. Solilokui merupakan cakapan batin yang menjelaskan hal-hal yang akan terjadi ( Prihatmi, 1990:13 ). Tokoh dalam drama juga memiliki ciri-ciri seperti nama diri, watak, serta lingkungan sosial yang jelas. Singkatnya, tokoh / karakter yang baik harus memilki ciri / sifat yang tiga dimensional, yaitu yang memiliki dimensi fisiologis, sosiologis, dan psikologis. Harymawan ( 1988: ) dalam

28 bukunya Dramaturgi, menyebutkan bahwa rincian dimensi fisiologis terdiri atas usia, jenis kelamin, keadaan tubuh dan ciri-ciri muka. Dimensi sosiologis terdiri atas status sosial, pekerjaan ( jabatan dan peranan di dalalm masyarakat ), pendididkan, kehidupan pribadi, pandangan hidup ( kepercayaan, agama, dan ideologi ), aktivitas sosial / organisasi, hobi dan kegemaran, bangsa ( suku dan keturunan ). Dimensi psikologis meliputi mentalitas dan moralitas, temperamen dan intelegensi ( tingkat kecerdasan, kecakapan, dan keahlian khusus dalam bidang-bidang tertentu ). Dalam pembahasan mengenai tokoh, penulis tidak membicarakan semua tokoh yang memegang peran dalam komik Crayon Shinchan, tetapi hanya tokoh-tokoh tertentu yang berperan penting dalam mendukung cerita komik ini Nilai Moral Dalam karya sastra moral dapat dipandang sebagai amanat atau pesan. Secara umum pengertian moral adalah ajaran tentang baik dan buruk yang diterima mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya ( KBBI,1991:). Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan. Menurut Kenney ( dalam Nurgiyantoro 1994:321 ), dalam cerita moral dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang dapat diambil lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca maupun penontonnya. Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang bermanfaat dan memberi pelajaran kepada pembacanya. Pesan atau ajaran yang disampaikan kepada pembaca berupa masalah kehidupan. Karya sastra yang baik

29 juga akan berusaha mendekati kehidupan dan memberi kesadran tentang kebenaran-kebenaran hidup, sehinggan benar-benar bermanfaat bagi pembacanya. Adapun yang dimaksudkan dengan moral di sini adalah suatu norma etika, suatu konsep tentang kehidupan yang dijunjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat. Moral terutama berkaitan dengan pengertian baik dan buruk, apa yang baik dianggap sebagai bermoral dan yang buruk dianggap sebagai tidak bermoral ( Wiyatmi, 2006:109 ). Menurut Wahyuning ( 2003: 4) nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berguna bagi manusia. Sesuatu dikatakan bernilai, berarti sesuatu itu berharga atau bernilai bagi kehidupan orang lain. Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu : 1. Nilai logika, yaitu nilai benar dan salah 2. Nilai estetika, yaitu nilai indah dan tidak indah 3. Nilai etika atau moral, yaitu nilai buruk dan nilai baik Menurut Wahyuning ( 2003:5 ), klasifikasi nilai moral didasarkan atas nilai baik dan buruk pada perilaku manusia Nilai Baik Nilai baik adalah sikap atau perilaku seseorang yang tidak merugikan diri sendiri maupu orang lain.seperti misalnya jujur, disiplin, tolong-menolong, menegur dan saling menghormati ( Wahyuning, 2003:6 ).

30 Kejujuran Kejujuran adalah ketika seseorang mengatakan sesuatu yang sebenarnya atau bersikap seadanya tanpa adanya paksaan. Kejujuran bukan hanya berhubungan dengan akal pikiran tetapi juga dengan hati Tolong-menolong Tolong menolong artinya saling membantu untuk meringankan ( penderitaan, kesukaran,dsb ) dengan tenaga ( uang, pikiran dsab ). ( KBBI, 1991:1084 ). Memberi bantuan sebaiknya jangan mengharapkan balasan. Bantuan dengan mengharapkan balasan itu bukan bantuan melainkan pinjaman Menegur Menurut KBBI ( 2007 ) menegur berarti mengingatkan seseorang ketika orang tersebut melakukan hal yang tidak baik yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain Menghormati Menghormati diartikan sebagai menaruh hormat, menghargai dan berlaku sopan terhadap orang lain ( KBBI, 1991:361 ) Nilai Buruk Berbohong Tidak jujur berati berbohong. Arti kata berbohong sebenarnya berarti berkata yang tidak sesuai dengan hal ( keadaan dsb ) yang sebenarnya ( KBBI, 1991:147). Dengan demikian, berarti berbohong suatu tindakan

31 yang disengaja dengan tujuan buruk dan menyampaikan informasi yang salah kepada orang lain Marah Marah adalah merasa ( atau perasaan ) sangat tak senang dan panas ( karena dihina, diperlakukan kurang baik dsb ) ( KBBI, 1991:633). Marah juga dapat berupa keadaan yang tidak menyenangkan yang disampaikan dalam tindakan baik dalam perkataan maupun dalam tindakan. Marah merupakan reaksi terhadap keadaan yang tidak diharapkan Iri hati Iri hati adalah merasa atau kurang senang melihat orang lain beruntung dsb ( KBBI, 1991:386 ) Meremehkan orang lain Meremehkan orang lain berarti menyombongkan diri atas kemampuan diri sendiri dan menganggap rendah kemampuan orang lain.

32 BAB III ANALISIS KARAKTER TOKOH SHINNOSUKE NOHARA DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME 1-5 Tokoh adalah pelaku dalam karya sastra. Kehadiran tokoh dalam cerita rekaan sangatlah penting, karena tidak mungkin ada karya sastra yang tidak mempunyai tokoh yang diceritakan di dalamnya. Tokoh dan karakteristik sangat erat hubungannya. Setiap tokoh dalam cerita rekaan tentunya memiliki karakter yang membedakan satu dengan tokoh yang lain. Setiap manusia juga mempunyai karakter yang berbeda-beda. 3.1.Tokoh Berdasarkan Fungsi Tokoh Utama Shinchan adalah tokoh utama dalam komik Crayon Shinchan. Tokoh utama adalah tokoh yang memegang peranan utama dalam sebuah cerita, tokoh yang selalu terlibat atau terkait keseluruhan cerita, serta ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan. Hampir setiap kejadian menceritakan dirinya, tentang tindakannya yang dilakukan setiap saat. Shinchan juga tokoh yang paling berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Ia sangat mempengaruhi perkembangan cerita secara keseluruhan. Ia pun selalu hadir sebagai pelaku yang dikenai kejadian dan terlibat dalam konflik penting yang mempengaruhi perkembangan cerita Tokoh Tambahan

33 Tokoh tambahan adalah tokoh yang tidak memiliki peranan penting dalam cerita fiksi, karena pemunculannya hanya untuk melengkapi tokoh utama. Di dalam komik Crayon Shinchan terdapat beberapa tokoh tambahan antara lain Misae Nohara, Hiroshi Nohara, Kazama, Nana, Masao, bu guru Yoshinaga, dan bu guru Matsuzaka Berdasarkan Sifat Tokoh Protagonis Tokoh protagonis adalah pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca. Tokoh protagonis dalam komik Crayon Shinchan yaitu Hiroshi Nohara.Tokoh Hiroshi Nohara bisa dikatakan sebagi tokoh protagonis karena dalam komik CS digambarkan Hiroshi takut terhadap istrinya ( Misae ) bahkan kadang-kadang mendapatkan tamparan dari Misae. Hal itu dapat dilihat di komik CS volume 2 hlm 22 み お母さん : テレビばかり 見 べなきゃダメでしょ!! しんちゃん : はい ( パンパンマンキーック ) ( ぴ ) なぢ てないでどんどんごはん ( それでは名地のニコースです ) しんちゃん : あーん見てたのにー お母さん : パンパンマンだとあんたごはん食べないからよ しんちゃん : ようかいケチババア お母さん : んま!! ななんて事を : パパビシッと言ってやって!! したぎ ( 下着メーカー主催のランジェリーファッションショーが ) お母さん : つたくどいつもこいつもパパ : ぶつことないだろ こと た食 Mama : jangan hanya menonton tv, habiskan jugamakananmu! Shinchan : iya

34 ( tendangan panpanman) ( pip ) ( laporan berita daerah ) Shinchan Mama : aah, padahal sedang nonton : kalau menonton panpanman, kamu tidak mau makan Shinchan : nenek monster pelit! Mama : ihh! Anak ini.. : papa, tolong katakana sesuatu!! ( lingerie fashion show ini dipersembahkan oleh ) Mama : ayah dan anak sama saja!! Papa : tapi, kan tidak perlu dipukul segala Dari analisis di atas penulis menyimpulkan bahwa Hiroshi Nohara merupakan dalam tokoh protagonis, karena ketika dipukul oleh istrinya ( Misae ), Hiroshi tidak membalas ataupun memarahinya Tokoh Antagonis Tokoh antagonis adalah pelaku yang tidak disenangi pembaca karena memiliki watak yang tidak sesuai dengan apa yang diidamkan oleh pembaca ( Aminuddin, 2009:80 ). Tokoh yang termasuk dalam kategori tokoh antagonis adalah Misae Nohara dan bu guru Matsuzaka. 1. Misae Nohara Misae Nohara bisa dikategorikan sebagai tokoh antagonis karena dalam komik CS, Misae digambarkan mempunyai sifat pemarah dan suka memukul. Hal itu dapat dilihat dalam komik CS volume 2 hlm 39 お母さん : しんのすけ!! シロにエサー!!! しんちゃん : あげればー!! お母さん : あげればじゃないでしょ!!! あんたがあげるの!! しんちゃん : 今いそがしいの!! いっしょうけめいつくってるのに!!! お母さん おこ : マジで怒ってる

35 ねっちゅうなに : それほど熱中して何かにうちこむなんていいことだわ : 何つくってんのかしら? しんちゃん : ブラジャーマスクのできあがり!! お母さん しんちゃん だい じょう : ママとのおやくそく第 10 条ママのブラジャーで : あそんではいけない!! : はい Mama : Shinchan! Beri shiro makan! Okaasan : Mama saja! Mama : Apa? kamu yang lakukan sana!!! Shinchan : aku sekarang sedang sibuk bikin sesuatu!! Mama : wah, beneran marah... : tapi, bagus juga sih sampai begitu konsentrasinya : memang sedang membuat apa? Shinchan : Bra mask-nya selesai!! Mama : perjanjian dengan mama pasal 10, jangan bermain dengan bra mama Shinchan : iya Ketika Shinchan disuruh mamanya untuk memberikan makan pada shiro, Shinchan malah menyuruh balik mamnya untuk melakukannnya dengan alasan bahwa Shinchan sedang sibuk membuat sesuatu dan ernyata setelah selsai Shinchan malah membuat topeng dari bra milik mama. Hal ini langsung membuat mama marah dan langsung memukul kepalanya Shinchan. Dari analisis di atas penulis menyimpulkan bahwa Misae Nohara termasuk dalam tokoh antagonis karena sifat pemarah dan suka memukul yang dimilki oleh Misae. 2. Bu guru Matsuzaka Selain Misae Nohara, yang termasuk dalam tokoh antagonis lainnya adalah bu guru Matsuzaka. Bu guru Matsuzaka dalam komik CS juga

36 digambarkan memiliki sifat pemarah. Hal ini dapat dilihat dalam komik CS volume 4 hlm 103 吉永先生 しんちゃん 松坂先生 吉永先生 松坂先生 しんちゃん 松坂先生 : ということなの かい : ほう貝をさがすことか しおひが い み : ホッホッホッホ潮干狩りの意味もしらなかっ てい ぐみ たとは低レベルのひまわり組らしわね せんせい : ままつざか先生 ぐみしゅうさいじゆうがか : さバラ組の秀才児たちこちらは優雅に買いを : さがしましょ かい けっこんあいて : 貝より結婚相手さがせ まつさかせんせい :( グサッ )( 松坂先生 だんしゃく さいかれしこよみねん 24 才彼氏イナイ暦 24 年 ) とうきょうわん : おのれこの男爵ジャガイモ!!! 東京湾に沈めたか しず Bu guru Yoshinaga Shinchan Bu guru Matsuzaka Bu guru Yoshinaga Bu guru Matsuzaka Shinchan Bu guru Matsuzaka :...jadi begitu : ooh, mencari kerang ya? : hohoho! masa mencari kerang saja tidak mengerti!? : level kelompok bunga matahari benarbenar rendah ya : bu bu Matsuzaka... : nah anak-anak pintar kelompok bunga mawar, ayo kita mencari kerang! : daripada mencari kerang, lebih baik mencari calon : suami! : ( JLEB ) ( bu guru Matsuzaka 24 tahun, : selama 24 tahun tidak punya pacar ) : dasar kepala kentang!!! kutenggelamkan kamu di : teluk tokyo Bu guru Yoshinaga sedang menjelaskan tentang kegiatan Tk. Action yang sedang mencari kerang. Ketika itu Bu guru Matsuzaka mendengar penjelasan bu guru Yoshinaga,kemudian mengejek kalau anak-anak kelompok matahari Tk.Action itu tidak mengerti dan rendah dan lebih membanggakan kelompok

