PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING"

Transkripsi

1 PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN DI PAPAN TULIS DIIRINGI LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP N 3 PARIAMAN Elsa Ftra Irman 1, Nnwat 1, Yusr Wahyun 1 1 Penddkan Matematka, Fakultas Keguruan dan Ilmu Penddkan Bung Hatta E-mal :elsarman@yahoo.co.d Abstract The result of learnng math n SMPN 3 Paraman class VII s low caused by lack of student s actvty n followng lesson. One of the many mays to ncrease the actvty s by applyng Accelerated Learnng approach by usng queston that s stcked n the blackboard and followed by student worksheet to math lesson SMPN 3 Paraman class VII. The purpose of the research s to recognze how ths Accelerated Learnng approach coned ncrease studnt actvty, and the result of student s learnng by usng queston method that s stcked n the blackboard and followed by student worksheet to math lesson toward student s who nvolved n. The type of the research s eksperment. Populaton n the research s the whole student s of SMPN 3 Paraman class VII school years 01/013, and the sample consst of four class that s chosen wth random samplng. Instrument that used s actvty and the study result. Accordng to the analyss, t s actved the descrpton that the math study actvty of student SMPN 3 Paraman class VII school year 01/013 by applyng ths approach generallys showng tendency of ncreasng of student actvty. Accordng to the explanaton above, t could be concluded that the result of learnng math after applyng ths approach by usng queston method that s stcked n blackboard and followed by student worksheet s better than conventonal method n SMPN 3 Paraman class VII school year 01/013. Key words: Actvty, Result, Accelerated Learnng Approach, Stcked Queston, student worksheet Pendahuluan Matematka merupakan salah satu mata pelajaran yang dberkan dsetap jenjang penddkan. Sebagan besar sswa menganggap matematka merupakan pelajaran yang sult dpaham. Anggapan yang sepert n membuat mnat belajar sswa menjad berkurang. Padahal matematka merupakan salah satu pelajaran pokok dalam setap jenjang penddkan. Guru sebaga salah satu faktor pendukung yang terlbat langsung dalam proses pembelajaran dapat mengupayakan banyak hal untuk menngkatkan pemahaman dan keteramplan sswa. Dantaranya adalah dengan menggunakan berbaga model pembelajaran baru yang tepat dan menyenangkan bag sswa sehngga anggapan bahwa matematka sult dapat berubah. Berdasarkan observas yang penelt lakukan pada tanggal 9 Nopember 01, dketahu bahwa dalam proses pembelajaran matematka d kelas VII SMPN 3 Paraman pembelajaran yang berlangsung saat n mash ada yang ddomnas oleh guru. Guru mengajarkan dengan menggunakan metode ekspostor. Guru menerangkan mater

