L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO BINA PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO BINA PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2013"

Transkripsi

1 L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO BINA PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2014

2 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Bina Program ini dibuat sesuai Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan tindak lanjut TAP MPR RI Nomor: XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan mengindahkan prinsip-prinsip Clean Government dan Good Governance. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Bina Program ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan tugas yang diberikan Badan Pusat Statistik - RI kepada Biro Bina Program, melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu, terwujudnya penyusunan anggaran yang terpadu serta terwujudnya standar harga dan monitoring evaluasi program dan kegiatan BPS yang terpadu.. Laporan akuntabilitas kinerja ini juga sebagai masukan bagi pemerintah dalam mengevaluasi kegiatan tahun anggaran 2013 dan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Bina Program. Kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan sampai penerbitan laporan ini, pimpinan Biro Bina Program mengucapkan terima kasih. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini di masa datang sangat kami hargai. Jakarta, 15 Maret 2014 Kepala Biro Bina Program Arie Sukarya M.Comm NIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 i

3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 ii

4 D A F T A R I S I Kata Pengantar i Daftar Isi ii Ringkasan Eksekutif iii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Landasan Hukum 4 Bab II Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Indikator Kinerja Utama Rencana Kinerja Anggaran Tahun Penetapan Kinerja Tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja 3.1 Analisis Capaian Kinerja Tahun Akuntabilitas Keuangan 23 Bab IV Penutup 4.1 Tinjauan Umum Permasalahan dan Kendala Saran Tindak Lanjut 25 Lampiran-lampiran : 1 Struktur Organisasi 27 2 Rencana Strategis (Renstra) 28 3 Indikator Kinerja Utama (IKU) 31 4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 32 5 Pengukuran Kinerja (PK) 35 6 Publikasi Biro Bina Program 37 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 iii

5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 iv

6 RINGKASAN EKSEKUTIF Sesuai Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, Tugas Pokok dan Fungsi Biro Bina Program mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan penyelenggaraan dan koordinasi penyusunan rencana, penyusunan anggaran, rujukan standar harga, monitoring program, dan evaluasi program. Adapun visi Biro Bina Program, yaitu Mewujudkan Program Terpadu Dalam Mendukung Penyediaan Statistik Berkualitas akan diupayakan dan dicapai dengan menerapkan misi: a. Melakukan perencanaan kegiatan BPS yang efektif dan efisien; b. Melaksanakan perencanaan anggaran kegiatan BPS yang efektif dan efisien; c. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan BPS; d. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan BPS. Guna mencapai sasaran dari pembangunan perstatistikan yang telah ditetapkan, khususnya dalam mewujudkan program dan kegiatan yang terpadu maka pada tahun 2013 Biro Bina Program bertanggung jawab untuk kegiatan Penyusunan, Pengembangan, dan Evaluasi Program dan Anggaran yang merupakan salah satu kegiatan dalam program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya. Laporan akuntabilitas kinerja ini secara garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja untuk tahun Penetapan Kinerja 2013 merupakan sasaran kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2013 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Strategis Sesuai Penetapan Kinerja tahun 2013, selama tahun anggaran ini Biro Bina Program menetapkan 3 (tiga) sasaran strategis yang diwujudkan dalam program dan kegiatan. Guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2013 Biro Bina Program melaksanakan berbagai kegiatan yang mengacu pada Program Dukungan Manajemen Teknis Lainnya dengan rata-rata capaian sebesar 99,88 persen. Sementara bila dilihat dari pengukuran indikator kinerja utama selama tahun 2013 menghasilkan rata-rata pencapaian kinerja sebesar 109,89 persen. Tingkat pencapaian kinerja tersebut mengindikasikan bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 v

7 pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Biro Bina Program telah sesuai program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis dan sekaligus telah mampu memenuhi misi BPS. Pelaksanaan program tersebut dibiayai melalui APBN yang dituangkan dalam DIPA Bagian Anggaran 54 dengan nilai sebesar Rp , realisasinya mencapai Rp atau sebesar 93,74 persen. Dalam melaksanakan program Biro Bina Program tersebut terdapat beberapa hambatan yang mengakibatkan keterlambatan dan/atau tidak selesainya pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi. Secara umum hambatan tersebut disebabkan oleh : a. Terbatasnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia pada Biro Bina Program, dan b. Koordinasi dan kerjasama antar unit kerja baik di BPS Pusat maupun Daerah. Berbagai upaya yang telah dilakukan BPS untuk mengatasi kendala yang dihadapi yaitu dengan menyesuaikan keadaan dan situasi daerah setempat, memaksimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki, serta memberikan apresiasi kepada petugas yang telah berdedikasi. Sesuai dengan visi-nya, Biro Bina Program Mewujudkan Program Terpadu dalam Mendukung Penyediaan Statistik Berkualitas, dicerminkan dari keberhasilannya melakukan perencanaan kegiatan BPS yang efektif dan efisien, perencanaan anggaran kegiatan BPS yang efektif dan efisien, monitoring dan evaluasi kegiatan BPS, dan koordinasi penyusunan rencana kegiatan BPS antara pusat dan daerah. Penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas sebagai tujuan utama BPS dalam Rencana Strategis Tahun , pada periode tahun 2013 ditandai dengan terwujudnya program terpadu dalam mendukung penyediaan statistik berkualitas. Pada Indikator Kinerja Utama di Biro Bina Program selama tahun 2013 menghasilkan rata-rata pencapaian kinerja sebesar 109,89 persen. Tingkat pencapaian kinerja tersebut mengindikasikan bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Biro Bina Program telah sesuai program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis dan sekaligus telah mampu memenuhi misi BPS. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 vi

8 Pencapaian IKU di Lingkungan Biro Bina Program No. INDIKATOR KINERJA UTAMA Target Realisasi Capaian 1. Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2. Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ,11 % 60 65, % Sedangkan rata-rata pencapaian kinerja sasaran sebesar 109,89 persen selama tahun 2013 dan pencapaian kinerja kegiatan sebesar 99,88 persen. Rata pencapaian kinerja sasaran dapat dilihat pada tabel berikut. Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran di Lingkungan Biro Bina Program No. Indikator Kinerja Sasaran Target Realisasi Capaian 1. Terwujudnya Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang terpadu 2. Terwujudnya Penyusunan Anggaran yang terpadu 100 % 97,92 % 97,92 % 100 % 102,78% 102,78% 3. Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang terpadu 100 % 98,94 % 98,94 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 vii

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu prasyarat dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa adalah adanya kepemerintahan yang baik. Tata kelola kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, dan demokratis. Upaya untuk mewujudkan suatu tata kelola kepemerintahan yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran pemangku kepentingan (stake holder), yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Upaya tersebut telah dituangkan dalam peraturan perundangundangan, antara lain : - TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN - UU Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN - Inpres Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintan - Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi - Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik. Sesuai dengan upaya yang telah dituangkan dalam peraturan perundangundangan tersebut di atas, aspek akuntabilitas menjadi salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan negara. Secara operasional telah diterbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Pada dasarnya Inpres SAKIP merupakan penerapan proses manajemen strategik di Instansi Pemerintah yang di dalamnya mengandung sistem akuntabilitas. Kualitas pelaksanaan SAKIP dapat mempengaruhi kinerja organisasi kearah yang lebih baik dan akuntabel. Sehubungan dengan instruksi ini, sebagai wujud pertanggungjawaban dan perwujudan good governance, telah dikembangkan media pertanggungjawaban Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 589/IXIS/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

10 Kinerja Instansi Pemerintah yang diperbarui dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003. Sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disempurnakan lagi dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN dan RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain pada Indikator Kinerja Utama, Formulir Penetapan Kinerja, Formulir Rencana Kinerja Tahunan, serta Formulir Pengukuran Kinerja. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Biro Bina Program-Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2013, adalah perwujudan kewajiban Biro Bina Program-BPS untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2013 serta akan digunakan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Biro Bina Program di tahun yang akan datang. 1.2 Tugas, Fungsi,dan Susunan Organisasi Tugas, fungsi, dan susunan organisasi Biro Bina Programberdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, sebagai berikut: 1) Tugas Biro Bina Program mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dan koordinasi penyusunan rencana, penyusunan anggaran, rujukan standar harga, monitoring program, dan evaluasi program. 2) Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Bina Program menyelenggarakan fungsi : a) koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana; Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

11 b) koordinasi dan pelaksanaan penyusunan anggaran ; dan Biro Bina Program c) penyusunan standar harga, monitoring program, dan evaluasi program. 3) Susunan Organisasi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sesuai Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Kepala Biro Bina Program dibantu oleh: a) Kepala Bagian Penyusunan Rencana; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan rencana kegiatan teknis statistik, non teknis statistik, dan keterpaduan rencana. Bagian Penyusunan Rencana terdiri dari: (1) Subbagian Rencana Kegiatan Teknis Statistik; (2) Subbagian Rencana Kegiatan Non Teknis Statistik; dan (3) Subbagian Keterpaduan Rencana. b) Kepala Bagian Penyusunan Anggaran; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan anggaran, pedoman pengelolaan anggaran, dan keterpaduan pelaksanaan anggaran. Bagian Penyusunan Anggaran terdiri dari: (1) Subbagian Penyusunan Anggaran I; (2) Subbagian Penyusunan Anggaran II; dan (3) Subbagian Keterpaduan Anggaran. c) Kepala Bagian Standar Harga, Monitoring Program dan Evaluasi Program; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, pengolahan, penyajian, analisis, evaluasi, dan pelaporan pengembangan standar harga serta melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kegiatan. Bagian Standar Harga, Monitoring Program, dan Evaluasi Program terdiri dari: (1) Subbagian Standar Harga; (2) Subbagian Monitoring Program; dan (3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Program. Secara rinci bagan organisasi Biro Bina Programterdapat pada Lampiran 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

12 1.3 Landasan Hukum Dalam menyelenggarakan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Biro Bina Program dilindungi oleh perangkat hukum, yaitu : 1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menjamin kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna statistik baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang ini maka kepentingan masyarakat pengguna statistik akan terjamin terutama atas nilai informasi yang diperolehnya. 2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik yang mengamanatkan bahwa BPS berkewajiban menyelenggarakan kegiatan statistik dasar. 3) Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik. 4) Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik. 5) Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 1 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Bagian, Bidang, Subdirektorat, Subbagian, Subbidang, dan Seksi Badan Pusat Statistik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

13 BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Perencanaan strategis memiliki peran yang sangat menentukan sebagai pedoman instansi pemerintah dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas untuk mewujudkan cita cita bangsa. Sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan statistik yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional, Biro Bina Program mengacu pada Renstra BPS dalam menjalankan tugasnya guna mencapai tujuan jangka panjang BPS yang sekaligus mencapai tujuan pemerintah. Biro Bina Program mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dan koordinasi penyusunan rencana, penyusunan anggaran, penyusunan standar harga, monitoring dan evaluasi program. Kewenangan dalam melaksanakan tugas tersebut tertuang dalam Peraturan Kepala BPS nomor 7 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Badan Pusat Statistik. Adapun kebijakan yang dijalankan Biro Bina Program diarahkan untuk mendukung tugas pokok Badan Pusat Statistik dalam melaksanakan tugas pemerintah di bidang statistik. 1) VISI Biro Bina Program: Visi dari Biro Bina Program adalah Mewujudkan Program Terpadu Dalam Mendukung Penyediaan Statistik Berkualitas. 2) MISI Biro Bina Program: Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Biro Bina Programyang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, Misi dari Biro Bina Program dapat dirumuskan sebagai berikut: a) Melakukan perencanaan kegiatan BPS yang efektif dan efisien; b) Melakukan perencanaan anggaran kegiatan BPS yang efektif dan efisien; c) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan BPS; d) Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan BPS. Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misi tersebut, Biro Bina Program mempunyai tujuan dan sasaran sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

14 3) TUJUAN Biro Bina Program: Terciptanya suatu program perencanaan untuk penyelenggaraan statistik yang andal, efektif, dan efisien. 4) SASARAN Biro Bina Program: a) Terwujudnya Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang Terpadu; b) Terwujudnya Penyusunan Anggaran yang Terpadu; c) Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang Terpadu; 5) KEBIJAKAN Biro Bina Program: Arah kebijakan penyelenggaraan Biro Bina Program mengacu pada strategi pembangunan statistik yang terkait dengan visi dan misi Biro sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 196 Tahun 2006 tentang Rencana Strategis Pembangunan Statistik Badan Pusat Statistik Tahun , sebagai berikut: a) Mengembangkan sistem informasi secara on line untuk melaksanakan manajemen yang efisien dan efektif; b) Meningkatkan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan dan anggaran; c) Meningkatkan kepatuhan aturan pelaporan rencana penggunaan anggaran dan evaluasi pembangunan. 2.2 Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi yang menggambarkan capaian strategis organisasi. Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja, Biro Bina Program menetapkan Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

15 INDIKATOR KINERJA UTAMA No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Terwujudnya Program dan Kegiatan BPS berbasis kinerja Jumlah dokumen Rencana Kegiatan dan Anggaran yang disetujui dan disahkan oleh instansi yang berwenang 2. Peningkatan akuntabilitas penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2.3 Rencana Kinerja Rencana Kinerja Tahunan Biro Bina Program yang mengacu kepada RENSTRA BPS Tahun , maka Biro Bina Program menyusun program kegiatan statistik untuk tahun 2013 dengan fokus pada dua program. Adapun kegiatan yang ditetapkan pada pada tahun anggaran 2013 adalah sebagai berikut: 1)Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik (P2IS) a) Penyusunan Rencana Kegiatan; Gabungan dari seluruh Rencana Kerja Kementrian/Lembaga (Renja-KL) instansi pemerintah 2014 disusun menjadi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014 yang merupakan pelaksanaan dari Undang-undang (UU) Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Dengan disusunnya Renja-KL BPS Tahun 2014 ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran bagi para penanggung jawab dan pelaksana kegiatan statistik baik di pusat maupun di daerah. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan statistik akan terlaksana secara efektif dan efisien melalui koordinasi kegiatan statistik yang berkesinambungan, terintegrasi dan sinkron antar kegiatan statistik. Output dari kegiatan ini antara lain publikasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran BPS Tahun Anggaran 2013, Buku Pedoman Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2015, dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

16 Sebagai upaya meningkatkan kualitas kinerja BPS, setiap tahun dilakukan review terhadap kegiatan yang telah dilakukan tahun sebelumnya dan yang akan dilakukan pada tahun berjalan. Hasil review dituangkan dalam review dan revisi Renstra dan Indikator Kinerja Utama (IKU) BPS. Pada tahun 2013 ini BPS telah melakukan Review kedua Renstra dan review IKU BPS untuk setiap eselon I. Sebagai landasan penyusunan Renstra BPS than , BPS memerlukan pandangan pihak luar mengenai kondisi dan tantangan yang dihadapi BPS terkait beberapa strategi yaitu: - Landasan Strategi Institusi; - Landasan Strategi Pengguna Data; - Landasan Strategi Pendanaan; - Landasan Strategi SDM. Oleh sebab itu BPS telah menggunakan bantuan jasa konsultan dalam menyusun landasan Renstra BPS tahun Penggunaan jasa konsultan dimaksudkan agar BPS dapat menyusun Visi dan Misi yang lebih bersifat outward looking sesuai rekomendasi KemenPAN-RB. Selain Renja-KL BPS dan Review Renstra , kegiatan ini juga menghasilkan tiga output lainnya, yaitu publikasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran BPS Tahun Anggaran 2013, Buku Pedoman Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2015, Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014, dan Laporan Landasan Renstra BPS Tahun Yang pertama digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran bagi para penanggung jawab dan pelaksana kegiatan statistik baik di lingkungan BPS Pusat maupun BPS Daerah. Yang kedua digunakan sebagai panduan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun Yang ketiga merupakan proses penetapan target-target kinerja berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta penetapan indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Terakhir, yang keempat Landasan Renstra BPS Tahun akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Renstra Teknokratik BPS tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

17 2019. Dengan adanya keempat output tersebut diharapkan seluruh kegiatan statistik akan terlaksana secara efektif dan efisien melalui koordinasi kegiatan statistik yang berkesinambungan, terintegrasi dan sinkron antar kegiatan statistik. b) Penyusunan Studi Indeks Kerusakan Bangunan Gedung Kantor; Perencanaan kegiatan dan penganggaran pemeliharaan fasilitas perlu suatu ukuran yang dapat menggambarkan skala prioritas. Salah satu ukuran yang dapat dipakai adalah Indeks Kerusakan Bangunan Gedung Kantor dan Rumah Dinas. Indeks tersebut dihitung untuk masing-masing BPS provinsi/kabupaten/kota yang diperoleh dari kegiatan Updating Indeks Kerusakan dan Revitalisasi Gedung Kantor BPS. Berdasarkan indeks tersebut dapat disusun skala prioritas pembangunan maupun revitalisasi gedung kantor dan rumah dinas Badan Pusat Statistik (BPS). Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan bangunan gedung kantor dan rumah dinas BPS Provinsi/Kabupaten/Kota dan mengidentifikasi luas bangunan gedung kantor per pegawai, apakah sudah memenuhi standar luas bangunan per pegawai atau belum. c) Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran; Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran BPS yang dilaksanakan pada tahun 2013 untuk rencana kegiatan dan anggaran tahun Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun yaitu: - Penyusunan Pagu Anggaran Indikatif dilaksanakan bulan Februari - Maret 2013; - Penyusunan Pagu Anggaran dilaksanakan bulan Mei - Juni 2013; - Penyusunan Pagu Alokasi Anggaran dilaksanakan pada bulan Oktober November Rencana kegiatan dan anggaran yang disusun oleh Bagian Penyusunan Anggaran meliputi rencana kegiatan dan anggaran BPS Pusat (1 Satker), BPS Provinsi (33 Satker), dan BPS Kabupaten/Kota (513 Satker) untuk seluruh program yaitu: - Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) BPS, menampung belanja gaji, belanja Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

18 operasional kantor, dan belanja non operasional seperti kegiatan administrasi kepegawaian, penyelenggaraan STIS, Diklatpim, Diklat Teknis Fungsional, dan sebagainya. - Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) BPS, khusus menampung kegiatan belanja modal seperti pembangunan gedung kantor dan rumah dinas, pengadaan tanah gedung kantor dan rumah dinas, rehabilitasi gedung kantor dan rumah dinas, pengadaan peralatan teknologi informasi, pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran dan sebagainya. - Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur (P2A2) BPS, menampung kegiatan program kerja pengawasan tahunan, reviu laporan keuangan BPS, dan peningkatan kompetensi auditor yang dilaksanakan oleh Inspektorat BPS. - Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) menampung seluruh kegiatan teknis pengumpulan data (sensus dan survei) yang dilaksanakan oleh seluruh Satker BPS. Anggaran untuk masing-masing kegiatan ditetapkan oleh Pimpinan BPS berdasarkan kegiatan prioritas yang sudah ditetapkan dalam Renstra dan RKP BPS. Pagu Anggaran BPS tahun 2013 mengalami beberapa kali perubahan karena adanya optimalisasi anggaran terkait subsidi BBM, penambahan anggaran untuk menampung kegiatan prioritas nasional yang bersifat adhoc, adanya kerjasama dengan Instansi lain dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan hibah dari lembaga donor luar negeri (PHLN). Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

19 Proses pengajuan permintaan anggaran tambahan (APBNP) membutuhkan proses panjang, mulai dari pengajuan surat permintaan ke Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Komisi XI DPR-RI. Selanjutnya akan dilaksanakan pembahasan dengan Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Anggaran) dan pemaparan dengan Komisi XI DPR-RI dalam rapat dengar pendapat untuk mendapat persetujuan alokasi tambahan pagu anggaran. Untuk menampung tambahan pagu anggaran tersebut, dan adanya revisi beberapa kegiatan seperti pembukaan anggaran yang masih diblokir (diberi tanda bintang) dan revisi hasil optimalisasi, pada tahun 2013 BPS melakukan revisi DIPA sebanyak 13 (tiga belas) kali. Khusus untuk penyusunan tahap finalisasi anggaran daerah per Satker, dilakukan dengan cara rekonsiliasi oleh staf BPS daerah yang bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran dalam hal ini Kasubbag Bina Program BPS Provinsi. Kasubbag Bina Program selain melakukan penyusunan anggaran di bawah Pimpinan Karo Bina Program juga dapat berkonsultasi langsung dengan para nara sumber dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan penggunaan anggaran berbasis kinerja dapat terlaksana dengan baik. Keluaran dari kegiatan penyusunan anggaran BPS adalah dokumen Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) sebagai dasar dalam penyusunan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) di masing-masing Satker. Dalam perencanaan anggaran tidak selalu secara tepat dialokasikan sesuai kondisi di lapangan pada setiap satker tetapi didasarkan pada kebutuhan satker sesuai alokasi sampel atau dasar hitung lainnya. Sehingga dalam pelaksanaannya masih terjadi kekurangan di beberapa staker akibat adanya daerah sulit, tambahan kegiatan baru dan sebagainya. Pada tahun 2013, BPS harus mengirimkan tambahan biaya ke BPS Provinsi/Kabupaten/Kota dalam beberapa tahap untuk memenuhi kekurangan anggaran yang disebabkan adanya tambahan kegiatan baru melalui mekanisme Surat Kuasa Pengguna Anggaran (SKPA). Mulai tahun 2012 pemerintah sudah mulai menerapkan pemberian penghargaan dan sanksi terhadap kementerian/lembaga dalam pelaksanaan APBN tahun 2011, dengan tujuan agar penyerapan anggaran K/L untuk tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

20 mendatang tidak terlambat lagi, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan tidak terkonsentrasi di akhir tahun, serta seluruh sisa anggaran dapat dijelaskan dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menyusun laporan hasil optimalisasi anggaran tahun 2012, seluruh satuan kerja BPS Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota harus mengirimkan laporan realisasi anggaran final tahun 2012 hasil rekonsiliasi dengan KPPN setempat dan resume kontrak pengadaan barang dan jasa yang ditandatangani KPA dan PPK masing-masing satuan kerja. Hasil rekapitulasi seluruh laporan tersebut disampaikan ke Direktotat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan, dan selanjutnya akan digunakan sebagai dasar penetapan pemberian penghargaan dan sanksi atas pelaksanaan APBN Tahun BPS mendapatkan penghargaan atas pelaksanaan APBN Tahun 2012 sebesar 1,62 milyar dan telah dialokasikan ke satuan kerja BPS Pusat dan BPS Provinsi untuk meningkatkan sarana dan prasarana kerja BPS. d) Penyusunan RKAKL BPS; Sesuai dengan amanat UU 17 tahun 2003, pembahasan mengenai sistem penganggaran meliputi materi bahasan: pendekatan penganggaran dan klasifikasi anggaran. Pendekatan penganggaran tersebut meliputi: pendekatan penganggaran terpadu, pendekatan penganggaran berbasis kinerja (PBK), dan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM). PBK merupakan penyusunan anggaran yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut. Penyusunan RKAKL BPS melibatkan berbagai pihak baik di pusat maupun daerah yang dilakukan melalui sistem aplikasi yang terintegrasi. Setiap satker dalam rangka penyusunan RKA-KL menuangkan seluruh informasi yang berkaitan dengan informasi kinerja, informasi belanja dan informasi pendapatan (khusus PNBP) dalam formulir Kertas Kerja RKA-KL (KK RKA-KL). Setelah proses memasukkan (entry) data mengenai informasi dimaksud selesai dilaksanakan, dokumen RKA-KL dan DIPA dapat dicetak secara otomatis. Keluaran dari kegiatan ini adalah SP-RKAKL dan DIPA. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

21 d) Penyusunan SHBJ dan HSPK; (SHBJ) serta Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) merupakan standar biaya yang diperlukan untuk penyusunan perencanaan pembiayaan kegiatan BPS baik kegiatan teknis maupun non teknis. Penyusunan SHBJ dilakukan dengan melaksanakan pendataan harga barang dan jasa untuk wilayah Jakarta dengan mengunjungi responden terpilih. Publikasi SHBJ ini digunakan untuk pengadaan barang di BPS Pusat.HSPK adalah standar biaya yang digunakan untuk menetapkan honor atau upah kegiatan yang dilaksanakan BPS Pusat maupun BPS Daerah. Keluaran dari kegiatan ini adalah Perka HSPK Tahun 2014 serta publikasi SHBJ Februari 2013 dan September e) Penyusunan Laporan Aktivitas, LAKIP, dan PK BPS; ksanaan kegiatan selama satu tahun anggaran. Laporan ini juga dapat digunakan untuk melihat dan mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Dalam publikasi Aktivitas BPS 2012 memberikan gambaran tentang semua kegiatan yang dilaksanakan oleh BPS, baik kegiatan rutin yang telah dilaksanakan maupun kegiatan rintisan yang baru dilaksanakan. Laporan ini juga dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan statistik selama satu tahun anggaran, memberikan cerminan terhadap sejauh mana dan seberapa banyak kerja sama dan koordinasi yang telah dijalin oleh BPS dengan instansi lain, lembaga/kementerian, lembaga internasional, negara asing, danmasyarakat luas dalam satu tahun anggaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2012 disusun untuk menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan statistik selain itu LAKIP disusun untuk memenuhi kewajiban akuntabilitas serta menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah, mulai tahun 2000 setiap instansi pemerintah wajib menyampaikan LAKIP kepada Presiden sebagai wujud pertangungjawaban instansi pemerintah tersebut dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

22 Penetapan Kinerja tahun 2013 disusun sebagai langkah awal dalam penyusunan LAKIP tahun 2013 yang akan datang. Penetapan Kinerja berisi tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh BPS, BPS Provinsi, dan BPS Kabupaten/Kota terhadap anggaran yang ada di DIPA masing-masing satker. Keluaran dari kegiatan ini adalah Laporan Tahunan Aktivitas BPS Tahun 2012, LAKIP BPS Tahun 2012, dan Penetapan Kinerja Tahun g) Penyusunan anggaran BPS. Kegiatan penyusunan anggaran merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Biro Bina Program melalui Bagian Penyusunan Anggaran. Kegiatan ini bersifat lintas sektor (melibatkan seluruh subject matter baik pusat maupun daerah) dan lintas instansi (DPR, Bappenas, dan Departemen Keuangan). Penyusunan anggaran terbagi dalam 3 tahap yaitu berdasarkan pagu indikatif (bulan April), pagu sementara (bulan Juli), dan pagu definitif (bulan Nopember). Pada saat finalisasi anggaran daerah (menjelang turunnya pagu definitif), Biro Bina Program mengundang Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Bina Program masing-masing Provinsi untuk membahas rencana pembiayaan dan kegiatan di masing-masing satker yang telah disusun oleh Bagian Penyusunan Anggaran. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pembiayaan menjadi lebih tepat sasaran dan penggunaan anggaran berbasis kinerja dapat terlaksana dengan baik. 2)Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik (PKyB), kegiatannya, yaitu : a) Evaluasi Laporan Kegiatan; b) Pemungutan data/administrasi perencanaan, penyusunan anggaran, monitoring serta pembahasan dan evaluasi kegiatan; c) Monitoring dan pengawasan pelaksanaan Program dan Kegiatan; d) Pengembangan data perencanaan belanja pegawai mengikat; e) Perencanaan danpenyusunankebijakanteknis pengembangan kepegawaian negara Untuk lebih jelasnya RKT yang memuat indikator kinerja dan rencana tingkat capaiannya dapat dilihat pada lampiran 3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

23 2.4 Anggaran Tahun 2013 Pelaksanaan berbagai program kegiatan Biro Bina Program pada tahun 2013 dibiayai dengan APBN yang dituangkan kedalam Bagian Anggaran 54 DIPA Tahun 2013, dengan nilai pagu sebesar Rp PAGU ANGGARAN BELANJA BIRO BINA PROGRAM Tahun Anggaran 2013 Uraian Pagu (000 Rp) (2) (3) Program Dukungan Pelaksanaan Manajemen Teknis Lainnya Keterpaduan Penyusunan, Pengembangan dan Evaluasi Program dan Anggaran Review Renstra dan IKU Penyusunan Renja KL Finalisasi Sistem Informasi Rencana Kerja dan Anggaran Penyusunan RKAKL BPS Tahun Penyusunan Laporan Aktivitas BPS 2012, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPS 2012, dan Penyusunan PK BPS 2013 Penyusunan HSPK dan SHBJ Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik - JUMLAH Penetapan Kinerja Tahun 2013 Selama periode 2013 telah ditetapkan target yang harus dipenuhi oleh Biro Bina Program yang menjadi ukuran keberhasilan dalam memenuhi tugas sebagai lembaga pemerintahan. Target yang dicanangkan menjadi tolok ukur Indikator Kinerja yang akan di evaluasi pada akhir tahun yakni dengan membandingkan capaian atau realisasi sampai dengan akhir tahun 2013 terhadap target. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

24 PENETAPAN KINERJA BIRO BINA PROGRAM TAHUN 2013 Tujuan : Terciptanya suatu program perencanaan untuk penyelenggaran statistik yang andal, efektif, dan efisien. Sasaran Indikator Target (1) (2) (3) 1) Terwujudnya Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang terpadu Jumlah dokumen Updating Database Peta Sarana dan Prasarana Fisik BPS Pusat dan BPS Daerah Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga BPS Jumlah judul buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran di BPS Pusat dan daerah Jumlah judul buku mengenai Perencanaan Program dan Kegiatan BPS ) Terwujudnya Penyusunan Anggaran yang Terpadu Jumlah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang disetujui oleh instansi yang berwenang Jumlah Petunjuk Operasional Kegiatan yang disetujui oleh instansi yang berwenang Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BPS ) Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang terpadu Jumlah responden Survei Harga Barang dan Jasa pada BPS Pusat Jumlah dokumen Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan BPS dan instansi vertikal BPS Jumlah LAKIP Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang dilaporkan Jumlah judul buku mengenai Standar Harga, Monitoring dan Evaluasi Program Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Biro Bina Program tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel 2. Terdapat 2 (dua) Indikator Kinerja Utama di Biro Bina Program yang keduanya berhasil melampaui target. Kedua IKU tersebut dijabarkan ke dalam 3 sasaran strategis yang ratarata telah melampaui target kecuali 1 indikator kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya Perencanaan Program dan Kegiatan BPS yang terpadu dengan indikator kinerjanya Jumlah dokumen Updating Database Peta Sarana dan Prasarana Fisik BPS Pusat dan BPS Daerah. Sehingga secara umum hal ini menggambarkan capaian yang baik dalam pelaksanaan pencapaian kinerja di tahun Secara terperinci hal ini diuraiakan secara nyata pada analisis capaian kinerja. Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas sekaligus amanah pelaksanaan dari peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Biro Bina Program telah menetapkan Peraturan Kepala BPS Nomor 21 Tahun 2012 tentang Penetapan Indikator Utama di Lingkungan Biro Bina Program. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran tolok ukur keberhasilan organisasi yang menggambarkan capaian strategis organisasi. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Sekretariat Utama, diuraikan sebagai berikut: Pencapaian IKU di Lingkungan Biro Bina Program No. INDIKATOR KINERJA UTAMA Target Realisasi Capaian 1. Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2. Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ,11 % 60 65, % Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

26 Dari uraian tabel mengenai Indikator Kinerja Utama (IKU) tergambarkan bahwa dari indikator tersebut, berhasil sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada awal tahun. Terhadap berbagai target capaian yang melebihi, Biro Bina Program tetap akan melakukan langkah konstruktif dan konkrit melalui analisis dan evaluasi agar dapat dilakukan perbaikan penanganan di masa mendatang. 3.1 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2013 Tujuan yang ingin dicapai Biro Bina program Terciptanya suatu program perencanaan untuk penyelenggaraan statistik yang andal, efektif, dan efisien. Sasaran 1.1. Terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu. Tingkat pencapaian Sasaran-1.1 tercapai sesuai dengan target dan realisasi yang diharapkan antara lain jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga dalam hal ini penyusunan rencana kerja BPS. Selain pada jumlah hari penyusunan rencana kerja sasaran strategis tersebut didukung dengan tercapainya target dan realisasi kinerja dengan indikator jumlah dokumen rencana kegiatan dan anggaran yang disetujui dan disahkan oleh instansi yang berwenang. Namun terdapat pula indikator kinerja yang menunjang pencapaian sasaran 1.1 yang tidak sesuai dengan target yaitu pada indikator jumlah pemasukan dokumen Updating Database Peta Sarana dan Prasarana Fisik BPS Pusat dan BPS Daerah yaitu 91,67%. Tabel capaian kinerja yang mendukung sasaran strategis terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu adalah sebagai berikut. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

27 Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat Capaian Ket (1) (2) (3) (4) (5) Jumlah pemasukan dokumen Updating Database Peta Sarana dan Prasarana Fisik BPS Pusat dan BPS Daerah ,67 % ---- Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga BPS % ---- Jumlah judul buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran di BPS Pusat dan Daerah % ---- Jumlah judul buku mengenai Perencanaan Program dan Kegiatan BPS % ---- Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga (Renja-KL) BPS tahun 2013 merupakan rangkuman penjabaran seluruh rencana kegiatan statistik yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2013 yang mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) BPS Dalam penyusunan rencanakegiatan statistik, BPS tetap memprioritaskan pada kegiatan lanjutan yang dilakukan secara berkala setiap tahun. Sedangkan kegiatan pendukung lainnya merupakan prioritas selanjutnya dan disesuaikan dengan kondisi keuangan negara. Gabungan dari seluruh Renja- KL instansi pemerintah tahun 2013 nantinya akan disusun menjadi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2013 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (RPJMN) Kedua indikator tersebut mewujudkan tercapaianya sasaran perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu didukung oleh kegiatan penyusunan Renstra BPS BPS mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan statistik sebagai langkah pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPJM. Agar BPS dapat memenuhi seluruh permintaan statistik tersebut, maka BPS menyusun Renstra yang komprehensif dan mampu mengemban tugas pokok dan fungsinya pada kurun waktu , sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan arah pembangunan yang telah ditentukan. Proses perencanaan dan kegiatan terpadu juga didukung oleh kegiatan updating database peta sarana dan prasarana BPS. Program peningkatan sarana Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

28 dan prasarana fisik bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana kerja baik BPS pusat maupun BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota secara bertahap untuk mendukung kelancaran administrasi serta kegiatan operasional pengumpulan data. Dengan tersedianya fasilitas penunjang yang lebih memadai akan memberi suasana kerja yang nyaman sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan memacu prestasi kerja. Tersusunnya perencanaan program peningkatan sarana dan prasarana kerja baik di BPS Pusat, BPS Provinsi maupun BPS Kabupaten/Kota didukung oleh informasi database sarana dan prasarana fisik. Database sarana dan prasarana fisik yang lengkap sangat membantu dalam proses penyusunan rencana program sehingga tidak terjadi kegiatan yang saling tumpang tindih. Sasaran 1.2. Terwujudnya penyusunan anggaran yang terpadu. Tingkat pencapaian Sasaran-1.2 keempatnya tercapai sesuai dengan target dan realisasi yang diharapkan bahkan ada 1 indikator kinerja yang realisasinya melebihi target yaitu jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dengan tingkat capaian 111,11%. Tabel capaian kinerja yang mendukung sasaran strategis terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu sebagai berikut. Tingkat Indikator Kinerja Target Realisasi Ket Capaian (1) (2) (3) (4) (5) Jumlah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang disetujui oleh instansi yang berwenang % --- Jumlah Petunjuk Operasional Kegiatan yang disetujui oleh instansi yang berwenang Jumlah perubahan dan perbaikan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran % 111,11 % --- IKU Jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyusun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BPS % --- Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

29 Penyusunan anggaran BPS adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh Biro Bina Program melalui Bagian Penyusunan Anggaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyusun rencana pembiayaan BPS selama satu tahunanggaran baik di pusat maupun di daerah. Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut melibatkan seluruh petugas penyusun anggaran baik yang ada dibps maupun di BPS Provinsi/Kabupaten/Kota. Khusus untuk penyusunan anggaran daerah, pada tahap finalisasi anggaran (penyusunan pagu definitif), staf BPS di daerah yang bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran dipanggil ke kantor BPS untuk melakukan penyusunan dan penelaahan dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan penggunaan anggaran berbasis kinerja dapat terlaksana dengan baik.untuk penyusunan anggaran tahun 2011, dilakukan dalam 3 tahap yaitu: a. Penjabaran pagu indikatif, b. Penjabaran pagu sementara, dan c. Penjabaran pagu definitif. Keluaran dari kegiatan penyusunan anggaran BPS adalah dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) sebagai dasar penelaahan dengan Direktorat Jenderal Anggaran untuk selanjutnya digunakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai dasar penerbitan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Sasaran 1.3. Terwujudnya Standar Harga dan Monitoring Evaluasi Program dan Kegiatan BPS yang Terpadu Tingkat pencapaian Sasaran-1.3 menunjukkan beberapa indikator kinerja tidak tercapai sesuai dengan target yang diharapkan, indikator tersebut adalah persentase eselon I, eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang melaporkan Penetapan Kinerja dan LAKIP sedangkan ada satu indikator kinerja yang merupakan Indikator Kinerja Utama dapat dicapai melebihi target yaitu Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kemen PAN dan RB dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

30 tingkat capaian 108,67 % target penilaian SAKIP 60 dapat dicapai dengan nilai 65,20. Tabel capaian kinerja yang mendukung sasaran strategis terwujudnya perencanaan program dan kegiatan BPS yang terpadu sebagai berikut. Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat Capaian Ket (1) (2) (3) (4) (5) Jumlah responden Survei Harga Barang dan Jasa pada BPS Pusat % --- Laporan Pekerjaan dan Laporan Monitoring Anggaran dan Kegiatan Badan Pusat Statistik % --- Jumlah PK Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang dilaporkan ,94 % --- Jumlah LAKIP Eselon I dan Eselon II BPS Pusat dan Satker BPS Daerah yang dilaporkan ,09 % --- Jumlah judul buku mengenai Standar Harga, Monitoring dan Evaluasi Program % --- Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Kemen PAN dan RB 60 65,2 108,67 % IKU Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2012 disusun untuk menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan statistik selain itu LAKIP disusun untuk memenuhi kewajiban akuntabilitas serta menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah, mulai tahun 2000 setiap instansi pemerintah wajib menyampaikan LAKIP kepada Presiden sebagai wujud pertangungjawaban instansi pemerintah tersebut dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Penetapan Kinerja tahun 2013 disusun sebagai langkah awal dalam penyusunan LAKIP tahun 2013 yang akan datang. Penetapan Kinerja berisi Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

31 tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh BPS, BPS Provinsi, dan BPS Kabupaten/Kota terhadap anggaran yang ada di DIPA masing-masing satker. Publikasi yang dihasilkan pada sasaran strategis ini antara lain Laporan Tahunan Aktivitas BPS Tahun 2012, LAKIP BPS Tahun 2012, dan Penetapan Kinerja Tahun Akuntabilitas Keuangan Berdasarkan alokasi anggaran BPS yang ada di Biro Bina Program tahun 2013, dari total pagu sebesar Rp dapat direalisasikan sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp (93,74 %). Dengan rincian realisasi Keterpaduan Penyusunan, Pengembangan dan Evaluasi Program sebesar Rp dari pagu Rp (93,12 %); untuk alokasi Review Renstra dan IKU sebesar Rp dengan realisasi Rp (83,37 %); untuk alokasi Penyusunan Renja KL sebesar Rp dengan realisasi Rp (85,05 %); untuk alokasi Finalisasi Sistem Informasi Rencana Kerja dan Anggaran sebesar Rp dengan realisasi Rp (119,14 %); untuk alokasi Penyusunan RKAKL BPS Tahun 2013 sebesar Rp dengan realisasi Rp (96,94); untuk alokasi Penyusunan Laporan Aktivitas BPS 2012, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPS 2012, dan Penyusunan Penetapan Kinerja BPS 2013 sebesar Rp dengan realisasi Rp (53,83 %) dan alokasi dana Penyusunan HSPK dan SHBJ BPS sebesar Rp Dengan realisasi Rp (87,81 %). Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

32 Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut : REALISASI SAMPAI DENGAN DESEMBER 2013 Pagu Realisasi Uraian (000 Rp) (000 Rp) (2) (3) (4) Program Dukungan Pelaksanaan Teknis ,91 Lainnya (93,74 %) Keterpaduan Penyusunan, Pengembangan dan Evaluasi Program ,14 Review Renstra dan IKU ,9 Penyusunan Renja KL ,25 Finalisasi Sistem Informasi Rencana Kerja dan Anggaran Penyusunan RKAKL BPS Tahun ,62 Penyusunan Laporan Aktivitas BPS 2012, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPS 2012, dan Penyusunan PK BPS 2013 Penyusunan HSPK dan SHBJ Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik JUMLAH ,91 (93,74 %) - Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

33 BAB IV PENUTUP 4.1 Tinjauan Umum Hasil evaluasi atas pelaksanaan fungsi dan tugas Biro Bina Program menyimpulkan bahwa secara umum pencapaian kinerja dan akuntabilitas Biro Bina Program telah menunjukkan tingkat keberhasilan. Kesimpulan ini tercermin dari angka rata-rata pencapaian kinerja sasaran sebesar 109,89 persen selama tahun 2013 dan pencapaian kinerja kegiatan sebesar 99,88 persen. Sementara bila dilihat dari pengukuran indikator kinerja utama selama tahun 2013 menghasilkan rata-rata pencapaian kinerja sebesar 109,89 persen. Tingkat pencapaian kinerja tersebut mengindikasikan bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Biro Bina Program telah sesuai program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis dan sekaligus telah mampu memenuhi misi BPS. 4.2 Permasalahan dan Kendala Utama Meskipun program kegiatan sudah sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, namun masih memerlukan beberapa langkah perbaikan guna lebih menyempurnakannya. Secara umum, beberapa penyebab atau kendala yang mengakibatkan tidak tercapainya target sasaran dan tujuan yang ditetapkan, diantaranya adalah : a. Kendala yang bersifat non teknis, seperti masalah koordinasi dan kerjasama internal maupun eksternal. Selain itu juga terjadi kendala yang bersifat teknis yang berkaitan dengankualitas sumber daya manusia. 4.3 Saran Tindak Lanjut 1. Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar lintas bagian baik di BPS Pusat maupun BPS daerah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

L A K I P BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PUSAT STATISTIK 2012 KATA PENGANTAR Badan Pusat Statistik KABUPATEN TASIKMALAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA AHUNAN (RK) BADAN PUSA SAISIK PROVINSI SULAWESI SELAAN AHUN ANGGARAN 2015 BADAN PUSA SAISIK PROVINSI SULAWESI SELAAN KAA PENGANAR Sebagaimana diamanatkan dalam UU No.17/2003 tentang Keuangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Maret 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Sekretaris Utama, Eri Hastoto

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Maret 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Sekretaris Utama, Eri Hastoto KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Sekretariat Utama BPS 2014 merupakan wujud pertanggung jawaban dan akuntabilitas kinerja Sekretariat Utama sebagai unit kerja instansi pemerintah. Laporan ini disusun sebagai

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 17/PRT/M/2012 PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAN PENETAPAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

L A K I N LAPORAN KINERJA

L A K I N LAPORAN KINERJA L A K I N LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TERNATE TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TERNATE KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ternate ini dimaksudkan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SIDOARJO

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SIDOARJO LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SIDOARJO KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo ini dibuat berdasarkan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

L A K I P BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SANGGAU TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABLITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Katalog BPS:

L A K I P BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SANGGAU TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABLITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Katalog BPS: Katalog BPS: 1203004.6105 L A K I P LAPORAN AKUNTABLITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SANGGAU TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SANGGAU KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2014

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2014 Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Bolango LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KAB.BONE BOLANGO

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011 RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011 ARAH KEBIJAKAN Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Revisi ke : 05 Tanggal : 6 Nopember 2014

Revisi ke : 05 Tanggal : 6 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 19 Nopember 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 19 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

L K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Katalog: 1203004.1500 L K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAMBI TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAMBI 2016 Kata Pengantar Akuntabilitas kinerja BPS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG TAHUN 2014 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2014 JALAN SUKABUMI NO 17 BANDUNG Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

Katalog BPS: LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Tahun Anggaran 2015

Katalog BPS: LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Tahun Anggaran 2015 Katalog BPS: 1203004.1374 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Kota Padang Panjang 2015 BPS KOTA PADANG PANJANG Jl. Sutan Syahrir No. 2 Silaing

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

Revisi ke : 07 Tanggal : 24 Desember 2014

Revisi ke : 07 Tanggal : 24 Desember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke 05 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 05 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

PERJANJIAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 PERJANJIAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 215 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANGERANG 215 KATA PENGANTAR Perjanjian Kinerja Tahun 215 Badan Pusat Statisstik Kabupaten

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' .-» ( */ ji»«*i «HJ inni«r7! V'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN AH UN 2 0 1 7 H f ls I sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"''. EKRETARIAT JENDERAL KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN DAFTAR ISI BAB I - PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

bulelengkab.bps.go.id

bulelengkab.bps.go.id KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PENETAPAN KINERJA, RENCANA AKSI, DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 11 Nopember 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 11 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke : 06 Tanggal : 20 Nopember 2014

Revisi ke : 06 Tanggal : 20 Nopember 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem No.933, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPP-PA. Dekonsentrasi. Penatausahaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.108, 2014 JAKSA AGUNG. Rencana Kerja. Tahun 2014. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER- 031 /A/JA/12/2013 TENTANG RENCANA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA JAKARTA, MARET 2011 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

LAKIP BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KAB.BONE BOLANGO TAHUN 2013 Kata Pengantar Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN CILACAP Badan Pusat Statistik Kab. Cilacap LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK RI Provinsi Kepulauan Riau 2012 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN ANGGARAN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN KATA PENGANTAR Penetapan Kinerja Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci