PENGARUH JENIS KEMASAN PLASTIK DALAM MEMPERTAHANKAN KUALITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA PENYIMPANAN SUHU 18 O C THE EFFECT OF
|
|
- Suhendra Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH JENIS KEMASAN PLASTIK DALAM MEMPERTAHANKAN KUALITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA PENYIMPANAN SUHU 18 O C THE EFFECT OF PLASTICS PACKAGING TO PRESERVE THE QUALITY OF WHITE OYSTER MUSHROOM (Pleurotus ostreatus) AT 18 O C STORAGE TEMPERATURE Nisya Piyanari Wilyana *, Suhartono,Ir,.MP, Tini Sudartini, Ir,.MP Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Jln. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp (0265) Fax (0265) * nisyapiyanari@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jenis kemasan plastik yang tepat untuk mempertahankan kualitas jamur tiram putih. Percobaan ini dilaksanakan di dalam ruangan laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi dimulai pada 25 Agustus sampai dengan 03 September Metode percobaan ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan diulang enam kali. yang dicoba adalah sebagai berikut: P0 = Tanpa kemasan (kontrol), P1 = Menggunakan jenis kemasan plastik PE; P2 = Menggunakan jenis kemasan plastik HDPE; P3 = Menggunakan jenis kemasan plastik PP. Hasil percobaan menunjukkan bahwa jenis kemasan plastik berpengaruh dalam mempertahankan kualitas jamur tiram. Jenis kemasan plastik PP (Polipropilen) dapat mempertahankan kualitas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dalam waktu 10 hari pada penyimpanan suhu 18 o C. Kata Kunci : Jamur Tiram Putih, Pengemasan, Suhu, Pascapanen Abstract The objective of suitable was find out of the type of plastics packaging to preserve the quality of white oyster mushroom.this eksperiment was conducted at laboratory of Agriculture Faculty of Siliwangi University since 25 August until 3 September The method was Completely Randomized Design (CRD) with four treatments and six replications. The treatment, was : P0 = without packaging, P1 = plastics PE, P2 = plastics HDPE, P3 = plastics PP. The result showed that the type of plastics packaging affected the quality of white oyster mushroom. Plastic PP was the best plastic type to preserve the quality of white oyster mushroom at 18 o C storage temperature within 10 days observation. Keyword : white oyster mushroom, packaging, temperature, Pendahuluan Salah satu jamur yang sering dikonsumsi oleh masyarakat luas yaitu jamur tiram (Pleurotus ostreatus) yang berasal dari kelas Basidiomicetes. Hal tersebut disebabkan karena rasanya yang lezat, strukturnya yang kenyal, bergizi tinggi, menyehatkan, mudah diolah menjadi berbagai menu masakan serta berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan makanan olahan seperti keripik jamur, abon jamur, pizza jamur, dan olahan lainnya. Jamur tiram sama halnya dengan produk hortikultura lainnya, setelah dipanen masih terus melakukan kegiatan hidupnya atau masih melakukan proses metabolisme (respirasi). Jamur tiram memiliki sifat yang mudah rusak dan setelah panen mengalami perubahan fisiologis yang menyebabkan perubahan mutu seperti kelayuan, perubahan tekstur, aroma, serta perubahan warna. Salah satu cara penanganan pascapanen agar komoditas tidak mudah rusak dan lebih awet adalah pengemasan. Pengemasan dilakukan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan, perdagangan, serta menjaga komoditas dari kerusakan fisik akibat benturan,
2 gesekan, penumpukan, tekanan dan serangan serangga. Pengemasan dilakukan dengan bahanbahan yang disetujui oleh konsumen, seperti karton, kotak kayu, plastik, atau keranjang bambu (Poerwanto dan Anas, 2013). Kemasan juga berfungsi sebagai satuan wadah dan membantu kegiatan selanjutnya dapat ditangani secara berkelompok, tidak dilakukan pada individu produk satu persatu, sehingga dapat dilakukan dengan cepat dan efisien (Usman, 2013). Menurut Ulrich (1986) dalam Maulana (2009) pada keadaan kesetimbangan yang mantap, laju respirasi, proses penuaan (senescence), pelunakan jaringan, dan reaksi biokimia lain ke arah kerusakan berada dalam kondisi minimal, pada kondisi ini akan diperoleh masa simpan produk segar yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kemasan plastik yang tepat untuk mempertahankan kulitas jamur tiram putih. Bahan dan Metode Percobaan ini dilaksanakan pada 25 Agustus sampai dengan 03 September Percobaan ini dilakukan dalam ruangan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Bahan dan alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah jamur tiram putih segar yang diambil dari Desa Cihaur Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, kemasan jenis plastik PP (Polypropilene), HDPE (High Density Polyethylene), PE (Polyethylene), timbangan, termometer, perekat plastik, pengukur kelembaban, oven dan alat tulis. Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Terdiri dari 4 perlakuan yaitu : P0 (tanpa pengemas); P1 (); P2 (); P3 (). Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali sehingga secara keseluruhan terdapat 24 kelompok percobaan, setiap perlakuan terdiri dari 6 kemasan. Jumlah kemasan yang diperlakukan sebanyak 144 kemasan jamur tiram. Parameter yang dilakukan pada percobaan ini terdiri dari pengamatan penunjang dan pengamatan utama. Pengamatan penunjang meliputi suhu dan kelembaban yang diamati setiap hari. Sedangkan pada pengamatan utama terdiri dari tekstur yang diamati setelah 10 hari dengan uji organoleptik oleh panelis; kadar air diamati sebelum pengemasan dan setelah 10 hari. Kadar air dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Mo = (Wo-Wn)/Wo x 100% Keterangan : Mo = Kadar air (%) Wo = Berat sampel sebelum di oven Wn = Berat sampel setelah dioven susut bobot diamati setelah 10 hari dengan menimbang bobot akhir dan membandingkannya dengan bobot awal; kelayuan yang diamati setelah 10 hari dengan uji organoleptik oleh panelis; perubahan warna dilakukan setelah 10 hari dengan menggunakan pengolahan citra digital; dan aroma yang diamati setelah 10 hari dengan uji organoleptik oleh panelis. Hasil dan Pembahasan Suhu dan Kelembaban Pengamatan suhu dan kelembaban dilakukan setiap hari selama 10 hari, tujuannya agar suhu tetap stabil. Berdasarkan hasil pengamatan suhu selama penelitian yaitu 18 0 C dan kelembaban rata-rata 48,7 persen
3 Tekstur Tabel 4. Tekstur Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) setelah disimpan dalam berbagai jenis kemasan plastik pada suhu 18 o C 1,00 a 2,62 ab 2,51 ab 3,54 b Tabel 4 menunjukkan bahwa tekstur jamur tiram yang memiliki nilai paling besar adalah jamur tiram yang masih memiliki tekstur yang baik, sedangkan yang memiliki nilai kecil adalah sebaliknya. plastik PE memiliki nilai paling besar, berarti pada perlakuan ini masih memiliki tekstur yang baik yaitu masih kenyal. Berbeda dengan perlakuan tanpa pengemas yang memiliki nilai paling kecil, berarti pada perlakuan ini teksturnya sudah tidak kenyal lagi tetapi memiliki tekstur yang keras. Pada perlakuan tanpa pengemas, awalnya memiliki tekstur yang kenyal, lama kelamaan menjadi lembek dan akhirnya menjadi keras. Hal ini disebabkan jamur tiram pada perlakuan tanpa pengemas berhubungan langsung dengan udara sehingga meningkatkan proses respirasi dan transpirasi serta dipengaruhi oleh kelembaban udara sekitar. Uap air yang dihasilkan dari proses respirasi dan transpirasi ini dilepaskan ke udara yang menyebabkan jaringan atau tekstur menjadi keras. Adapun pada perlakuan plastik PP yang menggunakan pengemas jenis polipropilen, uap air berada dalam kemasan plastik yang menyebabkan tekstur masih segar yang disebabkan oleh sifat dari jenis kemasan plastik ini yaitu memiliki permeabilitas yang rendah terhadap air dan permeabilitas yang sedang terhadap gas. Perubahan tekstur dipengaruhi beberapa faktor yaitu, kadar air yang menurun akibat transpirasi sehingga menjadi layu. Metabolisme, seperti respirasi dan pemecahan substrat dalam jamur, dapat menyebabkan kerusakan sel atau jaringan, sehingga menurunkan kekerasan. Jamur mikroorganisme yang tumbuh, akan mengeluarkan enzim untuk merusak struktur sel demi kelangsungan hidupnya sehingga jamur melunak (Handayani, 2008). Kadar Air Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap kadar air jamur tiram putih menunjukkan bahwa berbagai kemasan plastik berpengaruh nyata. Seperti terlihat pada Tabel 5 di bawah ini : Tabel 5. Kadar Air Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) setelah disimpan dalam berbagai jenis kemasan plastik pada suhu 18 o C (%) 71,7 a 90,6 b 89,7 b 89,2 b Tabel 5 menunjukan bahwa kadar air pada perlakuan tanpa pengemas memiliki nilai yang paling kecil diantara perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan karena pada perlakuan ini jamur tiram langsung berhubungan dengan lingkungan sekitar sehingga ada perbedaan kelembaban udara dengan kadar air yang terdapat di dalam jamur. Kelembaban rata-rata lingkungan sekitar adalah 48,7 persen sehingga air di dalam jamur menguap untuk mencapai
4 kesetimbangan. Selain itu, disebabkan oleh transpirasi yang tinggi sehingga proses respirasi berlangsung dengan cepat. Berbeda dengan perlakuan yang menggunakan kemasan plastik memiliki nilai yang hampir sama, berarti pada perlakuan ini penurunan kadar air tidak seperti pada perlakuan tanpa pengemas. Hal ini disebabkan pada perlakuan ini terdapat penghalang atau pengemas serta sifat dari pada jenis plastik yang digunakan yaitu kedap terhadap air serta gas sehingga dapat mempertahankan kadar air jamur. Susut Bobot Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap susut bobot jamur tiram putih menunjukkan bahwa berbagai kemasan plastik berpengaruh nyata. Seperti terlihat pada Tabel 6 di bawah ini : Tabel 6. Susut Bobot Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) setelah disimpan dalam berbagai jenis kemasan plastik pada suhu 18 o C (%) 71,2 c 35,5 b 31,2 a 32,1 ab Tabel 6 menunjukkan bahwa susut bobot bervariasi pada berbagai macam perlakuan. Pada perlakuan tanpa pengemas memiliki susut bobot yang paling besar diantara perlakuan yang lainnya. Sejalan dengan kadar air yang mengalami penurunan cukup besar sehingga susut bobot jamur tiram pada perlakuan ini meningkat lebih besar. Hal ini disebabkan akibat dari proses transpirasi juga sebagian subsrat yang ada pada jamur digunakan untuk proses respirasi, dimana jamur yang disimpan dalam kondisi tanpa pengemas mengalami respirasi secara maksimum. Berbeda dengan perlakuan lainnya, pada perlakuan plastik PP mengalami susut bobot yang lebih kecil daripada perlakuan plastik PE tetapi lebih besar daripada perlakuan plastik HDPE namun. Hal ini disebabkan pada perlakuan ini kelembaban udara di dalam mampu dipertahankan, maka proses transpirasi berlangsung lambat sehingga kadar air relatif dapat dipertahankan, selain itu di dalam kemasan konsentrasi oksigen yang digunakan untuk respirasi hanya sedikit, sehingga respirasi berlangsung lambat. Kelayuan Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap kelayuan jamur tiram putih yang menunjukkan bahwa berbagai kemasan plastik berpengaruh nyata. Seperti terlihat pada Tabel 7 di bawah ini : Tabel 7. Kelayuan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) setelah disimpan dalam berbagai jenis kemasan plastik pada suhu 18 o C 1,22 a 1,57 b 1,55 b 1,96 c Tabel 7 menunjukkan bahwa pada perlakuan tanpa pengemas memiliki nilai terendah, berarti perlakuan ini mengalami kenampakan layu. Hal ini disebabkan proses transpirasi yang tinggi yang menyebabkan proses respirasi yang cepat karena tidak adanya pelindung (kemasan)
5 sehingga kadar air di dalam jamur tiram menguap untuk mencapai kesetimbangan. Akibat dari proses tersebut jamur tiram menjadi lunak dan mengeras. Berbeda dengan perlakuan plastik PP yang memiliki nilai tertinggi, berarti perlakuan ini masih memiliki kenampakan yang segar. Hal ini disebabkan sifat dari jenis kemasan plastik polipropilen yang memiliki permeabilitas yang rendah terhadap uap air dan permeabilitas yang sedang terhadap gas, serta kelembaban di dalam yang dapat dipertahankan sehingga proses transpirasi dan respirasi dapat dihambat. Kemasan plastik cukup efektif dalam mengurangi kehilangan air (Handayani, 2008, dalam Putra dkk, 2013). Perubahan Warna Agar dapat diolah dengan komputer digital, maka suatu citra harus dipresentasikan secara numerik. Salah satu aplikasi untuk mengolah citra digital adalah Matlab. Matlab merupakan singkatan dari matrix laboratory yang dikembangkan oleh The Mathwork. Inc. Matlab mengintegrasikan perhitungan, visualisasi, dan pemrograman dalam suatu lingkungan yang mudah digunakan. Bahasa pemrograman ini banyak digunakan di berbagai bidang terutama bidang sains (Prasetyo, 2010). Perubahan Warna Jamur Tiram setelah 10 hari Jamur Tiram Tanpa Kemasan Jamur Tiram Kemasan PE Jamur Tiram Kemasan HDPE Jamur Tiram Kemasan PP Berdasarkan hasil dari pengolahan citra digital menggunakan matlab hasil yang didapat dilihat dari nilai RGB bahwa jamur tiram pada perlakuan tanpa kemasan setelah 10 hari penyimpanan memiliki nilai R : 236 G: 240 B: 41 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut merupakan warna kuning keemasan. Pada kemasan PE dengan pengujian yang sama memiliki nilai R:228 G:212 B: 73 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut dimiliki oleh warna kuning kecoklatan. Pada kemasan HDPE memiliki nilai R:225 G:229 B: 86 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut dimiliki oleh warna kuning hampir coklat. Dan pada kemasan PP memiliki nilai R:237 G:241 B: 175 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut adalah warna abu kekuningan. Dari beberapa perlakuan tadi ditemukan berbagai macam warna, ada yang masih putih, kuning bahkan sudah coklat ini diakibatkan karena adanya proses pencoklatan (browning). Kandungan CO2 yang tinggi dapat membangkitkan berbagai macam warna (Ulrich, 1997). Semakin besar nilai biru maka warnanya semakin menuju terang, dan sebaliknya semakin kecil nilai biru warnanya semakin gelap. Warna yang gelap menandakan bahwa jamur tersebut sudah tidak memiliki daya terimanya lagi. Selama penyimpanan, jamur tiram putih mengalami perubahan warna akibat pencoklatan baik secara enzimatis. Browning atau proses
6 pencoklatan pada jamur tiram putih disebabkan karena proses enzimatis. Adanya enzim polifenol oksidase menyebabkan pencoklatan apabila terkena oksigen. Reaksi ini tergantung pada kandungan air dan berjalan lambat (Handayani, 2008). Menurut Apandi M (1984) tanaman yang rusak, cepat menjadi gelap warnanya setelah berhubungan langsung dengan udara, disebabkan oleh terjadinya konversi dari senyawa fenolik oleh fenolasa menjadi melanin yang berwarna coklat. Enzim yang bekerja pada awal reaksi adalah fenolase atau polifenol oksidase. Untuk berlanjutnya reaksi yang dikatalisa oleh enzim yang diperlukan adanya O2 dan gugus prostesis Cu. Aroma Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap aroma jamur tiram putih yang menunjukkan bahwa berbagai kemasan plastik berpengaruh nyata. Seperti terlihat pada Tabel 8 di bawah ini : Tabel 8. Aroma Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) setelah disimpan dalam berbagai jenis kemasan plastik pada suhu 18 o C 2,00 a 2,48 b 2,05 a 3,25 c Pada tabel 8 menunjukkan bahwa pada perlakuan plastik PE memiliki aroma yang agak asam. Hal ini disebabkan karena plastik polietilen memiliki sifat yang kedap terhadap air dan oksigen sehingga semua oksigen yang berada di dalam kemasan terperangkap terpakai habis dalam waktu singkat oleh proses transpirasi, respirasi menjadi anaerob serta terbentuk zat-zat menguap seperti asam laktat, etanol, dan CO2 (Pantastico, 1997). Berbeda dengan perlakuan plastik PP yang masih memiliki aroma agak segar. Hal ini sejalan dengan penyusutan bobot dan kadar air yang kecil. Pada perlakuan ini, plastik memiliki sifat permeabel yang rendah, sehingga hasil dari proses respirasi dan transpirasi tidak menempel di dinding plastik. Karena jika banyak uap yang menempel di dinding plastik, jamur tiram akan menyerap uap air yang menempel sehingga jamur menjadi layu dan menyebakan proses oksidasi serta tumbuhnya kapang ataupun mikroorganisme pembusuk yang menyebabkan terjadinya penyimpangan aroma pada jamur tiram. Kesimpulan Berbagai jenis kemasan plastik sangat berpengaruh terhadap kualitas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dalam waktu simpan 10 hari sesuai dengan sifat permeabilitas dari jenis plastik itu sendiri. dengan jenis kemasan polipropilen (PP) dapat mempertahankan kualitas jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dalam waktu simpan 10 hari pada suhu 18 o C. Daftar Pustaka Apandi, M Teknologi Buah dan Sayur. Penerbit Alumni : Bandung Handayani, R Pengemasan Atmosfer termodifikasi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) [Skripsi] Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Maulana, E Pengaruh Jenis Film Kemasan dan Suhu Penyimpanan terhadap mutu dan Daya Simpan Jamur Tiram Segar. Online [tersedia] : [24 Agustus 2015] Pantastico, E.R.B Respirasi dan Puncak Respirasi. Tjitrosoepomo, G. Fisiologi pasca panen, penganganan dan pemanfaatan buah-buahan dan sayur-sayuran tropika dan sub
7 tropika. Cetakan keempat. Diterjemahkan oleh : Kamariyani. Gajah Mada University Press : Jogjakarta Poerwanto, R dan Anas D. Susila Teknologi Holtikultura. PT Penerbit IPB Press : Bogor Prasetyo, E Pengantar Pengolahan Citra. Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma : Jakarta Putra, D., Suprianto dan Laila Khamsatul Muharrani Karakteristik Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) selama Penyimpanan dalam Kemasan Plastik Polypropilen (PP). Agrointek UTM Vol. 7 No. 2
KARAKTERISTIK JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) SELAMA PENYIMPANAN DALAM KEMASAN PLASTIK POLYPROPILEN (PP)
66 Karakteristik Jamur Tiram (Dwi P, dkk) KARAKTERISTIK JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) SELAMA PENYIMPANAN DALAM KEMASAN PLASTIK POLYPROPILEN (PP) Dwi Putra Arianto, Supriyanto, Laila Khamsatul Muharrani
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perubahan Konsentrasi O dan CO dalam Kemasan mempunyai densitas antara.915 hingga.939 g/cm 3 dan sebesar,9 g/cm 3, dimana densitas berpengaruh terhadap laju pertukaran udara
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur
PENDAHULUAN Latar Belakang Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang dapat dimakan dan dapat dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur tiram putih, coklat dan merah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN Proses respirasi sangat mempengaruhi penyimpanan dari buah melon yang terolah minimal, beberapa senyawa penting
Lebih terperinciOleh : Mutiara Cahya 1, Rofandi Hartanto 2, Dian Dwi Novita 3
Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol.3, No. 1: 35-48 KAJIAN PENURUNAN MUTU DAN UMUR SIMPAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEGAR DALAM KEMASAN PLASTIK POLYPROPYLENE PADA SUHU RUANG DAN SUHU RENDAH
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI NATRIUM BISULFIT DAN JENIS KEMASAN TERHADAP MUTU JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA PENYIMPANAN SUHU RENDAH SKRIPSI
PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM BISULFIT DAN JENIS KEMASAN TERHADAP MUTU JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA PENYIMPANAN SUHU RENDAH SKRIPSI OLEH: DODI PRATAMA 080305045/ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Laju Respirasi dengan Perlakuan Persentase Glukomanan Proses respirasi sangat mempengaruhi penyimpanan dari buah sawo yang terolah minimal, beberapa senyawa penting
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Suhu Suhu merupakan faktor yang sangat penting untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme menjadi lambat sehingga
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN MBAHASAN A. SUSUT BOBOT Perubahan susut bobot seledri diukur dengan menimbang bobot seledri setiap hari. Berdasarkan hasil pengukuran selama penyimpanan, ternyata susut bobot seledri mengalami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Buah (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura. Buah mudah sekali mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor keadaan fisik buah yang
Lebih terperinciKARAKTERISTIK JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) SELAMA PENYIMPANAN DALAM KEMASAN PLASTIK POLYPROPILEN (PP)
66 Karakteristik Jamur Tiram (Dwi P, dkk) KARAKTERISTIK JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) SELAMA PENYIMPANAN DALAM KEMASAN PLASTIK POLYPROPILEN (PP) Dwi Putra Arianto, Supriyanto, Laila Khamsatul Muharrani
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP MUTU KERIPIK DURIAN Pada tahap ini, digunakan 4 (empat) tingkat suhu dan 4 (empat) tingkat waktu dalam proses penggorengan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Penyusunan Buah Dalam Kemasan Terhadap Perubahan Suhu Penelitian ini menggunakan dua pola penyusunan buah tomat, yaitu pola susunan acak dan pola susunan teratur. Pola
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia,
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUKURAN LAJU RESPIRASI Setelah dipanen ternyata sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian masih mengalami proses respirasi oleh karena itu sayuran, buah-buahan dan umbiumbian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. WARNA KULIT BUAH Selama penyimpanan buah pisang cavendish mengalami perubahan warna kulit. Pada awal pengamatan, buah berwarna hijau kekuningan dominan hijau, kemudian berubah
Lebih terperinciPENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR. Cara-cara penyimpanan meliputi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI)
PENYIMPANAN BUAH DAN SAYUR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN SEGAR (BUAH, SAYUR DAN UMBI) Cara-cara penyimpanan meliputi : 1. penyimpanan pada suhu rendah 2. penyimpanan dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian
III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Oktober 2013 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Laju Respirasi Wortel Terolah Minimal
HASIL DAN PEMBAHASAN Laju Respirasi Wortel Terolah Minimal cold chaín Perubahan laju produksi CO 2 pada wortel terolah minimal baik pada wortel utuh (W1) maupun irisan wortel (W2) pada penelitian pendahuluan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kadar Air Kulit Manggis Kadar air merupakan salah satu parameter penting yang menentukan mutu dari suatu produk hortikultura. Buah manggis merupakan salah satu buah yang mempunyai
Lebih terperinciVariasi Kemasan Plastik Polipropilen Berperforasi pada Pengemasan Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis Osb.)
Variasi Kemasan Plastik Polipropilen Berperforasi pada Pengemasan Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis Osb.) 1* Ratna, 1 Syahrul, 1 Aulia Firdaus 1 Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pendahuluan diawali dengan melakukan uji terhadap buah salak segar Padangsidimpuan. Buah disortir untuk memperoleh buah dengan kualitas paling
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengemasan Buah Nanas Pada penelitian ini dilakukan simulasi transportasi yang setara dengan jarak tempuh dari pengumpul besar ke pasar. Sebelum dilakukan simulasi transportasi,
Lebih terperinciDAN PENDINGBNAN TERHADAP DAYA SlMPWW BAMUR MERANG SEGAR
i t 7. ;"! C '.qs 0) "!. *,,I:,..-. < ",, *. ~- [ '~,Jl MEMPELAJARI PENGARUH KONDlSl DAN PENDINGBNAN TERHADAP DAYA SlMPWW BAMUR MERANG SEGAR ( Volvariella volvacea ) * 7 01eh DlAN SUWAIDA F 24. 1120 1991
Lebih terperinciDAN PENDINGBNAN TERHADAP DAYA SlMPWW BAMUR MERANG SEGAR
i t 7. ;"! C '.qs 0) "!. *,,I:,..-. < ",, *. ~- [ '~,Jl MEMPELAJARI PENGARUH KONDlSl DAN PENDINGBNAN TERHADAP DAYA SlMPWW BAMUR MERANG SEGAR ( Volvariella volvacea ) * 7 01eh DlAN SUWAIDA F 24. 1120 1991
Lebih terperinciHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam pada lampiran 3a, bahwa pemberian KMnO 4 berpengaruh terhadap
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Konsentrasi KMnO 4 Terhadap Susut Berat Hasil sidik ragam pada lampiran 3a, bahwa pemberian KMnO 4 berpengaruh terhadap susut berat cabai merah berbeda nyata
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINASI TAKARAN DEDAK DAN LAMA PENGOMPOSAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
PENGARUH KOMBINASI TAKARAN DEDAK DAN LAMA PENGOMPOSAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Supriyaningsih 1) Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Pada umumnya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan sayuran berbentuk buah yang banyak dihasilkan di daerah tropis dan subtropis. Budidaya tanaman tomat terus meningkat seiring
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan mutu yang diamati selama penyimpanan buah manggis meliputi penampakan sepal, susut bobot, tekstur atau kekerasan dan warna. 1. Penampakan Sepal Visual Sepal atau biasa
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN PENDAHULUAN Dari penelitian pendahuluan diperoleh bahwa konsentrasi kitosan yang terbaik untuk mempertahankan mutu buah markisa adalah 1.5%. Pada pengamatan
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENANGANAN PASCAPANEN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN
TEKNOLOGI PENANGANAN PASCAPANEN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN Oleh : Usman Ahmad Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang dewasa ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pendahuluan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan percobaan pembuatan emulsi lilin dan pelapisan lilin terhadap buah sawo dengan konsentrasi 0%, 2%,4%,6%,8%,10%, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika dan kini telah menyebar di kawasan benua Asia termasuk di Indonesia. Tomat biasa ditanam di dataran
Lebih terperinciKajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat
Kajian Ventilasi Dan Perubahan Suhu Dalam Kemasan Karton Dengan Komoditas Tomat Emmy Darmawati 1), Gita Adhya Wibawa Sakti 1) 1) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perubahan Ion Leakage Ion merupakan muatan larutan baik berupa atom maupun molekul dan dengan reaksi transfer elektron sesuai dengan bilangan oksidasinya menghasilkan ion.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Belimbing manis (Averrhoa carambola L.) merupakan salah satu buah nonklimaterik
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Belimbing manis (Averrhoa carambola L.) merupakan salah satu buah nonklimaterik berkulit tipis, memiliki rasa yang manis dan menyegarkan, juga memiliki kadar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pati bahan edible coating berpengaruh terhadap kualitas stroberi (Fragaria x
57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Jenis Pati Bahan Edible Coating terhadap Kualitas Stroberi (Fragaria x ananassa) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa jenis pati bahan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. SUSUT BOBOT Susut bobot merupakan salah satu faktor yang mengindikasikan mutu tomat. Perubahan terjadi bersamaan dengan lamanya waktu simpan dimana semakin lama tomat disimpan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Stroberi berasal dari benua Amerika, jenis stroberi pertama kali yang ditanam di
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroberi berasal dari benua Amerika, jenis stroberi pertama kali yang ditanam di Indonesia adalah jenis Fragaria vesca L. Buah stroberi adalah salah satu produk hasil
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN HORTIKULTURA
Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN PENANGANAN PASCA PANEN HORTIKULTURA Kebanyakan pasca panen produk hortikultura segar sangat ringkih dan mengalami penurunan mutu sangat cepat.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan Pengeringan yang dilakukan dua kali dalam penelitian ini bertujuan agar pengeringan pati berlangsung secara merata. Setelah dikeringkan dan dihaluskan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di Indonesia memungkinkan berbagai jenis buah-buahan tumbuh dan berkembang. Namun sayangnya, masih banyak
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perubahan Parameter Fisik dan Organoleptik Pada Perlakuan Blansir 1. Susut Bobot Hasil pengukuran menunjukkan bahwa selama penyimpanan 8 hari, bobot rajangan selada mengalami
Lebih terperinciPengaruh Ketebalan Plastik Polyethylene densitas rendah terhadap Umur Simpan Bawang Daun (Allium fistulosum L.)
Pengaruh Ketebalan Plastik Polyethylene densitas rendah terhadap Umur Simpan Bawang Daun (Allium fistulosum L.) HILDA ORITA SARAGIH I PUTU DHARMA*) I NYOMAN GEDE ASTAWA PS Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Mutu Organoleptik Biskuit Selama Penyimpanan Uji kesukaan dan mutu hedonik merupakan salah satu cara untuk uji sensori suatu produk. Uji kesukaan dan mutu hedonik dilakukan
Lebih terperinciPENGEMASAN ATMOSFER TERMODIFIKASI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
PENGEMASAN ATMOSFER TERMODIFIKASI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Oleh : Reni Tri Handayani F 8 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENGEMASAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Buah jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diminati konsumen. Salah satu contoh kultivar jambu yang memiliki
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Tahap Pertama Penentuan waktu hydrocooling dan konsentrasi klorin optimal untuk pak choi Tahap precooling ini dilakukan untuk menentukan kombinasi lama hydrocooling dan
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN WADAH PENGEMASAN TERHADAP MUTU CABE RAWIT (Capsicum frutescens) YANG DISIMPAN PADA RUANG PENDINGIN ABSTRACT
KAJIAN PENGGUNAAN WADAH PENGEMASAN TERHADAP MUTU CABE RAWIT (Capsicum frutescens) YANG DISIMPAN PADA RUANG PENDINGIN Diliyanti Oktavia Kapoh 1) Frans Wenur 2), Douwes D. Malik 3 ), Stella M.E.Kairupan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman pertanian yang strategis untuk dibudidayakan karena permintaan cabai yang sangat besar dan banyak konsumen yang mengkonsumsi
Lebih terperinciKajian Hydrocooling dan Tempat Penyimpanan untuk Mempertahankan Kualitas Cabai Gendot (Capsicum annum var. Abbreviata)
Planta Tropika Journal of Agro Science Vol 3 No 1 / Februari 2015 Kajian Hydrocooling dan Tempat Penyimpanan untuk Mempertahankan Kualitas Cabai Gendot (Capsicum annum var. Abbreviata) DOI 10.18196/pt.2015.035.16-23
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DOSIS DAN KEMASAN BAHAN PENYERAP Penentuan dosis dilakukan untuk memperoleh dosis zeolit yang paling optimal sebagai bahan penyerap etilen dalam penyimpanan buah salak pondoh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. baik tumbuhan, manusia maupun hewan. Menurut Winarno (2004), respirasi
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Respirasi Respirasi merupakan suatu aktifitas yang dilakukan oleh mikroorganisme hidup baik tumbuhan, manusia maupun hewan. Menurut Winarno (2004), respirasi merupakan proses
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk buah eksotik yang digemari oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang
Lebih terperinciPENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN
PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK PERLAKUAN SEBELUM
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Karakteristik awal cabai merah (Capsicum annuum L.) diketahui dengan melakukan analisis proksimat, yaitu kadar air, kadar vitamin
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
17 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta-IPB.
Lebih terperinciBuncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang
TEKNIK PELAKSANAAN PERCOBAAN PENGARUH KONSENTRASI GARAM DAN BLANCHING TERHADAP MUTU ACAR BUNCIS Sri Mulia Astuti 1 Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang berpotensi ekonomi tinggi karena
Lebih terperinciMATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP
MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP KERUSAKAN FISIK/MEKANIS KERUSAKAN KIMIAWI KERUSAKAN MIKROBIOLOGIS KEAMANAN PANGAN, CEGAH : o CEMARAN FISIK o CEMARAN KIMIAWI o CEMARAN
Lebih terperinciBakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90
Firman Jaya Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90 Khamir memerlukan Aw minimal lebih rendah daripada bakteri ±0,88 KECUALI yang bersifat osmofilik Kapang memerlukan Aw minimal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. IDENTIFIKASI KERUSAKAN BUAH APEL FUJI SUN MOON. IDENTIFIKASI KERUSAKAN MERUPAKAN TAHAPAN AWAL PENANGANAN SORTASI BUAH
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. IDENTIFIKASI KERUSAKAN BUAH APEL FUJI SUN MOON. IDENTIFIKASI KERUSAKAN MERUPAKAN TAHAPAN AWAL PENANGANAN SORTASI BUAH BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Kerusakan
Lebih terperinciPENYIMPANAN SAYUR DAN BUAH TITIS SARI KUSUMA
PENYIMPANAN SAYUR DAN BUAH TITIS SARI KUSUMA Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mengetahui prinsip penyimpanan sayur dan buah Mahasiswa mengetahui tujuan penyimpanan sayur dan buah Mahasiswa mengetahui jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu buah yang memiliki produktivitas tinggi di Indonesia adalah buah pisang. Tahun 2014, buah pisang menjadi buah dengan produksi terbesar dari nilai produksi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identifikasi Kerusakan Buah Apel Fuji Sun Moon. Identifikasi kerusakan merupakan tahapan awal penanganan sortasi buah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Kerusakan Buah Apel Fuji Sun Moon Identifikasi kerusakan merupakan tahapan awal penanganan sortasi buah apel fuji sun moon di Hypermart Gorontalo. Tahapan sortasi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Klorofil Daun Susut Bobot Laju Respirasi (O2 dan CO2)
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv RINGKASAN... v HALAMAN PERSETUJUAN... vi TIM PENGUJI... vii RIWAYAT HIDUP... viii KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. (6) Hipotesis penelitian, dan (7) Tempat dan waktu penelitian. memperhatikan teknik pengemasan dan suhu penyimpanan (Iflah dkk, 2012).
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah, (3) Tujuan penelitian, (4) Manfaat penelitian, (5) Kerangka pemikiran, (6) Hipotesis penelitian, dan (7) Tempat
Lebih terperinciKAJIAN TEKNOLOGI PASCAPANEN SAWI (Brassica juncea, L.) DALAM UPAYA MENGURANGI KERUSAKAN DAN MENGOPTIMALKAN HASIL PEMANFAATAN PEKARANGAN
KAJIAN TEKNOLOGI PASCAPANEN SAWI (Brassica juncea, L.) DALAM UPAYA MENGURANGI KERUSAKAN DAN MENGOPTIMALKAN HASIL PEMANFAATAN PEKARANGAN Desy Nofriati 1, Renie Oelviani 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Ikan tongkol (Euthynnus affinis) segar diperoleh dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan) kota Gorontalo. Bahan bakar yang digunakan dalam pengasapan ikan adalah batok sabut kelapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Organoleptik Bakso Ikan Nila Merah Uji organoleptik mutu sensorik yang dilakukan terhadap bakso ikan nila merah yang dikemas dalam komposisi gas yang berbeda selama
Lebih terperinciSKRIPSI. PENAMBAHAN DEDAK PADI PADA MEDIA SERBUK GERGAJI TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)
SKRIPSI PENAMBAHAN DEDAK PADI PADA MEDIA SERBUK GERGAJI TERHADAP PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Oleh: Novi Antina 10982008413 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciPengaruh Jenis Otot dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Daging Sapi
Pengaruh dan terhadap Kualitas Daging Sapi Syafrida Rahim 1 Intisari Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi pada tahun 2008. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Laju Respirasi Respirasi merupakan proses metabolisme oksidatif yang mengakibatkan perubahan-perubahan fisikokimia pada buah yang telah dipanen.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Penentuan perbandingan berat jamur merang dengan dry ice dan lama pembekuan Jumlah dry ice yang digunakan dalam proses pembekuan berpengaruh terhadap laju pembekuan. Semakin
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kriteria yaitu warna, kenampakan, tekstur, rasa, dan aroma. Adapun hasil
Nilai Organoleptik BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Organoleptik Ikan Tongkol Asap Uji organoleptik/mutu hedonik ikan tongkol asap dinilai berdasarkan pada kriteria yaitu warna, kenampakan, tekstur,
Lebih terperinci2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak
PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II Disusun oleh : Nur Aini Condro Wibowo Rumpoko Wicaksono UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Karakteristik teh hijau No Parameter SNI Menurut Nasution dan Tjiptadi (1975) 1 Keadaan - Rasa
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISASI PRODUK Karakteristik produk diketahui dengan melakukan analisis proksimat terhadap produk teh hijau. Analisis proksimat yang dilakukan adalah kadar air, kadar
Lebih terperinciUJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT
UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT (Portulaca oleracea) DENGAN PENAMBAHAN AIR PERASAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: RUSTONI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan salah satu produk hortikultura. Jagung manis memiliki laju respirasi yang tinggi sehingga mudah mengalami
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya
TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Siam Jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var Microcarpa) merupakan salah satu dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gram jamur kering juga mengandung protein 10,5-30,4%, lemak 1,7-2,2%, kalsium 314 mg, dan kalori 367 (Suwito, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) saat ini cukup populer dan banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya yang lezat dan juga penuh kandungan nutrisi, tinggi
Lebih terperinciABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah
1 KAJIAN LAMA SIMPAN KERIPIK PISANG KEPOK PUTIH (Musa acuminate sp.) BERDASARKAN TINGKAT AROMA, RASA DAN KERENYAHAN ORGANOLEPTIK DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN DENGAN MODEL PENDEKATAN ARRHENIUS Citra Ratri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pola makan sehat bagi kehidupan manusia. Sebagaimana al-qur an. menjelaskan dalam surat Abbasa (80) :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan merupakan salah satu jenis pangan yang disebut dalam al-qur an yang pengulangannya mencapai 33 kali, yaitu 14 kali untuk kata Hal ini menunjukkan peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dinamakan demikian karena bentuknya seperti tiram atau ovster mushroom. Jamur tiram adalah jamur kayu yang tumbuh berderet menyamping
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Produksi buah pisang di Lampung setiap tahunnya semakin meningkat. Lampung mampu memproduksi pisang sebanyak 319.081 ton pada tahun 2003 dan meningkat hingga
Lebih terperinciErin Karlina 1, Ratna 2, Zulfahrizal 3 Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
Variasi Ketebalan Kemasan Plastik Polypropylen Pada Pengemasan Vakum Buah Melon (Cucumis Melo L) Terolah Minimal (Variation The Thickness Variation Polypropylen In Plastic Packaging Vacuum Packaging Fruit
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN GULA PUTIH DENGAN GULA MERAH DAN PENAMBAHAN SANTAN TERHADAP MUTU ABON JAMUR TIRAM
PENGARUH PERBANDINGAN GULA PUTIH DENGAN GULA MERAH DAN PENAMBAHAN SANTAN TERHADAP MUTU ABON JAMUR TIRAM SKRIPSI OLEH : WINDA WIDYASTUTI 120305028 / ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciTeknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk
Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Penanganan pascapanen sangat berperan dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan buah-buahan. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat B. Bahan dan Alat C. Tahapan Penelitian 1. Persiapan bahan
III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 hingga Mei 2009. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen
Lebih terperinciPENGATURAN PENYIMPANAN KOMODITI PERTANIAN PASCA PANEN
PENGATURAN PENYIMPANAN KOMODITI PERTANIAN PASCA PANEN PENYIMPANAN DINGIN Diperlukan untuk komoditi yang mudah rusak, karena dapat mengurangi Kegiatan respirasi dan metabolisme lainnya Proses penuaan karena
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia
BAB PENDAHULUAN! I ' BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pisang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia karena potensi produksinya yang cukup besar. Pisang sejak lama dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kultivar Fuji merupakan hasil persilangan antara Ralls janet (Kakko)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Buah Apel Fuji Sun Moon Kultivar Fuji merupakan hasil persilangan antara Ralls janet (Kakko) dengan Red Delicious yang dikembangkan oleh The Fruit Tree Research Station.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciPENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING (Laporan Penelitian) Oleh PUTRI CYNTIA DEWI JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PETANIAN
Lebih terperinciKAJIAN PERUBAHAN MUTU BUAH MANGGA GEDONG GINCU SELAMA PENYIMPANAN DAN PEMATANGAN BUATAN OLEH : NUR RATIH PARAMITHA F
KAJIAN PERUBAHAN MUTU BUAH MANGGA GEDONG GINCU SELAMA PENYIMPANAN DAN PEMATANGAN BUATAN OLEH : NUR RATIH PARAMITHA F145981 29 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu jenis buah segar yang disenangi masyarakat. Pisang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan salah satu jenis buah segar yang disenangi masyarakat. Pisang Cavendish memiliki nilai gizi yang tinggi, kaya karbohidrat, antioksidan,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Susut Bobot Susut bobot merupakan salah satu faktor yang mengindikasikan penurunan mutu buah. Muchtadi (1992) mengemukakan bahwa kehilangan bobot pada buah-buahan yang disimpan
Lebih terperinci