ANALISIS COST OF CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA PT HADJI KALLA GROUP DI MAKASSAR. SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS COST OF CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA PT HADJI KALLA GROUP DI MAKASSAR. SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar"

Transkripsi

1 ANALISIS COST OF CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA PT HADJI KALLA GROUP DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Tujuan penulisan ini adalah: untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh PT. Hadji Kalla Group dalam kaitannya dengan modal pinjaman mempengaruhi perolehan laba perusahaan, dan untuk mengetahui sampai sejauh mana perhitungan biaya modal terhadap peningkatan laba dalam kaitannya dengan modal pinjaman yang diperoleh perusahaan dalam membiayai operasi perusahaan. Untuk membuktikan hipotesis yang merupakan jawaban atas dugaan sementara atas masalah pokok maka penulis menggunakan alat-alat analisis sebagai berikut : Analisis biaya modal dan Analisis pengaruh biaya modal terhadap laba serta Evaluasi terhadap perhitungan biaya modal. Pengaruh biaya modal terhadap rentabilitas pada PT. Hadji Kalla Group tidak nampak bahkan bernilai negatif (biaya modal sebesar 10% > rentabilitas sebesar 9,91% dan 8,17% untuk tahun 2007 dan Kata Kunci: Cost of capital, Laba, Modal PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dengan melihat perkembangan dan kondisi secara nyata diberbagai perekonomian dewasa ini ternyata bahwa dunia usaha telah mengalami peningkatan secara pesat dan oleh karenanya persaingan yang akan terjadi pun semakin ketat pula adanya. Dengan demikian, maka bila suatu perusahaan ingin mencapai tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya maka diperlukan suatu ikhtisar atau upaya secara tepat dan sistematis untuk dapat dipertanggungjawabkan agar tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud. Tujuan dari suatu perusahaan dapat dicapai melalui pendayagunaan faktor-faktor dalam perusahaan secara efektif dan efisien serta menerapkan kebijaksanaan yang tepat, karena dunia usaha selalu menginginkan agar tujuan dapat tercapai atau sekurang-kurangnya kontinuitas perusahaan dapat dipertahankan. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak dijumpai perusahaanperusahaan terpaksa harus mundur yang disebabkan karena gagal mencapai tujuan yang sudah diterapkan sebelumya. Oleh karena itu perusahaan perusahaan sebagai suatu organisasi perusahaan mengadakan pengelolaan dan koordinasi secara baik terhadap semua kegiatan dan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan tersebut guna mencapai tujuan yang diterapkan. Dalam hubungan dalam uraian tersebut di atas agar aktivitas perusahaan dapat terlaksana dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan maka perusahaan membutuhkan modal sehingga permodalan merupakan masalah yang tidak dapat

2 dilepaskan dari mati hidupnya suatu perusahaan, oleh karena itu perlu diperhatikan untuk lebih mengenal masalah yang timbul dalam permodalan itu sendiri serta cara mengatasinya, khususnya dalam pelaksanaan dalam perusahaan. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapatlah disajikan masalah pokok yang dihadapi oleh perusahaan yaitu: Apakah cost of capital yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam kaitannya dengan modal pinjaman mempunyai pengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan?. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh PT. Hadji Kalla Group dalam kaitannya dengan modal pinjaman mempengaruhi perolehan laba perusahaan. 2. Untuk mengetahui sampai sejauh mana perhitungan biaya modal terhadap peningkatan laba dalam kaitannya dengan modal pinjaman yang diperoleh perusahaan dalam membiayai operasi perusahaan. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Permodalan merupakan masalah yang tidak dapat dilepaskan dari mati hidupnya suatu perusahaan. Oleh karena itu permodalan ini perlu diperhatikan untuk lebih mengetahui masalah yang timbul dari permodalan itu sendiri serta cara-cara mengatasinya khususnya dalam pelaksanaannya dalam suatu perusahaan. Terdapat berbagai macam pendapat mengenai arti modal. Seorang pengusaha memberi arti modal adalah sebagai harta yang dimiliki atau dikuasainya untuk menyelenggarakan kegiatannya dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan. Menurut Kamaruddin (2005 : 36), mengemukakan bahwa Modal adalah biaya yang diharapkan akan memberikan manfaat di masa kemudian. Dari definisi tersebut di atas, maka modal merupakan investasi yang diharapkan akan menghasilkan laba, dengan membandingkan antara penghasilan dengan kewajiban serta biaya yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu. Selanjutnya menurut Bastian (2006 : 138), mengatkan bahwa modal adalah : Modal adalah hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada dan dengan demikian tidak merupakan nilai jual perusahaan tersebut. Dari definisi tersebut, menunjukkan bahwa dalam praktek, kadang-kadang nampak adanya suatu pemahaman yang keliru mengenai nilai jual perusahaan dengan memfokuskan pada besarnya modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Jenis-Jenis Modal Menurut Nafarin (2004 : 447), bahwa jenis-jenis modal dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :

3 a) Modal sendiri Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang bersal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri di tinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tentu waktunya. b) Modal pinjaman atau modal asing Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang yang pada saatnya dibayar kembali. Mengenai penggolongan hutang, ada yang hanya membaginya dalam 2 golongan yaitu hutang jangka pendek (yaitu kurang dari satu tahun) dan hutang jangka panjang (lebih dari satu tahun). Pengertian Biaya Menurut Muliyadi (2005 : 8) yang memberikan pengertian biaya yaitu : Biaya merupakan suatu bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan, sedangkan harga pokok dapat pula disebut sebagai bagian daripada harga perolehan aktiva yang di tunda pembebannya dengan realisasi penghasilan. Selanjutnya menurut Hosen dan Mowen (2004 : 40), memberikan pengertian biaya adalah: Arus kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapakkan barang dan jasa yang diharapkan memberi mamfaat saat ini atau masa yang akan dating bagi organisasi. Dari definisi tersebut di atas maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa biaya adalah jumlah yang dikeluarkan atau hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang diperoleh oleh suatu perusahaan. Berdasarkan definisi yang sebagaimana dikemukakan oleh para ahli, maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa biaya adalah merupakan suatu sumber ekonomis yang dinyatakan dalam satuan uang dimana dikeluarkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik berupa barang atau jasa. Pengertian Biaya Modal (Cost Of Capital) Biaya penggunaan modal atau cost of capital adalah suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari pengertian capital investmen, karena biaya modal mempengaruhi atau mengurangi keuntungan yang diperoleh dari kegiatan investasi yang dilakukan. Menurut Keown (2000 : 444), pengertian biaya modal adalah: Merupakan biaya peluang dari pengguanaan dana untuk d investasikan dalam proyek baru dimana biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang diisyaratkan dari semua sumber keuangan. Selanjutnya menurut Mock (2000 : 194) memberikan pengertian biaya modal sebagai berikut: Biaya modal merupakan biaya kesempatan dari penggunaan dana untuk berinvestasi dalam proyek tertentu. Dari definisi di atas menunjukkan bahwa

4 biaya modal merupakan tingkat hasil seluruh total investasi perusahaan yang memperoleh tingkat hasil yang diharapkan dari seluruh dana yang diperoleh. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka menurut Bambang Riyanto bahwa biaya modal dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut: 1. Biaya penggunaan dari berbagai sumber dana secara individual yang meliputi: 2. Biaya Penggunaan Modal secara keseluruhan Dengan mengalihkan masing-masing komponen modal dengan biaya masingmasing komponennya maka dapat dihitung besarnya biaya modal tertimbang (weighted cost of capital). Adapun istilah-istilah lain yang juga digunakan untuk maksud yang sama adalah average cost of capital. Sehingga dalam menentukan ratarata tertimbang adalah : Jumlah biaya modal Jumlah modal Pengertian Rentabilitas Menurut Bambang Riyanto (2001 : 27) memberikan pengertian mengenai rentabilitas adalah sebagai berikut: Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Atau dengan kata lain rehabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tersebut. Dari definisi tersebut di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Dari uraian tersebut di atas maka untuk dapat menentukan rentabilitas dapat dirumuskan sebagai berikut : L Rentabilitas = x 100 % M Dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode dan M adalah modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Hipotesis Dalam hubungannya dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapatlah disajikan hipotesis: Diduga bahwa biaya modal yang dikeluarkan perusahaan mempunyai pengaruh kuat terhadap laba yang diperoleh perusahaan dan dapat mengakibatkan munculnya hutang atau kewajiban bagi perusahaan. Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN

5 Perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis adalah PT. Hadji Kalla Group di Makassar. Metode Analisis Data Untuk membuktikan hipotesis yang merupakan jawaban atas dugaan sementara atas masalah pokok maka penulis menggunakan alat-alat analisis sebagai berikut : 1. Analisis biaya modal adalah suatu analisis untuk melihat seberapa besarnya biaya modal pinjaman guna menunjang kegiatan proyek dalam periode tertentu. 2. Analisis pengaruh biaya modal terhadap laba adalah suatu analisis yang berfungsi untuk melihat sampai sejauh mana keterikatan antara penggunaan modal pinjaman dengan biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan serta laba yang diperoleh dari kegiatan usaha. 3. Evaluasi terhadap perhitungan biaya modal adalah suatu evaluasi yang menguraikan sampai sejauh mana penggunaan modal pinjaman dengan biaya modal serta laba perusahaan. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Biaya Modal Kebijaksanaan penarikan dana hendaknya dapat dilakukan dengan pertimbangan dan perhitungan yang sebaik-baiknya. Karena kesalahan dalam keputusan penarikan dana tersebut maka dapat menghambat kegiatan aktivitas perusahaan, sehingga tujuan atau harapan perusahaan tidak terwujud. Keputusan penarikan dana hendaknya didasarkan pada standar tertentu dimana hasil yang diperoleh jauh lebih besar jika dibanding dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pemasaran. Perlu disadari bahwa setiap penarikan dana melalui pinjaman dalam berbagai bentuk, cenderung mengurangi daya tahan perusahaan, khususnya terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar modal kerja pinjaman, sebaliknya penarikan dana dalam perusahaan cenderung menambah daya tahan perusahaan karena merupakan sumber dana yang sifatnya permanen. Kecenderungan tersebut tidaklah berarti bahwa sumber pembelanjaan intern akan selalu lebih baik jika dibandingkan dengan sumber pembelanjaan ekstern (dan pinjaman), sehingga dalam hal ini perlu adanya perhatian khusus terhadap kedua hal tersebut di atas. Kedua cara pemenuhan kebutuhan tersebut di atas baik melalui dana pinjamam maupun modal sendiri dapat dianalisis melalui analisis anggaran yang merupakan alat finansial yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan analisis ini maka perusahaan dapat mengambil keputusan mengenai keuangan, baik berupa pinjaman yang diperoleh dari bank maupun sumber dana yang diperoleh dari operasi perusahaan di dalam menggunakan modal kerjanya dengan memperoleh laba semaksimal mungkin. Dalam hubungannya dengan uraian di atas, maka akan dilakukan perhitungan biaya modal atas modal pinjaman, maka berikut ini akan disajikan neraca perusahaan tahun 2007 dan tahun 2008 sebagai berikut:

6 TABEL 1 PT. HADJI KALLA GROUP NERACA PER 31 DESEMBER 2007 AKTIVA LANCAR Kas Rp Piutang Usaha Piutang Lain-lain Persediaan Pajak & Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aktiva Lancar Rp AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Tetap Rp Hak Atas Tanah Uang Jaminan Jumlah Aktiva Tidak Lancar Rp TOTAL AKTIVA Rp KEWAJIBAN JANGKJA PENDEK Hutang Usaha Rp Hutang Pajak Hutang bank Biaya yang akan dibayar Jumlah kewajiban jangka pendek Rp EKUITAS Modal Saham Rp Selisih revaluasi aktiva tetap Laba ditahan Laba bersih setelah pajak Jumlah ekuitas Rp TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp. 13,807, TABEL 2 PT. HADJI KALLA GROUP NERACA PER 31 DESEMBER 2008 AKTIVA LANCAR Kas Rp Piutang Usaha Piutang Lain-lain Persediaan Pajak & Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aktiva Lancar Rp AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Tetap Rp Hak Atas Tanah Uang Jaminan Jumlah Aktiva Tidak Lancar Rp

7 TOTAL AKTIVA Rp KEWAJIBAN JANGKJA PENDEK Hutang Usaha Rp Hutang Pajak Hutang bank Biaya yang akan dibayar Jumlah kewajiban jangka pendek Rp EKUITAS Modal Saham Rp Selisih revaluasi aktiva tetap Laba ditahan Laba bersih setelah pajak Jumlah ekuitas Rp TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp. 13, TABEL 3 PT. HADJI KALLA GROUP LAPORAN LABA-RUGI PERIODE 31 DESEMBER 2007 PENJUALAN BERSIH Rp HPP (Rp ) Laba Kotor Rp Biaya-biaya usaha Pemasaran Adimistrasi & Umum Total Biaya Usaha (Rp ) Laba Usaha Rp Pendapatan/Biaya Lain-lain Pendapatan Bunga Rp Keuntungan (Kerugian) selisih kurs (Rp ) Laba Penjualan Aktiva Tetap Rp Pendapatan/ (biaya) lain-lain bersih (Rp ) Total pendapatan/biaya lain-lain Rp Laba sebelum PPh Rp Tasiran PPh Rp Biaya bunga Rp (Rp ) Laba Bersih Rp TABEL 4 PT. HADJI KALLA GROUP LAPORAN LABA-RUGI

8 PERIODE 31 DESEMBER 2008 PENJUALAN BERSIH Rp HPP (Rp ) Laba Kotor Rp Biaya-biaya usaha Pemasaran Adimistrasi & Umum Total Biaya Usaha (Rp ) Laba Usaha Rp Pendapatan/Biaya Lain-lain Pendapatan Bunga Rp Keuntungan (Kerugian) selisih kurs Rp Laba Penjualan Aktiva Tetap Rp Pendapatan/ (biaya) lain-lain bersih (Rp ) Total pendapatan/biaya lain-lain Rp Laba sebelum PPh Rp Tasiran PPh Rp Biaya bunga Rp (Rp ) Laba Bersih Rp Berdasarkan data mengenai neraca perusahaan yang diperoleh dari PT. Hadji Kalla Group dari tahun 2007 dan tahun 2008 maka dapatlah dilakukan perhitungan biaya modal atas pinjaman yang dapat dibagi menjadi dua yakni : 1) Biaya modal pinjaman bank, 2) Biaya modal sendiri (modal saham dan laba ditahan). Ad. 1. Biaya Modal Pinjaman Bank Untuk dapat menentukan biaya modal pinjaman (utang) untuk tahun 2007 dan 2008 maka terlebih dahulu akan disajikan besanya jumlah pinjaman malalui bank dalam tabel berikut : TABEL 5 PT. Hadji Kalla Group Jumlah Modal Pinjaman Melalui Bank Tahun 2007 dan Tahun 2008 Tahun Jumlah Modal Pinjaman Total Dalam Memperoleh modal pinjaman melalui bank maka PT. Hadji Kalla Group sebagai perusahaan yang bergerak dibidang sorum mobil menyediakan biaya modal seperti dalam tabel berikut:

9 TABEL : 6 PT. Hadji Kalla Group Besarnya biaya Modal Pinjaman Melalui Bank Tahun 2007 dan Tahun 2008 Jenis biaya modal Tahun 2007 Tahun 2008 Bunga bank 24%/ tahun Premi Asuaransi Total Berdasarkan data mengenai jumlah modal pinjaman dan biaya modal, mala dapatlah dilakukan perhitungan biaya modal atas penggunaan modal pinajaman dari bank selama tahun 2007 dan 2008, yaitu sebagai berikut: 1. Tahun 2007 Besarnya jumlah yang dibayarkan oleh bank kepada PT. Hadji Kalla Group adalah jumlah pinjaman (Bunga / tahun + Premi asuransi), maka Rp (Rp ) = Rp ,-. bebannya sebenarnya ditanggung oleh PT. Hadji Kalla Group sebagai penerima kredit selama satu tahun sebesar Rp ,- yaitu ; Bunga bank + Premi Asuransi dengan demikian biaya kredit sebelum pajak selama satu tahun adalah : Rp x 100% = 32,918% ,918% Biaya kredit sebelum pajak sebulan = 2,743% 12 Biaya kredit sesudah pajak sebulan = 2,734 (1,0 0,15) = 2,33% 2. Tahun 2008 Besarnya jumlah yang dibayarkan oleh bank kepada PT. Hadji Kalla Group adalah jumlah pinjaman (Bunga / tahun + Premi asuransi), maka Rp (Rp ) = Rp ,-. Bebannya sebenarnya ditanggung oleh PT. Hadji Kalla Group sebagai penerima kredit selama satu tahun sebesar Rp ,- yaitu ; Bunga bank + Premi Asuransi dengan demikian biaya kredit sebelum pajak selama satu tahun adalah : Rp x 100% = 59,95% ,95% Biaya kredit sebelum pajak sebulan = 4,99% 12 Biaya kredit sesudah pajak sebulan = 4,99 (1,0 0,15) = 4,24%

10 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas, maka untuk lebih jelasnya perhitungan biaya modal atas penggunaan modal pinjaman adalah sebagai berikut: TABEL 7 : PT. Hadji Kalla Group Perhitungan Biaya Modal atas Modal Pinjaman Melalui Bank tahun 2007 dan 2008 Biaya Modal Tahun Sebelum Pajak 32,918 % 59,95 % Sesudah Pajak 27,96 % : 12 = 2,33 % 50,88 % : 12 = 4,24 % Ad. 2. Biaya Modal Sendiri Dalam hubungannya dengan biaya modal sendiri maka berikut disajikan jumlah modal pada PT. Hadji Kalla Group: TABEL : 8 PT. Hadji Kalla Group Struktur Modal Tahun 2007 dan Jenis Modal Tahun 2007 Tahun 2008 Modal Sendiri Total Selanjutnya perkiraan biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar 10% untuk tiap tahunya (dari dividen). Berdasarkan data tersebut diatas, maka dapatlah dilakukan perhitungan sendiri selama tahun 2007 dan tahun 2008 sebagai berikut: TABEL : 9. PT. Hadji Kalla Group Besarnya Biaya Modal Sendiri Tahun 2007 dan Persentase Jumlah Modal Biaya Jenis Modal Modal Tahun 2007 Tahun 2008 Thn 2007 Thn 2008 Jumlan Biaya Modal (Rp) Tahun 2007 Tahun 2008 Modal Saham % 10% Analisis Pengaruh Modal Pinjaman Terhadap Biaya Modal dalam Hubungannya dengan Rentabilitas Dalam situasi dunia sekarang ini dimana persaingan sangat ketat, maka tiap-tiap perusahaan harus secara maksimal untuk memajukan usahanya supaya tetap bertahan dan berkembang sesuai dengan arus dan kemajuan dunia usaha. Jika perusahaan itu gagal dalam memperoleh laba, hal ini dapat memaksa perusahaan terlempar dari arena persaingan. Oleh karenanya tanggung jawab manajer diperlukan. Kesulitan yang timbul harus diatasi dengan penuh tanggung jawab agar perusahaan berjalan dengan lancar. Selanjutnya diperlukan suatu sistem analisis pinansial dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan, dimana dengan mengadakan analisis atau inprestasi terhadap laporan keuangan akan dapat bermanfaat terhadap penganalisisan sehingga dapat mengetahui keadaan dan perkembangan pinansial suatu perusahaan.

11 Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas, maka akan disajikan analisis pengaruh biaya modal terhadap laba, maka terlebih dahulu akan diberikan perhitungan atas kegiatan perusahaan untuk tahun 2007 dan Analisis Rentabilitas Modal Pinjaman dan Modal Sendiri Tahun 2007 Besarnya rentabilitas modal pinjaman untuk melaksanakan kegiatan usaha dapat dihitung dengan rumus: L R = x 100% M Ket : R = Rentabilitas L = Laba M = Aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba Hutang bank Rp Modal saham Rp Rp ,- Keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan sebelum PPh Rp Bunga Bank (24%) (Rp ,-) EBIT Rp Taksiran PPh (Rp ) EAT Rp Maka rentabilitas modal pinjaman Rp = x 100% = 9,91% Rp Rentabilitas modal (Modal saham + Laba ditahan) Rp = x 100% = 13,02% Rp Analisis Rentabilitas Modal Pinjaman dan Modal Sendiri Tahun 2008 Hutang bank Rp Modal saham Rp Rp ,- Keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan sebelum PPh Rp Bunga Bank (24%) (Rp ) EBIT Rp Taksiran PPh (Rp ) EAT Rp Maka rentabilitas modal pinjaman Rp = x 100% = 8,17% Rp Rentabilitas modal (Modal saham + Laba ditahan)

12 Rp = x 100% = 9,81% Rp Berdasarkan uraian di atas maka dapatlah disajikan perbadingan antara biaya modal dengan rentabilitas modal tahun 2007 dan 2008 dengan biaya modal sendiri sebesar 10%, yaitu : TABEL : 10. PT. Hadji Kalla Group Perbandingan Biaya Modal dengan Rentabilitas Tahun 2007 dan 2008 Tahun Biaya Modal Rentabilitas % 9,91% % 8,17% Berdasarkan perbandingan antara biaya modal yang dikeluarkan oleh PT. Hadji Kalla Group dengan laba yang diperoleh perusahaan menunjukkan bahwa alokasi biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun 2007 sebesar 10% sehingga mempengaruhi rentabilitas modal sebesar 9,91%, dan tahun 2007 menunjukkan bahwa biaya modal sebesar 10% sehingga mempengaruhi rentabilitas sebesar 8,17%. Dengan uraian tersebut di atas maka pengguanaan biaya modal terhadap laba perusahaan mempunyai pengaruh, dimana semakin tinggi biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap pencapaian laba. Evaluasi biaya modal dan pengaruhnya terhadap laba Berikut ini akan disajikan evaluasi mengenai biaya modal serta pengaruhnya terhadap laba yaitu: 1) perhitungan biaya modal pinjaman melalui bank menunjukkan bahwa tahun 2007 biaya modal sebelum pajak sebesar 32,918% dan sesudah pajak 27,96%, serta tahun 2008 biaya modal sebelum pajak adalah 59,95 % dan sesudah pajak sebesar 50,88 %. 2) Berdasarkan atas perbandingan antara biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan laba yang diperolehnya menunjukkan bahwa alokasi biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun 2007 dan 2008 sebesar 10 % sehingga mempengaruhi laba untuk tahun 2007 sebesar 9,91% dan 2008 sebesar 8,17%. Dengan gambaran di atas, maka dapatlah dibuktikan tentang prinsip ekonomi medern yaitu bahwa biaya yang besar dengan penggunaan yang efektif dan efisien akan memberikan laba yang maksimal atau dengan kata lain jika perusahaan hanya mengandalkan modal yang ada dalam perusahaan tanpa melakukan pendanaan dari luar maka akan kehilangan laba yang semestinya bisa dicapai. KESIMPULAN KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan pembahasan atas masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan atas masalah tersebut yaitu: 1. Dari perhitungan biaya modal pinjaman melalui bank menunjukkan bahwa tahun 2007 biaya modal sebelum pajak adalah 32,918 % dan sesudah pajak sebesar 27,96%, tahun 2008 biaya modal sebelum pajak sebesar 59,95% dan sesudah pajak sebesar 50,88%.

13 2. Berdasarkan perbandingan antara biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun 2007 sebesar 10% mempengaruhi perolehan laba sebesar 9,91% dan tahun 2008 dengan biaya modal yang sama. 3. Terjadi penurunan tingkat rentabilitas dari tahun 2007 ke 2008 yang disebabkan oleh perbedaan aktiva yang dipergunakan untuk menghasilkan laba serta penggunaan modal pinjaman yang tidak berubah, yaitu Rp dengan tingkat suku bunga yang sama yaitu 24% per tahun. 4. Pengaruh biaya modal terhadap rentabilitas pada PT. Hadji Kalla Group tidak nampak bahkan bernilai negatif (biaya modal sebesar 10% > rentabilitas sebesar 9,91% dan 8,17% untuk tahun 2007 dan DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin Akuntansi Manajemen. Edisi Revisi. Radja Grafindo. Jakarta. Bastian, Indra. Suharjo Akuntansi Perbankan. Buku Dua. Salemba Empat. Jakarta. Baridwan, Zaki Intermediate Accounting. Edisi Ketiga, Cetakan Kelima. BPFE, Gadja Madha. Yogyakarta. Eugene F, Brigham. Huston Manajerial Finance Saduran. Edisi Ketujuh. Erlangga. Jakarta. Hasen dan M.Mowen Mangenne Management Accountimg, edisi tujuh. Salemba Empat. Jakarta. Ikatan Akuntansi indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta. Jusuf, Haryono Dasar-dasar Akuntansi. Edisi Keenam. YPKN. Jakarta. Keown J.Arthur dkk Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta Komaruddin Analisis Manajemen Permodalan Modern. Cetakan Kelima. Alumni. Bandung. Moch, dkk Studi Kelayakan Proyek Bisnis. UNIMBARAW. Malang. Mulyadi Akuntansi Biaya. Edisi kelima, Cetakan kedua. BPFE, Gadja Madha. Yogyakarta. Nafarin. M Akuntansi Siklus dan Pajak Untuk Perusahaan Industri dan Dagang. Ghalia Indonesia. Jakarta. Rianto, Bambang Pembelanjaan Perusahaan.. BPFE, Gadja Madha Yogyakarta. S.R. Soemarso Akuntansi Suatu Pengantar. Buku Satu, Edisi Revisi, Salemba Empat. Jakarta. Try Santoso, Ruddy Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan. Andi Offser. Yogyakarta.

14

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar JORDAN TIBLOLA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

ANALISIS COST OF CAPITAL

ANALISIS COST OF CAPITAL ANALISIS COST OF CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA PT. BUMI JASA UTAMA KALLA RENT MAKASSAR JORDAN TIBLOLA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta IV. Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan ringkasan kegiatan dan hasil dari kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Dalam laporan keuangan mengandung informasi mengenai profitabilitas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PLN (Persero) PEMBANGKITAN SUMBAGSEL SEKTOR KERAMASAN PALEMBANG

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PLN (Persero) PEMBANGKITAN SUMBAGSEL SEKTOR KERAMASAN PALEMBANG ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. PLN (Persero) PEMBANGKITAN SUMBAGSEL SEKTOR KERAMASAN PALEMBANG Arif Budiman Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Laporan keuangan pada dasarnya adalah

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) Oleh: Miladiah Kusumaningarti Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email: mila@kagamavirtual.net Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah dalam kebijaksanaan keuangan dalam perusahaan adalah masalah struktur modal. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematis. Penyajian laporan keuangan ini dimaksudkan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sistematis. Penyajian laporan keuangan ini dimaksudkan untuk memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan akan selalu berusaha menerapkan sistem pengolahan data yang baik dan menyajikan laporan keuangannya dalam bentuk yang lengkap dan sistematis. Penyajian

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KOKEDA KABUPATEN TEGAL

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KOKEDA KABUPATEN TEGAL ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KOKEDA KABUPATEN TEGAL Akhmad Edi Mukhtarom 1, Sri Kusumaningrum 2, Andika Ifanani 3 DIII Akuntansi Politeknik

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMBERIAN KREDIT MODAL DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SAMARINDA Aji Arie Wardhana Hakim 1

KAJIAN PEMBERIAN KREDIT MODAL DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SAMARINDA Aji Arie Wardhana Hakim 1 KAJIAN PEMBERIAN KREDIT MODAL DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SAMARINDA Aji Arie Wardhana Hakim 1 1 Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.Kalimantan Timur aji@untag-smd.ac.id

Lebih terperinci

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA 98 c. Berdasarkan Rasio Aktivitas Melakukan pengoptimalan penagihan piutang perusahaan karena nilai piutang perusahaan selalu naik setiap hari. Penjualan juga harus ditingkatkan. d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FITRIANI SARAGIH Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : f_saragih31@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANUL DI KOTA PALOPO HURRIAH, ANDI HASBI MUNARKA, HAPID

ANALISIS PROFITABILITAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANUL DI KOTA PALOPO HURRIAH, ANDI HASBI MUNARKA, HAPID ANALISIS PROFITABILITAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANUL DI KOTA PALOPO HURRIAH, ANDI HASBI MUNARKA, HAPID ABSTRAK Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian dunia saat ini masih berada pada tahap pemulihan krisis ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat ratusan perusahaan mengalami

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2015 Oleh : *) Wella Sandria, S.E., M.Sc. **) Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jambi Abstrak Penelitian ini berjudul

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta I. Pendahuluan 1. Fungsi Manajemen Keuangan 1.1. Keputusan Alokasi Dana Keputusan alokasi dana meliputi: investasi jangka pendek (kas, piutang, persediaan dan efek atau short term investment) maupun keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON 84 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja dan terjadinya perubahan

Lebih terperinci

Manajemen Modal Kerja

Manajemen Modal Kerja Development Manajemen Modal Kerja Oleh: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Analysis Concept Testing Memahami pengertian modal kerja, Memahami bentuk-bentuk modal kerja, Memahami permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

PENENTUAN DAN PENILAIAN KINERJA FINANSIAL DENGAN METODE EVA PADA PT. SURYA PUTRA SUMATERA II PASIR PENGARAIAN OLEH :

PENENTUAN DAN PENILAIAN KINERJA FINANSIAL DENGAN METODE EVA PADA PT. SURYA PUTRA SUMATERA II PASIR PENGARAIAN OLEH : PENENTUAN DAN PENILAIAN KINERJA FINANSIAL DENGAN METODE EVA PADA PT. SURYA PUTRA SUMATERA II PASIR PENGARAIAN OLEH : Jelita Susanti 1124120 Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta VI. Manajemen Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Pengertian modal kerja dapat dibedakan menjadi 3 konsep, yaitu: a. Konsep kuantitatif. b. Konsep kualitatif. c. Konsep fungsionil. 1.1. Konsep Kuantitatif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Utang Utang atau kewajiban merupakan salah satu komponen yang penting dari suatu neraca karena utang merupakan salah satu faktor penentu untuk menjalankan suatu perusahaan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya agar dapat berkembang dari tahun ke tahun membutuhkan modal. Setiap perkembangan usaha juga

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari hutang. Dana yang diterima perusahaan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan oleh Gowan (2004), kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan. Perusahaan dalam melakukan kegiatan investasi baik dalam bentuk investasi modal kerja atau aktiva tetap jangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada setiap perusahaan sangat dibutuhkan, karena laporan tersebut merupakan salah satu media informasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS ABSTRAKSI Anyap kk.anyap@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Credit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga selalu memerlukan dana. Perusahaan yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG Abdullah Aziz Dina Oktaviana Jurusan Akuntansi POLITEKNIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGOLAHAN MODAL KERJA

PENGOLAHAN MODAL KERJA PENGOLAHAN MODAL KERJA MODAL KERJA Yaitu dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasianal perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah guru, membayar hutang,

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN SEKOLAQ DARAT

KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN SEKOLAQ DARAT Priana Lisnani, Titin Ruliana, Adi Suroso Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Emal : prianalisnani@gmail.com

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Perencanaan merupakan satu diantara fungsi-fungsi manajemen, begitu juga dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : AMIN SUNARYO PS B200 060 165 FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013 Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013 AKTIVA Aktiva Lancar Kas 1 393,356,550 474,788,750 Penempatan Pada Bank Lain 2 12,477,079,745 11,223,260,746 Piutang 3 31,488,397,366 30,580,798,958 Penyisihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi koperasi. Hal ini akan membantu koperasi dalam menghadapi atau. menentukan kebijaksanaan yang akan ditempuh.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi koperasi. Hal ini akan membantu koperasi dalam menghadapi atau. menentukan kebijaksanaan yang akan ditempuh. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Koperasi didirikan dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Akan tetapi keuntungan merupakan faktor yang penting bagi kelangsungan hidup koperasi dan

Lebih terperinci

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar Oleh: Agus Purnomo Dosen Universitas 45 Makassar Abstrak Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO

ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO Muh. Halim 1, Haedar 2, Ayu Safitry Kira 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo 2,3) Dosen Sekolah

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2.1.1. Pengertian dan Konsep Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Modal Kerja Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Housten (2006:131) mengatakan bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek-kas, sekuritas,

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT.TAHTA AULIA PERKASA DI SAMARINDA OLEH: WIDYA HARRY PUTRIANI

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT.TAHTA AULIA PERKASA DI SAMARINDA OLEH: WIDYA HARRY PUTRIANI ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT.TAHTA AULIA PERKASA DI SAMARINDA OLEH: WIDYA HARRY PUTRIANI 07.11.1001.3408.164 FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No.2, April 2017 ISSN 2541-1438; E-ISSN 2550-0783 Published by STIM Lasharan Jaya Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar St. Salmah

Lebih terperinci

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan M a n a j e m e n K e u a n g a n & P r a k 20 Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan Mahasiswa dapat memahami dan menyebutkan laporan keuangan dasar dalam laporan keuangan tahunan,

Lebih terperinci

Pandu Soetjitro. STIE AKA Semarang. Abstrak

Pandu Soetjitro. STIE AKA Semarang. Abstrak MENGUKUR RENTABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFIT MARGIN, RASIO OPERASI, DAN PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PERUM PEGADAIAN CABANG SLEMAN YOGYAKARTA PERIODE 2006 2008 Pandu Soetjitro STIE AKA Semarang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN

ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN *) Yaumil Nikmat adalah guru Akuntansi pada SMK Negeri 1 Sabang Oleh : Yaumil Nikmat, M. Pd Email :

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menyediakan kas dan memenuhi segala kewajiban

Lebih terperinci

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri) PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri) Oleh : Mawarni Putri ABSTRAK PT. Kent Transindo Indonesia adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi yang berawal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti bekerja, sehingga koperasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING ATAU HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP PERUSAHAAN (STUDI PADA PT. CITRA PERDANA KENDEDES MALANG) Ika Fauzia Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendanaan merupakan masalah yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena melibatkan banyak pihak, seperti pemegang saham, kreditur, serta pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis 13 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Modal Kerja Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis dewasa ini, semakin memacu dunia usaha untuk meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan efisiensi

Lebih terperinci

PERSEDIAAN MINIMUM KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS & PROFITABILITAS

PERSEDIAAN MINIMUM KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS & PROFITABILITAS PERSEDIAAN MINIMUM KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS & PROFITABILITAS Oleh : Dyah Kusumawati*) Abstraksi Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 tentang Akuntansi Untuk Investasi disetujui dalam Rapat Komite Prinsip

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan konsep-konsep dasar yang telah dibahas dalam bab II dan latar belakang permasalahan yang diuraikan dalam skripsi ini akan dibahas dari sudut pandang standart

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB IV PENUTUP. terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut: 1 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan yang dilakukan pada bab-bab terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut: 1. PT. Sejahtera Panca Jaya adalah perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN MENURUT PERPAJAKAN PADA CV ALAM ABADI MULIA PALEMBANG

ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN MENURUT PERPAJAKAN PADA CV ALAM ABADI MULIA PALEMBANG ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN MENURUT PERPAJAKAN PADA CV ALAM ABADI MULIA PALEMBANG Neni Agustria Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Sektor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Modal Kerja Modal Kerja sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengoperasikan perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sartono, Agus Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

DAFTAR PUSTAKA. Sartono, Agus Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. DAFTAR PUSTAKA Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta. BPFE. James, Gill dan Chatton, Moira. (2003). Dasar-Dasar Analisis Keuangan. Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada umumnya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Aktiva 2.1.1 Pengertian Struktur Aktiva Aktiva atau aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini akuntansi telah menjadi bagian dari kebutuhan bisnis dan pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi adalah meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO Oleh Abstra ck Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Unit Desa Prasojo-Kota Kediri ditinjau dari rasio likuiditas,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN PASAR

MANAJEMEN KEUANGAN PASAR MANAJEMEN KEUANGAN PASAR A.PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Perencanaan : Menyusun Rencana Strategis Bisnis Pasar, yang mencakup pernyataan visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian p kinerja, rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia usaha mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal ini tampak dari bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baik pemerintah dan swasta maupun

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Pengertian Modal dan Struktur Modal

PEMBAHASAN. Pengertian Modal dan Struktur Modal PENDAHULUAN Modal merupakan salah satu bagian terpenting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Dengan modal, sebuah perusahaan dapat melaksanakan aktivitas produksi dan aktivitas aktivitas bisnis

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PELAYANAN AIR PUTIH SAMARINDA TAHUN ( ) Oleh:

ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PELAYANAN AIR PUTIH SAMARINDA TAHUN ( ) Oleh: ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PELAYANAN AIR PUTIH SAMARINDA TAHUN (015-016) Oleh: Musdalifa, Robin Jonathan, Ida Rachmawati FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci