Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
|
|
- Lanny Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 16/02/73/Th. I, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes)dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan April 2014 di Sulawesi Selatan tercatat wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 2.240desa, 783 kelurahan dan 7 UPT. Podes juga mencatat sebanyak 306 kecamatan dan 24 kabupaten/kota. Dari 3030 desa/kelurahan di Sulawesi selatan terdapat 531 desa/kelurahan (17,52 persen) yang berbatasan dengan tepi laut dan yang berbatasan dengan bukan tepi laut sebanyak 2499 desa/kelurahan (82,48 persen). Indeks Kesulitan Geografis (IKG) merupakan indeks komposit tertimbang dengan skala yang dihitung untuk setiap wilayah pemerintahan setingkat desa.semakin besar indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi. IKG di Sulawesi Selatan bervariasi antar wilayah dengan rentang antara 14,44sampai 80,11. Jumlah wilayah administrasi menurut keberadaaan infrastruktur: Sebanyak 3.33 persen atau 101 desa/kelurahan yang belum mempunyai SD/MI. Semua kecamatan telah mempunyai SMP/MTs dan sebanyak 92,16 persen atau 282 kecamatan terdapat SMU/SMK/MA. Semua kecamatansudah tersedia Puskesmas/Puskesmas Pembantu (Pustu). Sebanyak 2108 desa/kelurahan yang tidak mempunyai pasar, baik pasar dengan bangunan maupun tanpa bangunan. Sebanyak 2desa/kelurahan (0,07 persen) tidak ada keluarga pengguna listrikpln. Sebanyak 865 desa/kelurahan (28,55 persen) belum mempunyai penerangan di jalan utama. Sebanyak 2983 desa/kelurahan menggunakan sarana transportasi darat, dimana 297 desa/kelurahan (9,96 persen) di antaranyamemiliki kondisi jalanyang tidak dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun. 1
2 1.Wilayah AdministrasiPemerintahan Pendataan Podesdilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Podes 2014 dilaksanakan pada bulan April 2014 secara sensus terhadap seluruh wilayah administrasi pemerintahan terendah setingkat desa, yaitu desa, kelurahan, nagari (khusus di Sumatera Barat), dan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT). Wilayah setingkat desa yang didata harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) mempunyai wilayah dengan batas yang jelas, 2) mempunyai penduduk yang menetap di wilayah tersebut, dan 3) mempunyai pemerintahan. Menurut Podes 2014, di Sulawesi Selatan tercatat sebanyak3030 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 2240desa, 783 kelurahan dan 7 UPT. Selain itu, juga tercatat sebanyak 306 kecamatan dan 24 kabupaten/kota. Gambar 1. Jumlah Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan di Sulawesi Selatan, Hasil Podes, Lokasi Desa/Kelurahan Terhadap Laut Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana dua pertiga luas wilayah Indonesia merupakan lautan.. Kondisi alam tersebut memberikan potensi tersendiri terhadap wilayah desa/kelurahan yang berbatasan langsung dengan laut. Desa/kelurahan berbatasan langsung dengan laut jika ada wilayah desa/kelurahan yang bersinggungan langsung dengan laut baik berupa pantai maupun tebing karang. Desa/kelurahan di Sulawesi Selatan yang berbatasan langsung dengan tepi laut sebanyak 531 desa/kelurahan (17,52 persen) dan berbatasan dengan bukan tepi laut sebanyak 2499 desa/kelurahan (82,48 persen). Gambar 2.Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Lokasi Terhadap Laut
3 3.Indeks Kesulitan Geografis Desa Menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Dari APBN, salah satu komponen yang digunakan dalam pengalokasian dana desa adalah IKG desa. BPS telah menyusun IKG untuk seluruh wilayah pemerintahan setingkat desa (desa, nagari, dan UPT). IKG merupakan indeks komposit yang mempunyai skala dari 0 (nol) sampai 100 (seratus) dandisusun olehtiga komponen, yaitu:1) ketersediaan pelayanan dasar,2) kondisi infrastruktur, dan3) aksesibilitas/transportasi. Semakin tinggi indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi. Tabel 3.1. menyajikan IKG setiap kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. IKG terendah sebesar 14,44 yang terdapat di Desa Bawalipu (Kabupaten Luwu Timur) dan IKG tertinggi sebesar 80,11 yang terdapat di Desa Lembang Bau Selatan (Kabupaten Tana Toraja). Nilai tengah IKG secara provinsi sebesar 36,95. Tabel 3.1.IKG Desa Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan, 2014 Kabupaten/Kota dan Provinsi IKG Desa Terendah Nilai Tengah Tertinggi (1) (2) (3) (4) Kepulauan Selayar 20,10 39,48 62,34 Bulukumba 17,96 32,61 64,27 Bantaeng 27,56 32,31 47,42 Jeneponto 21,02 31,95 45,24 Takalar 21,56 33,32 51,76 Gowa 16,46 33,06 63,55 Sinjai 20,76 30,11 49,66 Maros 20,19 36,07 68,05 Pangkajene Kepulauan 24,26 39,71 79,88 Barru 19,66 30,26 52,12 Bone 20,36 40,77 70,11 Soppeng 21,77 30,29 42,51 Wajo 21,43 37,84 53,73 Sidenreng Rappang 16,83 31,60 58,65 Pinrang 19,58 34,66 67,15 Enrekang 22,05 37,52 60,28 Luwu 21,33 40,88 79,75 Tana Toraja 27,32 50,94 80,11 Luwu Utara 20,58 40,24 71,00 Luwu Timur 14,44 37,11 60,50 Toraja Utara 22,98 46,88 73,01 Makassar Parepare Palopo Sulawesi Selatan 14,44 36,95 80,11 3
