TERJEMAHAN BERANOTASI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA BUKU WHAT DO MUSLIMS BELIEVE? TUGAS AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TERJEMAHAN BERANOTASI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA BUKU WHAT DO MUSLIMS BELIEVE? TUGAS AKHIR"

Transkripsi

1 TERJEMAHAN BERANOTASI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA BUKU WHAT DO MUSLIMS BELIEVE? TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Magister Humaniora oleh: S E L A N I NPM X Program Studi Linguistik PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2008

2 LEMBAR PENGESAHAN Terjemahan beranotasi ini telah diujikan pada hari Rabu tanggal 23 Juli 2008 pukul WIB dengan susunan tim penguji sebagai berikut. 1. Dr. Muhammad Luthfi... (Ketua Penguji/Anggota) 2. Prof. Dr. Rahayu S. Hidayat (Pembimbing/Anggota) 3. Dr. Susilastuti Sunarya... (Panitera/Anggota) Disahkan di Jakarta, tanggal...oleh: Ketua Departemen Linguistik Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia M. Umar Muslim, Ph. D. Dr. Bambang Wibawarta NIP NIP i

3 LEMBAR PERNYATAAN Seluruh isi terjemahan beranotasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya. Depok, 23 Juli 2008 Penulis, S e l a n i NPM X ii

4 PRAKATA Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan kekuatan pada saya sehingga dapat menyelesaikan terjemahan beranotasi ini sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Linguistik Penerjemahan, Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri saya sendiri. Namun, saya berharap terjemahan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan terjemahan beranotasi ini. Secara khusus ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya saya sampaikan kepada: 1. Ibu Prof. Dr. Rahayu S. Hidayat sebagai pembimbing penulisan tugas akhir ini yang telah dengan sabar, teliti, dan penuh tanggung jawab membimbing dan mengarahkan penulis menyelesaikan terjemahan beranotasi ini. 2. Bapak Dr. Muhammad Luthfi dan Ibu Dr. Susilastuti Sunarya yang telah memberikan masukan yang sangat berharga untuk perbaikan tugas akhir ini. 3. Bapak Dr. FX Rahyono selaku pembimbing akademis yang telah memberikan motivasi untuk segera menyelesikan tugas akhir ini. 4. Bapak M. Umar Muslim, Ph.D dan Ibu Wiwin Triwinarti, M.A, selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Linguistik Universitas Indonesia iii

5 yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini. 5. Para dosen yang telah membimbing kami selama menuntut ilmu pada Program Studi Linguistik. 6. Para karyawan di Sekretariat Departemen Linguistik dan di Perpustakaan FIB yang telah dengan sabar melayani kami. 7. Bapak Drs. Margani M. Muchtar, M. Sc. selaku Kepala Dinas Dikmenti DKI Jakarta yang telah memberi kesempatan dan beasiswa kepada saya untuk mengikuti program S2 di Universitas Indonesia. 8. Bapak Drs. Ratiyono M. Si, selaku kepala Subdis Tenaga Kependidikan Dinas Dikmenti DKI Jakarta dan staffnya yang telah mengarahkan dan melayani kami dalam pengurusan biaya pendidikan selama menuntut ilmu di Universitas Indonesia. 9. Bapak Drs. H. Halidin Mukmin selaku Kepala Sekolah SMAN 9 Jakarta yang telah memberikan waktu pada saya untuk mengikuti pendidikan di Universitas Indonesia. 10. Rekan-rekan guru dan karyawan SMAN 9 Jakarta atas kerja sama dan pengertiannya selama penulis bekerja di lembaga ini. 11. Bapak Hananto yang telah membantu menyunting terjemahan dan sekaligus sebagai teman diskusi selama menyelesaikan tugas akhir ini. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh anggota keluarga atas doa dan dukungannya selama ini, khususnya pada istriku tercinta, Nunuk Isnadhiyah, yang selalu memberi semangat dan dukungan untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini. Khusus kepada almarhum dan almarhumah Bapak dan Ibu saya selalu mendoakan semoga diterima segala amal iv

6 ibadahnya, diampuni segala dosa-dosanya, dan diberikan tempat yang baik di sisi- Nya. Amin. Jakarta, 23 Juli 2008 Penulis v

7 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN...i LEMBAR PERNYATAAN.ii PRAKATA..iii DAFTAR ISI.. vi DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM viii ABSTRAK.. ix ABSTRACT x PEDOMAN TRANSLITERASI.xi BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang Alasan Pemilihan Teks Teks Sumber Penulis Pembaca Sasaran Ringkasan Pembaca Sasaran Tsa Metodologi Penerjemahan Sumber Rujukan 14 BAB 2 : KERANGKA TEORI Penerjemahan Teks Keagamaan Teori Skopos Metode. 20 vi

8 2.4 Prosedur Teknik BAB 3 : TEKS SASARAN: APAKAH IMAN ISLAM ITU? BAB 4 : TEKS SUMBER: WHAT DO MUSLIMS BELIEVE? BAB 5 : ANOTASI Nama dan Penyebutan Istilah Struktur Kalimat.190 BAB 6 : PENUTUP 192 GLOSARIUM DAFTAR ACUAN.203 vii

9 DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM BSa = Bahasa Sasaran BSu = Bahasa Sumber TSu = Teks Sumber TSa = Teks Sasaran hlm. = halaman Par. = Paragraf viii

10 Pedoman Transliterasi Tugas akhir ini menggunakan transliterasi yang bersumber dari pedoman transliterasi Arab atas keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 158 tahun 1987 No b/u/87 dengan sedikit modifikasi pada sistem penulisan sebagaimana dijelaskan di bawah ini. 1. Konsonan Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ba b be ta t te sa s es jim j Je ha h ha kha kh ka dan ha dal d De zal z zet ra r er zai z zet sin s es xi

11 syin sy es dan ye sad s es dad d de ta t te za z zet ain. koma terbalik di atas gain g ge fa f ef qaf q ki kaf k ka lam l el mim m em nun n en wau w we ha h ha hamzah.... apostrof ya y ye xii

12 2. Vokal 1) Vokal Tunggal Tanda Nama Huruf Latin Nama Fathah a a Kasrah i i dammah u u 2) Vokal Rangkap Tanda dan Huruf Nama Gabungan huruf Nama Fathah dan ya ai a dan i Fathah dan wau au a dan u xiii

13 ABSTRAK Terjemahan beranotasi ini bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban atas padanan tertentu yang dipilih oleh penerjemah dalam mengatasi berbagai masalah penerjemahan. Teks sumber yang dipilih adalah buku bahasa Inggris yang berjudul What do Muslims Believe? Kegiatan ini dilakukan dalam dua langkah, yakni menerjemahkan dan memberi anotasi pada hasil terjemahan. Anotasi adalah pertanggungjawaban penerjemah atas padanan yang dipilih. Dalam anotasi, penerjemah menjelaskan masalah-masalah yang ditemukan selama proses penerjemahan dan solusi yang diberikan dalam mengatasi masalah itu, dengan disertai alasan yang logis. Masalah penerjemahan pada penerjemahan ini dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni: nama, istilah, dan kalimat. Metode dan prosedur penerjemahan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut dan untuk menemukan padanan pada bahasa sasaran. Metode komunikatif dan semantis digunakan untuk mendapatkan terjemahan yang akurat, alami, dan berterima bagi pembaca teks sasaran. Saya menemukan bahwa metode, prosedur, dan teknik penerjemahan sangat membantu penerjemah bekerja lebih akurat. x

14 ABSTRACT This annotated translation is aimed at representing the translator s responsibility for the choice equivalents in order to solve various translation problems. The source text was an English book entitled What do Muslims Believe?. The activities are carried out into two ways; translating and giving annotation on the translation. Annotation is the translator s responsibility for the equivalent words and/or terms chosen. In annotation, the translator explains the problems found during the translation process and the solutions to the problems supported by logical reasons. The problems are classified into three categories: names, terms, and sentences. The translation methods and procedures are used to solve those problems and to find the equivalents in the target language. Communicative and semantic methods are applied in order to get an accurate, natural and accepted translation for the target text readers. I find that all of the translation methods, procedures, and techniques help the translator work more accurately. ix

15 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:1183), penerjemahan didefinisikan sebagai proses, cara, perbuatan menerjemahkan; pengalihbahasaan. Sementara itu, Nida dan Taber (1974:12) mengatakan bahwa penerjemahan adalah pengungkapan kembali pesan dalam bahasa sumber (BSu) ke dalam bahasa sasaran (BSa) dengan menggunakan padanan yang terdekat dan wajar, pertama dalam hal makna dan kedua dalam hal gaya. Senada dengan Nida dan Taber, Newmark (1988: 5) menyatakan, penerjemahan merupakan pengalihan makna dari satu bahasa ke bahasa lain sebagaimana yang dimaksud oleh penulis teks. Jadi, penerjemahan merupakan suatu proses atau upaya untuk mengungkapkan kembali makna, pesan, atau amanat yang terkandung dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran sebagaimana yang dimaksud oleh penulisnya dengan padanan yang terdekat dan wajar sehingga teks sasaran (TSa) dapat dipahami oleh pembacanya. Selanjutnya, dalam konsep kesepadanan dinamis Nida dan Taber (1974:22) menggambarkan (dalam diagram) penerjemahan sebagai suatu tindak komunikasi. Penerjemah berada di antara dua bahasa. Ia menjadi penerima dalam bahasa sumber (BSu) dan kemudian menjadi pengirim dalam bahasa sasaran (BSa). Menurut Machali (2000:6), dalam proses komunikasi penerjemah melakukan komunikasi baru melalui hasil komunikasi yang sudah ada (yaitu dalam bentuk teks). Dalam komunikasi baru itu, penerjemah melakukan upaya membangun jembatan makna

16 2 antara produsen TSu dan pembaca TSa. Hal ini juga diungkapkan oleh Hatim dan Mason (1992:223) yang menyatakan bahwa penerjemah berdiri di pusat proses komunikasi yang dinamis, sebagai mediator antara pembuat TSu dan penerima TSa yang diciptakannya. Dengan demikian, tugas penerjemah adalah memahami pesan yang disampaikan penulis TSu dan menyampaikan kembali pesan itu kepada khalayak pembaca sasaran dalam bahasa sasaran. Sementara itu, Hoed (2006:29) menambahkan bahwa penerjemah tidak saja berada di antara dua bahasa, tetapi juga dua kebudayaan, yakni kebudayaan masyarakat BSu dan kebudayaan masyarakat BSa. Bahasa yang hidup dan berkembang dalam suatu masyarakat merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat itu. Namun, bahasa juga merupakan salah satu alat yang dapat mengungkapkan unsur kebudayaan secara keseluruhan dari masyarakat, yang meliputi sistem mata pencaharian, sistem pengetahuan, teknologi, religi (agama, kepercayaan, dan hal-hal yang gaib), kesenian, dan bahasa sendiri. Oleh karena itu, bahasa dan kebudayaan merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Implikasi dari kenyataan ini adalah bahwa, dalam menerjemahkan bukan hanya memperhatikan perbedaan kaidah antara bahasa sumber dan bahasa sasaran, tetapi juga perbedaan budaya yang melatari kedua bahasa itu. Dalam praktik penerjemahan, pemahaman penerjemah terhadap teks sumber merupakan faktor yang sangat menentukan. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap teks sumber, penerjemah tidak akan dapat mengungkapkan kembali pesan TSu ke dalam TSa sesuai dengan maksud penulis TSu. Oleh karena itu, Larson (1989: ), memberikan pedoman berupa langkah (prosedur) yang dapat

17 3 ditempuh penerjemah dalam praktik penerjemahan. Menurut dia, langkah pertama adalah memahami TSu. Caranya yakni dengan membaca teks sumber secara keseluruhan, dan jika perlu dilakukan berkali-kali sampai penerjemah benar-benar memahami isi teks itu. Langkah berikutnya adalah analisis. Analisis harus dilakukan secara menyeluruh, yakni tidak terbatas pada aspek bahasa yang meliputi hubungan tekstual antara unit-unit dalam teks itu, tetapi juga aspek nonbahasa, seperti waktu dan tempat, jenis teks, pembaca teks, tujuan penulisan, dan informasi tentang pengarang. Dalam hal ini Newmark (1988:22) mengatakan, teks harus dipahami pada tingkat referensial. Penerjemah harus memahami topik teks, tujuan teks, dan pandangan tertentu penulis tentang teks sumber. Setelah memperoleh pemahaman TSu secara komprehensif, barulah penerjemah mulai mengalihkan atau mengungkapkan kembali pesan TSu itu ke dalam BSa. Pertama-tama dilakukan dalam pikiran, kemudian membuat draf pertama. Perbaikan draf pertama menjadi draf kedua, draf kedua dicek kembali dan seterusnya sampai diperoleh terjemahan yang baik. Terjemahan yang baik menurut Larson(1989: 532) adalah terjemahan yang memenuhi unsur ketepatan (accuracy), kejelasan (clarity) dan kewajaran (naturalness). Padanan yang dipilih tepat, disampaikan dengan cara yang mudah dipahami, dan sesuai dengan kaidah yang berlaku bagi masyarakat pembaca sasaran. Untuk memperoleh terjemahan yang memenuhi ketiga unsur di atas, para ahli penerjemahan menyarankan agar penerjemah memilih metode, prosedur, dan teknik penerjemahan yang tepat sesuai dengan tujuan, pembaca sasaran, dan jenis teks yang kita terjemahkan.

18 4 Dalam tugas akhir ini, saya mencoba menerapkan metode, prosedur, dan teknik yang saya pilih untuk menerjemahkan sebuah teks yang saya ambil dari buku yang berjudul What Do Muslims Believe?, sebuah buku teks keagamaan yang menggunakan laras ilmiah populer. Metode, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam penerjemahan yang saya lakukan dijelaskan pada bab 2 tugas akhir ini. Pada penerjemahan ini saya juga membuat anotasinya. Anotasi dibuat untuk menjelaskan langkah yang diambil penerjemah dalam mengatasi masalah penerjemahan yang muncul selama proses penerjemahan. Oleh karena itu, anotasi pada tugas akhir ini berisi penjelasan masalah penerjemahan yang muncul, komponen makna yang mengantar ke pemahaman, teknik penerjemahan dan padanan yang dipilih, serta referensi yang membantu pemadanan. Anotasi disajikan pada bab 5, sedangkan penjelasan metodologi anotasi dipaparkan pada bagian 1.5 bab ini. 1.2 Alasan Pemilihan Teks Ada beberapa alasan yang melatari pemilihan buku What Do Muslims Believe? sebagai teks sumber terjemahan beranotasi. Pertama, buku ini terbit pertama kali pada tahun 2006, dan menurut informasi yang saya dapatkan dari penerbit Mizan dan Gema Insani Press, buku ini belum ada yang menerjemahkan. Alasan kedua, buku ini membahas hal yang sangat mendasar tantang apa dan bagaimana Islam sehingga menarik dan bermanfaat untuk dibaca. Selain itu, meskipun tidak dipaparkan secara mendalam, rangkaian peristiwa penting yang berkaitan dengan sejarah perkembangan Islam diungkapkan secara kronologis perkembanagan Islam sejak zaman Nabi Muhamamad, perkembangan Islam pada

19 5 masa kekhalifahan hingga masa kini sehingga mempermudah pembaca memahami Islam secara utuh. Penggunaan bahasa sederhana ditandai dengan struktur kalimat yang tidak rumit. Selain istilah khusus dalam keagamaan termasuk terjemahan ayat Al-Qur an, secara umum digunakan kosakata untuk komunikasi sehari-hari sehingga membuat isi buku ini semakin mudah dipahami. Hal ini memungkinkan buku ini dibaca oleh kalangan yang lebih luas, termasuk nonmuslim yang tertarik pada Islam. Judul buku ini yang cukup singkat dan menarik menambah daya tarik tersendiri sehingga terjemahan buku ini sangat berpeluang untuk diterbitkan. Alasan ketiga, terdapat unsur pada TSu, baik pada tataran kata, frasa, istilah, maupun kalimat, yang ketika diterjemahkan menimbulkan masalah penerjemahan. Penjelasan masalah, langkah yang diambil atau padanan yang diberikan sebagai solusi atas masalah penerjemahan tersebut disertai alasan yang masuk akal merupakan anotasi dalam penerjemahan beranotasi. Dalam kaitannya dengan terjemahan beranotasi sebagai tugas akhir, hal ini memberikan peluang kepada penerjemah untuk memberikan anotasi pada terjemahan mandiri yang dilakukannya. 1.3 Teks Sumber Berdasarkan temanya, buku itu termasuk jenis teks khusus bidang keagamaan yang bersumber pada ajaran Islam. Tidak seperti buku teks Islam pada umumnya, buku ini ditulis dalam gaya ilmiah populer, dengan menghindari tulisan Arab, dan sedikit menggunakan istilah bahasa Arab. Hal ini dapat dipahami karena buku itu ditulis di Inggris dan diperuntukkan bagi masyarakat Inggris yang mayoritas nonmuslim.

20 6 Pada tugas akhir ini, bagian buku yang diterjemahkan atau dijadikan teks sumber (TSu) adalah empat Bab pertama dari delapan Bab, atau sebanyak lebih kurang dua belas ribu kata. Hal ini dilakukan terkait dengan isi Bab 4 yang tidak memungkinkan untuk dipotong karena merupakan konsep yang harus utuh. Teks sumber diambil secara berurutan dari Bab 1 sampai dengan Bab 4 dengan pertimbangan ada kesinambungan dan lebih memudahkan penerjemah ketika akan menerjemahkan buku ini secara keseluruhan Penulis Ziauddin Sardar lahir pada tanggal 31 Oktober 1951 di Dipalpur Pakistan Utara. Ketika masih kanak-kanak, ia pindah ke London mengikuti ayahnya yang sudah tinggal di sana selama beberapa tahun. Ia belajar fisika dan ilmu informatika di Universitas City di London. Sebagai ahli informatika, ia bekerja di Pusat Penelitian Haji Universitas King Abdul Aziz, Jeddah. Di sana ia mengembangkan model simulasi untuk pelaksanaan ibadah haji ke Mekah. Di sela-sela kesibukannya menulis pada siang hari, pada malam harinya ia juga bekerja sebagai jurnalis. Setelah itu, ia kembali berimigrasi ke London dan di sana bekerja pada majalah ilmu pengetahuan Nature dan New Scientist sebelum bergabung dengan salah satu stasiun televisi sebagai wartawan. Tak lama kemudian, ia pindah menjadi konsultan editor pada sebuah majalah Islam Inquiry. Ia mendirikan Pusat Study Masa Depan di Universitas East West di Chicago. Antara tahun 1994

21 7 dan tahun 1998 ia menjadi profesor tamu bidang kebijakan dan teknologi di Universitas Middlesex. Sejak tahun 1985, ia menjadi programmer dan penulis independen. Sampai saat ini ia telah menerbitkan sekitar 30 judul buku, dan lebih dari 200 artikel, esai, dan ulasan. Sejak tahun 1999 ia bekerja sebagai editor majalah Futures. Beberapa karyanya adalah yang berikut. - Desperately Seeking Paradise: Journeys of a Sceptical Muslim, Granta Books American Dream, Global Nightmare, Icon Books 2004 (ditulis bersama Merryl Wyn Davies) - Shail Inayatullah dan Gail Boxwell (ed.), Islam, Postmodernism and other Futures: a Ziauddin Sardar reader, PlutoPress The A to Z of Postmodern Life: Essays on Global Culture in the Noughties, Vision Pembaca Sasaran Pembaca sasaran teks sumber adalah masyarakat umum dewasa di Inggris yang mayoritas nonmuslim dan sebagian tidak mengenal Islam. Bagi masyarakat non-muslim di Inggris, buku ini bertujuan memberikan gambaran kepada pembacanya tentang apa dan bagaimana Islam yang sebenarnya, sekaligus untuk meluruskan persepsi masyarakat Inggris yang salah tentang Islam, yaitu yang menganggap Islam identik dengan teror.

22 Ringkasan Buku ini terdiri dari 140 halaman, termasuk glosarium, daftar pustaka, dan indeks. Buku ini dibagi menjadi delapan Bab yang secara ringkas dapat saya jelaskan sebagai berikut. Dalam Bab 1 What Makes a Muslim? Bagaimana Seseorang Menjadi Muslim? dijelaskan pengertian Syahadat dan makna Syahadat bagi seorang muslim. Selain itu, dalam Bab ini dijelaskan pula pengertian dan makna Islam dan Iman, dan hubungan keduanya. Islam merupakan agama yang terbuka untuk didiskusikan dan diperdebatkan, termasuk tentang hakikat Tuhan dalam Islam. Keimanan yang benar menurut Islam adalah keimanan yang diperoleh melalui serangkaian pertanyaan dan bukan diperoleh secara buta. Dalam Bab 2 dengan sub judul Who are the Muslims? Siapa Muslim Itu? dijelaskan wilayah atau negara-negara persebaran Islam saat ini. Dalam Bab ini pula dijelaskan bahwa Islam menghormati keragaman pandangan di berbagai tempat akibat perbedaan interpretasi tentang suatu aturan atau hukum, dan akibat pengaruh budaya setempat. Dalam Bab 3, Where do Muslims Come from? Dari Manakah Umat Islam Berasal? dibahas Nabi Muhammad; asal-usul atau silsilah Nabi Muhammad, keadaan masyarakat Mekah sebelum Nabi Muhammad diangkat sebagai Rasul, turunnya wahyu pertama, penyebaran Islam di Mekah, hijrah ke Madinah, sampai kembali lagi ke Mekah dengan kemenangan. Disamping itu, dalam Bab ini dijelaskan juga empat sahabat Nabi yang kemudian disebut khalifah, yaitu Abubakar, Umar bin

23 9 Khatab, Utsman dan Ali, serta peran mereka dalam perjuangan dan pengembangan Islam. Dalam Bab 4, What do Muslims Believe? Apakah Iman Islam Itu? dijelaskan tentang aspek-aspek keimanan dalam Islam, yang terdiri dari enam macam, yaitu Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab Allah, Iman kepada Hari Akhir (Qiamat), dan Iman kepada ketentuan Allah. Selain itu, dalam Bab ini juga dijelaskan pengertian Qur an, Sunnah, dan Shariah. Bab 5, Varieties of Muslim Belief? Berbagai Aliran dalam Islam, berisi penjelasan tentang perbedaan sistem keyakinan dua kelompok Islam terbesar, yakni Sunni dan Syiah. Pembahasan ini sebenarnya merupakan penjelasan lebih lanjut konsep yang sudah dibahas dalam Bab 2. Di samping itu, dalam Bab ini dibahas pula pengertian sufi, kaum puritan, dan pembaharu. Bab 6 dengan subjudul What Do Muslims Do? Apakah yang Dilakukan Umat Islam? berisi penjelasan tentang perintah Allah pada umat Islam yang tercantum dalam Rukun Islam kecuali Syahadat, yaitu Sholat, Puasa, Zakat dan Haji. Tiga hal penting lain yang dibahas dalam Bab ini adalah pengertian Jihad, Halal-Haram, dan Jilbab. Dalam Bab 7 How do you Apply Islam? Bagaimana Anda Mengaplikasikan Islam? dibahas tentang bagaimana seorang muslim melaksanakan ajaran agamanya. Dalam subbahasan bab ini pengarang menjelaskan antara lain, panduan untuk melaksanakan ajaran Islam, yaitu Qur an, Sunnah, dan Sariah. Qur an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang merupakan hukum tertinggi dalam Islam, sedangkan Sunah ialah segala perkataan, perbuatan dan sikap

24 10 diamnya Nabi terhadap suatu masalah yang dijadikan hukum atau acuan oleh umat Islam dalam memutuskan perkara. Sementara itu, Sariah adalah hukum yang telah ditetapkan dalam Islam baik berasal dari Qur an maupun dari Sunah. Selain ketiga hal di atas, dalam Bab ini juga dijelaskan perkembangan pelaksanaan Islam sejak Islam mencapai kejayaan sejak zaman Umar bin Abdul Aziz hingga kini. Bab ini ditutup dengan pembahasan asal mula teroris muslim, yang menurut pengarang, sebenarnya mereka bukan sebagai muslim murni. Dalam Bab 8 Where Now? Di Manakah Sekarang? yang merupakan Bab penutup, dijelaskan tentang potret Islam masa kini, yaitu Islam di abad XXI. Menurut pengarang buku ini, meskipun banyak tumbuh cara dan kesadaran baru dari umat Islam untuk menjalankan ajaran agamanya, secara keseluruhan umat Islam gagal menghidupkan kembali idealisme atau cita-cita Islam. Islam menekankan pada pendidikan, tetapi tak satu pun lembaga pendidikan Islam di dunia yang menonjol. Islam menjunjung tinggi keadilan sosial, tetapi dunia Islam terombang-ambing dalam kehidupan tirani, kelaliman, dan penindasan. Islam menuntut distribusi kekayaan dan melihat kemiskinan sebagai dosa, tetapi keterbelakangan merupakan pemandangan yang umum dalam masyarakat Islam. Menurut penulis itu, cita-cita Islam dapat dicapai hanya dengan melalui kerjasama multi peradaban, yakni dengan menghindarkan konflik antara Islam dengan Barat, atau dengan tradisionalisme dan sekularisme.

25 Pembaca Sasaran TSa Terjemahan buku ini ditujukan kepada para pemula, yaitu para pembaca baik muslim atau nonmuslim yang belum banyak mengenal Islam. Terjemahan ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca yang ingin mengetahui Islam secara garis besar. 1.5 Metodologi Penerjemahan Beranotasi Kata anotasi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris annotation, yang dalam Collins English Dictionary (2005: 64) berarti a note added in explanation. Bentuk verbanya adalah to annotate yang dalam kamus yang sama didefinisikan dengan to supply a written work with critical or explanatory notes. Menurut Webster Unabridged (1977: 74) to annotate berarti to make notes by way of explanation; to make remark on writing. Sementara itu, menurut Longman Dictionary of English and Culture (1993:42) to annote adalah to add a short note to (a book) explain certain part. Selanjutnya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:55) definisi anotasi adalah catatan yang dibuat oleh pengarang atau orang lain untuk menerangkan, mengomentari, atau mengkritik teks karya sastra atau bahan tertulis lain. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pertama, anotasi adalah catatan yang dibuat untuk menjelaskan, mengomentari, mengulas, atau mengkritik suatu hasil karya. Kedua, anotasi dapat dibuat seseorang terhadap hasil karya sendiri atau terhadap hasil karya orang lain. Selanjutnya, dalam penerjemahan, anotasi juga dapat menjadi suatu karya ilmiah yang disebut terjemahan beranotasi. Pengertian ini dijelaskan oleh Williams & Chesterman (2002:7 8) sebagai berikut.

26 12 A translation with commentary (or annotated translation) is a form of introspective and retrospective research where you yourself translate a text, and at the same time write a commentary on your translation process. This commentary will include some discussion of the translation assignment, an analysis of aspects of the source text, and a reasoned justification of the kinds of solutions you arrived at for particular kinds of translation problems. One value of such research lies in the contribution that increased self-awareness can make to translation quality. (Terjemahan dengan komentar (atau terjemahan beranotasi) merupakan bentuk penelitian introspektif dan retrospektif, yakni Anda menerjemahkan sendiri suatu teks, dan pada saat yang sama memberikan komentar pada proses penerjemahan Anda. Komentar ini akan mencakupi diskusi dalam pelaksanaan penerjemahan, analisis aspek teks sumber, dan pembenaran yang masuk akal atas berbagai masalah penerjemahan. Salah satu manfaat dari bentuk penelitian semacam ini yaitu meningkatkan kesadaran diri penerjemah sehingga dapat meningkatkan mutu penerjemahannya.) Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa terjemahan beranotasi merupakan bentuk penelitian introspektif dan retrospektif yang dilakukan penerjemah terhadap terjemahannya sendiri. Hal itu berarti bahwa penerjemah melakukan penelitian mendalam dan melihat kembali hasil terjemahnnya, apakah padanan yang dipilihnya sudah tepat, kemudian memberikan keterangan atau alasan yang masuk akal sebagai justifikasi atas padanan yang dipilihnya. Salah satu manfaat dari terjemahan beranotasi ialah dapat meningkatkan kesadaran diri (self-awareness) penerjemah selama melakukan proses penerjemahan agar selalu cermat dan berhati-hati dalam melakukan penerjemahan sehingga dapat meningkatkan mutu terjemahannya. Definisi terjemahan beranotasi dari Williams dan Chesterman sama dengan konsep terjemahan beranotasi sebagai tugas pada program magister linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonsia. Oleh karena itu, definisi ini saya pergunakan sebagai pedoman dalam tugas akhir ini. Anotasi yang dimaksud pada tugas akhir ini adalah catatan untuk menjelaskan langkah yang diambil penerjemah ketika menemukan masalah penerjemahan pada

27 13 saat melakukan praktik penerjemahan. Pada penerjemaham beranotasi ini, anotasi digunakan untuk menjelaskan padanan yang dipilih penerjemah sebagai solusi dari masalah penerjemahan yang ditemukan selama proses penerjemahan itu. Dalam anotasi, penerjemah menjelaskan masalah yang dihadapi ketika menerjemahkan dan mengapa ia memilih suatu padanan tertentu dari sekian kemungkinan padanan yang dapat dipilih. Oleh karena itu, anotasi pada tugas akhir ini memuat identifikasi masalah penerjemahan, teknik yang digunakan untuk mengatasinya, padanan yang dipilih, serta dokumen yang mendukung dalam mencari padanan. Adapun langkah yang dilakukan dalam penerjemahan beranotasi ini adalah sebagai berikut. (1) Memilih dan menentukan teks sumber dan bagian yang akan diterjemahkan. Penentuan dan alasan pemilihan teks sumber serta bagian yang diterjemahkan telah dinyatakan pada bagian 1.2. (2) Membaca (mempelajari) teks sumber dan mencatat atau menandai bagian-bagian yang dapat bermasalah ketika proses pengalihan. Pembacaan ini dilakukan beberapa kali sampai benar-benar paham. Karena teks ini bagian dari buku, pembacaan teks tidak hanya pada bagian yang diterjemahkan tetapi keseluruhan dari isi buku itu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh isi buku itu sehingga mempermudah penerjemah saat pengalihan. (3) Mempelajari latar belakang teks sumber, antara lain tentang penulis, tujuan penulisan TSu. Tujuan dari langkah ini untuk membantu memahami teks itu sehingga dapat memperlancar proses pengalihan. (4) Menentukan metode penerjemahan. Metode yang saya pilih dalam penerjemahan ini adalah gabungan metode penerjemahan semantis dan metode

28 14 penerjemahan komunikatif. Kedua metode ini dipilih dengan alasan bahwa teks sumber merupakan teks keagamaan yang memuat ungkapan dan istilah keagamaan. Istilah itu harus dicari padanannya yang tepat dengan mempertimbangkan kaidah bahasa sasaran dan calon pembaca TSa sehingga diperoleh terjemahan yang wajar dan berterima. Oleh sebab itu, gabungan metode itu digunakan dalam penerjemahan beranotasi ini. (5) Mempelajari bagian yang telah dicatat dan mencari pemecahan masalah menggunakan rujukan. Rujukan yang digunakan pada penerjemahan beranotasi ini disajikan pada bagian 1.6 bab ini. (6) Tiap awal paragraf baik pada TSu maupun TSa diberi nomor untuk mempermudah penelusuran. (7) Bagian yang perlu dianotasi dipilah-pilah dan dikelompokkan berdasarkan masalah penerjemahannya. Semua masalah ini diteliti dan kemudian dicari solusinya pada sumber rujukan. 1.6 Sumber Rujukan Di bawah ini sumber rujukan dalam penulisan terjemahan beranotasi: 1. Al-Qur an dan terjemahannya. Al-Qur an yang saya pergunakan adalah Al- Qur an dan Terjemahannya yang diterbitkan oleh Departeman Agama Republik Indonesia melalui Yayasan Lembaga Penerjemah Al-Qur an. Ali, A. Yusuf. Di samping itu, sebagai pembanding saya menggunakan dan Al-Qur an Terjemah Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Bimbingan Mental TNI AD, tahun

29 Al-Qur,an dan terjemahan dalam bahasa Inggris The Holy Qur an, Translation and Comentary oleh A. Yusuf Ali, Amana Corp. (1982) 2. Kamus ekabahasa (Kamus Inggris-Inggris dan Kamus Indonesia-Indonesia) dan dwibahasa (Kamus Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris). Kamus ekabahasa yang digunakan antara lain: Collins English Dictionary (2005) dan Oxford Advance Learner s Dictionary (1995), Longman Dictionary of English Language and Culture (1992), Webster s New World College Dictionary (1996), dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001). Kamus dwibahasa yang digunakan ialah: Kamus Inggris-Indonesia (Echol & Shadily, 1975), The Contemporary English Indonesian Dictionary ( Salim, 1990), Advanced English Indonesian Dictionary (Salim, 2001), dan A Comprehensive Indonesian English Dictionary (Steven & Schmidgal-Tellings, 2004). 3. Ensiklopedi dan Buku Sejarah Islam, antara lain: Ensiklopedi Islam (Dasuki, Hafizh et.al.1994), Ensiklopedi Islam Indonesia (Nasution, 1992), Sirah Nabawiyah (Al-Mubarakfury 1997(2006)), Fiqhus Sirah (Al-Ghazaly), The Life of Muhammad, Prophet of Allah (Ibrahim & Dinet. 1990). 4. Artikel-artikel dari situs internet antara lain: Menelusuri Jejak Black Hole tanggal 6 Januari 2008, Barelvi Islam tanggal 24 Januari 2008, Mirzha Ghulam Ahmad < tanggal 24 Januari 2008), Firman Tuhan Bukan Firman Adalah Tuhan < tanggal 22 Januari 2008, Negus and Prophet Muhammad < 6 Februari

30 , Big Bang < tanggal 6 Desember Narasumber, yaitu orang yang memahami Islam dan Sejarah Islam, dan bahasa Arab dengan baik. Narasumber pada penerjemahan beranotasi ini ada dua orang, yakni Dr. Muhammad Luthfi, dosen Program Studi Arab FIB Universitas Indonesia dan Drs. Muhammad Kholil, guru Agama Islam SMAN 9 Jakarta. Kedua Narasumber ini memiliki pengetahuan tentang Islam dan bahasa Arab dengan baik. Mereka keduanya Sarjana Agama Islam yang memahami masalah keislaman dengan baik. Bab ini dilanjutkan ke bab 2 yang berisi kerangka teori. Kerangka teori membahas penerjemahan teks keagamaan, teori Skopos, metode, prosedur, dan teknik penerjemahan. Bab 3 memuat teks sasaran, sedangkan teks sumber di cantumkan pada bab 4. Awal setiap paragraf, baik teks sasaran maupun teks sumber diberi nomor untuk memudahkan penelusuran. Bab 5 menyajikan anotasi. Penutup disajikan pada bab 6. Tugas akhir ini dilengkapi glosarium.

31 17 BAB 2 KERANGKA TEORI Dalam bab ini dibahas landasan teoretis dalam penerjemahan buku What Do Muslims Believe? Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi penerjemahan teks keagamaan, teori skopos, metode, prosedur, dan teknik dalam penerjemahan. 2.1 Penerjemahan Teks Keagamaan Teks keagamaan adalah teks yang substansinya didominasi oleh tema dan topik yang bersumber pada satu agama atau lebih (Hoed, 2006:33). Lebih lanjut Hoed (2006:34), mengatakan bahwa untuk menerjemahkan teks yang bersifat keagamaan, penerjemah wajib menguasai konsep teologisnya. Menurut dia, penguasaan konsep teologis akan mempermudah penerjemah dalam memahami pesan TSu dan mengalihkannya ke TSa. Sementara itu, Hatim dan Mason (1997:112) mengatakan bahwa dalam penerjemahan kitab suci, seperti penerjemahan Al-Qur an, hal yang harus diperhatikan adalah efek retoris yang disebut pengalihan acuan (reference switch), yaitu pengalihan acuan dari yang normal (yang diharapkan berdasarkan logika dan kaidah kebahasaan), ke acuan yang lain. Contoh hal ini, menurut Hatim dan Mason (1997:112), dapat ditemui dalam surat Yasin ayat 22, yang dalam terjemahan bahasa Indonesia berbunyi, Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang menciptakanku dan yang hanya kepada-nya-lah kamu akan dikembalikan? (Al Qur an dan Terjemahannya, 1994). Kalimat itu merupakan kalimat instrospektif yang mengacu pada diri pembicara atau subjek sendiri.

32 18 Berdasarkan logika dan kaidah kebahasaan, semua pronomina mengacu pada subjek yang sama yaitu aku. Akan tetapi, pronomina yang terakhir pada kalimat itu digunakan kamu. Itulah yang oleh Hatim dan Mason disebut sebagai pengalihan acuan. Pengalihan acuan juga terjadi pada penggunaan kala. Pada saat membicarakan kejadian hari kiamat awal kalimat menggunakan kala yang akan datang pada akhir kalimat diakhiri kala lampau, padahal kiamat belum terjadi. Itulah yang menurut Hatim dan Mason harus dicermati penerjemah. Menurut hemat saya, teks kitab suci merupakan teks yang sangat khusus sehingga untuk menerjemahkannya diperlukan pengetahuan keagamaan (penguasaan konsep teologi) yang sangat tinggi di samping penguasaan BSu dan BSa. Selain kitab suci, masih banyak jenis teks keagamaan lain, seperti hukum, sejarah, sastra, filsafat, dan karya ilmiah keagamaan. Tiap jenis teks memiliki sifat dan gaya masing-masing sehingga penerjemahnnya juga harus mengikuti gaya teks aslinya. Oleh karena itu, salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penerjemahan teks keagamaan adalah jenis teks yang diterjemahkan. Hal lain yang perlu menjadi pertimbangan dalam penerjemahan teks keagamaan adalah budaya agama. Sebagai salah satu unsur kebudayaan, agama tidak lepas dari pengaruh budaya tempat pembawa ajaran itu berasal. Misalnya, agama Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad di Arab. Oleh karena itu, agama Islam sangat dipengaruhi oleh budaya Arab sehingga budaya Islam identik dengan budaya Arab, khususnya, dan budaya Timur Tengah pada umumnya. Ketika ajaran itu masuk dan diterima oleh suatu mayarakat, budaya Islam akan berinteraksi (berakulturasi) dengan budaya setempat membentuk budaya baru; budaya Islam yang dipengaruhi

33 19 budaya setempat, atau sebaliknya, budaya setempat yang dipengaruhi budaya Islam, bergantung pada mana yang dominan. Dalam budaya baru itu berlaku aturan, norma, dan kebiasaan yang diterima masyarakat, dan dianggap sebagai budaya keagamaan masyarakat setempat. Budaya baru itu mencakupi semua unsur termasuk unsur bahasa. Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa ketika menerjemahkan teks keagamaan yang erat kaitannya dengan unsur budaya, pertama harus mempertimbangkan kelaziman atau keberterimaan dalam masyarakat pembaca sasaran. 2.2 Teori Skopos Skopos berasal dari bahasa Yunani yang artinya tujuan. Dalam bidang penerjemahan, istilah ini berkaitan dengan tujuan atau sasaran kegiatan penerjemahan dan dikembangkan menjadi teori skopos oleh Vermeer (1989). Menurut teori ini, setiap kegiatan penerjemahan diasumsikan memiliki tujuan atau sasaran tertentu yang ingin dicapai oleh penerjemah atau orang yang memberikan perintah kepada penerjemah (klien) untuk melakukan kegiatan penerjemahan. Tujuan atau sasaran itu akan berpengaruh pada teks hasil penerjemahan. Dalam teori ini, penerjemah dianggap sebagai ahli yang memahami uapaya yang harus dilakukan dalam kegiatan penerjemahan untuk mencapai sasaran. Bagi penerjemah, selain pembaca sasaran dan jenis teks yang diterjemahkan, tujuan penerjemahan merupakan salah satu hal yang dijadikan pertimbangan dalam memilih dan menentukan metode penerjemahan yang diterapkan. Berkaitan dengan ini, Hoed (2006: 55) menyarankan agar sebelum menerjemahkan suatu teks, penerjemah

34 20 mendesain sasaran (audience design) dan menganalisis kebutuhan (needs analysis), yakni menentukan dahulu siapa calon pembaca terjemahannya dan/atau digunakan untuk tujuan apa hasil terjemahannya itu. Dengan mengetahui calon pembaca dan tujuan penerjemahan yang akan dilakukan, penerjemah dapat menentukan metode yang digunakan untuk selanjutnya memilih padanan yang tepat sehingga dihasilkan terjemahan yang baik. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori skopos secara tidak langsung ikut berperan dalam praktik penerjemahan. Dengan memahami konsep teori ini, penerjemah akan selalu disadarkan untuk mempertimbangkan tujuan penerjemahan sebelum memilih metode penerjemahan. Dengan demikian teori ini membimbing penerjemah menentukan metode yang tepat. 2.3 Metode Metode yang digunakan dalam kegiatan penerjemahan ini adalah penerjemahan semantis dan komunikatif dari Newmark (1988:46 47). Adapun alasan pemilihan kedua metode itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Metode penerjemahan semantis berorientasi pada BSu. Secara umum metode penerjemahan ini menekankan pada gaya bahasa penulis (TSu), tetapi masih memperhatikan segi kewajaran dalam BSa. Dalam pemilihan padanan, metode ini masih mempertimbangkan ketepatan dan keberterimaan bagi pembaca BSa. Metode ini menekankan pada nilai keindahan (aesthetic value) sehingga, meskipun tetap menekankan pada makna atau pesan dalam teks sumber, terjemahannya tidak terasa kaku dan asing pada pembaca sasaran. Dalam penerjemahan semantis, kata BSu yang

35 21 bermuatan budaya dapat diterjemahkan dengan kata yang lebih netral atau istilah yang lebih fungsional ke dalam BSa selama tidak menghilangkan unsur-unsur estetis yang ada pada TSu. Sementara itu, metode penerjemahan komunikatif berorientasi pada BSa. Metode penerjemahan ini mengupayakan pengungkapan kembali makna kontekstual TSu ke TSa sedemikian rupa sehingga baik aspek kebahasaan maupun aspek isinya langsung dimengerti oleh pembaca sasaran. Penerjemahan dengan metode ini mengutamakan penyampaian pesan, namun tanpa harus menerjemahkan secara bebas. Sesuai dengan namanya, metode ini memperhatikan prinsip komunikasi, yaitu dengan memperhatikan tujuan penerjemahan dan pembaca sasaran. Oleh karena itu, dalam penerjemahan komunikatif sebuah versi TSu dapat diterjemahkan menjadi beberapa versi BSa, sesuai dengan tujuan penerjemahan dan pembaca teks sasaran. Berhubungan dengan kedua jenis metode penerjemahan itu, Newmark (1988:48) menyatakan bahwa hanya metode semantis dan komunikatif yang memenuhi dua tujuan utama penerjemahan, yakni ketepatan (accuracy) dan kehematan (economy). Menurut dia, penerjemahan semantis cenderung lebih ekonomis daripada penerjemahan komunikatif, tetapi jika tulisan teks yang diterjemahkan kurang baik, sebaiknya menggunakan metode komunikatif. Berdasarkan penjelasan di atas, saya menyimpulkan bahwa, meskipun orientasi kedua metode berbeda, yakni bahwa metode semantis memberikan padanan lebih dekat dengan BSu, sedangkan metode komunikatif lebih dekat dengan BSa, keduanya sama-sama memberikan panduan ke arah pencarian padanan yang berterima dalam BSa. Oleh sebab itu, kedua metode itu dipilih dalam penerjemahan

36 22 buku What Do Muslims Believe? Setelah menentukan metode dan membuat desain sasaran dan analisis kebutuhan, penerjemah mulai melakukan penerjemahan dengan mengikuti langkah atau prosedur penerjemahan. 2.4 Prosedur Prosedur yang diterapkan dalam menerjemahkan buku What Do Muslims Believe? adalah prosedur penerjemahan yang dikemukakan oleh Larson (1989: ), sebagai berikut Persiapan Menurut Larson (1989: 521) ada dua jenis persiapan. Pertama, persiapan yang dilakukan penerjemah sebelum memulai tugas penerjemahan. Persiapan jenis ini merupakan pendidikan dan pelatihan yang harus dilakukan atau diikuti sebelum seseorang menjadi penerjemah. Jadi, persiapan jenis ini tidak memiliki kaitan langsung dengan proses penerjemahan suatu teks. Persiapan jenis kedua yakni persiapan yang dilakukan penerjemah sebelum memulai aktivitas atau proses penerjemahan. Menurut Larson, langkah pertama yang harus dilakukan penerjemah adalah membaca keseluruhan teks sumber. Bila perlu, pembacaan ini dilakukan beberapa kali sampai penerjemah benar-benar memahami isinya. Tujuannya, selain untuk memahmi isi atau amanat yang dimaksud penulis, juga untuk memahmi gaya penulisan, emosi, serta efek yang ingin ditimbulkan TSu. Pada tahap ini, penerjemah disarankan untuk membuat catatan atau menandai kata

37 23 kunci, bagian yang kurang jelas, unsur budaya dan hal lain yang diperkirakan dapat menimbulkan masalah dalam proses penerjemahan.. Setelah itu, penerjemah mempelajari latar belakang TSu, yang mencakup informasi mengenai penulis, tujuan penulisan, keadaan saat penulisan, kebudayaan yang melatari TSu, dan pembaca sasaran TSu. Tujuan dari langkah ini yaitu untuk memperoleh pemahaman TSu secara menyeluruh sehingga memperlancar penerjemahan. Selain itu, Larson menyarankan agar sebelum proses penerjemahan berlangsung, penerjemah membandingkan TSu dengan wacana dan terjemahan lain yang sejenis sebagai bahan masukan ketika melakukan kegiatan penerjemahan. Setelah langkah persiapan dirasa cukup, penerjemah melangkah ke tahap berikutnya, yaitu analisis Analisis Pada tahap ini penerjemah mengkaji kata-kata kunci dan semua hal yang telah dicatat atau ditandai pada saat membaca teks tersebut. Analisis dilakukan untuk mendapatkan padanan leksikal yang tepat dalam bahasa sasaran. Pada langkah ini penerjemah memerlukan sumber rujukan terutama kamus dan ensiklopedi untuk mencari informasi makna leksikal sebanyak mungkin. Selain makna leksikal, makna sekunder, makna figuratif, dan fungsi retoris kata, frasa, klausa, atau kalimat harus pula dicatat. Menurut Larson (1984: 523), proses analisis dimulai dari satuan yang besar ke satuan yang kecil, yaitu dari satuan wacana beralih ke satuan paragraf dan kalimat.

38 24 Namun, diingatkan bahwa proses analisis adalah proses yang dinamis, yakni walaupun mulai dari satuan yang besar (seluruh wacana) ke satuan yang lebih kecil (paragraf dan kalimat), penerjemah harus selalu kembali ke satuan yang besar. Jadi, harus ada gerakan maju mundur antara satuan yang besar dan kecil, untuk memastikan tidak ada informasi yang hilang atau terjadi penyimpangan makna. Sesudah menganalisis teks sumber dengan cermat, penerjemah mulai membuat konsep pengalihan bagian demi bagian Pengalihan Menurut Larson (1984:525), pengalihan merupakan proses perpindahan dari analisis struktur semantis ke draf awal terjemahan. Proses ini masih dilakukan penerjemah dalam pikiran. Dalam proses ini penerjemah mencari padanan leksikal yang cocok untuk konsep bahasa dan kebudayaan BSu; menentukan apakah kata atau frasa yang bersifat figuratif dan retoris dapat dialihkan atau harus diubah agar dapat berterima dalam BSa; menyesuaikan kaidah BSu dengan kaidah BSa. Pada sumber lain, Hoed (2006:68) menambahkan bahwa pada tahap ini, penerjemah harus melakukan deverbalisasi, yakni mencoba melepaskan diri dari ikatan kalimat-kalimat TSu untuk menangkap isi pesan secara lebih terperinci. Deverbalisasi ini penting dilakukan, agar penerjemah tidak terkungkung oleh bentuk kalimat-kalimat bahasa sumber sehingga dapat menghasilkan terjemahan yang wajar dalam BSa. Selanjutnya, hasil proses pengalihan dituangkan dalam bentuk tulisan dan menghasilkan konsep (draf) awal penerjemahan.

39 Penyusunan Draf Awal Pada tahap ini penerjemah mencoba menuangkan hasil proses pengalihan ke dalam tulisan. Larson (1989:526) mengatakan bahwa prinsip penyusunan draf awal dimulai dari paragraf. Setelah benar-benar memahami isi satu mparagraf, penerjemah menyusun kembali paragraf itu sewajar mungkin dalam BSa, tanpa melihat TSu. Menurut saya, langkah ini sulit dan berpotensi menghasilkan penerjemahan bebas sehingga harus diterapkan secara hati-hati dan dilakukan berulang-ulang. Kegiatan menganalisis, mengalihkan, dan membuat draf awal saling berkaitan. Oleh sebab itu, Larson menyarankan penerjemah untuk melakukan gerakan maju mundur di antara ketiga langkah itu. Selama menyusun draf awal, penerjemah disarankan untuk senantiasa memperhatikan tujuan penulisan teks sumber dan pembaca sasaran terjemahan, termasuk umur dan pendidikan mereka. Setelah draf awal selesai disusun, penerjemah melangkah ke tahap selanjutnya, yakni mengoreksi draf awal tersebut Pengoreksian Draf Awal Larson (1989:527) menyatakan bahwa pengoreksian dapat dilakukan sendiri oleh penerjemah atau orang lain. Jika dilakukan penerjemah sendiri disarankan agar draf itu itu ditinggalkan selama satu atau dua minggu, agar penerjemah dapat mengkajinya dengan pandangan baru dan dapat lebih objektif dalam mengevaluasi dan mengoreksi draf tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan penerjemah dalam mengoreksi draf awal adalah membaca hasil terjemahannya tersebut. Sambil membaca draf tersebut,

40 26 penerjemah memeriksa apakah terdapat struktur yang salah atau konstruksi yang tidak jelas, bagian yang berbelit-belit dan tidak runut, frasa yang janggal, kolokasi yang tidak berterima, makna yang meragukan, dan apakah gaya sudah sesuai dengan TSu. Apabila masih ditemukan hal seperti tersebut di atas, penerjemah dapat langsung membetulkannya, atau menandai bagian itu untuk kemudian dilakukan pembetulan setelah selesai membaca keseluruhan draf itu. Langkah kedua, penerjemah memeriksa ketepatan makna dengan membandingkan secara saksama TSa dengan TSu dan hasil analisis semantisnya. Pada tahap ini, selain memeriksa kata per kata, penerjemah juga memeriksa hubungan antar kalimat, paragraf, bab, dan keseluruhan teks. Langkah ketiga, penerjemah memeriksa kejelasan tema, yakni apakah tema sudah tersampaikan dengan benar. Pemeriksaan masalah tema menurut Larson dapat dinilai melalui uji pemahaman. Langkah keempat, penerjemah memeriksa kewajaran TSa, yakni apakah dalam TSa terdapat berkelimpahan (redundancy) yang tidak berterima dalam BSa, kalimat yang diperkirakan sulit dipahami, dan apakah kalimat yang implisit harus dibuat eksplisit demi kejelasan atau tetap dipertahankan. Melalui langkah-langkah di atas, penerjemah melakukan perbaikan draf awal atau draf pertama. Perbaikan darf pertama menghasilkan draf kedua atau draf perbaikan yang selanjutnya dikoreksi kembali dengan langkah-langkah seperti dilakukan pada draf pertama. Setelah koreksi dan perbaikan terhadap konsep kedua selesai dilakukan, penerjemah dapat mengevaluasi atau menguji hasil terjemahannya.

41 Evaluasi Terjemahan yang telah selesai dilakukan perlu dievaluasi untuk memastikan tidak ada informasi yang terlewatkan. Menurut Larson (1989: 53), tujuan evaluasi penerjemahan mencakup tiga kriteria, yaitu (1) ketepatan; apakah terjemahan itu menyampaikan makna yang sama dengan makna bahasa sumber, (2) kejelasan; apakah terjemahan itu dapat dimengerti oleh khalayaknya, dan (3) kewajaran; apakah bentuk terjemahan itu mudah dibaca dan apakah garamatika dan gayanya wajar dalam BSa. Evaluasi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: Mencocokan TSa dengan TSu Pencocokan ini dapat dilakukan oleh penerjemah sendiri atau orang lain. Jika dilakukan orang lain disarankan orang yang memahami BSu dan BSa dengan baik dan paham tentang prinsip penerjemahan. Langkah ini sebenarnya dilakukan sejak proses penerjemahan berlangsung. Namun, pengecekan ini perlu diulang setelah proses penerjemahan selesai untuk memastikan tidak ada penyimpangan atau ada informasi yang terlewat Tes Pemahaman Tujuan dari tes pemahaman adalah untuk melihat apakah hasil terjemahan dimengerti secara tepat oleh penutur BSa sesuai isi TSu. Tes ini sebaiknya dilakukan dengan meminta seseorang atau beberapa orang yang belum pernah membaca TSu untuk membaca hasil terjemahan. Kepada pembaca yang menjadi responden diberikan pertanyaan atau dimintai tanggapannya tentang isi teks yang sudah

42 28 dibacanya itu. Larson menyarankan agar orang yang dijadikan responden merupakan bagian dari pembaca sasaran TSa. Jika pembaca sasarannya umum, responden harus diambil dari kalangan yang memiliki latar belakang berbeda Tes Kewajaran Tes ini bertujuan untuk mengecek apakah terjemahan tersebut wajar dari segi kaidah bahasa sasaran dan kesesuaian dengan gaya pada TSu. Tes ini dapat dilakukan oleh penerjemah sendiri atau orang lain. Saya berpendapat pengecekan kewajaran ini dilakukan oleh penerjemah sendiri dan orang lain yang paham tentang kaidah penulisan dalam bahasa sasaran sehingga penerjemah dapat membandingkan temuan atau hasil pengecekan sendiri dengan pengecekan orang lain Pengecekan Keterbacaan Penerjemah dapat meminta seseorang membaca hasil terjemahan dengan bersuara. Penerjemah menyimak dan mencatat bagian bagian yang membuat pembacaannya menjadi tidak lancar atau tidak runut. Larson menyarankan agar penerjemah merekam pembacaan tersebut sehingga dapat mengulang dan mencatat secara lebih cermat bagian yang menimbulkan masalah pada saat teks tersebut dibaca Pengecekan Konsistensi Pengecekan konsistensi ini meliputi istilah, kata/frasa kunci, makna, kata pinjaman, ejaan, bentuk, tanda baca, bentuk teks untuk catatan kaki, glosarium, dan

TERJEMAHAN BERANOTASI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA BUKU WHAT DO MUSLIMS BELIEVE? TUGAS AKHIR

TERJEMAHAN BERANOTASI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA BUKU WHAT DO MUSLIMS BELIEVE? TUGAS AKHIR TERJEMAHAN BERANOTASI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA BUKU WHAT DO MUSLIMS BELIEVE? TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Magister Humaniora oleh: S E L A N I NPM 670503024X

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:1183), penerjemahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:1183), penerjemahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:1183), penerjemahan didefinisikan sebagai proses, cara, perbuatan menerjemahkan; pengalihbahasaan. Sementara itu, Nida dan

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan 192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA TEORI. Dalam bab ini dibahas landasan teoretis dalam penerjemahan buku What Do

BAB 2 KERANGKA TEORI. Dalam bab ini dibahas landasan teoretis dalam penerjemahan buku What Do 17 BAB 2 KERANGKA TEORI Dalam bab ini dibahas landasan teoretis dalam penerjemahan buku What Do Muslims Believe? Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi penerjemahan teks keagamaan, teori skopos, metode,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN KATA PENGANTAR... HALAMAN DAFTAR

Lebih terperinci

METODE REHABILITASI NON-MEDIS DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA H. MUSTAJAB PURBALINGGA DALAM PANDANGAN TASAWUF

METODE REHABILITASI NON-MEDIS DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA H. MUSTAJAB PURBALINGGA DALAM PANDANGAN TASAWUF METODE REHABILITASI NON-MEDIS DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA H. MUSTAJAB PURBALINGGA DALAM PANDANGAN TASAWUF SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Ushuluddin

Lebih terperinci

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... MOTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI... DAFTAR ISI... DAFTAR TRANSLITERASI...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI... DAFTAR TRANSLITERASI... SURAT PERNYATAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks... x DAFTAR ISI Halaman Sampul... i Halaman Judul.. ii Halaman Pernyataan Keaslian.. iii Halaman Persembahan. iv Halaman Persetujuan Pembimbing... v Halaman Pengesahan... vi Halaman Motto... vii Halaman Kata

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BMT BERINGHARJO (PERIODE 2010-2014) The Influence to the Level of Musharaka Financing Risk towards BMT Beringharjo Level of

Lebih terperinci

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Transliterasi adalah pengalihan tulisan dari satu bahasa ke dalam tulisan bahasa lain. Dalam skripsi ini transliterasi yang dimaksud adalah pengalihan tulisan bahasa Arab

Lebih terperinci

TRANSLITERASI ARAB LATIN.

TRANSLITERASI ARAB LATIN. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii NOTA DINAS... iv MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL.... ii PERSEMBAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... v LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN...iii PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TRANSLITERASI... xii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN... iv MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TRANSLITERASI...

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v PERSEMBAHAN... vi MOTTO... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

KONSEP MANUSIA MENURUT PLATO

KONSEP MANUSIA MENURUT PLATO KONSEP MANUSIA MENURUT PLATO (Relevansinya Dengan Ajaran Islam) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata Satu (S-1) Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Aqidah dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... i ii iii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANAREKSA REPO SAHAM (DARSA) DI PT. DANAREKSA SURABAYA SKRIPSI IZZA RISDIANA NIM : C

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANAREKSA REPO SAHAM (DARSA) DI PT. DANAREKSA SURABAYA SKRIPSI IZZA RISDIANA NIM : C TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANAREKSA REPO SAHAM (DARSA) DI PT. DANAREKSA SURABAYA SKRIPSI Oleh : IZZA RISDIANA NIM : C04302034 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL FAKULTAS SYARIAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TRANSLITERASI... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

PEDOMAN TRANSLITERASI

PEDOMAN TRANSLITERASI PEDOMAN TRANSLITERASI Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN.... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING.... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI.. i ii iii iv v vi viii ix xii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MEMBENTUK GURU PROFESIONAL DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK JAWA TENGAH

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MEMBENTUK GURU PROFESIONAL DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK JAWA TENGAH PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MEMBENTUK GURU PROFESIONAL DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK JAWA TENGAH TESIS Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Studi Islam Oleh : MOH. RUBA I NIM

Lebih terperinci

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii PERSEMBAHAN... iii NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv PENGESAHAN TESIS... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI..

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI.. DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN.... PERSETUJUAN PEMBIMBING.... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI.. i ii iii iv v vi viii xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN 1. Konsonan tunggal Huruf Arab Nama Huruf latin Keterangan alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan Ba b be Ta t te sa s es (dengan dengsn titik diatas ) Jim j je Ha

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA. Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM

UNIVERSITAS INDONESIA. Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM UNIVERSITAS INDONESIA Terjemahan Beranotasi Buku Just Tell Me What to Say ke Bahasa Indonesia TESIS IKA KARTIKA AMILIA NPM 0706182192 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI LINGUISTIK DEPOK JULI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TRANSLITERASI... x BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

PEDOMAN TRANSLITERASI. Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini

PEDOMAN TRANSLITERASI. Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini PEDOMAN TRANSLITERASI Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini menggunakan pedoman transliterasi dari Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Lebih terperinci

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Transliterasi adalah pengalihan tulisan dari satu bahasa ke dalam tulisan bahasa lain. Dalam skripsi ini transliterasi yang dimaksud adalah pengalihan tulisan bahasa Arab

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23

DAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i SURAT PERNYATAAN... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN... iv MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

PRAKTIK DISTRIBUSI ZAKAT UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) KORPORASI DAN INSTANSI PEMERINTAH DI KOTA BANJARMASIN

PRAKTIK DISTRIBUSI ZAKAT UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) KORPORASI DAN INSTANSI PEMERINTAH DI KOTA BANJARMASIN PRAKTIK DISTRIBUSI ZAKAT UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) KORPORASI DAN INSTANSI PEMERINTAH DI KOTA BANJARMASIN By OLEH NOVI NOOR FAJARIYANI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016M/1437 H PRAKTIK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... ABSTRAK INDONESIA... ABSTRAK ARAB...

DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... ABSTRAK INDONESIA... ABSTRAK ARAB... DAFTAR ISI HALAM AN J UDUL...... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN... v HALAMAN MOTTO....... vi HALAMAN KATA PENGANTAR......

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KYAI TERHADAP KEDISIPLINAN DAN KEPRIBADIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KAJEN KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI TAHUN 2016 TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PERSEPSI ANGGOTA JEMAAH TABLIG BANJARMASIN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

PERSEPSI ANGGOTA JEMAAH TABLIG BANJARMASIN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH PERSEPSI ANGGOTA JEMAAH TABLIG BANJARMASIN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH OLEH: RINDY HELMIANSYAH NIM: 1001160272 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

Lebih terperinci

MAKNA TRADISI SEDEKAH BUMI DAN LAUT

MAKNA TRADISI SEDEKAH BUMI DAN LAUT MAKNA TRADISI SEDEKAH BUMI DAN LAUT (Studi Kasus di Desa Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata Satu (S-1)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... ABSTRACT... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Untuk Memenuhi Salah Satu Persayaratan Dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TESIS... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TESIS... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN... ii PERSEMBAHAN... iii NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv PENGESAHAN TESIS... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBIAYAAN AKAD QARD} DAN JUAL BELI DI BMT AMANAH INSANI SURABAYA

APLIKASI PEMBIAYAAN AKAD QARD} DAN JUAL BELI DI BMT AMANAH INSANI SURABAYA APLIKASI PEMBIAYAAN AKAD QARD} DAN JUAL BELI DI BMT AMANAH INSANI SURABAYA SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Buku Hukum The Concept of Law karya H.L.A Hart dan terjemahannya Konsep Hukum merupakan buku teori hukum atau jurisprudence, bukan merupakan hukum secara praktek.

Lebih terperinci

A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw.

A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw. Pelajaran 1 Kasih Sayang Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Amati dan ceritakan gambar berikut Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1 A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw. Muhammad Rasulullah menyayangi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN

PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN Jl. Kapten Sumarsono No. 12 Medan Telp. (061) 8457461 Fax. (061)8467077 Website: www.pta-medan.go.id E-Mail: admin@pta-medan.go.id Medan - 20124 Nomor Sifat Lamp. Hal : W2-A/1734/

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD JUAL BELI IKAN NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG) SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD JUAL BELI IKAN NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG) SKRIPSI TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD JUAL BELI IKAN NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG) SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan... Halaman Persembahan... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Motto...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan... Halaman Persembahan... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Motto... ix DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pernyataan... ii Halaman Persembahan... iii Halaman Persetujuan Pembimbing.... iv Halaman Pengesahan..... v Halaman Motto.... vi Halaman Kata Pengantar.... vii

Lebih terperinci

BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK)

BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK) BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri WALISONGO Semarang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pendidikan anak usia 0-10 tahun dalam

ABSTRAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pendidikan anak usia 0-10 tahun dalam ABSTRAK Dwi Lis Setianingrum, NIM : 112468, Stain Kudus, Tarbiyah, Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan judul Pola Pendidikan Anak dalam Islam Menurut Syaikh Jamal Abdurrahman dalam Terjemahan Kitab Athfaalul

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya: : Novianti AsiyahNingrum Solikha. : Mekanisme Fundraising Dana Zakat, Infaq Dan

PERNYATAAN KEASLIAN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya: : Novianti AsiyahNingrum Solikha. : Mekanisme Fundraising Dana Zakat, Infaq Dan PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama NIM Fakultas/Jurusan Judul Skripsi : Novianti AsiyahNingrum Solikha : C34210157 : Syariah/ Ekonomi Syari'ah : Mekanisme Fundraising Dana

Lebih terperinci

PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF PADA BIDANG USAHA MIKRO SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF PADA BIDANG USAHA MIKRO SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF PADA BIDANG USAHA MIKRO SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Badan Amil Zakat Nasional di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur) TESIS

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DANA INFAK PADA BANK KALSEL OLEH: IDA MUSLIMAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H

PENGELOLAAN DANA INFAK PADA BANK KALSEL OLEH: IDA MUSLIMAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H PENGELOLAAN DANA INFAK PADA BANK KALSEL OLEH: IDA MUSLIMAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H PENGELOLAAN DANA INFAK PADA BANK KALSEL Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah

Lebih terperinci

STRATEGI BANK BRISYARIAH CABANG BANJARMASIN DALAM MEMPEROLEH NASABAH PRODUK TABUNGAN HAJI

STRATEGI BANK BRISYARIAH CABANG BANJARMASIN DALAM MEMPEROLEH NASABAH PRODUK TABUNGAN HAJI STRATEGI BANK BRISYARIAH CABANG BANJARMASIN DALAM MEMPEROLEH NASABAH PRODUK TABUNGAN HAJI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

S K R I P S I. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah Jurusan Siyasah Jinayah SURABAYA

S K R I P S I. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah Jurusan Siyasah Jinayah SURABAYA PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SURABAYA NO 33/PID.B/2008/PN.SBYTENTANG PENCABULAN DALAM PERSPEKTIF UU NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN HUKUM PIDANA ISLAM S K R I P S I Diajukan kepada Institut

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN KARANGANYAR. (Studi Deskriptif Kualitatif PadaKelas X Tahun Pelajaran 2012/ 2013)

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN KARANGANYAR. (Studi Deskriptif Kualitatif PadaKelas X Tahun Pelajaran 2012/ 2013) PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN KARANGANYAR (Studi Deskriptif Kualitatif PadaKelas X Tahun Pelajaran 2012/ 2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan

Lebih terperinci

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS) STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Strata Satu pada Program Studi Penyiaran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TERAPI EKSISTENSIAL HUMANISTIK DALAM MENGATASI SISWA DISTRESS

IMPLEMENTASI TERAPI EKSISTENSIAL HUMANISTIK DALAM MENGATASI SISWA DISTRESS IMPLEMENTASI TERAPI EKSISTENSIAL HUMANISTIK DALAM MENGATASI SISWA DISTRESS (Studi Kasus Siswa W Kelas VII B di Sekolah Menengah Pertama Baitussalam Surabaya) SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN KOTA BANJARMASIN)

HUBUNGAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN KOTA BANJARMASIN) HUBUNGAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN KOTA BANJARMASIN) TESIS Oleh: Ihda Rifqya NIM : 1202520963 INSTITUT AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Nota Persetujuan Pembimbing... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan... iv Halaman Motto... v Halaman Persembahan... vi Kata Pengantar...viii Abstrak....

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, emosi, dan keinginan. Bahasa juga digunakan sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii. HALAMAN PENGESAHAN... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. MOTTO... vii. ABSTRAK...

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii. HALAMAN PENGESAHAN... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. MOTTO... vii. ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vii ABSTRAK... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

DISKRESI HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARBARU TENTANG PERKARA PERCERAIAN KARENA MURTAD YANG TIDAK DI PUTUS FASAKH

DISKRESI HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARBARU TENTANG PERKARA PERCERAIAN KARENA MURTAD YANG TIDAK DI PUTUS FASAKH DISKRESI HAKIM PENGADILAN AGAMA BANJARBARU TENTANG PERKARA PERCERAIAN KARENA MURTAD YANG TIDAK DI PUTUS FASAKH SKRIPSI Oleh : Rahmat Hidayat INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2017 M/1438

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary

Lebih terperinci

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia) IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia) A. Pendahuluam Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan secara tertulis pesan dari teks suatu bahasa ke dalam teks bahasa lain

Lebih terperinci

PERAN PIMPINAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI DI SMK ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA

PERAN PIMPINAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI DI SMK ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA PERAN PIMPINAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI DI SMK ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KALASAN (Studi Kasus Nasabah Pembiayaan Musyarakah KSPPS Bina Warga Sejahtera)

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KALASAN (Studi Kasus Nasabah Pembiayaan Musyarakah KSPPS Bina Warga Sejahtera) ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KALASAN (Studi Kasus Nasabah Pembiayaan Musyarakah KSPPS Bina Warga Sejahtera) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN POSTER SESSION

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN POSTER SESSION PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN POSTER SESSION PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG SEMESTER

Lebih terperinci

RODIAH SALEH

RODIAH SALEH DESKRIPSI BAHASA ARAB DIALEK MESIR SKRIPSI SARJANA D I S U S U N OLEH: RODIAH SALEH 040704026 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB MEDAN 2008 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulilah

Lebih terperinci

ARAB-LATIN. A. KONSONAN TUNGGAL Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan. Bâ' B - ت. Tâ' T - ث. Jim J - ح. Khâ Kh - د. Dâl D - ذ. Râ' R - ز.

ARAB-LATIN. A. KONSONAN TUNGGAL Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan. Bâ' B - ت. Tâ' T - ث. Jim J - ح. Khâ Kh - د. Dâl D - ذ. Râ' R - ز. ARAB-LATIN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0543 b/u/1978 tertanggal 22 Januari 1988 A. KONSONAN TUNGGAL Huruf Arab Nama Huruf Latin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Pokok Bahasan Bahasa adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Adapun definisinya secara umum, adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk

Lebih terperinci

NILAI RELIGIUS DALAM SURAT LUQMAN AYAT DAN KAITANNYA DENGAN AYAT LAIN AHMAD SYAHPUTRA TARIGAN

NILAI RELIGIUS DALAM SURAT LUQMAN AYAT DAN KAITANNYA DENGAN AYAT LAIN AHMAD SYAHPUTRA TARIGAN NILAI RELIGIUS DALAM SURAT LUQMAN AYAT 13-19 DAN KAITANNYA DENGAN AYAT LAIN SKRIPSI SARJANA O L E H AHMAD SYAHPUTRA TARIGAN 04070402 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA ARAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative Children merupakan buku cerita bilingual yang menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. 1 Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatkan kesenangan. 2 Terdapat

Lebih terperinci

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN. Alif - - Jim J Je ح. Dal D De Żal Ż Zet dengan titik di atas. Sin S Es. Syin Sy Es dan ye

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN. Alif - - Jim J Je ح. Dal D De Żal Ż Zet dengan titik di atas. Sin S Es. Syin Sy Es dan ye PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi adalah mengalihaksarakan suatu tulisan ke dalam aksara lain. Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin. Berikut ini adalah Surat keputusan Bersama Menteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

Daftar Tabel... Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia... Latar Belakang Masalah... Batasan Masalah Penelitian...

Daftar Tabel... Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia... Latar Belakang Masalah... Batasan Masalah Penelitian... DAFTAR ISI hal Halaman Judul i Halaman Persertujuan Pembimbing... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan Keaslian iv Halaman Motto... v Halaman Persembahan vi Halaman Kata Pengantar vii Abstrak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK...... الملخص i ii iii iv v vi vii viii ABSTRCT... ix PEDOMAN TRANSLITERASI...

Lebih terperinci

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO SKRIPSI

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO SKRIPSI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

PERSEPSI PIMPINAN BANK SYARIAH TERHADAP KUALITAS KARYAWAN BANK YANG BERASAL DARI FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN ANTASARI BANJARMASIN

PERSEPSI PIMPINAN BANK SYARIAH TERHADAP KUALITAS KARYAWAN BANK YANG BERASAL DARI FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN ANTASARI BANJARMASIN PERSEPSI PIMPINAN BANK SYARIAH TERHADAP KUALITAS KARYAWAN BANK YANG BERASAL DARI FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN ANTASARI BANJARMASIN SKRIPSI OLEH MUHAMMAD MUKHLASH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teks hukum merupakan jenis teks yang bersifat sangat formal dan sangat terstruktur. Teks hukum ini sangat beragam macamnya, yang paling mudah kita kenali adalah surat

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BISNIS PERIKLANAN ADSENSECAMP

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BISNIS PERIKLANAN ADSENSECAMP TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BISNIS PERIKLANAN ADSENSECAMP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) pada Program Studi Muamalat (Syariah) Oleh

Lebih terperinci

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2014 KEMENSESNEG. Penerjemah. Fungsional. Standar Kompetensi. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dewasa ini semakin banyak terjemahan bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks bahasa sumber (TSu) ke dalam

Lebih terperinci

TRIMURTI DALAM AGAMA HINDU DAN TRITUNGGAL DALAM AGAMA KRISTEN

TRIMURTI DALAM AGAMA HINDU DAN TRITUNGGAL DALAM AGAMA KRISTEN TRIMURTI DALAM AGAMA HINDU DAN TRITUNGGAL DALAM AGAMA KRISTEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Ushuluddin Oleh : HABIB YASIN NIM: 4199124 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. STUDI DESKRIPTIF TENTANG KONEKSITAS PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PESERTA DIDIK KELAS V SEMESTER GASAL DI MI MIFTAHUS SIBYAN TUGUREJO SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU PEMILIHAN BENTUK ORTOGRAFIS DALAM BAHASA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

FAKTOR-FAKTOR PENENTU PEMILIHAN BENTUK ORTOGRAFIS DALAM BAHASA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) FAKTOR-FAKTOR PENENTU PEMILIHAN BENTUK ORTOGRAFIS DALAM BAHASA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) SKRIPSI Oleh Indah Sri Wulandari NIM 030110201028 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN RISIKO PRODUK PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA SYARIAH PEKALONGAN

ANALISIS PENGELOLAAN RISIKO PRODUK PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA SYARIAH PEKALONGAN ANALISIS PENGELOLAAN RISIKO PRODUK PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA SYARIAH PEKALONGAN TUGAS AKHIR Diajukan kepada STAIN Pekalongan Dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH (Studi Pada MTs Darul Huffaz Lampung Kabupaten Pesawaran)

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH (Studi Pada MTs Darul Huffaz Lampung Kabupaten Pesawaran) SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH (Studi Pada MTs Darul Huffaz Lampung Kabupaten Pesawaran) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa menurut Koentjaraningrat merapakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal. Unsur-unsur yang lainnya adalah sistem pengetahuan,

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN AKHLAK DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN AKHLAK DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA i UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN AKHLAK DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi

Lebih terperinci

MINAT PEDAGANG DI DESA CEMPAKA MULIA BARAT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNTUK MEMBELI MESIN EDC(ELECTRONIC DATA CAPTURE)

MINAT PEDAGANG DI DESA CEMPAKA MULIA BARAT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNTUK MEMBELI MESIN EDC(ELECTRONIC DATA CAPTURE) MINAT PEDAGANG DI DESA CEMPAKA MULIA BARAT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNTUK MEMBELI MESIN EDC(ELECTRONIC DATA CAPTURE) SKRIPSI OLEH SOLIHIN HANAVI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016

Lebih terperinci

IJTIHAD DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN PEMIKIRAN HUKUM ISLAM (Studi atas Pemikiran Syāh Walî Allāh Ad-Dihlawî 1114 H/ 1703 M 1176 H/ 1762 M)

IJTIHAD DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN PEMIKIRAN HUKUM ISLAM (Studi atas Pemikiran Syāh Walî Allāh Ad-Dihlawî 1114 H/ 1703 M 1176 H/ 1762 M) IJTIHAD DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN PEMIKIRAN HUKUM ISLAM (Studi atas Pemikiran Syāh Walî Allāh Ad-Dihlawî 1114 H/ 1703 M 1176 H/ 1762 M) TESIS Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT PENERAPAN METODE EDUTAINMENT BAGI PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK POKOK MATERI AKHLAK TERPUJI KELAS VIII MTS AR- RAHMAN LAMBANGAN KULON BULU REMBANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENAFSIRAN HURUF AL-MUQATHA AH MENURUT SYEKH ABDUL QODIR AL-JAILANI DALAM TAFSIR AL-JAILANI

PENAFSIRAN HURUF AL-MUQATHA AH MENURUT SYEKH ABDUL QODIR AL-JAILANI DALAM TAFSIR AL-JAILANI PENAFSIRAN HURUF AL-MUQATHA AH MENURUT SYEKH ABDUL QODIR AL-JAILANI DALAM TAFSIR AL-JAILANI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Ushuluddin Oleh

Lebih terperinci

PENTINGNYA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DALAM KEGIATAN JURNALISTIKDI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA (LPP-RRI) JEMBER

PENTINGNYA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DALAM KEGIATAN JURNALISTIKDI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA (LPP-RRI) JEMBER PENTINGNYA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DALAM KEGIATAN JURNALISTIKDI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA (LPP-RRI) JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh SUSILOWATI NIM 050103101092 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BAGI MUBALLIGH IKATAN MASJID INDONESIA (IKMI) KOTA PEKANBARU TESIS

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BAGI MUBALLIGH IKATAN MASJID INDONESIA (IKMI) KOTA PEKANBARU TESIS PENGGUNAAN MULTIMEDIA BAGI MUBALLIGH IKATAN MASJID INDONESIA (IKMI) KOTA PEKANBARU TESIS diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Konsentrasi Ilmu dakwah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: Kurs Rupiah, BI Rate, JII, LQ45.

Abstrak. Kata kunci: Kurs Rupiah, BI Rate, JII, LQ45. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kurs rupiah dan BI rate terhadap indeks JII dan indeks LQ45. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan

Lebih terperinci