37 mawar yang pintar. Tapi tiba-tiba saja Shinchan langsung memberi tanggapan yang membuat sakit bu guru Matsuzaka, dan bu Matsuzaka langsung marahmarah setelah mendengar omongan Shinchan. Dari analisis di atas penulis menyimpulkan bahwa Bu uru Matsuzaka termasuk dalam tokoh antagonis karena sifat pemarah yang dimilikinya Berdasarkan Cara Menampilkan Tokoh Tokoh Datar Tokoh datar adalah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalnya jika baik saja atau buruk saja, sehingga penokohannya cenderung hitam putih. Tokoh datar tidak akan berubah sepanjang cerita seperti tokoh jahat akan tetap jahat, dan tokoh yang baik akan tetap baik. Tokoh tersebut adalah Misae Nohara. Misae Nohara dikatakan sebagai tokoh datar adalah karena dari awal penceritaan sampai akhir cerita, Misae Nohara digambarkan sebagai seorang yang pemarah dan sifat ini tidak berubah dari awal cerita sampai akhir cerita. Seperti dalam komik Crayon Shinchan volume 2 hlm 27 しんちゃん : わーいわーいきょうはたのしいピクニック お母さん : コラーピョンピョンしちゃだめ!! しんちゃん : なんでー? きゅう お母さん : ピョンピョンなんかしてるんと急にプレー しんちゃんお母さんしんちゃんお母さんお母さん とき キかけた時ケガするよ : ほほお : だからピョンピョンしちゃだめよ : はい : でんぐりがえりつゴーロゴロ : ちゃんとすわれってんだおのれは Shinchan : wai..wai.. hari ini piknik yang menyenangkan Mama : hei, jangan loncat-loncat!

38 Shinchan : kenapa? Mama : kalau loncat-loncat saat rem mendadak kamu bisa celaka Shinchan : hohoo Mama : jadi, jangan dilakukan! Shinchan : iya : jungkir balik, glinding-glinding Mama : duduk yang tenang, bocah! Shinchan yang merasa senang sekali ketika hari itu akan pergi piknik, dan di dalam mobil dia menyanyi sambil loncat-loncat. Dan hal itu membuat mamanya sebal, kemudian Shinchan diberitahu agar tidak loncat-loncat di dalam mobil karena jika mobil di rem mendadak Shinchan bisa celaka. Bukannya Shinchan duduk manis setelah dikasih tau mamanya malah dia jungkir balik dan glinding-glinding, yang akhirnya bener-bener membuat mamanya marah. Dari analisis di atas penulis menyimpulkan bahwa Misae Nohara adalah tokoh datar karena sifat pemarah Misae Nohara ini juga digambarkan dalam kejadian-kejadian lainnya Tokoh Bulat Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi, baik buruknya, kelemahan kelebihannya. Yang termasuk dalam kategori tokoh bulat adalah Shinnosuke Nohara. Shinchan termasuk dalam tokoh bulat karena dalam cerita CS digambarkan sebagai anak yang nakal, tetapi kadang-kadang dia juga melakukan hal yang baik seperti menolong / membantu teman. Salah satu kenakalan Shinchan dapat dilihat dalam komik CS volume 1 hlm 8 お母さん くちべに : 口紅こんなに使ったっけ?

39 しんちゃんお母さんしんちゃんお母さん : まいすか : しんのすけーデパートに行くからしたくして : わーいわーいデパートデパート : ななによその顔 くちべにつか : あ 口紅使ったわねえ ていど ぬ : 待ってよこの程度の塗りであんなに減るはずがない : と言うことは あな : あたりーつ ( しりの穴の方まで行ってる ) : ペッペッふきふき ほう へ おこな Mama :koq lipstiknya sudah terpakai segini banyak ya? :ah,sudahlah :Shinchan, siap-siap ke departmen store ya? Shinchan :asyik asyik departmen store Mama :ke,kenapa wajahmu? :oh, kamu pakai lipstik ya? :kalau cuma mengoleskan segitu mustahil berkurang sebanyak ituberarti... Shinchan :tepat sekali ( sampai dipakai di pantatnya ) Mama :cuih cuih sret sret Salah satu kejadian nakal yang dilakukan Shinchan adalah suka memakai lipstik mamanya untuk menggambar gambar-gambar yang tidak penting seperti mencoret-coret mulutnya, badannya, badan shiro ( anjing milik Shinchan ). Tetapi ada juga sifat baik yang Shinchan lakukan adalah memberikan kerang yang telah Shinchan dapat kepada Nene. Seperti dalam komik CS volume 4 hlm 103 せんせいみ かざまとまさお : 先生見て! いっぱいとれたよ 吉永先生 : ほんとだガンバッたね しんちゃん : オラもほら 吉永先生 : あみわすらたの? ねね : うわーん少ししかとれなかった しんちゃん : オラのやるよ ねね : あありがと 吉永先生 : やさしいねしんちゃん