2 ddepan kelas, kemudan dberkan contoh soal dan lathan, apabla ada yang belum dmengert sswa dperbolehkan untuk bertanya. Akan tetap pada saat guru memberkan kesempatan untuk bertanya, kebanyakan sswa cenderung dam. Sehngga guru tdak tahu apakah sswa tersebut sudah paham atau belum. Sswa yang telah paham cenderung malu untuk memberkan penjelasan kepada sswa yang belum paham. Keadaan sswa yang malu untuk bertanya atau mengemukakan kesultan mereka dalam belajar mengakbatkan aktvtas sswa dalam pembelajaran tdak terlhat. Dampaknya sebagan hasl belajar matematka dbawah KKM yatu 75. Padahal pembelajaran sudah dupayakan guru untuk mendapatkan hasl yang maksmal. Hal n dsebabkan karena rendahnya mnat sswa untuk mengkut pelajaran dengan bak dan bersungguhsungguh, sehngga dalam proses pembelajaran sswa cenderung hanya mendengarkan saja dan menerma apa yang dberkan oleh guru. Untuk mengatas permasalahan datas, perlu dadakan perubahan dalam pembelajaran matematka. Guru sebaga penyelenggara proses pembelajaran perlu mengusahakan suatu metode, strateg dan pendekatan untuk memperbak pembelajaran sehngga hasl belajar sswa dapat lebh bak dan aktvtas sswa menngkat dalam pembelajaran matematka. Salah satu pendekatan yang dapat dgunakan untuk mengatas masalah datas adalah dengan menerapkan pendekatan Accelerated Learnng. Pendekatan Accelerated Learnng memungknkan sswa lebh cepat memaham mater yang dpelajar. Hal n dsebabkan karena pendekatan Accelerated Learnng memlk cenderung luwes, gembra, banyak jalan, mementngkan tujuan, bekerjasama, manusaw, mult-ndraw, mementngkan aktvtas, melbatkan mental, emosonal dan fsk serta lebh mengutamakan hasl (Meer:005). Belajar merupakan proses yang dtanda oleh adanya perubahan tngkah laku pada dr seseorang. Slameto menyatakan (010:) belajar adalah suatu proses usaha yang dlakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tngkah laku yang baru secara keseluruhan. Menurut Slameto (010:3) ada beberapa cr-cr perubahan tngkah laku orang yang telah belajar adalah: a. Perubahan terjad secara sadar. b. Perubahan terjad dalam belajar bersfat kontnu dan fungsonal. c. Perubahan dalam belajar bersfat tetap. d. Perubahan dalam belajar bersfat aktf dan postf. e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. f. Perubahan dalam belajar mencakup seluruh aspek. Orang yang memlk cr-cr datas berart telah mengalam proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu upaya yang mencptakan konds yang memungknkan sswa dapat belajar, mengenal dan memaham mater pelajaran dengan lebh

3 bak. Sardman (011:158) menyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses yang dselenggarakan oleh guru untuk sswa dalam belajar, bagamana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keteramplan, skap. Accelerated Learnng adalah pendekatan belajar palng maju dgunakan pada masa sekarang ddasarkan pada peneltan mutakhr mengena otak dan belajar. Accelerated Learnng adalah pembelajaran terpadu yang melahrkan suatu pandangan tentang proses belajar yang mempunya crr cenderung luwes, gembra, banyak jalan, mementngkan tujuan, bekerjasama, manusaw, mult-ndraw, mementngkan aktvtas, melbatkan mental, emosonal, dan fsk dalam pencapaan tujuan pembelajaran (Meer:005). Sedangkan Russel (011:5) menyatakan bahwa Accelerated Learnng adalah sebuah proses perubahan kebasaan yang dsebabkan oleh penambahan keteramplan, pengetahuan, atau skap baru. Accelerated Learnng tdak harus dterapkan pada kelas akseleras karena nt dar pendekatan n adalah hasl. Hal n dapat dlhat dar contoh yang dberkan Meer yatu bagamana seorang pelath menerapkan pendekatan n kepada pegawa baru yang sedang dalam proses tranng. In membuktkan bahwa Accelerated Learnng juga dapat dterapkan pada kelas basa. Kemampuan bertanya menunjukkan pkran yang selalu ngn tahu dan merupakan tanda dar pembelajaran yang bak. Meer (005:01) menyatakan kecerdasan terlhat bukan hanya dengan memberkan jawaban yang benar melankan dengan lebh mampu memberkan pertanyaan yang tepat. Melalu pertanyaan, guru memnta partspas sswa untuk menyampakan mater dan contoh soal yang tdak dpaham. Pertanyaan merupakan hal pentng dalam kegatan pembelajaran. Djamarah (000:75) menyatakan mengajar yang gagal adalah mengajar yang tdak mendapatkan tanggapan dan umpan balk dar anak ddk sedktpun. Teknk pertanyaan yang dtempel merupakan salah satu cara yang dapat menmbulkan partspas sswa melalu tulsan. Intnya, dalam pembelajaran sswa atau kelompok dmnta berpartspas mengungkapkan pertanyaan secara tertuls pada sebuah kertas tentang mater ataupun contoh soal yang kurang dpaham, kemudan dtempelkan d papan tuls. Menurut Meer (005:0-03) prosedur dar teknk pertanyaan yang dtempelkan adalah: a. Membagkan beberapa kertas tempel kesetap kelompok atau sswa. b. Setap sswa atau kelompok dnstrukskan menuls pada kertas tersebut mengena mater ataupun contoh soal yang tdak dpaham. c. Sswa atau kelompok menempelkan pertanyaan yang telah dbuat ke papan tuls secara bersamaan. 3

4 d. Sswa atau kelompok dmnta untuk mengambl kertas pertanyaan dar kelompok lan untuk d dskuskan dengan kelomponya. e. Setelah selesa dskus, sswa atau perwaklan masng-masng kelompok membacakan pertanyaan yang telah mereka ambl dan memberkan jawabannya. f. Guru sebaga fasltator dan temanteman sekelas boleh menambahkan jawaban. g. Pertanyaan yang mash tdak mampu djawab sswa atau kelompok dapat djawab oleh guru. Pada peneltan n sswa dbag dalam kelompok kecl berdasarkan tes awal yang penelt lakukan pada pra peneltan. Setelah tu setap kelompok dtugaskan membuat pertanyaan pada sebuah kertas tentang mater ataupun contoh soal yang tdak mereka paham. Kemudan anggota kelompok berusaha menjawab pertanyaan dar kelompok lan. Dengan demkan kemampuan berpkr krts dan kreatf sswa akan muncul. Berpkr krts dan kreatf memungknkan sswa untuk mempelajar masalah secara sstemats, menghadap tantangan dengan cara yang terorgansas, merumuskan pertanyaan novatf, dan merancang solus orsnl. Pada akhrnya hasl belajar sswa dapat dtngkatkan. Selan guru dan sswa komponenkomponen yang palng pentng dalam proses pembelajaran adalah bahan ajar. Bahan ajar yang dgunakan pada peneltan n adalah Lembar Kerja Sswa (LKS). Menurut Tranto (01:111) LKS adalah panduan sswa yang dgunakan untuk melakukan kegatan penyeldkan atau pemecahan masalah. Jad, student worksheet merupakan suatu unt program pembelajaran yang berskan mater pelajaran dan dsajkan dalam bentuk tugas, soal dan pertanyaan. Selan untuk menngkatkan hasl belajar, sekolah juga merupakan arena mengembangkan aktvtas karena sekolah merupakan salah satu pusat kegatan belajar. Indkator yang menyatakan aktvtas sswa dalam proses belajar mengajar menurut Dedrch dalam Sardman(011:100) adalah: a. Vsual Actvtes b. Oral Actvtes c. Lstenng Actvtes d. Wrtng Actvtes e. Drawng Actvtes f. Motor Actvtes g. Mental Actvtes h. Emosonal Actvtes Berdasarkan pendapat datas, kegatan pon a, e, dan f tdak penelt amat karena tdak terlalu mendukung dalam pembelajaran yang penelt lakukan. Adapun tujuan dar peneltan n adalah: a. Untuk mengetahu aktvtas belajar matematka sswa kelas VII SMPN 3 Paraman yang pembelajarannya dengan pendekatan Accelerated Learnng menggunakan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls. b. Untuk mengetahu hasl belajar matematka sswa yang pembelajaran- 4

5 nya menggunakan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls lebh bak dar hasl belajar sswa matematka sswa yang menggunakan pembelajaran konvensonal. Metodolog Jens peneltan yang dlakukan adalah ekspermen. Sukard (007:16) mengemukakan bahwa metode ekspermen adalah metode yang membag objek atau subjek yang dtelt menjad dua grup yatu grup treatment atau yang memperoleh perlakuan. Berdasarkan jens peneltan tersebut, peneltan n dlakukan terhadap dua kelas yatu kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen yatu kelas yang pembelajarannya dengan pendekatan Accelerated Learnng menggunakan teknk mengajukan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls dan kelas kontrol adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensonal. Populas peneltan n adalah sswa kelas VII SMPN 3 Paraman sebanyak empat kelas. Tabel 4: Jumlah Sswa Kelas VII SMPN 3 Paraman Tahun Pelajaran 01/013 Kelas Jumlah Sswa VII.1 39 VII. 39 VII.3 40 VII.4 40 Sumber: Guru Bdang Stud Matematka SMPN 3 Paraman Sampel terdr atas dua kelas yatu kelas ekspermen dan kelas kontrol. Langkah-langkah penentuan sampel dlakukan sebaga berkut : a. Mengumpulkan nla Ulangan Haran 3 kelas VII SMPN 3 Paraman, setelah tu dhtung rata-rata dan smpangan bakunya. b. Uj Normaltas Melakukan uj normaltas terhadap masng-masng kelompok data dengan menggunakan uj Ch Kuadrat. Dalam uj normaltas akan duj hpotess apakah data hasl belajar matematka sswa keempat kelas sampel berdstrbus normal. Untuk pengujan hpotess n dlakukan langkah-langkah yang dkemukakan oleh Arkunto (010: ) sebaga berkut: 1) Data dsajkan dalam bentuk tabel dstrbus frekuens ) Tentukan harga batas kelas nterval 3) Ubahlah nla batas kelas menjad nla-nla baku Z = X X S dengan : S = Smpangan baku sampel X = Skor rata-rata X = Nla sswa 4) Dengan menggunakan tabel dstrbus normal baku, dhtung luas 5

6 daerah bawah kurva pada setap kelas nterval 5) Htung frekuens harapan untuk setap kelas nterval 6) Menghtung harga 7) Membandngkan dengan 8) Membuat kesmpulan dengan krtera: Terma bla Tolak bla Keterangan ; c. Melakukan uj homogentas varans populas dengan mengunakan uj barlett dengan langkah-langkah yang dkemukakan oleh Sudjana (005:63) sebaga berkut: 1) Menghtung varans gabungan dar semua populas dengan rumus: S = ( n 1) S ( n 1) ) Menghtung harga satuan barlett (B) dengan rumus: ( ) B = log S n 1 3) Melakukan uj barlett mengunakan statstk Ch-Kuadrat dengan Rumus: χ { B ( n 1) log } = ln10 S Dalam hal n akan duj: : Kemudan harga dbandngkan dengan harga dengan taraf nyata, krtera pengujan terma adalah populasnya mempunya varans yang homogen. Dar analss yang dlakukan ddapat 1,3438 dan 7,81 pada taraf nyata 0,05 karena maka dapat dsmpulkan bahwa populas tersebut bervarans homogen. d. Melakukasn uj kesamaan rata-rata dengan mengunakan teknk anava satu arah. Adapun langkah-langkah yang dkemukakan oleh Sudjana (005:30-305) adalah sebaga berkut: 1) Menentukan jumlah kuadrat ratarata dengan rumus:... ) Menghtung jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus: 3) Menghtung jumlah kuadrat total dengan rumus: 6

7 4) Menghtung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus: 5) Menghtung rata-rata kelompok dengan rumus: A= 6) Menghtung rata-rata kuadrat dalam kelompok dengan rumus: D= 7) Menguj sgnfkan dar kelompok dengan rumus: A F = D 8) Menyusun hasl perhtungan langkah 1-7 kedalam tabel analss varans untuk uj kesamaan ratarata. Krtera pengujan adalah terma jka,, pada tngkat kepercayaan 95%, artnya populas mempunya kesamaan rata-rata. Setelah danalss dperoleh F htung = 1,18 dan F (0,05;3;154) =,6684. Hal n berart F F,;;, sehngga hpotesa : dterma pada tngkat kepercayaan 95%. Kesmpulan yang dperoleh adalah keempat kelas memlk rata-rata nla yang sama. e. Menentukan sampel dar populas Setelah dlakukan uj homogentas varans dan uj kesamaan rata-rata, maka yang dlakukan selanjutnya adalah menentukan kelas sampel dengan cara Random Samplng sebanyak dua kelas yatu satu kelas untuk kelas ekspermen dan satu kelas untuk kelas kontrol. Ddapat kelas VII.1 sebaga kelas ekspermen dan kelas VII. sebaga kelas kontrol. Peneltan n mempunya dua varabel yatu: a. Varabel bebas Varabel bebas dalam peneltan n adalah pembelajaran matematka d kelas VII SMPN 3 Paraman. Pada kelas ekspermen dengan menggunakan teknk mengajukan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensonal. b. Varabel terkat Varabel terkat dalam peneltan n yatu aktvtas dan hasl belajar sswa yang dperoleh setelah dberkan perlakuan. Jens data dalam peneltan n ada dua yatu: a. Jens data 1) Data Kualtatf adalah data mengena aktvtas sswa. 7

8 ) Data Kuanttatf adalah data nla hasl belajar sswa. b. Sumber data 1. Sumber data prmer adalah data yang dperoleh dar d kelas ekspermen dan kelas kontrol.. Sumber data sekunder adalah data yang dperoleh dar guru dan tata usaha SMPN 3 Paraman. Prosedur peneltan dapat dbag atas tga bagan yatu: 1) Tahap persapan; ) Tahap pelaksanaan; dan 3) Tahap penyelesaan. Sedangkan nstrumen peneltan yang penelt gunakan dantaranya adalah lembar observas dan tes hasl belajar. Adapun langkah-langkah dalam melakukan tes adalah sebaga berkut: 1. Menyusun tes.. Ujcoba tes, ujcoba tes dlakukan d SMPN 3 Batang Ana. 3. Analss butr soal. Dalam melakukan anals butr tem, komponen yang perlu dperhatkan adalah tngkat kesukaran, daya pembeda, serta relabltas tes. 4. Pelaksanaan tes akhr yang dlakukan pada kedua kelas yatu kelas ekspermen dan kelas kontrol. Teknk analss data yang penelt lakukan adalah sebaga berkut: 1. Aktvtas sswa Hasl observas danalss dengan menggunakan rumus yang dkemukakan oleh Ibrahm dalam Sudjana (007:130) yatu: dengan : 10 P = Persentase aktvtas F = Frekuens aktvtas N = Jumlah sswa Data berupa persentase dolah dengan menggunakan crtera yang dkemukakan oleh Dmyat dalam Mudjono (010:15) yatu: Persentase Aktvtas Belajar (P) Aktvtas Belajar < P 5% Sedkt sekal 5% < P 5 Sedkt 5 < P 75% Banyak 75% < P 10 Banyak sekal. Hasl belajar Teknk analss data yang dgunakan adalah perbedaan t-test. Dengan langkah-langkah: a. Menentukan rata-rata hasl belajar masng-masng kelompok, smpangan baku (S) dan varans ( ). b. Uj Normaltas. c. Uj Homogentas Varans Rumus yang dgunakan untuk menguj hpotess adalah uj F yang dkemukakan Sudjana (005:49) adalah : dengan : S 1 S = Varans hasl belajar terbesar = Varans hasl belajar terkecl 8

9 F = Perbandngan antaraa varans hasl belajar terbesar dengann varans hasl belajar terkecl Krtera pengujan adalah terma hpotess H 0 jka : F 1 ( 1 α ) ( n 1: n1 1) dmana F 1 ( 1 α ) ( n 1: n1 1) < F < F = 1 α ( n1 1: n 1), dalam konds lan H o dtolak. d. Uj Hpotess Pasangan hpotess yang akan duj dalam peneltan n adalah: H 0 : : Hasl belajar matematkaa sswa yang pembelajaran- nya menerapkann pendekatann Accelerated Learnng dengan menggunakan teknkk mengajukan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls samaa dengan hasl belajar matematka sswa yang dajar menggunakan pembe- lajaran konvensonal. H 1 : μ1 > μ : Hasl belajar matematkaa sswa yang pembelajarannyaa menerapkan pendekatann Accelerated Learnng dengan menggunakan teknkk mengajukan pertanyaan yang matematka sswa yang menggunakan pembelajaran konvensonal. Hasl dan Pembahasan 1. Data aktvtas sswa dperleh melalu lembar observas. Data aktvtas sswa n dapat dlhat pada dagram berkut : %% b. Sswa mejawab pertanyaan yang dberkan oleh kelompok lan atau guru yang berhubungan dengan mater yang sedang dpelajar Indkator 1 Pertemuan Pertemuan dtempelkan lebh bak dar pada hasl belajar a. Sswa mengajukan pertanyaan kepada guru Indkator 9

10 c. Sswa mendengar penjelasan dar kelompok lan d. Sswa bekerjasama dengann kelompoknya membuat partanyaann yang dtuls pada kertas tempel %% Indkator 3 Pertemuan Indkator 4 e. Sswa menyelesakan soal-soal padaa LKS Indkator 5 Pertemuan f. Sswa mempresentaskan jawaban/hasl kerjasama dengan kelompokny ya d depan kelas 3% 3% % % 1% 1% g. Sswa pendapat %% Pertemuan Indkator 6 Indkator 7 Pertemuan menanggap/memberkan 10

11 h. Sswa merbut pembelajaran dalam proses Indkator Pertemuan. Hasl Belajar a. Uj Normaltas Data Kelas Jumlah sswa Ekspermen Kontrol ,47 7,95 9,49 9,49 b. M Menguj Homogentas Varans Dar skor hasl tes akhr dperoleh: Varans terbesar = 184,70 Varans terkecl = 19,30 c. Pengujan Perbedaan Rata-rata untuk pengujann hpotesss dgunakann statstk sebaga berkut: = 6,18 C. Pembahasan 1. Aktvtas Belajar Sswa Pada saat penerapan melalu Setelah Matematka pendekatan Accelerated Learnng dengan menggunaka an teknk mengajukan pertanyan yang dtempelkan d papan tuls dalam pembelajaran penelt melakukan pengamblan data pada aktvtas belajar sswa observas pada setap pertemuan. dadakan observas selama pembelajaran berlangsung dperoleh gambaran mengena aktvtas sswa selama penerapan pendekatan Accelerated Learnng dengan menggunakan teknk mengajukan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls. 11

12 Secara umum aktvtas sswa kecenderungan menngkat.. Hasl Belajar Sswa Pada saat penelt melaksanakan pembelajaran penelt ada mengalam beberapa kekelruan dar tahap pendekatan yang dlakukan. Dantaranya dalam pelaksanaan kegatan peneltan pada setap pertemuan yang mana seharusnya sswa membuat pertanyaan seharusnya dar mater atau contoh soal yang tdak mereka paham bukan soal yang d dapat dar LKS atau buku cetak yang dmlk oleh sswa. Hal n dsebabkan karena penelt kurang mengontrol dan mengawas pada saat proses dskus berlangsung sehngga pada pertemuan kedua ada dua kelompok yang menempelkan pertanyaan yang sama. Dakhr pembelajaran tap pertemuan sebaknya dadakan lathan dengan tujuan untuk mengetahu kemampuan sswa tetap pada peneltan n penelt tdak melakukan tu karena keterbatasan waktu akan tetap penelt memberkan PR kepada sswa untuk menambah pemahaman sswa terhadap mater. Selan tu, pada pertemuan 3, 6, dan 9 peneltan tdak berlangsung dengan optmal, penelt tdak melakukan dskus untuk membuat pertanyaan pada kertas tempel. Pada pertemuan tersebut penelt hanya melakukan presentase menjawab kertas tempel yang belum djawab oleh sswa. Hal n dsebabkan karena keterbatasan waktu dalam peneltan yang mana pada pertemuan n hanya 1X40 ment sehngga tdak cukup buat penelt menjelaskan mater baru serta memnta sswa untuk berdskus mengena mater atau contoh soal yang tdak mereka paham. Untuk tu penelt mengantspasnya dengan membahas pertanyaan dan PR pada pertemuan tersebut.. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang dperoleh maka dapat dsmpulkan bahwa: 1. Penerapan pendekatan Accelerated Learnng dengan menggunakan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls drng LKS dapat menngkatkan aktvtas belajar matematka sswa Kelas VII SMPN 3 Paraman.. Hasl belajar matematka sswa yang pembelajarannya menerapkan pendekatan Accelerated Learnng dengan menggunakan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls drng LKS lebh bak dar hasl belajar matematka sswa yang pembelajarannya menerapkan pembelajaran konvensonal pada sswa kelas VII SMPN 3 Paraman pada pokok bahasan Hmpunan. Daftar Pustaka Arkunto, S. (010). Prosedur peneltan suatu pendekatan praktk. Jakarta: Rneka Cpta. 1

13 Djamarah, S. B. (000). Guru dan anak ddk dalam nteraks edukatf. Jakarta: Rneka Cpta. Meer, D. (005). The accelerated learnng. Bandung: Kafa. Mudjono. (010). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rneka Cpta. Roussel, L. (011). The accelerated learnng feldbook panduan belajar cepat untuk pelajar dan umum. Bandung: Nusa Meda. Sardman. (011). Interaks dan motvas belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafndo Persada. Slameto. (010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhnya. Jakarta:PT.Rneka Cpta. Sudjana. (005). Metode statstka. Bandung: Tarsto. Sudjana, N & Ibrahm. (007). Peneltan dan penlaan penddkan. Bandung: Sanar Baru. Sukard. (007). Metodolog peneltan penddkan kompetens dan praktknya. Jakarta: Bum Aksara. Tranto. (01). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bum Aksara. 13

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester ganjl tahun ajaran 010/011 antara bulan September - November 010 d SMP Neger 1 Kalanda Kabupaten Lampung Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jens dan Desan Peneltan BAB III METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlaksanakan adalah quas ekspermen, dmana kelompok kontrol tdak dapat berfungs sepenuhnya untuk mengontrol varabel-varabel luar yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (009:6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK

PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK Vol. 8 No. Jun 016 Halaman 03-09 http://dx.do.org/10.0/jp.016.v8.178 Webste: ejournal.stkp-pgr-sumbar.ac.d/ndex.php/ /pelang PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMK Mra

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALA (PBL) TERADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 14/15 Ftra Yand 1), Nurrahmawat ) dan era Deswta 3) 1) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Penddkan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak PENGARUH PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMK KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Nngrum Penddkan Ekonom FKIP Unverstas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 68 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen semu (quas experment) dengan membag dua kelas yatu kelas ekspermen dan juga kelas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang efektftas penggunaan model Group Investgaton (GI) terhadap Hasl Belajar Sswa Kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan

Lebih terperinci

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SULINDA NIM. F37008001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat

Lebih terperinci

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Syiah Kuala. JURNAL PESONA DASAR Vol. 3, No. 3, April 2015, hal ISSN:

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Syiah Kuala. JURNAL PESONA DASAR Vol. 3, No. 3, April 2015, hal ISSN: Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN: 337-97 44 Penddkan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unverstas Syah Kuala Vol. 3, No. 3, Aprl 15, hal 44 59 ISSN:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

Uji Homogenitas Varians

Uji Homogenitas Varians Uj Homogentas Varans I. DUA VARIANS Pengujan hpotess dua varans dlakukan untuk mengetahu varans dua populas sama (homogen atau tdak (heterogen. S dan S merupakan penduga σ dan σ Rumus varans : x ( x S

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan. Peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt perbandngan hasl belajar sswa melalu model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Sesua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk:. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode peneltan Metode peneltan yang dlakukan adalah metode ekspermen melakukan tes awal dengan pemberan lathan dan pemberkan tes akhr yang kemudan melhat penngkatan dan

Lebih terperinci