PERCOBAAN I. ENCODER DAN DECODER PCM (Pulse Code Modulation)
|
|
- Widyawati Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1. Tujuan Percobaan : PERCOBAAN I ENCODER DAN DECODER PCM (Pulse Code Modulation) Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan secara praktis proses konversi sinyal DC menjadi data PCM melalui proses PCM encoding dan kembali menjadi sinyal DC melalui proses PCM decoding. 2. Persiapan : PCM : Pulse Code Modulation, percobaan ini akan memperkenalkan tentang PCM encoder. Percobaan ini akan menghasilkan sinyal output berupa sinyal PCM dari input berupa sinyal analaog. Format sinyal PCM yang dihasilkan akan ditampilkan dalam domain waktu. PCM Encoding : input PCM encoder adalah sinyal analog, sedangkan output encoding berupa sinyal sample and hold. Sinyal input harus dibatasi untuk bandwidth dan range amplitude tertentu. Bandwidth maximum yang diijinkan tergantung dari kecepatan sampling yang digunakan berdasarkan criteria Nyquis. Sedangkan range amplitude dibatasi sebesar 2 Volt. PCM Decoding : input PCM decoding berupa sinyal PCM, sedangkan outputnya akan serupa dengan sinyal input dari sumber. Kalau toh terjadi distorsi, hal ini disebabkan karena proses quantisasi dari encodernya. 3. Pengoperasian Modul Praktikum : 1. Modul digerakkan oleh external TTL clock. 2. Sinyal input analog disampling secara periodik. Kecepatan sampling ditentukan oleh external clock. 3. Penyamplingan dilakukan berdasarkan operasi sampling and hold (sudah terdapat di dalam modul dan tidak dapat ditunjukkan kepada user). 4. Masing-masing amplitude sample dibandingkan dengan level amplitude yang sudah ditentukan. Hal ini disebut sebagai level kwantisasi. 1
2 5. Masing-masing level kuantisasi diberi nomer, dimulai dari yang terendah sampai yang tertinggi (L-1), dimana L adalah jumlah level yang tersedia. 6. Masing-masing sample ditunjukkan sebagai digital code word (kode biner) yang di tentukan berdasarkan level kuantisasi. Sehingga jumlah bit n tergantung juga pada jumlah level kuantisasi. Pada umumnya n=log 2 (L). 7. Code word digabungkan kedalam time framebersama-sama dengan bit lain yang mungkin diperlukan. Sebagai contoh didalam modul TIMS PCM ENCODER ini, ditambahkan satu bit extra pada posisi LSB. Bit tersebut bisa 0 atau 1, dan akan oleh subsequent decoder untuk sinkronisasi frame. Seperti terlihat pada gambar Frame dikirim secara serial dan ditransmisikan dengan kecepatan bit yang sama dengan sample yang di ambil. 9. Pada modul ini juga tersedia frame sinkronisasi FS ( Frame synch ) Modul PCM ENCODER : Keterangan gambar 1 : Gambar 1. Lay Out Panel PCM Encoder SLAVE : tidak digunakan selama percobaan. Jangan dihubungkan kepada apapun. MASTER : tidak digunakan selama percobaan. Jangan dihubungkan kepada apapun. 2
3 SYNC. MESSAGE : periodic, synchronized, message. Pemilihan sinkronisasi menggunakan saklar SW2 dengan kombinasi seperti table A-1. Tabel A-1 SELECT CODING SCHEME : ada 3 posisi toggle switch yaitu untuk memilih 4-bit, 7-bit encoding dan companding scheme. FS : frame synchronization, bit indikasi yang terletak pada akhir frame, bernilai 0 atau 1, seperti terlihat pada gambar 2. V in : sinyal analog yang akan dicodekan PCM DATA : output data stream CLK : pada percobaan ini akan digunakan clock 8,333 khz dari MASTER SIGNAL module. Gambar 2. Posisi Bit FS 3
4 Modul PCM DECODER : Gambar 3. Lay Out Panel PCM Decoder Keterangan Gambar 3 : SLAVE : tidak digunakan selama percobaan. Jangan dihubungkan kepada apapun. MASTER : tidak digunakan selama percobaan. Jangan dihubungkan kepada apapun. SELECT CODING SCHEME : ada 3 posisi toggle switch yaitu untuk memilih 4-bit, 7-bit coding scheme, digunakan untuk sinyal yang dikodekan. FS SELECT : saklar untuk memilih dua posisi toggle untuk menentukan sinkronisasi sinyal (FS), saklar tersebut adalah : EXT. FS dan EMBED FS. EXT. FS : dihubungkan pada synch signal jika yang digunakan adalah metode ini. EMBED FS :Jika FS dihasilkan secara internal dari embedded informasi, ini dapat dilahat pada output. PCM DATA : dihubungkan dengan sinyal yang akan dikodekan kembali (decode). V out : output sinyal PCM 4
5 CLK : TTL (red) input, disediakan oleh MASTER CLOCK pada modul, dapat digunakan clok 8,333 khz. 4. Peralatan Yang Digunakan : 1. Modul TIMS : Master Signal, Line-Code Encoder, Variable DC dan PCM Encoder, PCM Decoder. 2. Voltmeter digital / analog 3. Osciloscope dual trace 4. Kabel-kabel / konektor penghubung modul 5. Rangkaian Percobaan : A. PCM Encoder Gambar 4. Rangkaian Percobaan PCM Encoder 6. Prosedur Percobaan : A. PCM Encoder 1. Rangkailah modul percobaan seperti gambar Lakukan pengecekan terhadap sinyal input DC ( 2V) menggunakan voltmeter digital dengan cara memutar saklar dari posisi minimum sampai maksimum pada modul Variabel DC. 5
6 B. PCM Decoder Gambar 5. Rangkaian Percobaan PCM Decoder 3. Mulailah melakukan percobaan dengan mengamati clock dari TTL master signal (CH1) dan pada output line-code encoder (CH2) menggunakan osciloscope. Gambarkan kedua clock tersebut pada kertas grafik, kemudian amati dan berikan analisa dari perbedaan kedua clock tersebut. TTL Master Signal gambar clock input dari CH1 Output Line-Code Encoder gambar clock output dari CH2 4. Coding 4-bit :Amati bentuk sinyal, FS (CH1) dan data PCM (CH2) menggunakan oscilloscope, dengan cara merubah Switch pada SELECT CODING SCHEME untuk pilihan 4-bit untuk variasi sinyal input DC : -2V, - 1V, 0V, 1V dan 2V. Gambarkan bentuk sinyal yang anda amati tersebut pada kertas grafik. SinyalDC FS (CH1) Data PCM (CH2) Binary Code Word -2V -1V 0V 1V 2V 5. Ulangi pengamatan bentuk sinyal, FS (CH1) dan data PCM (CH2) menggunakan oscilloscope, dengan cara merubah Switch pada SELECT CODING SCHEME untuk pilihan 7-bit dengan variasi sinyal input DC : -2V, 6
7 -1V, 0V, 1V dan 2V. Gambarkan bentuk sinyal yang anda amati tersebut pada kertas grafik. Coding 7-bit : SinyalDC FS (CH1) Data PCM (CH2) Binary Code Word -2V -1V 0V 1V 2V Catatan : Untuk menentukan binary code word, perlu diadakan kesepakatan level kuantisasi terlebih dahulu. Tegangan lebih kecil dari separuh tegangan maksimumnya dianggap 0 dan jika lebih besar dianggap 1. Tugas : 1. Apa yang dimaksud dengan kecepatan sampling (sampling rate)? Kecepatan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu 2. Apakah lebar bit data (data bit) itu? Perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang bit tertentu. 3. Apakah yang dimaksud dengan lebar codeword itu? Jarak antara frekuensi rendah dan tinggi untuk membangun area data Tugas : Listing Program Kuantisai x=randn(1,10); xmin=min(x); xmax=max(x); N=4; P=length(x); L=2^N; step=(xmax-xmin)/l; 7
8 for i=1:p, k=0; for j=1:l, if ((xmin+j*step)>=x(i)), k=j-1; y(i)=k; break end end end y Dekuantisasi x=randn(1,10); xmin=min(x); xmax=max(x); N=4; P=length(x); L=2^N; step=(xmax-xmin)/l; for i=1:p, y(i)=x(i)*step+xmin; end y Hasil Output Kuantisasi Dekuantisasi 8
MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL
MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL DIBUAT OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI AKATEL SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2006 1 MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL SIFAT-SIFAT
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T
Konversi Data Analog ke Sinyal Digital Proses transformasi data analog ke digital dikenal sebagai digitalisasi. Tiga hal yang paling umum terjadi setelah proses digitalisasi adalah: 1. Data digital dapat
Lebih terperinciBAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan
BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA 2.1 Umum Telinga manusia memiliki kemampuan menerima frekwensi dalam kisaran 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan frekwensi yang sempit
Lebih terperinciDTG2F3. Sistem Komunikasi. Siskom Digital ADC, SOURCE CODING, MULTIPLEXING. By : Dwi Andi Nurmantris
DTG2F3 Sistem Komunikasi Siskom Digital ADC, SOURCE CODING, MULTIPLEXING By : Dwi Andi Nurmantris Where We Are? OUTLINE SISKOM DIGITAL ADC, SOURCE CODING, MULTIPLEXING 1. Analog to Digital Convertion (ADC
Lebih terperinciMULTIPLEX PDH ( PLESIOCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY) ISSUED
ISSUED - 4/17/2004 1 MULTIPLEX PDH ( PLESIOCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY) ISSUED - 4/17/2004 2 Mux Dig Order- 1 (PCM) 1 Mux Dig Order-3 Mux Dig Order- 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Mux Dig Order- 4 BR = 139.264
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Konversi Data Digital ke Sinyal Digital. Karakteristik Line Coding. Tujuan Line Coding
Konversi Data Digital ke Sinyal Digital Pada transmisi digital, data yang dihasilkan oleh transmitter berupa data digital dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal digital menuju ke receiver (penerima). Pada
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER IV TH 2010/2011
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER IV TH 2010/2011 JUDUL DELTA MODULATOR GRUP 01 4A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Judul
Lebih terperinciRijal Fadilah. Transmisi Data
Rijal Fadilah Transmisi Data Review Sistem Komunikasi Data Entitas yg melambangkan suatu pengertian Jenis : data analog & data digital Signal / Sinyal Suatu bentuk/cara utk menyalurkan data Jenis : signal
Lebih terperinci1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Prinsip yang mendasari semua algoritma ADM adalah sebagai berikut:
1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Adaptive delta modulation (ADM) merupakan modifikasi dari DM (Delta Modulation). ADM digunakan untuk mengatasi bising kelebihan beban yang terjadi pada modulator data
Lebih terperinciRijal Fadilah. Transmisi & Modulasi
Rijal Fadilah Transmisi & Modulasi Pendahuluan Sebuah sistem komunikasi merupakan suatu sistem dimana informasi disampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya tempat A yang terletak ditempat yang
Lebih terperinciSistem Transmisi Modulasi & Multiplexing
Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing Konsep Sinyal Sinyal informasi tidak dapat bergerak sendiri pada jarak yang jauh. Misalkan anda bicara, apa sinyal suara anda bisa sampai ke jakarta dengan sendirinya?
Lebih terperinciSINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014
SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014 ADC ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog
Lebih terperinciBAB II TEKNIK PENGKODEAN
BAB II TEKNIK PENGKODEAN 2.1 Pendahuluan Pengkodean karakter, kadang disebut penyandian karakter, terdiri dari kode yang memasangkan karakter berurutan dari suatu kumpulan dengan sesuatu yang lain. Seperti
Lebih terperinciAnalog to Digital Converter (ADC)
Analog to Digital Converter (ADC) Analog to Digital Converter by AGL ADC merupakan proses untuk mengubah sinyal analog menjadi digital. Tahap-tahap nya adalah sebagai berikut: Gambar: Proses ADC Analog
Lebih terperinciTeknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan
Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan Pendahuluan Pengkodean karakter, kadang disebut penyandian karakter, terdiri dari kode yang memasangkan karakter berurutan dari suatu
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Nila Feby Puspitasari Data digital, sinyal digital - Merupakan bentuk paling sederhana dari pengkodean digital - Data digital ditetapkan satu level tegangan untuk biner satu
Lebih terperinciTEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 5 Modulasi Pulsa
TKE 2102 TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR Kuliah 5 Modulasi Pulsa Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009 B A B
Lebih terperinciKONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI (DTG1E3)
KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI (DTG1E3) PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT DEFINISI TELEKOMUNIKASI Telekomunikasi adalah pertukaran informasi (dimana terjadi
Lebih terperinciADC dan DAC Rudi Susanto
ADC dan DAC Rudi Susanto Analog To Digital Converter Sinyal Analog : sinyal kontinyu atau diskontinyu yang didasarkan pada waktu. Sinyal analog dapat dihasilkan oleh alam atau buatan. Contoh sinyal analog
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.
BAB II DASAR TEORI. Umum Pada kebanyakan sistem, baik itu elektronik, finansial, maupun sosial sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda. Karena sebagian besar sinyal
Lebih terperinciBAB IV SINYAL DAN MODULASI
DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB IV SINYAL DAN MODULASI IF Pengertian Sinyal Untuk menyalurkan data dari satu tempat ke tempat yang lain, data akan diubah menjadi sebuah bentuk sinyal. Sinyal adalah
Lebih terperinciLINE CODING. 2. Dapat dimanfaatkan untuk proses sinkronisasi antara pengirim dan penerima (sistem tidak memerlukan jalur terpisah untuk clock).
LINE CODING Line coding adalah suatu proses konversi data digital menjadi sinyal digital,dengan asumsi bahwa data berisi atau berbentuk fax, angka, gambar,audio, atau video yang disimpan dalam memori komputer
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT 3.3. PENJELASAN SINGKAT TENTANG MODUL
PERCOBAAN 3 MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT 3.1. TUJUAN Memahami proses digitalisasi beberapa kanal suara menjadi bentuk sinyal multiplex pada teknologi sentral digital. Memahami pembagian sinyal multiplex
Lebih terperinciImplementasi Encoder dan decoder Hamming pada TMS320C6416T
Implementasi Encoder dan decoder Hamming pada TMS320C6416T oleh : ANGGY KUSUMA DEWI WISMAL (2211105016) Pembimbing 1 Dr. Ir. Suwadi, MT Pembimbing 2 Titiek Suryani, MT Latar Belakang Pada pengiriman data,
Lebih terperinciJaringan Komputer Data Encoding Data Enc
Jaringan Komputer Data Encoding Teknik Encoding Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital, sinyal analog Data analog, sinyal analog Data Digital, Sinyal Digital Sinyal digital
Lebih terperinciPENGKODEAN DATA Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1
1 PENGKODEAN DATA Komunikasi Data Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1 Teknik Pengkodean 2 Data digital, sinyal digital - Merupakan bentuk paling sederhana dari pengkodean
Lebih terperinciSinyal dan Sistem Digital. Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Sinyal dan Sistem Digital Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung What the heck is digital? The Basic Ilustrasi 1 Jarum jam analog bergerak
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 13 (ADC 2 Bit) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 2 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC 2 Bit dengan
Lebih terperinciModul #10 ADC / PCM. Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Departemen Teknik Elektro - Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung 2007
Modul #10 TE3113 SISTEM KOMUNIKASI 1 ADC / PCM (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER / PULSE CODE MODULATION) Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Departemen Teknik Elektro - Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung
Lebih terperinciDAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter
DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter Missa Lamsani Hal 1 Konverter Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi
Lebih terperinciModulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto
Modulasi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto 1 AM Analog FM Modulasi PM ASK Digital ASK FSK PSK voltage Amplitudo, Frekuensi, Phase 180 0 +90 0 B A C -90 0 0 0 C A cycle (T) B 0 π 2π Amplitude (V) (t)
Lebih terperinciANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA
ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA Disusun oleh : Nama : Ferdian Cahyo Dwiputro dan Erma Triawati Ch, ST., MT NPM : 16409952 Jurusan
Lebih terperinciKomunikasi Data. Bab 5. Data Encoding. Bab 5. Data Encoding 1/46
Bab 5. Data Encoding Bab 5. Data Encoding 1/46 Outline Teknik Encoding Data Digital Signal Digital Teknik Encoding Data Analog Signal Digital Teknik Encoding Data Digital Signal Analog Teknik Encoding
Lebih terperinciRANGKAIAN DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC) DAN ANALOG TO DIGITAL CONVERTER
RANGKAIAN DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC) DAN ANALOG TO DIGITAL CONVERTER Pertemuan 10, Elektronika Dasar POKOK BAHASAN 1. Digital to analog converter 2. Istilah dalam DAC 3. Analog to Digital Converter
Lebih terperinciBlock Coding KOMUNIKASI DATA OLEH : PUTU RUSDI ARIAWAN ( )
Block Coding KOMUNIKASI DATA OLEH : (0804405050) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2010 Block Coding Block coding adalah salah satu kode yang mempunyai sifat forward error
Lebih terperinciModulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny
Modulasi Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal
Lebih terperinciPRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2012 Yuyun Siti Rohmah, ST., MT
PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2012 Yuyun Siti Rohmah, ST., MT Telekomunikasi adalah pertukaran informasi (dimana terjadi perubahan format informasi ) pada hubungan komunikasi jarak jauh yang terjadi secara
Lebih terperinciSistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 2 Penjamakan Digital
TKE 8329W Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 2 Penjamakan Digital Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009
Lebih terperinciBAB II WIDE AREA NETWORK
BAB II WIDE AREA NETWORK Wide Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi data yang mencakup daerah geographi yang cukup besar dan menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi.
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN PULSE CODE MODULATION MENGGUNAKAN KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PULSE CODE MODULATION MENGGUNAKAN KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh: SHALLY
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Pengatur Scoring Digital Wireless Futsal Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8. Perancangan rangkaian pengatur scoring digital untuk mengendalikan score,
Lebih terperinciControl II ( ADC DAC)
Modul 3 Control II ( ADC DAC) KHAMDIMUBAROK MUBAROK, M.ENG TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Parameter dan variabel pada operasi manufaktur 1 Suatu variabel/parameter kontinyu adalah suatu penunjukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Amplifier Suatu rangkaian elektronik yang menggunakan komponen aktif, dimana suatu input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat digunakan disebut
Lebih terperinciTeknik Telekomunikasi
Teknik Telekomunikasi Konsep Dasar Telekomunikasi Jenis-jenis Telekomunikasi Sinyal Modulasi Pengkodean Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email : rizahilmi@gmail.com Konsep Dasar Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level
Lebih terperinciCRO (Cathode Ray Oscilloscope)
CRO (Cathode Ray Oscilloscope) CRO (Cathode Ray Oscilloscope) merupakan salah satu piranti pengukuran yang mampu: - memvisualisasikan bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dari suatu rangkaian elektronik
Lebih terperinciPraktikum Sistem Komunikasi
UNIT V Modulasi BPSK dan DPSK 1. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui perbedaan komunikasi analog dengan komunikasi digital 2. Mengetahui jenis-jenis format data coding 3. Mampu memahami sistem komunikasi digital
Lebih terperinciANALISA TINGKAT INTELIGIBILITAS SUARA PADA LAYANAN INTERACTIVE VOICE RESPONSE DENGAN PEREKAMAN BERBASIS METODE COMPANDING PCM DAN ADPCM
ANALISA TINGKAT INTELIGIBILITAS SUARA PADA LAYANAN INTERACTIVE VOICE RESPONSE DENGAN PEREKAMAN BERBASIS METODE COMPANDING PCM DAN ADPCM Prima Kristalina Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) e-mail:
Lebih terperinciADC ( Analog To Digital Converter Converter konversi analog ke digital ADC (Analog To Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC)
ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC (Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk
Lebih terperinciLAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)
LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 8 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC
Lebih terperinciENCODING DAN TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T
ENCODING DAN TRANSMISI Budhi Irawan, S.Si, M.T ENCODING Encoding atau penyandian atau pengodean adalah teknik yang digunakan untuk mengubah sebuah karakter pada informasi digital kedalam bentuk biner sehingga
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) A-192
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-192 Implementasi Dan Evaluasi Kinerja Encoder-Decoder Reed Solomon Pada M-Ary Quadrature Amplitude Modulation (M-Qam) Mengunakan
Lebih terperinciANALOG TO DIGITAL CONVERTER
PERCOBAAN 10 ANALOG TO DIGITAL CONVERTER 10.1. TUJUAN : Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu Menjelaskan proses perubahan dari sistim analog ke digital Membuat rangkaian ADC dari
Lebih terperinciMODUL I GERBANG LOGIKA
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1 MODUL I GERBANG LOGIKA Dalam elektronika digital sering kita lihat gerbang-gerbang logika. Gerbang tersebut merupakan rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal
Lebih terperinci1.2 Rumusan Masalah Permasalahan-permasalahan yang perlu dirumuskan untuk akhirnya dapat
Analisis Distorsi Pentransmisian Sinyal PCM (Pulse Code Modulation) 30/32 Pada Saluran Telepon Tetap Yang Berperilaku Sebagai LPF (Low Pass Filter). Oleh: Sigit Kusmaryanto, Ir, M.Eng Diketahui bahwa saluran
Lebih terperinciTeknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Model Sistem Komunikasi Sinyal listrik digunakan dalam sistem komunikasi karena relatif gampang dikontrol. Sistem komunikasi listrik ini mempekerjakan sinyal listrik untuk membawa
Lebih terperinciVisualisasi PCM 8 Bit Menggunakan Pemrograman JAVA
Visualisasi PCM 8 Bit Menggunakan Pemrograman JAVA Vita Kuswardani, Okkie Puspitorini,ST. MT,Tribudi Santoso, ST. MT Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Lebih terperinciLAYER FISIK TERKAIT LAYER FISIK: 1. SINKRONISASI 2. PHYSICAL ENCODING : NRZI, NRZ, MANCHESTER, AMI 3. GANGGUAN LAYER FISIK
LAYER FISIK LAYER FISIK TERKAIT LAYER FISIK: 1. SINKRONISASI 2. PHYSICAL ENCODING : NRZI, NRZ, MANCHESTER, AMI 3. GANGGUAN LAYER FISIK MODE TRANSMISI Mode Transmisi merupakan cara suatu data dikirimkan:
Lebih terperinciPercobaan 4. ADC & DAC Based I2C
Percobaan 4 ADC & DAC Based I2C I. Tujuan 1. Untuk mengenal Modul Serial port dengan I 2 C 2. Mempelajari Konfigurasi Input dan ADC dan DAC serial port dengan I 2 C II. Ruang Lingkup A. Teori Singkat Pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan
Lebih terperinciCONVERSION. 1. Analog To Digital Converter 2. Digital To Analog Converter 3. Voltage to Frequency 4. Current To Pneumatic
CONVERSION 1. Analog To Digital Converter 2. Digital To Analog Converter 3. Voltage to Frequency 4. Current To Pneumatic Analog To Digital Converter Spesifikasi umum ADC : ADC tersedia dalam kemasan IC
Lebih terperinciElektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1
Sensor Digital Missa Lamsani Hal 1 Pengertian Sensor Sensor adalah suatu alat yang merubah dari besaran fisika menjadi besaran listrik. Suhu merupakan suatu besaran, karena dapat diukur, dipantau dan dapat
Lebih terperinciBAB VI RANGKAIAN KOMBINASI
BAB VI RANGKAIAN KOMBINASI Di dalam perencanaan rangkaian kombinasi, terdapat beberapa langkah prosedur yang harus dijalani, yaitu :. Pernyataan masalah yang direncanakan 2. Penetapan banyaknya variabel
Lebih terperinciMODULASI DELTA ADAPTIF
MODULASI DELTA ADAPTIF SIGIT KUSMARYANTO http://sigitkus@ub.ac.id I. PENDAHULUAN Kecenderungan dalam perancangan sistem komunikasi baru untuk masa mendatang telah meningkatkan penggunaan teknik-teknik
Lebih terperinciTEKNIK ENCODING SINYAL
William Stallings Data and Computer Communications 7 th Edition TEKNIK ENCODING SINYAL Ir. Hasanuddin Sirait, MT 1 Teknik Encoding Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital,
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL
PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL 6.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan operasi dan desain dari suatu power amplifier emitter-follower kelas
Lebih terperinciLatihan Soal dan Pembahasan SOAL A
Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A 1. Jelaskan jenis-jenis modulasi digital? 2. Apa keuntungan modulasi FM jika dibandingkan dengan modulasi AM? 3. Sebutkan interface mux SDH dan dapan menampung sinyal
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT
PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT 1.1. TUJUAN Memahami cara kerja Unit Penghubung Pelanggan (Subscriber Matching Unit). Memahami urutan kejadian yang dilakukan Unit Penghubung Pelanggan dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PLC (Programmable Logic Control) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang biasanya digunakan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan
BAB II DASAR TEORI 2. 1 Suara Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitude tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun benda
Lebih terperinciSINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014
SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014 ADC ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog
Lebih terperinciTeknik Encoding. Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital, sinyal analog Data analog, sinyal analog
Pengkodean Data Teknik Encoding Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital, sinyal analog Data analog, sinyal analog Data Digital, Sinyal Digital Sinyal Digital Discrete, deretan
Lebih terperinciLEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )
LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) RANGKAIAN DIGITAL Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciHAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL
HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL Dosen: Ir. Arjuni BP, MT Dr. Enjang A. Juanda, M.Pd., MT PENDIDIKAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sensor RF (Radio Frekuensi) Sensor RF (Radio Frekuensi) adalah komponen yang dapat mendeteksi sinyal gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK 4 SOFYAN AGU YESSICA RATTU YULINA JEUJANAN FRIDEAL HORMAN YEFTA SUPIT
SINYAL SYSTEM TUGAS KELOMPOK 4 SOFYAN AGU YESSICA RATTU YULINA JEUJANAN FRIDEAL HORMAN YEFTA SUPIT Pengkodean Data / Data encoding Dalam proses kerjanya komputer mengolah data secara digital, melalui sinyal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem digital merupakan salah satu sistem yang digunakan dalam pemrosesan sinyal atau data. Sebelum dimulainya era digital, pemrosesan sinyal atau data dilakukan
Lebih terperinciRancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler
Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Muhammad Taufiqurrohman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Jl. Arif Rahman
Lebih terperinciPertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :
Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Email : dahlan.unimal@gmail.com Website : http://www.dahlan.web.id PENDAHULUAN Sebuah sistem komunikasi merupakan suatu sistem dimana informasi disampaikan
Lebih terperinciPERCOBAAN 2 MULTIFREQUENCY RECEIVER UNIT. Tabel 2.1. Kombinasi 2 Frekuensi pada Metode DTMF
PERCOBAAN 2 MULTIFREQUENCY RECEIVER UNIT 2.1. TUJUAN Memahami struktur kode multifrequency dan rangkaian kejadian pada pe-registrasi-an serta peng-konversi-an informasi dial. 2.2. TEORI Selain metode pushbutton
Lebih terperinciTeknik Operasional PCM 30
KODE MODUL TS.010 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SUITSING Teknik Operasional PCM 30 BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.
BAB II DASAR TEORI Dalam bab dua ini penulis akan menjelaskan teori teori penunjang utama dalam merancang penguat audio kelas D tanpa tapis LC pada bagian keluaran menerapkan modulasi dengan tiga aras
Lebih terperinciIdentifikasi Menggunakan RFID
Identifikasi Menggunakan RFID Radio Frequency Identification (RFID) adalah suatu metoda penyimpan dan mengambil kembali data melalui gelombang radio menggunakan suatu peralatan yang disebut RFID tags atau
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 3.1 Pembuatan Modulator 8-QAM Dalam Pembuatan Modulator 8-QAM ini, berdasarkan pada blok diagram modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok
Lebih terperinciDalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciSINYAL & RANGKAIAN DIGITAL
TI091209 [2 SKS] OTOMASI INDUSTRI MINGGU KE-5 SINYAL & RANGKAIAN DIGITAL disusun oleh: Mokh. Suef Yudha Prasetyawan Maria Anityasari Jurusan Teknik Industri 1 OUTLINE PERTEMUAN INI Sinyal Analog Sinyal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal
Lebih terperinciMODUL I TEORI INFORMASI
MODUL I TEORI INFORMASI 1.1. Definisi Kode merupakan pemetaan dari sumber pesan (source messages) ke dalam kode kata (codewords). Sumber pesan merupakan satuan dasar yang didalamnya terdapat string atau
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016 JUDUL AMPITUDE SHIFT KEYING GRUP 4 3A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Lebih terperinciGambar 3. 1 Diagram blok system digital
3.1 Introduction Kebanyakan informasi yang ada di dunia nyata adalah besaran analog. Contohnya tegangan, arus listrik, massa, tekanan, suhu, intensitas cahaya dan lain sebagainya. Namun pada era masa kini
Lebih terperinciBAB IX RANGKAIAN PEMROSES DATA
BAB IX RANGKAIAN PEMROSES DATA 9.1 MULTIPLEXER Multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan hanya mempunyai satu output. Dengan menggunakan selector, dapat dipilih salah satu inputnya
Lebih terperinciUntuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)
Data Encoding 1. Pengenalan Teknik Encoding dan modulasi : Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t) Untuk pensinyalan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian dan analisis alat peraga sistem kendali pendulum terbalik yang meliputi pengujian dimensi mekanik, pengujian dimensi dan massa
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808
Lebih terperinciBAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi alat sehingga memudahkan menganalisa rangkaian. Pengukuran dilakukan pada setiap titik pengukuran
Lebih terperinciTEKNIK PENGKODEAN SINYAL Review from William Stalings. Waode Nurlailah (E1E )
TEKNIK PENGKODEAN SINYAL Review from William Stalings Waode Nurlailah (E1E1 14 043) TEKNIK PENGKODEAN SINYAL a. Digital Data,Sinyal Data Sebuah sinyal digital adalah urutan diskrit, pulsa tegangan diskontinyu.
Lebih terperinciTEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA
TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA Proses penumpangan signal analog atau Digital pad Signal Pembawa yang berupa Analog atau Digital disebut Modulasi. Ada 4 jenis Modulasi yaitu : * Signal Analog dibawa
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL SIMULASI
50 BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI 4.1 Umum Pada bab ini akan menjelaskan tentang performansi dari proses pengkodean yang menggunakan High 4:4:4 Intra dan Main Profile yang akan ditransmisikan pada jaringan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRACT ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI...iv DAFTAR GAMBAR.vii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR SINGKATAN...x
ABSTRACT Speech coding can be defined as a method to reduce some information which is needed to represent speech signal for transmission or storage application. The main reason of speech coding is how
Lebih terperinciTRANSKODING PULSE CODE MODULATION 64 KB/S DAN LOW DELAY CODE EXCITED LINEAR PREDICTION 16 KB/S
TRANSKODING PULSE CODE MODULATION 64 KB/S DAN LOW DELAY CODE EXCITED LINEAR PREDICTION 16 KB/S ABSTRAK Suara dengan kualitas yang tinggi dengan menggunakan transmisi sinyal suara pada bandwidth telepon,
Lebih terperinci