RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA 2011

2

3 BABI PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi pada dasarnya merupakan penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu Organisasi, pemilihan cara bertindak (course of action) yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dan alokasi sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh suatu organisasi. Perencanaan strategi dengan demikian merupakan keputusan manajemen yang telah direncanakan sebelumnya mengenai tujuan yang ingin dicapai, cara bertindak untuk mencapai tujuan dan alokasi sumber daya manusia dan sumber ekonomis yang dimiliki. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Dareh merupakan satu dokumen rencana resmi daerah yang di persyaratkan untuk mengarahkan Satuan Kerja Perangkat Daerah khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan masa kepemimpinan Kepala Daerah. Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Padeglang tahun merupakan Rencana Strategis yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pandeglang tahun , Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah. Penyusunan Renstra ini juga dimaksudkan agar dapat mengarahkan seluruh program dan kegiatan yang senantiasa berorientasi pada hasil (oriented result) yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2016 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul sekaligus juga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sampai dengan tahun 2016.

4 Dokumen Renstra ini merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa kabupaten Pandeglang yang didalam pelaksanaannya menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang disusun setiap tahun sebagai Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah LANDASAN HUKUM Landasan hukum Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang mengacu pada sejumlah peraturan perundangan, antara lain : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44388) 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3982); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) 6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik

5 Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663) 7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664) 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemrintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) 9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738) 10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan tugas perbantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816) 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 14. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 10 Seri E.5) 15. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 1) 16. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 6)

6 Sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 4 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 Nomor 7) 17. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 Nomor 7) 18. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Rencana Pembanguna Daerah Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 Nomor 8) 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud ditetapkannya Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa adalah agar dapat mempertanggungjawabkan kinerja yang diukur dari sejauhmana pencapaian terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Diharapakan Penyusunan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Tahun juga dimaksudkan agar Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mampu berkarya dan berkembang dalam rangka meningkatkan kinerja profesionalnya. Adapun tujuan disusunnya Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang Tahun adalah : 1. Untuk menjabarkan arahan RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun ke dalam rencana Badan Pemberdayaaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; 2. Menjabarkan visi dan misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Tahun ke dalam tujuan, sasaran dan program kerja operasional ; 3. Menyediakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah sebagai bahan penyusunan rencana kerja atau rencana kinerja tahunan ; 4. Menentukan strategi untuk pengelolaan keberhasilan, penguatan komitmen yang berorientasi pada masa depan,adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis, peningkatan kinerja dan produktivitas serta menjamin efektivitas penggunaan sumber daya organisasi.

7 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Sumber Daya SKPD 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD BAB III BAB IV BAB V BAB VI ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Renstra SKPD 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3 Strategi dan Kebijakan RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

8 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Adapun rincian Tugas Pokok dan Fungsi pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa antara lain sebagai berikut : 1. Tugas Pokok Dalam rangka meningkatkan kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan yang semakin efektif dan efisien serta pendayagunaan Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. 2. Fungsi Sejalan dengan terselenggaranya tugas pelayanan kepada masyarakat yang diemban oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang, maka perlu didukung dan ditunjang oleh fungsi dengan terbentuknya Organisasi Perangkat Daerah. Adapun di bentuknya Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan urusan wajib di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa b. Perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa c. Pengoordinasian pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa e. Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas fungsinya. 3. Kewenangan Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa memiliki kewenangan sebagai berikut :

9 a. Penyusunan perencanaan bidang pemberdayaan masyarakat, kelembagaan dan pengembangan serta pemerintahan desa; b. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat, kelembagaan dan pengembangan serta pemerintahan desa; c. Pengoordinasian pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat, kelembagaan dan pengembangan serta permerintahan desa; d. Pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan kehidupan sosial budaya dan partisipasi masyarakat, usaha ekonomi desa, pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna serta pemerintahan desa; e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; 4. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas : 1. Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang kelembagaan dan pengembangan pemerintahan desa, untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Badan mempunyai fungsi : - Penyusunan perencanan bidang kelembagaan dan pengembangan dan pemerntahan desa. - Perumusan kebijakan teknis bidang kelembagaan dan pengembangan da pemerintahan desa. - Pengoordinasian pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang kelembagaan dan pengembangan dan pemerintahan desa. - Pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan kehidupan sosial budaya dan partisipasi masyarakat, usaha ekonomi desa, pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna serta pemerintahan desa. - Pelaksanaan kegiatan piñatausahaan badan pemberdayaan masyarakat dan permintahan desa. - Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

10 1. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dengan tugas pokok menyelenggarakan penyusunan perencanaan, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi : - Penyelenggaraan penyusunan perencanaan. - Penyelanggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan asministrasi kepegawaian - Penyelenggaraan urusan umum dan perelengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat. - Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan. - Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja. - Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris dengan tugas pokok melaksanakan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : - Penyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian. - Penyelenggaraan urusan umum dan pengelolaan admninistrasi kepegawaian. - Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian. Adapun rincian tugas Sub Bagian umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut : - Menyusun rencana kerja Subbagian umum dan kepegawian. - Melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat rapat dinas dan pendokumentasian kegiatan badan.

11 - Melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan badan. - Melaksanakan urusan rumah tangga, ketrtiban, keamanan dan kebersihan dilingkungan kerja. - Melasanakan pemeliharaan dan peralatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan asset lainnya. - Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana dilingkungan badan. - Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang barang inventaris. - Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran. - Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian dilingkungan badan. - Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, serta pemberian penghargaan. - Melaksankan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian pekerjaan, daftar urut kepangkatan, sumpah / janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai. - Melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidian / pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungional. - Melaksanakan penyiapan renjcana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas. - Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai. - Melaksanakan penyiapan bahan standard kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional. - Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b.sub Bagian Keuangan Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris badan dengan tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

12 Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : - Penyusunan rencana kegiatan pengelolaan administrasi keuangan badan. - Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan badan. - Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi dalam pengelolaan administrasi keuangan badan. Adapun rincian tugas Sub Keuangan adalah sebagai berikut: - Menyusun rencana kerja subbagian keuangan. - Melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung. - Melaksanakan penyusunan laporan realisasi keuangan. - Melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran. - Melaksanakan penyusunan laporan keuangan akhir tahun. - Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris badan dengan tugas pokok menyusun perencanaan program dan kegiatan badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan mempunyai fungsi : - Pelaksanaan penyusunan program dan kegaiatan badan - Pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran. - Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan perencanaan. Adapun rincian tugas Sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan adalah sebagai berikut : - Menyusun rencana kerja subbagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan. - Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis badan. - Mengumpulkan bahan bahan dalam penyusunan program dan kegiatan badan.

13 - Melaksanakan pengelolaan data dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan badan. - Mengkompilasi hasil penyusunan rencana kerja dan anggaran dari masing masing unit kerja. - Menyusun dokumen pelaksnaan anggaran masing masing unit kerja. - Menysusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja badan. - Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dengan tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna (TTG). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi : - Penyusunan perencanaan bidang pemberdayaan masyarakat. - Perumusan kebijakan teknis pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat serta pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. - Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat serta pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. - Penyelenggaraan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat serta pengelolaan sumber daya alam da teknologi tepat guna. - Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat serta pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. - Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan sesusai dengan tugas dan fungsinya.

14 a. Sub Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang dengan tugas pokok melaksanakan peningkatan usaha ekonomi keluarga dan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai fungsi : - Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. - Penyusunan program dan kegiatan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. - Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. - Penyelenggaraan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. - Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. Adapun rincian tugas Sub Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat adalah sebagai berikut : - Menyusun rencana kerja subbidang pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat miskin. - Mengkoodinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan dan pemasaran hasil usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi penerapan pola dan pemberian bantuan kepada kelompok usaha usaha ekonomi keluarga dan masyarakat dari pemerintah, pihak ketiga dan pinjaman desa. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pendataan dan informasi pelaksanaan dan pendayagunaan bantuan pembangunan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat.

15 - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan peningkatan kewirausahaan dan perkoperasian masyarakat melalui pelatihan dan praktek kerja/magang. - Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sub Bidang Pengelolaan SDA dan Teknologi Tepat Guna Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang dengan tugas pokok melaksanakan kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengelolaan SDA dan Teknologi Tepat Guna mempunyai fungsi : - Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan teknologi tepat guna. - Penyusunan program dan kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan teknologi tepat guna. - Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan teknologi tepat guna. - Penyelenggaraan pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan teknologi tepat guna. - Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. Adapun rincian tugas Sub Bidang Pengelolaan SDA dan Teknologi Tepat Guna adalah sebagai berikut : - Menyusun rencana kerja subbidang pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pemanfaatan sumber daya lahan dan pesisir pedesaan.

16 - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan sarana pedesaan serta pemeliharaan air bersih dan penyehatan lingkungan pedesaan. - Melaksanakan kerjasama pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna dengan dinas / instansi terkait. - Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Bidang Kelembagaan dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dengan tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pengembangan kelembagaan masyarakat dan pengembangan sosial budaya masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Kelembagaan dan Pengembangan mempunyai fungsi : - Penyusunan perencanaan Bidang kelembagaan dan pengembangan. - Perumusan kebijakan teknis kelembagaan masyarakat serta pengembangan kehidupan sisial budaya masyarakat. - Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam kelembagaan masyarakat serta pengembangan kehidupan social budaya masyarakat. - Penyelenggaraan kelembagaan masyarakat serta pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat. - Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kelembagaan masyarakat serta pengembangan kehidupan social budaya masyarakat. - Pelaksanaan Tugas Lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. a. Sub Bidang Kelembagaan Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan pengembangan dengan tugas pokok melaksanakan pengembangan Kelembagaan masyarakat.

17 Untuk melaksankan tugas tersebut, Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat mempunyai fungsi : - Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan kelembagaan masyarakat. - Penyusunan program dan kegiatan kelembagaan masyarakat. - Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pengembangan kelembagaan masyarakat. - Penyelengaraan kelembagaan masyarakat. - Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan kelembagaan masyarakat. Adapun rincian tugas Sub Bidang Kelembagaan adalah sebagai berikut : - Menyusun rencana kerja subbidang kelembagaan masyarakat - Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan penguatan dan pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat. - Mengkoordasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengolahan data profil desa. - Mengkoordasi dan memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis masyarakat. - Mengkoordasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan menejemen pembangunan partisifatif masyarakat. - Mengkoordasi dan memfasilitasi pelaksanaan pembentukan dan revitalisasi kader pemberdayaan masyarakat di desa. - Mengkoordasi dan memfasilitasi pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan ( musrenbang ) tingkat kecamatan. - Mengkoordasi dan memfasilitasi pelaksanaan peningkatan peran masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan. - Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan kelembagaan masyarakat. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

18 b. Sub Bidang Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat. Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan dengan tugas pokok melaksanakan pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat mempunyai fungsi : - Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat - Penyusunan program dan kegiatan pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat. - Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan kehidupan social budaya masyarakat. - Penyelenggaraan pengembangan kehidupan social budaya masyarakat. - Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengembangan kehidupan social budaya masyarakat. Adapun rincian tugas Sub Bidang Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat adalah sebagai berikut: - Menyusun rencana kerja subbidang pengembangan kehidupan social budaya masyarakat - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan sumber daya gotong royong masyarakat. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga ( PKK ) meliputi kegiatan posyandu, GAKY, GSI, dan PPKSS. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pembinaan supervisi peningkatan kesejahteraan sosial. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan motivasi dan swadaya gotong royong. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan peningkatan keswadayaan anak dan remaja.

19 - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan tradisi dan budaya masyarakat. - Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan subbidang pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4. Bidang Pemerintahan Desa Bidang Pemerintahan Desa dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dengan tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pembinaan pemerintahan desa. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pemerintahan Desa mempunyai fungsi : - Penyusunan perencanaan bidang pemerintahan desa - Perumusan kebijakan teknis pembinaan pengembangan kekayaan desa, pengembangan kapasitas pemeritahan desa serta administrasi pemerintahan desa. - Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam pengembangan kekayaan desa, pengembangan kapasitas pemerintahan desa serta administrasi pemerintahan desa - Penyelenggaraan pengembangan kekayaan desa, pengembangan kapasitas pemerintahan desa serta administrasi pemerintahan desa. - Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengembangan kekayaan desa, pengembangan kapasitas pemerintahan desa serta administrasi pemerintahan desa. - Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. a. Sub Bidang Kekayaan dan Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa dengan tugas pokok melaksanakan pengembangan kekayaan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa.

20 Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Kekayaan dan Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa mempunyai fungsi : - Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan kekayaan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa. - Penyusunan program dan kegiatan pengembangan kekayaan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa. - Penyusunan bahan koordinasi dan fasiitasi pelaksanaan pengembangan kekayaan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa. - Penyelenggaraan pengembangan kakayaan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa. - Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengembangan kekayaan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa. Adapun rincian tugas Sub Bidang Kekayaan dan Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa adalah sebagai berikut : - Menyusun rencana kerja subbidang kekayaan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kekayaan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan Data Base penyelenggaraan administrasi kekayaan desa. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan kapasitas pemerintahan desa. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pemantauan dan evaluasi kekayaan dan pengembangan kapasitas pemerintahan desa. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sub Bidang Administrasi Pemerintahan Desa Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa dengan

21 tugas pokok melaksankan pengembangan Administrasi Pemerintahan Desa. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Administrasi Pemerintahan Desa mempunyai fungsi : - Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan administrasi pemerintahan desa. - Penyusunan program dan kegiatan pembinaan administrasi pemerintahan desa. - Penyusunan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan desa. - Penyelenggaraan pembinaan administrasi pemerintahan desa. - Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pembinaan administrasi pemerintahan desa. Adapun rincian tugas Sub Bidang Administrasi Pemerintahan Desa adalah sebagai berikut : - Menyusun rencana kerja subbidang administrasi pemerintahan desa. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan administrasi pemerintahan desa. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pembinaan dan pengawasan administrasi pemerintahan desa. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan Data Base penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa. - Mengkoordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan pemerintahan desa. - Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan administrasi pemerintahan desa. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya 5. Unit Pelaksana Teknis Badan Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur pelaksana teknis operasional Badan di lapangan yang dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

22 Unit Pelaksana Teknis Badan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan yang memiliki wilayah kerja satu atau beberapa wilayah Kecamatan. Untuk melaksanakan tugasnya Kepala UPTD dibantu oleh : a. Kepala Urusan Administrasi; b. Kepala Urusan Operasional; 6. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan sebagian tugas kegiatan Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan, adapun jumlah kelompok jabatan fungsional di tentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, yang mana jenis, jenjang jabatan dan pembinaan terhadap pejabat fungsional disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. Adapun kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam jenjang fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya, setiap kelompok di pimpin oleh tenaga fungsional yang senior, yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang berada di Lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. 2.2 SUMBER DAYA SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang merupakan unit Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada pada wilayah administrasi Kabupaten Pandeglang yang pembentukannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang, yang selanjutnya dituangkan kedalam Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pandeglang. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa memiliki jumlah pegawai sebanyak 37 orang, adapun daftar nominatif pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang adalah sebagai berikut : Jumlah pegawai - Laki-laki: 27 orang - Perempuan : 10 orang Jumlah : 37 orang Terdiri dari :

23 PNS CPNS TKK TKS : 24 orang : 3 orang : 4 orang : 6 orang Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang terletak di Jalan Kesehatan No. 1 Pandeglang. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang ini mempunyai batas administrasi, sebagai berikut : Sebelah Utara : Kantor Bupati Pandeglang Sebelah Timur : Alun-alun Kota Pandeglang Sebelah Selatan : Kantor BRI Cabang Pandeglang Sebelah Barat : Kantor Kesbangpol & Linmas Kabupaten Pandeglang ASET BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Kendaraan Roda Empat : 2 buah 2. Kendaraan Roda Dua : 6 buah 3. Mesin Tik : 3 buah 4. Meja : 12 buah 5. Kursi Tamu : 2 buah 6. Kursi : 30 buah 7. Lemari : 7 buah 8. Rak : 4 buah 9. Pesawat fax : 1 buah 10. UPS : 2 buah 11. Proyektor inkfokus : 1 buah 12. Bufet buku : 2 buah 13. Filling Kabinet : 6 buah 14. Kipas Angin : 3 buah 15. Komputer : 8 buah 16. Notebook : 5 buah 17. Laptop : 2 buah 18. Printer : 6

24 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi Permasalahan 1. Masih banyak Desa tertinggal 2. Tingkat kemiskinan cukup tinggi 3. Masih tingginya tingkat pengangguran 4. Daerah rawan pangan masih banyak 5. Kualitas SDM relatif rendah 6. Masih rendahnya tingkat pendidikan Masyarakat 7. Masih belum memadainya layanan kesehatan masyarakat 8. Investasi belum kondusif bagi peningkatan perekonomian daerah 9. Belum optimalnya nilai tambah sektor dan sektor sekunder 10. Tingginya konversi lahan pertanian 11. Sumberdaya air belum termanfaatkan bagi pengembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat 12. Belum optimalnya Pemanfataan Sumber Daya Kelautan 13. Belum berkembangnya potensi pariwisata berbasis alam 14. Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya hutan di kawasan Akarsari 15. Masih belum memadainya sarana dan prasarana dasar 16. Belum memadainya sarana dan prasarana bagi peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan 17. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan perangkat daerah 18. Belum memadainya kuantitas dan kualitas SDM aparatur 19. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat 20. Belum optimalnya fungsi kawasan dalam rencana tata ruang 3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang Tahun Perencanaan pembangunan daerah lima tahunan di Kabupaten Pandeglang pada dasarnya merupakan penjabaran dari Visi dan Misi yang diusung oleh Bupati dan Wakil

