Diantara hal mendasar yang menentukan kualitas hidup bangsa kita adalah bila kebutuhan air minum sebagian besar penduduk telah terpenuhi dalam jumlah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diantara hal mendasar yang menentukan kualitas hidup bangsa kita adalah bila kebutuhan air minum sebagian besar penduduk telah terpenuhi dalam jumlah"

Transkripsi

1

2

3 Diantara hal mendasar yang menentukan kualitas hidup bangsa kita adalah bila kebutuhan air minum sebagian besar penduduk telah terpenuhi dalam jumlah dan kualitas yang memadai

4 KATA PENGANTAR Penyediaan akses aman air minum 100% untuk masyarakat menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam kurun tahun Untuk mencapai target tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyusun program-program strategis guna meningkatkan kualitas pelaksanaan program yang telah dicanangkan pemerintah. Salah satu langkah yang dilaksanakan adalah menyusun buku Panduan Kualitas Visual Infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk sektor air minum. Buku ini dimaksudkan sebagai pedoman bersama para pelaksana kegiatan di lingkungan Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan pembangunan. Sehingga, infrastruktur air minum yang dibangun memiliki kualitas yang andal dan bermanfaat buat masyarakat, terutama dalam perwujudan lingkungan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Buku ini merupakan rekaman pekerjaan di bidang air minum, yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta, untuk memberikan contoh kualitas visual infrastruktur yang baik dan kurang baik. Kami harapkan buku ini dapat menjadi bekal bagi seluruh pihak dalam membangun karya-karya infrastruktur permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Jakarta, Maret 2015 Tim Penyusun

5

6 DAFTAR ISI Kata Pengantar 6 Unit Air Baku 8 Bangunan Pengambilan Air Baku (Air Permukaan) 12 Broncaptering (Mata Air) 14 Mekanikal Elektrikal 22 Pipa Transmisi 24 Flow Meter 26 Accessories 28 Unit Produksi 30 IPA Beton 32 IPA Paket 34 Aerasi 36 Prasedimentasi 38 Koagulasi 44 Flokulasi 46 Sedimentasi 48 Filtrasi 50 Sludge Drying Bad 52 Bangunan/Peralatan Penunjang 62 Peralatan Mekanikal dan Elektrikal 70 Accessories 72 Alat Ukur 74 Atap IPA 76 Tembok Penahan Tebing 78 Unit Distribusi 80 Tangki Hydrophor 82 Perpipaan Distribusi 84 Reservoir 86 Meter Induk Distribusi 88 Jembatan Pipa 90 Box Valve 92 Thurst Block 94 Unit Pelayanan 96 Sambungan Rumah (SR) 98 Hidran Umum (HU) 100 Kran Umum (KU) 102 Water Meter

7

8

9 UNIT AIR BAKU Unit air baku adalah sarana dan prasarana pengambilan dan atau penyedia air baku, meliputi bangunan penampungan air, bangunan pengambilan atau penyadapan, alat pengukur, dan peralatan pemantauan, sistem pemompaan, dan atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya. Bab ini memberikan gambaran umum tentang kualitas visual infrastruktur unit air baku dengan sumber air baku dari air permukaan dan mata air. Komponen unit air baku yang disajikan meliputi bangunan pengambilan air baku (Intake), bangunan perlindungan mata air (Broncaptering), Mekanikal Elektrikal (Pintu Sampah/Bar Screen, Pintu Air, Pompa Air Baku, Genset, Peralatan Elektrikal), Pipa Transmisi, Flow Meter, Aksesoris.

10 MENGAPA INI BAIK? Bangunan Pengambilan Air Baku Intake SPAM IKK (2011) Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung Konstruksi pondasi bangunan pengambilan air baku (intake) harus kokoh dan memenuhi standar teknis untuk menahan beban di atasnya serta kemungkinan adanya perubahan-perubahan kapasitas sumber air baku dan perubahan arus aliran, gaya guling, gaya geser, rembesan, gempa dan gaya angkat air (up lift). 8

11 MENGAPA INI KURANG BAIK? Bangunan Pengambilan Air Baku Intake SPAM di Perdesaan Konstruksi pondasi bangunan pengambilan air baku (intake) kurang kokoh dan ditambah kayu untuk memperkuat (darurat). Konstruksi pondasi bangunan dari kayu tersebut sebaiknya diganti menjadi konstruksi beton. 9

12 MENGAPA INI BAIK? Bangunan Pengambilan Air Baku Jalan Akses ke Intake Instalasi Pengolahan Air (2007) Kota Samarinda, Kalimantan Timur Konstruksi bangunan menuju lokasi intake berupa tangga besi dilengkapi dengan pengaman kiri dan kanan yang mempermudah akses untuk melakukan inspeksi, operasi dan pemeliharaan. Jalur menuju intake juga dilengkapi dengan lampu penerangan sehingga kegiatan inspeksi, operasi dan pemeliharaan bisa dilakukan malam hari. 10

13 MENGAPA INI KURANG BAIK? Bangunan Pengambilan Air Baku Jalan Akses ke Intake SPAM di Perdesaan Konstruksi bangunan menuju lokasi intake berupa jalan kayu yang tampak kurang kokoh dan tidak dilengkapi dengan pagar pengaman. Disamping itu, akses juga tidak dilengkapi lampu untuk mempermudah petugas melakukan inspeksi/perbaikan di malam hari. 11

14 MENGAPA INI BAIK? Broncaptering SPAM IKK (2011) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah Konstruksi broncaptering baik dan kokoh, serta dilengkapi dengan dinding turap, lubang pemeriksa (manhole), dan pipa udara (vent), serta terlindungi dari aktivitas masyarakat di sekitar Broncaptering. 12

15 MENGAPA INI KURANG BAIK? Broncaptering SPAM di Perdesaan Bangunan Perlindungan Mata Air (Broncaptering) tidak dilengkapi pagar sehingga tidak terlindungi dari aktivitas masyarakat di sekitar Broncaptering. 13

16 MENGAPA INI BAIK? Mekanikal & Elektrikal Bar Screen Instalasi Pengolahan Air (2010) Kabupaten Tangerang, Banten Instalasi Pengolahan Air Kota Pontianak, Kalimantan Barat Bangunan pengambilan air baku perlu dilengkapi dengan bar screen. Fungsi dari bar screen adalah melindungi struktur hilir terhadap benda-benda besar yang bisa merusak bangunan dan peralatan serta benda besar tidak masuk ke bangunan pengolahan. Bar Screen dipasang berlapis agar fungsi penyaringan terhadap sampah/benda-benda akan lebih efektif. 14

17 MENGAPA INI KURANG BAIK? Mekanikal & Elektrikal Bar Screen SPAM di Perkotaan Bar Screen kurang baik karena hanya terdiri dari satu lapis dan sebaiknya dibuat beberapa lapis agar sampah benar-benar tersaring. Saringan pada bar screen sebaiknya dibersihkan secara rutin agar tidak menghambat aliran air. 15

18 MENGAPA INI BAIK? Mekanikal & Elektrikal Pintu Air SPAM Regional (2012) Kabupaten Gianyar, Bali Pintu air memiliki konstruksi yang baik serta dilengkapi dengan alat kendali pembuka/penutup secara mekanik. 16

19 MENGAPA INI KURANG BAIK? Mekanikal & Elektrikal Pintu Air SPAM di Perdesaan Pintu air kurang baik karena hanya dapat dibuka dengan diangkat secara manual, sebaiknya diganti dengan pintu air mekanik. 17

20 MENGAPA INI BAIK? Mekanikal & Elektrikal Pompa SPAM Regional (2012) Kabupaten Gianyar, Bali Pompa diletakkan dalam ruangan khusus dan konstruksi perletakan pompa terbuat dari beton. Sistem pengkabelan pompa air baku baik dan rapi, serta memiliki jalur yang teratur. 18

21 MENGAPA INI KURANG BAIK? Mekanikal & Elektrikal Pompa SPAM di Perdesaan Pompa tidak disimpan di area khusus dan tidak diletakkan di atas dudukan yang kokoh, serta sistem pengkabelan yang tidak rapi. 19

22 MENGAPA INI BAIK? Mekanikal & Elektrikal Peralatan Elektrikal Instalasi Pengolahan Air (2010) Kabupaten Tangerang, Banten Peralatan elektrikal yaitu panel kontrol disimpan di dalam ruangan khusus dan sistem pengkabelan rapi. 20

23 MENGAPA INI KURANG BAIK? Mekanikal & Elektrikal Peralatan Elektrikal SPAM di Perdesaan Peralatan elektrikal yaitu panel kontrol memiliki sistem pengkabelan yang tidak teratur. 21

24 MENGAPA INI BAIK? Pipa Transmisi SPAM Regional (2012) Kabupaten Gianyar, Bali Pipa transmisi yang dipasang sebagai jembatan pipa ini dilengkapi dengan dudukan, pengikat/penyangga, dan katup udara (air valve), serta pengaman agar tidak dilalui penduduk yang tidak berkepentingan. 22

25 MENGAPA INI KURANG BAIK? Pipa Transmisi SPAM di Perdesaan Letak pipa transmisi air baku seharusnya di sebelah kanan pagar jembatan dan pipa pelindung kelistrikan (pipa kecil) seharusnya berada di bawah lantai jembatan dan dikaitkan dengan gelagar induk jembatan, agar aman dari jangkauan manusia. Bahan pengikat antar pipa tidak permanen dan tampak darurat. 23

26 MENGAPA INI BAIK? Flow Meter SPAM IKK (2012) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat Flow Meter tipe Flap ini tidak mudah rusak akibat kotoran yang terbawa air baku. 24

27 MENGAPA INI KURANG BAIK? Flow Meter SPAM di Perkotaan Flow Meter tipe Rota ini mudah rusak akibat rentan macet karena kotoran yang terbawa air baku yang tersangkut pada sekat flow meter. 25

28 MENGAPA INI BAIK? Accessories Instalasi Pengolahan Air (2010) Kabupaten Tangerang, Banten Pemasangan pipa transmisi baik karena dilengkapi dengan penyangga pipa yang berfungsi sebagai pengikat pipa dan aksesoris yaitu katup pelepas udara (air release valve) sebelum dialirkan ke unit pengolahan. Katup dipasang di sisi atas sehingga memudahkan petugas dalam pengoperasian. 26

29 MENGAPA INI KURANG BAIK? Accessories SPAM di Perdesaan Pipa tidak dilengkapi katup pelepas udara (air release valve) serta konstruksi penyangga pipa tidak kokoh. 27

30

31 UNIT PRODUKSI Unit produksi adalah sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi dan atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan alat pemantauan, serta bangunan penampungan air minum. Bab ini memberikan gambaran umum tentang kualitas visual infrastruktur unit produksi berupa pengolahan lengkap yang terdiri dari IPA Beton, IPA Paket, Aerasi, Prasedimentasi, Koagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, Filtrasi, Bak Pengering Lumpur (Sludge Drying Bed), dan Bangunan/Peralatan Penunjang.

32 MENGAPA INI BAIK? IPA Beton SPAM Regional (2012) Kabupaten Gianyar, Bali Instalasi Pengolahan Air (IPA) adalah unit yang dapat mengolah air baku melalui proses fisik, kimia dan atau biologi tertentu sehingga menghasilkan air minum yang memenuhi baku mutu yang berlaku. Konstruksi IPA beton yang kokoh dan kedap air dibangun (pada umumnya untuk kapasitas lebih dari 50 l/dt) dengan bekisting rangkai baja dan beton memenuhi spesifikasi serta proses pengecoran yang memenuhi standar. Untuk mendukung proses pengolahan sempurna maka dilengkapi dengan atap pelindung. 30

33 MENGAPA INI KURANG BAIK? IPA Beton SPAM di Perkotaan Pelaksanaan konstruksi beton harus dilaksanakan dan diawasi dengan baik (bekisting dan rangkai struktur baja tidak sesuai spesifikasi sehingga mempengaruhi proses pengecoran). Konstruksi IPA beton yang berkualitas tidak baik akan menghasilkan konstruksi yang tidak kedap air dan rentan kebocoran. IPA yang tidak dilengkapi dengan atap pelindung akan berpengaruh pada proses pengolahan yang tidak sempurna. 31

34 MENGAPA INI BAIK? IPA Paket SPAM IKK (2010) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur IPA Paket mengolah air baku melalui proses fisik, kimia dan atau biologi tertentu sehingga menghasilkan kualitas air minum yang memenuhi standar kualitas air minum peraturan berlaku. IPA Paket didesain dan dibuat pada suatu tempat yang selanjutnya dapat dirakit di tempat yang direncanakan. Untuk mendukung proses pengolahan sempurna maka dibangun/dilengkapi atap pelindung. 32

35 MENGAPA INI KURANG BAIK? IPA Paket SPAM di Perkotaan Instalasi pengolahan air dibangun dengan konstruksi yang berkualitas kurang baik. IPA terbangun terlihat sudah mengalami korosi dan pengecatan tidak menggunakan material anti karat, serta tanpa atap pelindung. 33

36 MENGAPA INI BAIK? Aerasi Aerator Cascade SPAM Regional (2012) Kabupaten Gianyar, Bali Aerator merupakan proses oksidasi air baku yang mengandung besi (Fe) atau mangan (Mn) dengan udara (O2), agar kandungan zat besi dan mangan yang ada dalam air baku bereaksi dengan oksigen yang ada dalam udara membentuk senyawa besi dan senyawa mangan yang dapat diendapkan. Aerator dapat berbentuk cascade dari konstruksi beton atau gravitasi dari konstruksi beton atau baja. 34

37 MENGAPA INI KURANG BAIK? Aerasi Aerator Cascade SPAM di Perkotaan Bangunan aerator gravitasi tidak memenuhi standar teknis, air yang dialirkan banyak terbuang terbawa angin dan tidak terjadi kontak dengan udara secara optimal. Bangunan penyangga aerator terlihat tidak simetris/miring. 35

38 MENGAPA INI BAIK? Prasedimentasi Bak Prasedimentasi SPAM Regional (2012) Kabupaten Gianyar, Bali Bak prasedimentasi merupakan unit pengolahan untuk mengendapkan partikel diskrit. Bak prasedimentasi ini dapat berfungsi optimal karena sudah memiliki komponen penting pengolahan diantaranya bak berbentuk rectangular, aliran sudah laminar dan inlet/oulet sudah dilengkapi katup/valve untuk mengatur aliran, selain itu dilengkapi manhole dan jalur/ area yang cukup untuk dilewati petugas saat operasional, inspeksi dan pemeliharaan. 36

39 MENGAPA INI KURANG BAIK? Prasedimentasi Bak Prasedimentasi SPAM di Perkotaan Bak prasedimentasi ini tidak dilengkapi katup/valve untuk mengatur aliran, selain itu juga tidak dilengkapi manhole dan jalur/ area yang cukup untuk dilewati petugas saat operasional, inspeksi dan pemeliharaan. 37

40 MENGAPA INI BAIK? Koagulasi Pompa Dosing Instalasi Pengolahan Air (2010) Kabupaten Tangerang, Banten Pompa dosing bahan kimia sudah dicat untuk menghindari perkaratan dan masing-masing dilengkapi penyangga sehingga meminimalisir kemungkinan kontaminasi bahan kimia. Pompa dosing ini juga dilengkapi dengan plumbing yang memadai untuk mengalirkan larutan pembubuh sebelum air baku dialirkan ke IPA. 38

41 MENGAPA INI KURANG BAIK? Koagulasi Pompa Dosing SPAM di Perkotaan Penyangga pompa konstruksi tidak kokoh dengan perletakan yang tidak rapi. Sistem perpipaan untuk proses pembubuhan bahan kimia tidak tersusun dengan baik yang berisiko terjadinya kontaminasi antar perpipaan. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja pembuhan bahan kimia. 39

42 MENGAPA INI BAIK? Koagulasi Injeksi Bahan Kimia SPAM IKK (2008) Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Sebelum air baku masuk ke instalasi pengolahan, perlu dilakukan pembubuhan bahan kimia sesuai hasil Jartest. Untuk pembubuhan pada pipa transmisi yang berfungsi sebagai injeksi bahan kimia, kinerja check valve harus dipastikan berfungsi dengan baik untuk mencegah aliran balik. Melalui pengaturan stroke pompa dosing dan check valve, maka bahan kimia yang diinjeksikan pada pipa transmisi dapt menjamin air baku yang masuk ke instalasi tidak terkontaminasi serta sesuai dengan spesifikasi teknis. 40

43 MENGAPA INI KURANG BAIK? Koagulasi Injeksi Bahan Kimia SPAM di Perkotaan Lokasi injeksi bahan kimia sangat mudah terkontaminasi karena posisi inlet injeksi bahan kimia ke dalam pipa transmisi tidak memakai penutup sehingga dapat mempengaruhi dosis bahan kimia. Selang yang digunakan harus diganti karena sudah mengalami kebocoran. 41

44 MENGAPA INI BAIK? Koagulasi Koagulator SPAM Regional (2012) Kabupaten Gianyar, Bali Konstruksi koagulator sudah sesuai dengan spesifikasi teknis. Air hasil pengolahan pra sedimentasi dialirkan ke koagulator untuk pengadukan cepat bahan kimia sesuai hasil jar test. Pembubuhan bahan kimia dengan penetesan agar bahan kimia dapat teraduk merata. 42

45 MENGAPA INI KURANG BAIK? Koagulasi Koagulator SPAM di Perkotaan Konstruksi koagulator ini terlihat tidak kokoh, terbuat dari penyangga pipa pembubuh bahan kimia yang tidak kuat. Bak pembubuh bahan kimia tidak disangga dengan konstruksi yang baik dengan sistem perpipaan dan pembubuhan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sehingga bahan kimia tidak teraduk merata. 43

46 MENGAPA INI BAIK? Flokulasi SPAM Regional (2012) Kabupaten Gianyar, Bali Bak flokulasi terlihat berfungsi dengan baik untuk membentuk flok yang besar dan stabil sehingga mudah terendapkan dan disaring. Bak ini dilengkapi pelindung yang berfungsi sebagai lubang inspeksi untuk menghindari sampah atau material berukuran besar masuk ke flokulator. Penutup koagulator juga dicat untuk menghindari perkaratan sehingga tidak mengkontaminasi air olahan. 44

47 MENGAPA INI KURANG BAIK? Flokulasi SPAM di Perkotaan Bak Flokulasi tidak ditutupi oleh pelindung untuk menyaring sampah atau material berukuran besar masuk ke flokulator. Masuknya material ini ke bak flokulasi ini akan bisa menganggu proses terbentuknya flok (flok bisa pecah). 45

48 MENGAPA INI BAIK? Sedimentasi SPAM IKK (2011) Kabupaten Madiun, Jawa Timur Gutter pada bak sedimentasi berfungsi dengan baik untuk mengalirkan air olahan sedimentasi ke filtrasi. Sedimentasi berfungsi dengan baik karena kemiringan tube settler sesuai spesifikasi sebagai zona pengendapan. 46

49 MENGAPA INI KURANG BAIK? Sedimentasi SPAM di Perkotaan Gutter pada bak sedimentasi tidak berfungsi dengan baik untuk mengalirkan air olahan sedimentasi ke filtrasi akibat kesalahan konstruksi gutter yang kedudukannya tidak tepat dan bentuk gutter yang sudah tidak utuh atau rusak. 47

50 MENGAPA INI BAIK? Filtrasi SPAM IKK Kabupaten Bengkalis, Riau Konstruksi bak filtrasi terbuat dari beton. Untuk memudahkan inspeksi, operasional dan pemeliharaan, maka dibangun jalan inspeksi diantara masing-masing bak dan lebar yang cukup. 48

51 MENGAPA INI KURANG BAIK? Filtrasi SPAM di Perkotaan Konstruksi bak filtrasi ini sudah mengalami kebocoran dan retak pada dinding permukaannya. Pembatas antar bak kurang lebar sehingga tidak bisa difungsikan sebagai jalan inspeksi dan akan mempersulit inspeksi, operasional dan pemeliharaan. 49

52 MENGAPA INI BAIK? Bak Pengering Lumpur (Sludge Drying Bed) SPAM IKK (2008) Kota Batam, Kepulauan Riau Konstruksi Bak Pengering Lumpur (Sludge Drying Bed) terbuat dari beton, dengan luas permukaan yang cukup untuk mengeringkan lumpur. 50

53 MENGAPA INI KURANG BAIK? Bak Pengering Lumpur (Sludge Drying Bed) SPAM di Perkotaan Ukuran Bak Pengering Lumpur (Sludge Drying Bed) dengan ukuran terlalu kecil, tidak dapat mengeringkan lumpur buangan IPA secara optimal. 51

54 MENGAPA INI BAIK? Bangunan/Peralatan Penunjang Rumah Pompa SPAM IKK Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo Rumah pompa memiliki ventilasi yang cukup memadai dan exhaust untuk mengalirkan udara panas keluar ruangan sehingga tidak tertahan dalam ruangan. 52

55 MENGAPA INI KURANG BAIK? Bangunan/Peralatan Penunjang Rumah Pompa SPAM di Perkotaan Konstruksi rumah pompa tidak memenuhi standar teknis. Rumah pompa tidak memiliki ventilasi yang memadai sehingga udara panas yang dihasilkan oleh operasional pompa tertahan di dalam ruangan. 53

56 MENGAPA INI BAIK? Bangunan/Peralatan Penunjang Tangki Bahan Kimia SPAM IKK (2009) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur SPAM IKK (2013) Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan Ruang pembubuh bahan kimia yang terawat dan terpisah dari gudang bahan kimia. Pemisahan antara Bak Pengaduk (bagian atas) dan Bak Pembubuh (bagian bawah). 54

57 MENGAPA INI KURANG BAIK? Bangunan/Peralatan Penunjang Tangki Bahan Kimia SPAM di Perkotaan Ruang pembubuh bahan kimia yang menjadi satu dengan gudang bahan kimia tidak memenuhi ketentuan teknis serta penataan ruang dan tidak terawat akan sangat mempengaruhi kinerja pembubuhan. Masalah yang akan terjadi diantaranya pompa cepat rusak karena terkontaminasi bahan kimia, membahayakan keselamatan, dan membahayakan kesehatan operator. 55

58 MENGAPA INI BAIK? Bangunan/Peralatan Penunjang Laboratorium Instalasi Pengolahan Air (2007) Kota Samarinda, Kalimantan Timu Laboratorium memiliki ventilasi dan exhaust yang memadai untuk mengeluarkan gas yang berbahaya. Laboratorium juga dilengkapi dengan titik sampling untuk setiap unit pengolahan. 56

59 MENGAPA INI KURANG BAIK? Bangunan/Peralatan Penunjang Laboratorium SPAM di Perdesaan Laboratorium memiliki ventilasi namun perlu dibuka untuk mengeluarkan gas yang berbahaya sehingga tidak membahayakan bagi Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3) operator lab. Laboratorium tidak dilengkapi dengan titik sampling untuk setiap unit pengolahan. 57

60 MENGAPA INI BAIK? Bangunan/Peralatan Penunjang Tangga IPA SPAM IKK (2010) Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan Konstruksi tangga IPA baja sudah memenuhi standar dengan kemiringan sesuai spesifikasi teknis serta dilengkapi dengan bordes. 58

61 MENGAPA INI KURANG BAIK? Bangunan/Peralatan Penunjang Tangga IPA SPAM di Perkotaan Tangga IPA curam dan dapat membahayakan operator pada saat operasional, inspeksi dan pemeliharan. Tangga juga tidak memiliki pengaman kiri dan kanan sehingga tidak memenuhi persyaratan K3. 59

62 MENGAPA INI BAIK? Bangunan/Peralatan Penunjang Pengecatan Pipa Instalasi Pengolahan Air (2010) Kota Malang, Jawa Timur Pipa sudah memenuhi standar karena sudah dicat dengan material anti karat. 60

63 MENGAPA INI KURANG BAIK? Bangunan/Peralatan Penunjang Pengecatan Pipa SPAM di Perkotaan Pipa tidak dicat dengan material anti karat sehingga mudah terkelupas dan berkarat. Hal ini akan sangat membahayakan kualitas air olahan karena risiko terkontaminasinya air olahan dengan karat pipa. Hal ini juga bisa disebabkan karena kurangnya pemeliharaan. 61

64 MENGAPA INI BAIK? Peralatan Mekanikal & Elektrikal Panel Pompa SPAM IKK (2008) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur Panel dan sistem pengkabelan yang dibangun sesuai spesifikasi teknis, rapi, dan terawat. 62

65 MENGAPA INI KURANG BAIK? Peralatan Mekanikal & Elektrikal Panel Pompa SPAM di Perdesaan Sistem pengkabelan sangat tidak rapi dan kabel yang digunakan tidak terlindungi dengan baik. Hal ini akan sangat membahayakan pekerja dan instalasi serta mempersulit untuk melaksanakan operasional, inspeksi dan pemeliharaan. 63

66 MENGAPA INI BAIK? Peralatan Mekanikal & Elektrikal Sistem Pengkabelan Instalasi Pengolahan Air (2010) Kabupaten Tangerang, Banten Sistem pengkabelan sudah rapi, setiap kabel dilindungi dengan konduit untuk melindungi kabel dari gangguan eksternal dan memudahkan untuk keperluan inspeksi, operasional dan pemeliharaan. 64

67 MENGAPA INI KURANG BAIK? Peralatan Mekanikal & Elektrikal Sistem Pengkabelan SPAM di Perkotaan Sistem pengkabelan sangat tidak rapi dan kabel yang digunakan tidak terlindungi dengan baik. Hal ini akan sangat membahayakan pekerja dan instalasi serta mempersulit untuk melaksanakan operasional, inspeksi dan pemeliharaan. 65

68 MENGAPA INI BAIK? Peralatan Mekanikal & Elektrikal Genset Instalasi Pengolahan Air (2010) Kabupaten Malang, Jawa Timur Ruang Genset dan Genset yang dibangun sesuai spesifikasi teknis dan terawat. Salah satunya memiliki exhaust untuk mengarahkan udara panas sehingga tidak tertahan di ruang genset. 66

69 MENGAPA INI KURANG BAIK? Peralatan Mekanikal & Elektrikal Genset SPAM di Perkotaan Ruang genset tidak memiliki ventilasi dan exhaust yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan udara panas akibat operasional genset tertahan di dalam ruangan. 67

70 MENGAPA INI BAIK? Peralatan Mekanikal & Elektrikal Tangki Bahan Bakar Instalasi Pengolahan Air (2010) Kabupaten Tangerang, Banten Tangki bahan bakar bulanan ini sudah memiliki kelengkapan teknis diantaranya pipa inlet, pipa buangan udara, dan volume meter. Tangki ini juga dilengkapi dengan logo B3 (bahan berbahaya dan beracun) sebagai salah satu persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Tangki yang digunakan adalah tangki bulanan. 68

71 MENGAPA INI KURANG BAIK? Peralatan Mekanikal & Elektrikal Tangki Bahan Bakar SPAM di Perkotaan Letak Tangki BBM Bulanan tidak sesuai, pondasi tidak kuat menahan beban dan tidak sesuai spesifikasi teknis. Tangki BBM tidak dilengkapi peralatan yang dibutuhkan untuk mengalirkan BBM dan peringatan tanda bahaya BBM (Logo B3). 69

72 MENGAPA INI BAIK? Accessories Instalasi Pengolahan Air (2010) Kabupaten Tangerang, Banten Sambungan flange terlihat rapi dan kuat untuk mencegah kebocoran air hasil olahan pipa sebelum masuk reservoir. Sambungan telah dilengkapi dengan gasket untuk mencegah terjadinya kebocoran akibat kekasaran permukaan flange. 70

73 MENGAPA INI KURANG BAIK? Accessories SPAM di Perkotaan Sambungan flange yang tidak rapi dan tidak dilengkapi dengan gasket sehingga rentan kebocoran. Sambungan ini juga mengalami korosi, hal bisa disebabkan karena pengecatan yang tidak baik. 71

74 MENGAPA INI BAIK? Alat Ukur SPAM IKK Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah Alat ukur digunakan untuk mengukur debit air baku yang masuk ke IPA sesuai dengan kapasitas IPA. Alat ukur yang digunakan adalah Thomson (V. Notch). Untuk mempermudah operator dalam membaca kapasitas IPA, dipasang indikator ketinggian (papan tera) untuk mengukur debit air. 72

75 MENGAPA INI KURANG BAIK? Alat Ukur SPAM di Perkotaan Alat ukur Thomson (V. Notch) dengan dimensi dan kemiringan tidak sesuai yang dipersyaratkan sehingga mempengaruhi akurasi pengukuran debit. Alat ukur ini juga tidak memiliki indikator ketinggian (papan tera) untuk mengetahui debit air hasil pengolahan air. 73

76 MENGAPA INI BAIK? Atap IPA SPAM IKK (2009) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur Konstruksi IPA terlihat kokoh dan memiliki atap dengan konstruksi yang baik. Atap IPA ini akan melindungi unit pengolahan dari material, komponen, dan sinar matahari langsung yang dapat mempengaruhi proses pengolahan. 74

77 MENGAPA INI KURANG BAIK? Atap IPA SPAM di Perkotaan Instalasi IPA ini tidak memiliki atap pelindung sehingga rentan terhadap kontaminasi dari material-material dan paparan sinar matahari langsung yang dapat mempengaruhi proses pengolahan. 75

78 MENGAPA INI BAIK? Tembok Penahan Tebing Instalasi Pengolahan Air (2007) Kota Samarinda, Kalimantan Timur Struktur konstruksi tembok penahan tebing sudah sesuai dengan kaidah teknis untuk melindungi bangunan instalasi agar tidak mengalami longsor. 76

79 MENGAPA INI KURANG BAIK? Tembok Penahan Tebing SPAM di Perdesaan Struktur konstruksi tembok penahan tebing ini dibangun tidak sesuai dengan kaidah teknis. Hal ini berakibat terjadinya longsor yang bisa membahayakan konstruksi IPA. 77

80

81 UNIT DISTRIBUSI Unit Distribusi adalah sarana untuk mengalirkan air minum dari pipa transmisi air minum sampai unit pelayanan. Bab ini memberikan gambaran umum tentang kualitas visual infrastruktur unit distribusi yang terdiri dari Tangki Hydrophor, Pipa Distribusi, Reservoir, Meter Induk Distribusi, Jembatan Pipa, Box Valve, dan Thrust Block.

82 MENGAPA INI BAIK? Tangki Hydrophor SPAM Regional (2012) Kabupaten Gianyar, Bali Kualitas konstruksi dan pelapisan/pengecatan tangki Hydrophor baik dan diletakkan di area yang memiliki kontur yang stabil. 80

83 MENGAPA INI KURANG BAIK? Tangki Hydrophor SPAM di Perkotaan Pelapisan/pengecatan tangki Hydrophor tidak sempurna sehingga berkarat. 81

84 MENGAPA INI BAIK? Perpipaan Distribusi SPAM Regional (2013) Kabupaten Bandung, Jawa Barat Perpipaan distribusi baik karena memiliki penyangga yang kokoh dan dilengkapi dengan katup udara (air valve). Pengecatan pipa juga baik dengan menggunakan material anti karat. 82

85 MENGAPA INI KURANG BAIK? Perpipaan Distribusi SPAM di Perdesaan Perpipaan distribusi tidak dicat sehingga mudah berkarat, sebaiknya diberi anti karat dengan warna biru. 83

86 MENGAPA INI BAIK? Reservoir SPAM Regional (2013) Kabupaten Bandung, Jawa Barat Konstruksi reservoir kokoh dan rapi memenuhi spesifikasi teknis, dilengkapi dengan lubang pemeriksa (manhole), pipa udara (vent), dan tangga permanen, serta telah memiliki konsep green. 84

87 MENGAPA INI KURANG BAIK? Reservoir SPAM di Perdesaan Reservoir tidak dilengkapi dengan pipa udara (vent) dan tangga permanen serta perlu dicat untuk mengurangi kelembaban. 85

88 MENGAPA INI BAIK? Meter Induk Distribusi SPAM IKK (2011) Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan Meter induk distribusi diletakkan di pipa utama serta memiliki tiga katup. Katup berguna untuk mengalirkan air melalui pipa bypass pada saat perbaikan/penggantian meter induk. 86

89 MENGAPA INI KURANG BAIK? Meter Induk Distribusi SPAM di Perkotaan Meter induk distribusi yang dibangun tidak sesuai dengan standar teknis karena tidak dipasang pada pipa utama tetapi dipasang di pipa baypass. Selain itu, meter induk juga hanya memiliki dua katup, seharusnya memiliki tiga katup. 87

90 MENGAPA INI BAIK? Jembatan Pipa SPAM Regional (2012) Kabupaten Gianyar, Bali Konstruksi jembatan pipa baik karena kokoh dan dibuat khusus untuk pipa air minum. 88

91 MENGAPA INI KURANG BAIK? Jembatan Pipa SPAM di Perkotaan Konstruksi jembatan pipa tidak tepat karena diletakkan pada akses pejalan kaki (trotoar) dan meninggalkan lubang pada bahu jalan. Sebaiknya jembatan dibuat khusus untuk pipa air minum dan diletakkan bersebelahan dengan jembatan jalan. 89

92 MENGAPA INI BAIK? Box Valve SPAM IKK (2011) Kabupaten Biak Timur, Papua Box Valve baik karena diberi penutup sehingga aman. Disamping itu, pemasangan Katup (Valve) baik karena area Box Valve kering. 90

93 MENGAPA INI KURANG BAIK? Box Valve SPAM di Perkotaan SPAM MBR (2006) Kabupaten Kupang, NTT Pemasangan Katup (Valve) kurang baik karena masih terdapat air tergenang. Katup (Valve) sebaiknya dibuatkan Box Valve yang diberi penutup agar tidak mudah rusak. 91

94 MENGAPA INI BAIK? Thrust Block SPAM IKK (2008) Kabupaten Bengkalis, Riau Thrust Block berfungsi sebagai pondasi bantalan/dudukan perlengkapan pipa yang terbuat dari pasangan batu atau beton bertulang. 92

95 MENGAPA INI KURANG BAIK? Thrust Block SPAM di Perdesaan Konstruksi Thrust Block tidak dibuat dari pasangan batu atau beton bertulang. 93

96

97 UNIT PELAYANAN Unit pelayanan adalah sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran kebakaran. Bab ini memberikan gambaran umum tentang kualitas visual infrastruktur unit pelayanan yang terdiri dari Sambungan Rumah (SR), Hidran Umum (HU), Keran Umum (KU), Water Meter, dan Hidran Kebakaran.

98 MENGAPA INI BAIK? Sambungan Rumah (SR) Sambungan Rumah Kota Malang, Jawa Timur Pemasangan Sambungan Rumah (SR) baik karena dilengkapi dengan keran standar, meter, dan penutup meter pelanggan, serta diletakkan pada dudukan khusus. 96

99 MENGAPA INI KURANG BAIK? Sambungan Rumah (SR) SPAM di Perkotaan Sambungan Rumah tidak dilengkapi keran standar untuk memudahkan pengguna. Disamping itu, meter pelanggan tidak diberi pelindung sehingga tidak aman dan mudah rusak. 97

100 MENGAPA INI BAIK? Hidran Umum (HU) SPAM Perdesaan (2012) DI Yogyakarta Hidran menggunakan bahan Fiberglass Reinforced Plastic (FRP). Ketinggian HU terhadap permukaan tanah minimum 60 cm sesuai dengan ketentuan teknis. Dasar HU diberi perkerasan sehingga air yang telah digunakan tidak tergenang. 98

101 MENGAPA INI KURANG BAIK? Hidran Umum (HU) SPAM di Perdesaan Pipa pada Hidran Umum sebaiknya diberi penyangga yang kuat agar tidak mudah rusak. 99

102 MENGAPA INI BAIK? Keran Umum (KU) SPAM MBR (2014) Kabupaten Bandung, Jawa Barat SPAM MBR (2010) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Keran Umum baik karena dilengkapi dengan keran air standar, lantai, dan saluran drainase agar air yang telah digunakan tidak tergenang, serta memiliki nilai estetika yang baik 100

103 MENGAPA INI KURANG BAIK? Keran Umum (KU) SPAM di Perdesaan Keran Umum tidak dilengkapi dengan lantai dan saluran drainase. 101

104 MENGAPA INI BAIK? Water Meter Sambungan Rumah (2011) Kabupaten Tangerang, Banten Sambungan Rumah (2011) Kabupaten Tangerang, Banten Angka pada meteran terbaca dengan baik dan diberi pelindung agar tidah mudah rusak. 102

105 MENGAPA INI KURANG BAIK? Water Meter SPAM di Perkotaan Angka pada meteran sudah tidak dapat terbaca dan berkarat sehingga perlu dilakukan penggantian meter serta tidak ada pelindung (box) 103

106

Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat 1 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan komponen sosial masyarakat, usaha dan ekonomi, serta lingkungan sebagai pendekatan pembangunan permukiman yang berkelanjutan KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Penyehatan Lingkungan Permukiman bertujuan untuk mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni, sehat, aman, produktif dan berkelanjutan melalui

Penyehatan Lingkungan Permukiman bertujuan untuk mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni, sehat, aman, produktif dan berkelanjutan melalui Penyehatan Lingkungan Permukiman bertujuan untuk mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni, sehat, aman, produktif dan berkelanjutan melalui peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan menjaga kelestarian

Lebih terperinci

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan KATA PENGANTAR Tahun 2019, pemerintah

Lebih terperinci

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG Atang Sarbini, ST.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Operasi IPAL Mojosongo Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Mojosongo di bangun untuk mengolah air buangan dari kota Surakarta bagian utara, dengan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang lingkup Tatacara ini meliputi ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan bangunan utama

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI

-1- DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI -1- LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI A. STANDAR DOKUMEN

Lebih terperinci

RESERVOIR 14. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3

RESERVOIR 14. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3 RESERVOIR 14 Program Studi Nama Mata Kuliah Teknik Lingkungan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Jumlah SKS 3 Pengajar Sasaran Belajar Mata Kuliah Prasyarat Deskripsi Mata Kuliah 1. Prof. Dr. Ir.

Lebih terperinci

KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET

KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET Bendung karet adalah bendung gerak yang terbuat dari tabung karet yang mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air. Berdasarkan media pengisi tabung karet, ada

Lebih terperinci

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui Teknik Perpipaan Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Peralatan Yang Digunakan Penelitian dilakukan dengan menggunakan suatu reaktor berskala pilot plant. Reaktor ini mempunyai ukuran panjang 3,4 m, lebar 1,5 m, dan kedalaman air

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung PT Nindya Karya (Persero) yang merupakan perusahaan BUMN Jasa Konstruksi yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang pada

Lebih terperinci

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960 RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR Oleh DEDY BAHAR 5960 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG PROGRAM STUDY KEAHLIAN TEKNIK KIMIA KOPETENSI KEAHLIAN KIMIA

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan

Lebih terperinci

RETAINING WALL DAN BASEMENT

RETAINING WALL DAN BASEMENT RETAINING WALL DAN BASEMENT AR 3120 STUDIO KONSTRUKSI DAN BAHAN BANGUNAN ASMA ROSYIDAH 15211085 RETAINING WALL DAN BASEMENT Berdasarkan letaknya, struktur bangunan dibagi kedalam 2 bagian, Upperstuctures

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

Proses Pengolahan Air Minum dengan Sedimentasi

Proses Pengolahan Air Minum dengan Sedimentasi Proses Pengolahan Air Minum dengan Sedimentasi Bak Sedimentasi Bak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang dengan bentuk lingkaran, bujur sangkar, atau segi empat. Bak berbentuk lingkaran

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Jenis kelamin : Alamat : No.Telp./ HP : Setelah mempelajari dan mendapatkan penjelasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar. menggunakan air sungai / air sumur untuk kegiatan sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar. menggunakan air sungai / air sumur untuk kegiatan sehari-hari seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar menggunakan air sungai / air sumur untuk kegiatan sehari-hari seperti mencuci, dan mandi. Jenis air yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian Penelitian biofiltrasi ini targetnya adalah dapat meningkatkan kualitas air baku IPA Taman Kota Sehingga masuk baku mutu Pergub 582 tahun 1995 golongan B yakni

Lebih terperinci

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya INSTALASI PLUMBING I. SISTEM PLUMBING Sistem plumbing di dalam gedung meliputi beberapa sarana yang terdiri dari: 1. Sarana sumber air bersih 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor)

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

FOTO INSPEKSI LAPANGAN HIDROMEKANIKAL BENDUNGAN PRIJETAN

FOTO INSPEKSI LAPANGAN HIDROMEKANIKAL BENDUNGAN PRIJETAN FOTO INSPEKSI LAPANGAN HIDROMEKANIKAL BENDUNGAN PRIJETAN Pintu Intake Irigasi 4513 ha Pintu intake ini ada 2 (dua) lokasi disebelah Kiri dan Kanan (dari sisi arah aliran) Pintu Intake Kanan Pintu Intake

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA 51 Nusa Idaman Said III.1 PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu

Lebih terperinci

-1- KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP

-1- KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP -1- LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP 1. JENIS SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Lebih terperinci

JENIS DAN KOMPONEN SPALD

JENIS DAN KOMPONEN SPALD LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PRT/M/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK JENIS DAN KOMPONEN SPALD A. KLASIFIKASI SISTEM PENGELOLAAN

Lebih terperinci

INTAKE 6. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3

INTAKE 6. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3 INTAKE 6 Program Studi Nama Mata Kuliah Teknik Lingkungan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Jumlah SKS 3 Pengajar Sasaran Belajar Mata Kuliah Prasyarat Deskripsi Mata Kuliah 1. Prof. Dr. Ir. Mary

Lebih terperinci

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran. LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN Pencegahan Kebakaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1. Ruang Lingkup Acuan Normatif Istilah dan Definisi Ketentuan Umum KetentuanTeknis...2. Lampiran A...

DAFTAR ISI. 1. Ruang Lingkup Acuan Normatif Istilah dan Definisi Ketentuan Umum KetentuanTeknis...2. Lampiran A... DAFTAR ISI 1. Ruang Lingkup...1 2. Acuan Normatif...1 2.1 Produk Statuter...1 2.2 Produk Standar...1 3. Istilah dan Definisi...1 4. Ketentuan Umum...2 5. KetentuanTeknis...2 5.1 Sarana Pengambilan Air

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA IPAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT BTIK LIK MAGETAN

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA IPAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT BTIK LIK MAGETAN BAB VII PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA IPAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT BTIK LIK MAGETAN 7.1. Sumber Limbah Di BTIK-LIK Magetan terdapat kurang lebih 43 unit usaha penyamak kulit, dan saat ini ada 37

Lebih terperinci

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

Lebih terperinci

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC BAB XIV INSTALASI PIPA PVC Pipa PVC sudah banyak digunakan di dunia dan di Indonesia pada khususnya. Mulai untuk pipa air bersih, air kotor, kotoran, dan air hujan. Pipa PVC standar pipa pasar atau pipa

Lebih terperinci

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR PEJOMPONGAN II DENGAN METODE KONVENSIONAL

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR PEJOMPONGAN II DENGAN METODE KONVENSIONAL PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR PEJOMPONGAN II DENGAN METODE KONVENSIONAL Yurista Vipriyanti 1 Heri Suprapto 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAN KONDISI EKSISTING PELAYANAN PDAM TIRTA DARMA AYU

BAB II GAMBARAN UMUM DAN KONDISI EKSISTING PELAYANAN PDAM TIRTA DARMA AYU BAB II II.1 Profil PDAM Tirta Darma Ayu II.1.1 Sejarah PDAM Tirta Darma Ayu Bermula pada tahun 1932 dibangunlah sebuah instalasi pengolahan air di Kabupaten Indramayu dengan kapasitas 20 liter/detik dan

Lebih terperinci

TOR LOMBA DESAIN BANGUNAN DAN TATA LETAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)

TOR LOMBA DESAIN BANGUNAN DAN TATA LETAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) TOR LOMBA DESAIN BANGUNAN DAN TATA LETAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) TOR-1 KERANGKA ACUAN KERJA LOMBA DESAIN BANGUNAN DAN TATA LETAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) A. LATAR BELAKANG Ketersediaan infrastruktur

Lebih terperinci

RESERVOAR SLIDE 06 TPAM. Yuniati, PhD

RESERVOAR SLIDE 06 TPAM. Yuniati, PhD RESERVOAR SLIDE 06 TPAM Yuniati, PhD Peraturan Pemerintah no 15/2006 Pasal 5 ayat 1: SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan perpipaan. Pasal 5 ayat 2: SPAM dengan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Dalam merencanakan suatu proyek, adanya rencana anggaran biaya merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Rencana anggaran biaya disusun berdasarkan dimensi dari bangunan

Lebih terperinci

PENGANTAR BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM

PENGANTAR BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM PENGANTAR BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM 1 Program Studi Nama Mata Kuliah Teknik Lingkungan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Jumlah SKS 3 Pengajar Sasaran Belajar Mata Kuliah Prasyarat Deskripsi

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI PENGOLAHAN AIR MINUM EKSISTING KAPASITAS 233 L/det

BAB V EVALUASI PENGOLAHAN AIR MINUM EKSISTING KAPASITAS 233 L/det Evaluasi Pengolahan Air Minum Eksisting Kapasitas 2 L/det BAB V EVALUASI PENGOLAHAN AIR MINUM EKSISTING KAPASITAS 2 L/det V.1. Umum Pelayanan air bersih di Kota Kendari diawali pada tahun 1928 (zaman Hindia

Lebih terperinci

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK Rumah merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Kepada Yth. Bupati Pati Cq. Kepala Dinas di Pati FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Pemohon

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN RESERVOIR DAN PERLENGKAPAN PIPA

BAB IV RANCANGAN RESERVOIR DAN PERLENGKAPAN PIPA BAB IV RANCANGAN RESERVOIR DAN PERLENGKAPAN PIPA 4.1. Umum Pipa merupakan komponen utama dalam perencanaan sistem distribusi 60 sampai 80 % biaya adalah untuk belanja pipa. Komponen lain yang merupakan

Lebih terperinci

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA Anjar P,RB Rakhmat 1) dan Karnaningroem,Nieke 2) Teknik Lingkungan, ITS e-mail: rakhmat_pratama88@yahoo.co 1),idnieke@enviro.its.ac.id

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

Gambar-III-2.4 Sistem Pangadaan Air Tengah dan Kondisi Saat Ini dari IPA Rencana

Gambar-III-2.4 Sistem Pangadaan Air Tengah dan Kondisi Saat Ini dari IPA Rencana 2.2.2 Sistem Pengadaan Air Tengah Air baku diambil di wilayah hilir dari Sungai Ayung yang dekat dengan lokasi IPA Ayung I, II, III saat ini; yang kesemuanya terletak di Desa Peraupan, Kecamatan Denpasar

Lebih terperinci

PRE-ELIMINARY PRIMARY WASTEWATER TREATMENT (PENGOLAHAN PENDAHULUAN DAN PERTAMA)

PRE-ELIMINARY PRIMARY WASTEWATER TREATMENT (PENGOLAHAN PENDAHULUAN DAN PERTAMA) PRE-ELIMINARY PRIMARY WASTEWATER TREATMENT (PENGOLAHAN PENDAHULUAN DAN PERTAMA) Tujuan pengolahan pertama (Primary Treatment) dalam pengolahan limbah cair adalah penyisihan bahan padat dari limbah cair

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON 7.1 Uraian Umum Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton banyak mengalami perkembangan,

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PDAM TIRTA KHATULISTIWA KOTA PONTIANAK Oleh : Ir. Tano Baya Ir. Tatit Palgunadi Camelia Indah Murniwati, ST Bidang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI 1.1. Ruang Lingkup Tata Cara Persiapan Konstruksi Sistem Drainase ini memuat pengertian, ketentuanketentuan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM LEGUNDI PDAM GRESIK UNIT 4 (100 LITER/ DETIK)

EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM LEGUNDI PDAM GRESIK UNIT 4 (100 LITER/ DETIK) EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM LEGUNDI PDAM GRESIK UNIT 4 (100 LITER/ DETIK) Putu Rasindra Dini 3306 100 033 Dosen Pembimbing Ir. Hari Wiko Indarjanto, MEng. 1 LATAR BELAKANG Jumlah penduduk

Lebih terperinci

Gambar IV-1, Pondasi Menciptakan Kestabilan dan Kekokohan

Gambar IV-1, Pondasi Menciptakan Kestabilan dan Kekokohan PONDASI Pondasi Batu Belah Pondasi merupakan elemen pokok bangunan yang sangat vital, berfungsi sebagai penyangga konstruksi bangunan di atasnya. Kekuatan dan kekokohan suatu konstruksi bangunan gedung

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. Secara umum air yang terdapat di alam yang dapat dikonsumsi oleh manusia bersumber dari:

BAB 1 Pendahuluan. Secara umum air yang terdapat di alam yang dapat dikonsumsi oleh manusia bersumber dari: BAB 1 Pendahuluan 1.1. Umum Air merupakan karunia Tuhan yang secara secara alami ada diseluruh muka bumi. Manusia sebagai salah satu makluk yang ada di bumi juga sangat tergantung terhadap air dan untuk

Lebih terperinci

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK (Berdasarkan KepMenkes RI no. 1204/KEPMENKES/SK/X/2004) 1. Lingkungan Bangunan Rumah Sakit No Apek yang Dinilai Sudah 1. Pagar atau batas

Lebih terperinci

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A PERMASALAHAN PADA ATAP PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR EVALUASI

-1- DOKUMEN STANDAR EVALUASI -1- LAMPIRAN IX PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR EVALUASI A. EVALUASI TEKNIS 1. Ringkasan data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ground Tank Ground tank atau dalam bahasa Indonesia lebih sering disebut Tangki bawah tanah, merupakan salah satu bentuk bak penampungan air yang dibangun atau diletakkan

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN

BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN VII.1 Umum Operasi dan pemeliharaan dilakukan dengan tujuan agar unit-unit pengolahan dapat berfungsi optimal dan mempunyai efisiensi pengolahan seperti yang diharapkan

Lebih terperinci

MODEL F56A/F56F/F56D MANUAL VALVE FILTER

MODEL F56A/F56F/F56D MANUAL VALVE FILTER SEKILAS PRODUK MODEL F56A/F56F/F56D MANUAL VALVE FILTER 1.1. Aplikasi Utama & Penerapan Digunakan untuk sistem penyaringan perawatan air. Sangat cocok untuk: Sistem Penyaringan Perumahan Perlengkapan Penyaringan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang lingkup Tata cara ini memuat pengertian dan ketentuan umum dan teknis dan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Manfaat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Manfaat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dipilih sebagai objek kajian mengingat badan usaha milik pemerintah daerah ini merupakan sebuah lembaga yang penting untuk dapat

Lebih terperinci

Pendahuluan. Peningkatan jumlah penduduk Kebutuhan akan air bersih Kondisi IPAM yang kurang ideal Evaluasi IPAM

Pendahuluan. Peningkatan jumlah penduduk Kebutuhan akan air bersih Kondisi IPAM yang kurang ideal Evaluasi IPAM Tugas Akhir Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Minum Legundi unit 1 PDAM Gresik Stephanus Kristianto 3306100010 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN Lampiran : Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : Kep-01/Bapedal/09/1995 Tanggal : 5 September 1995 TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA

Lebih terperinci

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN PABRIK PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA Dosen Pengampu: Ir. Musthofa Lutfi, MP. Oleh: FRANCISKA TRISNAWATI 105100200111001 NUR AULYA FAUZIA 105100200111018

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PDAM TIRTA KAMUNING

BAB II TINJAUAN UMUM PDAM TIRTA KAMUNING BAB II TINJAUAN UMUM PDAM TIRTA KAMUNING 2.1 Sejarah Berdirinya PDAM TIRTA KAMUNING Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang

Lebih terperinci

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat

Lebih terperinci

PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3

PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3 PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3 Oleh: Aep Purnama Kabid Prasarana Jasa dan Non Institusi Asdep Pengelolaan LB3 dan Kontaminasi LB3 DEFINISI UU No. 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG Pertemuan ke-15 Materi Perkuliahan : Sistem perawatan dan pemeliharaan bangunan baik pada internal dan eksternal PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG Pemeliharan (maintenance) bangunan adalah sangat

Lebih terperinci

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 03/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007 TANGGAL : 9 JULI 2007 PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP 1. Ruang lingkup

Lebih terperinci

Konsep Penataan Massa

Konsep Penataan Massa 5.2.1. Konsep Penataan Massa Pembagian Zona dan perletakan massa Vegetasi dan dinding masif berfungsi untuk menghalangi kebisingan dari jalan raya. Mebatasi antara rumah warga dan komplek pesantren Memberikan

Lebih terperinci

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. KABUPATEN LAN DAK PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK KANTOR LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Alamat: Jl. Ngabang-Pontianak Km.2 Pos 78357 email: klpbj.landak@gmail.com N G A B A N G Ngabang, 31 Mei

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa

BAB V PEMBAHASAN. Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Limbah B3 Hasil observasi identifikasi mengenai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa limbah B3 yang terdapat

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK.

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK. - 2-2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Berita Negara Republik

Lebih terperinci

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL DAFTAR (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL No. Judul Standar Nomor Standar Ruang Lingkup D Pemukiman (Cipta Karya) 4. Air Bersih/ Air Minum 1. Metode Pengujian Meter Air Bersih (Ukuran

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1.Konsep Dasar Konsep dasar pada bangunan baru ini adalah dengan pendekatan arsitektur kontekstual, dimana desain perancangannya tidak lepas dari bangunan eksisting yang ada.

Lebih terperinci

BAB VIII SPESIFIKASI PEKERJAAN

BAB VIII SPESIFIKASI PEKERJAAN BAB VIII SPESIFIKASI PEKERJAAN VIII.1 Persyaratan Umum VIII.1.1 Nama Pekerjaan dan Lokasi Proyek Nama Pekerjaan : Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum Kota Garut Lokasi Proyek : Kecamatan Bayongbong,

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

FORM INSPEKSI. f. Issue Lingkungan : Air/ Udara/ Bunyi/ Keterangan : g. Analisis Resiko : Banjir/ Kebakaran/ Longsor/ Keamanan/

FORM INSPEKSI. f. Issue Lingkungan : Air/ Udara/ Bunyi/ Keterangan : g. Analisis Resiko : Banjir/ Kebakaran/ Longsor/ Keamanan/ FORM INSPEKSI Nama Pemberi Tugas : Tujuan Penilaian : Dasar Penilaian : Tanggal Penilaian : Tanggal Inspeksi : Nama Penilai/Surveyor : DAERAH SEKITAR PROPERTI YANG DINILAI 1 DATA LINGKUNGAN a. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB VIII SPESIFIKASI PEKERJAAN

BAB VIII SPESIFIKASI PEKERJAAN BAB VIII VIII.1. Persyaratan Umum VIII.1.1. Nama Pekerjaan dan Lokasi Proyek Nama Pekerjaan : Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum Kecamatan Sukra, Anjatan, dan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN 3.1 RANCANGAN ALAT UJI Pada penelitian ini peralatan yang dipergunakan untuk melakukan pengujian adalah terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 3.1 Set up

Lebih terperinci

#% $ #% &# ' # (#&!"# '!") $## *! % +#&!"# $ %!&!!&!'!! " (!) "

#% $ #% &# ' # (#&!# '!) $## *! % +#&!# $ %!&!!&!'!!  (!) *!!" #"$ #% $ #% &# ' # (#&!"# '!") $## *!"$% *! % +#& (!) " + ( " " " # #) # #$ & " + * ' (!) "" "$ #, - ( $ "$ #& &./ 0$#$$1 /!&! $ & # $#$# $,# $ $!$$&# / )"!! #"# ' #! $ # (!$ $( $" $ #, #, / )"!!

Lebih terperinci

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04 Yuniati, PhD KOMPONEN SPAM Materi yang akan dibahas : 1.Komponen SPAM 2.Air baku dan bangunan intake KOMPONEN SPAM Sumber air baku Pipa transimisi IPAM Reservoar

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Hasil rancangan pada Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia di Malang ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN ALTERNATIF SOLUSI

BAB 4 PERENCANAAN ALTERNATIF SOLUSI BAB 4 PERENCANAAN ALTERNATIF SOLUSI Perencanaan Sistem Suplai Air Baku 4.1 PERENCANAAN SALURAN PIPA Perencanaan saluran pipa yang dimaksud adalah perencanaan pipa dari pertemuan Sungai Cibeet dengan Saluran

Lebih terperinci

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I Pertemuan ke-12 Materi Perkuliahan : Sistem penanggulangan bahaya kebakaran 1 (Sistem deteksi kebakaran, fire alarm, fire escape) SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan

Lebih terperinci