40 Kazama dan Masao : bu guru lihat ini! Kami dapat banyak Bu guru Yoshinaga : wah benar! kalian sudah berusaha keras Shinchan : saya juga Bu guru Yoshinaga : kamu lupa bawa jaring ya? Nene : huaaa..saya Cuma dapat sedikit Sinchan : ini kuberi Nene : te terima kasih Bu guru Yoshinaga : Shinchan baik ya.. Dari analisis di atas penulis menyimpulkan Shinchan termasuk dalam tokoh bulat karena tingkah laku Shinchan yang kadang-kadang berubah, meskipun sikap Shinchan yang tidak baik lebih dominan daripada sikap baiknya Shinchan Berdasarkan Segi Kejiwaan Tokoh Introvert Tokoh introvert adalah bila pribadi orang tersebut ditentukan oleh ketidaksadarannya. Tokoh tersebut adalah Shinnosuke Nohara. Shinchan sering sekali melakukan tindakan yang diluar dugaan orang-orang yang ada di sekitarnya hingga membuat orang-orang yang ada di sekitarnya terkejut dan kadang-kadang malah marah. Seperti pada komik CS volume 2 hlm 18 しんちゃん :( たたたた ) : お : おいしくない ネネ : やーーんたべちゃんだめーっ しんちゃん : それなーに? だま ネネ : シャボン玉!! しんちゃん : しょぼんだま? ネネ : シャ ボ. ン!! しんちゃん : オラにもやらせて ネネしんちゃん お母さん きみ : しんのすけ君も買ってもらいなよ : でもあの人ケチだから だれ ; 誰がケチだって?! え? か

41 しんちゃん : あ美ママお母さん : 今さらおそーい!! しんちゃんお母さん しんちゃん び じん人 びじん : なにが 美人のママ よしらじらしい!! たまか : じゃケチのお母ちゃんシャボン玉買って : あにね たま : まいつかシャボン玉ぐらい : おいで か : 買ってくれの? わーい せんざい お母さん : 洗剤うすめて造ってあげる しんちゃんとネネ :( やっぱりケチだ ) お母さん : はいよ しんちゃん : うおーい お母さんしんちゃん の : 飲むなよ : おっと Shinchan : ( tap tap tap ) : o : tidak enak Nene : huuaaah!! Jangan dimakan! Shinchan : apa itu? Nene : gelembung sabun Shinchan : gelembung tambun? Nene : s.a.b.u.n!! Shinchan : aku pinjkem dong? Nene : minta dibelikan sama mama kamu aja! Shinchan : tapi orang itu pelit Mama : siapa yang pelit hah? Shinchan : ah mamaku yang cantik Mama : sudah terlambat!! : apanya mamaku yang cantik dasar!! Shinchan : kalau begitu, mamaku yang pelit, belikan gelembung : sabun dong! Mama : kamu ini... : tapi ya sudahlah...kalau hanya gelembung sabun tidak apa-apa :kemarilah Shinchan : horee!! Mau dibelikan ya? Mama : akan kubuatkan dari sabun deterjen Shinchan dan Nene : ( dasar pelit ) Mama : nih つく

42 Shinchan Mama Shinchan : uhooooii.. : jangan diminum! : ups Ketika Shinchan dalam perjalanan pulang, Shinchan bertemu dengan Nene yang sedang bermain gelembung sabun. Shinchan pun tertarik bermain gelembung sabun juga, dan ketika meminta Nene untuk meminjaminya, Nene malah menyuruh Shinchan untuk minta dibelikan oleh mamanya, tetapi Shinchan menjawab kalau mamanya itu pelit. Percakapan Shinchan dan Nene itu pun didengar oleh Misae. Kemudian Misae mengatakan kalau hanya gelembung sabun tidak apa-apa, dan itu membuat Shinchan senang karena berpikir akan dibelikan gelembung sabun oleh mama, tapi tiba-tiba Misae mengatakan akakn membuat gelembung sabun dari sabun deterjen. Setelah Shinchan diberikan air gelembung sabun secara reflek Shinchan malah ingin meminumnya. Dari analisis diatas penulis menyimpulkan bahwa Shinchan termasuk dalam tokoh introvert karena kadang-kadang suka melakukan tindakantindakan yang tanpa disadari Tokoh Ekstrovert Tokoh ekstrovert adalah bila pribadi orang tersebut ditentukan oleh kesadarannya. Tokoh tersebut antara lain Misae Nohara. Seperti dalam komik CS volume 1 hlm103 お母さん : しんのすけーつ : ちょっといらっしゃい

43 しんちゃん : なんでー? お母さん : お話があるのしんちゃん : どこにあるの? れいせい れいせい お母さん : 冷静に冷静に あたま なか : ママの頭の中に あたまなかしんちゃん : ほほう頭の中におはなしかあお母さん : そうよだからいらっしゃいしんちゃん : おまえが来い はな お母さん : お話しというのはね しんちゃん : はい Mama : Shinchan : kesini sebentar Shinchan : kenapa? Mama : ada yang mama bicarakan.. Shinchan : dimana? Mama : ( sabar sabar ) : di dalalm pikiran mama Shinchan : ho ho jadi pembicaraannya di dalalm pikiran ya? Mama : benar, makanya ke sini Shinchan : mama yang ke sini Mama :yang mau mama bicarakan.. Shinchan : iya Pelukisan Fisik Nohara Shinnosuke

44 Dalam penggambaran fisik Shinnosuke Nohara, Yoshito Usui menggunakan teknik langsung, yaitu berupa gambar sehingga pembaca bisa langsung mengetahui seperti apa tokoh Shinnosuke Nohara itu. Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa tokoh Shinnosuke Nohara adalah seorang anak laki-laki yang masih sekolah di taman kanak-kanak serta memiliki alis yang tebal dan berkepala plontos. 3.3 Penokohan Nohara Shinnnosuke Cakapan Tokoh Dalam mengungkapkan jati diri seorang tokoh dalam karya fiksi dapat dilakukan dengan teknik dramatik yaitu dengan menganalisis berbagai aktivitas yang dilakukan oleh tokoh baik secara verbal ( melalui kata-kata) maupun secara nonverbal lewat tindakan dan tingkah laku, hubungan dengan tokoh lain dan peristiwa yang terjadi di sekeliling tokoh tersebut. Berdasarkan pada konsep tersebut, maka penelitian ini akan dianalisis menggunakan teknik dramatik / verbal yang diungkapkan oleh tokoh-tokoh yang ada dalam komik Crayon Shinchan. Berikut adalah gambaran tokoh Shinnosuke Nohara Suka Melihat dan Menggodai Cewek Cantik Gambar 1 ( CS vol 5 hlm 21 )

45 しんちゃん : ほーいほーい き お母さん : あらもう来たの!? ぎゅうにゅう しんちゃん : ほーいかのぉじょひどり? 牛乳のまな い? Shinchan : hai hai Okaasan : eh sudah datang ya? Shinchan : halo cewek! sendirian? mau minum susu nggak? Setiap kali ada cewek cantik mata Shinchan tidak akan pernah melewatkannya, dia akan selalu langsung merayu dan menggodai cewek cantik tersebut. Hal ini kadang membuat marah dan malu mama atau papa Shinnnosuke atau bahkan orang yang sedang berada di dekat Shinchan. Gambar 2( CS vol 2 hlm 102 )

46 しんのすけ : どーゆー風にイジめられるんだ? ハイヒールでふまれるのか? おも まさお : そーゆーことしか思いつかないのか君は しんのすけ きみ まいにち : たたかれたりけられたり 毎日なんだよ まいにち がんばれ : 毎日? じゃガンバレ かいかん : そのうち快感に変わる日がきっとくるめてるいまさお : 目ェ輝やかぜて言うなよ しんのすけまさお : うっしんのすけ : どうした? まさお : ああいつらだしんのすけ : なに!! か かえ : とにかくいっしょうに帰らせてよひとりじゃこわいんだ まも : しょうがねえ守ってやるか まさお : どこ見てんだよこっちだよしんのすけ : ん? ああっ Shinnosuke Masao : dikerjainnya bagaimana? Apa diinjak pake sepatu berhak? : pikiranmu selalu saja kesitu

47 Shinnosuke Masao Shinnosuke Masao Shinnosuke Masao Shinnosuke Masao Shinnosuke : tiap hari dipukul dan ditendang : tiap hari? Kalau begitu ayo semangat! : suatu saat hal itu akan jadi kenikmatan : jangan bicara dengan mata berbinar-binar begitu dong!! : pokoknya pulangnya sama-sama ya! : ya sudah, aku lindungi deh : ugh : ada apa? :me,mereka :apa!! : lihatnya bukan kesitu :ng?oh Ketika waktu pulang sekolah tiba Shinnosuke diajak pulang sama-sama oleh Masao, padahal arah pulang ke rumah mereka berbeda. Masao mengajak pulang sama-sama Shinnosuke karena Masao merasa takut akan dikerjai oleh anak-anak SD ketika lewat jalan pulang itu. Dan Shinnosuke pun akhirnya mau pulang bersama Masao, tetapi di tengah jalan Masao melihat ada anak-anak SD itu. Masao pun langsung ketakutan, wajahnya langsung pucat. Shinnosuke pun ikut melihat, yang dilihat bukannya anak-anak SD itu, tetapi wanita-wanita cantik yang sedang lewat di depan Masao dan Shinnosuke. Dari kejadian yang digambarkan di atas dapat dikatakan bahwa Shinnosuke memilki sifat suka melihat dan menggodai wanita-wanita cantik. Shinnnosuke juga termasuk dalam salah satu anak yang suka melakukan kejahilan / keusilan atau bahkan bisa dikatan hal yang aneh yang dilakukan oleh anak seumuran Shinnosuke. Hal tersebut dapat terlihat dalam kejadian berikut ini Suka Melakukan Keusilan / Kejahilan Gambar 3 ( CS vol 5 hlm 39 )

48 にちようび日曜日 ( たたた ) お父さん あしおと : ( はつあの足音は ( 父ちゃんあそぼー ) にちようび : 日曜日ぐらいのんびりしたい ) しんちゃん : 父ちゃんあそぼお父さん : くかーくかーしんちゃん : なんだおねんねか :( コキューコキューコキュー ) お父さん :( がまん がまん ) : くかーくかーねしんちゃん : ほんとに寝てるんだ お父さん しんちゃん お父さん Hari minggu ( tap tap tap ) こども : ( ふふふしょせん子供よのう ) ゆ : じゃお湯でもかけてみよ! ね : あ よく寝た! さ 起きよっと お

49 Papa : ( hah! Suara langkah ini...(papa..main yuk!) : di hari minggu setidaknya aku ingin santai) Shinchan : papa, main yuk? Papa : khhh...khhh... Shinchan : oo..sedang tidur ya? : ( klitik klitik klitik ) Papa : ( tahan..tahan..) : khh...khh... Shinchan : Benar-benar tidur. Papa : ( fufufu...dasar anak-anak ) Shinchan : Kalau begitu siram pakai air panas Papa : aa...aku sudah lama tidurnya! Sekarang waktunya bangun! Pada hari minggu Shinchan sering mengajak papanya bermain, padahal sebenarnya Hiroshi ingin setiap libur kerja bisa beristirahat di rumah dengan tenang tanpa diganggu siapapun. Dan karena itu, Hiroshi bersikap pura-pura tidur, agar tidak diajak main oleh Shinchan, tapi ternyata Shinchan malah mengambil air panas untuk membangunkan papanya. Dan akhirnya Hiroshi pun terpaksa bangun agar tidak disiram air panas oleh Shinchan. Shinnosuke tidak hanya melakukan kejahilan / keusilan pada papanya saja, tetapijuga terhadap mamanya. Seperti terlihat dalam kutipan sebagai berikut. Gambar 4 ( CS vol 1 hlm 8 )

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada Bab 5 Ringkasan Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis. Dan dalam kasus menikmati karya tulis, suatu karya tulis bahasa asing

Lebih terperinci

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN Komik-komik Kobo-Chan yang menjadi sumber data terdiri dari 7 seri komik. Dari ketujuh seri komik tersebut, 20 data akan dianalisis tujuan penggunaan kata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari* ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI Mei Ambar Sari* Abstrak Novel Bocchan karya Natsume Souseki merupakan salah satu novel yang masih banyak dibaca oleh

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活 KISI KISI SOAL POSTTEST Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Kelas / Semester : XII / 2 Alokasi Waktu : 10 Menit Jumlah Soal : 20 butir Penulis : Azka D. Nurilmatin N o Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan BAB 3 ANALISIS DATA Berdasarkan pada teori-teori yang ada pada bab dua, pada bab tiga ini, saya akan mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan dalam komik yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah suatu hal yang yang tidak bisa lepas dari diri seorang manusia, dalam pribadi setiap manusia pasti memiliki rasa cinta atau rasa ingin tahu terhadap

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 25, halaman: 70) い~じゃないの あさりがみてるんだから. Terjemahan: Ibu: Masa bertengkar gara-gara televisi?

(Asari-chan buku no: 25, halaman: 70) い~じゃないの あさりがみてるんだから. Terjemahan: Ibu: Masa bertengkar gara-gara televisi? 10. Buku ke-25, pada bagian judul cerita : 愛のタゴ作ツール halaman 70. Dalam situasi percakapan di bawah ini digambarkan, mengenai Mama yang sedang menegur Tatami dan Asari karena bertengkar mempermasalahkan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2012), penokohan adalah pelukisan gambaran yang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Ikumen Moteki (2011: 7) menjelaskan bahwa istilah Ikumen berasal dari permainan kata seperti halnya Ikemen. Moteki memberikan definisinya mengenai Ikumen sebagai berikut

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang memungkinkan semua orang dari satu kelompok sosial tertentu atau orang lain yang sudah mempelajari kebudayaan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen) LAMPIRAN 88 89 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMAN 1 Yogyakarta : Bahasa Jepang : X MIA 6 (kelas Eksperimen) : 2 (dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (Rokhmansyah, Alfian. 2014 :

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan Bab 5 Ringkasan Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan dan menunjukkan keterkaitan dengan karya sastra yang terbit sebelumnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru dalam

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh Bab 3 Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis penyebab utama kenakalan remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh pertama yang dibahas adalah tokoh Yusei

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016 LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul : A N A L I S I S K O N S E P E M O S I P A D A T O K O H H A K I M D E C I M D A L A M F I L M ANIMASI DEATH PARADE Telah diuji dan diterima

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, penulis akan menganalisis penyebab gangguan depresi yang dialami oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini diceritakan tentang

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment. BAB III PROSES PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment. Menurut Arikunto yang dimaksud penelitian pre eksperimen atau kuasi eksperimen adalah

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya,

Bab 3. Analisis Data. yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya, Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menganalisis dua penyebab utama tindakan bunuh diri yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya, sedangkan yang ke dua

Lebih terperinci

Pergi kemana? どこへ行きますか

Pergi kemana? どこへ行きますか Pergi kemana? どこへ行きますか i Oleh : Ahmad Hasnan www.oke.or.id doko e ikimasuka. pergi kemana, pertanyaan ini mudah dan sering digunakan dalam bepergian,dalam artikel edisi ini akan di bahas cara bertanya

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 ini penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai pegangan dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. 2.1 Teori Pragmatik Asal-usul kata pragmatik

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat.

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Kelas Kata Seperti halnya bahasa lain, dalam bahasa Jepang juga terdapat kelas kata. Setiap kelas kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat. Menurut

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Pre Test dan Post Test Pada bab ini, penulis akan menganalisis data data penelitian kelas yang telah penulis kumpulkan selama kurang lebih sebulan, guna mengetahui hasil

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret Bab 3 Analisis Data Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011. Peserta responden merupakan mahasiswa-mahasiswi Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI

ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI ANALISIS TOKOH BOTCHAN DALAM DRAMA TVBOTCHANDENGAN TEORI HIRARKI KEBUTUHAN BERTINGKATDARI ABRAHAM MASLOW SKRIPSI YULIS KARTIKA DEWI 2012110055 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil 50 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil belajar mengajar menggunakan permainan menemukan gambar sebagai upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi

Lebih terperinci

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi sosial, penting bagi penutur dan lawan tutur saling memahami isi tuturannya. Berbicara secara langsung, apa adanya tanpa ada basabasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa Jepang disebut 4 ginō yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Sasaran pembelajaran

Lebih terperinci

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか Lampiran I SOAL PRE TEST NIM : A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! れいあした例 : 明日 授業 ( は に を ) やすみですか くうこう 1. 私は母とタクシー ( に を で ) 空港へ行きました はいたた 2. 歯 ( で は が ) 痛いですから 何も食べないです

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbitrer dan konvensional,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman?

Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman? Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman? だい あんぜん さ ぎょう なん ひつ 第 1 安 全 作 業 は 何 のために 必 要 よう か? Perlunya melakukan pekerjaan dengan aman 1) Kalau sampai cedera karena kecelakaan kerja, bahkan sampai

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

PDF created with FinePrint pdffactory trial version  YUK BELAJAR NIHONGO 1 YUK BELAJAR NIHONGO PENGANTAR Saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan Jepang? Atau barangkali sedang kuliah jurusan Bahasa Jepang, atau suatu saat anda ingin pergi ke Jepang baik untuk belajar atau

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB JEP-02-05) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 3.5menganalisisungkapanyangmenyatakankemampuan (dekirukoto)

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室 DIKTAT KULIAH Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 中級日本語 New Approach Japanese Intermediate Course 日本語研究者教材開発室 By: 小柳昇 (2002,203,2004) Pengantar Diktat ini disusun untuk memberikan penjelasan dalam bahasa

Lebih terperinci

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen bermakna terima kasih dalam bahasa Jepang dan ungkapan persalaman berterima kasih dalam bahasa Indonesia No Ungkapan Persalaman Kalimat Penutur Mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa. ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai hal.

BAB I PENDAHULUAN. serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa. ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai hal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari Bahasa Asing memerlukan usaha yang cukup serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

Abstraksi. Kata kunci : fungsi partikel mo, Umibe no Kafuka.

Abstraksi. Kata kunci : fungsi partikel mo, Umibe no Kafuka. Abstraksi Jumlah partikel yang banyak dan beragamnya makna dari masing-masing fungsi partikel dalam bahasa Jepang membuat kompleksitas dalam pemahaman bahasa Jepang. Alasan penulis menganalisis fungsi

Lebih terperinci

DAYA ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF LANGSUNG DALAM CERITA ANAK OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI NASKAH JURNAL

DAYA ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF LANGSUNG DALAM CERITA ANAK OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI NASKAH JURNAL DAYA ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF LANGSUNG DALAM CERITA ANAK OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI NASKAH JURNAL Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi Sarjana Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan

Lebih terperinci

RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU. Fajria Noviana ABSTRAK

RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU. Fajria Noviana ABSTRAK RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU Fajria Noviana fajrianoviana0701@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini memaparkan mengenai analisis dengan pendekatan resepsi sastra untuk mengetahui

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang

Bab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Psikologi Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Karena itu psikologi bisa diartikan sebagai

Lebih terperinci

3. Bahasa Jepang

3. Bahasa Jepang 3. Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci