MODEL BAHAN AJAR ASURANSI TIM PENGEMBANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL BAHAN AJAR ASURANSI TIM PENGEMBANG"

Transkripsi

1 MODEL BAHAN AJAR ASURANSI TIM PENGEMBANG PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2008

2 Kata Pengantar Bahan ajar Asuransi ini diintegrasikan pada mata pelajaran Ekonomi dan diajarkan di SMA program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Kelas X semester 2, sebagai bagian dari Standar Kompetensi nomor 7 tentang memahami uang dan perbankan yang dijabarkan lebih lanjut pada Kompetensi Dasar nomor 7.1 tentang menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang. Pada penjabarannya lebih lanjut disitu dijelaskan bahwa penawaran uang berasal dari bank maupun lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan bukan bank antara lembaga asuransi. Mengingat bahwa Standar kompetensi dan kompetensi dasar pada peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 yang kemudian dijabarkan di dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi merupakan standar minimal, maka perlu dilengkapi jika diperlukan. Dalam hal ini dimunculkan sebagai indikator pada materi pengayaan atau bisa dimasukkan sebagai materi wajib yang harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. 1

3 I. Standar Kompetensi 7. Memahami uang dan lembaga perbankan II. Kemampuan Dasar 7.1 Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang III Materi pembelajaran : Lembaga Keuangan Bukan Bank Sub materi pembelajaran : Asuransi III. Alokasi waktu 2 jam 45 menit A. Pengertian, Tujuan, dan prinsip Asuransi 1. Pengertian Asuransi Secara umum asuransi dapat diartikan sebagai persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing menghadapi kerugian kecil sebagai suatu yang tidak dapat diduga. Apabila kerugian itu menimpa salah seorang dari mereka yang menjadi anggota perkumpulan itu maka kerigian itu akan ditanggung bersama oleh mereka ( Supardjono : Perasuransian di Indonesia) Pengertian Asuransi menurut pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang(KUHD) adalah sebagai berikut: Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suat kerugikan, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena peristiwa yang tak tertentu Dalam pasal ini hanya menyebutkan tentang Asuransi Kerugian tanpa menyebutkan tentang asuransi jiwa.sehingga kemudian diterbitkan Undang-undang khusus tentang perasuransian yaitu undang-undang Nomor 2 Thun 1992 dimana pada pasal 1 undang-undang ini menyebutkan : Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Undang-undang ini memperjelas pengertian asuransi yang merupakan perjanjian dua pihak atau lebih mengenai pergantian atas kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diderita pihak tertentu. 2. Tujuan asuransi Tujuan diadakannya industri asuransi yaitu dengan memberikan sejumlah uang yang disebut uang premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi agar terhindar, meminimalkan atau mengurangi resiko kerugian yang lebih besar yang mungkin terjadi kemudian. 2

4 Tujuan tersebut dapat ditinjau dari pihak tertanggung maupun pihak perusahaan asuransi. a. Pihak tertanggung 1) Menghindari kemungkinan kerugian yang lebih luas 2) Mendapatkan ganti rugi dari perusahaan asuransi bila terjadi musibah yang merugikan 3) Menggeser kemungkinan resiko kepada pihak lain 4) Memperkecil kemungkinan kerugian yang diderita b. Pihak perusahaan asuransi 1) Memberikan perlindungan terhadap kemungkinan kerugian yang diderita tertanggung 2) Memberikan dorongan kearah perkembangan perekonomian yang lebih maju 3) Menghilangkan keragu-raguan bagi usahawan dalam menjalankan usaha atau pekerjaan nya 4) Menjamin penanaman modal para investor 5) Memperoleh hasil berupa premi atas imbalan jasa yang diberikan 3. Prinsip Asuransi Jiwa Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam Asuransi Jiwa adalah a. Prinsip kerjasama yaitu terselenggaranya jasa asuransi merupakan bentuk kerjasama antara pihak tertanggung ( nasabah) dan pihak penanggung (perusahaan asuransi) untuk meminimalkan terjadinya resiko kerugian yang diakibatkan kematian, hari tua, dan kecelakaan. b. Prinsip aktuaria yaitu terdapatnya hubungan hak dan kewajiban yang dinyatakan dalam besaran jumlah iuran (premi) dengan jumlah uang Asuransi (benefit) yang diatur dengan perjanjian tertentu oleh pihak tertanggung dan pihak penanggung. B. Komponen yang terlibat dalam produk Asuransi Menurut pasal 246 KUHD komponen yang terlibat pada produk Asuransi adalah adanya pihak tertanggung (nasabah), pihak Penanggung ( perusahaan asuransi) yang diikat oleh suatu pertanggungan secara tertulis dalam suatu akta yang dinamakan Polis (pasal 255 KUHD), dengan Tertanggung memberikan Premi (sejumlah uang) kepada Penanggung dengan kewajiban penanggung memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan ( UU No 2 Tahun 1992). Secara khusus Polis Asuransi disebut pada pasal 255 KUHD : Suatu tanggungan harus dibuat secara tertulis dalam suatu akta yang dinamakan polis. Sedang pada pasal 256 KUHD ditentukan bahwa pada setiap polis kecuali yang mengenai suatu pertanggungan jiwa harus menyebutkan : 1. Hari tutupnya pertanggungan 2. Nama orang yang menutup pertanggungan atas tanggungan sendiri atau atas tanggungan orang ketiga. 3. uraian yang jelas mengenai barang yang dipertanggungkan 4. jumlah uang untuk berapa diadakan pertanggungan 5. Bahaya bahaya mana tanggungan mulai berlaku serta saat berakhirnya 3

5 6. Pada saat bahaya mana tanggungan mulai berlaku serta saat berakhirnya. 7. Premi pertanggungan 8. Semua keadaan sekiranya penting diketahui penanggung dan segala syarat yang diperjanjikan antar pihak terkait. Polis harus ditandatangani pihak-pihak penanggung. Dalam setiap polis biasanya mengandung pasal-pasal pengecualian oleh karenanya pihak tertanggung harus membacanya secara jelas agar tahu persis bagian mana yang merupakan pengecualian. C Jenis-jenis dan produk-produk Asuransi Menurut Paket Kebijakan Deregulasi 20 Desember 1988 terdapat dua jenis Asuransi yaitu Asuransi Jiwa dan Asuransi Kerugian, perbedaan antara keduanya terletak pada Asuransi Jiwa 1 Adanya unsur tabungan dari premi yang dibayarkan, jika sampai waktu pertanggungan selesai tidak jadi musibah, maka perusahaan asuransi tetap membayarkan sejumlah uang seperti yang tertera dalam perjanjian awal 2 Jumlah uang santunan dari perusahaan Asuransi telah ditetapkan pada awal perjanjian Asuransi Kerugian 1 Tidak ada unsur tabungan dari premi yang dibayarkan, jika sampai waktu pertanggungan selesai tidak jadi musibah, maka Perusahaan Asuransi tidak memberikan pembayaran sejumlah uang kepada tertanggung. 2 Jumlah uang santunan dari perusahaan Asuransi akan ditentukan oleh nilai kerugian yang diderita setelah musibah terjadi. Dalam praktek usaha Asuransi dibagi menjadi tiga jenis yaitu : 1. Asuransi Jiwa Antara lain : a. Asuransi Hari Tua b. Asuransi Pendidikan c. Asuransi Kesehatan 2. Asuransi Kerugian Antara lain a. Asuransi Kebakaran b. Asuransi pengangkutan c. Asuransi Kendaraan bermotor d. Asuransi Kapal e. Asuransi Aneka 3. Reasuransi Yaitu perusahaan Asuransi yang menanggung resiko perusahaan perusahaan asuransi. Sedangkan produk Asuransi yang diselenggarakan/dikelola oleh pemerintah antara lain : 4

6 a. Asuransi kesehatan (ASKES) b. Tabungan Asuransi Pensiun (TASPEN) c. Jaminan Sosial tenaga Kerja (Jamsostek) d. Asuransi ABRI(ASABRI) e. Asuransi Kerugian Jasa raharja f. Asuransi Kesehatan Orang miskin (ASKESKIN) Dari kewajiban peserta asuransi terdapat dua penggolongan Asuransi yaitu a. Asuransi Wajib (Sosial) yang diselenggarakan oleh pemerintah b. Asuransi Sukarela (Komersial) yang diselenggarakan oleh Swasta D Pengertian Premi Asuransi Menurut Pasal 1 UU No 2 tahun 1992, pengertian Premi dalam Asuransi adalah pembayaran sejumlah uang dari Tertanggung kepada Penanggung sehingga si Penanggung terikat untuk memberikan penggantian kepada Tertanggung karena adanya kerugian. Pembayaran premi mengikut pada pasal 257 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD); Pertanggungan/perpanjangan pertanggungan ini baru akan akan berlalu terhitung sejak dilakukan pembayaran premi yang bersangkutan, sebagaimana diatur dalam jadwal jika ada, dengan tenggang waktu pembayaran selama 14( empat belas) hari, terhitung tanggal permulaan/perpanjangan tersebut. 1. Menetapkan besarnya Premi Asuransi Premi biasanya ditetapkan perseratus jumlah tertentu dari jumlah uang yang dijamin, didasarkan pula statistik masa lalu oleh perusahaan Asuransi.Masingmasing asuransi memiliki cara/tabel besaran premi yang harus dibayar yang berbeda tergantung karakteristik/sifat perusahaan Asuransi. Pertimbangan besar kecilnya premi berdasarkan Buku Tarip yang dibuat oleh Dewan Asuransi Indonesia, untuk menetapkan besarannya diperlukan survey atau peninjauan lokasi. Jika dari data statistik didapat kesimpulan bahwa pada suatu wilayah satu rumah diasuransikan seharga Rp ,- jika kemudian terjadi kebakaran rumah itu habis maka pihak asuransi harus membayar Rp ,- kepada pihak tertanggung. Jika pada wilayah itu setiap tahunnya dari 1000 rumah ada satu rumah yang terbakar, maka premi untuk satu tahun ditetapkan Rp ,- dibagi 1000 rumah diwilayah itu menjadi Rp 1.000,- dan ditambah biaya-biaya administrasi antara lain biaya polis, biaya materai dan biaya kuitansi. Contoh menghitung besarnya premi: a. Tuan S memiliki sebuah rumah seharga Rp ,- diasuransikan kepada perusahaan Asuransi PT AS sebagai berikut : Harga pertanggungan : Rp ,- Jangka waktu pertanggungan : 10 Agustus Agustus 2001 (1 tahun) Tarip premi : 0,19% pertahun Biaya polis : Rp ,- Bea materai polis : Rp 6.000,- 5

7 Bea materai kwitansi : Rp 3.000,- Tentukan berapa besar premi dan biaya yang harus dibayar Tuan S kepada Perusahaan Asuransi PT AS? Premi = 0,19% x Rp ,- = Rp ,- Biaya polis = Rp ,- Bea materai polis = Rp 6.000,- Bea materai kuitansi = Rp 3.000,- Jumlah = Rp ,- b. Tuan AD memiliki sebuah minibus Toyota seharga Rp ,- mengadakan kesepakatan pertanggungan dengan perusahaan asuransi PT BA dengan data sebagai berikut: Harga pertanggungan : Rp ,- Jangka waktu pertanggungan : 1 Juli Juli 1999 (1 tahun) Tarip premi : 0, 1% pertahun Biaya polis : Rp ,- Bea materai polis : Rp 6.000,- Bea materai kwitansi : Rp 3.000,- Tentukan berapa besar premi dan biaya yang harus dibayar Tuan S kepada Perusahaan Asuransi PT AS? Jawab Premi =0,1% x Rp ,- = Rp ,- Biaya polis = Rp ,- Bea materai polis = Rp 6.000,- Bea materai kwitansi = Rp 3.000,- jumlah = Rp ,- Contoh menghitung besarnya premi Perusahaan Asuransi Blife Education Masa pembayaran premi tergantung usia anak saat masuk asuransi Terdapat 12 (dua belas) kategori masa pembayaran premi yang sesuai dengan usia Usia anak Masa pembayaran premi 0 s/d 1 tahun 17 tahun diatas 1 s/d 2 tahun 16 tahun diatas 2 s/d 3 tahun 15 tahun diatas 3 s/d 4 tahun 14 tahun diatas 4 s/d 5 tahun 13 tahun diatas 5 s/d 6 tahun 12 tahun diatas 6 s/d 7 tahun 11 tahun 6

8 diatas 7 s/d 8 tahun diatas 8 s/d 9 tahun diatas 9 s/d 10 tahun diatas 10 s/d 11 tahun diatas 11 s/d 12 tahun 10 tahun 9 tahun 8 tahun 7 tahun 6 tahun Contoh tabel pertanggungan Asuransi Anak Sekolah pada Asuransi Jasindo risiko Kelompok 1 Kelompok II Kelompok III Kelompok IV A. Meninggal Dunia Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- B. Cacat Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- tetap (max) * C. Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Perawatan Pengobatan a) Premi 1 Rp 4000,- Rp 2.500,- Rp ,- Rp 600,- tahun biasa ** b) Premi 1 Rp 6.750,- Rp 4.250,- Rp ,- Rp ,- tahun /24 jam ** CARA PERHITUNGAN JAMINAN DALAM HAL TERDAPAT KEADAAN CACAT TETAP Apabila terjadi kecelakaan, tertanggung menderita kehilangan seluruh dan/atau tidak dapat dipakai lagi untuk selamanya anggota bagian tubuhnya seperti tersebut di bawah ini, maka Penanggung akan membayar jaminannya sebagai berikut Kelompok 1 Kelompok II 1. Akal budi Rp ,- Rp ,- Kedua mata/tangan/kaki Rp ,- Rp ,- Pendengaran pada kedua belah telinga Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Satu mata/tangan/kaki Rp ,- Rp ,- Pendengaran pada sebelah Rp ,- Rp ,- telinga Rp ,- Rp ,- Setiap jari tangan Setiap jari kaki Kelompok III Kelompok IV 1. Akal budi Rp ,- Rp ,- 7

9 Kedua mata/tangan/kaki Rp ,- Rp ,- Pendengaran pada kedua belah Rp ,- Rp ,- telinga Rp ,- Rp ,- Satu mata/tangan/kaki Rp ,- Rp ,- Pendengaran pada sebelah Rp ,- Rp ,- telinga Rp ,- Rp ,- Setiap jari tangan Fig Setiap jari kaki 2. Jumlah pembayaran jaminan tersebut akan dikurangi dengan semua biaya perawatan/pengobatan yang tel;ah diterima penggantiannya bila hal itu menyangkut kecelakaan yang sama. Perhitungan jaminan dalam hal terdapat cacat tetap a. Apabila akibat dari sesuatu kecelakaan harus dikeluarkan biaya biaya untuk perawatan/pengobatan, maka berdasarkan kebenaran bukti kwitansi, Penanggung akan memberikan penggantian untuk itu setinggi-tingginya sampai jumlah Kelompok I Rp ,- Kelompok II Rp ,- Kelompok III Rp ,- Kelompok IV Rp ,- b. Biaya biaya perawatan/pengobatan dari sesuatu kecelakaan yang sama yang jumlahnya melebihi tersebut point 1 tidak lagi menjadi beban penanggung c. Dengan tidak mengurangi ketentuan ketentuan yang tersebut dalam ayat 1 dan ayat 2 diatas, maka perawatan ulangan hanya dapat dilakukan menurut pertimbangan Dokter, yang harus dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada Penanggung d Yang dimaksud dengan biaya-biaya perawatan/pengobatan ialah: ongkos-ongkos pertolongan pertama, ongkos dokter dan ongkos pengobatan, perawatan, pemeriksaan, obat-obatan dan perban dan perawatan dalam rumah sakit. Obyek Pertanggungan : Siswa dari tingkat Taman Kanak kanak s/d Perguruan tinggi, guru, Dosen, Staf dan kursus-kursus Jangka waktu Pertanggungan : 1(satu) tahun. 2. PEMBAYARAN PREMI Banyak ragam untuk pembayaran premi, ada yang pertahun, per 6 bulan, atau per 3 bulanan, pilihan seharusnya disesuaikan dengan kemampuan kita untuk membayarnya. pastikan Formulir Pengisian diisi dengan sejujur-jujurnya untuk dapat menerima manfaat. Apabila polis sudah diterima, minta agent/consultant untuk menjelaskan rincian klausulnya, apabila diperlukan Contoh pembayaran premi a. Pada Asuransi Bumiputera Asuransi Bumiputera membagi menurut waktu pembayaran menjadi duasebagai berikut 8

10 1) Premi dari asuransi ini adalah premi tahunan dan dengan persetujuan Bumiputera dapat diangsur secara triwulanan, setengah tahunan, premi tunggal atau premi sekaligus berdasarkan premi tahunan. 2) Premi sekaligus berdasarkan premi tahunan adalah premi yang dibayar berdasarkan Premi Tahunan yang akan diperhitungkan untuk membayar Premi tahunan pada saat jatuh tempo Bagian dari premi sekaligus berdasarkan premi tahunan yang belum diperhitungkan sebagai premi tahunan disebut Premi Deposit. Masa leluasa pembayaran premi (grace periode) : 30 (tiga puluh hari) terhitung sejak tanggal jatuh tempo, atau 1(satu) bulan kalender. b. Pada Asuransi Jasa Raharja Pembayaran Premi dalam program asuransi kecelakaan pada PT Jasa Raharja dikenal dengan 2 (dua) bentuk yaitu Iuran Wajib (IW) dan sumbangan Wajib (SW) 1) uran wajib dikutip atau dikenakan kepada penumpang alat transportasi umum seperti kereta api, pesawat terbang, bus dan sebagainya (pasal 3 (1) a UU No 33/1964 jo pasal 2(1) PP no. 17/1965). Sedangkan khusus penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota dan kereta api jarak pendek (kurang dari 50 km) dibebaskan dari pembayaran iuran wajib tersebut 2) Sumbangan Wajib dikutib atau dikenakan kepada pemilik/pengusaha kendaraan bermotor ( pasal 2 (1) UU No. 34/1964 jo pasal 2(1) PP No. 18/1965) 3) Besaran premi dan Santunan Untuk sumbangan Wajib Dana Kecelakaan lalu Lintas Jalan dan Santunannya diatur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/PMK.010/2008 tentang Besar Santunan dan Sumbangan wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas jalan Untuk Iuran wajib dan Santunannya diatur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.010/2008 tentang Besar santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Penumpang Umum di darat, sungai/danau, Ferry/ Penyeberangan, Laut dan Udara. Teknik Pengutipan Premi Iuran Wajib Setiap penumpang yang akan menggunakan alat transportasi umum membayarkan iuran wajib yang disatukan dengan ongkos angkut pada saat membeli karcis atau membayar tarif angkutan dan pengutipan ini dilakukan oleh masing-masing operator(pengelola) alat transportasi tersebut Sumbangan wajib Pembayaran SW dilakukan secara periodik(setiap tahun) di kantor Samsat pada saat pendaftaran atau perpanjangan STNK 9

11 E. Pengajuan klaim Klaim atau santunan pada Asuransi adalah tuntutan dari pihak tertanggung kepada pihak penanggung sesuai dengan perjanjian yang tertulis pada polis. Langkah langkah yang harus dilakukan tertanggung dalam rangka mengajukan suatu klaim kepada Perusahaan asuransi sebagai berikut 1. Segera melaporkan kepada Perusahaan asuransi paling lambat 72 jam setelah terjadinya musibah 2. Melengkapi dokumen sebagai berikut: a. Mengisi formulir kerugian yang disediakan Perusahaan asuransi b. Mengambil/meminta berita acara dari kepolisian (jika diperlukan) atau instansi terkait tentang terjadinya musibah tersebut c. Menyiapkan Polis asli dan kwitansi-kwitansi premi asli d. Mengajukan surat rincian tentang jumlah kerugian yang dituntut e. Menyiapkan /melengkapi dokumen pendukung lainnya sekiranya diperlukan untuk menguatkan tuntutan, misalnya: copy kapasitas muat barang, kwitansi-kwitansi biaya-biaya yang telah dikeluarkan dll yang diperlukan Dalam hal ini Perusahaan Asuransi akan memberitahukan tentang besarnya ganti kerugian yang akan diterima setelah Perusahaan Asuransi meninjau lokasi kejadian untuk memperkirakan besarnya kerugian, selanjutnya pembayaran ganti kerugian akan diberikan sesuai yang telah disepakati Contoh tatacara pengajuan klaim pada 1. Asuransi Bumiputera a. Secara umum Kalim adalah suatu tuntutan atas suatu hak, yang timbul karena persyaratan dalam perjanjian yang ditentukan sebelum nya telah dipenuhi b. Secara khusus Klaim Asuransi jiwa adalah suatu tuntutan dari pihak pemegang polis/yang ditunjuk kepada pihak Asuransi, atas sejumlah pembayaran uang Pertanggungan(UP) atau nilai Tunai yang timbul karena syarat-syarat dalam perjanjian asuransinya telah dipenuhi. 2. Asuransi Jasa Raharja Pada Asuransi jasa Raharja tata cara klaim disebut Prosedur Santunan ditentukan sebagai berikut a. Cara memperoleh Santunan 1) Menghubungi kantor jasa Raharja terdekat 2) Mengisi formulir pengajuan dengan melampirkan: o Keterangan kecelakaan Lalu-lintas dari kepolisian dan atau dari instansi berwenang lainnya o Keterangan kesehatan dari dokter/rs yang merawat o KTP/identitas korban/ahli waris korban o Formulir pengajuan diberikan Jasa raharja secara cumacuma 10

12 b. Bukti lain yang diperlukan 1) Dalam hal korban luka luka Kuitansi biaya perawatan dan pengobatan yang asli dan sah 2) Dalam hal korban meninggal dunia Surat kartu keluarga/surat nikah(bagi yang sudah menikah c. Ketentuan lain yang diperlukan 1) Jenis santunan o Santunan berupa penggantian biaya rawatan dan pengobatan(sesuai dengan ketentuan) o Santuan kematian o Santuan cacat tetap 2) Ahli waris o Janda atau dudanya yang sah o Anak-anaknya yang sah o Orang tuanya yang sah 3) Kedaluwarsa Hak santunan menjadi gugur/kedaluwarso jika: o Permintaan diajukan dalam waktu lebih dari 6 bulan setelah terjadinya kecelakaan. o Tidak dilakukan penagihan dalam waktu 3 bulan setelah hak dimaksud disetujui oleh jasa raharja Jumlah santunan Besarnya santunan UUNo 33 &34 tahun 1964, ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No 36/PMK.010/2008 dan 37/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008 Jenis santunan Angkutan Umum Darat/Laut Udara Meninggal Dunia Rp ,- Rp ,- Cacat Tetap Rp ,- Rp ,- (maksimal) Biaya Rawatan Rp ,- Rp ,- (maksimal) Biaya Penguburan Rp ,- Rp. Penyebab terjadinya klaim 1. tertanggung meninggal dunia 2. Pemegang polis menghentikan pembayaran preminya dan memutuskan perjanjian asuransinya pada saat polisnya sudah mempunyai nilai tunai 3. perjanjian asuransi sudah berakhir sesuai dengan jangka waktu yang tercantum dalam polis dan kewajiban pemegang polis telah terpenuhi atau polis dalam keadaan lapse tetapi telah mempunyai nilai tunai (habis kontrak bebas premi) 4. tertanggung mendapat kecelakaan 5. tertanggung karena suatu penyakit perlu diopname atau rawat jalan. Seringkali klaim gagal dibayar, ternyata tidak semua kegagalan pembayaran klaim disebabkan oleh perusahaan asuransi. Bisa juga penyebabnya adalah nasabah sendiri. 11

13 Umumnya ada lima kesalahan nasabah yang bisa menyebabkan uang asuransi tak dibayarkan 1. Ketidak jujuran nasabah Sebelum seseorang memiliki produk Asuransi Jiwa, ia lebih dahulu harus mengisi Surat Permohonan Asuransi. Dalam Surat Permohonan tewrdapat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh seorang calon nasabah, dan dari jawaban-jawaban itulah Perusahaan Asuransi akan melihat apakah akan memberikan perlindungan Asuransi Jiwa kepada Anda atau tidak. Nah, saat mengisi Surat Permohonan inilah seringkali calon nasabah tidak memberikan jawaban yang benar. Misalnya, dalam Surat Permohonan terdapat pertanyaan tentang apakah Anda pernah dirawat di Rumah Sakit dalam dua tahun terakhir. Jika anda menjawab tidak padahal pernah dirawat di Rumah Sakit enam bulan lalu, maka bila terjadi kematian pada anda dan perusahaan Asuransi (PA) menemukan bahwa penyebab kematian anda adalah karena adanya penyakit yang pernah membuay anda masuk Rumah Sakit sekitar enam bulan lalu, dalam hal ini Perusahaan Asuransi tidak akan membayar Pertanggungan yang mereka janjikan 2. Adanya pengecualian oleh Perusahaan Asuransi(PA) dalam membayar uang Pertanggungan kadang-kadang Perusahaan asuransi jiwa tidak memberikan manfaat yang mereka janjikan bila ternyata penyebab kematian anda memang dikecualikan. Ini umumnya PA menetapkan jumlah pengecualian yang bervariasi. Akan tetapi umumnya adalah o Kematian karena bunuh diri o Kematian karena orang yang bersangkuatan melakukan tindak kriminal o Kematian karena AIDS o Kematian karena penyakit kritis, dimana kematian pada tahun pertama dia mengikuti program asuransi dari PA yang bersangkutan o Kematian karena force majeure, atau hal-hal yang memang tidak bisa dihindari seperti perang, bencana alam atau huru hara. Pengecualian yang terdapat dalam pasal pasal yang ada dalam polis itu harus dibaca oleh nasabah, sehingga dikemudian hari ia tidak merasa dirugikan ketika uang Pertanggunan Asuransinya tidak dibayar. 3. Nasabah terlalu lama mengajukan klain Umumnya, PA menetapkan batasan waktu pengajuan klaim asuransi. Biasanya, batasan waktu yang ditetapkan adalah tiga bulan. Repotnya, nasabah seringkali mengajukan klaim di luar batas waktu tersebut sehingga PA sulit memenuhinya. Sebagai contoh, seseorang mengikuti sebuah program Asuransi jiwa dengan anak sebaai ahli warisnya. Bila terjadi kematian pada orang tersebut, maka anaknya hanya bisa mendapatkan manfaat asuransi yang dijanjikan apabila pengajuan klaim anaknya masih berada dalam batas waktu tiga bulan setelah kematian tersebut. Jika tidak, perusahaan asuransi mungkin tidak mau memberikan manfaat yang mereka janjikan. Lama batasan waktu yang diberikan oleh perusahaan Asuransi bisa dibaca dari polis asuransi yang kita ikuti. Jika dikemudian hari terjadi kematian, tertanggung harus segera mengajukan klaimnya kepada perusahaan asuransi. 12

14 4. Syarat-syarat saat pengajuan klaim kurang lengkap PA biasanya meminta sejumlah persyaratan saat pengajuan klaim apabila betul terjadi risiko kematian pada orang yang ditanggung. Persyaratan persyaratan yang diperlukan itu sering tidak dipenuhi atau dilengkapi oleh ahli waris nasabah yang bersangkutan, sehingga perusahaan Asuransi tidak bisa langsung membayar klaim. Persyaratan-persyaratan yang bisa diminta misalnya kematian adalah: a. Surat keterangan Kematian dari RT/RW setempat b. Surat keterangan Kecelakaan dari Kepolisian (jika kematian terjadi karena kecelakaan) c. Surat keterangan dari rumah sakit (jika kematian terjadi di Rumah sakit) dimana surat itu ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan d. Mengisi formulir Pengajuan Klaim yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi e. Fotocopy Identitas Diri Ahli waris, bila terjadi resiko kematian, jangan lupa memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh perusahaan asuransi. 5. Tidak dibayarnya premi oleh nasabah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan Jika tertanggung tidak membayar premi sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan, bisa saja Polis Asuransi menjadi tidak berlaku lagi. Ini berarti tertanggung tidak lagi dilindungi asuransi. Biasanya nasabah rajin membayar premi pada awal, tetapi pada suatu saat tertentu, premi tidak lagi dibayar, bahkan hingga batas waktu tertentu. Dalam hal ini nasabah harus membaca/mengetahui peraturan pembayaran premi pada perusahaan Asuransi dimana yang bersangkutan menjadi nasabahnya jangan sampai Polis Asuransi menjadi tidak berlaku karena nasabah tidak jelas mengenai peraturannya atau tidak tertib membayar premi. IV Sarana (sumber/alat/media) belajar A. Sumber belajar Buku-buku panduan, modul Artikel-artikel di koran, tabloit dan majalah Internet Narasumber masyarakat dan praktisi asuransi B. Alat belajar Alat tulis Peralatan kantor (meja, kursi dsb) White board/papan Tulis Overhead Transparancy (OHT) C. Media pembelajaran yang digunakan Overhead Projector (OHP) LCD dab In Focus Brosur VCD mengenai asuransi 13

15 VI Kecakapan hidup yang dirancang Kecakapan hidup yang dikehendaki dalam pembelajaran ini adalah Kecakapan membaca Kecakapan mendengarkan informasi Kecakapan menggali informasi Kecakapan mengolah informasi Kecakapan menelaah masalah Kecakapan mengembangkan informasi Kecakapan berbicara V Strategi Pembelajaran Skenario Pembelajaran No Kriteria unjuk Kerja 1 Perusahaan Asuransi yang sudah sering/dikena l masyarakat Mempelajari cara menghitung premi dan cara mengajukan klaim asuransi pada masingmasing perusahaan asuransi Kegiatan Metode waktu Komponen CTL Guru melakukan Tanya 10 menit Questioning Apersepsi dengan jawab mengajukan berbagai pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai Asuransi yang berkembang di masyarakat Guru menjelaskan Ceramah 2x45 Questioning secara garis besar menit gambaran mengenai : - Asuransi - Pengertian, prinsip dan tujuan asuransi - Komponen yang terlibat dalam asuransi - Jenis-jenis dan produk asuransi - Pengertian premi asuransi, dan pembayaran premi Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok 4-5 orang. masing-masing kelompok diberi Diskusi Kelompok 2x45 menit Mastery Learning 14

16 tugas untuk membawa brosur dari perusahaan Asuransi, dimana masing-masing kelompok dengan jenis/produk yang berbeda. Pada pertemuan selanjutnya mendiskusikan masalah produk asuransi, premi dan klaim/santunan dari masing-masing brosur perusahaan asuransi yang dibawa siswa VI Bentuk Penilaian A. Tes Essay 1. Apa yang dimaksud dengan Asuransi? 2. Apa tujuan Asuransi? 3. Ada beberapa komponen yang terlibat dalam asuransi. Jelaskan! 4. Apa yang dimaksud Polis Asuransi? 5. Jelaskan jenis-jenis Asuransi! 6. Jelaskan perbedaan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kerugian! 7. Apa yang dimaksud premi asuransi? 8. Hitunglah premi yang harus dibayar Tn X yang mengasuransikan kendaraannya sebuah sedan Honda seharga Rp ,- kepada PT Asuransi Abadi dengan data sebagai berikut - harga pertanggungan = Rp ,- - Jangka waktu 1 Maret 2001 s/d 1 maret 2002 (1 tahun) - Premi asuransi = 1% (kondisi total loss only) - Biaya polis = Rp ,- - Bea Materai polis = Rp 6000,- - Bea Materai kuitansi = Rp 3.000,- 9. Ada langkah yang harus dilakukan tertanggung jika akan melakukan klaim asuransi! Jelaskan. 10. Ungkapkan 4 penyebab terlambat/tertundanya klaim asuransi! B. Tugas Kelompok 15

17 Bentuklah kelompok kelompok dalam kelasmu. Tiap kelompok terdiri minimal 3 orang dan maksimal 5 orang. Setiap kelompok mengerjakan tugas : 1. Mencari /membawa brosur-brosur asuransi dari perusahaan Asuransi yang berbeda 2. Masing-masing kelompok mendiskusikan a. Apa yang ditawarkan perusahaan asuransi? b. Bagaimana cara pembayaran asuransi dan jangka waktu premi? 3. masing-masing kelompok membuat laporan hasil diskusi dan menyajikan dipepan kelas yang ditanggapi siswa lainnya. 4. Membuat perbaikan hasil kelompok masing-masing Penilaian Performance test (saat diskusi kelompok ) No Obyek Penilaian kurang cukup baik Sangat baik 1 keaktifan 2 partisipasi 3 komunikasi 4 kerjasama 5 Penguasaan materi Jumlah Skor Kurang =1 Cukup =2 Baik = 3 Sangat baik = 4 Total Skor =20 Pada saat diskusi kelas No Obyek Penilaian kurang cukup baik Sangat baik 1 keaktifan 2 partisipasi 3 komunikasi 4 kerjasama 5 Penguasaan materi Jumlah Skor Kurang =1 Cukup =2 Baik = 3 Sangat baik = 4 Total Skor =20 16

18 DAFTAR PUSTAKA Ali, Hasym, 1995, Pengantar Asuransi (cetakan kedua). Jakarta, Bumi Aksara Suhawan, 1999, Asuransi SMK, Bandung, Armico Prodjodikoro, Wirjono (cetakan 11), hukum asuransi di Indonesia, Jakarta: Intermasa Prihantoro, Wahyu. M, Aneka Produk Asuransi dan Karakteristiknya. Jakarta : Kanisius Rejeki. Sri, hartono. 2008, hukum asuransi dan perusahaan asuransi (cetakan kelima), jakarta. Sinar Grafika. 17

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG BESAR SANTUNAN DAN IURAN WAJIB DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN PENUMPANG ALAT ANGKUTAN PENUMPANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola dasar pembangunan nasional meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga pembangunan seluruh rakyat Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibidang asuransi. Mulai sejak zaman sebelum masehi yaitu pada masa kekaisaran

BAB I PENDAHULUAN. dibidang asuransi. Mulai sejak zaman sebelum masehi yaitu pada masa kekaisaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sudah mengalami perkembangan yang begitu signifikan dibidang asuransi. Mulai sejak zaman sebelum masehi yaitu pada masa kekaisaran Yunani kuno yang dipimpin

Lebih terperinci

AVA Group Accident Protection

AVA Group Accident Protection AVA Group Accident Protection Ringkasan Informasi Produk dan/atau Layanan Tentang Produk AVA Group Accident Protection adalah produk asuransi kecelakaan kumpulan milik dan diterbitkan oleh PT ASTRA AVIVA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan dirinya dalam perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan dirinya dalam perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilakukan bangsa Indonesia meliputi berbagai bidang kehidupan diantaranya idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FAMILY IN CARE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FAMILY IN CARE Family In Care merupakan produk asuransi kecelakaan yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Family In Care. Harap dibaca dan dipelajari

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

Informasi Produk Asuransi Allianz

Informasi Produk Asuransi Allianz Informasi Produk Asuransi Allianz Nama Produk Permata Proteksi Ku Permata Proteksi Plus Permata KTA Proteksi Jenis Produk Asuransi jiwa berjangka untuk perlindungan tagihan kartu kredit Asuransi jiwa berjangka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan manusia, alat transportasi terdiri dari berbagai macam yaitu alat transportasi darat,

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

INFORMASI PRODUK Max Prestige Heritage

INFORMASI PRODUK Max Prestige Heritage INFORMASI PRODUK Max Prestige Heritage Max Prestige Heritage adalah produk asuransi Universal Life yang dikeluarkan oleh PT Great Eastern Life Indonesia. Max Prestige Heritage adalah produk dengan premi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI. 1. Pengertian Asuransi dan Pengaturannya. a. Pengertian Asuransi

BAB III TINJAUAN TEORI. 1. Pengertian Asuransi dan Pengaturannya. a. Pengertian Asuransi 1 BAB III TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi 1. Pengertian Asuransi dan Pengaturannya a. Pengertian Asuransi Dalam kamus Hukum kata Asuransi berasal dari Assurantie yang berarti asuransi,

Lebih terperinci

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential Ratna Syamsiar Dosen Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Lampung Abstrak PT Prudential Life Assurance memberikan perlindungan bagi

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ditegaskan bahwa salah satu tujuan yang harus diwujudkan oleh negara adalah meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Contoh Model Bahan Ajar ASURANSI SMA Kelas X/2

Contoh Model Bahan Ajar ASURANSI SMA Kelas X/2 Contoh Model Bahan Ajar ASURANSI SMA Kelas X/2 Standar Kompetensi 7. Memahami uang dan perbankan Kompetensi Dasar 7.1. Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang Indikator : 1. Mendefinisikan pengertian

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning Bukittinggi Sejak berdirinya Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning bersaing dengan Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif seperti akses dan infrastruktur jalan, berbanding lurus dengan tingkat pertumbuhan kendaraan.

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK LIFE PRIVILEGE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK LIFE PRIVILEGE RINGKASAN INFORMASI PRODUK LIFE PRIVILEGE Nama Produk Jenis Produk Penerbit Bank Partner Cara Penjualan Life Privilege Term Insurance + TPD + Return of um PT Commonwealth Life PT Bank Commonwealth Telemarketing

Lebih terperinci

WEBSITE SAMSAT DIY PELAYANAN KAMI URUSAN KAMI PERPANJANGAN KBM (5 TAHUN) Kendaraan Mutasi dari Dalam Daerah. Penggantian BPKB Hilang

WEBSITE SAMSAT DIY PELAYANAN KAMI URUSAN KAMI PERPANJANGAN KBM (5 TAHUN) Kendaraan Mutasi dari Dalam Daerah. Penggantian BPKB Hilang WEBSITE DIY PELAYANAN KAMI KELILING/ SATLING = 5 GALERIA =1 E- Posti = 25 DESA= 9 ACARA TERTENTU URUSAN KAMI SEKATEN = 1 HUT KABUPATEN/ KOTA = 5 PERPANJANGAN KBM (1 TAHUN) PERPANJANGAN KBM (5 TAHUN) Persyaratan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA KECELAKAAN LALU-LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA KECELAKAAN LALU-LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1964 TENTANG DANA KECELAKAAN LALU-LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a bahwa berhubung dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, sebagai

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN B SIAGA BERKAH

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN B SIAGA BERKAH B Siaga Berkah merupakan produk asuransi unit link berbasis syariah dari PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan B Siaga Berkah. Harap dibaca dan dipelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor, fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya merupakan

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.279, 2017 KEMENKEU. SWDKLLJ. Besar Santunan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PMK.010/2017 TENTANG BESAR SANTUNAN DAN SUMBANGAN WAJIB

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi Perkeretaapian UU No.23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 157 (1) Penyelenggara Sarana Perkeretaapian bertanggung jawab terhadap pengguna jasa yang mengalami kerugian, lukaluka, atau meninggal dunia

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO: PER-23/MEN/V/2006

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO: PER-23/MEN/V/2006 MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO: PER-23/MEN/V/2006 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA MENTERI TENAGA

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT UMUM POLIS ASURANSI JIWA 5000. Pasal 1 ARTI BEBERAPA ISTILAH

SYARAT-SYARAT UMUM POLIS ASURANSI JIWA 5000. Pasal 1 ARTI BEBERAPA ISTILAH SYARAT-SYARAT UMUM POLIS ASURANSI JIWA 5000 Pasal 1 ARTI BEBERAPA ISTILAH Dalam Syarat-syarat Umum Polis Asuransi Jiwa Perorangan ini yang dimaksud dengan : 1. Asuransi : adalah Asuransi Jiwa 5000. 2.

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk AVA ipro Kreditku

Ringkasan Informasi Produk AVA ipro Kreditku I. Penjelasan Produk 1. AVA ipro KreditKu Terproteksi adalah Asuransi jiwa kredit kumpulan dengan premi berkala yang memberikan perlindungan asuransi terhadap risiko meninggal dunia, Ketidakmampuan Total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Kepolisian RI 2011, kecelakaan lalu lintas jalan sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Kepolisian RI 2011, kecelakaan lalu lintas jalan sepanjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Data Kepolisian RI 2011, kecelakaan lalu lintas jalan sepanjang tahun 2011 telah menyebabkan 31.185 orang meninggal dunia, 36.767 orang luka berat dan 108.811

Lebih terperinci

BAB III JENIS ASURANSI

BAB III JENIS ASURANSI BAB III JENIS ASURANSI A. Objek dan Jenis Asuransi Objek Asuransi: Benda dan jasa, jiwa dan raga kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan yang dapat hilang, rusak, rugi dan atau

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK MaxPrestige Heritage Protector

RINGKASAN INFORMASI PRODUK MaxPrestige Heritage Protector RINGKASAN INFORMASI PRODUK MaxPrestige Heritage Protector MaxPrestige Heritage Protector merupakan asuransi jiwa yang dikeluarkan oleh PT Great Eastern Life Indonesia. Asuransi jiwa ini merupakan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, baik kesejahteraan jasmani maupun kesejahteraan rohani. Namun di dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, baik kesejahteraan jasmani maupun kesejahteraan rohani. Namun di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, manusia selalu berusaha untuk memperoleh kesejahteraan, baik kesejahteraan jasmani maupun kesejahteraan rohani. Namun di dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Asuransi Pengertian Asuransi sebagaimana tercantum dalam Buku Kesatu Bab IX Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010 MANAJEMEN RISIKO MEMINDAHKAN KERUGIAN (LOSS TRANSFER) OUTLINE 2 Pengertian dan Alasan Memindah Kerugian Dasar Hukum dan Cara Memindahkan Kerugian Kontrak Bukan Asuransi Kontrak Asuransi 3 Pengertian dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI SISTEM INFORMASI ASURANSI Materi 1 PENGENALAN ASURANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 1-1 Pengertian Asuransi Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius ialah lembaga jaminan. Karena perkembangan ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius ialah lembaga jaminan. Karena perkembangan ekonomi akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya jumlah populasi manusia semakin meningkatkan kebutuhan. Untuk itu mereka melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 APLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Yan Handel Jurusan Manajemen Informatika POLITEKNIK PalComTech

Lebih terperinci

PT AVRIST ASSURANCE POLIS SPEKTA PASAL 1 PENGERTIAN DASAR

PT AVRIST ASSURANCE POLIS SPEKTA PASAL 1 PENGERTIAN DASAR PT AVRIST ASSURANCE POLIS SPEKTA PASAL 1 PENGERTIAN DASAR 1. Perusahaan adalah PT Avrist Assurance. 2. Pemilik Polis adalah subyek hukum yang mengadakan perjanjian dengan Perusahaan untuk polis ini. 3.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Hukum

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 68, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3610) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

2015, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2076, 2015 KEMENAKER. Jaminan. Kecelakaan Kerja. Kematian. Usaha Jasa Kontruksi. Program Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2015 KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5714). PERATURAN

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK ASURANSI PERJALANAN KARTU KREDIT CITI VISA INFINITE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK ASURANSI PERJALANAN KARTU KREDIT CITI VISA INFINITE Nama Produk Nama Penerbit RINGKASAN INFORMASI PRODUK ASURANSI PERJALANAN KARTU KREDIT CITI VISA INFINITE Asuransi Perjalanan Nomor Polis 0211901629 Jenis Produk Usia Masuk Mata Uang Masa Pertanggungan

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM REGULER MANDIRI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

FAKULTAS HUKUM REGULER MANDIRI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 PELAKSANAAN ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG BUS KOTA DI KOTA PADANG SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN PERLINDUNGAN KESELAMATAN PENUMPANG UMUM KAPAL WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN Q OPTIMA LINK

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN Q OPTIMA LINK Q Optima Link merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Q Optima Link. Harap dibaca dan dipelajari

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BESAR SANTUNAN DAN SUMBANGAN WAJIB DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BESAR SANTUNAN DAN SUMBANGAN WAJIB DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG BESAR SANTUNAN DAN SUMBANGAN WAJIB DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SERTIFIKAT ASURANSI KECELAKAAN PERJALANAN

SERTIFIKAT ASURANSI KECELAKAAN PERJALANAN SERTIFIKAT ASURANSI KECELAKAAN PERJALANAN No Polis Induk: 0211901623 Khusus untuk Pemegang Kartu Kredit Citi Visa/Master Platinum keatas : PremierMiles Co-brand Garuda Indonesia Co-brand Telkomsel Platinum

Lebih terperinci

Lengan kiri mulai dari bahu : 56% (lima puluh enam persen) Uang Pertanggungan

Lengan kiri mulai dari bahu : 56% (lima puluh enam persen) Uang Pertanggungan FREQUENT ASKED QUESTIONS SIJI SECURE 3 1. Apa pengertian Produk SIJI Secure 3? Produk SIJI Secure 3 adalah Jenis asuransi yang memberikan manfaat apabila Tertanggung meninggal dunia karena kecelakaan,

Lebih terperinci

POLIS ASURANSI KREDIT MULTIGUNA

POLIS ASURANSI KREDIT MULTIGUNA POLIS ASURANSI KREDIT MULTIGUNA Bahwa Tertanggung melalui Pemegang Polis yang disebutkan dalam ikhtisar polis ini telah mengajukan kepada Penanggung suatu permohonan tertulis yang dilengkapi dengan keterangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1995 TENTANG ANGKUTAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1995 TENTANG ANGKUTAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1995 TENTANG ANGKUTAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan telah mengatur

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk mendapatkan derajat kesehatan pada masyarakat yang tinggi dewasa ini diupayakan oleh pemerintah maupun swasta. Salah satu langkah yang ditempuh adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa macam bahaya yang mengancam kehidupan manusia disebabkan oleh peristiwa yang timbul secara

Lebih terperinci

BAB II PENYIDIKAN TERHADAP PENGAJUAN KLAIM ASURANSI TERKAIT DENGAN TINDAK PIDANA PENGGELAPAN ASURANSI

BAB II PENYIDIKAN TERHADAP PENGAJUAN KLAIM ASURANSI TERKAIT DENGAN TINDAK PIDANA PENGGELAPAN ASURANSI 32 BAB II PENYIDIKAN TERHADAP PENGAJUAN KLAIM ASURANSI TERKAIT DENGAN TINDAK PIDANA PENGGELAPAN ASURANSI A. Syarat-syarat Pengajuan Klaim Asuransi Dalam dunia perasuransian, penyebutan kata klaim menjadi

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;

Lebih terperinci

LAMPIRAN SK NO. 422/AAUI/06

LAMPIRAN SK NO. 422/AAUI/06 KLAUSUL KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DAN ATAU RODA TIGA Dengan ini dicatat dan disepakati, bahwa : 1. Menyimpang dari definisi kendaraan bermotor yang dicantumkan dalam Polis, kata kendaraan bermotor harus

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ANDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor,

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor, fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya merupakan beberapa

Lebih terperinci

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) 1. Pengertian Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah perlindungan atas risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berupa perawatan, santunan, dan tunjangan

Lebih terperinci

SERTIFIKAT ASURANSI. Terdapat 2 (dua) macam jaminan asuransi/pertanggungan yang dapat Penerima Manfaat peroleh dari asuransi perjalanan yaitu:

SERTIFIKAT ASURANSI. Terdapat 2 (dua) macam jaminan asuransi/pertanggungan yang dapat Penerima Manfaat peroleh dari asuransi perjalanan yaitu: SERTIFIKAT ASURANSI FASILITAS ASURANSI BAGI PEMEGANG KARTU KREDIT BCA CARD PLATINUM/EVERYDAY CARD/ INDOMARET, BCA VISA BATMAN/PLATINUM/BLACK, BCA MASTERCARD PLATINUM/PLATINUM TAZ/BLACK DAN BCA MATAHARI

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PRIME CARE PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PRIME CARE PLUS Prime Care Plus merupakan produk asuransi kecelakaan yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Prime Care Plus. Harap dibaca dan dipelajari

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang No.1510, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Peserta Penerima Upah. Jaminan Kecelakaan Kerja. Jaminan Kematian. Jaminan Hari Tua. Tata Cara Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FORTUNA INFINITE ASSURANCE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FORTUNA INFINITE ASSURANCE Fortuna Infinite Assurance merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT. AIA FINANCIAL yang merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia yang terdaftar di dan diawasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan ini tak ada seorangpun yang dapat memprediksi atau meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan baik dan sempurna. Meskipun telah

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Ta

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Ta BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1045, 2017 KEMENAKER. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Indonesia. Program. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PROGRAM

Lebih terperinci

Premi Asuransi BAB V PREMI ASURANSI

Premi Asuransi BAB V PREMI ASURANSI BAB V PREMI ASURANSI A. Pengertian Premi Asuransi Pengertian Premi adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai imbalan jasa atas pengalihan resiko kepada penanggung. Menurut pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai peningkatan kualitas pelayanan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA Hasil RR. Menteri Kamis 4 Des 08 EDIT I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SP...LINAN

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SP...LINAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SP...LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PMK.010/2017 TENT ANG BESAR SANTUNAN DAN IURAN WAJIB DANA PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN PENUMPANG

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK Legacy Protector

RINGKASAN INFORMASI PRODUK Legacy Protector RINGKASAN INFORMASI PRODUK Legacy Protector Legacy Protector adalah produk asuransi Universal Life yang dikeluarkan oleh PT Great Eastern Life Indonesia. Legacy Protector adalah produk asuransi dengan

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk DATA CALON TERTANGGUNG / PEMEGANG POLIS RINCIAN PREMI INVESTASI Nama Tertanggung Bondan Arliado Premi Dasar Tunggal 400,000,000 Generali Money Market IV 0% Jenis Kelamin Pria Premi Top Up Tunggal - Generali

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN ASURANSI LIFE PLAN 100

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN ASURANSI LIFE PLAN 100 Life Plan 100 merupakan produk asuransi Whole Life yang diterbitkan oleh PT. Jiwa Sequis Life (selanjutnya Penanggung ) dan Produk ini sudah dicatatkan pada Otoritas Jasa Keuangan. Berikut ini adalah ringkasan

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk DATA CALON TERTANGGUNG / PEMEGANG POLIS RINCIAN PREMI INVESTASI Nama Tertanggung Bondan Arliado Premi Dasar Tunggal 25,000,000 Generali Money Market IV 0% Jenis Kelamin Pria Premi Top Up Tunggal 375,000,000

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi, pengajuan klaim dilakukan

BAB 4 PEMBAHASAN. dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi, pengajuan klaim dilakukan BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Pengajuan Klaim Pelaksanaan pengajuan klaim di PT Jasa Raharja berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi, pengajuan klaim dilakukan pertama

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II BAB II BENTUK DAN JENIS SANKSI YANG BISA DIKENAKAN TERHADAP PENGENDARA MOBIL TERSEBUT DAN TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH DALAM MENYELENGGARAKAN KESELAMATAN LALU LINTAS 1. Bentuk dan Jenis Sanksi yang Bisa Dikenakan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PERLINDUNGAN PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PERLINDUNGAN PLUS Perlindungan Plus merupakan produk asuransi penyakit kritis yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Perlindungan Plus. Harap dibaca

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI KEPEMERINTAHAN. Jaminan Kematian. Jaminan Kecelakaan. Aparatur Sipil Negara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL DI PT ASURANSI SINAR MAS SYARIAH PEKALONGAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai akad yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat akan transportasi, terlihat dengan banyaknya jumlah pengguna transportasi yang semakin bertambah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia terus mengalami peningkatan yang sangat pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dari penjualan polis atau penerimaan premi dapat ditanamkan sebagai investasi yang

I. PENDAHULUAN. dari penjualan polis atau penerimaan premi dapat ditanamkan sebagai investasi yang I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Asuransi sebagai lembaga Keuangan non bank mempunyai peranan penting dalam ikut membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia. Lembaga asuransi sebagai salah satu penghimpun

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1995 TENTANG ANGKUTAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1995 TENTANG ANGKUTAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1995 TENTANG ANGKUTAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan telah mengatur

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: PM 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: PM 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: PM 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK MANULIFE EDUCATION PROTECTOR

RINGKASAN INFORMASI PRODUK MANULIFE EDUCATION PROTECTOR RINGKASAN INFORMASI PRODUK MANULIFE EDUCATION PROTECTOR Manulife Education Protector adalah produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI) sebagai Penanggung

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK CRITICAL ILLNESS ADDITIONAL-PLAN SYARIAH ( CI ADD-PLAN SYARIAH )

RINGKASAN INFORMASI PRODUK CRITICAL ILLNESS ADDITIONAL-PLAN SYARIAH ( CI ADD-PLAN SYARIAH ) RINGKASAN INFORMASI PRODUK CRITICAL ILLNESS ADDITIONAL-PLAN SYARIAH ( CI ADD-PLAN SYARIAH ) CATATAN PENTING 1. Ringkasan informasi produk ini merupakan penjelasan singkat tentang produk Asuransi dan bukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a. bahwa pembinaan, pengawasan dan pengendalian yang

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Asuransi 3 02 Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? 5 5 03 Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? 6 7 04 Siapa yang Perlu Melakukan Perlindungan Asuransi? 8 Bagaimana

Lebih terperinci