BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota"

Transkripsi

1 BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Pembangunan Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam perkembangannya tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan juga pemerintah melalui suatu departemen yang diserahi tugas dan tanggung jawab secara berkesinambungan untuk membina dan mengembangkan koperasi serta usaha kecil guna menumbuhkan kemajuan dan kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia. Di Medan khususnya, pembangunan koperasi telah menunjukan berbagai keberhasilan yang sangat berarti, baik ditinjau dari jumlah koperasi, jumlah anggota maupun nilai usaha koperasi. Namun apabila kita melihat kebelakang, perkembangan dan perjalanan sejarah perkoperasian tidak dapat dipisahkan dengan kepentingan dan kebijaksanaan politik pemerintah. Sebagaimana lazimnya perubahan dalam struktur pememrintahan juga akan mempengaruhi keberadaan dan peranan perkoperasian dalam menjalankan fungsinya. Maka dari itu kondisi dan keadaan Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah sekarangpun tidak terlepas dari sejarah yang merupakan rangkaian dari perubahan struktur pemerintahan tersebut, dengan kronologis sebagai berikut:

2 Setelah Indonesia merdeka dari tangan penjajah, pada tahun 1945 muncul Jawatan Koperasi dan Perdagangan Dalam Negeri dibawah Kementerian Kemakmuran. Setahun kemudian yaitu pada tahun 1946 urusan Perdagangan Dalam Negeri dimasukkan pada Jawatan Perdagangan sedangkan Jawatan Koperasi berdiri sendiri khusus mengurus soal koperasi. Tanggal 12 juli 1947 gerakan koperasi mengadakan kongres di Tasikmalaya Jawa Barat, sejak saat itu tanggal 12 Juli dinyatakan sebagai hari kopersi. Pada tahun yang sama Pusat Jawatan Koperasi ditempatkan di Yogyakarta dan tugasnya adalah mengadakan kontak dengan Jawatan koperasi di berbagai daerah lainnya. Ketika negara Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk tahun 1950, Pusat Jawatan Koperasi kembali berkedudukan di Jakarta. Tahun 1966 Departemen Koperasi berdiri sendiri, dan dalam tahun yang sama diubah lagi menjadi Kementrian Perdagangan. Pada tahun 1967 ditetapkanlah Undang-Undang Koperasi No. 12 Tahun 1967, kemudian Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No. 15 Tahun 1967 menunjuk Direktur Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Dalam Negeri. Tahun 1968 Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Transmigrasi dan Koperasi. Pada tahun 1973 terjadi perubahan struktur Departemen, maka pada saat itu Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Tenaga Kerja. Tahun 1978 Direktorat Jenderal Koperasi masuk dalam jajaran Departemen Perdagangan Dan Koperasi. Pada tahun 1983 sejak Kabinet Pembangunan IV, berdirilah Departemen Koperasi dengan susunan organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dalam Kepmen No. 07/M/kpts/VI/1983. Kemudian tahun 1993 pada

3 Kabinet Pembangunan VI Departemen Koperasi ditambah tugasnya untuk melaksanakan pembinaan pengusaha kecil sehingga sebutannya ditambah menjadi Departemen Koperasi Dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Susunan organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dalam Kepmen No.1554/KEP/M/X/1993. Perubahan Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil Dan Menengah menjadi Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah pada tanggal 4 Desember Sehubungan dengan meningkatnya kemampuan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menjadi tolok ukur perekonomian masyarakat. Sekaligus memberi sumbangan nyata dalam melaksanakan Otonomi Daerah. Seiring dengan berkembangnya zaman, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( Diskop. UMKM ) dirubah/ditambah tugas pembinaannya, sesuai dengan peraturan daerah Kota Medan nomor 03 tahun 2009 dan Keputusan Walikota Medan nomor 04 tanggal 04 maret 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil dan Menengah Kota Medan adalah untuk melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang perekonomian, usaha mikro kecil dan menengah serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya, yang untuk lebih jelasnya bisa dilihat didalam Struktur Organisasi dan job description Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan pada bagian berikutnya. 1. Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan merupakan gambaran, sikap mental dan cara pandang jauh ke depan mengenai

4 Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan untuk dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Berdasarkan gagasan ini, maka Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah : Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang unggul, mandiri dan mampu menjadi Roda perekonomian Kota Medan Visi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan tersebut dirumuskan dengan alasan atau rasionalitas sebagai berikut : Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang Unggul Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro dan Menengah yang Mandiri Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro kecil dan Menengah yang mampu menjadi Roda perekonomian Kota Medan. 2. Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil dan Mnengah Kota Medan Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan merupakan pernyataan yang memberiakn tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Adanya misi diharapkan sekaligus memperkenalkan semua kontribusi kepada semua anggota organisasi termasuk peran apa yang harus diambil, apa program yang harus dilaksanakan dan apa hasil yang ingin diwujudkan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Medan. Brdasarkan pemahaman tersebut dan berdasarkan visi yang telah dirumuskan di atas, maka misi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan : Memberdayakan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan

5 Menengembangkan pola kemitraan bagi Koperasi Usaha Mikri Kecil dan Menengah Kota Medan. 3. Tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Tujuan yang dimaksud merupakan hasil akhir yang akan dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun yang sekaligus menggambarkan arah strategi dan perbaikanperbaikan yang ingin diwujudkan. Sesuai dengan hal tersebut, tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah : 1. Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan. 2. Meningkatkan modal Koperasi dan Usaha Mikro Keil dan Menengah 3. Membangun dan mengembankan pola kemitraan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. 4. Mengembangkan sistem informasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang lengkap dan akurat. B. Struktur Organisasi dan Personalia Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan

6 sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Dinas koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dapat dilihat pada lampiran. Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dipimpin oleh Kepala Dinas yang membawahi 4 (empat) Kepala Bagian / Sub Dinas dan 12 (dua belas) Kepala Sub / Seksi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan didukung oleh SDM sebanya 36 (tiga puluh lima) orang yang terdiri dari : Pejabat Struktural = 14 orang Staf Administrasi = 22 orang Jumlah = 36 orang Komposisi SDM tersebut berdasarkan strata pendidikan, jabatan struktural dan golongan, yaitu :

7 1. Menurut Jabatan Struktural Kepala Dinas = 1 orang Kepala Bagian / Sub Dinas = 3 orang Kepala Sub Bagian / Seksi = 10 orang Staf Administrasi = 22 orang Jumlah Keseluruhan = 36 orang 2. Menurut Golongan : Golongan IV = 7 orang Golongan III = 27 orang Golongan II = 2 orang C. Uraian Tugas (Job Description) Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan sesuai dengan Pasal 74 dan 75 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan adalah sebagai berikut : 1. Dinas Pasal 3 Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

8 Pasal 4 Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang koperasi usaha mikro kecil dan menengah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Dinas menyelenggarakan fungsi; a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perkoperasian, usaha mikro kecil, dan menengah b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perkoperasian, usaha mikro, dan menengah c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perkoperasian, usaha mikro kecil, dan menengah d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat Pasal 6 Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Pasal 7 (1). Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program.

9 (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. Penyusun rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Dinas c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan. Dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan Dinas d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas f. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan keskretariatan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Sub Bagian Umum Pasal 8 Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 9 (1). Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup administrasi umum. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

10 a. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas b. Pengelolaan administrasi kepegawaian c. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian d. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4. Sub Bagian Keuangan Pasal 10 Sub Bagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 11 (1). Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusun rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan b. Penyusun bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan

11 c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan runcana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi d. Penyiapan bahan / pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan e. Penyusunan laporan keuangan Dinas f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5. Sub Bagian Penyusun Program Pasal 12 Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Skretaris. Pasal 13 (1). Sub Bagian Penyusun Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Skretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program Dinas

12 c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Dinas d. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 6. Bidang Pemberdayaan Koperasi Pasal 14 Bidang Pemberdayaan Koperasi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 15 (1). Bidang Pemberdayaan koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup bina kelembagaan, permodalan, usaha, dan kemitraan koperasi (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencanan, program, dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Koperasi b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup bina kelembagaan, permodalan, usaha, dan kemitraan koperasi c. Pelaksanaan pembinaan dan pembimbingan dalam rangka penyelenggaraan koperasi di bidang kelembagaan

13 d. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan peningkatan produktifitas pemasaran dan jaringan usaha serta pengembangan sumber daya manusia melalui kemitraan dengan pihak lain e. Pelaksanaan dpenyuluhan dan pembinaan dalam rangka pembentukan koperasi dan rapat anggota tahunan (RAT) koperasi f. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dibidang koperasi g. Pemberian perlindungan dalam rangka kebijakan perijinan kepada koperasi dan advokas hukum h. Pelaksanaan kegitan pelatihan dan sosialisasi koperasi i. Pelaksanaan proses akte pendirian, penesahan perubahan anggaran dasar, penggabungan, dan pembuburan badan hukum koperasi j. Pelaksanaan pembinaan sistem distribusi usaha koperasi dan permodalan k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemberdayaan koperasi l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. 7. Seksi Bina Kelembagaan Koperasi Pasal 16 Seksi Bina Kelembagaan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi.

14 Pasal 17 (1). Seksi Bina Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina kelembagaan koperasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Kelembagaan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Kelembagaan Koperasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina kelembagaan koperasi c. Penyiapan bahan sosialisasi, pelatihan, pembinaan, pemberdayaan, dan pengendalian penerapan standar kelembagaan, tatalaksana, organisasi, badan hukum, dan advokasi hukum, akuntansi, dan usaha koperasi sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan d. Penyiapan bahan bimbingan, arahan, dan pembinaan pada rapat anggota tahunan (RAT) Gerakan Koperasi, serta mengumpulkan data-data terkait kepada perkembangan koperasi e. Penyiapan bahan dan data penilaian kesehatan, penetepan akreditasi kepada gerakan koperasi dalam pengawasan, pengendalian, pemberdayaan, dan penerapan standar dalam akuntansi f. Pengumpulan, pengolahan, dan penyajian bahan / data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pengembangan dan peningkatan akreditasi koperasi sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

15 g. Penyiapan bahan pembuatan dan pelaksanaan pedoman standar pelayanan minimal di bidang koperasi h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 8. Seksi Bina Permodalan Koperasi Pasal 18 Seksi Bina Permodalan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi. Pasal 19 (1). Seksi Bina Permodalan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina permodalan koperasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Permodalan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Permodalan Koperasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina permodalan koperasi c. Pelaksanaan fasilitas pembiayaan koperasi melalui Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Non Keuangan Bank, dan alternatif lainnya d. Pengawasan pelaksanaan penyertaan modal e. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan dalam pemberian permodalan koperasi

16 f. Pemantauan dan pengarahan perkembangan koperasi pemakai / penggunaan dana yang bersumber dari Pemerintah, bank, dan Lembaga Keuangan lainnya g. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian program jangka menengah dan tahunan di bidang pemberdayaan dan pengembangan produktivitas usaha serta kerjasama dan fasilitas koperasi dengan badan usaha lainnya h. Penyiapan bahan pelaksanaan advokasi hukum di bidang permodalan i. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas j. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 9. Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi Pasal 20 Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi. Pasal 21 (1). Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Koperasi lingkup bina usaha dan kemitraan koperasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Usaha dan Kemitraan Koperasi

17 b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina usaha dan kemitraan koperasi c. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan dan bimbingan dalam rangka peningkatan produktivitas usaha koperasi melalui peningkatan sumber daya manusia pengelola usaha koperasi d. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan fasilitas pengembangan jaringan usaha koperasi melalui kemitraan antara koperasi dan antara koperasi dengan perusahaan besar e. Penyiapan bahan pemberian perlindungan dalam pengembangan usaha koperasi kepada gerakan koperasi untuk memberdayakan koperasi f. Penyiapan bahan pelaksanaan sosialisasi peluang-peluang usaha kepada gerakan koperasi untuk memberdayakan koperasi g. Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian program jangka menengah dan tahunan di bidang pemberdayaan dan pengembangan produktivitas usaha dan kemitraan koperasi dalam kerjasama serta fasilitas koperasi h. Pelaksanaan advokasi hukum di bidang usaha dan kemitraan i. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

18 10. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 22 Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 23 (1). Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pembinaan, pengembangan, bina permodalan, dan kemitraan usaha mikro kecil dan menengah. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan, pengembangan, bina permodalan, dan kemitraan usaha mikro kecil dan menengah c. Pembinaan dan pengembangan manajemen dan organisasi usaha mikro kecil dan menengah d. Penciptaan dan penumbuhan iklim usaha yang kondusif bagi usaha mikro kecil dan menengah e. Peningkatan kemampuan akses permodalan usaha mikro kecil dan menengah

19 f. Peningkatan kemampuan akses dan peluang pasar usaha mikro kecil dan menengah g. Pelaksanaan advokasi hukum bagi usaha mikro kecil dan memngah h. Pelaksanaan penumbuhan dan pengembangan kemitraan sesama usaha mikro kecil dan menengah, usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) i. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas dan asosiasi serta lembaga lainnya dalam rangka memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinsa sesuai dengan tugas dan fungsinya. 11. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 24 Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Pasal 25 (1). Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang

20 Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup pembinaan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah c. Penyiapan bahan penetapatan kebijakan, model-model pembinaan, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah d. Penyiapan bahan bimbingan teknis organisasi dan manajemen usaha mikro kecil dan menengah e. Penyiapan bahan pelaksanaan fasilitas usaha mikro kecil dan menengah untuk sertifikat tanah dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) f. Penyiapan bahan dan data pengadaan temu usaha antar sesama usaha mikro kecil dan menengah, usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) g. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan dan memperluas jaringan usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah

21 h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 12. Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 26 Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Pasal 27 (1). Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup bina permodalan usaha mikro kecil dan menengah. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Bina Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina permodalan usaha mikro kecil dan menengah c. Penyiapan bahan-bahan untuk penetapatan kebijakan, peraturan perundangundangan dan model-model pembinaan dan pengembangan dalam

22 peningkatan akses permodalan dan pembiayaan pembentukan lembaga keuangan alternatif bagi usaha mikro kecil dan menengah d. Penyiapan bahan fasilitas dan menjembatani terobosan permodalan usaha mikro kecil dan menengah baik melalui program pemerintah dan non bank e. Penyiapan bahan temu konsultasi usaha mikro kecil dan menengah dengan lembaga perbankan, lembaga-lembaga keuangan non bank dan lembaga keuangan alternatif lainnya dalam rangka peningkatan akses permodalan usaha mikro kecil dan menengah f. Penyiapan bahan bimbingan teknis pembiayaan usaha / permodalan kepada usaha mikro kecil dan menengah g. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan kses permodalan dan pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 13. Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pasal 28 Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

23 Pasal 29 (1). Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah lingkup kemitraan usaha mikro kecil dan menengah. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kemitraan usaha mikro kecil dan menengah c. Pelaksanaan inventarisasi usaha mikro kecil dan menengah yang diponsil untuk dimitrakan dengan pelaku ekonomi lainnya d. Penyiapan bahan-bahan untuk penentapan kebijakan, peraturan perundangundangan dan model-model pembinaan dan pengembangan dalam peningkatan dan pengembangan pola kemitraan usaha mikro kecil dan menengah e. Pelaksanaan fasilitas kemitraan usaha mikro kecil dan menengah dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) f. Penyiapan bahan bimbingan teknis kemitraan bagi usaha mikro kecil dan menengah

24 g. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, dan asosiasi serta lembaga-lembaga teknis terkait dalam rangka meningktakan dan memperluas kemitraan usaha mikro kecil dan menengah h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 14. Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi Pasal 30 Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 31 (1). Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup data, informasi, promosi, monitoring, dan evaluasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup data, informasi, promosi, monitoring, dan evaluasi c. Pengumulan dan pengolahan data untuk informasi

25 d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi, dinas, serta lembaga-lembaga lainnya dalam rangka promosi produk koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinsa sesuai dengan tugas dan fungsinya. 15. Seksi Data dan Informasi Pasal 32 Seksi Data dan Informasi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi. Pasal 33 (1). Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup data dan informasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Data dan Informasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup data dan informasi c. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data dalam bidang koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah d. Pelayanan informasi tentang koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah e. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama pengembangan informasi tentang koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah dengan instansi dan dinas terkait

26 f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 16. Seksi Promosi Pasal 34 Seksi Promosi oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi. Pasal 35 (1). Seksi Promosi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup promosi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Promosi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Promosi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Promosi c. Penyiapan bahan dan data promosi produk koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah baik di dalam maupun di luar negeri d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan dinas terkait dalam rangka promosi koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

27 17. Seksi Monitoring dan Evaluasi Pasal 36 Seksi Monitoring dan Evaluasi oleh Kepala Seksi, yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Informasi Promosi dan evaluasi. Pasal 37 (1). Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Informasi Promosi dan Evaluasi lingkup monitoring dan evaluasi. (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Monitoring dan Evaluasi b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Monitoring dan Evaluasi c. Penyiapan monitoring dan evaluasi tentang perkembangan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan dinas terkait dalam rangka monitoring dan evaluasi perkembangan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. 18. Unit Pelaksana Teknis Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok, dan fungsi Unit Pelaksana Teknis akan ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

28 19. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 39 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan Pasal 40 (1). Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasl 39, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan (2). Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimpimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang dihunjuk (3). Jumlah tenaga kerja fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja (4). Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. D. Jaringan Usaha / Kegiatan Sasaran Dinas Koperasi Usaha mikro Kecil dan Menengah berikut ini merupakan penjabaran dari tujuan yang dirumuskan di atas. Sasaran berikut juga berupaya menampilkan hal-hal yang akan dicapai Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan dalam jangka tahunan atau semesteran, dan sekaligus merupakan fokus penyusunan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur sesuai dengan tujuan-tujuan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di atas.

29 Tabel 2.1. Sasaran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Tujuan I Strategi Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus Koperasi dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Tujuan II Meningkatkan modal Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Tujuan III Membangun dan mengembangkan pola kemitraan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Tujuan IV Mengembangkan sistem informasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang lengkap dan akurat Meningkatnya jumlah pengurus dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mampu mengelola usahanya. Strategi Meningkatnya skala usaha Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah setiap tahun. Strategi Meningkatnya jumlah Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Mnengah yang membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga keuangan swasta / pemerintah dan usaha-usaha berskala besar. Strategi Tersedianya data dan kemajuan usaha skala mikro serta tersedianya data KUKM yang akurat. Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan, diperlukan strategi yang meliputi kebijakan, program-program beserta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Strategi yang dipilih pada dasarnya merupakan rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya yang dilakukan dengan memperhatiakn sumber daya yang ada,

30 kondisi dan lingkungan Dinas Koerasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan. E. Kinerja Usaha Terkini Pengukuran kinerja ditekankan pada penetapan target sasaran tahunan dan Pencapaiannya dengan cara mengembangkan pengukuran yang menggunakan indikator kinerja outcomes menggambarkan ukuran bagi pencapaian sasaran. Meskipun demikian, karena capaian indikator kinerja outcomes secara signifikan menentukan baik atau tidaknya capaian indikator kinerja outcomes, maka pada umumnya pembobotan atas kedua indikator ini dalam kaitannya dengan capaian kinerja kegiatan mendapatkan bobot dominan, yaitu 50% untuk indikator kinerja output dan 50% indikator kinerja outcomes. Hasil pengukuran kinerja digunakan sebagai bahan evaluasi dan analisis kinerja organisasi dengan cara mengidentifikasikan permasalahan yang menghambat peningkatan kinerja, memberikan solusi pemecahan masalah dan bahan penyempurnaan pilihan-pilihan dan kebijakan strategis tahun berikutnya. Adapun tingkat capaian kinerja pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah sebagai berikut: Capaian kinerja atas sasaran strategis berdasarkan perbandingan target dan realisasi tahun 2011 pada setiap program sebagai berikut:

31 Tabel 2.2. Kinerja Usaha Terkini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan No Sasaran Strategis Program Indikator Kinerja Outcomes Targer Realisasi 1 Meningkatnya Terciptanya 25 orang 25 orang jumlah koperasi Pengembangan perlindungan hukum (90%) dan Usaha Mikro Kewirausahaan atas merek Usaha Kecil dan dan keunggulan UMKM Menengah yang kompetitif membangun Usaha Kecil kemitraan dengan Menengah lembaga-lembaga keuangan swasta Terlaksananya 70 orang 70 orang Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan Terlaksananya 40 orang 40 orang sosialisasi HAKI Kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Usahaan 2 Meningkatnya Terwujudnya 40 orang 40 orang skala usaha pengembangan peningkatan akses koperasi dan Sistim Usaha permodalan UMKM usaha kecil pendukung Bagi menangah Usaha Mikro Kecil Menengah Terbentuknya 6 Klaster 6 Klaster Klaster Busnes (54%) UMKM Diadakannya 45 Stand 45 Stand kegiatan pameran (98%)

32 promosi produk UMKM Tersedianya bahan-bahan data base KUMKM Terpulikasinya informasi Koperasi dan UMKM Diadakannya kegiatan promosi kopersi dan UMKM diberbagai event pameran dalam dan luar daerah Terciptanya peningkatan keterampilan pengrajin kulit Kota Medan Tercapainya peningkatan keterampilan Batik Kota Medan Tersedianya softwere database UMKM Terpenuhinya galeri produk-produk UMKM Tersedianya profil Produk Unggulan UMKM 1 Kgt 100 exp 100 orang 25 orang 25 orang 1 Kgt 1 keg 1 Kgt 1 Kgt (40%) 100 exp (99%) 100 orang () 92% 25 orang (95%) 25 orang (97%) 1 Kgt (94%) 1 keg (90%) 1 Kgt (99%) Terciptanya peningkatan 15 orang 15 orang

33 keterampilan pengrajin ulos dan songket Kota Medan 3 Meningkatnya 3.1 Peningkatan Meningkatnya 100 orang 100 orang jumlah pengurus Kwalitas jiwa dan semangat koperasi dan Kelembagaan masyarakat untuk pelaku UMKM Koperasi berkoperasi yang mampu mengelola usahanya Meningkatnya 150 orang 150 orang permodalan Koperasi secara konvensional maupun syariah Meningkatnya 150 orang 150 orang Sistim kelembagaan Koperasi secara profesional Meningkatnya 50 orang 50 orang Koperasi pola Syariah 4 Peningkatan 4.1 Peningkatan Tersedianya 20 Exsp 20 Exsp pengembangan pengembangan Renstra sistem laporan sistem laporan capaian kinerja capaian kinerja dan keuangan dan keuangan Tersedianya 20 Exsp 20 Exsp buku lakip Tersedianya 20 Exsp 20 Exsp Renja 2011 Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Capaian Kinerja Instansi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan adalah:

34 Tabel 2.3. Kinerja Usaha Terkini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan No Program Bobot Capai P1 P2 Pengembangan kewirausahaan ,62 dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah Pengembangan sistem usaha ,37 pendukung bagi UMKM P3 Peningkatan kwalitas ,49 kelembagaan koperasi P4 Peningkatan pengembangan ,70 sistem laporan capaian kinerja dan keuangan Jumlah ,78 Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan F. Rencana Kegiatan Rencana kegitan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan sseuai dengan yang tercantum pada Matriks Program dan Kegiatan Indikatif Tahunan adalah sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan pelayanan di bidang perkoperasian dan pengesahan akta pendirian koperasi, perubahan anggaran dasar koperasi penggabungan serta pembubaran koperasi; 2. Melaksanakan program pengembangan jaringan sistim informasi koperasi dan usaha kecil dan menengah;

35 3. Mengkoordinasikan program keterpaduan pemberdayaan koperasi, usaha kecil dan menengah; 4. Mengendalikan atas pelaksanaan penyertaan modal pada koperasi dan mengendalikan atas pelaksanaan sistem distribusi bagi koperasi, usaha kecil dan menengah; 5. Melaksanakan bimbingan pedoman akuntasni koperasi, usaha kecil dan menengah; 6. Melaksanakan program teknis terhadap pelaksanaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan. Pembangunan Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan. Pembangunan Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Medan Pembangunan Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam perkembangannya tidak terlepas dari peran serta masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Perusahaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berfungsi menguatkan kelembagaan dan usaha, kapasitas SDM, sistem pembiayaan, dan peluang pasar KUMKM

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 25 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI Menimbang BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Singkat Kantor Camat Medan Denai Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan

Lebih terperinci

PROFILE DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

PROFILE DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH PROFILE DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH VISI DAN MISI DAERAH KABUPATEN KARAWANG Visi Daerah Kabupaten Karawang : Visi Kabupaten Karawang adalah Karawang yang sejahtera berbasis Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Ringkas Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 66 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 66 TAHUN 2004 TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 66 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 108 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN A. Sejarah Ringkas Instansi Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2010 Tentang

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2010 Tentang PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2010 Tentang RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG Menimbang : a. Bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DAN PASAR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai.

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai. Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai. Terbentuknya Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai berawal dari terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor : 18 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. tugas pengelolaan keuangan pemerintah kota medan belum begitu kompleks maka

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. tugas pengelolaan keuangan pemerintah kota medan belum begitu kompleks maka xiv BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN A. Sejarah Ringkas Instansi Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang kecil yaitu bagian keuangan secretariat daerah

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.1.1 VISI Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada pasal 1 ayat (12) dinyatakan bahwa visi adalah rumusan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel SALINAN WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) 4774269 Fax. (0511) 4774269 Banjarbaru Kalsel PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS KEPALA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 19 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT KANTOR PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

BAB II BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI. A.Sejarah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota

BAB II BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI. A.Sejarah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota BAB II BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI A.Sejarah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tebing Tinggi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah Kota Medan dengan

BAB II PROFIL BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah Kota Medan dengan BAB II PROFIL BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN A. Sejarah Ringkas Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dahulu masih berupa unit kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN PASAR KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan

Lebih terperinci

b. merumuskan kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan berdasarkan Rencana Strategis Dinas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; c.

b. merumuskan kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan berdasarkan Rencana Strategis Dinas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; c. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Imam Bonjol 13 Telp/Fax (0342) 801833,812549 Email : diskopum@blitarkab.go.id B L I T A R KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program pembangunan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Kabupaten Banyuwangi diselaraskan dengan tujuan pembangunan koperasi dan UMKM yang tercantum pada Pola

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN TAMAN PINTAR

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT 1 WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KARANGANYAR BUPATI KARANGANYAR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang Dinas Koperasi dan Usaha Mikro merupakan salah satu organisasi Pemerintah sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan

Lebih terperinci

c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan; d. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB XLIX BALAI PELATIHAN KOPERASI DAN UMKM PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI BANTEN Pasal 228 Susunan Organisasi Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten terdiri

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO,

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang : bahwa berdasarkan pasal 8 Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

(berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : )

(berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : ) RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MOJOKERTO (berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : ) SEKRETARIAT (1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar BAB III DISKRIPSI LEMBAGA A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar Dinas Perindustrian, Perdagangan, koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah

Lebih terperinci