4 4.KeberadaanInfrastruktur 4.1.Pendidikan HasilPodes 2014 menunjukkanbahwahampir semuadesa/kelurahan di Sulawesi Selatan sudahterjangkauolehsaranapendidikansetingkat SD/MI. Hanya 3,33 persen (101 desa/kelurahan) yang tidak ada SD/MI.Saranapendidikanmenengahpertamadanmenengahatasjugatelahtersedia di sebagianbesarwilayahkecamatan di Sulawesi Selatan. Dari 306 kecamatan yang tercatatdalampodes 2014, terdapat semua kecamatan telah mempunyai SMP/MTs dan terdapat 282 kecamatan (92,16 persen) yang mempunyai SMU/SMK/MA. Hal ini berarti masih ada 7,84 persen wilayah kecamatan di Sulawesi Selatan yang belum mempunyai SMU/SMK/MA. Secara lengkap, persentase wilayah menurut keberadaan sarana pendidikan disajikan dalam gambar berikut. Gambar 3. Persentase Wilayah Menurut Keberadaan Sekolah, Kesehatan Pembangunan kesehatanmerupakanupayauntukmemenuhisalahsatuhakdasarrakyat dalam memperolehpelayanankesehatansesuai UUD 1945.Untukitu, ketersediaansaranakesehatandasar di setiapwilayahmenjadisangatpenting.podes 2014 menunjukkanbahwa di Sulawesi Selatan semua wilayah kecamatan (100 persen) telahmempunyaipuskesmas/pustu. 4.3.Pasar Tersedianya sarana perdagangan seperti pasar dapat menjadi salah satu indikator kemajuan perekonomian suatu wilayah. HasilPodes 2014 mencatat bahwa di Sulawesi Selatan terdapat sebanyak 922 desa/kelurahan (30,43 persen) sudah terdapat pasar, baik pasar dengan bangunan maupun pasar tanpa bangunanataumasih terdapat 2108 desa/kelurahan (69,57 persen) yang tidak mempunyai pasar, baik pasar dengan bangunan maupun pasar tanpa bangunan. Pasar dengan bangunan sebanyak 770 desa/kelurahan yang tersebar pada 271 kecamatan (88,56 persen). 4.4.Listrik Ketersediaan penerangan listrikmenjadi hal yang penting untuk menunjang kemajuan suatu wilayah.tercatat sebanyak 3028desa/kelurahan (99,93 persen)telahterdapatkeluargapenggunalistrik (PLN dan non PLN) dan hanya 2 desa (0,07 persen) keberadaan keluarga tidak menggunakan listrik PLN dan non PLN. Terkait keberadaan penerangan jalan utama di desa/kelurahan, sebanyak 865 desa/kelurahan (28,55 persen) masih belum tersedia penerangan jalan pada jalan utama desa/kelurahan. 4
5 Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Penerangan di Jalan Utama Desa Tidak ada 28,55% 734 Ada 71,45% 2 PLN Non PLN Tidak ada Jumlah Gambar 4.. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik dan Penerangan di Jalan Utama Desa 4.5 Jalan Infrastruktur transportasi merupakan infrastruktur dasar yang sangat penting sebagai sarana pengangkutan yang berperan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi karena ketersediaan jalan akan meminimalkan modal komplementer sehingga proses produksi dan distribusi akan lebih efisien. Pembangunan prasarana jalan akan meningkatkan pertumbuhan wilayah-wilayah baru dengan meningkatnya volume lalu lintas. Sebaliknya, prasarana jalan yang buruk dan rusak akan menghambat alokasi sumber daya, pengembangan industri, pendistribusian faktor produksi, barang dan jasa, yang pada akhirnya akan memengaruhi pendapatan. Hasil Podes 2014 menunjukkan bahwa di Sulawesi Selatan terdapat sebanyak 2983 desa/kelurahan menggunakan sarana transportasi darat, dimana 2686 desa/kelurahan (90,04 persen) sudah tersedia jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun. Artinya masih terdapat 297 desa/kelurahan (9,96 persen) yang lalulintasnya masih bergantung pada kondisi jalan dan cuaca. Secara lengkap, persentase desa/kelurahan menurut jenis lalu lintas dan keberadaan jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 5. Persentase Jumlah Desa/Kelurahan yang Lalu-Lintas dari dan ke Desa/Kelurahan Melalui Darat Menurut Kondisi Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih. 5
6 Lampiran 1. Jumlah Kecamatan dan Desa/KelurahanMenurut Kabupaten/Kota, 2014 Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Kepulauan Selayar Bulukumba Bantaeng 8 67 Jeneponto Takalar Gowa Sinjai 9 80 Maros Pangkajene dan Kepulauan Barru 7 55 Bone Soppeng 8 70 Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makassar Kota Parepare 4 22 Kota Palopo 9 48 Sulawesi Selatan 306 3,030 6
7 Lampiran 2.Jumlah Wilayah Administrasi Pemerintahan Setingkat Desa Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Kabupaten/Kota Desa Kelurahan UPT Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) Kepulauan Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros Pangkajene dan Kepulauan Barru Bone Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makassar Kota Parepare Kota Palopo Sulawesi Selatan 2, ,030 7
8 Lampiran 3. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Lokasi Terhadap Laut, 2014 Kabupaten/Kota Tepi Laut Bukan tepi laut Kepulauan Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros 8 95 Pangkajene dan Kepulauan Barru Bone Soppeng - 70 Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makassar Kota Parepare Kota Palopo Sulawesi Selatan
9 Lampiran 4. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada SD/MI dan Kecamatan yang Ada SMP/MTs dan SMU/SMK/MA Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Kabupaten/Kota Desa/Kelurahan yang adasd/mi Kecamatan yang Ada SMP/MTs Kecamatan yang Ada SMU/SMK/MA (1) (2) (3) (4) Kepulauan Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros Pangkajene dan Kepulauan Barru Bone Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makassar Kota Parepare Kota Palopo Sulawesi Selatan
10 Lampiran 5. Jumlah Wilayah yang Tidak Ada Sarana Pendidikan Menurut Sarana Pendidikan dan Kabupaten/Kota, 2014 Kabupaten/Kota Desa/Kelurahan yang Tidak AdaSD/MI Kecamatan yang Tidak Ada SMP/MTs Kecamatan yang Tidak Ada SMU/SMK/MA (1) (2) (3) (4) Kepulauan Selayar 2-1 Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa 2-1 Sinjai Maros Pangkajene dan Kepulauan Barru Bone 12-2 Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu 13-2 Tana Toraja 7-6 Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara 12-9 Kota Makassar Kota Parepare Kota Palopo 5-2 Sulawesi Selatan
11 Lampiran 6.Jumlah dan Persentase Kecamatan yang Ada Puskesmas/PustuMenurut Provinsi, 2014 Kabupaten/Kota Jumlah Kecamatanyang Memiliki Puskesmas/Pustu Persentase (1) (2) (3) Kepulauan Selayar ,00 Bulukumba ,00 Bantaeng 8 100,00 Jeneponto ,00 Takalar 9 100,00 Gowa ,00 Sinjai 9 100,00 Maros ,00 Pangkajene dan Kepulauan ,00 Barru 7 100,00 Bone ,00 Soppeng 8 100,00 Wajo ,00 Sidenreng Rappang ,00 Pinrang ,00 Enrekang ,00 Luwu ,00 Tana Toraja ,00 Luwu Utara ,00 Luwu Timur ,00 Toraja Utara ,00 Kota Makassar ,00 Kota Parepare 4 100,00 Kota Palopo 9 100,00 Sulawesi Selatan ,00 11
12 Lampiran 7.Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Keluarga Pengguna Listrik dan Penerangan di Jalan Utama Desa Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik Ada Penerangan Di Jalan Utama Desa Kabupaten/Kota Listrik Listrik Listrik PLN Non-PLN (1) (2) (3) (4) (5) Kepulauan Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros Pangkajene dan Kepulauan Barru Bone Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makassar Kota Parepare Kota Palopo Sulawesi Selatan
13 Lampiran 8. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Pasar, 2014 Kabupaten/Kota Hanya Pasar dengan Bangunan Ada Pasar Hanya Pasar Tanpa Bangunan Pasar dengan Bangunan dan Tanpa Bangunan Tidak Ada Pasar KepulauanSelayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros PangkajenedanKepulauan Barru Bone Soppeng Wajo SidenrengRappang Pinrang Enrekang Luwu TanaToraja LuwuUtara LuwuTimur TorajaUtara KotaMakassar KotaParepare KotaPalopo SulawesiSelatan Total 13
14 Lampiran 9.Jumlah dan Persentase Kecamatan yang Ada Pasardengan Bangunan Menurut Kabupaten/Kota, 2014 Kecamatan yang Ada Pasar Dengan Bangunan Kabupaten/Kota Jumlah Persentase (1) (2) (3) Kepulauan Selayar ,00 Bulukumba ,00 Bantaeng 7 87,50 Jeneponto ,00 Takalar 7 77,78 Gowa 16 88,89 Sinjai 8 88,89 Maros 13 92,86 Pangkajene dan Kepulauan 9 69,23 Barru 7 100,00 Bone ,00 Soppeng 8 100,00 Wajo 13 92,86 Sidenreng Rappang ,00 Pinrang ,00 Enrekang 10 83,33 Luwu 18 81,82 Tana Toraja 17 89,47 Luwu Utara 10 83,33 Luwu Timur ,00 Toraja Utara 14 66,67 Kota Makassar 13 92,86 Kota Parepare 3 75,00 Kota Palopo 5 55,56 Sulawesi Selatan ,56 14
15 Lampiran 10.Jumlah Desa/Kelurahan yang Lalu-Lintas dari dan ke Desa/Kelurahan Melalui Darat Menurut Kondisi Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih, 2014 Kabupaten/Kota Kondisi Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Ataau Lebih Sepanjang Tahun Sepanjang Tahun Kecuali Saat Tertentu Sepanjang Tahun Kecuali Sepanjang Musim Hujan Tidak Dapat Dilalui Sepanjang Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) Total Kepulauan Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros Pangkajene Kepulauan Barru Bone Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Makassar Parepare Palopo Sulawesi Selatan
TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
No. 14/02/15/Th.IX, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH PROVINSI MALUKU UTARA HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BADAN PUSAT STATISTIK No. 15/02/82/Th.XIV, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH PROVINSI MALUKU UTARA HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Sumatera Selatan
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.15/02/16/Th. XVII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Sumatera Selatan Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No14/02/53/Th.XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) Provinsi Nusa Tenggara Timur 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes)
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 15/02/32/Th.XVII, 16 Februari 2014 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No.15/02/52/Th I,16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) adalah satu-satunya sumber
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA No. 19/03/34/Th.XVII, 2 Maret 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Menurut Podes 2014, di DIY terdapat sebanyak 438 wilayah administrasi
Lebih terperinciPotensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau
No. 14/02/14 Th. XVI, 16 Februari 2015 Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014 Provinsi Riau, pada bulan
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Banten
No. 13/02/36/Th.IX, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Banten Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Pendataan Potensi Desa
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
Nomor : 015/02/63/Th. XIX, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan tiga kali dalam sepuluh tahun. Berdasarkan hasil Podes
Lebih terperinciTipologi Wilayah Provinsi Bengkulu Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
No. 14/02/17/1/2015 Tipologi Wilayah Provinsi Bengkulu Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH BALI HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
No. 17/02/51/Th. I, 16 Februari 2015 TIPOLOGI WILAYAH BALI HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014 pada
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 16/02/19/Th. I, 16 Februari 2015 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciPERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA (INDONESIAN NUTRITION ASSOCIATION) PROVINSI SULAWESI SELATAN
rektur RS. Kab/Kota Se-Sulsel (daftar terlampir) dalam kegiatan Akreditasi Pelayanan RS dan khususnya yang Pelayanan Kesehatan, : Gedung Fajar, Graha Pena Makassar Narasumber : 1. DR. Minarto, MPS ( DPP
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA BARAT No.15/2/13 Th XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 21/03/12/Th. XVIII, 2 Maret 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciTipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
B P S P R O V I N S I A C E H No. 11/02/Th.XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2014
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 65/1/73/Th. VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2014 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan pada Agustus 2014 mencapai 3.715.801
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
71 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Ketimpangan dan Tingkat Perkembangan Wilayah Adanya ketimpangan (disparitas) pembangunan antarwilayah di Indonesia salah satunya ditandai dengan adanya wilayah-wilayah
Lebih terperinciTipologi Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.16/02/61/Th.XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/06/73/Th. I, 15Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Sulawesi Selatan Tahun 2015 Pembangunan manusia di Sulawesi Selatan pada tahun 2015 terus mengalami
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Agustus 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,61 persen Jumlah angkatan kerja pada sebanyak 3.812.358 orang, berkurang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Analisis Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan 5.1.1 Simpulan Analisis Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah Berdasarkan analisis rasio ketergantungan daerah, semua pemerintah daerah di Pulau Sulawesi, memiliki
Lebih terperinciLampiran 1. Nilai Indeks Williamson PDRB per. (fi/ fi)/(yi- ỳ)^2. Kabupaten/K ota PDRB (000) (fi/ fi) (yi-ỳ) (yi-ỳ)^2.
Lampiran 1. Nilai Indeks Williamson 2004 Kabupaten/K ota PDRB (000) 2004 PDRB per Jumlah kapita Penduduk (fi/ fi) (yi-ỳ) (yi-ỳ)^2 (fi/ fi)/(yi- ỳ)^2 Selayar 317.241 111.458 2,8463 0,0151-0,9043 0,8178
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN RUANG LINGKUP TUGAS INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I, II, III, DAN IV PADA INSPEKTORAT PROVINSI SULAWESI
Lebih terperinciTAHUN 2016 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016 BAN SM ACEH HASIL ANALISIS DATA AKREDITASI TAHUN 2016 1 HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AKREDITASI
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 22/04/73/Th.II, 17 April 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Sulawesi Selatan Tahun 2016 Pembangunan manusia di Sulawesi Selatan pada tahun 2016 terus
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/05/Th., 24 Mei 2017 BERTA RESM STATSTK BADAN PUSAT STATSTK PROVNS SULAWES SELATAN Hasil Pendaftaran (Listing)
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
41 IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1.Profil Umum Provinsi Sulawesi Selatan 4.1.1 Keadaan Fisik Provinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Makassar terletak antara 0 0 12 8 0 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Sulawesi Selatan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Sulawesi Selatan Tahun 2013 sebanyak 980.604 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Sulawesi Selatan Tahun 2013 sebanyak 118 Perusahaan Jumlah
Lebih terperinciTinjauan Ekonomi. Keuangan Daerah
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Tinjauan Ekonomi & Keuangan Daerah Provinsi SULAWESI Selatan Peta Sulawesi Selatan 2 Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah
Lebih terperinciKesenjangan Sektor Riil dan Keuangan di Sulsel
Pokok Pikiran: Marsuki Kesenjangan Sektor Riil dan Keuangan di Sulsel Disampaikan pada Seminar Nasional (LP2M Unhas, Yayasan Bakti dan SMERU Reseach Institute) Gedung IPTEKS UNHAS, 9 Mei 2018 Pertumbuhan
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1964 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH TINGKAT I SULAWESI TENGAH DAN DAERAH TINGKAT I SULAWESI TENGGARA DENGAN MENGUBAH UNDANG- UNDANG NO 47 PRP TAHUN
Lebih terperinciBOX UMKM : PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN KOMODITAS 'GERBANG EMAS' OLEH PERBANKAN SULAWESI SELATAN
BOX UMKM : PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN KOMODITAS 'GERBANG EMAS' OLEH PERBANKAN SULAWESI SELATAN PENDAHULUAN Dalam mendorong ekonomi kerakyatan, Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan mengembangkan Gerakan Pembangunan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKlasifikasi Kabupaten-Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan Berdasarkan Pola dan Struktur Pertumbuhan Ekonomi Menggunakan Logika Fuzzy
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Klasifikasi Kabupaten-Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan Berdasarkan Pola dan Struktur Pertumbuhan Ekonomi Menggunakan Logika Fuzzy Rifaldy Fajar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana Pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana Pemerintah Daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan
Lebih terperinciPengantar Diskusi Kinerja APBD Sulsel. Oleh. Syamsuddin Alimsyah Koor. KOPEL Indonesia
04/03/2012 Pengantar Diskusi Kinerja APBD Sulsel Oleh Syamsuddin Alimsyah Koor. KOPEL Indonesia Latar Belakang Provinsi Sulsel sebagai pintu gerbang Indonesia Timur?? Dari segi kesehatan keuangan suatu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Disparitas antar Kabupate/kota di Provinsi Sulawesi Selatan :
57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pembahasan terhadap Disparitas antar Kabupate/kota di Provinsi Sulawesi Selatan : 1. Pada periode pengamatan
Lebih terperinciSTRATEGI DAN KESIAPAN SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN SULAWESI SELATAN MENGHADAPI AEC 2015
STRATEGI DAN KESIAPAN SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN SULAWESI SELATAN MENGHADAPI AEC 2015 Disampaikan Oleh DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MSi, MH (GUBERNUR SULAWESI SELATAN) Biro Bina Perekonomian Setda
Lebih terperinciMetodologi Quick Count
PRESS RELEASE: QUICK COUNT dan EXIT POLL PEMILIHAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN 22 JANUARI 213 Jl. Lembang Terusan D57, Menteng, Jakarta Pusat Telp. (21) 3919582, Fax (21) 3919528 Website: www.lsi.or.id,
Lebih terperinciTIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1
1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi sulawesi selatan sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat
Lebih terperinciSeksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Makassar, 25 s.d 27 Maret 2018
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Makassar, 25 s.d 27 Maret 2018 DASAR HUKUM PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 90 TAHUN 2015 TENTANG : PENYELENGGARAAN PELAYANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun
BAB I PENDAHULUAN LKPJ Tahun 2011 ini merupakan LKPJ tahun keempat dari pelaksanaan RPJMD Sulawesi Selatan tahun 2008-2013. Berangkat dari keinginan Pemerintah agar Sulawesi Selatan sebagai Provinsi sepuluh
Lebih terperinciLaporan Pembayaran Iuran Kehutanan DR Bulan Januari Tahun 2015 BPPHP Wilayah XV Makassar
Laporan Iuran Kehutanan DR Bulan Tahun 2015 BPPHP Wilayah XV Makassar No LHP/LP/DKB/LHC SPP DR Realisasi Kekurangan Tagihan Tgl Bank A SULAWESI SELATAN I BANTAENG II BARRU III BONE IV BULUKUMBA V ENREKANG
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)
Nomor : 165/UN36.26/LL/2017 24 Agustus 2017 Lampiran : empat lampiran Perihal : PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala Dinas
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)
Nomor : 6131/UN36/LL/2017 17 Nopember 2017 Lampiran : empat Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala Dinas
Lebih terperinciLampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016
Provinsi Bali 1. Kabupaten Badung 2. Kabupaten Bangli 3. Kabupaten Buleleng 4. Kabupaten Gianyar 5. Kabupaten Jembrana 6. Kabupaten Karangasem 7. Kabupaten Klungkung 8. Kabupaten Tabanan 9. Kota Denpasar
Lebih terperinciDAFTAR PENERIMA SURAT KELOMPOK V
DAFTAR PENERIMA SURAT KELOMPOK V Lampiran I Surat No. B.41/S.KT.03/2018 Tanggal: 19 Februari 2018 Kementerian/Lembaga 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 2. Sekretaris Jenderal
Lebih terperinciLampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth :
Lampiran Surat No : KL.01.01.01/BIII.1/1022/2017 Kepada Yth : Provinsi Papua Barat 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat 3. Kepala Dinas Kesehatan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR No. 16/02/35/Th. XIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Jawa Timur Hasil Pendataan Potensi Desa 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan
Lebih terperinciLAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011
LAPORAN ANALISIS HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN Laporan Hasil Analisis
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 1964 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH TINGKAT I SULAWESI TENGAH DAN DAERAH TINGKAT
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)
Nomor : 4045/UN36/DK/2017 15 September 2017 Lampiran : empat Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala Dinas
Lebih terperinciLampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni Daftar Undangan
Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni 2017 Daftar Undangan 1. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Boalemo 2. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Bone Bolango 3. Kepala Badan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 2014
OUTLINE ANALISIS PROVINSI 1. Perkembangan Indikator Utama 1.1 Pertumbuhan Ekonomi 1.2 Pengurangan Pengangguran 1.3 Pengurangan Kemiskinan 2. Kinerja Pembangunan Kota/ Kabupaten 2.1 Pertumbuhan Ekonomi
Lebih terperinciTATISTIK POTENSI DESA PROVINSI RIAU 2014
Katalog BPS : 1105005.14 TATISTIK POTENSI DESA PROVINSI RIAU 2014 PROVINSI RIAU Booklet Statistik Potensi Desa Provinsi Riau 2014 No. Publikasi : 14.523.2015.02 Katalog BPS : 1105005.14 Diterbitkan oleh
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 1964 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH TINGKAT I SULAWESI TENGAH DAN DAERAH TINGKAT I SULAWESI TENGGARA
Lebih terperinciTabel 8. Luas wilayah Sulawesi Selatan di tiap kabupaten berdasarkan peta dasarnya IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan merupakan daerah bagian paling selatan dari pulau Sulawesi yang terhampar luas di sepanjang koordinat 0 o 12 8 o Lintang
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)
Nomor : 6023/UN36/KM/2017 10 Nopember 2017 Lampiran : enam lembar Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala LPMP Provinsi PSG Rayon UNM 2. Kepala Dinas Provinsi PSG Rayon UNM 3. Kepala
Lebih terperinciA. GAMBARAN UMUM PROVINSI SULAWESI SELATAN
1 BAB. I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PROVINSI SULAWESI SELATAN Secara geografis, Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibu kota Makassar memiliki posisi yang sangat strategis, karena terletak di tengah-tengah
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR (UNM)
Nomor : 6357/UN36/TU/2017 29 Nopember 2017 Lampiran : empat Perihal : Panggilan PLPG Tahun 2017 Kepada Yth : 1. Kepala Kantor Wilayah Agama Provinsi Rayon UNM 2. Kepala Kantor Agama Kabupaten/Kota Rayon
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN INFOPERKARA SELASA 13 JANUARI 2015 JAM 10 WITA
LAPORAN HARIAN INFOPERKARA SELASA 13 JANUARI 215 JAM 1 WITA MONITOR UPLOAD DATA SAKTER Tinggi Agama Makassar 1. Agama Bantaeng 2. Agama Barru 3. Agama Bulukumba 4. Agama Enrekang 5. Agama Jeneponto -->
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN INFOPERKARA RABU 20 MEI 2015 JAM 10 WITA
LAPORAN HARIAN INFOPERKARA RABU 2 MEI 215 JAM 1 WITA MONITOR UPLOAD DATA SAKTER Pengadilan Tinggi Agama Makassar 1. Pengadilan Agama Bantaeng 2. Pengadilan Agama Barru 3. Pengadilan Agama Bulukumba 4.
Lebih terperinciV. PERPETAAN HUTAN A. Peta Dasar (RBI, TOP) A.1. Pengadaan dan Distribusi Peta Dasar Skala 1: dan Skala 1: s/d Desember 2007
V. PERPETAAN HUTAN A. Peta Dasar (RBI, TOP) A.1. Pengadaan dan Distribusi Peta Dasar Skala 1:50.000 dan Skala 1:25.000 s/d Desember 2007 NO. JENIS PETA SKALA TAHUN KEADAAN PETA (LEMBAR) JUMLAH PENGADAAN
Lebih terperinciPOTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN
POTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERKEBUNAN Jalan Perkebunan No. 7 Makassar Tujuan Penyelenggaraan Perkebunan 1. Meningkatkan
Lebih terperinciBERHASILKAH GARAM BERYODIUM SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENURUNAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) DI INDONESIA?
BERHASILKAH GARAM BERYODIUM SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENURUNAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) DI INDONESIA? Atmarita (Pengamat Garam beryodium) I. PENDAHULUAN Garam beryodium sudah ada sebelum
Lebih terperinciPELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia
PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK adalah terkenal sebagai penghasil utama jagung di
Lebih terperinciBelanja ( x Rp ) 28,459,972, ,459,972, ,351,299,600 A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
PROVINSI : SULAWESI SELATAN SKPD : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : DESEMBER 2013 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2013 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA
Lebih terperinciJumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548
4. Kota Bekasi 23 109 5. Kota Bekasi 10 110 6. Kabupaten Purwakarta 17 111 7. Kabupaten Bandung 43 112 8. Kodya Cimahi 3 113 9. Kabupaten Sumedang 26 114 10. Kabupaten Garut 39 115 11. Kabupaten Majalengka
Lebih terperinciFORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF
FORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF oleh: A. M. YAMIN, SE., MS. Kepala DPM-PTSP Prov. Sulawesi Selatan Makassar, 8 Mei 2018 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI
Lebih terperinciDr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan Di Sulawesi Selatan Menuju Satu Data Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Pada Pertemuan Pemutakhiran
Lebih terperinciDAFTAR DAERAH PENERIMA ALOKASI DANA STIMULUS FISKAL
LAMPIRAN A1 : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PRT/M/2009 TANGGAL : 17 APRIL 2009 DAFTAR DAERAH PENERIMA ALOKASI DANA STIMULUS FISKAL NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KET 1 N A D KABUPATEN ACEH TIMUR
Lebih terperinciJUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN / WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK KOTA
TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN / KODE WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK KOTA DESA + PENDUDUK (km
Lebih terperinciIndikator Sosial Ekonomi Makro Kabupaten Pinrang 2015
Indikator Sosial Ekonomi Makro Kabupaten Pinrang 2015 Indikator Sosial Ekonomi Makro Kabupaten Pinrang 2015 ISBN : No. Publikasi : Katalog BPS : 1301001.7315 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman
Lebih terperinciPROVINSI : SULAWESI SELATAN : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : 31 DESEMBER Belanja (Rp) Realisasi (Rp) Kode / No. Rekening.
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 015 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan
LPMP Sulawesi Selatan i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya LPMP Sulawesi Selatan, telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun
Lebih terperinciPOTENSI IKLIM, SUMBER DAYA LAHAN DAN POLA TANAM DI SULAWESI SELATAN
POTENSI IKLIM, SUMBER DAYA LAHAN DAN POLA TANAM DI SULAWESI SELATAN Herniwati dan Syafruddin Kadir Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan Abstrak. Potensi sumber daya iklim dan lahan perlu
Lebih terperinciRENCANA AKSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB PROVINSI SULAWESI SELATAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2015
No TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET PROGRAM INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN ANGGARAN TARGET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 Meningkatnya kualitas Persentase
Lebih terperinciKatalog BPS :
Katalog BPS : 1413.7371 Indeks Pembangunan Manusia Kota Makassar 2014 Katalog BPS : 1413.7371 Naskah/Editor : Seksi Neraca Wilayah & Analisis Statistik Gambaran Kulit : Seksi Neraca Wilayah & Analisis
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT(KKM) DI PROVINSI SULSEL
PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT(KKM) DI PROVINSI SULSEL Dr.dr.H.Rachmat Latief, SpPD-KPTI.,M.Kes.,FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena kendala tersebut sehingga pendapatan nelayan dan petani tambak menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kemiskinan masih menjadi masalah yang butuh perhatian semua pihak. Kemiskinan yang diartikan sebagai ketidakberdayaan untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Pulau Sulawesi, merupakan pulau yang terpisah dari Kepulauan Sunda Besar bila ditilik dari kehidupan flora dan fauna oleh karena garis
Lebih terperinciANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2017 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR: TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
Lebih terperinciPROYEK SAFE WATER DAN SWASH SULAWESI SELATAN
HWTS sebagai bagian dari program WATSAN: SWASH PROYEK SAFE WATER DAN SWASH SULAWESI SELATAN RIENEKE ROLOS Presentasi Perkenalan singkat mengenai SWASH Perkenalan singkat mengenai o SWS Pengalaman SWASH
Lebih terperinciKebijakan Sistem Informasi PPE SUMA. Oleh:IrDarhamsyah, M.Si
Kebijakan Sistem Informasi PPE SUMA Oleh:IrDarhamsyah, M.Si Landasan Hukum UU 32 tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 62 1. Pemerintah dan pemerintah daerah mengembangkan sistem
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1959 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH TINGKAT II DI SULAWESI *) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1959 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH TINGKAT II DI SULAWESI *) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung dengan berlakunya Undang-undang No.
Lebih terperinciRencana Strategis
Rencana Strategis Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Selatan Rencana Strategis LPMP Sulawesi Selatan LPMP Sulawesi Selatan Mewujudkan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah sesuai
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
9 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung di Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi jagung di Indonesia.
Lebih terperinciPengembangan Sistem Informasi PPE SUMA
Pengembangan Sistem Informasi PPE SUMA Pemanfaaatan data informasi Lingkungan Hidup untuk Pengambilan Keputusan Oleh :Abdul Karim Landasan Hukum UU 32 tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Lebih terperinciYang terhormat 1. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat 2. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah di Tempat
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Nomor : K26 30 / V250 1 / 50 30 Agustus 2012 Lampiran : 2 (dua) Hal : Waktu pelaksanaan ujian kompetensi dasar CPNS bagi jabatan yang dikecualikan selama penundaan sementara (moratorium)
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1959 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH TINGKAT II DI SULAWESI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 1959 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH TINGKAT II DI SULAWESI PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan berlakunya Undang-undang No. 1 tahun 1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan
Lebih terperinciBab I : Pendahuluan Bab II : Gambaran Umum Bab III : Situasi Derajat Kesehatan Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN Proses pencapaian tujuan pembangunan kesehatan memerlukan adanya kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk bersamasama mewujudkan rakyat sehat sebagai sumber kekuatan
Lebih terperinciALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 33/PMK.07/2011 TENTANG : ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1959 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH TINGKAT II DI SULAWESI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1959 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH TINGKAT II DI SULAWESI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan berlakunya Undang-undang No. 1
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lebih terperinciTantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif di Sulawesi Selatan
Tantangan dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif di Sulawesi Selatan the SMERU Research Institute Dipaparkan pada Forum Pembangunan Daerah Makassar, 8 Mei 2018 Garis Besar Presentasi Perkembangan
Lebih terperinci