25 Bupati Indramayu pada saat pencalonan. Oleh karena itu, alangkah baiknya kita pun memahami tentang Visi dan Misi kedua pejabat politik ini sebelum mulai menyusun Renstra SKPD. VISI : Kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis dan pariwisata berbasis pembangunan perdesaan. Visi yang diusung Bupati dan Wakil Bupati Terpilih saat ini mengutamakan bidang agribisnis dan pariwisata yang berbasis pembangunan perdesaan MISI : 1. Meningkatkan perekonomian daerah berbasic Pertanian dan Pariwisata Program Kegiatan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembanguna Desa yang berkaitan dengan misi ini adalah Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa dan Program Peningkatan Ketahan Pangan. 2. Memberdayakan UMKM dan Koperasi dalam bidang pertanian dan jasa pariwisata serta usaha pendukungnya. Program Kegiatan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembanguna Desa yang berkaitan dengan misi ini adalah Program Pemberdayaan Ekonomi 3. Meningkatkan kualitas SDM yang agamis,cerdas, kreatif dan inovatif Program Kegiatan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembanguna Desa yang berkaitan dengan misi ini adalah Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dalam aksi bersama penanggulangan kemiskinan, Program Pemberdayaan Masyarakat, Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan dan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. 4. Meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat 5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya pedesaan Program Kegiatan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembanguna Desa yang berkaitan dengan misi ini adalah Program Pengentasan Desa Tertinggal dengan rencana Kegiatan Pemberian stimulan desa berupa Semen 6. Meningkatkan Tata Kelola kepemerintahan daerah Program Kegiatan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembanguna Desa yang berkaitan dengan misi ini adalah Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa, Program Pengembangan Data/Informasi dan Statistik Daerah dengan kegiatan Profil desa dan Data Base Desa, Program Peningkatan artisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa dengan kegiatan

26 Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dan Program Pemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa. 1.3 TELAAHAN RENSTRA SKPD Gambaran Singkat Tentang Rencana Strategik Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Tahun Perencanaan strategik merupakan proses secara sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematis. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program dan kegiatan, serta agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah sangat cepat seperti dewasa ini, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang menyusun rencana strategik (RENSTRA) dengan maksud untuk memberikan kejelasan posisi, peranan dan arah pembangunan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan daerah Kabupaten Pandeglang dengan tujuan meningkatkan pembinaan, bantuan dan fasilitasi dalam meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) Tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. 1.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS. Tata Ruang Kedudukan dan letak administratif Kabupaten Pandeglang dibentuk berdasarkan Staatsblad 1874 Nomor 73 Ordonasi, Undang-Undang nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan daerah-daerah dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat, dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000 tentang pembentukan Propinsi Banten. Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 (delapan) Kanupaten/Kota di Propinsi Banten yang berada di ujung barat pulau jawa, memiliki luas wilayah Km2 ( ,91 ha)

27 atau sebesar 29,98% dari luass Provinsi Banten dengan panjang pantai mencapai 307 (230) km. Dengan batas wilayah : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak Topografi dan Kondisi Geografis Kabupaten Pandeglang mempunyai perbedaan ketinggian tempat dari Permukaan Laut (dpl) cukup tajam yakni dari dpl. Suhu Udara berkisar : 22 C Curah hujan berkisar : mm/tahun Curah hujan rata-rata : mm/tahun. Ketataruangan dan Kawasan 1. Pemukiman : ,00 Ha atau 7,12 % 2. Pertanian : ,00 Ha atau 19,25 % 3. Peternakan : 251,00 Ha atau 0,09 % 4. Perikanan : 544,00 Ha atau 0,19 % 5. Perindustrian : Ha atau 0,04 % 6. Perkebunan Besar : ,00 atau 4,19 % 7. Perkebunan Raktat : ,00 atau 25,78 % 8. Pertambangan : 350,00 atau 0,12 % 9. Priwisata : ,00 Ha atau 4,55 % 10. TNUK : ,91 Ha arau 27,74 % 11. Hutan Lindung : 6.659,00 Ha atau 2,42 % 12. Hutan Produksi : ,00 Ha atau 12,04 % 13. Konservasi : 110,00 Ha atau 0,04 % Jenis Pemanfaatan Lahan Kawasan Lindung : a. Hutan Lindung : Kecamatan Mandalawangi, Jiput, Labuan b. Kawasan Resapan Air : Gunung Karang, Gunung Pulosari dan Gunung Aseupan c. Sepadan Pantai : Kecamatan Labuan, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Cibaliung dan Cikeusik

28 d. Sepadan Sungai : Kecamatan Pandeglang, Cimanuk, Cisata, Jiput, Labuan, Pagelaran, Panimbang, Cikeusik, Picung, Cimanggu, Sumur e. TN Ujungkulon : Pantai pesisir barat dan selatan Kawasan Budidaya a. Hutan Produksi : Kecamatan Labuan, Bojong, Picung, Munjul, Angsana, Cigeulis, Cibaliung, Cimanggu, Sumur dan Cikeusik b. Tanaman Pangan Lahan Basah : Kecamatan Karang tanjung, Cadasari, Pandeglang, Cimanuk,Mandalawangi, Jiput, Cipeucang, Pagelaran, Panimbang, Cikeusik, Saketi, Cisata, Cikesal dan Menes c. Tanaman Pangan Lahan Kering : Kecamatan Cadasari, Kaduhejo, mandalawangi, Jiput, Menes, Saketi, Bojong, Picung, Munjul, Angsana, Cibaliung, Cigeulis, Cimanggu, Sumur, dan Cikeusik. d. Tanaman Perkebunan : Kecamatan Bojong, Picug, Munjul, Cikeusik, Cibaliung dan Cimanggu e. Tanaman Holtikultura : Kecamatan Kaduhejo, Mandalawangi, Jiput, dan Menes f. Agrowisata :Kecamatan Menes, Pagelaran, Cigeulis, Panimbang Mandalawangi, Labuan g. Peternakan :Kecamatan Bojong, Munju, Angsana dan Cibaliung h. Perikanan Laut : Kecamatan Labuan, Panimbang, Pagelaran, Patia, Sumur, Cikeusik i. Kawasan Pariwisata :Kecamatan Labuan, Cimanuk, Cikeudal, Mandalawangi, Panimbang, Sumur, Panglang,, Saketi, Jiput, Banjar, {agelaran, Patia, Cigeulis, Cimanggu dan Saketi j. Kawasan Militer : Kecamatan Pagelaran dan Cimanggu

29 k. Pemukiman Perkotaan : Disetiap ibukota Kecamatan l. Pemukiman Pedesaan : Di seluruh Kecamatan. Kajian Lingkungan Hidup : Lingkungan Hidup Hutan Lindung : Kecamatan Mandalawangi, Pulosari,Jiput, Labuan (Kawasan Gunung Karang,Pulosari,Aseupan dengan luas wilayah Ha) Kawasan Resapan air : Kecamatan Mandalawangi, Pulosari,Jiput, Labuan Kawasan Gunung Karang,Pulosari,Aseupan Sepadan Pantai : Kecamatan Labuan, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Cibaliung, Cikeusik ( Pesisir barat dan selatan kabupaten Pandeglang sampai sepanjang perbatasan kecamatan Malingping (kabupaten Lebak) Sepadan Sungai : Kecamatan Pandeglang, Cimanuk, Cisata, Jiput, Labuan, Pagelran, Panimbang, Cikeusik, Picung, Cimanggu, Cibaliung, dan Sumur( DAS Ciujung,, DAS Ciliman, DAS Cibaliung, DAS Cibungur, DAS Cidanau, DAS Ujung kulon) TN Ujung kulon : Kecamatan Sumur (Panta i pesisir barat dan selatan dengan luas ,91 Ha) Sumber Daya Alam Pertambangan Perak dan Emas Belerang Cimanggu Banjar Kapur Labuan, Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung,Cikeusik, Cadasari Pasir Besi Batu Gift Cikeusik, Cimanggu Cigeulis Pariwisata Wisata Alam Pantai Carita, Pantai Ciputih, Tanjung Lesung, dan Taman Nasional Ujung Kulon Pantai Bama, Pantai Mega Cemara, Gunung Karang, Gunung Plosari,

30 Wisata Sejarah Wisata Budaya Perikanan Pelagis, Demersal, Tuna, Cakalang, Udang, Rumput Laut Pertanian Padi, Durian, Manggis, Pisang dan Nenas Kehutanan dan Kelapa, Sawit, Perkebunan Cacao, Karet Albasiah Peternakan Kerbau, sapi potong, kambing, unggas dan domba Gunung Aseupan, Mata air Cikoromoy, Sumber air panas Cisolong, Pemandian Citaman, Curug Gendang, Curug Putri Batu Quran, Cibulakan, Makam Maulana Mansur Cikaduen, Masjid Caringin Aktivitas budaya beupa kegiatan tradisional yang berupa seni tari dan eni musik, rampak bedug serta aktivitas kebudayaan ketangkasan seperti seni debus, seni pencak silat dan kuda lumping Labuan, Carita, Panimbang, Cibitung, Cimanggu, Sumur Cadasari, Banjar, Mandalawangi, Saketi, Cimanuk, Jiput, Cimanggu, Menes, Panimbang dan Cibaliung Bojong, Mekarjay, Jiput, Saketi, Cimanggu, Cibitung Cibaliung, cigeulis,cikeusik,cimanggu, bojong

31 1.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS 1. Pertumbuhan Perekonomian masih lambat Belum optimalnya iklim investasi yang prospektif dan kondusif, belum berkembangnya jiwa kewirausahaan pondok pesantren, belum optimalnya pemanfaatan dan pengembangan pertanian, pariwisata dan potensi sumber daya alam 2. Ketertinggalan, kemiskinan, ketahan pangan,kualitas SDM Masih kurang berdayanya masyarakat pedesaan, masih rendahnya kualitas sumber daya manusia, belum optimalnya fungsi kawasan dan tata ruang wilayah 3. Penataan ruang,pengelolaan sumber daya dan pelestarian lingkungan Belum optimalnya fungsi kawasan dan tata ruang wilayah 4. Tata kelola pemerintahan Daerah Masih lemahnya kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah

32 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI SKPD Visi Pada hakekatnya tujuan penetapan visi organisasi adalah menggali gambaran bersama mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi termasuk juga dengan halnya Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang. Berkaitan dengan hal tersebut, maka atas dasar hasil pengkajian tentang potensi, kendala dan permasalahan serta tujuan pembangunan, maka Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dapat dirumuskan sebagai berikut: Pembangunan Perdesaan melalui Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Kelembagaan Masyarakat dan Optimalisasi Pemerintahan Desa menuju Pandeglang Mandiri dan Berkembang. 4. Misi Misi dari setiap organisasi adalah tonggak dari perencanaan strategik ( Renstra ) sejalan dengan pembentukan, tujuan dan sasaran organisasi perangkat daerah yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang, maka tujuan yang diharapkan harus terukur, obyektif dan spesifik Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas, maka ditetapkanlah Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Adapun misi tersebut adalah sebagai berkut : 2.1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha ekonomi masyarakat; 2.2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna; 2.3. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga masyarakat dengan berbasis pada kehidupan sosial budaya yang berkembang dalam masyarakat 2.4. Meningkatkan pengembangan kapasitas aparatur pemerintahan desa

33 2.5. Meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan administrasi pemerintahan desa Tujuan Dan Sasaran Membangun kawasan perdesaan melalui peningkatan keberdayaan masyarakat dikawasan perdesaan dalam rangka peningkatan Partisipasi masyarakat pedesaan dengan sasaran : f. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis masyarakat; g. Pembinaan dan memfungsikan pokjanal TTG kabupaten,kecamatan dan Desa h. Fasilitasi dan pembinaan posyandu i. Pembinaan administrasi PNPM-MP; j. Pendataan dan analisa perkembangan dan potensi desa/kelurahan (profil desa/kel). Pemberdayaan usaha kecil yang berbasis ekonomi kerakyatan melalui pengembangan potensi sumber daya ekonomi perdesaan secara optimal untuk mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga dalam bidang agribisnis dengan sasaran : a. Fasilitasi kemitraan swasta dan usaha kecil menengah (UKM) di pedesaan; b. Pelatihan pengelolaan pasar desa; c. Pelatihan Keterampilan Usaha Pertanian; d. Fasilitasi pembinaan pengelolaan lembaga ekonomi pedesaan; e. Pelatihan perempuan di pedesaan dalam bidang usaha produktf. Peningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong menuju penguatan integritas sosial melalui kegiatan-kegiatan gotong royong dengan sasaran-sasaran : a. fasilitasi pelaksanaan musrenbvangdes/kel; b. Peringatan bulan bhakti gotong royong masyarakat; c. Pemberian stimulan Desa d. Pelaksanan Lomba Desa/Kelurahan; Menunjang penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan yang akuntabel dan profesional berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dengan sasaran : a. Pelatihan aparatur pemdes dalam bidang manajemen pemdes

34 b. Pelatihan aparatur pemdes dalam bidang pengelolaan keuangan desa c. Bintek penyusunan peraturan desa; d. Pembinaan dan monitoring pelaksanaan ADD; e. Pemilihan Kepala Desa; f. Pemekaran desa 3. Strategi dan Arah Kebijakan SKPD Strategi dan Arah Kebijakan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pandeglang pada tahun merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Pandeglang tahun yang termuat dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun Strategi dan Arah Kebijakan Daerah diperlukan dalam upaya mencapai tujuan yang telah direncanakan. Strategi menjadi penting karena merupakan penyatuan rencana yang mencakup banyak hal secara terpadu yang menghubungkan keunggulan-keunggulan guna mengatasi persoalan yang datang baik dari intern maupun ekstern. Dalam menetapkan strategi dan kebijakan pembangunan daerah, perlu dilihat berbagai isu strategis dan permasalahan mendasar dalam pelaksanaan pembangunan. Dalam menghadapi isu strategis dan permasaahan pembangunan yang ada, Pemerintah Kabupaten Pandeglang selama ini telah melaksanakan berbagai upaya sebagai langkah antisipasi atas isu-isu strategis yang muncul sejak diberlakukannya otonomi daerah di Kabupaten Pandeglang sejak tahun 2001, namun mengingat keterbatasan dana yang tersedia selama ini, upaya-upaya tersebut belum memperoleh hasil yang diharapkan. Isu Strategis dan Permasalahan yang dapat teridentifikasi pada tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1) Kemiskinan dan kesenjangan sosial. Beberapa permasalahan mendasar yang dapat diidentifikasi pada isu strategis ini yaitu : Tingginya angka/jumlah penduduk miskin, Rendahnya kemampuan masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan dasar; Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha, dimana Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG, LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS,

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN TINGKAT KECAMATAN DI LINGKUNGAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2008 Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PADA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 27/DPD RI/II/2013-2014 PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH PEMBENTUKAN KABUPATEN CIBALIUNG

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG 1.1. LATAR BELAKANG BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH II PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR SALINAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR m BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMD BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPMD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BPMD 2.1.1. Tugas Pokok Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2012 tentang organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perwal Nomor 95 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR AssalamualaikumWrWb, Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum 1.1. Geografi Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGANN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BAB V POTENSI KABUPATEN PANDEGLANG. A. Potensi Kabupaten Pandeglang. 1. Pertanian

BAB V POTENSI KABUPATEN PANDEGLANG. A. Potensi Kabupaten Pandeglang. 1. Pertanian BAB V POTENSI KABUPATEN PANDEGLANG A. Potensi Kabupaten Pandeglang 1. Pertanian Tanaman buah - buahan Durian, Manggis, Pisang dan Nenas Lokasi Kecamatan Cadasari, Banjar, Mandalawangi, Saketi, Panimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU, SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008 Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH - 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 28 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 28 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 37 TAHUN 2001 SERI D.11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 28 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN PANDEGLANG

Lebih terperinci

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok dan Fungsi Dasar Hukum Peraturan Bupati Nomor 07 Tahun 2009 tentang rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung. Camat Camat mempunyai tugas

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BARITO

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Lampung. Provinsi Lampung pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN. SALINAN SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Malang Nomor 59

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 22 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 14 TAHUN 2004 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2004

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 14 TAHUN 2004 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2004 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 14 TAHUN 2004 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA TAHUN 2014

RENCANA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA TAHUN 2014 RENCANA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 2, pasal

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Lebih terperinci