DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan... 2 BAB II ISI Kompresor Klasifikasi Kompresor...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan... 2 BAB II ISI Kompresor Klasifikasi Kompresor..."

Transkripsi

1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan... 2 BAB II ISI Kompresor Klasifikasi Kompresor... 4 A. Kompresor Positive Displacement... 5 B. Dynamic (Turbo) Komponen Kompresor Perawatan Fan & Blower Klasifikasi Klasifikasi Fan A. Fan Sentrifugal B. Fan Axial Klasifikasi Blower A. Blower Sentrifugal B. Blower Positive Displacement Komponen Sistem Fan Operasi Alat Perawatan BAB III KESIMPULAN Page 1

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam industri terdapat berbagai macam proses dengan menggunakan fluida gas. Untuk memperlancar proses, fluida gas tersebut dialirkan menggunakan sebuah alat. Kompresor, fan dan blower yang merupakan alat untuk mentransportasikan gas yang sering digunakan. Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk menggerakan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. The American Society of Mechanical Engineers (ASME) menggunakan rasio spesifik, yaitu rasio tekanan pengeluaran terhadap tekanan hisap, untuk mendefinisikan fan, blower, dan kompresor (lihat Tabel 1). Tabel 1. Perbedaan antara Fan, Blower dan Kompresor Perbandingan Spesifik Kenaikan Tekanan (mmwg) Fan Sampai 1, Blower 1,11 1, Kompresor > 1,20 - Sumber : Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kompresor, fan dan mulai dari pengertian, jenis/tipe, bagian penyusun, prinsip kerja, masalah yang sering timbul pada alat, dan perawatan yang dilakukan agar alat tetap terjaga dan dapat bertahan lama. Page 2

3 1.2. Tujuan 1. Untuk mengetahui perbedaan dari kompresor, fan dan blower 2. Mengetahui macam-macam kompresor, fan dan blower 3. Mengetahui komponen dari kompresor, fan dan blower 4. Mengetahui cara perawatan alat kompresor, fan dan blower Page 3

4 BAB II ISI 2.1. Kompresor Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Kompresor dilengkapi dengan tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat mencapai jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada kompresor dilengkapi dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka katup pengaman akan terbuka secara otomatis. Untuk menunjang proses kerja dan keamanan maka setiap kompresor dilengkapi komponen penunjang antara lain : a. Check Valve berfungsi untuk mengatur aliran udara dari dalam selinder ke dalam tangki atau dapat langsung digunakan ke luar sesuai kebutuhan. b. Safety Valve berfungsi untuk menjaga dan melepas tekanan lebih yang terjadi di dalam tangki. Disamping melepas tekanan lebih juga berfungsi untuk menekan tombol menjadi off sehingga motor listrik mati. c. Regulator (Pressure Adjustable) berfungsi untuk mengatur tekanan udara yang dapat dikeluarkan dari dalam tanki. d. Pressure Gauge berfungsi untuk menunjukkan tekanan udara yang sedang dialirkan keluar melalui pipa penghubung Page 4

5 e. Compressed air supply berfungsi sebagai pipa/selang untuk menyalurkan udara bertekanan ke tujuan sesuai kebutuhan. f. Fan berfungsi sebagai pedingin dengan jalan meniup udara ke sekeliling dinding kompresor. g. Air filter berfungsi untuk menyaring udara supaya udara yang masuk ke dalam selinder bebas dari debu atau kotoran. h. Cooling Fins berfungsi sebagai sirip pendingin kepala kompresor. i. Motor and Body Hausing berfungsi sebagai dudukan dan pelindung komponen kompresor dan motor penggerak Klasifikasi Kompresor Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor dan Dynamic compressor (Turbo). Positive Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini: Page 5

6 Gambar 1. Klasifikasi Kompresor Sumber : sinelectronic.blogspot.com, 2001 A. Kompresor Positive Displacement Kompresor Positive Displacement adalah kompresor yang menghasilkan udara bertekanan tinggi dengan jalan menurunkan besar volume. Jenis-jenis dari kompresor positive displacement, yaitu : 1) Kompresor Torak (Reciprocating Compressor) Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor proporsional langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan. Page 6

7 Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance opposed,dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara cfm. Kompresor horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas antara cfm untuk desain multitahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap (Dewan Produktivitas Nasional,1993). Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang bekerja menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda.sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang parallel. Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/tekanan masuk absolut) dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan ataumasalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140 to 160 o C), sedangkan pada mesin satu tahap suhu lebih tinggi (205 to 240 o C). Page 7

8 Gambar 2. Penampang Melintang Kompresor Reciprocating Sumber : ) Kompresor Rotari (Rotary Compressor) Kompresor rotary merupakan kompresor kontinyu, dengan paket yang sudah termasuk pendingin udara atau pendingin air. Kompresor ini mempunyai rotor sebagai pengganti piston dan memberikan pengeluaran udara secara kontinyu tanpa denyutan. Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Kompresor ini memiliki desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bergerak sehingga biaya investasi dari kompresor ini rendah, mudah pengoperasiannya dan mudah perawatannya sehingga kompresor ini sangat popular di industry. Biasanya digunakan dengan ukuran HP atau kw. Jenis-jenis dari kompresor rotary, yaitu : a. Kompresor Screw (Sekrup) Kompresor Screw termasuk jenis kompresor perpindahan positif yang tergolong macam kompresor putar (rotary). Kompresor ini menggunakan 2 helical screw yang berputar menghasilkan udara Page 8

9 terkompresi. Prinsip kerja dari pada kompresor sekrup secara umum adalah : Kompresor screw mempunyai sepasang rotari berbentuk sekrup yang satu mempunyai alur yang permukaannya cembung dan yang satu permukaannya cekung. Pasangan rotar ini berputar dalam arah saling berlawanan seperti sepasang roda gigi seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Gambar 3. Kompresor Screw (Sekrup) Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012 Kelebihan Kompresor Sekrup Udara tekan yang dihasilkan dengan kompresor mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan listrik dan tenaga hidrolik dalam hal-hal berikut ini : Page 9

10 1) Konstruksinya dan operasi mesin serta fasilitasnya adalah sangat sederhana. 2) Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan mudah. 3) Energi dapat disimpan. 4) Kerja dapat dilakukan dengan cepat. 5) Harga mesin dan peralatan relative murah. 6) Kebocoran udara yang dapat terjadi tidak membahayakan dan tidak menimbulkan pencemaran. b. Rotary vane compressor Kompresor ini menggunakan vane atau blade pada sisi rotor. Udara yang masuk dari sisi inlet akan dikompresi oleh sudut-sudut yang berputar di dalam casing menuju sisi outlet. Gambar 4. Kompresor Rotary Vane Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012 c. Scroll compressor Kompresor ini menggunakan 2 vane yang berbentuk spiral, yang posisi keduanya tidak sejajar. Page 10

11 Gambar 5. Kompresor Scroll Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012 B. Dynamic (Turbo) Kompresor dinamik adalah kompresor yang menggunakan impeller atau vane berputar untuk meningkatkan kecepatan dan pressure dari fluida (gas). Kompresor ini menghasilkan udara kompresor yang besar pada tekanan rendah. Jenis-jenis dari kompresor dynamic (turbo) yaitu : 1) Centrifugal Compressor Kompresor sentrifugal merupakan kompresor dinamis yang tergantung pada transfer dari energy putar impeller ke udara. Rotor melakukan pekerjaan ini dengan mengubah energy kinetic menjadi tekanan udara. Kompresor ini mempunyai karakteristik berbeda dengan mesin reciprocating. Kompresor sentrifugal lebih sesuai diterapkan utnuk kapasitas besar diatas cfm. Prinsip kerja kompresor ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal yaitu udara masuk melalui sisi inlet di tengah-tengah kompresor, lalu melewati impeller yang berputar dan melewati volute casing sebelum keluar menuju outlet kompresor. Page 11

12 Contoh penggunaan kompresor sentrifugal antar lain pada mesin jet, turbin gas, supercharger dan turbocharger pada mesin disesl, perusahaan kimia, air conditioning dan refrigerator, dan lain sebagainya. Gambar 6. Kompresor Sentrifugal Sumber : onnyapriyahanda.com, ) Axial Compressor Kompresor ini terdiri atas blade yang berputar pada rotor dan blade yang diam di sisi stator. Kompresor ini menggunakan gaya axial dengan aliran udara yang searah dengan sumbu poros. 3) Ejector Gambar 7. Kompresor Axial Sumber : en.wikipedia.org, 2012 Page 12

13 Ejector merupakan peralatan yang sederhana yang menggunakan aliran fluida jet bertekanan sangat tinggi untuk memampatkan (compress) gas. Peralatan seperti ini banyak digunakan untuk aplikasi vacuum (hampa). Gambar 8. Ejector Sumber : Tabel 2. Perbandingan Antara Kompresor Page 13

14 Item Reciprocating Baling-Baling Putar Ulir Putar Sentrifugal Efisiensi pada beban penuh Efisiensi pada beban sebagian Efisiensi beban sama persen penuh) Tingkat kebisingan Ukuran tanpa (daya dengan beban Penggantian minyak pelumas Getaran Perawatan Kapasitas Tekanan Tinggi Medium tinggi Tinggi Tinggi Tinggi karena bertahap-tahap (staging) Tinggi (10-25%) Bising Buruk : dibawah 60% beban penuh Medium (30 40%) Tenang Buruk : dibawah 60% beban penuh Tinggi Buruk (25 60%) Tenang jika tertutup Buruk : dibawah 60% beban penuh Tinggi- Medium (20 30 %) Tenang Besar Kompak Kompak Kompak Sedang Tinggi Banyak bagian peralatan yang dipakai Rendah-tinggi Mediumtinggi Mediumtinggi Mediumsangat tinggi Rendah - medium Hampir ada tidak Sedikit bagian peralatan yang dipakai Rendah-medium Rendah-medium Rendah Rendah Hampir tidak ada Sensitif terhadap debu dan udara Hampir tidak ada Sangat sedikit bagian peralatan yang dipakai Rendahtinggi Mediumtinggi Sumber : Page 14

15 Komponen Kompresor a. Kerangka (frame) Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak pelumas. Gambar 9. Kerangka Kompresor Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010 b. Batang penghubung (connecting rod) Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang, batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat kompresi. Page 15

16 Gambar 10. Batang Penghubung Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010 c. Kepala silang (cross head) Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat meluncur pada bantalan luncurnya. Gambar 11. Kepala Silang Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010 Page 16

17 d. Silinder (cylinder) Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan bejana kedap udara dimana torak bergerak bolak-balik untuk mengisap dan memampatkan udara. Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket. Silinder harus kuat menahan beban tekanan yang ada. Silinder untuk tekanan kurang dari 50 kgf/cm 2 (4.9 Mpa) pada umunya menggunakan besi cor sebagai bahan silindernya. Bagian dalam silinder diperhalus sebab cincin torak akan meluncur pada permukaan dalam silinder. Dinding bagian luar silinder diberi sirip-sirip untuk memperluas permukaan sehingga lebih cepat/kuat memancarkan panas yang timbul dari proses kompresi di dalam silinder. Kompresor dengan pendingin air diperlengkapi dengan selubung air di dinding luar silinder. Gambar 12. Silinder Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010 e. Liner silinder (cylinder liner) Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi, pemasukan, kompresi, dan pengeluaran. Page 17

18 f. Front and rear cylinder cover Merupakan tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder g. Water Jacket Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin h. Torak (piston) Torak merupakan komponen yang betugas untuk Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge), sehingga torak harus kuat menahan tekanan dan panas. Torak juga harus dibuat seringan mungkin untuk mengurangi gaya inersia dan getaran. Gambar 13. Piston Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010 Page 18

19 i. Cincin torak (piston rings) Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner silinder. Cincin torak dipasangkan pada alur-alur torak dan berfungsi sebagai perapat antara torak dan dinding silinder. Jumlah cincin torak bervariasi tergantung perbedaan tekanan sisi atas dan sisi bawah torak. Pemakaian 2 s.d. 4 cincin torak biasanya dipakai pada kompresor dengan tekanan kurang dari 10 kgf/cm 2. j. Poros Engkol (Crank Shaft) dan Batang Torak (piston rod) Poros engkol dan batang torak mempunyai fungsi utama untuk mengubah gerakan putar menjadi gerak bolak-balik. Secara konstruksi, poros engkol dan batang torak kompresor hampir sama dengan yang terdapat pada motor bakar. Ujung poros engkol berhubungan dengan transmisi daya dari sumber penggerak. Poros engkol dan batang torak biasa terbuat dari baja tempa. Secara spesifik, poros engkol berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi)sedangkan batang torak berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak. Gambar 14. Poros Engkol (Crank Shaft) Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010 Page 19

20 Gambar 15. Batang Torak (Piston Rod) Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010 k. Cincin Penahan Gas (packing rod) Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini terdiri dari beberapa ring segment. l. Ring Oil Scraper Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame. m. Katup kompresor (compressor valve) Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder. Jenis-jenis katup yang biasa digunakan adalah jenis katup pita, katup cincin, katup kanal dan katup kepak. Page 20

21 Gambar 16. Kontruksi Katup Pita Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004 Gambar 17. Kontruksi Katup Cincin Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004 Gambar 18. Kontruksi Katup Kanal Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004 Page 21

22 Gambar 19. Kontruksi Katup Kepak Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004 n. Peralatan Pembantu Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor diperlengkapi dengan beberapa peralatan pembantu yang antara lain adalah sebagai berikut : (1) Saringan udara Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin torak akan cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor harus diperlengkapi dengan saringan udara yang dipasang pada sisi isapnya. Saringan yang banyak dipakai saat ini terdiri dari tabung-tabung penyaring yang berdiameter 10 mm dan panjangnya 10 mm. Tabung ini ditempatkan di dalam kotak berlubang-lubang atau keranjang kawat, yangdicelupkan dalam genangan minyak. Udara yang diisap kompresor harus mengalir melalui minyak dan tabung yang lembab oleh minyak. Page 22

23 Dengan demikian jika ada debu yang terbawa akan melekat pada saringan sehingga udara yang masuk kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan tersebut sangat turbulen dan arahnya membalik hingga sebagian besar dari partikel-partikel debu akan tertangkap di sini. Gambar 20. Saringan Udara Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004 (2) Katup pengaman Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompresor. Katup ini harus membuka dan membuang udara ke luar jika tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal maksimum dari kompresor. Pengeluaran udara harus berhenti secara tepat jika tekanan sudah kembali sangat dekat pada tekanan normal maksimum. Gambar 21. Katup Pengaman Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004 Page 23

24 (3) Tangki udara Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar. Dalam hal kompresor torak di mana udara dikeluarkan secara berfluktuasi, tangki udara akan memperhalusaliran. Selain itu, udara yang disimpan di dalam tangki udara akan mengalami pendinginan secara pelanpelan dan uap air yang mengembun dapat terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-waktu dibuang. Dengan demikian udara yang disalurkan ke pemakai selain sudah dingin, juga tidak lembab. Gambar 22. Unit Kompresor dengan Tangki Udara Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004 (4) Peralatan Pembantu Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan bantu antara lain : peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara pendingin dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan spesifik yang dibutuhkan sistem. Page 24

25 (5) Peralatan pengaman yang lain Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari dari kecelakaan. - Alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan rele tekanan minyak - Alat penunjuk temperatur dan rele thermal (temperatur udara keluar, temperatur udara masuk, temperatur air pendingin, temperatur minyak dan temperatur bantalan). - Rele aliran air (mendeteksi aliran yang berkurang/berhenti) Perawatan Praktek perawatan kompresor yang baik dan benar akan meningkatkan efisiensi kinerja system. Untuk keperluan tersebut maka perlu pemeliharaan dan pengecekan secara terjadwal. Waktu untuk perawatan dan pengecekan kompresor, yaitu : 1) Selalu mengacu pada maintenance instructions atau service manual yang dikeluarkan oleh manufacture 2) Pemeliharan kompresor bolak-balik secara umum: Selama 24 jam operasi Setelah 1 bulan atau 500 jam Setiap 2000 jam Setiap 4000 jam Setiap 8000 jam Setelah mencapai jam 3) Selama 24 jam operasi, periksa/catat: Tekanan/temperatur air pendingin Tekanan/temperatur minyak pelumas Putaran Tekanan/temperatur gas masuk Page 25

26 Perbedan tekanan pada filter Tekanan suction/discharge tiap stage Temperatur gas masuk/keluar tiap stage Tekanan/temperatur gas keluar Periksa oil scraper ring 4) Setelah 1 bulan atau 500 jam operasi: Periksa seluruh instalasi Drain air pendingin Drain minyak pelumas dan ganti baru Periksa/bersihkan gas dan oil filter Periksa dan bersihkan suction dan discharge valve Periksa ring piston 5) Waktu untuk pemeriksaan ring piston, yaitu : a. Untuk kompresor dengan pelumasan: Ukur keausan ring setelah 500, 1000, dan 2000 jam operasi Bila keausan telah mencapai batas yang diijinkan segera diganti b. Untuk kompresor tanpa pelumasan: Ukur keausan ring setelah 175, 500 dan 1000 jam operasi Bila keausan telah mencapai batas yang diijinkan segera diganti c. Setelah 2000 jam operasi: Periksa kebocoran pada stuffing box Periksa oil scraper ring Periksa cross head pin, bearing/ bushing, dan cross head guide Periksa piston rod Periksa unloader valve d. Setiap 4000 jam: Periksa/kalibrasi safety/protective device Lakukan modifikasi bila diperlukan Page 26

27 e. Setelah mencapai jam: Lakukan overhaul sesuai petunjuk maintenance instruction/service manual dari manufacture Pemeliharaan dan pengecekan kompresor dilakukan terhadap komponenkomponen penunjang antara lain : 1) Pelumasan. Tekanan minyak pelumas kompresor harus secara visual diperiksa setiap hari dan saringan minyak pelumasnya diganti setiap bulan. 2) Saringan udara. Saringan udara masuk sangat mudah tersumbat terutama pada lingkungan yang berdebu. Saringan harus diperiksadan diganti secara teratur. 3) Traps kondensat. Banyak system memiliki traps kondensat untuk mengumpulkan (untuk traps yang dipasang dengan sebuah kran apung) dan menguras kondensat dari system. Traps manual harus secar berkala dibuka dan ditutup kembali untuk menguras fluida yang terakumulasi, traps otomatis harus diperiksa untuk memastika bahwa tidak ada kebocoran udara tekan. 4) Pengering udara. Udara kering merupakan energy yang intensif. Untuk pengering yang didinginkan, periksa dang anti saringan awal secara teratur karena pengering tersebut seringkali memiliki lintasan kecil di bagian dalamnya yang dapat tersumbat oleh bahan pencemar. Pengering regenerative memerlukan sebuah penyaring penghilang minyak pada saluran masuknya karena mereka tidak dapat berfungsi dengan baik jika minya pelumas dari kompresor melapisi bahan penyerap airnya. Suhu pengeringan yang baik harus dijaga dibawa 100 o F untuk mnghindari peningkatan pemakaian bahan penyerap airnya, yang harus diganti lagi setiap 3-4 bulan terantung pada laju kejenuhan. 5) Periksa kebocoran dan kehilangan tekanan diseluruh system secara teratur. Page 27

28 6) Hindari praktek yang tidak benar, untuk memastikan penggunaan udara yang bebas kadar air pada titik penggunaan. 7) Atur seluruh operasi titik penggunaan pada tekanan serendah mungkin dengan menggunakan regulator yang baik. 8) Matikan pasokan udara ke peralatan produksi yang sedang tidak bekerja. 9) Pantau penurunan tekanan dalam system pemipaan. 10) Gunakan teknologi pengeringan yang member tekanan maksimum yang diperbolehkan untuk titik pengembunan. 11) Pilihlah suku cadang kompresor yang terbaik. Untuk beberapa masalah yang lebih spesifik maka perawatannya adalah sebagai berikut: a. Kapasitas rendah/turun Penyebab: Putaran turun/rendah Plate suction valve trganjal/putus Filter kotor Unloader valve terganggu Stuffing box bocor Tindakan yang dilakukan : Periksa putaran dan naikkan Bersihkan/ganti plate vave suction Bersihkan/ganti filter Periksa/seting ulang katup unloader Periksa/ganti carbon ring Page 28

29 b. Temperatur discharge tinggi/naik Penyebab : Temperatur suction naik Water jacket kotor Aliran media pendingin kurang Kompresi ratio naik Tindakan yang dilakukan : Turunkan temperatur gas masuk Bersihkan water jacket Besarkan aliran media pendingin Seting ulang rasio kompresi c. Temperatur discharge rendah/turun Penyebab: Tekanan masuk rendah Plate suction valve terganjal/putus Unloader valve terganggu Ring piston aus Tindakan yang dilakukan: Periksa/ganti filter yang kotor Periksa/bersihkan, seting ulang spring valve Periksa/koreksi unloader valve Periksa/ganti ring piston Page 29

30 d. Tekanan minyak pelumas rendah Penyebab: Level minyak pada tangki rendah Filter pelumas kotor Seting regulator tekanan pelumas rendah Kebocoran pada main bearing Temperatur pelumas tinggi Tindakan yang dilakukan : Tambahkan minyak pelumas Bersihkan/ganti filter Seting ulang regulator tekanan Set clearance bearing Periksa/koreksi temperature e. Kebocoran pada oil seal/scraper piston rod Penyebab: Scraper seal oil rusak Clearance tidak tepat Piston rod aus/cacat Tindakan yang dilakukan: Periksa/ganti oil seal/scaper piston rod Periksa/perbaiki/ganti piston rod Page 30

31 f. Banyak deposit/carbon pada valve Penyebab: Catu pelumas berlebihan Temperatur silinder tinggi Pelumas terbawa dari stage sebelumnya Pelumas off-spec Tindakan yang dilakukan: Periksa/koreksi catu pelumas Periksa rasio kompresi, temperatur masuk, dan pendingin Periksa oil eliminator, pasang oil separator Periksa/ganti pelumas sesuai spesifikasi (on-spec) g. Noise dalam cylinder Penyebab: Lock nut piston longgar Piston menyentuh silinder Terdapat benda asing dalam silinder Unloader valve out of position Tindakan yang dilakukan : Periksa/koreksi lock nut piston Seting ulang clearance Bersihkan silinder dari benda-benda asing Periksa/koreksi unloader valve Page 31

32 h. Noise dalam crank case Penyebab: Crank shaft bearing clearance tidak tepat/aus Cross head shoes aus Cross head bearing clearance tidak tepat/aus Tekanan pelumas rendah Pelumas tidak sesuai Tindakan yang dilakukan: Periksa/ganti bearing Periksa/ganti cross head Periksa/ganti cross head bearing Naikkan tekanan pelumas Ganti pelumas sesuai specifikasi Page 32

33 2.2. Fan & Blower Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Fan secara luas digunakan di industri dan pengaplikasian komersial seperti ventilasi, material handling, boiler, refrigerasi, dust collection, aplikasi pendingin dan lainnya. Pada industri, fan pada umumnya digunakan untuk pasokan ventilasi atau udara pembakaran, untuk mensirkulasi udara atau gas lainnya melewati alat dan untuk mengeluarkan udara atau gas lainnya dari alat. Sedangkan blower yang merupakan mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Biasanya pada industri kimia, alat ini digunakan untuk mensirkulasikan gas-gas tertentu di dalam tahap proses-proses secara kimiawi dikenal dengan nama booster atau circulator. Bila untuk keperluan khusus, blower kadang kadang diberi nama lain misalnya untuk keperluan gas dari dalam oven kulkas disebut dengan nama exhouter. Blower dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk sistem vakum di industri. Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20 kg/cm Klasifikasi Klasifikasi Fan Secara umum, fan dibagi menjadi 2 jenis yaitu : a. Fan sentrifugal menggunakan impeler berputar untuk menggerakan aliran udara. b. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Page 33

34 A. Fan Sentrifugal Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistim dengan suhu tinggi, aliran udara kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan sentrifugal dikategorikan berdasarkan bentuk bladenya. Gambar 23. Fan Sentrifugal Sumber : Jenis-jenis dari fan sentrifugal, yaitu : 1) Fan radial dengan blade datar Gambar 24. Fan radial dengan blade datar Sumber : Page 34

35 Keuntungan : Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai1400 mmwc) dan suhu tinggi. Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk unit penggunaan khusus Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah getaran Sangat tahan lama Efisiensinya mencapai 75% Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk handling padatan yang terbang (debu, serpih kayu, dan skrap logam) Kerugian : Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium 2) Fan yang melengkung ke depan dengan blade yang melengkung ke depan Gambar 25. Fan dengan blade melengkung Sumber : Page 35

36 Keuntungan : Dapat menggerakan volum udara yang besar terhadap tekanan yang relative rendah. Ukurannya relatif kecil Tingkat kebisingannya rendah (disebabkan rendahnya kecepatan) dan sangat cocok untuk digunakan untuk pemanasan perumahan, ventilasi, dan penyejuk udara (HVAC). Kerugian : Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih, bukan untuk layanan kasar dan bertekanan tinggi. Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat. Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan beban motor berlebih sebab kurva daya meningkat sejalan dengan aliran udara. Efisiensi energinya relative rendah (55-65%) 3) Backward inclined fan, dengan blades yang miring jauh dari arah perputaran (jenis blade : datar, lengkung dan airfoil) Gambar 26. Backward inclined fan Sumber : Page 36

37 Keuntungan : Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan bebannya tidak berlebih ke motor). Cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara tinggi Fan dengan blade datar lebih kuat, dengan blades lengkung lebih efisien (melebihi 85%), dengan blades air-foil yang tipis adalah yang paling efisien Kerugian : Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan mendukung terjadinya penumpukan debu) Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi dan kurang stabil karena mengandalkan pada pengangkatan yang dihasilkan oleh tiap blade. B. Fan Axial Fan aliran aksial dirancang untuk menangani laju alir yang sangat tinggi dan tekanan rendah. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara kerja fan seperti impeler pesawat terbang: blades fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang menekan udara. Fan ini terkenal di industri karena murah, bentuknya yang kompak dan ringan. Page 37

38 Gambar 27. Fan Axial Sumber : Jenis-jenis dari fan axial, yaitu : 1) Fan propeller Gambar 28. Fan Propeller Sumber : Keuntungan : Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan rendah Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab tekanan yang dihasilkannya kecil) Page 38

39 Murah sebab konstruksinya yang sederhana Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti aliran yang mengalir sendiri, dan sering digunakan pada ventilasi atap Dapat menghasilkan aliran dengan arah berlawanan, yang membantu dalam penggunaan ventilasi Kerugian : Efisiensi energinya relative rendah Agak berisik 2) Fan pipa aksial, pada dasarnya merupakan fan propeller yang ditempatkan di bagian dalam silinder Gambar 29. Fan Pipa Aksial Sumber : Page 39

40 Keuntungan : Tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya lebih baik daripada fan propeller Cocok untuk tekanan menengah, penggunaan laju aliran udara yang tinggi, misalnya pemasangan saluran HVAC Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (karena putaran massanya rendah) dan menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna dalam berbagai penggunaan ventilasi Menciptakan tekanan yang cukup untuk mengatasi kehilangan di saluran dengan ruang yang relatif efisien, yang berguna untuk pembuangan Kerugian : Relatif mahal Kebisingan aliran udara sedang Efisiensi energinya relative rendah (65%) 3) Fan dengan baling-baling aksial Gambar 30. Vane Axial Fan Sumber : Page 40

41 Keuntungan : Cocok untuk penggunaan tekanan sedang sampai tinggi (sampai 500 mmwc), seperti induced draft untuk pembuangan boiler Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (disebabkan putaran massanya yang rendah) dan menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna dalam berbagai penggunaan ventilasi Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85% jika dilengkapi dengan fan airfoil dan jarak ruang yang kecil) Kerugian : Relatif mahal dibanding fan impeller Klasifikasi Blower A. Blower Sentrifugal Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada fan. Impelernya digerakan oleh gir dan berputar rpm. Pada blower multi-tahap, udara dipercepat setiap melewati impeler. Pada blower tahap tunggal, udara tidak mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien. Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70 kg/cm 2, namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah bahwa aliran udara cenderung turun secara drastis begitu tekanan sistem meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada sistem pengangkutan bahan yang tergantung pada volum udara yang mantap. Oleh karena itu, alat ini sering digunakan untuk penerapan sistem yang cenderung tidak terjadi penyumbatan. Page 41

42 Dari bentuk sudut (blade) impeller ada 2 jenis blower yaitu : a) Forward Curved Blade Forward Curved adalah bentuk blade yang arah lengkungan bagian ujung terpasang diatas searah dengan putaran roda. Pada forward curved terdapat susunan blade secara paralel (multi blade) keliling shroud. Karena bentuknya, maka pada jenis ini udara atau gas meninggalkan blade dengan kecepatan yang tinggi sehingga mempunyai discharge velocity yang tinggi dan setelah melalui housing scroll sehingga diperoleh energi potensial yang besar. Gambar 31. Forward Curved Blade Sumber : repository.usu.ac.id b) Backward Curved Blade. Type ini mempunyai susunan blade yang sama dengan forward curved blade, hanya arah dan sudut blade akan mempunyai sudut yang optimum dan merubah energi kinetik ke energi potensial (tekanan secara langsung). Blower ini didasarkan pada kecepatan sedang, akan tetapi memiliki range tekanan dan volume yang lebar sehingga membuat jenis ini sangat efisien untuk ventilator. Page 42

43 Gambar 32. Backward Curved Blade Sumber : repository.usu.ac.id Keterangan Gambar 21 dan Gambar 22 : 1. Shroud 2. Hub (pusat) 3. Blade (bilah / pisau) c) Radial Blade Di dalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis yang tinggi pada kapasitas yang kecil. Namun demikian perkembangan saat ini jenis bentuk radial blade dibuat pelayanan tekanan dan kecepatan putaran tinggi. Gambar 33. Radial Blade Blower Sumber : Page 43

44 B. Blower Positive Displacement Blower jenis positive displacement memiliki rotor, yang "menjebak" udara dan mendorongnya melalui rumah blower. Blower ini menyediakan volum udara yang konstan bahkan jika tekanan sistemnya bervariasi. Cocok digunakan untuk sistem yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat menghasilkan tekanan yang cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/cm 2 ) untuk menghembus bahan-bahan yang menyumbat sampai terbebas. Mereka berputar lebih pelan daripada blower sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan dengan belt untuk memfasilitasi perubahan kecepatan. Jenis positive displacement blower yang sering digunakan adalah rotary blower (blower rotary) yaitu : a) Vane Blower Pada umumnya digunakan untuk kapasitas yang kecil dengan fluida yang bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerja elemen impeler vane blower dibagi menjadi dua type yaitu : Slanding vane dan Fleksibel vane. Slanding vane adalah impeller yang berputar terdapat suatu mekanisme yang dapat bergerak slading ( keluar masuk ) didalamnya dan lazim disebut vane. Karena gerakan impeller eksentrik terhadap casing maka terjadilah perubahan ruang dimana udara atau gas dialirkan oleh vane tersebut. Jumlah vane untuk satu blower bervariasi tergantung besarnya kapasitas dan tekanan discharger yang diharapkan. Flexible vane adalah : pada bagian luar impeller terdapat sirip sirip yang flexible dan karena gerakan impeller eksentrik terhadap casing maka vane akan diperoleh tekanan udara yang ada diruang casing lalu tekanan udara atau gas itu dipindahkan keluar. Page 44

45 Komponen Sistem Fan Gambar 34. Contoh Komponen Sistem Fan Sumber : Sebuah system fan khusus terdiri dari sebuah fan, motor elektrik, system penggerak, saluran atau pipa, perangkat control aliran, dan peralatan pendingin udara (filter, koil pendingin, heat exchanger, dll). Sistim fan ini penting untuk menjaga pekerjaan proses industry. Penggerak Utama Kebanyakan fan di industry didorong oleh motor listrik arus bolak-balik (AC). Kebanyakan motor induksi disediakan dengan 3 fase, 240- atau 280- volt listrik. Komponen lain dari penggerak utama adalah pengontrol motor (motor controller). Controller adalah mekanisme saklar yang menerima sinyal dari rangkaian daya rendah (seperti saklar on/off) dan memberikan energy pada Page 45

46 motor dengan enghubungkan atau melepaskan gulungan motor ke tegangan listrik. Soft starter adalah perangkat yang sering dipasang denga motor controller untuk mengurangi tegangan listrik terkait dengan start-up pada motor besar. Sistem Penggerak System penggerak sering menawarkan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi energy dan menurunkan biaya system operasi secara keseluruhan. Ada 2 jenis utama dari system penggerak yaitu direct drive dan belt drive. Gear drive juga digunakan tetapi kurang umum. Dalam system direct drive, fan terpasang pada poros motor. Ini merupakan system sederhana yang efisien tapi memiliki fleksibilitas kurang sehubungan dengan penyesuaian kecepatan. Karena sebagian besar fan dioperasikan dengan motor induksi, kecepatan rotasi dari fan direct drive dibatasi dalam beberapa persen dari kecepatan motor sinkron (umumnya 1200, 1800 dan 3600 rpm). Adjustable speed drive (ASD) biasa digunakan di dalam direct drive untuk meningkatkan fleksibilitas kecapatan rotasi. ASD pada umumnya digunakan untuk fan yang beroperasi pada berbagai kondisi. Pada fan axial, direct drive memiliki beberapa keuntungan penting. Aplikasi pada suhu rendah dan system udara yang bersih sangat cocok untuk direct drive. Belt drive memberikan fleksibilitas dalam pemilihan kecepatan kipas. Jika perkiraan awal salah atau persyaratan system berubah, belt drive memungkinkan fleksibilitas dalam mengubah kecepatan fan. Pada fan axial, belt drive menjadi keuntungan dalam aplikasi pada suhu tinggi atau lingkungan yang korosif. Ada beberapa jenis belt drive diantaranya standard belt, V-belt, cogged V-belt dan synchronous belt. Secara umum, synchronous belt adalah yang Page 46

47 paling efisien karena menggunakan tipe mesh yang membatasi slip dan dapat menurunkan biaya operasi. Synchronous belt biasanya menghasilkan kebisingan lebih dari belt lainnya. Sedangkan, V-belt paling sering digunakan karena efisiensinya, biaya operasinya yang rendah, fleksibilitas operasi dan operasi yang kuat. Cogged V-belt pada umumnya memiliki efisiensi sekitar 70-80%. Tetapi sistem ini cenderung lebih mahal daripada alternative belt drive. Cogged belt ini cenderung memerlukan pemeriksaan lebih sering dan lebaih baik dalam aplikasi dengan akses yang sangat terbatas. Ductwork dan piping Untuk kebanyakan system fan, udara diarahkan melalui saluran atau pipa. Umumnya, saluran terbuat dari lembaran logam dan digunakan dalam system tekanan rendah, sedangkan pipa yang lebih kuat digunakan pada aplikasi tekanan tinggi. Saluran yang lebih besar menciptakan resistensi aliran udara lebih rendah dibandingkan saluran kecil. Meskipun biaya awal saluran besar lebih tinggi dalam bahan dan pemasangan tetapi akan mengurangi biaya energy karena gesekan yang rendah. Pertimbangan lain dalam saluran adalah bentuk dan tingkat kebocoran. Saluran bulat memiliki luas permukaan yang lebih kecil dibandingkan saluran persegi panjang sehingga kebocoran yang terjadi akan berkurang. Dalam laju udara panas atau dingin, luas permukaan ini juga mempengaruhi jumlah panas yang ditransfer ke lingkungan. Page 47

48 Perangkat Control Aliran Perangkat control aliran ini terdiri dari peredam di bagian inlet dan outlet fan serta baling-baling di saluran masuk fan. Baling-baling inlet menyesuaikan output fan ke dalam 2 cara utama yaitu dengan cara menciptakan pusaran dalam aliran udara yang berdampak udara menabrak blade atau dengan memblokir udara sekaligus yang membatasi jumlah udara masuk ke fan. Pusaran udara ini akan membantu mengurangi tenaga fan. Peredam dapat digunakan untuk memblokir udara masuk atau keluar fan dan untuk mengontrol aliran udara di cabang system. Peredam mengontrol aliran udara dan mengubah jumlah pembatas dalam suatu aliran udara. Meningkatkan pembatasan menghasilkan penurunan tekanan yang lebih besar di seluruh peredam, sedangkan penurunan pembatasan akan mengurangi perbedaan tekanan dan memungkinkan aliran udara lebih. AC dan Peralatan Proses (Filter, Heat Exchanger, dll) Peralatan lain yang biasa ditemukan di system penggerak udara yaitu termasuk perangkat yang digunakan untuk kondisi aliran udar tertentu. Heat exchanger digunakan untuk memanaskan atau mendinginkan suatu aliran udara untuk mencapai suhu tertentu atau menghilangkan kelembaban. Peralatan penyejuk (conditioning) mempengaruhi kinerja fan dengan memberikan hambatan aliran dan dalam beberapa kasus dapat mengubah kepadatan udara. Filter digunakan untuk menghilangkan partikel yang tidak diinginkan atau gas. Filter yang digunakan termasuk jenis siklon atau mesh. Filter jenis mesh menciptakan penurunan tekanan semakin besar. Dalam banyak system, kinerja yang buruk adalah akibat langsung dari kurangnya perhatian terhadap kebersihan filter. Page 48

49 Filter jenis siklon menghilangkan partikulan dengan mengubah arah udara secara cepat sehingga partikel berat tidak dapat mengubah arah dengan cepat dan terjebak. Meskipun filter jenis ini kurang efektif daripada filter jenis mesh, filter ini cenderung membutuhkan sedikit perawatan dan memiliki karakteristik penurunan tekanan yang stabil. Efek dari koil pemanasan dan pendinginan pada system kerja fan sangat bergantung pada dimana letak heat exchanger tersebut, rentang perubahan suhu dan bagaimana konstruksi heat exchanger tersebut Operasi Alat Operasi blower atau fan hampir sama dengan operasi pompa, waktu menstart atau menstop haruslah dicek in terlebih dahulu untuk mengurangi beban penggeraknya. Tetapi hanya satu hal saja yang perlu diperhatikan selama pengoperasian, yakni pengecekkan yang dilakukan sesekali terhadap temperatur dan jumlah oil atau dapat dilihat dari batas kerja / jam kerjanya. Operasi pompa yang dimaksud diatas, waktu menstart atau menjalankan adalah: a. Tutup discharge valve b. Buka suction valve c. Lakukan drain dan vent d. Nol kan Indukator PG e. Switch on (beban nol) tunggu keadaan normal, amati getaran, bunyi, suhu, pressure head, pemakaian daya, tetesan cairan pada sel pompa atau sambungan pompa. f. Keadaan normal tercapai - Buka discharge valve - Amati pemakaian daya pada pompa - Batas maksimum pembebanan Page 49

50 Dan saat menstop atau menghentikan pompa adalah : a. Tutup penuh discharge valve b. Lakukan pencatatan : getaran, suhu, pemakaian daya, pressure headmaksimum c. Keadaan normal tercapai switch off d. Tutupkan suction valve e. Lakukan drain f. Periksa keadaan pompa g. Pulihkan rangkaian pipa saluran Pemasangan Fan Pemasang dari fan dan perawatan mekanikalnya berperan penting untuk efisiensi fan. Nilai khusus harus dipertahankan untuk efisiensi operasi impeller. Jarak impeller : - Axial overlap 5-10 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller - Radial 1-2 mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller - Back plate mm untuk 1 meter ditambah diameter impeller - Labyrinth seal 0,5-1,5 mm Posisi peredam inlet juga harus diperiksa secara berkala agar kondisi full-open dan full-close dapat terpenuhi. Page 50

51 Perawatan Fan dan blower pada umumnya memiliki karakteristik yang serupa, sehingga perawatan keduanya pun akan sama. 1) Masalah yang sering timbul pada fan / blower a. Kinerja yang buruk - Kesalahan perhitungan desain sistem atau prosedur pengujian - Kesalahan RPM blower - Roda blower berputar di arah yang salah - Kesalahan jarak roda ke inlet cone - Kebocoran udara pada inlet atau discharge, filter tersumbat. - Efek sistem karena kesalahan hubungan inlet atau discharge b. Kebisingan yang berlebihan - Fan beroperasi dekat stall karena sedain sistem atau pemasangan yang salah - Getaran yang berasal dari tempat lain dalam sistem - Resonansi sistem atau getaran - Kesalahan lokasi atau orientasi dari intake dan discharge fan - Tidak memadai atau kesalah desain dari struktur pendukung - Suara tedekat memantul - Aksesoris atau komponen longgar - Bantalan yang digunakan sudah lama (usang). c. Kegagalan Komponen - Abrasi atau korosi pada komponen bagian dalam fan - Getaran karena impeller tidak seimbang - Kurangnya pelumasan bantal Page 51

52 d. Getaran - Kelonggaran pemasangan padan bantara, baut atau kopling - Keausan berlebih pada belt kopling atau bantalan - Poros bengkok - Struktur pendukung atau pemasangan yang tidak memadai. 2) Pemeliharaan rutin Pemeliharaan ini rutin untuk mempertahankan tingkat kinerja. Kegiatan pemeliharaan meliputi : - Pemeriksaan periodik semua komponen sistem - Pelumasan bantalan dan penggantian - Pengencangan belt dan penggantian - Perbaikan atau penggantian motor - Pembersihan fan Konsekuensi yang paling mahal dari perawatan yang tidak benar adalah downtime. Untuk meminimalisasi downtime, perawatan system dasar harus diterapkan secara teratur. Berikut adalah daftar perawatan dasar, yaitu : a) Kondisi Motor b) Sabuk (Belts) Belt biasanya bagian perawatan paling intensive pada fan. Belt cenderung kehilangan tegangan, mengurangi efisiensi transimisi. c) Bantalan (Bearings) Bantalan harus dipantau secara berkala. Menentukan kondisi bantalan dapat dengan mendengarkan suara yang mengindikasi pemakaian berlebih, mengukur temperature operasi bantalan atau dengan menggunakan teknik perawatan prediksi seperti analisi getaran atau analisis minyak. Page 52

53 Pelumasan bantalan harus sesuai dengan petunjuk manufaktur fan. Sebagai contoh untuk fan kecepatan tinggi, interval waktu pelumasan dapat dilakukan minggu atau lebih sering. - Untuk bantalan yang dilumasi minyak, periksa kualitas minya jika perlu diganti. - Pastikan bantalan cukup terlindungi dari kontaminan - Untuk fan axial, bantalan anti friksi banyak digunakan karena kebutuhan bantalan dorong untuk menangani beban dorong aksial. d) System Cleaning Fan dan komponen system rentan terkontaminasi sehingga harus dibersihkan secara berkala. e) Kebocoran (Leaks) Periksa kebocoran saluran yang data menyebabkan kehilangan energy dan performa system yang buruk. 3) Bagian-bagian ini berisi opsi penting untuk efisiensi energy pada fan - Gunakan kerucut saluran masuk udara yang halus dan bulat untuk saluran masuk udara fan - Hindarkan distribusi aliran yang buruk pada saluran masuk fan - Minimalkan rintangan fan pada saluran masuk dan kelaur - Bersihkan screens, filter dan blades fan secara teratur - Minimalkan kecepatan fan - Gunakan slip rendah atau belts datar untuk transmisi tenaga - Periksa tekanan belt secara teratur - Hilangkan variable pitch pulleys - Gunakan variable speed drive untuk beban fan dengan variabel besar - Gunakan motor yang efisien energinya untuk operasi sinambung atau yang mendekati sinambung - Hilangkan kebocoran dalam saluran kerja Page 53

54 - Minimalkan bengkokan dalam saluran kerja - Matikan fan dan blower jika tidak digunakan - Turunkan kecepatan fan dengan modifikasi diameter pully bila motornya kebesaran - Gunakan inlet guide vanes sebagai pengganti pengendali damper - Ubah impeller dari plastik yang dilapisi logam/ kaca (GRP) dengan impeller FRP berlubang yang lebih efisien energinya dengan desain aerofoil - Coba operasikan fan dekat titik operasi terbaiknya (BEP) - Kurangi kehilangan transmisi dengan menggunakan belt datar yang energinya efisien atau cogged raw-edged V-belts sebagai pengganti sistim V-belt konvensional - Minimalkan resistansi dan penurunan tekanan sistim dengan memperbaiki sistim salurannya - Pastikan penyambungan antara sistim penggerak dan yang digerakkan sudah benar - Pastikan kualitas pasokan daya yang cukup ke penggerak motor - Periksa secara teratur kecenderungan getaran untuk memperkirakan kegagalan lebih awal seperti kerusakan bearing, ketidaksesuaian sambungan, ketidakseimbangan, kelonggaran fondasi, dll. Page 54

55 BAB III KESIMPULAN Kompresor, fan dan blower merupakan suatu peralatan proses yang sering dijumpai pada di industri dan kehidupan sehari-hari. Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk menggerakan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. Pemilihan kompresor, fan dan blower ini didasarkan pada kebutuhan dan kondisi lingkungan seperti suhu aliran udara, kecepatan udara dan tekanan. Dalam pengoperasian peralatan-peralatan ini harus dilakukan pengkajian terlebih dahulu untuk menentukan efisiensi alat. Agar alat-alat tersebut dapat berjalan, perlu diperhatikan standar operasional prosedurnya dan perawatan terhadap peralatan. Hal ini bertujuan untuk menjamin keamanan selama proses berlangsung, memperpanjang umur alat serta mempertahankan efisiensi alat. Perawatan ini dapat berupa pembersihan, pengecekan alat, penggantian komponen alat yang dapat dilakukan secara berkala yaitu mingguan, setiap bulan, setiap tahun atau ketika alat sudah ada yang rusak tergantung keperluan). Page 55

56 DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Tabel 1 Perbedaan antara Fan, Blower dan Kompresor... Hal. 1 Tabel 2 Perbandingan Antara Kompresor... Hal. 12 Gambar 1 Klasifikasi Kompresor... Hal. 4 Gambar 2 Penampang Melintang Kompresor Reciprocating... Hal. 6 Gambar 3 Kompresor Screw (Sekrup)... Hal. 7 Gambar 4 Kompresor Rotary Vane... Hal. 8 Gambar 5 Kompresor Scroll... Hal. 9 Gambar 6 Kompresor Sentrifugal... Hal. 10 Gambar 7 Kompresor Axial... Hal. 10 Gambar 8 Ejector... Hal. 11 Gambar 9 Kerangka Kompresor... Hal. 13 Gambar 10 Batang Penghubung... Hal. 14 Gambar 11 Kepala Silang... Hal. 14 Gambar 12 Silinder... Hal. 15 Gambar 13 Piston... Hal. 16 Gambar 14 Poros Engkol... Hal. 17 Gambar 15 Batang Torak... Hal. 18 Gambar 16 Kontruksi Katup Pita... Hal. 19 Gambar 17 Kontruksi Katup Cincin... Hal. 19 Gambar 18 Kontruksi Katup Kanal... Hal. 19 Gambar 19 Kontruksi Katup Kepak... Hal. 20 Gambar 20 Saringan Udara... Hal. 21 Gambar 21 Katup Pengaman... Hal. 21 Gambar 22 Unit Kompresor dengan Tangki Udara... Hal. 22 Gambar 23 Fan Sentrifugal... Hal. 32 Gambar 24 Fan Radial dengan Blade Datar... Hal. 32 Gambar 25 Fan dengan Blade Melengkung... Hal. 33 Page 56

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim fan penting untuk menjaga pekerjaan proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Blower Pengertian Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Blower Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR KOMPRESOR Sebelum membahas mengenai jenis-jenis kompresor yang ada, lebih baiknya kita pahami dahulu apa itu kompressor dan bagaimana cara kerjanya. Kompressor merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pompa Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan. Pompa beroperasi dengan membuat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump). BAB II DASAR TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR MAKALAH PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini kompressor mempunyai penggunaan yang sangat luas di segala bidang kegiatan seperti industri, pertanian, rumah tangga dan

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),

Lebih terperinci

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL LOGO POMPA CENTRIFUGAL Dr. Sukamta, S.T., M.T. Pengertian Pompa Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. BAB II DASAR TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 19 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sistem tata udara Air Conditioning dan Ventilasi merupakan suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Klasifikasi Kompresor Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin. Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah

Lebih terperinci

LU N 1.1 PE P N E G N E G R E TI T AN

LU N 1.1 PE P N E G N E G R E TI T AN BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN POMPA Pompa adalah peralatan mekanis yang diperlukan untuk mengubah kerja poros menjadi energi fluida (yaitu energi potensial atau energi mekanik). Pada umumnya pompa digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK Kondisi saat ini didunia industri mengalami kemajuan pesat dengan meningkatnya pertumbuhan pengunaan energi di sektor Industri yang merupakan konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Teknologi dispenser semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Awalnya hanya menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hanya hangat dan panas menggunakan heater, kemudian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kompresor Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan

Lebih terperinci

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2 Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana

Lebih terperinci

BAB II POMPA DAN KOMPRESOR

BAB II POMPA DAN KOMPRESOR 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai alat yang disebut pompa dan kompresor. Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika adalah sebuah alat mekanika yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan BAB II DASAR TEORI 2.1. DASAR TEORI POMPA 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan

Lebih terperinci

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id POMPA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISTIM PEMOMPAAN JENIS-JENIS POMPA PENGKAJIAN POMPA Apa yang dimaksud dengan pompa dan sistem pemompaan? http://www.scribd.com/doc/58730505/pompadan-kompressor

Lebih terperinci

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL AUFA FAUZAN H. 03111003091 TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang. Material atau bahan dalam industri teknik kimia dapat berupa bentuk padat, cair dan gas. Material dalam bentuk cair sendiri misalnya saja pada industri minuman, tentunya

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanis yang digerakkan oleh tenaga penggerak dan digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Tentang Mesin Fluida Definisi fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan menyesuaikan diri dengan bentuk wadah tempatnya. Bila berada dalam keseimbangan, fluida

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kompresor Kompresor merupakan mesin fluida yang menambahkan energi ke fluida kompresibel yang berfungsi untuk menaikkan tekanan. Kompresor biasanya bekerja dengan perbedaan

Lebih terperinci

15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Pompa Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada pompa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan pompa sangat luas hampir disegala bidang, seperti industri, pertanian, rumah tangga dan sebagainya. Pompa merupakan alat yang

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang turbin uap ini dengan baik meskipun

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder

Lebih terperinci

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL Hartoyo PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN Dilihat dari fungsinya, AC Mobil memiliki

Lebih terperinci

9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK

9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK 9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran Modul Diklat Basic PKP-PK 9.1 9.2 Fungsi utama pada unit PKP-PK 9.1.1 Dapat mengisap air dari segala sumber air bila diperlukan misalnya bak air, hidran, sungai,

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Kimia Industri (TIN 4206) PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV Reaktor V Crystallization VI Heat treatment

Lebih terperinci

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL Pesawat bantu terdiri dari dan berbagai peralatan yang secara garis besar dapat dibagi menjadi mesin bantu di kamar mesin dan mesin bantu, di geladak (dek) atau di

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ENDI SOFAN HADI NIM : D

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ENDI SOFAN HADI NIM : D TUGAS AKHIR PERENCANAAN FAN PENDINGIN RADIATOR PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN DAYA MESIN 88 HP DAN PUTARAN 3100 RPM DENGAN JUMLAH SUDU 8 BUAH SERTA DIAMETER KIPAS 410 mm Tugas Akhir Disusun Sebagai Syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Digester Digester berasal dari kata Digest yang berarti aduk, jadi yang dimaksud dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau melumatkan

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SISTIM AC KOMPRESOR TIPE WOBBLE PLATE Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistim AC Disusun Oleh : Cahyono (5201410028) Naufal Farras Sajid (5201410029) Riwan Setiarso (5201410030) Rifki Yoga Kusuma

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan

Lebih terperinci

BAB IV. P O M P A. P untuk menaikkan kecepatan aliran ( ), dan/atau untuk menaikkan tekanan ( ),

BAB IV. P O M P A. P untuk menaikkan kecepatan aliran ( ), dan/atau untuk menaikkan tekanan ( ), 1 BAB IV. P O M P A LEARNING OUTCOME Bab IV ini adalah mahasiswa diharapkan dapat: mengetahui cara kerja pompa, mengetahui kelebihan dan kekurangan pompa dan kompresor, memilih jenis pompa dan kompresor.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah

Lebih terperinci

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant ) LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3 BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL 3.1.Kerja Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang

Lebih terperinci

TUGAS : MACAM MACAM COOLING TOWER, PACKING DAN FAN

TUGAS : MACAM MACAM COOLING TOWER, PACKING DAN FAN TUGAS : MACAM MACAM COOLING TOWER, PACKING DAN FAN Klasifikasi Cooling Tower Ada banyak klasifikasi cooling tower, namun pada umumnya pengklasifikasian dilakukan berdasarkan sirkulasi air yang terdapat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG Tugas Akhir ini Disusun dan Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2 POMPA SENTRIFUGAL Oleh Kelompok 2 M. Salman A. (0810830064) Mariatul Kiptiyah (0810830066) Olyvia Febriyandini (0810830072) R. Rina Dwi S. (0810830075) Suwardi (0810830080) Yayah Soraya (0810830082) Yudha

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

BAB III. 3.1 Pemeliharan dan perawatan propeller

BAB III. 3.1 Pemeliharan dan perawatan propeller BAB III 3.1 Pemeliharan dan perawatan propeller 3.2 Manajemen Manajemen merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengatur sumber daya sumber daya yang dimilikinya agar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. kompresi udara. Udara yang dikompresi sering disebut udara tekan atau udara

BAB II DASAR TEORI. kompresi udara. Udara yang dikompresi sering disebut udara tekan atau udara BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Kompresi Kompresi adalah pemampatan gas sehingga tekanannya lebih tinggi dari tekanan semula. Proses ini dipakai dalam banyak cabang bidang teknik. Istilah kompresi umumnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Sifat-sifat fisik

Lebih terperinci

MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL. Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229

MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL. Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229 MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL NAMA NIM Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pandangan Umum Pompa Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan

Lebih terperinci

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 3.1 Dasar Pompa oli Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke

Lebih terperinci

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA POMPA Kriteria pemilihan pompa (Pelatihan Pegawai PUSRI) Pompa reciprocating o Proses yang memerlukan head tinggi o Kapasitas fluida yang rendah o Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurrie (lumpur)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Fan merupakan peralatan yang digunakan untuk menyalurkan sejumlah volume udara atau gas melalui suatu saluran (duct). Selain itu, fan juga digunakan untuk pensuplai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi: 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. to Transaxle. Transaxle input shaft. Torque converter. Pump impeller. Transaxle input shaft.

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. to Transaxle. Transaxle input shaft. Torque converter. Pump impeller. Transaxle input shaft. Garis Besar Converter Stator One-way clutch Torque converter Stator shaft Oil pump to input shaft Umum Konverter tenaga putaran (torque converter) menghantarkan dan menggandakan tenaga putaran dari mesin

Lebih terperinci

BAB III TEORI AIR SCREW COMPRESSOR

BAB III TEORI AIR SCREW COMPRESSOR BAB III TEORI AIR SCREW COMPRESSOR 3.1 Kompresor Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi fluida (gas atau udara) dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan,

Lebih terperinci